” IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH DAN PENGAPLIKASIANNYA DALAM KEHIDUPAN” MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Ilmu Tauhid Dosen Pengampu : Komarudin, M.Ag. DisusunOleh : Ayu Sulistiani (1601016008) Caca Irayanti (1601016024) Nanda Safiera Mafaz (1601016025) FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat kepada perintah serta ketentuan Allah SWT. Malaikat berasal dari kata “malak” yang dalam bahasa Arab artinya kekuatan. Dalam ajaran agama islam ada 10 malaikat yang wajib kita ketahui, yang mana itu adalah bagian dari rukun iman, yaitu iman kepada malaikat. Maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, tapi sesungguhnya mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang selalu taat kepada-Nya, dan mereka tidak pernah berbuat dosa. Tak seorangpun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya. Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat, tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya hanya terjadi pada Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakkan diri dalam wujud laki-laki kepada para Nabi dan Rasul. Seperti yang terjadi pada Nabi Ibrahim AS. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian iman kepada Malaikat ? 2. Apa saja hakikat wujud Malaikat ? 3. Bagaimana sifat-sifat Malaikat ? 4. Apa saja tugas-tugas Malaikat ? 5. Apa saja hikmah iman kepada Malaikat ? 1 BAB II PEMBAHASAN 1. Arti Iman Kepada Malaikat Allah telah menciptakan sejenis makhluk ghaib, yaitu malaikat. Disamping makhluk lainnya malaikat tidak dapat ditangkap oleh panca indera manusia. Malaikat diberi tugas-tugas khusus yang ada hubungannya dengan wahyu, Rasul, manusia, alam semesta, akhirat dan lain sebagainya. Disisi lain adapula malaikat yang diberi tugas untuk melakukan sujud kepada Allah SWT secara terus menerus. Menurut istilah, malaikat adalah salah satu jenis makhluk Allah yang Ia ciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan semua tugas-tugas-Nya (QS. Al-Anbiya :19-20). Malaikat berarti makhluk langit. Sedangkan menurut istilah syara‟ malaikat berarti makhluk gaib yang diciptakan Allah yang berasal dari nur atau cahaya dengan wujud dan sifatsifat tertentu dan senantiasa mengabdi dan taat kepada Allah. Tidak diperoleh penjelasan kapan malaikat diciptakan, tetapi diciptakan lebih awal daripada Adam, manusia pertama (Q.S Al-Baqarah:30). Malaikat mempunyai sifat yang berbeda dengan makhluk lainnya. Percaya kepada adanya malaikat terdapat dalam salah satu dari enam rukun iman yaitu pada rukun iman kedua “iman kepada malaikat Allah”. Iman kepada malaikat berarti percaya bahwa malaikat adalah makhluk Allah yang patuh pada-Nya dan tidak pernah mendurhakai-Nya. Kata malaikat adalah kata jama‟ dari kata malak yang berasal dari kata alukah yang berarti risallah. Maksud iman kepada malaikat adalah mengimani bahwa mereka adalah perantara antara Allah dan rasulnya, dalam menurunkan kitab-kitab-nya. Oleh karena itu, barang siapa yang tidak mengimani mereka maka ia kafir terhadap kitab-kitab dan Rosul-Nya.1 1 Taufiq, Ahmad, Pendidikan Agama Islam (Pendidikan Karakter Berbasis Agama), (Surakarta:Yuma Pustaka, 2010), hal.87 2 2. Hakikat Wujud Malaikat Wujud para malaikat telah dijabarkan didalam Al-Qur‟an, bahwa malaikat ada yang memilki sayap sebanyak 2, 3 dan 4, dalam surah Faathir ayat 1 : ةحنجأ يلوأ لْسر ةكئلْملا لعاج ضرلْاو تاوامسلا رطاف ِلل دمحلا ريدقءيش لك ىلع هللا نإءاشي ام قلخلا ىفديزي عبرو ثلثو ىنثم Artinya : “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Kemudian dalam beberapa hadist dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-„Asy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil. Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad SAW yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali, yaitu wujud asli malaikat Jibril. Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran islam, ibadah manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri. Berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat 3 kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis kelamin laki-laki ataupun perempuan dan tidak berkeluarga.2 3. Sifat-sifat Malaikat Malaikat adalah makhluk yang tidak dapat dilihat mata. Setiap muslim hendaknya menyadari bahwa malaikat itu selalu mengawasi segala tingkah laku kita. Malaikat sangat khusyuk menjalankan perintah Allah SWT, ia bertasbih, berdzikir, dan berdoa kepada Allah SWT. Oleh karena itu, sebagai muslim yang beriman hendaknya kita merasa malu kepada masyarakat yang memuliakan kita, khusyuk dalam beribadah dan ikhlas dalam beramal saleh. Jika kita meniru kekhusyukan mereka dalam beribadah insyaAllah malaikat akan mendoakan kita agar mendapatakan ampunan dan rahmmat Allah SWT, dan diantara sifat-sifat malaikat adalah sebagai berikut : a. Malaikat diciptakan Allah dari cahaya (nur). b. Malaikat tidak dapat dilihat oleh manusia walaupun berada di tengah mereka. c. Malaikat dapat merubah