MODUL SIFAT KOLIGATIF LARUTAN (PART 4) Kelas / Semester : XII / 5 Materi : 1. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit 2. Membandingkan sifat koligatif larutan Waktu : 2 x 45 Menit (2 Jam Pelajaran) Kompetenti Dasar : 3.1 dan 3.2 4.1 dan 4.2 1. Sifat Koligatif Larutan elektrolit Masih ingatkah kalian tentang penggolongan larutan berdasarkan daya hantarnya? Perhatikan gambar! ion negative menuju electrode positif Ion positif menuju electrode negatif Nyala lampu terjadi karena adanya ion ion dalam larutan tersebut. Dalam larutan elektrolit partikel partikelnya berupa ion-ion. Jumlah ion dalam larutan merupakan partikel zat terlarut yang akan mempengaruhi sifat koligatifnya. Untuk mengingat kembali tentang ionisasi, perhatikan contoh berikut! 1. NaOH(aq) 2. BaCl2(aq) 3. H2C2O4(aq) Na+(aq) + OH-(aq) ( ada 2 partikel yaitu 1 ion Na + dan 1 ion OH-) 2+ Ba (aq) + 2 Cl (aq) ( ada 3 partikel terdiri dari 1 ion Ba2+ dan 2 ion Cl-) 2 H+(aq) + C2O42-(aq) (ada 3 partikel yaitu 2 ion H+ dan 1 ion C2O42-) Untuk mengetahui kemampuan kalian, kerjakan Latihan soal berikut! Modul Sifat Koligatif (part 4) Page 1 Latihan Soal 1. Al2(SO4)3(aq) 2. K2Cr2O7(aq) 3. KMnO4(aq) 4. Kalsium asetat 5. Barium fosfat Dari senyawa di atas, isilah tabel berikut ini! No Reaksi ionisasi Jumlah partikel Ion Ion positif Ion negatif 1 2 3 4 5 Larutan elektrolit memiliki sifat koligatif sama seperti larutan non-elektrolit, yaitu: 1. Penurunan Tekanan Uap (∆P) 2. Kenaikan Titik Didih (∆Tb) 3. Penurunan Titik Beku (∆Tf) 4. Tekanan Osmosis (π) Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit memiliki nilai yang lebih besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit. Banyaknya partikel zat terlarut hasil reaksi ionisasi larutan elektrolit dirumuskan dalam faktor Van't Hoff. Perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit selalu dikalikan dengan faktor Van't Hoff: i = {1 + (n – 1) α } • Keterangan: i = factor van’t Hoff n = jumlah koefisien kation ( ion positif) dan anion (ion negative) = jumlah partikel α = derajat ionisasi Untuk larutan elektrolit kuat maka akan terion sempurna ( derajat ionisasi atau α = 1) sehingga diperoleh rumusan factor van’t Hoff sebagai berikut. i = { 1 + (n – 1) α } Modul Sifat Koligatif (part 4) Page 2 = { 1 + (n – 1) 1} = 1 + n – 1 i=n Jadi rumus rumus untuk sifat koligatif larutan elektrolit adalah: Contoh. 1. Pada suhu 30 oC x gram garam magnesium sulfat ( Mr.=120 g/mol) dilarutkan dalam 342 gram air sehingga tekanan uap jenuh larutannya turun sebesar 1,8 mmHg. Jika pada suhu tersebut tekanan uap jenuh air adalah 36 mmHg, hitung berapa gram x! Pembahasan Magnesium sulfat = MgSO4 , reaksi ionisasinya MgSO4(aq) Mg2+(aq) + SO42-(aq) , ada 2 partikel 𝑛𝑡 .𝑖 342 ∆P = Po . ; np = = 19 mol 𝑛𝑡 .𝑖+𝑛𝑝 18 𝑛𝑡 .2 1,8 = 36 . 𝑛𝑡.2+19 1,8 2 𝑛𝑡 = 36 2 𝑛𝑡+19 1 2 𝑛𝑡 20 = 2 𝑛𝑡+19 40 nt – 2 nt = 19 nt = 𝑥 120 19 38 = 1 2 X = 60 g/mol Modul Sifat Koligatif (part 4) Page 3 2. Sebanyak 1 L ( ρ = 1 g/mL) air direbus dan ditambahkan 11,7 gram zat terlarut bervalensi 2 sehingga larutan mendidih pada suhu 102,08 oC. Jika tetapan kenaikan titik didih molal adalah 0,52 oC/molal, berapa massa molekul zat terlarut? Pembahasan Zat terlarut bervalensi 2 artinya terdiri dari 2 partikel ∆Tb = m . Kb . i 102,08 – 100 = 117 2,08 = Mr = 𝑀𝑟 117 117 𝑀𝑟 1000 x 1000 x 0,52 x 2 x 1,04 = 58,5 gram 2 3. Sebanyak 37,5 gram asam berbasa satu, HA dilarutkan dalam 500 mL air (ρ = 1 g/mL) dan menyebabkan titik beku larutan menjadi – 3,72 oC.. Jika tetapan penurunan titik beku molal air Kf = 1,86 oC/m, dan Mr.HA = 60 g/mol, tentukan persentase asam yang terurai! Pembahasan H+(aq) + A-(aq) ( ada 2 partikel) HA(aq) ∆Tf = m . Kf . i 0 – (- 3,72) = 3,72 = 5 α= 60 x 1000 500 x 1,86 x { 1 + (2 – 1) α } x 2 x 1,86 ( 1 + α ) 8 1+α = 37,5 8 5 3 5 = 0,6 Jadi asam HA yang terurai = 0,6 x 100% = 60 % Modul Sifat Koligatif (part 4) Page 4 UJI kompetensi 3.1 & 4.1 Kerjakan soal berikut ! 