Uploaded by jane_maddikristie

KEPRIBADIAN

advertisement
KEPRIBADIAN
Banyak para ahli yang memberikan perhatian dan
mencurahkan penelitiannya untuk mendeskripsikan penelitiannya
mengenai tentang pola tingkah laku yang nantinya merunut juga
pada pola tingkah laku manusia sebagai bahan perbandingannya.
Pola-pola tingkah laku bagi semua Homo Sapiens hampir tidak ada,
bahkan bagi semua individu yang tergolong satu ras pun, tidak ada
satu system pola tingkah laku yang seragam. Sebabnya tingkah laku
Homo Sapiens tidak hanya ditentukan oleh system organic biologinya
saja, melainkan juga akal dan pikirannya serta jiwanya, sehingga
variasi pola tingkah laku Homo Sapiens sangat besar diversitasnya
dan unik bagi setiap manusia. Dengan pola tingkah laku dalam arti
yang sangat khusus yang ditentukan oleh nalurinya, dorongandorongan dan refleksnya. Jadi “Kepribadian” dalam konteks yang
lebih mendalam adalah “susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang
menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu”.
Unsur-unsur Kepribadian
Ada beberapa unsur-unsur dari kepribadian. Diantaranya adalah
sebagai berikut :
 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan
alam jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat
berbagai hal yang diterimanya melalui panca inderanya yang
masuk kedalam berbagi sel di bagian-bagian tertentu dari
otaknya. Ddan didalam otak tersebutlah semuanya diproses
menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar.
Dan dalam Antropologi dikenal sebagai “persepsi” yaitu; “seluruh
proses akal manusia yang sadar”.
Ada kalanya suatu persepsi yang diproyeksikan kembali menjadi
suatu penggambaran berfokus tentang lingkungan yang
mengandung bagian-bagian. Penggambaran yang terfokus secara
lebih intensif yang terjadi karena pemustan secara lebih intensif di
dalam pandangan psikologi biasanya disebut dengan
“Pengamatan”. Penggambaran tentang lingkungan dengan fokus
pada bagian-bagian yang paling menarik perhatianya seringkali
diolah oleh sutu proses dalam aklanya yang menghubungkannya
dengan berbagai penggambaran lain yang sejenisnya yang
sebelumnya pernah diterima dan diproyeksikan oleh akalnya, dan
kemudian muncul kembali sebagai kenangan. penggambaran yang
baru dengan pengertian baru dalam istilah psikologi disebut
“Apersepsi”.
Penggabungan dan membandingkan-bandingkan bagian-bagian
dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari berbagai
penggambaran lain yang sejenis secara konsisten berdasarkan
asas-asas tertentu. Dengan proses kemampuan untuk membentuk
suatu penggambaran baru yang abstrak, yang dalam kenyataanya
tidak mirip dengan salah satu dari sekian macam bahan konkret
dari penggambaran yang baru.
Dengan demikian manusia dapat membuat suatu penggambaran
tentang tempat-tempat tertentu di muka bumi, padahal ia belum
pernah melihat atau mempersepsikan tempat-tempat tersebut.
Penggambaran abstrak tadi dalam ilmu-ilmu sosial disebut dengan
“Konsep”. Cara pengamatan yang menyebabkan bahwa
penggambaran tentang lingkungan mungkin ada yang ditambahtambah atau dibesar-besarkan, tetapi ada pula yang dikurangi
atau diperkecil pada bagian-bagian tertentu. Dan ada pula yang
digabung dengan penggambaran-pengambaran lain sehingga
menjadi penggambaran yang baru sama sekali, yang sebenarnya
tidak nyata. Dan penggambaran baru yang seringkali tidak realistic
dalam Psikologi disebut dengan “Fantasi”. Seluruh penggambaran,
apersepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi merupakan unsurunsur pengetahuan yang secara sadar dimiliki seorang Individu.
 Perasaan
Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung
berbagai macam perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan
seorang individu yang melihat suatu hal yang buruk atau
mendengar suara yang tidak menyenangkan. Persepsi-persepsi
seperti itu dapat menimbulkan dalam kesadaranya perasaan
negatif.
“Perasaan”, disamping segala macam pengetahuan agaknya juga
mengisi alam kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya.
“Perasaan” adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang
karena pengetahuannya dinilai sebagai keadan yang positif atau
negative. Dorongan Naluri Kesadaran manusia mengandung
berbagi perasaan berbagi perasaan lain yang tidak ditimbulkan
karena diperanguhi oleh pengeathuannya, tetapi karena memang
sudah terkandung di dalam organismenya, khususnya dalam
gennya, sebagai naluri. Dan kemauan yang sudah meruapakan
naluri disebut “Dorongan”.
