Uploaded by User63575

kepastian keselamatan orang percaya

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
Penulis dalam ini hal mengatakan bahwa konsep keselamatan sangat penting diajarkan
kepada semua orang percaya kepada Yesus, disini disebabkan oleh kelompok umat Allah yang
menganggap bahwa keselamatan sebagai tiket untuk naik kedalam karajaan sorga hanya dengan
Anugrah Allah (Sola gratia) dalam hal ini, penulis mengambil sebuah pendahuluan bahwa
keselamatan itu harus dipelajari orang-orang Kristen terutama seorang Hamba Tuhan, dimana
untuk menyiapkan diri sebagai hamba Tuhan pada masa yang akan datang.
BAB II
KEPASTIAN KESELAMATAN DI DALAM KRISTUS
1. A.
Pengertian Tentang Keselamatan
Didalam ajaran tentang keselamatan, ini adalah merupakan pokok bahasan yang paling luas dalam
Alkitab. Masalah itu mencangkup seluruh waktu, baik kekekalan dimasa lalu maupun kelak. Maka
dari itu keselamatan berhubung erat kepada seluruh umat manusia tanpa kecuali. Keselamatan
adalah suatu doktrin yang sedehana, tetapi juga kompleks namun inilah suatu doktrin yang perlu
dimengerti secara, disatu pihak, orang memang dapat dengan mudah menjelaskan konsep
keselamatan dengan mengutip injil Yohanes 3:16, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal setiap orang percaya tidak binasa
melainkan beroleh hidup yang kekal. Meskipun manusia telah jatuh kedalam dosa tetapi karena
Tuhan Allah mengasihi manusia sehingga Anak-Nya Yang bernama Yesus ia rela mati diatas kayu
salib, hanya untuk menyelamatkan umat-umat-Nya karena ia tidak mau kalau ada yang tidak masuk
kedalam kerajaan sorga. Makanya ia datang kedunia.
Dari sudut Pandangan Allah, keselamatan meliputi segenap karya Allah dalam membawa manusia
dari hukuman menuju pembenaran, Dari kematian menuju kehidupan yang kekal, dari musuh
menjadi Anak. Dari sudut pandang manusia keselamatan mencangkup segala berkat yang berada
didalam kristus, yang bisa diperoleh dalam kehidupan sekarang maupun kehidupan yang akan
datang.
Jalan keselamatan ditegaskan dengan memperhatikan ketiga taraf keselamatan.
Pada saat seseorang menjadi percaya, ia diselamatkan dari hokum dosa (Ef 2:8, Tit.3:5)
Orang percaya,juga diselamatkan dari kuasa dosa dan dikuduskan serta dipelihara (Ibr.7:25)
Dan ia pun akan diselamatkan dari adanya dosa itu di Sorga selama-lama-nya (Roma 5:9-10)
Pribadi Allah menuntut penyelamat manusia. Jadi titik awal penyelamat manusia dimulai dari
pribadi Allah. Dialah yag mahasuci, mahabesar, dan mahaadi. Tidak memiliki ruang dalam hadiratNya bagi orang tak suci. Mereka yang terlebih disucikan terlebih dahulu, baru dapat menghampiri
Allah dan hadirat-Nya. Allah sendiri yang mengambil inisiatif pengadaan jalan keselamatan
sebagaimana ia telah janjikan dalam Kej. 3:5 saat manusia jatuh kedalam dosa, janjinya itu
disampaikan secara sepihak. (unilateral) yang berbunyi: Aku akan mengadakan permusuhan antara
engkau dan permpuan ini, antara keturunan-Mu dan keturunan-Nya. Akan meremukan kepalamu,
dan engkau akan meremukkan tumitnya. Tetapi walaupun Tuhan telah mengatakan demikian,
Alkitab mengatakan bahwa Allah sangat mengasihi manusia ciptaa-Nya walaupun telah jatuh
kedalam dosa.
Ada sifat yang sangat menonjol dari kepribadian Allah. Sifat itu adalah: sifat Anugrah atau kasih
karunia. Sifat ini mempunyai inti kepercayaan kekristenan. Bahkan tanpa Anugrah ini, maka orang
Kristen atau orang yang telah percaya kepada Tuhan Yesus, maka orang Kristen tidak bisa berbuat
apa-apa. Itulah perbedaan kita orang percaya dengan Agama-agama lain. Karena Yesus kristus
adalah wahyu yang tertinggi dari Anugrah Allah.
