RESUME PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ”IDENTITAS DAN INTERGRALITAS BANGSA” DOSEN PENGAMPU: Arisman Sabir, M, Pd Kelasa/semester: regular b/1 Disusun oleh: Iga selvia sari PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO TAHUN AKADEMIK 2020/2021 Identitas dan Integralitas Bangsa 1.Karakteristik Identitas Nasional Berikut ini beberapa karakteristik identitas nasional, diantaranya yaitu: a.Kesatuan Indonesia Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terluas di dunia. Karena itu, setiap pulau di Indonesia memiliki adat istiadat, bahasa dan kebudayaan yang berbeda dari Sabang sampai Merauke. Dan kesatuan Indonesia ini merupakan karakteristik identitas nasional Indonesia yang sangat berharga dan unik sehingga menjadi suatu ciri khas tersendiri bagi bangsa Indonesia. b.Persamaan Nasib Semua hal ini di buktikan dengan sejarah yang menegaskan bahwa Indonesia di jajah oleh bangsa asing dalam waktu yang cukup lama. Pada saat itu. kondisi tersebut di rasakan hampir seluruh rakyat Indonesia dan hal ini tercermin dalam identitas nasional yang ada pada pembukaan UUD 1945. c.Keinginan Untuk Merdeka Seluruh penduduk Indonesia memiliki keinginan untuk sama-sama terbebas dari belenggu penjajahan, baik penjajahan fisik maupun mental. Sehingga hal ini sudah tercantum di UUD 1945 yang berbunyi “segala bentuk penjajahan di muka bumi ini harus dihapuskan”. Unsur Identitas Nasional, Berikut ini unsur unsur identitas nasional diantaranya yaitu: d.suku bangsa Suku bangsa merupakan golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif. Artinya, individu memilikinya sejak lahir dan bukan kuasanya untuk memilih. Misalnya, kamu sebagai orang Jawa, saya orang Sunda. Jawa dan Sunda adalah identitas masing-masing kita. Lebih dari 300 identitas suku bangsa yang tersebar di seluruh nusantara. e.agama Agama merupakan golongan sosial yang klasifikasinya berdasarkan agama atau aliran kepercayaan. Individu sejak lahir biasanya sudah berafiliasi ke salah satu agama. Pertamatama atas arahan orang tua yang punya ’hak prerogatif’ menentukan apa agama anaknya. Seiring kedewasaan dan kematangan intelektual, individu mencari sendiri, menemukan atau memantapkan kembali agama yang diimaninya. f.bahasa Bahasa merupakan golongan sosial yang didasarkan pada aspek simbolik yang secara arbiter dibentuk sebagai sarana interaksi. Individu mempelajari simbol-simbol yang membentuk bahasa sejak lahir. Kemajuemukan bahasa sangat berhubungan dengan kemajemukan budaya karena bahasa merupakan bagian dari budaya. g.budaya Budaya merupakan golongan sosial yang didasarkan pada pengetahuan manusia yang secara kolektif digunakan untuk menafsir lingkungannya sehingga menjadi pedoman untuk bertindak dan menghasilkan karya. Cakupan budaya sangat luas, kita bisa memahami sistem pengetahuan yang berada dalam pikiran manusia sebagai budaya, dan teknologi yang dihasilkannya juga sebagai budaya. Fungsi Identitas Nasional, Tujuan dan fungsi identitas nasional diantaranya yaitu: h.sebagai Alat Pemersatu Bangsa Tujuan utama adanya identitas nasional adalah sebagai alat untuk mempersatukan bangsa. Seperti diketahui bahwa Indonesia memiliki berbagai macam suku, agama dan kebudayaan. Suatu identitas nasional digunakan sebagai merek untuk mempersatukan keberagaman Indonesia tersebut. Selain itu, hal ini juga digunakan untuk memperkenalkan akan Indonesia kepada bangsa lainnya. i.sebagai pembeda dengan bangsa lainnya Identitas nasional merupakan suatu ciri, tanda dan ciri khas akan suatu negara. Dengan hal tersebut maka akan membuat negara tersebut berbeda dengan negara lainnya. Selain itu, pastinya dengan adanya identitas nasional akan menjadi pembeda suatu bangsa lebih khusus dan spesifik. j.merupakan Landasan Negara Suatu identitas nasional merupakan suatu landasan negara. Hal tersebut berarti identitas nasional digunakan sebagai panduan, pemersatu dan merupakan pegangan agar bisa mewujudkan cita-cita dan tujuan negara tersebut. Selain itu, identitas nasional digunakan untuk gambaran akan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh negara tersebut. Itu di sebabkan karena setiap negara berbeda satu sama lainnya. k.Identitas Negara Fungsi paling penting dari identitas nasional adalah identitas atau jati diri suatu negara. Dimana dengan adanya identitas nasional bisa membuat suatu negara lebih menonjol di bandingkan dengan negara lainnya. Tentunya semua hal tersebut menjadi suatu ciri khas tertentu akan sebuah negara dengan adanya