BAB II

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat
1. Pengertian Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Masyarakat menurut Maslow (1920), Kesehatan Masyarakat (Public
Health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan
meningkatkan kesehatan melalui “Usaha-usaha Pengorganisasian Masyarakat” Untuk :
a. Perbaikan sanitasi lingkungan
b. Pemberantasan penyakit-penyakit menular
c. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
d. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini
dan pengobatan
e. Pengembangan rekayasa social untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan
hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.
2. Tujuan Kesehatan Masyarakat
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehar sehingga tercapai
derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai
dengan kapasitas yang mereka miliki.
b. Tujuan Khusus
1) Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan keluarga
2) Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan komunitas
3) Terpelihara dan meningkatnya statis gizi masyarakat
4) Terpelihara dan meningkatnya status kesehata jiwa masyarakat
5) Meningkatnya jumlah dan cakupan pemeliharaan kesehatan dengan pembiayaan
pra upaya
3. Falsafah Kesehatan Masyarakat
Falsafah kesehatan masyarakat adalah suatu kecintaan untuk mencapai
kebijaksanaan maksimal dalam bidang kesehatan masyarakat.
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
6
7
Menurut Anderson & Farlane (2007), perawat idealnya sebagai seorang advokat
individu dan kesehatan keluarga serta terampil dalam membangun hubungan saling
percaya, perawat memiliki pemahaman yang baik tentang kebutuhan dan pelayanan
lokal. Karena pengalaman sebagai advokat kesehatan individu dan keluarga, perawat
dalam suatu model advokat komunitas, dapat menerjemahkan pengetahuan khusus
mereka tentang pelayanan keluarga ke dalam konteks yang lebih besar dan kemitraan
komunitas.
Falsafah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk mencapai
tujuan dan dipakai sebagai pandangan hidup. Falsafah kesehatan masyarakat adalah
sebagai berikut (Subekti, 2005):
a. Pelayanan kesehatan terjangkau dan dapat diperoleh oleh semua orang dan
merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.
b. Upaya promotive dan preventif adalah upaya tanpa mengabaikan upaya kuratif
dan rehabilitative.
c. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada klien yang berlangsung secara
berkelanjutan.
d. Perawat sebagai provider dan klien sebagai pelayanan kesehatan menjadi suatu
hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan pelayanan
kesehatan.
e. Pengembangan tenaga kesehatan masyarakat direncanakan dalam pelayana
kesehatan secara berkesinambungan.
f. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya.
Masyarakat juga hraus ikut mendorong, mrndidik dan berpartisipasi secara aktif
dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.
4. Tingkat Pencegahan
Sesuai international standard yang dibuat oleh Leavel dan Clark, ada lima tahap
pencegahan penyakit dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Pertama disebut health promotion atau promosi kesehatan. Promosi kesehatan ini
berisi ajakan untuk hidup sehat. Contohnya menyanyikan lagu “bangun tidur ku terus
mandi”, mengajak orang-orang desa agar mandi memakai sabun, mengajak anak-anak
untuk menggosok gigi sebelum tidur, mengajak orang untuk tidak merokok, mengajak
orang untuk tidak membuang sampan sembarangan, mengajak orang untuk memakai
helm atau masker saat berkendara, dll.
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
8
Kedua, health prevention and health protection atau mencegah kesehatan dan
perlindungan kesehatan. Tahap ini merupakan penerapan dari praktek hidup sehat.
Contohnya penyemprotan got (saluran air) untuk membunuh nyamuk malaria, mandi
pakai sabun, pakai masker dan helm saat berkendara, tidak merokok.
Ketiga, yaitu medical curation (early diagnose and prompt trearment) atau
pengobatan (deteksi dini dan pengobatan cepat tepat). Tahap ini adalah penanganan jika
telah ditemukan penyakit atau indikasi penyakit. Contohnya adalah Check up kerumah
sakit, pergi ke dokter, pergi kepuskesmas.
Keempat, adalah Disability Limitation atau pembatasan kecacatan. Tahap ini
untuk membatasi cacat atau penyakit yang sudah terlanjur menyerang atau menjangkiti
seseorang. Contohnya control kerumah sakit, dokter mengunjungi pasien untuk
menanyakan atau memeriksa kadaan pasien pasca pengobatan.
Terakhir yaitu Health Rehabilitation atau pemulihan kembali. Tujuan dari
rehabilitasi ini adalah untuk mengajari pasien kembali kemasyarakat. Contohnya
rehabilitasi pecandu narkoba, rehabilitasi penderita kusta, rehabilitasi penderita
penyakit masyarakat (pekat).
Faktor yang memepengaruhi kesehatan masyarakat dan upaya pelayanan
kesehatan.
Menurut Hendrick L.Blumm, terdapat 4 Faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat, yaitu :
a. Perilaku/gaya hidup, gaya hidup individu \ masyarakat sangat mempengaruhi
derajat kesehatan. Contoh: dalam masyarakat yang mengalami transisi dari
masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, akan terjadi perubahan gaya
hidup pada masyarakat tersebut yang akan mempengaruhi derajat kesehatan
b. Lingkungan, meliputi lingkungan fisik (baik naturan atau buatan manusia), dan
sosiokultur (ekonomi Pendidikan, pekerjaan, dll). Pada limgkungan fisik, kesehatan
akan dipengaruhi oleh kualitas sanitasi lingkungan dimana manusia itu berada.
c. Keturunan
d. Pelayanan kesehatan
B. Primary Health Care (PHC)
World Healty Essembly tahun 1977 telah menghasilkan kesepakatan global untuk
mencapai “kesehatan bagi semua atau health for all”. Pada tahun 2000 (KBS 2000 \ HFA
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
9
by The Year 2000) yaitu tercapainya suatu derajat kesehatan yang optimal yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif baik secara social maupun ekonomi.
Selanjutnya pada tahun 1978, konferensi di alma ata, menetapkan primary health care
sebagai pendekatan atau srategi global untuk mencapai kesehatan bagi semua (KBS) atau
health for all by the year 2000 (HFA 2000). Dalam konferesni tersebut Indonesia juga ikut
menandatangani dan telah mengambil kesepakatan global pula dengan menyatakan bahwa
untuk mencapai kesehatan bagi semua tahun 2000 (HFA ‘200) kuncinya adalah PHC
(primary health care) opersional dari PHC tersebut di Indonesia adalah PKMD
(pengembangan kesehatan masyarakat desa).
1. Pengertian
Primary Healty Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan
kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan social yang dapat diterima secara
umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi
mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan
negara untuk memelihara setiap tingkat pertimbangan mereka dalam semangat untuk
hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination).
