Uploaded by User64255

BAB III

advertisement
BAB III
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Workshop Instrumentasi dan Elektronika,
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika pada bulan Juni 2020 – Agustus
2020.
3.2 Alat dan Bahan
Pada penelitian ini digunakan beberapa alat dan bahan untuk pembuatan dan
realisasi sistem. Berikut tabel alat dan bahan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Penelitian
No
1.
Alat dan
Bahan
Arduino Uno
Kegunaan
Sebagai otak utama dari alat yang dirancang, Arduino
akan menerima rangsangan input dan meneruskannya ke
aktuator sebagai output.
2.
Motor DC
Digunakan sebagai penggerak atau aktuator dari protipe.
3.
Driver Motor
Untuk mengontrol arah putar motor dan mengatur
L298
kecepatan motor tersebut
Personal
Digunakan untuk melakukan desain dan pemrograman
Komputer
pada alat
Kabel
Untuk menghubungkan komponen ke arduino.
4.
5.
6.
Liquid
Untuk menampilkan karakter dan informasi pada alat`
Crystal
Displat 16x2
7.
Keypad
Sebagai input karakter
8.
Panel Listrik
Sebagai tempat modul-modul dan rangkaian agar terlihat
rapi dan ergonomis
9.
Catu Daya
Sebagai sumber tegangan alat yang akan dibuat
12v 5A
10.
Steker
Sebagai penghubung arus AC ke Catu daya
11.
Software
Untuk membuat program Arduino yang nantinya
Arduino IDE
digunakan sebagai kontroler utama dari prototipe yang
dirancang.
12.
Printed
Untuk meringkas rangkaian agar mudah dipasang dan
Circuit
mempermudah trouble shooting
Board
13.
Modul
Mendeteksi tetesan air saat terjadi hujan
Sensor
Hujan
14.
Inter
Sebagai komunikasi serial antara arduino dengan LCD.
Integrated
Circuit Modul
15.
DHT 11
Sebagai pendeteksi suhu dan kelembapan udara
16.
Modul Real
Sebagai modul yang menyediakan fitur pewaktu
Time Clock
19
20
Limmit
Sebagai input pada alat digunakan untuk membatasi
Switch
pergerakan objek
Besi Persegi
Sebagai rangka alat
2
21
Pulley
Sebagai coupling antara motor dan timming belt
22
Timming
Sebagai perantara motor untuk menggerakan objek
Belt
23
Bearing
Digunakan sebagai bantalan , agar poros objek berputar
tidak mudah aus dan terkena langsung dengan tumpuan
porosnya
24
Shaft
Sebagai poros benda bergerak
25
Vertical
Penyangga shaft agar tidak bergerak
Bracket
3.3 Rancangan
Rancang bangun sistem jemuran otomatis mengunakkan arduino uno
merupakan alat yang dibuat guna memepermudah pekerjaan yang berkaitan dengan
proses pengeringan pakaian menggunakkan panas matahari. Alat ini dibuat dengan
beberapa penambahan fitur elektronik pada pengering pakaian konvensional, agar
lebih praktis untuk digunakan, tetapi tidak mengganggu fungsi asli dari pengering
pakaian itu sendiri.
Beberapa fitur yang ditambahkan pada alat ini diantaranya, alat ini memiliki
penutup otomatis yang melindungi pakaian dari hujan maupun panas matahari yang
berlebih. Alat ini terintegrasi dengan sensor hujan serta sensor suhu yang digunakan
sebagai pendeteksi hujan dan suhu serta kelembapan di sekitar alat. Alat ini
menggunakan penggerak motor DC sehingga daya yang dibutuhkan kecil serta
mudah untuk dipindah kemana-mana. Menggunakan Arduino Uno sebagai
pemroses data, sehingga mudah untuk melakukap pemrograman serta lebih mudah
dilakukan pengembangan lebih lanjut.