Tujuh Macam Dorongan naluri
Ada perbedaan paham mengenai jenis dan jumlah dorongan
naluri yang terkandung dalam naluri manusia yaitu ; Dorongan untuk
mempertahankan hidup. Dorongan ini memang merupakan suatu
kekutan biologis yang ada pada setiap makhluk di dunia untuk dapat
bertahan hidup. Dorongan seks. Dorongan ini telah banyak menarik
perhatian para ahli antropolagi, dan mengenai hal ini telah
dikembangkan berbagai teori. Dorongan biologis yang mendorong
manusia untuk membentuk keturunan bagi kelanjutan keberadaanya
di dunia ini muncul pada setiap individu yang normal yang tidak
dipengaruhi oleh pengetahuan apapun. Dorongan untuk berupaya
mencari makan. Dorongan ini tidak perlu dipelajari, dan sejak baru
dilahirkan pun manusia telah menampakannya dengan mencari
puting susu ibunya atau botol susunya tanpa perlu dipelajari.
Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesame
manusia, yang memang merupakan landasan biologi dari kehidupan
masyarakat manusia sebagai kolektif. Dorongan untuk meniru
tingkah laku sesamanya. Dorongan ini merupakan asal-mula dari
adanya beragam kebudayaan manusia, yang menyebabkan bahwa
manusia mengembangkan adat. Adat, sebaliknya, memaksa
perbuatan yang seragam (conform) dengan manusia-manusia di
sekelilingnya.
Dorongan untuk berbakti. Dorongan ini mungkin ada karena
manusia adalah makhluk kolektif. Agar manusia dapat hidup secara
bersama manusia lain diperlukan suatu landasan biologi untuk
mengembangkan Altruisme, Simpati, Cinta, dan sebagainya.
Dorongan itu kemudian lebih lanjut membentuk kekuatan-kekuatan
yang oleh perasaanya dianggap berada di luar akalnya sehingga
timbul religi. Dorongan untuk keindahan. Dorongan ini seringkali
saudah tampak dimiliki bayi, yang sudah mulai tertarik pada bentuk-
bentuk, warna-warni, dan suara-suara, irama, dan gerak-gerak, dan
merupakan dasar dari unsur kesenian.
Materi Dari Unsur-unsur Kepribadian
Dalam sebuah konsep kepribadian umum,makin dipertajam
dengan terciptanya konsep basic personality structure, atau
“kepribadian dasar”, yaitu semua semua unsur kepribadian yang
dimiliki sebagian besar warga suatu masyarakat. Kepribadian dasar
ada karena semua individu warga masyarakat mengalami pengaruh
lingkungan kebudayaan yang sama selama pertumbuhan mereka.
Metodologi untuk mengumpulkan data mengenai kepribadian bangsa
dapat dilakukan dengan mengumpulkan sample dari warga
masyarakat yang menjadi objek penelitian, yang kemudian diteliti
kepribadiannya dengan tes Psikologi.
Selain ciri watak umum, seorang Individu memilki ciri-ciri
wataknya sendiri, sementara adaindividu-individu dalam sample yang
tidak meliki unsur-unsur kepribadian umum. Pendekatan dalam
penelitian kepribadian suatu kebudaya juga dilaksanakan dengan
metode lain yang didasarkan pada ciri-ciri dan unsur watak seorang
individu dewasa. Pembentukan watak dan jiwa individu banyak
dipengaruhi oleh pengalamannya di masa kanak-kanak serta pola
pengasuhan orang tua.
Berdasarkan konsepsi Psikologi tersebut, para ahli Antropologi
berpendirian bahwa dengan mempelajari adat-istiadat pengasuhan
anak yang khas akan dapat mengetahui adanya berbagai unsur
kepribadian pada sebagian besar warga yang merupakan akibat dari
pengalaman-pengalaman mereka sejak masa kanak-kanak.
Penelitian mengenai etos kebudayaan dan kepribadian bangsa yang
pertama-tama dilakukan oleh tokoh Antroplogi R. Benedict, R. Linton,
dan M. Mead. Sehingga menjadi bagian khusus dalam antropologi
yang dinamakan personality and culture.
Kesimpulan
Dari penjabaran para ahli bisa diambil kesimpulan bahwa,
kepribadian manusia itu terbentuk dari proses pembelajaran ataupun
yang memang ada sejak lahir atau berupa naluri dan dorongan yang
bersifat alami. kadang-kadang pembentukan pribadi seseorang ada
juga yang berdasarkan pengalaman dimasa kanak-kanak, yang mana
adanya pola pengasuhan oleh orang tua serta naluri alami yang
memang memberikan respon ketika mengalami dan mempelajari
sesuatu.
Sebagaimana unsur-unsur pengetahuan yang terdapat dalam
pembentukan kepribadian manusia, yang dihimpun menjadi satu,
juag tidak berasal dari naluri saja, tetapi juga pembelajaran. Karena
dalam alam bawah sadar manusia berbagai pengetahuan larut dan
terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang seringkali tercampur
aduk tidak teratur.
Download