Uploaded by User69307

Methias Talenta Resume Anatomi Fisiologi

advertisement
Nama: Methias Talenta
NIM: 01501200192
Resume Anatomi Fisiologi
WEEK 1
Anatomi
: Ana artinya bagian, memisahkan;
Tomie (tomi) tomeimei artinya iris, potong.
Jadi, anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh secara keseluruhan atau bagianbagian tubuh, serta hubungan antar alat tubuh dengan yang lainnya.
Fisiologi
: Fisis/phisis artinya alam atau cara kerja;
Logos (logi) artinya ilmu pengetahuan.
Jadi, fisiologi adalah ilmu faal yang mempelajari fungsi dari bagian tubuh atau tiap-tiap
jaringan tubuh.
Anatomi fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan
tubuh dan bagaimana alat tubuh itu bekerja.
Istilah-Istilah Anatomi
Bidang anatomi adalah bidang yang membagi tubuh dalam posisi anatomi:

Bidang median: yaitu bidang yang membagi tubuh tepat menjadi bagian kanan/dekstra
dan kiri/sinistra.

Bidang sagittal: adalah bidang yang membagi tubuh menjadi 2 bagian yang tak tertentu.
Bidang ini sejajar dengan bidang median.

Bidang horizontal/transversal: adalah bidang yang terletak melitang melalui tubuh
(bidang X – Y). bidang ini membagi tubuh menjadi
Bagian atas (superior) dan bawah (inferior).

Bidang koronal: bidang vertical yang letaknya tegak lurus terhadap bidang median atau
sagital. Membagi tubuh menjadi bagian frontal (depan) dan dorsal
(belakang).
Arah dan Bidang Anatomi

Superior (atas) atau kranial: lebih dekat pada kepala.

Inferior (bawah) atau kaudal: lebih dekat pada kaki.

Anterior (depan): lebih dekat ke depan.

Posterior (belakang): lebih dekat ke belakang.

Superfisial: lebih dekat ke/di permukaan.

Profunda: lebih jauh dari permukaan.

Medial (dalam): lebih dekat ke bidang median.

Lateral (luar): menjauhi bidang median.

Proksimal (dekat): lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal.

Distal (jauh): lebih jauh dengan batang tubuh atau pangkal.
Struktur Tubuh Manusia
 Sel: unsur dasar tubuh manusia yang terdiri dari nukleus dan protoplasma.
 Jaringan: kumpulan dari sel khusus yang memiliki fungsi yang sama.
 Organ: bagian dari tubuh yang memiliki fungsi tertentu.
 Sistem organ: susunan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi tertentu.
 Tubuh manusia: keseluruhan dari struktur fisik manusia.
Anatomi Sel Tubuh Manusia
Merupakan satuan unit terkecil dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai penyusun
dalam menjalankan fungsi kehidupan. Berasal dari kata latin yaitu cella artinya ruangan kecil
(Robert Hooke). Sel dibatasi oleh membran yang berisi cairan protoplasma. Struktur sel:

Membran plasma.

Sitoplasma (organel dan sitosol).

Nucleus atau inti sel.
Membrane sel
Adalah fitur pemisah antara lingkungan luar (ekstraseluler) dan lingkungan dalam
(intraseluler) sel. Sering disebut dengan dinding sel. Sifat-sifat dinding sel adalah:
1. Impermeable: tidak ada zat yang masuk dari luar sel.
2. Semipermeable: zat tertentu yang dapat masuk ke dalam sel.
3. Permeable: semua zat dapat masuk ke dalam sel.
Kelenjar sel tubuh
Tubuh diatur oleh beragam senyawa kimia melalui system endokrin. System kelenjar
endokrin adalah salah satu system yang mengatur senyawa kimia dalam tubuh. Jenis-jenis
kelenjar dalam system endokrin adalah:

Kelenjar tiroid,

Kelenjar paratiroid,

Kelenjar pancreas,

Kelenjar adrenal,

Kelenjar pitutiari, dan

Kelenjar reproduksi.
Rongga Badan
Adalah rongga dalam organisme untuk merumahkan organ yang dilapisi sel dan diisi
dengan cairan agar dapat melindungi organ dari kerusakan saat bergerak di lingkungan. Berikut
rongga pada manusia:

Rongga kranial (rongga kepala)

Rongga vertebral (rongga belakang)

Rongga toraks (rongga dada)

Rongga abdominal (rongga perut)

Rongga pelvis (rongga panggul)
WEEK 2
Fisiologi Sel Tubuh Manusia
Tubuh
Adalah bagian yang terdiri dari berbagai jaringan dan organ yang menjadi satu
kesatuan. Unit terkecil dari tubuh adalah sel. Semakin khusus tugas suatu sel, maka semakin
rentan untuk rusak.
Anatomi Fungsional
Sel pada jaringan ada lah setitik massa protoplasma yang terdapat nucleus dan
dibungkus oleh membrane sel. Sel memiliki kemampuan zat hidup yang terdiri dari:
1. mempertahan diri, dan
2. berkembangbiak.
Membran Sel
Membrane sel atau membrane plasma memiliki ketebalan 7,5 – 10 nm yang terdiri dari
protein, lipid, fosfolipid, kolesterol, dan karbohidrat. Membrane sel berfungsi untuk:
1. sebagai barrier antara cairan intraseluler dan ekstraseluler.
2. Sebagai penyangga struktur sel.
3. Mengatur pertukaran dan komunikasi antara sel dan lingkungannya.
Transport Melalui Membran Sel

Proses difusi, dengan melalui pori-pori atau matriks membrane.

Transport aktif, melalui membrane sebagai tempat system enzim bekerja dan membawa
zat-zat melalui membrane.

Endositosis, sebuah mekanisme membrane menelan cairan ekstrasel dan isinya.
Membrane sel adalah lapisan sel khusus yang meliputi atau membungkus rongga-rogga
tubuh. Terdapat 3 membran penting, yaitu:
1. Membrane mukosa (selaput lender)
Adalah membrane yang melapisi saluran pencernaan, pernafasan, dan beberapa saluran
urogenital. Terdiri dari air, garam, dan musin, yaitu suatu jenis protein yang besifat
lengket.
2. Membrane synovial (selaput synovial)
Adalah membrane yang melapisi lekuk persendian. Sifat membrane ini secret kental
dan licin seperti isi telur mentah.
3. Membrane serus (selaput serosa)
Adalah membrane yang ditemukan di dalam dada dan abdomen yang berfungsi
menutupi dan melapisi organ-organ dalam.
Jaringan
Adalah sekelompok sel yang memiliki karekteristik atau struktur dan fungsi yang
sama.ilmu yang mempelajari tentang jaringan adalah histologi (histos). Terdapat 4 jaringan
dasar, yaitu:

Jaringan epitel,

Jaringan otot,

Jaringan saraf, dan

Jaringan ikat.
Jaringan Epitel
Adalah jaringan yang menutupi bagian luar tubuh serta melapisi organ dan rongga
dalam tubuh. Fungsi epitel adalah:

Menutup tubuh dengan kulit, dan

Melapisi rongga tubuh yang berhubungan dengan permukaan luar.
Terdapat jenis-jenis sel epitel sesuai tempat dan bentuk:

Sel epitel pipih terdapat pada pembuluh darah, dan limfa.

Sel epitel kubus terdapat pada kelenjar dan ginjal.

