Uploaded by wulanisnaini13

kasus lansia malnutrisi

advertisement
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
LANSIA DENGAN KASUS KEKURANGAN GIZI
1. Pengkajian Keluarga
A. Data Umum
1.
Nama Kepala Keluarga
: Tn. U
2.
Alamat
: Gg. Harapan RT 03 No 29 Rawa makmur, Bengkulu
3.
Telepon
:-
4.
Pekerjaan Kepala Keluarga
: Swasta
5.
Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
6.
Komposisi Keluarga
NO
NAMA
JK
HUB.
:
UMUR
PENDIDIKAN
DGN
BCG
KK
POLIO
1 2
1
Tn. U
L
Anak
38th
SMP
2
Ny. P
P
Ibu
55th
SD
Genogram:
KET
STATUS IMUNISASI
DPT
3
4 1
2
CAMPAK
HEPATITIS
3
1
2
3
Sehat
√
√ √ √ √ √
√
√
√
√
Sehat
Keterangan:
– Laki
= Garis pernikahan
= Perempuan
= Meninggal Dunia
= Laki
------
= Tinggal serumah
= Garis Keturunan
= Klien
8. Tipe keluarga : Keluarga duda/janda (Single family)
9. Kewarganegaraan/Suku : Indonesia/Melayu
10. Agama : Islam
11. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga ± Rp. 700.000/bulan tapi tidak tentu yang diperoleh dari kerja swasta
sang anak sebagai buruh pabrik. Menurut pengakuan keluarga penghasilan yang ada cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
12. Aktivitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi nonton TV di rumah. Kadang-kadang
kumpul-kumpul dengan sanak saudara atau tetangga dekatnya, keluarga Tn. U jarang
melakukan rekreasi.
B. Riwayat tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga
Tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, sedangkan tugas keluarga
yang belum dapat tercapai adalah dalam merawat kesehatan keluarga, dimana terdapat
seorang lansia yang menderita anemia yang memerlukan perhatian khusus baik kondisi
fisik maupun mentalnya.
2. Riwayat Keluarga Inti
Ny. P mengatakan ia tidak memiliki penyakit berat yang sampai dibawa ke Rumah Sakit,
begitu juga dengan Tn. U ia mengatakan bahwa ia jarang sakit dan tidak pernah dirawat ke
Rumah Sakit, ia pernah menderita tekanan darah rendah ± 3 tahun yang lalu. Sudah
berobat ke Puskesmas tetapi selanjutnya hanya bila terasa pusing beliau hanya dibuat untuk
tidur, kadang-kadang beliau memeriksakan kepada bidan yang ada di dekat rumahnya. Ny.
P mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang kronis hanya saja kadang perutnya
sakit dan berobat ke pelayanan kesehatan sembuh.
3. Riwayat Keluarga sebelumnya
Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa keluarga Tn. U pernah diduga menderita
penyakit DM yaitu lansia Ny. P ± 5 tahun yang lalu kemudian rutin melakukan pengobatan
tentang DM nya dan diit makananya kemudian sejak ± 3 tahun yang lalu gula darah sudah
turun/normal sampai sekarang.
C.
Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Luas rumah yang ditempati ± 54 m3 (6mx9m) terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1
ruang dapur dan 1 kamar mandi. Bangunan rumah terbuat dari papan. Sumber air minum,
mandi dan cuci pakaian menggunakan air sumur, WC menggunakan yang permanent,
terletak dibelakang rumah. Jemuran berada disamping, ventilasi ada terletak diatas jendela
rumah yang berada di ruang tamu, kamar, dan dapur, cahaya matahari cukup, dan sirkulasi
udara baik. Keluarga ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.
Denah Rumah
2. Karateristik Tetangga dan Komunitas RW
Tetangga sebelah kanan rumah adalah saudara sendiri sehingga mereka selalu berkumpul
dalam waktu luang dan membicarakan keperluan masalah keluarga yang ringan-ringan.
3. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga ini terdiri dari 2 jiwa yang bekerja hanya Tn. U, ibunya Ny. P berkebun di
belakang rumahnya.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn. U mengikuti kegiatan masyarakat misal yasinan, kerja bakti membersihkan
gang, hanya kadang-kadang saja Tn. U mengikuti kegiatan masyarakat.
5. Sistem pendukung Kelurga
Perawatan bagi lansia Ny. P adalah dirinya sendiri, sangat jarang anaknya memperhatikan
kondisi Ny. P
D. Struktur Kelurga
1. Pola komunikasi keluarga
Tn.U dan Ny. P jarang berkomunikasi, mereka berkomunikasi hanya ketika malam hari
menjelang tidur.
2. Struktur Kelurga
a. Tn. U sebagai kepala keluarga berperan sebagai kepala pencari nafkah dan pengambil
keputusan utama dalam keluarga.
b. Ny. P berperan sebagai Ibu (lansia) yang kadang membantu mengurus kebun di
belakang rumah.
3. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma keluarga yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai agama
dan adat istiadat sumatera yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya.
E.
Fungsi keluarga
1. Fungsi Afeksi
Menurut keterangan keluarga dalam kehidupan sehari-harinya mereka selalu damai saling
menjaga kepentingan bersama-sama seperti misalnya keluarga.
2. Fungsi Sosial
Keluarga mengikuti kegiatan sosial misalnya Tn. U mengikuti tahlilan setiap kamis
malam. Namun Ny. U jarang mengikuti kegiatan sosial.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Dalam hal kesehatan keluarga kurang mengetahui tentang diit yang harus diberikan pada
Ny. P, Keluarga jarang kontrol untuk memeriksakan dirinya misalnya cek tekanan darah
dan tidak ikut dalam posyandu lansia
4. Fungsi Reproduksi
Tn. U dan Ny. P keduanya adalah duda dan Janda, sedangkan Tn.U tidak memiliki anak
5. Fungsi Ekonomi
Pendapatan utama keluarga ini adalah dari gaji Tn. U menurut pengakuan keluarga
penghasilan tiap bulan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Bila ada
kebutuhan yang besar dan mendadak akan dibantu oleh saudara-saudara yang dekat.
F. Stress dan koping keluarga
1. Stressor yang dimiliki
Ketika Ny.P menderita sakit, maka mereka akan mencari obat tradisional untukmenyembuhkannya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor Keluarga
jarang memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
3. Stratagi Koping yang digunakan
Karena Ny. P telah menyadari bahwa ia sering sakit-sakitan maka ia mengurangi kecapaian
fisik dan menjaga emosinya dan banyak istirahat, namun untuk makanan, ia tidak banyak
pilihan, Ny. P makan apa yang telah disediakan Tn. U
4. Strategi adaptasi disfungsional
Bila Ny. P merasa pusing dan muncul kunang-kunang ketika beraktifitas, maka ia
menyadari bahwa tekanan darah Ny. P rendah, ia mengetahui hal itu ketika dulu ia pernah
memeriksakan dirinya dengan gejala yang sama ke bidan di dekat rumahnya dan hal itu
disebabkan karena kelelahan.
2.
Pengkajian Klien Gerontik
1.
. Id en titas Klien
Nama
: Ny. P
Umur
: 55 Tahun
Alamat
: Gg. Harapan RT 03 No 29 Rawa Makmur,
Bengkulu
Pendidikan
: SD
Jenis kelamin
: Perempuan
Suku
: Melayu
Agama
: Islam
Status perkawinan
: Janda
Ciri-ciri khas
: Memiliki tahi lalat di pipi sebelah kanan,
rambut beruban, kulit sawo matang, gigi
ompong hampir keseluruhan dari jumlah gigi.
Gol. Darah
:A
Tanggal pengkajian
: 3 Desember 2012
Orang paling dekat yg bisa dihubungi
: Tn. U
Hubungan dengan lansia
: Anak
Alamatnya
: Gg. Harapan RT 03 No 29 Rawa makmur,
Bengkulu
Jenis Kelamin
: Laki-laki
2. Status Kesehatan Saat ini (RKS)
Ny. P mengalami masalah pada pola makan, nafsu makan Ny. P berkurang, hanya mampu
menghabiskan seperempat porsi makanan dari biasanya. Klien kurang makan sayur dan buahbuahan, BB sebelumnya 48kg, BB saat ini 45kg. Selain itu klien juga sering mengeluh rasa
nyeri di kepala, kunang-kunang, pusing ketika ia terlalu banyak melakukan aktifitas.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD):
Lansia Ny. P mengatakan bahwa dirinya pernah menderita tekanan darah rendah ± 3 tahun
yang lalu. Sudah berobat ke Puskesmas tetapi selanjutnya hanya bila terasa pusing beliau
hanya dibuat untuk tidur, kadang-kadang beliau memeriksakan kepada bidan yang ada di
dekat rumahnya selain itu lansia Ny. P ± 5 tahun yang lalu kemudian rutin melakukan
pengobatan tentang DM nya dan diit makananya kemudian sejak ± 3 tahun yang lalu gula
darah sudah turun/normal sampai sekarang.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga:
Ny. P mengatakan ia tidak memiliki penyakit berat yang sampai dibawa ke Rumah Sakit,
begitu juga dengan Tn. U yang tinggal serumah dengan klien, ia mengatakan bahwa ia
jarang sakit dan tidak pernah dirawat di Rumah Sakit.
