Uploaded by User72255

SEMNAS PAI KEL9 fix

advertisement
Prosiding Seminar Nasional, Hlm. 01 – 20 [Hal: xx-xx diedit oleh editor]
(Dampak Pandemi COVID-19 terhadap pembelajaran Tahsin Al–Qur’an)
Fahmi Febriansyah
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta
[email protected]
Bagus Rasidin
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta
Nanda Rosianti
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta
Naskah diterima:xxxx, direvisi:xxxxxx; disetujui: xxxxxx
Kata kunci:
COVID-19
Learning
Tahsin
Keywords:
COVID-19
Pembelajaran
Tahsin
ABSTRACT
The COVID-19 outbreak has hit the world, including in Indonesia. This resulted
in limited activities outside the home. Including learning tahsin Al-Qur'an which
incidentally is done face-to-face by teachers and students. This research was conducted
to determine the impact of the COVID-19 pandemic on learning Tahsin AlQur'an. This research was conducted using a library research method were collecting
data information with documentation techniques, namely looking for data about
relevant matters. The results in the study show that the COVID-19 pandemic has
a
negative
impact
on
learning
the
COVID-19
tahsin.
ABSTRAKSI
Wabah COVID-19 telah melanda dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini
mengakibatkan terbatasnya aktivitas diluar rumah. Termasuk pembelajaran tahsin AlQur’an yang notabene dilakukan secara tatap muka oleh pengajar dan pelajar. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui dampak pandemi COVID-19 terhadap pembelajaran
Tahsin Al-Qur’an . Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode peneitian
kepustakaan dimana dalam mengumpulkan informasi data dengan teknik dokumentasi
yaitu mecari data mengenai hal – hal yang relevan. Hasil dalam penelitian, menunjukkan
bahwa pandemi COVID-19 memiliki dampak yang cenderung negatif dalam
pembelajaran tahsin COVID-19.
Copyright © 202x (Nama Penulis). All Right Reserved
Pendahuluan (Introduction)
Pandemi COVID-19 yang hingga sekarang masih berlangsung, mengakibatkan
terbatasnya aktivitas masyarakat disegala bidang seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan
dan lain -lain.. Berdasarkan data yang diperoleh, per 1 November 2020, jumlah yang
terpapar virus ini di Indonesia mencapai 412.784 orang sedangkan jumlah yang
meninggal adalah sebesar 13.943 jiwa. Peningkatan jumlah yang terpapar COVID-19 ini
menjadi perhatian bagi semua pihak yang hingga pada akhirnya seluruh aktivitas yang
ISBN: | 1
Prosiding Seminar Nasional, 01 – 20 [diedit oleh editor]
berada diluar rumah dibatasi oleh pemerintah guna mengurangi penyebaran virus
COVID-19.
Karena pemerintah menghimbau untuk segala aktivitas dilakukan didalam rumah
atau yang biasa kita dengar dengan istilah WFH (Work From Home), maka dalam bidang
pendidikanpun juga terkena himbauan pemerintahn yang akhirnya banyak sekolah
ataupun lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pembelajarannya secara
daring/online. Termasuk didalamnya juga pembelajran tahsin Al-Qur’an yang di biasa
dilakukan secara Talaqqi atau Face To Face. Ini menjadi tantangan bagi guru dan murid
yang mau tidak mau harus siap menghadapi kegiatan tahsin alquran secara online.Semula
talaqqi di lakukan secara langsung yaitu guru dan murid bertemu dan bertatap muka
dalam satu tempat atau musyafahah yaitu pembelajaran Alquran dengan cara bacaan kita
diperdengarkan kepada guru. Sehingga bacaan kita InsyaAllah terhindar dari kesalahankesalahan. Tapi dengan adanya COVID-19 ini kegiatan tahsin bisa melalui vidio call.
Berdasarkan latarbelakang diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
dampak COVID-19 terhadap pembelajaran tahsin alquran.
Metode Penelitian/Metode Kajian (Research Methode)
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif.
Informan pada penelitian ini adalah Siswa LBQ Al-Utsmani Dukuh yang dipilih secara
acak dari berbagai kelas. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan
penyebaran kuesioner elektronik (e- questionnaire). Kuesioner elektronik dibuat dalam
bentuk pertanyaaan dengan pilihan yang tersedia (close ended questions). Setelah data
terkumpul, lalu dianalisis secara deskriptif dengan mentabulasikan persentase pada
masing-masing pertanyaan yang dijawab secara lengkap oleh informan. Selanjutnya
dibahas dengan studi kepustakaan.
Hasil dan Pembahasan (Finding Research)
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan penyebaran angket elektronik di
Lembaga Bimbingan Qur’an Al-Utsmani Dukuh telah ditemukan data – data yang
mendukung dan saling melengkapi atas adanya kegiatan Tahsin Al-Qur’an pada Masa
Pandemi.
