DOKUMEN DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH) “GUDANG KERAMIK DAN SANITARI” CV. BERKAT JL. PASOPATI RT.02/RW.01 KELURAHAN DEMANGAN KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN 2020 KATA PENGANTAR Kemajuan pesat perdagangan di Kota Madiun mengharuskan adanya sarana pergudangan yang memadai. Akibatnya perkembangan pembangunan gudang sebagai sarana penunjang di Kota Madiun, terlihat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat Kota Madiun. Pesatnya usaha ini, menyebabkan perlu diadakan langkah kongkrit untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan tanpa menekan perkembangan usaha dalam bidang pergudangan. Agar usaha pergudangan, benar-benar berwawasan lingkungan, maka dianggap perlu adanya arahan dan informasi lingkungan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Arahan dan informasi ini adalah berupa Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) yang menjadi dasar bagi pemrakarsa dalam mengelola dan memantau lingkungan kegiatannya yang telah berjalan. Itikad baik kami membuat dokumen ini, tidak lain didasari rasa tanggung jawab yang besar dalam menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan penurunan kualitas lingkungan. Kami menyadari bahwa dalam dokumen ini masih terdapat kekurangan, olehnya itu saran dan kritik dari berbagai pihak kami perlukan demi kesempurnaan dokumen lingkungan pada masa-masa akan datang. Tidak lupa pula kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan dokumen ini, mulai saat pengambilan sampel sampai dalam penyusunan laporan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH). Kami berharap semoga laporan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) ini memberi manfaat bagi kita semua dan menjadi pedoman dalam bertindak bagi semua pihak. Madiun, 1 Oktober 2020 Pemrakarsa Prayogi Chondro Pemilik Gudang DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI ii DAFTAR ISI Kata Pengantar ……………………………………………………………………...... Daftar Isi …………………………………………………………………………....... Daftar Tabel ………………………………………………………………………...... Daftar Gambar ……………………………………………………………………...... Daftar Lampiran ………………………………………………………........................ BAB I PENDAHULUAN .…………………………………...................................... A. Latar Belakang .………………………………………………………………....... B. Dasar Hukum .………………………………………………................................. C. Tujuan Kegunaan Studi .……………………………………………………......... ii iii iv v vi D. Manfaat Studi .………………………………………………………..................... 1 2 5 6 BAB II SKALA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN …………………………….... A. Identitas Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan ………………………...... B. Identitas Penyusun Dokumen DPLH ………………….……....…………............. C. Perizinan yang dimiliki ……………………………….……....………….............. D. Usaha dan / atau Kegiatan Yang Telah Berjalan …………………………............ 7 7 8 8 BAB III UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN …………………………………………............. A. Sumber, jenis, dan besaran dampak lingkungan usaha dan/atau kegiatan …......... B. Upaya Pengelolaan Lingkungan ............................................................................. C. Upaya Pemantauan Lingkungan ............................................................................. D. Pihak/institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup ................................. 21 23 26 28 MATRIKS ………………………………………….................................................... DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….................................. LAMPIRAN …………………………………………................................................ 29 36 37 DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI iii DAFTAR TABEL Sub Tabel 2.1 Tabel 2.2 Nama Tabel Penggunaan Lahan ................................................................................... Keadaan Curah Hujan Dirinci Menurut bulan di Kecamatan Taman Tahun 2019 ……………………………………………………............. DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI Hal 9 16 iv DAFTAR GAMBAR Sub Gambar 2.1. Gambar 2.2 Gambar 2.3. Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Nama Gambar Gambar Gudang tampak depan ………..…………….............… Gambar Dalam Gudang ………………………………...……… Gambar Isi Gudang ……………………………….……..……… Gambar Penggunaan Air Bersih .................................................... Gambar Peta Administrasi Kota Madiun ..................................... Gambar Foto Satelit Gudang ........................................................ Gambar Layout Gudang CV. Berkat .............................................. Gambar Denah Gudang CV. Berkat ............................................... DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI Hal 9 10 10 12 15 17 18 19 v DAFTAR LAMPIRAN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Lampiran Laporan Hasil Analisis Udara dan Debu Laporan Hasil Analisis Air Bersih Kartu Tanda Penduduk a.n Prayogi Chondro NPWP CV. Berkat dan NPWP a.n Prayogi Chondro NIB Izin Gangguan (H.O) Sertifikat Tanah Ijin Mendirikan Bangunan Gambar Denah APAR & EVAKUASI. Gambar Detail SEPTIC TANK. Gambar Detail Resapan. Gambar Denah Sanitasi Air. Gambar Septic Tank. Akta Pendirian CV. Berkat Surat Pernyataan Tetangga Fotocopy KTP Tetangga Surat Keterangan Kelurahan Demangan DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI vi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup memiliki rasa tanggung jawab Negara, kelestarian dan keberlanjutan, keserasian dan keseimbangan, keterpaduan, manfaat, kehati-hatian, keadilan, keanekaragaman hayati, partisipatif, kearifan lokal, tata kelola pemerintah yang baik, dan otonomi daerah sehingga diatur peran serta masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan lingkungan hidup. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan lingkungan hidup mempunyai lingkup yang luas meliputi berbagai kegiatan yang ada kaitannya dengan lingkungan hidup. Sejalan dengan adanya informasi dalam berbagai bidang, maka sebagai salah satu bentuk upaya peningkatan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat adalah dengan pendekatan aspirasi masyarakat daerah melalui otonomi daerah. Wilayah Kecamatan Taman Kota Madiun memiliki potensi yang sangat besar untuk bisnis dan perdagangan. Potensi bisnis dan perdagangan yang sangat luas membuka peluang usaha untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat Kota Madiun. CV Berkat membangun gudang keramik dan sanitari di lahan seluas 1.860 m2 di Jalan Pasopati RT 02/ RW 01, Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Sesuai klasifikasi jenis kegiatannya yang mendasari pada dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI nomor 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan atau kegiatan yang wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka usaha yang dilakukan oleh CV Berkat tidak tergolong ke dalam usaha kegiatan wajib AMDAL tetapi tergolong kedalam usaha kegiatan wajib menyusun Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) serta diwajibkan memiliki ijin lingkungan sebagai syarat mendapatkan ijin usaha dan atau kegiatan. Berdasarkan hal tersebut, usaha Gudang keramik dan sanitari milik CV Berkat berupaya mendapatkan ijin lingkungan yang diawali dengan menyusun Dokumen DPLH untuk kegiatan perdagangan dengan DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 1 mendirikan gudang di Kota Madiun. Dokumen DPLH merupakan dokumen yang berisi informasi mengenai jenis dan gambaran kegiatan atau usaha yang dilakukan pemrakarsa, kajian atas dampak lingkungan yang ditimbulkan serta upaya pengelolaan dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut serta diartikan sebagai perjanjian tertulis dan komitmen pihak pemrakarsa dengan lingkungan sekitar usaha yang terkena dampak baik secara lengsung maupun tidak langsung untuk menjaga dan melindungi lingkungan hidup daerah sekitar kegiatan. B. DASAR HUKUM Landasan hukum yang menjadi dasar penyusunan DPLH kegiatan ini adalah : 1. UNDANG-UNDANG a. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja b. Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wilayah Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan c. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Sumber Daya Hayati dan Ekosistem d. Undang – Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja e. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung f. Undang – Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan g. Undang – Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan h. Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air i. Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang j. Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah k. Undang – Undang Nomor 32 tentang Tahun 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup l. Undang – Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan m. Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan n. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2012 tentang Tata Ruang o. Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 2 2. PERATURAN PEMERINTAH a. Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja b. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara c. Peraturan Pemerintah Nomor 150 tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan tanah untuk Produksi d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 36 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung e. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2011 tentang Manajemen Rekayasa, Analisis Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas f. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan g. Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3 h. Peraturan Pemerintah nomor 107 tahun 2015 tentang Izin Usaha Industri. 3. PERATURAN MENTERI a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-04/MEN/1980 tentang Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/Menkes/PER/IX/1990 tentang SyaratSyarat dan Pengawasan Kualitas Air c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30 Tahun 2006 Tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan d. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 02 tahun 2008 tentang Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun e. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 12 tahun 2009 tentang Pemanfaatan Air Hujan f. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 33 tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah g. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 16 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan h. Peraturan Menteri Perdagangan No 90/M-DAG/PER/12/2014 tentang Penataan dan Pembinaan Gudang Perdagangan DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 3 i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum j. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik k. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indoensia Nomor P.102/MENLHK/SEKJEN/KUM.1/12/2016 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/atau Kegiatan Yang Telah Memilki Izin Usaha Dan/Atau Kegiatan Tetapi belum memiliki Dokumen Lingkungan Hidup l. Peraturan Menteri Kesehatan No 32 Tahun 2017 tentang Standart Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Hygiene Sanitasi Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum. m. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 5 Tahun 2018 Tentang kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) Lingkungan Hidup n. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.26 / MENLHK / SETJEN / KUM.1 / 7 / 2018 tentang Pedoman Penyusunan dan Penilaian Serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik o. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia P.38 / MENLHK / SETJEN / KUM.1 / 7 / 2019 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan 4. KEPUTUSAN MENTERI a. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan b. Keputuisan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 49/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Getaran c. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 110 tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air pada Sumber Air d. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Limbah Domestik 5. PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR a. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 2 tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur. DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 4 6. PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR a. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 30 Tahun 2011 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib dilengkapi Dokumen DPLH b. Peraturan Gubernur Jawa Timut nomor 10 tahun 2009 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Emisi Sumber Tidak Bergerak di Jawa Timur c. Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 52 tahun 2014 tentang Perubahan tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Industri dan atau Kegiatan Usaha Lainnya 7. PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN a. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Madiun Tahun 2010 – 2030 8. SURAT EDARAN BUPATI KABUPATEN MADIUN a. Surat Edaran Bupati Madiun Tanggal 29 Juli 2019 No : 560 / 1808 / 402.114 / 2109 Tentang Efektivitas Pelaksana Peraturan Perundang-Undangan Ketenagakerjaan C. MAKSUD DAN TUJUAN STUDI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Tujuan dilakukannya penyusunan Dokumen DPLH Milik milik CV Berkat adalah : 1. Memberikan informasi mengenai jenis dan bentuk aktivitas Gudang keramik dan sanitari milik CV Berkat yang berlokasi di Jalan Pasopati RT 02/ RW 01, Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun. 2. Merumuskan langkah-langkah pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan pada setiap kegiatan Gudang keramik dan sanitari yang dilaksanakan oleh CV Berkat yang berlokasi di Jalan Pasopati RT 02/ RW 01, Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun. 3. Merumuskan langkah-langkah yang bisa diambil sebagai upaya untuk memantau pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan agar dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh Gudang keramik dan sanitari milik CV Berkat yang berlokasi di Jalan Pasopati RT 02/ RW 01, Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 5 D. MANFAAT STUDI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Studi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan Hidup untuk : 1. Bagi Pemrakarsa a. Sebagai acuan/pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan serta mitigasi dampak negatif yang mungkin timbul guna menjaga kelestarian fungsi lingkungan b. Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan hidup dalam tahap perencanaan rinci dari suatu usaha dan atau kegiatan c. Pedoman dalam kegiatan pengelolaan lingkungan hidup oleh CV Berkat selaku pemilik usaha d. Merupakan perwujudan peran aktif dari CV Berkat selaku pemilik usaha dalam melaksanakan program pengelolaan lingkungan hidup dengan mengedepankan konsep pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan 2. Bagi Pemerintah a. Digunakan sebagai acuan untuk pengawasan pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan serta kerjasama dengan pihak pemrakarsa dalam penanganan masalah lingkungan yang mungkin terjadi b. Membantu proses pengambilan keputusan dalam rangka pemilihan alternatif kelayakan dari segi lingkungan 3. Bagi Masyarakat a. Sebagai keterbukaan informasi, dimana masyarakat dalam berperan aktif dalam pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan. DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 6 BAB II URAIAN KEGIATAN A. Identitas Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan 1. Nama Usaha dan/atau kegiatan : Gudang Keramik dan Sanitari CV. BERKAT 2. Alamat Usaha dan/atau kegiatan : 3. Nama penanggung jawab usaha 4. Alamat Rumah 5. Jabatan penanggung jawab usaha : : : 6. Luas Lahan 7. Instansi yang membina usaha : : Jalan Pasopati RT 02/ RW 01, Kelurahan Demangan , Kecamatan Taman, Kota Madiun Prayogi Chondro Jl Dr. Sutomo No. 24 Kota Madiun Pemilik Gudang Keramik dan Sanitari 1.860 m2 Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun B. Identitas Penyusun Dokumen DPLH 1. 