Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VII ASISTENSI DAN BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN USULAN SBU DALAM RANGKA PEMENUHAN RENCANA PENGOPERASIAN BANDAR UDARA H. MUHAMMAD SIDIK MUARA TEWEH – KALIMANTAN TENGAH Tahun 2020 DAFTAR NAMA TIM ASISTENSI & BIMTEK USULAN SBU DALAM RANGKA PEMENUHAN RENCANA PENGOPERASIAN BANDAR URARA H. MUHAMMAD SIDIK – MUARA TEWEH NO. 1. 2. 2. NAMA MOHAMAD ARIFIN Penata Tk.I (III/d) NIP. 19760326 199803 1 002 DEDE GUNAEFI Penata Muda Tk.I (III/b) NIP. 19810202 200712 1 001 HARDI KESUMA Penata Muda Tk.I (III/b) NIP. 19870515200812 1 002 JABATAN Inspektur Bandar Udara Level IV Inspektur Bandar Udara Level II Inspektur Navigasi Penerbangan KETERANGAN Ketua Tim Anggota Anggota Berdasarkan : 1. Surat Kepala Kantor UPBU Beringin – Muara Teweh No. KU.003/J.122/MTW/2020, Tgl. 24 Januari 2020; 2. Surat Kepala KOBU VII No. AU.201/3/18/OBU VII/2020, Tgl. 31 Januari 2020; 3. Surat Perintah Tugas Kepala KOBU VII No. KP.004/ST-...../I/KOBU VII/2020 Tgl. 31 Januari 2020 LATAR BELAKANG Mengapa harus disertifikasi? Wajib melaksanakan sertifikasi Wajib melaksanakan Safety Oversight Konvensi ICAO Sertifikasi untuk meningkatkan keselamatan Sertifikasi sebagai sistem dalam menilai pemenuhan keselamatan 3 4 PERATURAN NASIONAL ACT Nr.1/2009 Aviation Act Ministry Decree Director General Decree Manual of Standard (MoS) 139 Circular Safety Circular CASR 139 Aerodromes CASR 19 SMS Advisory Circular /AC (operator) Staff Instruction/SI (regulator) MoS 139 - Adopted from Annex 14 • 10 Staff Instructions of CASR 139 25 Advisory Circulars (ACs) of CASR 139 • 14 Safety Circulars 4 5 PERATURAN NASIONAL Pasal 217 1. Setiap bandar udara yang dioperasikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta ketentuan pelayanan jasa bandar udara. 2. Bandar udara yang telah memenuhi ketentuan keselamatan penerbangan, Menteri memberikan: a. sertifikat bandar udara, untuk bandar udara yang melayani pesawat udara dengan kapasitas lebih dari 30 (tiga puluh) tempat duduk atau dengan berat maksimum tinggal landas lebih dari 5.700 (lima ribu tujuh ratus) kilogram; atau b. register bandar udara, untuk bandar udara yang melayani pesawat udara dengan kapasitas maksimum 30 (tiga puluh) tempat duduk atau dengan berat maksimum tinggal landas sampai dengan 5.700 (lima ribu tujuh ratus)kilogram. 5 6 PERATURAN NASIONAL TERKAIT SBU UU No 1 Tahun 2019 • Pasal 217 CASR 139 • PM 83 Tahun 2017 ; CASR 139 Vol. I Aerodrome • PM 62 Tahun 2017 ; SMS • PM 67 Tahun 2017 ; Exemptions Staff Instruction • SI 139-01 KP 220 Tahun 2017, dll Advisory Circular • AC 139-05 KP 216 Tahun 2017, dll 6 7 PERATURAN NASIONAL TERKAIT SBU LAINNYA Staff Instruction • • • • • • KP 85 Tahun 2016 ; Exemption KP 596 Tahun 2015 ; Amandemen AM KP 622 Tahun 2015 ; Acceptence SMS KP 578 Tahun 2015 ; Amandemen SBU/RBU KP 593 Tahun 2015 ; Verivikasi Data Aeronautika BU, dll. Advisory Circular • • • • • KP 197 Tahun 2017 ; AM KP 041 Tahun 2017 ; Lisensi/Rating Personel BU KP 22 Tahun 2015 ; Standar Kompetensi Personel BU KP 038 Tahun 2017 ; Apron Management Service dll 7 7 PERATURAN INTERNASIONAL ANNEX 14 VOLUME I AERODROME • Std 1.4.1 • Std 1.4.4 Annex 19 SMS ICAO Doc. 9774 Manual on Certification ICAO Doc. 9859 Safety Management System