BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat 1. Pengertian Kesehatan Masyarakat Kesehatan Masyarakat menurut Maslow (1920), Kesehatan Masyarakat (Public Health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan melalui “Usaha-usaha Pengorganisasian Masyarakat” Untuk : a. Perbaikan sanitasi lingkungan b. Pemberantasan penyakit-penyakit menular c. Pendidikan untuk kebersihan perorangan d. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan e. Pengembangan rekayasa social untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya. 2. Tujuan Kesehatan Masyarakat a. Tujuan Umum Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehar sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki. b. Tujuan Khusus 1) Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan keluarga 2) Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan komunitas 3) Terpelihara dan meningkatnya statis gizi masyarakat 4) Terpelihara dan meningkatnya status kesehata jiwa masyarakat 5) Meningkatnya jumlah dan cakupan pemeliharaan kesehatan dengan pembiayaan pra upaya 3. Falsafah Kesehatan Masyarakat Falsafah kesehatan masyarakat adalah suatu kecintaan untuk mencapai kebijaksanaan maksimal dalam bidang kesehatan masyarakat. LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 6 7 Menurut Anderson & Farlane (2007), perawat idealnya sebagai seorang advokat individu dan kesehatan keluarga serta terampil dalam membangun hubungan saling percaya, perawat memiliki pemahaman yang baik tentang kebutuhan dan pelayanan lokal. Karena pengalaman sebagai advokat kesehatan individu dan keluarga, perawat dalam suatu model advokat komunitas, dapat menerjemahkan pengetahuan khusus mereka tentang pelayanan keluarga ke dalam konteks yang lebih besar dan kemitraan komunitas. Falsafah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk mencapai tujuan dan dipakai sebagai pandangan hidup. Falsafah kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut (Subekti, 2005): a. Pelayanan kesehatan terjangkau dan dapat diperoleh oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan. b. Upaya promotive dan preventif adalah upaya tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative. c. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada klien yang berlangsung secara berkelanjutan. d. Perawat sebagai provider dan klien sebagai pelayanan kesehatan menjadi suatu hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan pelayanan kesehatan. e. Pengembangan tenaga kesehatan masyarakat direncanakan dalam pelayana kesehatan secara berkesinambungan. f. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya. Masyarakat juga hraus ikut mendorong, mrndidik dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri. 4. Tingkat Pencegahan Sesuai international standard yang dibuat oleh Leavel dan Clark, ada lima tahap pencegahan penyakit dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Pertama disebut health promotion atau promosi kesehatan. Promosi kesehatan ini berisi ajakan untuk hidup sehat. Contohnya menyanyikan lagu “bangun tidur ku terus mandi”, mengajak orang-orang desa agar mandi memakai sabun, mengajak anak-anak untuk menggosok gigi sebelum tidur, mengajak orang untuk tidak merokok, mengajak orang untuk tidak membuang sampan sembarangan, mengajak orang untuk memakai helm atau masker saat berkendara, dll. LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 8 Kedua, health prevention and health protection atau mencegah kesehatan dan perlindungan kesehatan. Tahap ini merupakan penerapan dari praktek hidup sehat. Contohnya penyemprotan got (saluran air) untuk membunuh nyamuk malaria, mandi pakai sabun, pakai masker dan helm saat berkendara, tidak merokok. Ketiga, yaitu medical curation (early diagnose and prompt trearment) atau pengobatan (deteksi dini dan pengobatan cepat tepat). Tahap ini adalah penanganan jika telah ditemukan penyakit atau indikasi penyakit. Contohnya adalah Check up kerumah sakit, pergi ke dokter, pergi kepuskesmas. Keempat, adalah Disability Limitation atau pembatasan kecacatan. Tahap ini untuk membatasi cacat atau penyakit yang sudah terlanjur menyerang atau menjangkiti seseorang. Contohnya control kerumah sakit, dokter mengunjungi pasien untuk menanyakan atau memeriksa kadaan pasien pasca pengobatan. Terakhir yaitu Health Rehabilitation atau pemulihan kembali. Tujuan dari rehabilitasi ini adalah untuk mengajari pasien kembali kemasyarakat. Contohnya rehabilitasi pecandu narkoba, rehabilitasi penderita kusta, rehabilitasi penderita penyakit masyarakat (pekat). Faktor yang memepengaruhi kesehatan masyarakat dan upaya pelayanan kesehatan. Menurut Hendrick L.Blumm, terdapat 4 Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yaitu : a. Perilaku/gaya hidup, gaya hidup individu \ masyarakat sangat mempengaruhi derajat kesehatan. Contoh: dalam masyarakat yang mengalami transisi dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, akan terjadi perubahan gaya hidup pada masyarakat tersebut yang akan mempengaruhi derajat kesehatan b. Lingkungan, meliputi lingkungan fisik (baik naturan atau buatan manusia), dan sosiokultur (ekonomi Pendidikan, pekerjaan, dll). Pada limgkungan fisik, kesehatan akan dipengaruhi oleh kualitas sanitasi lingkungan dimana manusia itu berada. c. Keturunan d. Pelayanan kesehatan B. Primary Health Care (PHC) World Healty Essembly tahun 1977 telah menghasilkan kesepakatan global untuk mencapai “kesehatan bagi semua atau health for all”. Pada tahun 2000 (KBS 2000 \ HFA LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 9 by The Year 2000) yaitu tercapainya suatu derajat kesehatan yang optimal yang memungkinkan setiap orang hidup produktif baik secara social maupun ekonomi. Selanjutnya pada tahun 1978, konferensi di alma ata, menetapkan primary health care sebagai pendekatan atau srategi global untuk mencapai kesehatan bagi semua (KBS) atau health for all by the year 2000 (HFA 2000). Dalam konferesni tersebut Indonesia juga ikut menandatangani dan telah mengambil kesepakatan global pula dengan menyatakan bahwa untuk mencapai kesehatan bagi semua tahun 2000 (HFA ‘200) kuncinya adalah PHC (primary health care) opersional dari PHC tersebut di Indonesia adalah PKMD (pengembangan kesehatan masyarakat desa). 