diri dalam wujud manusia yang rupawan seperti malaikat yang datang bertamu kepada Nabi Luth, sehingga kaumnya terpedaya dengannya. d. Malaikat mempunyai kekuatan yang luar biasa atas izin Allah SWT. e. Malaikat senantiasa bertasbih siang dan malam memuji kepada Allah dan tidak pernah durhaka kepada-Nya. f. Malaikat tidak mempunyai hawa nafsu, dan karenanya mereka tidak makan dan minum, tidak kawin dan tidak beranak. Mereka tidak tidur dan tidak mempunyai sifat manusia, seperti sakit, lupa, tertawa, mengeluh, kecewa dan sebagianya. g. Malaikat senantiasa tunduk dan patuh sepenuhnya kepada perintah Allah dan tidak melanggar sedikitpun larangan-Nya. 4. Tugas-tugas Malaikat 2 Syekh Hafidz Ahmad Al Hakami, Berkah Aqidah Ahlusunnah Wal Jama’ah, (Jakarta:Gema Insani, 1994), hal.120 4 a. Malaikat Jibril ditugaskan oleh Allah untuk menyampaikan wahyu kepada rosul-rosul-Nya. Dalam Al-quran, Jibril disebut sebagai Ruhul Amin atau Ruhul Qudus. b. Malaikat Mikail yang ditugaskan oleh Allah untuk menurunkan hujan dan memberi rezeki kepada makhluk. c. Malaikat Izrofil ditugaskan oleh Allah untuk meniup sangkakala pada hari kiamat. d. Malaikat Izrail ditugaskan oleh Allah untuk mengambil ruh manusia dengan disertai pembantu. e. Malaikat Ridwan ditugaskan oleh Allah untuk menjaga surga. f. Malaikat Malik ditugaskan oleh Allah untuk menjaga neraka. g. Malaikat Roqib ditugaskan oleh Allah untuk mencatat amal baik manusia. h. Malaikat Atid di ugaskan oleh Allah untuk mencatat amal buruk manusia. i. Malaikat Munkar ditugaskan oleh Allah untuk menanya manusia di dalam kubur. j. Malaikat Nakir ditugaskan oleh Allah sama dengan malaikat Munkar.3 5. Hikmah Iman Kepada Malaikat a. Semakin meyakini tentang kebesaran Allah SWT. b. Bersyukur kepada Allah SWT, karena telah menciptakan malaikat untuk membantu segala kehidupan dan kepentingan manusia. c. Cinta kepada malaikat karena kedekatan ibadahnya kepada Allah, dan karena mereka selalu membantu dan selalu mendoakan kita. d. Bertaqwa dan beriman kepada Allah SWT serta berlomba-lomba dalam kebaikan. e. Meningkatkan keimanan untuk mengikuti sifat dan perbuatan malaikat. 3 Daudy, Ahmad, Kuliah Akidah Islam, (Jakarta:Bulan Bintang, 1997), hal.178 5 f. Selalu berfikir dan berhati-hati setiap melakukan suatu perbuatan, karena perbuatan yang baik maupun yang buruk akan selalu dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. g. Meningakatkan keimanan manusia kepada Allah, mengingat malaikat merupakan salah satu ciptaan-Nya. h. Membentuk jiwa seorang muslim yang benar-benar bertakwa kepada Allah, karena iman kepada Malaikat merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. i. Mendorong manusia untuk senantiasa bertindak hati-hati, karena dia menyadari bahwa setiap perbuatannya selalu diawasi oleh malaikat. j. Mendorong manusia untuk selalu meingkatkan amal baik, karena manusia menyadari bahwa sekecil apapun tindakan bainya akan dicatat oleh malaikat.4 4 Syekh Hafidz Ahmad Al Hakami, Berkah Aqidah Ahlusunnah Wal Jama’ah, (Jakarta:Gema Insani, 1994), hal.330 6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Para malaikat diciptakan dari cahaya, mereka merupakan makhluk Allah yang slalu taat dan tidak pernah maksiat. Malaikat adalah makhluk yang sangat besar juga memiliki paras yang sangat indah. Beriman berarti mengetahui keagungan Allah, kekuatan-Nya dan kekuasaanNya. Kebesaran makhluk pada hakikatnya adalah dari keagungan sang pencipta. Dengan adanya iman kepada malaikat berarti menambah rasa syukur manusia kepada Allah SWT atas perhatian-Nya untuk umat manusia dengan mengutus para malaikat untuk memelihara, mencatat amal-amal dan berbagi kemaslahatannya yang lain. Dan menambah rasa cinta kepada para malaikat karena ketaatan mereka kepada Allah SWT. Malaikat adalah salah satu makhluk ciptaan Allah, keimanan kepada malaikat merupakan salah satu rukun iman, hal ini sebagaimana penjelasan Rasulullah SAW dalam hadist Jibril, dimana malaikat Jiril bertanya kepada beliau tentang iman dan kemudian dijawab oleh Rasulullah “Engkau beriman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitab-Nya, hari akhir dan kepada qadar yang baik dan buruk”. Banyak sekali hikmah yang terkandung saat kita mengimani malaikat-malaikat Allah, diantaranya kita akan selalu berhati-hati dalam berbuat, karena adanya malikat disamping kanan kiri kita menyadarkan kita bahwaa segala perbuatan baik buruk kita akan senantiasa dicatat oleh para malaikat utusan Allah SWT. B. Saran Demikian makalah ini kami susun. Kami menyadari betul akan kekurangankekurangan yang ada dalam makalah ini. Maka dari itu kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Amin. 7 DAFTAR PUSTAKA Taufiq, Ahmad. 2010. Pendidikan Agama Islam (Pendidikan Karakter Berbasis Agama). Surakarta:Yuma Pustaka Daudy, Ahmad. 1997. Kuliah Akidah Islam. Jakarta:Bulan Bintang Syekh Hafidz Ahmad Al Hakami. 1994. Berkah Akidah Ahlusunnah Wal Jama’ah. Jakarta:Gema Insani Pres 8