ICAO Doc. 9981PANS-Aerodrome 8 8 MODEL SERTIFIKAT DAN REGISTER BANDAR UDARA …1 SARPs ICAO Mandatory Recommendation Manual Of Standard (MOS) Memenuhi MOS Tidak Memenuhi MOS diperlukan dalam rangka menjamin keselamatan operasi bandar udara sesuai kondisi bandar udara tersebut SBU atau RBU EXEMPTION (SBU) CATATAN (SBU & RBU) 9 SERTIFIKASI BANDAR UDARA 2 ON SITE AUDIT / VERIFICATION CASR Part 139 MoS Part 139 Advisory Circulars Safety Circulars AERODROME • Procedure •Facilities • Personnel COMPLIANCE AERODROME MANUAL COMPLIANCE MATRIX 1 10 10 SERTIFIKASI BANDAR UDARA Personnel • Competence of Managerial Level • Licensing of Front Liner Facilities • Physical Characteristics • Visual Aids • RFF’s Procedure • SMS • AEP AERODROME MANUAL 11 TATA CARA PENERBITAN SBU DAN RBU Mengajukan Permohonan Pemeriksaan Administrasi Pemeriksan Teknis Operasional Penerbitan SBU atau RBU 13 1. PERSYARATAN ADMINISTRASI PROSES Akte Pendirian Perusahaan Aerodrome Manual SMS (wajib untuk SBU) TIDAK LENGKAP • Berita Acara Administrasi • Surat pemberitahun perbaikan (maks 3 bulan) AEP Dok. Amdal (Bandara Internasional) Bukti PNBP Penlok (Bandara Baru) Rencana Induk (Bandara Eksisting) LENGKAP • Berita Acara Administrasi • Surat pemberitahuan audit 13 14 PROSES 14 15 PROSES 15 16 AERODROME MANUAL BUKU PEDOMAN PENGOPERASIAN BANDAR UDARA (Aerodrome Manual) : Suatu dokumen hidup (life document) yang terdiri dari data dan informasi operasional, prosedur pengoperasian dan prosedur perawatan fasilitas bandar udara, struktur organisasi dan manajemen termasuk semua perubahannya yang telah diterima oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Data & Informasi Operasional Prosedur •Pengoperasian •Perawatan Perubahan (disetujui DGCA) AERODROME MANUAL 16 1/27/2020 AERODROME MANUAL Penulisan AM Harus ditulis dalam bahasa indonesia Bandara yang yang melayani rute penerbangan ke dan dari luar negeri dapat membuat dalam versi bahasa indonesia dan Inggris Melakukan updating/pemutakhiran data dan informasi Melaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam bentuk tertulis selambat lambatnya 14 (empat belas) hari sejak dilakukan pemutakhiran 17 1/27/2020 PENYIMPANAN AM Ketentuan • • • • Ditandatangani oleh Penyelenggara Bandar Udara dan Regulator Dalam bentuk ketikan / cetakan Dijilid dalam bentuk yang mudah untuk melakukan perubahan & pergantian Tersedia sistim perubahan dan penggantian, meliputi penataan, pelaksanaan dan rekaman sejarah AM dapat lebih dari satu dokumen Penyelenggara Bandar Udara harus : • Menyimpan 1 buah AM dalam bentuk cetakan. • Menyampaikan AM kepada DGCA. (lengkap & salinan terbaru) • Membuat salinan AM guna audit / inspeksi Direktur Jenderal Perhubungan Udara/Inspektur. • Bentuk Cetak, dan • Bentuk Elektronic Filing System (EFS). 