2. Tujuan PHC
a. Tujuan Umum
Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang
diselenggaraka, sehingga akan tercapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang
menerima pelayanan.
b. Tujuan Khusus
a) Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani.
b) Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani.
c) Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani
pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber – sumber
daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
3. Fungsi PHC
PHC hendaknya memenuhi fungsi – fungsi sebagai berikut :
a. Pemeliharaan kesehatan
b. Pencegahan penyakit
c. Diagnosis dan pengobatan
d. Pelayanan tindak lanjut
e. Pemberian sertifikat
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
10
4. Unsur Utama PHC
Tiga (3) Unsur Utama yang terkandung dalam PHC adalah :
a. Mencakup upaya – upaya dasar kesehatan
b. Melibatkan peran serta masyarakat
c. Melibatkan kerja sama lintas sectoral
5. Prinsip Dasar PHC
Lima (5) Peran Dasar PHC adalah :
a. Pemerataan Upaya Kesehatan
b. Penekanan pada upaya preventif
c. Menggunakan teknologi tepat guna
d. Melibatkan peran serta masyarakat
e. Melibatkan kerjasama lintas sectoral
6. Elemen-Elemen PHC
Dalam pelaksanaan PHC harus memiliki & elemen essensial yaitu:
a. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta
pengendaliannya.
b. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
c. Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Dasar
d. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
e. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit Infeksi Utama
f. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Endemik Setempat
g. Pengobatan Penyakit Umum dan Ruba Paksa
h. Penyediaan Obat-obat Essensial
7. Ciri-Ciri PHC
Ciri-ciri PHC yang benar adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
b. Pelayanan yang menyeluruh
c. Pelayanan yang terorganisasi
d. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
e. Pelayanan yang berkesinambungan
f. Pelayanan yang progresif
g. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
h. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja
8. Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan Dalam PHC
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
11
Tanggung jawab tenaga kesehatan dalam PHC lebih di titik beratkan kepada hal-hal
sebagai berikut:
a. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan implementasi
pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan.
b. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga dan individu
c. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan Teknik asuhan diri sendiri pada
masyarakat
d. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan kesehatan dan
kepada masyarakat
e. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat
C. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
1. Pengertian
Pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD) adalah :
a. Rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong royong dan
swadaya dalam rangka menolong diri sendiri (masyarakat) untuk mengenal
,memecahkan masalah /kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat baik dalam
bidang kesehatan maupun bidang lain agar mampu memelihara dan meningkatkan
kehidupan (sehat sejahtera)
b. Upaya untuk menggerakan masyarakat pedesaan/perkotaan dan meningkatkan
kemampuannya dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal dengan
berorientasi pada kebutuhan khusus masyarakat terutama yang berpenghasilan
rendah tanpa mengabaikan masyarakat lain dan mendayagunakan potensi dan peran
masyarakat ,sector kesehatan dan sektor lain secara terpadu.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri
dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan
masyarakat.
b. Tujuan khusus
1) Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk
menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka
2) Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara
aktif dalam upaya kesehatan.
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
12
3) Menghasilkan lebih banyak tenaga - tenaga masyarakat setempat yang mampu ,
terampil serta berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa.
4) Meningkatkan status kesehatan masyarakat dalam upaya menurunkan angka
kesakitan dan kematian , serta meningkatkan status gizi .
3. Ciri-ciri PKMD
Berikut ini adalah ciri-ciri PKMD yang dilaksanakan atas dasar kesadaran,
kemapuan dan prakarsa masyarakat sendiri.
a. Perencanaan kegiatan dibuat oleh masyarakat sendiri dengan bantuan petugas
kesehatan.
b. Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran serta ktif dan swadaya masyarakat.
c. Masukan dari luar hanya bersifat memacu, melengkapi dan menunjang ,tidak
mengakibatkan ketergantungan.
d. Pelaksana kegiatan adalah masyarakat.
e. Memanfaatkan teknologi tepat guna.
f. Kegiatan yang dilakukan sekurang-kurangnya mencakup salah satu unsur PHC.
4. Wadah Kegiatan
Wadah kegiatan PKMD adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).
5. Strategi Pembinasaan
a. Tim pembinaan PKMD dimasing – masing tingkat sekaligus dijadikan sebagai
forum koordinasi di masing – masing tingkat.
b. Setiap kegiatan partisipasi masyarakat yang akan dipromosikan oleh salah satu
sektor, terlebih dahulu dibahas dalam forum koordinasi.
c. Jenis bantuan apapun yang akan dijalankan harus selalu berdasarkan pada proporsi
kebutuhan masyarakat setempat.
d. Seluruh tahap kegiatan, mulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan, penilaian,
pembinaan sampai pada perluasan, dilakukan oleh masyarakat sendiri dan bila perlu
dibantu oleh pemerintah secara lintas program dan lintas sektor.
e. Wadah kegiatan PKMD adalah LKMD sesuai dengan kepres nomor 28 tentang
penyempurnaan dan penempatan fungsi LSM menjadi LKMD.
f. PKMD adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dari masyarakat dan untuk
masyarakat.
6. Pengembangan dan Pembinaan
a. Pengembangan dan pembinaan PKMD berpedoman pada GBHN.
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
13
b. Pengembangan dan pembinaan PKMD dilaksanakan dengan kerjasama lintas
program dan lintas sektor melalui pendekatan edukatif.
c. Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada tiap tingkatan (tingkat propinsi
oleh gubernur, kabupaten oleh bupati dan tingkat kecamatan oleh camat).
d. PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan desa secara keseluruhan.
e. Kegiatan dilaksanakan dengan membentuk mekanisme kerja yang efektif antara
instansi yang berkepentingan dalam pembinaan masyarakat desa.
f. Puskesmas sebagai pusat pengembangan dan pembangunan kesehatan berfungsi
sebagai denamisator
7. Mekanisme Pembinaan
a. Untuk mengenal masalah dan kebutuhan mereka sendiri . masyarakat mendapatkan
bimbingan dan motivasi dari puskesmas yang bekerjasama dengan sektor-sektor
yang bersangkutan . Pemuka masyarakat diarahkan untuk membahas masalah dan
kebutuhan yang dirasakan dan dibimbing untuk memecahkan masalah serta
memenuhi kebutuhannya denagn menggunakan sumber daya setempat. Puskesmas
bersama sektor yang bersangkutan memberi bantuan teknis atau materi yang
dibutuhkan dengan catatan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan .
b. Dalam hal masalah dan kebutuhan mesyarakat tidak mungkin diatasi sendiri, maka
pelayanan langsung diberikan oleh puskesmas dan atau sektor yang bersangkutan.