1. Pengertian Primary Healty Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan social yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat pertimbangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination). 2. Tujuan PHC a. Tujuan Umum Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggaraka, sehingga akan tercapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima pelayanan. b. Tujuan Khusus a) Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani. b) Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani. c) Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber – sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. 3. Fungsi PHC PHC hendaknya memenuhi fungsi – fungsi sebagai berikut : a. Pemeliharaan kesehatan b. Pencegahan penyakit c. Diagnosis dan pengobatan d. Pelayanan tindak lanjut e. Pemberian sertifikat LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 10 4. Unsur Utama PHC Tiga (3) Unsur Utama yang terkandung dalam PHC adalah : a. Mencakup upaya – upaya dasar kesehatan b. Melibatkan peran serta masyarakat c. Melibatkan kerja sama lintas sectoral 5. Prinsip Dasar PHC Lima (5) Peran Dasar PHC adalah : a. Pemerataan Upaya Kesehatan b. Penekanan pada upaya preventif c. Menggunakan teknologi tepat guna d. Melibatkan peran serta masyarakat e. Melibatkan kerjasama lintas sectoral 6. Elemen-Elemen PHC Dalam pelaksanaan PHC harus memiliki & elemen essensial yaitu: a. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta pengendaliannya. b. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi c. Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Dasar d. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB e. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit Infeksi Utama f. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Endemik Setempat g. Pengobatan Penyakit Umum dan Ruba Paksa h. Penyediaan Obat-obat Essensial 7. Ciri-Ciri PHC Ciri-ciri PHC yang benar adalah sebagai berikut: a. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat b. Pelayanan yang menyeluruh c. Pelayanan yang terorganisasi d. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat e. Pelayanan yang berkesinambungan f. Pelayanan yang progresif g. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga h. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja 8. Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan Dalam PHC LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 11 Tanggung jawab tenaga kesehatan dalam PHC lebih di titik beratkan kepada hal-hal sebagai berikut: a. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan. b. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga dan individu c. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan Teknik asuhan diri sendiri pada masyarakat d. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan kesehatan dan kepada masyarakat e. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat C. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) 1. Pengertian Pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD) adalah : a. Rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri (masyarakat) untuk mengenal ,memecahkan masalah /kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat baik dalam bidang kesehatan maupun bidang lain agar mampu memelihara dan meningkatkan kehidupan (sehat sejahtera) b. Upaya untuk menggerakan masyarakat pedesaan/perkotaan dan meningkatkan kemampuannya dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal dengan berorientasi pada kebutuhan khusus masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah tanpa mengabaikan masyarakat lain dan mendayagunakan potensi dan peran masyarakat ,sector kesehatan dan sektor lain secara terpadu. 2. Tujuan a. Tujuan Umum Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat. b. Tujuan khusus 1) Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka 2) Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dalam upaya kesehatan. LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 12 3) Menghasilkan lebih banyak tenaga - tenaga masyarakat setempat yang mampu , terampil serta berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa. 4) Meningkatkan status kesehatan masyarakat dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian , serta meningkatkan status gizi . 3. Ciri-ciri PKMD Berikut ini adalah ciri-ciri PKMD yang dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemapuan dan prakarsa masyarakat sendiri. a. Perencanaan kegiatan dibuat oleh masyarakat sendiri dengan bantuan petugas kesehatan. b. Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran serta ktif dan swadaya masyarakat. c. Masukan dari luar hanya bersifat memacu, melengkapi dan menunjang ,tidak mengakibatkan ketergantungan. d. Pelaksana kegiatan adalah masyarakat. e. Memanfaatkan teknologi tepat guna. f. Kegiatan yang dilakukan sekurang-kurangnya mencakup salah satu unsur PHC. 4. Wadah Kegiatan Wadah kegiatan PKMD adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). 5. Strategi Pembinasaan a. Tim pembinaan PKMD dimasing – masing tingkat sekaligus dijadikan sebagai forum koordinasi di masing – masing tingkat. b. Setiap kegiatan partisipasi masyarakat yang akan dipromosikan oleh salah satu sektor, terlebih dahulu dibahas dalam forum koordinasi. c. Jenis bantuan apapun yang akan dijalankan harus selalu berdasarkan pada proporsi kebutuhan masyarakat setempat. d. Seluruh tahap kegiatan, mulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan, penilaian, pembinaan sampai pada perluasan, dilakukan oleh masyarakat sendiri dan bila perlu dibantu oleh pemerintah secara lintas program dan lintas sektor. e. Wadah kegiatan PKMD adalah LKMD sesuai dengan kepres nomor 28 tentang penyempurnaan dan penempatan fungsi LSM menjadi LKMD. f. PKMD adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dari masyarakat dan untuk masyarakat. 6. Pengembangan dan Pembinaan a. Pengembangan dan pembinaan PKMD berpedoman pada GBHN. LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 13 b. Pengembangan dan pembinaan PKMD dilaksanakan dengan kerjasama lintas program dan lintas sektor melalui pendekatan edukatif. c. Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada tiap tingkatan (tingkat propinsi oleh gubernur, kabupaten oleh bupati dan tingkat kecamatan oleh camat). d. PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan desa secara keseluruhan. e. Kegiatan dilaksanakan dengan membentuk mekanisme kerja yang efektif antara instansi yang berkepentingan dalam pembinaan masyarakat desa. f. Puskesmas sebagai pusat pengembangan dan pembangunan kesehatan berfungsi sebagai denamisator 7. Mekanisme Pembinaan a. Untuk mengenal masalah dan kebutuhan mereka sendiri . masyarakat mendapatkan bimbingan dan motivasi dari puskesmas yang bekerjasama dengan sektor-sektor yang bersangkutan . Pemuka masyarakat diarahkan untuk membahas masalah dan kebutuhan yang dirasakan dan dibimbing untuk memecahkan masalah serta memenuhi kebutuhannya denagn menggunakan sumber daya setempat. Puskesmas bersama sektor yang bersangkutan memberi bantuan teknis atau materi yang dibutuhkan dengan catatan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan . b. Dalam hal masalah dan kebutuhan mesyarakat tidak mungkin diatasi sendiri, maka pelayanan langsung diberikan oleh puskesmas dan atau sektor yang bersangkutan. 8. Tahap PKMD a. Survei Mawas Diri Kegiatan survei mawas diri meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1) Pendataan sesuai kriteria berdasarkan format pengkajian. 2) Pengolahan data. 3) Tabulasi data. 4) Analisa Data b. Musyawarah Masyarakat Desa Kegiatan dalam MMD adalah sebagai berikut : 1) Menyiapkan salinan tabulasi data (untuk Kades, LPM dan Puskesmas) 2) Undangan untuk MMD 3) Menyiapkan tempat untuk MMD 4) Pelaksanaan : a) Pembukaan oleh Kepala Desa b) Ketua (Tokoh Masyarakat) LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 14 c) Identifikasi masalah bersama masyarakat berdasarkan Analisa data hasil tabulasi. d) Membantu umtuk prioritas masalah dengan mempertimbangkan aspek pendukung (dana, sarana, PSM) dan aspek penghambat. e) Membuat rencana pemecahan masalah sesuai prioritas D. Kasus yang ditemukan di Lahan Praktik 1. PHBS DONOR DARAH a. PENGERTIAN DONOR DARAH Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai pada transfusi darah. Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (respien). Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan komponen darah. b. Syarat donor darah sebagai berikut : 1) Calon donor harus berusia 17-60 tahun 2) Berat badan minimal 45 kg 3) Tekanan darah 100-180 (sistole) dan 60-80 (diastole) 4) Menandatangani formulir pendaftaran 5) Lulus pengujian kondisi berat badan, hemoglobin, golongan darah, dan pemeriksaan oleh dokter 6) Untuk menjaga kesehatan dan keamanan darah, calon donor tidak boleh dalam kondisi atau menderita sakit seperti alkoholik, penyakit hepatitis, diabetes militus,epilepsi, atau kelompok masyarakat risiko tinggi mendapat AIDS serta mengalami sakit seperti demam atau influenza; baru saja dicabut giginya kurang dari 3 hari; pernah menerima tranfusi kurang dari 1 tahun; begitu juga untuk yang belum pernah setahun menato, menindik, atau akupuntur; hamil; atau sedang menyusui. c. Manfaat donor darah : Mengetahui golongan darah tanpa dipungut biaya 1) Pemeriksaan kesehatan teratur (tiap kali menjadi donor/tiap 3 bulan sekali) meliputi : tekanan darah, nadi, suhu, tinggi badan, berat badan, hemoglobin, penyakit dalam, penyakit hepatitis A dan C, penyakit HIV/AIDS. 2) Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 15 3) Menurunkan resiko penyakit jantung (jantung koroner dan stroke (British Journal Heart) 4) Menambah nafsu makan 5) Menanamkan jiwa social 6) Sekali menjadi Donor dapat menolong/menyelamatkan 3 orang pasien yang berbeda 7) Menyelamatkan jiwa seseorang secara langsung 8) Meningkatkan produksi sel darah merah 9) Membantu penurunan berat tubuh 10) Mendapatkan kesehatan psikologis d. Tujuan donor darah : 1) Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor. 2) Memelihara keadaan biologis darah atau komponen – komponennya agar tetap bermanfaat. 3) Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada peredaran darah (stabilitas peredaran darah). 4) Mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah. 5) Meningkatkan oksigenasi jaringan. 6) Memperbaiki fungsi Hemostatis. 7) Tindakan terapi kasus tertentu. e. Macam tranfusi darah : 1) Darah Lengkap/ Whole Blood (WB) 2) Diberikan pada penderita yang mengalami perdarahan aktif yang kehilangan darah lebih dari 25 %. 3) Darah Komponen f. Sel Darah Merah (SDM) : 1) Sel Darah Merah Pekat : Diberikan pada kasus kehilangan darah yang tidak terlalu berat, transfusi darah pra operatif atau anemia kronik dimana volume plasmanya normal. 2) Sel Darah Merah Pekat Cuci : Untuk penderita yang alergi terhadap protein plasma. 3) Sel Darah Merah Miskin Leukosit : Untuk penderita yang tergantung pada transfusi darah. LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 16 4) Sel Darah Merah Pekat Beku yang Dicuci : Diberikan untuk penderita yang mempunyai antibodi terhadap sel darah merah yang menetap. 5) Sel Darah Merah Diradiasi : Untuk penderita transplantasi organ atau sumsum tulang. 6) Leukosit/ Granulosit Konsentrat : Diberikan pada penderita yang jumlah leukositnya turun berat, infeksi yang tidak membaik/ berat yang tidak sembuh dengan pemberian Antibiotik, kualitas Leukosit menurun. 7) Trombosit : Diberikan pada penderita yang mengalami gangguan jumlah atau fungsi trombosit. 8) Plasma Dan Produksi Plasma : Untuk mengganti faktor pembekuan, penggantian cairan yang hilang. 9) Contoh : Plasma Segar Beku untuk prnderita Hemofili.Krio Presipitat untuk penderita Hemofili dan Von Willebrand 2. SEJARAH TRANFUSI DARAH a. Transfusi darah pada Hewan Richard Lower (1631-1691) adalah orang pertama yang melakukan transfusi darah pada hewan yaitu pada seekor anjing dengan menggunakan jarum suntik yang terbuat dari bulu angsa yang dirancang oleh Christopher Wren, dia menghubungkan vena jugularis seekor anjing ke arteri pada leher anjing lainnya. b. Transfusi darah dari Hewan ke manusia Tanggal 22 November 1666 Richard Lower bersama Dr. Edmund King melakukan transfusi kepada Arthur Coga dengan menggunakan pipa yang membawa darah dari arteri karotis seekor domba ke vena resipien. Dr. Jean Baptiste Denys (1640-1704) melakukan hal serupa dengan mentransfusikan darah domba ke seorang laki-laki 15 tahun yang menderita demam tanpa menimbulkan efek negatif pada pasien. Denis melakukan hal yang sama pada beberapa pasien lainnya sampai tragedi meninggalnya Antoine Mauroy. c. Transfusi darah dari manusia ke manusia Transfusi darah dari manusia ke manusia pertama kali dilakukan oleh James Blundell (1790-1877) seorang ahli kebidanan. Ia kemudian mendapat gelar “the father of modern blood transfusion” Antara 1818 sampai 1829 ia melakukan sepuluh transfusi dengan darah manusia, akan tetapi tidak lebih dari empat yang sukses, bahkan dua orang diantaranya meninggal ketika dilakukan transfusi. Transfusi pertama yang sukses dilakukan adalah kepada seorang wanita yang mengalami LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 17 perdarahan post partum berat dan kemudian diberikan delapan ons darah asistennya. Dikarenakan angka kegagalan transfusi yang tinggi banyak orang menganggap prosedur ini berbahaya. 1) Penemuan golongan darah ABO oleh Karl Landsteiner (1868-1943) seorang ilmuan Austria pada tahun 1901 di Vienna memberikan jawaban atas reaksi transfusi yang terjadi sebelumnya. 2) Landsteiner menemukan golongan darah ABO dengan mencampurkan sel darah merah dan serum tiap stafnya, dari eksperimennya diidentifikasi 3 golongan yang disebut golongan A, B dan C (yang kemudian diganti nama menjadi golongan O). Golongan darah AB ditemukan setahun kemudian oleh Alfred von Decastello dan Adriano Struli. 3) Ludwig Hektoen di Chicago pertama kali merekomendasikan pemeriksaan golongan darah antara donor dan resipien untuk mengetahui ketidakcocokan golongan darah sebelum transfusi. Dr. Reuben Ottenberg (1882-1959) di Mount Sinai Hospital New York melakukan uji cocok serasi (crossmatching) untuk transfusi dan pertama kali meyakinkan bahwa pewarisan golongan darah sesuai hukum Mendel. 3. PHBS BAHAYA ROKOK a. Pengertian Rokok Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker. Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) dan dependensi (ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain, rokok termasuk golongan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif). b. Alasan Orang Merokok Alasan pertama kali merokok dari berbagai hasil penelitian antara lain : 1) Coba-coba 2) Ikut-ikutan LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 18 3) Sekedar ingin merasakan 4) Kesepian 5) Agar terlihat gaya (gengsi) 6) Meniru orang tua 7) Iseng 8) Menghilangkan ketegangan 9) Biar tidak dikatakan banci 10) Lambang kedewasaan 11) Mencari inspirasi 12) Sebagai penghilang stress 13) Penghilang jenuh 14) Bagi kebanyakan pelajar, mulai merokok disebabkan oleh dorongan lingkungan. Contohnya, pelajar tersebut merasa tidak enak kepada teman-temannya karena dia tidak merokok. Sehingga dia pun mulai merokok dan akgirnya menikmati rokok tersebut. Kebanyakan pelajar juga beranggapan bahwa dengan merokok dirinya merasa sangat hebat, gaya, dan ditakuti. Padahal, jika dia tidak pandaipandai menjaga dirinya, rokok adalah awal dari terjerumusnya seseorang kepada obat-obatan terlarang. c. Pengertian Perokok aktif Perokok Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap lintingan atau gulungan tembakau yang dibungkus biasanya dengan kertas, daun, dan kulit jagung. Secara langsung mereka juga menghirup asap rokok yang mereka hembuskan dari mulut mereka. Tujuan mereka merokok pada umumnya adalah untuk menghangatkan badan mereka dari suhu yang dingin. Tapi seiring perjalanan waktu pemanfaatan rokok disalah artikan, sekarang rokok dianggap sebagai suatu sarana untuk pembuktian jati diri bahwa mereka yang merokok adalah ”keren”. d. Ciri-ciri fisik seorang perokok : 1) Gigi kuning karena nikotin. 2) Kuku kotor karena nikotin. 3) Mata pedih. 4) Sering batuk – batuk. 5) Mulut dan nafas bau rokok. LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 19 e. Pengertian Perokok Pasif Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang menghirup asap rokok orang lain. Telah terbukti bahwa perokok pasif mengalami risiko gangguan kesehatan yang sama seperti perokok aktif, yaitu orang yang menghirup asap rokoknya sendiri. Adapun gejala awal yang dapat timbul pada perokok pasif : 1) Mata pedih 2) Hidung beringus 3) Tekak yang serak 4) Pening / pusing kepala 5) Apabila perokok pasif terus-menerus ”menekuni” kebiasaanya, maka akan mempertinggi risiko gangguan kesehatan, seperti : a) Kanker paru-paru, b) Serangan jantung dan mati mendadak, c) Bronchitis akut maupun kronis, d) Emfisema, e) Flu dan alergi, serta berbagai penyakit pada organ tubuh seperti yang disebutkan di atas. f. Bahan-Bahan Rokok yang Berbahaya Bagi Kesehatan Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahan kimia berbahaya bagi tubuh. Empat ratus diantaranya bisa berefek racun, sedangkan 40 diantaranya bisa mengakibatkan kanker. Ini adalah sebagaian dari contoh-contohnya : 1) Nikotin Nikotin merupakan zat yang menyebabkan adiksi (ketagihan) dengan toleransi tinggi, yaitu semakin lama dikonsumsi semakin bertambah. Gejalagejala ketagihan juga terjadi pada seseorang yang mulai berhenti merokok. Memang pada awalnya nikotin dapat merangsang kerja otak, sehingga si perokok menjadi cerdas. Namun, apabila hal ini terjadi secara terus-menerus, maka justru akan melemahkan kecerdasan otak itu sendiri. Hal ini diakibatkan oleh nikotin yang memacu produksi hormon adrenalin. Terpacunya produksi hormon ini akan menyebabkan denyut jantung lebih cepat dan jantung bekerja lebih kuat. Jantung akan memerlukan lebih banyak oksigen dari biasanya. Otomatis, risiko terjadinya serangan jantung koroner akan lebih tinggi. LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 20 2) Karbon monoksida (CO) Gas berbahaya ini seharusnya hanya ada dalam pembuangan asap kendaraan. Namun, dengan adanya sumbangan dari para perokok, gas yang juga dapat berikatan kuat dengan haemoglobin darah ini menjadi lebih banyak di udara dan di dalam tubuh manusia. Dengan adanya karbon monoksida (CO) yang berikatan dengan haemoglobin darah, maka jantung seorang perokok yang memerlukan lebih banyak oksigen ternyata mendapat oksigen lebih sedikit. Ini akan menyebabkan bertambahnya risiko penyakit jantung dan paru-paru, serta penyakit saluran nafas. Selain sesak nafas, batuk terus-menerus, stamina serta daya tahan tubuh si perokok juga berangsur-angsur akan menurun. Terganggunya sistem peredaran darah normal, yaitu dengan adanya gas karbon monoksida pada darah, juga akan mengakibatkan rusaknya pembuluh darah sebagai distributor aliran darah. Akan terdapat endapan-endapan lemak sehingga pembuluh darah akan tersumbat. Hal ini meningkatkan lagi risiko terkena serangan jantung ataupun mati mendadak. 