18 1/27/2020 ISI AERODROME MANUAL Bagian 1 : Informasi Umum Bagian 2 : Data dan Informasi Lokasi Bandar Udara Bagian 3 : Data dan Informasi Pelayanan Penerangan Aeronautika (AIS) Bagian 4 : Prosedur Pengoperasian Bandar Udara Bagian 5 : Penyelenggara Administrasi Bandar Udara dan SMS Bandar Udara 19 ISI AERODROME MANUAL Bagian 4 : Prosedur Pengoperasian Bandar Udara 20 ISI AERODROME MANUAL Bagian 4 : Prosedur Pengoperasian Udara Bandar 21 RUANG LINGKUP SERTIFIKASI BANDAR UDARA ( KP 220 TH. 2017 ) SISTEM & ELEMEN SERTIVIKASI BANDAR UDARA • Ruang Lingkup (Sistem dan Elemen) meliputi pemeriksaan terhadap unsur 1. Personil, 2. Fasilitas/Peralatan, dan 3. Prosedur; UNSUR PERSONIL 1. Pemeriksaan dan review terhadap dokumen personel bandar udara (personel teknik bandar udara, listrik, dan Apron Movement Control / AMC. 2. Pemeriksaan keabsahan dan masa berlaku lisensi/rating personel bandar udara 3. Pemeriksaan penyalahgunaan kewenangan / kecakapan lisensi/rating personel bandar udara. UNSUR FASILITAS Pemeriksaan dan review terhadap fasilitas keselamatan dan fasilitas pokok bandar udara (runway, taxiway, apron, visual aids dan sistem kelistrikan, dan penunjang pelayanan darat pesawat udara, serta prasarana dan fasilitas sesuai ruang lingkup yang telah ditentukan, yaitu meliputi : Pemeriksaan kelaikan dan kecukupan fasilitas keselamatan dan fasilitas pokok bandar udara Pemeriksaan terhadap pelaksanaan pemeliharaan dan pengoperasian fasilitas keselamatan dan fasilitas pokok bandar udara. UNSUR PROSEDUR 1. Pemeriksaan dan review aerodrome manual, standard operating procedure (SOP) dan record pengawasan sebelumnya (audit/inspeksi) serta data kejadian (occurrence) selama pengoperasian bandar udara, meliputi : Pemeriksaan terhadap kelengkapan aerodrome manual, standard operating procedure (SOP) yang terdiri atas: aerodrome reporting, aerodrome inspection, maintenance of the movement area. Pemeriksaan terhadap kebenaran data dan informasi dalam aerodrome manual, pengupdate-an beserta pendistribusian aerodrome manual, standard operating procedure (SOP) Pemeriksaan terhadap pemenuhan prosedur dalam aerodrome manual, standard operating procedure (SOP) dengan pengoperasian bandar udara maupun helicopter stand jika melayani. PROSES 2. PEMERIKSAAN TEKNIS OPERASIONAL DI LOKASI Kesesuaian fasilitas, prosedur, personel dengan AM dan Standard Ref. MOS Vol I Aerodrome Ref. Best Practice (Rekomendasi) Menggunakan SI 139-01 Dituangkan dalam BA Hasil Audit Penerbitan SBU / RBU OPERATOR WAJIB : • Memenuhi standard yang berlaku dan best practice untukmeningkatkan keselamatan • Memiliki personel yang berkompeten untuk operasional dan pemeliharaan • Prosedur operasional dan pemeliharaan harussesuai • Implementasi SMS untuk memastikan keberlanjutan keselamatan 23 23 TIPE TEMUAN Pemeriksaan Teknis Operasionaldi Lokasi TIPE TEMUAN AUDIT Observasi temuan yang bersifat minor tetapi dapat berkontribusi terhadap tidakterpenuhinya ketentuan peraturan Pemberitahuan tidak terpenuhinya Peraturan (PTP) temuan tidak dipenuhinya (noncompliance) ketentuan peraturan Safety Alerts tipe khusus dari PTP yang bersifat SEGERA 24 PROSES 3. TINDAK LANJUT TEMUAN Inspektur membuat Laporan PascaAudit Penyampaian Temuan secara resmi melalui surat meliputi bataswaktu penyampaian tindak lanjut Tindakan pemulihan(remedial action) FORM PTP Langkah identifikasi (root causes identification) Tindakan perbaikan (corrective action) 25 25 PROSES 4. EVALUASI TINDAK LANJUT TEMUAN Pemohon menyampaikan Tindak Lanjut Temuan dalam waktu 28 hari kerja Inspektur melakukan evaluasi terhadap tindak lanjut temuan Jika tindak lanjut belum sesuai, disampaikan surat pemberitahuan guna perbaikan dalam waktu 3 bulan Jika sudah memenuhi ketentuan maka diterbitkan