Nama : Ricky Nugraha NPM : 201910415008 Matkul : Komunikasi Organisasi Contoh Teori Klasik Contohnya adalah Indonesia pada zaman orde baru yang senantiasa mementingkan kestabilan ekonomi,politik, dan keamanan. Sehingga siapapun atau apapun yang dapat menggangu kestabilan Negara pasti disingkirkan. Pejabat-pejabat dan posisi stategis selalu ditentukan dari atas untuk menjaga kestabilan tersebut. Organisasi-organisasi yang mengukuti teori klasik ini tidak bisa mengakomodir kreativitas dan dinamika, karena organisasi hanya ingin ‘mencari aman’ saja. Contoh lain dalam dunia bisnis banyak dijumpai pada perusahaan-perusahaan keluarga yang cenderung mempertahankan nilai-nilai leluhur yang bergaya tradisional. Demikian pula pada perusahaan-perusahaan BUMN banyak dikontrol oleh pemerintah. Tak heran organisasi-organisasi ini cenderung kaki,sulit berkembang dan bersifat mekanis seperti mesin. Teori yang bersangkutan Dalam teori klasik : Teori Birokrasi , Teori Administrasi, dan Teori Manajemen Ilmiah. Contoh Teori Transisional Contohnya adalah Ketika zaman reformasi, Kebebasan pers di Indonesia mulai dilepas Budaya militeristik mulai dikurangi, dan otonomi daerah mulai dijalankan. Sentralisasi kekuasaan berubah menjadi detentralisasi Pengakuan dan penghargaan atas kemajemukan budaya, social, dan agama menggantikan paham mayrias-mayooritas. Dan juga dalam dunia bisnis, banyak perusahaan yang beralih dari perusahaan keluarga menjadi perusahaan yang berbasis profesinalitas, seperti Bakrie Grup, Salim Group, Sinaar Mas atau Eka Group, dll. BUMN pun banyak yang diprivatisasi seperti Indosat, Telkom, dll. Teori yang bersangkutan dalam teori transisional : Teori Fusi dari Bakke dan Arygri dan Teori Sistem Katz dan Kahn Contoh Teori Mutakhir Contohnya adalah Orang-orang dihadapkan pada banyak pilihan, sehingga kompetisi tak terhindarkan. Ketika Wings Group berpikir bahwa hanya dengan ‘bermain harga’ maka mereka bisa memenangkan persaingan pasar consumer goods, maka pesaingnya sudah berpikir jangka panjang bahwa perceived quality lebih penting untuk membangun loyalitas konsumen. Terbukti, ketika masyarakat mulai merasakan ‘akibat’ dari membeli produk murah, mereka mulai ‘pintar’ dengan tidak cuma menuntut harga murah, tapi juga kualitas. Karena itu, Wings Group mengubah strateginya dengan membangun brand relationship dan tidak Cuma ‘menyogok’ konsumen dengan harga murah semurah-murahnya. Perceived quality dibangun, brand activation digencarkan, sehingga kini Wings Group bertransformasi dari ‘perusahaan murahan’ menjadi ‘perusahaan yang patut diperhitungkan’. Teori yang bersangkutan dalam Teori Mutakhir : Teori Pengorganisasian Wick