3) Tar Tar biasanya digunakan untuk mengaspal jalan raya. Apabila terdapat pada tubuh melalui menghisap rokok, maka secara berangsur-angsur dan pasti, akan menyebabkan kanker. Beberapa contohnya adalah benzoa pyrene, nitrosamine, B-naphthylamine, dan nikel. 4) DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) DDT merupakan racun serangga, yang biasanya digunakan untuk membunuh nyamuk, semut, atau kecoa. 5) Aseton Aseton adalah zat yang digunakan untuk melunturkan cat. Bisa dibayangkan bahayanya, apabila zat ini berada dalam tubuh kita. 6) Formaldehid Formaldehid atau lebih sering kita kenal sebagai zat formalin, digunakan untuk mengawetkan mayat. 7) Kadmium Kadmium adalah bahan kimia yang biasanya terdapat pada accu atau aki kendaraan bermotor. LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 21 8) Arsenik Seperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia yang sering digunakan untuk membasmi seranga-serangga pengganggu. Biasanya kutu atau serangga sekelasnya akan mempan bila diberantas dengan arsenik ini 9) Ammonia Ammonia merupakan bahan aktif yang terdapat dalam pembersih lantai. 10) Polonium-210 Bahan ini merupakan salah satu zat radioaktif, yaitu zat yang mampu mengeluarkan radiasi aktif, yang bisa menyebabkan perubahan struktur dan fungsi sel normal. Bahan -bahan radioaktif juga bisa menyebabkan kanker. 11) Hidrogen sianida Hidrogen sianida merupakan bahan yang digunakan sebagai racun dalam bentuk gas. 12) Vinil klorida Zat ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik. 13) m. Naftalena Seperti DDT dan arsenik, bahan ini terdapat pada obat-obat pembasmi serangga. g. Penyakit yang Ditimbulkan Oleh Rokok Kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit dan bahkan bisa menyebabkan kematian. Berikut beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh rokok, yaitu : 1) Rambut rontok 2) Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit yang menyebabkan rambut rontok, sariawan mulut ,dll. 3) Katarak Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu memutihnya lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan, 40 % lebih terjadi pada perokok. Rokok dapat menyebabkan katarak dengan 2 cara, yaitu cara mengiritasi mata dan dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh aliran darah dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga dihubungkan dengan degrasi muscular yang berhubungan dengan usia tua yaitu penyakit mata yang tak tersembuhkan yang disebabkan oleh memburuknya bagian pusat retina yang disebut Mucula. Mucula ini berfungsi untuk LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 22 memfokuskan pusat penglihatan di dalam mata dan mengontrol kemampuan membaca, mengendarai mobil, mengenal wajah dan warna dan melihat objek secara detail. 4) Kulit keriput Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A, terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama disekitar bibir dan mata. 5) Hilangnya pendengaran Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian dalam. Perokok dapat kehilangan pendengaran lebih awal dari pada orang yang tidak merokok atau lebih mudah kehilangan pendengaran karena infeksi telinga atau suara yang keras. Resiko untuk terkena infeksi telinga bagian tengah yang dapat mengarah kepada kompliksi yang lebih jauh disebut Meningitis dan Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih besar dari pada orang yang tidak merokok. 6) Kanker kulit Merokok tidak menyebabkan melanoma (sejenis kanker kulit yang kadang-kadang menyebabkan kematian) tetapi merokok mengakibatkan meningkatnya kemungkinan kematian akibat penyakit tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko menderita Custaneus Scuamus Cell Cancer sejenis kanker yang meninggalkan bercak merah pada kulit 2 kali lebih besar dibandingkan dengan non perokok. 7) Caries Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk plak yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning dan terjadinya caries, perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat. 8) Enfisema Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran dan rusaknya kantong udara pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan karbondioksida. Pada kasus yang parah digunakan Tracheotomy untuk membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu sayatan untuk lubang ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 23 masuk udara ke dalam paru-paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan bernafas. 9) Kerusakan paru Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk. Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang menurunkan kapasitas paru dan oksigen untuk melepas oksigen. Bila keadaan ini belanjut akan terjadi penumpukan lendir sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan bernafas. 10) Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Pemakaian tembakau adalah salah satu faktor resiko terbesar untuk penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung lebih dari 40 macam zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru dan jantung pada perokok 22 kali lebih besar daripada yang tidak merokok. 11) Osteoporosis Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada gas buangan mobil dan asap rokok lebih mudah terikat pada darah dari pada oksigen sehingga kemampuan darah untuk mengangkat oksigen turun 15% pada perokok. Akibatnya tulang pada perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah patah atau retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok juga menjadi lebih rentan terhadap masalah tulang punggung. Sebuah studi menunjukkan bahwa buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak mengalami nyeri punggung setelah terjadi trauma. 12) Penyakit jantung Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler. Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Di Negara yang sedang berkembang penyakit membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun. Penyakit kardiovaskuler yang menyangkut pemakaian tembakau di Negara-negara maju membunuh lebih dari 600.000 orang setiap tahun. Rokok menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat, menaikkkan tekanan darah dan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan penyumbatan arteri yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke. LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 24 13) Tukak lambung Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang menyebabkan tukak lambung juga meminimalisasi kemampuan lambung untuk menetralkan asam lambung setelah makan sehingga sisa asam akan mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang diderita para perokok lebih sulit dirawat dan disembuhkan. 14) Diskolori jari-jari Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku yang meninggalkan warna coklat kekuningan. 15) Kanker uterus Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok meneyebabkan timbulnya masalah kesuburan pada wanita dan berbagai komplikasi selama masa kehamilan dan kelahiran bayi. Merokok selama masa kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan masalah kesehatan sesudahnya. Kegagalan hamil atau abortus terjadi 2-3 kali lebih besar pada wanita perokok. Angka yang sama berlaku juga untuk kelahiran atau kematian karena kekurangan oksigen pada janin dan plasenta yang menjadi abnormal karena tercemar oleh Karbon Monoksida dan Nikotin dalam asap rokok. Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death) juga dihubungkan dengan pemakaian tembakau. Tambahan pula, rokok dapat menurunkan kadar estrogen yang menyebabkan terjadinya menopause dini. 16) Kerusakan sperma Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan pada DNA-nya sehingga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi menemukan bahwa pria yang merokok meningkatkan resiko menjadi ayah dari anak yang berbakat kanker. Rokok juga memperkecil jumlah sperma dan infertilitas (ketidaksuburan) banyak terjadi pada perokok. 17) Penyakit Buerger Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf terutama di kaki, yang mengakibatkan terhambatnya aliran darah. Dan jika dibiarkan tanpa perawatan akan mengarah ke gangrene (matinya jaringan tubuh) sehingga pasien perlu diamputasi. LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 25 h. Cara Menghentikan Merokok dan Cara Menghindarinya Agar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita menanamkan keyakinan yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Kita harus terbiasa untuk bersikap asertif, untuk tetap mengatakan tidak pada rokok. Apabila telah mampu kita terapkan, maka teman sebaya atau kelompok kita bisa dijadikan kader pendidik sebaya. Bagi para perokok, khususnya remaja, untuk berhenti dari kebiasaan merokok bukanlah suatu hal yang mustahil. Apabila remaja meninggalkan kebiasaan merokok hari ini, maka badan akan terbebas dari nikotin dalam masa 8 jam. Setelah satu minggu efek dari kebiasaan merokok tersebut akan hilang. Lama-kelamaan, tubuh akan memperbaiki kerusakannya akibat tembakau dan bahan kimia lain yang pada rokok. Menghentikan kebiasaan merokok, bisa tetap dilakukan, antara lain dengan cara sebagai berikut. 1) Berhenti secara mendadak Tidak ada suatu cara terbaik bagi perokok untuk berhenti merokok, karena pengaruhnya terhadap setiap perokok adalah berbeda. Namun, hanya ada satu hal yang sama diantara mantan perokok yang berhasil, yaitu mereka semua memang berkeinginan untuk berhenti merokok. Sebagaian besar, perokok memilih cara ini untuk menghentikan kebiasaannya. Cara ini bisa dipilih sebagai salah satu alternatif. 2) Cara menunda secara perlahan Cara ini mengajak anda menunda masa menghisap batang rokok yang pertama sehingga anda tetap dapat bertahan tanpa rokok. Atau anda bisa menunda untuk menyalakan batang rokok dalam beberapa menit, sampai anda bisa bertahan sepenuhnya setiap kali anda ingin merokok. 3) Cara mengurangi Cara ini dilakukan dengan mengurangi jumlah batang rokok yang anda hisap setiap merokok. Dalam satu hari, setiap kali merokok, bisa dikurangi jumlah rokok yang anda hisap, mulai dari hitungan satu batang, dua batang, hingga separuh dari jatah rokok anda setiap harinya, atau bahkan mengurangi sepenuhnya. LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 26 4) Tidak mengikuti kebiasaan perokok Pada umumnya, merokok identik dengan minum kopi ataupun minuman keras. Apabila seseorang mengkonsumsi kopi ataupun minuman beralkohol, maka biasanya dilengkapi dengan sebatang atau sebungkus rokok. Dengan mengurangi atau sama sekali tidak mengkonsumsi kopi atau minuman beralkohol secara berlebihan, maka keinginan untuk merokok bisa dikurangi. 5) Terapi penggantian nikotin Terapi ini memanfaatkan koyo atau tempelan nikotin yang bisa menembus kulit ke dalam tubuh dan bisa mengurangi efek adiksi (ketagihan) akibat merokok. Cara ini bisa ditempuh tanpa anda harus berhenti secara mendadak. Cara ini juga menolong anda untuk menghadapi kebiasaan merokok serta ketergantungan psikologis. Konsultasikan dengan dokter anda untuk keterangan lebih lanjut. 6) Pengalihan aktivitas Biasanya, remaja mulai merokok karena ada waktu yang tersisa. Pada waktu tersebut bisa dilakukan aktivitas-aktivitas lain, yang tentunya lebih positif, untuk menghindari kebiasaan merokok. Bagi perokok yang ingin berhenti, alternatif ini juga bisa ditempuh setiap anda ingin merokok. Misalnya, melakukan aktivitas-aktivitas yang anda senangi, mulai dari berolah raga, rekreasi bersama teman, membaca majalah atau komik kesukaan, bermain atau mendengarkan musik, mengikuti kegiatan organisasi remaja, seperti OSIS di sekolah-sekolah,organisasi kemahasiswaan di kampus, Sekeha Teruna-Teruni di masyarakat, hingga mengerjakan tugas bersama teman-teman kelompok belajar. Tentunya hal ini akan berhasil apabila kodisi keluarga dan tempat bergaul saling mendukung untuk mengurangi atau bahkan menghentikan sama sekali kebiasaan merokok remaja. Tentu masih banyak cara lain yang bisa dilirik untuk mengalihkan kebiasan merokok. Yang terpenting, kebiasaan merokok tetap dialihkan pada aktivitas lain yang positif dan bermanfaat. Menanamkan sikap asertif pada diri serta pemahaman akan dampak negatif rokok terhadap kesehatan Sikap tegas untuk tidak