Uploaded by User71454

Bab-2-Virus

advertisement
BAB II
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat:
 Medeskripsikan ciri-ciri dan cara replikasi virus.
 Menjelaskan peran virus dalam kehidupan.
A. Sejarah Penemuan Virus
Percobaan A. Mayer pada penelitian virus
Disemprotkan
Ekstrak daun
Tembakau yang
berpenyakit
Tanaman
tembakau
menjadi sakit
Tanaman
tembakau
sehat
Ekstrak daun
Tembakau yang
berpenyakit
Daunnya dihaluskan
Percobaan Adolf Mayer
•
Virus berasal dari bahasa latin yang berarti
racun. Virus ditemukan pertama kali oleh
ilmuan Jerman, Adolf Mayer, pada tahun 1883
saat sedang meneliti penyebab penyakit mosaik
pada tanaman tembakau. Penyakit tersebut
menyebabkan bercak-bercak pada daun
tembakau sehingga menghambat pertumbuhan
tanaman, oleh karena itu disebut “mosaik”.
Adolf Mayer berhasil memindahkan penyakit
tersebut dari tanaman yang sakit ke tanaman
yang sehat dengan menyemprotkan getah yang
diekstraksi dari daun tanaman sakit ke tanaman
yang sehat. Dan akibatnya tanaman yang sehat
itu pun menjadi sakit. Melalui pengamatan di
mikroskop, Mayer tidak dapat melihat bakteri
penyebab penyakit tersebut. Mayer menduga
bahwa penyakit mosaik tersebut disebabkan
oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya, yang
tidak dapat diamati dengan mikroskop biasa.
Percobaan Martinus Beijerinck
Pada tahun 1897, seorang ahli botani Belanda
bernama Martinus Beijerinck melakukan
eksperimen yang membuktikan bahwa agen
penginfeksi yang terdapat didalam getah
tembakau dapat berkembang biak. Beijerinck
menyemprotkan getah yang telah disaring ke
tanaman lainnya. Setelah tanaman tersebut sakit,
maka getahnya digunakan untuk menginfeksi
tanaman berikutnya dan seterusnya hingga
beberapa
kali
pemindahan.
Ternyata,
kemampuan patogen tersebut tidak berkurang
setelah beberapa kali pemindahan. Berbeda
dengan bakteri, agen penginfeksi tersebut tidak
dapat dikembangbiakkan dalam medium nutrisi
di dalam cawan petri dan tidak dapat di
nonaktifkan
dengan
alkohol.
Beijerinck
memperkirakan agen penginfeksi tersebut adalah
partikel yang jauh lebih kecil dan lebih sederhana
dari pada bakteri. Ia menyebutnya sebagai virus
lolos saring (filterable virus).
Percobaan Dmitri Ivanowski pada penelitian virus
Daun
tembakau yang
berpenyakit
dihaluskan
Penyaringan
ekstrak daun
tembakau yang
berpenyakit
Filtrat
daun
tembakau
yang
berpenyakit
Tanaman tembakau
menjadi sakit
Disemprotkan
Tanaman
tembakau
yang sehat
Filtrat
Percobaan Dmitri Ivanowski
Satu dasawarsa kemudian tepatnya pada
tahun 1892, seorang ilmuan Rusia bernama
Dimitri Ivanowsky melakukan percobaan
dengan menyaring getah tanaman tembakau
yang berpenyakit dengan sringan yang di
desain khusus untuk menyaring bakteri.
Kemudian hasil saringan ditularkan kepada
tanaman yang sehat. Ternyata, filtrat masih
menimbulkan penyakit mosaik pada tanaman
sehat. Seperti halnya Mayer, Ivanowsky
berkesimpulan bahwa penyakit tersebut
disebabkan oleh bakteri patogenik yang sangat
kecil atau bakteri penghasil toksin yang dapat
melewati saringan.