identitas nasional tersebut. Faktor Pembentuk Identitas Nasional Berikut ini faktor faktor yang membentuk identitas nasional sebuah negara, diantaranya yaitu: a.primordialisme. Primordialisme adalah sikap kecintaan pada identitas berdasarkan golongan, kesamaan etnis atau suku. Biasanya didasarkan pula oleh sistem kekerabatan dan kekeluargaan yang identik dengan adanya hubungan darah antar anggotanya. b.praktik Keagamaan. Praktik keagamaan adalah ritual yang didasarkan pada keyakinan individu dan dipraktikkan secara kolektif. Unsur keimanan berkontribusi penting pada motivasi untuk berpartisipasi pada ritual yang dijalani secara kolektif berdasar sistem keyakinan yang sama. c.pemimpin Bangsa. Pemimpin bangsa, merupakan figur atau tokoh kharismatik yang menjadi kebanggaan rakyatnya. Seorang pemimpin bangsa pada prinsipnya adalah pelayan masyarakatnya. Rakyat merasa diayomi dan bangga pada pemimpinnya yang dianggap bagian dari dirinya. d.sejarah bangsa. Sejarah bangsa merupakan narasi masa lalu suatu bangsa yang membentuk memori kolektif masyarakat yang hidup di zaman sekarang. Kesamaan asal-usul atau nenek moyang juga bagian dari sejarah yang dapat membentuk solidaritas dan identitas kolektif. e.solidaritas organik. Solidaritas organik merupakan integrasi sosial yang terbentuk atas kondisi saling ketergantungan akibat pembagian kerja. Solidaritas organik muncul seiring munculnya spesialisasi yang merupakan produk industrialisasi. Identitas yang dibentuk oleh solidaritas organik adalah identitas modern, profesional, dan urban. 2. Proses berbangsa dan bernegara a. Proses terbentuknya negara-bangsa Indonesia secara teoritis dilukiskan sebagaimana dalam keempat alinea Pembukaan UUD 1945, sebagai berikut: 1. Terjadinya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi tetapi adanya pengakuan akan hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya. Bangsa Indonesia memiliki tekad kuat untuk menghapus segala penindasan dan penjajahan suatu bangsa atas bangsa yang lain. Inilah sumber motifasi perjuangan. (alinea I pembukaan UUD 1945). 2. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan dan menghasilkan proklamasi. Jadi dengan proklamasi tidaklah selesai kita bernegara . Negara yang kita citacitakan adalah menuju pada keadaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. (alinea II pembukaan UUD 1945)/ 3. Terjadinya bangsa Indonesia adalah kehendak seluruh bangsa Indonesia. Disamping itu adalah kehendak dan atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Ini membuktikan bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius dan mengakui adanya motivasi spiritual. (alinea III pembukaan UUD 1945). b. Proses berbangsa dan bernegara juga dapat dilihat dari berbagai rangkaian peristiwa: b.1. peristiwa proses berbangsa proses berbangsa pada dasarnya dapat dilihat dari rangkaian peristiwa berikut: 1) Peristiwa kedukan bukit. Prasasti ini berbahasa melayu kuno dan berhuruf pallawa, bertuliskan “marvuat vanua siddayatra subhiksa”, yang artinya kurang lebih adalah menbentuk negara sriwijaya yang jaya, adil, makmur, sejahtera dan sentausa. Prasasti ini berada di bukit siguntang dekat palembang yang bertarikh syaka 605 atau 683 masehi. 2) Kerajaan majapahit (1293-1525). Kalau sriwijaya sistem pemerintahannya dikenal dengan sistem ke-datu-an, maka majapahit dikenal dengan sistem keprabuan. Kerajaan ini berpusat di Jawa Timur dibawah pimpinan dinasti Rajasa, dan raja yang paling terkenanl adalah Brawijaya. Majapahit mencapai keemasan pada pemerintahan Raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gadjah Mada yang terkenal dengan sumpah palapa. 3) Berdirinya organisasi masa bernama Budi Utomo oleh Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang menjadi pelopor berdirinya oraganisasi-oraganisasi pergerakan nasional lain dibelakang hari. Dibelakang Sutomo ada dr. Wahidin Sudirohusodo yang selalu mebangkitkan motivasi dan kesadaran berbangsa terutama kepada para mahasiswa STOVIA (School Tot Opleiding Van Indische Artsen). 4) Sumpah pemuda yang diikrarkan oleh para pemuda pelopor persatuan bangsa Indonesia dalam Kongres Pemuda di Jakarta pada 28 Oktober 1928. Ikrar tersebut berbunyi: 1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia. 2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air yang satu, Tumpah Darah Indonesi. 