Uploaded by User65101

teknologi berbasasis luas 2

advertisement
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah
:
Mata Pelajaran
: Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Komp. Keahlian
: TKJ
Kelas/Semester
: XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran
: 2017 / 2018
Alokasi Waktu
: 32x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis jaringan berbasis luas
4.1 Membuat disain jaringan berbasis luas
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menganalisis jaringan berbasis luas
3.1.1 Memahami jaringan berbasis luas
3.1.2 Menerapkan jaringan berbasis luas
4.1 Membuat disain jaringan berbasis luas
4.1.1 Memodifikasi disain jaringan berbasis luas
4.1.2 Mengubah disain jaringan berbasis luas
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa jaringan berbasis luas
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi permasalahan
permasalahan jaringan berbasis luas dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah disain jaringan berbasis
luas dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memodifikasi disain jaringan
berbasis luas dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Desain jaringan berbasis luas
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir
: Sientific
Model Pembelajaran
: Project Based Learning
Metode Pembelajaran
: Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
No
1
Kegiatan
Pendahuluan
Langkah – langkah Pembejalaran
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Waktu
untuk
memulai
Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan video yang ada di layar
komputer tentang jaringan berbasis luas
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video
tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas
untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan
dalam mempraktekkan jaringan berbasis luas
Mendesain Perencanaan Proyek
1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari guru
dari tayangan video yang telah diputar
2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar
peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekkan jaringan berbasis luas di depan peserta didik
4. Peserta didik memperhatikan dan mencoba jaringan berbasis luas sendiri
2
Kegiatan Inti
Menyusun Jadwal
1. Peserta didik memahami penjelasan jaringan berbasis luas dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam praktek jaringan
berbasis luas
3. Guru memberitahu kan membuat jaringan berbasis luas kepada peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1.
Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju untuk memeriksa,
membagi permasalahan, mengubah dan memodifikasi jaringan berbasis luas
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik berusaha memeriksa, membagi permasalahan, mengubah dan
memodifikasi jaringan berbasis luas
4.
Guru memperhati kan peserta didik da lam memeriksa, membagi
permasalahan, mengubah dan memodifikasi jaringan berbasis luas dan menga
rahkan jika ada peserta didik yang belum tahu
15 Menit
Menguji hasil dan mengevaluasi pengalaman
1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam memeriksa, membagi permasalahan,
mengubah dan memodifikasi jaringan berbasis luas
3. Peserta didik mengamati penjelasan guru jika ada salah dalam memeriksa,
membagi permasalahan, mengubah dan memodifikasi jaringan berbasis luas
3
4 Guru mengeva luasi dari hasil peserta didik dalam dalam menyimpulkan,
menilai, meng ubah dan memo difikasi pasca-produksi video, animasi dan/atau
musik digital
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
jaringan berbasis luas
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
jaringan berbasis luas
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik
untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
Penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik
: Non Test dan Test
Bentuk
:
 Penilaian pengetahuan
: Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan
: Praktek
URAIAN MATERI
Jaringan / network adalah suatu mekanisme yang memungkinkan berbagai komputer terhubung dan para
penggunanya dapat berkomunikasi dan share resources satu sama. Informasi dan data bergerak melalui
media transmisi jaringan sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer untuk saling bertukar
dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware /
software yang terhubung dengan jaringan.
Saat ini kita mengenal beberapa jenis jaringan pada umumnya yatu jaringan data dan internet.
Jaringan data adalah sebuah jaringan yang memungkinkan komputer-komputer yang ada saling bertukar
data. Contoh yang paling sederhana adalah dari jaringan data adalah dua buah PC terhubung melalui
sebuah kabel. Akan tetapi rata-rata jaringan data menghubungkan banyak alat.
Jaringan internet adalah sekumpulan jaringan-jaringan yang saling terhubung oleh alat jaringan dan akan
menjadikan jaringan-jaringan tersebut sebagai satu jaringan yang besar. Public Internet adalah contoh
yang paling mudah dikenali sebagai jaringan tunggal yang menghubungkan jutaan komputer.
Arsitektur Jaringan
Ada 3 jenis arsitektur jaringan data :
1. LAN (Local Area Network)
Jaringan ini beroperasi dalam area yang jaraknya terbatas(kurang dari 10 kilometer).Biasanya
jaringan ini bersifat tertutup karena hanya digunakan oleh sekumpulan orang dan memberikan
akses bandwith yang tinggi dalam lingkup kelompok yang menggunakannya.Alat yang biasa
digunakan adalah Switch dan Hub.
2. WAN (Wide Area Network)
Jaringan ini beroperasi dalam area yang lebih luas dari LAN.Biasanya jaringan WAN berfungsi
untuk menghubungkan LAN yang berada terpisah secara geografis. Biasanya digunakan juga
untuk fulltime/partime connectivity antar daerah dan juga untuk public services seperti email.
Alat yang biasa digunakan di jaringan ini adalah Router.
3. MAN (Metropolitan Area Network )
Jaringan ini beroperasi dalam area yang lebih luas secara geografis.Biasanya menghubungkan
jaringan WAN yang terpisah sehingga memungkinkan untuk terjadinya pertukaran informasi dan
sharing data dan devices. Alat yang digunakan adala kumpulan dari Router dan Gateway.
Jaringan yang pertama kali dikenalkan adalah LAN. WAN diperkenalkan sebagai jaringan yang
menghubungkan LAN-LAN yang ada sehingga user juga dapat membagi informasi dan
mengakses alat-alat yang ada.Di sini yang akan kita bahas lebih lanjut adalah mengenai WAN.
Saat kita akan membahas lebih dalam mengenai jaringan ada 2 konsep yang penting yaitu:
Protocol
Protocol banyak digunakan untuk proses komunikasi diantara entiti pada sistem yang berbedabeda. Istilah entiti merujuk pada program-program aplikasi user sedangkan sistem lebih pada
komputer dan terminal.
Elemen-elemen kunci untuk sebuah protocol adalah sebagai berikut :

Syntax
Meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan format data dan level-level sinyal

Semantics
Meliputi informasi kontrol untuk koordinasi dan pengendalian kesalahan

Timing
Meliputi kesesuaian urutan dan kecepatan
2.
Arsitektur komunikasi komputer
Ada 2 arsitektur protocol yang digunakan sebagai dasar bagi pengembangan standar-standar:
1.Model TCP/IP
Model dan protokol TCP/IP merupakan open standard yang merupakan standar teknis dan historis
dari internet. Pada tahun 1973, Bob Kahn dan Vint Cerf mengerjakan proyek yang nantinya
disebut TCP/IP. Selanjutnya, model TCP/IP dikembangkan Departemen Pertahanan USA (DoD)
pada tahun 1981 (cisco.netacad.net, ch9, s1) dengan tujuan ingin menciptakan suatu jaringan yang
dapat bertahan dalam segala kondisi. TCP/IP adalah jenis protokol pertama yang digunakan dalam
hubungan internet, sehingga banyak istilah dan konsep yang dipakai dalam hubungan internet
berasal dari istilah dan konsep yang dipakai oleh protokol TCP/IP. Perkembangan TCP/IP
menciptakan suatu standar de facto, yaitu suatu standar yang diterima oleh kalangan pemakai
dengan sendirinya karena pemakaian yang luas. Beberapa layer pada model TCP/IP mempunyai
nama yang sama dengan model OSI. Gambar 2.2 dibawah ini merupakan gambaran dari model
TCP/IP dimana dapat dilihat bahwa model TCP/IP juga dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian
networks dan protocols.
Topologi Jaringan
Setelah kita mengetahui komponen untuk membangun sebuah jaringan, maka langkah selanjutnya
adalah merancang jaringan sesuai yang kita perlukan. Apakah jaringan yang akan kita bangun
akan berbentuk bintang (star), lingkaran (ring), dan sebagainya. Hal tersebut dinamakan dengan
topologi jaringan.
Topologi WAN
Topologi WAN menggambarkan cara fasilitas transmisi digunakan berdasarkan lokasi – lokasi
yang terhubung. Banyak topologi yang memungkinkan, masing – masing mempunyai perbedaan
cost, performance dan scalability sendiri – sendiri. Topologi – topologi yang sering digunakan
antara lain ring, star, full-mesh, partial-mesh yang memiliki bentuk topologi yang sama dengan
LAN, dan multi-tiered meliputi two-tiered dan three-tiered yang tidak terdapat pada LAN. Berikut
pada gambar 2.11 adalah contoh dari topologi tiered.

Topologi Ring
Topologi ini menghubungkan satu node ke node berikutnya dan node terakhir terhubung ke node
awal. Hal ini tentunya membuat bentuk yang menyerupai lingkaran.

Topologi Star
Topologi ini menghubungkan semua kabel pada sebuah titik sentral terkonsentrasi.

Topologi Mesh
Topologi mesh diimplementasikan untuk menyediakan perlindungan sebanyak mungkin yang
diinginkan dari interupsi pada network service. Penggunaan dari topologi mesh pada sistem
jaringan terkontrol dari pembangkit tenaga nuklir adalah sebuah contoh yang sangat sesuai.
Seperti sudah diperlihatkan pada gambar dibawah ini, setiap host memiliki koneksi dengan host
lain.
Meskipun internet memiliki banyak hubungan ke setiap lokasi, internet tidak mengadopsi topologi
ini secara penuh. Meskipun internet memiliki banyak hubungan ke setiap lokasi, internet tidak
mengadopsi topologi ini secara penuh. Hal ini dikarenakan oleh biaya dan bandwidth yang
dibutuhkan untuk menghubungkan setiap node sangatlah besar dan hampir tidak mungkin untuk
dilakukan.
Pemilihan Topologi
Pada saat pemilihan topologi jaringan, cukup banyak pertimbangan yang harus diambil tergantung
pada kebutuhan. Faktor-faktor yang perlu mendapatkan pertimbangan antara lain adalah sebagai
berikut:
 Biaya, sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan organisasi
 Kecepatan, sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan oleh sistem
 Lingkungan, mis: listrik, adakah faktor lingkungan yang berpengaruh

Ukuran (skalabilitas), berapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file server
atau sejumlah server khusus.

Konektivitas, apakah pemakai yang lain perlu mengakses jaringan dari berbagai lokasi.
Jenis Konektifitas Jaringan WAN
Ada beberapa jenis konektifitas dalam WAN,yaitu :
1. Leased Line
Biasanya disebut sebagai koneksi point-to-point atau dedicated koneksi. Leased Line jalur
komunikasi WAN yang dibangun dari CPE melalui DCE switch, menuju remote site CPE
memperbolehkan jairngan DTE untuk berkomunikasi kapan saja dengan tanpa prosedur settingan
sebelum mentransmisikan data.Ketika
biaya
bukan
masalah,ini
adalah pilihan
yang
terbaik.Leased Line menggunakan synchronous serial lines sampai dengan 45Mbps. Enkapsulasi
HDLC dan PPP seringkali digunakan dalam leased line.
PPP
PPP (Point-to-Point Protocol) merupakan protocol data-link yang bsia digunakan melalui media
asynchronous (dial-up) ataupun synchronous (ISDN) dan menggunakan LCP (Link Control
Protocol) untuk membangun dan menjaga koneksi yang ada.
2. Circuit Switching
Ketika kita mendengar istilah circuit switching yang akan terpikirkan adalah panggilan
telepon.Keuntungan terbesar adalah biaya.Kita hanya membayar untuk waktu yang kita
gunakan.Tidak ada data yang akan dikirim sebelum koneksi dibangun atau dijalankan. Circuit
switching menggunakan dial-up modems atau ISDN, dan biasa digunakan untuk pengiriman data
pada bandwith yang kecil.
ISDN
ISDN adalah layanan telekomunikasi seluruh dunia yang menggunakan transmisi digital dan
teknologi switching untuk mendukung komunikasi data digital dan suara.
Ada 2 macam ISDN yaitu ISDN BRI dan PRI.
ISDN BRI (Basic Rate Interface) terdiri dari 2 B channels dan 1 D channel. Channel B BRI
bekerja pada 64Kbps dan membawa data. Channel D BRI bekerja pada 16Kbps dan biasanya
membawa kontrol dan informasi pensinyalan. BRI juga menyediakan kontrol framing dengan
jumlah total bit rate mencapai 144Kbps.
ISDN Primary Rate Interface (PRI) terdiri dari 23 B channels dan satu 64Kbps D channel di
Amerika Utara dan Jepangdengan total bit rate mencapai 1.544Mbps.
3. Packet Switching
Ini adalah metode switching WAN yang memungkinkan perusahaan kita untuk berbagi bandwidth
dengan perusahaan untuk menghemat biaya. Packet switching bisa dianalogikan mirip dengan
leased line tetapi biaya yang diperlukan hanya sebesar ketika kita menggunakan model circuit
switching. Sekarang yang menjadi pertimbangan apakah diperlukan pengiriman data secara
konstan? Apabila iya, maka pilihan ini kurang tepat. Contoh dari Packet Switching adalah Frame
Relay dan X.25. Kecepatan akses berkisar anatara 56Kbps sampai T3 (45 Mbps).
Frame Relay
Frame Relay merupakan bentuk packet switching yang didasarkan atas pengunaan frame lapisan
jalur dengan panjang variabel.Tidak terdapat lapisan jaringan, dan beberapa fungsi dsar telah
dipersingkat atau dikurangi agar menampilkan laju penyelesaian yang lebih besar.
Frame Relay dirancang untuk mengeliminasi banyaknya overhead pada sistem ujung pemakai
dan pada jaringan packet-switching. Pada Frame Relay, sebuah frame data pemakai tunggal
dikirim dari sumber ke tujuan dan sebuah balasan yang dibangkitkan oleh lapisan yang lebih
tinggi dibawa kembali di dalam frame.Kekurangan dari frame relay adalah tidak adanya
kemampuan untuk menampilkan flow control dan kontrol kesalahan jalur demi jalur.Kelebihan
dari Frame Relay adalah proses komunikasi yang ringan dan meningkatnya keandalan fasilitas
transmisi dan switching
Komponen dalam Jaringan WAN
WAN menghubungkan LAN-LAN yang terpisah secara geografis (lebih dari 100 meter) sehingga secara
otomati komponen yang terdapat dalam LAN juga terdapat dalam WAN.
1. Router
Router adalah penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan
routing protocol tertentu. Router bukanlah perangkat fisikal, melainkan logikal. Misalnya sebuah
IP router dapat membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang
ditujukan untuk IP adress tertentu yang dapat mengalir dari suatu segmen ke segmen lainnya.
Router memiliki 2 interface (port) yaitu interface serial dan ethernet.Interface Serial biasanya
menggunakan kabel DTE/DCE dan seringkali digunakan untuk koneksi WAN atau
internet.Sedangkan interface ethernet seringkali digunakan koneksi ke LAN.Rata-rata router saat
ini sudah memiliki interface Fast Ethernet (100 BaseT) bahkan ada beberapa yang sudah memiliki
interface Gigabit Ethernet (1000Base T).
Router menggunakan routing protocol untuk bertukar informasi routing. Routing protocol
memungkinkan router untuk mengetahui informasi dari router lain yang berada di jaringan
sehingga data bisa dikirim pada tujuan yang tepat.
Perlu diingat bahwa dua router yang berkomunikasi satu sama lain harus menggunakan routing
protocol yang sama atau mereka tidak bisa bertukar informasi.
Routing protocol yang banyak digunakan :

RIP v1

RIP v2

IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)

EIGRP (Exterior Gateway Routing Protocol)

OSPF (Open Shortest Path First)

IS-IS

BGP (Border Gateway Protocol)

Static Route
2. Switch
Switch dikenal juga dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari bridge. Ada dua buah
arsitektur switch, sebagai berikut:
v
Cut through
Kelebihan dari arsitektur switch ini terletak pada kecepatan, karena pada saat sebuah paket
datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.
v
Store and forward
Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya k etujuan dan
untuknya memerlukan waktu.
Keuntungan menggunakan switch apabila bila switch tersebut merupakan base Ethernet adalah
karena setiap segmen jaringan memiliki bandwith 10 Mbps penuh,dan 100 Mbps apabila base
Fast Ethernet dan tidak terbagi seperti pada hub.
3. Hub
Hub adalah suatu perangkat yang memiliki banyak port. Hub akan menghubungkan beberapa
node (komputer) sehingga akan membentuk suatu jaringan dengan topologi star[1]. Pada jaringan
yang umum, sebuah port akan menghubungkan hub dengan komputer Server. Sementara itu port
yang lain digunakan untuk menghubungkan hub dengan node-node.
Hub hanya memungkinkan user untuk berbagi jalur yang sama. Pada jaringan tersebut, tiap user
hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwith yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan
adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 unit komputer. Jika semua
komputer tersambung ke jaringan secara bersamaan, maka bandwith yang dapat digunakan oleh
masing-masing user rata-rata adalah 1 Mbps.
4. Kabel
Kabel yang digunakan dalam jaringan WAN ada 2 jenis.
1.Kabel UTP
Ada dua buah jenis kabel UTP yakni shielded dan unshielded. Shielded adalah kabel yang
memiliki selubung pembungkus. Sedangkan unshielded tidak memiliki selubung pembungkus.
Untuk koneksinya digunakan konektor RJ11 atau RJ-45.
UTP cocok untuk jaringan dengan skala dari kecil hingga besar. Dengan menggunakan UTP,
jaringan disusun berdasarkan topologi star dengan hub sebagai pusatnya. Kabel ini umumnya
lebih reliable dibandingkan dengan kabel koaksial.
Ada beberapa kategori dari kabel UTP. Yang paling baik adalah kategori 5. Ada dua jenis kabel,
yakni straight-through dan crossed. Kabel Straight-through dipakai untuk menghubungkan
komputer ke Hub, komputer ke Switch atau Switch ke Switch. Sedangkan kabel crossed
digunakan untuk menghubungkan Hub ke Hub atau Router ke Router. Untuk kabel kategori 5, ada
8 buah kabel kecil di dalamnya yang masing-masing memiliki kode warna. Akan tetapi hanya
kabel 1,2,3,6. Walaupun demikian, ke delapan kabel tersebut semuanya terhubung dengan jack.
Untuk kabel straight-through, kabel 1, 2, 3, dan 6 pada suatu ujung juga di kabel 1,2,3, dan 6 pada
ujung lainnya. Sedangkan untuk kabel crossed, ujung yang satu adalah kebalikan dari ujung yang
lain ( 1 menjadi 3 dan 2 menjadi 6).
2.Kabel DTE/DCE
Kabel DTE (Data Termination Equipment) digunakan untuk menghubungkan antara Router
dengan Router atau Router dengan modem .
Sedangkan kabel DCE (Data Termination Equipment) digunakan untuk menghubungkan antara
modem dengan device komunikasi internet.
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud dengann jaringan?
2. Apakah yang Anda ketahui tentang jaringan internet?
3. Sebutkan jenis – jenis jaringan!
4. Sebutkan 3 jenis arsitektur jaringan!
5. Sebutkan 2 jenis interface router!
Jawaban
1. Suatu mekanisme yang memungkinkan berbagai komputer terhubung dan para penggunanya dapat
berkomunikasi dan share resources satu sama
2. Jaringan internet adalah sekumpulan jaringan-jaringan yang saling terhubung oleh alat jaringan dan
akan menjadikan jaringan-jaringan tersebut sebagai satu jaringan yang besar.
3. Jaringan data dan jaringan internet.
4. MAN, LAN, WAN
5. Interface serial dan ethernet.
Penskoran
No
1
2
3
4
5
Jumlah
Skor
20
20
20
20
20
100
Nilai = Betul x 20
Tegal, Juli 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mapel
(……………………)
(……………………)
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah
:
Mata Pelajaran
: Teknologi Jaringan Berbasis Luas
Komp. Keahlian
: TKJ
Kelas/Semester
: XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran
: 2017 / 2018
Alokasi Waktu
: 24 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung..
Kompetensi Dasar
3.2 Mengevaluasi jaringan nirkabel
4.2 Mengkonfigurasi jaringan nirkabel
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Mengevaluasi jaringan nirkabel
3.2.1 Menyimpulkan jaringan nirkabel
3.2.2 Menilai jaringan nirkabel
4.2 Mengkonfigurasi jaringan nirkabel
4.2.1 Menghubungkanjaringan nirkabel
4.2.2 Memproduksi / membuat jaringan nirkabel
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan jaringan nirkabel
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai jaringan nirkabel dengan
tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkanjaringan nirkabel
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membandingkan jaringan nirkabel
dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Jaringan nirkabel
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir
: Sientific
Model Pembelajaran
: Discovery Based Learning
Metode Pembelajaran
: Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
No
1
Kegiatan
Pendahuluan
Langkah – langkah Pembejalaran
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Waktu
untuk
memulai
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperha tikan materi yang ada di layar
kompu ter tentang jaringan nirkabel
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh
guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan jaringan nirkabel
2
Kegiatan Inti
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menyimpulkan, menilai, menghubungkan,
membandingkan jaringan nirkabel
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat
menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan jaringan nirkabel
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan jaringan nirkabel
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
tentang atau cara menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan
jaringan nirkabel
2. Peserta didik mencoba menyimpulkan, menilai, menghubungkan,
membandingkan jaringan nirkabel sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik berusaha menyimpulkan, menilai, menghubungkan,
membandingkan jaringan nirkabel
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta
didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
15 Menit
3
Penutup
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang
menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan jaringan nirkabel
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan jaringan nirkabel
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk
menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan jaringan nirkabel
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang
maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
jaringan nirkabel
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
jaringan nirkabel
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik
: Non Test dan Test
Bentuk
:
 Penilaian pengetahuan
: Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan
: Praktek
URAIAN MATERI
Jaringan nirkabel (Inggris: wireless network) adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan komunikasi
antar sistem komputer tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering dipakai untuk jaringan
komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, memakai alat/pemancar bluetooth) maupun pada
jarak jauh (lewat satelit). Bidang ini erat hubungannya dengan bidang telekomunikasi, teknologi
informasi, dan teknik komputer. Jenis jaringan yang populer dalam kategori jaringan nirkabel ini meliputi:
Jaringan kawasan lokal nirkabel (wireless LAN/WLAN), dan Wi-Fi.
Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan
menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang mikro,
maupun cahaya infra merah.
Pada tahun 1970 Norman Abramson, seorang profesor di University of Hawaii, mengembangkan
komputer pertama di dunia jaringan komunikasi, ALOHAnet, menggunakan biaya rendah seperti hamradio. Dengan bi-directional topologi bintang, sistem komputer yang terhubung tujuh ditempatkan lebih
dari empat pulau untuk berkomunikasi dengan komputer pusat di Pulau Oahu tanpa menggunakan saluran
telepon.
"Pada tahun 1979, FR Gfeller dan U. Bapst menerbitkan makalah di Proceedings IEEE pelaporan
percobaan jaringan area lokal nirkabel menggunakan komunikasi infra merah disebarkan. Tak lama
kemudian, pada tahun 1980, P. Ferrert melaporkan percobaan penerapan kode satu radio spread spectrum
untuk komunikasi di terminal nirkabel IEEE Konferensi Telekomunikasi Nasional. Pada tahun 1984,
perbandingan antara infra merah dan CDMA spread spectrum untuk komunikasi jaringan informasi kantor
nirkabel diterbitkan oleh IEEE Kaveh Pahlavan di Jaringan Komputer Simposium yang muncul kemudian
dalam IEEE Communication Society Magazine. Pada bulan Mei 1985, upaya Marcus memimpin FCC
untuk mengumumkan ISM band eksperimental untuk aplikasi komersial teknologi spread spectrum.
Belakangan, M. Kavehrad melaporkan percobaan sistem PBX nirkabel kode menggunakan Division
Multiple Access. Upaya-upaya ini mendorong kegiatan industri yang signifikan dalam pengembangan dari
generasi baru dari jaringan area lokal nirkabel dan diperbarui beberapa lama diskusi di radio portabel dan
mobile industri.
Generasi pertama dari modem data nirkabel dikembangkan pada awal 1980-an oleh operator radio amatir,
yang sering disebut sebagai radio paket ini. Mereka menambahkan komunikasi data pita suara modem,
dengan kecepatan data di bawah 9.600-bit / s, untuk yang sudah ada sistem radio jarak pendek, biasanya
dalam dua meter band amatir. Generasi kedua modem nirkabel dikembangkan FCC segera setelah
pengumuman di band eksperimental untuk non-militer penggunaan spektrum penyebaran teknologi.
Modem ini memiliki kecepatan data yang diberikan atas perintah ratusan kbit / s. Generasi ketiga modem
nirkabel ditujukan untuk kompatibilitas dengan LAN yang ada dengan data tingkat atas perintah Mbit / s.
Beberapa perusahaan yang mengembangkan produk-produk generasi ketiga dengan kecepatan data di atas
1 Mbit / s dan beberapa produk sudah diumumkan oleh waktu pertama IEEE Workshop on Wireless LAN.
Teknologi jaringan nirkabel sebenarnya terbentang luas mulai dari komunikasi suara sampai dengan
jaringan data, yang mana membolehkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel pada suatu jarak
tertentu. Ini termasuk teknologi infrared, frekuensi radio dan lain sebagainya. Peranti yang umumnya
digunakan untuk jaringan nirkabel termasuk di dalamnya adalah komputer, komputer genggam, PDA,
telepon seluler, tablet PC dan lain sebagainya. Teknologi nirkabel ini memiliki kegunaan yang sangat
banyak. Contohnya, pengguna bergerak bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses email. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di
bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya. Di rumah, pengguna dapat terhubung ke desktop
mereka (melalui bluetooth) untuk melakukan sinkronisasi dengan PDA-nya.
Standarisasi
Untuk menekan biaya, memastikan interoperabilitas dan mempromosikan adopsi yang luas terhadap
teknologi nirkabel ini, maka organisasi seperti Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE),
Internet Engineering Task Force (IETF), Wireless Ethernet Compatibility Alliance (WECA) dan
International Telecommunication Union (ITU) telah berpartisipasi dalam berbagai macam upaya-upaya
standarisasi. Sebagai contoh, kelompok kerja IEEE telah mendefinisikan bagaimana suatu informasi
ditransfer dari satu peranti ke peranti lainnya (dengan menggunakan frekuensi radio atau infrared
misalnya) dan bagaimana dan kapan suatu media transmisi sebaiknya digunakan untuk keperluan
komunikasi. Ketika membangun standarisasi untuk jaringan nirkabel, organisasi seperti IEEE telah
mengatasi pula masalah power management, bandwidth, security dan berbagai masalah unik yang ada
pada dunia jaringan nirkabel.
Tipe
dari
Jaringan
Nirkabel
Sama halnya seperti jaringan yang berbasis kabel, maka jaringan nirkabel dapat diklasifikasikan ke dalam
beberapa tipe yang berbeda berdasarkan pada jarak dimana data dapat ditransmisikan.
 Wireless Wide Area Networks (WWANs)
Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan
publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota
atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh
penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second
generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications
(GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA).
Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang akan
segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga. ITU juga secara aktif dalam
mempromosikan pembuatan standar global bagi teknologi 3G.
 Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs)
Teknologi WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di
dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada
kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang
sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis
kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN
menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses
nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang
banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti multichannel
multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint distribution services (LMDS) digunakan
saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus
membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.
 Wireless Local Area Networks (WLANs)
Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang
sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik,
seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi
kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN
yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan
gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless
(peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang
berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang ada saat itu. Dalam
lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas,
seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika
mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.Pada tahun 1997, IEEE meng-approve standar
802.11 untuk WLAN, yang mana menspesifikasikan suatu data transfer rate 1 sampai 2 megabits per
second (Mbps). Di bawah 802.11b, yang mana menjadi standar baru yang dominan saat ini, data
ditransfer pada kecepatan maksimum 11 Mbps melalui frekuensi 2.4 gigahertz (GHz). Standar yang
lebih baru lainnya adalah 802.11a, yang mana menspesifikasikan data transfer pada kecepatan
maksimum 54 Mbps melalui frekuensi 5 GHz.
 Wireless Personal Area Networks (WPANs)
Teknologi WPAN membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi
peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang operasi
personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu ruang yang ada disekitar orang,
dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth
dan cahaya infra merah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang
radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat
ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan
yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi
Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak
sangat dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.Untuk
menstandarisasi pembangunan dari teknologi WPAN, IEEE telah membangun kelompok kerja 802.15
bagi WPAN. Kelompok kerja ini membuat standar WPAN, yang berbasis pada spesifikasi Bluetooth
versi 1.0. Tujuan utama dari standarisasi ini adalah untuk mengurangi kompleksitas, konsumsi daya yang
rendah, interoperabilitas dan bisa hidup berdampingan dengan jaringan 802.11.
Latihan soal
1. Apa yang Anda ketahui tentang jaringan nirkabel?
2. Sebutkan piranti yang digunakan oleh jaringan nirkabel!
3. Sebutkan jenis – jenis jaringan nirkabel!
4. Sebutkan dua teknologi kata kunci WPANs!
5. Bagaimanakah cara kerja WMANs?
Jawaban
1. Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan
menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang
mikro, maupun cahaya infra merah
2. Komputer, komputer genggam, PDA, telepon seluler, tablet PC
3. WWANs, WMANs, WLANs, WPANs
4. Bluetooth dan cahaya infra merah
5. WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika
jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau
cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan
pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun
ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS)
dan local multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE
802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologiteknologi tersebut.
Penskoran
No
1
2
3
4
5
Jumlah
Skor
20
20
20
20
20
100
Nilai = Betul x 20
Tegal, Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mapel
(……………………)
(……………………)
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah
:
Mata Pelajaran
: Teknologi Jaringan Berbasis Luas
Komp. Keahlian
: TKJ
Kelas/Semester
: XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran
: 2017 / 2018
Alokasi Waktu
: 24 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.3 Mengevaluasi permasalahan jaringan nirkabel
4.3 Memperbaiki jaringan nirkabel
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Mengevaluasi permasalahan jaringan nirkabel
3.3.1 Menyimpulkan permasalahan jaringan nirkabel
3.3.2 Memahami permasalahan jaringan nirkabel
4.3 Memperbaiki jaringan nirkabel
4.3.1 Menguji jaringan nirkabel
4.3.2 Menilai jaringan nirkabel
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan permasalahan
jaringan nirkabel dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai permasalahan jaringan
nirkabel dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menguji jaringan nirkabel dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai jaringan nirkabel dengan
tepat
D. Materi Pembelajaran
Permasalahan jaringan nirkabel
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir
: Sientific
Model Pembelajaran
: Problem Solving Learning
Metode Pembelajaran
: Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
No
1
Kegiatan
Pendahuluan
Langkah – langkah Pembejalaran
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Waktu
untuk
memulai
Merumuskan Uraian Masalah
1. Guru meminta peserta didik untuk melihat materi tentang permasalahan
jaringan nirkabel
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari materi yang
disajikan oleh guru
2
Kegiatan Inti
Mengembangkan Kemungkinana Penyebab
1. Guru menugaskan peserta didik untuk mencari penyebab permasalahan pada
jaringan nirkabel
2. Pesera didik berusaha untuk dapat Menyimpulkan, Menilai, dan menguji
jaringan nirkabel
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat
Menyimpulkan, Menilai, dan menguji jaringan nirkabel
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
Menyimpulkan, Menilai, dan menguji jaringan nirkabel
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Mengetes Penyebab
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
tentang penyebab atau permasalahan pada jaringan nirkabel
2. Peserta didik Menyimpulkan, Menilai, dan menguji jaringan nirkabel petunjuk
dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Mengevaluasi
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menyimpulkan, Menilai, dan
menguji jaringan nirkabel
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, Menilai, dan menguji
jaringan nirkabel
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan, Menilai, dan
menguji jaringan nirkabel
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang
maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
15 Menit
3
Penutup
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
permasalahan jaringan nirkabel
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
permasalahan jaringan nirkabel
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik
untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik
: Non Test dan Test
Bentuk
:
 Penilaian pengetahuan
: Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan
: Praktek
URAIAN MATERI
Proses koneksi wifi sebagai berikut:
1. Proses scanning wireless access point (AP)
2. Memilih wireless access points
3. Proses authentikasi terhadap wireless AP yang dipilih
4. Proses koneksi terhadap wireless AP yang dipilih
5. Mendapatkan konfigurasi TCP/IP address
1. Scanning wireless AP
Computer berbasis XP atau Vista yang mempunyai wireless adapter active yang supports Wireless
Auto Configuration, akan selalu melakukan scanning adanya wireless AP pada jangkauannya setiap 60
sec. Saat scanning, wireless adapter mengirim sederetan frame Probe Request. Sementara itu wireless
AP yg ada pada jangkauan wireless adapter yg sedang melakukan scanning adanya wireless AP, juga
mengirim frame Probe response yang memuat capabilitas wireless AP seperti speed yang disupport
serta opsi2 security lainnya.
Kita menganggap komputer mengalami masalah koneksi wifi jika tidak mendapatkan satupun wireless
AP dalam jangkauan roamingnya.
2. Memilih suatu wireless AP
Dari frame Probe Response yang diterima, wireless client memilih wireless AP dimana ia akan
mencoba melakukan authentikasi dan koneksi. Wireless client menggunakan faktor2 berikut saat
menentukan wireless AP yang mana yang harus dipilih:

Capabilitas wireless AP
Wireless AP memperkenalkancapabilitasnya didalam frame Probe response. Jika wireless clients tidak
mendukung capabilitas yang diperkenalkan di dalam Probe response tersebut maka wireless client
mengalami masalah jaringan wireless – tidak bisa memilih wireless AP. Misal wireless AP diactivekan
security WPA2 sementara wireless clients tidak support WPA2 (wireless device 802.11b/g tidak
support) maka wireless client tidak bisa memilih wireless AP tersebut. kita menganggapnya ada
wireless problems.

Nama jaringan wireless (SSID) cocok dengan jaringan preferencenya
Windows XP wireless auto configuration memelihara daftar jaringan wireless yang kita pilih (preferred
wireless network). jika nama wireless network SSID tidak cocok dengan yang ada dalam daftar nama2
SSID yang ada, maka default Windows tidak bisa terhubung ke wireless AP. Jika clients wireless
menerima beberapa Probe response yang ada dalam daftar nama SSID, maka client wireless memilih
menurut urutan tertinggi dalam daftar preferred SSID.
Jika nama2 wireless network SSID dari frame Probe response yang diterima tidak cocok dengan
jaringan dalam daftar preference, Windows akan memunculkan pesan “One or more wireless networks
are available” atau “Connect to a wireless network”. jika user mengklik pesan ini, maka user memilih
koneksi ke jaringan wireless baru.

Kekuatan signal
Wireless clients adapter memilih wireless AP dengan signal terkuat dari daftar nama2 SSID yang ada
yang paling tinggi dalam daftar preference wireless name.
3. Proses authenticasi terhadap wireless AP yang dipilih
Setelah memilih wireless AP yang akan dikoneksikan, proses selanjutnya adalah proses authentikasi.
Jenis authentikasi tergantung capabilitas security wireless AP dan bagaimana client dikonfigure untuk
melakukan authentikasi jaringan wireless.
Jika anda menambahkan wireless network dari tab Wireless network pada property wireless
connection anda, maka by default adalah open system authentication dan kemudian IEEE 802.1X. Jika
anda mengkoneksikan lewat dialog box Connect to Wireless Network atau Choose a wireless
network, maka setting authentikasi ditentukan dari capabilitas frame Probe response wireless AP.
Windows XP /Vista dapat menentukan dari frame probe response apakah menggunakan open system
authentication tanpa encryption, opensystem authentication dengan inkripsi WEP, authentication WPAPSK, ataupun authentication WPA2-PSK. Sering terjadi masalah jika gagal melakukan proses
authentikasi ini.
4. Proses koneksi terhadap wireless AP yang dipilih
Setelah selesai melakukan proses aythentication, wireless adapter dan wireless AP saling bertukar
serangkaian pesan untuk membentuk suatu koneksi.
5. Mendapatkan konfigurasi TCP/IP
Setelah koneksi terbentuk, wireless client dapat memulai mengirim frame wireless yang mengandung
paket TCP/IP. Jika wireless clients dikonfigurasi untuk menerima IP address automatis, maka ia akan
menggunakan DHCP untuk request suatu konfigurasi IP address. umumnya wireless AP mempunyai
layanan DHCP server untuk menjawab request wireless clients untuk konfigurasi IP.
Dengan memahami ke lima proses diatas, akan memudahkan kita dalam melakukan troublehooting
masalah jaringan wireless.
Masalah umum wireless – masalah konektivitas
Paling banyak dalam masalah wifi adalah sebagai berikut:

Tidak berhasil melakukan koneksi wireless

Koneksi yang intermittent
Kedua hal inilah yang paling banyak kita jumpai dalam hal wireless problems.
Tidak berhasil melakukan koneksi wireless
Yang paling banyak dalam masalah jaringan wifi adalah tidak berhasilnya melakukan koneksi ke jaringan
wireless, dari proses scanning sampai mendapatkan IP address. Alasan yang paling banyak dengan
wireless problems ini adalah sebagai berikut:

Konfigurasi yang tidak klop / tidak matching

Wireless auto configuration di enable sementara tool wireless configuration bawaan dari vendor
juga di install

Wireless AP dikonfigurasi dengan filter MAC

Sumber sinyal interferensi

Sumber sinyal attenuasi / pelemahan
Konfigurasi yang tidak matching
Beberapa property yang berbeda dari wireless connection haruslah matching antara wireless AP dan
wireless clients sebelum berhasil terbentuknya koneksi. Beberapa masalah jaringan wireless yang
menyebabkan tidak matching adalah berikut:
Technology 802.11 yang tidak matching
Ada 3 standard wireless 802.11 yang berbeda saat ini yaitu 802.11b; 802.11g; dan 802.11a. sementara satu
lagi masih dalam draft walau sudah mulai booming yaitu draft 2.0 802.11n. Walau banyak sudah pabrikan
yang memproduksi teknologi yang bisa support beberapa standard dalam satu kemasan, bisa saja terjadi ke
tidak cocokan dalam teknologi ini. Misalkan wireless AP dengan standard 802.11a tidak akan bisa
terhubung dengan wireless clients dengan standard 802.11b/g. Akibatnya wireless problems akan terjadi.
Methoda authentikasi yang tidak matching
Wireless problems jenis ini yang paling banyak terjadi. Wireless client tidak berhasil melakukan
authentikasi jika antara wireless AP dan wireless clients tidak klop. Method authentikasi pada jaringan
wireless rumahan meliputi open system, shared key, WPA-PSK, and WPA2-PSK. Verifikasi terlebih
dahulu method authentikasi yang dikonfigurasikan pada wireless AP, dan sesuaikan pada setting yang ada
pada wireless client.
Kunci WEP yang tidak matching
Jika menggunakan authenkasi WEP pada standard device 802.11b/g/n dan menspesifikasikan kunci WEP,
adalah sangat mungkin terjadi kesalahan pengetikan atau salah eja. Hal ini akan mengakibatkan wireless
problems karena kunci WEP tidak matching. Ketidak sesuaian interpretasi antara wireless AP dan wireless
client ini bakal menghalangi terjadinya komunikasi – yang akibatnya tidak terbentuk koneksi. Hal ini
sering kita jumpai computer kita hanya mendapatkan IP address APIPA dan menampilkan status “Limited
or no connectivity” pada wireless connection. Kita pun menganggapnya ada masalah jaringan wireless.
Method konfigurasi kunci WEP tergantung pada versi Windows pada wireless client.

Pada Windows XP tanpa di install service pack, anda harus mengetikkan kunci WEP pada kolom
Network Key, spesifikasikan format pada kunci WEP (baik character ASCII maupun Hexa),
spesifikasikan juga panjang kuncinya (40bit atau 104 bit pada kolom Key length).

Untuk Windows XP dengan SP1/SP2, anda harus menspesifikasikan key WEP dua kali pada
Network Key dan Confirm Network Key. Format panjang key tidak perlu karena akan
ditentukan secara automatis menurut kunci yang diketikkan. Untuk Windows dengan SP2 anda
harus memilih WEP pada Data Encryption.
Jika anda menggunakan Wireless Network Setup Wizard dalam Windows XP SP2, semua devices yg
support Windows Connect Now secara automatic dikonfigure dengan WEP key yang sama.
WEP Key index tidak match
WEP Key index adalah suatu nomor yang menspesifikasikan WEP key yang mana yang akan dipakai
untuk encryption frame wireless. Anda bisa menggunakan sampai 4 WEP keys yang berbeda. Dalam
prakteknya hanya ada satu key index yang dipakai, yang sama dengan kemungkinan WEP key pertama.
Wireless AP dan wireless client keduanya harus dikonfigurasi mengunakan kemungkinan WEP key
pertama. Jika tidak, maka terjadi masalah jaringan wifi tidak terjadi koneksi.
Menspesifikasikan kemungkinan pertama WEP key tergantung bagaimana wireless client dan wireless AP
memulai penomoran ke empat kemungkinan WEP key. Misal bisa saja penomoran dimulai dari 1 (1 ~4)
atau dimulai dari 0 (0~3). Pilih kemunkinan pertama WEP key. Misal, Windows XP tanpa service pack
memulai penomoran dengan 0, sementara pada Windows SP1/SP2 memulai pada nomor 1.
Tidak match WPA-PSK atau WPA2-PSK
Jika anda memakai authentikasi WPA-PSK atau WPA2-PSK, anda harus melakukan konfigurasi nilai
preshared key pada kolom Network key dan Confirm network key. Pastikan kedua wireless client dan
wireless AP mempunyai nilai preshared key yang sama. Untuk WPA anda harus memilih TKIP pada Data
encryption dan WPA-PSK pada Network Authentication. Untuk WPA2 dengan Windows XP2, harus
memilih AES pada Data Encryption dan WPA2-PSK pada Network Authentication.
Jika anda menggunakan Wireless Network Setup Wizard dalam Windows XP SP2, semua devices yang
support Windows Connect Now secara automatis dikonfigure dengan nilai WPA preshared key yang
sama. Wireless Network Setup Wizard tidak support configurasi dari nilai WPA2 preshared key.
Wireless auto configuration di enable sementara tool wireless configuration fihak ketiga juga di
install
Windows XP Wireless Auto Configuration memberikan support integrasi pada wireless networking dan
membantu mengautomasi konfigurasi wireless. Wireless network adapters menyediakan suatu tool
wireless network configuration. Jika adapter tersebut support Wireless Auto Configuration, maka anda
tidak memerlukan lagi software tool dari vendor adapter tersebut. Untuk mengetahui apakah wireless
adapter anda support Wireless Auto Configuration, klik kanan wireless connection dalam folder the
Network Connections dan pilih property. Jika ada tab Wireless Networks maka wireless network
adapter anda support Wireless Auto Configuration. Untuk menghindari konflik yang bisa membuat
masalah jaringan wireless, maka tidak usah di install tool dari vendor ini.
Karena seringnya terjadi masalah saat konfigurasi dan koneksi jika Wireless Auto Configuration dienabled dan wireless network configuration tool juga di install. Karena dalam hal ini kedua Wireless Auto
Configuration dan wireless network configuration tool bisa saja mengirim setting kepada wireless network
adapter, akibatnya adalah konfigurasi yang tidak matching – anda akan mengalami masalah.
Makanya untuk menghindari masalah nantinya – gunakan salah satu saja baik Wireless Auto
Configuration atau wireless network configuration tool, jangan keduanya.
Misal saja wireless adapter anda mempunyai tool yang bisa anda gunakan, sementara tidak support
Wireless Auto Configuration, maka disable saja Wireless Auto Configuration dan gunakan wireless
network configuration tool. Bagaimana disable Wireless Auto Configuration? Pada Wireless Networks
tab pada property wireless connection dalam Network Connections, hilangkan contrengan Use
Windows to configure my wireless network settings.
Jika anda memutuskan untuk menggunakan wireless network configuration tool bawaan dari vendor,
untuk keperluan setting jangan lagi menggunakan Wireless Networks tab, gunakan tool ini untuk setting
seperti wireless network name (SSID), authentikasi dan encryption.
Jika menggunakan Wireless Auto Configuration, maka remove saja program bawaan dari vendor dari
Control Panel-Add or Remove Programs ataupun dari Uninstall program tersebut.
Wireless AP dikonfigurasi dengan fileter MAC
Wireless AP memungkinkan kita menspesifikasikan address MAC (media access control – atau lazim
disebut juga address physical atau address hardware) tertentu saja yg bisa mengirim frame kepada wireless
AP. Fitur ini disebut sebagai MAC address filtering yg dirancang untuk memberikan layer keamanan extra
pada jaringan wireless. Akan tetapi hacker bisa saja dengan mudah menghalangi keamanan exta ini
dengan cara menangkap frame yang dikirim dari dan ke wireless client yang diijinkan dan me-reprogram
wireless adapter dirinya untuk menggunakan valid MAC address dalam daftar wireless AP.
Jika wireless adapter tidak terdaftar dalam MAC address list pada wireless AP, maka anda mengalami
wireless problems – clients tidak bisa akses ke wireless AP. Jadi pastikan wireless clients terdaftar dalam
list MAC address yang dibolehkan access ke wireless AP.
Sumber Interferensi Signal
Standard 802.11b/g bekerja pada frequency 2.4 GHz yang sama dipakai pada perangkat wireless lainnya
seperti cordless phone, microwave, perangkat keamanan dan monitoring rumah, dan juga camera video
wireless. Sumber interferensi ini sangat mengganggu yang bisa mengakibatkan wireless problems dimana
client wi-fi komputer tidak bisa koneksi ke wireless AP.
Untuk memstikannya, matikan sementara sumber interferensi ini atau pindahkan wireless client dan
wireless AP jauhan dari sumber interferensi ini, dan lihat apakah ada perubahan atau masih ada masalah
jaringan wireless.
Sumber Pelemahan / Attenuasi Signal
Sumber pelemah / penghalang signal seperti dinding, atap, lapisan metal antara wireless clients dan
wireless AP dapat menyebabkan gangguan signal wireless, atau hilangnya kekuatan signal. Pada beberapa
kasus bahkan kehilangan signyal sama sekali yang menyebabkan masalah wifi – tidak bisa terhubung
sama sekali.
Lihat juga artikel pertimbangan dalam instalasi wireless.
Koneksi Yang Intermittent
Dalam beberapa kasus, banyak terjadi masalah dimana awalnya mendapatkan signal kuat dan tiba-2
terputus tanpa interfensi si user. Paling banyak masalah jarigan wireless ini disebabkan oleh berikut ini:

Authentikasi 802.1X di enable pada wireless client sementara pada wireless AP tidak

Duplikat Nama jaringan wireless (SSID)

Sumber interferensi

Sumber attenuasi / pelemahan

Virus komputer

Kerusakan perangkat atau driver yang kadaluarsa / outdated
802.1X Authentication di Enabled pada Wireless Client dan tidak pada Wireless AP
802.1X authentication secara default adalah enable pada semua koneksi wireless maupun wired. Pada
Windows XP SP1, Microsoft mengubah proses authentikasi untuk jaringan wireless. Jika 802.1X
authentication di enable dan proses authentikasi tidak selesai sempurna, maka koneksi akan putus. Hal ini
biasanya terjadi 3 menit setelah koneksi terbentuk menggunakan system authentikasi terbuka.
Untuk memperbaiki hal ini pada Windows XP SP1, lakukan berikut ini:
1. Klik Start => Settings kemudian klik Network Connections.
2. Pada Network Connections, klik kanna wireless connection dan kemudian klik Properties.
3. Klik Wireless Networks tab => dibawah Preferred networks klik wireless network name anda,
dan kemudian klik Properties.
4. Klik tab Authentication, kemudian kosongkan contrengan Enable IEEE 802.1x authentication
for this network.
5. Klik OK dua kali untuk menerima perubahannya.
Prosedur ini umumnya tidak diperlukan pada komputer yang jalan pada Windows XP tanpa Service pack
atau Windows XP dengan SP2. Akan tetapi perlu juga mematikan 802.1X authentication di disable jika
menggunakan open system authentication. Prosedur diatas juga berlaku untuk Windows XP SP2.
Untuk Windows XP tanpa SP, lakukan berikut ini:
1. Klik Start => Settings kemudian klik Network Connections.
2. Pada Network Connections, klik kanan wireless connection anda dan kemudian klik Properties.
3. Klik Authentication tab, kemudian kosongkan contrengan Enable network access control using
IEEE 802.1x
4. Klik OK untuk menyimpannya.
Duplikat Nama Jaringan Wireless
Salah satu alasan koneksi yang intermittent adalah nama jaringan wireless duplikat dengan jaringan
wireless lainnya didalam jangkauan wireless clients. Misalkan, dalam kampus yang berdekatan terdapat
dua jaringan wireless dengan nama SSID yang sama yang saling overlap. Dalam hal ini semua wireless
AP yang memperkenalkan diri dengan nama SSID yang sama dianggap berasal dari satu jaringan wireless
yang sama. Wireless client dari wireless AP anda bisa saja mengambil jaringan wireless AP yang lain
dengan nama SSID yang sama tadi. Jika wireless client anda tidak di configure menurut method
authentikasi dan key dari jaringan wireless yang lain, maka anda akan mengalami masalah jaringan
wireless yang intermittend sampai wireless client anda kembali memilih wireless AP anda kembali.
Kebanyakan kasus nama duplikat dari jaringan wireless ini adalah cara setup jaringan wireless AP dengan
setting default tanpa mengubah nama SSID nya. Makanya pastikan selalu mengubah nama default dari
pabrik agar tidak terjadi kemungkinan nama SSID yang sama dengan jaringan wireless lain yang tidak
mengubah default namenya.
Untuk memastikan duplicat nama jaringan yang sama, matikan dulu wireless AP anda dan periksa apakah
wireless client masih menerima SSID yang sama juga dengan nama jaringan SSID dari wireless AP anda.
Untuk menghindari masalah jaringan wireless anda, configure wireless AP anda dengan nama SSID yang
unik.
Sumber Sinyal Interferensi
Seperti halnya sinyal interferensi yang bisa menyebabkan masalah jaringan wireless – kurangnya
konektifitas, sinyal ini juga bisa menyebabkan koneksi yang intermittent. Perangkat seperti microwave
oven, cordless phone, system keamanan dan monitoring rumah, dapat menjadi sumber interferensi yang
membuat masalah.
Untuk memastikan, coba uji dengan mematikan sementara sumber2 sinyal interferensi tersebut dan lihat
apa ada perubahan atau tidak.
Sumber pelemahan sinyal
Sumber pelemahan signal disamping bisa mengurangi kekuatan sinyal koneksi, dia bisa juga
menyebabkan masalah – koneksi yang intermittent. Anda perlu memperhatikan korelasi terjadinya
intermittent dengan sumber pelemahan sinyal ini. Misal saja ada terjadinya intermittent saat ada seseorang
yang sedang membuka pintu garasi yg terbuat dari metal.
Computer Viruses
Beberapa virus komputer diketahui bisa menyebabkan masalah jaringan wireless – terjadinya koneksi
yang intermittent. Pastikan bahwa computer anda dilengkapi dengan antivirus misal McAfee, Norton, atau
BitDefender dan diupdate selalu.
Kerusakan hardware atau software driver yang outdated
Bisa saja tejadi masalah jaringan wifi dikarenakan kerusakan pada wireless AP atau wireless clients pada
komputer. kalau anda tidak mempunyai perangkat backup cadangan agak susah juga mendeteksinya. Yang
paling bisa dilakukan adalah melakukan diagnostic dari tool bawaan dari vendor perangkat wireless
tersebut.
Pastikan Windows anda mempunyai driver dengan versi terbaru dari wireless adapter anda. Begitu juga
upgrade firmware wireless AP anda dengan firmware terbaru daru vendor. Beberapa jenis wireless router
mempunyai fitur automatis update firmware.
Latihan soal
1. Sebutkan 3 standar wireless
2. Apa yang akan Anda lakukan apabila komputer Anda terkena virus?
3. Usaha apa yang akjan nda lakukan apabila jaringan wifi rusak?
4. Apasajakah kerugian apabila sumber sinyal lemah?
5. Bagaimana cara kerja 802.1X authentication ?
Jawaban
1. Yaitu 802.11b; 802.11g; dan 802.11a
2. Dilengkapi dengan antivirus misal McAfee, Norton, atau BitDefender dan diupdate selalu.
3. Melakukan diagnostic dari tool bawaan dari vendor perangkat wireless tersebut. Pastikan Windows
anda mempunyai driver dengan versi terbaru dari wireless adapter anda. Begitu juga upgrade firmware
wireless AP anda dengan firmware terbaru daru vendor. Beberapa jenis wireless router mempunyai
fitur automatis update firmware.
4. Mengurangi kekuatan sinyal koneksi, dia bisa juga menyebabkan masalah – koneksi yang intermittent.
5. 802.1X authentication secara default adalah enable pada semua koneksi wireless maupun wired. Pada
Windows XP SP1, Microsoft mengubah proses authentikasi untuk jaringan wireless. Jika 802.1X
authentication di enable dan proses authentikasi tidak selesai sempurna, maka koneksi akan putus. Hal
ini biasanya terjadi 3 menit setelah koneksi terbentuk menggunakan system authentikasi terbuka.
Penskoran
No
1
2
3
4
5
Jumlah
Skor
20
20
20
20
20
100
Nilai = Betul x 20
Tegal, September 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mapel
(……………………)
(……………………)
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah
:
Mata Pelajaran
: Teknologi Jaringan Berbasis Luas
Komp. Keahlian
: TKJ
Kelas/Semester
: XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran
: 2017 / 2018
Alokasi Waktu
: 24 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.4 Memahami jaringan fiber optic
4.4 Mengkaji jaringan fiber optic
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Memahami jaringan fiber optic
3.4.1 Menggunakan jaringan fiber optic
3.4.2 Menerapkan jaringan fiber optic
4.4 Mengkaji jaringan fiber optic
4.4.1 Memeriksa jaringan fiber optic
4.4.2 Memodifikasi jaringan fiber optic
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggunakan jaringan fiber optic
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menerapkan jaringan fiber optic
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggunakan jaringan fiber optic
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa jaringan fiber optic
dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Jaringan fiber optic
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir
: Sientific
Model Pembelajaran
: Discovery Based Learning
Metode Pembelajaran
: Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
No
1
Kegiatan
Pendahuluan
Langkah – langkah Pembejalaran
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Waktu
untuk
memulai
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperha tikan materi yang ada di layar
kompu ter tentang jaringan fiber optic
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh
guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menggunakan, menerapkan, memeriksa
jaringan fiber optik
2
Kegiatan Inti
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menggunakan, menerapkan, memeriksa
jaringan fiber optik
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat
menggunakan, menerapkan, memeriksa jaringan fiber optik
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menggunakan, menerapkan, memeriksa jaringan fiber optik
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau infor masi
tentang atau cara menggunakan, menerapkan, memeriksa jaringan fiber optik
2. Peserta didik mencoba menggunakan, menerapkan, memeriksa jaringan fiber
optik Seba gai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik berusaha menco ba menggunakan, menerapkan, memeriksa
jaringan fiber optik
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta
didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menggunakan, menerapkan,
memeriksa jaringan fiber optik
15 Menit
3
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menggunakan, menerapkan, memeriksa
jaringan fiber optik
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menggunakan, menerapkan,
memeriksa jaringan fiber optik
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang
maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
jaringan fiber optik
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
jaringan fiber optik
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
Penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik
: Non Test dan Test
Bentuk
:
 Penilaian pengetahuan
: Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan
: Praktek
URAIAN MATERI
Fiber optic adalah salah satu jenis saluran transmisi yang terbuat dari serat kaca ukuranya cukup tipis
sekali kurang lebih persatu corenya itu berukuran 125 mikron kurang lebih seperti sehelai rambut
manusia,core ini digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain hingga
jarak 50km tanpa menggunakan repeater. Sinyal-sinyal gelombang dapat berupa pengkodean komunikasi
suara atau data komputer secara cepat,Dengan demikian fiber optik sangat cocok digunakan terutama
dalam aplikasi sistem telekomunikasi untuk saat ini. Pada prinsipnya fiber optik memantulkan dan
membiaskan cahaya yang merambat di dalamnya. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari
bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh fiber
optik.
Untuk mengirimkan percakapan-percakapan telepon atau internet melalui fiber optik, sinyal analog di
rubah menjadi sinyal digital. Sebuah laser transmitter pada salah satu ujung kabel melakukan on/off untuk
mengirimkan setiap bit sinyal. System fiber optik modern dengan single laser bisa mentransmitkan jutaan
bit/second.
Atau
bisa
dikatakan
laser
transmitter
on
dan
off
jutaan
kali
/second.
Sebuah kabel fiber optics terbuat dari serat kaca murni, sehingga meski panjangnya berkilo-kilo meter,
cahaya masih dapat dipancarkan dari ujung ke ujung lainnya. ada beberapa kelebihan Fiber optik antara
lain:

Kapasitas (bandwidth) yang besar dalam mentransmisi informasi yang ada memiliki kecepatan
yang tinggi, hingga mencapai beberapa gigabit/detik.

Sinyal degradasi lebih kecil,tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan frekuensi
radio Karena terbuat dari kaca dan plastik murni.

Ukurannya kecil, ringan, Lebih tipis dan Fleksibel.: mempunyai diameter yang lebih kecil
daripada kabel tembaga sehingga memudahkan suplai dan pemasangan.

Murah jika membandingkannya dengan banyaknya daya transmisi dari kabel tembaga Kapasitas
lebih besar

Serat optik aman, Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
Kekurangan Fiber Optik
Dari sekian banyak kelebihan yang ditawarkan penggunaan kabel fiber optic juga memiliki kekurangan
antara lain harga yang relatif mahal terutama dalam hal penyambungan, karena untuk menyambungkan
core optic ini memerlukan alat khusus yang dinamakan splicer fiber optic dan untuk menyambung core ini
memerlukan keahlian dan ketelitian dalam penyambungan kabel fiber optik,karna untuk core optic sendiri
tidak boleh nekuk yang mengakibatkan core tersebut patah.
Komponen komponen fiber optic
Sebuah sistem komunikasi tentu tidak hanya didukung oleh satu dua komponen atau perangkat saja. Di
dalamnya pasti terdapat banyak sekali paduan komponen yang saling bekerja sama satu dengan yang
lainnya. Perpaduan dan kerja sama tersebut akan menghasilkan banyak sekali manfaat bagi
berlangsungnya
transfer
informasi.
Dengan
demikian,
jadilah
sebuah
sistem
komunikasi.
Di dalamnya terdapat proses modulasi agar sinyal-sinyal informasi yang sebenarnya dapat dimungkinkan
dibawa melalui udara. Dan setibanya di lokasi tujuan, proses demodulasi akan terjadi untuk membuka
informasi aslinya kembali. Jika berjalan dalam jarak yang jauh maka penguat sinyal pasti dibutuhkan.
Proses komunikasi pada sistem fiber optik juga mengalami hal yang sama seperti sistem komunikasi yang
lainnya. Lima komponen utama dalam sistem komunikasi fiber optik adalah sebagai berikut:
1. Cahaya pembawa informasi
Inilah sumber asal-muasal terjadinya sistem komunikasi fiber optik. Cahaya, komponen alam yang
memiliki banyak kelebihan ini dimanfaatkan dengan begitu pintarnya untuk membawa data dengan
kecepatan dan bandwidth yang sangat tinggi. Semua kelebihan dari cahaya seakan-akan dimanfaatkan di
sini. Cahaya yang berkecepatan tinggi, cahaya yang kebal terhadap gangguan-gangguan, cahaya yang
mampu berjalan jauh, semuanya akan Anda rasakan dengan menggunakan media fiber optik ini.
2. Optical Transmitter (Pemancar)
Optical transmitter merupakan sebuah komponen yang bertugas untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya
ke dalam media pembawanya. Di dalam komponen ini terjadi proses mengubah sinyal-sinyal elektronik
analog maupun digital menjadi sebuah bentuk sinyal-sinyal cahaya. Sinyal inilah yang kemudian bertugas
sebagai sinyal korespondensi untuk data Anda. Optical transmitter secara fisik sangat dekat dengan media
fiber optic pada penggunaannya. Dan bahkan optical transmitter dilengkapi dengan sebuah lensa yang
akan memfokuskan cahaya ke dalam media fiber optik tersebut. Sumber cahaya dari komponen ini bisa
bermacam-macam.
Sumber cahaya yang biasanya digunakan adalah Light Emitting Dioda (LED) atau solid state laser dioda.
Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi daya daripada laser. Namun sebagai
konsekuensinya, sinar yang dipancarkan oleh LED tidak dapat menempuh jarak sejauh laser.
3. Kabel Core Fiber optik
Komponen inilah yang merupakan pemeran utama dalam sistem ini. Core fiber optik biasanya terdiri dari
satu atau lebih fiber optik yang akan bertugas untuk memandu cahaya-cahaya tadi dari lokasi asalnya
hingga sampai ke tujuan. Core fiber optic secara konstruksi hampir menyerupai kabel listrik, hanya saja
ada sedikit tambahan proteksi untuk melindungi transmisi cahaya. Biasanya kabel fiber optic juga bisa
disambung, namun dengan proses yang sangat rumit. Proses penyambungan kabel ini sering disebut
dengan istilah splicing.
4. Optical regenerator / amplifier / repeater
Optical regenerator atau dalam bahasa Indonesianya penguat sinyal cahaya, sebenarnya merupakan
komponen yang tidak perlu ada ketika Anda menggunakan media fiber optik dalam jarak dekat saja.
Sinyal cahaya yang Anda kirimkan baru akan mengalami degradasi dalam jarak kurang lebih 1 km. Maka
dari itu, jika Anda memang bermain dalam jarak jauh, komponen ini menjadi komponen utama juga.
Biasanya optical generator disambungkan di tengah-tengah media fiber optik untuk lebih menguatkan
sinyal-sinyal yang lemah.
5. Optical receiver (Penerima)
Optical receiver memiliki tugas untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh optical transmitter.
Setelah cahaya ditangkap dari media fiber optic, maka sinyal ini akan didecode menjadi sinyal-sinyal
digital yang tidak lain adalah informasi yang dikirimkan. Setelah di-decode, sinyal listrik digital tadi
dikirimkan ke sistem pemrosesnya seperti misalnya ke televisi, ke perangkat komputer, ke telepon, dan
banyak lagi perangkat digital lainnya. Biasanya optical receiver ini adalah berupa sensor cahaya seperti
photocell atau photodiode yang sangat peka dan sensitif terhadap perubahan cahaya.
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud dengan fiber optic?
2. Apakah fungsi fiber optic?
3. Apakah tugas dari Optical receiver?
4. Apakah yang dimaksud splicing?
5. Apakah fungsi optikal transmitter?
Jawaban
1. Salah satu jenis saluran transmisi yang terbuat dari serat kaca ukuranya cukup tipis sekali kurang lebih
persatu corenya itu berukuran 125 mikron kurang lebih seperti sehelai rambut manusia,core ini
digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain hingga jarak 50km
tanpa menggunakan repeater.
2. Memantulkan dan membiaskan cahaya yang merambat di dalamnya
3. Untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh optical transmitter
4. Proses penyambungan kabel fiber optic
5. Untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke dalam media pembawanya
Penskoran
No
1
2
3
4
5
Jumlah
Skor
20
20
20
20
20
100
Nilai = Betul x 20
Tegal, Oktober 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mapel
(……………………)
(……………………)
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah
:
Mata Pelajaran
: Teknologi Jaringan Berbasis Luas
Komp. Keahlian
: TKJ
Kelas/Semester
: XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran
: 2017 / 2018
Alokasi Waktu
: 24 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.5 Memahami jenis-jenis kabel fiber optic
4.5 Memilih kabel fiber optic
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Memahami jenis-jenis kabel fiber optic
3.5.1 Menggunakan jenis-jenis kabel fiber optic
3.5.2 Mengetahui jenis-jenis kabel fiber optic
4.5 Memilih kabel fiber optic
4.5.1 Menyeleksi kabel fiber optic
4.5.2 Membedakan kabel fiber optic
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggunakan jaringan fiber optic
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menerapkan jaringan fiber optic
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggunakan jaringan fiber optic
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa jaringan fiber optic
dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Jenis – jenis kabel fiber optic
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir
: Sientific
Model Pembelajaran
: Discovery Based Learning
Metode Pembelajaran
: Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
No
1
Kegiatan
Pendahuluan
Langkah – langkah Pembejalaran
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Waktu
untuk
memulai
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperha tikan materi yang ada di layar
kompu ter tentang jenis-jenis kabel fiber optic
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh
guru
Identifikasi Masalah
2
Kegiatan Inti
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menggunakan, menerapkan, menyeleksi,
dan membedakan jenis-jenis kabel fiber optic
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menggunakan, menerapkan, menyeleksi,
dan membedakan jenis-jenis kabel fiber optic
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat
menggunakan, menerapkan, menyeleksi, dan membedakan jenis-jenis kabel
fiber optic
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menggunakan, menerapkan, menyeleksi, dan membedakan jenis-jenis kabel
fiber optic
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau infor masi
tentang atau cara menggunakan, menerapkan, menyeleksi, dan membedakan
jenis-jenis kabel fiber optic
2. Peserta didik menco ba menggunakan, menerapkan, menyeleksi, dan
membedakan jenis-jenis kabel fiber optic sebagai pembuktian pengujian
hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik berusaha menco ba menggunakan, menerapkan, menyeleksi, dan
membedakan jenis-jenis kabel fiber optic
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta
didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
15 Menit
3
Penutup
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menggunakan, menerapkan,
menyeleksi, dan membedakan jenis-jenis kabel fiber optic
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menggunakan, menerapkan, menyeleksi,
dan membedakan jenis-jenis kabel fiber optic
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menggunakan, menerapkan,
menyeleksi, dan membedakan jenis-jenis kabel fiber optic
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang
maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
jenis-jenis kabel fiber optic
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang jenisjenis kabel fiber optic
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik
untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik
: Non Test dan Test
Bentuk
:
 Penilaian pengetahuan
: Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan
: Praktek
URAIAN MATERI
Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia.
Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel
optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.
JENIS-JENIS FIBER OPTIC
1. Single-mode fibers
Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar
laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer)
2. Multi-mode fibers
Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi
mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)
CARA KERJA FIBER OPTIC
Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal ini disebut
total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi
dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada
kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.
KEUNTUNGAN FIBER OPTIC
Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama.
Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga.
Kapasitas lebih besar.
Sinyal degradasi lebih kecil.
Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
Fleksibel.
Sinyal digital
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud fiber optic?
2. Apakah fungsi fiber optic?
3. Sebutkan jenis – jenis fiber optic!
4. Apakah perbedaan single – mode fibers dan multi – mode fibers?
5. Sebutkan keuntungan fiber optic!
Jawaban
1. Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia
2. Untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.
3. Single – mode fibers, dan multi – mode fibers
4. Single-mode fibers
Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar
laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer)
Multi-mode fibers
Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi
mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)
5. Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama.
Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga.
Kapasitas lebih besar.
Sinyal degradasi lebih kecil.
Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
Fleksibel.
Sinyal digital
Penskoran
No
1
2
3
4
5
Jumlah
Skor
20
20
20
20
20
100
Nilai = Betul x 20
Tegal, November 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mapel
(……………………)
(……………………)
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah
:
Mata Pelajaran
: Teknologi Jaringan Berbasis Luas
Komp. Keahlian
: TKJ
Kelas/Semester
: XI / 4 (Empat)
Tahun Pelajaran
: 2017 / 2018
Alokasi Waktu
: 32 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.6 Menerapkan fungsi alat kerja fiber optic
4.6 Menggunakan alat kerja fiber optic
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menerapkan fungsi alat kerja fiber optic
3.6.1 Mendemonstrasi kan fungsi alat kerja fiber optic
3.6.2 Memahami fungsi alat kerja fiber optic
4.6 Menggunakan alat kerja fiber optic
4.6.1 Menerapkan alat kerja fiber opti
4.6.2 Memahami cara alat kerja fiber opti
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemonstrasi kan fungsi alat
kerja fiber optic dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa fungsi alat kerja fiber
optic dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menerapkan alat kerja fiber optic
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menemukan alat kerja fiber optic
dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Fungsi alat kerja fiber optic
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir
: Sientific
Model Pembelajaran
: Discovery Based Learning
Metode Pembelajaran
: Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
No
1
Kegiatan
Pendahuluan
Langkah – langkah Pembejalaran
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Waktu
untuk
memulai
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperha tikan materi yang ada di layar
kompu ter tentang fungsi alat kerja fiber optic
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh
guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk mendemonstrasikan, memriksa,
menerapkan dan menemukan alat kerja fiber optic
2. Pesera didik berusaha untuk dapat mendemonstrasikan, memriksa, menerapkan
dan menemukan alat kerja fiber optic
2
Kegiatan Inti
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat
mendemonstrasikan, memriksa, menerapkan dan menemukan alat kerja fiber
optic
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
mendemonstrasikan, memriksa, menerapkan dan menemukan alat kerja fiber
optic
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau infor masi
tentang atau cara mendemonstrasikan, memriksa, menerapkan dan menemukan
alat kerja fiber optic
2. Peserta didik menco ba mendemonstrasikan, memriksa, menerapkan dan
menemukan alat kerja fiber optic sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik berusaha menco ba mendemonstrasikan, memriksa, menerapkan
dan menemukan alat kerja fiber optic
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta
15 Menit
didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
3
Penutup
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang
mendemonstrasikan,
memriksa, menerapkan dan menemukan alat kerja fiber optic
2. Guru menugaskan peserta didik untuk mendemonstrasikan, memriksa,
menerapkan dan menemukan alat kerja fiber optic
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk
mendemonstrasikan,
memriksa, menerapkan dan menemukan alat kerja fiber optic
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang
maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang alat
kerja fiber optic
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang alat
kerja fiber optic
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik
: Non Test dan Test
Bentuk
:
 Penilaian pengetahuan
: Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan
: Praktek
URAIAN MATERI
Alat - Alat Fiiber Optic dan Fungsinya
1. Fusion Splicer
Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah
satu alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat tersebut terbuat
/ berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media
sinar berbentuk laser. Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core
sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. Perlu kalian ketahui, bahwa fusion splicer ini haruslah
memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi, hal ini ditujukan untuk menghasilkan hasil
penyambungan yang sempurna, karena pada saat penyambungan tersebut akan terjadi proses
pengelasan media kaca serta peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media, dimana media
tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan media tersebut
memiliki senyawa yang sama.
2. Stripper Atau Miller
Sama seperti kabel - kabel yang lain, salah satunya seperti kabel coaxial dan UTP, kabel fiber optic
juga memerlukan alat ini. Alat ini berfungsi sebagai media untuk memotong dan mengupas kulit dan
daging kabel.
3. Cleaver
Cleaver Tools ini mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabel optic-nya sudah dikupas,
perlu kalian ketahui juga bahwa pemotongan core ini wajib menggunakan alat khusus ini, karena pada
serat kacanya akan terpotong dengan rapih. Jika proses ini berhasil dilakukan dengan baik maka
tahapan selanjutnya, kalian bisa teruskan ke tahap Jointing
4. Optical Power Meter (OPM)
Alat yang satu ini nmemiliki fungsi untuk mengetahui seberapa kuat daya dari signal cahaya yang
sudah masuk, OPM ini juga mempunyai interface FC yang langsung berhubungan dengan pathcore FC.
Bagi kalian yang belum mengetahui rumus yang digunakan untuk melakukan proses ini, berikut adalah
rumusnya
(TX – RX =…dB dibagi jarak (Km)
5. Optical Time Domain Reflectometer (RTDR)
OTDR merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi komunitas atau himpunan suatu
kabel serat ptik dalam jarak tempuh tertentu, sehingga dengan adanya alat ini diharapkan mampu
menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan ukuran gangguan yang terjadi. Sehingga untuk
melakukan troubleshooting dapat dilakukan dengan baik, karena akan sangat mudah menentukan suatu
letak lokasi gangguan yang tengah terjadi. Alat OTDR ini sendiri biasanya digunakan untuk melakukan
pendeteksian Kabel Crack, Putusnya core yang belum diketahui letaknya, Putusnya kabel atau juga
untuk melakukan bending
6. Light Source
Pada dasarnya, alat yang satu ini mempunyai fungsi untuk memberikan suatu signal untuk jalur yang
akan dilaluinya, misalnya untuk mengukur suatu redaman jalur atu end to end dimana Light Source ini
akan berfungsi sebagai media yang memberi signal-nya
7. Optical Fiber Identifier
Alat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengetahui arah signal dengan penunjuk arah dan besar daya
yang di laluinya.
8. Visual Fault Locator
Alat ini sering disebut juga Laser fiber optic atau senter fiber optic. Fungsinya untuk melakukan
pengetesan pada core fiber optic. Laser akan mengikuti serat Optik pada Kabel Fiber Optik dari POP
Sampai Ke User (end to end) , bila core tidak bermasalah laser akan sampai pada titik tujuan.
9. Bit Error Rate Test
Alat ini berfungsi sebagai pengecek koneksi jaringan TDM (Time Divisio Multipleksi) yang mana
jaringan TDM aplikasinya yaitu layanan Clear Channel yang sedang coba di uraikan penulis. Secara
spesifiknya BER TES untuk mengecek dan mengetahui TX atau RX yang error, melalui pengiriman
paket dan lup
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud Fusion splicer ?
2. Apakah fungsi fusion splicer?
3. Mengapa dalam proses penyambungan fusion splicer harus memiliki keakuratan yang tinggi?
4. Apakah fungsi Bit eror rate test?
5. Apakah fungsi light source?
Jawaban
1. Fusion splicer sebagai alat untuk menyambungkan serat optik
2. Alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat tersebut terbuat /
berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media
sinar berbentuk laser.
3. Karena untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna, karena pada saat penyambungan
tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu
media, dimana media tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini
dikarenakan media tersebut memiliki senyawa yang sama.
4. Pengecek koneksi jaringan TDM (Time Divisio Multipleksi)
5. Untuk memberikan suatu signal untuk jalur yang akan dilaluinya
Penskoran
No
1
2
3
4
5
Jumlah
Skor
20
20
20
20
20
100
Nilai = Betul x 20
Tegal, Januari 2018
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mapel
(……………………)
(……………………)
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah
:
Mata Pelajaran
: Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Komp. Keahlian
: TKJ
Kelas/Semester
: XI 4 (Empat)
Tahun Pelajaran
: 2017 / 2018
Alokasi Waktu
: 32x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.7 Mengevaluasi penyambungan fiber optic
4.7 Melakukan sambungan fiber optic
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Mengevaluasi penyambungan fiber optic
3.7.1 Menyimpulkan penyambungan fiber optic
3.7.2 Memahami penyambungan fiber optic
4.7 Melakukan sambungan fiber optic
4.7.1 Mengoperasikan sambungan fiber optic
4.7.2 Menyusun sambungan fiber optic
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan penyambungan fiber
optic dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai penyambungan fiber optic
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengoperasikan sambungan fiber
optic dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyusun sambungan fiber optic
dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Penyambungan fiber optic
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir
: Sientific
Model Pembelajaran
: Project Based Learning
Metode Pembelajaran
: Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
No
1
Kegiatan
Pendahuluan
Langkah – langkah Pembejalaran
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Waktu
untuk
memulai
Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang ada di layar
komputer tentang penyambungan fiber optic
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video
tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas
untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan
dalam mempraktekkan pe nyambungan fiber optic
2
Kegiatan Inti
Mendesain Perencanaan Proyek
1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari guru
dari tayangan video yang telah diputar
2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar
peserta didik memahaminya
3. Guru memprak tekkan penyambungan fiber optic di depan peserta didik
4. Peserta didik mem perhatikan dan menco ba penyambungan fiber optic sendiri
Menyusun Jadwal
1. Peserta didik memahami penjelasan penyambungan fiber optic dari guru
2.
Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam praktek
penyambungan fiber optic
3.
4.
Guru memberitahu kan penyambungan fiber optic kepada peserta didik
Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1.
Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju untuk menyimpulkan,
menilai, mengoperasikan dan menyusun penyambungan fiber optic
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik berusaha menyimpulkan, menilai, mengoperasikan dan menyusun
penyambungan fiber optic
4.
Guru memperhati kan peserta didik da lam menyimpulkan, menilai, mengope
rasikan dan menyu sun penyambungan fiber optic dan me ngarahkan jika ada
15 Menit
peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman
1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam menyimpulkan, menilai, mengope
rasikan dan menyu sun penyambungan fiber optic
3. Peserta didik mengamati penjelasan guru jika ada salah dalam menyimpulkan,
menilai, mengope rasikan dan menyu sun penyambungan fiber optic
3
Penutup
4 Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam dalam menyimpulkan,
menilai, mengope rasikan dan menyu sun penyambungan fiber optic
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
penyambungan fiber optic
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
penyambungan fiber optic
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik
untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik
: Non Test dan Test
Bentuk
:
 Penilaian pengetahuan
: Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan
: Praktek
URAIAN MATERI
Penyambungan serat optik atau yang sering disebut dengan splicing serat optik dilakukan pada saat serat
putus yang dikarenakan oleh faktor dari luar seperti terkena senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-lain
atau untuk menghubungkan ujung serat optik pada saat instalasi dengan jarak yang jauh. Dengan
melakukan splicing ini kita akan dapat mengurangi redaman. Hal ini disebabkan bila kita menggunakan
konektor biasa untuk menghubungkan kedua ujung serat optik, maka kita akan mendapatkan redaman
yang lebih besar dibandingkan melakukan teknik splicing.
Peralatan dan Bahan
1. Splicer
2. Pemotong tube
3. Cutter
4. Tang logam
5. Tang pengupas serat
6. Tang pemotong serat
7. Kain bersih
8. Alkohol
9. Tissue
10. Selotip
11. Spidol
12. Meteran
13. Thinner-B
14. Pelindung serat
Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam penyambungan Serat Optik
Dalam melakukan splicing ada hal-hal yang harus diperhatikan agar splicing bisa berhasil dan juga untuk
keselamatan kerja. Hal-hal tersebut antara lain:
1. Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan bahan serta tangan kita sebersih
mungkin sebab adanya kotoran pada serat optik dapat menyumbang redaman pada serat.
2. Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang melakukan pengupasan pelindung serat.
3. Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di dalamnya sehingga bisa
menyebabkan core pecah atau retak.
4. Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab cairan alkohol bisa menguap ke
udara.
5. Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karena bisa membuat core putus.
6. Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit dikuatirkan bisa masuk ke aliran
darah dan mengganggu kesehatan.
7. Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat masuk kedalam kaset dan bisa
merusak serat tersebut.
8. Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.
Langkah-Langkah Instalasi
Dalam hal ini kita menggunakan kabel serat optik untuk udara. Berikut ini adalah prosedur atau langkahlangkah dalam melakukan penyambungan atau splicing serat optik :
1. Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang +150cm (dalam keadaan baik) dari ujung kabel lalu
tandai dengan isolasi atau spidol.
+150 cm
Gambar Panjang kabel yang dikupas
2. Untuk kabel udara terlebih dahulu mengupas logam dalam kabel yang berfungsi sebagai penopang
kabel saat berada di udara dengan menggunakan cutter sepanjang batas tersebut lalu potong dengan
tang logam.
3. Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam sepanjang batas tersebut. Langkah-langkah
untuk membuka pelindung :
a. Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara digergaji dan jangan
terlalu dalam karena akan mengenai tube.
b. Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut patah tidak boleh 30 o agar tube tidak ikut
patah.
c. Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung dan kupas benang tersebut dengan cutter
sehingga yang terlihat hanya tube yang dilapisi jelly.
4. Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.
5. Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm beri tanda dengan spidol. Lalu kupas tube pada
batas tersebut dengan menggunakan pemotong tube dan sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit
sepanjang 25 cm dengan cara memutar pemotong tube searah jarum jam sebanyak 2 kali lalu patahkan
dan jangan lebih dari 30o agar serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang terlihat hanya
serat optik saja yang dilindungi oleh jelly. Lakukan berulang-ulang sampai sepanjang + 100 cm dari
ujung tube.
6. Bersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.
Gambar Panjang tube yang dikupas
7. Gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak kotor dan tidak mengenai tanah.
Spiral Pengikat Tube
Core
Kaset
Gambar Penempatan serat optik pada kaset
Langkah-Langkah Splicing
1. Terlebih dahulu masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian core yang telah di-splice satu
persatu dengan diberi tanda dengan spidol.
2. Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara memposisikan tang agak miring,
tahan lalu tarik ke ujung core secara perlahan.
3. Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol sampai gesekannya
mengeluarkan bunyi. Lakukan sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue.
4. Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan ujung jaket pada skala antara 15
dan 20, lalu potong. Pada saat memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan
konstan.
5. Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core dengan teknik fusion.
Jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.
Gambar Peletakan serat optik pada splicer
6. Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core dan
menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka layar
akan kembali ke tampilan awal.
7. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang telah mengalami
proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan plastik
tersebut. Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.
8. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi seperti gambar di bawah ini.
Gambar Peletakan protektor pada kaset
Rugi-Rugi Penyambungan
Rugi-rugi penyambungan dapat terjadi karena :
1. Perbedan struktur serat optik antara lain:
– Diameter core tidak sama.
– Letak core tidak berada di tengah.
2. Kualitas penyambungan antara lain :
– permukaan serat tidak rata.
– Sumbu serat tidak sejajar.
– Penyimpangan sudut.
– Serat masih basah.
– Ujung serat menyentuh sesuatu.
Kualitas Penyambungan
Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang baik harus diperhatikan :
– Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi
– Alat sambung yang baik.
– Lingkungan harus bersih.
– Jointer harus berpengalaman.
Dengan melakukan penyambungan secara fusion, kita diharapkan bisa memperoleh redaman yang sekecil
mungkin.
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud splicing?
2. Sebutkan factor – factor yang mempengaruhi putusnya fiber optik!
3. Apa sajakah yang harus diperhatika agar kualitas sambungan baik?
4. Sebutkan kualitas – kualitas penyambungan!
5. Mengapa serat optik harus digulung melingkar?
Jawaban
1. Penyambungan serat optik atau yang sering
2. Terkena senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-lain atau untuk menghubungkan ujung serat optik
pada saat instalasi dengan jarak yang jauh.
3. Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi, Alat sambung yang baik, Lingkungan harus bersih, Jointer
harus berpengalaman
4. Permukaan serat tidak rata., Sumbu serat tidak sejajar., Penyimpangan sudut., Serat masih basah, ujung
serat menyentuh sesuatu
5. Karena agar aman, tidak kotor dan tidak mengenai tanah.
Penskoran
No
1
2
3
4
5
Jumlah
Skor
20
20
20
20
20
100
Nilai = Betul x 20
Tegal, Februari 2018
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mapel
(……………………)
(……………………)
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah
:
Mata Pelajaran
: Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Komp. Keahlian
: TKJ
Kelas/Semester
: XI 4 (Empat)
Tahun Pelajaran
: 2017 / 2018
Alokasi Waktu
: 32x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.8 Mengevaluasi perangkat pasif jaringan fiber optic
4.8 Mengkonfigurasikan perangkat pasif jaringan fiber optic
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Mengevaluasi perangkat pasif jaringan fiber optic
3.8.1 Menyimpulkan perangkat pasif jaringan fiber optic
3.8.2 Menilai perangkat pasif jaringan fiber optic
4.8 Mengkonfigurasikan perangkat pasif jaringan fiber optic
4.8.1 Menghubungkan perangkat pasif jaringan fiber optic
4.8.2 Memodifikasi perangkat pasif jaringan fiber optic
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan perangkat pasif
jaringan fiber optic dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai perangkat pasif jaringan fiber
optic dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan perangkat pasif
jaringan fiber optic dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membandingkan perangkat pasif
jaringan fiber optic dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Perangkat pasif jaringan fiber optic
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir
: Sientific
Model Pembelajaran
: Project Based Learning
Metode Pembelajaran
: Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
No
1
Kegiatan
Pendahuluan
Langkah – langkah Pembejalaran
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Waktu
untuk
memulai
Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang ada di layar
komputer ten tang perangkat pasif jaringan fiber optic
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video
tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas
untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan
dalam mempraktekkan perangkat pasif jaringan fiber optic
2
Kegiatan Inti
Mendesain Perencanaan Proyek
1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari guru
dari tayangan video yang telah diputar
2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar
peserta didik memahaminya
3. Guru memprak tekkankonfigurasi perangkat pasif jaringan fiber optic di depan
peserta didik
4. Peserta didik mem perhatikan dan menco ba mengkonfigurasi perangkat pasif
jaringan fiber optic sendiri
Menyusun Jadwal
1. Peserta didik memahami penjelasan mengkonfigurasi perangkat pasif jaringan
fiber optic dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam praktek
mengkonfigurasi perangkat pasif jaringan fiber optic
3. Guru memberitahu kan mengkonfigurasi perangkat pasif jaringan fiber optic
kepada peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju untuk menyimpulkan,
menilai, membandingkan dan menghubungkan perangkat pasif jaringan fiber
optic
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
15 Menit
3. Peserta didik berusaha menyimpulkan, menilai, membandingkan dan
menghubungkan perangkat pasif jaringan fiber optic
4. Guru memperhati kan peserta didik da lam menyimpulkan, menilai,
membandingkan dan menghubungkan perangkat pasif jaringan fiber optic dan
mengarahkan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman
1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam menyimpulkan, menilai,
membandingkan dan menghubungkan perangkat pasif jaringan fiber optic
3. Peserta didik mengamati penjelasan guru jika ada salah dalam menyimpulkan,
menilai, membandingkan dan menghubungkan perangkat pasif jaringan fiber
optic
4
1.
2.
3.
3
Penutup
4.
5.
6.
Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam dalam menyimpulkan,
menilai, mem bandingkan dan me nghubungkan pe rangkat pasif jaringan fiber
optic
Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
perangkat pasif jaringan fiber optic
Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
individu untuk mengerjakannya.
Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
perangkat pasif jaringan fiber optic
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik
: Non Test dan Test
Bentuk
:
 Penilaian pengetahuan
: Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan
: Praktek
URAIAN MATERI
Fiber To The Home atau yang disebut dengan FTTH, adalah suatu jaringan akses atau jaringan yang
menghubungkan antara pusat layanan dengan peralatan pelanggan atau Customer Premises Equipment
(CPE) dengan menggunakan Fiber Optik.
Alasan mengapa harus menggunakan Fiber Optik.
a. Dapat
menyalurkan
informasi
dengan
atau berpita lebar High Speed Data ( > 100 Mbps)
kecepatan
yang
sangat
tinggi,
b. Dalam
satu
dan
receive),
Fiber
Optik
hal
dapat
ini
menyalurkan
berbeda
informasi
dengan
saluran
dua
arah
(
transmit
tembaga
yang
memerlukan
dua saluran yang berbeda untuk arah kirim dan arah terima.
c. Karena
fiber
dapat
dapat
menyalurkan
melayan
High
Voice,
Speed
Video
Information,
dan
Data
maka
dalam
atau
yang
disebut
relatif
kecil,
sehingga
satu
dengan
layanan Triple Play.
d. Mempunyai
yang
sifat
redaman
direkomendasi
/
attenuation
dari
Pusat
yang
Layanan
sampai
dengan
jarak
Pelanggan
adalah 20 Kilometer, disamping itu noise maupun distorsi relatif kecil sekali.
e. Secara
teknologi,
sistem
menggunakan
spliter
atau
satu
fiber
dapat
jaringan
yang
dicabang ke beberapa
pelanggan , sehingga sangat effesien dalam pembangunan jaringan.
f. Sangat
memungkinkan
untuk
pengembangan
teknologi
memerlukan kecepatan tinggi, misal untuk Jaringan ke Base Station.
Arsitektur FTTH
Secara umum arsitektur jaringan FTTH mulai dari pusat layanan sampai dengan pelanggan
adalah sebagai berikut,
1. OLT = Optical Line Terminal , atau perangkat yang mempunyai fungsi;
a. Titik Hubung dengan provider layanan Telepon, Internet/Data dan TV/ IP TV
b. Pusat penyambungan dan distribusi layanan yang dikirim ke pelanggan.
c. Pengaturan dan monitoring jaringan pelanggan.
d. Mengkonversi sinyal layanan ke dalam bentuk sinyal optik.
2. ODF = Optical Distribution Frame, atau Rak dan frame yang berfungsi ;
a. Tempat Spliter untuk mendistribusikan Fiber Optik ke ODC untuk melayani beberapa area.
b. Tempat melakukan pengukuran dan monitoring Jaringan Fiber Optik.
c. Tempat terminasi fisik jaringan luar Fiber Optik.
3. Feeder Cables = Kabel Fiber Optik penghantar Layanan, yang mempunyai fungsi
a. Kabel Fiber Optik Penghubung Utama dari ODF ke ODC
b. Ada tiga jenis kabel Fiber Optik yang digunakan, yaitu
1 Kabel Duct yang menggunakan pelindung pipa PVC dengan lapisan cor beton
2. Kabel Tanah Tanam Langsung ( Burried Cables) dengan pelindung pipa HDPE.
3. Kabel Udara atau aireal cable yang ditambatkan pada tiang besi atau beton.
4. ODC
=
Optical
Distribuion
Cabinet
atau
perangkat
Lemari
Kabel
Fiber
Optik
dengan fungsi sebagai berikut ;
a. Titik sambung untuk penyebaran layanan ke beberapa area yang lebih kecil
b. Tempat splitter untuk yaitu dari satu Fiber optik ke beberapa fiber optik.
c. Tempat koneksi dari Kabel Feeder ke Kabel Distribution
5. Kabel Distribution = Kabel Fiber Optik yang mendistribusikan layanan ke area yang lebih kecil
a. Menggunakan kabel tipe Single Core Single Tube atau SCST
b. Sebagai penghubung antara ODC dengan ODP
6. ODP = Optical Distribution Point atau kotak distribusi layanan kepelanggan, fungsinya adalah;
a. Sebagai titik terminasi kabel dropp optik ke arah pelanggan.
b. Sebagai titik distribusi kabel distribusi menjadi beberapa saluran dropp optik dengan menggunakan
splitter.
c. Ada 3 (tiga) jenis ODP , yaitu ;
1. ODP Pedestal ODP yang ditempatkan pada permukaan tanah
2. ODP Pole/ Wall ODP yang ditempatkan pada tembok atau tiang.
3. ODP Closure, ODP yang ditempatkan pada kabel diantara dua tiang
7. Dropp Optic = yaitu saluran penanggal atau penghubung instalasi rumah.
a. Penghubung antara ODP dengan instalasi Rumah.
b. Menggunakan jenis insensitive bending, atau tahan dengan tekukan.
c. Kapasitas 1, 2 dan 4 core.
d. Panjang maksimum 250 meter
e. Kedua ujungnya dipasang konektor
f. Antar kedua ujung konektor tidak boleh terdapat sambungan atau lecet.
8. OTP = Optical Termination Premises., yaitu perangkat pasive yang ditempatkan pada instalasi rumah
pelanggan.
Fungsi dari OTP, adalah sebagai berikut ;
a. Titik terminasi atau titik tambat akhir dropp optik di sisi pelanggan.
b. Tempat koneksi kabel dropp optik dengan kabel indooor optic (patchcord)
9. Indoor Fiber Optic Cables,
Kabel Fiber Optik yang diinstalasi untuk dalam rumah, pada umumnya disebut juga patchcord, dimana
kedua ujungnya sudah tersambung dengan konektor.
10. Roset Optic atau kotak tempat penghubung antara indoor optik cables dengan kabel optik arah CPE (
Customer Premises Equipment dalam bentuk ONT/ONU
11.ONT/ ONU = Optical Network Terminal atau Optical Network Unit.
Fungsinya adalah :
a. Melakukan konversi layanan dalam sinyal optik menjadi sinyal elektrik
b. Sebagai alat demultiplexer layanan
c. Output layanan ONT/ONU adalah Voice, Video/ IP TV dan Data Internet
Perbedaan antara ON dan ONU, adalah sebagai berikut ;
ONT hanya melayani satu pelanggan saja.
ONU
dapat
melayani
beberapa
pelanggan
dalam
satu
kluster,
misal
untuk
Pertokoan, Mall dan Apartemen.
Teknologi GPON
Teknologi G-PON adalah teknologi yang digunakan untuk mengatur trafik layanan pada jaringan FTTH.
Disebut dengan GPON karena mempunyai bitrate informasi yang lebih dari 1 Giga bit perdetik,
disamping itu sifat pendistribusian layanan pada jaringan tidak memerlukan catuan daya listrik atau
bersifat passive, sehinggga disebut dengan Pasive Optical Network.
Tekologi ini merupakan penggabungan dari teknologi
a. Penyambugan / Switching
b. Penggabungan / Multiplexer
c. Pendistribusian akses pelanggan melalui FTTH
d. Jaringan IP
Secara konsep teknologi G-PON seperti pada gambar dibawah ini;
Arsitektur G-PON
Arsitektur G-PON sangat sederhana yaitu hanya terdiri komponen
a. OLT Optical Line Terminal yang ditempatkan pada pusat layanan
b. Splitter yang ditempatkan pada ODC maupun pada ODP.
c. ONT atau ONU yang ditempatkan pada sisi pelanggan.
1. OLT merupakan komponen pusat penggabungan layanan triple play dari beberapa operator jaringan
Setiap layanan dapat dihubungkan dengan bit rate 10 Gigabit perdetik sedangkan pada sisi distribusi
pelanggan mulai dari 1 Gbps - 2,5 Gbps
Fungsi dari OLT jika pada jaringan Internet adalah merupakan layer -2 yaitu Data Network
yang berfungsi sebagai Switch, yang fungsinya adalah untuk
a. Penyambungan dengan Pusat Layanan ( Softswitch, ISP dan TV-Server)
b. Titik Distribusi awal ke beberapa area pelanggan.
c. Tempat pengaturan bandwidth, pengontrolan, monitor dan kendali jaringan pelanggan.
2. Splitter
Yaitu dapat dianalogikan dengan Multiplexer, yang berfungsi mendistribusikan layanan
dari satu fiber ke beberapa fiber dengan kapasitas, 1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32 dan 1:64
Kelemahan dari Splitter ini adalah menimbulkan Loss dimana semakin besar kapasitasnya
loss yang timbul semakin besar
3. ONT Optical Network Terminal
ONT ditempatkan pada sisi pelanggan, dimana sebagai interface atau titik penghubung dengan CPE
(Customer Premises Equipment) yang berupa :
a. PABX
b. Telepon
c. Faxmile
d. WIFI Internet
e. MODEM Internet
f. IP-TV
Cara Kerja G-PON
1. Teknologi GPON dalam menyalurkan trafik layanan ke pelanggan
menggunakan dua metode yaitu ;
a. WDM Wavelenght Division Multiplexer = atau penggabungan panjang gelombang
sinyal optik yang berbeda menjadi satu berkas sinyal optik.
untuk memisahkan jenis layanan dari OLT menuju ke ONT
b. TDM Time Division Multiplexer, yaitu setiap pelanggan arah up stream dialokasikan
time slot yang berbeda
untuk memisahkan antar identitas pelanggan dari ONT menuju ke OLT
Pada teknologiG-PON terdiri dari dua tipe perangkat, yaitu ;
a. Perangkat Aktive terdiri dari : OLT , ONT dan ONU
b. Perangkat Pasive terdiri dari Kabel Feeder , Kabel Distribution, Splitter, Patch Cord
Keistimewaan teknologi G-PON;
a. Beroperasi dengan line rates pada 2.488 Gbps downstream dan 1.244 Gbps upstream
dengan menggunakan single fiber, G-PON system harus sesuai dengan ITU-T
G.984.x series (G.984.1/2/3/4).
b. Modul GPON dapat diekspansi, yang memungkinkan terbentuknya sistem perangkat
yang fleksible.
c. Sistem arsitektur GPON harus dalam satu rak yang terintegrasi untuk semua layanan.
d. Semua layanan di-manage/dikontrol oleh sebuah EMS (Element Management Services)
e. Interface backplane perangkat GPON harus berbasis arsitektur IP.
f. Kemampuan switching bersifat non-blocked matrix atau tidak terjadi kegagalan hubungan.
Kelemahan G-PON.
a. Instalasi fisik Fiber Optik harus bebas dari tekukan dan gulungan pada Fiber Optik.
(tidak terjadi bending)
b. Teknisi harus menguasai teknologi jaringan IP.
c. Kapasitas Splitter yang semakin besar akan menimbulkan Loss dan menurunnya kecepatan
informasi pada User, oleh sebab itu perencanaan QoS harus akurat.
Panjang Gelombang Downstream ada dua jenis yaitu
a. 1490 nm untuk menyalurkan informasi Internet dan VoIP
b. 1550 nm untuk menyalurkan IP TV
Panjang gelombang Up Stream yang digunakan adalah,
1.310 digunakan untuk layanan Triple Play.
Trafik dari OLT ke ONT atau downstream semua dikirim keseluruh user yang tersambung
dengan port OLT. Namun user hanya akan menerima informasi yang mempunyai IP address
yang sama dan untuk layanan sesuai tag/ label.
Spesifikasi Interface OLT pada G-PON untuk 1 Gbps dan 10 Gbps
Spesifikasi Interface ONT pada G-PON
Jaringan G-PON
Hubungan antar OLT menggunakan topologi Ring, agar dapat dilakukan sistem proteksi, yaitu jika salah
satu ruas kabel optik terputus, maka dapat dilakukan pengalihan trafik secara otomatis yang disebut
dengan sistem SHR atau Self Healing Ring. Pengalihan trafik secara otomatis dengan durasi waktu
maksimal 50 milli detik.
Pada saat OLT-1 dengan OLT-2 kondisi recovery, maka jalur atau ruas OLT1 dengan OLT-2 dilakukan
perbaikan.
Berikut adalah contoh hubungan antar OLT dalam kota Jakarta yang terdiri dari 5 ring utama.
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud FTTH?
2. Mengapa kita harus menggunakan fiber optik?
3. Sebutkan layangan triple play?
4. Mengapa Hubungan antar OLT menggunakan topologi Ring?
5. Sebutkan Panjang Gelombang Downstream!
Jawaban
1. Suatu jaringan akses atau jaringan yang menghubungkan antara pusat layanan dengan peralatan
pelanggan atau Customer Premises Equipment (CPE) dengan menggunakan Fiber Optik.
2. Dapat menyalurkan informasi dengan kecepatan yang sangat tinggi atau berpita lebar High Speed
Data ( > 100 Mbps)
3. Voice, Video dan Data
4. Agar dapat dilakukan sistem proteksi, yaitu jika salah satu ruas kabel optik terputus, maka dapat
dilakukan pengalihan trafik secara otomatis
5. Panjang Gelombang Downstream ada dua jenis yaitu
a. 1490 nm untuk menyalurkan informasi Internet dan VoIP
b. 1550 nm untuk menyalurkan IP TV
Penskoran
No
1
2
3
4
5
Jumlah
Skor
20
20
20
20
20
100
Nilai = Betul x 20
Tegal, Maret 2018
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mapel
(……………………)
(……………………)
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah
:
Mata Pelajaran
: Teknologi Jaringan Berbasis Luas
Komp. Keahlian
: TKJ
Kelas/Semester
: XI / 4 (Empat)
Tahun Pelajaran
: 2017 / 2018
Alokasi Waktu
: 32 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung..
Kompetensi Dasar
3.9 Mengevaluasi permasalahan jaringan fiber optic
4.9 Melakukan perbaikan jaringan fiber optic
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Mengevaluasi permasalahan jaringan fiber optic
3.9.1 Menyimpulkan permasalahan jaringan fiber optic
3.9.2 Menilai permasalahan jaringan fiber optic
4.9 Melakukan perbaikan jaringan fiber optic
4.9.1 Mengoperasikan perbaikan jaringan fiber optic
4.9.2 Menyusun perbaikan ja ringan fiber optic
Tujuan Pembelajaran
1.
Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan permasalahan
jaringan fiber optic dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai permasalahan jaringan fiber
optic dengan tepat
1.
Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengoperasikan s perbaikan
jaringan fiber optic dengan benar
2.
Setelah kegiatan pembelajaran diharap kan peserta didik dapat menyusun perbaikan ja ringan fiber
optic deng an tepat
D. Materi Pembelajaran
Permasalahan dan perbaikan ja ringan fiber optic
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir
: Sientific
Model Pembelajaran
: Problem Solving Learning
Metode Pembelajaran
: Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
No
1
Kegiatan
Pendahuluan
Langkah – langkah Pembejalaran
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Waktu
untuk
memulai
Merumuskan Uraian Masalah
1. Guru meminta peserta didik untuk melihat materi tentang perawatan perangkat
keras komputer
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari materi yang
disajikan oleh guru
2
Kegiatan Inti
Mengembangkan Kemungkinana Penyebab
1. Guru menugaskan peserta didik untuk mencari penyebab permasalahan pada
perangkat keras
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menyim pulkan, menilai, mengoperasikan,
menyusun perbaikan jaringan fiber optic
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat
menyimpulkan, meni lai, mengoperasikan, menyusun perbaikan jaringan fiber
optic
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menyimpulkan, menilai, mengoperasikan, menyusun perbaikan jaringan fiber
optic
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Mengetes Penyebab
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
tentang penyebab atau permasalahan pada jaringan fiber optik
2. Peserta didik mencoba menyimpulkan, menilai, mengope rasikan, menyusun
perbaikan jaringan fiber optic petunjuk dari guru sebagai pembuktian
pengujian hipotesis
Mengevaluasi
15 Menit
3
Penutup
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang
menyimpulkan, menilai,
mengope rasikan, menyusun perbaikan jaringan fiber optic
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulkan, menilai, mengope
rasikan, menyusun perbaikan jaringan fiber optic
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk
menyimpulkan, menilai,
mengope rasikan, menyusun perbaikan jaringan fiber optic
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang
maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
permasalahan dan perbaikan jaringan fiber optik
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
permasalahan dan perbaikan jaringan fiber optik
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik
untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik
: Non Test dan Test
Bentuk
:
 Penilaian pengetahuan
: Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan
: Praktek
URAIAN MATERI
Pada Instalasi kali ini terjadi beberapa masalah, yaitu pada saat pengecekan koneksi ternyata koneksi
belum sepenuhnya berjalan dengan lancar, dan loss yang dihasilkan sangat besar atau tidak memenuhi
standar loss yang direkomendasikan yaitu RX sensitivity-nya antara – 22 s/d – 24 dB, pada saat dilakukan
penghitungan ternyata loss yang dihasikan adalah – 38 dB, setelah tim men-troubleshooting masalah ini
mulai dari konstruksi kabel apakah ada bending atau kabel yang patah, penggunaan attenuator yang tepat,
setelah beberapa tindakan tersebut dilakukan ternyata loss yang dihasilkan masih saja besar. Tim instalasi
sempat mengganti atau men-splice ulang patch cord karena diasumsikan hasil splicingnya kurang
maksimal, ternyata tindakan tersebut juga tidak merubah hasil penghitungan loss yang direkomendasikan.
Setelah tim melakukan pengecekan ulang di OTB ternyata sumber masalah ditemukan yaitu konektor FC
yang masuk salah satu port di OTB tidak tertancap sebagaimana mestinya, inner dari konektor tersebut
tidak masuk secara tepat. Hal inilah yang ternyata menyebabkan loss yang dihasilkan tidak sesuai dengan
yang direkomendasikan.
Dari problem pada saat instalasi kali ini dapat diambil beberapa kesimpulan supaya hal yang sama tidak
terjadi kembali, untuk meminimalisasikan terjadinya problem tersebut, tim menyimpulkan berapa hal
diantaranya :
Pastikan kabel fiber yang digunakan bersih dan tidak patah atau
rusak.
· Pada saat splicing pastikan loss yang dihasilkan seminimal mungkin.
Atau mencapai RX sensitivity yang direkomendasikan yaitu -22 s/d
– 24 dB.
· Pada saat memasukan konektor ke salah satu port di OTB pastikan inner-nya masuk secara
tepat.(jika hal ini tidak diteliti dengan baik maka pada saat melakukan pengukuran dengan power
meter, maka loss yang di hasilkan akan besar).
· Pada saat pengukuran dengan power meter pastikan gelombang yang digunakan sama.
Bila terjadi beberapa masalah, maka cek beberapa keterangan kofigurasi di bawah ini diantaranya
adalah :
• Failure of ONU to range
– Fiber yang kotor
– Sinyal degradasi
• Kabel fiber terlalu panjang
• Kabel fiber rusak
• Bad connections/fiber plant components
• Laser/receiver tidak berfungsi
– ONU ID# conflict
• Loss permanent pada frame/pattern di TDM
– Konfigurasi kabel yang salah
– Ports/Channels/Board tidak aktiv
• Tidak bisa telnet ke SCC management port (pada OLT)
– Konfigurasi yang salah pada SCC IP parameternya.
• No IP traffic
– VLAN membership yang salah
– Ports tidak di enabled
Dalam pengimplementasian dan juga pembentukan sebuah jaringan LAN, maka bukan tidak mungkin
akan terjadi beberapa macam masalah yang akan muncul nantinya. Kebanyakan masalah itu berasal dari
kondisi hardware atau perangkat keras jaringan komputer yang digunakan.
Dari jenis-jenis jaringan komputer yang ada, jaringan LAN lebih banyak digunakan orang dibanding
jaringan MAN dan WAN. Mengapa? sebab jaringan LAN merupakan jaringan yang fleksibel dan efektif
untuk beberapa user dengan keperluan menengah. Namun tidak sedikit perusahaan kecil yang memang
menggunakan jaringan LAN bukan dengan jaringan WAN disamping itu harga yang dikeluarkan juga
lebih rendah.
Apa saja masalah yang sering terjadi pada sebuah jaringan LAN? Apa penyebabnya? Bagaimana
mengatasinya? Berikut ini adalah masalah yang sering terjadi pada jaringan LAN, penyebab dan juga cara
mengatasinya:
1. Kerusakan pada Kabel dan Konektor Jaringan
Masalah pertama yang sering terjadi pada jaringan LAN adalah jaringan LAN yang tidak dapat bekerja
dengan baik dan juga optimal, yang disebabkan gangguan dan kerusakan pada kabel dan juga konektor
jaringan.
Masalah pada kabel dan juga konektor sebenarnya merupakan masalah yang cenderung simple dan jga
sederhana. Akan tetapi hal ini malah akan menyebabkan jaringan LAN menjadi tidak bekerja dengan
baik, apalagi jaringan LAN yang menggunakan topologi ring ataupun topologi bus.
Bagaimana mendeteksi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan?
Untuk dapat mendeteksi kerusakan pada kabel dan juga konektor jaringan, yang harus dilakukan pertama
kali adalah dengan cara melakukan pengecekan dengan menggunakan LAN tester. Dengan menggunakan
LAN tester, maka kita akan dapat mengetahui apakah kerusakan memang berasal dari kabel atau bukan.
Mengapa kabel bisa mengalami kerusakan?
Ada banyak hal yang dapat membuat kabel jaringan mengalmai kerusakan. Berikut ini adalah beberapa
hal yang dapat menyebabkan kabel jarina mengalami kerusakan:

Kabel yang terjepit

Kabel yang digigit oleh hewan pengerat

Kondisi kabel yang sudah tidak baik kualitasnya

Konektor yang telepas

Kesalahan pada saat menyusun kabel
Bagaimana mengatasi kabel yang rusak?
Cara paling mudah dan juga simple untuk mengatasi hal ini adalah dengan cara mengganti kabel yang
megalami kerusakan, sehingga bisa bekerja dengan lebih optimal lagi. Untuk itu user maupun teknisi perlu
tau apa saja jenis-jenis kabel jaringan komputer agar penggunaannya tepat dengan jaringan yang
digunakan sehingga tidak perlu merasakan kerusakan untuk kesekian kalinya.
2. Kerusakan pada HUB dan Swtch
Pada sebuah jaringan LAN, hub dan juga switch merupakan perangkat keras jaringan yang paling
penting. HUB dan juga switch dapat membantu memecah jaringan menjadi beberapa kanal dan
menghubungkan setiap komputer client dengan server. Kerusakan pada switch ataupun hub tentu saja
akan menyebabkan keseluruhan komputer client menjadi tidak dapat bekerja dan mengakses informasi
dari komputer server.
Akan tetapi kerusakan pada perangkat keras komputer yang satu ini sering menjadi perdebatan karena
fungsi dari keduanya merupakan supporting untuk mendukung jaringan lebih optimal. Perbedaan hub
dan switch akan terlihat jelas pada jaringan yang digunakan, seperti pada topologi jaringan komputer
perangkat ini bertugas untuk memecah paket data dari server menuju client.
Bagaimana mendeteksi kerusakan pada HUB?
Cara termudah untuk mendeteksi kerusakan pada hub dan juga switch adalah dengan cara melihat lampu
indikatornya. Apabila lampu indikatornya tidak menyala, maka mungkin saja hub atau switch tesebut
mengalami kerusakan.
Bagaimana mengatasinya?
Ketika anda sudah mengetahui bahwa hub anda mengalami kerusakan, maka cara paling baik untuk
mengatasinya adlah dengan cara mengganti dengan yang baru. Namun, apabila hub atau switch anda
masih masuk ke dalam masa garansi, anda bisa melakukan proses klaim garansi.
Sponsors Link
3. Local Area Connection yang Tidak Muncul
Masalah yang mungkin bisa terjadi pada sebuah komputer user adalah Local Area Connection yang
tidak muncul dan tidak terdeteksi pada komputer user atau client. Karena jika hal ini tidak dapat
bekerja atau terjadi masalah, maka komputer atau laptop tidak bisa terkoneksi, yang akan berdampak
pada keruskan hardware tertentu yang menggangu prinsip kerja jaringan komputer itu sendiri.
Apa penyebabnya?
Penyebab umum dari kondisi ini adalah network wireless adapter yang tidak terpasang dengan baik,
ataupun driver dari network wireless adapter yang mungkin tidak terinstall dengan baik. Jika sudah begini
tandanya perangkat
Bagaimana Solusi untuk mengatasinya?
Untuk mengatasinya, anda bisa melakukan pembetulan dari proses pemasangan network wireless adapter,
ataupun melakukan penginstalan ulang pada driver adapter network tersebut, agar LAN dan juga local
area connection bisa dijalankan dengan benar.
4. Icon LAN yang Tidak Berkedip
Masalah lainnya yang juga sering muncul pada konektivitas jaringan LAN adalah icon LAN yang tidak
berkedip dan tidak muncul. Apabila icon LAN tidak mau berkedip, maka sudah pasti ada masalah pada
bagian hardware LAN nya. Penyebab utama dari hal ini adalah konektor LAN yang mungkin tidak
terpasang dengan sempurna, ataupun hub dan juga switch yang mengalami malfungsi atau kerusakan.
Jika sudah seperti ini bukan tidak mungkin akan menghambat kerja hardware lainnya seperti pada
fungsi hub dan fungsi switch dalam menyalurkan sinyal paket data pada setiap komputer client.
Bagaimana mengatasinya?
Untuk mengatasinya, cukup mudah untuk dilakukan. Yang anda perlukan hanyalah mencoba untuk
mencabut dan memasang kembali konektor LAN anda dan juga melakukan pengecekan terhadap
perangkat keras seperti hub dan juga switch.
5. Proses Transmisi Data yang Lambat
Pada kondisi tertentu, seringkali ditemukan proses koneksi dan juga autentifikasi yang lambat, serta
proses transmisi data yang juga iklut menjadi lambat. Hal ini tentu saja sangat mengganggu, karena kita
sebagai user akan memperoleh data secara lambat dan juga akan memakan waktu lama.
Mengapa hal ini terjadi?
Secara umum, proses transfer dan juga transmisi data yang menjadi lambat daripada biasanya terjadi
karena kesibukan pada server. Pada satu waktu tertentu, jaringan tersebut akan penuh dan juga sibuk,
sehingga menyebabkan arus data menjadi sangat padat. Hal ini akan menyebabkan proses transfer data
akan menjadi lambat.
Namun perlu diperhatikan juga pada perangkat yang ada dalam komputer maupun laptop baik itu
perangkat lunak maupun perangkat kerasnya. Seperti contoh osi layer jaringan komputer yang menjadi
lapisan dalam transmisi data untuk menyalurkna paket data kepada komputer client.
Sponsors Link
Bagaimana mengatasi hal ini?
Untuk mengatasi hal ini, ada baiknya sebagai user, kita dapat membatasi waktu untuk melakukan akses
informasi. Cara lain yang bisa digunakan adalah melakukan upgrade pada server dan juga prangkat keras
jarinan, misalnya mengganti kabel jaringan biasa degnan menggunakan kabel jaringan dengan serat optic.
6. Sering Mengalami Kegagalan Server
Kegagalan server merupakan kondisi dimana server tidak dapat melayani client, meskipun koneksi
LAN sedang berada pada status connected. Ketika hal ini terjadi, maka tentu saja user tidak akan bisa
mengakses informasi yang dimiliki oleh server.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Kegagalan server bisa terjadi karena banyak hal. salah satunya adalah sebagai berikut:

Yang pertama, kegagalan server bisa terjadi karena server menjadi terlalu sibuk, sehingga
menyebabkan kapasitas server sudah melebihi batas yang menyebabkan server megnalami
kegagalan.

Yang kedua adalah kondisi komputer server yang sedang tidak baik, misalnya harddisk yang
terserang bad sector, ataupun diserang oleh virus-virus yang dapat menyebabkan server melambat
dan menjadi off.
Bagaimana mengatasi hal ini?
Untuk mengatasi hal ini, anda bisa mematikan jaringan terlebih dahulu, lalu melakukan pengecekan
terhadap server anda. Bersihkan server anda dari malware dan program lainnya yang mencurigakan, atau
bisa juga merestar koneksi dan juga server anda.
Latihan soal
1. Sebutkan masalah – masalah yang timbul dalam penyambungan fiber optik?
2. Sebutkan kegagalan server!
3. Bagaimana mendeteksi kerusakan pada HUB?
4. Apa yang menyebabkan proses transmisi data lambat?
5. Apa penyebab icon LAN tidak berkedip?
Jawaban
1. Pada saat pengecekan koneksi ternyata koneksi belum sepenuhnya berjalan dengan lancar, dan loss
yang dihasilkan sangat besar atau tidak memenuhi standar loss yang direkomendasikan yaitu RX
sensitivity-nya antara – 22 s/d – 24 dB, pada saat dilakukan penghitungan ternyata loss yang dihasikan
adalah – 38 dB, setelah tim men-troubleshooting masalah ini mulai dari konstruksi kabel apakah ada
bending atau kabel yang patah, penggunaan attenuator yang tepat, setelah beberapa tindakan tersebut
dilakukan ternyata loss yang dihasilkan masih saja besar.
2. Server bisa terjadi karena server menjadi terlalu sibuk, sehingga menyebabkan kapasitas server sudah
melebihi batas yang menyebabkan server megnalami kegagalan.
3. Cara termudah untuk mendeteksi kerusakan pada hub dan juga switch adalah dengan cara melihat
lampu indikatornya. Apabila lampu indikatornya tidak menyala, maka mungkin saja hub atau switch
tesebut mengalami kerusakan.
4. Kesibukan pada server. Pada satu waktu tertentu, jaringan tersebut akan penuh dan juga sibuk,
sehingga menyebabkan arus data menjadi sangat padat
5. Penyebab utama dari hal ini adalah konektor LAN yang mungkin tidak terpasang dengan sempurna,
ataupun hub dan juga switch yang mengalami malfungsi atau kerusakan.
Penskoran
No
1
2
3
4
5
Jumlah
Skor
20
20
20
20
20
100
Nilai = Betul x 20
Tegal, April 2018
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mapel
(……………………)
(……………………)
Download