Uploaded by User60644

Dasar yuridis bagi negara Indonesia sebagai negara hukum tertera pada Pasal 1 ayat

advertisement
Dasar yuridis bagi negara Indonesia sebagai negara hukum tertera pada Pasal 1 ayat (3) UUD
Negara RI 1945 (amandemen ketiga), “Negara Indonesia adalah Negara Hukum” Konsep negara
hukum mengarah pada tujuan terciptanya kehidupan demokratis, dan terlindungi hak azasi
manusia, serta kesejahteraan yang berkeadilan. Bukti lain yang menjadi dasar yuridis bagi
keberadaan negara hokum Indonesia dalam arti material, yaitu pada: Bab XIV Pasal 33 dan
Pasal 34 UUD Negara RI 1945, bahwa negara turut aktif dan bertanggungjawab atas
perekonomian negara dan kesejahteraan rakyat.
Di Indonesia, istilah negara hukum secara konstitusional telah disebutkan pada UUD 1945.
Penggunaan istila negara hukum mempunyai perbedaan antara sesudah dilakukan amandemen dan
sebelum dilakukan amandemen. Sebelum amandemen UUD 1945, yang berbunyi bahwa " Indonesia
adalah negara yang berdasar atas negara hukum". Sedangkan setelah dilakukannya amandemen
UUD 1945 yaitu "Negara Indonesia adalah negara hukum." istilah negara tersebut dimuat dalam
UUD 1945 pasal 1 ayat (3). Meskipun ada perbedaan UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen
pada hakikatnya keduanya mempunyai tujuan yang sama yaitu menjadikan Negara Indonesia
sebagai negara hukum
Perbedaan
Mahkamah Agung
Mahkamah
Konstitusi
Kewenangan
Menurut
UUD
1945
1.mengadili pada
tingkat kasasi
2.menguji
peraturan
perundangundangan
di
bawah undangundang terhadap
undang-undang
3.mempunyai
kewenangan lain
yang
diberikan
undang-undang
(Pasal 24A ayat [1]
UUD 1945)
1.
mengadili
pada
tingkat
pertama
dan
terakhir
yang
putusannya
bersifat
final
untuk
menguji
undang-undang
terhadap
Undang-Undang
Dasar
2. memutus
sengketa
kewenangan
lembaga negara
yang
kewenangannya
diberikan
oleh
UUD
3. memutus
pembubaran
partai politik
4. memutus
perselisihan
tentang
hasil
pemilihan umum
(Pasal 24C ayat [1]
UUD 1945)
Tugas
dan
Wewenang
menurut
Undang-Undang
yang
Mengaturnya
MA bertugas dan
berwenang
memeriksa
dan
memutus (Pasal 28
ayat [1] UU MA):
1. permohonan
kasasi
Henry
P.
Panggabean dalam
bukunya
yang
berjudul Fungsi
Mahkamah
Agung
dalam Praktik Seharihari menjelaskan
bahwa peradilan
kasasi dapat diartikan
memecahkan
atau
membatalkan
putusan
atau
penetapan
pengadilanpengadilan
karena
dianggap
mengandung
kesalahan
dalam
penerapan
hukum.
Fungsi dari kasasi itu
sendiri
adalah
membina
keseragaman dalam
penerapan
hukum
dan menjaga agar
semua hukum dan
UU di seluruh wilayah
negara
diterapkan
secara tepat dan adil
(hal. 82).
2. sengketa
tentang
kewenangan
mengadili
MA
memutus
pada
tingkat
pertama
dan
terakhir
semua sengketa
kewenangan
mengadili:
a.
Antara
pengadilan di
lingkungan
peradilan
yang
satu
dengan
pengadilan di
lingkungan
peradilan
yang lain
b.
Antara
dua
pengadilan
yang
ada
dalam daerah
hukum
pengadilan
tingkat
banding yang
berlainan
dalam
lingkungan
peradilan
yang sama
c.
Antara
dua
pengadilan
tingkat
banding
di
lingkungan
peradilan
yang
sama
atau
antar
lingkungan
peradilan
yang
berlainan
(Pasal 33 UU
MA)
3. permohonan
peninjauan
kembali
putusan
pengadilan
yang
telah
memperoleh
kekuatan
hukum tetap
Permohonan
peninjauan
kembali
merupakan upaya
hukum luar biasa.
Dalam hal ini MA
mengadakan
koreksi
terakhir
terhadap putusan
pengadilan yang
mengandung
ketidakadilan
karena kesalahan
dan
kekhilafan
hakim (ibid, hal.
110).
4. pengujian
peraturan
perundangundangan
di
bawah undangundang
terhadap
undangundang. (Pasal
31 UU 5/2004)
TUGAS, WEWENANG, HAK MAHKAMAH
KONSTITUSI DAN MAHKAMAH AGUNG
Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan
kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan pengadilan guna menegakkan hukum
dan keadilan. Kedudukan MK diatur dalam Pasal 24C Amendemen UUD 1945 dan lebih
lanjut diatur dengan UU No. 24 tahun 2004.
Tugas Mahkamah Konstitusi ( MK ) :
•
Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai digaan
pelanggaran oleh Presiden dan Wakil Presiden Menurut UUD 1945.
•
memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya diberikan oleh
UUD 1945
•
memutus pembubaran partai politik dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan
Umum.
•
Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya bersifat
final
•
untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Ungang Dasar,
Wewenang Mahkamah Konstitusi ( MK ) :
•
Menguji Undang-Undang terhadap UUD 1945
•
Memutus perselisihan tentang hasil Pemilu
•
Memutus pembubaran partai politik
•
Memutus sengketa kewenangan antara lembaga-lembaga Negara, yang kewenangannya
diberikan oleh UUD 1945
Kewajiban Mahkamah Konstitusi ( MK ) :
Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden diduga:
1.
