ELEKTRA, Vol.4, No.2, Juli 2019, Hal. 29 – 37 ISSN: 2503-0221 29 ANALISA PENENTUAN KAPASITAS BATERAI DAN PENGISIANNYA PADA MOBIL LISTRIK Indah Susanti, Rumiasih, Carlos RS dan Anton Firmansyah Politeknik Negeri Sriwijaya e-mail: [email protected] Abstrak Saat ini kendaraan listrik semakin giat dikembangkan, bahkan sudah mulai banyak dijual dipasaran dunia, termasuk di Indonesia, karena harga kendaraannya yang sangat mahal serta masih sangat diperhitungkan tentang bahan bakar dari kendaraan itu sendiri yaitu baterai, maka kendaraan ini masih sangat sedikit sekali masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik ini. Baterai adalah salah satu komponen mobil listrik yang sangat penting, baterai digunakan sebagai sumber arus untuk seluruh sistem kelistrikan serta sebagai tempat untuk menyimpan energi listrik pada saat terjadi proses pengisian. Baterai berfungsi untuk mensuplai arus listrik pada saat sistem starter agar mesin dapat dihidupkan, lampu-lampu dan komponen-komponen kelistrikan lainnya. Karena penggunaan energi listrik yang dibutuhkan oleh mobil listrik ini banyak, maka dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perhitungan kapasitas baterai yang akan digunakan untuk pembuatan mobil listrik serta bagaimana proses pengisiannya kembali (charger). Lamanya waktu pengisian baterai lead acid 70 Ah 12 V tergantung dari besar arus yang menjadi sumber energi untuk mengisi baterai, untuk mengisi baterai dengan metode fast charging memerlukan arus pengisian 40% dari kapasitas baterai, dan untuk metode slow charging memerlukan arus pengisian 10% dari kapasitas baterai. Kata kunci: Mobil listrik, baterai, charging, discharging, kapasitas baterai Abstract Currently electric vehicles are increasingly being developed, even already being sold in the world market, including in Indonesia, because the price of the vehicle is very expensive and is still very calculated about the fuel of the vehicle itself, the battery, so few people use this electric vehicle. Battery is one component of an electric car that is very important, the battery is used as a source of current for the entire electrical system and as a place to store electrical energy in the event of a charging process. The battery serves to supply electrical current when the starter system so that the engine can be turned on, the lights and other electrical components. Because there are many uses of electrical energy needed by electric cars, further research is carried out regarding the calculation of battery capacity that will be used to manufacture electric cars and how to process chargers. The length of battery charging lead acid 70 Ah 12 V depends on the amount of current that is an energy source to charge the battery, to charge the battery with fast charging method requires a charging current of 40% of battery capacity, and for slow charging method requires a charging current of 10% of capacity battery. Keywords: Electric car, battery, charging, discharging, battery capacity 1. PENDAHULUAN Peningkatan penggunaan kendaraan bermotor, akan menyebabkan krisis energi. Kejadian ini juga akan menyebabkan timbulnya dampak yang