3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia 2. Faktor penting pembentukan suatu bangsa: 1) Adanya keinginan bersama untuk merdeka dan lepas dari penjajah 2) Adanya kesatuan wilayah dan tempat tinggal 3) Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran b) peristiwa proses bernegara 1) Pemerintah Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945. Janji itu diampaikan oleh Perdana menteri Jepang Jenderal Kunaiki Koisu (penggangti Perdana Menteri Tojo) dalam Sidang Teikuku Gikoi (Parlemen Jepang). 2) Pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) setelah sebelumnya memebubarkan BPUPKI pada 9 Agustus 1945. 3) Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 dan penetapan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Peristiwa ini merupakan peristiwa yang terpenting karena merupakan titik balik dari negara yang terjajah Politik identitas merupakan konsep baru dalam kajian ilmu politik. Politik identitas adalah nama lain dari biopolitik dan politik perbedaan. Biopolitik mendasarkan diri pada perbedaanperbedaan yang timbul dari perbedaan tubuh. 5) Sejarah 6) Perkembangan Ekonomi 7) Kelembagaan Politik Identitas 1. Mengetahui pengertian Integralistik. 2. Mengetahui Negara Integralistik. 3. Mengetahui paham Integralistik di Indonesia 3.integralistik dan semangat kekeluargaan. kesatuan integralistik memberikan suatu prinsip bahwa negara adalah suatu kesatuan integral dari unsur-unsur yang menyusunnya, negara mengatasi semua golongan bagian-bagian yang membentuk negara, negara tidak memihak pada suatu golongan betapapun golongan tersebut sebagai golongan besar. Paham integralistik dalam kehidupan bernegara mengasumsikan negara kesatuan Republik Indonesia sebagai patron yang dengan sendirinya mengayomi clien, rakyat Indonesia. i Paham Negara Integralistik Menurut Supomo, Integralistik merupakan paham yang berakar dari keanekaragaman budaya bangasa namun tetap mempersatukan satu kesatuan integral yang disebut Negara Indonesia. UUD 1945 praamandemen dinilai banyak pihak bertentangan dengan teori konstitusi modern. Ada gagasan yang saling bertentangan antara paham kedaulatan rakyat dan paham integralistik, antara paham negara hukum dan negara kekuasaan. Rumusan UUD 1945 terlalu sederhana dan multitafsir untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyak kekosongan dalam pengaturan prinsip HAM, pembatasan jabatan presiden, kewenangan antar lembaga negara. Dahulu sering kita mendengar kritik tentang dominannya posisi Pemerintah (eksekutif) terhadap legislatif (DPR) dalam mekanisme hubungan antar kelembagaan negara berdasarkan UUD 1945. DPR tunduk pada keinginan pemerintah alias ‘stempel kekuasaan. Pemikiran Prof. Soepomo, pakar hukum adat, yang menurut banyak pihak itu mempengaruhi perumusan UUD 1945, dengan apa yang disebutnya sebagai ide negara ‘integralistik’ atau paham negara ‘kekeluargaan’. Soepomo berpandangan bahwa prinsip persatuan antara pimpinan dan rakyat dan prinsip persatuan dalam negara seluruhnya, cocok dengan pikir ketimuran. Dikatakannya, hal itu tidak lain merupakan ciptaan kebudayaan Indonesia sendiri. Struktur sosial Indonesia meliputi antara aliran pikiran dan semangat kebatinan, struktur kerohanian yang bersifat dan cita-cita tentang persatuan hidup, antara persatuan kawulo dan gusti, persatuan dunia luar dan dunia batin, persatuan mikrokosmos dan makrokosmos, persatuan rakyat dan pemimpinnya. Inilah yang disebut Soepomo sebagai ide integralistik atau ide totaliter bangsa Indonesia yang akan diwujudkan dalam susunan tata negaranya yang asli. Dalam susunan persatuan antara rakyat dan pemimpinnya itu segala golongan diliputi semangat gotong royong dan kekeluargaan yang disebutnya sebagai struktur sosial asli Indonesia. Hakekat Republik Indonesia merupakan ‘Republik Desa’ yang besar dengan unsur dan wawasan modern. Ia mencontohkan dasar persatuan dan kekeluargaan yang terdapat di negara Dai Nipon cocok cocok dengan corak masyarakat Indonesia. Paham Integralistik merupakan aliran pemikiran yang sesuai dengan watak bangsa Indonesia yang bersifat kekeluargaan dan tolong-menolong. Pentingnya Pengakuan Suatu Negara oleh Negara Lain: Tata hubungan intemasional menghendaki status negara merdeka sebagai syarat yang harus dipenuhi. Pengakuan dan negara lain juga merupakan modal bagi suatu negara untuk diakui sebagai negara yang merdeka. Pengakuan negara terhadap negara lain dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengakuan secara de Facto dan de Jure. Dalam pengertian ini paham negara integralistik tidak memihak kepada yang kuat, tidak mengenal dominasi mayoritas dan juga tidak mengenal