Sel epitel silinder yang melapisi saluran pencernaan dan kandung kemih.
Kelenjar Eksokrin
Terdiri dari sel epitel silinder yang berfungsi untuk melepaskan sekretnya ke
lingkungan luar melalui saluran kecil (ductus). Kelenjar ini terdapat pada kelenjar kelenjar
keringat, air susu, saliva, hati, dan pancreas. Kelenjar eksokrin menghasilkan sekresi:

Sekresi serosa: terdapat di kelenjar air mata, keringat, dan enzim yang bersifat encer
dan banyak enzim di dalam sekresi.

Sekresi mucus: larutan kental yang mengandung glikoprotein dan proteoglikan. Dalam
sekresi ini terdapat sel goblet, yang merupakan sel tuggal penghasil mucus, pelumas
makanan, sebagai perangkap partikel asing dan microorganism terhirup atau termakan,
serta sebagai benteng pertahanan antara epitel dan lingkungan luar.
Kelenjar Endokrin
Adalah kelenjar yang tidak memiliki saluran kecil (ductus). Kelenjar endokrin berupa
pancreas, tiroid, hipofisis, dan gonad. Fungsinya adalah melepaskan sekretnya yang berupa
hormone ke cairan ekstraseluler dan mengatur aktifitas jaringan, organ, dan system organ
secara tepat sasaran melalui pembuluh darah.
Sel epitel pada urine menandakan adanya penyakit, yaitu tumor. Untuk mendeteksi
gangguan seperti infeksi saluran kemih, penyait ginjal, diabetes, dan urinalisis abnormal, kita
dapat menggunakan tes urinalisis dengan memperhatikan warna, konsentrasi, dan kandungan
pada urine. Kandungan protein yang tinggi pada urine juga menandakan masalah pada ginjal
dengan melakukan pemeriksaan mikroskopik. Penyebab dari indikasi-indikasi tersebut karena
kelainan pada sel merah atau putih, adanya infeksi, penyakit ginjal, kanker kandung kemih,
atau kelainan darah.
Penyakit Pada Jaringan Epitel
Banyak jenis kanker yang menyerang sel epitel dan menyebabkan kerusakan atau
trauma. Contohya adalah pada serviks, serviks memiliki 2 jenis epitel:

Epitel sekretonik, yang melapisi bagian dalam serviks dengan menghasilkan mucus.

Epitel protektif, melapisi bagian luar organ.
Infeksi yang disebabkan oleh virus papilloma (HPV) menyebabkan timbulnya
dysplasia sel-sel sarviks.
Karsinoma kelenjar minyak (sebasea)
Merupakan pernyakit yang bersifat agresif dan muncul di area kelopak mata dengan
tanda benjolan keras.
Melanomma
Tumbuh di bagian kulit berupa tahi lalat yang berubah menjadi ganas, sering ditemukan
di wajah dan badan, lebih tepatnya di tungkai bawah, di telapak tangan atau kaki dan bagian
bawah jari tangan dan kaki, serta pada bagian tubuh yang jarang terkena sinar matahari pada
laki-laki.
Jaringan Ikat
Adalah jaringan penyokong, penyangga (barrier), dan mendukung jaringan lain dalam
tubuh yang terdapat di kulit, pembuluh darah, dan pembuluh limfa (jaringan ikat longgar).
Jenis-jenis jaringan ikat adalah:

Jaringan ikat longgar

Jaringan ikat adiposa

Jaringan ikat berserat

Darah

Kartilago

Tulang
Penyakit pada jaringan ikat

Rheumatiroid arthritis (rematik), yang menurunkan fungsi jaringan ikat dan menyerang
selaput tipis di lapisan sendi oleh system kekebalan tubuh. Gejala dan tanda:
o Sendi nyeri, lemah, dan bengkak (panas)
o Kelakuan pada sendi (waktu dan aktifitas)
o Kelelahan, demam, dan penurunan BB
o Kehilangan nafsu makan

Lupus eritomatosus sistemik (systemic lupus erytomatosus / SLE): autoimun

Scleoderma: yaitu gangguan pada system kekebalan tubuh yang ditandai dengan
penebalan dan pengerasan kulit.
Jaringan Otot
Adalah jaringan yang mempunyai kemampuan berkontraksi dan menghasilkan gerakan
dan kekuatan. Terdapat 3 jenis jaringan otot:

Otot polos, yaitu otot yang betanggung jawab atas gerakan tak sadar, contohnya pada
Gerakan peristaltic di usus, pengadukan pada lambung, dan kontraksi arteri.

Otot lurik (otot rangka), yaitu otot yang bertanggung jawab atas Gerakan sadar.

Otot jantung, yaitu otot yang melakukan kontraksi jantung untuk memompa darah ke
seluruh tubuh dan Gerakan tak sadar.
Penyakit Pada Jaringan otot
Asam lambung (Gastroesophageal Reflux Disease / GERD), adalah kondisi yang
ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada akibat naiknya asam lambung
ke esofagus. Disebabkan oleh tidak berfungsinya lower esopagheal sphincter (LES). LES
adalah lingkaran otot pada bagian bawah dari esofagus dan berfungsi sebagai pintu otomatis
yang terbuka apabila ada makanan atau minuman masuk ke lambung.
Jaringan Saraf
Adalah jaringan yang membawa senyawa kimia yang berisi informasi dalam bentuk
sinyal kimia dan listrik antar bagian tubuh lainnya. Terdiri atas 2 sel, yaitu:

Sel glia / neuroglia: sel pendukung neuron.

Neuron: sel dasar pada system saraf yang terdiri dari 3 bagian, yaitu badan sel, dendrit,
dan akson.
Penyakit Degeneratif
Sel punca adalah sel yang kemampuannya berkurang namun masih dapat membelah.
Berasal dari sel otot dan sel saraf, namun tidak dapat menggantikan sejumlah massa yang mati
atau rusak akibat penyakit stroke dan serangan jantung.
Pertumbuhan dan Perbaikan Jaringan
Sel membutuhkan bahan bakar sebagai energi katabolisme yang disimpan untuk
kegiatan sekresi kelenjar, Gerakan, dan kegiatan saraf. Bahan-bahan diantarkan ke sel
membentuk protoplasma baru atau bahan-bahan yang digunakan untuk menggantikan bagian
sel yang rusak. Kegiatan tumbuh dan memperbaiki fungsi anabolic sel disebut anabolisme.
Kegiatan keseluruhan sel disebut dengan metabolism.
Pertumbuhan Jaringan
Adalah suatu proses yang dapat diamati proses pendewasaannya namun tidak dapat
diukur. Jaringan tubuh secara kontinu akan mengalami remodelling.
Perbaikan Jaringan
Apoptosis atau sel yang mati terprogram adalah suatu kejadian normal dalam organisme.
Misalnya:

Selama perkembangan janin.

