QS. Al-Kahfi: 24 Artinya: “kecuali (dengan menyebut): “Insya Allah”. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini”. Keterkaitan Ayat dengan Analisis Aspek Pasar Dalam ayat ini dijelaskan bahwa seseorang dilarang untuk membuat suatu perjanjian yang belum tentu bisa ditepati atau dipenuhi, di mana ada hubungannya dengan aspek pasar yaitu ketika awal akan dilakukannya perjanjian untuk suatu usaha atau bisnis hendaknya dilakukan secara sungguh-sungguh dengan adanya komitmen serta bentuk tertulis sebagai bukti adanya perjanjian tersebut. Ayat ini mengajarkan untuk melakukan suatu apapun yang berkaitan dengan janji, maka hendaknya berkata Insya Allah (atas kehendak Allah) agar segala urusan dimudahkan oleh Allah Subḥānahu wa Ta’ālā dan memdapatkan ridha-Nya. Dalam aspek pasar kegiatan tersebut sering terjadi yaitu adanya perjanjian antar penjual dan pembeli. Hal ini bisa terjadi apabila pembeli melakukan pemesanan produk yang nantinya akan disiapkan oleh penjual. Maka, sebagai penjual baiknya mengucapkan “insya Allah” atas pemesanan produk dari pembeli supaya segala urusannya dikehendaki oleh Allah Subḥānahu wa Ta’ālā, karena jika tidak mengatakan “insya Allah” lalu mendapat halangan dalam pemesanan produk maka dapat menimbulkan janji yang tidak ditepati atau ingkar janji oleh penjual. Janji yang tidak sanggup ditepati itulah yang bisa merugikan salah pihak yaitu pembeli, dan hal yang merugikan bagi orang lain merupakan hal yang tidak disukai oleh Allah Subḥānahu wa Ta’ālā. Jadi sebaiknya ucapkan “insya Allah” agar disaat janji tidak sanggup ditepati tetapi Allah Subḥānahu wa Ta’ālā tetap meridhai-Nya.