FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MENGGUNAKAN MOBILE BANKING (BRIMO) PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) UNIT AHMAD YANI BANJARMASIN Nurjannah NPM 16.11.32202.13296 Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pancasetia Banjarmasin Alamat: ……………………………………………….. Email: …………………………….. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Mengetahui variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Daya Guna, Kenyamanan, dan Kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah untuk menggunakan mobile banking dan Mengetahui variabel manakah yang dominan berpengaruh terhadap minat nasabah untuk menggunakan mobile banking pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Unit A. Yani Banjarmasin Metode yang digunakan adalah exploratory yaitu berusaha untuk mencari hubungan-hubungan yang relatif baru, dan explanatory yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara menjelaskan gejala yang ditimbulkan oleh suatu obyek penelitian yaitu menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan mobile banking. Objek telahan metode penelitian ini adalah untuk menguji factor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan mobile banking. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan menunjukkan bahwa variabel Kemudahan, Persepsi Daya Guna, Persepsi Kenyamanan dan Kepercayaan berpengaruh positif signifikan secara bersama–sama terhadap Minat Bertransaksi Menggunakan Mobile Banking Pada PT BRI Unit A. Yani Kota Banjarmasin, sementara penelitian secara parsial untuk variabel kemudahan, kenyamaan dan kepercayaan memiliki pengaruh terhadap minat nasabah, sedangkan persepsi Daya Guna tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap minat nasabah Kata Kunci : Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Daya Guna, Kenyamanan, dan Kepercayaan, Mobile Banking, PT BRI Unit A. Yani Kota Banjarmasin LATAR BELAKANG Bisnis industri perbankan di Indonesia dewasa ini telah berkembang dengan pesat. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti masifnya pemasaran jasa perbankan oleh pihak manajemen perusahaan, kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan jasa layanan perbankan, hingga kemudahan penggunaan jasa layanan perbankan karena penggunaan fasilitas teknologi yang semakin baik. Untuk dapat maju dan berkembang dengan pesat, masing-masing industri perbankan harus memiliki keunggulan kompetitif antara lain adalah dengan mengadopsi fasilitas teknologi informasi dan memberikan layanan yang baik. Layanan yang baik tersebut dilakukan dengan tujuan agar semakin banyak konsumen (nasabah) yang tertarik untuk menggunakan jasa perusahan. Layanan yang baik akan membentuk sikap positif nasabah terhadap perusahaan dan niat untuk tetap menggunakan layanan jasa perbankan yang bersangkutan Dalam memberikan pelayanan, setidaknya bank harus memenuhi 5 kriteria kualitas pelayanan yang sering disebut RATER sehingga dapat menciptakan nasabah yang loyal, yaitu reabillity (kehandalan), assurance (jaminan), tangible (bukti fisik), empathy (komunikasi), dan responsiveness (cepat tanggap). Mobile banking merupakan jasa layanan perbankan yang disediakan oleh bank agar nasabah dapat bertransaksi setiap saat, tanpa harus datang ke bank yang bersangkutan. Mobile banking merupakan salah satu layanan perbankan yang menggunakan teknologi maju. Layanan ini berbasis teknologi selular yang memberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan transaksi perbankan. Mobile banking bertujuan meningkatkan pelayan kepada para nasabah, memenuhi keinginan pasar, memberi kemudahan kepada nasabah untuk melakukan transaksi. Mobile banking di Bank BRI Unit Ahmad Yani Banjarmasin adalah layanan yang memungkinkan nasabah memperoleh informasi perbankan dan melakukan komunikasi serta transaksi perbankan melalui perangkat yang bersifat mobile seperti telepon selular/ handphone menggunakan media menu pada aplikasi mobile BRI dengan menggunakan media jaringan internet pada handphone yang dikombinasikan dengan media Short Message Service (SMS) secara aman dan mudah. Bank juga memberikan keamanan dan privasi terhadap data nasabah dari tindak kejahatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Menurut Hadi & Novi (2015) pengunaan mobile banking dipengaruhi