RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN A. Identitas Program Pendidikan Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) Komp. Keahlian : TKJ Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga) Tahun Pelajaran : 2017 / 2018 Alokasi Waktu : 32x 45 Menit B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis jaringan berbasis luas 4.1 Membuat disain jaringan berbasis luas C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.1 Menganalisis jaringan berbasis luas 3.1.1 Memahami jaringan berbasis luas 3.1.2 Menerapkan jaringan berbasis luas 4.1 Membuat disain jaringan berbasis luas 4.1.1 Memodifikasi disain jaringan berbasis luas 4.1.2 Mengubah disain jaringan berbasis luas Tujuan Pembelajaran 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa jaringan berbasis luas dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi permasalahan permasalahan jaringan berbasis luas dengan tepat 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah disain jaringan berbasis luas dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memodifikasi disain jaringan berbasis luas dengan tepat D. Materi Pembelajaran Desain jaringan berbasis luas E. Pendekatan, Strategi, Metode Pendekatan berfikir : Sientific Model Pembelajaran : Project Based Learning Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab. F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 1 - 4 No 1 Kegiatan Pendahuluan Langkah – langkah Pembejalaran Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa pembelajaran Melakukan pengkondisian peserta didik Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan Melakukan Pre test. Waktu untuk memulai Penentuan Pertanyaan Mendasar 1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan video yang ada di layar komputer tentang jaringan berbasis luas 2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video tersebut 3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas untuk ditanyakan pada guru 4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan dalam mempraktekkan jaringan berbasis luas Mendesain Perencanaan Proyek 1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari guru dari tayangan video yang telah diputar 2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar peserta didik memahaminya 3. Guru mempraktekkan jaringan berbasis luas di depan peserta didik 4. Peserta didik memperhatikan dan mencoba jaringan berbasis luas sendiri 2 Kegiatan Inti Menyusun Jadwal 1. Peserta didik memahami penjelasan jaringan berbasis luas dari guru 2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam praktek jaringan berbasis luas 3. Guru memberitahu kan membuat jaringan berbasis luas kepada peserta didik 4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek 1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju untuk memeriksa, membagi permasalahan, mengubah dan memodifikasi jaringan berbasis luas 2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru 3. Peserta didik berusaha memeriksa, membagi permasalahan, mengubah dan memodifikasi jaringan berbasis luas 4. Guru memperhati kan peserta didik da lam memeriksa, membagi permasalahan, mengubah dan memodifikasi jaringan berbasis luas dan menga rahkan jika ada peserta didik yang belum tahu 15 Menit Menguji hasil dan mengevaluasi pengalaman 1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik 2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam memeriksa, membagi permasalahan, mengubah dan memodifikasi jaringan berbasis luas 3. Peserta didik mengamati penjelasan guru jika ada salah dalam memeriksa, membagi permasalahan, mengubah dan memodifikasi jaringan berbasis luas 3 4 Guru mengeva luasi dari hasil peserta didik dalam dalam menyimpulkan, menilai, meng ubah dan memo difikasi pasca-produksi video, animasi dan/atau musik digital 1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang jaringan berbasis luas 2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. 3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya. 4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang jaringan berbasis luas 5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya. 6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup Penutup 15 Menit Alat/ bahan, Media Pembelajaran Daftar hadir Spidol Papan waith board Leptop LCD Lembar penilaian Sumber Belajar Internet Buku – buku penunjang KBM Penilainan Pembelajaran Teknik : Non Test dan Test Bentuk : Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian Penilaian keterampilan : Praktek URAIAN MATERI Jaringan / network adalah suatu mekanisme yang memungkinkan berbagai komputer terhubung dan para penggunanya dapat berkomunikasi dan share resources satu sama. Informasi dan data bergerak melalui media transmisi jaringan sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer untuk saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware / software yang terhubung dengan jaringan. Saat ini kita mengenal beberapa jenis jaringan pada umumnya yatu jaringan data dan internet. Jaringan data adalah sebuah jaringan yang memungkinkan komputer-komputer yang ada saling bertukar data. Contoh yang paling sederhana adalah dari jaringan data adalah dua buah PC terhubung melalui sebuah kabel. Akan tetapi rata-rata jaringan data menghubungkan banyak alat. Jaringan internet adalah sekumpulan jaringan-jaringan yang saling terhubung oleh alat jaringan dan akan menjadikan jaringan-jaringan tersebut sebagai satu jaringan yang besar. Public Internet adalah contoh yang paling mudah dikenali sebagai jaringan tunggal yang menghubungkan jutaan komputer. Arsitektur Jaringan Ada 3 jenis arsitektur jaringan data : 1. LAN (Local Area Network) Jaringan ini beroperasi dalam area yang jaraknya terbatas(kurang dari 10 kilometer).Biasanya jaringan ini bersifat tertutup karena hanya digunakan oleh sekumpulan orang dan memberikan akses bandwith yang tinggi dalam lingkup kelompok yang menggunakannya.Alat yang biasa digunakan adalah Switch dan Hub. 2. WAN (Wide Area Network) Jaringan ini beroperasi dalam area yang lebih luas dari LAN.Biasanya jaringan WAN berfungsi untuk menghubungkan LAN yang berada terpisah secara geografis. Biasanya digunakan juga untuk fulltime/partime connectivity antar daerah dan juga untuk public services seperti email. Alat yang biasa digunakan di jaringan ini adalah Router. 3. MAN (Metropolitan Area Network ) Jaringan ini beroperasi dalam area yang lebih luas secara geografis.Biasanya menghubungkan jaringan WAN yang terpisah sehingga memungkinkan untuk terjadinya pertukaran informasi dan sharing data dan devices. Alat yang digunakan adala kumpulan dari Router dan Gateway. Jaringan yang pertama kali dikenalkan adalah LAN. WAN diperkenalkan sebagai jaringan yang menghubungkan LAN-LAN yang ada sehingga user juga dapat membagi informasi dan mengakses alat-alat yang ada.Di sini yang akan kita bahas lebih lanjut adalah mengenai WAN. Saat kita akan membahas lebih dalam mengenai jaringan ada 2 konsep yang penting yaitu: Protocol Protocol banyak digunakan untuk proses komunikasi diantara entiti pada sistem yang berbedabeda. Istilah entiti merujuk pada program-program aplikasi user sedangkan sistem lebih pada komputer dan terminal. Elemen-elemen kunci untuk sebuah protocol adalah sebagai berikut : Syntax Meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan format data dan level-level sinyal Semantics Meliputi informasi kontrol untuk koordinasi dan pengendalian kesalahan Timing Meliputi kesesuaian urutan dan kecepatan 2. Arsitektur komunikasi komputer Ada 2 arsitektur protocol yang digunakan sebagai dasar bagi pengembangan standar-standar: 1.Model TCP/IP Model dan protokol TCP/IP merupakan open standard yang merupakan standar teknis dan historis dari internet. Pada tahun 1973, Bob Kahn dan Vint Cerf mengerjakan proyek yang nantinya disebut TCP/IP. Selanjutnya, model TCP/IP dikembangkan Departemen Pertahanan USA (DoD) pada tahun 1981 (cisco.netacad.net, ch9, s1) dengan tujuan ingin menciptakan suatu jaringan yang dapat bertahan dalam segala kondisi. TCP/IP adalah jenis protokol pertama yang digunakan dalam hubungan internet, sehingga banyak istilah dan konsep yang dipakai dalam hubungan internet berasal dari istilah dan konsep yang dipakai oleh protokol TCP/IP. Perkembangan TCP/IP menciptakan suatu standar de facto, yaitu suatu standar yang diterima oleh kalangan pemakai dengan sendirinya karena pemakaian yang luas. Beberapa layer pada model TCP/IP mempunyai nama yang sama dengan model OSI. Gambar 2.2 dibawah ini merupakan gambaran dari model TCP/IP dimana dapat dilihat bahwa model TCP/IP juga dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian networks dan protocols. Topologi Jaringan Setelah kita mengetahui komponen untuk membangun sebuah jaringan, maka langkah selanjutnya adalah merancang jaringan sesuai yang kita perlukan. Apakah jaringan yang akan kita bangun akan berbentuk bintang (star), lingkaran (ring), dan sebagainya. Hal tersebut dinamakan dengan topologi jaringan. Topologi WAN Topologi WAN menggambarkan cara fasilitas transmisi digunakan berdasarkan lokasi – lokasi yang terhubung. Banyak topologi yang memungkinkan, masing – masing mempunyai perbedaan cost, performance dan scalability sendiri – sendiri. Topologi – topologi yang sering digunakan antara lain ring, star, full-mesh, partial-mesh yang memiliki bentuk topologi yang sama dengan LAN, dan multi-tiered meliputi two-tiered dan three-tiered yang tidak terdapat pada LAN. Berikut pada gambar 2.11 adalah contoh dari topologi tiered. Topologi Ring Topologi ini menghubungkan satu node ke node berikutnya dan node terakhir terhubung ke node awal. Hal ini tentunya membuat bentuk yang menyerupai lingkaran. Topologi Star Topologi ini menghubungkan semua kabel pada sebuah titik sentral terkonsentrasi. Topologi Mesh Topologi mesh diimplementasikan untuk menyediakan perlindungan sebanyak mungkin yang diinginkan dari interupsi pada network service. Penggunaan dari topologi mesh pada sistem jaringan terkontrol dari pembangkit tenaga nuklir adalah sebuah contoh yang sangat sesuai. Seperti sudah diperlihatkan pada gambar dibawah ini, setiap host memiliki koneksi dengan host lain. Meskipun internet memiliki banyak hubungan ke setiap lokasi, internet tidak mengadopsi topologi ini secara penuh. Meskipun internet memiliki banyak hubungan ke setiap lokasi, internet tidak mengadopsi topologi ini secara penuh. Hal ini dikarenakan oleh biaya dan bandwidth yang dibutuhkan untuk menghubungkan setiap node sangatlah besar dan hampir tidak mungkin untuk dilakukan. Pemilihan Topologi Pada saat pemilihan topologi jaringan, cukup banyak pertimbangan yang harus diambil tergantung pada kebutuhan. Faktor-faktor yang perlu mendapatkan pertimbangan antara lain adalah sebagai berikut: Biaya, sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan organisasi Kecepatan, sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan oleh sistem Lingkungan, mis: listrik, adakah faktor lingkungan yang berpengaruh Ukuran (skalabilitas), berapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file server atau sejumlah server khusus. Konektivitas, apakah pemakai yang lain perlu mengakses jaringan dari berbagai lokasi. Jenis Konektifitas Jaringan WAN Ada beberapa jenis konektifitas dalam WAN,yaitu : 1. Leased Line Biasanya disebut sebagai koneksi point-to-point atau dedicated koneksi. Leased Line jalur komunikasi WAN yang dibangun dari CPE melalui DCE switch, menuju remote site CPE memperbolehkan jairngan DTE untuk berkomunikasi kapan saja dengan tanpa prosedur settingan sebelum mentransmisikan data.Ketika biaya bukan masalah,ini adalah pilihan yang terbaik.Leased Line menggunakan synchronous serial lines sampai dengan 45Mbps. Enkapsulasi HDLC dan PPP seringkali digunakan dalam leased line. PPP PPP (Point-to-Point Protocol) merupakan protocol data-link yang bsia digunakan melalui media asynchronous (dial-up) ataupun synchronous (ISDN) dan menggunakan LCP (Link Control Protocol) untuk membangun dan menjaga koneksi yang ada. 2. Circuit Switching Ketika kita mendengar istilah circuit switching yang akan terpikirkan adalah panggilan telepon.Keuntungan terbesar adalah biaya.Kita hanya membayar untuk waktu yang kita gunakan.Tidak ada data yang akan dikirim sebelum koneksi dibangun atau dijalankan. Circuit switching menggunakan dial-up modems atau ISDN, dan biasa digunakan untuk pengiriman data pada bandwith yang kecil. ISDN ISDN adalah layanan telekomunikasi seluruh dunia yang menggunakan transmisi digital dan teknologi switching untuk mendukung komunikasi data digital dan suara. Ada 2 macam ISDN yaitu ISDN BRI dan PRI. ISDN BRI (Basic Rate Interface) terdiri dari 2 B channels dan 1 D channel. Channel B BRI bekerja pada 64Kbps dan membawa data. Channel D BRI bekerja pada 16Kbps dan biasanya membawa kontrol dan informasi pensinyalan. BRI juga menyediakan kontrol framing dengan jumlah total bit rate mencapai 144Kbps. ISDN Primary Rate Interface (PRI) terdiri dari 23 B channels dan satu 64Kbps D channel di Amerika Utara dan Jepangdengan total bit rate mencapai 1.544Mbps. 3. Packet Switching Ini adalah metode switching WAN yang memungkinkan perusahaan kita untuk berbagi bandwidth dengan perusahaan untuk menghemat biaya. Packet switching bisa dianalogikan mirip dengan leased line tetapi biaya yang diperlukan hanya sebesar ketika kita menggunakan model circuit switching. Sekarang yang menjadi pertimbangan apakah diperlukan pengiriman data secara konstan? Apabila iya, maka pilihan ini kurang tepat. Contoh dari Packet Switching adalah Frame Relay dan X.25. Kecepatan akses berkisar anatara 56Kbps sampai T3 (45 Mbps). Frame Relay Frame Relay merupakan bentuk packet switching yang didasarkan atas pengunaan frame lapisan jalur dengan panjang variabel.Tidak terdapat lapisan jaringan, dan beberapa fungsi dsar telah dipersingkat atau dikurangi agar menampilkan laju penyelesaian yang lebih besar. Frame Relay dirancang untuk mengeliminasi banyaknya overhead pada sistem ujung pemakai dan pada jaringan packet-switching. Pada Frame Relay, sebuah frame data pemakai tunggal dikirim dari sumber ke tujuan dan sebuah balasan yang dibangkitkan oleh lapisan yang lebih tinggi dibawa kembali di dalam frame.Kekurangan dari frame relay adalah tidak adanya kemampuan untuk menampilkan flow control dan kontrol kesalahan jalur demi jalur.Kelebihan dari Frame Relay adalah proses komunikasi yang ringan dan meningkatnya keandalan fasilitas transmisi dan switching Komponen dalam Jaringan WAN WAN menghubungkan LAN-LAN yang terpisah secara geografis (lebih dari 100 meter) sehingga secara otomati komponen yang terdapat dalam LAN juga terdapat dalam WAN. 1. Router Router adalah penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan routing protocol tertentu. Router bukanlah perangkat fisikal, melainkan logikal. Misalnya sebuah IP router dapat membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP adress tertentu yang dapat mengalir dari suatu segmen ke segmen lainnya. Router memiliki 2 interface (port) yaitu interface serial dan ethernet.Interface Serial biasanya menggunakan kabel DTE/DCE dan seringkali digunakan untuk koneksi WAN atau internet.Sedangkan interface ethernet seringkali digunakan koneksi ke LAN.Rata-rata router saat ini sudah memiliki interface Fast Ethernet (100 BaseT) bahkan ada beberapa yang sudah memiliki interface Gigabit Ethernet (1000Base T). Router menggunakan routing protocol untuk bertukar informasi routing. Routing protocol memungkinkan router untuk mengetahui informasi dari router lain yang berada di jaringan sehingga data bisa dikirim pada tujuan yang tepat. Perlu diingat bahwa dua router yang berkomunikasi satu sama lain harus menggunakan routing protocol yang sama atau mereka tidak bisa bertukar informasi. Routing protocol yang banyak digunakan : RIP v1 RIP v2 IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) EIGRP (Exterior Gateway Routing Protocol) OSPF (Open Shortest Path First) IS-IS BGP (Border Gateway Protocol) Static Route 2. Switch Switch dikenal juga dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari bridge. Ada dua buah arsitektur switch, sebagai berikut: v Cut through Kelebihan dari arsitektur switch ini terletak pada kecepatan, karena pada saat sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya. v Store and forward Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya k etujuan dan untuknya memerlukan waktu. Keuntungan menggunakan switch apabila bila switch tersebut merupakan base Ethernet adalah karena setiap segmen jaringan memiliki bandwith 10 Mbps penuh,dan 100 Mbps apabila base Fast Ethernet dan tidak terbagi seperti pada hub. 3. Hub Hub adalah suatu perangkat yang memiliki banyak port. Hub akan menghubungkan beberapa node (komputer) sehingga akan membentuk suatu jaringan dengan topologi star[1]. Pada jaringan yang umum, sebuah port akan menghubungkan hub dengan komputer Server. Sementara itu port yang lain digunakan untuk menghubungkan hub dengan node-node. Hub hanya memungkinkan user untuk berbagi jalur yang sama. Pada jaringan tersebut, tiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwith yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 unit komputer. Jika semua komputer tersambung ke jaringan secara bersamaan, maka bandwith yang dapat digunakan oleh masing-masing user rata-rata adalah 1 Mbps. 4. Kabel Kabel yang digunakan dalam jaringan WAN ada 2 jenis. 