8. Tahap PKMD
a. Survei Mawas Diri
Kegiatan survei mawas diri meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Pendataan sesuai kriteria berdasarkan format pengkajian.
2) Pengolahan data.
3) Tabulasi data.
4) Analisa Data
b. Musyawarah Masyarakat Desa
Kegiatan dalam MMD adalah sebagai berikut :
1) Menyiapkan salinan tabulasi data (untuk Kades, LPM dan Puskesmas)
2) Undangan untuk MMD
3) Menyiapkan tempat untuk MMD
4) Pelaksanaan :
a) Pembukaan oleh Kepala Desa
b) Ketua (Tokoh Masyarakat)
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
14
c) Identifikasi masalah bersama masyarakat berdasarkan Analisa data hasil
tabulasi.
d) Membantu umtuk prioritas masalah dengan mempertimbangkan aspek
pendukung (dana, sarana, PSM) dan aspek penghambat.
e) Membuat rencana pemecahan masalah sesuai prioritas
D. Kasus yang ditemukan di Lahan Praktik
1. PHBS DONOR DARAH
a.
PENGERTIAN DONOR DARAH
Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela
untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai pada transfusi darah.
Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor)
ke orang sakit (respien). Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan
komponen darah.
b. Syarat donor darah sebagai berikut :
1) Calon donor harus berusia 17-60 tahun
2) Berat badan minimal 45 kg
3) Tekanan darah 100-180 (sistole) dan 60-80 (diastole)
4) Menandatangani formulir pendaftaran
5) Lulus pengujian kondisi berat badan, hemoglobin, golongan darah, dan
pemeriksaan oleh dokter
6) Untuk menjaga kesehatan dan keamanan darah, calon donor tidak boleh dalam
kondisi atau menderita sakit seperti alkoholik, penyakit hepatitis, diabetes
militus,epilepsi, atau kelompok masyarakat risiko tinggi mendapat AIDS serta
mengalami sakit seperti demam atau influenza; baru saja dicabut giginya
kurang dari 3 hari; pernah menerima tranfusi kurang dari 1 tahun; begitu juga
untuk yang belum pernah setahun menato, menindik, atau akupuntur; hamil;
atau sedang menyusui.
c. Manfaat donor darah :
Mengetahui golongan darah tanpa dipungut biaya
1) Pemeriksaan kesehatan teratur (tiap kali menjadi donor/tiap 3 bulan sekali)
meliputi : tekanan darah, nadi, suhu, tinggi badan, berat badan, hemoglobin,
penyakit dalam, penyakit hepatitis A dan C, penyakit HIV/AIDS.
2) Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
15
3) Menurunkan resiko penyakit jantung (jantung koroner dan stroke (British
Journal Heart)
4) Menambah nafsu makan
5) Menanamkan jiwa social
6) Sekali menjadi Donor dapat menolong/menyelamatkan 3 orang pasien yang
berbeda
7) Menyelamatkan jiwa seseorang secara langsung
8) Meningkatkan produksi sel darah merah
9) Membantu penurunan berat tubuh
10) Mendapatkan kesehatan psikologis
d. Tujuan donor darah :
1) Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor.
2) Memelihara keadaan biologis darah atau komponen – komponennya agar tetap
bermanfaat.
3) Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada peredaran
darah (stabilitas peredaran darah).
4) Mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah.
5) Meningkatkan oksigenasi jaringan.
6) Memperbaiki fungsi Hemostatis.
7) Tindakan terapi kasus tertentu.
e. Macam tranfusi darah :
1) Darah Lengkap/ Whole Blood (WB)
2) Diberikan pada penderita yang mengalami perdarahan aktif yang kehilangan
darah lebih dari 25 %.
3) Darah Komponen
f. Sel Darah Merah (SDM) :
1) Sel Darah Merah Pekat : Diberikan pada kasus kehilangan darah yang tidak
terlalu berat, transfusi darah pra operatif atau anemia kronik dimana volume
plasmanya normal.
2) Sel Darah Merah Pekat Cuci : Untuk penderita yang alergi terhadap protein
plasma.
3) Sel Darah Merah Miskin Leukosit : Untuk penderita yang tergantung pada
transfusi darah.
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
16
4) Sel Darah Merah Pekat Beku yang Dicuci : Diberikan untuk penderita yang
mempunyai antibodi terhadap sel darah merah yang menetap.
5) Sel Darah Merah Diradiasi : Untuk penderita transplantasi organ atau sumsum
tulang.
6) Leukosit/ Granulosit Konsentrat : Diberikan pada penderita yang jumlah
leukositnya turun berat, infeksi yang tidak membaik/ berat yang tidak sembuh
dengan pemberian Antibiotik, kualitas Leukosit menurun.
7) Trombosit : Diberikan pada penderita yang mengalami gangguan jumlah atau
fungsi trombosit.
8) Plasma Dan Produksi Plasma : Untuk mengganti faktor pembekuan,
penggantian cairan yang hilang.
9) Contoh : Plasma Segar Beku untuk prnderita Hemofili.Krio Presipitat untuk
penderita Hemofili dan Von Willebrand
2. SEJARAH TRANFUSI DARAH
a. Transfusi darah pada Hewan
Richard Lower (1631-1691) adalah orang pertama yang melakukan transfusi
darah pada hewan yaitu pada seekor anjing dengan menggunakan jarum suntik yang
terbuat dari bulu angsa yang dirancang oleh Christopher Wren, dia menghubungkan
vena jugularis seekor anjing ke arteri pada leher anjing lainnya.
b. Transfusi darah dari Hewan ke manusia
Tanggal 22 November 1666 Richard Lower bersama Dr. Edmund King
melakukan transfusi kepada Arthur Coga dengan menggunakan pipa yang
membawa darah dari arteri karotis seekor domba ke vena resipien. Dr. Jean Baptiste
Denys (1640-1704) melakukan hal serupa dengan mentransfusikan darah domba ke
seorang laki-laki 15 tahun yang menderita demam tanpa menimbulkan efek negatif
pada pasien. Denis melakukan hal yang sama pada beberapa pasien lainnya sampai
tragedi meninggalnya Antoine Mauroy.
c. Transfusi darah dari manusia ke manusia
Transfusi darah dari manusia ke manusia pertama kali dilakukan oleh James
Blundell (1790-1877) seorang ahli kebidanan. Ia kemudian mendapat gelar “the
father of modern blood transfusion” Antara 1818 sampai 1829 ia melakukan sepuluh
transfusi dengan darah manusia, akan tetapi tidak lebih dari empat yang sukses,
bahkan dua orang diantaranya meninggal ketika dilakukan transfusi. Transfusi
pertama yang sukses dilakukan adalah kepada seorang wanita yang mengalami
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
17
perdarahan post partum berat dan kemudian diberikan delapan ons darah asistennya.
