Uploaded by User63632

Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

advertisement
Pemberian Makanan
Tambahan (PMT)
Betlin Intan K.
G1B014007
Arsa Nur Febia A.
G1B014066
Nurul Rimadhani
G1B014024
Rizqi Trisna P.
G1B014079
Deya Annisa
G1B014038
Christy Febriandini
G1B014091
Sita Putri Naditya
G1B014052
Dina Asyiami
G1B014096
Najmi Leila S.
G1B014057
Gambaran Program
• Merupakan hasil uji coba untuk mengatasi masalah kesehatan, kekurangan gizi, dan
kecacingan SD/MI di beberapa daerah miskin tahun 1991/1992. Caranya dengan
memberikan makanan tambahan agar kebutuhan gizinya bertambah 15 - 20%.
Bahan makanan dipilih oleh orang tua murid dan PKK dengan petunjuk teknis dari
petugas gizi, dinas kesehatan tingkat II dan Puskesmas. Setiap anak mendapatkan
tambahan makanan paling sedikit 3 hari perminggu selama 9 bulan dalam 1 tahun
ajaran dan obat cacing 2 kali pertahun. Uji coba ini dinamai Pemberian Makanan
Tambahan. Hasilnya sedikit siswa yang absen, berkurangnya penyakit cacing, dan
daya tahan tubuh anak meningkat.
Tujuan
• Tujuan Umum : meningkatkan ketahanan fisik siswa SD sebagai upaya perbaikan
gizi dan kesehatan untuk mendorong tumbuhnya minat belajar dan meningkatkan
prestasi siswa sebagai penunjang program belajar 9 tahun.
• Tujuan Khusus :
1. Menurunkan absensi siswa
2. Meningkatkan ketahanan tubuh siswa
3. Menanamkan sikap dan perilaku menyukai makanan daerah setempat sejak kanak
– kanak dalam rangka Aku Cinta Makanan Indonesia
4. Meningkatkan perilaku dan kebiasaan makan sehat
Evaluasi Program
• Proses perencanaan
1. Penetapan jumlah siswa yang akan diberi PMT-AS.
2. Penentuan jenis, jumlah dan harga makanan untuk program PMT.
3. Pengadaan dan pemasakan makanan.
4. Administrasi dan pertanggungjawaban keuangan sesuai buku petunjuk
Kepala Sekolah.
5. Pelaporan harian, mingguan dan bulanan pelaksanaan PMT-AS.
Evaluasi Program
• SDM yang terlibat
1. Dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dan Guru yang bekerja sama dengan
kader PKK, Persatuan Orang tua Murid dan Guru (POMG) )/Badan
Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3).
2. Bimbingan teknis dilakukan oleh Petugas Gizi Puskesmas dan Penyuluhan
Pertanian Lapangan sesuai dengan fungsi dan tugasnya.
Evaluasi Program
• Sumber Dana : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan
besar biaya tergantung dari jumlah sasaran penerima program.
• Sasaran
1. Seluruh siswa SD dan diutamakan yang berada di daerah miskin sesuai
kriteria yang ditetapkan.
2. Masyarakat luas terutama orang tua siswa dan guru.
Evaluasi Program
• Input
1. Administrasi Pendanaan dan Penetapan Sasaran
 Keterlambatan dalam menerima dana sehingga program tidak berjalan sesuai
pedoman.
 Jumlah dana yang diterima tidak mencukupi sehingga sasarannya sedikit.
 Sekolah terpencil kesulitan mengambil dana, akibatnya program tidak
berjalan.
Evaluasi Program
2. Petunjuk Pelaksanaan
 Pada tahun 2011 program ini membuat petunjuk teknis tetapi tidak ada
tanda – tanda disebarluaskan.
 Kurangnya petunjuk pelaksanaan akan membawa pengaruh negatif pada
pengelolaan dan administrasi program.
Evaluasi Program
• Proses
1. Pengelolaan dan Pemantauan Program
 Telaah data kualitatif menunjukkan kurangnya koordinasi program antar
jenjang, pemantauan dan pelaporan, dan jaminan mutu, terutama karena
kurangnya dana yang secara khusus diperuntukkan keperluan ini.
 Sebagian pejabat program tingkat provinsi dan kabupaten tidak mengetahui
adanya petunjuk teknis yang seharusnya merupakan hal yang mutlak
diperlukan dalam program pelatihan.
