Uploaded by enoq72

Mesin Gurdi & Boring

advertisement

Proses drilling(gurdi) dimaksudkan sebagai proses
pembuatan lubang bulat dengan menggunakan
mata bor (twist drill) . Sedangkan proses
bor(boring)
adalah
proses
meluaskan/
memperbesar lubang.
Gambar 9.10 Dua jenis lubang (a) lubang tembus, (b) lubang buntu





Drilling process: proses pemesinan untuk membuat
lobang bulat pada benda kerja.
Drilling biasanya dilakukan memakai pahat silindris
yang memiliki dua ujung potong (disebut drill).
Pahat diputar pada porosnya dan diumpankan
pada benda kerja yang diam sehingga
menghasilkan lobang berdiameter sama dengan
diameter pahat.
Mesin yang digunakan disebut drill press, tetapi
mesin lain dapat juga digunakan untuk proses ini.
Lobang yang dihasilkan dapat berupa lobang
tembus (through holes) dan tak tembus (blind holes
Beram harus keluar dari lubang yang
dibuat
 Beram yang keluar dapat menyebabkan
masalah ketika ukurannya besar dan atau
kontinyu
 Proses pembuatan lubang bisa sulit jika
membuat lubang yang dalam
 Untuk pembuatan lubang dalam pada
benda kerja yang besar, cairan pendingin
dimasukkan ke permukaan potong melalui
tengah mata bor

Mesin penggurdi portable
 Mesin penggurdi peka
– Pasangan bangku
– Pasangan lantai
 Mesin penggurdi vertical
– Tugas ringan
– Tugas berat
– Penggurdi gang (kelompok)
 Mesin penggurdi radial
 Mesin penggurdi turret
 Mesin penggurdi spindle jamak
– Unit tunggal
– Jenis perpindahan
 Mesin penggurdi produksi
– Meja pengarah
– Jenis perpindahan
 Mesin penggurdi lubang dalam

Gambar , Operasi pemesinan yang terkait dengan penggurdian
a. Reaming. Digunakan untuk sedikit menambah
lebar lobang, menghasilkan toleransi yang lebih
baik pada diameternya. Pahatnya disebut
reamer, biasanya berbentuk galur lurus..
b. Tapping. Proses ini dilakukan dg pahat tap, untuk
membuat internal ulir pada permukaan dalam
sebuah lobang.
c. Counter-boring. Menghasilkan lobang bertingkat,
lobang diameter besar diikuti dengan lobang
diameter lebih kecil. Digunakan untuk
“menyimpan” kepala baut agar tidak menonjol.
d. Counter-sinking. Serupa dengan counter-boring,
tetapi lobang lebar berbentuk kerucut untuk
“menyimpan” kepala sekrup bebentuk kerucut.
e. Centering. Disebut juga center-drilling, digunakan
untuk membuat lobang awal sehingga drilling
dapat dilakukan pada posisi yang lebih akurat.
Pahatnya disebut center-drill.
f. Spot-facing. Mirip dengan proses milling.
Digunakan untuk meratakan permukaan tertentu
benda kerja yang menonjol, terutama setelah
proses drilling.






Twist drill (drill dg bermata dua)
digunakan luas di industri untuk
membuat lobang secara cepat dan
ekonomis, diameter berkisar 0.15 mm
(0.006 in.) ~ 75 mm (3.0 in.).
Badan drill memiliki dua daun spiral
(flutes).
Sudut kemiringan sprial daun disebut
helix angle, biasanya sekitar 30º.
Saat proses drilling, daun ini berfungsi
untuk jalur pengeluaran geram dari
lobang. Tebal (jarak) antara daun
disebut web.
Ujung twist drill berbentuk kerucut,
sudutnya disebut point angle, nilai
sekitar 118º.
Desain umum dari ujung drill adalah
chisel edge. Chisel edge menyambung
dengan dua ujung (mata potong)
disebut lips dan menyambung ke daun
(flutes).
 Permukaan flutes yang
berhubungan dengan ujung
potong berperan sebagai rake
face.
 Twist drill biasanya terbuat dari
high-speed steel (HSS).
 Pembentukan pahat dibuat dg
proses casting, kemudan
dikeraskan permukaannya dg
proses heat treatment sementara
bagian dalamnya tetap
kuat/ulet. Setelah itu dilakukan
proses Grinding untuk
mempertajam ujung potongnya.
Gambar . Geometri standar gurdi puntir
Data material, Kecepatan potong, Sudut mata bor HSS, pada proses gurdi
Gambar . Dua jenis lubang (a) lubang tembus, (b) lubang buntu