2. Nama Perusahaan No. HP : : 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Email SIUP TDP Akte Notaris NPWP Penanggungjawab Jabatan Alamat : : : : : : : : 11. Tenaga Ahli : CV. Bakti Pertiwi 085 257 226 027 [email protected] 503/384/405.16/2018 13.18.5.47.1240 No 4, 4 nopember 2016 80.570.533.2-647.000 Ike Sureni,SKM,M.Kes Direktur Perum Anggrek Garden D 2 Kertosari Babadan Ponorogo 1. Ike Sureni,SKM,M.Kes 2. Putri Nugraheni, ST 3. Lilis Purnama Dewi,ST 4. Hawin Mey R.F, SKM 5. S. Wiyono,M.Si DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 7 C. Perizinan Yang Dimiliki 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. D. SHM No 2580/th 2012 a/n Prayogi Chondro SHM No 3125/th 2016 a/n Prayogi Chondro SHM No 1760/th 2000 a/n Prayogi Chondro SHM No 2983/th 2015 a/n Prayogi Chondro SHM No 2884/th 2014 a/n Prayogi Chondro NPWP CV BERKAT No. 74.353.384.6-621.000 NIB No. 9120005931898 Tahun 2019 SIUP CV BERKAT No 9120005931898 Tahun 2019 HO No. 503.8/540/401.303/2015 Usaha dan / atau Kegiatan Yang Telah Berjalan 1. Nama Usaha dan/atau kegiatan : Gudang keramik dan sanitari 2. Lokasi Usaha : Jalan Pasopati RT 02/ RW 01, Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun 3. Mulai Berdiri : Tahun 2008 GUDANG KERAMIK DAN SANITARI telah berdiri sejak tahun 2008 dengan demikian umur Gudang sudah 12 tahun meliputi baranag/jasa daganan porselin. Umur kegiatan ini tidak dapat diprediksi secara jelas, namun berdasarkan kondisi teknis bangunan dan peralatan yang dipergunakan maka diperkirakan umur dari kegiatan pergudangan dapat dilakukan sampai ± 5-10 tahun dan umur kegiatan usaha akan bertambah 20 tahun setiap renovasi bangunan pergudangan dan umur kegiatan juga berlangsung jika pergudangan ini berganti usaha atau terjadi penutupan usaha. 4. Deskripsi Usaha dan/atau Kegiatan a. Kegiatan Utama dan Kegiatan Pendukung Kegiatan Utama adalah Gudang Keramik dan Sanitari dengan luas lahan yaitu 1.860 m2 dan Luas bangunan yaitu 1.774 m2. Untuk pemanfaatan luasan bangunan dapat dilihat pada tabel 2.1. dibawah ini : DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 8 Tabel 2.1. Pemanfaatan Lahan No Penggunaan Lahan Luas (m2) Persen (%) 1.759 94,57 A. Lantai Tertutup 1. Gudang 2. Ruang Admin 9 0,48 3. KM/WC 6 0,32 1.774 95,37 Jumlah B. Lahan Terbuka 1. Parkir 80 4,30 2. RTH 6 0,33 Jumlah 86 4,63 1.860 100 Jumlah A + B Untuk lebih jelasnya keadaan fasilitas dari pergudangan, dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini : Gambar 2.1. Gudang tampak dari depan DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 9 Gambar 2.2 Dalam gudang Gambar 2.3. Isi gudang DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 10 DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 11 b. Sarana dan Prasarana 1. Penyediaan Air Bersih Pemenuhan kebutuhan air bersih di Gudang Keramik dan Sanitary UD. Berkat menggunakan sumber air yang berasal dari sumur dalam. Sumber air dari sumur dalam tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan karyawan seperti MCK dan lain-lain. Perkiraan penggunaan air bersih saat operasional yaitu untuk aktifitas karyawan dengan jumlah karyawan 15 orang adalah sebagai berikut : 1) Kebutuhan air untuk kegiatan karyawan (kamar mandi/WC) : 15 orang x @100 liter = 1500 liter/hari 2) Keperluan Penyiraman Tanaman : 100 liter/hari Total Kebutuhan air bersih = kebutuhan air MCK + penyiraman = 1500 lt/hari + 100 lt/hari = 1600 lt/hari Gambar 2.4. Bagan Neraca Penggunaan Air Kebutuhan air domestik 1500 liter/hari Septic Tank Sumber air Penyiraman Tanaman 100 liter/hari Tanah 2. Pengelolaan Sampah Limbah sampah domestik yaitu limbah yang dihasilkan dari kegiatan domestik karyawan yaitu dari aktivitas pekerja berupa sisa makanan, bungkus makanan, bungkus rokok yang berupa limbah organik dan nonorganik. Limbah dimanfaatkan kembali dengan prinsip 3 R (reuse, reduce dan recycle) agar limbah domestic yang dihasilkan dapat bermanfaat dan tidak mencemari lingkungan. Limbah non-organik yang tidak bisa diolah DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 12 secara mandiri akan dibuang melalui (TPS). Volume sampah yang ditimbulkan dari kegiatan karyawan diasumsikan 0,30 l/karyawan/hari dengan jumlah karyawan 15 orang, maka besarnya volume sampah yang dihasilkan adalah : Volume Sampah = 0,30 liter/orang/hari x 12 orang = 4,5 liter/hari = 0,0045 m3/hari 3. Pengelolaan Limbah Cair Limbah cair domestik yaitu limbah cair yang dihasilkan dari adanya kegiatan domestik karyawan yang dialirkan melalui septictank dan resapan. Limbah cair yang dihasilkan berasal dari aktivitas karyawan seperti kamar mandi / WC dan dapat diperkirakan timbulan limbah cair domestik adalah 80% dari jumlah total kebutuhan air yaitu 1300 liter/hari, jika di hitung adalah : Limbah Cair Domestik = 80% x 1500 liter/hari = 1200 liter/hari 4. Pengelolaaan Air Hujan Gudang Keramik dan Sanitary UD. Berkat akan membuat sumur resapan serta biopori untuk menampung air hujan supaya tidak terbuang begitu saja dan dapat digunakan sebagai cadangan air hujan apabila datang musim kemarau. 5. Pengelolaan Limbah B3 Limbah sampah padat B3 berupa limbah bekas berupa lampu TL (Tubular Lamp), oli dan aki bekas pakai dan tinta dari kegiatan administrasi perkantoran. Selain itu kegiatan pemeliharaan mesin/perbengkelan juga menghasilkan limbah padat berupa kaleng bekas pelumas serta spare part bekas. Limbah akan dikumpulkan sesuai ketentuan teknis dan regulasi yang berlaku. DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 13 6. Penggunaan Energi Sumber listrik digunakan dari PLN dengan daya 10.000 Watt. Untuk penerangan di gudang tiap 4 meter terdapat 4 titik lampu penerangan dengan masing – masing lampu memiliki daya 15 watt. 7. Tanggap Darurat Dalam menghadapi bahaya khususnya kebakaran didalam lokasi Gudang Keramik dan Sanitary UD. Berkat yaitu dengan di sediakan APAR sejumlah 5 APAR, mengingat bahan-bahan yang dipakai dalam usaha rentan akan bahaya kebakaran. 