Dikarenakan angka kegagalan transfusi yang tinggi banyak orang menganggap
prosedur ini berbahaya.
1) Penemuan golongan darah ABO oleh Karl Landsteiner (1868-1943) seorang
ilmuan Austria pada tahun 1901 di Vienna memberikan jawaban atas reaksi
transfusi yang terjadi sebelumnya.
2) Landsteiner menemukan golongan darah ABO dengan mencampurkan sel darah
merah dan serum tiap stafnya, dari eksperimennya diidentifikasi 3 golongan
yang disebut golongan A, B dan C (yang kemudian diganti nama menjadi
golongan O). Golongan darah AB ditemukan setahun kemudian oleh Alfred von
Decastello dan Adriano Struli.
3) Ludwig Hektoen di Chicago pertama kali merekomendasikan pemeriksaan
golongan darah antara donor dan resipien untuk mengetahui ketidakcocokan
golongan darah sebelum transfusi. Dr. Reuben Ottenberg (1882-1959) di Mount
Sinai Hospital New York melakukan uji cocok serasi (crossmatching) untuk
transfusi dan pertama kali meyakinkan bahwa pewarisan golongan darah sesuai
hukum Mendel.
3. PHBS BAHAYA ROKOK
a. Pengertian Rokok
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus
dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm,
biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan pabrik
bahan kimia berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang rokok
saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya beracun
dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker.
Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan)
dan dependensi (ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain,
rokok termasuk golongan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol, dan Zat
Adiktif).
b. Alasan Orang Merokok
Alasan pertama kali merokok dari berbagai hasil penelitian antara lain :
1) Coba-coba
2) Ikut-ikutan
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
18
3) Sekedar ingin merasakan
4) Kesepian
5) Agar terlihat gaya (gengsi)
6) Meniru orang tua
7) Iseng
8) Menghilangkan ketegangan
9) Biar tidak dikatakan banci
10) Lambang kedewasaan
11) Mencari inspirasi
12) Sebagai penghilang stress
13) Penghilang jenuh
14) Bagi kebanyakan pelajar, mulai merokok disebabkan oleh dorongan lingkungan.
Contohnya, pelajar tersebut merasa tidak enak kepada teman-temannya karena
dia tidak merokok. Sehingga dia pun mulai merokok dan akgirnya menikmati
rokok tersebut. Kebanyakan pelajar juga beranggapan bahwa dengan merokok
dirinya merasa sangat hebat, gaya, dan ditakuti. Padahal, jika dia tidak pandaipandai menjaga dirinya, rokok adalah awal dari terjerumusnya seseorang kepada
obat-obatan terlarang.
c. Pengertian Perokok aktif
Perokok Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap lintingan atau
gulungan tembakau yang dibungkus biasanya dengan kertas, daun, dan kulit jagung.
Secara langsung mereka juga menghirup asap rokok yang mereka hembuskan dari
mulut mereka. Tujuan mereka merokok pada umumnya adalah untuk
menghangatkan badan mereka dari suhu yang dingin. Tapi seiring perjalanan waktu
pemanfaatan rokok disalah artikan, sekarang rokok dianggap sebagai suatu sarana
untuk pembuktian jati diri bahwa mereka yang merokok adalah ”keren”.
d. Ciri-ciri fisik seorang perokok :
1) Gigi kuning karena nikotin.
2) Kuku kotor karena nikotin.
3) Mata pedih.
4) Sering batuk – batuk.
5) Mulut dan nafas bau rokok.
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
19
e. Pengertian Perokok Pasif
Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang menghirup asap
rokok orang lain. Telah terbukti bahwa perokok pasif mengalami risiko gangguan
kesehatan yang sama seperti perokok aktif, yaitu orang yang menghirup asap
rokoknya sendiri.
Adapun gejala awal yang dapat timbul pada perokok pasif :
1) Mata pedih
2) Hidung beringus
3) Tekak yang serak
4) Pening / pusing kepala
5) Apabila perokok pasif terus-menerus ”menekuni” kebiasaanya, maka akan
mempertinggi risiko gangguan kesehatan, seperti :
a) Kanker paru-paru,
b) Serangan jantung dan mati mendadak,
c) Bronchitis akut maupun kronis,
d) Emfisema,
e) Flu dan alergi, serta berbagai penyakit pada organ tubuh seperti yang
disebutkan di atas.
f. Bahan-Bahan Rokok yang Berbahaya Bagi Kesehatan
Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahan kimia berbahaya
bagi tubuh. Empat ratus diantaranya bisa berefek racun, sedangkan 40 diantaranya
bisa mengakibatkan kanker. Ini adalah sebagaian dari contoh-contohnya :
1) Nikotin
Nikotin merupakan zat yang menyebabkan adiksi (ketagihan) dengan
toleransi tinggi, yaitu semakin lama dikonsumsi semakin bertambah. Gejalagejala ketagihan juga terjadi pada seseorang yang mulai berhenti merokok.
Memang pada awalnya nikotin dapat merangsang kerja otak, sehingga si
perokok menjadi cerdas. Namun, apabila hal ini terjadi secara terus-menerus,
maka justru akan melemahkan kecerdasan otak itu sendiri.
Hal ini diakibatkan oleh nikotin yang memacu produksi hormon
adrenalin. Terpacunya produksi hormon ini akan menyebabkan denyut jantung
lebih cepat dan jantung bekerja lebih kuat. Jantung akan memerlukan lebih
banyak oksigen dari biasanya. Otomatis, risiko terjadinya serangan jantung
koroner akan lebih tinggi.
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
20
2) Karbon monoksida (CO)
Gas berbahaya ini seharusnya hanya ada dalam pembuangan asap
kendaraan. Namun, dengan adanya sumbangan dari para perokok, gas yang juga
dapat berikatan kuat dengan haemoglobin darah ini menjadi lebih banyak di
udara dan di dalam tubuh manusia. Dengan adanya karbon monoksida (CO)
yang berikatan dengan haemoglobin darah, maka jantung seorang perokok yang
memerlukan lebih banyak oksigen ternyata mendapat oksigen lebih sedikit. Ini
akan menyebabkan bertambahnya risiko penyakit jantung dan paru-paru, serta
penyakit saluran nafas. Selain sesak nafas, batuk terus-menerus, stamina serta
daya tahan tubuh si perokok juga berangsur-angsur akan menurun.
