Uploaded by User61526

Rebranding-Kawasan-Berikat

advertisement
REBRANDING KAWASAN BERIKAT
PMK-131/2018 & Per Dirjen 19/2018
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
SIMPLIFIKASI PERIZINAN
LAMA
Verify & Trust
Setiap pengguna jasa harus diteliti terlebih
dahulu sebelum dipercaya
18 Dokumen
(Akte pendirian PT, NPWP, IMB, AMDAL, dll)
Izin di Kantor Pusat
15 Hari Kerja di KPPBC
10 Hari Kerja di Kantor Pusat DJBC
Permohonan secara manual
2
Trust & Verify
BARU
Setiap pengguna jasa dipercaya sampai
terbukti melakukan kesalahan
Izin Usaha Bidan Logistik (Pergudangan /
transportasi / forwarding)
Bukti Penguasaan Lokasi
(SHM/ HGB /SEWA)
Izin di Kanwil DJBC
3 Hari Kerja di KPPBC
1 Jam di Kanwil DJBC
Permohonan secara online
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
➢
3
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
REBRANDING KAWASAN BERIKAT
Fasilitas yang tepat
sasaran
Memberikan kemudahan dan
kepastian bagi investor
Pola pengawasan yang tidak menghambat pelayanan
untuk menjamin keamananan hak keuangan negara
DASAR HUKUM
Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2015 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Tempat Penimbunan Berikat
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.04/2018
tentang Kawasan Berikat
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor PER-19/BC/2018
tentang Tata Laksana Kawasan Berikat
KETENTUAN UMUM
“Kawasan Berikat adalah TPB untuk menimbun barang impor dan/atau barang yang berasal
dari TLDDP guna diolah atau digabungkan sebelum diekspor atau diimpor untuk dipakai”
Kegiatan Pengolahan
➢ Mengolah barang/bahan dengan atau tanpa bahan
penolong menjadi barang hasil poduksi dengan nilai
tambah yg lebih tinggi, termasuk perubahan sifat dan
fungsinya
➢ Budidaya flora dan fauna
Kegiatan Penggabungan
Kegiatan menggabungkan dan/atau menggenapi barang Hasil
Produksi KB ybs sebagai produk utama dengan barang jadi
KB merupakan Kawasan Pabean dan sepenuhnya berada di bawah pengawasan DJBC
Dalam rangka pengawasan KB dilakukan pemeriksaan pabean dengan tetap menjamin
kelancaran arus barang yang dilakukan secara selektif berdasarkan manajemen risiko
TUJUAN PENGOLAHAN BARANG DI KAWASAN BERIKAT
EKSPOR
Langsung:
Pengeluaran Hasil Produksi untuk
diekspor dari Kawasan Berikat yang
bersangkutan
Tidak langsung:
Pengeluaran Hasil Produksi ke
Kawasan Berikat lain untuk diolah
lebih lanjut atau digabungkan dengan
tujuan ekspor
SUBSTITUSI
IMPOR
Pengeluaran Hasil Produksi
Kawasan Berikat ke TLDDP
untuk menggantikan impor
barang sejenis
HILIRISASI
INDUSTRI
Pengolahan komoditas asal
TLDDP sehingga dapat
diekspor dalam bentuk
barang yang mempunyai
nilai lebih tinggi
Industri Hulu
Industri Antara dan Hilir
INDUSTRI
TERTENTU
Penerbangan, perkapalan,
kereta api dan hankam
KRITERIA DIGABUNGKAN DENGAN HASIL PRODUKSI
Melengkapi
•
•
•
•
Masih berhubungan dengan Hasil Produksi Kawasan Berikat yang bersangkutan
Melengkapi fungsi atau kegunaan Hasil Produksi
Untuk diekspor atau diimpor untuk dipakai secara bersamaan dalam satu kemasan penjualan
Contoh : ikat pinggang di persh celana panjang, remote di persh televisi, tali sepatu di persh sepatu
Keperluan
Promosi
•
•
•
•
Umumnya tidak berkaitan langsung dengan barang Hasil Produksi
Nilai barang untuk keperluan promosi pada umumnya lebih kecil dari nilai barang hasil produksi
Dikeluarkan bersamaan dengan Hasil Produksi dalam satu dokumen pemberitahuan
Contoh : dompet di persh celana panjang, setrika di persh televisi
Menggenapi
•
•
•
•
Sama jenis maupun kualitasnya dengan Hasil Produksi Kawasan Berikat yang bersangkutan
Untuk menggenapi Hasil Produksi
Max 40% dari total jumlah volume penjualan Hasil Produksi per dokumen pemberitahuan pengeluaran barang
Tidak boleh diimpor langsung dari Luar Daerah Pabean dan hanya untuk tujuan ekspor
Menjaga Kualitas
dan Keamanan
• Contoh : purifier untuk menjaga suhu dan higienitas kontainer saat pengiriman barang ke pembeli, hanging rack
untuk menjaga kualitas pakaian saat pengiriman, pengontrol suhu untuk menjamin kualitas ikan pada saat
impor
Barang yang digabungkan harus dikeluarkan dari Kawasan Berikat secara bersamaan dengan Hasil Produksi
