Makalah Sejarah Komunikasi Visual Baroque Dibuat oleh : Oky Hari Akbar POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MEDAN DESAIN GRAFIS A SEMESTER 1 Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada kita semua sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dimana makalah ini membahas tentang Baroque. Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari banyak pihak sangat saya harapkan untuk menyempurnakan makalah ini. Akhirnya, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, saya harapkan makalah ini dapat bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi semua orang. i | Page DAFTAR ISI Kata Pengantar .................................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1. LATAR BELAKANG ...................................................................... 1 1.2. TUJUAN PENULISAN ................................................................... 1 1.3. RUMUSAN MASALAH .................................................................. 1 1.4. SISTEMATIKA PENULISAN ....................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2 2.1. MENGENAL BAGUNAN BAROQUE ......................................... 2 2.2. SEJARAH SENI RUPA ZAMAN BAROQEU ............................. 8 2.3. BAROQUE SCRIPT ........................................................................ 9 BAB III PENUTUP ............................................................................................ 10 3.1. KESIMPULAN............................................................................... 10 3.2. SARAN ............................................................................................ 10 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 11 ii | P a g e 1.1. BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Tidak diketahui secara pasti dari mana asal kata ‘baroque’, namun diperkirakan berasal dari bahasa Spanyol ‘barrueco’ yang berarti permata dengan bentuk tak beraturan. Arsitektur Baroque mulai berkembang pada abad ke-16, dan umumnya timbul karena perkembangan yang terjadi pada Gereja Katolik. Pada pertengahan abad ke-16 Gereja Katolik membuat gerakan untuk melawan perkembangan Protestanisme dan gerakan untuk lebih menyebarluaskan propaganda tentang Gereja Katolik. Salah satu cara untuk itu adalah dengan menekankan pentingnya bentukan seni pada Gereja. Di dalam Gereja, arsitektur dan patung, lukisan dan musik digabungkan dengan cara baru yang teatrikal untuk menekankan kepentingan ajaran Katolik sehingga dapat membuat pesan-pesannya lebih atraktif/menarik. 1.2. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah: 1. 2. 3. 4. 1.3. Untuk mempelajari tentang bagaimana bagunan pada zaman Baroque Untuk mempelajari tentang bagaimana bagunan pada zaman Rococo Untuk mempelajari sejarah tentang seni rupa pada zaman Baroque Untuk mempelajari sejarah tentang seni rupa pada zaman Rococo RUMUSAN MASALAH Adapun yang saya jelaskan di sini rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk bangunan pada zaman Baroque ? 2. Bagaimana bentuk bagunan pada zaman Rococo ? 3. Bagaimana bentuk huruf baroque script ? 1.4. SISTEMATIKA PENULISAN Makalah ini disusun dengan sistematika pembahasan yang meliputi : BAB 1 : PENDAHULUAN, menyajikan latar belakang masalah, tujuan penulisan, rumusan masalah, dan sistematika masalah. BAB 2 : PEMBAHASAN, bangunan pada zaman Baroque, sejarah seni rupa pada zaman Baruque, baroque script BAB 3 : PENUTUP, menyajikan kesimpulan dan saran. 