Terganggunya sistem peredaran darah normal, yaitu dengan adanya gas
karbon monoksida pada darah, juga akan mengakibatkan rusaknya pembuluh
darah sebagai distributor aliran darah. Akan terdapat endapan-endapan lemak
sehingga pembuluh darah akan tersumbat. Hal ini meningkatkan lagi risiko
terkena serangan jantung ataupun mati mendadak.
3) Tar
Tar biasanya digunakan untuk mengaspal jalan raya. Apabila terdapat
pada tubuh melalui menghisap rokok, maka secara berangsur-angsur dan pasti,
akan menyebabkan kanker. Beberapa contohnya adalah benzoa pyrene,
nitrosamine, B-naphthylamine, dan nikel.
4) DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
DDT merupakan racun serangga, yang biasanya digunakan untuk
membunuh nyamuk, semut, atau kecoa.
5) Aseton
Aseton adalah zat yang digunakan untuk melunturkan cat. Bisa
dibayangkan bahayanya, apabila zat ini berada dalam tubuh kita.
6) Formaldehid
Formaldehid atau lebih sering kita kenal sebagai zat formalin, digunakan
untuk mengawetkan mayat.
7) Kadmium
Kadmium adalah bahan kimia yang biasanya terdapat pada accu atau aki
kendaraan bermotor.
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
21
8) Arsenik
Seperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia yang sering digunakan
untuk membasmi seranga-serangga pengganggu. Biasanya kutu atau serangga
sekelasnya akan mempan bila diberantas dengan arsenik ini
9) Ammonia
Ammonia merupakan bahan aktif yang terdapat dalam pembersih lantai.
10) Polonium-210
Bahan ini merupakan salah satu zat radioaktif, yaitu zat yang mampu
mengeluarkan radiasi aktif, yang bisa menyebabkan perubahan struktur dan
fungsi sel normal. Bahan -bahan radioaktif juga bisa menyebabkan kanker.
11) Hidrogen sianida
Hidrogen sianida merupakan bahan yang digunakan sebagai racun dalam
bentuk gas.
12) Vinil klorida
Zat ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik.
13) m. Naftalena
Seperti DDT dan arsenik, bahan ini terdapat pada obat-obat pembasmi
serangga.
g. Penyakit yang Ditimbulkan Oleh Rokok
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit dan bahkan
bisa menyebabkan kematian. Berikut beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh
rokok, yaitu :
1) Rambut rontok
2) Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan terhadap
penyakit yang menyebabkan rambut rontok, sariawan mulut ,dll.
3) Katarak
Merokok
dipercaya
dapat
memperburuk
kondisis
mata
yaitu
memutihnya lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan
kebutaan, 40 % lebih terjadi pada perokok. Rokok dapat menyebabkan katarak
dengan 2 cara, yaitu cara mengiritasi mata dan dengan terlepasnya zat-zat kimia
dalam paru yang oleh aliran darah dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga
dihubungkan dengan degrasi muscular yang berhubungan dengan usia tua yaitu
penyakit mata yang tak tersembuhkan yang disebabkan oleh memburuknya
bagian pusat retina yang disebut Mucula. Mucula ini berfungsi untuk
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
22
memfokuskan pusat penglihatan di dalam mata dan mengontrol kemampuan
membaca, mengendarai mobil, mengenal wajah dan warna dan melihat objek
secara detail.
4) Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya
protein yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A,
terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama
disekitar bibir dan mata.
5) Hilangnya pendengaran
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding
pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian
dalam. Perokok dapat kehilangan pendengaran lebih awal dari pada orang yang
tidak merokok atau lebih mudah kehilangan pendengaran karena infeksi telinga
atau suara yang keras. Resiko untuk terkena infeksi telinga bagian tengah yang
dapat mengarah kepada kompliksi yang lebih jauh disebut Meningitis dan
Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih besar dari pada orang yang tidak
merokok.
6) Kanker kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma (sejenis kanker kulit yang
kadang-kadang menyebabkan kematian) tetapi merokok mengakibatkan
meningkatnya kemungkinan kematian akibat penyakit tersebut. Ditengarai
bahwa perokok berisiko menderita Custaneus Scuamus Cell Cancer sejenis
kanker yang meninggalkan bercak merah pada kulit 2 kali lebih besar
dibandingkan dengan non perokok.
7) Caries
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk
plak yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning dan terjadinya caries,
perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.
8) Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu
pelebaran dan rusaknya kantong udara pada paru-paru yang menurunkan
kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan karbondioksida. Pada
kasus yang parah digunakan Tracheotomy untuk membantu pernafasan pasien.
Ibarat suatu sayatan untuk lubang ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
23
masuk udara ke dalam paru-paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi
penumpukan muncus sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan
kesulitan bernafas.
9) Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk.
Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang menurunkan kapasitas
paru dan oksigen untuk melepas oksigen. Bila keadaan ini belanjut akan terjadi
penumpukan lendir sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan
kesulitan bernafas.
10) Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung.
Pemakaian tembakau adalah salah satu faktor resiko terbesar untuk penyakit ini.
Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung lebih dari 40 macam zat racun.
Kemungkinan timbulnya kanker paru dan jantung pada perokok 22 kali lebih
besar daripada yang tidak merokok.
11) Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat
pada gas buangan mobil dan asap rokok lebih mudah terikat pada darah dari
pada oksigen sehingga kemampuan darah untuk mengangkat oksigen turun 15%
pada perokok. Akibatnya tulang pada perokok kehilangan densitasnya menjadi
lebih mudah patah atau retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok
juga menjadi lebih rentan terhadap masalah tulang punggung. Sebuah studi
menunjukkan bahwa buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak mengalami
nyeri punggung setelah terjadi trauma.
12) Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit
kardiovaskuler. Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar
untuk penyakit ini. Di Negara yang sedang berkembang penyakit membunuh
lebih dari satu juta orang setiap tahun. Penyakit kardiovaskuler yang
menyangkut pemakaian tembakau di Negara-negara maju membunuh lebih dari
600.000 orang setiap tahun. Rokok menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat,
menaikkkan tekanan darah dan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan
penyumbatan arteri yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke.
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
24
13) Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang
menyebabkan tukak lambung juga meminimalisasi kemampuan lambung untuk
menetralkan asam lambung setelah makan sehingga sisa asam akan mengerogoti
dinding lambung. Tukak lambung yang diderita para perokok lebih sulit dirawat
dan disembuhkan.
14) Diskolori jari-jari
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku
yang meninggalkan warna coklat kekuningan.