1. PANDANGAN MENURUT PARA AHLI DAN DASAR-DASAR KEPASTIAN FIRMAN
ALLAH
Orang jerman berbicara tentang “Heilsaneignung” orang beranda menyebutkan “Heilsweg” dan
orde desheils dan orang ingris menyebutkan “ The way of salavation. Ordo salulis bebicara tentang
proses yang melalui tentang keselamatan yang digenapi dalam kristus secara subyektif disadari
dalam hati orang berdosa. Tujuan-Nya adalah menjabarkan berbagai macam gerakan rohkudus
dalam karya penebusan dalam suatu logis dan juga kaitan hubungan yang ada.
Menurut kaftan, orde salutis hanya boleh mencangkup apa yang dituntut dari pihak manusia untuk
mendapat keselamatan dan inilah iman. Hanyalah dengan iman. Suatu sudaut pandang yang
sepenuhnya antropologis, yang mungkin dijelaskan dalam tekanan yang sangat ditonjolkan dari
teologi Lutheran mengenai iman yang aktif.
Pandangan Roma katolik, dalam teologi Roma katolik, doktrin Gereja mendahului diskusi tentang
ordo salutis. Anak-anak dilahirkan kembali melalui babtisan, tetapi siapa yang pertama kali
berkenalan dengan Injil pada masa hidupnya yang menerima dengan satu gratia sufficiens, yang
terdiri dari iluminasi dalam pikiran dan penguatan kehendak, manusia dapat menolah dan
meneriamanya anugrah ini.
Pandangan Arminian. Urutan keselamatan menurut Arminian kendatipun jelas menunjukkan
bahwa keselamatan adalah karya Allah. Allah membuka keselamatan bagi manusia tetapi tergantung
dalam manusia apakah ia mau meningkatkan kemungkinan ini.[1]
1. B.
KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM KRISTUS
Dalam dua hal Perjanjian Baru sunggguh-sungguh menyatakan kutukan kepada orang Kristen
karena kegagalan-nya untuk berbuat sesuatu. Yang pertama ialah: Tidak mengasihi Tuhan
(1Kor.16:22) dan yang kedua ialah: tidak memberitakan injil Anugrah (Gal.1:6-9) Ajaran ini adalah
sangat penting sebab kesaksian tentang Injil merupakan tanggung jawab bagi semua orang percaya.
Saat manusia menghembuskan nafas terakhirnya, sebetulnya dia sedang pindah ke dua tempat yang
kekal yang bernama ‘surga’ atau ‘neraka’. Surga adalah tempat yang kekal bagi orang yang beriman
atau orang percaya, tetapi neraka adalah tempat yang kekal bagi mereka yang tidak beriman. Surga
adalah ‘hadiah’ yang di berikan Tuhan secara cuma-cuma, tetapi neraka adalah bentuk
penghukuman Allah. Alkitab mencatat bahwa ‘surga’ itu diperoleh hanya karena iman pada Kristus.
Tetapi kontras dengan mayoritas agama-agama didunia, jika Kristen hanya oleh iman (Sola Fide),
maka agama-agama lain mengajarkan bahwa keselamatan itu diperoleh karena iman dan atau
perbuatan baik
Disini dikatakan bahwa banyak orang tahu bahwa keselamatan menuju sorga, memang benar, tetapi
ini sebagian dari keselamatan yang telah diberikan kepada kita. Sebenarnya saat ini setelah kita
menerima keselamatan, dalam hipup kita semua sudah terjadi perubahan-perubahan seperti
kesuakaan, damai sejahtera dan berkat-berkat yang indah di masa kini. Jadi keselamatan itu bukan
kita peroleh kelak di sorga. Tetapi juga pada saat ini sewaktu kita hidup didunia, maka kalau kita
tidak memperoleh keselamatan itu mulai dari sekarang, maka kamu tidak masuk kedalam
kemuliaan Allah Di sorga.
Didalam doktrin keselamatan disebut juga SOTERIOLOGI, yang menceritakan tentang berita
penebusan yang dilakukan kristus. Dia mati dan bangkit sehingga manusia memperoleh
keselamatan serta masuk dalam kemuliaan kerajaan-Nya. Dasar-dasar keselamatan dibangun atas
dasar batu karang-Yesus kristus.