Wendell Stanley
Wendell Stanley mengkristalkan partikel mikroskopis yang
menyerang tanaman tembakau yang kemudian diberi nama
Tobacco Mosaic Virus (TMV)
B. Ciri-ciri Virus
1. Bersifat aseluler (tidak mempunyai
sel)
2. Berukuran 20-300 milimikron
3. Memiliki salah satu macam asam
nukleat (RNA atau DNA)
4. Berupa hablur atau kristal
5. Bentuknya beragam, antara lain
oval, silinder, polihedral, dan
kompleks
6. Tersusun atas asam nukleat yang
diselubungi kapsid
7. Bersifat Parasit intraseluler obligat
Struktur Tubuh Virus
Selubung
lipid
RNA
virus
Enzim
“reverse
transcrip
tase”
Selubung
protein
(kapsid)
Berdasarkan penyusun intinya,
virus dibedakan menjadi virus
DNA dan virus RNA. Contoh
virus DNA adalah virus cacar,
sedangkan contoh virus RNA
adalah virus influenza dan HIV
Virus hanya terdiri dari materi genetic berupa DNA dan RNA yang dikelilingi suatu protein
pelindung yang disebut kapsid. Kapsid dibangun oleh subunit – subunit yang identic satu
sama lain yang disebut kapsomer. Bentuk kapsomer sangat simetris dan suatu saat dapat
mengkristal.
Ribovirus
Deoksiribovirus
a. Ribovirus, yaitu virus yang asam
nukleatnya berupa RNA .
1. virus toga (penyebab demam kuning dan
ensefalitis);
2. virus arena (penyebab meningitis);
3. virus picorna (penyebab polio);
4. virus orthomyxo (penyebab influenza);
5. virus paramyxo (penyebab pes pada
ternak);
6. virus rhabdo (penyebab rabies);
7. virus hepatitis (penyebab hepatitis pada
manusia);
8. retrovirus (dapat menyebabkan AIDS).
b. Deoksiribovirus, yaitu virus yang asam
nukleatnya berupa DNA
1. virus herpes (penyebab herpes);
2. virus pox (penyebab kanker seperti
leukemia dan limfoma, ada pula
yang menyebabkan AIDS);
3. virus mozaik (penyebab bercak-bercak pada
daun tembakau);
4. virus papova (penyebab kutil pada
manusia/papiloma).
Bentuk-bentuk Virus
Bentuk-bentuk Selubung Protein (Kapsid) Virus
RNA virus
Subunit
protein
selubung
(kapsomer)
Berbentuk heliks
DNA
Selubung protein
Selubung ekor
Lempengan dasar
Serabut ekor
Berbentuk
kompleks
Berbentuk polihedral
D. Virus Pemakan Bakteri (Bakteriofag)
Bakteriofag (fag) adalah virus pemakan bakteri yang ditemukan
oleh Frederick Twort dan Felix d’Herelle.
Bakteriofag menyebabkan sel bakteri pecah.
T2
T1
T4
E. Perkembangbiakan Virus
Ada dua cara virus menginfeksi bakteri, yaitu secara litik dan lisogenik.
1. Penyakit pada Tumbuhan yang Disebabkan oleh Virus
Daun
menggulung
akibat
Turnip
Yellow
Mosaic Virus
Penyakit kuning pada daun
tomat akibat bean golden
mosaic virus
Mosaik pada daun tanaman tembakau
2. Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus
Hepatitis
Herpes
Flu
Campak Ebola
3. Penyakit pada Hewan yang Disebabkan oleh Virus
Cacar unggas
Flu babi
Polyoma
G. Vaksin
Metode konvensional dalam pembuatan vaksin memiliki efek samping
Metode Pembuatan Vaksin
1. Vaksin dibuat dari patogen
yang dimatikan oleh bahan
kimia atau pemanasan
2. Vaksin berasal dari patogen
yang dilemahkan
3. Vaksin berasal dari senyawa
patogenik mikroorganisme
yang dibuat tidak aktif
Efek Samping
1. Patogen yang digunakan
untuk vaksin mungkin masih
melakukan proses
metabolisme
2. Patogen yang digunakan
untuk vaksin mungkin masih
dapat menyebabkan
penyakit
3. Menimbulkan alergi
4. Orang-orang yang membuat
vaksin mungkin bersentuhan
dengan patogen
Vaksin dibuat dengan rekayasa genetika dengan cara-cara
berikut.
Mengisolasi (memisahkan) gen-gen penyebab sakit
dari virus/patogen.
Menyisipkan gen-gen ke dalam sel bakteri atau kultur
sel hewan. Sel bakteri atau sel hewan yang telah
disisipi gen itu disebut rekombinan.
Rekombinan akan menghasilkan antigen. Rekombinan
akan dikultur agar menghasilkan antigen yang banyak.
Antigen diekstraksi untuk digunakan sebagai
vaksin.
Pembuatan Vaksin Cacar
Download