Dalam merealisasi rancang bangun sistem jemuran otomatis mengunakkan
arduino uno, langkah pertama yang dilakukan yaitu mendesain blok diagram perangkat
3
pada alat Tugas Akhir tersebut Melalui desain blok diagram ini kita dapat
mengidentifikasi komponen inti yang akan digunakan pada alat. Serta dapat
membantu dalam perancangan komponen pendukung lainnya. Diagram rencana
sistem alat secara keseluruhan ditunjukkan pada Gambar 3.1 berikut :
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem
Langkah selanjutnya dalam adalah dengan menentukan komponenkomponen apa saja yang akan digunakan pada rancang bangun sistem jemuran
otomatis mengunakkan arduino uno , melakukan riset tentang bagaimana
komponen-komponen tersebut bekerja serta bagaimana cara pemesangan setiap
komponen pada mikrokontroler maupun beban yang akan dikendalikan. Perlu
diketahui juga bagaimana karakteristik masing-masing komponen sehingga lebih
mudah untuk mengidentifikasi ketika terjadi masalah , serta dapat melakukan
pemrograman dengan cara yang tepat. Rangkaian dari rancang bangun sistem
jemuran otomatis mengunakkan arduino uno dapat dilihat pada gambar 3.2 sebagai
berikut
4
Gambar 3.2 Rangkaian rancang bangun sistem jemuran otomatis mengunakkan
arduino uno
Dari gambar 3.2 kita dapat melihat komponen - komponen yang telah
ditentukan untuk membentuk sistem rancang bangun sistem jemuran otomatis
mengunakkan arduino uno. Agar komponen komponen tersebut dapat lebih ringkas
dalam pengkabelannya perlu dibuat PCB, dengan membuat desain pcb rangkaian
yang kita buat akan semakin rapi dan juga mudah untuk dikakukan trouble shooting
ketika terjadi kerusakan. Selain itu lebih mudah pula dalam pemasangan rangakaian
Kemudian setelah desain PCB sudah dibuat desain ini dicetak pada CCB dan
dilakukan proses pelarutan terhadap lapisan tembaga yang tidak dilakukan. Setelah
itu dilakukan inspeksi hasil pelarutan PCB menggunakan multimeter untuk
memeriksa kesesuaian jalur yang telah dicetak dengan desain yang telah dibuat.
Dilanjutkan dengan pemasangan komponen-komponen pada PCB pada rangka alat
yang akan dibuat. Berikut adalah desain PCB dari tugas akhir yang akan dibuat
5
Gambar 3.3 gambar PCB sistem
Setelah rangkaian elektronik siap , kemuduan dilakukan pembuatan mekanik
alat dengan langkah awal membuat kerangaka alat yang akan dibuat. Kerangka alat
didesain agar sesuai dengan urutan kerja dan tidak mengurangi fungsi dari alat itu
sendiri. Pembuatan desain mekanik ini dilakukan dengan software Solid Work.
Desain dari kerangka alat dapat dilihat pada gambar sebagai berikut
Gambar 3.4 Desain rangka sistem
6
3.4 Perancangan Program
Dalam pembuatan rancang bangun sistem jemuran otomatis mengunakkan
arduino uno, memerlukan program agar alat tersebut dapat berjalan dengan baik
dan sesuai sequence yang kita harapkan. Untuk itu perlu dibuat flowchat untuk
mempermudah dalam proses pembuatan program. Berikut flowchart sistem
ditunjukkan pada Gambar 3.5
Gambar 3.5 Flowchart Sistem
7
Saat program dimulai akan dilakukan inisisalisasi beberapa modul
elektronika yang digunakan pada alat yang akan dibuat beberapa modul yang perlu
dilakukan inisialisasi diantaranya modul IIC untuk LCD , kemudian Real Time
Clock untuk menunjukkan waktu , dan modul sensor DHT11 untuk membaca suhu
dan kelembapan. Setelah semua modul telah diinisialisasi kemudian LCD akan
menampilkan beberapa informasi diantaranya hari dan tanggal set point suhu yang
diinginkan , informasi suhu saat ini serta informasi cuaca saat ini.
Beberapa informasi yang ditampilkan di LCD merupakan parameterparameter yang digunakan alat dalam melakukan beberapa fungsi yang diberikan.
Fungsi pertama adalah terdapat sensor hujan yang terpasang pada alat , sensor ini
akan mendeteksi ketika terdapat tetesan air kemudian mengirimkan sinyal analog
maupun sinyal digital pada arduino, untuk alat yang akan dibuat diambil sinyal
analog saja sehingga dapat diketahui intensitas air yang membasahi sensor dengan
tujuan meminimalisir kesalahan dalam sensing. Ketika sensor hujan mengirimkan
sinyal analog pada arduino arduino akan mengirimkan pulsa ke driver motor untuk
menggerakan motor yang telah dipasang pada bidang bergerak yang dipasang tirai
anti air untuk menutupi pakaian. Motor akan berhenti saat bidang gerak telah
menyentuh limit switch yang telah ditentukan. Ketika tidak terdeteksi air pada
sensor hujan, tirai akan terbuka secara otomatis.
Fungsi kedua yang diterapkan pada rancang bangun sistem jemuran
otomatis mengunakkan arduino uno adalah keypad dan sensor suhu. Dua modul ini
saling berkaitan dalam fungsinya. Sensor suhu akan mendeteksi suhu disekitar alat
suhu ini berfungsi untuk parameter penutupan tirai ketika suhu melebihi set point
yang ditentukan. Set point dapat diatur melalalui keypad yang telah disediakan.