PELAYANAN PERIZINAN KAWASAN BERIKAT
Pemberian Izin KB
Janji Layanan
Masa Berlaku
Kanwil/KPUBC
3 Hari Kerja di KPPBC
1 Jam di Kanwil/KPUBC
s.d. Izin KB Dicabut
3
Izin pengeluaran sementara
dari KB ke TLDDP
Izin menerima pekerjaan lain
dari Badan Usaha di TLDDP
Perizinan Transaksional KB
Izin Pengeluaran Bahan Baku dan/atau
Sisa Bahan Baku serta Bahan Penolong
dan/atau sisa Bahan Penolong ke TLDDP
KPPBC
PERLAKUAN TERTENTU
“One Size Doesn’t Fit All”
Penambahan perlakuan tertentu oleh Kepala Kanwil DJBC/KPUBC
pada izin Kawasan Berikat berupa:
❑ Toleransi penyusutan/penguapan/pengurangan sesuai dengan bisnis
proses perusahaan dengan melampirkan data dari lembaga atau instansi
yang kompeten
Kepala Kanwil/KPUBC dapat
memberikan izin penambahan
lokasi KB tidak dalam satu
hamparan
• Untuk keperluan penimbunan Bahan Baku
dan/atau barang Hasil Produksi
• Karena kapasitas sudah tidak mencukupi atau
karakteristik Hasil Produksi memerlukan
penimbunan khusus
• Kriteria sama seperti Izin KB kecuali batasan luas
• Profil risiko rendah
❑ Kemudahan pemasukan dan/atau pengeluaran atas barang curah
❑ Kemudahan pemasukan dan/atau pengeluaran atas barang contoh
❑ Kemudahan subkontrak
❑ Tata cara pemasukan dan/atau pengeluaran barang di
Kawasan Berikat yang berbeda hamparan dalam 1 (satu)
persetujuan izin
❑ Perlakuan tertentu lainnya dengan tetap
mempertimbangkan aspek pengawasan dan/atau
pelayanan
KETENTUAN PEMASUKAN BARANG
KE KAWASAN BERIKAT
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
PEMASUKAN BARANG KE KAWASAN BERIKAT
Pasal 19 PMK 131/2018, Pasal 29 Per Dirjen 19/2018
❑
❑
❑
❑
LDP
TPB lain
Kawasan Bebas
TLDDP
❑ KEK
❑ Kawasan Ekonomi lain
Kawasan Berikat
Pemasukan
a Bahan baku, Bahan Penolong, pengemas dan alat bantu pengemas,
barang contoh, Barang Modal, bahan bakar, peralatan perkantoran,
dan/atau untuk keperluan litbang (RnD) pada KB
b Barang jadi maupun setengah jadi untuk digabungkan dengan hasil
produksi
c Barang yg dimasukkan kembali dari kegiatan pengeluaran sementara
d Hasil produksi yg dimasukkan kembali; dan/atau
e Hasil produksi KB lain
➢ Bukan barang untuk dikonsumsi di KB
➢ Berkaitan dengan kegiatan produksi
➢ Setelah mendapat persetujuan pejabat atau SKP
Barang yang Mendapatkan dan Tidak Mendapatkan Fasilitas
Apa saja?
Barang tidak
mendapatkan fasilitas
Psl 20 (3-5), 21 (PMK-131)
Barang mendapat
fasilitas
Lampiran Huruf K Per Dirjen 19/2018
Kawasan Berikat
Psl 29 Per Dirjen 19/2018
Pemasukan Barang dari LDP diberikan Fasilitas:
(Pasal 20 PMK 131/2018)
1. diberikan penangguhan Bea Masuk;
2. diberikan pembebasan Cukai; dan/atau
3. tidak dipungut PDRI.
Barang yang berasal dari luar daerah pabean yang dimasukkan dari Tempat Penimbunan Berikat,
Kawasan Bebas, kawasan ekonomi khusus, atau kawasan ekonomi lainnya yang ditetapkan oleh
Pemerintah ke Kawasan Berikat:
Pasal 20 (2) PMK 131/2018
1. diberikan penangguhan Bea Masuk;
2. diberikan pembebasan Cukai;
3. tidak dipungut PDRI; dan/atau
4. tidak dipungut PPN atau PPN dan PPnBM
Barangnya apa saja?
Pasal 20 ayat 3 – 5 PMK 131/2018
Pasal 29 Per Dirjen 19/2018
Lampiran K
KETENTUAN PENGELUARAN
BARANG KE KAWASAN BERIKAT
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
Pengeluaran Hasil Produksi
Pasal 23 PMK 131/2018, Pasal 34 Per Dirjen 19/2018
Nilai Realisasi Tahun Sebelumnya
(Ekspor + Antar KB + FTZ + Kawasan ekonomi
lain yang ditetapkan pemerintah)
Pengeluaran Hasil Produksi KB ke TLDDP
MAX
> 50%
50%
Pengurangan jumlah persentase
penjualan ke TLDDP untuk
periode tahun berikutnya
Rekomendasi
Kemenperin
Tanpa persetujuan
> Batas yang ditetapkan
Persetujuan
Ka. Kanwil/KPUBC
Pembekuan izin KB (max. 3 bulan)
PENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN BERIKAT
Pasal 23 PMK 131/2018, Pasal 34 Per Dirjen 19/2018
❑ TPB lain
❑ Kawasan Bebas
❑ TLDDP
Kawasan Berikat
❑ KEK
❑ Kawasan Ekonomi lain
Pengeluaran
Bahan baku, Bahan Penolong, pengemas dan alat bantu pengemas,
barang contoh, Barang Modal, bahan bakar, peralatan perkantoran,
dan/atau untuk keperluan litbang (RnD) pada KB
Barang jadi maupun setengah jadi untuk digabungkan dengan hasil
