LAPORAN TUGAS TRANSPORTASI MASSAL Perencanaan Trase dan Moda Transportasi Massal pada Ruas Jalan Ir H Juanda Jl Wahid Hasyim, Kota Samarinda DISUSUN OLEH Novira Yudia Fadillah NIM.07171060 DOSEN PENGAMPU Muhammad Hadid, S.T., M.T. Dosen Prodi Teknik Sipil Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Kalimantan Balikpapan KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat, kasing dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul “Perencanaan Trase dan Moda Transportasi Massal pada Ruas Jalan Ir H Juanda - Jl Wahid Hasyim, Kota Samarinda” ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun Tugas ini dibuat denan tujuan untuk memenuhi Tugas ke dua dalam mata kuliah Transportasi Massal Program Studi Teknik Sipil ITK Balikpapan. Penulis berharap dengan terselesainya tugas ini kami berharap dapat berguna bagi kita bersama terutama sebagai referensi dalam mata kuliah Sistem Transportasi Massal. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi atas terselesaikannya tugas ini, diantaranya : 1. Muhammad Hadid, S.T., M.T., M. Sc. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Sistem Transportasi Massal ini. 2. Orang tua kami tercinta yang selalu mendukung, mendoakan dan memberikan bantuan baik moril maupun materil. 3. Khususnya teman-teman Mahasiswa Sipil kelas Mata kuliah Transportasi Massal yang telah senantiasa memberikan dukungan. Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk pengembangan selanjutnya. Balikpapan, 15 April 2020 Penulis ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii ABSTRAK ............................................................................................................ iii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................1 1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................2 1.3 Tujuan .......................................................................................................2 1.5 Manfaat .....................................................................................................2 BAB 2 GAMBARAN WILAYAH STUDI ............................................................3 2.1 Profil Wilayah Kota Samarinda ................................................................3 2.2 Kondisi Demografi Kota Samarinda ........................................................3 2.3 Kondisi Jalan ............................................................................................3 2.4 Kondisi Transportasi .................................................................................4 BAB 3 PERENCANAAN TRANSPORTASI PUBLIK .........................................6 3.1 Penentuan Moda .......................................................................................6 3.2 Perhitungan Demand ..............................................................................11 3.3 Analisis Kinerja/Produktivitas ................................................................12 3.4 Penentuan Tarif Angkutan Umum ..........................................................16 3.5 Perencanaan Tempat Pemberhentian ......................................................24 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................28 iii DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Dimensi Bus Standar ..........................................................................6 Gambar 3.2 Rencana Trase .....................................................................................9 Gambar 3.3 Rencana Shelter ................................................................................11 Gambar 3.4 Analisis Hubungan MAT Berangkat dan Angkutan Umum ............13 Gambar 3.5 Analisis Hubungan MAT Pulang dan Angkutan Umum ..................15 Gambar 3.6 Radius Pelayanan ..............................................................................25 Gambar 3.7 Dimensi Halte ...................................................................................26 Gambar 3.8 Desain Halte Tampak Depan ............................................................26 Gambar 3.9 Desain Halte Tampak Samping ........................................................27 iv DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kondisi Jalan Kota Samarinda, 2009-2014 .............................................4 Tabel 3.1 Data Perencanaan ....................................................................................7 Tabel 3.2 Perencanaan Trase ...................................................................................9 Tabel 3.3 Perencanaan Shelter ..............................................................................10 Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Daerah Studi Kota Samarinda..................................11 Tabel 3.5 Matriks Asal Tujuan .............................................................................12 Tabel 3.6 Matriks Asal Tujuan (Berangkat) ..........................................................12 Tabel 3.7 Matriks Load Berangkat ........................................................................13 Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Load Factor Berangkat ............................................14 Tabel 3.9 Matriks Asal Tujuan (Pulang) ...............................................................14 Tabel 3.10 Matriks Load Pulang ...........................................................................15 Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Load Factor Pulang ................................................15 Tabel 3.12 Hasil perhitungan Biaya Operasional Kendaraan (BOK)...........................16 Tabel 3.13 Titik Shelter pada trase yang direncanakan .........................................16 Tabel 3.14 Penentuan Jenis Perhentian .................................................................24 Tabel 3.15 Rencana Dimensi Halte .......................................................................25 v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Samarinda merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Timur, Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar di seluruh Pulau Kalimantan. Jumlah penduduk menurut BPS adalah 812.597 jiwa per 2015, dengan luas wilayah sebesar 718 km2. Sebagai ibu kota provinsi pertumbuhan penduduk akan semakin meningkat. Kegiatan penduduk sekitar Kota Samarinda dan juga kunjungan dari penduduk kabupaten dan kota lain disekitar Kota Samarinda khususnya saat akhir pecan ikut berperan dalam memadati lalu lintas Kota Samarinda. Hal-hal tersebut memicu tingginya pergerakan baik manusia ataupun barang di Kota Samarinda yang seringkali mengakibatkan kemacetan di beberapa titik jalan-jalan, khususnya pada peak hour (jam puncak) dan aktivitas maasyarakat pun akan terhambat. Akibat berbagai masalah-masalah aksebilitas dan mobilitas tersebut beberapa cara ditempuh oleh Pemerintah Kota Samarinda untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang dibantu oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Perhubungan, Satpol PP dan sebagainya. Seperti usulan anggota DPRD Samarinda prihal rencana pembangunan Fly Over (Jalan Layang) sebagai jalan alternatif baru, namun solusi pembangunan tidak selamanya dapat mengatasi permasalahan kemacetan dan dianggap tidak efektif dan efisien. Sehingga penerapan transportasi umum yang memiliki kapasitas besar dan terintegrasi dengan moda angkutan lain sebagai sarana pengurangan penggunaan kendaraan pribadi dianggap salah satu kunci penting guna memperbaiki masalah lalu lintas yang ada. Sebagai Kota besar kondisi sarana dan prasarana transportasi massal Kota Samarinda yang tersedia dapat dikatakan minim, hal ini sebab sikap masyarakat Kota Samarinda yang cenderung memilih penggunaan kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil pribadi sebagai alat transportasi sehari-hari. Dengan adanya perencanaan penerapan moda transportasi massal serta pembangunan jalurnya yang melewati beberapa titik macet di Kota Samarinda yaitu Jalan Pahlawan menuju Jalan Otto Iskandardinata melalui Kesuma Bangsa dan Jalan 1 Mulaarman. Dalam pembangunan jalur khusus tentu akan memotong jalur umum pada jalan tersebut selebar ROW, hal tersebut akan mempengaruhi volume lalu lintas pada jalan tersebut. Berkurangnya kapasitas jalan umum tentu akan menurunkan kinerja pada jalan tersebut dan berdampak pada pengguna kendaraan pribadi. Dengan adanya ketidaknyamanan ini secara tidak langsung masyarakat di dorong untuk menggunakan transportasi massal yang ada. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, adapun perumusan masalah dari tugas ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana karakteristik pergerakan potensi demand penumpang dari trase terpilih? 2. Bagaimana pemilihan moda transportasi massal yang sesuai untuk akses trase terpilih? 3. Bagaimana perencanaan letak halte dan stasiun sepanjang trase? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari tugas ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui karakteristik pergerakan dan potensi demand di trase terpilih 2. Untuk mengetahui moda transportasi massal yang sesuai dengan trase terpilih 3. Untuk mengetahui letak-letak stasiun dan halte pada trase terpilih. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat dicapai dari Tugas ini adalah sebagai berikut : 1. Laporan Tugas ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi tentang perencanaan Transportasi Massal di Kota Samarinda. 2. Dapat mengetahui dan memahami cara perencanaan Transportasi massal. 3. Dapat mengetahui cara menentukann halte-halte dan terintegrasi dengan moda angkutan lain. 2 BAB II GAMBARAN WILAYAH STUDI 2.1 Profil Wilayah Kota Samarinda Kota Samarinda merupakan sebuah kota, sekaligus sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Secara geografis, kota samarinda merupakan daerah berbukit dengan ketinggian bervariasi dari 10 sampai 200 meter diatas permukaan laut. Lokasi pada penelitian ini tepatnya berada pada ruas jalan Ir H Juanda sampai Jl Wahid Hasyim, Kecamatan Samarinda Ulu dengan luas wilayah sebesar 58,26 km2. Sedangkan dari sisi fisiologi wilayah penelitian didominasi oleh daerah patahan (Flaut Area) yang mencapai 41,12 persen dari total luas Kota Samarinda. Kemudian diikuti oleh daerah daratan (plain area) sebesar 14,66 persen. Kondisi iklim Kota Samarinda beriklim tropik dan mempunyai dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. 2.2 Kondisi Demografi Kota Samarinda Penduduk kota Samarinda dari tahun ke tahun mencatat kenaikan yang significant. Pada tahun 2015, jumlah penduduk kota samarinda sebanyak 812.597 jiwa, sebagian besar berada di Kecamatan Samarinda Ulu sebanyak 133.208 jiwa. Dari sepuluh kecamatan yang ada terlihat bahwa Kecamatan Samarinda Ulu memilik kepadatan penduduk tertinggi, yaitu 5.675 jiwa/km2. Laju pertumbuhan dan dominasi perekonomian yang didominasi oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran serta sector jasa-jasa dalam perekonomian memberikan efek langsung terhadap pertumbuha penduduk yang sebagian besar disebabkan oleh migrasi penduduk. Peningkatan jumlah penduduk yang pesat dari tahun ke tahun ini menandakan Kota samarinda memiliki banyak daya tarik bagi para penduduk luar daerah, khususnya daya tarik bagi investasi maupun peluang sector perdagangan. Kondisi ini pula yang semakiin mengukuhkan peran Kota Samarinda sebagai kota jasa. 3 2.3 Kondisi Jalan Berdasarkan tabel 2.1 terlihat bahwa dari tahun 2009 hinga 2012, panjang jalan keseluruhan Nasional, Provinsi dan Kota mengalami peningkatan panjang jalan hingga mencapai 883,99 km pada tahun 2012. Namun pada tahun berikutnya panjang jalan menurun hingga 721,34 km pada tahun 2014. Hal ini dapat disebabkan kurangnya atau tidak ada pemeliharaan jalan yang baik. Tabel 2.1 Kondisi Jalan Kota Samarinda, 2009-2014 No 1 2 3 Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Rusak Jalan secara keseluruhan 4 2.4 Kondisi Jalan 2009 327,09 199,34 9,9 2010 420,64 114,39 144,55 Panjang Jalan (km) 2011 2012 2013 430 450,5 351,89 102,9 81,25 444,79 180,6 184,15 74,55 2014 159,63 247,34 152,07 704,62 847,78 880,61 883,99 871,34 651,342 Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan, 2015 Kondisi Transportasi Sistem adalah gabungan dari bebera komponen yang berkaitan. Jika salah satu komponen tidak bekerja dengan baik, maka sistem tersebut tidak akan bekerja secara optimal. Sedangkan pengertian transportasi adalah kegiatan memindahakan atau mengangkut dari suatu tempat ke tempat lain. (Morlok, 1978) Dalam PERMEN RI (2005), sistem transportasi adalah tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi udara, serta transportasi pipa, yang masing-masing terdiri dari sarana dan prasarana, kecuali pipa, yang saling berinteraksi dengan dukungan perangkat lunak dan perangkat pikir membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien, berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang, yang terus berkembang secara dinamis. Kondisi transportasi di Kota Samarinda kec. Samarinda Ulu dianggap belum cukup memadai. Meskipun masyarakat di Kota Samarinda bertambah tetapi saat ini angkutan umum kian berkurang hal ini dikarenakan adanya penurunan yang signifikan dari jumlah peminat angkutan umum. Masyarakat lebih memilih menggunakan sepeda motor, selain efisien juga tidak mudah terjebak macet. Adapun kondisi angkutan kota di Kota Samarinda. Saat ini terdapat beberapa jenis trayek angkutan. Trayek Angkutan A yaitu angkutan kota berwarna 4 hijau yang berfungsi melayani penumpang dari Pasar pagi ke loa buah maupun sebaliknya. Panjang rute trayek A sekitar 14 Km. Tarif angkutan umum di Kota Samarinda adalah Rp 7.700 untuk penumpang umum dan Rp 3.500 untuk pelajar, dan tarif ini berlaku 24 jam. 5 BAB III PERENCANAAN TRANSPORTASI PUBLIK 3.1 Penentuan Moda Berdasarkan hasil survey menggunakan data sekunder yang bersumber dari BPPS Kota Samarinda maka diperoleh jumlah penduduk Kota Samarinda adalah sebanyak 135.814 jiwa, sehingga setelah dilakukan perhitungan demand dengan menggunakan matriks asal tujuan di peroleh nilai demand sebesar 590 jiwa. Maka direncanakan moda transportasi publik berupa Bus Rapid Transit (BRT) dengan perencanaan sebagai berikut: 3.1.1 Perencanaan Moda Perencanaan Moda Transportasi Dalam perencanaan moda transportasi dilakukan beberapa perhitungan sebagai berikut: Angkutan Umum Jenis Bus Standar Detail dimensi ukuran dari angkutan Bus Standar. Gambar 3.1 Dimensi Bus Standar (Sumber:Idetyawan, Danang.2014) Spesifikasi kendaraan : Jumlah tempat duduk (m) m = 55 tempat duduk Luas Tempat Duduk (Ad) Ad = (8,7×1)+(8,7×1,8)+(0,5×2,5) = 25,61 m2 6 Tingkat Kenyamanan ( ) Berdasarkan persyaratan Kenyamanan 0,3 < Maka hasil perhitungan < 0,55 m2/tempat duduk. sebesar 0,46 dapat digunakan. Luas Tempat Berdiri (Ab) Ab = (0,8 × 8,7) = 6,96 m2 Tingkat Kenyamanan berdiri ( ) ( ) = 0,2 m2 Jumlah Tempat Berdiri (m’) 34,8 = 35 penumpang Kapasitas Moda Cv = 55 duduk + 35 berdiri = 90 penumpang Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan kapasitas bus dalam perencanaan ini adalah sebesar 65 penumpang. Dengan pembagian 30 penumpang duduk dan 35 berdiri. Jumlah Armada (N) Dengan menggunakan data perencanaan sebagai berikut dilakukan perhitungan jumlah armada yang dibutuhkan dalam tugas ini Tabel 3.1 Data Perencanaan Data Lr v Nilai 7,4 30 Satuan Km Km/jam 7 Headway maksimum headway Headway minimum 10 5 2 menit menit menit (Sumber: Penulis, 2020) N= = = 1,48 ≈ 2 Armada Frekuensi Maksimal Kendaraan/Jam (fmax) fmax = = 30 kend/jam Kapasitas Jalur (C) C = Cv×fmax×N = 90 × 30 × 2 = 5400 space/jam Maka didapatkan kapasitas jalur pada perencanaan ini adalah sebesar 5400 space/jam. 3.1.2 Perencanaan Trase Kapasitas dan kinerja jalan dipengaruhi oleh geometric jalan. Dalam tugas ini direncanakan rute dengan titik awal stasiun yang berada pada Jalan Wahid Hasyim kemudian masuk Jalan M Yamin atau Jalan Ahmad Yani kemudian ke Jalan Letnan Jend Suprapto atau Jalan Ahmad Yani kemudian titik stasiun terakhir berakhir di Jalan Ir H Juanda. Lokasi perencanaan trase ini di laksanakan pada kecamatan Samarinda Hulu, Kota Samrinda. Pemilihan trase ini dilakukan atas pertimbangan adanya beberapa titik tarikan dan bangkitan seperti beberapa universitas, pusat perbelanjaan, dan perkantoran. 8 Tabel 3.2 Perencanaan Trase Lokasi Jl Wahid Hasyim Jl M Yamin / Jl Ahmad Yani Jl Letnan Jend Suprapto/Jl Ahmad Yani Jl Ir H Juanda Tipe Jalan 4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D (Sumber: Penulis,2020) Gambar 3.2 Rencana Trase (Sumber: Google Maps) Adapun geometri Ruas jalan dalam studi ini adalah sebagai berikut: Lokasi Ruas : Jalan Wahid Hasyim Tipe Jalan : 4/2 D Lebar Jalan : 12m Lebar Kerb :1m Panjang Jalan : 1 Km Lokasi Ruas : Jl M Yamin Tipe Jalan : 4/2 D Lebar Jalan : 14m Lebar Kerb : 1,5m Panjang Jalan : 1,2Km Lokasi Ruas : Jalan Letnan Jend Suprapto Tipe Jalan : 4/2 D 9 Lebar Jalan : 14m Lebar Kerb : 1,5m Panjang Jalan : 1Km Lokasi Ruas : Jalan Ir H Juanda Tipe Jalan : 4/2 D Lebar Jalan : 14m Lebar Kerb : 1,5m Panjang Jalan : 1,2Km Adapun perencanaan Shelter dalam trase