oleh beberapa faktor atau sebab diantaranya adalah kemudahan penggunaan, manfaat, kepercayaan, kemampuan akses dan risiko. Sedangkan dalam penelitian ini penulis menggunakan 4 variabel bebas antara lain kemudahan, daya guna, kenyamanan dan kepercayaan. Pertama, faktor yang mempengaruhi penggunaan mobile banking adalah kemudahan, kemudahan didefinisikan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami. Persepsi kemudahan penggunaan memberikan beberapa indikator terhadap suatu sistem informasi yang meliputi efisiensi waktu dalam penggunaan, tampilan situsnya mudah dimengerti, menambah ketrampilan dalam menggunakannya, dan mudah untuk dipelajari (Mahardika dan Basuki, 2016) Faktor ketiga yang mempengaruhi penggunaan mobile banking adalah daya guna, Menurut Dowling (dalam Hapsara, 2015), pesepsi daya guna merupakan hal yang penting untuk bertransaksi menggunakan Mobile banking dengan mudah dipelajari dan dapat meningkatkan kinerja pengguna. Penelitian Amijaya et al (2017) menunjukkan hasil bahwa daya guna berpengaruh signifikan terhadap penggunaan mobile banking, sedangkan hasil yang berbeda ditemukan oleh Lianta dan Baridwan (2016) menunjukkan bahwa persepsi daya guna berpengaruh tidak signifikan terhadap minat penggunan mobile banking Selain ketiga faktor tersebut, faktor lain yg mempengaruhi minat nasabah menggunakan mobile banking adalah kepercayaan sebagai variabel yang ke empat, kepercayaan yang dimaksud adalah bahwa nasabah akan merasa aman akan transaksi yang dilakukan dan percaya akan data-data pribadinya terjaga. Menurut Anderson dan Narus (dalam Aydin dan Ozer, 2015) kepercayaan terjadi ketika suatu kelompok percaya bahwa tindakan kelompok yang lain akan memberikan hasil yang positif baginya. Kepercayaan merupakan salah satu bentuk persepsi yang telah berbentuk sebuah keyakinan terhadap obyek. Keyakinan tersebut dapat berbentuk, keyakinan positif atau negatif terhadap obyek (Fischer dalam Rahmad & Astuti, 2017). Berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat seorang nasabah untuk mau menggunakan Mobile Banking. Objek dalam penelitian ini adalah nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Unit A. Yani yang ada di kota Banjarmasin dengan pertimbangan bahwa mempunyai volume transaksi perbankan yang tertinggi pada akhir tahun 2018, dibandingkan dengan Bank lainnya. Sebanyak 194 sampel diambil dan dianalisis dengan menggunakan Teknik sampling yang peneliti gunakan untuk penelitian ini adalah Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yaitu nasabah yang menggunakan mobile banking. Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini mencoba untuk meneliti Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menggunakan Mobile Banking Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Unit Ahmad Yani Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan Variabel dependen, minat nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Unit Ahmad Yani Banjarmasin. Sedangkan untuk variabel independennya, penelitian ini menggunakan Variabel independen yang terdiri dari Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Daya Guna, Kenyamanan, Kepercayaan. Alasan memilih bank BRI, karena bank BRI merupakan market leader internet banking pada sektor perbankan di Indonesia. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Pengguna Mobile Banking (BRIMO) Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Unit Ahmad Yani Banjarmasin” STUDI LITERATUR Manajemen Pemasaran Daryanto (2012:1) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial dana manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan mencipatkan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain Konsep pemasaran adalah semua kegiatan perusahaan dalam perencanaan pemasaran dalam upaya mencapai kepuasan pelanggan sebagai tujuan perusahaan. Semua aktifitas yang menganut konsep pemasaran akan menentukan bagaimana nantinya manajemen pemasaran tersebut dikelola. Manajeman pemasaran menurut Buchori dan Djaslim (2018:5) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang, dan jasa, untuk menghasilkan pertukaran yang memuaskan individu dan memenuhi tujuan organisasi. Pemasaran sangat berperan penting terhadap kelangsungan bisnis, seperti menentukan target pasar yang tepat, menentukan harga produk yang sesuai dan dapat dijangkau oleh target pasar, hingga menentukan cara mengemas produk atau jasa agar lebih mudah diterima oleh masyarakat. Pemasaran Bank Kegiatan pemasaran adalah salah satu bentuk strategi dalam dunia usaha perbankan. Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit. Pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan untuk dijalankan. Pemasaran harus dikelola secara profesional, sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan akan segera terpenuhi dan terpuaskan. Pengelolaan pemasaran bank yang profesional inilah yang disebut dengan nama manajemen pemasaran bank. Pada dasarnya manajemen pemasaran bank adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. Menurut Kasmir (2018:63) bahwa pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan. Dari definisi tersebut ada beberapa pengertian yang perlu diketahui seperti: Produk bank adalah jasa yang ditawarkan kepada nasabah untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah. Salah satu produk dari yang banyak di tawarkan pihak perbankan adalah mobile banking. Mobile Banking Mobile banking adalah sebuah fasilitas perbankan melalui komunikasi bergerak seperti handphone. Mobile banking umumnya disebut dengan istilah m-banking adalah sebuah sistem layanan dari sebuah lembaga keuangan seperti bank untuk melakukan sejumlah transaksi keuangan yang dapat diakses oleh nasabah melalui perangkat mobile seperti telephone celluler. Dengan menyediakan layanan mobile banking pihak perbankan memudahkan akses para nasabah dalam bertransaksi. Dengan adanya mobile banking, nasabh yang sudah memiliki layanan tersebut tentu saja tidak perlu datang ke bank atau mesin ATM. Mobile banking adalah layanan perbankan yang dapat diakses langsung melalui telepon seluler/handphone GSM (global for Mobile Communicton) dengan menggunakan SMS (Short Message Service). Beberapa jenis transaksi mobile banking, antara lain: 1) Transfer dana 2) Informasi saldo 3) Mutasi rekening 4) Informasi nilai tukar 5) Pembayaran (kartu kredit, PLN, telepon, handphone, listrik, asuransi) 6) Pembelian (pulsa isi ulang, saham). Minat Nasabah Menggunakan Mobile Banking (Y) Indicator yang digunakan dalam pengukuran minat nasabaha adalah adanya kesadaran nasabah untuk menggunakan mobile banking, Banyaknya layanan transaksi pada mobile banking, Mobile banking flesibel. Pertanyaan yang diajukan yaitu Dorongan untuk terus menggunakan mobile banking dimasa akan datang, Mobile banking sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan perbankan nasabah, Mobile banking dapat memenuhi kebutuhan perbankan nasabah Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) (X1) Davis (1989) mendefinisikan kemudahan penggunaan (ease of use) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa teknologi informasi (TI) dapat dengan mudah dipahami. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa TI tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang di dalam mempelajari TI. Perbandingan kemudahan tersebut memberikan indikasi bahwa orang yang menggunakan TI bekerja lebih mudah dibandingkan dengan orang yang bekerja tanpa menggunakan TI (secara manual). Pengguna TI mempercayai bahwa SI yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya (compatible) sebagai karakteristik kemudahan penggunaan Persepsi Daya Guna (X2) Perceived usefulness didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan individu bahwa penggunaan TI tertentu akan meningkatkan kinerjanya. Konsep ini menggambarkan manfaat sistem bagi pemakainya yang berkaitan dengan produktivitas, kinerja tugas, efektivitas, pentingnya suatu tugas dan overall usefullness (Davis,2017) Dengan defenisi tersebut dapat diartikan bahwa manfaat dari penggunaan mobile banking dapat meningkatkan kinerja dan kinerja orang yang menggunakannya. Kemanfaatan daya guna dalam mobile banking merupakan manfaat yang diperoleh atau diharapkan oleh para nasabah dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Karenanya, tingkat kemanfaatan mobile banking mempengaruhi sikap para nasabah terhadap sistem tersebut. Persepsi Kenyamanan (X3) Menurut Poon Mobile banking menyediakan tingkat kenyamanan yang lebih tinggi yang mana memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi perbankan kapanpun dan di manapun.51 Jika dibandingkan