KEFARMASIAN OBAT PERMENKES NO 35 TAHUN 2014 Bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk : mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia ISTILAH OBAT Obat Generik Berlogo • Obat jadi dg nama dagang yg terdaftar atas nama si pembuat / yg dikuasakannya dan dijual dlm bungkus asli pabrik yg memproduksinya. Obat Generik • Obat dg nama resmi yg ditetapkan dlm FI utk zat berkhasiat yg dikandungnya PENGGOLONGAN OBAT • Obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter • Obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli tanpa resep dokter dan disertai dengan tanda peringatan • Obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter • Termasuk narkotika dan psikotropika Obat Bebas Bebas Terbatas Obat Keras NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA NARKOTIKA PSIKOTROPIKA Suatu zat atau obat yg berasal dr tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yg dpt menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dpt menimbulkan ketergantungan Zat atau obat baik alamiah mapun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Gol 1 Papaver somniverum L, Cannabis sp, Heroin Gol 2 morfin, petidin Gol 3 Kodein Gol 1 DOB (Brolamfetamine) Gol 2 Amfetamin, sekobarbital Gol 3 Fenobarbital Gol 4 Bromazepam, diazepam, meprobamat, nitrazepam ``e`e````e```e ANALGETIK Penghilang nyeri Menghambat sintase PGS ditempat yan sakit Parasetamol : Ketika Nyeri dan demam Metamphiron Ketika nyeri pasca operasi Asam Mefenamat Ketika nyeri keram perut Parasetamol Metampiron Asam mefenamat Indikasi Nyeri, demam. Nyeri pasca operasi Mild and moderate pain, dismenorea Dosis D : 325-650 mg (3-4x) A: 10-15 mg/kg 500 mg setiap 6-8 jam (max: 2 g) 500 mg , max: 1 minggu ES Rash, hipersensitivitas, agranulositosis mual muntah diare pusing perdarahan lambung IO Alkohol, food (absorpsi menurun) Contoh Sanmol, Panadol antikoagulan oral, antihipertensi Biomega Mefinal ANTIINFLAMASI Merupakan obat yang mengatasi Radang ANTIINFLAMASI STEROID Ibuprofen Na Diklofenak Piroksikam Indikasi Inflamasi, nyeri, demam spondilitis ankilosa, nyeri pasca operasi dan inflamasi stlh oprasi gigi dan ortopedi OA, RA Dosis 200 mg setiap 4-6 jam (maximum: 1200 mg/24 hours) 100-150 mg/hari dlm 2-3 dosis terbagi 10-20 mg/day once daily (max: 20 mg) ANTIINFLAMASI NONSTEROID Dexamethasone Indikasi Inflamasi, nyeri, demam Prednisone Inflamasi, nyeri, demam Metil predisolon Inflamasi, nyeri, demam BATUK DAN FLU Batuk : Respon alami dari tubuh sebagai sitem pertahan nafas jika ada gangguan dari luar Flu Infeki virus yang menyerang sistem pernafasan BATUK DAN FLU Flumin Kand PCT, PP, CTM Indikasi Dosis Alpara PCT, DMP, PP, CTM Tera-F Ambroxol PCT, GG, PP, CTM Ambroxol Flu tanpa Flu disertai batuk batuk kering Flu disertai batuk berdahak Sbg sekretolitik pada gang sal napas akut dan kronis, bronitis kronik dan asmatikus 1 tablet 3x sehari 1 tablet 3x sehari 1 tablet 3x sehari 1 tablet 3x sehari ANTIHISTAMIN Untuk mengatasi segala macam alergi CTM Loratadin Indikasi Rinitis alergi Rinitis alergi, urtikaria Dosis Anak : 1 mg (max: 6mg/hari) Dewasa : 4 mg (max: 24 mg/hari) setiap 4-6 jam Durasi: >24 jam Anak : 5 mg satu kali sehari (max: 5 mg) Dewasa: 10 mg (max: 10 mg) ES Ngantuk, lemas Hipersensitivitas, diare KI - hipersensitivitas Peringatan Don’t use in children <4 years of age Efek pada sal nafas , hati hati pasien asma, Hamil dan menyusui Gangguan hati