Uploaded by User63254

laporan fluidisasi 2

advertisement
d. Percobaan Q = 1,5 cm3/jam, V = 150 V
L = 9,6 cm
= 0,096 m
m = 1,3231 kg
ρs = 2500 kg/m3
ρa = 1,2 kg/m3
d = 15,28 cm = 0,1528 m
Jawaban :
∈ (Porositas Bed) =
=
=
Massa Partikel
ρs x Vbed
1,3231 π‘˜π‘”
π‘˜π‘” 1
2500 3 x (3,14)x (0,1528 m)2 (0,096m)
4
π‘š
1,3231 π‘š3
45,8201 π‘₯ (0,096 π‘š3 )
= 0,3007
𝐿
β„Ž = ρs (1−∈)(ρs. ρa). 103 mmH2 O
=
0,096π‘š
(1
π‘˜π‘”
2500 ⁄ 3
π‘š
− 0,3007) (2500
π‘˜π‘”⁄
π‘˜π‘”⁄
3
π‘š3 − 1,2
π‘š3 ) . 10 mmH2 O
3
= 0,000038 π‘š ⁄π‘˜π‘” . (0,6993) (2498,8
π‘˜π‘”⁄
3
π‘š3 ) . 10 mmH2 O
= 66,40 mmH2 O
e. Percobaan Q = 2,5 cm3/jam, V = 50 V
L = 10,5 cm
= 0,105 m
m = 1,3231 kg
ρs = 2500 kg/m3
ρa = 1,2 kg/m3
d = 15,28 cm = 0,1528 m
Jawaban :
∈ (Porositas Bed) =
=
=
Massa Partikel
ρs x Vbed
1,3231 π‘˜π‘”
π‘˜π‘” 1
2500 3 x (3,14)x (0,1528 m)2 (0,105 m)
4
π‘š
1,3231 π‘š3
45,8201 π‘₯ (0,105 π‘š3 )
= 0,275
𝐿
β„Ž = ρs (1−∈)(ρs. ρa). 103 mmH2 O
=
0,105π‘š
(1
π‘˜π‘”
2500 ⁄ 3
π‘š
− 0,275) (2500
π‘˜π‘”⁄
π‘˜π‘”⁄
3
π‘š3 − 1,2
π‘š3 ) . 10 mmH2 O
3
= 0,000042 π‘š ⁄π‘˜π‘” . (0,725) (2498,8
π‘˜π‘”⁄
3
π‘š3 ) . 10 mmH2 O
= 76,08 mmH2 O
f. Percobaan Q = 2,5 cm3/jam, V = 100 V
L = 10,3 cm
= 0,103 m
m = 1,3231 kg
ρs = 2500 kg/m3
ρa = 1,2 kg/m3
d = 15,28 cm = 0,1528 m
Jawaban :
∈ (Porositas Bed) =
=
=
Massa Partikel
ρs x Vbed
1,3231 π‘˜π‘”
π‘˜π‘” 1
2500 3 x (3,14)x (0,1528 m)2 (0,103 m)
4
π‘š
1,3231 π‘š3
45,8201 π‘₯ (0,103 π‘š3 )
= 0,275
β„Ž=
=
𝐿
ρs
(1−∈)(ρs. ρa). 103 mmH2 O
0,103π‘š
(1
π‘˜π‘”
2500 ⁄ 3
π‘š
− 0,275) (2500
π‘˜π‘”⁄
π‘˜π‘”⁄
3
π‘š3 − 1,2
π‘š3 ) . 10 mmH2 O
3
= 0,0000412 π‘š ⁄π‘˜π‘” . (0,725) (2498,8
π‘˜π‘”⁄
3
π‘š3 ) . 10 mmH2 O
= 74,63 mmH2 O
g. Percobaan Q = 2,5 cm3/jam, V = 150 V
L = 10,3 cm
= 0,103 m
m = 1,3231 kg
ρs = 2500 kg/m3
ρa = 1,2 kg/m3
d = 15,28 cm = 0,1528 m
Jawaban :
∈ (Porositas Bed) =
=
Massa Partikel
ρs x Vbed
1,3231 π‘˜π‘”
π‘˜π‘” 1
2500 3 x (3,14)x (0,1528 m)2 (0,103 m)
4
π‘š
=
1,3231 π‘š3
45,8201 π‘₯ (0,103 π‘š3 )
= 0,275
𝐿
β„Ž = ρs (1−∈)(ρs. ρa). 103 mmH2 O
=
0,103π‘š
(1
π‘˜π‘”
2500 ⁄ 3
π‘š
− 0,275) (2500
3
π‘˜π‘”⁄
π‘˜π‘”⁄
3
π‘š3 − 1,2
π‘š3 ) . 10 mmH2 O
= 0,000042 π‘š ⁄π‘˜π‘” . (0,725) (2498,8
π‘˜π‘”⁄
3
π‘š3 ) . 10 mmH2 O
= 74,63 mmH2 O
GRAFIK FLUIDISASI DENGAN PEMANASAN (TEORI)
PadaVoltase: 50V
Beda Tekan (mmH2O)
Hubungan Antara Laju Alir Dan Beda Tekan
80
70
60
50
40
30
20
10
0
y = 33,068x
R² = 0,8279
y
ЛинСйная (y)
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
Laju Alir (Cm3/Jam)
PadaVoltase: 100V
Beda Tekan (mmH2O)
Hubungan Antara Laju Alir Dan Beda Tekan
80
70
60
50
40
30
20
10
0
y = 32,654x
R² = 0,8178
y
ЛинСйная (y)
0
0,5
1
1,5
Laju Alir
2
2,5
3
(Cm3/Jam)
PadaVoltase: 150V
Beda Tekan (mmH2O)
Hubungan Antara Laju Alir Dan Beda Tekan
80
70
60
50
40
30
20
10
0
y = 32,707x
R² = 0,8153
y
ЛинСйная (y)
0
0,5
1
1,5
Laju Alir
2
2,5
3
(Cm3/Jam)
Grafik Fluidiasi dengan Pemanasan ( Praktek )
Pada Voltase: 50 V
Beda Tekan ( mmH2O )
Hubungan antara Laju Alir dan beda tekan
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
y = 30,329x
R² = 0,7109
y
ЛинСйная (y)
0,5
1,5
2,5
