Uploaded by User71530

TUGAS MAKALAH KELOMPOK 1. - Copy

advertisement
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model Pembelajaran Rasulullah SAW
Muhammad Saw. lahir di Mekkah pada tahun 570 M dari seorang ayah
yang bernama Abdullah dan Ibu bernama Aminah (Haekal, 2009, h. 52). Beliau
wafat di Madinah, pada tahun 632 M.1 Lahirnya Muhammad Saw. membawa
dampak besar aas berkembangnya perilaku manusia yang dulunya berada pada
zaman jahiliyah,dan saat ini berkembangnya zaman melalui pendidikan yang di
ajarkan beliau.
Beliau bukan hanya memberi contoh, tetapi beliau yang selalu memberi
contoh bagi semua manusia Ghudda (2005, h. 57).2 Strategi pembelajaran yang di
contohkan adalah:
1
1.
Metode keteladanan dan akhlak manusia.
2.
Metode pembelajjjaran secara bertahap.
3.
Metode pembelajaran dengan memperhatikan situasi dan kondisi pesertadidik.
4.
Metode tamsil.
5.
Metode diskusi.
6.
Metode isyarat.
7.
Metode partisiparoris
Abdurrahman Jamal, Islamic Parenting Pendidikan Anak Metode Nabi, (Solo: Aqwa, 2013),
hlm.13.
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaan PPKn: Teori Pengajaran Abad 21 di SD/MI, (yogyakarta:
Samudra Biru 2018), hlm.65.
2
1
8.
Metode tanya jawab.
Metode yang dilakukan Muhammad Saw. ketika pembelajaran berlangsung
adalah:
1.
Pembelajaran dengan praktik secara langsung.
2.
Pembelajaran secara gradual.
3.
Memperhatikan perbedaan kemampuan, gaya belajar, dan tingkat intelegensia
peserta didik.
4.
Dialog dan tanya jawab.
5.
Diskusi dan dialektika.
Model pembelajaran Rasulullah Saw. ialah kebiasan Rasulullah Saw.
dalam mendidik para sahabat. Rasulullah Saw. mengajarkan agama islam kepada
para sahabat yang sejak dini bahkan sejak anak dalam sulbi ayahnya, beliau
mengajarkan para sahabat untuk menjaga anak-anak mereka dari godaan setan dan
selalu berdoa.
Adapun pembelajaran agama islam merupakan kegiatan upaya untuk
membidikkan agama islam, agar menjadi way of live (pandangan dan sikap hidup)
yang berwujud:
1.
Segenap kegiatan yangdilakukan seseorang atau sekolompok peserta didik
dalam menumbuhkan kembangkan nilai-nilai agama islam
2.
Segenap fenoma antara dua orang atau lebih yang dampaknya tertanamnya
ajaran islam pada salah satu pihak.
Pengertian psikologis ditinjau dari segi bahasa, psikologi berasal dari kat
psyche (jiwa) dan logos (ilmu atau pengetahuan). Jadi psikologi adalah ilmu
pengetahuan atau ilmu jiwa. Psikologi dibagi dua yaitu psikologi umum dan
psikologi khusus. 3 Ada tiga teorin yang paling menonjol dalam pembelajaran:
1.
Teori pembelajaran tingkah laku (behavior), artinya tingkah laku manusia
dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguatan (reinforgement).
2.
Teori kognitif, ketika belajar seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan
memperoleh insight ( pengetahuan) untuk pemecahan masalah
3
Ambarjaya Benu S, Psikologi Pendidikan dan Teori Praktik, (Jakarta: Askara, 2018), hlm.25.
2
3.
Teori humanistik, berusaha untuk memahami prilaku sesorang dari sudut
pelaku (behaver), bukan dari pengamatan (observer).
Beberapa teori:
1. Prosedur mengembangkan tingkah laku.
2. Prosedur mengontrol tingkah laku.
3. Strategi mengajar.
Urgensi
psikologi
sangat
membantu
para
calon
guru
dalam
mengembangkan tugasnya sebagai pendidik. Psiikologi tidak hanya member
pedoman tantang teori belajar dan mengajar, system persekolahan,masalahmasalah psikologis peserta didik, tetapi tentang perkembangan dan pertumbuhan
peserta didik.
Model pembelajaran Rasulullah Saw.
Pembelajaran yang di lakukan Rasulullah Saw. dapat terlaksana dengan
situasi yang kondusif bagi sahabat dan peserta didik. Model pembelajaran yang
beliau lakukan dengan aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan, yang di
sebut dengan PAIKEM, yaitu:
1.
Aktif
Pembelajaran
aktif
bermaksud
untuk
membangun
pengertian,
pemahaman, wawasan, sikap dan perilaku peserta didik. Rasulullah Saw.
menerapkan pembelajaran yang aktif, adalah dengan memancig potensi
peserta didik. Cara yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui potensi
peserta didik salah satunya adalah dengan memberikan pertanyaan kepada
peserta didik.
2.