dan ginjal Menyusui Don’t use in children <4 years of age IO Obat depresi Cimetidin, ketokonazol, antibiotika makrolida (klaritro dan eritriomisin) OBAT LAMBUNG Antasida Indikasi Peptik ulser, maag Dosis Ranitidine Omeprazole Ulser lambung dan usus Ulser lambung dan usus 75-150 mg (2x sehari) 20 mg /hari pada pagi hari 1 jam sebelum makan ( tidak lebih dari 14 hari) ES Konstipasi, diare, kembung Sakit kepala Diare, mual, mual, rash, pusing KI CHF, gagal ginjal, sirosis Hipersensitivitas, obat lain yg menurunkan asam lambung hipersensitivitas Peringat an Gangguan ginjal Hamil dan menyusui Gangguan hati Hipomagnesium (spasme otot, detak jantung iregular, ) Menyusui Penyakit hati IO Aspirin, susu Antasida, alkohol, benzodiazepin, warfarin Sukralfat (30 menit sebelum sukralfat) OBAT DIARE Attapulgite Dosis 1200-1500 mg/dose; max: 8400 mg/day. 3-6 years: 300 mg max: 2100 mg/day 6-12 years: 600-750 mg/dose; max: 4500 mg/day ES Loperamide Dewasa: 4 mg lalu 2 mg (jgn lbh dari 8 mg/hari) Lebih dari 24 jam blm sembuh, ke dokter Rasa tidak nyaman pada sal cerna, mulut kering, muntah mual KI konstipasi Hipersensitiv, konstipasi Peringatan Do not use for >2 days. If diarrhea persists, consult healthcare provider. Dosage not established in children <3 years of age. Selang waktu 2-3 jam bila sdang minum obat lain Don’t use in patients with acute dysentery, (high fever and blood in stools) Not recommended for children <2years of age MUAL DAN MUNTAH Domperidon Metoclopramide Dosis 10 mg 3x1 (15-30 menit sblm makan) 10-15 mg bisa sampai 4x sehari (30 menit sblm makan atau bedtime) ES Kram perut Ngantuk, lemah, lesu, gelisah, gangguan sal cerna KI Jika stimulasi thd motilitas ambung dianggap membahayakan Kejang, intoleransi, hemoragi lambung, perdarahan Peringatan Bayi, kehamilan dan laktasi Hindari penggunaan >12 minggu Pasien gangguan ginjal Menyusui Dpt sebakan tardive dyskinesia IO Antikolinergik , antasida (sesudah mkan) Parasetamol, obat depresan SSP, analgesik narkotik, alkohol, tetrasiklin, fenotiazin, MAO inhibitor ANTISPASMODIK Spasminal dan Feminax Spasminal Feminax Kandungan Metampiron, Ekstrak beladona, papaverin : Ekstrak Hiosiami 19 mg hidroklorida Indikasi : untuk mengurangi rasa sakit pada waktu haid (disminorea) dan pada kolik. Indikasi Untuk meringankan rasa sakit yang disertai dengan kolik ( spasme). Untuk mengurangi rasa sakit pada waktu haid (dismenorea) dan pada kolik. Dosis 1 tablet setiap 6-8 jam, maksimal 4 tablet Dewasa 3 x sehari 1-2 tablet Anak-anak 10-16 tahun 3 x sehari 1 tablet KI Penderita hipersensitif. Penderita dengan insufisiensi hati. Wanita hamil dan menyusui. Penderita dengan tekanan darah sistolik kurang dari 100 mm Hg. Penggunaan dalam jangka waktu lama pada penderita hati dan ginjal ES Hipersensitivitas, agranulositosis, Peringatan Hati hati pada pasien kelainan darah, gnag ginjal, hati, tidak untuk jangka panjang OBAT ASMA Salbutamol • Indikasi: bronkospasme pd semua jenis asma bronkial, • • • • • • bronitis kronis, emfisema Mekanisme Kerja : merangsang reseptor β2 adrenegik terutam pada otot bronkus, menyebakan dilatasi. Efek samping : Pemakaian dosis besar dapat menyebabkan tremor, takikardi Perhatian: HT, gang fungsi KV, DM, hamil dan laktasi Hindari dikonsumsi oleh wanita hamil trisemester pertama, karena bersifat teratogenik Dosis: Adult 2-4 mg/dose 3-4 times/day; maximum dose not to exceed 32 mg/day (divided