Kemudahan Menerima Materi
Dampak pertama yang mempengaruhi pembelajaran tahsin selama Pandemi
COVID-19 adalah kemudahan menerima materi pembelajaran. Berdasarkan hasil
penelitian dapat dilihat bahwa mayoritas informan menjawab setuju dan sangat setuju
terhadap pernyataan tersebut.
2 | ISBN:
Judul Ringkas (nama penulis tanpa gelar)
Kemudahan Menerima Materi
0% 0%
50%
Sangat Setuju
Setuju
50%
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Gambar 2. Kemudahan Menerima Materi
Kemudahan mempelajari materi
Kemudahan mempelajari materi pembelajaran menjadi salah satu dampak
COVID-19 terhadap pembelajaran tahsin Al-Qur’an. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa mayoritas merasa kesulitan dalam mempelajari materi pembelajaran yang
diberikan secara daring. Dari 18 siswa, sebanyak 67 % menjawab sangat setuju akan
kemudahan mempelajari materi dan sebanyak 33 % menjawab setuju akan kemudahan
mempelajari materi tahsin.
ISBN: | 3
Prosiding Seminar Nasional, 01 – 20 [diedit oleh editor]
Kemudahan dalam Mempelajari Materi
0%
0% 0%
33%
67%
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Gambar 3. Kemudahan dalam Mempelajari Materi
Kemudahan Berinteraksi dengan Teman ataupun Pengajar
Dampak yang cukup berpengaruh dalam pembelajaran tahsin dimasa Pandemi
COVID-19 adalah interaktivitas. Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas merasa mudah
dan mampu dalam berinteraksi dengan pengajar dan temannya. Informan mampu
bertanya dan memberi respon terhadap materi pembelajaran yang diberikan oleh
pengajar. Namun, terdapat 33 % yang masih menjawab netral. Hal ini sejalan dengan
hasil penelitian yang menyatakan bahwa interaktif dan adanya kesempatan merespon
materi saat pembelajaran jarak jauh berperan penting (Nylund & Lanz, 2020).
Interaktivitas merupakan unsur yang harus ada pada pembelajaran jarak jauh (Tîrziu &
Vrabie, 2015).
4 | ISBN:
Judul Ringkas (nama penulis tanpa gelar)
Kemudahan Berinteraksi dengan Teman ataupun Pengajar
0% 0%
33%
33%
33%
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Gambar 4. Kemudahan Berinteraksi dengan Teman ataupun Pengajar
Ketepatan Metode
Metode pembelajaran yang digunakan pada saat masa pandemi membantu
efektivitas proses pembelajaran tersebut. Dampak dari pandemi COVID-19
mengharuskan menggunakan metode dari yang biasa dilakukan. Hasil penelitian
memberikan respon yang beragam. Mayoritas informan menjawab sangat setuju, yang
artinya metode yang saat ini digunakan sudah tepat. Dari total 18 orang informan, hanya
3 orang yang menjawab netral. Untuk diketahui bersama saat ini di LBQ Al-Utsmani
Dukuh sudah menggunakan berbagai media dalam pembelajaran jarak jauhnya
diantaranya aplikasi meeting online (Zoom, Google Meet.) dan media sosial
(Whatsapp). Metode pembelajaran jarak jauh yang tepat juga berpengaruh pada kualitas
sistem dan kualitas informasi dan kualitas layanan yang diterima oleh siswa
(Pawirosumarto, 2016). Berdasarkan jawaban informan, saat ini metode yang dijalani
saat ini sudah tepat.
ISBN: | 5
Prosiding Seminar Nasional, 01 – 20 [diedit oleh editor]
Metode yang Digunakan Sudah Tepat
0% 0%
17%
16%
67%
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Gambar 6. Ketepatan Metode
Tingkat Kepuasan terhadap Pembelajaran Tahsin Jarak Jauh
Secara keseluruhan, terkait dengan kepuasan siswa dalam pembelajaran jarak
jauh sebagai akibat dari terjadinya pandemi COVID-19 ini dibedakan pada dua sisi. Sisi
teknologi dan sisi pengajar. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa
mayoritas merasa puas terhadap pembelajaran jarak jauh saat ini. Dampak Covid-19
ternyata memberikan kepuasan pada pelajar dalam menerima materi pembelajaran. Hal
ini mungkin saja terjadi karena berbagai alasan. Alasan paling utama adalah karena
selama ini para pelajar memang menerima pembelajaran face-to-face, sehingga
mungkin ada ketidaksiapan dalam menggunakan berbagai metode PJJ (Yilmaz, 2017).
6 | ISBN:
Judul Ringkas (nama penulis tanpa gelar)
Puas Terhadap Pembelajaran Tahsin Jarak Jauh
0% 0%
17%
50%
33%
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Gambar 7. Tingkat Kepuasan terhadap Pembelajaran Tahsin
ISBN: | 7
Download