5. Genogram:
Ny. P 55 th
Tn.U 38 th
Keterangan:
= Laki
– Laki
= Perempuan
------ = Tinggal serumah
= Klien
= Garis pernikahan
= Meninggal Dunia
= Garis Keturunan
6. . Riwayat Lingkungan kamar
Kamar Ny. P berukuran 3x4m memiliki 1 jendela yang diatasnya terdapat ventilasi cahaya dan
udara, sehingga cahaya dan sirkulasi udara dikamar klien cukup baik. Ny. P beristirahat diatas
tempat tidur yang terbuat dari kayu dan papan, namun tetap dialasi oleh kasur yang terbuat dari
kapuk. Disana juga terdapat lemari pakaian klien terbuat dari kayu tanpa penutup, sehingga
tumpukan pakaian terlihat dari luar.
7. . Riwayat pekerjaan
Dahulu Ny. P adalah seorang petani yang memiliki sebidang sawah di lahan sebelah rumahnya,
namun setelah kematian suaminya, sawah tersebut dijual untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
sehingga Ny. P kehilangan mata pencahariannya sebagai petani. Semenjak saat itu hingga
sekarang Ny. P tidak lagi bekerja dan hanya membantu mengurusi kebun yang dimiliki oleh
anaknya di belakang rumah, sedangkan untuk biaya kebutuhan hidup ditanggung oleh anaknya.
8. . Riwayat Rekreasi
Ny. P pernah pergi rekreasi sebanyak 2 kali ketika dulu ia masih bersama dengan suaminyan namun
sejak tinggal hanya dengan anak laki-lakinya, ia belum pernah pergi berekreasi baik sendiri maupun
bersama keluarga atau orang lain.
9. . Tinjauan Sistem
a. Keadaan umum
Ny. P memiliki ti nggi badan 155 cm berat badan 45k g. Tampak keb ersihan
tubuh terjaga serta pakaian yang digunakan rapi dan bersih.
b. Kesadaran
Compos mentis
c. Tanda-tanda vital
TD : 100/70mmhg
Nadi : 80x/menit
RR : 16x/menit
Suhu : 36,5°C
d. Kepala
Bentuk kepala normal, tampak pada rambut sudah mengalami penurunan fungsi pigmentasi
(rambut beruban), rambut kepala mulai jarang (mengalami kerontokan).
e. Mata
Ny. P mengalami sedikit gang uan penglihatan, klien tidak bisa melihat benda yang jauh pada
jarak sekitar 2m, bentuk mata simetris, warna pada lensa mata mengalami kekeruhan.
f.
Hidung
Hidung simetris, Ny. P tidak mengalami gangguan penciuman, tidak ada nyeri saat ditekan.
g. Telinga
Ny. P tidak mengalami gangguan pendengaran, masih dapat mendengar suara-suara secara
normal. Bentuk telinga simetris, bersih dan tidak ada serumen.
h. Mulut dan tenggorok
Mukosa pucat dan kering, tidak ada pembengkakan tonsil, tampak sariawan pada lidah.
i.
Leher
Tidak tampak pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan saat pemeriksaan.
j.
Dada
Pola nafas 16x/menit, gerakan dada intercostal, Frekuensi 80 x/mnt reguler, bunyi jantung
normal, letak jantung Ictus Cordis teraba pada intercostal V, kira-kira 1 jari
medial dari garis midklavikular, tidak ada pembesaran jantung dan paru, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada edema.
k. Abdomen
Tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan dan nyeri tekan.
l.
Sistem genital reproduksi dan sistem perkemihan
Tidak ada kelainan pada sistem reproduksi Ny.P , produksi urine 600 ml/hr, frekuensi
2x/hr, warna kekuningan (normal), bau amoniak.
m. Sistem musculoskeletal (ekstremitas atas dan bawah)
Ny. P masih merasa kuat ketika banyak beraktivitas, klien masih mampu mengurusi kebun
di belakang rumahnya untuk membantu meringankan pekerjaan anaknya.
n. Sistem persarafan
Tingkat kesadaran compos mentis, GCS : Eye (4) Verbal (5) Motorik (6) Total GCS:15,
refleks normal.
o. Sistem endokrin
Tidak ada faktor alergi, tidak ada pembengkakan, tidak ada kelainan endokrin.
p. Sistem Integumen
Warna kulit Ny. P kuning langsat, turgor jelek, dan tidak elastis.
10.
Pengkajian Psikososial dan Spiritual
a. Psikososial
Ny. P menyadari bahwa usianya yang semakin lanjut menyebabkan kemunduran berbagai
fungsi dari tubuhnya, Ny. P tinggal hanya bersama dengan anak satu-satunya Tn. U yang
sudah menjadi duda sejak usia 30 tahun, meski begitu Ny. P tidak merasa sepi dan sedih
berlarut-larut, sebab ia telah menerima bahwa pasangan hidupnya telah meninggalkannya
karena itu takdir, begitu pula yang ia rasakan ketika menantunya, istri Tn. U juga meninggal
dunia. Dalam kehidupan sehari-hari ia terbiasa mandiri, melakukan apa yang masih bisa ia
lakukan sehari-hari. Penurunan kekuatan fisik menyebabkan ia mengalami keluhan nyeri
pada kepala, sakit pinggang, nyeri sendi, serta kunang-kunang ketika ia melakukan aktivitas
fisik berlebihan, jika sudah merasakan hal itu, Ny. P akan mengehentikan aktivitasnya dan
beristirahat saja.
b. Spiritual
Ny. P menganut agama islam, sejak menginjak usia lanjut Ny. P lebih memperbanyak
ibadah seperti sholat, membaca Al Quran dan mengikuti pengajian di masjid dekat
rumahnya yang rutin dilakukan 1 bulan 1 kali.