1.Kabel UTP Ada dua buah jenis kabel UTP yakni shielded dan unshielded. Shielded adalah kabel yang memiliki selubung pembungkus. Sedangkan unshielded tidak memiliki selubung pembungkus. Untuk koneksinya digunakan konektor RJ11 atau RJ-45. UTP cocok untuk jaringan dengan skala dari kecil hingga besar. Dengan menggunakan UTP, jaringan disusun berdasarkan topologi star dengan hub sebagai pusatnya. Kabel ini umumnya lebih reliable dibandingkan dengan kabel koaksial. Ada beberapa kategori dari kabel UTP. Yang paling baik adalah kategori 5. Ada dua jenis kabel, yakni straight-through dan crossed. Kabel Straight-through dipakai untuk menghubungkan komputer ke Hub, komputer ke Switch atau Switch ke Switch. Sedangkan kabel crossed digunakan untuk menghubungkan Hub ke Hub atau Router ke Router. Untuk kabel kategori 5, ada 8 buah kabel kecil di dalamnya yang masing-masing memiliki kode warna. Akan tetapi hanya kabel 1,2,3,6. Walaupun demikian, ke delapan kabel tersebut semuanya terhubung dengan jack. Untuk kabel straight-through, kabel 1, 2, 3, dan 6 pada suatu ujung juga di kabel 1,2,3, dan 6 pada ujung lainnya. Sedangkan untuk kabel crossed, ujung yang satu adalah kebalikan dari ujung yang lain ( 1 menjadi 3 dan 2 menjadi 6). 2.Kabel DTE/DCE Kabel DTE (Data Termination Equipment) digunakan untuk menghubungkan antara Router dengan Router atau Router dengan modem . Sedangkan kabel DCE (Data Termination Equipment) digunakan untuk menghubungkan antara modem dengan device komunikasi internet. Latihan soal 1. Apakah yang dimaksud dengann jaringan? 2. Apakah yang Anda ketahui tentang jaringan internet? 3. Sebutkan jenis – jenis jaringan! 4. Sebutkan 3 jenis arsitektur jaringan! 5. Sebutkan 2 jenis interface router! Jawaban 1. Suatu mekanisme yang memungkinkan berbagai komputer terhubung dan para penggunanya dapat berkomunikasi dan share resources satu sama 2. Jaringan internet adalah sekumpulan jaringan-jaringan yang saling terhubung oleh alat jaringan dan akan menjadikan jaringan-jaringan tersebut sebagai satu jaringan yang besar. 3. Jaringan data dan jaringan internet. 4. MAN, LAN, WAN 5. Interface serial dan ethernet. Penskoran No 1 2 3 4 5 Jumlah Skor 20 20 20 20 20 100 Nilai = Betul x 20 Tegal, Juli 2017 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mapel (……………………) (……………………) RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN A. Identitas Program Pendidikan Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Teknologi Jaringan Berbasis Luas Komp. Keahlian : TKJ Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga) Tahun Pelajaran : 2017 / 2018 Alokasi Waktu : 24 x 45 Menit B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.. Kompetensi Dasar 3.2 Mengevaluasi jaringan nirkabel 4.2 Mengkonfigurasi jaringan nirkabel C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.2 Mengevaluasi jaringan nirkabel 3.2.1 Menyimpulkan jaringan nirkabel 3.2.2 Menilai jaringan nirkabel 4.2 Mengkonfigurasi jaringan nirkabel 4.2.1 Menghubungkanjaringan nirkabel 4.2.2 Memproduksi / membuat jaringan nirkabel Tujuan Pembelajaran 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan jaringan nirkabel dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai jaringan nirkabel dengan tepat 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkanjaringan nirkabel dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membandingkan jaringan nirkabel dengan tepat D. Materi Pembelajaran Jaringan nirkabel E. Pendekatan, Strategi, Metode Pendekatan berfikir : Sientific Model Pembelajaran : Discovery Based Learning Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab. F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 1 - 3 No 1 Kegiatan Pendahuluan Langkah – langkah Pembejalaran Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa pembelajaran Melakukan pengkondisian peserta didik Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan Melakukan Pre test. Waktu untuk memulai Pemberian Rangsangan 1. Guru meminta peserta didik untuk memperha tikan materi yang ada di layar kompu ter tentang jaringan nirkabel 2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah dipahami 3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru Identifikasi Masalah 1. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan jaringan nirkabel 2 Kegiatan Inti 2. Pesera didik berusaha untuk dapat menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan jaringan nirkabel 3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan jaringan nirkabel 4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan jaringan nirkabel 5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan tanggapan Pengumpulan Data 1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi tentang atau cara menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan jaringan nirkabel 2. Peserta didik mencoba menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan jaringan nirkabel sebagai pembuktian pengujian hipotesis Pembuktian 1. Peserta didik berusaha menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan jaringan nirkabel 2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang lainnya 3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada Menarik Simpulan 15 Menit 3 Penutup 1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan jaringan nirkabel 2. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan jaringan nirkabel 3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan jaringan nirkabel 4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya 5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya 1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang jaringan nirkabel 2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. 3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya. 4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang jaringan nirkabel 5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya. 6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup 15 Menit Alat/ bahan, Media Pembelajaran Daftar hadir Spidol Papan waith board Leptop LCD Lembar penilaian Sumber Belajar Internet Buku – buku penunjang KBM Penilainan Pembelajaran Teknik : Non Test dan Test Bentuk : Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian Penilaian keterampilan : Praktek URAIAN MATERI Jaringan nirkabel (Inggris: wireless network) adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan komunikasi antar sistem komputer tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, memakai alat/pemancar bluetooth) maupun pada jarak jauh (lewat satelit). Bidang ini erat hubungannya dengan bidang telekomunikasi, teknologi informasi, dan teknik komputer. Jenis jaringan yang populer dalam kategori jaringan nirkabel ini meliputi: Jaringan kawasan lokal nirkabel (wireless LAN/WLAN), dan Wi-Fi. Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang mikro, maupun cahaya infra merah. Pada tahun 1970 Norman Abramson, seorang profesor di University of Hawaii, mengembangkan komputer pertama di dunia jaringan komunikasi, ALOHAnet, menggunakan biaya rendah seperti hamradio. Dengan bi-directional topologi bintang, sistem komputer yang terhubung tujuh ditempatkan lebih dari empat pulau untuk berkomunikasi dengan komputer pusat di Pulau Oahu tanpa menggunakan saluran telepon. "Pada tahun 1979, FR Gfeller dan U. Bapst menerbitkan makalah di Proceedings IEEE pelaporan percobaan jaringan area lokal nirkabel menggunakan komunikasi infra merah disebarkan. Tak lama kemudian, pada tahun 1980, P. Ferrert melaporkan percobaan penerapan kode satu radio spread spectrum untuk komunikasi di terminal nirkabel IEEE Konferensi Telekomunikasi Nasional. Pada tahun 1984, perbandingan antara infra merah dan CDMA spread spectrum untuk komunikasi jaringan informasi kantor nirkabel diterbitkan oleh IEEE Kaveh Pahlavan di Jaringan Komputer Simposium yang muncul kemudian dalam IEEE Communication Society Magazine. Pada bulan Mei 1985, upaya Marcus memimpin FCC untuk mengumumkan ISM band eksperimental untuk aplikasi komersial teknologi spread spectrum. Belakangan, M. Kavehrad melaporkan percobaan sistem PBX nirkabel kode menggunakan Division Multiple Access. Upaya-upaya ini mendorong kegiatan industri yang signifikan dalam pengembangan dari generasi baru dari jaringan area lokal nirkabel dan diperbarui beberapa lama diskusi di radio portabel dan mobile industri. Generasi pertama dari modem data nirkabel dikembangkan pada awal 1980-an oleh operator radio amatir, yang sering disebut sebagai radio paket ini. Mereka menambahkan komunikasi data pita suara modem, dengan kecepatan data di bawah 9.600-bit / s, untuk yang sudah ada sistem radio jarak pendek, biasanya dalam dua meter band amatir. Generasi kedua modem nirkabel dikembangkan FCC segera setelah pengumuman di band eksperimental untuk non-militer penggunaan spektrum penyebaran teknologi. Modem ini memiliki kecepatan data yang diberikan atas perintah ratusan kbit / s. Generasi ketiga modem nirkabel ditujukan untuk kompatibilitas dengan LAN yang ada dengan data tingkat atas perintah Mbit / s. Beberapa perusahaan yang mengembangkan produk-produk generasi ketiga dengan kecepatan data di atas 1 Mbit / s dan beberapa produk sudah diumumkan oleh waktu pertama IEEE Workshop on Wireless LAN. Teknologi jaringan nirkabel sebenarnya terbentang luas mulai dari komunikasi suara sampai dengan jaringan data, yang mana membolehkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel pada suatu jarak tertentu. Ini termasuk teknologi infrared, frekuensi radio dan lain sebagainya. Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan nirkabel termasuk di dalamnya adalah komputer, komputer genggam, PDA, telepon seluler, tablet PC dan lain sebagainya. Teknologi nirkabel ini memiliki kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna bergerak bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses email. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya. Di rumah, pengguna dapat terhubung ke desktop mereka (melalui bluetooth) untuk melakukan sinkronisasi dengan PDA-nya. Standarisasi Untuk menekan biaya, memastikan interoperabilitas dan mempromosikan adopsi yang luas terhadap teknologi nirkabel ini, maka organisasi seperti Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), Internet Engineering Task Force (IETF), Wireless Ethernet Compatibility Alliance (WECA) dan International Telecommunication Union (ITU) telah berpartisipasi dalam berbagai macam upaya-upaya standarisasi. Sebagai contoh, kelompok kerja IEEE telah mendefinisikan bagaimana suatu informasi ditransfer dari satu peranti ke peranti lainnya (dengan menggunakan frekuensi radio atau infrared misalnya) dan bagaimana dan kapan suatu media transmisi sebaiknya digunakan untuk keperluan komunikasi. Ketika membangun standarisasi untuk jaringan nirkabel, organisasi seperti IEEE telah mengatasi pula masalah power management, bandwidth, security dan berbagai masalah unik yang ada pada dunia jaringan nirkabel. Tipe dari Jaringan Nirkabel Sama halnya seperti jaringan yang berbasis kabel, maka jaringan nirkabel dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yang berbeda berdasarkan pada jarak dimana data dapat ditransmisikan. Wireless Wide Area Networks (WWANs) Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA). Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga. ITU juga secara aktif dalam mempromosikan pembuatan standar global bagi teknologi 3G. Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs) Teknologi WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut. Wireless Local Area Networks (WLANs) Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.Pada tahun 1997, IEEE meng-approve standar 802.11 untuk WLAN, yang mana menspesifikasikan suatu data transfer rate 1 sampai 2 megabits per second (Mbps). Di bawah 802.11b, yang mana menjadi standar baru yang dominan saat ini, data ditransfer pada kecepatan maksimum 11 Mbps melalui frekuensi 2.4 gigahertz (GHz). Standar yang lebih baru lainnya adalah 802.11a, yang mana menspesifikasikan data transfer pada kecepatan maksimum 54 Mbps melalui frekuensi 5 GHz. Wireless Personal Area Networks (WPANs) Teknologi WPAN membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra merah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.Untuk menstandarisasi pembangunan dari teknologi WPAN, IEEE telah membangun kelompok kerja 802.15 bagi WPAN. Kelompok kerja ini membuat standar WPAN, yang berbasis pada spesifikasi Bluetooth versi 1.0. Tujuan utama dari standarisasi ini adalah untuk mengurangi kompleksitas, konsumsi daya yang rendah, interoperabilitas dan bisa hidup berdampingan dengan jaringan 802.11. Latihan soal 1. Apa yang Anda ketahui tentang jaringan nirkabel? 2. Sebutkan piranti yang digunakan oleh jaringan nirkabel! 3. Sebutkan jenis – jenis jaringan nirkabel! 4. Sebutkan dua teknologi kata kunci WPANs! 5. Bagaimanakah cara kerja WMANs? Jawaban 1. Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang mikro, maupun cahaya infra merah 2. Komputer, komputer genggam, PDA, telepon seluler, tablet PC 3. WWANs, WMANs, WLANs, WPANs 4. Bluetooth dan cahaya infra merah 5. WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologiteknologi tersebut. Penskoran No 1 2 3 4 5 Jumlah Skor 20 20 20 20 20 100 Nilai = Betul x 20 Tegal, Agustus 2017 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mapel (……………………) (……………………) RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN A. Identitas Program Pendidikan Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Teknologi Jaringan Berbasis Luas Komp. Keahlian : TKJ Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga) Tahun Pelajaran : 2017 / 2018 Alokasi Waktu : 24 x 45 Menit B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar 3.3 Mengevaluasi permasalahan jaringan nirkabel 4.3 Memperbaiki jaringan nirkabel C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.3 Mengevaluasi permasalahan jaringan nirkabel 3.3.1 Menyimpulkan permasalahan jaringan nirkabel 3.3.2 Memahami permasalahan jaringan nirkabel 4.3 Memperbaiki jaringan nirkabel 4.3.1 Menguji jaringan nirkabel 4.3.2 Menilai jaringan nirkabel Tujuan Pembelajaran 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan permasalahan jaringan nirkabel dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai permasalahan jaringan nirkabel dengan tepat 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menguji jaringan nirkabel dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai jaringan nirkabel dengan tepat D. Materi Pembelajaran Permasalahan jaringan nirkabel E. Pendekatan, Strategi, Metode Pendekatan berfikir : Sientific Model Pembelajaran : Problem Solving Learning Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab. F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 1 - 3 No 1 Kegiatan Pendahuluan Langkah – langkah Pembejalaran Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa pembelajaran Melakukan pengkondisian peserta didik Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan Melakukan Pre test. Waktu untuk memulai Merumuskan Uraian Masalah 1. Guru meminta peserta didik untuk melihat materi tentang permasalahan jaringan nirkabel 2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah dipahami 3. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari materi yang disajikan oleh guru 2 Kegiatan Inti Mengembangkan Kemungkinana Penyebab 1. Guru menugaskan peserta didik untuk mencari penyebab permasalahan pada jaringan nirkabel 2. Pesera didik berusaha untuk dapat Menyimpulkan, Menilai, dan menguji jaringan nirkabel 3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat Menyimpulkan, Menilai, dan menguji jaringan nirkabel 4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang Menyimpulkan, Menilai, dan menguji jaringan nirkabel 5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan tanggapan Mengetes Penyebab 1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi tentang penyebab atau permasalahan pada jaringan nirkabel 2. Peserta didik Menyimpulkan, Menilai, dan menguji jaringan nirkabel petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis Mengevaluasi 1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menyimpulkan, Menilai, dan menguji jaringan nirkabel 2. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, Menilai, dan menguji jaringan nirkabel 3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan, Menilai, dan menguji jaringan nirkabel 4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya 5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya 15 Menit 3 Penutup 1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang permasalahan jaringan nirkabel 2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. 3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya. 4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang permasalahan jaringan nirkabel 5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya. 6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup 15 Menit Alat/ bahan, Media Pembelajaran Daftar hadir Spidol Papan waith board Leptop LCD Lembar penilaian Sumber Belajar Internet Buku – buku penunjang KBM Penilainan Pembelajaran Teknik : Non Test dan Test Bentuk : Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian Penilaian keterampilan : Praktek URAIAN MATERI Proses koneksi wifi sebagai berikut: 1. Proses scanning wireless access point (AP) 2. Memilih wireless access points 3. Proses authentikasi terhadap wireless AP yang dipilih 4. Proses koneksi terhadap wireless AP yang dipilih 5. Mendapatkan konfigurasi TCP/IP address 1. Scanning wireless AP Computer berbasis XP atau Vista yang mempunyai wireless adapter active yang supports Wireless Auto Configuration, akan selalu melakukan scanning adanya wireless AP pada jangkauannya setiap 60 sec. Saat scanning, wireless adapter mengirim sederetan frame Probe Request. Sementara itu wireless AP yg ada pada jangkauan wireless adapter yg sedang melakukan scanning adanya wireless AP, juga mengirim frame Probe response yang memuat capabilitas wireless AP seperti speed yang disupport serta opsi2 security lainnya. Kita menganggap komputer mengalami masalah koneksi wifi jika tidak mendapatkan satupun wireless AP dalam jangkauan roamingnya. 2. Memilih suatu wireless AP Dari frame Probe Response yang diterima, wireless client memilih wireless AP dimana ia akan mencoba melakukan authentikasi dan koneksi. Wireless client menggunakan faktor2 berikut saat menentukan wireless AP yang mana yang harus dipilih: Capabilitas wireless AP Wireless AP memperkenalkancapabilitasnya didalam frame Probe response. Jika wireless clients tidak mendukung capabilitas yang diperkenalkan di dalam Probe response tersebut maka wireless client mengalami masalah jaringan wireless – tidak bisa memilih wireless AP. Misal wireless AP diactivekan security WPA2 sementara wireless clients tidak support WPA2 (wireless device 802.11b/g tidak support) maka wireless client tidak bisa memilih wireless AP tersebut. kita menganggapnya ada wireless problems. Nama jaringan wireless (SSID) cocok dengan jaringan preferencenya Windows XP wireless auto configuration memelihara daftar jaringan wireless yang kita pilih (preferred wireless network). jika nama wireless network SSID tidak cocok dengan yang ada dalam daftar nama2 SSID yang ada, maka default Windows tidak bisa terhubung ke wireless AP. Jika clients wireless menerima beberapa Probe response yang ada dalam daftar nama SSID, maka client wireless memilih menurut urutan tertinggi dalam daftar preferred SSID. Jika nama2 wireless network SSID dari frame Probe response yang diterima tidak cocok dengan jaringan dalam daftar preference, Windows akan memunculkan pesan “One or more wireless networks are available” atau “Connect to a wireless network”. jika user mengklik pesan ini, maka user memilih koneksi ke jaringan wireless baru. Kekuatan signal Wireless clients adapter memilih wireless AP dengan signal terkuat dari daftar nama2 SSID yang ada yang paling tinggi dalam daftar preference wireless name. 3. Proses authenticasi terhadap wireless AP yang dipilih Setelah memilih wireless AP yang akan dikoneksikan, proses selanjutnya adalah proses authentikasi. Jenis authentikasi tergantung capabilitas security wireless AP dan bagaimana client dikonfigure untuk melakukan authentikasi jaringan wireless. Jika anda menambahkan wireless network dari tab Wireless network pada property wireless connection anda, maka by default adalah open system authentication dan kemudian IEEE 802.1X. Jika anda mengkoneksikan lewat dialog box Connect to Wireless Network atau Choose a wireless network, maka setting authentikasi ditentukan dari capabilitas frame Probe response wireless AP. Windows XP /Vista dapat menentukan dari frame probe response apakah menggunakan open system authentication tanpa encryption, opensystem authentication dengan inkripsi WEP, authentication WPAPSK, ataupun authentication WPA2-PSK. Sering terjadi masalah jika gagal melakukan proses authentikasi ini. 4. Proses koneksi terhadap wireless AP yang dipilih Setelah selesai melakukan proses aythentication, wireless adapter dan wireless AP saling bertukar serangkaian pesan untuk membentuk suatu koneksi. 5. Mendapatkan konfigurasi TCP/IP Setelah koneksi terbentuk, wireless client dapat memulai mengirim frame wireless yang mengandung paket TCP/IP. Jika wireless clients dikonfigurasi untuk menerima IP address automatis, maka ia akan menggunakan DHCP untuk request suatu konfigurasi IP address. umumnya wireless AP mempunyai layanan DHCP server untuk menjawab request wireless clients untuk konfigurasi IP. Dengan memahami ke lima proses diatas, akan memudahkan kita dalam melakukan troublehooting masalah jaringan wireless. Masalah umum wireless – masalah konektivitas Paling banyak dalam masalah wifi adalah sebagai berikut: Tidak berhasil melakukan koneksi wireless Koneksi yang intermittent Kedua hal inilah yang paling banyak kita jumpai dalam hal wireless problems. Tidak berhasil melakukan koneksi wireless Yang paling banyak dalam masalah jaringan wifi adalah tidak berhasilnya melakukan koneksi ke jaringan wireless, dari proses scanning sampai mendapatkan IP address. Alasan yang paling banyak dengan wireless problems ini adalah sebagai berikut: Konfigurasi yang tidak klop / tidak matching Wireless auto configuration di enable sementara tool wireless configuration bawaan dari vendor juga di install Wireless AP dikonfigurasi dengan filter MAC Sumber sinyal interferensi Sumber sinyal attenuasi / pelemahan Konfigurasi yang tidak matching Beberapa property yang berbeda dari wireless connection haruslah matching antara wireless AP dan wireless clients sebelum berhasil terbentuknya koneksi. Beberapa masalah jaringan wireless yang menyebabkan tidak matching adalah berikut: Technology 802.11 yang tidak matching Ada 3 standard wireless 802.11 yang berbeda saat ini yaitu 802.11b; 802.11g; dan 802.11a. sementara satu lagi masih dalam draft walau sudah mulai booming yaitu draft 2.0 802.11n. Walau banyak sudah pabrikan yang memproduksi teknologi yang bisa support beberapa standard dalam satu kemasan, bisa saja terjadi ke tidak cocokan dalam teknologi ini. Misalkan wireless AP dengan standard 802.11a tidak akan bisa terhubung dengan wireless clients dengan standard 802.11b/g. Akibatnya wireless problems akan terjadi. Methoda authentikasi yang tidak matching Wireless problems jenis ini yang paling banyak terjadi. Wireless client tidak berhasil melakukan authentikasi jika antara wireless AP dan wireless clients tidak klop. Method authentikasi pada jaringan wireless rumahan meliputi open system, shared key, WPA-PSK, and WPA2-PSK. Verifikasi terlebih dahulu method authentikasi yang dikonfigurasikan pada wireless AP, dan sesuaikan pada setting yang ada pada wireless client. Kunci WEP yang tidak matching Jika menggunakan authenkasi WEP pada standard device 802.11b/g/n dan menspesifikasikan kunci WEP, adalah sangat mungkin terjadi kesalahan pengetikan atau salah eja. Hal ini akan mengakibatkan wireless problems karena kunci WEP tidak matching. Ketidak sesuaian interpretasi antara wireless AP dan wireless client ini bakal menghalangi terjadinya komunikasi – yang akibatnya tidak terbentuk koneksi. Hal ini sering kita jumpai computer kita hanya mendapatkan IP address APIPA dan menampilkan status “Limited or no connectivity” pada wireless connection. Kita pun menganggapnya ada masalah jaringan wireless. Method konfigurasi kunci WEP tergantung pada versi Windows pada wireless client. Pada Windows XP tanpa di install service pack, anda harus mengetikkan kunci WEP pada kolom Network Key, spesifikasikan format pada kunci WEP (baik character ASCII maupun Hexa), spesifikasikan juga panjang kuncinya (40bit atau 104 bit pada kolom Key length). Untuk Windows XP dengan SP1/SP2, anda harus menspesifikasikan key WEP dua kali pada Network Key dan Confirm Network Key. Format panjang key tidak perlu karena akan ditentukan secara automatis menurut kunci yang diketikkan. Untuk Windows dengan SP2 anda harus memilih WEP pada Data Encryption. Jika anda menggunakan Wireless Network Setup Wizard dalam Windows XP SP2, semua devices yg support Windows Connect Now secara automatic dikonfigure dengan WEP key yang sama. WEP Key index tidak match WEP Key index adalah suatu nomor yang menspesifikasikan WEP key yang mana yang akan dipakai untuk encryption frame wireless. Anda bisa menggunakan sampai 4 WEP keys yang berbeda. Dalam prakteknya hanya ada satu key index yang dipakai, yang sama dengan kemungkinan WEP key pertama. Wireless AP dan wireless client keduanya harus dikonfigurasi mengunakan kemungkinan WEP key pertama. Jika tidak, maka terjadi masalah jaringan wifi tidak terjadi koneksi. Menspesifikasikan kemungkinan pertama WEP key tergantung bagaimana wireless client dan wireless AP memulai penomoran ke empat kemungkinan WEP key. Misal bisa saja penomoran dimulai dari 1 (1 ~4) atau dimulai dari 0 (0~3). Pilih kemunkinan pertama WEP key. Misal, Windows XP tanpa service pack memulai penomoran dengan 0, sementara pada Windows SP1/SP2 memulai pada nomor 1. Tidak match WPA-PSK atau WPA2-PSK Jika anda memakai authentikasi WPA-PSK atau WPA2-PSK, anda harus melakukan konfigurasi nilai preshared key pada kolom Network key dan Confirm network key. Pastikan kedua wireless client dan wireless AP mempunyai nilai preshared key yang sama. Untuk WPA anda harus memilih TKIP pada Data encryption dan WPA-PSK pada Network Authentication. Untuk WPA2 dengan Windows XP2, harus memilih AES pada Data Encryption dan WPA2-PSK pada Network Authentication. Jika anda menggunakan Wireless Network Setup Wizard dalam Windows XP SP2, semua devices yang support Windows Connect Now secara automatis dikonfigure dengan nilai WPA preshared key yang sama. Wireless Network Setup Wizard tidak support configurasi dari nilai WPA2 preshared key. Wireless auto configuration di enable sementara tool wireless configuration fihak ketiga juga di install Windows XP Wireless Auto Configuration memberikan support integrasi pada wireless networking dan membantu mengautomasi konfigurasi wireless. Wireless network adapters menyediakan suatu tool wireless network configuration. Jika adapter tersebut support Wireless Auto Configuration, maka anda tidak memerlukan lagi software tool dari vendor adapter tersebut. Untuk mengetahui apakah wireless adapter anda support Wireless Auto Configuration, klik kanan wireless connection dalam folder the Network Connections dan pilih property. Jika ada tab Wireless Networks maka wireless network adapter anda support Wireless Auto Configuration. Untuk menghindari konflik yang bisa membuat masalah jaringan wireless, maka tidak usah di install tool dari vendor ini. Karena seringnya terjadi masalah saat konfigurasi dan koneksi jika Wireless Auto Configuration dienabled dan wireless network configuration tool juga di install. Karena dalam hal ini kedua Wireless Auto Configuration dan wireless network configuration tool bisa saja mengirim setting kepada wireless network adapter, akibatnya adalah konfigurasi yang tidak matching – anda akan mengalami masalah. Makanya untuk menghindari masalah nantinya – gunakan salah satu saja baik Wireless Auto Configuration atau wireless network configuration tool, jangan keduanya. Misal saja wireless adapter anda mempunyai tool yang bisa anda gunakan, sementara tidak support Wireless Auto Configuration, maka disable saja Wireless Auto Configuration dan gunakan wireless network configuration tool. Bagaimana disable Wireless Auto Configuration? Pada Wireless Networks tab pada property wireless connection dalam Network Connections, hilangkan contrengan Use Windows to configure my wireless network settings. Jika anda memutuskan untuk menggunakan wireless network configuration tool bawaan dari vendor, untuk keperluan setting jangan lagi menggunakan Wireless Networks tab, gunakan tool ini untuk setting seperti wireless network name (SSID), authentikasi dan encryption. Jika menggunakan Wireless Auto Configuration, maka remove saja program bawaan dari vendor dari Control Panel-Add or Remove Programs ataupun dari Uninstall program tersebut. Wireless