BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak prasekolah adalah anak-anak yang berada dimasa Golden Age yaitu anak yang berusia sekitar 3-6 tahun, anak diusia ini sering disebut dengan masa aesthetic, yaitu masa dimana berkembangnya rasa keindahan. Hal ini terjadi karena pada saat anak berada diusia ini panca indera anak sedang dalam keadaan peka (Rumini & Sundari, 2013). Pada anak prasekolah kemampuan interaksi lebih luas dan perkembangan konsep diri telah dimulai pada priode ini. Anak-anak pada masa ini membutuhkan hubungan sosial yang lebih luas, mempelajari standar peran, memperoleh control dan penguasaan diri, semakin menyadari sikap ketergantungan dan kemandirian, serta memulai bentuk konsep diri (Wong, 2009). Anak usia prasekolah banyak mengalami permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku, dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik disekolah (Dermawan, 2012). Pada anak usia prasekolah, anak sering menggunakan fungsi biologisnya untuk menemukan berbagai hal yang ada dalam dirinya. Dimana anak lebih suka bermain dengan segala sesuatu yang dekat dengan dirinya, seperti bermain dengan posisi yang berdekatan dengan teman atau lingkungannya, menggunakan tangan untuk memasukkan benda kedalam mulutnya, makan dan membuang/membersihkan ingusnya sendiri (Susanto, 2011). Perilaku yang kurang sehat dapat berdampak pada tingginya kejadian infeksi pada anak usia prasekolah karena memudahkan penyebaran penyakit infeksi melalui tangan. Bibit penyakit akan mudah masuk kedalam tubuh melalui tangan yang akan mengakibatkan timbulnya penyakit seperti diare, cacingan, TB, infeksi tangan dan mulut, dan ISPA (Depkes, 2011). Salah satu penyakit yang sering menyerang pada anak adalah diare. Menurut data World Health Organization (WHO, 2009) diare merupakan penyebab nomor satu kematian balita dan anak usia prasekolah didunia dan UNICEF melaporkan setiap detik seorang anak meninggal karena diare. Hal ini banyak terjadi di negara-negara berkembang seperti di Indonesia karena buruknya perilaku hygiene perorangan dan sanitasi masyarakat yang dipengaruhi oleh rendahnya tingkat sosial ekonomi dan pendidikan (Evayanti, 2014). Pada anak usia dibawah 5 tahun diare merupakan penyebab kematian terbanyak dengan persentase 25,5% (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2008). Hasil dari survey morbiditas yang dilakukan oleh Hasil dari survey morbiditas yang dilakukan oleh subdit diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d tahun 2010 menunjukan kecenderungan meningkatnya kasus diare, dimana dari 301/1000 penduduk menjadi 411/1000 pendudukan (kementrian kesehatan,2011). Diperkirakan lebih dari 10 juta anak berusia kurang dari 5 tahun meninggal setiap tahunnya, sekitar 20% meninggal karena diare, selain diare penyakit yang membahayakan karena prilaku yang tidak bersih dan sehat adalah cacingan (Depkes, 2011). Perilaku mencuci tangan sangatlah penting untuk mencegah terjadinya penyebaran kuman penyebab diare seperti diare, ISPA dan flu burung. Dengan mencuci tangan menggunakan sabun akan mengurangi terjangkitnya resiko terjadinya diare lebih dari 40% dan mengurangi resiko penyakit infeksi saluran pernafasan hampir 25% selanjutnya mencuci tangan dapat mencegah penularan penyakit pada anak seperti diare dan pilek yang ditularkan melalui tangan (Malawi, 2010). Perilaku hidup bersih dan sehat bisa dimulai dengan melakukan cuci tangan.Salah satu untuk membudayakan perilaku mencuci tangan adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan. Mencuci tangan harus sudah mulai diajarkan saat anak sudah banyak bermain dan banyak menggunakan kontak dengan lingkungan. Tujuan diberikan pendidikan kesehatan untuk mengubah perilaku yang tidak sehat atau belum sehat menjadi perilaku sehat (Fitriani, 2011). Membiasakan anak untuk hidup bersih dan sehat memang tidak mudah, diperlukan kesabaran dan ketelatenan . untuk itu, kebiasaan hidup sehat dan bersih perlu diajarkan sedini mungkin. Hal ini perlu dilakukan agar anak-anak terbiasa dengan kebiasaan hidup bersih dan sehat, sehingga nantinya akan terbawa sampai dewasa bahkan akan diajarkan kembali pada keturunan mereka (Rahman, 2014). Menurut departemen pendidikan nasional (depdiknas), pelaksanaan bidang pengembangan pembiasaan perilakudi taman kanak-kanak dapat dilakukan dengan cara kegiatan rutin, kegiatan spontan, kegiatan teladan, kegiatan terprogram. Pengembangan perilakumencuci tangan disampaikan oleh pihak sekolah melalui kegiatan rutin setiap harinya ketika waktu istirahat/makan/bermain dengan pembiasaan perilaku mencuci tangan, terutama sebelum dan sesudah makan. Menurut (Dalyono, 2007). Pendidikan kesehatan pada anak usia empat sampai dengan enam tahun diperlukan metode yang memungkinkan anak dapat belajar secara nyata. Ada beberapa metode pembelajaran untuk anak usia prasekolah, diantaranya bercerita, demonstrasi, bercakap-cakap, pemberian tugas, bermain peran, karyawisata, eksperimen, bernyanyi, dan pembelajaran terpadu. (kementrian pendidikan dan kebudayaan RI, 2014). Proses pembelajaran yang nyata dapat dilakukan yaitu dengan bernyanyi. Anak memiliki kecenderungan yang alami untuk bernyanyi dan bermain karena kedua aktivitas memegang peran penting dalam perkembangan mereka. Belajar dengan cara bernyanyi dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik, hal ini dibuktikan dengan adanya dengan peningkatan koordinasi pada tubuh anak, kelincahan dan kegembiraan (Widhianawati, 2011). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Septiarani (2017) tentang pengaruh metode pembelajaran bernyanyi terhadap pelaksanaan cuci tangan pada anak usia prasekolah di RA Baiturrahim Cibeber Cimahi. Berdasarkan hasil perhitungan statistik Mann Whitney diperoleh p value = 0,0001 (p < 0,05) yang menunjukan terdapat pengaruh metode pembelajaran bernyanyi terhadap pelaksanaan cuci tangan. Salah satu model keperawatan yang dapat dipakai pada anak pra sekolah adalah teori keperawatan Dorothea Orem yang dikenal sebagai Self Care Deficit Theory (SCDT) yang sudah disusun sebagai model konseptual bagi praktik keperawatan. Hal ini dikarenakan bahwa tujuan utama dari model konseptual adalah menjadi penuntun suatu praktik. Dalam teori tersebut, dinyatakan bahwa setiap individu dapat melakukan Self Care (perawatan diri sendiri) dimana menurut Orem (1985), self care terdiri dari tindakan yang secara bebas oleh individu untuk dilakukan agar menjaga keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan hidup, kesehatan dan kesejahteraan. Peneliti telah melakukan studi pendahuluan pada tanggal 1 Maret 2018 di TK Cahaya Indonesia Kota Cimahi, studi pendahuluan ini dilakukan dengan cara wawancara kepada 5 orang tua anak dan anak yang bersekolah di TK Cahaya Indonesia Kota Cimahi. Dari hasil studi pendahuluan tersebut, didapatkan 100% orang tua dan anak yang bersekolah di TK Cahaya Indonesia Kota Cimahi tidak mengetahui pelaksanaan cuci tangan yang baik dan benar. Menurut penelitian Nida Kania Septiarani dkk bahwa metode pembelajaran bernyanyi berpengaruh terhadap pelaksanaan cuci tangan . Maka dari pada itu dapat disimpulkan bahwa anak yang bersekolah di TK Cahaya Indonesia Kota Cimahi membutuhkan metode pembelajaran bernyanyi untuk pelaksanaan pelaksanaan cuci tangan. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “pengaruh metode pembelajaran bernyanyi terhadap pelaksanaan cuci tangan pada anak usia pra sekolah di TK Cahaya Indonesia Kota Cimahi”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraikan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah “bagaimana pengaruh metode pembelajaran bernyanyi terhadap pelaksanaan cuci tangan pada anak usia pra sekolah di TK Cahaya Indonesia Kota Cimahi ?”. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran bernyanyi terhadap pelaksanaan cuci tangan pada anak usia pra sekolah TK Cahaya Indonesia di Kota Cimahi. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran tentang pelaksanaan cuci tangan sebelum dilakukan tindakan metode pembelajaran bernyanyi pada anak pra sekolah di TK Cahaya Indonesia Kota Cimahi. b. Mengetahui gambaran tentang pelaksanaan cuci tangan setelah dilakukan tindakan metode pembelajaran bernyanyi pada anak pra sekolah di TK Cahaya Indonesia Kota Cimahi. c. mengetahui pengaruh metode pembelajaran bernyanyi terhadap pelaksanaan cuci tangan pada anak usia pra sekolah di TK Cahaya Indonesia Kota Cimahi. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Keperawatan Anak dalam pemberian pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia pra sekolah terutama tentang pentingnya pelaksanaan cuci tangan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi TK Cahaya Indonesia Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi taman kanak-kanak Cahaya Indonesia Kota Cimahi dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang pelaksanaan cuci tangan yang baik dan benar sesuai dengan Standart Operational Procedure. b. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dalam mengembangkan ilmu Keperawatan Anak serta dapat digunakan sebagai materi pokok dalam asuhan keperawatan pada anak usia pra sekolah. c. Bagi Profesi Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi, rujukan, dan bahan acuan tambahan dalam mengaplikasikan SOP (Standart Operational Procedure) cuci tangan serta meningkatkan pelayanan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien usia pra sekolah. d. Bagi Pasien dan Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya orang tua anak pra sekolah yaitu menambah pengetahuan tentang pentingnya manfaat pelaksanaan cuci tangan pada anak pra sekolah. e. Bagi Peneliti Lain Hasil dilakukannya penelitian ini dapat penelitian selanjutnya dijadikan yang sebagai berkaitan dasar dengan pendidikan kesehatan metode yang berbeda, selain itu diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitiannya.