Uploaded by xinnamonster

67293437

advertisement
613
Ind
k
KREATIF DALAM
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PROMOSI KESEHATAN
2012
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
613
Ind
k
Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat Jenderal
Kreatif dalam iklan layanan masyarakat,-Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2012
ISBN 978-602-235-062-0
1. Judul
I. HEALTH PROMOTION
II. HEALTH CAMPAIGN III. PREVENTIVE
HEALTH SERVICES
KREATIF DALAM
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
KATA PENGANTAR
Dari sudut pandang promosi kesehatan, Iklan Layanan
Masyarakat (ILM) yang ditayangkan di televisi dan
disiarkan di radio sangat efektif untuk menjangkau
masyarakat dalam menyampaikan pesan-pesan
kesehatan. ILM sebagai media komunikasi untuk
mendidik dan mencerdaskan bangsa, baik kecerdasan
intelektual, sosial, emosional, maupun spritual. Iklan
harus menarik sehingga sasaran dapat lebih mudah
mempelajari pesan-pesan kesehatan dan tentunya
disampaikan pada waktu yang tepat.
Iklan umumnya dibuat dengan tujuan
untuk memberi informasi yang
sejelas-jelasnya dan sebenarbenarnya kepada masyarakat, tentang
berbagai isu dan aspek kehidupan
yang relevan, bermanfaat, mendidik,
mencerdaskan dan mencerahkan.
Iklan umumnya dibuat dengan tujuan untuk memberi
informasi yang sejelas-jelasnya dan sebenar-benarnya
kepada masyarakat, tentang berbagai isu dan aspek
kehidupan yang relevan, bermanfaat, mendidik,
mencerdaskan dan mencerahkan, termasuk merubah
perilaku sosial yang negatif, dan menumbuhkan
serta memperkuat perilaku positif masyarakat. Agar
mencapai tujuan tersebut, ILM yang dikembangkan
harus memilki strategi komunikasi, konsep kreatif dan
pembuatannya.
Buku yang berjudul ‘KREATIF DALAM IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT’ ini menyajikan dan menjelaskan langkahlangkah yang akan dilakukan oleh pengelola program
kesehatan, para praktisi kesehatan dan praktisi
komunikasi atau mereka yang berkecimpung dalam
kampaye kemasyarakatan baik di pusat maupun daerah
dalam menghasilkan iklan yang informatif, mendidik,
cerdas, objektif, jujur, bisa dipertanggung-jawabkan
kebenarannya, mengandung nilai-nilai moral yang
Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah memberikan kontribusinya, sehingga buku ini
dapat diselesaikan dan bermanfaat bagi pelaksanaan
penyebarluasan informasi kesehatan.
Kepala Pusat Promosi Kesehatan
dr. Lily S Sulistyowati, MM
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
kepentingan masyarakat banyak.
KREATIF DALAM
luhur, bermartabat, dan sepenuhnya untuk melayani
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
01
06
MENGENAL IKLAN LAYANAN MASYARAKAT 08
KESEHATAN MASYARAKAT BUTUH IKLAN?
MENYIAPKAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT YANG EFEKTIF
15
HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMBUAT
23
GAYA PENYAMPAIAN IKLAN 36
STRATEGI KOMUNIKASI ILM
PERANAN ADVERTISING AGENCY DAN PRODUCTION HOUSE
DI BALIK IKLAN YANG HEBAT ADA KLIEN YANG HEBAT
ALUR KERJA
46
TERMINOLOGI UMUM ADVERTISING DAN FILM
LAMPIRAN:
57
SPESIFIKASI TEKNIS ILM HIV DAN AIDS
STRATEGI KOMUNIKASI ILM HIV DAN AIDS
STORYBOARD ILM HIV DAN AIDS
STORYLINE ILM HIV DAN AIDS
SHOOTING BOARD ILM HIV DAN AIDS
ILM HIV DAN AIDS
RADIO SPOT ILM HIV DAN AIDS
MEDIA PLAN ILM HIV DAN AIDS
52
44
41
competition is the enemy and
the objective is to win the
battle.
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
the
KREATIF DALAM
marketing is war, where
KESEHATAN MASYARAKAT
BUTUH IKLAN?
Kata kesehatan memiliki konotasi positif yang kuat. Kesehatan sebagai
sebuah kondisi kebaikan secara fisik, mental dan sosial, tidak hanya
terbebas dari penyakit dan kelemahan. Konsep bahwa kesehatan
dapat dipromosikan secara aktif pada setiap tingkat pemerintahan
dan pengambil keputusan, akan memungkinkan masyarakat (individu
atau kelompok) memiliki kemampuan mengenali, menyadari dan
meningkatkan kontrol serta memperbaiki kesehatan mereka.
Di Indonesia, masalah pembangunan kesehatan sejatinya masih
berkutat pada persoalan kesehatan masyarakat. Masalah kesehatan di
Indonesia saat ini terkait dengan masih tingginya angka kematian ibu,
anak, masalah kesehatan lingkungan, penyakit menular seperti AIDS,
Malaria, Tuberkulosis, penyakit akibat gaya hidup yang tidak sehat dan
lainnya. Banyak dari penderitaan dan kematian dapat dicegah dengan
perbaikan kondisi lingkungan tempat tinggal, penggunaan teknologi
kesehatan dan intervensi kesehatan lainnya.
Masalah kesenjangan di bidang kesehatan dapat diminimalisasi
dengan memperkuat pelayanan kesehatan masyarakat dengan
mengutamakan aspek preventif dan promotif yang didukung oleh
tindakan kuratif dan rehabilitatif. Persoalan kesehatan masyarakat
terkait dengan adanya akses masyarakat kepada pelayanan kesehatan
yang disediakan, termasuk ketersediaan sarana di masyarakat untuk
mengakses informasi di bidang kesehatan.
Hal yang tidak dapat dipungkiri adalah masyarakat kita telah berubah,
berkembang semakin cepat dan dinamis, batas wilayah yang
semakin kecil, pengetahuan dan nilai di masyarakat terhadap sesuatu
(produk kesehatan) relatif beragam. Kita perlu tahu cara bagaimana
SEBAGAI PETUNJUK PRAKTIS
Buku ini sengaja ditulis dengan
pendekatan praktis. Melalui buku ini,
diharapkan kita bisa lebih memperkaya
lagi referensi kita dalam memahami
peranan penting Iklan Layanan
Masyarakat. Sekaligus dapat manjadi
panduan praktis, bagaimana menyiapkan
Iklan Layanan Masyarakat dengan efektif,
meliputi aspek strategi komunikasi,
konsep kreatif dan eksekusi.
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
Seringkali kita merasa sudah melakukan
yang benar, tetapi belum memberikan
hasil seperti yang diharapkan yaitu
belum banyak perubahan yang terjadi
di masyarakat. Oleh karena itu perlu
dirancang suatu informasi untuk
dikomunikasikan kepada masyarakat
yang fokus, terarah dan tidak memberi
ruang ketidakpastian dan tentunya harus
dapat dipertangggungjawabkan.
KREATIF DALAM
menjangkau mereka dengan tidak lagi
menggunakan cara-cara konvensional
yang menganggap seluruh masyarakat
sama.
Konsep bahwa kesehatan
dapat dipromosikan
secara aktif pada setiap
level pemerintahan dan
pengambil keputusan,
akan memungkinkan
masyarakat memiliki
kemampuan mengenali,
menyadari dan
meningkatkan kontrol
serta memperbaiki
kesehatan mereka.
MENGENAL
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
IIklan Layanan Masyarakat (ILM) adalah iklan yang
digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik
khalayak dimana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi,
melainkan keuntungan sosial. Keuntungan sosial yang dimaksud adalah
munculnya penambahan pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan
perilaku masyarakat terhadap masalah yang diiklankan, serta mendapatkan
citra baik di masyarakat (Widyatama, 2007: 104). Iklan Layanan Masyarakat
atau juga sering disebut Public Service Advertising (PSA), pada dasarnya adalah
iklan. Perbedaan paling mendasar antara Iklan Layanan Masyarakat dengan
iklan produk (product campaign), adalah pada tujuan beriklannya.
Tujuan membuat Iklan Layanan Masyarakat adalah
untuk melayani kepentingan masyarakat, dalam
memberi akses informasi yang mendidik dan
mencerahkan.
Iklan Layanan Masyarakat dibuat semata-mata untuk memberi informasi yang
sejelas-jelasnya dan sebenar-benarnya kepada masyarakat, tentang berbagai
isu dan aspek kehidupan yang relevan, bermanfaat, mendidik, mencerdaskan
dan mencerahkan. Termasuk mengubah perilaku sosial yang negatif dan
menumbuhkan serta memperkuat perilaku positif masyarakat, baik yang
menyangkut isu-isu kecil, sehari-hari dan berskala lokal, seperti sopan santun
di jalan, menyeberang di zebra cross, buang sampah di tempatnya, etika batuk
dan Demam Berdarah, sampai masalah-masalah universal, seperti perdamaian,
pemanasan global, terorisme, perdagangan manusia atau hak asasi.
Dari sini dapat kita simpulkan, bahwa fungsi ILM adalah sebagai
sarana komunikasi untuk mendidik dan mencerdaskan bangsa,
baik kecerdasan intelektual, sosial, emosional, maupun spritual.
Ini jelas menunjukkan betapa pentingnya peranan ILM bagi
masyarakat.
oleh kesadaran serta tanggung jawab moral yang tinggi untuk
mencerahkan masyarakat. Ini penting untuk menjadi kesadaran
bersama, sehingga kita dapat selalu menempatkan tanggung
jawab moral sebagai landasan utama dalam membuat ILM, serta
mengenyampingkan semua konflik kepentingan yang tidak relevan.
Dengan kesadaran ini, kita dapat membuat ILM yang informatif,
mendidik, cerdas, objektif, jujur, bisa dipertanggungjawabkan
kebenarannya, mengandung nilai-nilai moral yang luhur,
bermartabat dan sepenuhnya untuk melayani kepentingan
masyarakat banyak.
KATEGORI
Iklan Layanan Masyarakat dapat dikelompkan dalam beberapa
kategori, yaitu berdasarkan isi pesan, tingkatan isi pesan, sudut
pesan dan sebagainya.
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
Membuat ILM jelas merupakan langkah mulia, yang didorong
KREATIF DALAM
MOTIVASI
Iklan Layanan Masyarakat dapat dikelompokan dalam
beberapa kategori, yaitu berdasarkan isi pesan,
tingkatan isi pesan, sudut pesan dan sebagainya.
KATEGORI BERDASARKAN ISI PESAN
KATEGORI BERDASARKAN
SUDUT PESAN DAN URGENSINYA
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
PROGRAM SOSIAL
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
TEMATIK
Berisi pesan tentang program-
Berisi pesan tematik, tentang
sebuah isu sosial atau program
sosial, yang ditujukan untuk
menanamkan kesadaran
konseptual dan bertujuan
jangka panjang.
Contohnya iklan 17 Agustus,
Hari Pahlawan atau Hari Ibu.
program kongkrit yang ditujukan
untuk kepentingan masyarakat.
Baik yang diselenggarakan
pemerintah maupun lembagalembaga sosial, seperti program
Jaminan Persalinan untuk ibu
hamil, Tuberkulosis, Imunisasi atau
Jaminan Kesehatan Masyarakat.
10
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
ISU SOSIAL
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
TAKTIKAL
Berisi pesan tentang rujukan
Berisi pesan praktis, berupa
anjuran untuk segera
melakukan tindakan kongkrit
tertentu, seperti buang sampah
ditempatnya, mengemudi pakai
safety belt, menyeberang di
zebra cross.
perilaku sosial yang positif, yang
dapat dijadikan contoh oleh
masyarakat, seperti etika batuk,
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Demam Berdarah, kebiasaan
mencuci tangan, sopan santun
di jalan, hemat listrik, patuh
membayar pajak dan sebagainya.
KATEGORI BERDASARKAN
TINGKAT ISI PESAN
.
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
FOLLOW UP CAMPAIGN
Tujuan ILM untuk memperkuat
awareness atau pengenalan
serta pemahaman masyarakat
sasaran terhadap isu atau
program baru tersebut,
yang telah disosialisasikan
sebelumnya, agar masyarakat
terus melakukan tindakan yang
dianjurkan ILM tersebut.
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
Tujuan ILM untuk mengintroduksi
isu atau program baru kepada
masyarakat sasaran, agar
masyarakat menyadari adanya
isu atau program baru tersebut
dan bereaksi sesuai dengan
tujuan ILM tersebut.
KREATIF DALAM
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
LAUNCHING CAMPAIGN
11
ESENSI
Esensi ILM adalah upaya memberi informasi yang mendidik,
mencerdaskan dan mencerahkan. Manfaat ILM jelas sangat besar bagi
masyarakat, terutama untuk masyarakat yang kurang memiliki akses
informasi yang luas serta akses pendidikan dan ilmu pengetahuan
yang terbatas. Dari sini dapat kita simpulkan, bahwa ILM adalah juga
bagian integral dari upaya pemerintah bersama masyarakat untuk
mencerdaskan bangsa, baik secara praktis, sosial, emosional, moral
maupun spritual. Sekaligus menunjukkan betapa pentingnya peranan
ILM bagi masyarakat.
MEMBEDAKAN ILM DENGAN IKLAN PRODUK
Secara teknis, ILM sama seperti iklan produk atau product ad. Iklan Layanan
Masyarakat dan iklan produk, sama-sama mengiklankan sebuah produk
atau jasa, dalam pengertian luas. Sama-sama menggunakan disiplin
ilmu komunikasi, sebagai landasan teknik perumusan dan penyampaian
pesannya. Sama-sama memanfaatkan medium seni sebagai sarana untuk
12
mengekpresikan pesan. Sama-sama memanfaatkan media massa sebagai
saluran untuk menyampaikan pesan. Perbedaan yang mendasar hanya pada
tujuan beriklannya. Inilah yang membuat ILM dan iklan produk secara prinsip
harus ditangani secara berbeda pula.
Tujuan iklan produk adalah untuk meraih kepentingan komersial. Sebaliknya,
ILM dibuat sepenuhnya untuk kepentingan sosial. Iklan produk bertujuan
meraih keuntungan material sebesar-besarnya bagi produsen. Sementara,
ILM bertujuan memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat
sebanyak-banyaknya.
Iklan produk dianggap berhasil, bila mampu mendorong khalayak sasaran
untuk membeli sebanyak-banyaknya produk yang ditawarkan. Sedangkan
ILM disebut berhasil, bila mampu memberikan sebanyak-banyaknya manfaat
kepada sebanyak-banyaknya masyarakat.
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
KREATIF DALAM
13
Yang mana yang ILM
yang mana yang
produk?
Dengan pendekatan yang
sama, iklan rokok tampil dengan
balutan khas anak muda. Iklan
di bawahnya adalah salah satu
kampanye dalam melawan
derasnya iklan rokok.
Iklan Layanan Masyarakat
dan iklan produk, sama-sama
mengiklankan sebuah produk atau
jasa, dalam pengertian luas.
Sama-sama menggunakan disiplin
ilmu komunikasi, sebagai landasan
teknik perumusan dan penyampaian
pesannya.
Iklan produk mencapai tujuannya dengan membangun persepsi di
benak konsumen. Persepsi adalah realita, ini jargon dan gagasan
yang paling banyak dianut oleh kalangan periklanan di seluruh
dunia. Konsekuensinya, sering sekali iklan produk membangun
persepsi yang tidak pas dengan realita produk atau jasa yang
ditawarkan. Pesan menjadi over promise. Sebuah sabun mandi yang
nilai fungsionalnya hanya untuk membersihkan tubuh, dibangun
persepsinya menjadi sabun kecantikan bintang film. Rokok yang
14
mengandung Nikotin dan Tar, dibangun persepsinya menjadi simbol
pria sejati. Sekedar mengingatkan, bahwa persepsi bukanlah realita.
Sebaliknya, ILM justru mencapai tujuannya dengan menyampaikan
informasi yang faktual, sepenuhnya benar dan berdasarkan pada
realita sosial.
MENYIAPKAN IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT YANG EFEKTIF
STRATEGI KOMUNIKASI ILM
Bayangkan apa yang akan terjadi, bila kita berburu tengah malam gelap
gulita? Pertama, kita sulit membidik sasaran dengan fokus. Kedua,
besar kemungkinan tembakan kita meleset dan bahkan salah sasaran.
Untuk dapat membidik dengan jelas dan menembak dengan tepat,
kita butuh teropong infra red, di samping senapan yang bagus dan
penembak jitu tentunya.
Strategi Komunikasi ibarat teropong infra-red, dalam sebuah perburuan
di tengah malam gelap. Dengan Strategi Komunikasi yang tajam,
kita dapat membidik sasaran dengan tepat, menata dan mengirim
pesan dengan tepat pula, dan pada akhirnya mendapatkan feedback
yang tepat, sesuai dengan tujuan ILM yang kita buat. Itulah kenapa
Strategi Komunikasi menjadi salah satu elemen sangat penting, dalam
membuat Iklan Layanan Masyarakat.
STRATEGI KOMUNIKASI
Strategi pada awalnya adalah terminologi militer, berasal dari bahasa
Yunani strategos, arti harafiahnya adalah jenderal.
Seperti kita ketahui, salah satu tugas sentral seorang jenderal
dalam peperangan adalah merancang langkah-langkah untuk
menyerang musuh dan bertahan dari gempuran lawan, dalam upaya
memenangkan peperangan. Belakangan para marketer mengadopsi
istilah ini ke dalam ranah marketing. Besar kemungkinan hal ini
dilatarbelakangi oleh perkembangan persaingan dalam dunia marketing
dewasa ini, yang semakin keras, saling menyerang dan bertahan, mirip
sebuah peperangan.
15
Al Rise & Jack Trout dalam bukunya yang sangat popular, Marketing
Warfare, menyatakan dengan lugas
“marketing is war, where
the
competition is the enemy and the
objective is to win the battle”.
Secara spesifik, Jack Trout dalam bukunya Trout on Strategy
mengatakan bahwa strategi adalah apa yang membuat Anda unik dan
cara terbaik untuk menempatkan keunikan tersebut ke dalam kepala
konsumen dan prospek. Lebih lanjut dalam buku yang sama, Jack Trout
menegaskan kesuksesan ditentukan oleh kepemilikan strategi yang
tepat.
Untuk melengkapi pemahaman kita tentang pengertian strategi, dapat
kita simak pernyataan George S. Day dalam bukunya Market Driven
Strategy “strategy as integrated action in the persuit of competitive
advantage”.
16
Dari sini mungkin dapat kita simpulkan, strategi komunikasi adalah
serangkaian acuan langkah, yang disusun secara terpadu, untuk
menyampaikan pesan dan mencapai tujuan komunikasi yang kita
inginkan.
KOMPONEN STRATEGI KOMUNIKASI
a. TUJUAN IKLAN (ADVERTISING OBJECTIVE)
Advertising Objective adalah tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah
iklan, atau dapat juga dikatakan tujuan beriklan. Iklan yang efektif
harus memiliki satu tujuan yang jelas. Karena itu, di dalam strategi
komunikasi, tetapkanlah apa tujuan utama ILM secara singkat dan
jelas, yaitu:
=
Tujuan beriklan harus fokus, tajam dan jelas.
=
Semakin fokus tujuan iklan, semakin tajam pesan iklan.
=
Semakin banyak tujuan yang ingin dicapai dalam satu iklan,
semakin tidak fokus dan semakin sulit iklan tersebut
diingat dan dipahami.
b. KHALAYAK SASARAN IKLAN (TARGET AUDIENCE)
Pesan iklan adalah informasi paling esensial dan penting, yang
ingin kita sampaikan kepada khalayak sasaran. Baik verbal
maupun visual. Agar pesan iklan mudah diingat, tetapkanlah
satu pesan utama yang ingin kita sampaikan.
Pesan utama adalah pesan yang paling esensial untuk diketahui
khalayak sasaran. Perlu diingat bahwa iklan yang efektif adalah
yang pesannya tunggal dan fokus, karena semakin tunggal
pesan iklan, semakin mudah diingat serta semakin sederhana
pesan iklan, semakin mudah dipahami. Sebaliknya semakin
rumit pesan iklan, semakin sulit dipahami dan juga semakin
banyak yang kita sampaikan, semakin banyak yang terlupakan.
d. REAKSI UTAMA YANG DIINGINKAN DARI KHALAYAK SASARAN (KEY
RESPONSE)
Key response adalah umpan balik atau reaksi khalayak sasaran
saat menerima pesan iklan kita. Agar reaksi khalayak sasaran
dapat kita arahkan dan terukur sesuai dengan keinginan kita,
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
c. PESAN PALING PENTING YANG INGIN DISAMPAIKAN (KEY MESSAGE)
KREATIF DALAM
Target Audience adalah sekelompok masyarakat yang kita
ketegorikan merupakan segmen paling potensial untuk
menggunakan produk atau jasa yang kita iklankan. Agar kita
dapat membuat pesan iklan yang efektif, terlebih dahulu
kita harus menetapkan khalayak sasaran dengan benar dan
fokus di dalam strategi komunikasi, meliputi aspek sosiografis,
demografis dan psikografi:
= Sosiografis: status sosial, ekonomi dan pendidikan.
= Demografis: wilayah tempat tinggal.
= Psikografis: kondisi psikologis, sistem nilai, gaya hidup dan
sebagainya.
17
maka di dalam strategi komunikasi, kita harus menetapkan secara
spesifik, apa respon yang kita inginkan dari kahalayak sasaran
setelah melihat ILM kita?
Setelah menetapkan respon yang diinginkan, kita lalu merancang
stimulus yang tepat, yang mampu mendorong khalayak sasaran
memberi respon seperti yang kita inginkan. Ingat, iklan yang efektif
tidak mengirim pesan, tapi mengirim stimulus.
Secara umum, respon yang kita inginkan dari khalayak sasaran
adalah:
= Memahami pesan yang kita sampaikan.
= Menyetujui dan mempercayai informasi kita sampaikan.
= Mengikuti anjuran yang kita sampaikan.
= Mengubah sikap dan perilaku negatif, sesuai anjuran kita.
= Menjalankan perilaku, kebiasaan atau pola hidup yang kita
anjurkan.
= Memanfaatkan program sosial yang kita tawarkan.
e. MANFAAT PRODUK ATAU PROGRAM YANG DITAWARKAN
(PRODUCT BENEFIT)
18
Product benefit adalah manfaat yang mampu diberikan oleh produk
atau program yang kita tawarkan kepada khalayak sasaran. Di
dalam strategi komunikasi, kita harus menjabarkan dengan singkat
dan jelas, apa manfaat program sosial atau isu sosial yang kita
informasikan bagi khalayak sasaran.
Manfaat yang kita tawarkan bisa merupakan manfaat fungsional
(functional benefit), atau manfaat emosional (emotional
benefit), sesuai dengan program sosial atau isu sosial yang kita
komunikasikan atau keduanya secara bersamaan. Semakin jelas
manfaat yang kita tawarkan, semakin cepat khalayak sasaran
tertarik.
f. BRAND POSITIONING
Apa yang anda
ingat ketika
anda disodorkan
gambar -boneka
anak berbaju biru
membawa balon,
dengan latar warna
kuning terang
mencolok?
Kalau anda menjawab
IMUNISASI, berarti
‘positioning’ telah
berhasil pada kampanye
ini.
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
Lebih lanjut Al Rise dan Jack
Trout, dalam buku yang sama
menjelaskan “positioning is
not what you do to a product.
Positioning is what you do to the
mind of prospect. That is, you
position the product in the mind
of the prospect”. Posisikan dengan
jelas, kuat dan unik program sosial
yang kita informasikan.
= Positioning dibuat sesuai
dengan keunggulan dan
keunikan produk/program, baik
keunggulan atau keunikan
fungsional maupun emosional.
= Positioning yang kuat, membuat
khalayak sasaran memiliki
persepsi yang unik, berbeda dan
kuat tentang produk/program
sosial yang ditawarkan.
= Nama produk/program dapat
melekat di benak khalayak
sasaran dengan kuat pula.
KREATIF DALAM
Al Rise dan Jack Trout, dalam
bukunya The Battle for Your Mind
mengatakan “positioning is how
you differenciate yourself in the
mind of prospect”. Secara bebas
mungkin dapat diterjemahkan
menjadi positioning adalah cara
mendiferensiasikan diri atau produk
Anda di dalam benak konsumen.
19
Apa yang anda ingat
ketika anda disodorkan
kalimat ini :
• Enak dibaca dan
perlu
• Indonesia Bebas
Polio!
• Dua Anak Lebih Baik.
• Garam Beryodium,
agar Anak Pintar.
g. PERSONALITAS PROGRAM (BRAND PERSONALITY)
Brand personality adalah personalitas atau karakter paling kuat
dan khas dari sebuah produk atau program. Seperti manusia,
program/produk juga memiliki sifat, karakter, identitas, nama dan
personalitas. Gambaran personalitas yang jelas, tepat dan kuat
membuat sosok sebuah produk/program sosial lebih mudah
dibayangkan, ditangkap dan dirasakan. Rumuskanlah secara
singkat dan jelas, personalitas program sosial yang ingin kita
komunikasikan.
= Apakah personalitasnya hangat penuh kasih sayang, seperti
seorang ibu?
= Atau pintar dan sadar kesehatan, seperti seorang dokter?
= Atau energetik, fun, keren dan gaul, seperti anak muda
perkotaan?
h. TONE AND MANNER
20
Tone and manner adalah rumusan tentang nuansa dan tata krama
kita menyampaikan pesan iklan. Seperti layaknya komunikasi
lisan, kita juga harus memiliki sentuhan dan sopan santun dalam
menyampaikan pesan iklan, agar khalayak sasaran mau menerima
pesan iklan kita dengan baik. Tone and manner sebuah iklan, antara
lain oleh personalitas produk/program dan nilai-nilai sosial budaya
yang dianut khalayak sasaran.
= Apakah tone-nya lembut atau garang,
tidak langsung atau langsung?
= Apakah manner-nya sopan, hangat, formal
atau fun, energetik, cair?
i. SLOGAN/TAGLINE
Slogan atau sering juga disebut tagline atau motto adalah, sebuah
kalimat pendek yang merefleksikan manfaat atau keunggulan
sebuah produk/program sosial.
= Slogan yang kreatif, mampu secara kuat merefleksikan konsep,
manfaat atau positioning dan personalitas sebuah produk/
program sosial.
= Menggunakan paling banyak empat kata.
= Memiliki ritme atau irama yang menarik.
= Mudah diucapkan, mudah dipahami.
= Enak didengar, gampang diingat.
Tetapkan tema apa yang paling pas untuk ILM
yang ingin kita buat. Tema iklan yang kuat,
menarik dan relevan dengan program sosial
atau isu sosial yang kita komunikasikan, akan
membuat ILM menjadi tajam, menyentuh dan
melekat kuat.
=
Tema iklan harus merefleksikan positioning dan manfaat
program sosial yang kita komunikasikan.
=
Terkait dengan isu yang kita angkat.
=
Terkait dengan kondisi sosial dan psikologis khalayak sasaran.
=
Menyentuh secara rasional maupun emosional.
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
Tema iklan adalah pesan yang memiliki makna konseptual
dan relevan dengan produk/program maupun konteks sosial,
dimana produk/program itu diiklankan. Sebuah tema iklan
bisa berorientasi lokal maupun universal.
KREATIF DALAM
j. TEMA IKLAN
21
22
TB-KU SEMBUH. Dalam strategi baru kampanye
TB-ku Sembuh- kreator iklan menggunakan tokoh unik
yang berprofesi sebagai pengantar barang. Profesi yang
dianggap kelas ‘menengah ke bawah ‘ ini memang pas dalam
memahami kondisi para penderita TB yang kebanyakan dari
kelas sosial menengah ke bawah. Didukung dengan wajah unik
sehingga mudah diingat.
Hal yang harus dipertimbangkan
dalam membuat Strategi Komunikasi ILM
Pemahaman Produk/Product Knowledge
=
=
=
=
Apa produk/program/isu sosial yang ingin kita
komunikasikan?
Apa manfaat produk/program/isu sosial yang ingin kita
komunikasikan?
Bagaimana memperoleh produk atau program sosial yang
kita tawarkan?
Apa solusi yang kita tawarkan atas isu sosial yang kita
komunikasikan?
PEMAHAMAN KONDISI KHALAYAK SASARAN
=
=
=
Apa kebutuhan sosial mereka: kebutuhan fisikal, psikologis
dan sosial?
Bagaimana perilaku sosial mereka: aktif, pasif, dinamis,
statis, positif, negatif dsb?
Bagaimana kondisi psikologis mereka: bahagia, kecewa,
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
Namun untuk dapat menyusun strategi komunikasi yang
baik, kita harus memahami secara komprehensif aspek
produk, aspek khalayak sasaran dan aspek situasi dan kondisi
eksternal.
KREATIF DALAM
Strategi komunikasi adalah sebuah pilihan cara untuk
berkomunikasi, dalam hal ini menyampaikan pesan ILM. Kita
tidak dapat mengatakan sebuah pendekatan strategi paling
benar dan pendekatan strategi yang lain sepenuhnya salah,
sampai strategi komunikasi tersebut dijalankan dan kemudian
diukur tingkat keberhasilannya melalui sebuah riset, baik
melalui focus group discussion, kuesioner dan sebagainya.
23
=
=
=
=
=
=
24
matang, labil, marah dsb?
Apa konsepsi dan filosofi
hidup mereka: materialisme,
idealisme, agamis, dsb?
Apa sistem nilai budayasosial mereka: timur, barat,
konvensional, moderen, dsb?
Apa agama yang mereka
yakini: Islam, Nasrani, Hindu,
Buddha dsb?
Apa sensitivitas sosial
mereka: agama, ekonomi,
kesukuan, politik, dsb?
Apa tingkat pendidikan
mereka: SD, SLTP, SLTA,
sarjana, dsb?
Apa status sosial ekonomi
mereka: bawah, menengah,
atas?
=
Bagaimana gaya hidup
mereka: moderen, tradisional,
dsb?
Pemahaman akan Kondisi
Sosial Budaya Ekonomi
=
=
=
Apa tren sosial budaya, yang
mempengaruhi perilaku
khalayak sasaran?
Bagaimana kondisi ekonomi,
yang mempengaruhi
kehidupan mereka?
Bagaimana situasi sosialpolitik, yang mempengaruhi
psikologis mereka?
Membuat ide kreatif ILM yang efektif
Iklan yang kreatif adalah iklan yang
mendorong penjualan, kata pakar periklanan dunia, Ogilvy.
Lewat kalimatnya yang sangat popular ini, Ogilvy ingin mengatakan
sebuah iklan hanya bisa disebut kreatif, apabila mampu mencapai
tujuannya secara efektif. Dalam konteks ini, efektif berarti tepat
sasaran dan cepat menggerakkan khalayak sasaran. Ide kreatif
bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk mencapai tujuan komunikasi!
Ini sangat penting untuk dipahami dan diingat! Karena, berdasarkan
pengalaman selama ini, masih cukup banyak insan kreatif yang
membuat iklan just for the sake of creative! Semata-mata hanya
untuk memuaskan hasrat kreatif atau memenangkan award,
tanpa memperdulikan apakah ide kreatif tersebut efektif mencapai
tujuannya.
Bahkan, sebagian besar orang masih beranggapan bahwa cara
membuat iklan yang efektif adalah dengan menciptakan ide kreatif
yang gila dan tidak biasa. Akibatnya, banyak iklan yang hanya menjadi
sekedar unik, beda, keren, break-through, out of the box, namun
sekaligus aneh, tidak relevan, tidak relate dengan produk dan kondisi
khalayak sasaran. Akhirnya iklannya jadi membingungkan, tidak
komunikatif dan tidak efektif.
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
Banyak teori atau pendekatan untuk membuat iklan yang efektif.
Sebagai contoh, adalah rumusan AIDA, yang sangat populer dan
menjadi salah satu acuan para marketer dan kalangan advertising,
yaitu:
= Attention: iklan yang efektif harus mempu
menarik perhatian (create attention).
= Interest: setelah berhasil menarik perhatian,
selanjutnya pada saat bersamaan, iklan
tersebut harus mampu menumbuhkan minat
konsumen terhadap produk atau program
yang ditawarkan.
= Desire: tugas selanjutnya adalah, mendorong
hasrat konsumen untuk melakukan hal yang
diinginkan oleh iklan tersebut.
= Action: terakhir, mengajak khalayak sasaran
untuk segera bertindak.
KREATIF DALAM
Lalu, bagaimana merancang sebuah gagasan kreatif yang dapat diukur
efektivitasnya sejak awal persiapan? Jawabannya jelas merujuk pada
strategi komunikasi.
25
Victor O. Schwab, dalam bukunya How to Write a Good Advertisement,
menyatakan ada lima dasar dalam membuat iklan yang efektif:
=
=
=
=
=
Get Attention: iklan yang efektif harus mempu menarik perhatian.
Show people an advantage: setelah berhasil menarik perhatian,
tunjukkan pada konsumen manfaat dari produk/program yang
ditawarkan.
Prove it: lalu tunjukkan bukti manfaat produk/program yang
ditawarkan itu.
Persuade people to grasp the advantage: kemudian, bujuk
konsumen untuk menyambar manfaat produk/program tersebut.
Ask for action: terakhir, ajak khalayak sasaran untuk segera
bertindak.
Masih banyak lagi pendekatan teori yang dapat kita angkat. Umumnya
berbagai teori tersebut, memiliki dasar pemikiran yang sama. Untuk
memperkaya dan mempermudah pemahaman kita, berikut ini
rangkuman berbagai pendekatan teori bagaimana membuat iklan yang
efektif.
26
Untuk menjadi
kreatif, sebuah
ide harus terlebih
dahulu efektif. Untuk
menjadi efektif,
sebuah ide harus
merujuk pada strategi
komunikasi dengan
benar.
Ide yang Efektif
Seperti telah disinggung
sebelumnya, strategi komunikasi
adalah teropong infra-red dalam
perburuan di malam gelap gulita,
atau kompas dalam perjalanan
merambah hutan rimba. Strategi
adalah petunjuk arah dan
penuntun langkah.
Dalam proses menciptakan ide
kreatif sebuah iklan, kita harus
benar-benar memahami strategi
komunikasi iklan tersebut terlebih
dahulu. Ingat! Untuk menjadi
kreatif, sebuah ide harus terlebih
dahulu efektif. Untuk menjadi
efektif, sebuah ide harus merujuk
pada strategi komunikasi dengan
benar.
Dengan kata lain, ide kreatif
yang efektif adalah yang sesuai
dengan strategi komunikasinya.
Biasa juga disebut ide yang on
strategy atau ide yang menjawab
strategi.
Pada saat yang sama, perlu
juga kita ingat, proses membuat
iklan yang benar dimulai dengan
merumuskan strategi komunikasi
yang benar lebih dahulu. Karena,
hanya dengan strategi komunikasi
yang benar, kita dapat melahirkan
ide kreatif yang benar. Jangan
pernah menggali ide kreatif, tanpa
merumuskan strategi komunikasi
yang benar lebih dahulu!
Ide yang Efektif, Memiliki
Kekuatan Konsep
Kekuatan konsep sebuah iklan,
merefleksikan kekuatan strategi
komunikasi iklan tersebut. Strategi
komunikasi yang kuat, melahirkan
konsep kreatif yang kuat pula.
Dalam konsep kreatif yang kuat,
seluruh gagasan brand/program,
tujuan beriklan, khalayak sasaran,
sudut pesan iklan dan apa
yang ingin dicapai melalui iklan
tersebut, dapat tercermin dengan
kuat, jernih, bulat dan sederhana.
Ide yang Efektif, Memiliki
Kekuatan Menarik Perhatian
(Create Attention)
Kita bukan satu-satunya pihak
yang beriklan. Ada ratusan
bahkan ribuan iklan yang bersaing
menarik perhatian pemirsa setiap
hari. Sementara, pemirsa memiliki
keterbatasan untuk mengingat
aneka informasi yang menyerbu
benak mereka tiap detik.
28
Untuk memenangkan persaingan
dalam menarik perhatian
pemirsa, sebuah iklan harus
memiliki kekuatan untuk menarik
perhatian atau sering disebut
juga create attention. Untuk itu,
iklan yang efektif harus memiliki
striking power, stopping power
dan sticking power sekaligus.
Striking Power
Kemampuan sebuah iklan untuk
berteriak, guna menarik perhatian
pemirsa. Striking power bisa
berupa gambar, dialog, suara,
musik, sound effect, atau
kombinasi keseluruhannya yang
sengaja dirancang sedemikian
rupa, sehingga mampu menarik
perhatian pemirsa. Kekuatan
Striking Power sebuah iklan,
dapat dilihat pada satu-dua detik
pertama iklan tersebut.
Stopping Power
Setelah berhasil menarik
perhatian, tantangan selanjutnya
adalah bagaimana membuat
pemirsa terus memperhatikan
iklan tersebut. Inilah yang
disebut Stopping Power, yaitu
kemampuan sebuah iklan untuk
membuat pemirsa stop atau
berhenti sejenak dari kegiatannya,
untuk terus memperhatikan iklan
tersebut secara intens sampai
selesai. Mirip dengan Striking
Power, Stopping Power bisa
berupa gambar, dialog, suara,
musik, sound effect, momenmomen yang menyentuh atau
gagasan cerita yang kuat.
Sticking Power
Selanjutnya, mampukah pesan
iklan tersebut menempel dengan
kuat dalam ingatan khalayak
sasaran? Inilah yang disebut
Sticking Power, yaitu kemampuan
sebuah iklan untuk menanamkan
pesan utamanya secara kuat ke
dalam ingatan khalayak sasaran.
Ingat, yang harus menempel
kuat adalah pesan kunci dan
nama brand atau nama program.
Bukan bintang iklannya, musik,
adegan, lokasi, properti, wardrobe
atau elemen-elemen pendukung
iklan lainnya. Sebaliknya, apapun
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
KREATIF DALAM
UNICEF cenderung menggunakan
foto anak-anak dengan
tampilan Close- Up yang kuat
untuk mengejar perhatian dari
khalayak.
29
yang diingat pemirsa tentang
elemen sebuah iklan, harus
mengasosiasi/relate langsung
kepada nama brand/program
serta product benefit-nya/
manfaat yang ditawarkan.
Ide yang Efektif, Memiliki
Kekuatan Membujuk
(Persuation)
30
Iklan adalah the art of persuation
atau seni membujuk. Kenapa
harus membujuk? Karena iklan
bukan tontonan atau berita
yang ditunggu-tunggu pemirsa.
Iklan juga tidak memiliki
kekuatan untuk memaksa.
Sementara, masyarakat sebagai
konsumen, memiliki kebebasan
sepenuhnya untuk menyikapi
sebuah iklan: percaya atau
tidak percaya, menolak atau
menerima, menyukai atau
membenci, memperhatikan atau
mengabaikan.
Untuk membuat masyarakat/
pemirsa mau memperhatikan
dan menerima pesan sebuah
iklan, maka iklan tersebut harus
memiliki kekuatan membujuk.
Banyak cara untuk membujuk
pemirsa. Pendekatan apa yang
paling mengena untuk khalayak
sasaran tertentu, antara lain
ditentukan oleh siapa khalayak
sasaran kita, apa status sosialekonominya, bagaimana gaya
hidup mereka, apa gendernya,
apa latar belakang pendidikannya,
apa sensitivitas sosial mereka,
bagaimana sistem nilai dan
konsepsi hidup mereka, serta apa
produk/program/isu yang ingin
kita komunikasikan?
Setelah memahami seluruh aspek
psiko-sosial mereka dengan jelas,
baru kita menentukan elemen
apa yang paling kuat, untuk
menggugah perhatian mereka.
Secara konseptual, membujuk
perhatian pemirsa dilakukan
antara lain dengan cara:
=
Pendekatan emosional, yang
menyentuh perasaan dan
empati.
=
Pendekatan rasional, yang
merangsang logika dan
kecerdasan.
=
Pendekatan religius, yang
menyentuh rasa keimanan.
=
Pendekatan heroik,
yang menggugah rasa
kepahlawanan.
=
Pendekatan humor, yang
=
Secara eksekusional, membujuk perhatian pemirsa dilakukan
antara lain dengan cara:
=
Menampilkan adegan yang dramatik, mengejutkan dan
memukau.
=
Kata-kata yang menyentuh, menggelitik, inspiratif atau
mencerahkan.
=
Warna-warna yang indah dan mempesona.
=
Momen-momen yang menyentuh.
=
Lokasi yang indah dan unik.
=
Bintang iklan yang populer dan menarik.
=
Secara keseluruhan menghibur sebagai tontonan dsb.
Ide yang Efektif, Menempatkan Brand sebagai Hero
Kita mengiklankan brand/program sosial serta manfaatnya.
Karena itu, nama brand dan atribut-atribut brand lainnya, haruslah
diposisikan sebagai hero. Artinya, brand harus ditampilkan dengan
sangat simpatik, positif, kuat dan paling menonjol. Baik secara
konseptual maupun fisikal. Banyak iklan yang elemen ide dan
eksekusinya kuat, tapi brand-nya tenggelam.
Ide yang Efektif, Membuat Brand Jadi Unik
Tidak semua brand atau program sosial memiliki keunikan, yang
membuat brand/program sosial tersebut berbeda dibandingkan
brand/program sosial sejenis lainnya. Dalam kasus seperti ini,
dibutuhkan brand positioning yang cerdas dan ide kreatif yang jitu
untuk membuat brand/program sosial secara emosioal berbeda,
unik dan kompetitif. Sekaligus membuat iklan jadi unik, menarik
dan mudah diingat.
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
=
menggelitik tawa.
Pendekatan petualangan, yang merangsang adrenalin.
Pendekatan trend, yang up to date dan keren.
Menggunakan bintang iklan yang berpengaruh, dipercaya
sebagai teladan.
KREATIF DALAM
=
31
Ide yang Efektif: Mudah
Diingat, Tahan Lama dan Beda
Sebuah ide baru dapat dikatakan
kreatif apabila memiliki kekuatan
untuk diingat secara lama dan
berbeda (memorable, durable and
distinction).
Memorable: gagasan idenya
mampu membuat brand dikenang
secara kuat dan mendalam.
Durable: gagasan idenya relevan
sepanjang masa dan universal.
Distinction: sudut ceritanya
berbeda dari yang sudah ada,
unik dan menarik.
Ide yang Efektif, Memiliki
Twist atau Hook yang Kuat
32
Pemirsa tidak mampu mengingat
seluruh pesan iklan. Untuk itu,
diperlukan twist atau hook dalam
sebuah iklan, sebagai elemen
simpul yang mampu memicu
kembali ingatan pemirsa/recall
akan keseluruhan pesan iklan
tersebut. Twist atau hook bisa
dibangun dengan kata-kata,
gambar, bunyi maupun lagu.
=
Key Word: twist atau hook,
yang dibangun dengan
kata-kata. Contohnya “aku
dan kau suka Dancow”, atau
“ingat beras, ingat Cosmos”,
atau PSA Pemilu “inga-inga!
=
=
Dibarengi kedipan mata dan
sound effect: ting-ting!”
Key Visual: twist atau hook,
yang dibangun dengan
gambar. Contohnya visual
cowboy dan kuda yang
identik dengan iklan Marllboro
atau momen seorang
wanita menjatuhkan lagi
dengan sengaja pulpennya di
hadapan seorang pria, yang
pasti mengingatkan kita
pada iklan parfum Axe.
Key Sound: Twist atau hook,
yang dibangun dengan bunyi
atau lagu. Contohnya jingle
iklan es krim Wall’s atau
theme song Marllboro.
Ide yang Efektif - Single
Minded
Konsumen umumnya bersikap
defensif terhadap iklan dan tidak
menaruh perhatian detil terhadap
pesan iklan. Makin banyak
pesan yang kita sampaikan,
makin banyak yang dilupakan
konsumen. Karena itu, iklan
yang efektif hanya mengajukan
satu pesan tunggal yang
paling penting/single minded
proposition. Semakin fokus pesan
sebuah iklan, makin tajam pesan
iklan tersebut dan makin mudah
diingat.
Ide yang Efektif,
Jelas Platform-nya
Iklan adalah dialog, sebuah iklan hanya
dapat mencapai tujuannya apabila
pesannya dimengerti oleh khalayak
sasaran. Agar mudah dimengerti,
pesan harus sederhana, menggunakan
bahasa, gambar, maupun simbol yang
dipahami khalayak sasaran. Dengan
kata lain, berorientasi pada khalayak
sasaran.
Jangan Takut untuk Sederhana
Kesederhanaan adalah puncak
kecerdasan, begitu kata Einstein. Kita
sering sekali terobsesi untuk cerdas
dan tergoda untuk canggih. Akibatnya,
banyak iklan yang menggali ide
terlalu jenius, menggunakan bahasa
Kesederhanaan
adalah puncak
kecerdasan,
begitu kata
Einstein.
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
Ide yang Efektif, Harus Mudah
Dimengerti
KREATIF DALAM
Creative platform adalah landasan
yang dipakai untuk menawarkan
produk/program yang diiklankan.
Iklan yang efektif harus memiliki
satu creative platform yang jelas
dan kuat, yang antara lain ditetapkan
oleh keunggulan produk atau
kebutuhan konsumen/consumer’s
need. Misalnya kualitas tinggi, harga
ekonomis, teknologi canggih, hidup
sehat, solidaritas sosial, kebersamaan,
berbeda tapi satu dsb.
33
yang terlalu tinggi, menyusun
struktur penyampaian pesan
terlalu canggih, hanya demi
mendapatkan kesan cerdas dan
canggih. Akhirnya, iklan jadi tidak
membumi, rumit, terlalu pintar
untuk konsumennya dan tentu
saja tidak komunikatif.
Ide yang Efektif, Memiliki
Kekuatan Mengajak (Action)
Jangan lupa, tujuan akhir sebuah
iklan adalah mengajak khalayak
sasaran untuk segera melakukan
apa yang diinginkan iklan
tersebut. Karena itu, baik secara
visual maupun verbal, iklan
harus memiliki kekuatan untuk
mengajak khalayak sasarannya
untuk bertindak (action).
34
Dua Detik Pertama Sangat
Menentukan!
Dua detik pertama sebuah iklan
TV dan radio, sangat menentukan
keberhasilan iklan tersebut dalam
menarik perhatian. Iklan yang
efektif, harus memiliki opening
yang unik dan kuat (nendang),
agar dapat menarik perhatian/
create attention. Bisa berupa
adegan yang menarik, pesan
yang mengejutkan, musik atau
sound effect yang mengundang.
Ide yang Efektif, Perlu
Strategi Media yang Efektif
Ide kreatif yang jenius plus
eksekusi yang sempurna, bisa
jadi sia-sia apabila tidak didukung
oleh strategi media yang efektif,
meliputi pemilihan media
penayangan yang tepat, jam
tayang, frekuensi penayangan
dsb. Sebuah iklan hanya dapat
berfungsi efektif, bila hadir di
hadapan khalayak sasarannya
secara tepat! Waktu yang tepat,
frekuensi yang tepat, sasaran
yang tepat, dan tentu saja biaya
media yang efektif.
Ide yang Efektif, Harus
Didukung Eksekusi yang Kuat
Ide yang kreatif saja tidak cukup.
Untuk mencapai hasil akhir yang
maksimal, sebuah ide yang kuat
harus didukung oleh eksekusi
yang kuat pula. Karena itu, seluruh
elemen eksekusi harus menjadi
perhatian tidak kalah pentingnya,
antara lain pemilihan produser,
sutradara, kamerawan, fotografer,
bintang iklan, art director,
wardrobe, properti, lokasi syuting,
dubber, soundman, jingle dsb.
Seluruh elemen eksekusi
harus menjadi perhatian
tidak kalah pentingnya,
antara lain pemilihan produser,
sutradara, kamerawan,
fotografer, bintang iklan, art
director, wardrobe, properti,
lokasi syuting, dubber,
soundman dan jingle.
35
Gaya Penyampaian Iklan
Pendekatan iklan adalah sarana atau sering juga disebut kendaraan/
vehicle, yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan iklan.
Melalui kendaraan yang pas dengan brand image, pesan iklan bisa
disampaikan secara komunikatif dan efektif. Banyak pilihan pendekatan
pesan iklan. Semuanya potensial, apabila dipergunakan secara
tepat dan sesuai dengan khalayak sasaran serta image brand yang
diiklankan.
Beberapa gaya penyampaian iklan yang banyak digunakan:
=
Story Telling Approach
Pesan iklan disampaikan dengan gaya naratif atau bercerita.
Biasanya, tokoh utama dalam iklan menceritakan pengalamannya
atau perasaannya terhadap sesuatu yang terkait/relate dengan
brand yang diiklankan. Pesan iklan disampaikan dari sudut
penyampai cerita/story teller.
=
Demonstration Approach
Tak ada yang lebih meyakinkan daripada sebuah bukti nyata.
Pesan iklan yang disampaikan dengan pendekatan demonstrasi,
bermaksud memperlihatkan secara langsung kemampuan
teknis produk yang diiklankan kepada konsumen. Demonstration
approach hanya efektif bila produk memiliki kelebihan teknis yang
nyata, bisa dilihat, bisa diukur dan dibandingkan lebih unggul dari
produk sejenis.
36
=
Testimonial Approach
Menggunakan seseorang sebagai saksi atas kehebatan dan
kebenaran sebuah produk, atau pengalaman hidup yang inspiratif
dan penuh kearifan. Testimonial approach bisa menggunakan orang
biasa yang pas dengan setting cerita atau bintang popular dan
tokoh masyarakat yang kredibel, dipercaya dan berpengaruh bagi
khalayak sasaran.
=
Metaphor Approach
Metaphor approach dapat dikatakan juga sebagai pendekatan
simbolik. Keunggulan produk disimbolisasikan sebagai seseorang,
atau makhluk tertentu yang sesuai dengan image brand. Misalnya
kelembutan tisu dimetaforakan sebagai merpati putih.
Manfaat multi-vitamin atau energy booster
dimetaforakan sebagai macan yang tangguh.
Melalui metaphor approach, keunggulan
produk yang tak teraba, menjadi dapat
divisualisasikan secara kongkrit dan bisa
dipahami secara universal.
Slice of Moment Approach
=
Rational Approach
Menggunakan elemen rasional sebagai
entry point untuk menyampaikan
pesan. Tujuannya mengajak khalayak
untuk menilai produk dan pesan iklan
tersebut secara rasional.
=
KREATIF DALAM
Menampilkan penggalan-penggalan
peristiwa atau aktivitas yang berbeda,
di tempat dan waktu yang berbeda, oleh
orang yang sama atau orang-orang yang
berbeda. Lalu seluruh penggalan momen
ini dirangkai menjadi satu kesatuan pesan,
sesuai dengan pesan utama yang ingin
disampaikan iklan tersebut.
‘INI ADALAH SISA
MANTEL BULU ANDA.’
Kampanye untuk tidak
menggunakan bulu
hewan untuk adibusanamenggunakan gambar
yang sangat mengguah
emosi.
Emotional Approach
Menggunakan elemen emosional sebagai entry point untuk
menyampaikan pesan, dengan tujuan menyentuh perasaan
khalayak sasaran. Elemen emosional tersebut bisa merupakan
emosi kesedihan, gembira, semangat juang, heroisme dan
sebagainya. Tujuannya, agar khalayak sasaran berempati pada
produk dan pesan iklan.
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
=
37
BILLBOARD INI
MEMBERSIHKAN
POLUSI-
38
Demikian tulisan yang
terpampang pada billboard
perusahaan minuman
ringan bekerja sama
dengan WWF dalam
mengkampanyekan udara
bersih.
Billboard ini menggunakan
tanaman air yang ditempel
di permukaan bidang
sehingga udara kota yang
kotor diubah menjadi
oksigen segar, demikian
maksud kampanye ini.
Billboard merupakan format
iklan dalam bentuk BELLOW
THE LINE.
Format Iklan
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
KREATIF DALAM
Berdasarkan karakteristik dan fungsinya, format iklan dibagi dalam dua
kategori, yaitu Above the Line dan Below the Line.
= Above the Line, adalah semua iklan yang menggunakan media
massa TV, koran dan majalah serta radio, seperti TV commercial/
ILM, print ad, serta radio spot dan adlips.
= Below the Line, adalah semua iklan yang menggunakan media
masa luar ruang, antara lain leaflet, brosur, poster, billboard, neon
sign, stiker dan sebagainya.
39
SI KOTAK AJAIBTelevisi hampir menjadi barang
wajib yang dimiliki oleh tiap
orang di berbagai negara. Hiburan
murah meriah namun juga dapat
menjadi strategi kampanye yang
efektif.
Beriklan melalui televisi
merupakan salah satu format
ABOVE THE LINE.
Iklan TV bukan
sinetron atau film
Meskipun secara teknis sama dan sama-sama menggunakan medium
celluloid atau video, iklan TV/ILM TV bukanlah sinetron atau film
bioskop. Ada perbedaan yang sangat mendasar antara iklan TV/ILM TV
dengan sinetron atau film bioskop.
40
Beberapa perbedaan dasar iklan TV dengan sinetron atau film bioskop:
=
Iklan TV adalah commercial art. Sedangkan sinetron atau film
bioskop pure art.
=
Iklan TV dibuat untuk mengkomunikasikan sebuah brand.
Sedangkan sinetron atau film bioskop untuk menyampaikan cerita
fiksi.
=
Iklan TV adalah produk dari marketing communication. Sedangkan
sinetron atau film bioskop adalah produk sinematografi atau
industri film.
=
Untuk membuat iklan TV, dibutuhkan pengetahuan komunikasi
pemasaran. Sedangkan membuat sinetron atau film bioskop perlu
pengetahuan sinematografi.
=
Dasar gagasan iklan TV adalah strategi komunikasi. Sedangkan
dasar gagasan sinetron atau film bioskop adalah skenario.
=
Konsekuensinya, landasan penulisan ide kreatif iklan TV/ILM TV pun
jadi berbeda dengan landasan ide penulisan naskah sinetron dan
film bioskop.
=
Durasi iklan TV sangat pendek, antara 5 detik sampai 2 menit.
Sedangkan sinetron dan film bisa sampai 2 jam.
=
Konsekuensinya, teknik penulisan skrip iklan TV /ILM TV pun jadi
berbeda dengan teknik penulisan skrip sinetron dan film bioskop.
=
Pendekatan penyutradaraan iklan TV/ILM TV dan pendekatan
penyutradaraan sinetron atau film bioskop pun menjadi beda.
=
Tidak ada yang menunggu kehadiran sebuah iklan, termasuk
iklan TV. Sedangkan untuk sinetron atau film bioskop orang rela
membayar dan antri berjam-jam.
Intinya, membuat iklan TV/ILM TV perlu persyaratan khusus dan
spesifik, berbeda dengan persyaratan membuat sinetron atau film
bioskop.
Memilih advertising agency yang tepat adalah
bagian dari upaya membuat ILM yang efektif. Seperti
diketahui, secara umum peranan advertising agency
antara lain adalah merancang strategi komunikasi,
menciptakan ide kreatif, mensupervisi eksekusi
ide kreatif yang telah disetujui pihak klien serta
mengusulkan strategi media.
Jelas sekali, peranan advertising agency sangat
strategis dan vital dalam membuat iklan yang
efektif. Inilah alasan kenapa perlu seleksi yang ketat
dan kriteria yang tepat, dalam memilih advertising
agency sebagai mitra dalam membuat setiap iklan.
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
KREATIF DALAM
PERANAN
ADVERTISING AGENCY DAN
PRODUCTION HOUSE
41
42
KRITERIA MEMILIH
ADVERTISING AGENCY
Kriteria Production
House
Secara umum, kriteria advertising
agency yang tepat sebagai mitra
dalam membuat ILM yang efektif
adalah:
=
Memiliki kemampuan
membuat strategi
komunikasi yang kuat.
=
Memiliki kemampuan
membuat ide kreatif yang
efektif.
=
Memiliki kemampuan
mensupervisi eksekusi ide
kreatif.
=
Memiliki kemampuan
membuat strategi media
yang efektif.
=
Memiliki pengalaman luas
membuat ILM, ini bisa dilihat
dari showreel advertising
agency tersebut.
=
Memiliki akses yang luas ke
production house dan post
production.
=
Memiliki akses yang luas ke
modeling agency.
=
Memiliki akses yang luas ke
berbagai media massa.
Sesuai dengan peranannya,
kriteria production house yang
tepat sebagai mitra dalam
mengeksekusi ILM yang efektif
adalah memiliki tim produksi
yang kuat, berpengalaman dan
profesional dalam bidangnya,
antara lain:
=
Produser yang cakap
mengelola manajemen
produksi iklan TV.
=
Sutradara yang
berpengalaman membuat
iklan TV/ILM dan wawasan
sosial yang luas.
=
Kamerawan yang
berpengalaman membuat
iklan TV/ILM dan wawasan
sosial yang luas.
=
Art Director yang bercitarasa
seni tinggi dan memiliki
referensi sosial yang luas.
=
Wardrobe bercitarasa seni
tinggi dan memiliki referensi
sosial yang luas.
=
Akses yang luas ke
modelling agency, lokasi,
pascaproduksi, jingle maker.
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
Untuk mendapatkan gambaran
yang kongkrit dan objektif tentang
pengalaman, kualifikasi, ragam
pekerjaan, karakter, gaya, luas
pengalaman sebuah advertising
agency maupun production house,
jangan lupa untuk selalu meminta
showreel mereka, sebelum
memutuskan menunjuk mereka
sebagai mitra.
Hal yang perlu kita lihat dan amati
dalam showreel advertising agency,
production house, creative director dan
sutradara adalah:
=
Berapa banyak produk atau ILM
sejenis yang pernah mereka buat.
=
Seberapa efektif ide kreatifnya?
=
Seberapa bagus gagasan
eksekusinya?
=
Seberapa kuat kualitas
penyutradaraannya?
=
Seberapa bagus kualitas
gambarnya?
=
Seberapa bagus kualitas editing
dan mixing-nya?
=
Seberapa bagus pemilihan talent,
wardrobe, properti dan lokasinya?.
=
Apa alasan mereka membuat
eksekusi seperti itu?
KREATIF DALAM
Showreel adalah
Tolok Ukur yang Kongkrit
43
DI BALIK IKLAN HEBAT,
ADA KLIEN YANG HEBAT
Anda boleh memiliki seorang strategic planner yang canggih menyusun
strategi komunikasi, seorang creative director jenius, media planner
jempolan, serta seorang sutradara brilian.
tanpa klien yang hebat, semua itu tak
akan berarti apa-apa!
Ya, di balik iklan yang brilian, selalu ada klien yang brilian! Karena inisiatif
dan otoritas membuat sebuah iklan, sepenuhnya ada di tangan
klien. Dengan otoritasnya ini, klien memilih advertising agency atau
konsultan kreatif, menunjuk production house untuk mengeksekusi ide
iklan. Sebaliknya, kegagalan sebuah iklan juga bisa menjadi tanggung
jawab klien sepenuhnya. Karena itu, untuk bisa membuat iklan yang
hebat, kita harus menjadi klien yang hebat juga.
Beberapa tips untuk menjadi klien yang kontributif:
44
= Menguasai Product Knowledge secara Komprehensif
Untuk mampu menyusun product/marketing brief yang tajam,
serta memberi pengarahan, masukan dan saran yang tepat
kepada tim advertising, seorang klien harus memiliki pengetahuan
yang komprehensif tentang produk/program sosial yang
ditanganinya. Brief dan masukan yang komprehensif, sangat
membantu strategic planner membuat strategi komunikasi yang
tajam. Strategi komunikasi yang tajam membantu creative director
menciptakan ide yang efektif.
= Teamwork and Partnership
Ide-ide brilian lebih mudah muncul dalam suasana kerja yang
cair, dialog terbuka, demokratis dan dengan spirit teamwork
yang tinggi. Untuk itu, klien harus mampu membangun suasana
kerja yang nyaman bagi semua pihak yang terlibat dalam proses
kerja kreatif, menempatkan advertising agency dan production
house sebagai mitra kerja sejajar, sehingga semua pihak berani
menyatakan pendapat secara lepas dan independen.
= Wawasan Luas
Dengan wawasan yang luas, klien dapat menjadi lawan dialog/
counter part yang kuat serta membangun dialog yang dalam
seputar produk/program sosial yang ingin diiklankan. Pembahasan
strategi komunikasi dan ide kreatif pun bisa berkembang signifikan,
menarik dan menggairahkan. Ingat, ide yang efektif adalah ide yang
memiliki makna!
= Apresiasi Seni yang Tinggi
Perlu referensi yang luas dan cita rasa seni yang tinggi agar
dapat memahami, menerima dan menghargai usulan-usulan ide
kreatif yang umumnya diluar pemikiran biasa. Termasuk gagasan
eksekusinya. Seringkali potensi sebuah ide brilian mati di atas meja
atau berakhir di tong sampah, hanya karena kliennya berfikir terlalu
normatif, kering, kurang memiliki referensi dan apresiasi seni.
= Open Minded
Terbuka terhadap perbedaan pendapat yang paling ekstrim
sekalipun, mau menerima masukan-masukan seluruh anggota
tim, bisa memisahkan selera pribadi dengan kebutuhan ide yang
objektif, bisa menerima ide yang paling tidak disukai sekalipun,
sepanjang ide tersebut menjawab strategi komunikasi yang telah
dibuat.
= Kritis Konstruktif
Bertanya dan terus bertanya, sampai mendapatkan jawaban yang
secara strategis benar! Namun semata-mata untuk satu tujuan
konstruktif, yaitu menghasilkan strategi komunikasi yang tepat, ide
brilian dan media strategi yang jitu. Dengan cara yang bersahabat,
respek dan suportif. Tunjukkan antusiasme terhadap masukanmasukan yang positif.
ALUR KERJA
Memahami alur kerja yang sistematis serta etika kerja
yang profesional sangat penting, agar keseluruhan
proses kerja membuat sebuah iklan menjadi lebih lancar,
cepat, tepat, terkoordinasi dan efektif. Alur kerja yang
efektif juga membantu mengurangi risiko kesalahan,
yang bisa mengakibatkan biaya produksi membengkak
dan stres tinggi.
7 tahap Alur Kerja yang Efektif
Banyak pilihan pola alur kerja. Umumnya, alur kerja yang
biasa diterapkan dalam membuat iklan dibagi dalam 3
tahap sebagai berikut:
46
1. PENYIAPAN KONSEP IKLAN
=
Klien membuat product/marketing brief untuk
produk yang akan diiklankan.
=
Klien mengundang advertising agency untuk
mendiskusikan marketing brief.
=
Advertising agency mempelajari marketing/
product brief tersebut.
=
Advertising agency merumuskan strategi
komunikasi, berdasarkan marketing brief. Secara
formal, strategi komunikasi dibuat oleh strategic
planner.
=
Advertising agency mempresentasikan strategi
komunikasi kepada klien.
=
Advertising agency membuat ide kreatif,
setelah strategi komunikasi disetujui klien, yang
membuat ide kreatif adalah creative director
bersama tim kreatif.
IDEA!
PENYELEKSIAN PRODUCTION HOUSE
=
Advertising agency menyeleksi production
house yang tepat, untuk mengeksekusi ide
kreatif yang telah disetujui klien.
=
Pengarahan advertising agency kepada
production house meliputi:
Storyboard/layout/naskah radio yang
akan diproduksi.
Kriteria tim produksi yang dibutuhkan.
Estimasi biaya produksi/quotation.
Estimasi waktu yang diperlukan untuk
produksi/time frame.
=
Production House mempelajari arahan dari
advertising agency.
=
Production House mempresentasikan konsep
dan perencanaan produksi yang dibutuhkan,
meliputi:
Susunan tim produksi: produser,
sutradara, kamerawan, art director dsb.
Gagasan syuting dari sutradara/director’s
treatment.
Konsep dan referensi sinematografi:
pencahayaan, warna, gerakan kamera
dsb.
Usulan bintang iklan, lokasi, konsep dan
referensi wardrobe dan properti dsb.
Quotation/pengajuan harga secara rinci.
Jadwal kerja (time frame).
=
Advertising agency merekomendasikan
kepada klien production house yang paling
kompeten dan paling kompetitif quotationnya berikut showreel production house
tersebut.
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
2.
Advertising agency mempresentasikan ide
kreatif kepada klien.
KREATIF DALAM
=
47
3.
48
PRAPRODUKSI INTERNAL
Production House yang disetujui klien, melakukan
persiapan produksi, meliputi seluruh aspek yang
diperlukan sesuai kebutuhan storyboard yang akan
diproduksi, secara jelas, detil, rinci dan kongkrit
meliputi:
=
Sutradara mengembangkan
storyboard secara detil menjadi
shooting board, yang disebut juga
Director’s Treatment.
=
Sutradara bersama kamerawan
merancang konsep pencahayaan,
tata warna, pergerakan kamera
dsb sesuai konsep storyboard.
=
Bersama tim unit, mencari lokasi
sesuai konsep storyboard.
=
Talent coordinator/modeling
agency menyeleksi bintang iklan.
=
Tim unit mencari lokasi syuting
atau studio syuting.
=
Desainer merancang atau
membeli wardrobe/pakaian,
asesoris dsb.
=
Art Director menyiapkan berbagai
properti: benda, perabotan, hiasan
dsb.
=
Pengajuan harga secara rinci.
=
Seluruh aspek praproduksi ini,
harus disiapkan sesuai konsep
storyboard.
=
Secara teknis, semua kegiatan ini
dipimpin oleh sutradara.
=
Sedangkan produser, memimpin
secara keseluruhan produksi.
4.
5.
PRAPRODUKSI DENGAN ADVERTISING AGENCY
=
Production house presentasi seluruh persiapan produksi
secara detil dan kongkrit ke advertising agency.
=
Advertising agency mempelajari seluruh detail persiapan
produksi. Bila semua persiapan produksi telah lengkap dan
benar, barulah selanjutnya dipresentasikan kepada klien.
PRAPRODUKSI DENGAN KLIEN
Advertising agency mengundang production house untuk
presentasi praproduksi ke klien. Praproduksi sering disingkat
dengan pre-pro (pre production).
=
Setelah klien menyetujui semua aspek praproduksi,
barulah berlanjut ke tahap produksi.
=
Bila ada yang belum lengkap atau keliru, lakukan
praproduksi kedua dan seterusnya.
=
Jangan pernah melangkah ke tahap produksi, sebelum
praproduksi benar-benar siap.
PRODUKSI
=
Shooting atau pemotretan dilaksanakan.
=
Shooting dipimpin oleh sutradara.
=
Creative director dan account executive sebagai
representasi klien, mensupervisi kegiatan shooting/
pemotretan sampai selesai.
=
Dalam seluruh proses praproduksi, produksi sampai
pascaproduksi, sutradara dan creative director selalu
bekerja sama sebagai mitra sejajar.
=
Sangat baik bila pihak klien juga hadir dalam setiap
kegiatan produksi.
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
6.
KREATIF DALAM
=
49
7.
PASCAPRODUKSI
Production house membawa materi hasil shooting ke post
production house.
=
Post production house melakukan seluruh proses
pascaproduksi, dibawah supervisi sutradara dan produser,
antara lain menyunting/editing gambar-gambar yang telah
dipilih sutradara, sesuai shooting treatment. Proses ini juga
disebut offline.
=
Production house mempresentasikan hasil offline ke
advertising agency, khususnya kepada creative director dan
tim kreatif beserta tim client service.
=
Advertising agency bersama production house
mempresentasikan hasil offline yang telah disetujui
advertising agency, ke pihak klien.
=
Setelah klien menyetujui hasil offline, lalu post production
house melakukan color grading, antara lain meningkatkan
kualitas dan mengatur tata warna keseluruhan rangkaian
gambar yang telah diedit pada tahap offline (ketajaman,
kontras warna, nuansa warna, tone atau style warna film
yang diinginkan) sesuai konsep yang telah disetujui pada saat
praproduksi.
=
Menggabungkan/mixing seluruh elemen film: gambar, dialog,
musik, sound effect menjadi satu kesatuan yang utuh dan
harmonis. Proses ini disebut juga online.
=
Advertising agency bersama production house
mempresentasikan hasil online yang telah disetujui advertising
agency ke pihak klien.
=
Production house meng-copy hasil final online yang telah
disetujui oleh pihak advertising agency dan klien ke dalam
satu materi akhir yang berbentuk betacam atau ke dalam
format-format dan standar broadcasting yang diinginkan,
disebut juga release dub.
=
50
51
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
KREATIF DALAM
TERMINOLOGI UMUM
ADVERTISING DAN FILM
TERMINOLOGI UMUM
ADVERTISING
52
Creative Director
Secara harafiah sering
diterjemahkan menjadi
“pengarah kreatif”, meskipun
ini tidak sepenuhnya tepat.
Creative director adalah kepala
departemen kreatif, di dalam
struktur advertising agency.
Tugas dan tanggung jawabnya
memimpin Departemen Kreatif
untuk melahirkan ide-ide kreatif.
Creative director membawahi
copywriter, art director, visualizer,
traffic manager dan production
manager.
Copywriter
Secara sering diterjemahkan
menjadi “penulis naskah iklan”.
Inipun ini tidak sepenuhnya
menggambarkan peranan
copywriter secara tepat. Tugas
dan tanggung jawab utama
seorang copywriter adalah
menulis naskah iklan, sekaligus
bersama art director ikut terlibat
dalam proses mencari ide-ide
kreatif dan memberi masukan
terhadap seluruh aspek-aspek
eksekusi kreatif.
Art Director
Secara harafiah sering
diterjemahkan menjadi “pengarah
seni”. Inipun tidak sepenuhnya
menggambarkan peran art
director secara tepat. Tugas dan
tanggung jawab utama seorang
art director antara lain menata
kompisisi layout/desain iklan,
sekaligus bersama copywriter
ikut terlibat dalam proses mencari
ide-ide kreatif dan memberi
masukan terhadap seluruh
aspek-aspek eksekusi kreatif.
Visualizer
Secara harafiah diterjemahkan
menjadi “juru gambar”. Tugas dan
tanggung jawab utama seorang
visualizer adalah membuat
gambar atau visual yang
dibutuhkan untuk storyboard,
iklan cetak, billboard dsb.
Account Director
Secara harafiah sering
diterjemahkan menjadi “pengelola
usaha”, meskipun terjemahan ini
tidak sepenuhnya tepat. Account
director adalah kepala Department
Client Service, di dalam struktur
advertising agency. Tugas dan
tanggung jawabnya memimpin
Department Client Service
untuk mengelola kelancaran
program komunikasi brand yang
dipercayakan klien, meliputi
menerima marketing brief klien,
merumuskan advertising brief,
mengurus masalah-masalah
administrasi yang terkait dengan
program komunikasi brand.
Account director membawahi
account manager dan account
executive.
Account Executive
Tugas dan tanggung jawabnya
membantu account director
melaksanakan tugas- tugas
yang terkait dengan program
komunikasi brand yang
dipercayakan klien, meliputi
menerima marketing brief klien,
merumuskan advertising brief,
mengurus masalah-masalah
administrasi yang terkait dengan
program komunikasi brand.
Account director membawahi
account manager dan account
executive.
Storyboard
Secara harafiah sering
diterjemahkan menjadi “papan
gambar”. Storyboard adalah
susunan gambar dan script untuk
iklan TV, yang ditempel di atas
selembar karton tebal/board.
TVC Script
Naskah yang ditulis untuk iklan TV
atau storyboard, berisi dialog dan
arahan teknis, seperti gerakan
kamera, transisi gambar, musik,
sound effect, penjelasan tokoh,
lokasi, waktu dsb.
Radio Script
Naskah yang ditulis untuk iklan
radio atau radio spot, berisi dialog
dan arahan teknis, seperti musik,
sound effect, penjelasan tokoh,
lokasi, waktu dsb.
Layout
Paduan tata gambar dan naskah
untuk iklan cetak, billboard,
spanduk dsb.
53
Print Ad
Semua bentuk iklan yang
menggunakan medium cetak.
Magazine Ad
Iklan cetak untuk majalah.
Newspaper Ad
Iklan cetak untuk suratkabar.
Advertorial Ad
Iklan cetak yang ditulis bergaya
berita atau artikel.
Radio Spot
Iklan untuk medium radio.
54
Adlibs
Kata adlibs sebenarnya berasal
dari bahasa Inggris yang artinya
“pidato tanpa persiapan”, namun
kita dapat juga memaknainya
sebagai “komunikasi cerdas
spontanitas”. Dalam terminologi
advertising, adlibs merupakan
iklan radio yang dirancang
bergaya dialog penyiar radio.
Below the Line
Adalah semua iklan yang
menggunakan media masa luar
ruang, antara lain leaflet, brosur,
poster, billboard, neon sign, stiker
dll yang sejenis.
Above the Line
Adalah semua iklan yang
menggunakan media massa TV,
koran dan majalah serta radio,
seperti TV commercial/ILM, print
ad, serta radio spot dan adlips.
Headline
Adalah judul utama iklan cetak,
baik untuk below the line maupun
above the line.
Sub Head
Adalah sub judul utama iklan
cetak.
Lead In
Adalah judul kecil pengantar ke
judul utama iklan cetak.
Slogan/Tagline
Adalah judul utama iklan cetak.
Bodycopy
Adalah naskah utama iklan cetak,
baik untuk below the line maupun
above the line.
Visual
Adalah gambar untuk iklan TV
dan iklan cetak, baik untuk below
the line maupun above the line,
berupa foto atau gambar tangan/
hand drawing.
Terminologi Umum
Film
Top Angle
Kamera menangkap objek dari
arah atas, hampir 90 derajat.
Wide Angle
Kamera menangkap objek.
High Angle
Kamera menangkap objek dari
ketinggian tertentu.
Long Shot
Kamera menangkap objek dari
jarak jauh.
Full Shot
Mirip dengan long shot, kamera
menangkap objek secara penuh
terlihat.
Panning
Angle kamera bergerak ke arah kiri
atau ke kanan objek.
Pan Right
Angle kamera bergerak arah ke
kanan objek.
Medium Shot
Kamera menangkap objek dari
jarak sedang atau medium.
Pan Left
Angle kamera bergerak arah ke kiri
objek.
Close Up
Kamera menangkap objek dari
jarak dekat.
Track In
Kamera mendekat ke arah objek,
menggunakan rel/track tempat
kaki kamera.
Extreme Close Up
Kamera menangkap objek dari
jarak sangat dekat.
Reverse Angle
Kamera menangkap objek dari
arah berlawanan dari posisi
sebelumnya.
Track Out
Kamera menjauh dari objek,
menggunakan rel/track tempat
kaki kamera.
Track Left
kamera bergerak ke sisi kiri objek,
dengan menggunakan semacam
rel/track tempat kaki kamera
berdiri.
55
Track Right
Kamera bergerak ke sisi kanan
objek, dengan menggunakan
semacam rel/track tempat kaki
kamera berdiri.
Tilt Up
Kamera bergerak ke arah atas
objek, menggunakan alat khusus
seperti crane, jimmi jeep dsb.
Tilt Down
Kamera bergerak ke arah bawah
objek, menggunakan alat khusus
seperti crane, jimmi jeep dsb.
Cut To
Teknik perpindahan gambar,
dimana satu gambar berganti
dengan gambar lain, secara
cepat, seperti dipotong.
56
Dissolve
Teknik perpindahan gambar,
dimana satu gambar berganti
dengan gambar lain secara
lambat, kedua gambar saling
bertemu atau berselisihan.
Super Imposed
sebuah gambar atau adegan
disusun bertumpuk dengan
gambar yang lain, dan kedua
gambar dapat dilihat secara
bersamaan di dalam satu frame.
Super
Tulisan yang ditumpuk di atas
sebuah gambar.
Multi Layer
Sama dengan super imposed,
beberapa gambar atau adegan
disusun bertumpuk dengan
gambar/adegan lain dan seluruh
gambar dapat dilihat secara
bersamaan di dalam satu frame.
One Tone
Teknik membuat keseluruhan film
menjadi berkesan satu warna,
misalnya warna shepia untuk
mendapat kesan jaman dulu,
kesan tua, kesan sendu dsb.
LAMPIRAN
Pada bagian awal buku kita sudah belajar mengenai pembuatan Iklan
Layanan Masyarakat (ILM). Berikut adalah contoh pembuatan ILM HIV
dan AIDS yang dilakukan oleh Pusat Promosi Kesehatan pada tahun
2011 – dengan dana yang terbatas – mulai dari spesifikasi teknis media
plan, strategi komunikasi, storyboard sampai produksi ILM.
Spesifikasi Teknis ILM HIV dan AIDS
KEGIATAN
Produksi Spot TV
HIV dan AIDS
SPESIFIKASI
=
=
=
=
=
=
=
58
=
=
Penayangan Spot
TV HIV dan AIDS
=
=
=
Produksi 1 versi TV Spot HIV dan AIDS
Durasi 30 detik
Sasaran : Kelompok umur 15 – 24 tahun
Storyboard ILM menggambarkan kekuatan pesan
dan daya tarik yang kuat
Menggunakan talent yang sesuai dengan kelompok
sasaran dan didukung oleh celebrity endorser yang
kuat dan sesuai
Copy writer, sutradara dan cameramen memiliki
pengalaman dalam memproduksi iklan yang
dibuktikan dengan curriculum vitae
Isi Pesan
- HIV dan AIDS tidak dapat menular melalui berbagi
makanan atau menggunakan alat makan
bersama, bersentuhan atau berpelukan, gigitan
nyamuk/serangga, atau berenang bersama
- Siapapun berisiko tertular HIV jika melakukan
seks bebas
- Menggunakan alat suntik secara bergantian
- Cegah AIDS tanpa seks bebas dan narkoba!
Penyajian visual, bergerak, berwarna dan bersuara.
Berbahasa Indonesia
Membuat media plan secara rinci yang memuat
tentang program yang dipilih, rating dan Gross
Rating Point (GRP)
Isi pesan:
- HIV dan AIDS tidak dapat menular melalui berbagi
makanan atau menggunakan alat makan
bersama, bersentuhan atau berpelukan, gigitan
nyamuk/serangga, atau berenang bersama
- Siapapun berisiko tertular HIV jika melakukan
seks bebas, menggunakan alat suntik secara
bergantian
Cegah AIDS tanpa seks bebas dan narkoba!
KEGIATAN
SPESIFIKASI
=
=
=
=
=
=
=
Produksi dan
Penyiaran Spot
Radio HIV dan
AIDS
=
=
=
=
=
=
Total frekuensi penayangan minimal 132 spot
Ditayangkan di 2 stasiun TV swasta dengan TV
share yang besar dan sesuai dengan sasaran (seperti RCTI, Indosiar, Trans TV, SCTV, MNC TV dan Trans7)
Frekuensi tayang:
- Antara pukul 18.00 s.d. 22.30 WIB minimal 60 kali
untuk 2 stasiun TV swasta.
- Regular time minimal 72 kali untuk 2 stasiun TV
swasta yang ditayangkan antara pukul 09.00
s.d 13.00 WIB sebanyak 50% dan pukul 14.00 s.d.
17.00 WIB sebanyak 50%.
Program yang dipilih untuk masing-masing televisi
minimal 5 program.
Waktu tayang difokuskan pada program yang
banyak diminati kelompok sasaran, baik pukul
18.00-22.30 WIB maupun regular time, yang tertuang
lengkap dan rinci dalam Media Plan dengan mencantumkan program yang dipilih, frekuensi, waktu
tayang, rating dan GRP (Gross Rating Point).
Lampirkan data TV Share dan TV Rating terakhir
(sampai dengan bulan April 2011)
Mencantumkan surat dukungan dari stasiun TV
untuk penayangan TV Spot
Produksi radio spot durasi 60 detik
Disiarkan di 65 stasiun radio, yaitu RRI nasional, 31
RRI daerah, dan 33 radio swasta di 33 provinsi
Penyiaran spot radio durasi 60 detik, waktu
penyiaran prime time dan regular time
Sasaran masyarakat umum
Berbahasa Indonesia
Isi pesan TV Spot dan Radio Spot sama, yaitu:
- HIV dan AIDS tidak dapat menular melalui berbagi
makanan atau menggunakan alat makan
bersama, bersentuhan atau berpelukan, gigitan
nyamuk/serangga, atau berenang bersama
- Siapapun berisiko tertular HIV jika: melakukan
seks bebas, enggunakan alat suntik secara
bergantian
- Cegah AIDS tanpa seks bebas dan narkoba!
59
KEGIATAN
SPESIFIKASI
=
=
=
=
=
=
Penggandaan
master dan
Betacam dan DVD
=
=
=
=
=
60
Rapat
Pembahasan
Kreatif dan Media
Plan
=
=
=
Isi pesan dituangkan dalam script radio
Membuat media plan secara rinci yang memuat
tentang program yang dipilih
Total frekuensi penyiaran minimal 2.925 spot di 65
stasiun radio
Jumlah frekuensi siar di RRI Nasional minimal 45
spot, RRI daerah minimal 1.395 spot, dan radio
swasta daerah minimal 1.485 spot
Frekuensi siar per hari minimal 3 spot per stasiun
radio
Waktu siar difokuskan pada program yang banyak
diminati kelompok sasaran, baik prime time maupun
regular time, yang tertuang lengkap dan rinci dalam
media plan dengan mencantumkan program yang
dipilih, frekuensi dan waktu siar.