UMKT-UWGM ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 Tabel 3.3 Perencanaan Shelter No Zona Titik Shelter 3 Universitas Widya Gama Mahakam Kantor Kejaksaan Negeri Samarinda Mall Lembuswana Samarinda 4 Rumah Sakit Siaga 5 Universita Muhammadiyah KT 1 2 Lokasi Jl Wahid Hasyim Jl M Yamin / Jl Ahmad Yani Jl M Yamin / Jl Ahmad Yani Jl Letnan Jend Suprapto/Jl Ahmad Yani Jl Ir H Juanda (Sumber: Penulis, 2020) Adapun gambar rencana penempatan shelter sebagai berikut: 10 Gambar 3.3 Rencana Shelter (Sumber: Google Earth) 3.2 Perhitungan Demand Perhitungan Demand atau permintaan dilakukan dengan memperhitungkan jumlah penduduk di zona studi dengan presentasi demand-nya, adapun hasil data kependudukan dapat dilihat pada Tabel 3.4 Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Daerah Studi Kota Samarinda Kecamatan Jumlah Penduduk (ribu) Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun 2010 2014 2015 2010-2015 2014-2015 Palaran 49.079 53.767 54.819 11.695 1.957 Samarinda Ilir 66.261 72.591 74.012 11.698 1.958 Samarinda Kota 33.052 36.21 36.919 11.7 1.958 Sambutan 43.651 47.822 48.746 11.695 1.953 Samarinda Seberang 57.532 63.029 64.262 11.698 1.956 Loa Janan Ilir 56.651 62.064 63.28 11.701 1.959 Sungai Kunjang 114.044 124.942 127.384 11.697 1.955 Samarinda Ulu 121.591 133.208 135.814 11.697 1.956 Samarinda Utara 90.202 98.817 100.75 11.694 1.956 Sungai Pinang 95.437 104.556 106.601 11.698 1.956 727.5 797.006 812.597 11.697 1.956 Samarinda (Sumber: Badan Pusat Statistik) Dari data diatas diperoleh jumlah penduduk pada lokasi studi, yaitu kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda adalah sebanyak 1956 jiwa. Adapun 11 presentasi demand dari zona studi sebesar 30%, maka dapat diperoleh perhitungan jumlah demand sebagai berikut: Total Penduduk = 1956 Jiwa Demand = 30% Total demand = 1956 × 30% = 590 jiwa Tabel 3.5 Matriks Asal Tujuan MAT 1 2 3 4 5 1 25 20 15 20 2 20 40 Dd 80 3.3 40 3 35 45 50 25 4 20 40 50 15 5 25 30 40 35 - Oi 100 140 150 100 100 100 155 125 130 590 Analisis Kinerja/Produktivitas Setelah dilakukan perencanaan moda angkutan, maka dilakukan pengecekan terhadap demand, load factor dan kapasitas produktivitas. Sebelum dilakukan matriks load factor maka perlu dibuat terlebih dahulu matriks asal tujuan sebagai berikut: Tabel 3.6 Matriks Asal Tujuan Berangkat MAT 1 2 3 4 5 Dd 1 - 2 3 20 4 35 45 - 5 20 40 50 0 20 80 110 25 30 40 35 130 Oi 100 115 90 35 0 340 (Sumber: Penulis, 2020) Adapun analisis hubungan antara matriks asal tujuan dengan angkutan umum dapat dilihat pada Gambar 3.4 12 1 2 3 20 35 20 25 100 SUM 4 35 20 25 45 40 30 100 5 20 25 25 40 30 50 40 195 30 40 35 130 205 Gambar 3.4 Analisis hubungan MAT dan angkutan umum (Sumber: Penulis,2020) Kemudian dilakukan pembentukan matriks load factor yang dapat dilihat pada Tabel 3.7 sebagai berikut: Tabel 3.7 Matriks Load Berangkat Matriks Load 2 3 4 5 boarding 1 2 3 4 5 100 80 115 45 70 90 25 30 40 35 100 115 90 35 alighting loading ruas % alighting/loading 20 100 0,2 80 195 0 110 205 0,537 130 130 1 2 3 4 5 Cek Boarding 20 35 45 20 40 50 25 30 40 35 100 115 90 35 20 80 110 Matriks Asal Tujuan 1 2 3 4 5 Cek Alighting 1 1 130 (Sumber: Penulis, 2020) Maka didapatkan presentase penumpang turun dan naik pada shelter terakhir adalah 1. Setelah itu dapat dilakukan perhitungan Load Factor Sebagai berikut Load Factor (α) 13 α max = = = 0,106481 α rata-rata = ∑ = = 0,0843 Hasil perhitungan Load Factor dapat dilihat pada Tabel 3.8 Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Load Factor Berangkat Zona 1 2 3 4 5 Pn max Sn α max P.S α rata-rata 100 115 90 35 1000 1200 850 650 0,092593 0,106481 0,083333 0,032407 100000 138000 76500 22750 0,084397 Total 337250 (Sumber: Penulis, 2020) Tabel 3.9 Matriks Asal Tujuan Pulang MAT 1 2 3 4 5 Dd 1 - 2 25 20 15 20 80 3 4 40 20 40 100 30 25 55 5 Oi 0 25 60 65 15 100 15 0 250 (Sumber: Penulis,2020) Adapun analisis hubungan antara matriks asal tujuan dengan angkutan umum dapat dilihat pada Gambar 3.5 14 1 2 3 20 15 40 20 15 20 25 80 155 5 15 25 40 20 25 40 20 30 20 15 40 20 20 TOTAL 4 150 20 Gambar 3.5 Analisis hubungan MAT Berangkat dan Angkutan Umum (Sumber: Penulis,2020) Kemudian dilakukan pembentukan matriks load factor yang dapat dilihat pada Tabel 3.10 sebagai berikut: Tabel 