15) Kanker uterus
Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok
meneyebabkan timbulnya masalah kesuburan pada wanita dan berbagai
komplikasi selama masa kehamilan dan kelahiran bayi. Merokok selama masa
kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi dengan BBLR (Berat Badan
Lahir Rendah) dan masalah kesehatan sesudahnya. Kegagalan hamil atau
abortus terjadi 2-3 kali lebih besar pada wanita perokok. Angka yang sama
berlaku juga untuk kelahiran atau kematian karena kekurangan oksigen pada
janin dan plasenta yang menjadi abnormal karena tercemar oleh Karbon
Monoksida dan Nikotin dalam asap rokok. Sindrom kematian bayi mendadak
(Sudden Infant Death) juga dihubungkan dengan pemakaian tembakau.
Tambahan pula, rokok dapat menurunkan kadar estrogen yang menyebabkan
terjadinya menopause dini.
16) Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan pada
DNA-nya sehingga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi menemukan bahwa
pria yang merokok meningkatkan resiko menjadi ayah dari anak yang berbakat
kanker.
Rokok
juga
memperkecil
jumlah
sperma
dan
infertilitas
(ketidaksuburan) banyak terjadi pada perokok.
17) Penyakit Buerger
Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf terutama di kaki, yang
mengakibatkan terhambatnya aliran darah. Dan jika dibiarkan tanpa perawatan
akan mengarah ke gangrene (matinya jaringan tubuh) sehingga pasien perlu
diamputasi.
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
25
h. Cara Menghentikan Merokok dan Cara Menghindarinya
Agar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita menanamkan
keyakinan yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah menguntungkan
diri sendiri dan orang lain. Kita harus terbiasa untuk bersikap asertif, untuk tetap
mengatakan tidak pada rokok. Apabila telah mampu kita terapkan, maka teman
sebaya atau kelompok kita bisa dijadikan kader pendidik sebaya.
Bagi para perokok, khususnya remaja, untuk berhenti dari kebiasaan merokok
bukanlah suatu hal yang mustahil. Apabila remaja meninggalkan kebiasaan
merokok hari ini, maka badan akan terbebas dari nikotin dalam masa 8 jam. Setelah
satu minggu efek dari kebiasaan merokok tersebut akan hilang. Lama-kelamaan,
tubuh akan memperbaiki kerusakannya akibat tembakau dan bahan kimia lain yang
pada rokok. Menghentikan kebiasaan merokok, bisa tetap dilakukan, antara lain
dengan cara sebagai berikut.
1) Berhenti secara mendadak
Tidak ada suatu cara terbaik bagi perokok untuk berhenti merokok,
karena pengaruhnya terhadap setiap perokok adalah berbeda. Namun, hanya ada
satu hal yang sama diantara mantan perokok yang berhasil, yaitu mereka semua
memang berkeinginan untuk berhenti merokok. Sebagaian besar, perokok
memilih cara ini untuk menghentikan kebiasaannya. Cara ini bisa dipilih sebagai
salah satu alternatif.
2) Cara menunda secara perlahan
Cara ini mengajak anda menunda masa menghisap batang rokok yang
pertama sehingga anda tetap dapat bertahan tanpa rokok. Atau anda bisa
menunda untuk menyalakan batang rokok dalam beberapa menit, sampai anda
bisa bertahan sepenuhnya setiap kali anda ingin merokok.
3) Cara mengurangi
Cara ini dilakukan dengan mengurangi jumlah batang rokok yang anda
hisap setiap merokok. Dalam satu hari, setiap kali merokok, bisa dikurangi
jumlah rokok yang anda hisap, mulai dari hitungan satu batang, dua batang,
hingga separuh dari jatah rokok anda setiap harinya, atau bahkan mengurangi
sepenuhnya.
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
26
4) Tidak mengikuti kebiasaan perokok
Pada umumnya, merokok identik dengan minum kopi ataupun minuman
keras. Apabila seseorang mengkonsumsi kopi ataupun minuman beralkohol,
maka biasanya dilengkapi dengan sebatang atau sebungkus rokok. Dengan
mengurangi atau sama sekali tidak mengkonsumsi kopi atau minuman
beralkohol secara berlebihan, maka keinginan untuk merokok bisa dikurangi.
5) Terapi penggantian nikotin
Terapi ini memanfaatkan koyo atau tempelan nikotin yang bisa
menembus kulit ke dalam tubuh dan bisa mengurangi efek adiksi (ketagihan)
akibat merokok. Cara ini bisa ditempuh tanpa anda harus berhenti secara
mendadak. Cara ini juga menolong anda untuk menghadapi kebiasaan merokok
serta ketergantungan psikologis. Konsultasikan dengan dokter anda untuk
keterangan lebih lanjut.
6) Pengalihan aktivitas
Biasanya, remaja mulai merokok karena ada waktu yang tersisa. Pada
waktu tersebut bisa dilakukan aktivitas-aktivitas lain, yang tentunya lebih
positif, untuk menghindari kebiasaan merokok. Bagi perokok yang ingin
berhenti, alternatif ini juga bisa ditempuh setiap anda ingin merokok. Misalnya,
melakukan aktivitas-aktivitas yang anda senangi, mulai dari berolah raga,
rekreasi bersama teman, membaca majalah atau komik kesukaan, bermain atau
mendengarkan musik, mengikuti kegiatan organisasi remaja, seperti OSIS di
sekolah-sekolah,organisasi kemahasiswaan di kampus, Sekeha Teruna-Teruni di
masyarakat, hingga mengerjakan tugas bersama teman-teman kelompok belajar.
Tentunya hal ini akan berhasil apabila kodisi keluarga dan tempat bergaul
saling mendukung untuk mengurangi atau bahkan menghentikan sama sekali
kebiasaan merokok remaja. Tentu masih banyak cara lain yang bisa dilirik untuk
mengalihkan kebiasan merokok. Yang terpenting, kebiasaan merokok tetap
dialihkan pada aktivitas lain yang positif dan bermanfaat.