1. 1. Pandangan-pandangan keliru tentang keselamatan
 Ø Pelayanan bukan keselamatan. Matius 23:15
Kita tidak dapat menuntun orang lain kepada kristus jika kita masih belum mengenal pribadi
kristus. Setelah kita yakin akan keselamatan kita barulah kita dapat melayani dia (Lukas 10:40, 41)
 Ø Keselamatan bukanlah sekedar membuka lembaran baru.
Manusia tidak dapat diselamatkan dengan pembaharuan hidup semata.
Dengan berkat:” Aku akan membersihkan hidupku dan aku memulai yang baru”
Ø Menyatakan/ menjadiakn diri sebagai seorang yang sudah dewasa bukanlah keselamatan.(efesus
2:1,Galatia 5:11)
Manusia tidak dapat mengejar sendiri untuk mendapatkan keselamatan. Manusia tidak memiliki
kebenaran/ keadilan/hak untuk dating sendiri kepada Allah. Hanyalah melalui kristus manusia

1. 2. Pikiran yang benar bukanlah berarti keselamatan
Melalui kalvary, Allah menunjukkan adanya Dosa. ( Yesaya 53:6. Galatia 3:22) langkah pertama
kepada keselamatan adalah mengenal dan sadar akan dosa, bukan menyangkal keberadaan dosa.
1. Menyangkal diri bukan berarti keselamatan
Manusia tidak bisa mendapat keselamatan dengan menyalibkan dirinya sendiri.
2. Korban bukan berarti keselamatan
Disiplin tidak dapat menghapus dosa manusia. Membayar/mengganti perbuatan kita yang salah
tidak dapat membuat manusia Kristen. 1 Samuel 15:22. Tidak ada pintu lain atau pintu samping
menuji sorga. Yesus berkata: Akulah pintu, jika orang masuk melalui aku, ia akan selamat. Yohanes
10:1.
1. 3. Halangan Mendapat jaminan keselamatan
A. Kebimbangan dan ketidak percaya Mark. 11:22-24
B. Kurang memanfaatkan. Mark 11:25-26
C. Liturgi kaku dan kesuaman. Wahyu 3:15-16
D. Menduakan Roh kudus. Ef 4:30-31
E. Mengijinkan kejahatan merampas jaminan itu. Yoh 10:10
F. Gagal melakukan kendak Allah Luk 12:47,48
G. Mencintai dunia ini. 1 Yoh 2:15, 17
H. Tidak Taat kepada firman Allah. Ibrani 5:8
I. 4. Kepastian keselamatan tak bersyarat- pandangan calvinisme
Pandangn ini berpendapat bahwa kedaulatan Allah sanggup menyelamatkan sampai keakhir, Allah
sanggup memelihara keselamatan yang ia sudah kerjakan. Pandangan ini didukung oleh ayat-ayat:
Yoh. 17:12, Yoh. 10:27-30, Roma. 11:29, II Tes. 3:3, II Tim. 1:12, Yoh. 3:15, Ibr, 5:9, Yudas 23:24
1. 5. Kepastian keselamatan Bersyarat-Pandangan Armenianisme
Pandangan ini menekankan pada tanggung jawab manusia( Human Respon sebiliti) Allah tidak
memaksakan manusia untuk selamat. Yoh 1:2,13. Orang percaya bisa saja jatuh kedalamkemurtadan
kesesatan kecuali ia bertobat. Ayatpendukung-Nya: I Taw 28:9, I Sam. 25:1-44, Mat. 7:24, I kor.
9:27, Ibr. 4:1, Yoh. 3:30, Ibr. 6:1-6, 10:23-29, I Pet 5:8, II Pet. 2:20.[2]
Definisi Keselamatan bagi orang percaya menurut Alkitab
Doktrin tentang keselamatan dalam Alkitab, mengajarkan bahwa hidup kekal atau didalam kerajaan
surga, diperoleh hanya pada saat seseorang beriman pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat. Iman yang dianugerai oleh Allah itu, tidak akan pernah hilang; sekali seseorang
menjadi Kristen yang sejati sungguh-sungguh, dia tidak akan bisa berhenti menjadi
Kristen murtad, sekali selamat, tetap selamat
Tujuan ajaran ini Kepada orang percaya
Ajaran kepastian keselamatan ini ada, bukan untuk memberi kesempatan bagi manusia untuk
berbuat dosa, tapi untuk memberi kepastian keselamatan bagi mereka yang sungguhsungguh beriman / mengasihi Tuhan! Firman Tuhan begitu banyak mencatat keselamatan karena
iman pada Kristus yang tidak dapat diperoleh dengan berbuat baik. Berikut beberapa diantaranya:
Gal 2:16a – “Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum
Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus”.