produksi
a Bahan baku dan/atau sisa bahan baku
b Bahan penolong dan/atau sisa bahan penolong
c
d
e
f
g
h
i
Pengemas dan alat bantu pengemas
Sisa dari proses produksi
memiliki nilai ekonomis
j
Sisa pengemas dan limbah
sisa/ limbah yg tidak memiliki nilai ekonomis
Hasil produksi yg telah jadi maupun setengah jadi
Barang contoh
Barang modal
Dilakukan setelah persetujuan
Kepala Kantor Pabean
Peralatan perkantoran
Barang untuk keperluan litbang perusahaan
Pengeluaran Barang Modal
Pasal 30 PMK 131/2018, Pasal 41 Per Dirjen 19/2018
TLDDP
Pengeluaran Barang Modal asal impor ke TLDDP dibebaskan dari kewajiban membayar BM,
cukai, dan PDRI, dalam hal telah dimasukkan ke KB selama lebih dari 4 tahun
Pengeluaran dan penyelesaian kewajiban pabean terhadap Barang Modal asal impor yang
pada saat pemasukannya mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk untuk
pembangunan atau pengembangan industri dalam rangka penanaman modal (master list
BKPM), dilakukan sesuai PMK nomor 131/PMK.04/2018
Pengusaha KB/PDKB dibebaskan dari kewajiban pembayaran bea masuk
terutang dalam hal Barang Modal dimasukkan ke KB selama lebih dari 4 tahun
atau telah diimpor selama lebih dari 5 tahun
Pengeluaran Sementara dan Subkontrak (I)
Pasal 32 PMK 131/2018, Pasal 44 Per Dirjen 19/2018
Tujuan
➢
➢
➢
➢
➢
Luar daerah pabean
TPB lainnya
Kawasan Bebas
TLDDP
Kawasan Ekonomi Khusus
➢ Kawasan ekonomi lain yg
ditetapkan pemerintah
✓ Dilakukan setelah mendapat persetujuan
Ka. Kantor Pabean, dengan menetapkan
batas waktu pemasukan kembali barang
dan/atau bahan ke KB
✓ Mempertaruhakan jaminan, sebesar BM,
cukai, dan PDRI terurang dalam hal barang
asal impor
✓ Tidak perlu mempertaruhakan jaminan,
jika barang/bahan asal TLDDP dari KB ke
TLDDP
Keperluan
❑
❑
❑
❑
❑
❑
Subkontrak
Perbaikan/reparasi
Peminjaman Barang Modal untuk produksi
Pengetesan atau pengembangan kualitas produksi
Penggunaan returnable package
Tujuan lain dg persetujuan Kepala Kantor Pabean
✓ BM, cukai, dan pajak menjadi tanggungjawab TPB tujuan
penerima barang terhitung sejak barang dan/atau bahan
diterima oleh TPB tujuan sampai dg diterima kembali KB asal
✓ Untuk keperluan subkontrak, kegiatan ekspor dapat langsung
dilakukan oleh Pengusaha KB pemberi subkontrak dari lokasi
penerima subkontrak
✓ Jaminan dicairkan
✓ Denda 100% dari BM yang seharusnya dibayar
✓ Wajib membuat faktur pajak dan memungut
PPN atau PPN dan PPnBM
Tidak dimasukkan kembali
Terlambat dimasukkan kembali
✓ Dikecualikan dari kewajiban membuat faktur
pajak dan memungut PPN atau PPN dan PPnBM
Pengeluaran Sementara dan Subkontrak (II)
Ketentuan pengeluaran sementara ke TLDDP untuk subkontrak
➢ Dilakukan berdasarkan perjanjian subkontrak
➢ Batas waktu persetujuan kepala kantor sesuai batas waktu perjanjian subkontrak
➢ Pemeriksaan awal dan akhir harus dilakukan oleh Pengusaha KB/PDKB pemberi subkontrak
➢ Perusahaan di TLDDP penerima subkontrak dapat menambahkan barang untuk
kepentingan pengerjaan subkontrak
➢ Pengusaha KB atau PDKB dapat meminjamkan Barang Modal kepada penerima subkontrak
Pengusaha KB/PDKB dapat menerima pekerjaan
dari Badan Usaha di TLDDP berupa:
✓ Subkontrak
✓ Perbaikan/reparasi
✓ Pekerjaan lain
setelah mendapatkan persetujuan Kepala Kantor Pabean
Pasal 32 Ayat 2 (a) – Psl 35 PMK 131/2018, Pasal 44 ayat 2 (a) – Psl 47 Per Dirjen 19/2018
SUBKONTRAK BERANTAI
Ekspor
KB A
KB B
KB C
PT. A
Bahan Baku
Ex: BC 4.0, BC 2.7, BC 2.5
BC 2.7
Memproduksi
“Slash Pulp”
Bahan Baku
Ex: BC 2.3
Ex: BC 4.0:
Bahan Baku &
Wrapping Paper
PT. B
Ekspor (BC 3.0)
TLDDP (BC 2.5)
Stock
BC 2.7
BC 2.7
BC 2.5
Pasal 25-29 PMK 131/2018, Pasal 35-39 Per Dirjen 19/2018
Memproduksi
“Kertas”
Ex: BC 2.3
Packing &
Bahan Penolong
Pasal 40 Per Dirjen 19/2018
Eks. Lokal : Berdasarkan harga penyerahan atas barang
atas barang yang dijual ke TLDDP.
Eks. Impor : Berdasarkan konversi CIF atas barang yang
dijual ke TLDDP
PT. A
PT. B
Menghasilkan
Finish Good
PT. C
Semi Finish Good
(Bahan Baku)
Dijual ke PT. C
BC 2.7
BC 2.5
Dengan konversi:
• Eks Lokal
• Eks Impor
• Eks BC 2.3 Harga Perolehan (CIF)
• Harga Penyerahan
?
Issue:
Bagaimana penyerahan atas barang jadi?