Sebagian sel dalam perkembangan otak dan jaringan kulit antara jari-jari tangan dan
kaki.
Pembentukan Jaringan
Terjadi selama 4 hari dengan urutan: lahir
dewasa
mati. Sel totipotent dalam
embrio berkembang menjadi pluripotent. Sel pluripotent berubah menjadi jaringan tubuh
dengan terspesialisasi. Sel dewasa tetap dapat membelah dan berkembang menjadi 1 sel, yaitu
multipotent yang terdapat pada sumsum tulang dan membuat sel darah merah.
Pendekatan Transplantasi Sel
Contohnya adalah transplantasi jantung, yaitu mengganti jantung yang tidak baik dengan
jantung yang bagus dari orang yang baru meninggal. Namun, banyak kendala pada Tindakan
tersebut, diantaranya donor yang sulit, dan perlu pemberian obat imunosupresif agar tidak
terjadi penolakan tubuh.
Perbaikan jaringan tulang
1. Inflamasi, terjadi pendarahan dalam jaringan yang cedera dan terjadi pembentukan
hematoma pada tempat patah tulang.
2. Proliferasi sel, fibroblast dan osteoblast dari osteosit, sel endostel dan sel periosteum
hingga pembentukan kalus yang menghasilkan kolagen dan proteoglikan sebagai
matriks klagen pada patahan tulang.
3. Pembentukan kalus, penggabungan fragmen tulang oleh jaringan fibrus, tulang rawan,
dan tulang serat imatur.
4. Osifikasi,pembentukan kalus berhubungan dengan mineral yang ditimbun sampai
tulang Bersatu dengan keras.
5. Remodelling, pengambilan jaringan mati dan reorganisasi tulang baru ke susunan
struktur tulang sebenarnya.
WEEK 3
Kulit
Adalah salah satu organic terbesar dalam tubuh dengan membentuk 15% dari BB
keseluruhan. Memilliki daya regenerasi yang tinggi. Fungsinya untuk menutupi dan
melindungi permukaan tubuh. Kulit bersambung dengan selaput lendir yang melapisi ronggarongga dan lubang-lubang masuk. Di dalam kulit terdapat ujung saraf peraba. Pada kulit yang
terluka:

Sel-sel dalam dermis melawan infeksi local kapiler.

Jaringan ikat mengalami regenerasi epitel.

Jairngan parut terbentuk mulanya berwarna kemerahan karena peningkatan jumlah
kapiler.

Berubah mejjadi serabut kolagen berkeputihan yang terlihat melalui epitel.
Lapisan Kulit
Epidermis (kutikula)
Adalah lapisan terluar yang sebagian besar terdiri dari epitel skuamosa bertingkat
mengalami keratinisasi. Tidak memiliki pembuluh darah. Pigmentasi dari kulit sebagian besar
karena melanin, pigmen berwarna hitam pada lapisan terdalam.
Sel Basal
Terdapat pada paling atas permukaan epidermis yang memiliki garis lekukan sesuai
papil dermis dibawahnya dan disusun dengan teratur. Pada ujung jari terbentuk ukiran jelas
yang berbeda pada tiap orang dan menjadi landasan studi sidik jari pada kasus kriminologi.
Garis dan Sidik Jari
Terbentuk pada minggu ke-12 masa embrio. Sidik adalah identifikasi dasar pada sidik
jari, telapak tangan dan kaki yang tidak berubah pada kerusakan superfisial serta tetap sama
seumur hidup.
Pembagian lapisan epidermis
1. Stratum korneum (lapisan tanduk): sel tipis, datar atau gepeng yang mati tidak berinti,
mengandung keratin (sel tanduk), seperti sisik dan kontinu dilepaskan
2. Stratum lusidum: sel gepeng tanpa inti,dan memiliki batas tegas, seperti pada telapak
kaki dan tangan dengan ketebalan 4-7 lapisan sel
3. Stratum granulosum: sel gepeng berkulit kasar dan berinti, dengan 2-3 lapisan sejajar
permukaan kulit, Grainy (lapisan bulir padi), butir kasar terdiri dari keratohialin,
tampak jelas di telapak tangan dan kaki.
4. Stratum spinosum (stratum akantosum): lapisan paling tebal dan banyak mengandung
glikogen, berbentuk poligonal (spinosum) atau banyak sudut, dan banyak tanduk
(spina) dan disebut akantosum (sel berduri), adanya proses mitosis, terdapat sel
langerhans
5. Stratum Basale (germinatifum): bentuk silindris dengan inti lonjong, terdapat butirbutir halus disebut melanin warna, dan terjadi pembelaan cepat yang terus menerus
memproduksi sel epidermis baru
Lapisan Dermis (korium)
Adalah lapisan kedua dari kulit dengan batas dengan epidermis adalah membrane
basalis dan di sebelah bawah berbatasan dengan subkutan. Tersusun atas jaringan fibrus atau
fibrosa padat dan jaringan ikat elastis. Saluran yang bermuara di permukaan kulit adalah pori.
Melanosit
Memproduksi pigmen coklat, melanin untuk mencegah kerusakan DNA dan kanker
kulit.
Kelenjar

Kelenjar serumen, terdapat di dalam telinga.

Kelenjar sebaseus, terdapat di seluruh badan. Terbanyak di kepala dan wajah, yaitu
hidung, mulut, dan telinga.
Pembagian Lapisan Dermis

Stratum papilare (Pars papilare): menonjol ke epidermis dan terdiri dari saraf dan
pembuluh darah (bagian atas)

Stratum reticularis (Pars reticulare): menonjol ke arah subkutan, seiring betambahnya
usia, terjadi deteriosasi normal pada simpul kolagen yang menyebabkan pengeriputan
kulit.
Subkutan (hypodermis)
Terdiri dari kumpulan-kumpulan sel lemak dan terdapat serabut-serabut jaringan ikat
dermis. Dibawah subkutan atau subkutis terdapat selaput otot.
Sensasi kulit
Kulit dipersyarafi saraf sensoris dan simpatis. Kulit juga terdapat saraf spinal.
Serat saraf sensoris:

Ujung saraf bebas

Korpuskel meissnerian, suatu struktur kecil tetutup yang ditemukan disekitar ujung
saraf pada papilla

Korpuskel paccinia, suatu struktur esar tertutup di sebelah dalam dermis.
Serat saraf simpatis:

Arteriole

Kelenjar keringat

Pili arektor otot
Pelengkap kulit
Rambut
Tumbuh dari folikel rambut di dalam epidermis. Sebagian besar berupa rambut vellus
yang kecil dan tak berwarna atau samar. Folikel rambut terdapat otot polos kecil sebagai
penegak rambut (erector pilorum). Jenis rambut:

Lanugo: rambut halus pada bayi, tidak megandung pigmen.

Rambut terminal: rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, terdapat pada orang
dewasa.

Rambut halus (velus): pada dahi dan badan.
Bagian-bagian rambut:

Akar, bagian yang tetanam dalam folikel.

Batang, bagian yang berada diatas permukaan kulit.
Akar dan batang rambut tersusun dari 3 lapisan, yaitu:
1. Kutikel, yaitu lapisan terluar yang tersusun dari sel-sel mati bersisik.
2. Korteks, bagian tengah terkeratinisasi membentuk bagian utama batang rambut.
3. Medulla (aksis sentral), tersusun dari 2 – 3 lapisan sel.
Keratin rambut:

Keratin lunak, terdapat pada seluruh permukaan kulit, yaitu pada bagian medulla
rambut.

Keratin keras: terdapat pada kuku, kutikula, dan korteks rambut.
Bentuk rambut:

Rambut panjang di kepala, pubis, dan jenggot.

Rambut pendek di lubang hidung, liang telinga, dan alis.

Rambut bulu lanugo di seluruh tubuh.

Rambut seksual di pubis dan aksila (ketiak).
Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat, dan glukosa. pH-nya sekitar 4 – 6,8.
Bagian dari kelenjar keringat:

Kelenjar ekrin, bentuknya kecil, terletak dangkal di dermis dengan secret encer.