Inovatif
Proses yang dilakukan Rasulullah Saw. untuk menerapkan pembelajaran
inovatif adalah dengan menggambar diatas tanah. Dahulu ketika belum ada
papan tulis, Rasulullah memanfaatkan tanah untuk menulis ataupun
menggambar sebagai bahan pembelajaran,
3.
Kreatif
3
Rasulullah Saw. memiliki cara untuk membangkitkan rasa ingin tahu para
sahabat dengan tidak menjelaskan terlebih dahulu agar pelajaran yang
disampaikan tertanam dalam hati para sahabat. Hal ini dapat membuat para
sahabat dan peserta didik lebih kreatif mendapat jawabannya sendiri.
4.
Efektif
Cara-cara Rasulullah Saw. yang bijak dalam mengajarkan islam kepada
sahabat adalah dengan mengalihkan pertanyaan yang ditanyakan kepada
Rasulullah Saw., dengan pertanyaan lain yang lebih penting, Karena
pengalihan perhatian dari pertanyaan jawaban diluar pertanyaan tersebut akan
lebih penting.
5.
Menyenangkan
Model
ini
di
maksudkan
agar
tercipta
nuansa
belajar
yang
mengembirakan, suasana yang dilakukan Rasulullah Saw. dalam mengajar
ialah,menyelingi pembelajaran dengan humor di sela-sela belajar agara tidak
ada rasa bosan dan kejenuh.
B. Model Pembelajaran Rasulullah SAW dalam Perspektif Psikologi
Terdapat tiga teori psikologi pendidikanyang digunakan untuk meninjau
proses pembelajaran agama Islam Rasulullah Saw. ,yaitu:
1.
Teori pembelajaran tingkah laku
2.
Teori kognitif, Teori ini menyatakan bahwa tingkah laku seseorang didasarkan
pada kognisi, yaitu teknik mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah
laku itu terjadi.
3.
Teori humanistik, Psikologi humanistik
untuk memahami prilaku pelaku
seseorang dari sudut sipelaku, bukan dari pengamat. Tokoh dari teori humanik
adalah Carl rogers. 4
C. Pembelajaran tematik
4
Ahmad Bashiruddin Mahmud, Riwayat Hidup Rasulullah Saw, (Bogor: Wisma Damai, 1992), hlm.
40.
4
1. Pengertian
Pembelajaran tematik adalah
berbagai mata pelajaran
pembelajaran yang memadukan
antara
dengan menggunakan tema tertentu.Dengan
pembelajaran temtik anak didik diharapkan mendapatkan hasil belajar yang
optimal dan maksimal yang menghindari kegagalan pembelajaran yang masih
banyak terjadi dengan model pembelajaran yang lain.
2. Landasan Pembelajaran Tematik
a. Landasan Filosofis
Pembelajaran landasan
yang
bersandar
pada
pada filsafat pendidikan progresivisme,
filsafat
naturalism,
realism,
dan
pragmatism.pengetahuan anak didik adalah kumpulan kesan – kesan dan
informasi yang terhimpun pada pengalaman empiri yang pertikular
seharusnya siap untuk di gunakan sehingga pendidikan yang diperlukan
untuk anak didik adalah pendidikan yang menyaluruh dan menyentuh
aspek jasmani dan rohani dengan memberikan tempat yang wajar untuk
anak didik
b. Landasan psikologis
Perkembangan psikologi diperlukan terutama dalam menentukan isi
atau materi pembelajaran tematik yang di berikan kepada anak didik agar
tingkat keluasannya sesuai dengan tahap perkembangan anak didik.
Pandangan tentang anak dari kalangan konstruktivistik yang lebih
mutakir dikembangkan dari teori belajar kogninif piaget menyatakan
pengetahuan di bangun dalam pikiran seorang anak dengan kegiatan
asimilasi dan akomodasi sesuai dengan chemata yang dimilikinya. Upaya
untuk mengimplementasikan teori belajar yang mendorong tercapinya
pembeljran tematik.maka ada baikknya mengambil saran dari tyler, maka
rancangan pembelajaran, sebagai berikut:
5
1)
Memberi kesempatan kepada anak dididk untuk mengemukakan
gagaan dengan bahasa sendiri.
2)
Memberi kesempatn kepada anak dididk untuk mengemukakan
rencana pembelajaran sebagai berikut:
3)
Memberi kesempatan untiuk untuk berpikir tenang. Belajar
Pandangan tentang teori, belajar kognitif piaget menyatakan kegiatan
si
milasi
dan
akomodasi
sesuai
dengan
schemata
yang
dimilikinya.Belajar mrupakan proses aktif untuk mengembangkan
schemata sehungga pengetahuan terhdap, rancangan pembelajaran.
c. Landasan yuridis
Dalam pembelajaran tematik terkait dengan berbagai kebijakan yang
mendukung pembelajaran, tematik, dalam arti bahwa pembelajaran tematik
sah bilamana telah mendapatkan legalis formal.
Dalam implementasi tematik diperlukan
pandangan
yuridisnya.
Payung
hukum
paying hukum
yuridis
adalah
sebagai
legalitas
penyelenggaraan pembelajaran tematik , dalam arti bahwa pembelajaran
temtik dianggap sah bilamana telah mendapatkan legalitas formal.