Untuk PPN Penyerahan, Ketika dibuatkan dokumen BC 2.5-nya atas
pengeluaran/ penyerahan Ke TLDDP adalah nilai finish good karena
sudah digabung menjadi barang jadi yang sudah berubah bentuk
Pengeluaran Bekas Pengemas
Container Bekas dengan kondisi:
• Masih utuh;
• Bagian bawah/dasar rusak tidak memungkinkan dipakai lagi untuk
pengemasan;
• Akan dijual dengan kondisi apa adanya (Pembeli akan memperbaiki);
• Saat pemasukkannya tidak tercatat karena perolehannya menjadi satu allin dengan bahan baku
Issue:
Bagaimana Mekanisme pada saat pengeluarannya?
Pasal 23 ayat 2-7, pasal 25 PMK 131/2018. Pasal 34 dan 35 Perdirjen 19/2018
“Hasil Produksi yang mau tidak mau akan terproduksi”
Pasal 34 huruf 3 Perdirjen 19/2018
PERLAKUAN PERPAJAKAN PADA PERUSAHAAN
PENERIMA FASILITAS KAWASAN BERIKAT
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
PERLAKUAN KEPABEANAN, CUKAI, DAN PERPAJAKAN
Kawasan Berikat
TLDDP
Impor
Melunasi BM, cukai, dan PDRI
Penangguhan BM,
Pembebasan cukai, dan/atau
Tidak dipungut PDRI
*Kecuali sisa pengemas dan limbah
*
(Diimpor untuk dipakai)
Penangguhan atau pembebasan
BM dan cukai
TLDDP
(barang ditujukan kepada subjek
penerima fasilitas penangguhan atau
pembebasan BM dan cukai)
Pembebasan Cukai dan/atau
Tidak dipungut PPN atau PPN
dan PPnBM
Tidak dikenai PPN atau PPN
dan PPnBM (Dilakukan oleh
non PKP dan/atau bukan
termasuk penyerahan BKP)
Pemasukan
Melunasi PPN atau PPN dan PPnBM
yg pada saat pemasukanya tidak
dipungut (Penyerahan BKP)
Tidak dipungut PPN
(Penyerahan non BKP)
Tidak dikenai PPN atau PPN dan
PPnBM (Bukan Penyerahan)
Pengeluaran
Dilunasi dg SSP berupa Bukti
Penerimaan Negara
Dapat dikreditkan
(dilampiri dok pabean)
Wajib membuat faktur pajak
dan memungut PPN atau PPN
dan PPnBM (Penyerahan)
Pengeluaran barang impor dari KB ke pengusaha di
Kawasan Bebas yg mendapat izin usaha dari Badan
Pengusahaan Kawasan Bebas diberikan Pembebasan BM,
pembebasan cukai, dan tidak dipungut PDRI
DASAR PENGENAAN BEA MASUK, CUKAI, DAN PDRI
Harga Penyerahan
Bea
Masuk
Harga Pemasukan
Nilai pabean sesuai harga jual saat pengeluaran ke
TLDDP
Nilai pabean dan klasifikasi yg berlaku
saat barang impor masuk ke KB
Klasifikasi barang yg dikeluarkan ke TLDDP
Pembebanan pada saat pemberitahuan
pabean impor untuk dipakai didaftarkan
Pembebanan pada saat pemberitahuan pabean
impor untuk dipakai didaftarkan
Cukai
Ketentuan peraturan di bidang cukai
Ketentuan peraturan di bidang cukai
PDRI
Harga jual dan tarif saat pengeluaran barang ke
TLDDP
Nilai impor yg berlaku saat barang impor
masuk ke KB (Nilai Pabean + Bea Masuk)
Tarif saat pemberitahuan pabean impor
untuk dipakai didaftarkan
Jika tarif BM untuk bahan baku > tarif BM barang
hasil produksi, maka dasar pengenaan BM yaitu
pembebanan tarif BM barang hasil produksi yg
berlaku pada saat dikeluarkan dari KB
Syarat :
❑ Konversi pemakaian bahan baku
dan/atau bahan penolong jelas
❑ Saat masuk sudah ada transaksi
Penghitungan BM, cukai, dan/atau PDRI menggunakan
NDPBM yg ditetapkan oleh Menkeu pada saat
pemberitahuan pabean impor untuk dipakai didaftarkan
Dilakukan pengujian secara periodik oleh
Kepala Kanwil BC atau Pejabat BC yg ditunjuk
Out
TLDDP
Pasal 21 Ayat 5 (a) – (6), 24 (4), PMK 131/2018. Psl 31 Ayat (5) c, Ayat (6-7) Per 19
PASAL 34 PER-19/BC/2018
PASAL 23 PMK no. 131/PMK.04/2018
Barang dari
Kawasan
Berikat
❑ Bahan Baku
❑ Bahan Penolong
❑ Bahan Pengemas
❑ Barang sudah jadi
❑ Barang Modal
❑ Barang Contoh
❑ Barang Perkantoran
Dapat di Keluarkan ke
• dapat di keluarkan ke :
• Daerah Pabean
• Tempat Lain dalam Daerah Pabean
• Kawasan Ekonomi Khusus
• Kawasan Ekonomi yang di tetapkan
Pemerintah
• Kawasan Bebas
• Luar Daerah Pabean
The Power of PowerPoint | thepopp.com
31
PASAL 35 ayat 1,2,dan 3 PER-19/BC/2018
PASAL 24 ayat 1,2,dan 3 PMK no. 131/PMK.04/2018
Barang dari Luar Daerah
Pabean
Daerah
Pabean
Memperoleh Fasilitas
Tidak Memperoleh
Fasilitas
Penangguhan/pembeb
Membayar BM,Cukai,
asan BM dan PDRI
dan PDRI
Dokumen
Pemberitahuan Pabean
PASAL 35 ayat 1,2,dan 3 PER-19/BC/2018
PASAL 24 ayat 1,2,dan 3 PMK no. 131/PMK.04/201
Penjelasan
• Pengusaha Kawasan Berikat atau pengusaha di Kawasan Berikat yang :
❑ memasukan barang dari Luar Daerah Pabean ke Tempat Lain Dalam Daerah Pabean dengan
tujuan impor untuk dipakai wajib membayar Bea Masuk,Cukai, dan PDRI dengan melampirkan
Dokumen Pemberitahuan Pabean Impor serta dapat dikreditkan.