Ef 2:8-9 – “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan
ada orang yang memegahkan diri Roma 3:27-28 – “Jika demikian, apakah dasarnya untuk
bermegah? Tidak ada! Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! Karena kami
yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat”.
1. 6. Dasar-Dasar Kepastian Firman Allah
Firman Allah adalah kesaksian Allah kepada orang percaya (1 Yohanes 5:11-13). Dalam teks Yunani
menambahkan article di depan kata “kehidupan.” Ini menunjukkan bahwa keselamatan dalam
Kristus bukan sekedar pemberian kehidupan belaka melainkan merupakan “kehidupan” itu sendiri
yang dikaruniakan kepada seseorang yang beriman kepada Kristus. Pernyataan yang jelas dalam
Kitab Suci adalah bahwa seseorang yang percaya kepada Kristus dan mengakui karyaNya di salib
sebagai jalan kelepasan dosa menerima :
(1) Kehidupan kekal.
Yohanes 3:36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa
tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.
1 Yohanes 5:11-13 Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita
dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa
tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu
yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
(2) Pengampunan dosa.
Kisah 10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan
mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya.
Kolose 2:13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat
secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala
pelanggaran kita.
(3) Kelepasan dari hukuman.
Yohanes 5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan
percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum,
sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Roma 8:1 Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus
Yesus.
(4) Pembenaran Allah.
Roma 5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan
Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa
leluhur jasmani kita? Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh
dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah. Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? Lalu
percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai
kebenaran. Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi
sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang
membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Seperti juga Daud
menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya.
Roma 4:25 Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena
pembenaran kita.
(5) Keselamatan.
Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
(6) Kedudukan sebagai Anak Allah melalui Iman.
Yohanes 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak
Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya
Apakah Keanggotaan Gereja Penting Bagi Keselamatan?
Ungkapan umum yang biasa terdengar sekarang ini adalah; “Seseorang tidak harus menjadi anggota
gereja untuk selamat. Gereja tidak menyelamatkan seorangpun; Seseorang dapat menjadi seorang
Kristen dan bukan menjadi seorang anggota gereja manapun.” Ada banyak juga pendapat bahwa
menjadi seorang yang bermoral baik sama dengan menjadi seorang Kristen.
Apa yang harus dilakukan adalah menyelidiki ayat-ayat Alkitab dan melihat apakah kepercayaankepercayaan seperti ini benar. Pertanyaan yang perlu dijawab sekarang adalah: “Haruskah seseorang
menjadi seorang anggota gereja supaya selamat?” Atau “Apakah keanggotaan gereja penting untuk
keselamatan?” Mari kita perhatikan apa yang diajarkan Alkitab tentang keselamatan dan
keanggotaan gereja.
7. DIMANAKAH TUHAN MENYELAMATKAN?
Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan menyelamatkan (Matius 1:21), tetapi pertanyaannya adalah:
“Dimanakah Tuhan menyelamatkan? – Di dalam gereja atau di luar gereja?” Allah selalu
memberikan batasan-batasan dan persyaratan-persyaratan tertentu yang mengeluarkan semua
orang dari keselamatan yang tidak menurutinya. Contohnya, pada zaman Nuh, Allah menawarkan
keselamatan dari kebinasaan banjir, tetapi tawaran itu berlaku hanya kepada mereka yang
memasuki bahtera sebelum air bah tiba. Tentang keselamatan pada zaman Nuh, Petrus
menulis, “…dimana hanya sedikit yaitu delapan orang yang diselamatkan oleh air bah itu” (1 Petrus 3:20).
Keselamatan ini hanya di dalam bahtera, semua orang yang berada di luar bahtera tenggelam.
“Gereja Tuhan kita bukanlah penyelamat; gereja adalah orang-orang yang diselamatkan semua
orang yang diselamatkan dari dosa-dosa di masa lampau berada di dalam gereja, atau orang-orang
yang selamat adalah gereja itu sendiri.”