3.10 Matriks Load Pulang Matriks Load 1 2 3 4 5 Matriks Asal Tujuan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 25 20 15 20 80 80 1 60 35 60 100 155 0,645161 65 85 55 150 0 100 15 20 0,750 1 2 3 4 25 20 15 20 80 40 20 40 100 30 25 55 15 15 5 boarding 25 60 65 100 alighting loading ruas % alighting/loading 5 Cek Boarding 25 60 65 100 Cek alighting Maka didapatkan presentase penumpang turun dan naik pada shelter terakhir adalah 1. Setelah itu dapat dilakukan perhitungan Load Factor Sebagai berikut Load Factor (α) 15 α max = = = 0,092593 α rata-rata = ∑ = = 0,05436 Hasil perhitungan Load Factor dapat dilihat pada Tabel 3.11 Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Load Factor Pulang Zona 1 2 3 4 5 Pn max Sn α max P.S α rata-rata 25 60 65 100 1000 1200 850 650 0,023148 0,055556 0,060185 0,092593 25000 72000 55250 65000 0,054367 Total 217250 (Sumber: Penulis,2020) Kapasitas Produktivitas (Pc) Dengan menggunakan data kapasitas Jalur sebesar 5400 space/jam dan Kecepatan Operasional Bus Standard sebesar 15 km/jam berdasarkan Standard World Bank maka diperoleh perhitungan Pc Sebagai berikut: Pc = C × V0 = 5400 × 15 = 81000 Maka diperoleh nilai kapasitas produktivitas sebesar 81000. 3.4 Penentuan Tarif Angkutan Umum Adapun perhitungan Biaya Operasional pada rute ini dengan berlandaskan keputusan menteri perhubungan No Km 89 Tahun 2002 sebagai berikut: Tabel 3.12 Tabel hasil perhitungan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) KOMPONEN BIAYA POKOK JASA ANGKUTAN BUS ANTAR KOTA KELAS EKONOMI Rp Pnp-Km 16 A. Karakteristik Kendaraan Bus Besar Single Decker Bus AKDP Kelas Ekonomi 1. Type : 2 Jenis Pelayanan : 3 Kapasitas angkut : 90 pnp 1. Km Tempuh per rit : 0,85 km 2. Frekwensi : 5 rit 3. Km Tempuh per hari : 4 km 4. Hari Operasi per bulan : 30 hari 5. Hari Operasi per tahun : 360 hari 6. Km-tempuh per bulan : 128 km 7. Km-tempuh per tahun : 1.530 km 8. Seat.Km per rit : 77 seat km 9. Seat.Km per Hari : 383 seat km 10. Seat.Km per Bulan : 11.475 seat km 11. Seat.Km per tahun (PST) : 137.700 seat km B Produksi Per Bus C Biaya per Seat Km 1 Biaya langsung a. Biaya penyusutan 1) Harga Kendaraan (HK) : 2) Masa susut (MS) : 3) Nilai residu (NR) : 2.100.000.000 rupiah 5 420.000.000 tahun rupiah HK - NR 4) Per seat-km = ----------- : 61.002 rupiah PST x MS b. Biaya bunga modal 1) tingkat bunga per tahun (I) 18 % : 2) harga bus per buah (dibiayai dari pinjaman 75%) : 18% 1.575.000.000 persen rupiah 3) Rumus perhtungan N+1 HK x75%x I --------- x ------------2 PST X N N = masa pinjaman : 5 : 1.235 a) Supir : 1 org b) Kokdektur : - org 4) Bunga modal/seat-km tahun rupiah c. Biaya Awak kendaraan/bus 1) Susunan awak kendaraan 17 Jumlah : 1 org 2) Gaji dan Tunjangan a) Gaji/Upah per bulan (1) Supir per orang : 5.000.000 rupiah (2) kondektur per orang : (3) Gaji per tahun : 60.000.000 rupiah (1) Sopir per orang : 1.250.000 rupiah (2) Kondektur per orang : (3) TKO per tahun : - rupiah b) Uang Dinas Jalan (TKO) per bulan 1.250.000 rupiah rupiah c) Tunjangan Sosial (1) Jasa produksi : - (2) Pengobatan - per orang per bulan : 300.000 rupiah - per tahun : 3.600.000 rupiah (3) Pakaian Dinas - Per orang per tahun : 2 stl - harga per stel : 120.000 rupiah - per tahun : 240.000 rupiah - per orang per bulan : 200.000 rupiah - per tahun : 2.400.000 rupiah : 67.490.000 rupiah (4) ASTEK 3) Biaya Awak bus per tahun 4) Biaya awak bus per seat-km Rumus : Biaya Awak per tahun : 490 rupiah 1) Penggungaan BBM (liter) : 4 km/liter 2) Penggunaan BBM per hari : 1 liter 3) Harga BBM per liter : 9.400 4) Biaya BBM per bus per hari : 9.988 --------------------------PST d. Biaya BBM rupiah 5) Biaya BBM per seat-km Rumus : Biaya BBM per bus per hari 18 ------------------------------------- : 26 rupiah 1) Penggungaan Ban per bus : 6 buah 2) Daya tahan ban (km) : 24.000 3) Harga ban per buah : 4.000.000 rupiah 4) Biaya ban per bus (BBB) : 24.000.000 rupiah PST e. Biaya Ban km 5) Biaya ban per seat-km Rumus : BBB ---------------------------------- : 11 rupiah : 10.000 : 13 - harga per liter : 70.000 rupiah - total : 889.000 rupiah (2) olie gardan Daya tahan ban X kap angkut f. Biaya Pemeliharaan/Reparasi kendaaraan 1) Service Kecil a) Dilakukan setiap km b) Biaya bahan (1) olie mesin liter : 3,0 - harga per