Laju Alir ( Cm3/jam )
Pada Voltase: 100 V
Beda Tekan ( mmH2O )
Hubungan antara Beda tekan dan Laju Alir
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
y = 30,221x
R² = 0,7057
y
ЛинСйная (y)
0,5
1,5
2,5
Laju Alir ( Cm3/jam )
Pada Voltase: 150 V
Beda Tekan ( mmH2O )
Hubungan antara Beda Tekan dan Laju Alir
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
y = 29,95x
R² = 0,7207
y
ЛинСйная (y)
0,5
1,5
Laju Alir ( Cm3/jam )
VIII. ANALISIS PERCOBAAN
2,5
Pada percobaan ini berkaitan dengan fluidisasi menggunakan pemanasan dengan
memanfaatkan aliran listrik dengan variasi potensial. Fluidisasi adalah metode pengontakan
butiran-butiran padat dengan fluida baik cair maupun gas. Pertama dilakukan pengisian
kolom dan mengatur udara dinyalakan serta memeriksa pembacaan rotameter serta diatur
pada posisi nol. Semakin tinggi laju alir udara yang diberikan terhadap butiran-butiran padat
di dalam bed, maka pergerakan butiran-butiran padatan tersebut akan semakin cepat. Butiranbutiran padat yang terangkat ke atas laju alir udara yang diberikan terhadap butiran-butiran
padat semakin meningkat, sehingga penurunan tekanan menjadi lebih besar.
Aspek utama yang dapat dirtinjau dalam percobaan ini adalah mengetahui besarnya
pressure drop (beda tekan) di dalam unggun padatan yang terfluidakan. Hal ini mempunyai
arti yang cukup penting karena selain erat sekali hubungannya dengan besarnya energi yang
diperlukan juga bisa memberikan indikasi tentang kelakuan unggun selama operasi
berlangsung. Jenis unggun terbagi menjadi 2 : unggun diam dan unggun terfluidakan. Pada
aliran yang cukup rendah butiran padat akan tetap diam karena gas hanya mengalir melalui
ruang antar partikel tanpa menyebabkan perubahan susunan partikel tersebut. Keadaan yang
demikian disebut fixed bed. Sedangkan yang terfluidisasi adalah laju alir yang cukup tinggi
butiran padat akan bergerak karena gas mengalir melalui ruang antar partikel dan
menyebabkan perubahan susunan partikel tersebut.
Pada percobaan ini interval laju alir yang digunakan sebesar 0,5 cm3/jam, serta
menggunakan potensial listrik yang bervariasi antara lain : 50 V, 100 V, 150 V. Sesuai
dengan persamaan CARMAN-CONZENY yang mengatakan bahwa “semakin besar laju alir
yang digunakan, maka semakin besar penurunan tekanan”. Tetapi pengaruh dari potensial
listrik tidak terlalu signifikan, dan dapat disimpulkan pada potensial listrik yang semakin
tinggi, akan mengurangi penurunan tekanan pada fluidisasi.
IX. KESIMPULAN
Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Fluidisasi adalah peristiwa dimana unggun berisi butiran padat berkelakuan seperti
fluida yang dialiri udara.
2. Semakin besar laju alir, semakin besar pula penurunan tekananannya.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi fluidisasi : laju alir fluida, ukuran partikel, jenis
dan densitas faktor interiok partikel, porositas unggun, distribusi aliran, distribusi
untuk fluida, diameter kolom.
4. Potensial listrik yang tinggi, akan mengurangi pengurangan tekanan pada fluidisasi.
Download