Bahasa Indonesia Kelompok 1 CBR EKA INDRIANI May 17, 2019 CRITICAL BOOK REPORT “Pendidikan bahasa indonesia” Dosen pengampu : Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum., Ph.D. Oleh : Nama : Eka Indriani Nim : 4171210005 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2019 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia mengenai Critical Book Report. Selama penyusunan makalah ini, penulis banyak mengalami hambatan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa baik isi maupun teknik penyajian tulisan masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberi tanggapan berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk meningkatkan mutu penulisan selanjutnya. Akhir kata semoga tugas makalah ini bermanfaat untuk kalangan umum maupun pendidikan. Medan, 16 Mei 2019 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR 1.2 Tujuan penulisan CBR 1.3 Manfaat CBR 1.4 Identitas buku BAB II RINGKASAN BUKU 2.1 Bab I: Pendahuluan 2.2 Bab II: Penulisan Teks Akademik 2.3 Bab III: Penulisan Teks Ulasan Buku 2.4 Bab IV: Penulisan Teks Proposal 2.5 Bab V: Penulisan Teks Laporan 2.6 Bab VI: Penulisan Teks Artikel Ilmiah BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU 3.1 Kelebihan buku 3.2 Kelemahan Buku BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahaami. Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi analisis bahasa, pembahasan tentang berbahasa Indonesia. Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok bahasa tentang berbahasa indonesia. 1.2 Tujuan penulisan CBR Tujuan Critical Book Report ini bertujuan: 1. Mengulas isi sebuah buku. 2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku. 3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia 1.3 Manfaat CBR Manfaat dari Critical Book Report: 1. Untuk menambah pengetahuan tentang berbahasa indonesia guna memudahkan pembaca maupun awam dalam memahami dan penerapannya untuk kedepannya. 2. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab dari buku. 1.4 Identitas buku 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Judul Pengarang Penerbit Cetakan Kota terbit Tahun terbit ISBN : Pendidikan Bahasa Indonesia Edisi Revisi : Drs. Sanggup Barus M.Pd. dkk : unimed press :: Medan : 2019 :- BAB II RINGKASAN BUKU 2.1 Bab I: Pendahuluan a. Kedudukan dan Fungsi Bahasa – Bahasa di Indonesia Bahasa – bahasa di indonesia dapat di kelompokkan menjadi 3 macam bahasa, yaitu Indonesia, bahasa daerah, dan juga bahasa asing. Dan di bawah ini setiap kelompok bahasa akan di uraikan secara singkat. 1. Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia sendiri berasal dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia. Dalam hal ini, bahasa Melayu itu sudah lama (berabad-abad) digunakan sebagai sebagai liguana franca “bahasa perhubungan” di nusantara ini selama masa Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda bahasa Melayu di kenal sebagai bahasa sehari – hari dengan istilah Melayu Pasar. Bahasa Melayu itu sendiri mudah di mengerti, memiliki toleransi kesalahan yang sangat besar serta mudah menyerap istilah – istilah dari bahasa lain dari para penggunanya. Karena itu juga, bahasa Melayu pasar di katakan sebagai bahasa yang sangat lentur. Selain itu ada pula bahasa Melayu Tinggi yang digunakan oleh para kalangan keluargakerjaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa Melayu Tinggi sedikit lebih sulit di pahami dari pada Melayu pasar karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Melayu pasar. Pemerintah Kolonial Belanda merasa bahasa Melayu pasar yang sangat lentur bisa mengancam keberadaan bahasa dan budaya, sehingga mereka mulai 2. 3. b. 1. mempromosikan bahasa Melayu Tinggi namun bahasa Melayu pasar sudah terlanjur di gunakan para pedagang yang melintasi Indonesia. Penamaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang dalam butir ketiga ikar nya berbunyi “kami, Putra Putri Indonesia, Menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia. Soekarno pada saat itu tidak memilih bahasa jawa bahasa daerahnya sendiri (pada saat itu mayoritas penggunanya sangat banyak) dan memilih bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.Bagi bangsa Indonesia, Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat tinggi karena merupakan bahasa nasional dan bahasa negara. Bahasa Indonesia mulai di kukuhkan pada 28 Oktober 1928 melalui sumpah pemuda yang di ikrarkan. Dari kedudukannya bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai suku bangsa yang berbeda latar belakang sosial, budaya, dan bahasa daerahnya, (4) alat komunikasi antardaerah dan antar budaya. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara di tetapkan pada 18 Agustus 1945, saat Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai UUD Negara Republik Indonesia. Dalam Undang – Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36 dinyatakan bahwa bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia dan kedudukannya sebagai bahasa negara memiliki fungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan (2) bahasa pengantar di dunia pendidikan, (3) bahasa perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan (4) bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern. Bahasa Daerah Bahasa daerah adalah bahasa – bahasa suku bangsa di Indonesia yang jumlahnya sangat banyak dan digunakan menyebar di seluruh daerah di Indonesia. Bahasa daerah berfungsi sebagai (1) lambang kebangsaan daerah, (2) lambang identitas daerah, (3) alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah, (4) sarana pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia. Bahasa daerah di gunakan sebagai pendukung bahasa Indonesia yang di ajarkan di sekolah dasar di daerah tersebut untuk mempermudah proses penyampaian pembelajaran, dan sumber kebahasaan dalam memperkaya bahasa daerah. Bahasa Asing Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat penghubung antarbangsa dan sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan nasional. Selain dari fungsinya untuk pemanfaatan ilmu pengetahun dan teknologi modern, bahasa asing hanyalah pelengkap fungsi bahasa Indonesia yang dikembangkan menjadi sarana serupa. Bahasa Indonesia Baku Pengertian Bahasa Baku dan Nonbaku Istilah bahasa baku telah di kenal oleh masyarakat luas. Namun, pengenalan istilah tidak menjamin mereka memahami secara komprehensif konsep dan makna istilah itu. Hal ini terbukti 2. 3. (1) (2) (3) (4) (5) (6) masih banyak masyarakat yang berpendapat bahasa baku adalah bahasa yang baik dan benar. Makna kata baku dan bahasa baku itu sendiri tidak di pahami secara benar karena keengganan orang mencari makna istilah baku dan bahasa baku di dalam kamus umum dan kamus istilah linguistik. Maka karena itu, bahasa baku adalah bahasa yang menjadi pokok, yang menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar. Jadi, bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa yang menjadi pokok, yang menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar. Dengan demikian bahasa nonbaku adalah bahasa yang tidak menjadi pokok, tidak menjadi dasar ukuran, atau tidak menjadi dasar standar. Dengan kata lain merupakan ragam bahasa Indonesia yang tidak menjadi pokok, dasar ukuran, atau menjadi standar. Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan, dan pengucapan yang biasa di pakai oleh mereka yang berpendidikan seperti pejabat, ahli, dosen, guru, ilmuwan, cendikiawan, dan sebagainya. Fungsi Bahasa Indonesia Baku Ada empat fungsi dari bahasa Indonesia Baku yaitu: Pertama, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu. Kedua, berfungsi sebagai penanda kepribadian. Ketiga, berfungsi sebagai penambah wibawa yang berkaitan dengan usaha mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui pemerolehan bahasa baku. Keempat, berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakaiannya dengan adanya norma atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas. Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku Ciri – ciri Bahasa Indonesia Baku Secara umum dapat diketahui bahasa Indonesia baku mempunyai tiga ciri : (1) memiliki keunggulan wilayah dan waktu penggunaan, (2) kemantapan dinamis, (3) cendikia. Dalam hal ini, kemantapan dinamis berarti kaidah bahasa Indonesia baku relatif tetap tidak berubah setiap saat.Secara lebih spesifik dapat di sajikan beberapa ciri bahasa Indonesia baku sebagai hasil sintesis dari hasil penelitian yang di lakukan oleh Harimurti Kridalaksana, Anto M. Muliono, dan Suwito (Barus dkk., 2014 : 13-15), yaitu sebagai berikut. Pelafalan sebagai bahagian fonologi bahasa Indonesia baku yang relatif bebas atau sedikit warna bahasa daerah. Bentuk kata berawalan me- dan ber-, dan lain-lain sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku dituliskan jelas dan tetap dalam kalimat. Konjungi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku dituliskan jelas dan tetap dalam kalimat Partikel –kah, -lah, dan –pun sebagai bahagian morfolofi bahasa Indonesia baku dituliskan jelas dan tetap dalam kalimat Preposisi atau kata depan sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku dituliskan jelas dan tetap dalam kalimat. Kosakata sebagai bahagian semantik bahasa Indonesia baku dituliskan jelas dan tetap dalam kalimat (7) Ejaan resmi sebagai bahagian bahasa Indonesia baku dituliskan jelas dan tetap dalam kalimat maupun tanda – tanda baca sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia. 2.2 Bab II: Penulisan Teks Akademik a. Pengertian Teks Akademik Kridalaksana (2011:238) menyatakan bahwa teks adalah: (1) satuan bahasa terlengkap yang bersifat abstrak, (2) deretan kalimat, kata dan sebagainya yang membentuk ujaran, (3) ujaran yang dihasilkan dalam interaksi manusia. Dapat dikatakan bahwa teks adalah satuan bahasa yang bisa berupa bahasa tulis dan bisa juga berupa bahasa lisan yang dihasilkan dari interaksi atau komunikasi manusia. Maka, teks akademik adalah teks yang diproduksi dan digunakan dalam keperluan akademik. Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum dan artikel ilmiah. Teks akademik atau sering disebut teks ilmiah adalah tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya /keilmiahannya. b. Perbedaan Teks Akademik Dengan Teks Non-Akademik Perbedaan teks akademik dan teks non-akademik perlu dijelaskan secara memadai dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif dan logis. Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang diajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang pengertian sederhana,padat, objektif dan logis itu. Akibatnya ciri-ciri tersebeut biasanya hanya dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori tertentu. Teks akademik yang dihasilkan harus memperhatikan ada/tidaknya penggunaan kalimat minor. Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Kalimat minor berkekurangan salah satu dari unsur pengisi subjek atau finit/predikator. Akibatnya kalimat tersebut dapat dianalisis dari sudut pandang leksikogramatika, serta tidak dapat pula dianalisis menurut jenis dan fungsinya. Keberadaan kalimat minor pada teks akademik tidak saja menyebabkan tidak dapat diidentifikasinya unsur-unsur leksikogramatika secara ideasional dan interpersonal, tetapi juga menyebabkan terhentinya arus informasi secara tekstual. Berkaitan dengan hal itu, perlu diketahui hal-hal berikut ini. Pertama, didalam teks nonakademik banyak digunakan kata kita sebagai subjek kalimat, sedangkan di dalam teks akademik penggunaannya dihindarkan. Kedua, untuk menyatakan proses pada teks akademik digunakan nomina, sedangkan pada teks non akademik cenderung menggunakan verba. Karena itu, dalam menulis teks akademik pemakai bahasa seyogyanya selalu berusaha menggunakan nomina dalam menyatakan proses itu. Nominalisasi digunakan dalam penulisan teks akademik untuk memadatkan informasi. Ketiga,dalam penulisan teks akademik bentuk pasif dimanfaatkan untuk menghilangkan pelaku manusia sehingga unsur kalimat yang berperan sebagai subjek dijadikan pokok persoalan yang dibicarakan di dalam teks. Dengan menganggap pelaku itu tidak penting, subjek atau pokok pembicaraan yang bukan pelaku dianggap lebih penting, dan karenanya ditemakan. Pemilihan tema seperti itu sangat diperlukan karena teks akademik tidak membahas para pelaku, tetapi membahas pokok persoalan tertentu didalamnya. Pokok persoalan ditempatkan sebagai tema pada kalimat-kalimat yang ada, dan penggunaan bentuk pasif dimaksudkan sebagai strategi pemetaan tema tersebut. Keempat, dalam penulisan teks akademik kalimat-kalimat yang digunakan adalah kalimat gramatikal, sedangkan dalam teks non-akademik sering terdapat juga penggunaan kalimat