1 | Page BAB II PEMBAHASAN 2.1. MENGENAL BAGUNAN BAROQUE Arsitektur Baroque muncul pertama kali di Roma, yang terdapat pada gaya bangunan gereja, istana dan bangunan umum. Pada hal tertentu, arsitektur Baroque dapat dikatakan sebagai perpanjangan dari arsitektur Renaissans. Keduanya mempunyai kubah (dome), kolom, pilaster, entablature dan komponen-komponen klasik lainnya. Yang berbeda pada arsitektur Baroque adalah kebebasan, kebebasan dalam menggabungkan komponen-komponen tersebut, yang dimana pada saat Renaisans kebebasan ini tidak dapat diterima. Dinding yang bergelombang merupakan fitur yang menakjubkan dari gerejagereja Baroque. Order raksasa, yang biasanya setinggi dua lantai, dan dinding raksasa mendominasi eksterior. Tebing layar-nya berbentuk lengkung kurva, ataupun lengkung yang mengarah ke atas bertemu pada puncaknya. Jendela-jendela besar berbentuk persegi panjang, dan jendela yang lebih kecil, yang mempunyai lebih banyak ornament, berbentuk lingkaran, setengah lingkaran, atau oval (bulat telur). Bentuk oval juga diterapkan pada bingkai pahatan dinding (frame 2 | Page wall carving). Denah lantai dasar biasanya juga berbentuk oval, yang merupakan bentuk geometris paling ‘bergerak’ (fluid) dan yang menciptakan rasa pergerakan (movement). Bentuk oval digunakan di seluruh bangunan. Saat memasuki gereja kesan teater menjadi lebih kuat. Para perancang gereja Baroque menginginkan orang yang datang untuk beribadah dapat merasakan bahwa mereka juga ikut dalam acara, agar mereka dapat mendengar dan melihat si pendeta dengan baik. Karena itu kebanyakan gereja Baroque tidak mempunyai kolom-kolom yang membagi gang samping (aisle) dan lorong tengah (nave), namun digantikan dengan kapel-kapel di bagian samping sepanjang dinding. Pada bagian interior, seperti pada eksterior, dinding bergelombang memberikan cita rasa pergerakan. Altar kaya dengan dekorasi dan baldachin di atasnya. Baldachin adalah semacam kanopi, umumnya berbentuk kubah, yang disangga oleh empat kolom yang juga kaya dengan dekorasi ukiran. Balkon, bagian tak terpisahkan dari teater, juga dapat ditemukan di gereja-gereja Baroque. Beberapa di antaranya dihiasi dekorasi 3 | Page ukiran-ukiran logam. Paduan usaha dari para arsitek, pelukis dan pemahat membuahkan hasil yang menawan. Langit-langit didekorasi dengan lukisan. Dekorasi dinding menggunakan stucco, dimana bahan ini adalah bahan yang fleksibel, sehingga membantu menciptakan garis-garis lengkung sebagai karakteristik Baroque. Gerejagereja Baroque mendapatkan cahaya dari sedikit sumber, umumnya dari kubah, baik kubah pusat ataupun kubah-kubah kecil di sekelilingnya. Efek dari pencahayaan, yang didapat dari jumlah cahaya yang tepat menyinari tempat yang tepat, merupakan bagian yang penting dari arsitektur gereja Baroque. Banyak karakteristik yang ditemukan di gereja Baroque dapat ditemukan di istana juga. Termasuk di dalamnya adalah fasade bergelombang, garis-garis ‘hidup’ (fluid) baik dalam konstruksi dan dekorasi, dan kaya akan dekorasi. Tangga monumental adalah fitur penting pada istana dan villa Baroque. Tangga-tangga ini mendominasi sirkulasi bangunan baik di ruang luar ataupun ruang dalam bangunan. 