liter : 50.000 rupiah - total : 150.000 rupiah (3) Oli Transmisi 6 liter liter - Harga per liter : 43.000 rupiah - total : 258.000 rupiah - Harga per kg : 85.000 rupiah - Total : 212.500 rupiah (4) Gemuk 2,5 c) Upah kerja service : d) Biaya service : e) Biaya service per seat-km : Rumus : kg rupiah 1.509.500 rupiah Biaya sekali servis ---------------------------- : 2 : 20.000 rupiah Km per sekali servis 2) Servis besar a) Dilakukan setiap km b) Biaya bahan 19 (1) Olie mesin : 17 - harga per liter : 70.000 rupiah - Total : 1.190.000 rupiah (2) Olie Gardan : 5,5 liter liter - Harga per liter : 50.000 rupiah - Total : 275.000 rupiah : 13,5 - Harga per liter : 43.000 rupiah - Total : 580.500 rupiah (4) Gemok : (3) Olie Transmisi liter 2,5 kg - Harga per kg : 85.000 rupiah - Total : 212.500 rupiah (5) Minyak Rem : 1 liter - Harga per liter : 37.250 rupiah - Total : 37.250 rupiah (6) Filter olie : 1 - Harga per buah : 41.000 rupiah - Total : 41.000 rupiah (7) Filter Udara : 2 buah buah - Harga per buah : 264.000 rupiah - Total : 528.000 rupiah (8) Elemen lainnya : - buah - Harga : - rupiah - Total : - rupiah c) Upah kerja servis : 872.727 rupiah d) Biaya servis : 2.864.250 rupiah e) Biaya servis per seat-km Rumus : Biaya sekali servis ------------------------- : 2 rupiah Km per sekali servis 3) Overhoul mesin a) Dilakukan setiap : 360.000 b) Biaya overhoul (5% x harga chasis) : 60.250.000 km rupiah 20 c) Biaya per seat-km : 2 rupiah 4) Overhoul body a) Dilakukan setiap : 750.000 km b) Biaya overhoul (9% x harga bus) =0,09*harga bus-320000 : 188.680.000 c) Biaya seat-km : 3 a) Penambahan per hari : 0,5 b) harga olie per liter : 70.000 rupiah c) biaya tambahan olie per hari : 35.000 rupiah d) biaya per seat-km : 91,5 rupiah a) Biaya per hari : 15.000 rupiah b) Biaya per seat-km : 39 rupiah rupiah rupiah 5) Penambahan olie mesin liter 6) Biaya cuci bus 7) Penggantian SC (2% x harga chasis) =0,02*harga Chasis Biaya per seat-km 8) Pemeliharaan Body (0,5% dari harga karoseri) =harga Karoseri*0,005 : : : 24.100.000 rupiah 175 4.000.000.000 rupiah rupiah : 29.048,7 rupiah : 29.362 rupiah 1) SPE per hari per bus : 15.000 rupiah 2) SPE per seat-km : 39 rupiah 9) Pemeliharaan & Repair per seat-km g. Biaya Retribusi Terminal h. Biaya PKB (STNK) 1) PKB per tahun per bus (0,5 dari harga bus) : 10.500.000 rupiah 2) PKB per seat-km : 76 1) Keur per tahun per bus : 2 2) Biaya per sekali keur : 90.000 rupiah 3) Biaya keur per tahun per bus : 180.000 rupiah 4) Biaya keur per seat-km : 1,307 rupiah rupiah i. Biaya keur bus kali j. Biaya Asuransi kendaraan 1) Premi per bus per tahun : 52.500.000 rupiah 2,5% x harga bus 2) Biaya asuransi per seat-km : 381,3 rupiah 21 2. Biaya Tidak Langsung a. Biaya Pegawai Kantor 1) Susunan Pegawai (a) Direksi : 1 orang (b) Bagian Adm & Keuangan : 3 orang (c) Bagian Operasi : 5 orang (d) Bagian Teknik : 3 orang Jumlah : 12 orang 2) Gaji dan Tunjangan : (a) Gaji/upah (1) Rata-rata per orang per bulan : 1.000.000 rupiah (2) Gaji per tahun : 144.000.000 rupiah (1) Rata-rata per orang per bulan : 500.000 rupiah (2) TKO per tahun : 72.000.000 rupiah (b) Uang Dinas Jalan (c) Tunjangan Sosial (1) Jasa Produksi (0 x Total Gaji) : (2) Pengobatan - per orang per bulan : 300.000 rupiah - per tahun : 43.200.000 rupiah (3) Pakaian Dinas : - per orang per tahun : 2 setel - harga per stel : 120.000 rupiah - biaya per orang per tahun : 2.880.000 rupiah - per orang per bulan : 23.300 rupiah - per tahun : 3.355.200 rupiah 3) Biaya pegawai per tahun : 265.435.200 rupiah : 2.949.280 rupiah (a) Nilai : 200.000.000 rupiah (b) Penyusutan per tahun : 10.000.000 rupiah (4) ASTEK Biaya pegawai per-pnp =254/292 b. Biaya Pengelolaan 1) Penyusutan Bangunan Kantor 22 2) Penyusutan Bangunan Pool & Bengkel (a) Nilai : 250.000.000 rupiah (b) Penyusutan per tahun : 25.000.000 rupiah (a) Nilai : 15.000.000 rupiah (b) Penyusutan per tahun : 3.000.000 rupiah (a) Nilai : 35.000.000 rupiah (b) Penyusutan per tahun : 7.000.000 rupiah 5) Pemeliharaan Kantor, Bengkel dan Peralatannya : 10.000.000 rupiah 6) Biaya Adm. Kantor per tahun : 15.000.000 rupiah 7) Biaya Listrik, Air & Telpon per tahun : 20.000.000 rupiah 8) Biaya perjalanan Dinas per tahun : 10.000.000 rupiah 9) Pajak Bumi dan Bangunan : 10.000.000 rupiah 