yang tidak gramatikal. c. Ciri-Ciri Teks Akademik Perbedaan Teks Akademik Teks Non-Akademik Objek Adanya fakta objek yang Tidak ada objek yang diteliti. diteliti. Fakta Dibuktikan dengan Tanpa dukungan atau bukti pengamatan pengamatan (objektif) (subjektif). Tata urutan Bersifat metodis dan Sesuai dengan alur. sistematis Bahasa Menggunakan bahasa yang Menggunakan bahasa yang ilmiah(bahasa baku yang baik non ilmiah. dan benar). Istilah Pemakaian istilah khusus Pemakaian istilah umum. Gaya bahasa Formal Non formal dan popular. Isi Berisi Bersifat persuasif,deskriptif, pengamatan/penelitian. kritik tanpa didukung bukti. d. Teks Akademik Dalam Berbagai Genre Makro Seperti telah dinyatakan terdahulu, teks akademik atau teks ilmiah dapat terwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku,ulasan buku,proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum,dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing di dalamnya terkandung campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi,laporan,prosedur,eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenresubgenre yang lebih kecil yang terdapat didalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut. 2.3 Bab III: Penulisan Teks Ulasan Buku a. Pengertian Teks Ulasan Buku Teks ulasan adalah suatu tulisan yang isinya untuk menimbang atau mnilai karya yang dihasilkan oleh orang lain. Ulasan juga sering diartikan dengan timbangan, resensi dan review. Ulasan tidak hnaya dilakukan pada buku tetapi juga pada karya-karya lain berupa artikel, karya sastra, karya seni dan lain-lain. Ulasan buku adalah tulisan yang berisi tentang kritik terhadap buku yang dimaksud. Menulis teks ulasan buku bukan hanya sekedar memberikan penilaian terhadap buku yang diulas, melainkan dapat memberikan gambaran kepada pembaca untuk memenuhi tujuan atau fungsi sosialnya. Tujuan pembuatan ulasan adalah sbagai berikut: 1. Menyajikan informasi komprehensif (menyeluruh) tentang sebuah karya. 2. Memengaruhi penikmat karya untuk memikirkan, merenungkan dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema pada suatu karya. 3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layaj dinikmati atau tidak. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa teks ulasan buku adalah salah satu teks akademik yang berisi pertimbangan secara objektif terhadap kualitas sebuah buku yang dihasilkan oleh orang lain. Buku yang dimaksud boleh berupa buku fiksi maupun non fiksi. Teks ulasan buku biasanya di publikasikan melalui media masa seperti majalah dan surat kabar. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. b. Struktur Teks Ulasan Buku Struktur teks ulasan buku adalah sebagai berikut: Identitas (Opsional) Orientasi Tafsiran Evaluasi Rangkuman c. Cara Merekomendasikan Teks Ulasan Buku Merekomendasikan teks ulasan buku adalah menuliskan kembali teks ulasan yang telah ada dengan menggunakan bahasa sendiri. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merekonstruksikan teks ulasan buku adalah sebagai berikut: Membaca teks ulasan. Apabila belum pernah membaca buku yang diulas, pengulas dapat mencari informasi mengenai buku tersebut. Melihat struktur teks ulasan. Menuliskan kembali teks ulasan berdasarkan struktur teks ulasan. d. Langkah-langkah Operasional Penulisan Teks Ulasan Buku 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengulas sebuah buku artinya memberikan peniliaian terhadap buku yang ditulis secara objektif. Langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: Memilih buku yang diulas Membaca kritis Membuat ringkasan Menentukan kriteria penilaian Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan Menulis laporan yang dimaksud 2.4 Bab IV: Penulisan Teks Proposal a. Pengertian teks proposal Teks proposal secara singkat dapat dimaknai dengan rancangan atau gambaran dari suatu kegiatan. Dengan lebih jelas dapat dikatakan bahwa teks proposal merupakan suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat secara formal dan standar serta diajukan kepada pimpinan atau pemangku kepentingan atau pihak terkait untuk mendapatkan persetujuan. Penjelasan tersebut diatas menggambarkan bahwa teks proposal merupakan sebuah usul mengenai rancangan kegiatan