1. Berapa gram kalium klorida (KCl) yang harus dilarutkan ke dalam 100 gram air agar larutan mendidih pada suhu 101 oC ? Jika derajat ionisasi KCl = 0,9 dan harga Kb air = 0,5 oC/molal. (bobot 5) 2. Kenaikan titik didih larutan 102,6 gram sukrosa (Mr = 342) dalam 1000 gram air adalah 1/9 dari kenaikan titik didih larutan 40 gram kalsium bromide, CaBr 2 dalam 200 gram air. Berapa derajat ionisasi garam CaBr2 dalam larutan tersebut ? (bobot 7) 3. Larutan 37 gram suatu basa berasam dua, L(OH) 2 (senyawa terner) dalam 500 gram air membeku pada suhu -3,72 oC. Jika basa tersebut terion 50% dan harga Kf air = 1,86 o C/molal, hitung massa atom relative logam dalam basa tersebut ! (bobot 5) 4. Larutan biner dengan kenaikan titik molal molal air adalah 0,52oC/molal mengakibatkan titik didihnya menjadi 102,08oC. Jika massa jenis ( ρ ) larutan biner tersebut adalah 1,240 g/mL dan diketahui massa molekul relative senyawa biner adalah 120 gram/mol, berapa tekanan osmotic larutan tersebut pada temperature 27 oC? (R=0,082 L atm/mol K).(bobot 7) 5. Sebanyak 400 mL larutan asam sulfat 2,5 M membeku pada suhu – 11,16 oC. Diketahui tetapan penurunan titik beku molal air (Kf) = 1,86 oC/m, dan massa jenis larutan adalah 1,245 g/mL. Tentukan derajat ionisasinya ! (bobot 6) Diketahui Ar K = 39, Cl = 35,5 , Ca = 40 , Br = 80 , S = 16 , O = 16 , H = 1 Hitung nilai yang Anda peroleh dengan memasukkan ke rumus di bawah! Modul Sifat Koligatif (part 4) Page 5 2. Membandingkan Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan non-elektrolit Jika Anda membandingkan sifat koligatif larutan HCl 0,1 M, NaCl 0,1 M, NaOH 0,I M, dan glukosa 0,2 M. anda akan melihat bahwa keempat larutan tersebut akan memiliki sifat koligatif yang sama meskipun kemolaran tiap berbeda. Kemolaran larutan glukosa dua kali lebih besar dari larutan lainnya. Hal ini karena glukosa merupakan larutan non-elektrolit yang tidak terionisasi sehingga partikel zat terlarutnya berupa molekul-molekul yang konsentrasinya tetap. Sedangkan larutan Hcl, NaCl dan NaOH adalah larutan elektrolit yang terionisasi dalam larutannya menjadi ion positif dan ion negative. Oleh karena itu konsentrasi partikel larutannya menjadi dua kali lebih besar dari pada konsentrasi molekulnya. Perhatikan data pada table berikut! No. Senyawa Kemolalan Kenaikan Titik Didih Penurunan Titik Beku 1 Glukosa 0,1 m 0,052 oC 0,186 oC 2 Urea 0,1 m 0,052 oC 0,186 oC 3 Garam dapur 0,1 m 0,104 oC 0,372 oC 4 NaOH 0,1 m 0,104 oC 0,372 oC 5 CaCl2 0,1 m 0,156 oC 0.558 oC Dari data tersebut terlihat bahwa pada konsentrasi larutan yang sama memberikan harga sifat koligatif yang berbeda. Pada larutan no.1 dan 2, kedua larutan adalah larutan nonelektrolit sehingga besarnya sifat koligatifnya sama. Sedangkan pada larutan no.3 dan 4, sifat koligatifnya dua kali lebih besar karena partikel partikel zat terlarutnya berupa ion ion yang jumlahnya dua kali dari molekulnya. Pada larutan no.5 karena jumlah partikel zat terlarutnya ada 3 maka dapat dilihat sifat koligatifnya tiga kali lebih besar. Hubungan sifat koligatif larutan ( Penurunan Tekanan Uap, Kenaikan Titik Didih, dan Penurunan Titik Beku) dengan jenis larutannya dapat dilihat dengan jelas dari diagram fasa (P, T) berikut. Modul Sifat Koligatif (part 4) Page 6 Keterangan : 1. Titik P adalah titik tripel pelarut, dimana pada titik tersebut terdapat kesetimbangan fasa padat, cair, gas pelarut 2. Titik Q adalah titik tripel larutan non-elektrolit 3. Titik R adalah titik tripel larutan elektrolit 4. Garis P – D adalah garis didih pelarut, pada garis tersebut terdapat kesetimbangan fasa