Menanamkan sikap asertif pada diri serta pemahaman akan dampak
negatif rokok terhadap kesehatan
Sikap tegas untuk tidak merokok atau memang akan menghentikan sama
sekali kebiasaan ini, sangat diperlukan untuk menunjang upaya berhenti
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
27
merokok. Dengan pemahaman yang cukup tentang berbagai dampak negatif
merokok bagi kesehatan, akan semakin menambah keyakinan serta motivasi diri
untuk tetap berusaha menghentikan kebiasaan merokok. Secara berangsurangsur, pemahaman ini akan semakin kuat karena setiap kita mulai terbiasa
berhenti merokok, akan terasa manfaatnya
7) Konsumsi makanan dengan menu seimbang
Menu seimbang adalah seperangkat makanan yang mengandung hampir
seluruh zat makanan yang diperlukan tubuh. Terdiri dari nasi, sayur-sayuran,
lauk-pauk, buah-buahan, air, serta dilengkapi dengan susu. Sayur dan buahbuahan serta air mineral mengandung antioksidan yang dapat mengurangi efek
negatif bahan kimia pada rokok. Nasi, lauk-pauk dan susu pun memiliki
sejumlah vitamin, mineral, protein, serta serat yang diperlukan tubuh.Untuk
menambah keinginan mengkonsumsi menu ini, bisa disiasati dengan tampilan
menu yang menarik. Potongan lauk-pauk ataupun sayuran bisa dimodifikasi
sedemikian rupa sehingga menarik bentuknya. Buah-buahan tertentu juga bisa
dikonsumsi dalam bentuk jus buah segar.
8) Membentuk kelompok sebaya
Kelompok ini bisa dibentuk berdasarkan kesamaan prinsip para remaja,
yaitu terdiri dari sekelompok remaja yang sama-sama menginginkan berhenti
merokok. Selain memberi ruang yang cukup bagi para remaja yang ingin
berhenti merokok, kelompok ini juga bisa menampung segala permasalahan
yang dialami remaja, khususnya yang berkaitan dengan upaya menghentikan
kebiasaan merokok.
Kelompok ini bisa dikepalai oleh seorang pendidik ataupun kolsultan
yang mampu menggerakkan dan menampung remaja yang ingin berhenti
merokok, misalnya psikiater ataupun mahasiswa yang peduli. Secara berangsurangsur, kelompok ini akan menghasilkan remaja-remaja yang benar-benar telah
terbebas dari kebiasan merokok, sehingga hal ini akan berguna bagi remaja yang
lain yang mempunyai keinginan yang sama untuk berhenti merokok. Apabila
kelompok semacam ini mendapat perhatian khusus dari pihak yang berwenang,
dan diberi kemudahan atau fasilitas tertentu, maka lama-kelamaan akan
dihasilkan kader pendidik sebaya yang semakin bertambah dan tentunya
semakin bermanfaat.
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
28
9) Senantiasa berdoa
Upaya sekeras apapun tidak akan pernah membuahkan hasil, apabila
tidak diikuti dengan doa. Selain bisa menambah keyakinan diri, doa bisa
memberikan semacam kekuatan pelindung, terutama bagi remaja perokok untuk
tetap melanjutkan upaya berhenti merokok, dan tidak akan pernah merokok lagi.
Selain itu, dukungan keluarga, serta teman-teman dan masyarakat sekitar akan
sangat membantu remaja untuk menghentikan kebiasaan merokok.
Masih banyak terdapat cara-cara lain yang bisa ditempuh untuk berhenti
merokok. Remaja juga bisa memilih waktu yang tepat untuk mulai berhenti.
Anda boleh memilih hari atau tanggal tertentu yang bermakna dalam hidup anda,
misalnya hari ulang tahun, tahun baru, atau hari-hari lain, seperti bulan
Ramadhan, Galungan atau hari-hari besar lainnya.
4. PHBS POSYANDU LANSIA
a. Pengertian Posyandu Lansia
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut
di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat
dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia
yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran
serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam
penyelenggaraannya.
Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada
di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya
bagi warga yang sudah berusia lanjut. Posyandu lansia adalah wahana pelayanan
bagi kaum usia lanjut yg dilakukan dari, oleh, dan untuk kaum usia yg
menitikberatkan pd pelayanan promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitative. Posyandu lansia merupakan upaya kesehatan lansia yg
mencakup kegiatan yankes yg bertujuan u/ mewujudkan masa tua yg bahagia dan
berdayaguna
b. Tujuan Posyandu Lansia
1) Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai masa tua yg
bahagia & berdaya guna dlm kehidupan keluarga dan masyarakat (Matra, 1996)
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
29
2) Tujuan khusus
a) Meningkatkan kesadaran lansia untuk membina sendiri kesehatannya
b) Meningkatkan kemampuan & peran serta masy dlm menghayati &
mengatasi masalah kesh lansia scr optimal
c) Meningkatkan jangkauan yankes lansia
d) Meningkatnya jenis dan mutu yankes lansia
3) Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain :
a) Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat,
sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
lansia
b) Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan
swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi
antara masyarakat usia lanjut.
c.
Pelaksanaan Sistem Lima Posyandu Lansia
Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sistem 5 meja yaitu:\
1) Meja 1: Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang
sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2) Meja 2: Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan
darah
3) Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh,
tekanan darah, berat badan, tinggi badan.
4) Meja 4: Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan
tambahan.
5) Meja 5: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan
meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan.
c. Kader Lansia (pengertian, tugas, organisasi, pendanaan)
1) Pengertian Kader Lansia
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
30
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk
masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan.
Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Padahal
ada beberapa macam kader bisa dibentuk sesuai dengan keperluan
menggerakkan partisipasi masyarakat atau sasarannya dalam program
pelayanan kesehatan.
2) Tugas Kader Lansia
Secara umum tugas-tugas kader lansia adalah sebagai berikut :
a) Tugas-Tugas Kader
b) Tugas sebelum hari buka Posyandu (H - Posyandu) yaitu berupa tugas –
tugas persiapan oleh kader agar kegiatan pada hari buka Posyandu berjalan
dengan baik.
c) Tugas pada hari buka Posyandu (H Posyandu) yaitu berupa tugas-tugas
untuk melaksanakan pelayanan 5 meja.
d) Tugas sesudah hari buka posyandu (H + Posyandu) yaitu berupa tugas tugas setelah hari Posyandu.