3) Penyusutan Peralatan Kantor 4) Penyusutan Peralatan Pool & Bengkel 10) Biaya izin usaha : 11) Biaya Izin Trayek : 12) Biaya lain-lain : 13) Total Biaya pengelolaan per tahun : 115.000.000 rupiah : 380.435.200 rupiah c. Biaya Tidak Langsung per tahun rupiah 5.000.000 rupiah rupiah d. Jumlah Bus 1) SGO : 2 2) SO (90% dari SGO) : 2 bus e. Produksi seat-km per tahun bus SO : 247.860 f. Biaya Tidak Langsung per seat-km : 1.535 rupiah a. Biaya Penyusutan : 61.002 rupiah b. Biaya Bunga Modal : 1.235 rupiah c. Biaya Awak Bus : 490 rupiah d. Biaya BBM : 26 rupiah e. Biaya Ban : 11 rupiah f. Biaya Pemeliharaan Kendaraan : 29.362 rupiah g. Biaya Terminal : 39 rupiah D. REKAPITULASI BIAYA PER SEAT-KM (LF=100%) 1. Biaya Langsung 23 h. Biaya PKB (STNK) : 76 rupiah I. Biaya Keur Bus : 1 rupiah j. Biaya Asuransi : 381 rupiah : 92.625 rupiah 2. Biaya Tidak Langsung : 1.534,9 rupiah 3. Total Biaya (pada load factor 100%) : 94.160 rupiah 4. Biaya pada load factor 70% adalah 134.514 rupiah 5. Biaya pada Load Factor 40% 235.400 Jumlah Untuk melakukan perhitungan biaya pokok, atau juga disebut BOK (Biaya Operasional Kendaraan), maka diperoleh tarif berdasarkan metode DLLAJ, yaitu: Tarif = = = 2.223 rupiah/penumpang Maka didapatkan tarif angkutan berdasarkan hasil perhitungan diatas senilai Rp 2.223 per penumpang. 3.5 3.5.1 Perencanaan Tempat Pemberhentian Penentuan Titik Pemberhentian Dari trase yang telah direncunakan, ditentukanlah beberapa titik Shelter terdapat 5 titik pemberhentian dalam perencanaan tugas ini yang dapat dilihat pada Tabel 3.13 Tabel 3.13 Titik Shelter pada trase yang direncanakan No KODE Titik Shelter Lokasi Zona Universitas Widya Gama 1 UWGM Jl Wahid Hasyim Mahakam Kantor Kejaksaan Negeri 2 KKNS Jl M Yamin / Jl Ahmad Yani Samarinda Mall Lembuswana 3 MLS Jl M Yamin / Jl Ahmad Yani Samarinda Jl Letnan Jend Suprapto/Jl 4 RSS Rumah Sakit Siaga Ahmad Yani Universita Muhammadiyah 5 UMKT Jl Ir H Juanda KT (Sumber: Penulis, 2020) 24 Radius pelayanan dari titik-titik shelter yang telah ditentukan dapat dilihat pada Gambar 3.6 sebagai berikut: Gambar 3.6 Radius Pelayanan (Sumber: Penulis,2020) 3.5.2 Lokasi Perhentian Angkutan Dikenal tiga jenis kebijakan operasional angkutan kota yang berkaitan dengan perhentian. Dalam penelitiaan ini adapun jenis perhentian yang diterapkan sebagai berikut: Tabel 3.14 Penentuan Jenis Perhentian Kode Nama Ruas UWGM Jl Wahid Hasyim KKNS Jl M Yamin MLS Jl M Yamin RSS Jl Ahmad Yani Depan PKBI UMKT Jl Ir H Juanda Depan UMKT 3.5.3 Penentuan Titik Depan Universita Widya Gama Depan Kantor Kejaksaan Negeri Samarinda Depan Mall Lembuswana Jenis Perhentian Flag Stop Midblock Flag Stop Midblock Flag Stop Midblock Flag Stop Midblock Flag Stop Midblock Perencanaan Tipe dan Ukuran Halte Perencanaan dimensi halte di dasarkan pada Modul Pelatihan Perencanaan Sistem Angkutan Umum, FTSP-ITB, 1997. Karakteristik geometrik halte dirancang sesuai dengan jenis jalur dan kecepatan bus. Dalam perencanaan ini digunakan kecepatan bus sebesar 30 km/h maka sesuai dengan modul tersebut dapat digunakan rencana halte sebagai berikut: Tabel 3.15 Rencana Dimensi Halte 25 Kode UWGM KKNS MLS RSS UMKT Ukuran 2m×8m 2m×8m 2m×8m 2m×8m 2m×8m Luas 16 m2 16 m2 16 m2 16 m2 16 m2 Gambar 3.7 Dimensi Halte Gambar 3.8 Desain Halte Tampak Depan 26 Gambar 3.9 Desain Halte Tampak Samping 27 DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kota Samarinda. 2015. Kota Samarinda. Badan Pusat Statistik: Jakarta. Angkasa Pura 1, 2016. Pamflet Bandara Adisucipto. Fitriati, R. 2010. Kajian Kualitas Layanan Pada Sistem Angkutan Cepat Massal TransJakarta. Jurnal Integritas Manajemen Bisnis. 3 (1): 75Tamin,OZ.2000. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Edisi kedua .Bandung :ITB. Umar,Husein.2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Kementrian Pekerjaan Umum.2014. Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia:Kapasitas Jalan Perkotaan. Bandung Rahayu.Dwi.2010. Analisis Multi Kriteria sebagai Metode Pemilihan Suatu Alternatif Ruas Jalan di Propinsi Lampung. Bandar Lampung: Jurnal rekayasa Vol.13No.3 Morlok.K.Edward.1978. Engineering dan Planning Mc Graw-Hil Tahir,Anas.2011. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Transportasi. Palu:Fakultas Teknik Universitas Tadulako 28 29