Tirai akan menutup ketika suhu real yang dibaca oleh DHT11 melebihi Set point
yang telah ditentukan melalui keypad. Tirai akan membuka kembali ketika suhu
sudah dibawah set point yang ditentukan.
8
3.5 Implementasi
Di zaman yang serba modern ini kebutuhan untuk alat dengan teknologi yang baru dan
mempunyai fungsi yang unik sangatlah dibutuhkan. Maka dari itu dibuatlah rancang
bangun sistem jemuran otomatis mengunakkan arduino uno ini sebagai prototipe
dalam membantu salah satu pekerjaan dalam kehidupan sehari hari yaitu
mengeringkan pakaian menggunakan sinar matahari
Era sekarang ini kebutuhan rumah tangga menjadi sangat mahal sehingga
banyak anak muda atau keluarga yang waktunya dihabiskan untuk bekerja dan
memilih untuk tidak menggunakan jasa asisten rumah tangga dalam melakukan
pekerjaan rumah. Padahal pekerjaan di rumah sama sibuknya dari pekerjaan di
kantor. Salah satu pekerjaan rumah yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan
dirumah atau berkeluarga adalah kegiatan mencuci pakaian. Kegiatan mencuci
pakaian bisa dikatakan kegiatan wajib bagi semua individu di masyarakat. Biasanya
kegiatan mencuci pakaian dilakukan dengan mesin cuci, sehingga lebih cepat
selesai dan tidak butuh banyak tenaga. Tetapi dalam proses pengeringan pakaian
rata-rata masih menggunakan bantuan sinar matahari. Sehingga ketika cuaca tidak
menentu, pakaian yang kita jemur tidak dapat kita pantau setiap saat apalagi untuk
orang yang sibuk dengan pekerjaannya dan mempunyai rumah yang minimalis
tanpa ruangan cuci kering sendiri.
Hal ini yang memberi ide untuk melakukan pembuatan alat rancang bangun
sistem jemuran otomatis mengunakkan arduino uno. Karena diharapkan alat ini
akan membantu proses pengeringan pakaian apalagi dalam proses penngeringan
pakaian dengan bantuan sinar matahari. Alat ini terdiri dari panel utama , motor
penggerak , tirai anti air , dan area menggantung pakaian.
Dengan menggunakan rancang bangun sistem jemuran otomatis mengunakkan
arduino uno kita dapat melindungi pakaian yang telah kita cuci dari hujan maupun
panas, walaupun kita sedang tidak berada di rumah sekalipun. Hal ini berkat
diintegrasikannya sensor suhu dan sensor hujan pada alat sehingga dapat
mendeteksi lingkungan sekitar saat terjadi hujan maupun panas berlebih. Baik hujan
maupun panas yang berlebih merupakan hal yang tidak baik pada pakaian kita yang
sedang dikeringkan dengan panas matahari. Ketika pakaian terkena hujan maka kita
akan mengulang kembali proses pencucian pakaian , karena kita tahu bahwa air
9
hujan mengandung banyak kotoran sehingga tidak baik untuk pakaian selain itu air
hujan juga membuat pakaian kita timbul bau yang tidak sedap ketika tidak
dilakukan proses pencucian ulang. Inilah fungsi sensor hujan pada alat sehingga
ketika terjadi hujan , percikan air akan terdeteksi dan menutup pakaian dengan tirai
secara otomatis.
Begitu juga saat terjadi panas yang berlebih , warna dari pakaian akan cepat
pudar serta serat kain akan menjadi rusak ketika pakaian yang kita keringkan
dengan sinar matahari terpapar langsung oleh sinar matahari tanpa mengetahui suhu
yang optimal dalam pengeringan pakaian. Maka dari itu dipasanglah sensor suhu
DHT11 yang berfungsi untuk mendeteksi suhu udara sekitar yang dipengaruhi oleh
paparan sinar matahari. Kemudian suhu ini akan dibandingakan dengan set point
yang telah diatur oleh pengguna sehingga saat suhu melebihi set point yang telah
ditentukan maka tirai juga akan menutup dengan sendirinya untuk menjaga pakaian
dari suhu yang berlebih.
Sistem ini secara umum tidak hanya dapat diterapkan dalam proses
pengeringan pakaian saja tetapi beberapa proses pengeringan dengan menggunakan
panas matahari tentu saja dapat menggunakan sistem ini , seperti proses pengasinan
ikan , proses pengeringan padi dan beberapa proses lainnya, tatapi tentu saja dengan
beberapa pengebangan lebih lanjut.
10
Download