cair dan gas pelarut 5. Garis P – C adalah garis beku pelarut, dimana pada garis tersebut terdapat kesetimbangan fasa cair dan padat pelarut 6. Titik G adalah titik didih pelarut , Tbo(pada tekanan 760 mmHg atau 1 atm) 7. Titik J adalah titik beku, Tfo pelarut (pada tekanan 1 atm) 8. Garis Q – E adalah garis didih larutan non-elektrolit 9. Garis Q – B adalah garis beku larutan non-elektrolit 10. Titik H adalah titik didih larutan non-elektrolit, Tb1 (pada tekanan 1 atm) 11. Titik K adalah titik beku larutan non-elektrolit, Tf1 (pada tekanan 1 atm) 12. Garis R – F adalah ………………………………………………….. 13. Garis R – K adalah ………………………………………………….. 14. Titik I adalah …………………………………………………………. 15. Titik L adalah ………………………………………………………… 16. Dari titik G ke titik H adalah kenaikan titik didih larutan non-elektrolit ∆Tb1 17. Dari titik J ke titik K adalah penurunan titik beku larutan non-elektrolit, ∆Tf1 18. Kenaikan titik didih larutan elektrolit adalah …………………………………… 19. Penurunan titik beku larutan elektrolit adalah …………………………………. Dari diagram terlihat jelas bahwa pada konsentrasi yang sama sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar dibandingkan sifat koligatif larutan non-elektrolit Kenaikan titik didih larutan non-elektrolit (∆Tb1) besarnya adalah G – H , sedangkan untuk larutan elektrolit kenaikan titik didihnya (∆Tb2) adalah sebesar G – I. Terlihat jelas bahwa ∆Tb1 < ∆Tb2 Begitu juga untuk penurunan titik beku larutan non-elektrolit (∆Tf1) sebesar J – K. Sedangkan untuk penurunan titik beku larutan elektrolit (∆Tf2) sebesar,J – L . Jadi ∆Tf1 < ∆Tf2 Uji kemampuan kalian dengan mengerjakan uji kompetensi 3.2 dan 4.2 Modul Sifat Koligatif (part 4) Page 7 UJI KOMPETENSI 3.2 DAN 4.2 Kerjakan soal berikut dengan jawaban terstruktur! 1. Diketahui 5 buah larutan dengan konsentrasi yang sama (bobot 8) a. NaCl b. CO(NH2)2 c. BaCl2 d. CaCO3 e. C6H12O6 Manakah dari 5 larutan tersebut yang memiliki a. titik didih paling tinggi, jelaskan! b. Titik beku paling rendah, jelaskan! c. Tekanan uap paling rendah, jelaskan d. Penurunan tekanan uap paling besar , jelaskan! 2. Ice skating merupakan salah satu arena rekreasi dan permainan di mal-mal di kota besar. Bagaimanakah ice skating bisa dibuat di ruangan terbuka?. Diskusikan bersama 3 orang teman Anda! (bobot 3) 3. Seorang pasien di rumah sakit memerlukan cairan infus larutan NaCl sebanyak 500 mL. Dokter meminta suster untuk memeriksa tekanan osmosis darah pasien dan didapatkan besarnya 7,5 atm. Berapa gram NaCl yang dibutuhkan untuk pasien tersebut jika suhu tubuh pasien 37 oC ( Ar. Na = 23, Cl = 35,5) diketahui harga R = 0,082 L atm/mol K.(bobot 5) 4. Jika Anda merasa pusing/sakit kepala, maka anda memerlukan aspirin ( C9H8O4) untuk mengatasinya. Tiap kapsul mengandung 60 mg aspirin yang dilarutkan dalam 250 mL air (anggap tidak ada perubahan volume saat minum obat tersebut). Perkirakan tekanan osmotic yang terjadi pada suhu 27 oC ( R = 0,082 l atm/mol K) (bobot 5) 5. Grafik diagram P-T air, larutan urea dan larutan asam sulfat (bobot 9) Modul Sifat Koligatif (part 4) Page 8 Tentukan : a. besarnya kenaikan titik didih larutan asam sulfat………………………. b. besarnya titik beku larutan urea …………………… c. besarnya penurunan titik beku larutan asam sulfat ………………… d. besarnya titik didih larutan urea ………………………. e. besarnya titik beku larutan asam sulfat ……………… f. Garis R – A adalah ………………………………… g. Kesetimbangan wujud cair – gas larutan urea ditunjukkan oleh garis ……. h. Kesetimbangan wujud padat – cair larutan asam sulfat ditunjukkan oleh garis … i. Kesetimbangan wujud padat – cair – gas larutan asam sulfat ditunjukkan oleh ……………………………………… Berapa nilai yang Anda peroleh? Tim Kimia Salam Sehat SMAN 81 Jakarta SUKSES LUAR BIASA Modul Sifat Koligatif (part 4) Page 9