I. II. III. Identitas Mata Kuliah Nama mata kuliah : Hukum Acara Peradilan Agama Status mata kuliah : Pilihan Satuan Kredit Semester (SKS) : 2 SKS Kode mata kuliah : 01040024 Semester : V (lima) Dosen. : Drs. Hasan Basri Harahap, SH ., MH Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah Hukum Acara Peradilan Agama merupakan mata kuliah pilihan, dengan bobot 2 SKS. Mata kuliah ini membahas arti hukum dari segi formil, yaitu hukum yang mengatur bagaimana cara mempertahankan agar hukum islam materiil dapat berjalan dengan baik dalam arti hukum materiil tetap ditaati. Mata kuliah ini mengandung pengetahuan praktis penyelesaian perkara islam yang sering dihadapi dalam masyarakat melalui penyelesaian secara litigasi, yaitu melalui lembaga peradilan. Perkuliahan akan diawali dengan kontrak perkuliahan, yang dilanjutkan dengan lecture dan tutorial. 1. Pertemuan Pertama Lecture 1 : Pengertian, asas-asas, sumber hukum, susunan badan kekuasaan pengadilan, tuntutan hak, gugatan lisan dan gugatan tertulis, isi permohonan, isi gugatan, penggabungan , kompetensi peradilan dan upaya untuk menjamin hak. 2. Pertemuan Keempat Lecture 2 : Penjelasan tentang acara istimewa : pemanggilan secara patut, gugatan gugur, putusan verstek, media litigasi, proses jawab menjawab : perubahan dan pencabutan gugatan, jawaban gugatan, replik, duplik dan masuknya pihak ketiga. 3. Pertemuan Kedelapan Lecture 3: pengertian, asas-asas pembuktian,pembagian beban pembuktian dan jenis alat-alat bukti 4. Pertemuan Kesebelas Lecture 4 : Putusan : pengertian, sistematika, jenis-jenis putusan dan kekuatan putusan. Upaya hukum : upaya hukum biasa dan upaya hukum luar biasa. Pelaksanaan putusan : Pengertian pelaksanaan putusan, jenisjenis pelaksanaan putusan, sita eksekusi, perlawanan terhadap sita eksekusi. IV. Organisasi Perkuliahan (Materi Perkuliahan) 1. Pendahuluan 1.1 Pengertian 1.2 Asas-asas 1.3 Sumber Hukum 1.4 Susunan Badan Kekuasaan Peradilan 2. Tindakan persiapan sebelum sidang 2.1 Tuntutan Hak 2.2 Gugatan lisan dan tertulis 2.3 Isi permohonan dan isi gugatan 2.4 Komulasi/penggabungan 2.5 Kompetensi peradilan 2.6 Upaya untuk menjamin hak 3. Acara istimewa 3.1 Pemanggilan secara patut 3.2 Gugatan gugur 3.3 Putusan verstek 4. Proses jawab menjawab 4.1 Perubahan dan pencabutan gugatan 4.2 Jawaban gugatan 4.3 Replik duplik 4.4 Masuknya pihak ketiga 5. Pembuktian 5.1 Pengertian 5.2 Pembagian beban pembuktian 5.3 Asas-asas pembuktian 5.4 Alat-alat bukti 6. Putusan 6.1 Pengertian 6.2 Sistematika putusan 6.3 Jenis-jenis putusan 6.4 Kekuatan putusan 7. Upaya hukum 7.1 Upaya hukum biasa 7.2 Upaya hukum luar biasa 8. Pelaksanaan putusan 8.1 Pengertian 8.2 Jenis-jenis Pelaksanaan putusan V. Tujuan Mata Kuliah Dengan memahami proses beracara dalam Hukum Acara Peradilan Agama mahasiswa dapat dengan mudah menentukan, menerapkan, menggali serta memecahkan dan menyelesaikan perselisihan menurut Hukum Islam/Hukum Acara Peradilan Agama. VI. Metode dan Strategi Perkuliahan Metode Perkuliahan → Perkuliahan ini menggunakan metode Problem Based Learning (PBL). Oleh karenanya mahasiswa dituntut untuk lebih banyak belajar mandiri, strategi pembelajaran dengan tanya jawab, tugas-tugas terstruktur dan mandiri, diskusi kelompok dan permainan peran. Pada awal perkuliahan perlu digali kemampuan dasar mahasiswa atas mata kuliah hukum acara yang mereka miliki dengan cara memberikan permasalahanpermasalahan yang mungkin dihadapi di masyarakat. Tugas-tugas dan diskusi berikutnya setelah perkuliahan berjalan dan menjelang berakhit bertujuan untuk menggali kemampuan mahasiswa dalam hal menemukan materi perkuliahan dengan belajar sendiri, diskusi kelompok serta diskusi paripurna dlam kelas. Pada akhirnya perlu diadakan evaluasi dengan cara memberikan ujian tulis. Strategi Pembelajaran → kombinasi perkuliahan, 40 % untuk perkuliahan (lecture) dan 60 % tutorial. 