dengan transaksi perbankan tanpa menggunakan mobile banking misalnya dengan transaksi interpersonal, mobile banking memberikan lebih banyak keuntungan dan kemudahan. Seperti misalnya, jika ingin membayar tagihan atau mentransfer uang, apabila melalui kantor cabang, maka nasabah harus mengantri lama untuk melakukan transaksi tersebut. Hal ini tentunya kurang memberikan kenyamanan bagi nasabah. Berbeda jika transaksi tersebut dilakukan dengan mobile banking. Jika menggunakan mobile banking, transaksi tersebut cukup dilakukan dengan mengakses situs web mobile banking (dapat dilakukan dengan PDA, Notebook, PC, smartphone) kapanpun dan dimanapun nasabah berada. Tentunya hal ini akan lebih menghemat waktu nasabah, khususnya bagi nasabah yang sibuk. Persepsi Kepercayaan (X4) Kepercayaan telah diidentifikasikan sebagai alat faktor penting bagi layanan internet terkait keuangan. Selain itu didukung oleh studi empiris bahwa pengguna membuat banyak keputusam melalui media online hampir semata mata atas dasar kepercayaan. Kebijakan privasi termasuk pemberitahuan privasi dapat menjadi alat yang berguna untuk membangun kepercayaan konsumen. Kepercayaan dibutuhkan oleh pengguna teknologi informasi dalam rangka menigkatkan kinerja individu dalam melakukan kegiatan organisasi atau perusahaan. Kepercayaan juga membantu pengguna untuk mengurangi kompleksitas sosial dalam menghadapi kemungkinan yang tidak diinginkan. Kerangka Konseptual Permasalahan di atas dan pemecahaan masalah dapat model penelitian berikut : Persepsi Kemudahan Penggunaan (X1) Persepsi Daya Guna (X2) H1 H2 H3 Minat Nasabah (y) Kenyamanan (X3) Kepercayaan (X4) digambarkan dengan H4 Sumber : Data diolah, 2019 Keterangan : Simultan Parsial Hipotesis 1. Persepsi Kemudahan Pengguna (X1), Persepsi Daya Guna (X2), Kenyamanan (X3), dan Kepercayaan (X4) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap minat nasabah (Y) untuk menggunakan mobile banking PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Unit Ahmad Yani Banjarmasin. 2. Persepsi Kemudahan Pengguna (X1), Persepsi Daya Guna (X2), Kenyamanan (X3), dan Kepercayaan (X4) terdapat pengaruh signifikan secara parsial terhadap minat nasabah (Y) untuk menggunakan mobile banking PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Unit Ahmad Yani Banjarmasin 3. Variabel yang dominan berpengaruh terhadap minat nasabah untuk menggunakan mobile banking adalah Persepsi Kemudahan Pengguna (X1). METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana data yang diperoleh atau data yang akan diteliti berupa angka-angka yang sifatnya pasti, sehingga data tersebut memungkinkan untuk dianalisis menggunakan pendekatan statistic. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah yang terdaftar sebagai pengguna Mobile banking PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Ahmad Yani Banjarmasin Berdasarkan data jumlah nasabah pengguna Mobile Banking pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Ahmad Yani Banjarmasin.periode 1 Januari 2019 sampai dengan 30 September 2019 sebanyak 44.380 orang, sehingga sampel penelitian dapat ditentukan dengan menggunakan rumus slovin. Jadi jumlah sampel adalah 81,610 responden dibulatkan menjadi 82 responden HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Deskripsi Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan (X1) Dari penjelasan pertanyaan kuesioner yang paling tinggi nilai skor nya adalah “Sistem Mobile banking sangat mudah dipelajari” dengan nilai 278 hal ini menunjukkan bahwa sistem mobile banking yang dimiliki oleh pihak bank BRI sangat disukai oleh nasabah dengan menunjukkan respon jawaban yang paling dominan adalah Rentang Setuju dan Sangat Setuju, sementara memperoleh skor yang rendah adalah item pertanyaan “Mobile banking memudahkan transaksi yang diinginkan nasabah” dengan skor 266, hal ini disebabkan menurut nasabah fitur dari mobile banking terlalu banyak sehingga membingungkan para nasabah. 2. Deskripsi Variabel Persepsi daya guna (X2) Dari penjelasan di atas item pertanyaan yang memperoleh skor tertinggi adalah “Sistem mobile sangat mudah dipelajari” dengan skor 329, sementara dengan skor terendah adalah dengan item pertanyaan “mobile banking sangat mudah untuk dioperasikan” dengan skor 314. 