11.
Identifikasi Masalah Emosion
Pertanyaan tahap I
a. Apakah klien mengalami sukar tidur?
Jawaban : Tidak
b. Apakah klien sering merasa gelisah?
Jawaban : Tidak
c.
Apakah klien sering murung atau menangis sendiri?
Jawaban : Tidak
d. Apakah klien sering was-was atau kuatir?
Jawaban : Tidak
Jawaban : Ya > 1 Lanjut pertanyaan tahap II
Ya < 1 Pertanyaan hanya pada tahap I
Kesimpulan :
Masalah emosional positif (+)
12.
Pengkajian fungsional klien
a. KATZ Indeks
Termasuk kategori yang manakah klien?
a) Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian pergi ke toilet,
berpindah dan mandi.
b) Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas.
c) Mandiri kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
d) Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain.
e) Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ketoilet, dan satu fungsi yang lain.
f) Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain.
g) Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
Kesimpulan :
Indeks KATZ B
b. Modifikasi dari barthel indeks
No
Kriteria
Dengan
Mandiri
Keterangan
Bantuan
1
2
3
4
Makan
Minum
Berpindah dari kursi
5
5
5
10
10
10
Frekuensi : 10
Jumlah
: 10
Jenis
: Mandiri
Frekuensi : 10
Jumlah
: 10
Jenis
: Mandiri
Frekuensi : 10
roda ke tempat tidur,
Jumlah
: 10
sebaliknya
Jenis
: Mandiri
Personal toilet
0
5
Frekuensi : 5
(mencuci muka,
Jumlah
:5
menyisir rambut,
Jenis
: Mandiri
gosok gigi)
5
Keluar masuk toilet
5
10
Frekuensi : 10
(mencuci pakaian,
Jumlah
: 10
menyeka tubuh,
Jenis
: Mandiri
menyiram)
6
Mandi
5
15
Frekuensi : 10
7
Jalan di permukaan
0
5
Frekuensi : 5
datar
8
Naik turun tangga
5
10
Frekuensi : 10
9
Mengenakan pakaian
5
10
Frekuensi : 10
10
Kontrol Bowel (BAB)
5
10
Frekuensi : 10
Konsistensi : Normal
11
Kotrol Bladder (BAK)
5
10
Frekuensi : 10
Warna
12
Olahraga / latihan
5
10
: Kekuningan
Frekuensi : 5
Jenis
13
Rekreasi/ pemanfaatan
5
10
Frekuensi : 5
Jenis
waktu luang
: Dengan bantuan
: Dengan
bantuan
Keterangan:
Jumlah 130
= Mandiri
Jumlah 65-125
= Ketergantungan sebagian
Jumlah 60
= Ketergantungan total
Kesimpulan :
Jumlah 110 = Ketergantungan sebagian.
c.
Pengkajian status mental gerontik
a. Identifikasi tingkat kerusakan Intelektual dengan menggunakan short portable Mental
status quistionnaire (SPSMQ)
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan
Benar
Salah
No
√
01
Tanggal berapa hari ini ?
√
02
Hari apa sekarang ini ?
√
03
Apa nama tempat ini ?
√
04
Dimana alamat anda ?
√
05
Berapa umur anda ?
√
06
Kapan anda lahir ? (Minimal tahun lahir)
√
07
Siapa presiden Indonesia sekarang ?
08
Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
09
Siapa nama ibu anda ?
√
√
Pertanyaan
Score total : 7
Interprestasi hasil :
1. Salah 0-3
= Frekuensi intelektual utuh
2. Salah 4-5
= Frekuensi intelektual ringan
3. Salah 6-8
= Frekuensi intelektual sedang
4. Salah 9-10
= Frekuensi intelektual berat
Kesimpulan :
SPSMQ = Intelektual utuh
b. Identifikasi aspek kognitif dan fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental
Status Exam)
1
Orientasi
5
4
Menyebutkan dengan benar
a. Tahun
b. Musim
c. Tanggal
d. Hari
e. Bulan
Orientasi
5
5
Dimanakah kita sekarang?
a. Negara Indonesia
b. Propinsi Bengkulu
c. Kota Bengkulu
d. Kecamatan....
e. Rumah.....
2
Registrasi
5
5
Sebutkan nama objek (oleh
pemeriksa) 1 untuk mengatakan
masing-masing objek kemudian
tanyakan kepada klien ketiga objek
tadi (untuk disebutkan)
a.