yang disusun berdasarkan komponen – komponen susunannya guna memberikan kejelasan isi dan tujuan teks proposal tersebut adalah agar mendapat persetujuan atau bahkan mendapat bantuan dana atau sarana dari pihak yang membaca. b. Jenis – Jenis Proposal Secara umum proposal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: 1. Proposal kegiatan merupakan proposal yang disusun sebelum melakukan kegiatan. Ciri proposal kegiatan adalah (1) berisi pedoman kerja arau peta perjalanan lengkap yang akan dinilai salama melakukan kegiatan, (2) panitia kegiatan telah memiliki gambaran menyeluruh dan lengkap mengenai ruang lingkup dan urutan kegiatan, (3) dirancang oleh kelompok panitia yang berencana menggelar acara, (4) biasanya memiliki susunan panitia, bentuk kegiatan, waktu kegiatan, dan nama kegiatan. Hal – hal yang harus ada dalam sebuah proposal kegiatan antara lain: (a) latar belakang, (b) tema, (c) maksud/tujuan, (d) waktu pelaksanaan, (e) tempat, (f) kegiatan yang akan dilaksanakan, (g) biaya yang dibutuhkan, (h) kepanitiaan, dan (i) peutup. Teknik penulisan proposal yang baik adalah: (1) menentukan judul kegiatan proposal, (2) menulis proposal dengan format penulisan yang dipakai secara umum, (3) menjabarkan unsur – unsur proposal kegiatan. 2. Proposal usaha atau bisnis adalah sebuah proposal yang dibuat dengan tujuan untuk melakukan suatu usaha untuk menambah pemodalan usaha atau pengajuan kredit, merger ataupun kerjasama dalam rangka pengembangan bisnis. 3. Proposal penelitian dan pendidikan adalah proposal yang dibuat dalam rangka melakukan sebuah penelitian ilmiah ataupun kegiatan yang bernuansa pendidikan seperti pengajuan beasiswa. Lazimnya sebuah rencana penelitian terdiri dari bab – bab: (1) pendahuluan, (2) tinjauan pustaka, (3) perumusan hipotesis dan (4)metode penelitian. Disamping itu untuk lebih melengkapi teks proposal penelitian, perlu ditambahkan hal – hal lain seperti: halaman judul penelitian, halaman persetujuan, kata pengantar, daftar pustaka dan lampiran. 2.5 Bab V: Penulisan Teks Laporan a. Pengertian Teks Laporan Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu objek tertentu yang bedasarkan kriteria tertentu. Teks laporan bersifat umum atau universal dan teks skripsi bersifat khusus dan mendetail. Teks laporan berkaitan dengan hubungan berjenjang antara sebuah kelas dan sub-subkelas yang ada di dalamnya. b. Model Teks Laporan Penelitian Teks laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses kegiatan penelitian. Teks laporan penelitian tidak hanya berisi uraian tentang langkah-langkah yang telah dilalui oleh peneliti, tetapi latak belakang permasalahan, kerangka berfikir, dukungan teori, dan sebagainya yang bersifat memperkuat makna penelitian yang dilakukan. c. Unsur-unsur dalam teks laporan kegiatan yaitu : 1. Ringkasan 2. Pendahuluan 3. Deskripsi kegiatan 4. Pelaksanaan kegiatan 5. Penutup d. Manfaat Teks Laporan Manfaat teks laporan bagi peneliti adalah menjadi bukti bahwa peneliti sudah melakukan suatu penelitian sedangkan bagi pelaksana adalah menjadi bukti bahwa mereka telah melaksanakan tugas dengan baik. 2.6 Bab VI: Penulisan Teks Artikel Ilmiah a. Pengertian Teks Artikel Ilmiah Ada empat prinsip utama tentang pengertian ilmiah: pertama, teks artikel ilmiah bersifat objektif. Artinya penulis tidak boleh memasukkan unsur subjektifitasnya kedalam karyanya. Kedua, segala sesuatu yang dikemukakan penulis, harus berdasarkan data. Ketiga, penyimpulan berpola induktif dan deduktif. Keempat,data dibahas berdasarkan rasio. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teks artikel ilmiah adalah tulisan lengkap yang pembicaraannya bersifat objektif, berdasarkan data dan penyimpulan didalamnya berpola induktif dan deduktif serta pembahasan datanya berdasarkan rasio. b. Struktur Teks Artikel Ilmiah Teks artikel ilmiah dapat dibedakan atas teks artikel penelitian dan teks artikel konseptual.Teks artikel penelitian adalah teks artikel yang penyusunannya berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. Teks artikel konseptual adalah teks artikel yang disusun berdasarkan pemikiran konseptual. Struktur teks penelitian adalah abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian hasil, pembahasan, simpulan. Struktur teks konseptual adalah abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan, simpulan. c. Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Publikasinya Penulisan artikel ilmiah dapat membantu dalam mengerjakan tugas tugas penulisan yang sejenis dengan artikel ilmiah, misalnya paper ilmiah, misalnya paper, esai, atau makalah dengan lebih mudah. Artikel ilmiah dapat diterbitkan di berbagai forum dan media dan lazim dipublikasikan di surat kabar, majalah, dan media social lainnya. d. Langkah langkah penulisan teks Artikel Ilmiah Penulisan teks artikel konseptual dapat dibagi atas tiga tahap,yaitu prapenulisan,penulisan,dan revisi. Langkah langkah pada tahap pra-penulisan adalah (1) pemilihan topic, (2) pembatasan topic, (3) penentuan judul, (4) perumusan tema, (5) pemgumpulan bahan, dan (6) penyusunan kerangka. Langkah langkah yang ditempuh pada tahap penulisan adalah (1) penulisan pendahuluan, (2) penulisan tinjauan pustaka, (3) penulisan pembahasan, (4) penulisan penutup. e. Penulisan Kutipan Kutipan adalah fakta, ide, opini, atau pendapat yang dikutip dari sumber tertulis untuk mendukung atau memeperjelas argument, posisi atau opini penulis dalam penulisan artikel ilmiah. Semua kutipan yang digunakan dalam penulisan artikel ilmiah, diberi tanda dengan nama akhir pengarang, tahun terbit, dan nomor urut halaman. f. Penulisan Daftar Rujukan Ada istilah yang dapat dipakai untuk menamai bagian karya tulis, yaitu daftar pustaka dan daftar rujukan. Daftar pustaka (bibliografi) adalah sejumlah rujukan yang menjadi sumber kutipan dan yang memberi dukungan secara tidak langsung. Sedangkan daftar rujukan memberi adalah daftar semua kutipan yang digunakan. BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU 3.1 Kelebihan buku 1. Buku disusun sebagai materi yang perlu dimiliki oleh mahasiswa dan pihak-pihak yang berkecimpung dalam MIPA maupun awam. 2. Materi buku disajikan lebih mendetail dan menyeluruh oleh pengarang. 3. Contoh atau bukti pendukung yang diberikan oleh penulis logis, faktual, dan cukup kuat mendukung pikiran utama. 4. Buku mencantumkan daftar pustaka sebagai referensi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. 5. Buku berisi konsep-konsep dasar bahasa indonesia yang telah diramu sedemikian rupa dan sangat berguna untuk kepentingan pembelajaran. 6. buku memiliki soal-soal latihan yang dapat melatih kembali dalam memahami materi. 7. Secara keseluruhan isi materi buku lebih easy dan dikemas dengan tampilan yang baik dan terstruktur, sehingga lebih mudah untuk dibaca. 3.2 Kelemahan Buku 1. Dalam buku sedikit mencantumkan ilustrasi, seperti diagram dan gambar, yang sangat membantu dalam memahami kalimat demi kalimat yang tergabung dalam narasi buku. 2. Buku tidak mencantumkan indeks-indeks yang bermanfaat serta membantu dalam menguasai buku. 3. Desain cover buku dipandang kurang menarik. 4. Pembaca mengharapkan isi buku dapat lebih berwarna dan konsisten dalam mempertebal huruf supaya terlihat lebih menarik. 5. Masih terdapat banyak kesalahan pengetikan (typo) yang ditemukan pada buku. 6. Dalam buku pada setiap bab nya tidak memberikan uraian indikator dan kompetensi yang harus dicapai pembaca. 7. Dalam buku tidak dijelaskan secara jelas identitas dari buku tersebut. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Adapun tujuan penulisan buku ini adalah sebagai buku pengantar untuk kalangan guru maupun mahasiswa, maupun awam yang ingin memahami secara sekilas. Secara umum isi buku ini mencakup pengetahuan mengenai konsep dasar bahasa indonesia, penulisan teks akademik, penulisan teks ulasan buku, penulisan teks proposal, penulisan teks laporan dan penulisan teks artikel ilmiah. Secara keseluruhan isi buku ini adalah baik dan disarankan untuk digunakan sebagai sumber referensi maupun sebagai bahan ajar. DAFTAR PUSTAKA Barus, S., (2109), Pendidikan Bahasa Indonesia Edisi Revisi, unimed press : Medan Comments Popular posts from this blog CBR NURAISAH MALAU May 17, 2019 CRITICAL BOOK REVIEW BAHASA INDONESIA READ MORE PPT KELOMPOK 1 May 17, 2019 READ MORE Powered by Blogger Theme images by Galeries LAILATUL FADILLAH VISIT PROFILE Archive Report Abuse