Sertifikat / Register 26 PEMENUHAN Jika standar tidak dapat terpenuhi? Penyelenggara membuat Safety Plan sebagai bagian dari SMS Safety Plan disampaikan untuk dievaluasi oleh Inspektur Direktur Jenderal dapat menerbitkan EXEMPTION berdasarkan Safety Plan yang telah disampaikan 31 1/27/2020 SAFETY PLAN Tujuan • Melakukan studi dan analisis terhadap dampak tidak terpenuhinya standar • Mendapatkan alternative pemecahan masalah • Memperkirakan efektifitas masing-masing alternative • Membuat rekomendasi perubahan atau pembatasan operasi atau pembatasan kapasitas atau hal terkait lainnya 32 1/27/2020 SAFETY PLAN Dibuat jika : • AM tidak dapat sesuai dengan CASR 139 • Tidak terpenuhinya standar MOS 139 • Perubahan prosedur dan fasilitas yang mempengaruhi keselamatan • Perubahan organisasi • Pekerjaan di daerah pergerakan • Perubahan pelayanan kapasitas • Prosedur pengoperasian baru 33 1/27/2020 SAFETY PLAN • Tujuan • Alasan • Target Keselamatan • Ref Aturan • Latar Belakang • Penilaian Resiko • Identifikasi Hazard • Penilaian Resiko • Indeks Resiko • Mitigasi termasuk strategi dan defences • Pemantauan • Kesimpulan 1/27/2020 30 EXEMPTIO N KP 85 Tahun 2016 1/27/2020 31 PENERIMAAN SMS Penerimaan SMS merupakan salah satu persyaratan dalam pemberian Sertifikat Bandar Udara dengan ketentuan sebagai berikut : Untuk bandar udara baru, dilakukan penerimaan Aerodrome SMS Manual dan SMS Implementation Plan Untuk bandar udara yang telah beroperasi, dilakukan penerimaan Aerodrome SMS Manual yang mencantumkan Safety Performance Indicator dan Target. 33 PENERIMAAN SMS (INITIAL) Tahapan Implementasi SMS Tahap I Perencanaan Tahap II Proses Reaktif Tahap III Proses Proaktif dan Prediktif Tahap IV Jaminan Keselamatan Pada saat penerimaan SMS untuk Initial SBU, tahapan Implementasi SMS minimal ada di Tahap I 34 TAHAP I Tahap I : Identifikasi Accountable Executive dan pelaksana SMS Uraian sistem kegiatan operasional bandar udara (sudah tercantum dalam AM). Uraian penting untuk mengetahui siapa saja yang berinteraksi dengan bandar udara. Analisa Kesenjangan (dasar utk membuat Rencana Implementasi SMS) Kebijakan Keselamatan Struktur Organisasi dan tanggung jawab keselamatan Dokumentasi SMS (SMS Manual, SMS Implementation Plan, SOP Pendukung) Promosi Keselamatan SMS Manual Rencana Implementasi SMS 35 RENCANA IMPLEMENTASI SMS • Rencana Implementasi SMS dibuat berdasarkan hasil analisa kesenjangan • Rencana Implementasi SMS harus memperhatikan organisasi external • Rencana Implementasi SMS harus direview dan diupdate jika perlu 36 FOKUS PEMENUHAN 37 TOPIK KARAKTERISTIK FISIK RUNWAY STRIP, RESA,CLEARWAY 1 BAB 3 AERODROME MANUAL DATA GUNA PUBLIKASI AIP • • • • KOORDINAT ARP,THR, P/S OBSTACLE ELEVASI KAT. PKP-PK ,dll PERSONEL BANDAR UDARA 4 5 DECLARED DISTANCE PERHITUNGAN 2 3 AMENDEMENT ANNEX UPDATE MOS LAGI 3 8 KARAKTERISTIK FISIK 39 RUNWAY STRIP KODE/JENIS RUNWAY PANJANG (m) 2, 3, 4 Instrument rwy kode1 60 60 Non-instrument rwy kode1 30 KODE/JENIS RUNWAY INSTRUMENT PRESCISION 3, 4 1, 2 INSTRUMENT NON-PRESCISION 3, 4 1, 2 NON-INSTRUMENT 3, 4 2 1 LEBAR (m) 300 150 300 150 150 80 60 40 RESA KODE/JENIS RUNWAY PANJANG (m) 3,4 Instrument rwy kode 1,2 90 90 Lebar Runway End Safety Area(RESA) = 2 x lebar Runway 41 CLEARWAY ITEM KET LOKASI