Karena persyaratan-persyaratan Allah pada zaman Nuh memberikan keselamatan di dalam bahtera
dari air bah, pertanyaan berikutnya adalah: “Dimanakah Allah memberikan keselamatan dari dosa
sekarang ini?” Keselamatan hanya ada di dalam Kristus. Paulus menyatakan, “Karena itu aku sabar
menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam
Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal” (2 Timotius 2:10). Petrus mengatakan tentang
Kristus, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong
langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kisah
Rasul 4:12). Keselamatan ada di dalam Kristus dan tidak ada di luar Kristus. Yesus dengan jelas
mengatakan, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6).
Segala berkat rohani ada “di dalam Kristus” (Efesus 1:3). Penebusan ada di dalam Kristus, “[3]dan
oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus”
(Roma 3:24). Pengampunan ada di dalam Kristus, “Di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu
pengampunan dosa” (Kolose 1:14). “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu
pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya”(Efesus 1:7). Sejak “pengampunan dosa” ada
“di dalam Kristus” supaya dosa-dosanya diampuni atau supaya selamat.
Seseorang menjadi ciptaan baru di dalam Kristus: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah
ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5:17).
Seseorang tidak dapat menjadi ciptaan baru di luar Kristus. Kehidupan rohani ada di dalam
Kristus, “inilah Allah Dan telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup di dalam Anak-Nya.
Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup” (1
Yohanes 5:11, 12). Seseorang tidak dapat menikmati kehidupan rohani bila berada di luar kerajaan
Kristus, tempat ditemukan kehidupan rohani itu. Ketika dosa seseorang diampuni, dia
“diperdamaikan”, dipersatukan dengan Allah (2 Korintus 5:18-20). Jadi, berada “di dalam Kristus”
berarti diperdamaikan dengan Allah, tetapi Paulus menekankan bahwa orang Yahudi dan non
Yahudi sama-sama diperdamaikan di dalam satu tubuh, “Dan untuk memperdamaikan keduanya, di
dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu” (Efesus 2:16).
Oleh karena itu, seseorang harus berada di dalam “satu tubuh” itu untuk diperdamaikan, diampuni
atau mendapatkan penebusan dan berada di dalam “satu tubuh” sama dengan berada “di dalam
Kristus”.
1. C.
KESELAMATAN PADA MASA LAMPAU, MASA KINI, MASA YANG AKAN
DATANG
A. A. Keselamatan Pada Masa Lampau
Ketika seseorang merumuskan keselamatan secara salah, maka Kekristenanya pun juga salah.
Kekristenannya menjadi tidak berkualitas. Bagaimanapun keselamatan harus dipahamai secara
tepat dan cerdas, karena ini adalah pokok pengajaran yang sangat penting. Keselamatan dapat
ditinjau dari tiga dimensi. Pertama, keselamatan ditinjau dari sudut pandang masa
lalu. Keselamatan yang ditinjau dari masa lalu adalah memandang karya atau pekerjaan
keselamatan yang telah dikerjakan oleh Tuhan Yesus dua ribu tahun yang lalu telah selesai. Sudah
final. Tuhan Yesus telah menyelesaikan tugas penyelamatan itu, sehingga tidak perlu lagi usahausaha untuk melengkapi karya Tuhan Yesus yang sudah sempurna.
Memandang keselamatan yang ditinjau dari masa lalu juga memperkarakan visi utama kedatangan
Tuhan. Visi utama kedatangan Tuhan Yesus adalahmemberikan nyawa-Nya bagi tebusan dosa
manusia. Masalah dosa bukanlah sekadar masalah kesehatan, kemiskinan, rumah tangga dan halhal sementara di bumi ini. Dosa menyangkut masalah terputusnya hubungan antara Allah dan
manusia, karakter yang rusak dan hidup dibawah ancaman maut kekal di api neraka. Visi utama
kedatangan Tuhan Yesus adalah untuk hal ini. Adapun masalah-masalah lain, harus dianggap
sebagai masalah minor.