Objek……..
b. Objek……..
c. Objek……..
3
Perhatian
5
3
Minta klien untuk memulai dari
dan
angka 100 kemudian di kurangi 7
kalkulasi
sampai 5 kali/ tingkat
a. 93
b. 86
c. 79
d. 72
e. 65
4
Mengingat
3
3
Minta klien untuk mengulangi
ketiga objek pada no. 2 (regitrasi)
masing-masing objek
5
Bahasa
9
2
Tunjukkan pada klien suatu benda
dan tanyakan namanya pada klien
b (misal pensil)
0
Minta klien untuk mengulang kata
perintah berikut yang terdiri dari :
“Ambil kertas tangan anda, lipat
dua dan taruh di lantai”
Total : 24
Interpensi hasil :
> 23
:
Aspek kognitif dari fungsi baik
< 23
:
Terdapat kerusakan aspek fungsi mental
Kesimpulan:
MMSE = Aspek kognitif dari fungsi baik.
d.
Pengkajian afektif
Digunakan untuk membedakan apakah klien mengalami depresi atau dimensia. Pada lansia,
depresi sering dihubungkan dengan kacau mental dan disorientasi, sehingga seorang lansia
depresi sering disalahartikan dengan dimensia (Mubarak, 2006).
a. Inventaris Depresi Beck
Inventaris depresi beck
Skore
Uraian
A. kesedihan
3
Saya
sangat sedih
atau
tidak bahagia
dimana
saya
tak dapat
menghadapinya
2
Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan sayatidak dapat keluar darinya
1
Saya merasa sedih dan galau
0
Saya tidak merasa sedih
Skor : 0
B. Pesimisme
3
Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan sesuatu tidakdapat
membaik
2
Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan
1
Saya berkecil hati mengenai masa depan
0
Saya tidak begitu pesimis atau berkecil hati tentang masa depan
Skor : 0
C. Rasa Kegagalan
3
Saya merasa benar-benar gagal sebagai seorang (orang tua, suami, istri)
2
Seperti melihat kebelakang hidup saya, semua yang dapat saya lihat hanya
kegagalan
1
Saya berasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik.
0
Saya tidak merasa gagal
Skor : 0
D. Ketidakpuasan
3
Saya tidak puas dengan segalanya
2
Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1
Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0
Saya merasa tidak puas
Skor : 0
E. Rasa Bersalah
3
Saya merasa seolah-olah saya buruk atau tak berharga.
2
Saya merasa sangat bersalah
1
Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik 0
Saya tidak benar-benar bersalah
Skor : 0
F. Tidak menyukai diri sendiri
3
Saya benci diri saya sendiri
2
Saya muak dengan diri saya sendiri
1
Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0
Saya tidak merasa kecewa dengan diri saya sendiri
Skor : 0
G. Membahayakan diri sendiri
3
Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
2
Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1
Saya merasa lebih baik mati
0
Saya tidak mempunyai pikiran mengenai membahayakan diri saya sendiri
Skor : 0
H. Menarik diri dari sosial
3
Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak peduli
pada mereka semua
2
Saya telah kehilangan semua minat pada orang lain dan mempunyai
sedikit perasaan pada mereka.
1
Saya kurang berminat pada orang lain daripada sebelumnya
0
Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu-raguan
3
Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2
Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1
Saya berusaha membuat keputusan
0
Saya membuat keputusan yang baik
Skor : 1
J. Perubahan Gambaran diri
3
Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan
2
Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanent dalam
saya dan ini membuat saya tak menarik
1
Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0
Saya tidak merasa bahwa saya tampak buruk daripada sebelumnya
Skor : 0
K. Kesulitan kerja
3
Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2
Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan
sesuatu
1
Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0
Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya
Skor : 0
L. Keletihan
3
Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2
Saya lelah untuk melakukan sesuatu
1
Saya lebih lelah dari biasanya
0
Saya tidak lebih lelah dari biasanya
Skor : 1
M. Anoreksia
3
Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2
Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
1
Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0
Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya
Skor : 1
Total skor : 3
Penilaian :
0-4
= Depresi tidak ada atau minimal
5-7
= depresi ringan
8-15
= depresi sedang
>16
= depresi berat
Kesimpulan :
Inventaris Depresi Beck = Depresi tidak ada atau minimal.
e.
Pengkajian Keseimbangan untuk klien lansia
Menurut Tinenti dan Ginter (1998) ada beberapa pengkajian keseimbangan untuk klien lansia
yaitu :
a. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Instruksi
:
Dudukkan klien pada kursi beralas keras dan tanpa penahan tangan, ujilah hal-hal dibawah
ini :
1.
Keseimbangan saat duduk
1) Bersandar atau bertumpu pada kursi
=0
2) Mantap, aman
=1
Skor (0)
2.