merokok atau memang akan menghentikan sama sekali kebiasaan ini, sangat diperlukan untuk menunjang upaya berhenti LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 27 merokok. Dengan pemahaman yang cukup tentang berbagai dampak negatif merokok bagi kesehatan, akan semakin menambah keyakinan serta motivasi diri untuk tetap berusaha menghentikan kebiasaan merokok. Secara berangsurangsur, pemahaman ini akan semakin kuat karena setiap kita mulai terbiasa berhenti merokok, akan terasa manfaatnya 7) Konsumsi makanan dengan menu seimbang Menu seimbang adalah seperangkat makanan yang mengandung hampir seluruh zat makanan yang diperlukan tubuh. Terdiri dari nasi, sayur-sayuran, lauk-pauk, buah-buahan, air, serta dilengkapi dengan susu. Sayur dan buahbuahan serta air mineral mengandung antioksidan yang dapat mengurangi efek negatif bahan kimia pada rokok. Nasi, lauk-pauk dan susu pun memiliki sejumlah vitamin, mineral, protein, serta serat yang diperlukan tubuh.Untuk menambah keinginan mengkonsumsi menu ini, bisa disiasati dengan tampilan menu yang menarik. Potongan lauk-pauk ataupun sayuran bisa dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menarik bentuknya. Buah-buahan tertentu juga bisa dikonsumsi dalam bentuk jus buah segar. 8) Membentuk kelompok sebaya Kelompok ini bisa dibentuk berdasarkan kesamaan prinsip para remaja, yaitu terdiri dari sekelompok remaja yang sama-sama menginginkan berhenti merokok. Selain memberi ruang yang cukup bagi para remaja yang ingin berhenti merokok, kelompok ini juga bisa menampung segala permasalahan yang dialami remaja, khususnya yang berkaitan dengan upaya menghentikan kebiasaan merokok. Kelompok ini bisa dikepalai oleh seorang pendidik ataupun kolsultan yang mampu menggerakkan dan menampung remaja yang ingin berhenti merokok, misalnya psikiater ataupun mahasiswa yang peduli. Secara berangsurangsur, kelompok ini akan menghasilkan remaja-remaja yang benar-benar telah terbebas dari kebiasan merokok, sehingga hal ini akan berguna bagi remaja yang lain yang mempunyai keinginan yang sama untuk berhenti merokok. Apabila kelompok semacam ini mendapat perhatian khusus dari pihak yang berwenang, dan diberi kemudahan atau fasilitas tertentu, maka lama-kelamaan akan dihasilkan kader pendidik sebaya yang semakin bertambah dan tentunya semakin bermanfaat. LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 28 9) Senantiasa berdoa Upaya sekeras apapun tidak akan pernah membuahkan hasil, apabila tidak diikuti dengan doa. Selain bisa menambah keyakinan diri, doa bisa memberikan semacam kekuatan pelindung, terutama bagi remaja perokok untuk tetap melanjutkan upaya berhenti merokok, dan tidak akan pernah merokok lagi. Selain itu, dukungan keluarga, serta teman-teman dan masyarakat sekitar akan sangat membantu remaja untuk menghentikan kebiasaan merokok. Masih banyak terdapat cara-cara lain yang bisa ditempuh untuk berhenti merokok. Remaja juga bisa memilih waktu yang tepat untuk mulai berhenti. Anda boleh memilih hari atau tanggal tertentu yang bermakna dalam hidup anda, misalnya hari ulang tahun, tahun baru, atau hari-hari lain, seperti bulan Ramadhan, Galungan atau hari-hari besar lainnya. 4. PHBS POSYANDU LANSIA a. Pengertian Posyandu Lansia Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya. Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi warga yang sudah berusia lanjut. Posyandu lansia adalah wahana pelayanan bagi kaum usia lanjut yg dilakukan dari, oleh, dan untuk kaum usia yg menitikberatkan pd pelayanan promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative. Posyandu lansia merupakan upaya kesehatan lansia yg mencakup kegiatan yankes yg bertujuan u/ mewujudkan masa tua yg bahagia dan berdayaguna b. Tujuan Posyandu Lansia 1) Tujuan Umum Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai masa tua yg bahagia & berdaya guna dlm kehidupan keluarga dan masyarakat (Matra, 1996) LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 29 2) Tujuan khusus a) Meningkatkan kesadaran lansia untuk membina sendiri kesehatannya b) Meningkatkan kemampuan & peran serta masy dlm menghayati & mengatasi masalah kesh lansia scr optimal c) Meningkatkan jangkauan yankes lansia d) Meningkatnya jenis dan mutu yankes lansia 3) Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain : a) Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia b) Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut. c. Pelaksanaan Sistem Lima Posyandu Lansia Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sistem 5 meja yaitu:\ 1) Meja 1: Pendaftaran Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya. 2) Meja 2: Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah 3) Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat) Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi badan. 4) Meja 4: Penyuluhan Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan tambahan. 5) Meja 5: Pelayanan medis Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan. c. Kader Lansia (pengertian, tugas, organisasi, pendanaan) 1) Pengertian Kader Lansia LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 30 Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Padahal ada beberapa macam kader bisa dibentuk sesuai dengan keperluan menggerakkan partisipasi masyarakat atau sasarannya dalam program pelayanan kesehatan. 2) Tugas Kader Lansia Secara umum tugas-tugas kader lansia adalah sebagai berikut : a) Tugas-Tugas Kader b) Tugas sebelum hari buka Posyandu (H - Posyandu) yaitu berupa tugas – tugas persiapan oleh kader agar kegiatan pada hari buka Posyandu berjalan dengan baik. c) Tugas pada hari buka Posyandu (H Posyandu) yaitu berupa tugas-tugas untuk melaksanakan pelayanan 5 meja. d) Tugas sesudah hari buka posyandu (H + Posyandu) yaitu berupa tugas tugas setelah hari Posyandu. 