Kelenjar apokrin, lebih besar, teletak lebih dalam dengan secret lebih kental.
Kuku
Adalah sel epidermis kulit yang terkeratinisasi dengan pertumbuhan 1mm per minggu.
Terdiri atas:

Ujung kuku dasar

Badan kuku (bagian besar)

Akar kuku (radik)

Matriks kuku (sel germinal tempat tumbuh akar kuku)

Bantalan kuku dibawah, yaitu epidermis tipis

Pulpa jari di bawah bantalan kuku dari jaringan ikat vascular longgar
Bagian kuku:

Matriks kuku, pembentuk jaringan kuku yang baru

Dinding kuku (nail wall), lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas

Dasar kuku (nail bed), bagian kulit yang ditutupi kuku

Alur kuku (nail grove), celah antar dinding dan dasar kuku

Akar kuku (nail root), bgian proksimal kuku

Lempeng kuku (nail plate), bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
WEEK 4
Fungsi Kulit:
1. Sebagai pelindung
Kulit melindungi struktur internal tubuh dari trauma dan invasi mikroba berbahaya.
Lapisan zat tanduk (stratum kornium), dan keasaman dari keringat serta asam lemak
sebum menghambat pertumbuhan mikroba (berbahaya atau kurang berbahaya). Kulit
mengandung pigmen melanin untuk melidungi sinar UV.
2. Sebagai ekteroreseptor (peraba)
Kulit mempunyai banyak ujung saraf yang menerima ransangan dari luar menuju pusat
saraf otak. Kulit dapat merasakan sentuan, rasa nyeri, perubahan suhu, dan tekanan kulit
dari jaringan subkutan yang berasal dari transmisi saraf sensoris ke medulla spinalis
dan otak.
3. Sebagai alat komunikasi
Kulit juga merupakan media ekspresi wajah dan refleks vaskuler penting dalam
komunikasi.
4. Sebagai alat ekskresi
Adalah proses pengeluaran sisa hasil metabolism yang sudah tidak dibutuhkan oleh
tubuh.

Zat berlemak, air dan ion-ion

Na⁺ diekskresi melalui kulit
5. Sebagai alat osmeoregulasi/homeostatis
Adalah proses mengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan dan
pengeluaran cairan tubuh oleh sel. Osmoregulasi berkaitan dengan alat ekskresi. Proses
osmoregulasi diperlukan karena adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan
lingkungan disekitarnya. Fungsinya menjaga tekanan osmotic cairan tubuh selalu tetap.
6. Sebagai thermoregulasi
Suhu tubuh seseorang cenderung normal atau tetap, namun dapat terjadi perubahan
akibat suhu lingkungan. Suhu tubuh normal adalah suhu visera dan otak sekitar 36˚ C
– 37,5˚ C. pengaturan suhu kulit dapat berlangsung melalui mekanisme persarafan vaso
motoric mengendalikan arteriol kutan. Pengontrolan arteriol kutan:

Fase vasodilatasi: kulit melebar, menjadi panas, dan kelebihan panas
dipancarkan ke kelenjar keringat untuk proses penguapan Cairan pada
permukaan kulit.

Fase vasokonstriksi: pembuluh darah mengerut, kulit pucat dan dingin,
hilangnya keringat dibatasi, dan panas tubuh tidak dikeluarkan.
Proses kehilangan panas dari kulit:

Penguapan: jumlah keringat diproduksi tergantung banyak darah mengalir
melalui pembuluh dalam kulit.

Pemancaran: melepas panas pada udara sekitar.

Konduksi: panas dialihkan ke benda yang disentuh.

Konveksi
atau pengaliran:
mengalirnya udara panas
mengakibatkan
pengurangan panas tubuh sehingga tubuh menjadi dingin.
7. Sebagai alat pernapasan atau respirasi
Pertukaran gas terjadi di integument luar. Dikontrol oleh 3 faktor, yaitu:

Ventilasi: laju pengiriman media pernapasan (air atau udara) ke permukaan
pernapasan.

Difusi: lewatnya gas melalui kulit.

Konveksi: membawa ga terlarut kea rah atau menjauh dari paru-paru.
8. Sebagai alat penyimpanan
Kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air. Jaringan
adiposa dibawah kulit bekerja sebagai tempat penyimpanan lemak utama pada tubuh.
9. Sebagai alat absorbsi
Mengabsorbsi sinar UV atas prekusor vitamin D untuk pertumbuhan dan
perkembangan tulang dan mengabsorbsi obat-obatan tertentu.
Fungsi lain:
1. Sebagai tempat cadangan makanan
2. Sebagai alat nutrisi/kelenjar susu
3. Sebagai tempat penbentukan vit. D
Lapisan Epidermis (kutikula)
Fungsinya sebagai pigmentasi kulit yang Sebagian besar dipengaruhi oleh melanin dan
dikendalikan oleh hormone adrenalin dan pitutiari.
Lapisan Dermis
Pada stratum papilare atau pars papilar (atas) berfungsi memberi nutrisi pada epidermis atas.
Pada pars reticulare atau stratum retikularis (bawah) berfungsi sebagai serabut kolagen, elastis,
dan serabut retikulus.

Serabut kolagen bekerja memberikan kekuatan ke kulit.

Serabut elastis bekerja memberikan kelenturan pada kulit dan memberi kekuatan di
sekitar folikel rambut dan kelenjar. Pada pertambahan usia, detoriosasi normal pada
simpul kolagen serta serat elastic menyebabkan keriput pada kulit.
Subkutan atau Hipodermis
Lapisan lemak pada subkutan disebut penikulus adiposus (tebal tak sama). Fungsinya:

Shokbreker atau pegas ketika ada tekanan trauma mekanis menimpa kulit.

Sebagai tempat penimbunan kalori.

Sebagai tambahan kecantikan tubuh.
Rambut
Rambut berfungsi:

Melindungi kulit dari pengaruh buruk.

Pengatur suhu tubuh.

Pendorong evaporative atau penguapan keringat.

Indra peraba sensitive.
Rambut tumbuh secara siklik. Rambut normal dan sehat berkilat, elastis, tidak mudah patah,
dan elastis. Petumbuhan rambut terdiri dari beberapa fase:

Fase anagen (pertumbuhan), berlangsung 2 – 6 tahun dengan kecepatan 0,35 mm per
hari.

Fase telogen (istirahat), berlangsung beberapa bulan. Diantara kedua fase tersebut
terdapat fase katagen (involusi temporer)
Kuku
Kuku berfungsi melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta
mempertinggi daya sentuh. Kuku bagian dari tulang, bukan protein. Pertumbuhan kuku 1 mm
per minggu dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai
tumbuh dari ujung jari.
Kelenjar Sebasea
Mengeluarkan sebum, yaitu campuran lemak, zat lilin, minyak, dan pecahan sel yang
berfungsi sebagai emolens atau pelembut kulit dan sebagai barrier terhadap adanya dampak
evaporasi, serta sebagai aktivitas baterisida.
Kelenjar Keringat
Berfungsi sebagai alat utama untuk mengatur suhu tubuh yang berkurang pada waktu
iklim dingin dan meningkat pada suhu panas. Terdapat 2 jenis kelenjar keringat, yaitu ekrin
dan apokrin:
1. Kelenjar keringat ekrin:

Membantu pendinginan evaporative tubuh mempertahankan suhu tubuh.

Mensekresikan cairan jernih hasil dari 95 – 97% air, sisanya dari garam, sodium
klorida, granula minyak, glusida dan hasil sampigan metabolism seluler.
2. Kelenjar keringat apokrin:

Berfungsi menghasilkan cairan agak kental berwarna keputih-putihan dengan
bau khas.

Aktif di usia akil balik.

Dipengaruhi oleh hormone.