4 | Page Contoh bangunan periode Baroque 5 | Page 6 | Page 7 | Page 2.2. SEJARAH SENI RUPA ZAMAN BAROQEU Baroque berasal dari bahasa Romawi yang berarti tidak beraturan atau menyimpang. Gerakan ini dipelopori oleh Michael Angelo dan Palladio pada pertengahan abad 16 sebagai awal pengaruh seni Itali di dataran Eropa. Ciri utama seni rupa Barok adalah adanya kebebasan seniman untuk mengekspresikan diri melalui karya-karyanya dan karyanya lebih hidup serta lukisan lebih cemerlang dan warnawarna bercahaya. Salah satu seniman Barok adalah Peter Paul Rubens (1577 - 1640) melukis laki-laki penuh dengan otot dan kesan tokoh-tokoh perkasa. Dari zaman inilah lahir aliran seni klasik yang menampilkan bentuk-bentuk anaatomi lebih ideal. Dikarenakan karyanya yang bergaya Barok tersebut, Rubens dikenal sebagai pelopor seni rupa Barok. Berikut merupakan ciri Seni Rupa Barok : Dalam segi arsitektur, Barok menggunakan warna-warna cerah,bermotif rumit,serta berkesan keagungan dan kemuliaan. Dalam segi Lukisan, menampilkan drama yang hebat, kebanyakan bertema kegamaan dan intensitas cahaya serta bayangan gelap. Dalam segi patung, Barok menampilkan pose yang memutarkan badannya, pose tidak terlalu di buat seimbang dan kebanyakan di buat dari marmer. Dalam segi dekorasi, Barok menggunakan bentuk yang simetris dan di rancang seimbang,motifnya memakai bentuk-bentuk dasar seperti lingkaran. Dalam segi perabotan, terkesan berat karena bentuknya yang besar,terkadang ada kursi yang di tempel di dinding hingga sulit di pindahkan. Dalam segi musik, ornamentik musik di serahkan secara spontan kepada pemain untuk improvisasi. Di abad ke-18, pengaruh gaya Barok dalam seni lukis, patung, dan bangunan mulai menunjukkan tingkat penurunan. Ini dikarenakan gaya Barok sudah mencapai puncaknya. Kemudian gaya baru bernama Gaya Rokoko dinilai sebagai "penyelewengan" gaya Barok yang telah jenuh. 8 | Page 2.3. BAROQUE SCRIPT Seni visual, termasuk desain grafis dimasa Renaissance, banyak sekali dipengaruhi oleh prinsip-prinsip yang berbasis pada harmoni, proporsi, dan keseimbangan terhadap kontras ruang dan warna. Sebaliknya, rancangan huruf dalam Baroque, pada abad ke-17 sampai dengan abad ke-19 memiliki tendensi kepada sani kaligrafi. Desain huruf dipenuhi dipenuhi oleh hiasan serta ornament dari kolaborasi garutan-garutan garis yang memberikan kesan mewah. Rancangan dalam penulisan huruf Broque dipengaruhi oleh perkembangan perangkat yang dimulai pada awal abad ke-16. Perubahan dari pena berujung lebar menjadi perangkat tulis yang lancip, mulai dari pena bulu angsa hingga bena baja yang memungkinkan terciptanya guratan garis yang sangat tipis. 9 | Page BAB III PENUTUP 3.1. KESIMPULAN Gaya Barok berkembang pada abad ke-16 yang dirintis oleh Michael Angelo dan Palladio. Dalam bahasa Romawi, Barok (barroque) mempunyai arti tidak beraturan. Masa Barok dikenal dengan nama masa Klasik Akademik karena banyak bermunculan tempattempat pendidikan para calon seniman. Gaya ini dimulai sekitar 1600 di Roma dan menyebar ke sebagian wilayah Eropa. Gaya Barok menggunakan gerak yang dilebihlebihkan dan detail yang jelas, serta mudah ditafsirkan untuk menghasilkan drama, ketegangan, semangat yang hidup dan keagungan dalam seni patung, lukisan dan musik. Tema yang banyak dipilih oleh gaya Barok ini adalah tema keagamaan, kerajaan dan keluarganya. 3.2. SARAN Saran yang kami usulkan dari teori yang kami sajikan adalah sebagai berikut : a. Sebagai generasi muda terus mengenal sejarah peradaban di dunia b. Menjaga sejarah agar tetap diketahui dan tidak punah c. Saran untuk peneliti selanjutnya disarankan kepada peniliti selanjutnya untuk lebih memperluas materi yang disajikan seperti sistem pemerintahan, kepercayaan, dll. 10 | P a g e DAFTAR PUSTAKA https://atpic.wordpress.com/2011/03/02/arsitektur-baroque-akhir-abad-16m-pertengahanabad-18m/ https://www.academia.edu/24360053/SEJARAH_SENI_RUPA_ZAMAN_BAROK 11 | P a g e