Uploaded by fajarbayu07

BAB 1 (1)

advertisement
IMPLEMENTASI SIMULATOR MESIN CNC DAN MODUL UNTUK
MENINGKATKAN KEEFEKTIFAN DAN EFESIENSI BELAJAR SISWA KELAS
XI SMK SORE TULUNGAGUNG PADA MATA PELAJARAN CNC
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan
Dosen Pengampu
: Dr. H. Dwi Agus Sudjimat, S.T., M.Pd.
Oleh :
Fajar Bayu Pambudi
; 180511625547
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
OKTOBER 2020
BAB 1
1.1.
LATAR BELAKANG
Berdasarkan UU sisdiknas Nomor 20 tahun 2003, pasal 1 dinyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Berbagai masalah telah dilanda bangsa kita yang pemicunya adalah krisis
ekonomi yang sudah berkembang menjadi krisis sosial politik, jumlah pengangguran
yang meningkat, dan hutang luar negeri yang semakin hari semakin bertambah.
Dengan dibuatnya UU Sisdiknas (Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional)
diharapkan sektor pendidikan, khususnya pada kejuruan akan menjadi fokus
pemerintah dalam mengatasi krisis yang begitu banyak itu melalui peningkatan
sumber daya manusia. Apakah pendidikan kejuruan di Indonesia mampu untuk
mengatasi krisis tersebut ?.
Di negara maju seperti Jerman pendidikan kejuruan mempunyai peran utama
dalam pembangunan industri. Menurut Sugiono (2003: 12): “Jerman menjadi Negara
industri yang tangguh karena didukung tenaga terampil lulusan sekolah kejuruan.
Sekitar 80% sekolah menengah di Jerman adalah sekolah kejuruan dan 20% sisanya
adalah sekolah umum”.
Menurut Prima Syams, dkk(2017:14) Pendidikan teknologi dan kejuruan
merupakan suatu sistem pendidikan yang memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan
dengan pendidikan pada umumnya yaitu kurikulumnya dirancang dengan maksud
menghasilkan lulusan yang dapat bekerja dan dapat beradaptasi dengan situasi dan
kondisi di mana mereka bekerja. Pendidikan teknologi dan kejuruan mempunyai
orientasi pendidikan, justifikasi eksistensinya, fokusnya, standar keberhasilannya,
kepekaannya terhadap perkembangan masyarakat, perbekalan logistik, serta hubungan
dengan masyarakat dunia usaha yang berbeda dengan pendidikan pada umumnya.
Dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dituntut untuk menghasilkan
lulusan atau sumber daya manusia yang berkualitas dan nantinya bisa memberikan
kontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu kegiatan
belajar harus ditingkatkan secara terus menerus. Hasil belajar tidak dilihat dari aspek
kognitif melainkan aspek psikomotorik yang dikuasai oleh siswa dalam satu bidang
sesuai dengan program studi yang diambil. Aspek psikomotorik diperoleh melalui
praktikum yang dilakukan oleh siswa. Aspek ini yang membedakan sekolah kejuruan
dengan sekolah umum.
SMK SORE Tulungagung merupakan salah satu SMK di Tulungagung yang
memiliki Jurusan Teknik Pemesinan. Salah satu dari kompetensi dasar yang ada di
Jurusan Teknik Pemesinan adalah mampu melakukan praktik pemesinan dengan
mesin CNC (Computer Numerically Controlled). Seiring dengan perkembangan
teknologi dan tuntutan industri akan penggunaan mesin perkakas CNC sebagai
perangkat manufaktur industri yang mengalami peningkatan. Hal tersebut
menyebabkan kebutuhan tenaga kerja untuk pengoprasian mesin CNC seperti posisi
operator dan programmer juga meningkat.
Di SMK SORE Tulungagung, salah satu kompetensi pada pekerjaan
pemesinan dengan mesin CNC yaitu siswa mampu membuat program dan
mengoperasikan mesin CNC baik pekerjaan membubut menggunakan mesin CNC 2
Axis maupun frais menggunakan mesin CNC 3 Axis. Agar tercapainya kompetensi ini
pembelajaran tidak hanya teori, tetapi perlu ada praktik untuk mengoperasikan mesin
itu sendiri. Oleh karena itu setiap Jurusan Teknik Pemesinan di SMK harus memiliki
fasilitas yang mamadai seperti ketersediaan mesin dan media pembelajaran.
Mata pelajaran CNC Dasar diberikan kepada siswa kelas XI Jurusan Teknik
Pemesinan SMK SORE Tulungagung. SMK SORE Tulungagung dalam penyampaian
materi pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab. Kekurangan
dalam pembelajaran praktik mesin CNC di SMK ini adalah alat yang jumlahnya
terbatas sedangkan jumlah siswa yang banyak dan juga tidak terdapat buku yang
digunakan untuk mempelajari mesin tersebut. Mesin CNC merupakan peralatan yang
paling penting dalam belajar mengajar pemrograman CNC di SMK. Karena harga dari
mesin CNC yang relatif mahal sekolah tidak mampu menyediakannya, jadi dalam hal
tersebut siswa tidak bisa menggunakan mesin CNC secara maksimal. Akibatnya
banyak siswa yang tidak dapat mencapai standar kompetensi dari pemrograman CNC
dan juga terhambatnya proses pembelajaran serta kurangnya minat dan motivasi
dalam mengikuti pelajaran.