1 (satu) kali UTS dan 1 (satu) kali UAS jumlah keseluruhan adalah 14 (empat belas) kali pertemuan. Pelaksanaan Perkuliahan dan Tutorial → perkuliahan dilaksanakan sebelum UTS dan sesudah UTS. Sebelum UTS, perkuliahan (lecture) 2 (dua) kali pertemuan dan untuk tutorial 4 (empat) kali tutorial, 1 (satu) kali untuk UTS. Setelah UTS, 2 (dua) kali perkuliahan (lecture) dan 4 (empat) kali tutorial, 1 (satu) kali untuk UAS. Strategi Perkuliahan → Perkuliahan berkaitan dengan pokok bahasan akan dipaparkan dengan alat bantu media berupa white board, power point slide, serta penyiapan bahan bacaan tertentu yang dapat diakses oleh mahasiswa. Sebelum perkuliahan, mahasiswa sudah mempersiapkan diri (self study), mencari bahan/materi, memahami dan membaca pokok bahasan yang akan dikuliahkan dengan panduan (guidance) dalam block book. Pada akhir perkuliahan diberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas terhadap materi tadi (ruang tanya jawab) Tutorial → Untuk kelas besar (diatas 20 orang) mahasiswa dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok 1 (satu) sebagai penyaji, Kelompok 2 (dua) sebagai penyanggah dan kelompok 3 (tiga) tarung bebas. Penyaji harus menyampaikan presentasi secara merata, penilaian individu ini diberikan secara adil oleh tutor. VII. Tugas-tugas Mahasiswa diwajibkan untuk membuat tugas mandiri, terstruktur baik secara berkelompok maupun perorangan sebagaimana ditentukan dalam block book. Tugastugas perorangan harus dikumpulkan dan tugas kelompok harus dipresentasikan dalam power point, terutama setelah memasuki materi gugatan, proses tanya jawab, pembuktian, putusan, upaya hukum dan eksekusi. VIII. Ujian-ujian Ujian dilakukan 2 kali dalam satu semester yakni UTS dan UAS. Ujian dilakukan dalam bentuk tertulis dalam bentuk ujian essay. Namun dimungkinkan melakukan ujian lisan terhadap mahasiswa yang tidak ikut ujian tulis, dan harus mendapat persetujuan Bapak Pembantu Dekan I. IX. Penilaian Penilian atas mata kuiah hukun acara peradilan agama ini meliputi kahadiran 75%, penilaian soft skills dan hard skills. Penilaian hard skills dilakukan atas nilai tugas – tugas, UTS dan UAS dengan perhitungan sesuai Buku Pedoman Fakultas Hukum sbb : NA = TT + UTS 2 + 2 (UAS) 3 Penilaian soft skills ( sikap dan prilaku ) dilakukan berdasarkan pengamatan dalam perkuliahan tatap muka, diskusi baik kelompok maupun pleno, disiplin mengumpul tugas – tugas serta pada saat ujian berlangsung. Penggabungan antara NA sebagai hard skills dengan nilai soft skills menjadi nilai akhir study. X. Bahan Bacaan 1. Roihan A Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama, Rajawali Press, Jakarta 2. Yahya Harahap, Kedudukan, Kewenangan dan Acara Peradilan Agama, Sinar Grafika, Jakarta 3. ----------------------, Hukum Acara Perdata, Sinar Grafika, 2008 4. R.M Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata, Liberty, Yogyakarta 5. Mukti Artho, 1998, Praktek perkara perdata pada peradilan agama, Pustaka Pelajar, Yogyakarta 6. Mahkamah Agung RI, Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama (Buku II) 7. Afandi Mansur, Peradilan Agama Setrategi dan Taktik Membela Perkara di Pengadilan Agama, Setara Press, Malang 8. Gatot Supramono, Hukum Pembuktian di Peradilan Agama, Alumni Bandung, 1993. 9. I Ketut Tjukup SH MH. Dkk. Diktat Hukum Acara Perdata. 10. Prof. Soebekti, Kitab Undang Undang Hukum Perdata. 11. Undang- Undang No. 7 Tahun l987, Undang-Undang tentang Peradilan Agama. 12. Undang-Undang No. 3 Tahun 2006, perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1987 tentang Peradilan Agama. XI. Persiapan Proses Perkuliahan a. Mahasiswa wajib memiliki block book Hukum Acara Peradilan Agama b. Mahasiswa sudah mempersiapkan materi kuliah sehingga proses perkuliawhan dan tutorial dapat terlaksana dengan baik dan lancer XII. PERTEMUAN-PERTEMUAN