Ditemukan di aksila, vulva atau pubis, pusar, puting susu, dan anogenital
(dubur).
Jenis dan area kelenjar apokrin:

Kelenjar apokrin: lipatan aksila dan area anogenital

Kelenjar seruminosa: menghasilkan serumen atau getah telinga.

Kelenjar siliaris moll: kelopak mata

Kelenjar mammae: apokrin termodifikasi untuk memproduksi susu.
Proses Regenerasi Sel Kulit
Siklus regenerasi sel kulit normal adalah 24 – 28 hari. Pada usia 20 tahun, terjadi fase
regenerasi kulit yang optimal dan pada usia 30 tahun kerja regenerasi kulit mulai menurun.
Proses Perbaikan Jaringan Kulit

Perbaikan jaringan mengalami jejas (inflamasi).

Perbaikan melibatkan kombinasi regenerasi dan pengendapan jaringan ikat, seperti
fibrosis atau parut (proliferasi).

Regerasi sebagai proses pertumbuhan untuk menggantikan sel yang hilang
(remodelling).
WEEK 5
Sistem Rangka
Adalah suatu ilmu yang mempelajari bagian tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago).
Tulang adalah alat gerak pasif yang mengikuti control otot. Jenis tulang berdasarkan jaringan
penyusun dan sifat fisik:
1. Tulang rawan (kartilago):

Tulang rawan hialin: kuat dan elastis, terbanyak dalam tubuh, pada anak
terdapat di tulang pipa, pada dewasa terdapat di saluran nafas, ujung tulang dan
permukaan tulang persendian.

Tulang rawan fibrosa: memperdalam rongga cawan-cawan, serat kolagen padat
dan kasar, terdapat di tulang panggul dan rongga glenoid scapula.

Tulang rawan elastic: seratnya elastis, lebih kenyal, dan terdapat di daun telinga,
epiglottis, dan faring.
2. Tulang sejati (osteon):

System havers: saluran berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe.

Lamella: lempeng tulang tersusun konsentris.

Lacuna: ruangan kecil diantara lempengan mengandung sel tulang.
Berdasarkan matriks tulang:
1. Tulang kompak:

Tulang matriks padat

Tulang matriks rapat`
2. Tulang spons:

Tulang matriks berongga
Berdasarkan bentuk tulang:
1. Ossa longa (tulang pipa/Panjang): ukuran terbesar dan Panjang, terdapat di os humerus
dan os femur.
2. Ossa brevia (tulang pendek): ukuran tulang pendek, terdapat di tulang pangkal kaki dan
lengan, serta di ruas-ruas tulang belakang.
3. Ossa plana (tulang pipih): ukuran lebar, terdapat di os scapula, os clavikula (tulang
belikat), dan tulang-tulang rusuk
4. Ossa pneumatica (tulang berongga udara): terdapat di os maxilla
5. Ossa irregular (tulang tak beraturan): terdapat di os vertebrae (tulang belakang)
Sel penyusun tulang:
Osteoblast: sel tulang muda, memproduksi jaringan osteosit, mengekresikan fosfatase, dan
berperan dalam pengendapan kalsium dan fosfat dalam matriks tulang.
Osteosit: sel tulang dewasa, tempat lintasan pertukaran kimiawi tulang padat.
Osteoklast: sel pegabsorbsi mineral dan matriks tulang.
Organisasi system rangka
Sistem skeletal dibentuk dari 206 buah tulang, terdiri dari:
1. Rangka apendikular (126 tulang)
Tersusun dari: tulang – tulang bahu, tulang panggul, dan tulang anggota gerak
atas dan bawah.
2. Rangka axial (80 tulang)
Rangka yang membentuk aksis Panjang tubuh, dan melidungi organ kepala,
leher, dan dada. Terdiri dari tulang kranial dan tulang fasial pada tengkorak.
Rangka apendikular terdiri atas:
1. Tulang bahu (ekstemitas atas):

Tulang selangka (clavikula): 2 buah

Tulang belikat (scapula): 2 buah
2. Tulang anggota gerak atas:

Tulang lengan atas (humerus): 2 buah

Tulang pengumpil (radius): 2 buah

Tulang pergelangan tangan (carpal/carpus): 8 buah, bagian proksimal yaitu: os
navicular, os lunatum, os triquetrum, dan os fisiformis, dan bagian distal: os
multangulum mavus, os multangulum minus, os kapitalum, dan os hamatum.

Tulang telapak tangan (metacarpal/metacarpus): tiap tangan 5 buah, terdiri dari
tulang pipa pendek dan tiap batang mempunyai 2 ujung: bersendi dengan tulang
karpatalia dan bersendi dengan falangus atau tulang jari.

Tulang jari-jari (phalangus): tiap tangan 14 buah yang dibentuk dalam 5 bagian
tulang berhubungan dengan metakarpalisa perantaraan persendian.
3. Tulang panggul dan tulang anggota gerak bawah:

Tulang panggul/usus (ilium): 2 buah

Tulang kemaluan (pubis): 2 buah

Tulang duduk (ishium): 2 buah
4. Tulang anggota gerak bawah (31 pasang tulang koksa atau pangkal paha):

Tulang paha (femur): 2 buah

Tulang betis (fibula): 2 buah

Tulang kering (tibia): 2 buah

Tulang tempurung lutut ( patella): 2 buah

Tulang pergelangan kaki (tarsal): 7 pada tiap kaki

Tulang tapak kaki (metatarsal): 5 pada tiap kaki

Tulang jari kaki (phalanges): 14 ruas kaki pada tiap kaki
Rangka aksial:
1. Tulang kranial:

Tulang baji (sfenoid): 1 buah

Tulang tapis (etmoid): 1 buah

Tulang pelipis (temporal): 2 buah

Tulang dahi (frontal): 1 buah

Tulang ubun-ubun: 2 buah

Tulang kepala belakang (oksipital) : 1 buah
2. Tulang fasial:

Tuang rahang atas (maksila): 2 buah

Tulang rahang bawah (mandibula): 2 buah

Tulang pipi (zygomaticus): 2 buah

Tulang langit-langit (palatum/palatinum): 2 buah

Tulang hidung (nasale): 2 buah

Tulang mata (lakrimalis): 2 buah

Tulang pangkal lidah (konka inferior): 2 buah
3. Tulang auditori, berjumlah 6 buah:

Tulang martil (maleus): 2 buah

Tulang landasan (inkus): 2 buah

Tulang sanggurdil (stapes): 2 buah
4. Tulang hyoid: 1 buah, terdapat di laring dan mandibula, sebagai pelekatan otot dan
lidah.
5. Tulang vertebra (tulang belakang) berjumlah 26 buah:

Tulang leher (servikal): 7 buah

Tulang punggung (dorsalis): 12 buah

Tulang pinggang (lumbal): 5 buah

Tulang kelangkang (sacrum): 1 buah

Tulang ekor 4 ruas (koksigea): 1 buah
6. Tulang costae (tulang iga atau rusuk) berjumlah 12 ruas:

Tulang rusuk sejati (costae vera): 7 pasang

Tulang rusuk palsu (costae spuria): 3 pasang

Tulang rusuk melayang (costae fliktuantes): 2 pasang
7. Tulang sternum (tulang dada):

Tulang hulu (manubrium): 1 buah

Tulang badan (gladiolus): 1 buah

Tulang bahu pedang (sifoid): 1 buah
Persendian
Pertemuan 2 buah tulang atau beberapa tulang kerangka dan terjadi saat permukaan 2
tulang bertemu memungkinkan adanya Gerakan atau tidak. Klasifikasi persendian secara
structural:
1. Persendian fibrosa:

Persendian yang tidak memiliki rongga sendi

Diperkokoh dengan jaringan ikat fibrosa
2. Persendian kartilago:

Persendian yang tidak memiliki rongga sendi

Diperkokoh dengan jaringan kartilago
3. Persendian synovial:

Persendian yang memiliki rongga sendi

Diperkokoh dengan kapsul dan ligament articular yang membungkusnya
Klasifikasi persendian menurut fungsi]
1. Sendi sinartosis (sendi mati):
Hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Dihubungkan
dengan jaringan serabut. Misalnya pada tulang tengkorak dan situra/siture.
2. Sendi amfiartosis (sendi kaku):
Sendi dengan pergerakan terbatas. Artikulasi dengan kartilago. Contohnya pada ruasruas tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang belakang.
3. Sendi diartosis (sendi hidup)
Sendi dengan pergerakan bebas. Ujung persendian terdapat rongga berisi minyak sendi
(synovial atau pelumas sendi). Contohnya sendi engsel, sendi putar, sendi
pelana/sellaris, sendi kondiloid (ellipsoid), sendi peluru, dan sendi luncur.
1. Sendi engsel: Gerakan 1 arah.
Contohnya:
1. Os humerus dengan os ulna, os radius /sendi siku
2. Os femur dengan os tibia dan os fibula /sendi lutut
2. Sendi putar: Gerakan salah satu bagian berputar terhadap tulang lain sebagai
poros.
Contohnya:
1. Os ulna dan os radius
2. Os atlas dengan os cranium
3. Sendi pelana: Gerakan ke segala arah atau bebas.
Contohnya:
1. Os scapula dengan os humerus
2. Os femur dengan os pelvis virilis
WEEK 6
Fungsi rangka atau tulang:
1. Penyangga; berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligament otot, jaringan lunak,
dan organ.
2. Penyimpanan mineral (kalsium dan fosfat) dan lipid (yellow marrow).
3. Hematopoesis, produksi sel darah (red marrow) di sum-sum tulang.
4. Pelindung bagi organ yang halus dan lunak di dalam tubuh.
5. Penggerak; dapat mengubah arah dan kekuatan otot rangka saat bergerak karena
adanya persendian.
6. Formasi kerangka.
7. Membentuk rangka tubuh dan menentukan postur dan ukuran tubuh.
Fungsi tulang tengkorak (cranium)
Berfungsi melindungi organ vital di dalam kepala dan mempertahankan bentuk dan
kekuatan untuk melindungi otak.
Tulang dahi (frontal)
Terletak di depan kepala dan melebar ke samping hingga ke bagia ntengah telinga atas
tulang pelipis. Fungsinya melindugi bagin depan organ dalam kepala.
Tulang baji (spenoid)
Terletak di antara tulang dahi dan pelipis dengan bentuk pipih dan cenderung cekung
ke dalam. Fungsinya melindungi otak di bagian sudut atau samping wajah.
Tulang pelipis (temporal)
Terletak di samping dahi dan mata dan di atas tulang pipi. Bentuknya melengkung di
depan telinga. Berfungsi melindungi otak dan tempat melekatnya otot-otot pendukug kinerja
otak.
Tulang tapis (ethmoid)
Terletak di depan tulang baji dan diantara tulang mata. Bentuknya pipih, kecil, dan
berjumlah 2. Fungsinya:

Membentuk dinding belakang lekuk mata.

Membantu proses penglihatan.

Menjaga Kesehatan rongga nasal (tulang hidung).
Tulang kepala belakang (osipital)
Bentuknya seperti cawan, melengkung, dan berongga. Berfungsi sebagai tempurung
untuk melindungi otak dari bagian belakang, organ-organ dalam telinga, dan meminimalisir
dampak ketika jatuh atau trauma pada kepala.
Tulang ubun-ubun (parietal)
Lokasinya di bagian atas, tengah kepala dan melebar ke setengah kepala. Berfungsi
melindungi otak tengah (mid brain) dan otak belakang.
Tulang Pendengaran (auditori)
Berfungsi untuk menerima dan menyalurkan gelombang suara serta mejaga
keseimbangan tubuh.
Tulang martil (maleus)
Terletak di dalam gendang telinga dan ujung tulang landasan. Menyusun tulang
pendengaran pada telinga tengah. Berfungsi menghantarkan getaran suara ke tulang landasan
dari gendang telinga.
Tulang landasan (inkus)
Terletak di dekat tulang maleus. Berfungsi memberi respons tulang maleus.
Tulang sanggurdi (stapes)
Terletak setelah tulang inkus. Berfungsi memberikan respon getaran dari tulang stapes
dan mengalirkan gelombang suara ke telinga dalam.
Tulang Hyoid
Adalah tulang yang berbentuk huruf U dan terdapat di antara laring dan mandibula.
Berfungsi sebagai pelekatan otot mulut dan lidah.
Tulang Vertebra
Berfungsi sebagai penyangga berat tubuh dan memungkinkan manusia melakukan
berbagai macam posisi dan Gerakan.
Tulang Iga/Rusuk (costae)
Adalah tulang yang Bersama-sama dengan tulang dada membentuk perisai. Berfungsi
melindungi organ-organ penting di dada, yaitu paru-paru dan jantung.
Tulang Dada (sternum)
Berhubungan dengan tulang iga untuk mengatur kembang-kempis yang berkaitan
dengan irama pernafasan. Berfungsi melindungi paru-paru dan jantung.
Gelang panggul dan tulang pelvis
Gelang panggul (tulang pelvis)
Gelang panggul merupakan penghubung antara badan dan anggota bawah, yaitu tulang
sacrum dan koksigeus yang bersendi satu dengan lainnya pada simfisis pubis. Pelvis terbagi
menjadi:

Rongga besar (pelvis mayor): pada wanita

Rongga kecil (pelvis minor): pada laki-laki
Panggul Besar
Suatu pasu yang terletak di bawah garis tepi atau line terminalis.
Panggul Kecil
Dibentuk oleh tulang illium yang melebar di atas linea terminalis.
Pintu Atas Panggul (aditus pelvis)
Dibentuk oleh promontorium dari sacrum, garis ilio-pektinal (disetiap sisi) dan krista
dari tulang-tulang pubis (tulang duduk).
Pintu Bawah (exitus pelvis)
Dilingkari oleh os koksigeus dan tuberositas iskhii.
Kelainan Pada Tulang
Fisura atau tulang retak: kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang.
Fraktura atau tulang patah: tulang mengalami retak/patah akibat benturan keras.

Fraktur terbuka, cedera tulang tengkorak yang diikuti dengan rusaknya kulit di tempat
terjadinya retakan

Fraktur tertutup, cedera tulang tengkorak yang tidak membuat kulit penutup tulang
mengalami luka terbuka atau robek

Fraktur dasar tengkorak (basis cranii)
Terjadi kerusakan pada daerah dasar tulang tengkorak yang mencakup area tulang
sekitar mata, telinga, hidung, atau pun tengkorak di bagian belakang yang dekat Dengan
tulang belakang. Cedera tersebut diikuti dengan robekan selaput otak dan cedera yang
paling fatal.
Fase Penyembuhan Tulang
1. Peradangan (inflammation): mulai dari awal patah tulang dan berlangsung 2 – 3
minggu.
2. Pembentukan kalus halus (soft callus): cikal bakal penyambung tulang, berlangsung
selama 4 – 8 minggu setelah cedera.
3. Pembentukan kalus keras (hard callus): tulang baru mulai menjembatani fraktur pada 4
– 8 minggu, lalu tulang baru telah mengisi fraktur setelah 8 – 12 minggu.
4. Remodelling tulang: memperbaiki dan merombak diri.
Gangguan Tulang Belakang

Lordosis: keadaan tulang belakang yang melengkung ke depan.