doses) Anak ; 2-6 thn : 0,1-0,2/kg 3x1 , 6-12 thn: 2 mg , >12thn : 2-4 mg • should be administered with water 1 hour before or 2 hours after meals. OBAT TOPIKAL • MOLAKRIM nyeri • Indikasi : • Mengurangi pegal & nyeripunggung, sakit kepalakarena kekakuan otot leher, linu & pegel pada kaki & leher rasa sakit karena terkilir & nyeri pada otot. • Kontra Indikasi: • Jangan digunakan pada luka terbuka • HIDROKORTISON inflamasi (radang) • COUNTERPAIN nyeri otot, nyeri sendi, memar, cedera saat olahraga BIOPLASENTON luka bakar • Komposisi : • Tiap tube • Mempunyai aksi stimulasi pada prosesmetabolik di dalam sel, peningkatan regenerasi sel, dan penyembuhan luka. mengandung: • Ekstrak plasenta dari sapi10% • Neomycin sulfate 0,5% • Jelly base q.s DIURETIK, HIPERTENSI, DAN JANTUNG Furosemid FUROSEMID • Indikasi : Terapi pada edema karena gagal jantung, edema paru akut, oligouria pada gangguan ginjal kronik dan akut. • Perhatian: Pemberian pada pasien diabetes melitus, gula darah dan urin harus diperiksa secara teratur. • Dosis : 20-80 mg 2x1 • KI : Pasien dengan gangguan defisiensi kalium, glomerolunefritis akut, insufisiensi ginjal akut, wanita hamil dan pasien yang hipersensitif terhadap furosemida. Anuria. Ibu menyusui. • ES : Sirosis , gangguan ginjal, reaksi sensitifitas, Ototoksisitas, colaps sirkulasi, thrombosis, hipotensi ortostatik, Hiperglikemia, ketidak seimbangan elektrolit Kaptopril CAPTOPRIL • Indikasi : Hipertensi, nefropati, CHF, disfungsi ventrikular kiri setelah episode AMI • Dosis : 12,5-25 mg 2-3x /hari • KI: Hipersensitif (sejarah angioedema) terhadap kaptopril atau ACEI lain • ES: Ruam, Pruritus, batuk, proteinuria, takikardi, nyeri dada, palpitasi • Cara pakai: Should be taken at least 1 hour before or 2 hours after eating.. Take first dose at bedtime Amlodipin AMLODIPIN • Indikasi: HT, iskemia miokard • Dosis: awal 5 mg once daily (max: 10 mg once daily) 2,5 mg 1x1 • May be taken without regard to meals. • KI : hipersensitivitas • ES : edema, fatigue, somnolen, mual, Digoxin DIGOXIN • Indikasi: Infark miokard, atrial fibrillation • Dengan menghambat pompa Na/K ke dalam sel miokardial • Penggunaan dosis harus benar karena digoxin adalah obat dengan indeks terapi sempit bergantung pasien • Hindari pada pasien hiperkalemia karena dapat menyebabkan kecenderungan memperparah aritmia • Hipersensivitas • -Ventricullar vibrillation • ES: Ginekomastia, Pembesaran kelenjar mamary ISDN ISDN • Relief angina akut, managemen profilaksis terhadap serangan angina, dan long-term profilaksis angina pektoris • Sublingual nitrogliserin pilihan untuk relief angina akut karena onset nya cepat • Penggunaan : 5-10 menit sblm melakukan aktivitas (max: 3 tab dlm 15 mnit) • ES : hipotensi, dizziness dan sakit kepala OBAT PENDUKUNG DAN SUPORTIF OBAT SUPORTIF HANSAPLAST PLESTER GULUNG ULTRAFIX PENDUKUNG PENDUKUNG MASKER RINGER LAKTAT HANDSCOON NACL 0,9 % HAND SANITIZER KASSA HIDROFIL KASSA GULUNG TERMOMETER KAPAS TONGUE DEPRESSOR OXYCAN KAYU PUTIH FRESH CARE SALONPAS PLESTER ABOCATH SPUIT ALKOHOL POVIDINE IODIN KANUL/SUNGKUP SENDOK TEH ELASTIC PERBAN PEMBALUT SUTURE NIDDLE RESEP Pengertian • Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang undangan yang bgerlaku kepada apoteker pengelola apotek (APA) untuk menyiapkan dan atau membuat , meracik, serta menyerahkan obat kepada pasien . • Resep selalu dimulai dengan tanda R/ yang artinya recipe= ambillah. Dibelakang tanda ini biasanya baru tertera nama dan jumlah obat. • Umumnya resep ditulis dengan bahasa latin. Jika tidak jelas atau tidak lengkap, apoteker harus menanyakan kepada dokter penulis resep tersebut. Beberapa contoh singkatan bahasa latin untuk resep Resep yang lengkap Nama, alamat dan nomer izin praktik dokter , dokter gigi, atau dokter hewan 2. Tanggal penulisan resep ( inscriptio) 3. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep (invocatio) 4. Nama setiap obat dan komposisinya ( praescriptio / ordonatio ) 5. Aturan pemakaian obat yang tertulis ( signatura) 6. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku (subscriptio) 7. Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan 8. Tanda seru dan / atau paraf dokter untuk resep yang melebihi dosis maksimal 1. CONTOH RESEP dr. Supriyadi SIP. No. 228 /K/84 Jl. Budi kemulyaan No. 8A Telp. 1234567 Jakarta Jakarta,7 april 2015 R/ Supramox 500 mg no.XII S.3 dd 1 R/ Paracetamol 500 mg no.X S.3 dd 1 R/ CTM 4 mg no.X S.3 dd 1 Paraf/ tanda tangan dokter Pro : Ny Astria Susanti Dewi Umur : 20 tahun Alamat : Cisompet PERHITUNGAN DOSIS Paracetamol Syrup • Dosis : 10-15 mg/kgBB/ 1 x pemberian • Kekuatan sediaan Paracetamol : 120 mg/5mL Paracetamol Forte : 240 mg/5mL Amoxicillin Syrup • Dosis : 30-50 mg/kgBB/ 1 hari • Kekuatan sediaan Amoxiciliin : 125 mg/5mL Amoxiciliin Forte : 250 mg/5mL Contoh Soal 1. Pro : Arvia Usia : 7 th Berat Badan : 20 kg A. Hitunglah dosis PCT dan Amoxicillin untuk Arvia! B. Berapa botol PCT dan Amoxicillin untuk Arvia jika pengobatan dilakukan selama 5 hari? Jawab A. Dosis PCT : 10-15 mg/kg bb Dosis PCT untuk Arvia: 200-300mg/1 kali makan Arvia harus meminum dua sendok per sekali makan (240mg/10 mL) agar dosis obat sesuai. Maka, jumlah botol yang dibutuhkan adalah 3 botol Jawab : B. Dosis Amox : 30-50 mg/kg bb/hari Dosis Amox untuk Arvia: 600-1000mg/hari Dosis amox per sekali minum : 600 3 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 1000 3 : 200-333,3 mg/1 kali minum • Jika kekuatan dosis Amox adalah 125mg/5 mL maka Arvia harus meminum dua sendok amox per sekali makan (250mg/10 mL) agar dosis obat sesuai. Maka, jumlah botol yang dibutuhkan adalah 3 botol amox (sediaan 125mg/5mL) • Jika kekuatan dosis Amox 240mg/5 mL (forte) maka Arvia dapat meminum satu sendok amox per sekali makan. Dan jumlah obat yang dibutuhkan adalah 2 botol amox (sediaan 240 mg/5 mL) 2. Pro : Satria Usia : 6 th Berat Badan : 18 kg Karena sediaan PCT syrup habis dan pasien tidak dapat menelan kaplet maka seorang pasien diberikan PCT dalam bentuk pulveres/serbuk terbagi/puyer. Hitunglah berapa banyak kaplet PCT yang harus digerus? Jawab : • Dosis PCT : 10-15 mg/kg bb • Dosis PCT untuk satria: 180-270mg/1 kali makan • Jika kekuatan sediaan PCT 500 mg, maka Satria dapat meminum ½ kaplet (250mg) • Jumlah kaplet yang dibutuhkan : 250 mg x 3 x 5 = 3750 mg 3750 𝑚𝑔 500 = 7,5 𝑘𝑎𝑝𝑙𝑒𝑡 INTERAKSI OBAT Pengertian Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain ( interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa kimia lain. Interaksi obat yang signifikan dapat terjadi jika dua obat digunakan bersama-sama. Interaksi obat dianggap penting secara klinik bila berakibat meningkatkan toksisitas dan atau mengurangi efektifitas obat yang berinteraksi terutama bila menyangkut obat dengan batas keamanan yang sempit. Misalnya : glikosida jantung, antikoagulan, dan obat-obat sitostatik. Mekanisme interaksi obat Interaksi diklasifikasikan berdasarkan keterlibatan dalam proses farmakokinetik maupun farmakodinamik. 1. Interaksi farmakokinetik ditandai dengan : Perubahan kadar flasma obat Area dibawah kurva (AUC) Onset aksi Waktu paro Dll 2. Interaksi farmadinamik diakibatkan oleh: Perubahan laju atau tingkat absorpsi Distribusi Metabolisme Ekskresi Interaksi farmakokinetik Absorpsi obat-obat yang digunakan secara oral biasanya diserap dari saluran cerna ke dalam sistem sirkulasi. Ada banyak kemungkinan terjadi interaksi selama obat melewati saluran cerna. Absorpsi obat dapat terjadi melalui transport pasif maupun aktif, dimana sebagian besar obat diabsorpsi secara pasif. Proses ini melibatkan difusi obat dr daerah yang paling tinggi ke daerah paling rendah. Absorpsi obat obat secara transport aktif lebih cepat dari pada transport pasif.bila kecepatan absorpsi berubah, maka interaksi obat akan lebih mudah terjadi, teru tama pada obat dengan waktu paro pendek. Mekanisme interaksi akibat gangguan absorpsi antara lain : 1. Interaksi langsung 2. Perubahan pH saluran cerna 3. Pembentukan senyawa kompleks tak laru dan adsopsi 4. Obat menjadi terikat pada sekuestran asam empedu 5. Perubahan fungsi saluran cerna Contoh-contoh interaksi obat Obat yang dipengaruhi Obat yang mempengaruhi Efek interaksi Digoksin Metokopramid propantelin Absorpsi digoksin dikurangi Absorpsi digoksin ditingkatkan Digoksin Tiroksin warfarin kolestiramin Absorpsi dikurangi karena ikatan dengan kolestiramin Ketokonazol Antasida Penghambat H2 Absorpsi ketokonazol dikurangi karena disolusi yang berkurang Penisilamin Antasida yang mengandung Al3+, Mg2+, preparat besi, makanan Absorpsi penisilamin berkurang Penisilin Neomisin Kondisi malaabsorpsi yang diinduksi oleh neomisin Antibiotik Kuinolon Antasida yang mengandung Al3+, Mg2+, Fe2+, Zn,susu Terbentuknya kompleks yang sukar terabsopsi Tetrasiklin Antasida yang mengandung Al3+, Mg2+, Fe2+, Zn,susu Terbentuknya kompleks yang sukar terabsopsi Interaksi farmakokinetik adalah interaksi yang terjadi antara obat yang memiliki efek farmakologis, antagonis atau efek samping yang hampir sama. Interaksi ini terjadi karena kompetisi pada reseptor atau terjadi antara obat-obat yang bekerja pada sistem fisiologis yang sama. Interaksi ini biasanya dapat diprediksi dari pengetahuan tentang farmakologi obat-obat yang berinteraksi. a. Interaksi aditif atau sinergis b. Interaksi antagonis atau berlawanan Tingkat keparahan interaksi obat Keparahan minor adalah sebuah interaksi yang mungkin terjadi tetapi dipertimbangkan signifikan potensialberbahaya terhadap pasien jika terjadi kelalaian. Contoh nya penurunan absorpsi ciprofloxacin oleh atasida ketika diberikan kurag dari 2 jam setelahnya. 2. Keparahan moderate adalah jika satu dari bahaya potensial mungkin terjadi pada pasien dan beberapa tipe intervensi/monitor sering dilakukan. Efek Interaksi moderate mungkin menyebabkan perubahan suatu klinis pasien, perawatan tambahan, perawatan di RS atau perpanjangan tinggal di RS. Contoh : kombinasi vamkomisin dan gentamisin perlu dilakukan monitoring nefritoksitas 1. 3. Keparahan major jika terjadi probabilitas yang tinggi kejadian yang membahayakan pasien termasuk kejadian yang menyangkut nyawa pasien dan terjadi kerusakan permanen. Contoh : perkembangan aritmia yang terjadi karena pemberian eritromisin dan terfenadin TERIMAKASIH