tidak baik seperti polusi udara. Dalam perkembangan-nya, teknologi kendaraan bermotor telah menem-patkan mobil listrik menjadi salah satu solusi dalam mengantisipasi timbulnya dampak dari krisis energi. Dengan menggunakan mobil listrik, tentunya juga akan dapat menciptakan teknologi yang ramah lingkungan karena polusi udara akan dapat dikurangi. Makalah dikirim 25 Maret 2019; Revisi 29 April 2019; Diterima 29 Juni 2019 Analisa Penentuan Kapasitas Baterai dan Pengisiannya pada Mobil Listrik, Indah Susanti, Rumiasih, Carlos RS dan Anton Firmansyah ELEKTRA, Vol.4, No.2, Juli 2019, Hal. 29 – 37 ISSN: 2503-0221 30 Penggunaan kendaraan di Indonesia saat ini sudah semakin bertambah banyak, baik itu kendaraan beroda dua maupun empat. Untuk menarik minat pengguna kendaraan, para perusahaan pembuat otomotif berlomba-lomba menciptakan berbagai inovasi teknologi untuk merancang kendaraan-kendaraan yang murah, efisiensi, cepat, serta mudah digunakan. Salah satunya kendaraan berbahan bakar listrik. Saat ini kendaraan listrik semakin giat dikembangkan. Bahkan sudah mulai banyak dijual dipasaran dunia, termasuk di Indonesia. Namun tak banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan ini, karena harga kendaraannya yang sangat mahal serta masih sangat diperhitungkan tentang bahan bakar dari kendaraan itu sendiri, yaitu listrik. Yang mana kita ketahui bahwa listrik di Indonesia masih sangat terbatas serta mahal, tidak seperti dinegara-negara maju lainnya. Salah satu komponen mobil listrik yang sangat penting adalah baterai. Baterai digunakan sebagai sumber arus untuk seluruh sistem kelistrikan serta sebagai tempat untuk menyimpan energi listrik pada saat terjadi proses pengisian. Baterai berfungsi untuk mensuplai arus listrik pada saat sistem starter agar mesin dapat dihidupkan, lampu-lampu dan komponen-komponen kelistrikan lainnya [1-3]. Karena penggunaan energi listrik yang dibutuhkan oleh mobil listrik ini banyak, maka dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perhitungan kapasitas baterai yang akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan listrik, menyimpan dan bagaimana proses pengisiannya kembali (charger). 2. METODE PENELITIAN 2.1. Uraian Tahapan Penelitian: 1. Pengamatan dan identifikasi masalah. 2. Penentuan lingkup permasalahan. 3. Mapping antara permasalahan dengan kemung-kian kajian masalah. 4. Studi literatur. 5. Eksperimen dan simulasi. 6. Perancangan. 7. Uji coba dan evaluasi. 8. Publikasi. Pengamatan dan identifikasi masalah Penentuan lingkup permasalahan Mapping antara permasalahan dengan kemunginan kajian masalah Studi literatur Eksperimen dan simulasi Perancangan Uji coba dan evaluasi Publikasi Gambar 1. Diagram Blok Penelitian. Analisa Penentuan Kapasitas Baterai dan Pengisiannya pada Mobil Listrik, Indah Susanti, Rumiasih, Carlos RS dan Anton Firmansyah ELEKTRA, Vol.4, No.2, Juli 2019, Hal. 29 – 37 ISSN: 2503-0221 31 2.2. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dilaboratorium mesin-mesin listrik, jurusan teknik elektro, program studi teknik listrik. Politeknik Negeri Sriwijaya, Jl. Srijaya Negara - Bukit Besar Palembang. 2.3. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dilaboratorium mesin-mesin listrik, jurusan teknik elektro, program studi teknik listrik. Politeknik Negeri Sriwijaya, Jl. Srijaya Negara - Bukit Besar Palembang. 2.4. Bahan dan Peralatan Penelitian 1. Motor BLDC Spesifikasi Electric Tegangan = 48 V Power watt = 350 W Power power watt = > 1000W Amper kerja = 16 - 18A OverAmper maks = >35A Torsi = 18-25Nm Recomended = 48V 350W 17A full kontroler fitur kontroller maksimum kontroler = 48V 1000W 35A full fitur kontroller Spesifikasi Model Model socket = skun bulat lonjong Socket hall = socket 6 pin isi 5 Jumlah ruji = 36 lubang Compatible Rim = 20", 24", 26" 700c, velg dan 17" open size as = 15 cm. panjang as = 18cm diameter motor = 24 cm lebar motor = 7 cm Bobot = 6 Kg Kecepatan = 36V: 35 km/jam, 48V: 45km/jam 2. Baterai Nominal Voltage = 12 V Max. Charging current = 70 Ah Max. Discharging Current Max Short-Duration = 520 A (5 sec) Discharge Current = 1300A (0.1sec) Dimension(LxWxH) = 350mm(13.78") x 166 mm 3. Ampere meter 4. Kabel penghubung 5. Tachometer 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Memilih Motor Penggerak pada Mobil Listrik Motor arus searah (motor dc) adalah jenis motor yang umum digunakan sebagai penggerak mobil listrik, motor dc membutuhkan tegangan searah untuk menjalankannya. Pada umumnya motor jenis ini menggunakan sikat arang dan mengoperasikannya sangat mudah, motor dihubungkan dengan sumber dc sehingga motor langsung bekerja jika dihubungkan Analisa Penentuan Kapasitas Baterai dan Pengisiannya pada Mobil Listrik, Indah Susanti, Rumiasih, Carlos RS dan Anton Firmansyah ELEKTRA, Vol.4, No.2, Juli 2019, Hal. 29 – 37 ISSN: 2503-0221 32 dengan sumber dc. Jenis motor ini memerlukan perawatan pada sikatnya serta banyak terjadi rugi tegangan pada sikat. Sehingga sekarang ini motor dc dikembangkan tanpa menggunakan sikat yang dikenal dengan motor Brushless Direct Current Motor (BLDC). Brushless dc motor termasuk kedalam jenis motor sinkron. Artinya medan magnet yang dihasilkan oleh stator dan medan magnet yang dihasilkan oleh rotor berputar pada frekuensi yang sama. Motor BLDC tidak mengalami slip seperti yang terjadi pada motor induksi biasa. Motor jenis ini mempunyai magnet permanen pada bagian rotor dan elektromagnet pada bagian stator [4-5]. Gambar 2. Konstruksi motor brushed DC (John Bird, 2003). Motor BLDC dengan daya di bawah 250 W memiliki kecepatan motor sekitar 25-30 km/jam. Motor brushed dc secara umum memang kurang cocok untuk kendaraan berkecepatan di atas 40 km/jam, torsi sangat rendah di bawah 10 Nm, dengan kecepatan putaran (rpm) antara 200-800 rpm. Salah satu jenis motor dc yang digunakan sebagai penggerak mobil listrik adalah BLDC Hub Velg Racing, dimana motor yang menyatu dengan velg roda. Keuntungan model ini adalah simple dan praktis dalam pemasangan serta tingkat efisiensi yang tinggi. Torsi model hub motor juga lebih besar dari pada disk motor. Daya 350 W pada umumnya digunakan pada sepeda listrik. Untuk bobot 200 Kg digunakan dua buah unit motor BLDC [6]. Pada mobil listrik, gerakan yang paling utama adalah gerakan maju dan mundur. Prinsip kerja gerakan ini memiliki kemiripan dengan gerakan robot soccer. Gerakan maju adalah gerakan dasar pada robot dengan diberikannya suatu kecepatan bernilai VL dan VR untuk motor kanan dan motor kiri. Sedangkan gerakan mundur, dengan diberikannya kecepatan bernilai – VL dan –VR pada roda kanan dan kiri [2]. 