3) Tugas-Tugas Kader Pada Pelaksanaan Posyandu Lansia
Tugas-tugas kader Posyandu pada H - atau pada saat persiapa hari Posyandu,
meliputi :
a) Menyiapkan alat dan bahan : timbangan, tensimeter, stetoskop, KMS, alat
peraga, obat-obatan yang dibutuhkan, bahan/materi penyuluhan dan lainlain.
b) Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberi tahu para lansia
untuk datang ke Posyandu, serta melakukan pendekatan tokoh yang bisa
membantu memotivasi masyarakat (lansia) untuk datang ke Posyandu.
c) Menghubungi kelompok kerja (Pokja) Posyandu yaitu menyampaikan
rencana kegiatan kepada kantor desa dan meminta memastikan apakah
petugas sector bisa hadir pada hari buka Posyandu.
d) Melaksanakan pembagian tugas : menentukan pembagian tugas diantara
kader Posyandu baik untuk persiapan untuk pelaksanaan
4) Organisasi Kader Lansia
a) Pemeriksaan kesehatan secara berkala : pendataan, screening, px kesh (gizi,
jiwa, lab), pengobatan sederhana, pemberian suplemen vitamin, PMT
b) Peningkatan olahraga
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
31
c) Pengembangan ketrampilan :kesenian, bina usaha
d) Bimbingan pendalaman agama
e) Pengelolaan dana sehat
f) Pendanaan Kadar Lansia
g) KMS Lansia
e) Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah suatu alat untuk mencatat kondisi
kesehatan pribadi usia lanjut baik fisik maupun mental emosional. Kegunaan
KMS untuk memantau dan menilai kemajuan Kesehatan Usia Lanjut yang
dilaksanakan di kelompok Usia Lanjut atau Puskesmas
f) Tata Cara pengisian KMS :
KMS berlaku 2 th, diisi oleh petugas kesehatan
Pada kunjungan pertama, diperiksa semua jenis tes yg tertera. Sedangkan pd
kunjungan ulang cukup diperiksa sekali sebulan, kecuali u/ tes laboratorium
dperiksa per 3 bulan (Hb, Urine, Protein)
5) Latihan Gerak Dan Senam Lansia
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta
terencana yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud
meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut
(Santosa, 1994). Lansia seseorang individu laki-laki maupun perempuan yang
berumur antara 60-69 tahun. (Nugroho 1999:20)
Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah
serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan
maksud meningkatkan kemamp meningkatkan kemampuan fungsional raga
untuk mencapai tujuan tersebut.
a) Manfaat Olahraga Bagi Lansia
Manfaat dari olahraga bagi lanjut usia menurut Nugroho (1999; 157) antara
lain
1) Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia.
2) Mempermudah
untuk
menyesuaikan
kesehatan
jasmani
dalam
kehidupan (adaptasi)
3) Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam
fungsinya terhadap bertambahnya tuntutan, misalya sakit.Sebagai
Rehabilitas Pada lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta
kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, tolerasnsi latihan, kapasitas
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
32
aerobik dan terjadinya peningkatan lemak tubuh. Dengan melakukan
olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau melambatkan
kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian
menunjukan
bahwa
latihan/olah
raga
seperti
senam
lansia
dapatmengeliminasi berbagai resiko penyakit seperti hipertensi, diabetes
melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan. (Darmojo 1999;81)
b) Senam lansia dilaksanakan disetiap satu bulan sekali pada saat dilakukan
kegiatan posyandu lansia yang dilaksanakan di 22 posyandu lansia yang
ada.
c) Komponen aktivitas dan kebugaran
Menurut Darmojo (1999:74) komponen aktivitas dan kebugaran terdiri
dari:
1) Self Efficacy (keberdayagunaan-mandiri) adalah istilah untuk
menggambarkan rasa percaya atas keamanan dalam melakukan
aktivitas. Hal ini sangat berhubungan dengan ketidaktergantungan
dalam aktivitas sehari-hari. Dengan keberdayagunaan mandiri ini
seorang usia lanjut mempunyai keberanian dalam melakukan aktivitas.
2) Latihan Pertahanan (resistence training) keuntungan fungsional atas
latihan pertahanan berhubungan dengan hasil yang didapat atas jenis
latihan yang bertahan, antara lain mengenai kecepatan bergerak sendi,
luas lingkup gerak sendi (range of motion) dan jenis kekuatan. Yang
dihasilkan pada penelitian-penelitian dipanti jompo didapatkan bahwa
latihan pertahanan yang intensif akan meningkatkan kecepatan gart
(langkah) sekitar 20% da kekuatan untuk menaiki tangga sebesar 2338%
3) Daya Tahan (endurance) daya tahan adalah kemampuan seseorang
untuk melakukan kerja dalam waktu yang relatif cukup lama. Pada
lansia latihan daya tahan /kebugaran yang cukup keras akan
meningkatkan kekuatan yang didapat dari latihan bertahan. Hasil akibat
latihan kebugaran tersebut bersifat khas untuk latihan yang dijalankan
(training specifik), sehingga latihan kebugaran akan meningkatkan
kekuatan berjalan lebih dengan latihan bertahan.
4) Kelenturan (flexibility) pembatasan atas lingkup gerak sendi, banyak
terjadi pada lanjut usia yang sering berakibat kekuatan otot dan tendon.
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
33
Oleh karena itu latihan kelenturan sendi merupakan komponen penting
dari latihan atau olah raga bagi lanjut usia.
5) Keseimbangan-keseimbangan merupakan penyebab utama yang sering
mengakibatkan lansia sering jatuh. Keseimbangan merupakan
tanggapan motork yang dihasikan oleh berbagai faktor, diantaranya
input sesorik dan kekuatan otot. Penurunan keseimbangan pada lanjut
usia bukan hanya sebagai akibat menurunya kekuatan otot atau penyakit
yang diderita. Penurunan keseimbangan bisa diperbaiki dengan
berbagai latihan keseimbangan. Latihan yang meliputi komponen
keseimbangan akan menurukan insiden jatuh pada lansia.
D. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1. Pengertian
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku
yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran yang
menjadikan seseorang dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan keehatan masyarakatnya.
a. Bidang PHBS
Bidang PHBS yaitu :
1) Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih
yang mengalir dan sabun, mandi minimal 2x/hari dan lain – lain.
2) Bidang Gizi, seperti makan buah dan sayur tiap hari, mengkonsumsi
garam beryodium, menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan (TB)
setiap bulan, dan lain-lain.
3) Bidang Kesehatan Lingkungan, seperti membuang sampah pada
tempatnya, menggunakan jamban, memberantas jentik, dan lain – lain.
b. Indikator PHBS
1) Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
2) Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Melaksanakan kegiatan olahraga secara rutin
5) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
6) Tidak merokok
7) Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
34
8) Buang air besar dan baung air kecil di jamban
c. Manfaat PHBS
1) Bagi Rumah Tangga :
a) Setiap Anggota Keluarga menjadi sehat dan tidak sakit
b) Anak tumbuh sehat dan cerdas
c) Anggota keluarga giat bekerja
d) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditunjukan untuk memenuhi
gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah
pendapatan keluarga
2) Bagi masyarakat :
Masyarakat
mampu
mengembangkan
Upaya
Kesehatan
Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, tabungan ibu
bersalin, arisan jamban, ambulans desa, dan lain – lain
LAPORAN PRAKTIK KERJA KOMUNITAS SMK KESEHATAN
BANTEN TP. 2019/2020
Download