Telah melakukan pelanggaran hukum berupa
a) penyuapan
b)korupsi
c) penghianatan terhadap negara
d) atau tindak pidana lainnya
2.
atau perbuatan tercela, dan/atau
3.
tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden atau Wakil Presiden sebagaimana
dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Hak Mahkamah Konstitusi ( MK ) :
•
Kesatuan masyarakat hukum adat (untuk pengujian UU)
•
Perorangan warga negara Indonesia (untuk pengujian UU)
•
Pemerintah (untuk pembubaran partai politik)
•
Peserta pemilihan umum, baik pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD, maupun
pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden (untuk perselisihan hasil pemilu)
•
Badan hukum publik atau privat (untuk pengujian UU)
•
Lembaga negara (untuk pengujian UU dan sengketa antar lembaga)
Fungsi Mahkamah Konstitusi ( MK ) :
•
menjaga konstitusi guna tegaknya prinsip konstitusionalitas hukum.
•
untuk menjamin tidak akan ada lagi produk hukum yang keluar dari koridor konstitusi
sehingga hak-hak konstitusional warga terjaga dan konstitusi itu sendiri terkawal
konstitusionalitasnya Untuk menguji apakah suatu undang-undang bertentangan atau tidak
dengan konstitusi.
•
pengujian undang-undang itu tidak dapat lagi dihindari penerapannya dalam
ketatanegaraan Indonesia sebab UUD 1945 menegaskan bahwa anutan sistem bukan lagi
supremasi parlemen melainkan supremasi konstitusi.
Mahkamah Agung
Mahkamah Agung adalah pemegang kekuasaan kehakiman yang merdeka, artinya terlepas
dari pengaruh kekuasaan pemerintah. Undang-undang yang mengatur tentang kekuasaan
kehakiman adalah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.
Tugas atau fungsi Mahkamah Agung adalah sebagai berikut :
1.
Melakukan pengawasan tertinggi terhadap penyelenggaraan peradilan di semua
lingkungan peradilan dalam menjalankan kekuasaan kehakiman
2.
Mengawasi tingkah laku dan perbuatan para Hakim di semua lingkungan peradilan
dalam menjalankan tugasnya.
3.
Mengawasi dengan cermat semua perbuatan para hakim di semua lingkungan
peradilan.
4.
Untuk kepentingan negara dan keadilan Mahkamah Agung memberi peringatan,
teguran dan petunjuk yang dipandang perlu baik dengan surat tersendiri, maupun dengan
surat edaran.
Wewenang Mahkamah Agung (dalam lingkungan peradilan) adalah sebagai berikut:
1.
Memeriksa dan memutus permohonan kasasi, (terhadap putusan Pengadilan Tingkat
Banding atau Tingkat Terakhir dari semua Lingkungan Peradilan),
2.
Memeriksa dan memutus sengketa tentang kewenangan mengadili,
3.
Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali putusan Pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap,
4.
Menguji secara materiil hanya terhadap peraturan perundang-undangan di bawah
undang-undang,
5.
Meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis peradilan dari
semua Lingkungan Peradilan,
6.
Memberi petunjuk, teguran, atau peringatan yang dipandang perlu kepada Pengadilan
di semua Lingkungan Peradilan, dengan tidak mengurangi kebebasan Hakim dalam
memeriksa dan memutus perkara,
7.
Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali pada tingkat pertama dan
terakhir atas putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Tugas dan kewenangan lain (di luar lingkungan peradilan) dari Mahkamah Agung, adalah
sebagai berikut:
1.
Menyatakan tidak sah semua peraturan perundang-undangan dari tingkat yang lebih
rendah dari pada undang-undang atas alasan bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang lebih tinggi.
2.
Memutus dalam tingkat pertama dan terakhir, semua sengketa yang timbul karena
perampasan kapal asing dan muatannya oleh kapal perang Republik Indonesia berdasarkan
peraturan yang berlaku.
3.
Memberikan nasihat hukum kepada Presiden selaku Kepala Negara dalam rangka
pemberian atau penolakan grasi.
4.
Bersama Pemerintah, melakukan pengawasan atas Penasihat Hukum dan Notaris.
5.
Memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum baik diminta maupun
tidak kepada lembaga Tinggi Negara yang lain.
Dalam hal kasasi, yang menjadi wewenang Mahkamah Agung adalah membatalkan putusan
atau penetapan pengadilan-pengadilan dari semua Lingkungan Peradilan karena :
1.
Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang,
2.
Salah menerapkan atau karena melanggar hukum yang berlaku,
3.
Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan
yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan.
Kekuasaan Mahkamah Agung ( MA ) :
1.
memeriksa dan memutus
a)permohonan kasasi;
b) sengketa tentang kewenangan mengadili;
c) permohonan peninjauan kembali putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.
2.
memberikan pertimbangan dalam bidang hukum baik diminta maupun tidak, kepada
Lembaga Tinggi Negara.
3.
menguji secara materiil hanya terhadap peraturan perundang-undangan di bawah
undang-undang.
4.
memberikan nasehat hukum kepada Presiden selaku Kepala Negara untuk pemberian
atau penolakan grasi.
5.
melaksanakan tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.
Hak Mahkamah Agung (MA) :
•
Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundangundangan di
bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang
diberikan oleh undang-undang;
•
memberikan pertimbangan dalam hal presiden memberi grasi dan rehabilitasi.
•
mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi.
Download