• (PASAL 35 ayat 1 dan 2 PER-19/BC/2018 & PASAL 24 ayat 1 dan 2 PMK no. 131/PMK.04/2018)
❑memperoleh fasilitas penangguhan atau pembebasan Bea Masuk dan Cukai, diberikan penanguhan
atau pembebasan Bea Masuk dan Cukai.
• (PASAL 35 ayat 3 PER-19/BC/2018 & PASAL 24 ayat 3 PMK no. 131/PMK.04/2018)
PASAL 35 DAN 36 PER-19/BC/2018
PASAL 24 DAN 25 PMK no. 131/PMK.04/2018
Tempat Lain
Barang Kena
Dalam
Pajak
Faktur Pajak +
Dokumen
Kepabeanan
Daerah
Kawasa
n
Berikat
Pabean
Bukan Barang
Kena Pajak
dikenai PPN
SSP/
atau PPN dan
BPN
PPnBM
Pengeluaran
Tidak dikenai PPN atau PPN dan
Barang
PPnBM
Barang Kena
Tempat Lain
Dalam Daerah
Pajak yang pada saat
Pabean
pemasukannya tidak di
Faktur Pajak +
Dokumen
Kepabeanan
dikenai PPN
atau PPN dan
PPnBM
pungut PPN atau PPN dan
PPnBM
Pengusaha
Pembebasan Bea Masuk,Pembebasan Cukai, Tidak dipungut
Kawasan
PPN atau PPN dan PPnBM dan/atau Tidak dipungut Pph
Bebas
pasal 22
Sisa Pengemas
atau Limbah
Dikecualikan untuk membayar bea masuk, Cukai dan/atau
PDRI, serta PPN atau PPN dan PPnBM
34
PASAL 35 DAN 36 PER-19/BC/2018
PASAL 24 DAN 25 PMK no. 131/PMK.04/2018
▪
Barang dari kawasan berikat yang dikeluarkan ke TLDDP:
1. Jika termasuk BKP maka atas barang tersebut di kenai PPN atau PPN dan
PPnBM serta wajib membuat faktur pajak yang di lengkapi dengan dokumen
kepabeanan, pembayaran dilakukan melalui Surat Setoran Pajak atau administrasi
lain yang disamakan dengan itu sehingga mendapatkan BPN(bukti Penerimaan
Negara) yang nantinya di tunjukan untuk pengeluaran barang
(PASAL 35 AYAT (4) PER-19/BC/2018 & PASAL 24 AYAT (4) PMK no. 131/PMK.04/2018)
2. Jika bukan termasuk BKP maka atas barang tersebut tidak dikenai PPN atau
PPN dan PPnBM
(PASAL 35 AYAT (5) PER-19/BC/2018 & PASAL 24 AYAT (5) PMK no. 131/PMK.04/2018)
PASAL 35 DAN 36 PER-19/BC/2018
PASAL 24 DAN 25 PMK no. 131/PMK.04/2018
▪
Barang dari TLDDP yang masuk ke TLDDP lainnya yang pada saat pemasukannya
tidak di pungut PPN atau PPN dan PPnBM Jika termasuk BKP maka wajib membuat
faktur pajak dan atas barang tersebut dikenakan PPN atau PPN dan PPnBM
(PASAL 36 AYAT (1) PER-19/BC/2018 & PASAL 25 AYAT (1) PMK no. 131/PMK.04/2018)
▪
Pengeluaran barang dari kawasan berikat termasuk hasil produksi kepada pegusaha
di kawasan bebas lainnya yang telah mendapatkan izin usaha atas barang tersebut
mendapat Pembebasan Bea Masuk,Pembebasan Cukai, Tidak dipungut PPN atau
PPN dan PPnBM dan/atau Tidak dipungut Pph pasal 22
(PASAL 35 AYAT (6) PER-19/BC/2018 & PASAL 24 AYAT (6) PMK no. 131/PMK.04/2018)
▪
Pengeluaran barang dari kawasan berikat ke TLDDP berupa sisa pengemas atau
limbah dikecualikan untuk membayar bea masuk, Cukai dan/atau PDRI, serta PPN
atau PPN dan PPnBM
(PASAL 35 AYAT (7) PER-19/BC/2018 & PASAL 24 AYAT (7) PMK no. 131/PMK.04/2018)
PASAL 36 PER-19/BC/2018
PASAL 25 PMK no. 131/PMK.04/2018
•
•
•
•
•
Memenuhi
Tidak di pungut PPN atau
Aturan
PPN dan PPnBM (dapat
dikreditkan)
Tempat Lain
Dalam Daerah
Pabean
Tempat
Penimbunan
Berikat
Kawasan Bebas
Kawasan
Ekonomi
Khusus
Kawasan
Ekonomi
Lainnya yang
ditetapkan
Oleh
Pemerintah
KAWASAN
Barang Kena
Pajak
BERIKAT
Fraktur
Tidak
pajak
Memenuhi
Tidak
Bukan Barang
Kena Pajak
Aturan
Membayar PPN atau PPN dan
PPnBM
(tidak dapat dikreditkan)
Fraktur
Pajak
* Sisa Pengemas atau Limbah Dikecualikan dari PPN atau
PPN dan PPnBM
37
PASAL 36 PER-19/BC/2018
PASAL 25 PMK no. 131/PMK.04/2018
❑ Barang yang di masukan ke dalam kawasan berikat oleh pengusaha kawasan berikat
/PDKB
1. Barang tersebut termasuk BKP maka wajib membuat faktur pajak meskipun
tidak di pungut PPN atau PPN dan PPnBM (pembayaran dapat dikreditkan)
(PASAL 35 AYAT (9) PER-19/BC/2018 & PASAL 25 AYAT (7) PMK no. 131/PMK.04/2018)
2. Barang tersebut termasuk BKP tetapi ada persyaratan yang belum dipenuhi oleh
pengusaha kawasan berikat / PDKB, maka dikenakan pembayaran PPN atau PPN
dan PPnBM (tidak dapat di kreditkan) (PASAL 35 AYAT (10) PER-19/BC/2018 & PASAL 25
AYAT (8) PMK no. 131/PMK.04/2018)
PASAL 36 PER-19/BC/2018
PASAL 25 PMK no. 131/PMK.04/2018
1. Barang tersebut bukan BKP maka tedak perlu membuat faktur pajak (PASAL 35 AYAT
(7) PER-19/BC/2018 & PASAL 25 AYAT (5) PMK no. 131/PMK.04/2018)
2. Barang tersebut termasuk bahan pengemas atau limbah dikecualikan dari PPN
dan PPnBM (PASAL 35 AYAT (11) PER-19/BC/2018 & PASAL 25 AYAT (9) PMK no.
131/PMK.04/2018)
KEWAJIBAN PERUSAHAAN
PENERIMA FASILITAS KAWASAN BERIKAT
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
KEWAJIBAN KAWASAN BERIKAT (I)
Pasal 14-16 PMK 131/2018, Pasal 16-20 Per Dirjen 19/2018
Kewajiban Penyelenggara Kawasan Berikat
Memasang tanda nama perusahaan yg dapat dilihat jelas oleh umum
Menyediakan ruangan, sarana kerja, dan fasilitas yg layak bagi petugas BC
Menyediakan sarana/prasarana dalam rangka pelayanan kepabeanan, berupa:
komputer dan media komunikasi data elektronik yg terhubung dg SKP DJBC
Menyampaikan laporan tertulis kepada Kantor Pabean jika ada PDKB yg belum
perpanjang waktu sewa lokasi maksimal 30 hari sebelum berakhir waktu sewa
Melaporkan kepada Kantor Pabean jika ada PDKB yg tidak beroperasi
Mengajukan permohonan perubahan izin KB kepada Kanwil atau KPUBC jika ada
perubahan data dalam izin KB
Membuat pembukuan/catatan serta menyimpan dokumen atas Barang Modal
dan peralatan yg dimasukkan untuk keperluan pembangunan/konstruksi dan
peralatan perkantoran KB
Menyimpan dan memelihara buku dan catatan serta dokumen yg berkaitan dg
kegiatan usaha selama 10 tahun
Menyelenggarakan pembukuan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yg
berlaku umum di Indonesia; dan
Menyerahkan dokumen yg berkaitan dg kegiatan KB apabila dilakukan audit oleh
DJBC dan/atau DJP sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
KEWAJIBAN KAWASAN BERIKAT (II)
Pasal 14-16 PMK 131/2018, Pasal 16-20 Per Dirjen 19/2018
Kewajiban Pengusaha KB atau PDKB
Memasang tanda nama perusahaan yg dapat dilihat jelas oleh umum
Menyediakan sarana dan prasarana untuk pertukaran data secara elektronik
Mendayagunakan IT Inventory yg merupakan subsistem dari sistem informasi akuntansi yg akan
menghasilkan informasi laporan keuangan, digunakan secara kontinu dan realtime serta dapat
diakses oleh DJBC serta DJP
Mendayagunakan CCTV yg dapat diakses secara realtime dan online oleh DJBC dan DJP serta
memiliki data rekaman minimal 7 hari sebelumnya
Mengajukan permohonan perubahan izin KB kepada Kanwil/KPUBC jika ada perubahan data dalam izin KB
Melakukan pencacahan (stock opname) dg mendapatkan pengawasan dari Kantor Pabean minimal sekali
dalam 1 tahun
Menyimpan dan memelihara buku dan catatan serta dokumen yg berkaitan dg
kegiatan usaha selama 10 tahun
Menyelenggarakan pembukuan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yg berlaku umum di Indonesia
Menyerahkan dokumen yg berkaitan dg kegiatan KB apabila dilakukan audit oleh DJBC dan/atau
DJP sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Menyampaikan laporan keuangan dan/atau laporan tahunan perusahaan kepada kepala Kantor Pabean; dan
Menyampaikan laporan dampak ekonomi KB paling sedikit memuat info mengenai nilai fasilitas fiskal, nilai
investasi, jumlah tenaga kerja, dan nilai pernjualan hasil produksi kepada kepala Kantor Pabean minimal 1
tahun sekali (Psl 24 Per Dirjen 19/2018)
KEWAJIBAN KAWASAN BERIKAT (III)
Pasal 14-16 PMK 131/2018, Pasal 16-20 Per Dirjen 19/2018
Kriteria Kelayakan Ruangan, Sarana Kerja dan Fasilitas bagi Petugas BC
memiliki akses untuk memonitor aktivitas pengeluaran dan pemasukan barang
memiliki akses untuk memonitor CCTV
tersedia sarana pendukung perkantoran seperti pengatur suhu ruangan (air conditioner),
meja kerja, kursi, lemari/ruang arsip
tersedianya komputer (personal computer) dan printer dengan spesifikasi teknis yang
mencukupi untuk menggunakan aplikasi-aplikasi perkantoran terkini dan dapat
dioperasikan dengan baik
tersedianya sarana komunikasi akses internet 24 (dua puluh empat) jam
sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan berupa ruang istirahat
dan toilet yang bersih dan memadai
PAPAN NAMA KAWASAN BERIKAT
TANGGUNG JAWAB KAWASAN BERIKAT
Tanggung Jawab
Penyelenggara KB,
Pengusaha KB,
dan/atau PDKB
Bea masuk dan/atau cukai dan PDRI yang terutang atas barang
impor yg berada atau seharusnya berada di KB
Cukai serta PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang atas
barang asal TLDDP yg berada atau seharusnya berada di KB
Pembebasan dari tanggung jawab