Kecepatan potong , v
v  N  D
dimana,
v: cutting speed (m/min),
N: rotational speed of spindle (rpm: rev/min).
D: the drill diameter

Waktu riil pemesinan (time of actual machining), Tm (min) :
a. pada pembuatan lobang tembus (through hole):
Tm 
t  A
N  f 
b. pada pembuatan lobang tak tembus (through hole):
Tm 
dimana,
d
N  f 
f: feed rate (mm/rev). Tm: time of actual machining (min). t: work thickness (mm).
A: jarak antara sisi terluar pahat drill dg permukaan benda kerja ketika ujung drill
mulai menyentuh permukaan. d: kedalaman lobang,  : drill point angle.

Kecepatan pemindahan material (material removal rate),
MRR:

D
MRR 
2
 f N
4

dimana, MRR: material removal rate (mm3/min)
Boring mirip dg proses bubut. Pahat bermata tunggal diumpankan
pada benda kerja yang berotasi. Perbedaannya, boring dilakukan
pada permukaan diameter dalam lobang yang sudah ada, dan
sering disebut internal turning.
 Mesin perkakas yang digunakan sering disebut boring machines or
boring mills. Mesin ini ada yang berbentuk horizontal atau vertical,
berdasar pada posisi sumbu putar spindle horizontal atau vertical.
 Pada horizontal boring, terdapat dua bentuk. Pertama benda kerja
diletakkan pada spindel yang berputar, pahat diumpankan pada
permukaan dalam benda kerja. Batang pahat harus memiliki
kekakuan (stiffness) sangat tinggi agar tidak terjadi defleksi,
biasanya dibuat dari cemented carbide. Bentuk kedua, batang
pahat diletakkan pada spindle yang berputar, dan benda kerja
diumpankan terhadap pahat tersebut. (lihat gambar)
 Vertical boring machine (VBM) digunakan untuk benda kerja yang
besar dan berat serta membuat lobang berdiameter besar.
Biasanya diameter benda kerja lebih besar dari pada panjangnya.
Biasanya dilengkapi juga dengan turrets, karenanya sering juga
disebut vertical turret lathe (VTL).

Berdasarkan letak sumbu putar spindel dan bendakerja, mesin
pengebor dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
 mesin pengebor horisontal, dan
 mesin pengebor vertikal.
Mesin pengebor horisontal (horizonal boring machine, HBM)
a) Benda kerja diputar oleh spindel, sedang perkakas dipasang pada batang
pendukung pengeboran dan dihantarkan ke benda kerja. Untuk
mendapatkan kekakuan yang tinggi batang pendukung dibuat dari bahan
karbida semented, yang memiliki modulus elastisitas mencapai 90 x 106
lb/in. 2 (620 x 103 MPa).
b) Perkakas dipasang pada batang pendukung yang disangga pada kedua
ujungnya dan diputar diantara pusatnya. Benda kerja dipasang pada
mekanisme penghantar dan dihantarkan kepada perkakas yang
melewatinya, dimana untuk pengoperasiannya dapat dilakukan dengan
mesin bubut.
VBM biasanya digunakan untuk bendakerja yang besar dan berat
dengan diameter yang besar; biasanya diameter benda kerja lebih
besar daripada panjangnya, seperti ditunjukkan dalam gambar
Gambar Mesin pengebor vertikal (VBM)
SELESAI
TERIMA KASIH
Download