Bangkit berdiri
1) Tidak stabil bila tanpa bantuan
=1
2) Mampu berdiri menggunakan kedua tangan untuk sokongan
=1
3) Mampu berdiri tanpa dibantu sokongan lengan sendiri
=2
Skor (1)
3.
Upaya untuk bangkit berdiri
1) Tidak mampu tahan lama
=0
2) Mampu untuk melakukan tetapi membutuhkan upaya lebih satu kali
=1
3) Mampu bangkit berdiri dengan satu kali upaya
=2
Skor (2)
4.
Keseimbangan setelah tiba-tiba berdiri (5 detik pertama)
1) Tidak tetap (bergoyang, menggerakkan kaki)
=0
2) Tetap stabil namun menggunakan tongkat atau penyokong lainnya
=1
3) Tetap stabil tanpa menggunakan tongkat atau penyokong lainnya
=2
Skor (2)
5.
Keseimbangan saat berdiri
1) Tidak stabil
=0
2) Tetap stabil namun dengan kedudukan kaki yang lebar
atau menggunakan alat bantu
3) Kedudukan kaki yang sempit dan tidak memerlukan alat penyokong
=1
=2
Skor (2)
6.
Pertahankan akan keseimbangan diri (kaki pasien berposisi serapat mungkin
dan dorong lembut area sternum sebanyak 3 kali)
1) Mulai terjatuh
=0
2) Bergoyang dan menggapai-gapai namun
akhirnya mendapat keseimbangan
3) Tetap stabil
=1
=2
Skor (2)
7.
Mata tertutup (dengan posisi sama dengan nomor 6)
1) Tidak stabil
=0
2) Stabil
=1
Skor (1)
8.
Upaya untuk duduk
1) Tidak aman (salah pikiran mengenai jauhnya jarak
atau terjatuh ke atas kursi)
2) Mempergunakan tangan
=1
3) Gerakan yang halus serta aman
=2
Skor (1)
b.
=0
Komponen gaya jalan atau gerakan
Instruksi :
Pasien berdiri bersama dengan pasien kemudian berjalan dalam lorong atau
menyebrangi ruangan, pertama dengan irama yang perlahan kemudian pada saat
balik dengan irama yang cepat. Dapat digunakan tongkat bila pasien biasanya
menggunakannya.
Ayunan kaki kanan
a. Permulaan gaya berjalan
1)
Terdapat keraguan atau beberapa gaya untuk memulainya
=0
2)
Tidak ada keraguan
=1
Skor : 0
b. Panjangnya langkah dan tinggi tubuh pasien
1)
Tidak dapat melewati kaki kiri saat melangkah
=0
2)
Ayunan langkah melewati kaki kiri
=1
3)
Tidak mampu menjejakkan kaki seluruhnya
=0
4)
Dapat menjejakkan kaki seluruhnya
=1
Skor : 1
Ayunan kaki kiri
1)
Tidak dapat melewati kaki kanan saat melangkah
=0
2)
Ayunan langkah melewati kaki kanan
=1
3)
Tidak mampu menjejakkan kaki seluruhnya
=0
4)
Dapat menjejakkan kaki seluruhnya
=1
Skor : 2
c. Kesimetrisan langkah
1)
Langkah kaki kiri dan kanan tidak sebanding
=0
2)
Langkah kaki kiri dan kanan seimbang
=1
Skor : 1
d. Keberlanjutan langkah
1)
Berhenti atau tidak dapat melanjutkan langkah berikutnya
=0
2)
Langkah-langkah yang diayunkan tampak berkesimbungan
=1
Skor : 1
e). Jalur berjalan
1)
Ada penyimpangan
2)
Penyimpangan langkah ringan atau menengah atau klien menggunakan
3)
=0
tongkat penyokong
=1
Berjalan lurus tanpa adanya alat bantu
=2
Skor : 2
f)
Bagian torso tubuh
1) Adanya gerakan mengayun atau klien menggunakan alat penyokong
=0
2) Tidak terjadi gerakan mengayun namun terjadi fleksi lutut atau
perentangan saat berjalan
3) Tidak terjadi gerakan mengayun, penggunaan lengan atau alat sokong
=0
=2
Skor : 0
g)
Pertahankan keseimbangan saat berjalan
1) Tumit-tumit terpisah
=0
2) Tumit-tumit hampir bersentuhan saat berjalan
=1
Skor : 0
Total Skor : 19
Interprestasi hasil :
0-8
= Resiko jatuh tinggi
9-18
= Resiko jatuh sedang
19-22 = Resiko jatuh rendah
Kesimpulan : Resiko Jatuh Ny. P sedang
ANALISA DATA:
No
1.
