Assalamualaikum wr. wb Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua Yang terhormat kepala SMA Negeri 1 Ciawi Wakil kepala sekolah yang saya hormati Dewan guru beserta staff tata usaha yang saya hormati Dewan juri yang saya hormati Serta teman - teman yang saya banggakan Pertama saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi - tingginya kepada ketua OSIS beserta staff-Nya yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyampaikan orasi dalam acara ini. Suatu kehormatan sekaligus kebanggaan bagi saya selaku pembicara. Hadirin yang terhormat, Sebagai pelajar sekaligus masa depan bangsa Indoneaia tentu penting untuk selalu menjaga kebhinekaan. Maka dari itu, sebagai penerus dengan intelektualitas tinggi, kita harus menanamkan kebhinekaan dalam diri kita sendiri. Jadikan kebhinekaan mendarah daging dalam tubuh kita. Ingat, Indonesia adalah negara yang kaya, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Meskipun berbeda, kita tetap sama dala tiga hal, yaitu tumpah darah yang satu, berbangsa yang satu, serta berbahasa yang satu. Parlindoengan Lubis pernah mengatakan, " Pertahankan kewibawaan sang saka merah putih, jangan sia - siakan darah dan air mata kami. " Terenyuh hati saya mendengar harapan para pendahulu Indonesia, menagis di dalam hati, melihat diri ini masih hanya bisa berkontribusi sedikit bagi negeri. Tapi saya yakin dengan dimulainya langkah - langkah kecil Indonesia akan memiliki masa depan cerah. Saya yakin itu, jika setiap orang memiliki kesadaran untuk dapat memaksimalkan potensinya, setiap orang berani untuk menunjukkan kemampuannya dimulai denga langkah kecil yaitu berbuat untuk sekelilingnya, dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitarnya. Serta befsatu tanpa adanya rasa saling menjatuhkan ataupun meremehkan. 90 tahun silam, tepatnya saat diadakan Kongres Pemuda, hadir para generasi muda dari berbagai daerah. Mereka bersatu, bersumpah atas nama putera dan puteri Indonesia. Sejarah telah menggambarkan bahwa kongres itu telah menjadi ' api ' yang mencetus persatuan nasiona bangsa Indonesia untuk melawa kolonialisme. Bung Karno sendiri menganggap Sumpah Pemuda 1928 bermakna revolusioner. " Jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda, melainkan warisilah api Sumpah Pemuda. Seandainya sekadar mewarisi abu, saudara - saudara akan puas dengan Indonesia yang kini sudah satu bahasa, bangsa, dan tanah air. Namun ini bukan tujuan akhir, " Kata Sokarno dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda. Dengan tetesan tangis, para pejuang berteriak merdeka! Dengan sepotong bambu runcing tiap - tiap mereka siap membela! Dengan perasaan yang sama, mereka bersatu menginginkan merdeka! Dengan hati bergelora, mereka melangkahkan kaki menentukan tujuan yang sama Mencita - citakan kesejahtraan bagi Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, mendukung kemerdekaan bagi setiap bangsa, mencita - citakan keadilan sosial dan perdamaian bagi dunia. Bapak Ir. Soekarno pernah berseru, " Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia. " Inilah kalimat yang harus selalu tertanam didada. Perbedaan bukanlah dinding yang memisahkan melainkan tali untuk menguatkan. Sekian dari saya, semoga yang telah disampaikan dapat menggerakkan jiwa para generasi muda. Mohon maaf apabila terdapat perkataan yang kurang berkenan baik itu yang disengaja ataupun tidak. Wassalamualaikum wr. wb Salam sejahtera untuk semuanya.