Meliputi selisih kurang yg terjadi akibat:
Penguapan atau penyusutan
Force majeure
a Musnah tanpa sengaja
b Diekspor dan/atau diekspor kembali
c Diimpor untuk dipakai dengan menyelesaikan kewajiban pabean, cukai, dan perpajakan
d Dikeluarkan ke Tempat Penimbunan Pabean
e Dikeluarkan ke TPB lainnya
f Dikeluarkan ke pengusaha di Kawasan Bebas yg mendapat izin Badan Pengusahaan Kawasan Bebas
g Dikeluarkan ke pengusaha di KEK atau kawasan ekonomi lain yg ditetapkan pemerintah; dan/atau
h Dimusnahkan dibawah pengawasan BC
LAIN – LAIN
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
JAM LAYANAN KAWASAN BERIKAT
Pasal 47 PMK 131/2018, Pasal 64 Per Dirjen 19/2018
Penyelenggara KB/Pengusaha KB/PDKB diberikan pelayanan
24 Jam 7 Hari oleh DJBC melalui SKP dan/atau oleh Pejabat BC
Kepala Kantor Pabean dapat melakukan pengaturan penugasan Pejabat
BC dalam rangka pelaksanaan pelayanan dengan mempertimbangkan:
➢
➢
➢
➢
profil risiko layanan Kawasan Berikat;
jam kerja pada Kawasan Berikat;
permohonan Kawasan Berikat; dan
ketersedian SDM Bea dan Cukai dan norma waktu beban kerja
PENDAMPINGAN
Pasal 47 PMK 131/2018, Pasal 64 Per Dirjen 19/2018
Upaya mendukung peningkatan investasi & efektivitas pelayanan operasional
Penyelenggara KB
Pengusaha KB
PDKB
Pendampingan
(Asistensi)
DJBC
DJP
Menunjuk minimal 1 (satu) orang
Perwakilan Resmi
PEMUSNAHAN DAN PERUSAKAN BARANG
Pasal 37 PMK 131/2018, Pasal 49-50 Per Dirjen 19/2018 Lampiran Huruf N
Barang dalam KB
(Sifat & Bentuk)
Tidak Dapat Dimusnahkan
Dapat Dimusnahkan
Persetujuan Kepala
Kantor Pabean
Pemusnahan Barang
Dibawah pengawasan
pejabat BC
Perusakan Barang
Berita Acara
BA Pemusnahan tidak dibuat dalam hal
barang berupa sisa pengemas atau limbah,
dan pemusnahannya di dalam KB
Merusak kegunaan/fungsi secara permanen dg
cara dipotong-potong atau dg cara lain
PERGUDANGAN DAN KONSOLIDASI BARANG EKSPOR
Dalam lokasi penyelenggaraan KB dapat
dilakukan usaha pergudangan
Tata cara pendirian sesuai ketentuan mengenai GB atau PLB
Barang hasil produksi
tujuan ekspor
+
Gudang Berikat
Barang dari KB lain
Penetapan Konsolidator oleh Kepala Kantor Pabean
sesuai ketentuan tentang konsolidator barang ekspor
Pengawasan Pejabat BC
Konsolidasi
Konsolidator bertanggungjawab atas pelaksanaan
konsolidasi barang ekspor
Dilakukan oleh Pengusaha KB/PDKB, yang:
❑ Melakukan sendiri konsolidasi ekspornya
❑ Memiliki kesamaan manajemen, badan hukum, bidang kegiatan, dan hasil produksi; atau
❑ Berada dalam 1 Penyelenggaraan KB dan memiliki bidang kegiatan dan hasil produksi
yang sama, dibuktikan dengan surat persetujuan Pengusaha Kawasan Berikat /PDKB
MONITORING DAN EVALUASI (I)
Pasal 48-49 PMK 131/2018, Pasal 65-66 Per Dirjen 19/2018 SE-12 Hal 2-6
Dirjen, Ka Kanwil,
Ka KPUBC, Ka Kantor Pabean
dan/atau pejabat BC yg ditunjuk
Monitoring
Evaluasi
Ka Kanwil/KPUBC
Izin KB
Secara periodik
Pengawasan rutin
Pemeriksaan sewaktu-waktu
Pemeriksaan sederhana
Hasil Monev Selisih Kurang
Hasil Monev
-
Musnah tanpa sengaja
❑ Tidak dipungut BM cukai, dan PDRI
❑ Dilakukan penyesuaian pencatatan dalam IT Inventory
Dapat dipertanggungjawabkan
❑ Ditagih BM, cukai, dan PDRI tanpa denda
❑ Dilakukan penyesuaian pencatatan dalam IT Inventory
Tidak dapat dipertanggungjawabkan
❑ Ditagih BM dan PDRI serta denda
❑ Terhadap BKC dikenakan denda sesuai ketentuan cukai
❑ Dilakukan penyesuaian pencatatan dalam IT Inventory
Karena kesengajaan serta terdapat
dugaan tindak pidana kepabeanan
❑ Dilakukan penanganan lebih lanjut sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
MONITORING DAN EVALUASI (II)
Pasal 48-49 PMK 131/2018, Pasal 65-66 Per Dirjen 19/2018 SE-12 Hal 2-6
+
Hasil Monev Selisih Lebih
Dapat dipertanggungjawabkan
❑ Dilakukan penyesuaian pencatatan dalam IT
Inventory
Karena kesengajaan serta terdapat
dugaan tindak pidana kepabeanan
❑ Dilakukan penanganan lebih lanjut sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
Penelitian secara mendalam dilakukan oleh Ka Kantor Pabean terhadap indikasi pelanggaran
kepabeanan dan/atau cukai atas pemasukan dan/atau pengeluaran barang ke dan/atau dari KB
Hasil penelitian