Evaluasi Program
 Kurang memadainya pengelolaan program secara keseluruhan berpengaruh negatif
pada pelaksanaan program.
2. Administrasi Program
 Keterlambatan dalam penyerapan dana menyebabkan administrasi program
menjadi tidak memadai.
 Dana diterima mendekati akhir tahun sehingga terpaksa digunakan dengan cara
yang tidak sesuai dengan petunjuk teknis agar laporan keuangan pada akhir tahun
anggaran dapat disusun sebagaimana disyaratkan oleh Kementerian Keuangan.
Evaluasi Program
3. Pelatihan
 Program pelatihan tidak tertata dengan baik dan materi tidak disampaikan
dengan jelas dan lengkap sehingga pengelola dan pelaksana program tidak
sepenuhnya memahami petunjuk teknis serta peran dan tanggung jawabnya
dalam melaksanakan program tersebut.
 Tidak memadainya program pelatihan menyebabkan ketidakberhasilan
pelaksanaan aspek-aspek penting dalam program PMT-AS.
Ex: kurangnya pemahaman tentang nilai gizi dari makanan tambahan
Evaluasi Program
• Output
1. Pembagian Obat Cacing
 Pembagian obat cacing telah dihapuskan dari program PMT-AS.
 Sebagian besar sekolah di kabupaten tidak menerima obat tersebut secara rutin.
2. Nilai Gizi Makanan Tambahan
 Nilai gizi makanan tambahan PMT-AS dalam hal kalori, protein, kalsium, dan zat
besi masih jauh di bawah standar rekomendasi PMT-AS.
Evaluasi Program
 Kandungan kalsium dan zat besi jauh di bawah Angka Kecukupan Gizi
(AKG).
3. Frekuensi Pembagian Makanan Tambahan
 Pemberian makanan tambahan disyaratkan tiga kali seminggu selama 108
hari dalam dua semester, tetapi tidak dapat terpenuhi dengan baik karena
dana PMT-AS diserap mendekati akhir tahun anggaran.
Evaluasi Program
• Impact
1. Keadaan Gizi
 Adanya perbaikan dalam hal rata-rata penurunan kelebihan dan kekurangan
berat badan di sembilan sampel kabupaten peserta program PMT-AS.
 Program PMT-AS belum berdampak nyata terhadap perbaikan keadaan gizi
dan kesehatan anak sekolah secara umum.
Evaluasi Program
2. Ketidakhadiran, Motivasi, dan Rentang Perhatian terhadap Pembelajaran
 Data kuantitatif yang diambil dari rapor sekolah memerlihatkan bahwa ratarata kehadiran murid membaik.
 Murid merasa lebih bersemangat untuk masuk sekolah dan belajar lebih giat
serta mereka merasa lebih mampu memahami pelajaran setelah rutin
diberikan program PMT-AS.
 Program PMT-AS berdampak positif terhadap semangat murid untuk
masuk sekolah lebih teratur dan lebih memperhatikan pelajaran.
Evaluasi Program
3. Prestasi Akademis
 Program PMT-AS berdampak positif terhadap prestasi sekolah murid.
Pengaruh ini boleh jadi terkait dengan bertambahnya semangat dan
kehadiran murid yang disebabkan oleh program PMT-AS.
4. Pemberdayaan Masyarakat
 Program PMT-AS telah memberdayakan anggota masyarakat tertentu
melalui pembelian dan pembagian bahan baku dan produk setempat, dan
sampai tahap tertentu, menghidupkan kembali PKK desa.
Kesimpulan
• Dampak program PMT-AS dalam jangka panjang, dinilai kurang berhasil,
karena jika program tersebut dilaksanakan tanpa disertai usaha peningkatan
keadaan ekonomi masyarakat, hasil jangka pendek program tersebut akan siasia.
• Ketika program dihentikan, masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah
mungkin tidak akan mampu membeli makanan yang sebanding gizinya
dengan makanan yang diberikan pada saat pelaksanaan program.
Kesimpulan
• Program “Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah” dinilai berhasil
ketika dilihat dari hasil jangka pendeknya, karena pada saat dan setelah
pelaksanaan program, keadaan gizi anak sekolah dan pengetahuan mereka
serta orang tuanya pun meningkat.
Terima Kasih
Download