Kifosis: keadaan tulang belakang yang melengkung ke belakang, sehingga badan
terlihat bungkuk

Skiliosis: keadaan tulang belakang melengkung ke samping kiri atau kanan.
Rachitis
Menyebabkan tulang kondisi seseorang menjadi lunak karena kekurangan vitamin D.
disarankan banyak mengonsumsi telur, susu, dan minyak hati ikan serta berjemur di bawah
sinar matahari.
Kram
Merupakan keadaan otot berada dalam keadaan kejang karena terlalu lama aktivitas
otot secara terus-menerus.
Hipertropi
Merupakan suatu keadaan otot yang lebih besar dan lebih kuat karena sering dilatih
bekerja dan berolahraga.
Atrofi
Disebabkan karena infeki virus polio. Pemulihannya dengan memberikan Latihan otot,
pemberia stimulant listrik, atau dipijat dengan Teknik tertentu.
Klasifikasi Tulang
Berdasarkan bentuknya:

Tulang pipa/Panjang: berfungsi menahan berat tubuh dan pergerakan. Berbentuk
silindris, terdiri dari diafisis dan epifisis.

Tulang pendek: berfungsi memberikan kekuatan dan kekompakkan pada area
pergerakan terbatas. Berstruktur kuboid ditemukan berkelompok.

Tulang pipih: berfungsi memberikan permukaan yang luas untuk perlekatan otot dan
memberikan perlindungan. Strukturnya mirip lempeng.

Tulang ireguler: bentuknya tidak beraturan dengan struktur tulang yang sama dengan
tulang pendek.

Tulang sesamoid: formasi persendian bersambungan dengan kartilago, ligament atau
tulang lainnya. Bentuknya tulang kecil bulat.
Sendi dan Pergerakan Sendi
Adalah strktur khusus yang diperlukan dalam artikulasi (hubungan antartulang).
Terdapat 3 jenis sendi, yaitu:
1. Sinartosis
Dibungkus jaringan ikat fibrosa atua kartilago. Terbagi atas:

Sutura: sendi dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat. Ditemukan pada
tulang tengkorak. Contohnya sutura sagittal dan parietal.

Sinkondrosis: sendi tulang yang dihubungkan dengan kartilago hialin.
Contohnya, lempeng epifisis, dan epifisis dan diafisis pada tulang Panjang anak.
2. Amfiartosis
Berfungsi sebagai respon terhadap torsi dan kompresi. Terdiri atas:

Simfisis: merupakan bantalan sendi, memungkinkan sedikit Gerakan.
Contohnya, simpisis pubis.

Sindemosis: terbentuk saat tulang-tulang berdekatan yang dihubungkandengan
serat-serat jaringan ikat kolagen. Contohnya, tulang bersisihan, seperti radius
dna ulna, tibia dan fibula.

Gomposis: sendi di mana tulang berbentuk kerucut yang masuk dengan pas
dalam kantong tulang. Contohnya, gigi yang tertanam pada tulang rahang.
3. Diartosis

Sendi engsel, yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan Gerakan hanya
satu arah.

Sendi putar, hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang
berputar terhadap tulang lain sebagai porosnya.

Sendi pelana, hubungan antar tulang yang memungkinkan Gerakan bebas atau
segala arah.

Sendi kondiloid atau ellipsoid, yaitu hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan kanan, Gerakan
maju dan mundur, Gerakan depan dan belakang.

Sendi peluru, hubungan antar tulang yang memungkinkan Gerakan bebas atau
segala arah.

Sendi luncur, hubungan antar tulang yang memungkinkan Gerakan badan
melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang (menggeliat).
Pergerakan sendi
1. Fleksi: Gerakan memperkecil sudut antara dua tulang. Contoh: menekuk siku, lutut,
atau torso ke arah samping.
2. Dorso fleksi: Gerakan meninggalkan daerah dorsal kaki. Contoh: menekuk telapak kaki
dipergelangan ke arah depan.
3. Planta fleksi: Gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki.
4. Ekstensi: gerkan memperbesar sudut antar dua tulang.
5. Abduksi: Gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh. Contohnya jari tangan
dan jari kaki.
6. Adduksi: Gerakan bagian tubuh saat Kembali ke aksis utama tubuh/kebalikan dari
Gerakan abduksi.
7. Rotasi: Gerakan tulang berputar disekitar aksis pusat tulang sendiri tanpa mengalami
dislokasi lateral. Contoh: menggelengkan kepala.
8. Pronasi: rotasimedial lengan bawah dalam posisi anatomis, mengakibatkan telapak
tangan menghadap ke belakang.
9. Supinasi: rotasi lateral lengan bawah, mengakibatkan telapak tangan menghadap ke
depan.
10. Sirkumduksi: kombinasi semua Gerakan anguar dan berputar membuat suatu ruang
membentuk kerucut. Contoh: mengayunkan lengan berbentuk putaran.
11. Inversi: Gerakan sendi pergelangan kaki memungkinkan telapak kaki menghadap
kedalam atau kearah medial.
12. Eversi: Gerakan sendi pergelangan kaki memungkinkantelapak kaki menghadap ke
arah luar.
13. Rotaksi: memajukan bagian tubuh. Contoh: menonjolkan rahang bawah ke depan,
memfleksi gidle pectoral untuk membusungkan dada.
14. Retraksi: Gerakan menarik bagian tubuh ke arah belakang. Contoh: meretraksi
mandibular
15. Elevasi: pergerakan struktur ke arah superior. Contoh: mengatupkan mulut
16. Depresi: menggerakkan suatu struktur ke arah inferior. Contohnya membuka mulut.
WEEK 7
Muskulo atau Muskular adalah jaringan yang terdapat di otot dalam tubuh.

Muskulo artinya otot, ilmu yang mempelajari tentang jaringan otot adalah
myologi.

Skeletal artinya tulang, ilmu yang mempelajari tentang tulang manusia dan
tulang hewan serta kelainan pad atulang adalah osteology.
Anatomi Sistem Otot (muskulus)
Adalah organ tubuh yang mengubah energi kimia menjadi energi gerak/mekanik. Otot
berperan sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi. Otot membentuk 40 – 50 % dari
BB terdiri dari 1/3 protein dan ½ aktivitas metabolic (istirahat). Berdasarkan letak an struktur
sel, otot dibedakan menjadi 3 bagian:
1. Otot rangka (otot lurik): bergerak secara sadar dengan kontraksi sangat cepat dan kuat.
Melekat pada rangka tubuh.
2. Otot polos: tidak berlurik, bekerja secara tak sadar (involunter) dengan kontraksi lambat
dan kuat, dan ditemukan pada dinding berongga; seperti kandung kemih, dinding pad
system pencernaan, dan system sirkulasi darah.
3. Otot jantung: memiliki serat lintang involunter dan struktur otot yang sama dengan otot
lurik, dan bekerja secara terus-menerus namun memiliki massa istirahat, yaitu pada saat
setiap kali berdenyut.
Fungsi Otot
1. Menghasilkan Gerakan rangka, seperti kontraksi dan relaksasi.
2. Mempertahankan postur dan posisi tubuh.
3. Mempertahankan suhu tubuh, energi dan menghasilkan panas.
4. Menyokong jaringan lunak dan menggerakkan organ-organ dalam tubuh.
5. Mengatur pintu masuk dan keluar saluran dalam system tubuh.
Struktur Otot
Otot Rangka (otot lurik)

memiliki bentuk sel seperti benang/filament.

di bagian tepi serabut terdapat banyak inti dengan Panjang serabut hingga 30
cm dan lebar antara 10 – 100 mikron.