3.2. Menentukan Kapasitas Baterai untuk Mobil Listrik Daya pada baterai tergantung dari berapa banyak energi yang dapat disimpan, energi yang tersimpan dalam sebuah baterai dalam satuan Ah (Ampere hour) atau daya perjam, sehingga dapat mengetahui total kapasitas arus dengan tegangan kerja baterai. Baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga untuk penggerak mobil listrik dalam penelitian ini adalah baterai Lead Acid 12 V 70 Ah, tipe baterai ini menggunakan asam timbal sebagai bahan kimianya [5]. Tabel 1. Kapasitas Baterai Lead Acid 12 V 70 Ah. Baterai Lead Acid 12 V 70 Ah 4 buah 1 buah terhubung seri Parameter Baterai I (Kuat arus per jam atau Ah) V (Tegangan baterai atau V) P (daya per jam atau Wh) P (daya 80% daya Max) 70 Ah 70 Ah 12 V 48 V 840 Wh 672 Wh 3360 Wh 2688 Wh Analisa Penentuan Kapasitas Baterai dan Pengisiannya pada Mobil Listrik, Indah Susanti, Rumiasih, Carlos RS dan Anton Firmansyah ELEKTRA, Vol.4, No.2, Juli 2019, Hal. 29 – 37 ISSN: 2503-0221 33 Berdasarkan Tabel 1 didapatkan bahwa sebuah baterai Lead Acid 12 V 70 Ah memiliki kapasitas sebesar ± 672 Wh selama 1 jam, ± 336 W lama 2 jam dan seterusnya, maka baterai akan semakin cepat mengalami pelepasan energi (dischargee). Dalam kondisi terhubung seri didapatkan tegangan kerja baterai sebesar 48 V menyesuaikan tegangan kerja motor BLDC yang digunakan, dengan kapasitas ± 2,688 kWh. 3.3. Menentukan Waktu Pemakaian Baterai untuk Mobil Listrik Energi listrik yang tersimpan dalam sebuah baterai bisa diisi ulang atau dicas apabila sudah energi yang tersimpan dalam habis diserap beban dalam hal ini motor dc brushless sebagai penggerak mobil listrik. Konsumsi daya listrik pada motor dapat dilakukan perhitungan pemakaian baterai untuk motor BLDC pada kecepatan maksimum 45 km/jam tegangan kerja 48 V didapatkan : Waktu pemakaian baterai = Kapasitas Baterai arus kerja motor 70 Ah Waktu pemakaian baterai = arus 7,29 = 9,6 jam dieffisiensi baterai 20 % = 1,92 jam Total pemakaian = 9, 6 jam – 1,92 jam = 7,68 ( 7 Jam, 68 Menit ) Tabel 2. Konsumsi Daya Motor BLDC Hi Torsi 350 Watt. Kecepatan (km/jam) (%) 135 123.75 112.5 101.25 90 78.75 67.5 56.25 45 33.75 22.5 11.25 300 275 250 225 200 175 150 125 100 75 50 25 Konsumsi Energi Daya Arus (Watt) (A) 1050 21.88 962.5 20.05 875 18.23 787.5 16.41 700 14.58 612.5 12.76 525 10.94 437.5 9.11 350 7.29 262.5 5.47 175 3.65 87.5 1.82 De efiseinsi Baterai (20%) 0.64 0.70 0.77 0.85 0.96 1.10 1.28 1.54 1.92 2.56 3.84 7.68 Waktu Pemakaian (Jam) 2.56 2.79 3.07 3.41 3.84 4.39 5.12 6.14 7.68 10.24 15.36 30.72 3.4. Menentukan Waktu Pengisian Baterai untuk Mobil Listrik Lamanya waktu untuk mengisi baterai mobil listrik ini beragam, karena sangat tergantung dari besaran arus yang dimiliki baterai serta bagaimana metode pengisian yang dilakukan, kedua hal tersebut menjadi faktor penting untuk menentukan berapa lama pengisian