3. Deskripsi Variabel Kenyamanan (X3) Dari penjelasan di atas item pertanyaan yang memperoleh skor tertinggi adalah “Nasabah dapat mengakses mobile banking kapanpun dan dimanapun” dengan skor 284, kontribusi terbesar dalam memberikan skor tinggi adalah nasabah dengan mejawab Netral, sementara dengan skor terendah adalah dengan item pertanyaan “Menggunakan mobile banking menghemat waktu nasabah” dengan skor 272, kontribusi jawaban responden yang paling dominan adalah Netral. 4. Deskripsi Variabel Kepercayaan (X4) Dari penjelasan di atas diketahui bahwa item pertanyaan “Mobile Banking dapat dihandalkan” memperoleh skor yang dominan yaitu 303, dengan kontribusi jawaban responden yang paling banyak adalah Setuju, dan pertanyaan yang memperoleh skor terendah adalah “sikap empaty pada mobile banking” dengan skor 291. 5. Deskripsi Variabel Minat Nasabah Menggunakan Brimo (Y) Pada varibel Y yaitu minat nasabah item pertanyaan yang memperoleh skor tertinggi adalah “Dorongan untuk terus menggunakan mobile banking di masa yang akan datang” dengan skor 286, kontribusi terbesar dalam memberikan skor tinggi adalah nasabah dengan mejawab Setuju, sementara dengan skor terendah adalah dengan item pertanyaan “Mobile banking dapat memenuhi tuntutan profesi nasabah” dengan skor 275, kontribusi jawaban responden yang paling dominan adalah Netral Pengujian Hipotesis 1. Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) Dari hasil analisis faktor-faktor yang memengaruhi minat nasabah pada tabel yang disajikan, menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,542, yang berarti seluruh variabel bebas yakni Persepsi kemudahan penggunaan (X1), Persepsi daya guna (X2), Kenyamanan (X3), Kepercayaan (X4) mempunyai kontribusi secara bersama-sama sebesar 54,2% terhadap variabel terikat yaitu minat nasabah (Y), sedangkan 45,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Dengan demikian, hubungan kedua variabel antara variabel dependen dan independen dapat dikatakan berpengaruh cukup kuat terhadap minat nasabah karena nilai koefisien determinasi (R2) mendekati angka 1 (satu). 2. Uji F (Uji Simultan atau Uji Serempak) Pada uji F diperoleh hasil Fhitung sebesar 24.971 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Berdasarkan tingkat signifikan yang diperoleh 0,000 lebih kecil dari 0,05, menunjukkan bahwa variabel Persepsi kemudahan Penggunaan, Persepsi daya guna, Kenyamanan, Kepercayaan, secara bersama-sama atau secara simultan berpengaruh terhadap Minat nasabah. 3. Uji t (Uji Parsial) a. Pengaruh persepsi kemudahan penggunaan (X1) terhadap minat nasabah Pada uji t diperoleh hasil thitung sebesar 3.294 lebih besar dari t tabel (1.66365), dengan tingkat signifikan sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel persepsi kemudahan penggunaan (X1) berpengaruh terhadap Minat nasabah. Dari hasil pengamatan peniltian saya bahwa pada Teori Davis (2018:320) variabel persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah, karena semakin tinggi kemudahan mobile Banking menyebabkan semakin besar keinginan dan kemampuan pengguna untuk memakainya dan akhirnya bersikap positif terhadap minat nasabah dalam menggunakan Mobile Banking. b. Pengaruh Persepsi daya guna (X2) terhadap Minat nasabah Pada uji t diperoleh hasil thitung sebesar -0.530 lebih kecil dari ttabel (1.66365) dengan tingkat signifikan sebesar sebesar 0,598 lebih besar dari 0,05. Hal inii menunjukkan bahwa variabel Persepsi daya guna (X2) berpengaruh tidak signifikan terhadap Minat nasabah. Dari hasil penelitian bahwa pada teori Davis (2018:320) variabel Persepsi daya guna berpengaruh negatif, karena kemungkinan para nasabah tidak mengoptimalkan daya guna atau pemanfaatan mobile Banking walaupun mereka tahu manfaat dalam menggunakan. Selain itu, kemungkinan terjadi karena para nasabah menggunakan Mobile Banking hanya sekedar mengikuti trend tanpa melihat kemanfaatan sistem tersebut. Dengan demikian, kemanfaatan yang berupa pekerjaan lebih mudah, meningkatkan produktifitas, mendorong efektifitas, dan meningkatkan kinerja perlu ditekankan oleh pihak Bank dalam mensosialisasikan mobile Banking kepada para calon nasabah. c. Pengaruh Kenyamanan (X3) terhadap Minat nasabah Pada uji t diperoleh hasil thitung sebesar 4,449 lebih besar dari ttabel (1.66365) dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kenyamanan (X3) berpengaruh signifikan terhadap Minat nasabah. Dari hasil penelitian pengamatan saya bahwa pada teori Poon (2018:157) variabel Kenyamanan berpengaruh positif, karena mobile Banking menyediakan kenyamanan yang lebih tinggi yang dapat memudahkan para pengguna nasabah untuk melakukan transaksi perbankan kapanpun dan dimanapun berada. Transaksi tersebut cukup dilakukan dengan mengakses situs web mobile Banking melalui Hadphone, IPAD, PDA, Notebook, PC. Tentunya hal ini akan lebih menghemat waktu nasabah karena efisien waktu, khususnya bagi nasabah yang sibuk. Hal inilah menjadi salah satu daya tarik besar minat nasabah untuk selalu menggunakan Internet Banking dimasa yang akan datang. d. Pengaruh Kepercayaan (X4) terhadap tingkat Minat nasabah Pada uji t diperoleh hasil thitung sebesar 0.336 lebih besarl dari ttabel (1.66365) dengan tingkat signifikan sebesar 0,738. Lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kepercayaan (X4) berpengaruh tidak signifikan terhadap Minat nasabah. Dari hasil penelitian pengamatan saya bahwa pada teori Dooney dan Canoon (dikutip oleh Kusmayadi 2017:182) variabel Kepercayaan berpengaruh positif, karena dalam hal penggunaan mobile Banking, kebanyakan pengguna sudah memahami betul risiko keamanan dan kerahasiaan dari mobile Banking. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kemudahan Penggunaan (X1), Daya Guna (X2), Kenyamanan (X3), Kepercayaan (X4) terhadap Minat Nasabah (Y). Berdasarkan hasil analisis, maka pembahasan tentang hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh kemudahan (X1) terhadap minat nasabah mengguankan Brimo (Y) Dari analisis pada tabel 4.14 diperoleh nilai signifikansi kemudahan sebesar 0,001 < 0,05. Maka dapat dikatakan bahwa kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika kemudahan dalam menggunakan mobile banking mengalami kenaikan, maka minat menggunakan mobile banking juga akan meningkat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kemudahan (X1) penggunaan mobile banking berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah dalam menggunakan mobile banking adalah diterima. Hal ini menunjukkan bahwa disaat nasabah merasakan kemudahan dalam mempelajari penggunaan, mudah dalam mendapatkan apa yang dibutuhkan, serta mudah dalam pengoperasian mobile banking, maka akan mempengaruhi minat nasabah menggunakan mobile banking (Wibiadila, 2016). Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Al Somali et al (2018), Jeong dan Yoon (2013) yang menunjukkan hasil bahwa kemudahan berpengaruh positif terhadap minat menggunakan mobile banking. 2. Pengaruh daya guna (X2) terhadap minat nasabah menggunakan Brimo (Y) Berdasarkan hasil perhitungan nilai signifikansi variabel persepsi daya guna sebesar 0,598>0,05. sehingga mengindikasikan persepsi daya guna tidak berpengaruh terhadap minat nasabah menggunakan mobile banking di PT. Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin. Hasil penelitian ini secara parsial menunjukan bahwa persepsi daya guna (X2) tidak berpengaruh terhadap minat nasabah dalam menggunakan layanan mobile banking di PT. Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin. Daya guna atau manfaat adalah suatu hal yang dirasakan oleh seseorang dalam menggunakan suatu produk. Dalam hal ini produk yang digunakan adalah mobile banking pada PT. Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin yang dirasakan manfaatnya oleh nasabah pengguna mobile banking. kebermanfaatan mobile banking di PT. Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin tidak mempengaruhi minat nasabah menggunakan produk mobile banking Brimo. Kemungkinan dalam menggunakan mobile banking nasabah kurang mengoptimalkan manfaat yang bisa dirasakan oleh nasabah. Jika nasabah mengoptimalkan penggunaan mobilebanking banyak manfaat yang didapat seperti, menghemat waktu tanpa harus mengantri dibank, transaksi juga dapat dilakukan dimana saja selama terdapat koneksi jaringan yang memadai. Dalam persepsi daya guna ditemukan bahwa nasabah lebih senang bertransaksi menggunkan ATM, atau datang langsung ke Bank untuk betransaksi. Ada nasabah yang memang memiliki aplikasi mobile banking tetapi tidak mereka gunakan, karena beberapa alasan terkadang terjadi kesalahan sistem, dan keamanan 3. Pengaruh Kenyamanan (X3) Terhadap Minat Nasabah Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan nilai signifikansi variabel kenyamanan sebesar 0,000<0,05. sehingga mengindikasikan kenyamanan memiliki pengaruh terhadap minat nasabah menggunkan layanan mobile banking pada PT. Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin. Hasil dalam penelitian ini secara parsial menunjukan bahwa variabel kenyamanan (X3) berpengaruh positif terhadap minat (Y) nasabah dalam menggunakan layanan mobile banking di PT. Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin. Kenyamanan yang dirasakan nasabah dalam menggunakan mobile banking adalah dimana nasabah dapat melakukan transaksi dimana saja dan kapan saja. Bagi mereka pelaku bisnis tentu akan sangat merepotkan jika harus mengantri berjam-jam jika akan melakukan transaksi. Transaksi tidak membutuhkan waktu yang lama dan nasabah dapat menghemat waktu. Tentunya mobile banking memberikan kenyaman bagi mereka karena nasabah tidak harus mengantri untuk bertransaksi. 4. Pengaruh Kepercayaan Terhadap Minat Nasabah Hasil penelitian ini secara parsial menunjukan bahwa variabel kepercayaan (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah (Y) menggunakan layanan mobile banking di PT. Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin. Kepercayaan merupakan faktor yang sangat penting bagi bank PT. Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin, karena dengan begitu loyalitas nasabah akan terus berkesinambungan untuk menggunakan produk bank. Konsep kepercayaan disini bahwa nasabah percaya terhadap bank atas produk yang ditawarkan, bank menjaga kerahasian nasabah dan tidak ada pihak ketiga yang akan mengetahuinya. Nasabah memberikan kepercayaan penuh kepada bank dengan menggunakan mobile banking untuk bertransaksi. 5. Minat Nasabah Menggunakan Aplikasi BRIMO Dari penelitian ini maka tujuan yang ingin dicapai adalah untuk melihat sejauh mana pengaruh minat nasabah untuk menggunakan Mobile Banking pada Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin. Untuk mengimplementasikan hal tersebut maka dilakukan penyebaran kuesioner kepada nasabah yang terlibat langsung dalam pengisian kuesioner. Dari penelitian yang dilakukan penulis didapat data sebanyak 70% nasabah Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin telah menggunakan Mobile Banking untuk transaksi perbankan mereka. Maka dari hasil penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menyebar kuesioner sebanyak 84 lembar kepada para nasabah Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin untuk melihat bagaimana respon para nasabah terhadap layanan Mobile Banking. Dilihat dari hasil pengisian kuesioner, hampir sebagian besar dari responden telah mengetahui layanan Mobile Banking yang ditawarkan oleh Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin serta telah memahami cara penggunaannya. Namun masih ada sebagian kecil responden yang mengalami masalah dalam menggunakan Mobile Banking karena kurangnya pengetahuan responden terhadapa layanan Mobile Banking. Implikasi Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah dalam penggunaan mobile banking Bank BRI Tbk (persero) Unit A. Yani Kota Banjarmasin. Adapun hasil analisis adalah sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah dalam penggunaan mobile banking meliputi persepsi Kemudahan, Persepsi Daya Guna, Persepsi Kenyamanan dan Kepercayaan mempengaruhi variabel dependen yaitu minat nasabah. 2. Berdasarkan uji t yang didapatkan, secara parsial faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap minat nasabah adalah variabel kemudahan, kenyamaan dan kepercayaan memiliki pengaruh terhadap minat nasabah, sedangkan persepsi Daya Guna tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap minat nasabah 3. Penelitian secara simultan menunjukkan bahwa variabel Kemudahan, Persepsi Daya Guna, Persepsi Kenyamanan dan Kepercayaan berpengaruh positif signifikan secara bersama–sama terhadap Minat Bertransaksi Menggunakan Mobile Banking Pada PT BRI Unit A. Yani Kota Banjarmasin, Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh kemudahan penggunaan, daya guna, kenyamanan, dan kepercayaan terhadap keinginan nasabah menggunakan layanan mobile banking PT. Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Pengaruh Kemudahan, Daya Guna, Kenyamanan, Kepercayaan Terhadap Minat Nasabah 1. Ada pengaruh kemudahan penggunaan terhadap minat nasabah pengguna mobile banking di PT. Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin, dengan tingkat signifikansi α= 0,001. 2. Tidak ada pengaruh daya guna terhadap minat nasabah pengguna mobile banking di B PT. Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin, dengan tingkat signifikansi 0,598>0,05. 3. Ada pengaruh kepercayaan terhadap minat nasabah pengguna mobile banking di PT. Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin, dengan tingkat sigifikan 0,000<0,05, . 4. Tidak Ada pengaruh kenyamanan terhadap minat nasabah pengguna mobile banking di Ban PT. Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin, dengan tingkat 0,738>0,05, 5. Secara simultan ada pengaruh kemudahan, daya guna, kepercayaa, kenyamanan, secara bersama-sama terhadap minat nasabah pengguna mobile banking di PT. Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin dengan tingkat signifikan α= 0,05 hasil ANOVA Fhitung = 24.971 dan signifikan pada 0,000<0,05 artinya besarnya sumbangan persentase Koefisien determinasi (R2) yang diberikan kemudahan (X1) daya guna (X2) kepercayaan (X3) kenyamanan (X4) terhadap minat pengguna mobile banking (Y) memberikan kontribusi pengaruh sebesar 36,5%. Saran 1. Bagi PT. Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin perlu memberikan sosisalisi kepada nasabah tentang keuntungan yang akan didapat jika menggunakan mobile banking, agar nasabah tetap mau menggunakan mobile banking dimasa yang akan datang. Bank juga perlu menyediakan tampilan aplikasi yang mudah bagi nasabah dan tidak rumit untuk dipahami. Dan untuk lebih meningkatkan tingkat keamanan dan menjaga privasi nasabah. Untuk mepertahankan bahkan lebih meningkatkan variabel kenyamanan yang merupakan variabel yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan mobile banking maka PT. Bank BRI Unit A. Yani Banjarmasin juga harus memahami keluhan keluhan nasabah yang lain, serta mengutamakan yang diinginknan oleh nasabah. 2. Bagi penelitian selanjutnya perlu menambahkan variabel lain sebagai pengganti variabel kemudahan, daya guna dan kepercayaan. Perlu ditambahkan pernyataan mengenai jaminan bahwa banki tidak akan menyalahgunaan kerahasiaan informasi nasabah DAFTAR PUSTAKA Ashur Harmadi dan Budi Hermana, 2015, Analisis Karakteristik Individu Dan Prilaku Pengguna Internet Banking: Reliabilitas Dan Validitas Instrumen Pengukuran. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2015 (SNATI 2015), 18 Juni 2005.Yogyakarta. Davis, F.D., 2019. Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology. MS Quarterly (online), Vol. 13 Iss. 3, pg. 318. http://www.cba. hawaii.edu/chismar/ITM704/ DavisTAM 2019.pdf. Engel, James F. Blackwell, Roger D. dan Miniard, Paul W. 2014. Perilaku Konsumen. Edisi 6 Jilid 1. Binarupa Aksara. Jakarta. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS IBM SPSS 19. Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang Hasibuan, S.P., Malayu. 2016. Dasar-Dasar Perbankan. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Kusmayadi, Tatang, 2017. “Pengaruh Relationship Quality Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan”, STIE STAN Indonesia Mandiri. Kasmir. 2013. Manajemen Perbankan. Divisi Perguruan Tinggi PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Kasmir. 2015. Dasar-dasar Perbankan. Edisi 1. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kasmir. 2014. Pemasaran Bank. Kencana, Jakarta. Kasmir. 2015. Pemasaran Bank. Kencana. Jakarta. Kasmir. 2018. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2018. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2014. Manajemen Pemasaran. Edisi 13 Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Kotler, Philip, 2017. Marketing Management. The Millennium Edition, Ten Edition, USA, Prentice Hall.Inc. Jakarta. Poon, W. C. 2018. Users’ adoption of e-banking services. Journal of Business & Industrial Marketing. Vol.23, No.1, hal.59–69. the Malaysian perspective‖. Schiffman, Leon dan Kanuk, Leslie Lazar. 2018. Perilaku Konsumen. Indeks.. Jakarta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung. Umar, Husein. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Rajawali Pers. Jakarta. https://ib.bri.co.id/