AP dikonfigurasi dengan fileter MAC Wireless AP memungkinkan kita menspesifikasikan address MAC (media access control – atau lazim disebut juga address physical atau address hardware) tertentu saja yg bisa mengirim frame kepada wireless AP. Fitur ini disebut sebagai MAC address filtering yg dirancang untuk memberikan layer keamanan extra pada jaringan wireless. Akan tetapi hacker bisa saja dengan mudah menghalangi keamanan exta ini dengan cara menangkap frame yang dikirim dari dan ke wireless client yang diijinkan dan me-reprogram wireless adapter dirinya untuk menggunakan valid MAC address dalam daftar wireless AP. Jika wireless adapter tidak terdaftar dalam MAC address list pada wireless AP, maka anda mengalami wireless problems – clients tidak bisa akses ke wireless AP. Jadi pastikan wireless clients terdaftar dalam list MAC address yang dibolehkan access ke wireless AP. Sumber Interferensi Signal Standard 802.11b/g bekerja pada frequency 2.4 GHz yang sama dipakai pada perangkat wireless lainnya seperti cordless phone, microwave, perangkat keamanan dan monitoring rumah, dan juga camera video wireless. Sumber interferensi ini sangat mengganggu yang bisa mengakibatkan wireless problems dimana client wi-fi komputer tidak bisa koneksi ke wireless AP. Untuk memstikannya, matikan sementara sumber interferensi ini atau pindahkan wireless client dan wireless AP jauhan dari sumber interferensi ini, dan lihat apakah ada perubahan atau masih ada masalah jaringan wireless. Sumber Pelemahan / Attenuasi Signal Sumber pelemah / penghalang signal seperti dinding, atap, lapisan metal antara wireless clients dan wireless AP dapat menyebabkan gangguan signal wireless, atau hilangnya kekuatan signal. Pada beberapa kasus bahkan kehilangan signyal sama sekali yang menyebabkan masalah wifi – tidak bisa terhubung sama sekali. Lihat juga artikel pertimbangan dalam instalasi wireless. Koneksi Yang Intermittent Dalam beberapa kasus, banyak terjadi masalah dimana awalnya mendapatkan signal kuat dan tiba-2 terputus tanpa interfensi si user. Paling banyak masalah jarigan wireless ini disebabkan oleh berikut ini: Authentikasi 802.1X di enable pada wireless client sementara pada wireless AP tidak Duplikat Nama jaringan wireless (SSID) Sumber interferensi Sumber attenuasi / pelemahan Virus komputer Kerusakan perangkat atau driver yang kadaluarsa / outdated 802.1X Authentication di Enabled pada Wireless Client dan tidak pada Wireless AP 802.1X authentication secara default adalah enable pada semua koneksi wireless maupun wired. Pada Windows XP SP1, Microsoft mengubah proses authentikasi untuk jaringan wireless. Jika 802.1X authentication di enable dan proses authentikasi tidak selesai sempurna, maka koneksi akan putus. Hal ini biasanya terjadi 3 menit setelah koneksi terbentuk menggunakan system authentikasi terbuka. Untuk memperbaiki hal ini pada Windows XP SP1, lakukan berikut ini: 1. Klik Start => Settings kemudian klik Network Connections. 2. Pada Network Connections, klik kanna wireless connection dan kemudian klik Properties. 3. Klik Wireless Networks tab => dibawah Preferred networks klik wireless network name anda, dan kemudian klik Properties. 4. Klik tab Authentication, kemudian kosongkan contrengan Enable IEEE 802.1x authentication for this network. 5. Klik OK dua kali untuk menerima perubahannya. Prosedur ini umumnya tidak diperlukan pada komputer yang jalan pada Windows XP tanpa Service pack atau Windows XP dengan SP2. Akan tetapi perlu juga mematikan 802.1X authentication di disable jika menggunakan open system authentication. Prosedur diatas juga berlaku untuk Windows XP SP2. Untuk Windows XP tanpa SP, lakukan berikut ini: 1. Klik Start => Settings kemudian klik Network Connections. 2. Pada Network Connections, klik kanan wireless connection anda dan kemudian klik Properties. 3. Klik Authentication tab, kemudian kosongkan contrengan Enable network access control using IEEE 802.1x 4. Klik OK untuk menyimpannya. Duplikat Nama Jaringan Wireless Salah satu alasan koneksi yang intermittent adalah nama jaringan wireless duplikat dengan jaringan wireless lainnya didalam jangkauan wireless clients. Misalkan, dalam kampus yang berdekatan terdapat dua jaringan wireless dengan nama SSID yang sama yang saling overlap. Dalam hal ini semua wireless AP yang memperkenalkan diri dengan nama SSID yang sama dianggap berasal dari satu jaringan wireless yang sama. Wireless client dari wireless AP anda bisa saja mengambil jaringan wireless AP yang lain dengan nama SSID yang sama tadi. Jika wireless client anda tidak di configure menurut method authentikasi dan key dari jaringan wireless yang lain, maka anda akan mengalami masalah jaringan wireless yang intermittend sampai wireless client anda kembali memilih wireless AP anda kembali. Kebanyakan kasus nama duplikat dari jaringan wireless ini adalah cara setup jaringan wireless AP dengan setting default tanpa mengubah nama SSID nya. Makanya pastikan selalu mengubah nama default dari pabrik agar tidak terjadi kemungkinan nama SSID yang sama dengan jaringan wireless lain yang tidak mengubah default namenya. Untuk memastikan duplicat nama jaringan yang sama, matikan dulu wireless AP anda dan periksa apakah wireless client masih menerima SSID yang sama juga dengan nama jaringan SSID dari wireless AP anda. Untuk menghindari masalah jaringan wireless anda, configure wireless AP anda dengan nama SSID yang unik. Sumber Sinyal Interferensi Seperti halnya sinyal interferensi yang bisa menyebabkan masalah jaringan wireless – kurangnya konektifitas, sinyal ini juga bisa menyebabkan koneksi yang intermittent. Perangkat seperti microwave oven, cordless phone, system keamanan dan monitoring rumah, dapat menjadi sumber interferensi yang membuat masalah. Untuk memastikan, coba uji dengan mematikan sementara sumber2 sinyal interferensi tersebut dan lihat apa ada perubahan atau tidak. Sumber pelemahan sinyal Sumber pelemahan signal disamping bisa mengurangi kekuatan sinyal koneksi, dia bisa juga menyebabkan masalah – koneksi yang intermittent. Anda perlu memperhatikan korelasi terjadinya intermittent dengan sumber pelemahan sinyal ini. Misal saja ada terjadinya intermittent saat ada seseorang yang sedang membuka pintu garasi yg terbuat dari metal. Computer Viruses Beberapa virus komputer diketahui bisa menyebabkan masalah jaringan wireless – terjadinya koneksi yang intermittent. Pastikan bahwa computer anda dilengkapi dengan antivirus misal McAfee, Norton, atau BitDefender dan diupdate selalu. Kerusakan hardware atau software driver yang outdated Bisa saja tejadi masalah jaringan wifi dikarenakan kerusakan pada wireless AP atau wireless clients pada komputer. kalau anda tidak mempunyai perangkat backup cadangan agak susah juga mendeteksinya. Yang paling bisa dilakukan adalah melakukan diagnostic dari tool bawaan dari vendor perangkat wireless tersebut. Pastikan Windows anda mempunyai driver dengan versi terbaru dari wireless adapter anda. Begitu juga upgrade firmware wireless AP anda dengan firmware terbaru daru vendor. Beberapa jenis wireless router mempunyai fitur automatis update firmware. Latihan soal 1. Sebutkan 3 standar wireless 2. Apa yang akan Anda lakukan apabila komputer Anda terkena virus? 3. Usaha apa yang akjan nda lakukan apabila jaringan wifi rusak? 4. Apasajakah kerugian apabila sumber sinyal lemah? 5. Bagaimana cara kerja 802.1X authentication ? Jawaban 1. Yaitu 802.11b; 802.11g; dan 802.11a 2. Dilengkapi dengan antivirus misal McAfee, Norton, atau BitDefender dan diupdate selalu. 3. Melakukan diagnostic dari tool bawaan dari vendor perangkat wireless tersebut. Pastikan Windows anda mempunyai driver dengan versi terbaru dari wireless adapter anda. Begitu juga upgrade firmware wireless AP anda dengan firmware terbaru daru vendor. Beberapa jenis wireless router mempunyai fitur automatis update firmware. 4. Mengurangi kekuatan sinyal koneksi, dia bisa juga menyebabkan masalah – koneksi yang intermittent. 5. 802.1X authentication secara default adalah enable pada semua koneksi wireless maupun wired. Pada Windows XP SP1, Microsoft mengubah proses authentikasi untuk jaringan wireless. Jika 802.1X authentication di enable dan proses authentikasi tidak selesai sempurna, maka koneksi akan putus. Hal ini biasanya terjadi 3 menit setelah koneksi terbentuk menggunakan system authentikasi terbuka. Penskoran No 1 2 3 4 5 Jumlah Skor 20 20 20 20 20 100 Nilai = Betul x 20 Tegal, September 2017 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mapel (……………………) (……………………) RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN A. Identitas Program Pendidikan Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Teknologi Jaringan Berbasis Luas Komp. Keahlian : TKJ Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga) Tahun Pelajaran : 2017 / 2018 Alokasi Waktu : 24 x 45 Menit B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar 3.4 Memahami jaringan fiber optic 4.4 Mengkaji jaringan fiber optic C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.4 Memahami jaringan fiber optic 3.4.1 Menggunakan jaringan fiber optic 3.4.2 Menerapkan jaringan fiber optic 4.4 Mengkaji jaringan fiber optic 4.4.1 Memeriksa jaringan fiber optic 4.4.2 Memodifikasi jaringan fiber optic Tujuan Pembelajaran 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggunakan jaringan fiber optic dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menerapkan jaringan fiber optic dengan tepat 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggunakan jaringan fiber optic dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa jaringan fiber optic dengan tepat D. Materi Pembelajaran Jaringan fiber optic E. Pendekatan, Strategi, Metode Pendekatan berfikir : Sientific Model Pembelajaran : Discovery Based Learning Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab. F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 1 - 3 No 1 Kegiatan Pendahuluan Langkah – langkah Pembejalaran Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa pembelajaran Melakukan pengkondisian peserta didik Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan Melakukan Pre test. Waktu untuk memulai Pemberian Rangsangan 1. Guru meminta peserta didik untuk memperha tikan materi yang ada di layar kompu ter tentang jaringan fiber optic 2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah dipahami 3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru Identifikasi Masalah 1. Guru menugaskan peserta didik untuk menggunakan, menerapkan, memeriksa jaringan fiber optik 2 Kegiatan Inti 2. Pesera didik berusaha untuk dapat menggunakan, menerapkan, memeriksa jaringan fiber optik 3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat menggunakan, menerapkan, memeriksa jaringan fiber optik 4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang menggunakan, menerapkan, memeriksa jaringan fiber optik 5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan tanggapan Pengumpulan Data 1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau infor masi tentang atau cara menggunakan, menerapkan, memeriksa jaringan fiber optik 2. Peserta didik mencoba menggunakan, menerapkan, memeriksa jaringan fiber optik Seba gai pembuktian pengujian hipotesis Pembuktian 1. Peserta didik berusaha menco ba menggunakan, menerapkan, memeriksa jaringan fiber optik 2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang lainnya 3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada Menarik Simpulan 1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menggunakan, menerapkan, memeriksa jaringan fiber optik 15 Menit 3 2. Guru menugaskan peserta didik untuk menggunakan, menerapkan, memeriksa jaringan fiber optik 3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menggunakan, menerapkan, memeriksa jaringan fiber optik 4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya 5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya 1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang jaringan fiber optik 2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. 3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya. 4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang jaringan fiber optik 5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya. 6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup Penutup 15 Menit Alat/ bahan, Media Pembelajaran Daftar hadir Spidol Papan waith board Leptop LCD Lembar penilaian Sumber Belajar Internet Buku – buku penunjang KBM Penilainan Pembelajaran Teknik : Non Test dan Test Bentuk : Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian Penilaian keterampilan : Praktek URAIAN MATERI Fiber optic adalah salah satu jenis saluran transmisi yang terbuat dari serat kaca ukuranya cukup tipis sekali kurang lebih persatu corenya itu berukuran 125 mikron kurang lebih seperti sehelai rambut manusia,core ini digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain hingga jarak 50km tanpa menggunakan repeater. Sinyal-sinyal gelombang dapat berupa pengkodean komunikasi suara atau data komputer secara cepat,Dengan demikian fiber optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi untuk saat ini. Pada prinsipnya fiber optik memantulkan dan membiaskan cahaya yang merambat di dalamnya. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh fiber optik. Untuk mengirimkan percakapan-percakapan telepon atau internet melalui fiber optik, sinyal analog di rubah menjadi sinyal digital. Sebuah laser transmitter pada salah satu ujung kabel melakukan on/off untuk mengirimkan setiap bit sinyal. System fiber optik modern dengan single laser bisa mentransmitkan jutaan bit/second. Atau bisa dikatakan laser transmitter on dan off jutaan kali /second. Sebuah kabel fiber optics terbuat dari serat kaca murni, sehingga meski panjangnya berkilo-kilo meter, cahaya masih dapat dipancarkan dari ujung ke ujung lainnya. ada beberapa kelebihan Fiber optik antara lain: Kapasitas (bandwidth) yang besar dalam mentransmisi informasi yang ada memiliki kecepatan yang tinggi, hingga mencapai beberapa gigabit/detik. Sinyal degradasi lebih kecil,tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan frekuensi radio Karena terbuat dari kaca dan plastik murni. Ukurannya kecil, ringan, Lebih tipis dan Fleksibel.: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga sehingga memudahkan suplai dan pemasangan. Murah jika membandingkannya dengan banyaknya daya transmisi dari kabel tembaga Kapasitas lebih besar Serat optik aman, Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik. Kekurangan Fiber Optik Dari sekian banyak kelebihan yang ditawarkan penggunaan kabel fiber optic juga memiliki kekurangan antara lain harga yang relatif mahal terutama dalam hal penyambungan, karena untuk menyambungkan core optic ini memerlukan alat khusus yang dinamakan splicer fiber optic dan untuk menyambung core ini memerlukan keahlian dan ketelitian dalam penyambungan kabel fiber optik,karna untuk core optic sendiri tidak boleh nekuk yang mengakibatkan core tersebut patah. Komponen komponen fiber optic Sebuah sistem komunikasi tentu tidak hanya didukung oleh satu dua komponen atau perangkat saja. Di dalamnya pasti terdapat banyak sekali paduan komponen yang saling bekerja sama satu dengan yang lainnya. Perpaduan dan kerja sama tersebut akan menghasilkan banyak sekali manfaat bagi berlangsungnya transfer informasi. Dengan demikian, jadilah sebuah sistem komunikasi. Di dalamnya terdapat proses modulasi agar sinyal-sinyal informasi yang sebenarnya dapat dimungkinkan dibawa melalui udara. Dan setibanya di lokasi tujuan, proses demodulasi akan terjadi untuk membuka informasi aslinya kembali. Jika berjalan dalam jarak yang jauh maka penguat sinyal pasti dibutuhkan. Proses komunikasi pada sistem fiber optik juga mengalami hal yang sama seperti sistem komunikasi yang lainnya. Lima komponen utama dalam sistem komunikasi fiber optik adalah sebagai berikut: 1. Cahaya pembawa informasi Inilah sumber asal-muasal terjadinya sistem komunikasi fiber optik. Cahaya, komponen alam yang memiliki banyak kelebihan ini dimanfaatkan dengan begitu pintarnya untuk membawa data dengan kecepatan dan bandwidth yang sangat tinggi. Semua kelebihan dari cahaya seakan-akan dimanfaatkan di sini. Cahaya yang berkecepatan tinggi, cahaya yang kebal terhadap gangguan-gangguan, cahaya yang mampu berjalan jauh, semuanya akan Anda rasakan dengan menggunakan media fiber optik ini. 2. Optical Transmitter (Pemancar) Optical transmitter merupakan sebuah komponen yang bertugas untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke dalam media pembawanya. Di dalam komponen ini terjadi proses mengubah sinyal-sinyal elektronik analog maupun digital menjadi sebuah bentuk sinyal-sinyal cahaya. Sinyal inilah yang kemudian bertugas sebagai sinyal korespondensi untuk data Anda. Optical transmitter secara fisik sangat dekat dengan media fiber optic pada penggunaannya. Dan bahkan optical transmitter dilengkapi dengan sebuah lensa yang akan memfokuskan cahaya ke dalam media fiber optik tersebut. Sumber cahaya dari komponen ini bisa bermacam-macam. Sumber cahaya yang biasanya digunakan adalah Light Emitting Dioda (LED) atau solid state laser dioda. Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi daya daripada laser. Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang dipancarkan oleh LED tidak dapat menempuh jarak sejauh laser. 3. Kabel Core Fiber optik Komponen inilah yang merupakan pemeran utama dalam sistem ini. Core fiber optik biasanya terdiri dari satu atau lebih fiber optik yang akan bertugas untuk memandu cahaya-cahaya tadi dari lokasi asalnya hingga sampai ke tujuan. Core fiber optic secara konstruksi hampir menyerupai kabel listrik, hanya saja ada sedikit tambahan proteksi untuk melindungi transmisi cahaya. Biasanya kabel fiber optic juga bisa disambung, namun dengan proses yang sangat rumit. Proses penyambungan kabel ini sering disebut dengan istilah splicing. 4. Optical regenerator / amplifier / repeater Optical regenerator atau dalam bahasa Indonesianya penguat sinyal cahaya, sebenarnya merupakan komponen yang tidak perlu ada ketika Anda menggunakan media fiber optik dalam jarak dekat saja. Sinyal cahaya yang Anda kirimkan baru akan mengalami degradasi dalam jarak kurang lebih 1 km. Maka dari itu, jika Anda memang bermain dalam jarak jauh, komponen ini menjadi komponen utama juga. Biasanya optical generator disambungkan di tengah-tengah media fiber optik untuk lebih menguatkan sinyal-sinyal yang lemah. 5. Optical receiver (Penerima) Optical receiver memiliki tugas untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh optical transmitter. Setelah cahaya ditangkap dari media fiber optic, maka sinyal ini akan didecode menjadi sinyal-sinyal digital yang tidak lain adalah informasi yang dikirimkan. Setelah di-decode, sinyal listrik digital tadi dikirimkan ke sistem pemrosesnya seperti misalnya ke televisi, ke perangkat komputer, ke telepon, dan banyak lagi perangkat digital lainnya. Biasanya optical receiver ini adalah berupa sensor cahaya seperti photocell atau photodiode yang sangat peka dan sensitif terhadap perubahan cahaya. Latihan soal 1. Apakah yang dimaksud dengan fiber optic? 2. Apakah fungsi fiber optic? 3. Apakah tugas dari Optical receiver? 4. Apakah yang dimaksud splicing? 5. Apakah fungsi optikal transmitter? Jawaban 1. Salah satu jenis saluran transmisi yang terbuat dari serat kaca ukuranya cukup tipis sekali kurang lebih persatu corenya itu berukuran 125 mikron kurang lebih seperti sehelai rambut manusia,core ini digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain hingga jarak 50km tanpa menggunakan repeater. 2. Memantulkan dan membiaskan cahaya yang merambat di dalamnya 3. Untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh optical transmitter 4. Proses penyambungan kabel fiber optic 5. Untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke dalam media pembawanya Penskoran No 1 2 3 4 5 Jumlah Skor 20 20 20 20 20 100 Nilai = Betul x 20 Tegal, Oktober 2017 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mapel (……………………) (……………………) RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN A. Identitas Program Pendidikan Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Teknologi Jaringan Berbasis Luas Komp. Keahlian : TKJ Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga) Tahun Pelajaran : 2017 / 2018 Alokasi Waktu : 24 x 45 Menit B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar 3.5 Memahami jenis-jenis kabel fiber optic 4.5 Memilih kabel fiber optic C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.5 Memahami jenis-jenis kabel fiber optic 3.5.1 Menggunakan jenis-jenis kabel fiber optic 3.5.2 Mengetahui jenis-jenis kabel fiber optic 4.5 Memilih kabel fiber optic 4.5.1 Menyeleksi kabel fiber optic 4.5.2 Membedakan kabel fiber optic Tujuan Pembelajaran 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggunakan jaringan fiber optic dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menerapkan jaringan fiber optic dengan tepat 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggunakan jaringan fiber optic dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa jaringan fiber optic dengan tepat D. Materi Pembelajaran Jenis – jenis kabel fiber optic E. Pendekatan, Strategi, Metode Pendekatan berfikir : Sientific Model Pembelajaran : Discovery Based Learning Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab. F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 1 - 3 No 1 Kegiatan Pendahuluan Langkah – langkah Pembejalaran Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa pembelajaran Melakukan pengkondisian peserta didik Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan Melakukan Pre test. Waktu untuk memulai Pemberian Rangsangan 1. Guru meminta peserta didik untuk memperha tikan materi yang ada di layar kompu ter tentang jenis-jenis kabel fiber optic 2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah dipahami 3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru Identifikasi Masalah 2 Kegiatan Inti 1. Guru menugaskan peserta didik untuk menggunakan, menerapkan, menyeleksi, dan membedakan jenis-jenis kabel fiber optic 2. Pesera didik berusaha untuk dapat menggunakan, menerapkan, menyeleksi, dan membedakan jenis-jenis kabel fiber optic 3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat menggunakan, menerapkan, menyeleksi, dan membedakan jenis-jenis kabel fiber optic 4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang menggunakan, menerapkan, menyeleksi, dan membedakan jenis-jenis kabel fiber optic 5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan tanggapan Pengumpulan Data 1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau infor masi tentang atau cara menggunakan, menerapkan, menyeleksi, dan membedakan jenis-jenis kabel fiber optic 2. Peserta didik menco ba menggunakan, menerapkan, menyeleksi, dan membedakan jenis-jenis kabel fiber optic sebagai pembuktian pengujian hipotesis Pembuktian 1. Peserta didik berusaha menco ba menggunakan, menerapkan, menyeleksi, dan membedakan jenis-jenis kabel fiber optic 2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang lainnya 3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada 15 Menit 3 Penutup Menarik Simpulan 1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menggunakan, menerapkan, menyeleksi, dan membedakan jenis-jenis kabel fiber optic 2. Guru menugaskan peserta didik untuk menggunakan, menerapkan, menyeleksi, dan membedakan jenis-jenis kabel fiber optic 3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menggunakan, menerapkan, menyeleksi, dan membedakan jenis-jenis kabel fiber optic 4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya 5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya 1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang jenis-jenis kabel fiber optic 2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. 3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya. 4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang jenisjenis kabel fiber optic 5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya. 6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup 15 Menit Alat/ bahan, Media Pembelajaran Daftar hadir Spidol Papan waith board Leptop LCD Lembar penilaian Sumber Belajar Internet Buku – buku penunjang KBM Penilainan Pembelajaran Teknik : Non Test dan Test Bentuk : Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian Penilaian keterampilan : Praktek URAIAN MATERI Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh. JENIS-JENIS FIBER OPTIC 1. Single-mode fibers Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer) 2. Multi-mode fibers Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer) CARA KERJA FIBER OPTIC Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal. KEUNTUNGAN FIBER OPTIC Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama. Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga. Kapasitas lebih besar. Sinyal degradasi lebih kecil. Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik. Fleksibel. Sinyal digital Latihan soal 1. Apakah yang dimaksud fiber optic? 2. Apakah fungsi fiber optic? 3. Sebutkan jenis – jenis fiber optic! 4. Apakah perbedaan single – mode fibers dan multi – mode fibers? 5. Sebutkan keuntungan fiber optic! Jawaban 1. Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia 2. Untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh. 3. Single – mode fibers, dan multi – mode fibers 4. Single-mode fibers Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer) Multi-mode fibers Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer) 5. Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama. Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga. Kapasitas lebih besar. Sinyal degradasi lebih kecil. Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik. Fleksibel. Sinyal digital Penskoran No 1 2 3 4 5 Jumlah Skor 20 20 20 20 20 100 Nilai = Betul x 20 Tegal, November 2017 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mapel (……………………) (……………………) RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN A. Identitas Program Pendidikan Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Teknologi Jaringan Berbasis Luas Komp. Keahlian : TKJ Kelas/Semester : XI / 4 (Empat) Tahun Pelajaran : 2017 / 2018 Alokasi Waktu : 32 x 45 Menit B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar 3.6 Menerapkan fungsi alat kerja fiber optic 4.6 Menggunakan alat kerja fiber optic C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.6 Menerapkan fungsi alat kerja fiber optic 3.6.1 Mendemonstrasi kan fungsi alat kerja fiber optic 3.6.2 Memahami fungsi alat kerja fiber optic 4.6 Menggunakan alat kerja fiber optic 4.6.1 Menerapkan alat kerja fiber opti 4.6.2 Memahami cara alat kerja fiber opti Tujuan Pembelajaran 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemonstrasi kan fungsi alat kerja fiber optic dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa fungsi alat kerja fiber optic dengan tepat 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menerapkan alat kerja fiber optic dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menemukan alat kerja fiber optic dengan tepat D. Materi Pembelajaran Fungsi alat kerja fiber optic E. Pendekatan, Strategi, Metode Pendekatan berfikir : Sientific Model Pembelajaran : Discovery Based Learning Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab. F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 1 - 4 No 1 Kegiatan Pendahuluan Langkah – langkah Pembejalaran Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa pembelajaran Melakukan pengkondisian peserta didik Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan Melakukan Pre test. Waktu untuk memulai Pemberian Rangsangan 1. Guru meminta peserta didik untuk memperha tikan materi yang ada di layar kompu ter tentang fungsi alat kerja fiber optic 2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah dipahami 3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru Identifikasi Masalah 1. Guru menugaskan peserta didik untuk mendemonstrasikan, memriksa, menerapkan dan menemukan alat kerja fiber optic 2. Pesera didik berusaha untuk dapat mendemonstrasikan, memriksa, menerapkan dan menemukan alat kerja fiber optic 2 Kegiatan Inti 3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat mendemonstrasikan, memriksa, menerapkan dan menemukan alat kerja fiber optic 4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang mendemonstrasikan, memriksa, menerapkan dan menemukan alat kerja fiber optic 5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan tanggapan Pengumpulan Data 1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau infor masi tentang atau cara mendemonstrasikan, memriksa, menerapkan dan menemukan alat kerja fiber optic 2. Peserta didik menco ba mendemonstrasikan, memriksa, menerapkan dan menemukan alat kerja fiber optic sebagai pembuktian pengujian hipotesis Pembuktian 1. Peserta didik berusaha menco ba mendemonstrasikan, memriksa, menerapkan dan menemukan alat kerja fiber optic 2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta 15 Menit didik yang lainnya 3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada 3 Penutup Menarik Simpulan 1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang mendemonstrasikan, memriksa, menerapkan dan menemukan alat kerja fiber optic 2. Guru menugaskan peserta didik untuk mendemonstrasikan, memriksa, menerapkan dan menemukan alat kerja fiber optic 3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk mendemonstrasikan, memriksa, menerapkan dan menemukan alat kerja fiber optic 4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya 5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya 1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang alat kerja fiber optic 2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. 3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya. 4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang alat kerja fiber optic 5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya. 6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup 15 Menit Alat/ bahan, Media Pembelajaran Daftar hadir Spidol Papan waith board Leptop LCD Lembar penilaian Sumber Belajar Internet Buku – buku penunjang KBM Penilainan Pembelajaran Teknik : Non Test dan Test Bentuk : Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian Penilaian keterampilan : Praktek URAIAN MATERI Alat - Alat Fiiber Optic dan Fungsinya 1. Fusion Splicer Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser. Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. Perlu kalian ketahui, bahwa fusion splicer ini haruslah memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi, hal ini ditujukan untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna, karena pada saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan media tersebut memiliki senyawa yang sama. 2. Stripper Atau Miller Sama seperti kabel - kabel yang lain, salah satunya seperti kabel coaxial dan UTP, kabel fiber optic juga memerlukan alat ini. Alat ini berfungsi sebagai media untuk memotong dan mengupas kulit dan daging kabel. 