baterai bisa dilakukan. Selain itu tegangan untuk pengisian baterai juga membutuhkan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan baterai, tujuannya agar terjadi beda potensial antara alat pengisian dengan baterai yang akan diisi tersebut. Ketika terjadi beda potensial maka arus listrik bisa mengalir dari tegangan tinggi ketegangan rendah. Untuk pengisian baterai umumnya menggunakan tegangan sebesar 13,8 V sampai dengan 14 Volt, sedangkan besaran arus baterai dapat dilihat pada bodi baterai tersebut. Persamaan untuk menghitung lamanya pengisian baterai [5]. Analisa Penentuan Kapasitas Baterai dan Pengisiannya pada Mobil Listrik, Indah Susanti, Rumiasih, Carlos RS dan Anton Firmansyah ELEKTRA, Vol.4, No.2, Juli 2019, Hal. 29 – 37 ISSN: 2503-0221 34 πΏπππ ππππππ πππ πππ‘ππππ (πππ) πΎππππ ππ‘ππ π΅ππ‘ππππ (π΄β) πΎππππ ππ‘ππ π΅ππ‘ππππ (π΄β) = + (20% π₯ ) π΅ππ ππ π΄ππ’π πΆβππππππ (π΄β) π΅ππ ππ π΄ππ’π πΆβππππππ (π΄β) Ada dua metode pengisian baterai mobil yaitu dengan metode slow charging dan fast charging. (Wibawa Satria, Ario. 2012) Tabel 3. Konsumsi Daya Motor BLDC Hi Torsi 350 Watt. Konsumsi Kecepatan Deefiseinsi Waktu Energi Baterai Pemakaian Daya Arus (20%) (Jam) (km/jam) (%) (Watt) (A) 135 300 1050 21.88 0.64 2.56 123.75 275 962.5 20.05 0.70 2.79 112.5 250 875 18.23 0.77 3.07 101.25 225 787.5 16.41 0.85 3.41 90 200 700 14.58 0.96 3.84 78.75 175 612.5 12.76 1.10 4.39 67.5 150 525 10.94 1.28 5.12 56.25 125 437.5 9.11 1.54 6.14 45 100 350 7.29 1.92 7.68 33.75 75 262.5 5.47 2.56 10.24 22.5 50 175 3.65 3.84 15.36 11.25 25 87.5 1.82 7.68 30.72 3.4.1. Metode Slow Charging Metode pengisian slow charging membutuhkan arus pengisian minimal sebesar 10% dari kapasitas arus yang dimiliki baterai mobil listrik. Kapasitas arus baterai 70 Ah, maka minimal arus yang dibutuhkan pengisian metode slow chargingadalah 7 Ampere, alat pengisian aki yang bisa meng-alirkan arus minimal 7 Ampere atau lebih [3]. Pengisian baterai dengan kapasitas 70 Ah dibutuhkan arus untuk pengisian normal adalah 10% dari 70 Ah, untuk waktu pengisian baterai menggunakan metode slow charging ini adalah : Waktu pengisian = (70Ah/7Ah) + ((20/100) x (70Ah/7Ah) = 10 + (0,2x10) = 12 Jam Dengan kapasitas baterai 70 Ah dibutuhkan waktu pengisian selama 12 Jam dengan menggunakan metode slow charging. 3.4.2. Metode Fast Charging Metode fast charging membutuhkan arus maksimal sebesar 40% dari kapasitas baterai yang digunakan mobil listrik. Kapasitas 70 Ah yang akan diisi maka butuh sebesar 28 ampere, yang didapat dari 70 Ah x 40%. Dengan metode arus pengisian fast charging sebesar 28 ampere, maka lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi baterai dengan kapasitas 70Ah adakah : Waktu pengisian = = = (70 Ah/28 Ah) + ((20/100) x (70 Ah/28 Ah) 2,5 + (0,2 x 2,5) 3 Jam Dengan kapasitas baterai 70 Ah dibutuhkan waktu pengisian selama 3 Jam dengan menggunakan metode fast charging. Analisa Penentuan Kapasitas Baterai dan Pengisiannya pada Mobil Listrik, Indah Susanti, Rumiasih, Carlos RS dan Anton Firmansyah ELEKTRA, Vol.4, No.2, Juli 2019, Hal. 29 – 37 ISSN: 2503-0221 35 Tabel 4. Waktu Pengisian Baterai Lead Acid 70 Ah 12V. Arus