8. APD Sarana yang disediakan untuk karyawan ialah WC dan Kamar Mandi serta sarana K3 yaitu tersedianya APAR dan Alat Pelindung Diri untuk pengamanan waktu bekerja serta sudah ada SOP K3 dan Sistem Tanggap Darurat. Jenis APD yang di gunakan meliputi masker, earplug, safety shoes dan sebagainya c. Informasi Kegiatan dan Kondisi Lingkungan Sekitar 1. Wilayah Administrasi Pemerintah Lokasi kegiatan gudang keramik dan sanitasi terletak di Jalan Pasopati RT 02/ RW 01, Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Kegiatan usaha ini masuk dalam wilayah administrasi pemerintahan Jalan Pasopati RT 02/ RW 01, Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Kecamatan Taman merupakan salah satu bagian Kecamatan di Kota Madiun dengan luas wilayah 13,46 Km². Secara administrasi Kecamatan Maguharjo dibagi menjadi 9 Kelurahan yaitu Kelurahan Taman, Banjarejo, Demangan, Kejuron, Josenan, Pandean, Manisrejo, Mojorejo, Kuncen DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 14 Peta Kota Madiun Gambar 2.5. Peta Administrasi Kota Madiun Data curah hujan bulanan dalam jangka waktu 1 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1, dimana terlihat curah hujan bervariasi antar bulan, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Februari, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni, dan Agustus Data curah hujan bulanan dalam jangka waktu 1 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 2.2, dimana terlihat curah hujan bervariasi antar bulan, Keadaan Iklim selama tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut : DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 15 Tabel 2.2. Keadaan Curah Hujan Dirinci Menurut bulan di Kecamatan Taman Tahun 2019 2019 Jumlah Hari Hujan Jumlah Curah Hujan Number of Raindays Number Rainfall (mm) Bulan (month) Januari 18 46 Februari 22 73 Maret 16 April 13 54 Mei 9 35 Juni 7 32 Juli 2 Agustus September 5 Oktober 5 67 November 19 59 Desember 11 46 Sumber : Kecamatan Jiwan dalam Angka 2018 2. Koordinat Lokasi Kegiatan Letak titik koordinat Lokasi kegiatan GUDANG KERAMIK DAN SANITASI adalah pada titik 7° 39' 30".3”S dan 111° 30' 59.4" E. Pergudangan terletak sebelah barat Wilayah Kota Madiun dengan batas- batas sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Pasopati Sebelah Timur berbatasan dengan Rumah Ibu Sri Umiyati Sebelah Selatan berbatasan dengan Rumah Ibu Sutini Seberah Barat berbatasan dengan Rumah Bapak Apri Endah M DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 16 Gambar 2.6 Foto Satelit Gudang Keramik dan Sanitari DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 17 Gambar 2.6 Layout Gudang Keramik dan Sanitari DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 18 Gambar 2.7 Denah Gudang Keramik dan Sanitari DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 19 5. Uraian mengenai komponen kegiatan yang telah berjalan dan dampak lingkungan yang ditimbulkan. Pada hakekatnya setiap kegiatan menimbulkan dampak, baik dampak negatif maupun dampak positif. Dan pada umumnya setiap kegiatan tersebut jika dikelompokkan menurut sumber dampaknya, aspek serta parameternya, maka amatlah banyak, bahkan jika ditelusuri lebih jauh maka setiap dampak akan menimbulkan dampak baru lagi, sehingga terjadi efek berantai (Chain Effect). Olehnya itu diperlukan cara untuk memperkecil lingkup studi sumber dampak, aspek dan parameternya, hal inilah yang dikenal dengan istilah scooping. Hasil scooping inilah yang dituangkan dalam bentuk pengelompokan sumber dampak yang lebih utama dan terfokus. Kelompok-kelompok tersebut adalah : A. Tahap Operasional Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap operasional adalah operasional gudang keramik dan sanitari. Operasional gudang keramik dan sanitari diperkirakan akan menghasilkan limbah padat (sampah) dan limbah cair yang berpotensi menurunkan kualitas sanitasi lingkungan dan penurunan tingkat kesehatan masyarakat. Operasional gudang juga akan menimbulkan prosesproses sosial asosiatif dan disosiatif. Prakiraan dampak yang akan timbul : Persepsi masyarakat Peningkatan air limbah domestik Peningkatan limbah padat (sampah) Sanitasi lingkungan Peningkatan kebutuhan air bersih Terbukanya kesempatan kerja Proses sosial Bahaya kebakaran B. Tahap Pasca Operasional Kegiatan yang dilakukan sesudah tahap operasional gudang sewa adalah tahap pasca operasional Gudang Keramik dan Sanitari CV. Berkat yaitu menyelesaikan masalah ketenagakerjaan dan menyelesaikan sewa – menyewa lahan dan mengembalikan kepada pemilik gudang sewa. DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 20 BAB III UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMATAUAN LINGKUNGAN A. Sumber, jenis, dan besaran dampak lingkungan usaha dan/atau kegiatan: Penentuan dampak lingkungan yang akan terjadi sangat tergantung pada jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dan yang telah terjadi di lokasi Gudang keramik dan sanitari di Jalan Pasopati RT 02/ RW 01, Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Berdasarkan hal tersebut maka dapat di uraikan berbagai komponen lingkungan yang akan menjadi sumber dampak, jenis dampak serta besaran dampak yang diperkirakan akan timbul sebagai berikut : Tahap Operasional A. Persepsi Masyarakat Jenis Dampak : Persepsi Masyarakat Besaran Dampak : Persepsi masyarakat terhadap keberadaan Gudang Keramik dan sanitari B. Peningkatan Air Limbah Domestik Jenis Dampak : Potensi Peningkatan Air Limbah Domestik Besaran Dampak : Peningkatan air limbah cair domestik yang di hasilkan dari 15 orang karyawan yaitu 1200 liter/hari C. Peningkatan Limbah Padat (Sampah) Jenis Dampak : Potensi Peningkatan Limbah Padat (Sampah) Besaran Dampak : Peningkatan limbah sampah yang dihasilkan dari 15 orang karyawan yaitu 0,045 m3/hari D. Sanitasi Lingkungan Jenis Dampak : Potensi peningkatan jenis penyakit Besaran Dampak : kondisi sanitasi lingkungan dan jenis DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 21 penyakit dapat muncul dan berkembang E. Peningkatan Kebutuhan Air Bersih Jenis Dampak : Potensi peningkatan kebutuhan air bersih Besaran Dampak : Peningkatan kebutuhan air bersih dari 15 orang karyawan yaitu 1500 liter/hari F. Terbukanya Kesempatan Kerja Jenis Dampak : Terbukanya kesempatan kerja bagi masyarakat Besaran Dampak : Masyarakat sekitar lokasi proyek G. Proses Sosial Jenis Dampak : Potensi konflik dengan msyarakat sekitar Usaha Besaran Dampak : jumlah kasus konflik akibat operasional Gudang keramik dan sanitari H. Bahaya Kebakaran Jenis Dampak : Potensi bahaya kebakaran Besaran Dampak : Besaran dampak dinilai dari potensi terjadinya Kebakaran I. Kesehatan Pekerja Jenis Dampak : Penurunan kesehatan pekerja Besaran Dampak : Penurunan kesehatan pekerja akibat Gudang keramik dan sanitari Tahap Pasca Operasional A. Pemutusan Hubungan Kerja Jenis Dampak : Hilangnya kesempatan kerja Besaran Dampak : Jumlah tenaga kerja yang dirumahkan DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 22 B. Upaya Pengelolaan Lingkungan Tahap Operasional 1. Persepsi Masyarakat Bentuk Pengelolaan : - Melakukan sosialisasi dan promosi gudang keramik dan sanitari - Melakukan transaksi sewa menyewa yang trasparan dan disepakati bersama dengan pemilik gudang keramik dan sanitari - Tidak menyewakan gudang untuk barang ilegal dan di larang oleh pemerintah Lokasi : Masyarakat Kelurahan Demangan dan sekitarnya Periode : Selama masa operasional gudang keramik dan sanitari 2. Peningkatan Air Limbah Domestik Bentuk Pengelolaan : - mengelola pembuangan air limbah atau membuat peresapan dan saluran drainase dengan benar sehingga tidak mencemari lingkungan - Memeriksa kualitas air limbah ke laboratorium rujukan secara rutin Lokasi : Gudang keramik dan sanitari dan sarana pendukungnya Periode : Selama tahap operasional 3. Peningkatan Limbah Sampah (Padat) Bentuk Pengelolaan : - memasang tempat pembuangan sampah di lokasi gudang keramik dan sanitari - Pengangkutan sampah dari TPS ke TPA dilakukan secara periodik - Pengumpulan sampah dipisahkan berdasarkan jenisnya yaitu sampah organik dan anorganik - Pemisahan sampah-sampah yang dapat di daur ulang - Memasukkan dalam kantong plastik sampah agar mudah diangkut oleh kendaraan pengangkut sampah DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 23 - Pengangkutan dari TPS ke TPA Lokasi : Kompleks gudang keramik dan sanitari Periode : selama kegiatan di tahap operasional 4. Sanitasi Lingkungan Bentuk Pengelolaan : - Menanam vegetasi pada lokasi-lokasi tertentu di sekitar lokasi gudang dan membuat jalur \ hijau - Menyediakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) - Membersihkan drainase secara berkala Lokasi : Gudang keramik dan sanitari Periode : Selama tahap operasional 5. Peningkatan Kebutuhan Air Bersih Bentuk Pengelolaan : Eksplorasi sumur DAP (Sumur Dangkal) dilakukan hanya untuk kebutuhan operasional gudang Lokasi : Air bersih dalam lokasi gudang keramik dan sanitari Periode : Selama tahap operasional 6. Terbukanya Kesempatan Kerja Bentuk Pengelolaan : - Memberi kesempatan kerja kepada masyarakat sekitar - Memberikan prioritas kepada tenaga kerja lokal Lokasi : Masyarakat sekitar lokasi kegiatan Periode : Selama tahap operasional 7. Proses Sosial Bentuk Pengelolaan : - Membentuk forum terbatas untuk membantu pemrakarsa untuk menanggani permasalahan sosial - Memfasilitasi berbagai kegiatan masyarakat sekitar untuk membangun kebersamaan dengan masyarakat di sekitar lokasi usaha Lokasi : Masyarakat sekitar lokasi usaha Periode : saat tahap operasional DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 24 8. Bahaya Kebakaran Bentuk Pengelolaan : - Mengupayakan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran, meliputi Penyediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) - Menyiapkan SOP (Standart Operating Prosedure) serta membuat peringatan bahaya kebakaran - Memasang papan peringatan untuk tidak merokok ataupun melakukan sesuatu yang memicu terjadinya kebakaran Lokasi : Tapak usaha operasional gudang keramik dan sanitari Periode : pada tahap operasional 9. Penurunan Kesehatan Pekerja Bentuk Pengelolaan : - Menerapkan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap pekerja - Mendaftarkan semua pekerja ke BPJS Pertama Pada Ketenagakerjaan dan Kesehatan - Penyediaan Kotak Pertolongan Kecelakaan (P3K) - Melengkapi pekerja dengan Alat Pelindung Diri (APD) seperti : Masker, Sarung tangan dll Lokasi : Gudang keramik dan sanitari Kelurahan Demangan Periode : 3 bulan sekali Tahap Pasca Operasional 1. Pemutusan Tenaga Kerja Bentuk Pengelolaan : - Pemberian pesangon yang layak - Memberikan alternative pekerjaan yang lain Lokasi : Gudang keramik dan sanitari Kelurahan Demangan Periode : Pasca tahap operasional DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 25 C. Upaya Pemantauan Lingkungan Tahap Operasional 1. Persepsi Masyarakat Bentuk Pemantauan : - Memantau persepsi masyarakat - Analisis deskriptif Lokasi : Masyarakat Kelurahan Demangan secara umumnya Periode : Pada tahap operasional Gudang keramik dan sanitari 2. Peningkatan Air Limbah Domestik Bentuk Pemantauan : - Pengambilan sampel air limbah - Analisis laboratorium - Membandingkan dengan Permen LH No 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Limbah Domestik Lokasi : Outlet gudang dan saluran drainase Periode : Sekali dalam 6 bulan 3. Peningkatan Limbah Sampah (Padat) Bentuk Pemantauan : Melakukan survey dan wawancara langsung Lokasi : Sarana persampahan di lokasi usaha Periode : selama tahap operasional 4. Sanitasi Lingkungan Bentuk Pemantauan : Pengamatan di lapangan dan data penyakit dari Puskesmas Taman Lokasi : Gudang keramik dan sanitari Periode : Minimal 1 kali dalam 6 bulan selama masa operasional gudang keramik dan sanitari 5. Peningkatan Kebutuhan Air Bersih Bentuk Pemantauan : Pengukuran debit dan kualitas air bersih Lokasi : Air bersih dalam lokasi gudang keramik dan sanitari Periode : Sekali dalam 6 bulan DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 26 6. Terbukanya Kesempatan Kerja Bentuk Pemantauan : Pengamatan lapangan dan wawancara Lokasi : Pada masyarakat sekitar lokasi kegiatan Periode : Minimal 1 kali dalam 6 bulan selama masa operasional gudang keramik dan sanitari 7. Proses Sosial Bentuk Pemantauan : Observasi dan wawancara Lokasi : Masyarakat sekitar lokasi usaha Periode : 1 kali dalam setahun selama masa operasional gudang Keramik dan sanitari 8. Bahaya Kebakaran Bentuk Pemantauan : Mengadakan pemantauan tentang penyediaan alat pemadam kebakaran dan SOP dalam menghadapi bahaya kebakaran Lokasi : Tapak usaha operasional gudang keramik dan sanitari Periode : Minimal sekali dalam 6 bulan selama masa Operasional 9. Penurunan Kesehatan Pekerja Bentuk Pemantauan : - Memantau penerapan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap pekerja - Memantau bekerjasama kesehatan ke seluruh BPJS pekerja dengan Ketenagakerjaan dan Kesehatan - Penyediaan Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) - Melengkapi pekerja dengan Alat Pelindung Diri (APD) seperti : Masker, Sarung tangan dll Lokasi : Gudang keramik dan sanitari Kelurahan Demangan Periode : 3 bulan sekali DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 27 Tahap Pasca Operasional 1. Pemutusan Tenaga Kerja Bentuk Pemantauan : Memantau pemutusan hubungan kerja Lokasi : Gudang keramik dan sanitari Kelurahan Demangan Periode : Pasca tahap operasional D. Pihak/institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup yang akan : a. Institusi yang melakukan/melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan Iingkungan hidup; 1) Pemrakarsa : Prayogi Chondro b. Intitusi yang melakukan pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan Iingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup; 1) Kelurahan Demangan 2) Kecamatan Taman 3) Dinas Sosial dan Ketenaga Kerjaan Kota Madiun 4) Dinas Perhubungan Kota Madiun 5) Dinas Kesehatan Kota Madiun 6) Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun c. Institusi yang menerima pelaporan secara berkala atas hasil pelaksanaan komitmen pengelolaan Iingkungan hidup dan pemantauan Iingkungan hidup. 1) Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun DOKUMEN DPLH GUDANG KERAMIK DAN SANITARI 28 Matrik Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Gudang CV BERKAT di Kelurahan Demangan Kecamatan Taman Kota Madiun Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Persepsi masyarakat terhadap keberadaan gudang keramik dan sanitari Melakukan sosialisasi dan promosi gudang Tidak menggunakan gudang untuk barang ilegal dan dilarang oleh pemerintah Masyarakat Kelurahan Demangan dan sekitarnya Peningkatan Mengelola limbah cair pembuangan domestik air limbah atau yang membuat dihasilkan peresapan dan dari 15 orang saluran Gudang keramik dan sanitari serta sarana pendukungnya Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Periode dan Pemantauan Pemantauan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup A. TAHAP OPERASIONAL Operasional unit-unit gudang. Persepsi Masyarakat Peningkatan Air Limbah Domestik Selama operasional gudang keramik dan sanitasi Selama tahap operasional Memantau persepsi masyarakat Analisis deskriptif Masyarakat desa secara umumnya Selama operasional gudang keramik dan sanitari Outlet gudang Sekali dalam Pengambilan dan saluran 6 bulan sampel air drainase limbah Analisis laboratorium Membandingkan Pelaksana : CV Berkat Pengawas : Lurah Demangan, Camat Taman DLH Kab. Kota Madiun Pelaporan : DLH Kota Madiun Pelaksana : CV Berkat Pengawas : DLH Kota Madiun Pelaporan : karyawan yaitu 1200 liter/hari Peningkatan Limbah Padat (Sampah) drainase dengan benar sehingga tidak mencemari lingkungan Memeriksa kulitas air limbah ke labortorium rujukan secara rutin Peningkatan Memasang limbah tempat sampah yang pembuangan dihasilkan sampah di dari 15 orang lokasi gudang karyawan keramik dan yaitu 0,0045 sanitasi m3/hari Pengangkutan sampah dari TPS ke TPA dilakukan secara periodik Pengumpulan sampah dipisahkan berdasarkan jenisnya yaitu sampah organik dan anorganik seperti plastik dengan PermenLH No 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik Komplek gudang keramik dan sanitari Seluruh siklus kegiatan di tahap operasional Melakukan survey Sarana dan wawancara persampahan langsung di lokasi usaha DLH Kota Madiun Setiap hari selama masa operasional Pelaksana : CV Berkat Pengawas : DLH Kota Madiun Pelaporan : DLH Kota Madiun Sanitasi Lingkungan Peningkatan kebutuhan Air Bersih Kondisi sanitasi lingkungan dari jenis penyakit dapat muncul dan berkembang Kebutuhan air bersih untuk 15 orang dan kertas Pemisahan sampahsampah yang dapat di daur ulang dilakukan dengan satgas kebersihan atau bank sampah terdekat Pengangkutan dari TPS ke TPA Menanam vegetasi pada lokasi-lokasi tertentu di sekitar lokasi gudang dan membuat jalur hijau Menyediakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Membersihkan drainase secara berkala Eksplorasi sumur DAP (sumur dangkal) Lokasi gudang keramik dan sanitari Selama tahap operasional Pengamatan lapangan Lokasi gudang keramik dan sanitari Minimal 1 kali dalam 6 bulan selama masa operasional gudang keramik dan sanitari Pelaksana : CV Berkat Pengawas : DLH Kota Madiun Dinas Kesehatan Kota Madiun Pelaporan : DLH Kota Madiun Air bersih dalam lokasi gudang keramik dan Seluruh siklus kegiatan di tahap Pengukuran debit dan kualitas air bersih Air bersih dalam lokasi gudang keramik dan Sekali dalam 6 bulan Pelaksana : CV Berkat Pengawas : DLH Kota karyawan yaitu 1500 liter/hari Terbukanya Kesempatan Kerja Proses sosial dilakukan hanya untuk kebutuhan operasional gudang Masyarakat Memberi sekitar lokasi kesempatan proyek kerja kepada masyarakat sekitar Memberikan skala prioritas kepada tenaga kerja lokal Jumlah Membentuk kasus/konflik forum terbaas akibat untuk operasional membantu gudang pemrakarsa keramik dan untuk sanitari menagani sanitari Pada masyarakat sekitar lokasi kegiatan Masyarakat sekitar lokasi usaha operasional Selama tahap operasional Dilakukan pada seluruh siklus kegiatan di tahap operasi sanitari Pengamatan lapangan dan wawancara Observasi dan wawancara Pada masyarakat sekitar lokasi kegiatan Masyarakat sekitar lokasi kegitan Madiun Dinas Kesehatan Kota Madiun Minimal 1 kali dalam enam bulan selama masa operasional gudang keramik dan sanitari Pelaporan : DLH Kota Madiun Pelaksana : CV Berkat Pengawas : Lurah Demangan, Camat Taman DLH Kota Madiun Dinas Tenaga Kerja Kota Madiun Pelaporan : DLH Kota Madiun Pelaksana : CV Berkat 1 kali dalam setahun selama masaa Pengawas : operasional Lurah gudang Demangan, keramik dan Camat sanitari Bahaya Kebakaran Besaran dampak dinilai dari potensi terjadinya kebakaran permasalahan sosial Memfasilitasi berbagai kegiatan masyarakat sekitar untuk membangun kebersamaan dengan masyarakat di sekitar lokasi usaha Mengupayakan pencegahan dan penanggulanga n bahaya kebakaran, meliputi peyediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Menyiapkan SOP (Standart Operating Prosedure) serta membuat peringatan bahaya kebakaran Taman DLH Kab. Kota Madiun Pelaporan : DLH Kota Madiun Lokasi tapak usaha operasional gudang keramik dan sanitari Dilakukan pada seluruh siklus kegiatan pada tahap operasional berlangsung Mengadakan pemantauan tentang penyediaan alat pemadam kebakaran dan SOP dalam menghadapi bahaya kebakaran Lokasi tapak usaha operasional gudang keramik dan sanitari Minimal sekali dalam enam bulan selama masa operasional Pelaksana : CV Berkat Pengawas : Dinas Satpol PP Kota Madiun, DLH Kota Madiun Pelaporan : DLH Kota Madiun Penurunan kesehatan pekerja Penurunan kesehatan pekerja akibat dari operasional gudang keramik dan sanitari Memasang papan peringatan untuk tidak merokok ataupun melakukan sesuatu yang memicu terjadinya kebakaran Menerapkan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap pekerja Mendaftarkan semua pekerja ke BPJS Ketenagakerjaa n dan Kesehatan Peyediaan Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)\ Melengkapi pekerja dengan Gudang keramik dan sanitari Kelurahan Demangan 3 bulan sekali Memantau penerapan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap pekerja Memantau kesehatan seluruh karyawan dengan bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan Peyediaan Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Gudang keramik dan sanitari Kelurahan Demangan 3 bulan sekali Pelaksana : CV Berkat Pengawas : DLH Kota Madiun Pelaporan : DLH Kota Madiun Alat Pelindung Diri (APD) seperti : Masker, sarung tangan dll (P3K)\ Melengkapi pekerja dengan Alat Pelindung Diri (APD) seperti : Masker, sarung tangan dll B. TAHAP PASCA OPERASIONAL 1. Pemutusan Tenaga Kerja Penyelesaian Hilangnya pengoperasian kesempatan Gudang kerja keramik dan sanitari Jumlah tenaga kerja yang dirumahkan Pemberian pesangon yang layak Memberikan alternative pekerjaan yang lain Gudang keramik dan sanitari Kelurahan Demangan Pasca tahap operasional Memantau pemutusan hubungan kerja Gudang keramik dan sanitari Kelurahan Demangan Pasca operasional Pelaksana : CV Berkat Pengawas : Lurah Demangan, Camat Taman DLH Kab. Kota Madiun Pelaporan : DLH Kota Madiun DAFTAR PUSTAKA 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolahan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059) 2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285) 3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. 4. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 30 Tahun 2011 Tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup. 5. PerMen. LH No. 68 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik 6. UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. 7. Pergub Jatim No. 10 Tahun 2009 Untuk Udara Ambien. 8. SK Menaker No. 51 Tahun 1999 Untuk Kebisingan Didalam Ruangan. 10. PP No. 18 Tahun 1999 Jo. PP No. 85 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah B3. 9. PP No. 18 Tahun 1999 Jo. PP No. 85 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah B3 10. Kep. Men. LH No. 48/MENLH/11/1996 Tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan 11. Departemen Pekerjaan Umum, Teknologi Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Air, 1986 ; 12. Soeratmo, F.G. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Cetakan ke empat 1991 13. Djajadiningrat, Surna T. dan Harry Harsono amir, Penilaian Secara Cepat Sumbersumber Pencemaran Air, Tanah dan Udara, Gadjah Mada University Press, 1990 ; LAMPIRAN