Menyerahkan master betacam untuk TV spot
sebanyak 2 buah
Menyerahkan DVD TV Spot sebanyak 100 buah
Menyerahkan file MP3 berisi radio spot sebanyak
100 buah
Menyerahkan MP4 berisi TV spot sebanyak 5 buah
Master diberi label dan desain cover
Dilakukan di Jakarta
Transpor 4 kali x 12 orang
Biaya penyelenggaraan 4 kali x 12 orang
Strategi Komunikasi HIV dan AIDS
Tujuan ILM HIV
dan AIDS
=
=
=
=
Khalayak Sasaran
ILM HIV dan AIDS
=
=
Key Message/
Pesan Utama ILM
HIV dan AIDS
=
=
=
=
Key Response.
Reaksi apa yang
diinginkan dari
khalayak sasaran
setelah melihat
ILM ini?
=
=
=
=
=
Meningkatkan pengetahuan generasi muda, bahwa
seks bebas dan menggunakan jarum suntik yang
sama secara bergantian, berisiko tertular virus HIV
dan AIDS.
Memberitahukan generasi muda, bahwa
bersentuhan, makan sepiring bersama dengan
sendok masing-masing, berenang bersama dan
gigitan nyamuk tidak menularkan HIV dan AIDS.
Mendidik generasi muda untuk lebih memahami
bahaya virus HIV dan AIDS.
Meningkatkan kesadaran untuk mencegah
penularan virus HIV dan AIDS.
Primary Target: Remaja dan anak muda, usia 15 - 24
tahun.
Secondary Target: Orang tua, keluarga dan
masyarakat.
Bersentuhan, makan sepiring bersama dengan sendok masing-masing, berenang bersama dan gigitan
nyamuk tidak menularkan HIV dan AIDS.
Seks bebas dan menggunakan jarum suntik yang
sama secara bergantian, beresiko tertular virus HIV
dan AIDS.
Virus HIV dan AIDS berisiko menghancurkan masa
depan dan mematikan.
Cegah HIV dan AIDS! Hindari narkoba dan seks bebas.
Ooo, ternyata bersentuhan, makan sepiring bareng
dengan sendok masing-masing, berenang bareng
dan gigitan nyamuk, ga nularin HIV dan AIDS.
Sekarang gue tau!
Gawaat!!! Seks bebas dan gantian pake jarum suntik
yang sama, bisa ketularan virus HIV dan AIDS, Bro!
HIV dan AIDS bahaya bangeet dan belum ada obatnya, tuuuh!
Ogaah, deh kena HIV dan AIDS! Gue harus hindari seks
bebas dan narkoba!
Brand Personality/ Pintar, punya sikap dan gaul.
Personalitas ILM
HIV dan AIDS
61
Tone and Manner
ILM HIV dan AIDS
=
=
=
=
Tema ILM HIV dan
AIDS
Alternatif Tagline/
Slogan
Kreatif Rasional
ILM HIV dan AIDS
62
Informatif dan mendidik.
Mencerahkan dan memotivasi perilaku positif.
Ringan tapi tetap serius dan penting.
Modern, fresh, gaul, muda dan keren.
Gaul bareng, oke! HIV bareng ga deeh!
=
=
Hindari HIV dan AIDS. Jauhi seks bebas dan narkoba!
Gaul boleh, HIV dan AIDS ga, deeh!
Slice of Moment Approach:
= Kebersamaan dan saling berbagi adalah spirit hidup
anak muda.
= Semua mereka lakukan bersama.
= Spirit kebersamaan dan momen saling berbagi inilah,
yang kita potret dan jadikan entry point untuk
menyampaikan pesan.
= Lewat potret diri mereka ini, generasi muda akan
lebih mudah melihat, menerima pesan ILM dan
memetik pelajaran bahwa kebersamaan dan saling
berbagi itu memang indah. Tapi awas, berbagi seks
dan jarum suntik fatal akibatnya. Bisa kena HIV dan
AIDS!
= Dengan pendekatan yang ringan, pop, gaul dan pas
dengan gaya hidup mereka.
= Tanpa menggurui dan nyinyir, tapi tetap informatif,
mendidik dan penting.
STORYBOARD HIV DAN AIDS
JUDUL: BARENG
63
64
65
Storyline ILM HIV dan AIDS
Judul: Bareng
=
=
=
=
=
=
=
=
=
66
=
=
=
=
=
=
=
Wide-Remaja gandengan pulang sekolah.
Remaja :” M a s a m u d a e m a n g s e r u u . ”
Cut to CU-Remaja rebutan ngomong ke kamera.
Remaja : “K o m p a k . ”
Cut to MS-Mereka lompat heboh, mengekpresikan
kekompakan mereka yg fun & seru.
Remaja : “a b i i i s ! ”
Cut to MS-Remaja baca buku pelajaran bareng.
Remaja : “B e l a j a r b a r e n g . ”
Cut to MS- Remaja jalan bareng di lokasi gaul.
Remaja : “g a u l b a r e n g . ”
Cut to MS-Beberapa remaja rebutan seru makan mie
dari piring yg sama, tapi dg sendok masing2.
Remaja : “m a ka n b a r e n g . ”
Cut to MS-Cewek2 berenang bareng di kolam renang.
Remaja : “b e r e n a n g b a r e n g . ”
Cut to Wide-Remaja kemping, rame2 nyanyi & main
gitar.
Remaja : “Digigit namuk juga bareeeng!”
Cut to MS-Remaja yg main gitar ngomong ke kamera.
Remaja : “It’s ok, Bro! Ga bakal nularin HIV AIDS.”
Cut to MS-Tulisan di punggung kaos remaja, di lokasi
gaul.
Remaja : “Tapi, jangan coba-coba seks bebas”
Cut to Wide-Remaja nyender di dinding di lokasi gaul.
Remaja : “ d a n n a r ko b a ! ”
SUPER : Jarim Suntik – Alat Tatto – Alat Tindik
Cut to MS-Remaja nyender di dinding di lokasi gaul.
Remaja : “Bisa kena HIV AIDS, Man!”
Cut to Wide-Remaja nyodorin tulisan Cegah HIV AIDS.
Remaja : “Cegah HIV AIDS!”
Cut to MS-Remaja nyodorin tulisan Hindari Seks Bebas.
Remaja : “ H i n d a r i s e k s b e b a s . ”
Cut to MS-Ikon Stop Drugs.
Cowok : “ d a n n a r ko b a ! ”
Cut to logo Kemenkes
SHOOTING BOARD ILM HIV dan AIDS
67
68
69
ILM HIV dan AIDS
“masa muda memang seru!”
“kompak abis!”
“belajar bareng”
“gaul bareng”
“keringetan bareng”
“berenang bareng”
70
“makan bareng”
“digigit nyamuk juga bareng”
“tenang bro, nggk bakal nularin HIV”
“tapi jangan coba-coba seks bebas”
“..dan Narkoba”
“bisa kena HIV AIDS men”
71
cegah HIV AIDS
72
Jauhi Narkoba
hindari seks bebas
Aku Bangga Aku Tahu
Radio SPOT 60’ EDUKASI HIV dan AIDS
Judul: Bareng
Sfx - Suasana outdoor tempat gaul anak muda. Suara seru remaja.
Remaja 1
:
Masa muda emang seru!
Remaja 2 :
Kompak abiisss!
Remaja 1
Belajar, bareeng
:
Remaja 2 :
Gaul, bareeng
Remaja 3 :
Makan sepiring bareeng
Rame2
Sendoknya, sendiri-sendiri, yaa
:
:
Berenang, bareeeeng
Rame2
:
Yuuhuuuu!!!!
Sfx-Suasana alam. Gemerici air, denting gitar & remaja rame-rame
nyanyi.
Remaja 1
:
Kemping bareng
Remaja 2 :
digigit nyamuk juga bareng.
Remaja 3 :
Ga usah takut, Man! Ga nularin HIV AIDS!
Sfx-Genjreng gitar nge-break : Jreeeeeeeeeeng!!!
Remaja 1
:
Tapi, jangan coba-coba seks bebas
Remaja 2 :
dan jarum suntik, alat tattoo, alat tindik barengbareng!
Remaja 3 :
berbisik
ngeri
Bisa kena HIV AIDS, Man!
IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
Remaja 1
KREATIF DALAM
Sfx-Suasana kolam renang. Suara air & remaja rame-rame nyebur ke
air.
73
Sfx-Suara lolong srigala yang seram : Aaauuuuuuuuuuuuuu!!!
Remaja 1
:
Korbannya udah banyak, Bro!
Sfx-Perkusi bernuansa jungle nge-break : Duk-dak-duk-dak-duuuk!!!
Remaja 1
:
Cegah HIV AIDS!
Remaja 2 :
Hindari Seks Bebas dan narkoba!!!
Rame 2
Aku bangga, aku tahu!
:
Sfx-Suasana alam. Gemercik air, petikan gitar ceria dan indah.
MVO
:
74
:
Pesan ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Nomor Client Product Period T. Audience
Station : 160-MP/GPS - PROMKES HIV dan AIDS/RCTI/VII/2011
: PROMKES
: PSA AIDS
: SEPTEMBER to OCTOBER 2011
: Male/Female 15- 24 ABCDE
:RCTI
MEDIA PLAN ILM HIV dan AIDS
75
: 161-MP/GPS - PROMKES HIV dan AIDS/GTV/VII/2011
: PROMKES
: PSA AIDS
: SEPTEMBER to OCTOBER 2011
: Male/Female 15- 24 ABCDE
: GLOBAL TV
MEDIA PLAN ILM HIV dan AIDS
Nomor Client Product Period T. Audience
Station 76
Nomor
Client
Version T. Audience
Periode : 162-MP/GPS - PROMKES HIV dan AIDS/RADIO NTW/VII/2011
: PUSAT PROMOSI KESEHATAN
: PENYEBARAN INFORMASI PENANGGULANGAN HIV dan AIDS
: Male/Female 15- 24 ABCDE
: 25 SEPTEMBER to 8 OCTOBER 2011
MEDIA PLAN RADIO SPOT HIV dan AIDS
77
: 162-MP/GPS - PROMKES HIV dan AIDS/RRI LCL/VII/2011
: PUSAT PROMOSI KESEHATAN
: PENYEBARAN INFORMASI PENANGGULANGAN HIV dan AIDS
: Male/Female 15+ ABCDE
: 25 SEPTEMBER to 8 OCTOBER 2011
MEDIA PLAN RADIO SPOT HIV dan AIDS
Nomor
Client
Version
T. Audience
Periode
78
Nomor
Client
Version
T. Audience
Periode
: 162-MP/GPS - PROMKES HIV dan AIDS/RRI LCL/VII/2011
: PUSAT PROMOSI KESEHATAN
: PENYEBARAN INFORMASI PENANGGULANGAN HIV dan AIDS
: Male/Female 15+ ABCDE
: 25 SEPTEMBER to 8 OCTOBER 2011
MEDIA PLAN RADIO SPOT HIV dan AIDS
79
: 162-MP/GPS - PROMKES HIV dan AIDS/RRI LCL/VII/2011
: PUSAT PROMOSI KESEHATAN
: PENYEBARAN INFORMASI PENANGGULANGAN HIV dan AIDS
: Male/Female 15+ ABCDE
: 25 SEPTEMBER to 8 OCTOBER 2011
MEDIA PLAN RADIO SPOT HIV dan AIDS
Nomor
Client
Version
T. Audience
Periode
80
Nomor
Client
Version
T. Audience
Periode
: 162-MP/GPS - PROMKES HIV dan AIDS/RRI LCL/VII/2011
: PUSAT PROMOSI KESEHATAN
: PENYEBARAN INFORMASI PENANGGULANGAN HIV dan AIDS
: Male/Female 15+ ABCDE
: 25 SEPTEMBER to 8 OCTOBER 2011
MEDIA PLAN RADIO SPOT HIV dan AIDS
81
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Gedung Prof. Dr. Sujudi Lantai 10
JL. HR Rasuna Said Blok X5 Kav.4-9
Jakarta, 12950
Telp/Fax: (021) 5203873
www.promosikesehatan.com
Download