Waktu Daya Charging Pengecasan (Watt (Ampere) (jam) Jam) 7 12.00 336 8 10.50 384 9 9.33 432 10 8.40 480 11 7.64 528 12 7.00 576 13 6.46 624 14 6.00 672 15 5.60 720 16 5.25 768 17 4.94 816 18 4.67 864 19 4.42 912 20 4.20 960 21 4.00 1008 22 3.82 1056 23 3.65 1104 24 3.50 1152 25 3.36 1200 26 3.23 1248 27 3.11 1296 28 3.00 1344 3.4. Pembahasan Motor BLDC banyak digunakan sebagai penggerak kendaraan listrik, berdasarkan pengujian pabrikan motor BLDC, didapatkan konsumsi daya listrik motor dc brushless berdasarkan kecepatan 65 km/jam untuk 2000 W, 78 km/jam untuk 3000 W dan 86 km/jam untuk 4000 W. Torsi 60-90 Nm, putaran 700-1000 Rpm. Gambar 3. Grafik konsumsi Energi Motor BLDC. Berdasarkan karakteristik pengujian pabrikan tegangan kerja motor BLDC ini 48V dengan konsumsi daya 350 Watt, kecepatan 45 km/jam dengan konsumsi energi listrik sebesar 350 Watt atau 10,5% dari kapasitas daya tersedia dari total 2,688 kWh. Baterai akan tetap mensuplay selama 7 jam 68 menit dengan kecepatan konstan. Seiring kenaikan kecepatan putar motor BLCD akan diiringi pula dengan kenaikan arus dan konsumsi enerli listrik, berdasarkan rating arus, motor ini dapat bekerja pada kondisi over rating, dengan konsumsi daya kurang lebih 1000 Watt, dengan konsumsi energi sebesar itu, kecepatan motor sekitar 135 km/jam atau sudah 300% Analisa Penentuan Kapasitas Baterai dan Pengisiannya pada Mobil Listrik, Indah Susanti, Rumiasih, Carlos RS dan Anton Firmansyah ELEKTRA, Vol.4, No.2, Juli 2019, Hal. 29 – 37 ISSN: 2503-0221 36 melebihi kecepatan normal pabrikan, baterai akan mampu bertahan selama 2 jam 56 menit. Kondisi ini merupakan kondisi pemakaian maksimal dan masih dalam kerja motor tesebut berdasarkan name plate motor BLDC. Gambar 4. Karakteristik Waktu Pemakaian Baterai Lead Acid. Memerlukan empat buah baterai Lead Acid 12 V 70 Ah yang terhubung seri sehingga tegangan kerja baterai akan sama dengan tegangan motor sebesar 48 V, dengan kapasitas 70 Ah, akan didapatkan daya sebesar 3360 Watt Hour, yang artinya baterai tersebut akan mampu menyalurkan daya sebesar 3,360 kilo Watt dalam satu jam. Gambar 5. Karakteristik Waktu Pemakaian Baterai Lead Acid. Dengan pemakaian konstan atau pemakain sekitar 45 km/jam baterai akan mampu bertahan selama 7 jam 68 menit, kemampuan dan lamanya baterai mensuplay beban tergantung dari kecepatan motor bekerja. Lamanya waktu pengisian baterai tergantung dari besar arus yang menjadi sumber energi untuk mengisi baterai lead acid 70 Ah 12 V, dari Tabel 4 didapatkan bahwa untuk mengisi baterai dengan metode fast charging memerlukan arus pengisian 22 Ampere sampai 28 ampere dengan waktu pengisian selama tiga jam, sedangkan untuk metode slow charging memerlukan waktu selama 6 sampai 12 jam. 4. KESIMPULAN Batere memerlukan periodik discharge untuk memperpanjang umur baterai. dimana discharge dilakukan hanya berkisar 10 persen dari total kapasitas. Full discharge sebagai bagian dari pemeliharaan rutin tidak direkomendasikan karena akan mengurangi siklus hidup baterai. Tegangan float charge yang direkomendasi-kan dari kebanyakan baterai lead acid adalah diantara 2,25 V/sel sampai 2,30V/sel. Tegangan