Keluhan
Etiologi
a. Klien mengatakan tidak nafsu makan
Intake yang tidakadekuat
Problem
DS :
Ketidak seimbangan
nutrisi : nutrisi
b. Tn. U mengatakan bahwa klien hanya
mampu menghabiskan ¼ porsi makanan
kurang dari
kebutuhan tubuh
c. Klien mengatakan bahwa ia kurang
makan sayur dan jarang makan buahbuaha
d. Klien mengatakan muncul rasa penuh
tiba-tiba setelah makan
DO :
a. Gigi tidak lengkap
b. Lidah ada sariawan
c. Pola Makan : 2x/hr,
d. BB sebelumnya= 48, BB saat ini 45 kg
e. Nadi : 80x/menit
f. RR : 16x/menit
g. Konjugtiva anemis
2
DS :
Klien mengatakan ia merasa sakit
kepala, pusing dan berkunang-kunang
Ketidakseimbangan Intoleransi
jika terlalu banyak beraktivitas.
antara suplai
oksigen dengan
DO:
a. TD : 100/70 mmHg
b. Respon abnormal dari tekanan darah
atau nadi terhadap aktifitas
c. Pusing atau kelemahan
d. Aneroksia,mual, atau muntah
kebutuhan
aktivitas
SKORING:
1.
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor ekonomi.
No
Kriteria
Sifat masalah
Penghitungan
Skor
3/3 x 1
1
Skala : Tidak/kurang
Masalah belum terjadi dan ada
faktor pendukung untukmenyebabkan
masalah terjadi.
sehat (aktual)
Kemungkinan masalah
Pembenaran
2/3 x 2
1 1/3
Penghasilan keluarga Tn. U. yang
untuk diubah
pas-pasan dan kurangnya
Skala : Sebagian
pengetahuan keluarga tentang
nutrisi yang adekuat
Potensial masalah untukdicegah
2/3 x 1
2/3
Skala : Cukup
Semenjak tinggal dengan anaknya,
Ny.P tidak terlalu memperdulikan
makanan yang harus dikonsumsi
setiap harinya, karena kurangnya
perhatian dari Tn. U mengenai
makanan yang dikonsumsi setiap
hari
Menonjolnya masalah
Skala : Ada masalah
2/2 x 1
1
tetapi tidak perlu
akibat nutrisi yang inadekuat
ditangani.
Total Skor
Keluarga menyadari ada masalah
4
2.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan
kebutuhan.
Sifat masalah
2/3 x 1
2/3
Skala : Ancaman
ada faktor pendukung
untukmenyebabkanmasalah terjadi.
kesehatan
Kemungkinan
Masalah belum terjadi dan
2/3 x 2
1 1/3
Kurangnya pengetahuan
masalah untuk diubah
keluarga tentang gejala-gejala
Skala : Sebagian
tekanan darah rendah.
Potensial masalah
2/3 x 1
2/3
Kurangnya asupan nutrisi
untuk dicegah
merupakan salah satu
Skala : Cukup
penyebab terjadinya anemia
(defisiensi zat-zat pembentukdarah)
Menonjolnya masalah
2/2 x 1
1
Skala : Ada masalah
Keluarga
menyadari
masalah akibat aktivitas yang
tetapi tidak
berlebihan
perlu
keterbatasan
ditangani.
dialami Ny.P
Total Skor
ada
dengan
fisik
yang
2 5/3
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN:
1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor ekonomi.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan
kebutuhan.
INTERVENSI:
Diagnosa I
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Intervensi
Hasil
Ketidakseimbangan
NOC:
Kaji adanya alergi makanan
nutrisi kurang dari
a. Nutritional status:
Kolaborasi dengan ahli gizi
kebutuhan tubuh
Berhubungan dengan :
Faktor ekonomi.
Adequacy of nutrient
b. Nutritional Status :
food and Fluid Intake
c. Weight Control
menentukan jumlah
kalori
dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien
Yakinkan diet yang dimakan mengandung
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Ajarkan pasien bagaimana membuat
Setelah dilakukan
catatan makanan harian.
tindakan keperawatan
Monitor adanya penurunan BB dan gula
selama….nutrisi kurang
darah
teratasi dengan indikator:
Monitor lingkungan selama makan
a. Nafsu makan
Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidakselama
meningkat
b. Berat badan
meningkat
c. Adanya perubahan
pola makan
jam makan
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut kusam, total
protein, Hb dan kadar Ht
Monitor mual dan muntah
d. Konjungtiva normal
Monitor pucat, kemerahan, dan
e. Klien tampak tidaklemah
kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor intake nuntrisi
Informasikan pada klien dan keluarga
tentang manfaat nutrisi
Kolaborasi dengan dokter tentang
kebutuhan suplemen makanan seperti
NGT/ TPN sehingga intake cairan yang
Diagnosa II
Diagnosa Keperawatan/
Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intoleransi aktivitas
NOC :
Berhubungan dengan :
a. Self Care : ADLs
Tirah Baring atau
b. Toleransi aktivitas
imobilisasi
c. Konservasi eneergi
Kelemahan menyeluruh
Setelah dilakukan tindakan
Ketidakseimbangan
keperawatan selama ….