Undang-undang no.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional Bab V pasal 1-b menyatakan bahwa setiap peserta didik pada
setiap
satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan
sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan.
d. Landasan psokologis
Pembelajaran tematik secara teoritik dan praktik berlandasan pada
psikologi pengetahuan anak terhadap anak.Pandangan dari anak terhadap
terhadap pandangan nya sendiri.
Rancangan pembelajaran yang di kemukakan oleh Tytler, sebagai
berikut:
1)
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan
gagasan dengan bahasa sendiri.
2)
Memberi kesempatan kepada anak didik untuk berpikir kreatif.
6
3)
Memberi kesempatan kepada anak didik untuk mencoba gagasan
baru.
4)
Memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang di
miliki.
5)
Mendorong anak didik un tuk memikirkan perubahan gagasan baru.
e. Landasan Konseptual
Tema yang baik tidak hanya memberikan
fakta-fakta kepada
siswa.Tema yang baik bias mengajak sisiwa untuk menggunakan
keterampilan berpikir yang lebih tinggi.
3. Keunggulan Pembelajaran Tematik
a. Dapat mengurangi overlapping antara berbagai mata pelajarankarena mata
pelajaran disajikan dalam satu unit.
b. Menghemat pelaksanaan pembelajaran
c. Anak didik mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab
materi pembelajaran berperan sebagai sarana.
d. Pembelajaran menjadi holistik dan menyeluruh akumulasi pengetahuan
dan pengaman anak – anak.Keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan
yang lain akan menguatkan konsep yang telah di kuasai anak didik.
4. Kelemahan Pembelajaran Tematik
a. Pembelajaran menjadi lebih kompleks dan menuntuk guru untuk
mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran dengan baik.
b. Persiapan harus dilakukan guru lebih lama, guru harus merancang
pembelajaran tematik dengan memperhatikan keterkaitan antara beberapa
mata pelajaran.
c. Menurut penyediaan alat, bahan sarana dan prasarana untuk berbagai mata
pelajaran yang dipadukan secara sistematik.
D. Hubungan Antara
Model Pembelajaran
Pembelajaran Tematik.
7
Rasulullah SAW dengan
Hubungan
antara
model
pembelajaran
Rasululloh
Saw.
sangat
berhubungan, dimana pada masa rasulullah pembelajaran sudah mulai dilakukan
seperti kurikulum 2013 dimana pembelajaran di pusatkan pada para sahabat atau
peserta didik. Jadi rasulullah mengajar
tidak lagi menjelaskan semua materi
melainkan hal-hal yang penting sajalah yang di ucapkan bukan yang lain. Karena
dalam kurikulum ini kita sudah dituntut untuk belajar sendiri dan mencari bahan
pelajaran ingin dipelajari.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penilaian deskriptif di atas, hasil analisis kajian tentang Model
Pembelajaran Rasulullah Saw. dan
Pembelajaran Tematik dapat disimpulkan
sebagai berikut: (a) Model Pembelajaran Rasulullah Saw. dengan pembelajaran
yang aktif, inivatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, yang di sebut dengan
PAIKEM. (b) Tinjauan psikologis terhadap model pembelajaran Rasulullah Saw.
dapat dilihat dari teori-teori belajar psikologi pendidikan,yaitu 1) Teori Belajar
Tingkah Laku/behavior, pemberian hadiah/hukuman (reward and punishment) 2)
Teori kognitif dimana Rasulullah Saw dalam memperhatikan pemahaman dan
kemampuan berfikir para sahabat. 3) Teori Belajar Humanistik relevan dengan
model pembelajaran Rasulullah Saw. pada pendidikan yang berpusat pada peserta
didik.
Adapun pokok pembahasan yang di muat dalam pembelajaran tematik
adalah: 1) pengertian Pembelajaran Tematik. 2) Landasan Pembelajaran Tematik.
3) Keunggulan Pembelajaran Tematik. 4) Kelemahan Pembelajaran Tematik
Dan pada bagian akhirnya kami mengungkapkan pendapat kami tentang
hubungan Pembelajaran Tematik dengan Pembekajaran Rasulullah Saw.
8
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Jamal, Islamic Parenting Pendidikan Anak Metode Nabi,
Penerjemah: Agus Suwandi, Solo: Aqwa, 2013
Ahmad, Bashiruddin Mahmud, Riwayat Hidup Rasulullah SAW, Bogor: Wisma
Damai,1992
Ambarjaya,Beni S, Psikologi Pendidikan dan Pengajaran Teori dan Praktik,
Jakarta: Aksara, 2000.
Lubis, Maulana Arafn dan Nashran Azizan, Pembelajaran Tematik SD/MI:
Implementasi Kurikulum 2013 Berbasis HOTS (Higher Order Thingking
Skiils). Yogyakarta: Samudra Biru, 2019.
Lubis, Maulana Arafat. Pembelajaran PPKn : Teori Pengajaran Abad 21 di
SD/MI. Yogyakarta: Samudra Biru, 2018.
9
10
Download