Otot rangka berbentuk silindris.
Otot Polos

Memiliki bentuk sel seperti silindris/gelendong dengan kedua ujung meruncing
dengan ukuran serabut sel antar 20 mikron.

Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.

Permukaan sel otot halus/licin dan polos.
Otot Jantung (otot kardiak)

Banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.

Panjang: 85 – 100 mikron.

Diameter: sekitar 15 mikron.
Komponen Otot

Tendon: jaringan ikat fibrosa (tidak elastic), tebal dan berwarna putih. Berfungsi
menghubungkan otot rangka dengan tulang.

Fascia: jaringan ikat gabungan (fibrus dan areolar) yang membungkus dan
menghimpun otot menjadi satu, dan sel satelit befungsi dalam perbaikan jaringan otot
yang rusak.

Sarcolemma (serat otot) dan sacroplasma: unit structural jaringan otot yang bediameter
0,01 – 0,1 mm dan Panjang 1 – 40 mm untuk melapisi suatu sel otot dan berfungsi
sebagai pelindung otot.

Miofilamen: filament halus dari myofibril, terbagi menjadi dua jenis, yaitu miofilamen
homogeny untuk otot polos, dan miofilamen heterogeny untuk otot jantung dan lurik.

Sarkoplasma: cairan sel otot, fungsinya untuk tempat myofibril dan miofilamen berada.
Jenis-jenis otot berdasarkan Gerakan:
Otot Antagonis
Adalah hubungan antar otot yang cara kerjanya bertoak belakang dan menimbulkan
Gerakan berlawanan.

Ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan), misalnya
pada otot trisep dan bisep.

Depressor (Gerakan ke bawah) dengan elevator (ke atas), misalnya
Gerakan menunduk dan menengadah pada kepala.
Otot Sinergis
Adalah hubungan antar otot yang gerakannya searah dengan cara kerja yang saling
mendukung. Contohnya pronator teres dan pronator kuadrus.
Masa Otot

Origo otot, ujung otot yang melekat lebih dekat dengan batang tubuh atau pada tulang
yang tidak bergerak.

Insersi otot (instertio), tempat lekat otot pada tulang laing yang relative banyak
berpindah saat kontraksi.

Tendon, jairngan ikat yang kuat dan melekat pada rangka tubuh dan berfungsi sebagai
tali penarik pada pergerakan.

Ligament, jaringan ikat penghubung tulang dan sendi-sendi.

Kartilago, yaitu tulang rawan.
Kelompok Otot
Menurut jumlah kepala otot:

Otot biseps

Otot triseps

Otot quadriceps
Menurut pekerjaan otot:

Otot sinergis

Otot antagonis

Otot adductor

Otot abductor

Otot fleksi

Otot ekstensor

Otot pronator

Otot endorotasi

Otot eksorotasi

Otot dilutes

Otot kontraks

Otot supinasi

Otot elevasi

Otot depresi

Otot inversi

Otot eversi
Otot Adduktor
Otot yang menggerakkan anggota kejurusan tubuh (mendekati) tubuh. Letaknya otot di
paha terletak tepat di dalam pektinus dan adductor longus. Bentuknya sedikit segitiga, muncul
di permukaan luar tubuh pubis dan ramus inferior pubis, antara gracilis dan abturator externus.
Fungsi adductor brevis:

Menarik paha ke arah medial.

Menstabilkan Gerakan kiri ke kanan batang tubuh pada saat berdiri dengan kedua kaki.

Menyeimbangkan tubuh saat berdiri di permukaan yang bergerak.
Otot Abduktor
Otot yang bekerja menggerakkan anggota tubuh menjauhi tubuh. Pada femur, terjadi
pergerakan pada bidang frontal dan menjauhi sumbu tubuh. Gerakan dibatasi kerja otot
adductor dan ligamentum pubofemoral. Proses keaktifan sendi panggul pada otot abductor
sebesar 0˚ – 45˚.
Otot Fleksi
Otot yang bekerja membengkokan sendi tulang atau meliput sendi, dengan gerakannya
mengurangi sudut antar 2 tulang atau menekuk. Pada Gerakan ini menyatukan dua bagian
anggota tubuh atau menekuk sendi. Contohnya, jongkok.
Otot Ekstensor
Otot yang bekerja meluruskan Kembali sendi tulang kepada kedudukan semula dengan
Gerakan meningkatkan sudut antar 2 tulang atau meluruskan tekukan. Pada Gerakan ini
menjauhkan 2 bagian anggota tubuh atau meluruskan sendi. Contohnya, berdiri.
Otot Pronator
Otot dimana ulna dan radial dalam keadaan menyilang dengan Gerakan memutar
lengan bawah. Posisi pada Gerakan tersebut rawan atau terlentang. Contohnya, telapak tangan
menghadap ke belakang atau ke bawah. Biasanya mengacu pada rotasi lengan atau kaki.
Otot supinasi
Otot supinasi merupakan kebalikan dari Gerakan otot pronator. Terjadi Gerak
menengadah tangan dengan Gerakan memutar lengan. Contohnya, telapak tangan atau lengan
menghadap ke depan atau ke atas.
Otot Endorotasi
Adalah otot yang memutar anggota gerak kedalam. Contohnya, Gerakan kaki memutar
ke arah median.
Otot Eksorotasi
Adalah otot yang memutar anggota gerak keluar. Contohnya, Gerakan kaki memutar
ke arah lateral.
Otot Dilutas
Adalah Gerakan yang memanjangkan otot.
Otot Kontraks
Adalah Gerakan yang memendekkan otot.
Otot Protaksi
Adalah Gerakan tulang ke depan tanpa mengubah sudut. Gerak ini terjadi di anteriorposterior pada tulang belikat dan rahang dengan Gerakan penarikan ke depan. Contohnya
mendorong sesuatu, atau melempar bola.
Otot Retraksi
Adalah Gerakan kebalikan dari protaksi dan Gerakan penarikan ke belakang.
Otot Elevasi
Adalah Gerakan mengangkat atau arahnya ke atas. Terjadi Gerakan naik-turun di
bawah horizontal. Contohnya mengangkat sendi bahu secara vertical ke atas, dan mengunyah
pada mulut.
Otot Depresi
Adalah gerak menurunkan atau arahnya ke bawah. Terjadi Gerakan memindahkan
bagian tubuh ke bawah. Contohnya, memindahkan rahan bawah untuk membuka mulut dan
epresi sendi bahu menurunkan lengan yang sesuai secara vertical ke bawah.
Otot Inversi
Adalah gerak memiringkan atau membuka telapak kaki ke arah dalam tubuh dengan
Gerakan memutar telapak kaki ke arah garis tengah tubuh (median). Contohnya, Gerakan saat
pergelangan kaki diputar.
Otot eversi
Adalah gerak memiringkan atau membuka telapak kaki ke arah luar tubuh dengan
Gerakan telapak kaki menjauhi bidang median atau ke arah lateral. Contohnya, Gerakan saat
memiringkan telapak kaki menjauh.
Download