1. B.
Keselamatan pada masa kini
Dalam artikel ini, penulis menyoroti permasalahan yang kembali menantang ajaran kekristenan
ortodoks di masa kini (yang sebenarnya sudah pernah muncul dari sejak masa bapa-bapa gereja)
dimana mulai timbul pengajaran yang membuat orang-orang Kristen mulai meragukan akan
jaminan janji keselamatan yang diberikan oleh Tuhan. Mereka tidak yakin bahwa iman di dalam
Kristus benar-benar cukup untuk dapat menyelamatkan diri mereka Oleh karena itu, muncullah
“ajaran-ajaran gereja” yang berkompromi terhadap arus perkembangan zaman modern, dengan
menyatakan bahwa keselamatan bukan hanya berdasarkan pada iman di dalam Kristus saja, tetapi
juga berdasarkan pada usaha manusia. Artinya, umat Kristen selain percaya dan beriman pada
Kristus, ia juga harus banyak melakukan perbuatan baik, rajin baca Alkitab, rajin pergi ke gereja,
aktif dalam pelayanan, menjalankan sepuluh Hukum Taurat atau Hukum yang terutama, untuk
beroleh jaminan keselamatan dari Tuhan.
Berbeda dengan pandangan diatas. Bagi kita orang-orang Calvinis, kita tetap yakin dan berpegang
pada ajaran Alkitab bahwa sekali diselamatkan, selamanyadiselamatkan. Sekali Tuhan sudah
menentukan seseorang untuk diselamatkan (yang ditetapkan oleh Allah di dalam kekekalan), maka
jaminan keselamatan terhadap orang tersebut tidak akan pernah hilang. Meskipun ia mungkin
jatuh ke dalam dosa, namun ia akan ditarik keluar oleh Tuhan dari jurang dosa untuk kembali
menjalankan hidup yang kudus bagi Tuhan. Ini merupakan penjelasan yang paling sederhana dan
singkat mengenai doktrin ketekunan orang-orang kudus. Jaminan keselamatan yang telah diberikan
oleh Allah kepada seseorang, berdampak kepada bentuk kehidupan yang dijalankan oleh orang
tersebut, dimana kecenderungan hidupnya bukan lagi untuk melakukan dosa atau menikmati
kehidupan yang berdosa, tetapi sudah dibalikkan oleh Tuhan untuk bertekun dan setia di dalam
kehidupan yang kudus sesuai Firman Allah. Disinilah letak integrasi antara doktrin keselamatan
Tuhan yang tak pernah hilang dan doktrin ketekunan orang-orang kudus yaitu sekali diselamatkan
Tuhan, keselamatan anda tidak akan pernah hilang. Allah Bapa yang telah mengirim Kristus sebagai
Juruselamat buat anda dan saya, akan terus setia mengasihi dan memelihara hidup kita agar selalu
tetap kudus dan setia menghasilkan buah bagi-Nya
1. C.
Keselamatan pada masa yang akan datang
Keselamatan yang masa akan datang menurut pemahaman saya Yaitu:
keslematan yang berasal dari Tuhan Yesus Ketika ia datang kedunia yang ke dua untuk menghakimi
orang-orang yang belum percaya kepada-Nya, maka dari itu, kita sebagai umat Tuhan Yesus jangan
lagi berbuat dosa dan pindah keagama lain, karena Tuhan Yesus adalah satu-satu_nya yang telah
menyelamatkan saya dan saudara dari pada itu, mari kita responi Karya Tuhan itu ketika
darahNya tumpah Diatas kayu salib, Oleh sebab itu anda harus yakin dan percaya ketika Tuhan
Yesus datang kedua kali saya dan saudara akan masuk Sorga, karena Tuhan telah menyelamatakan
saya dan saudara dalam arti sekali diselamatkan tetap Diselamatkan.
Pengudusan (SANCTIFICATION) – Keselamatan Progresif dimana secara proses kita dibebaskan
dari kuasa dosa.Posisi/kedudukan kita yang begitu tinggi (orang Kudus/orang yang dibenarkan
dalam Kristus). menuntut tanggung jawab yang tidak ringan: Kita harus hidup kudus. Dalam hal ini
ada dua ekstrim:
Yudaisme : menurut persepsi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi : orang harus memenuhi
hukum Taurat supaya diselamatkan. Ajaran sesat ini dalam gereja yang mula-mula telah dikoreksi
oleh Paulus, antara lain : Rom 3:20; 23-24; 27-28.
Antinomianisme : karena orang Kristen telah diselamatkan hanya karena anugerah Yesus Kristus,
maka mereka tidak perlu taat kepada hukum-hukum.
Paulus (dalam Roma dan Galatia): Manusia yang berdosa di hadapan Allah!