antara suplei oksigen
Pasien bertoleransi terhadap
dengan kebutuhan
aktivitas dengan
Gaya hidup yang
Kriteria Hasil :
dipertahankan.
a. Berpartisipasi dalam
aktivitas fisik tanpa
disertai peningkatan
tekanan darah, nadi dan
RR
b. Mampu melakukan
aktivitas sehari hari
(ADLs) secara mandiri
c. Keseimbangan aktivitas
Intervensi
NIC :
Observasi adanya pembatasan klien
dalam melakukan aktivitas
Kaji adanya faktor yang
menyebabkan kelelahan
Monitor nutrisi dan sumber energi
yang adekuat
Monitor pasien akan adanya
kelelahan fisik dan emosi secara
berlebihan
Monitor respon kardivaskuler terhadap
aktivitas
(takikardi,
disritmia, sesak nafas, diaporesis,
pucat, perubahan hemodinamik)
Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien
Kolaborasikan dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik dalam
dan istirahat
merencanakan progran terapi yang
tepat.
Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan
Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan
sosial
Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan
Bantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi roda,
krek
Bantu untuk mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
Bantu klien untuk membuat jadwal
latihan diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga untukmengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
Sediakan penguatan positif bagi
yang aktif beraktivitas
Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dan penguatan
Monitor respon fisik, emosi, sosial
dan spiritual
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Dx
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
1
Kaji adanya alergi makanan
Mengkaji adanya alergi
S:
Kolaborasi dengan ahli gizi
makanan
“Saya sudah
untuk menentukan jumlah
Mengkolaborasi dengan ahli
menghabiskan setengah
kalori dan nutrisi yang
gizi untuk menentukan jumlah
porsi makanan”
dibutuhkan pasien
kalori dan nutrisi yang
Yakinkan diet yang dimakan
dibutuhkan pasien
mengandung tinggi serat
Meyakinkan diet yang
K/u baik
untuk mencegah konstipasi
dimakan mengandung tinggi
Nafsu makan klien
Ajarkan pasien bagaimana
serat untuk mencegah
meningkat
membuat catatan makanan
konstipasi
Konjungtiva normal
harian.
Mengajarkan pasien
BB 47 kg
Monitor adanya penurunan
bagaimana membuat catatan
BB dan gula darah
makanan harian.
Monitor lingkungan selama
Memonitor adanya penurunan
Masalah nutrisi kurang
makan
BB dan gula darah
dari kebutuhan tubuh
Jadwalkan pengobatan dan
Memonitor lingkungan
teratasi sebagian
tindakan tidak selama jam
selama makan
Nafsu makan meningkat
makan
Menjadwalkan pengobatan
Monitor turgor kulit
dan tindakan tidak selama jam
Monitor kekeringan, rambut
makan
O:
A:
Adanya perubahan pola
makan
Konjungtiva normal
kusam, total protein, Hb dan
kadar Ht
Klien tampak tidaklemah
Memonitor turgor kulit
Memonitor kekeringan,
rambut kusam, total protein,
Hb dan kadar Ht
P:
Lanjutkan intervensi
-Menganjurkan untukmakan
sedikit tapi sering
-Menganjurkan untuk
makan makan-makanan
yang mengandung nutrisi.
-Menganjurkan makan
dalam keadaan hangat
-Melakukan kolaborasi
dengan ahli gizi.
2
Observasi adanya
Mengobservasi adanya
S:
pembatasan klien dalam
pembatasan klien dalam
Pasien mengatakan kalau
melakukan aktivitas
melakukan aktivitas
beraktivitas, dengan
Kaji adanya faktor yang
Mengkaji adanya faktor
perlahan-lahan.
menyebabkan kelelahan
yang menyebabkan
Monitor nutrisi dan sumberenergi
kelelahan
O:
yang
Memonitor nutrisi dan
-KU pasien lemah
Monitor pasien akan
sumber energi yang adekuat
-Pasien dalam duduk perlu
adanya kelelahan fisik dan
Memonitor pasien akan
dibantu
emosi secara berlebihan
adanya kelelahan fisik dan
-Hb : 10,8 g/dl
Monitor respon
emosi secara berlebihan
kardivaskuler terhadap
Memonitor respon
A:
aktivitas (takikardi,
kardivaskuler terhadap
Masalah intoleransi
disritmia, sesak nafas,
aktivitas (takikardi,
aktivitas belum teratasi
diaporesis, pucat,
disritmia, sesak nafas,
perubahan hemodinamik)
diaporesis, pucat, perubahan
P:
Monitor pola tidur dan
hemodinamik)
Lanjutkan intervensi
lamanya tidur/istirahat
Memonitor pola tidur dan
-Observasi TTV
pasien
lamanya tidur/istirahat
-Observasi respon pasien
pasien
dalam beraktivitas
adekuat
-Bantu pasien dlam
memenuhi kebutuhan
sehari-hari
Download