yang baik adalah 2,27 V. Float charge yang optimal bergeser tergantung dari suhu. Pada suhu tinggi dibutuhkan tegangan lebih kecil dan suhu lebih rendah dibutuhkan tegangan lebih tinggi. Charger dengan suhu yang fluktuatif harus dilengkapi dengan sensor suhu untuk mengop-timalkan float voltage. Analisa Penentuan Kapasitas Baterai dan Pengisiannya pada Mobil Listrik, Indah Susanti, Rumiasih, Carlos RS dan Anton Firmansyah ELEKTRA, Vol.4, No.2, Juli 2019, Hal. 29 – 37 ISSN: 2503-0221 37 Batere terdiri dari beberapa sel, tegangan satu sel baterai mulai dari 2,3 V sampai 2,45 Volt, Baterai aki 12 Volt, terdiri dari 6 sel. Jadi baterai aki 12 Volt, tegangan sebenarnya adalah antara 13,8 V – 14,7 Volt. Kondisi baterai aki tergantung dari suhu. Suhu tinggi menyebabkan baterai cepat rusak. Pada saat charging baterai pada suhu ruangan melebihi 30 derajat celcius, tegangan yang direkomendasikan adalah 2,35 V/sel. Pada saat charging, dan suhu ruangan tetap di bawah 30 derajat Celcius, tegangan charger untuk masing-masing sel disarankan 2,40 sampai 2,45 Volt. Diperlukan 4 buah batere Lead Acid 12 V 70 Ah yang terhubung seri, sehingga kapasitas total batere tetap sebesar 70 Ah dengan tegangan 48 Volt. Baterai adalah komponen pokok kendaraan listrik sebagai sumber suplay energi. Banyak kendaraan listrik menjadi menganggur karena kerusakan baterai. Setiap baterai memiliki karakteristik masing-masing. Penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan yang perlu ditingkatkan kembali, untuk selanjutnya penilitan ini dapat dilanjutkan kembali dengan jenis batere lain, seperti batere kering, yang memiliki free maintenance, batere basah yang jika dibandingkan dengan aki kering, kualitas aki basah sedikit di bawahnya. Keungulan aki basah adalah pada nilai cracking awalan start yang tinggi dan harga yang relatif murah. Kelemahan aki basah adalah bobot yang berat serta umur yang pendek dalam kondisi dipakai maupun tidak dipakai. Kelemahan yang lainnya adalah air aki harus selalu dipantau supaya tidak kehabisan, selanjutnya adalah baterai lithium. Baterai ini tergolong lebih bagus daripada aki kering dan aki basah. Baterai lithium memiliki banyak kelebihan dan memiliki satu kelemahan. Satu-satunya kelemahan baterai lithium adalah harga yang mahal. DAFTAR PUSTAKA [1]. Berahim H, “Pengantar Teknik Tenaga Listrik”, penerbit Andi Offset Yogyakarta. 1994. [2]. Eriyadi, Mindit, Pengembangan Lapisan Mode Gerak Agen pada Robot Soccer, Electrans, Volume 14, No.1, Maret 2016, hal.27-33. [3]. Khoirul Shidiq, Rohmat, ‘Rancang Bangun Sistem Pengisi Batere Mobil Listrik Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 16, Universitas Jembar, 2015. [4]. John Bird, Electrical Circuit Theory and Technology, Third edition, Newnes, USA. 2003. [5]. Larminie, James and Lowry, John, Electric vehicle Technology Explained, John Wiley & Son, Ltd, England, 2003. [6]. Wibawa Satria, Ario, Analisis Konsumsi Energi Menggunakan Profil Kecepatan Pada Kendaraan Listrik, Universitas Indonesia, Depok 2012. Analisa Penentuan Kapasitas Baterai dan Pengisiannya pada Mobil Listrik, Indah Susanti, Rumiasih, Carlos RS dan Anton Firmansyah