3. Cleaver Cleaver Tools ini mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabel optic-nya sudah dikupas, perlu kalian ketahui juga bahwa pemotongan core ini wajib menggunakan alat khusus ini, karena pada serat kacanya akan terpotong dengan rapih. Jika proses ini berhasil dilakukan dengan baik maka tahapan selanjutnya, kalian bisa teruskan ke tahap Jointing 4. Optical Power Meter (OPM) Alat yang satu ini nmemiliki fungsi untuk mengetahui seberapa kuat daya dari signal cahaya yang sudah masuk, OPM ini juga mempunyai interface FC yang langsung berhubungan dengan pathcore FC. Bagi kalian yang belum mengetahui rumus yang digunakan untuk melakukan proses ini, berikut adalah rumusnya (TX – RX =…dB dibagi jarak (Km) 5. Optical Time Domain Reflectometer (RTDR) OTDR merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi komunitas atau himpunan suatu kabel serat ptik dalam jarak tempuh tertentu, sehingga dengan adanya alat ini diharapkan mampu menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan ukuran gangguan yang terjadi. Sehingga untuk melakukan troubleshooting dapat dilakukan dengan baik, karena akan sangat mudah menentukan suatu letak lokasi gangguan yang tengah terjadi. Alat OTDR ini sendiri biasanya digunakan untuk melakukan pendeteksian Kabel Crack, Putusnya core yang belum diketahui letaknya, Putusnya kabel atau juga untuk melakukan bending 6. Light Source Pada dasarnya, alat yang satu ini mempunyai fungsi untuk memberikan suatu signal untuk jalur yang akan dilaluinya, misalnya untuk mengukur suatu redaman jalur atu end to end dimana Light Source ini akan berfungsi sebagai media yang memberi signal-nya 7. Optical Fiber Identifier Alat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengetahui arah signal dengan penunjuk arah dan besar daya yang di laluinya. 8. Visual Fault Locator Alat ini sering disebut juga Laser fiber optic atau senter fiber optic. Fungsinya untuk melakukan pengetesan pada core fiber optic. Laser akan mengikuti serat Optik pada Kabel Fiber Optik dari POP Sampai Ke User (end to end) , bila core tidak bermasalah laser akan sampai pada titik tujuan. 9. Bit Error Rate Test Alat ini berfungsi sebagai pengecek koneksi jaringan TDM (Time Divisio Multipleksi) yang mana jaringan TDM aplikasinya yaitu layanan Clear Channel yang sedang coba di uraikan penulis. Secara spesifiknya BER TES untuk mengecek dan mengetahui TX atau RX yang error, melalui pengiriman paket dan lup Latihan soal 1. Apakah yang dimaksud Fusion splicer ? 2. Apakah fungsi fusion splicer? 3. Mengapa dalam proses penyambungan fusion splicer harus memiliki keakuratan yang tinggi? 4. Apakah fungsi Bit eror rate test? 5. Apakah fungsi light source? Jawaban 1. Fusion splicer sebagai alat untuk menyambungkan serat optik 2. Alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser. 3. Karena untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna, karena pada saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan media tersebut memiliki senyawa yang sama. 4. Pengecek koneksi jaringan TDM (Time Divisio Multipleksi) 5. Untuk memberikan suatu signal untuk jalur yang akan dilaluinya Penskoran No 1 2 3 4 5 Jumlah Skor 20 20 20 20 20 100 Nilai = Betul x 20 Tegal, Januari 2018 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mapel (……………………) (……………………) RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN A. Identitas Program Pendidikan Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) Komp. Keahlian : TKJ Kelas/Semester : XI 4 (Empat) Tahun Pelajaran : 2017 / 2018 Alokasi Waktu : 32x 45 Menit B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar 3.7 Mengevaluasi penyambungan fiber optic 4.7 Melakukan sambungan fiber optic C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.7 Mengevaluasi penyambungan fiber optic 3.7.1 Menyimpulkan penyambungan fiber optic 3.7.2 Memahami penyambungan fiber optic 4.7 Melakukan sambungan fiber optic 4.7.1 Mengoperasikan sambungan fiber optic 4.7.2 Menyusun sambungan fiber optic Tujuan Pembelajaran 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan penyambungan fiber optic dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai penyambungan fiber optic dengan tepat 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengoperasikan sambungan fiber optic dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyusun sambungan fiber optic dengan tepat D. Materi Pembelajaran Penyambungan fiber optic E. Pendekatan, Strategi, Metode Pendekatan berfikir : Sientific Model Pembelajaran : Project Based Learning Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab. F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 1 - 4 No 1 Kegiatan Pendahuluan Langkah – langkah Pembejalaran Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa pembelajaran Melakukan pengkondisian peserta didik Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan Melakukan Pre test. Waktu untuk memulai Penentuan Pertanyaan Mendasar 1. Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang ada di layar komputer tentang penyambungan fiber optic 2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video tersebut 3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas untuk ditanyakan pada guru 4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan dalam mempraktekkan pe nyambungan fiber optic 2 Kegiatan Inti Mendesain Perencanaan Proyek 1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari guru dari tayangan video yang telah diputar 2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar peserta didik memahaminya 3. Guru memprak tekkan penyambungan fiber optic di depan peserta didik 4. Peserta didik mem perhatikan dan menco ba penyambungan fiber optic sendiri Menyusun Jadwal 1. Peserta didik memahami penjelasan penyambungan fiber optic dari guru 2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam praktek penyambungan fiber optic 3. 4. Guru memberitahu kan penyambungan fiber optic kepada peserta didik Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek 1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju untuk menyimpulkan, menilai, mengoperasikan dan menyusun penyambungan fiber optic 2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru 3. Peserta didik berusaha menyimpulkan, menilai, mengoperasikan dan menyusun penyambungan fiber optic 4. Guru memperhati kan peserta didik da lam menyimpulkan, menilai, mengope rasikan dan menyu sun penyambungan fiber optic dan me ngarahkan jika ada 15 Menit peserta didik yang belum tahu Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman 1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik 2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam menyimpulkan, menilai, mengope rasikan dan menyu sun penyambungan fiber optic 3. Peserta didik mengamati penjelasan guru jika ada salah dalam menyimpulkan, menilai, mengope rasikan dan menyu sun penyambungan fiber optic 3 Penutup 4 Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam dalam menyimpulkan, menilai, mengope rasikan dan menyu sun penyambungan fiber optic 1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang penyambungan fiber optic 2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. 3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya. 4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang penyambungan fiber optic 5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya. 6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup 15 Menit Alat/ bahan, Media Pembelajaran Daftar hadir Spidol Papan waith board Leptop LCD Lembar penilaian Sumber Belajar Internet Buku – buku penunjang KBM Penilainan Pembelajaran Teknik : Non Test dan Test Bentuk : Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian Penilaian keterampilan : Praktek URAIAN MATERI Penyambungan serat optik atau yang sering disebut dengan splicing serat optik dilakukan pada saat serat putus yang dikarenakan oleh faktor dari luar seperti terkena senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-lain atau untuk menghubungkan ujung serat optik pada saat instalasi dengan jarak yang jauh. Dengan melakukan splicing ini kita akan dapat mengurangi redaman. Hal ini disebabkan bila kita menggunakan konektor biasa untuk menghubungkan kedua ujung serat optik, maka kita akan mendapatkan redaman yang lebih besar dibandingkan melakukan teknik splicing. Peralatan dan Bahan 1. Splicer 2. Pemotong tube 3. Cutter 4. Tang logam 5. Tang pengupas serat 6. Tang pemotong serat 7. Kain bersih 8. Alkohol 9. Tissue 10. Selotip 11. Spidol 12. Meteran 13. Thinner-B 14. Pelindung serat Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam penyambungan Serat Optik Dalam melakukan splicing ada hal-hal yang harus diperhatikan agar splicing bisa berhasil dan juga untuk keselamatan kerja. Hal-hal tersebut antara lain: 1. Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan bahan serta tangan kita sebersih mungkin sebab adanya kotoran pada serat optik dapat menyumbang redaman pada serat. 2. Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang melakukan pengupasan pelindung serat. 3. Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di dalamnya sehingga bisa menyebabkan core pecah atau retak. 4. Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab cairan alkohol bisa menguap ke udara. 5. Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karena bisa membuat core putus. 6. Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit dikuatirkan bisa masuk ke aliran darah dan mengganggu kesehatan. 7. Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat masuk kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut. 8. Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada. Langkah-Langkah Instalasi Dalam hal ini kita menggunakan kabel serat optik untuk udara. Berikut ini adalah prosedur atau langkahlangkah dalam melakukan penyambungan atau splicing serat optik : 1. Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang +150cm (dalam keadaan baik) dari ujung kabel lalu tandai dengan isolasi atau spidol. +150 cm Gambar Panjang kabel yang dikupas 2. Untuk kabel udara terlebih dahulu mengupas logam dalam kabel yang berfungsi sebagai penopang kabel saat berada di udara dengan menggunakan cutter sepanjang batas tersebut lalu potong dengan tang logam. 3. Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam sepanjang batas tersebut. Langkah-langkah untuk membuka pelindung : a. Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara digergaji dan jangan terlalu dalam karena akan mengenai tube. b. Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut patah tidak boleh 30 o agar tube tidak ikut patah. c. Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung dan kupas benang tersebut dengan cutter sehingga yang terlihat hanya tube yang dilapisi jelly. 4. Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih. 5. Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm beri tanda dengan spidol. Lalu kupas tube pada batas tersebut dengan menggunakan pemotong tube dan sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar pemotong tube searah jarum jam sebanyak 2 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari 30o agar serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang terlihat hanya serat optik saja yang dilindungi oleh jelly. Lakukan berulang-ulang sampai sepanjang + 100 cm dari ujung tube. 6. Bersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih. Gambar Panjang tube yang dikupas 7. Gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak kotor dan tidak mengenai tanah. Spiral Pengikat Tube Core Kaset Gambar Penempatan serat optik pada kaset Langkah-Langkah Splicing 1. Terlebih dahulu masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian core yang telah di-splice satu persatu dengan diberi tanda dengan spidol. 2. Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara perlahan. 3. Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi. Lakukan sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue. 4. Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan ujung jaket pada skala antara 15 dan 20, lalu potong. Pada saat memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan konstan. 5. Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core dengan teknik fusion. Jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman. Gambar Peletakan serat optik pada splicer 6. Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core dan menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal. 7. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan plastik tersebut. Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan. 8. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi seperti gambar di bawah ini. Gambar Peletakan protektor pada kaset Rugi-Rugi Penyambungan Rugi-rugi penyambungan dapat terjadi karena : 1. Perbedan struktur serat optik antara lain: – Diameter core tidak sama. – Letak core tidak berada di tengah. 2. Kualitas penyambungan antara lain : – permukaan serat tidak rata. – Sumbu serat tidak sejajar. – Penyimpangan sudut. – Serat masih basah. – Ujung serat menyentuh sesuatu. Kualitas Penyambungan Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang baik harus diperhatikan : – Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi – Alat sambung yang baik. – Lingkungan harus bersih. – Jointer harus berpengalaman. Dengan melakukan penyambungan secara fusion, kita diharapkan bisa memperoleh redaman yang sekecil mungkin. Latihan soal 1. Apakah yang dimaksud splicing? 2. Sebutkan factor – factor yang mempengaruhi putusnya fiber optik! 3. Apa sajakah yang harus diperhatika agar kualitas sambungan baik? 4. Sebutkan kualitas – kualitas penyambungan! 5. Mengapa serat optik harus digulung melingkar? Jawaban 1. Penyambungan serat optik atau yang sering 2. Terkena senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-lain atau untuk menghubungkan ujung serat optik pada saat instalasi dengan jarak yang jauh. 3. Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi, Alat sambung yang baik, Lingkungan harus bersih, Jointer harus berpengalaman 4. Permukaan serat tidak rata., Sumbu serat tidak sejajar., Penyimpangan sudut., Serat masih basah, ujung serat menyentuh sesuatu 5. Karena agar aman, tidak kotor dan tidak mengenai tanah. Penskoran No 1 2 3 4 5 Jumlah Skor 20 20 20 20 20 100 Nilai = Betul x 20 Tegal, Februari 2018 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mapel (……………………) (……………………) RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN A. Identitas Program Pendidikan Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) Komp. Keahlian : TKJ Kelas/Semester : XI 4 (Empat) Tahun Pelajaran : 2017 / 2018 Alokasi Waktu : 32x 45 Menit B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar 3.8 Mengevaluasi perangkat pasif jaringan fiber optic 4.8 Mengkonfigurasikan perangkat pasif jaringan fiber optic C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.8 Mengevaluasi perangkat pasif jaringan fiber optic 3.8.1 Menyimpulkan perangkat pasif jaringan fiber optic 3.8.2 Menilai perangkat pasif jaringan fiber optic 4.8 Mengkonfigurasikan perangkat pasif jaringan fiber optic 4.8.1 Menghubungkan perangkat pasif jaringan fiber optic 4.8.2 Memodifikasi perangkat pasif jaringan fiber optic Tujuan Pembelajaran 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan perangkat pasif jaringan fiber optic dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai perangkat pasif jaringan fiber optic dengan tepat 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan perangkat pasif jaringan fiber optic dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membandingkan perangkat pasif jaringan fiber optic dengan tepat D. Materi Pembelajaran Perangkat pasif jaringan fiber optic E. Pendekatan, Strategi, Metode Pendekatan berfikir : Sientific Model Pembelajaran : Project Based Learning Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab. F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 1 - 4 No 1 Kegiatan Pendahuluan Langkah – langkah Pembejalaran Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa pembelajaran Melakukan pengkondisian peserta didik Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan Melakukan Pre test. Waktu untuk memulai Penentuan Pertanyaan Mendasar 1. Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang ada di layar komputer ten tang perangkat pasif jaringan fiber optic 2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video tersebut 3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas untuk ditanyakan pada guru 4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan dalam mempraktekkan perangkat pasif jaringan fiber optic 2 Kegiatan Inti Mendesain Perencanaan Proyek 1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari guru dari tayangan video yang telah diputar 2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar peserta didik memahaminya 3. Guru memprak tekkankonfigurasi perangkat pasif jaringan fiber optic di depan peserta didik 4. Peserta didik mem perhatikan dan menco ba mengkonfigurasi perangkat pasif jaringan fiber optic sendiri Menyusun Jadwal 1. Peserta didik memahami penjelasan mengkonfigurasi perangkat pasif jaringan fiber optic dari guru 2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam praktek mengkonfigurasi perangkat pasif jaringan fiber optic 3. Guru memberitahu kan mengkonfigurasi perangkat pasif jaringan fiber optic kepada peserta didik 4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek 1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju untuk menyimpulkan, menilai, membandingkan dan menghubungkan perangkat pasif jaringan fiber optic 2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru 15 Menit 3. Peserta didik berusaha menyimpulkan, menilai, membandingkan dan menghubungkan perangkat pasif jaringan fiber optic 4. Guru memperhati kan peserta didik da lam menyimpulkan, menilai, membandingkan dan menghubungkan perangkat pasif jaringan fiber optic dan mengarahkan jika ada peserta didik yang belum tahu Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman 1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik 2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam menyimpulkan, menilai, membandingkan dan menghubungkan perangkat pasif jaringan fiber optic 3. Peserta didik mengamati penjelasan guru jika ada salah dalam menyimpulkan, menilai, membandingkan dan menghubungkan perangkat pasif jaringan fiber optic 4 1. 2. 3. 3 Penutup 4. 5. 6. Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam dalam menyimpulkan, menilai, mem bandingkan dan me nghubungkan pe rangkat pasif jaringan fiber optic Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang perangkat pasif jaringan fiber optic Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang perangkat pasif jaringan fiber optic Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup 15 Menit Alat/ bahan, Media Pembelajaran Daftar hadir Spidol Papan waith board Leptop LCD Lembar penilaian Sumber Belajar Internet Buku – buku penunjang KBM Penilainan Pembelajaran Teknik : Non Test dan Test Bentuk : Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian Penilaian keterampilan : Praktek URAIAN MATERI Fiber To The Home atau yang disebut dengan FTTH, adalah suatu jaringan akses atau jaringan yang menghubungkan antara pusat layanan dengan peralatan pelanggan atau Customer Premises Equipment (CPE) dengan menggunakan Fiber Optik. Alasan mengapa harus menggunakan Fiber Optik. a. Dapat menyalurkan informasi dengan atau berpita lebar High Speed Data ( > 100 Mbps) kecepatan yang sangat tinggi, b. Dalam satu dan receive), Fiber Optik hal dapat ini menyalurkan berbeda informasi dengan saluran dua arah ( transmit tembaga yang memerlukan dua saluran yang berbeda untuk arah kirim dan arah terima. c. Karena fiber dapat dapat menyalurkan melayan High Voice, Speed Video Information, dan Data maka dalam atau yang disebut relatif kecil, sehingga satu dengan layanan Triple Play. d. Mempunyai yang sifat redaman direkomendasi / attenuation dari Pusat yang Layanan sampai dengan jarak Pelanggan adalah 20 Kilometer, disamping itu noise maupun distorsi relatif kecil sekali. e. Secara teknologi, sistem menggunakan spliter atau satu fiber dapat jaringan yang dicabang ke beberapa pelanggan , sehingga sangat effesien dalam pembangunan jaringan. f. Sangat memungkinkan untuk pengembangan teknologi memerlukan kecepatan tinggi, misal untuk Jaringan ke Base Station. Arsitektur FTTH Secara umum arsitektur jaringan FTTH mulai dari pusat layanan sampai dengan pelanggan adalah sebagai berikut, 1. OLT = Optical Line Terminal , atau perangkat yang mempunyai fungsi; a. Titik Hubung dengan provider layanan Telepon, Internet/Data dan TV/ IP TV b. Pusat penyambungan dan distribusi layanan yang dikirim ke pelanggan. c. Pengaturan dan monitoring jaringan pelanggan. d. Mengkonversi sinyal layanan ke dalam bentuk sinyal optik. 2. ODF = Optical Distribution Frame, atau Rak dan frame yang berfungsi ; a. Tempat Spliter untuk mendistribusikan Fiber Optik ke ODC untuk melayani beberapa area. b. Tempat melakukan pengukuran dan monitoring Jaringan Fiber Optik. c. Tempat terminasi fisik jaringan luar Fiber Optik. 3. Feeder Cables = Kabel Fiber Optik penghantar Layanan, yang mempunyai fungsi a. Kabel Fiber Optik Penghubung Utama dari ODF ke ODC b. Ada tiga jenis kabel Fiber Optik yang digunakan, yaitu 1 Kabel Duct yang menggunakan pelindung pipa PVC dengan lapisan cor beton 2. Kabel Tanah Tanam Langsung ( Burried Cables) dengan pelindung pipa HDPE. 3. Kabel Udara atau aireal cable yang ditambatkan pada tiang besi atau beton. 4. ODC = Optical Distribuion Cabinet atau perangkat Lemari Kabel Fiber Optik dengan fungsi sebagai berikut ; a. Titik sambung untuk penyebaran layanan ke beberapa area yang lebih kecil b. Tempat splitter untuk yaitu dari satu Fiber optik ke beberapa fiber optik. c. Tempat koneksi dari Kabel Feeder ke Kabel Distribution 5. Kabel Distribution = Kabel Fiber Optik yang mendistribusikan layanan ke area yang lebih kecil a. Menggunakan kabel tipe Single Core Single Tube atau SCST b. Sebagai penghubung antara ODC dengan ODP 6. ODP = Optical Distribution Point atau kotak distribusi layanan kepelanggan, fungsinya adalah; a. Sebagai titik terminasi kabel dropp optik ke arah pelanggan. b. Sebagai titik distribusi kabel distribusi menjadi beberapa saluran dropp optik dengan menggunakan splitter. c. Ada 3 (tiga) jenis ODP , yaitu ; 1. ODP Pedestal ODP yang ditempatkan pada permukaan tanah 2. ODP Pole/ Wall ODP yang ditempatkan pada tembok atau tiang. 3. ODP Closure, ODP yang ditempatkan pada kabel diantara dua tiang 7. Dropp Optic = yaitu saluran penanggal atau penghubung instalasi rumah. a. Penghubung antara ODP dengan instalasi Rumah. b. Menggunakan jenis insensitive bending, atau tahan dengan tekukan. c. Kapasitas 1, 2 dan 4 core. d. Panjang maksimum 250 meter e. Kedua ujungnya dipasang konektor f. Antar kedua ujung konektor tidak boleh terdapat sambungan atau lecet. 8. OTP = Optical Termination Premises., yaitu perangkat pasive yang ditempatkan pada instalasi rumah pelanggan. Fungsi dari OTP, adalah sebagai berikut ; a. Titik terminasi atau titik tambat akhir dropp optik di sisi pelanggan. b. Tempat koneksi kabel dropp optik dengan kabel indooor optic (patchcord) 9. Indoor Fiber Optic Cables, Kabel Fiber Optik yang diinstalasi untuk dalam rumah, pada umumnya disebut juga patchcord, dimana kedua ujungnya sudah tersambung dengan konektor. 10. Roset Optic atau kotak tempat penghubung antara indoor optik cables dengan kabel optik arah CPE ( Customer Premises Equipment dalam bentuk ONT/ONU 11.ONT/ ONU = Optical Network Terminal atau Optical Network Unit. Fungsinya adalah : a. Melakukan konversi layanan dalam sinyal optik menjadi sinyal elektrik b. Sebagai alat demultiplexer layanan c. Output layanan ONT/ONU adalah Voice, Video/ IP TV dan Data Internet Perbedaan antara ON dan ONU, adalah sebagai berikut ; ONT hanya melayani satu pelanggan saja. ONU dapat melayani beberapa pelanggan dalam satu kluster, misal untuk Pertokoan, Mall dan Apartemen. Teknologi GPON Teknologi G-PON adalah teknologi yang digunakan untuk mengatur trafik layanan pada jaringan FTTH. Disebut dengan GPON karena mempunyai bitrate informasi yang lebih dari 1 Giga bit perdetik, disamping itu sifat pendistribusian layanan pada jaringan tidak memerlukan catuan daya listrik atau bersifat passive, sehinggga disebut dengan Pasive Optical Network. Tekologi ini merupakan penggabungan dari teknologi a. Penyambugan / Switching b. Penggabungan / Multiplexer c. Pendistribusian akses pelanggan melalui FTTH d. Jaringan IP Secara konsep teknologi G-PON seperti pada gambar dibawah ini; Arsitektur G-PON Arsitektur G-PON sangat sederhana yaitu hanya terdiri komponen a. OLT Optical Line Terminal yang ditempatkan pada pusat layanan b. Splitter yang ditempatkan pada ODC maupun pada ODP. c. ONT atau ONU yang ditempatkan pada sisi pelanggan. 1. OLT merupakan komponen pusat penggabungan layanan triple play dari beberapa operator jaringan Setiap layanan dapat dihubungkan dengan bit rate 10 Gigabit perdetik sedangkan pada sisi distribusi pelanggan mulai dari 1 Gbps - 2,5 Gbps Fungsi dari OLT jika pada jaringan Internet adalah merupakan layer -2 yaitu Data Network yang berfungsi sebagai Switch, yang fungsinya adalah untuk a. Penyambungan dengan Pusat Layanan ( Softswitch, ISP dan TV-Server) b. Titik Distribusi awal ke beberapa area pelanggan. c. Tempat pengaturan bandwidth, pengontrolan, monitor dan kendali jaringan pelanggan. 2. Splitter Yaitu dapat dianalogikan dengan Multiplexer, yang berfungsi mendistribusikan layanan dari satu fiber ke beberapa fiber dengan kapasitas, 1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32 dan 1:64 Kelemahan dari Splitter ini adalah menimbulkan Loss dimana semakin besar kapasitasnya loss yang timbul semakin besar 3. ONT Optical Network Terminal ONT ditempatkan pada sisi pelanggan, dimana sebagai interface atau titik penghubung dengan CPE (Customer Premises Equipment) yang berupa : a. PABX b. Telepon c. Faxmile d. WIFI Internet e. MODEM Internet f. IP-TV Cara Kerja G-PON 1. Teknologi GPON dalam menyalurkan trafik layanan ke pelanggan menggunakan dua metode yaitu ; a. WDM Wavelenght Division Multiplexer = atau penggabungan panjang gelombang sinyal optik yang berbeda menjadi satu berkas sinyal optik. untuk memisahkan jenis layanan dari OLT menuju ke ONT b. TDM Time Division Multiplexer, yaitu setiap pelanggan arah up stream dialokasikan time slot yang berbeda untuk memisahkan antar identitas pelanggan dari ONT menuju ke OLT Pada teknologiG-PON terdiri dari dua tipe perangkat, yaitu ; a. Perangkat Aktive terdiri dari : OLT , ONT dan ONU b. Perangkat Pasive terdiri dari Kabel Feeder , Kabel Distribution, Splitter, Patch Cord Keistimewaan teknologi G-PON; a. Beroperasi dengan line rates pada 2.488 Gbps downstream dan 1.244 Gbps upstream dengan menggunakan single fiber, G-PON system harus sesuai dengan ITU-T G.984.x series (G.984.1/2/3/4). b. Modul GPON dapat diekspansi, yang memungkinkan terbentuknya sistem perangkat yang fleksible. c. Sistem arsitektur GPON harus dalam satu rak yang terintegrasi untuk semua layanan. d. Semua layanan di-manage/dikontrol oleh sebuah EMS (Element Management Services) e. Interface backplane perangkat GPON harus berbasis arsitektur IP. f. Kemampuan switching bersifat non-blocked matrix atau tidak terjadi kegagalan hubungan. Kelemahan G-PON. a. Instalasi fisik Fiber Optik harus bebas dari tekukan dan gulungan pada Fiber Optik. (tidak terjadi bending) b. Teknisi harus menguasai teknologi jaringan IP. c. Kapasitas Splitter yang semakin besar akan menimbulkan Loss dan menurunnya kecepatan informasi pada User, oleh sebab itu perencanaan QoS harus akurat. Panjang Gelombang Downstream ada dua jenis yaitu a. 1490 nm untuk menyalurkan informasi Internet dan VoIP b. 1550 nm untuk menyalurkan IP TV Panjang gelombang Up Stream yang digunakan adalah, 1.310 digunakan untuk layanan Triple Play. Trafik dari OLT ke ONT atau downstream semua dikirim keseluruh user yang tersambung dengan port OLT. Namun user hanya akan menerima informasi yang mempunyai IP address yang sama dan untuk layanan sesuai tag/ label. Spesifikasi Interface OLT pada G-PON untuk 1 Gbps dan 10 Gbps Spesifikasi Interface ONT pada G-PON Jaringan G-PON Hubungan antar OLT menggunakan topologi Ring, agar dapat dilakukan sistem proteksi, yaitu jika salah satu ruas kabel optik terputus, maka dapat dilakukan pengalihan trafik secara otomatis yang disebut dengan sistem SHR atau Self Healing Ring. Pengalihan trafik secara otomatis dengan durasi waktu maksimal 50 milli detik. Pada saat OLT-1 dengan OLT-2 kondisi recovery, maka jalur atau ruas OLT1 dengan OLT-2 dilakukan perbaikan. Berikut adalah contoh hubungan antar OLT dalam kota Jakarta yang terdiri dari 5 ring utama. Latihan soal 1. Apakah yang dimaksud FTTH? 2. Mengapa kita harus menggunakan fiber optik? 3. Sebutkan layangan triple play? 4. Mengapa Hubungan antar OLT menggunakan topologi Ring? 5. Sebutkan Panjang Gelombang Downstream! Jawaban 1. Suatu jaringan akses atau jaringan yang menghubungkan antara pusat layanan dengan peralatan pelanggan atau Customer Premises Equipment (CPE) dengan menggunakan Fiber Optik. 2. Dapat menyalurkan informasi dengan kecepatan yang sangat tinggi atau berpita lebar High Speed Data ( > 100 Mbps) 3. Voice, Video dan Data 4. Agar dapat dilakukan sistem proteksi, yaitu jika salah satu ruas kabel optik terputus, maka dapat dilakukan pengalihan trafik secara otomatis 5. Panjang Gelombang Downstream ada dua jenis yaitu a. 1490 nm untuk menyalurkan informasi Internet dan VoIP b. 1550 nm untuk menyalurkan IP TV Penskoran No 1 2 3 4 5 Jumlah Skor 20 20 20 20 20 100 Nilai = Betul x 20 Tegal, Maret 2018 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mapel (……………………) (……………………) RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN A. Identitas Program Pendidikan Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Teknologi Jaringan Berbasis Luas Komp. Keahlian : TKJ Kelas/Semester : XI / 4 (Empat) Tahun Pelajaran : 2017 / 2018 Alokasi Waktu : 32 x 45 Menit B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.. Kompetensi Dasar 3.9 Mengevaluasi permasalahan jaringan fiber optic 4.9 Melakukan perbaikan jaringan fiber optic C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.9 Mengevaluasi permasalahan jaringan fiber optic 3.9.1 Menyimpulkan permasalahan jaringan fiber optic 3.9.2 Menilai permasalahan jaringan fiber optic 4.9 Melakukan perbaikan jaringan fiber optic 4.9.1 Mengoperasikan perbaikan jaringan fiber optic 4.9.2 Menyusun perbaikan ja ringan fiber optic Tujuan Pembelajaran 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan permasalahan jaringan fiber optic dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai permasalahan jaringan fiber optic dengan tepat 1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengoperasikan s perbaikan jaringan fiber optic dengan benar 2. Setelah kegiatan pembelajaran diharap kan peserta didik dapat menyusun perbaikan ja ringan fiber optic deng an tepat D. Materi Pembelajaran Permasalahan dan perbaikan ja ringan fiber optic E. Pendekatan, Strategi, Metode Pendekatan berfikir : Sientific Model Pembelajaran : Problem Solving Learning Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab. F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 1 - 4 No 1 Kegiatan Pendahuluan Langkah – langkah Pembejalaran Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa pembelajaran Melakukan pengkondisian peserta didik Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan Melakukan Pre test. Waktu untuk memulai Merumuskan Uraian Masalah 1. Guru meminta peserta didik untuk melihat materi tentang perawatan perangkat keras komputer 2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah dipahami 3. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari materi yang disajikan oleh guru 2 Kegiatan Inti Mengembangkan Kemungkinana Penyebab 1. Guru menugaskan peserta didik untuk mencari penyebab permasalahan pada perangkat keras 2. Pesera didik berusaha untuk dapat menyim pulkan, menilai, mengoperasikan, menyusun perbaikan jaringan fiber optic 3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat menyimpulkan, meni lai, mengoperasikan, menyusun perbaikan jaringan fiber optic 4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang menyimpulkan, menilai, mengoperasikan, menyusun perbaikan jaringan fiber optic 5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan tanggapan Mengetes Penyebab 1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi tentang penyebab atau permasalahan pada jaringan fiber optik 2. Peserta didik mencoba menyimpulkan, menilai, mengope rasikan, menyusun perbaikan jaringan fiber optic petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis Mengevaluasi 15 Menit 3 Penutup 1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menyimpulkan, menilai, mengope rasikan, menyusun perbaikan jaringan fiber optic 2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulkan, menilai, mengope rasikan, menyusun perbaikan jaringan fiber optic 3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan, menilai, mengope rasikan, menyusun perbaikan jaringan fiber optic 4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya 5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya 1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang permasalahan dan perbaikan jaringan fiber optik 2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. 3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya. 4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang permasalahan dan perbaikan jaringan fiber optik 5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya. 6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup 15 Menit Alat/ bahan, Media Pembelajaran Daftar hadir Spidol Papan waith board Leptop LCD Lembar penilaian Sumber Belajar Internet Buku – buku penunjang KBM Penilainan Pembelajaran Teknik : Non Test dan Test Bentuk : Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian Penilaian keterampilan : Praktek URAIAN MATERI Pada Instalasi kali ini terjadi beberapa masalah, yaitu pada saat pengecekan koneksi ternyata koneksi belum sepenuhnya berjalan dengan lancar, dan loss yang dihasilkan sangat besar atau tidak memenuhi standar loss yang direkomendasikan yaitu RX sensitivity-nya antara – 22 s/d – 24 dB, pada saat dilakukan penghitungan ternyata loss yang dihasikan adalah – 38 dB, setelah tim men-troubleshooting masalah ini mulai dari konstruksi kabel apakah ada bending atau kabel yang patah, penggunaan attenuator yang tepat, setelah beberapa tindakan tersebut dilakukan ternyata loss yang dihasilkan masih saja besar. Tim instalasi sempat mengganti atau men-splice ulang patch cord karena diasumsikan hasil splicingnya kurang maksimal, ternyata tindakan tersebut juga tidak merubah hasil penghitungan loss yang direkomendasikan. Setelah tim melakukan pengecekan ulang di OTB ternyata sumber masalah ditemukan yaitu konektor FC yang masuk salah satu port di OTB tidak tertancap sebagaimana mestinya, inner dari konektor tersebut tidak masuk secara tepat. Hal inilah yang ternyata menyebabkan loss yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang direkomendasikan. Dari problem pada saat instalasi kali ini dapat diambil beberapa kesimpulan supaya hal yang sama tidak terjadi kembali, untuk meminimalisasikan terjadinya problem tersebut, tim menyimpulkan berapa hal diantaranya : Pastikan kabel fiber yang digunakan bersih dan tidak patah atau rusak. · Pada saat splicing pastikan loss yang dihasilkan seminimal mungkin. Atau mencapai RX sensitivity yang direkomendasikan yaitu -22 s/d – 24 dB. · Pada saat memasukan konektor ke salah satu port di OTB pastikan inner-nya masuk secara tepat.(jika hal ini tidak diteliti dengan baik maka pada saat melakukan pengukuran dengan power meter, maka loss yang di hasilkan akan besar). · Pada saat pengukuran dengan power meter pastikan gelombang yang digunakan sama. Bila terjadi beberapa masalah, maka cek beberapa keterangan kofigurasi di bawah ini diantaranya adalah : • Failure of ONU to range – Fiber yang kotor – Sinyal degradasi • Kabel fiber terlalu panjang • Kabel fiber rusak • Bad connections/fiber plant components • Laser/receiver tidak berfungsi – ONU ID# conflict • Loss permanent pada frame/pattern di TDM – Konfigurasi kabel yang salah – Ports/Channels/Board tidak aktiv • Tidak bisa telnet ke SCC management port (pada OLT) – Konfigurasi yang salah pada SCC IP parameternya. • No IP traffic – VLAN membership yang salah – Ports tidak di enabled Dalam pengimplementasian dan juga pembentukan sebuah jaringan LAN, maka bukan tidak mungkin akan terjadi beberapa macam masalah yang akan muncul nantinya. Kebanyakan masalah itu berasal dari kondisi hardware atau perangkat keras jaringan komputer yang digunakan. Dari jenis-jenis jaringan komputer yang ada, jaringan LAN lebih banyak digunakan orang dibanding jaringan MAN dan WAN. Mengapa? sebab jaringan LAN merupakan jaringan yang fleksibel dan efektif untuk beberapa user dengan keperluan menengah. Namun tidak sedikit perusahaan kecil yang memang menggunakan jaringan LAN bukan dengan jaringan WAN disamping itu harga yang dikeluarkan juga lebih rendah. Apa saja masalah yang sering terjadi pada sebuah jaringan LAN? Apa penyebabnya? Bagaimana mengatasinya? Berikut ini adalah masalah yang sering terjadi pada jaringan LAN, penyebab dan juga cara mengatasinya: 1. Kerusakan pada Kabel dan Konektor Jaringan Masalah pertama yang sering terjadi pada jaringan LAN adalah jaringan LAN yang tidak dapat bekerja dengan baik dan juga optimal, yang disebabkan gangguan dan kerusakan pada kabel dan juga konektor jaringan. Masalah pada kabel dan juga konektor sebenarnya merupakan masalah yang cenderung simple dan jga sederhana. Akan tetapi hal ini malah akan menyebabkan jaringan LAN menjadi tidak bekerja dengan baik, apalagi jaringan LAN yang menggunakan topologi ring ataupun topologi bus. Bagaimana mendeteksi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan? Untuk dapat mendeteksi kerusakan pada kabel dan juga konektor jaringan, yang harus dilakukan pertama kali adalah dengan cara melakukan pengecekan dengan menggunakan LAN tester. Dengan menggunakan LAN tester, maka kita akan dapat mengetahui apakah kerusakan memang berasal dari kabel atau bukan. Mengapa kabel bisa mengalami kerusakan? Ada banyak hal yang dapat membuat kabel jaringan mengalmai kerusakan. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan kabel jarina mengalami kerusakan: Kabel yang terjepit Kabel yang digigit oleh hewan pengerat Kondisi kabel yang sudah tidak baik kualitasnya Konektor yang telepas Kesalahan pada saat menyusun kabel Bagaimana mengatasi kabel yang rusak? Cara paling mudah dan juga simple untuk mengatasi hal ini adalah dengan cara mengganti kabel yang megalami kerusakan, sehingga bisa bekerja dengan lebih optimal lagi. Untuk itu user maupun teknisi perlu tau apa saja jenis-jenis kabel jaringan komputer agar penggunaannya tepat dengan jaringan yang digunakan sehingga tidak perlu merasakan kerusakan untuk kesekian kalinya. 2. Kerusakan pada HUB dan Swtch Pada sebuah jaringan LAN, hub dan juga switch merupakan perangkat keras jaringan yang paling penting. HUB dan juga switch dapat membantu memecah jaringan menjadi beberapa kanal dan menghubungkan setiap komputer client dengan server. Kerusakan pada switch ataupun hub tentu saja akan menyebabkan keseluruhan komputer client menjadi tidak dapat bekerja dan mengakses informasi dari komputer server. Akan tetapi kerusakan pada perangkat keras komputer yang satu ini sering menjadi perdebatan karena fungsi dari keduanya merupakan supporting untuk mendukung jaringan lebih optimal. Perbedaan hub dan switch akan terlihat jelas pada jaringan yang digunakan, seperti pada topologi jaringan komputer perangkat ini bertugas untuk memecah paket data dari server menuju client. Bagaimana mendeteksi kerusakan pada HUB? Cara termudah untuk mendeteksi kerusakan pada hub dan juga switch adalah dengan cara melihat lampu indikatornya. Apabila lampu indikatornya tidak menyala, maka mungkin saja hub atau switch tesebut mengalami kerusakan. Bagaimana mengatasinya? Ketika anda sudah mengetahui bahwa hub anda mengalami kerusakan, maka cara paling baik untuk mengatasinya adlah dengan cara mengganti dengan yang baru. Namun, apabila hub atau switch anda masih masuk ke dalam masa garansi, anda bisa melakukan proses klaim garansi. Sponsors Link 3. Local Area Connection yang Tidak Muncul Masalah yang mungkin bisa terjadi pada sebuah komputer user adalah Local Area Connection yang tidak muncul dan tidak terdeteksi pada komputer user atau client. Karena jika hal ini tidak dapat bekerja atau terjadi masalah, maka komputer atau laptop tidak bisa terkoneksi, yang akan berdampak pada keruskan hardware tertentu yang menggangu prinsip kerja jaringan komputer itu sendiri. Apa penyebabnya? Penyebab umum dari kondisi ini adalah network wireless adapter yang tidak terpasang dengan baik, ataupun driver dari network wireless adapter yang mungkin tidak terinstall dengan baik. Jika sudah begini tandanya perangkat Bagaimana Solusi untuk mengatasinya? Untuk mengatasinya, anda bisa melakukan pembetulan dari proses pemasangan network wireless adapter, ataupun melakukan penginstalan ulang pada driver adapter network tersebut, agar LAN dan juga local area connection bisa dijalankan dengan benar. 4. Icon LAN yang Tidak Berkedip Masalah lainnya yang juga sering muncul pada konektivitas jaringan LAN adalah icon LAN yang tidak berkedip dan tidak muncul. Apabila icon LAN tidak mau berkedip, maka sudah pasti ada masalah pada bagian hardware LAN nya. Penyebab utama dari hal ini adalah konektor LAN yang mungkin tidak terpasang dengan sempurna, ataupun hub dan juga switch yang mengalami malfungsi atau kerusakan. Jika sudah seperti ini bukan tidak mungkin akan menghambat kerja hardware lainnya seperti pada fungsi hub dan fungsi switch dalam menyalurkan sinyal paket data pada setiap komputer client. Bagaimana mengatasinya? Untuk mengatasinya, cukup mudah untuk dilakukan. Yang anda perlukan hanyalah mencoba untuk mencabut dan memasang kembali konektor LAN anda dan juga melakukan pengecekan terhadap perangkat keras seperti hub dan juga switch. 5. Proses Transmisi Data yang Lambat Pada kondisi tertentu, seringkali ditemukan proses koneksi dan juga autentifikasi yang lambat, serta proses transmisi data yang juga iklut menjadi lambat. Hal ini tentu saja sangat mengganggu, karena kita sebagai user akan memperoleh data secara lambat dan juga akan memakan waktu lama. Mengapa hal ini terjadi? Secara umum, proses transfer dan juga transmisi data yang menjadi lambat daripada biasanya terjadi karena kesibukan pada server. Pada satu waktu tertentu, jaringan tersebut akan penuh dan juga sibuk, sehingga menyebabkan arus data menjadi sangat padat. Hal ini akan menyebabkan proses transfer data akan menjadi lambat. Namun perlu diperhatikan juga pada perangkat yang ada dalam komputer maupun laptop baik itu perangkat lunak maupun perangkat kerasnya. Seperti contoh osi layer jaringan komputer yang menjadi lapisan dalam transmisi data untuk menyalurkna paket data kepada komputer client. Sponsors Link Bagaimana mengatasi hal ini? Untuk mengatasi hal ini, ada baiknya sebagai user, kita dapat membatasi waktu untuk melakukan akses informasi. Cara lain yang bisa digunakan adalah melakukan upgrade pada server dan juga prangkat keras jarinan, misalnya mengganti kabel jaringan biasa degnan menggunakan kabel jaringan dengan serat optic. 6. Sering Mengalami Kegagalan Server Kegagalan server merupakan kondisi dimana server tidak dapat melayani client, meskipun koneksi LAN sedang berada pada status connected. Ketika hal ini terjadi, maka tentu saja user tidak akan bisa mengakses informasi yang dimiliki oleh server. Mengapa hal ini bisa terjadi? Kegagalan server bisa terjadi karena banyak hal. salah satunya adalah sebagai berikut: Yang pertama, kegagalan server bisa terjadi karena server menjadi terlalu sibuk, sehingga menyebabkan kapasitas server sudah melebihi batas yang menyebabkan server megnalami kegagalan. Yang kedua adalah kondisi komputer server yang sedang tidak baik, misalnya harddisk yang terserang bad sector, ataupun diserang oleh virus-virus yang dapat menyebabkan server melambat dan menjadi off. Bagaimana mengatasi hal ini? Untuk mengatasi hal ini, anda bisa mematikan jaringan terlebih dahulu, lalu melakukan pengecekan terhadap server anda. Bersihkan server anda dari malware dan program lainnya yang mencurigakan, atau bisa juga merestar koneksi dan juga server anda. Latihan soal 1. Sebutkan masalah – masalah yang timbul dalam penyambungan fiber optik? 2. Sebutkan kegagalan server! 3. Bagaimana mendeteksi kerusakan pada HUB? 4. Apa yang menyebabkan proses transmisi data lambat? 5. Apa penyebab icon LAN tidak berkedip? Jawaban 1. Pada saat pengecekan koneksi ternyata koneksi belum sepenuhnya berjalan dengan lancar, dan loss yang dihasilkan sangat besar atau tidak memenuhi standar loss yang direkomendasikan yaitu RX sensitivity-nya antara – 22 s/d – 24 dB, pada saat dilakukan penghitungan ternyata loss yang dihasikan adalah – 38 dB, setelah tim men-troubleshooting masalah ini mulai dari konstruksi kabel apakah ada bending atau kabel yang patah, penggunaan attenuator yang tepat, setelah beberapa tindakan tersebut dilakukan ternyata loss yang dihasilkan masih saja besar. 2. Server bisa terjadi karena server menjadi terlalu sibuk, sehingga menyebabkan kapasitas server sudah melebihi batas yang menyebabkan server megnalami kegagalan. 3. Cara termudah untuk mendeteksi kerusakan pada hub dan juga switch adalah dengan cara melihat lampu indikatornya. Apabila lampu indikatornya tidak menyala, maka mungkin saja hub atau switch tesebut mengalami kerusakan. 4. Kesibukan pada server. Pada satu waktu tertentu, jaringan tersebut akan penuh dan juga sibuk, sehingga menyebabkan arus data menjadi sangat padat 5. Penyebab utama dari hal ini adalah konektor LAN yang mungkin tidak terpasang dengan sempurna, ataupun hub dan juga switch yang mengalami malfungsi atau kerusakan. Penskoran No 1 2 3 4 5 Jumlah Skor 20 20 20 20 20 100 Nilai = Betul x 20 Tegal, April 2018 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mapel (……………………) (……………………)