DI UJUNG TORA / RUNWAY END PANJANG TIDAK MELEBIHI ½ PJG RUNWAY LEBAR MEMBENTANG LATERAL S.D. 75 m DARI SUMBU RUNWAY 42 PEMENUHAN FASILITAS UNTUK ARC D,E, DAN F ITEM D E F RUNWAY WIDTH 45 45 60 RUNWAY SHOULDER 60 60 75 18 (OMGWS < 9 m) 23 (OMGWS ≥ 9 m) 23 25 TAXIWAY SHOULDER ≥ 38 ≥ 44 ≥ 60 TAXIWAY STRIP ≥ 40,5 ≥ 47,5 ≥ 57,5 TAXIWAY WIDTH 43 STANDARD DAN KUALIFIKASI KOMPETENSI PEJABAT ORGANISASI PENYELENGGARA BANDARUDARA ContohTemuan OBS-03/KNO/SBU/IV/2018 Kompetensi Pejabat Bidang Keselamatan belum sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam CASR 139 antara lain terkait pendidikan dan pelatihan yang meliputi : a) b) c) d) e) f) Kebandarudaraan; Keudaraan; Manajemen bandar udara Aviation security (avsec) management. Security risk and crisis management dan Sistem manajemen keselamatan (safety management system/SMS). Acuan peraturan : PM 83 Tahun 2017 Bagian 139.031 KP 197 Tahun 2017 Bagian 5.1 Closing finding : Melengkapi kompetensi Pejabat Bidang Keselamatan sesuai dengan ketentuan Due date : 30 Mei 2018 44 DECLARED DISTANCE NO RWY TORA TODA ASDA LDA 13 PJG RWY TORA +CWY TORA +SWY PJG RWY JIKA TIDAK ADA DISPLACED THR 31 PJG RWY TORA +CWY TORA +SWY PJG RWY JIKA TIDAK ADA DISPLACED THR45 AMENDMENT 14 ANNEX 14 VOL. I 46 NEW … REVISIAERODROME REFERENCECODE RUNWAYSHOULDER LEBAR RUNWAY TURN PAD& RUNWAYSTRIP 4 7 AERODROME REFERENCE CODE LAMA ARC terdiri dari 2 element. Element 1 merupakan angka berdasarkan Aeroplane Reference Field Length. Element 2 merupakan huruf berdasarkan Wingspan dan Outer Main Gear Wheel Span. BARU ARC terdiri dari 2 element. Element 1 merupakan angka berdasarkan Aeroplane Reference Field Length. Element 2 merupakan huruf berdasarkan Wingspan 4 8 RUNWAY WIDTH LAMA BARU 4 9 RUNWAY SHOULDER LAMA BARU Width of runway shoulders 3.2.3 Recommendation.— The runway shoulders should extend symmetrically on each side of the runway so that the overall width of the runway and its shoulders is not lessthan: — 60 m where the code letter is D or E;and — 75 m where the code letter is F. Strength of runway shoulders 3.2.5 Recommendation.— A runway shoulder should be prepared or constructed so as to be capable, in the event of an aeroplane running off the runway, of supporting the aeroplane without inducing structural damage to the aeroplane and of supporting ground vehicles which may operate on the shoulder. Note.— Guidance on strength of runway shouldersis given in the Aerodrome Design Manual (Doc 9157), Part 1. 5 0 RUNWAY TURN PAD LAMA 3.3.6 The design of a runway turn pad shall be such that, when the cockpit of the aeroplane for which the turn pad is intended remains over the turn pad marking, the clearance distance between any wheel of the aeroplane landing gear and the edge of the turn pad shall be not less than that given by the following tabulation: BARU 3.3.6 The design of a runway turn pad shall be such that, when the cockpit of the aeroplane for which the turn pad is intended remains over the turn pad marking, the clearance distance between any wheel of the aeroplane landing gear and the edge of the turn pad shall be not less than that given by the following tabulation: 5 1 RUNWAY STRIP 52 TAXIWA Y 53 TAXIWA Y 54 Terima kasih Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VII