Yakobus (dalam surat Yakobus): Manusia yang sudah ditebus di hadapan sesama manusia.
Karena itu, orang Kristen tidak boleh hidup secara ceroboh di dalam dunia ini. Justru karena kita
sudah diselamatkan, kita harus hidup berpadanan dengan posisi kita, sebagai orang-orang yang
telah diselamatkan (Ef 4:1).
Bagaimana kita hidup sekarang ini dan di sini, itulah yang penting. Dimensi kekinian ini merupakan
dimensi progresif di dalam kehidupan Kristen kita. Artinya harus ada kemajuan di dalam hidup kita.
Kita harus hidup sebagai anak-anak terang (Ef 5:1-21) Karena itu dimensi ini disebut juga sebagai
dimensi pengudusan (I Ptr 1:14-16). Persoalannya, bagaimana kita hidup kudus, padahal dunia ini
penuh dengan kebobrokan /kegelapan dalam tataran praktis (artinya dalam praktek kehidupan kita
sehari-hari).
PEMULIAAN (GLORIFICATION) – Ini disebut juga keselamatan final dimana kita dibebaskan dari
kehadiran dosa. Hal ini akan digenapi di kekekalan yang akan datang.
Paulus menulis dalam Roma 6:1-4, bahwa orang Kristen harus hidup dalam hidup yang baru. Hidup
di dalam kehidupan yang baru tersebut tidak dihasilkan oleh tekad kedagingan untuk berkenan
kepada Tuhan, seperti dalam Yudaisme yang ekstrim—bukan juga dengan cara mengabaikan
hukum-hukum Tuhan seperti dalam antinomianisme yang menyalahgunakan kasih dan kesabaran
Allah; tetapi melalui ketaatan yang tulus, ketaatan yang berdasarkan kasih, ketaatan di atas landasan
iman kepada Tuhan Yesus Kristus.
Setelah ilustrasi yang panjang melalui tokoh-tokoh iman dalam Ibrani pasal 11, penulis surat Ibrani
mengajak kita untuk bertekun dalam iman (Ibr 12:1-2). Iman mempunyai dimensi kekekalan:
melalui ketekunan kita akan sampai ke dalam kemuliaan (Rom 8:17; 29-30).[4]
BAB III
KESIMPULAN
Penulis mengambil kesimpulan didalam makalah ini, Jelaslah bahwa Yesus adalah Mahakasih memang ia datang kedunia untuk “mati” bagi kita,ia menjadi “korban hanya demi saya dan
saudara” Kematian adalah kutukan, dan Yesus telah membayar dan mengganti kutukan itu dengan
jalan mati diatas kayu salib untuk menebus dosa manusia,Maka dari itu kita kita harus responi
Karya Tuhan itu ketika darahNya tumpah Diatas kayu salib, Oleh sebab itu anda harus yakin dan
percaya ketika Tuhan Yesus datang kedua kali saya dan saudara akan masuk Sorga, karena Tuhan
telah menyelamatakan saya dan saudara dalam arti sekali diselamatkan tetap Diselamatkan. (Ami
DAFTAR PUSTAKA
1. 1. Berkhof Louis, Teologi Sitematika, Surabaya : Momentum, 2006, Cet. 6, h. 11
2 . Henry Theiessen, “Lectures In SystematicTheologi” Eerdmans Publishing Compani, Grand
Rapids, Michigan 1949.
3 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/keselamatan-dalam-kristus_12.html
4 truthfortheworld.org/apakah-keanggotaan-gereja-npenting-bagi-keselamatan
5 bible.org/seriespage/kepastian-tentang-keselamatan
6 Ryrie C. Charles Copyright 1986 by SP Publications, Inc. Originally Published in English
under the title: Basic Theology
[1] Berkhof Louis, Teologi Sitematika, Surabaya : Momentum, 2006, Cet. 6, h. 11
[2] Henry Theiessen, “Lectures In SystematicTheologi” Eerdmans Publishing Compani, Grand
Rapids, Michigan 1949.
3albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/keselamatan-dalam-kristus_12.html
4 truthfortheworld.org/apakah-keanggotaan-gereja-npenting-bagi-keselamatan
5 bible.org/seriespage/kepastian-tentang-keselamatan
6 Ryrie C. Charles Copyright 1986 by SP Publications, Inc. Originally Published in English under the
title: Basic Theology
Download