Keterbatasan mesin CNC, media serta metode pembelajaran yang kurang tepat
dapat diatasi dengan penerapan simulator mesin CNC dan pemberian modul. Dengan
adanya simulator mesin CNC dan pemberian modul diharapkan memudahkan siswa
dalam memahami materi pelajaran, menambah minat belajar. Tetapi untuk
permasalahannya media simulator CNC menggunakan media berupa software yang
dioperasikan dengan menggunakan komputer, sementara sebagian besar siswa tidak
memiliki komputer serta bagaimana penerapan media simulator dan pemberian modul
dalam standar kompetensi memprogram dan mengoperasikan mesin CNC dapat
meningkatkan keefektifan dan efesiensi belajar sisa kelas XI Jurusan Teknik
Pemesinan SMK SORE Tulungagung ?
Berdasarkan uraian di atas, penulis melihat bahwa hal semacam ini menarik
dan berpotensi untuk dijadikan sebuah penelitian yang kemudian disusun menjadi
sebuah karya tulis ilmiah berupa skripsi dengan judul : “IMPLEMENTASI
SIMULATOR MESIN CNC DAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN
KEEFEKTIFAN DAN EFESIENSI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK SORE
TULUNGAGUNG PADA MATA PELAJARAN CNC”
1.2
RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimanakah pola penerapan simulator mesin CNC dan modul untuk
meningkatkan keefektifan dan efesiensi, dan belajar siswa dalam mata pelajaran
CNC ?. Bagaimanakah keefektifan dan efesiensi belajar CNC siswa kelas XI
SMK SORE TULUNGAGUNG dengan penggunaan simulator CNC dan Modul
dalam pembelajaran memprogram mesin CNC ?.
1.3
TUJUAN PENELITIAN
a. Menegetahui pola penerapan simulator mesin CNC dan modul untuk
meningkatkan keefektifan dan efesiensi belajar siswa dalam mata pelajaran CNC.
b. Mengetahui keefektifan dan efesiensi belajar CNC siswa kelas XI SMK SORE
TULUNGAGUNG dengan penggunaan simulator CNC dan Modul dalam
pembelajaran memprogram mesin CNC.
1.4
HIPOTESIS PENELITIAN
a.
Penggunaan simulator dan modul dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi
belajar siswa selama proses pembelajaran CNC Dasar.
1.5
KEGUNAAN PENELITIAN
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan bagi pihak
yang memerlukan referensi berkaitan dengan permasalahan yang diangkat pada
penelitian ini.
2. Praktis
a. Bagi penulis, sebagai sarana pembelajaran untuk menambah wawasan dalam
penelitian ilmiah.
b. Bagi
pendidik, untuk
mengukur sejauh
mana mereka mampu
untuk
menyampaikan standar kompetensi mata pelajaran ini pada siswa serta untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa itu.
1.6
ASUMSI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk ke dalam kategori penelitian tindakan (Action Research).
Penelitian ini berhubungan dengan kegiatan pendidikan, penelitian tindakan banyak
digunakan untuk meneliti upaya perbaikan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu
kemudian dikenal istilah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian
tindakan kelas adalah salah satu jenis penelitian tindakan yang dilakukan guru untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya. (Pardjono. dkk, 2007: 12).
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengatasi suatu permasalahan di dalam kelas, yaitu
masalah prestasi belajar siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan pada
pembelajaran memprogram CNC
yang masih rendah. Tindakan yang direncanakan
berupa penerapan simulator dan pemberian modul pemrograman CNC dengan metode
ceramah, diskusi, demonstrasi, dan tanya jawab untuk meningkatkan motivasi dan minat
siswa dan juga hal tersebutr diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pemrograman
CNC pada mata pelajaran CNC siswa kelas XI SMK SORE Tulungagung.
1.6
RUANG LINGKUP DAN KETERBATASAN PENELITIAN
a. Variabel
Dalam penelitian ini terdapat variabel diantaranya, yaitu penggunaan media
simulator mesin CNC dan modul, strategi pembelajaran, keefektifan dan efesiensi
belajar.
b. Populasi/Subjek
Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik
Pemesinan di SMK Nasional Berbah dengan jumlah siswa sebanyak 35 siswa.
Sasaran penelitian adalah keefektifan dan efesiensi belajar siswa terhadap mata
pelajaranCNC Dasar Program Keahlian Teknik Pemesinan pada standar kompetensi
pemrograman CNC dengan menggunakan simulator CNC dan modul CNC.
c. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SMK SORE Tulungagung.
d. Keterbatasan Penelitian
Tidak ditemukan hambatan dalam pelaksanaan penelitian ini
1.7
DEFINISI ISTILAH
a. Penggunaan simulator CNC
Melalui media simulator CNC siswa dapat berperan secara optimal dan maskimal.
Siswa juga harus berpikir saat menjalankan simulasi agar saat melakukan pekerjaan
di luar simulasi atau pada saat pemrograman mesin dapat meminimalisir terjadinya
kesalahan.
b. Pemberian modul
Pemberian modul merupakan metode pembelajaran yaitu pemberian semacam
buku praktis tentang mesin-mesin CNC beserta cara penjelasan dan cara
pemrograman yang membuat siswa agar mudah memahami pelajaran mesin CNC itu.
c. Strategi Pembelajaran
Usaha yang dilakukan seorang guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan secara efektif dan efesien. Dalam hal ini peneliti melakukan penerapan
strategi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran simulator CNC dan
pemberian modul yang digabung dengan metode ceramah, tanya jawab, dan latihan
memprogram CNC.
d. Efektifitas dan Efesiensi Belajar
Efektifitas dan Efesiensi Belajar merupakan metode belajar siswa dengan usaha yang
minimal dan memanfaatkan metode-metode belajar tertentu untuk menghasilkan
prestasi siswa yang maksimal. Dalam hal ini metode yang digunakan metode
ceramah, tanya jawab, dan latihan memprogram CNC. Untuk pencapaian efektif dan
efisiensinya penggunaan modul dan pemberian modul di sekolah dinyatakan dalam
bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes.
Download