3) Tugas-Tugas Kader Pada Pelaksanaan Posyandu Lansia Tugas-tugas kader Posyandu pada H - atau pada saat persiapa hari Posyandu, meliputi : a) Menyiapkan alat dan bahan : timbangan, tensimeter, stetoskop, KMS, alat peraga, obat-obatan yang dibutuhkan, bahan/materi penyuluhan dan lainlain. b) Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberi tahu para lansia untuk datang ke Posyandu, serta melakukan pendekatan tokoh yang bisa membantu memotivasi masyarakat (lansia) untuk datang ke Posyandu. c) Menghubungi kelompok kerja (Pokja) Posyandu yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada kantor desa dan meminta memastikan apakah petugas sector bisa hadir pada hari buka Posyandu. d) Melaksanakan pembagian tugas : menentukan pembagian tugas diantara kader Posyandu baik untuk persiapan untuk pelaksanaan 4) Organisasi Kader Lansia a) Pemeriksaan kesehatan secara berkala : pendataan, screening, px kesh (gizi, jiwa, lab), pengobatan sederhana, pemberian suplemen vitamin, PMT b) Peningkatan olahraga LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 31 c) Pengembangan ketrampilan :kesenian, bina usaha d) Bimbingan pendalaman agama e) Pengelolaan dana sehat f) Pendanaan Kadar Lansia g) KMS Lansia e) Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah suatu alat untuk mencatat kondisi kesehatan pribadi usia lanjut baik fisik maupun mental emosional. Kegunaan KMS untuk memantau dan menilai kemajuan Kesehatan Usia Lanjut yang dilaksanakan di kelompok Usia Lanjut atau Puskesmas f) Tata Cara pengisian KMS : KMS berlaku 2 th, diisi oleh petugas kesehatan Pada kunjungan pertama, diperiksa semua jenis tes yg tertera. Sedangkan pd kunjungan ulang cukup diperiksa sekali sebulan, kecuali u/ tes laboratorium dperiksa per 3 bulan (Hb, Urine, Protein) 5) Latihan Gerak Dan Senam Lansia Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut (Santosa, 1994). Lansia seseorang individu laki-laki maupun perempuan yang berumur antara 60-69 tahun. (Nugroho 1999:20) Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemamp meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut. a) Manfaat Olahraga Bagi Lansia Manfaat dari olahraga bagi lanjut usia menurut Nugroho (1999; 157) antara lain 1) Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia. 2) Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi) 3) Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap bertambahnya tuntutan, misalya sakit.Sebagai Rehabilitas Pada lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, tolerasnsi latihan, kapasitas LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 32 aerobik dan terjadinya peningkatan lemak tubuh. Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian menunjukan bahwa latihan/olah raga seperti senam lansia dapatmengeliminasi berbagai resiko penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan. (Darmojo 1999;81) b) Senam lansia dilaksanakan disetiap satu bulan sekali pada saat dilakukan kegiatan posyandu lansia yang dilaksanakan di 22 posyandu lansia yang ada. c) Komponen aktivitas dan kebugaran Menurut Darmojo (1999:74) komponen aktivitas dan kebugaran terdiri dari: 1) Self Efficacy (keberdayagunaan-mandiri) adalah istilah untuk menggambarkan rasa percaya atas keamanan dalam melakukan aktivitas. Hal ini sangat berhubungan dengan ketidaktergantungan dalam aktivitas sehari-hari. Dengan keberdayagunaan mandiri ini seorang usia lanjut mempunyai keberanian dalam melakukan aktivitas. 2) Latihan Pertahanan (resistence training) keuntungan fungsional atas latihan pertahanan berhubungan dengan hasil yang didapat atas jenis latihan yang bertahan, antara lain mengenai kecepatan bergerak sendi, luas lingkup gerak sendi (range of motion) dan jenis kekuatan. Yang dihasilkan pada penelitian-penelitian dipanti jompo didapatkan bahwa latihan pertahanan yang intensif akan meningkatkan kecepatan gart (langkah) sekitar 20% da kekuatan untuk menaiki tangga sebesar 2338% 3) Daya Tahan (endurance) daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang relatif cukup lama. Pada lansia latihan daya tahan /kebugaran yang cukup keras akan meningkatkan kekuatan yang didapat dari latihan bertahan. Hasil akibat latihan kebugaran tersebut bersifat khas untuk latihan yang dijalankan (training specifik), sehingga latihan kebugaran akan meningkatkan kekuatan berjalan lebih dengan latihan bertahan. 4) Kelenturan (flexibility) pembatasan atas lingkup gerak sendi, banyak terjadi pada lanjut usia yang sering berakibat kekuatan otot dan tendon. LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 33 Oleh karena itu latihan kelenturan sendi merupakan komponen penting dari latihan atau olah raga bagi lanjut usia. 5) Keseimbangan-keseimbangan merupakan penyebab utama yang sering mengakibatkan lansia sering jatuh. Keseimbangan merupakan tanggapan motork yang dihasikan oleh berbagai faktor, diantaranya input sesorik dan kekuatan otot. Penurunan keseimbangan pada lanjut usia bukan hanya sebagai akibat menurunya kekuatan otot atau penyakit yang diderita. Penurunan keseimbangan bisa diperbaiki dengan berbagai latihan keseimbangan. Latihan yang meliputi komponen keseimbangan akan menurukan insiden jatuh pada lansia. D. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 1. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran yang menjadikan seseorang dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan keehatan masyarakatnya. a. Bidang PHBS Bidang PHBS yaitu : 1) Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, mandi minimal 2x/hari dan lain – lain. 2) Bidang Gizi, seperti makan buah dan sayur tiap hari, mengkonsumsi garam beryodium, menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) setiap bulan, dan lain-lain. 3) Bidang Kesehatan Lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan jamban, memberantas jentik, dan lain – lain. b. Indikator PHBS 1) Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun. 2) Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi 3) Membuang sampah pada tempatnya 4) Melaksanakan kegiatan olahraga secara rutin 5) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan 6) Tidak merokok 7) Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020 34 8) Buang air besar dan baung air kecil di jamban c. Manfaat PHBS 1) Bagi Rumah Tangga : a) Setiap Anggota Keluarga menjadi sehat dan tidak sakit b) Anak tumbuh sehat dan cerdas c) Anggota keluarga giat bekerja d) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditunjukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga 2) Bagi masyarakat : Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan jamban, ambulans desa, dan lain – lain LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN BANTEN TP. 2019/2020