Ditemukan pelanggaran administratif
Pengenaan sanksi
Ditemukan bukti permulaan yang cukup telah terjadi
tindak pidana kepabeanan dan/atau cukai
Penyidikan
Jika Penanggungjawab KB terbukti melakukan tindak pidana kepabeanan dan/atau cukai yg telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan orang tersebut
merupakan WNA, Dirjen BC memberitahukan instansi yg berwenang menangani bidang keimigrasian untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan
PELAYANAN MANDIRI
Pasal 50 PMK 131/2018, Pasal 67 Per Dirjen 19/2018
Penetapan KB Mandiri oleh Kepala Kantor Pabean mempertimbangkan:
Self Managed Bonded
a. Profil risiko layanan rendah
b. KSWP valid
c. Memenuhi kriteria sebagai berikut:
Pelayanan Mandiri
➢ Memiliki sertifikat AEO dan/atau sertifikat lain yang menunjukkan kinerja
dan/atau manajemen perusahaan yang baik yang diterbitkan oleh
badan/lembaga yang berwenang
➢ Mendayagunakan IT Inventory sesuai kriteria dan dapat diintegrasikan
dengan SKP
➢ Memiliki kegiatan dengan volume tinggi dan memerlukan layanan
kepabeanan dan cukai 24/7
➢ Pertimbangan lain Kepala Kantor Pabean berdasarkan manajemen risiko
Pengadministrasian dan pelakatan tanda pengaman
Pengadministrasian dan pelepasan tanda pengaman
Pelayanan pemasukan barang
Pelayanan pembongkaran barang
Pelayanan penimbunan barang
Pelayanan pemuatan barang
Pelayanan pengeluaran barang
Pelayanan lainnya
SKP
Laporan
SKP
LARANGAN DAN PEMBATASAN
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
Larangan dan Pembatasan
Pasal 17-18 PMK 131/2018, Pasal 27-28 Per Dirjen 19/2018
Ketentuan Pembatasan di Bidang Impor dalam Kawasan Berikat
LDP
Out
In
TLDDP
Psl 17 & 18 (PMK-131) Psl 27 & 28 Per Dirjen 19/2018
Belum berlaku ketentuan pembatasan,
kecuali terkait dengan:
Kesehatan
Keamanan
Keselamatan
Lingkungan
Terhadap Penyelenggara KB/Pengusaha KB/PDKB,
berlaku ketentuan mengenai:
Pemasukan barang yg dilarang untuk diimpor
Ekspor barang yg dilarang ekspornya
sesuai dg ketentuan perundang-undangan
Tidak berlaku ketentuan pembatasan
Berlaku ketentuan pembatasan dalam hal:
a. Pengeluaran barang impor berupa
Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong
yang tidak diolah;
b. Pada saat pemasukannya belum
dipenuhi ketentuan pembatasan; dan
c. Instansi teknis terkait secara khusus
memberlakukan ketentuan pembatasan
pada saat pengeluaran barang dari
Kawasan Berikat
PEMBERITAHUAN PABEAN
DAN KOREKSI
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
Pemberitahuan Pabean
Pasal 39 PMK 131/2018, Pasal 52-53 Per Dirjen 19/2018
Penyelenggara KB
Pengusaha KB
PDKB
PPJK
Pemasukan ke KB
Pengeluaran dari KB
Pemberitahuan
Pabean
=
Khusus pemasukan barang
impor melalui PJT
Pengeluaran sisa pengemas
dan limbah ke TLDDP
KSWP
Dokumen Cukai
Dikecualikan
Dikecualikan
BKC dimasukkan /dikeluarkan
dari dan ke TLDDP
Menyampaikan laporan ke petugas BC
Selisih jumlah barang impor yg dibongkar dengan yg diberitahukan dalam Pemberitahuan Pabean
Selisih kurang dan tidak dapat membuktikan
kesalahan terjadi di luar kemampuan
-
Selisih lebih dan tidak dapat membuktikan
kesalahan terjadi di luar kemampuan
Wajib membayar bea masuk atas impor barang
yg kurang pada saat dibongkar + sanksi
Penyelenggara KB/Pengusaha KB/PDKB dikenai
sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan
+
PEMBATALAN EKSPOR
Pengusaha KB/PDKB dapat mengajukan permohonan pembatalan ekspor kepada
Kepala Kantor Pabean pemuatan dengan tata cara dan ketentuan mengikuti
peraturan perundang-undangan mengenai ekspor
Permohonan pembatalan ekspor disertai keterangan mengenai:
a. posisi barang saat diajukan pembatalan ekspor
b. rencana penimbunan barang setelah disetujui pembatalan ekspor, yaitu
❑ barang akan dimasukkan kembali ke KB
❑ barang akan ditimbun sementara di TPS sampai dengan pemuatan kembali barang
untuk diekspor
❑ barang akan ditimbun sementara di lokasi konsolidator barang ekspor sampai dengan
pemuatan kembali barang untuk diekspor; atau
❑ barang akan ditimbun sementara di luar TPS atau di luar KB disertai dengan alamat
yang jelas sampai dengan pemuatan kembali barang untuk diekspor
Download