Mari Kita Ciptakan Budaya Rumah Ozon Tanggal 16 september 1927, Program Lingkungan PBB (United Nations Environment Programme ) mendeklarasikannya sebagai Hari Ozon Dunia. Deklarasi itu bertepatan dengan penandatangan Protokol Montreal oleh 24 negara, yang berisi penjabaran pelaksanaan konvensi perlindungan lapisan ozon yang memuat secara terperinci langkah-langkah yang perlu diambil dalam pengawasan produksi dan konsumsi bahan perusak ozon (BPO). Sekarang tepat 20 tahun sejak penandatangan Protokol Montreal, dunia memperingati tanggal tersebut sebagai “Tahun Internasional Lapisan Ozon”. Protokol Montreal merupakan tindak lenjut dari Konvensi Jenewa tahun 1982 yang menjadi landasan hokum perlindungan lapisan ozon di tingkat internasional. Protokol tersebut memasyarakatkan seleruh Negara bekerjasama melaksanakan pengamatan, penelitian, dan pertukaran informasi guna memperoleh pemahaman yang lebih baik dan mengkaji dampak kegiatan manusia terhadap kesehatan manusia dan dan lingkungan. Pemerinrtah Indonesia menetapkan kebijakan untuk berpartisipasi aktif dalam upaya perlindungan lapisan ozon dan terdaftar sebagai anggota Konservasi Wina dan Protokol Montreal pada tahun 1992. Mengapa lapisan ozon harus dilindungi? Alasannya, lapisan ozon menyelamatkan kehidupan dibumi. Bila lapisan ozon menipis, akan semakin banyak radiasi ultraviolet matahari yang sampai kepermukaan bumi. Radiasi Ultraviolet matahari yang berlebihan dapat menyebabkan berdagai efek terhadap kesehatan, termasuk kerusakan kulit (kanker kulit dan penuaan dini), kerusakan mata (termasuk katarak), dan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Radiasi ultraviolet yang berlebihan diyakini meningkatkan melanoma, yaitu sejenis kanker kulit yang paling fatal. Amerika memperkirakan pada tahun 2165, aksi perlindungan dan pemulihan lapisan akan bisa mencegah 6,3 juta kasus kematian karena kanker kulit. Di Amerika saja bila dikonversi dengan nilai keuntungan kesehatan masyarakat kira-kira setara dengan 4,2 triliun dolar AS. Kita bisa hitung berapa juta atau mungkin milyar kasus kematian karena kanker kulit yang bisa dicegah dan berapa tri;iun dolar kerugian yang bisa dihindari. Pemulihan Lapisan Ozon Saat ini lebih dari 191 negara pendukung Protokol Montreal telah membuat langkah-langkah untuk melindungi lapisan ozon, lingkungan, dan kesehatan manusia, diantaranya dengan mengurangi dan mengontrol produksi 100 jenis bahan perusak ozon (BPO). Pada tahun 1987, produksi BPO yang dokontrol oleh protokol ini lebih dari 1,8 juta ton per tahun dan pada akhir 2005 sudah berkurang produksinya menjadi 83.000 ton. Langkah sukses yang dicapai dalam mengurangi produksi BPO ini sangat membantu melindungi kesehatan manusia dan lingkungan. Tercapainya 95 % pengurangan produksi BPO tidak mungkin terwujud tanpa adanya dukungan yang kuat dari Negara-negara pendukung Protokol Montreal, yaitu dengan mengubah secara fundamental perilaku komunitas dunia dalam melakukan bisnis, serta memacu mengembangkan alternatif dan tekhnologi baru yang ditujukan untuk melindungi lapisan ozon. Sebagian besar bentuk BPO adalah sejenis gas rumah kaca yang potensial dan dapat memengaruhi perubahan iklim global. Akan tetapi, kerja Protokol Montreal masih belum selesai. Para ilmuwan saat ini memperkirakan pemulihan lapisan ozon akan terkjadi pada akhir abad ini. Perkiraan tersebut berdasar pada asumsi Protokol Montreal akan dilaksanakan secara penuh, dalam arti penghapusan (phase out) secara menyeluruh ODS generasi pertama (sejenis CFC) di Negara berkembang dan penghapusan secara menyeluruh ODS generasi kedua (HFCFC) yang dijadwalkan diperpanjang sampai tahun 2040. Pemulihan berkelanjutan lapisan ozon mungkin akan bisa terjadi bila penghapusan BPO diseluruh dunia sudah dilakukan. Diperkirakan lapisan ozon akan kembali pada kondisi sebelum 1980 sekitar tahun 2050 sampai 2075. Apa yang bisa kita lakukan agar bisa membantu upaya pemulihan lapisan ozon? Ramah Ozon “Ozone friendly” atau kita sebut “ramah ozon” bisa kita terjemahkan sebagai segala tindakan atau perilaku yang dilakukan masing-masing individu untuk mengurangi dan mengeliminasi pengaruh terhadap lapisan ozon stratosfer yang disebabkan oleh produk yang kita beli, seperti peralatan rumah tangga atau kantor yang kita gunakan, atau proses pembuatan bahan/ barang yang dilakukan di perishaan/ pabrik kita. Produk yang dibuat dengan bahan prusak ozon (BPO) atau mengandung BPO seperti CFC, HCFC, halon, metil kloroform,dan metal biromida dapat berkontribusi pada penipisan lapisan ozon. 1. Menjadi konsumen yang “ramah ozon”. Dapat dilakukan dengan selalu membeli produk (Misalnya aerosol dalam kaleng, lemari es, pemadam kebakaran, dll) yang berlabel ozon friendly atau Free CFC. Label tersebut menunjukan bahwa produk-produk tersebut tidak mengandung BPO seperti CFC atau halon. 2. Menajdi pemilik rumah yang “ramah ozon”. Membuang secara bertanggung jawab lemari es dan perabot rumah tangga yang sudah tidak terpakai. Lemari es yang menggunakan bahan pendingin CFC dan HCFC harus dibersihkan/ dikeluarkan dari perabot rumah tangga sebelum kita buang. Pemadam kebakaran portable yang mengandung halon yang sudah dibutuhkan lagi dikembalikan kepada perusahaan terkait untuk didaur ulang. 3. Menjadi petani yang “ramah ozon”. Bila menggunakan metil biromida untuk fumigasi tanah, pertimbangkan untuk mengganti bahan pestisida yang merusak ozon ini dengan yang efektif dan aman, seperti yang digunakan di Negara lain yang sudah mengganti metal bromide. 4. Menjadi tekhnisi servis / perbaikan peralatan rumah tangga yang “ramah ozon”. Pada waktu memperbaiki peralatan rumah tangga seperti kulkas atau AC, yakinkan bahwa bahan pendingin dari AC, lemari pendingin atau freezer tersebut tidak “bocor” atau terlepas ke atmosfer. Bantu untuk memulai mengganti bahan pendingin dengan yang non-CFC. 5. Menjadi pegawai kantor yang “ramah ozon”. Membantu kantor kita mengidentifikasi peralatan (seperti pendingin air, AC, larutan pembersih dan bahan pemadam kebakaran ) dan produk yang dibeli (aerosol spray, busa (foam) untuk bantalan alas duduk, larutan untuk mengoreksi tulisan dikertas, dan lain lain) yang menggunakan BPO, buat rencana mengganti alat atau bahan tersebut dengan bahan alternative yang efektif tidak merugikan. 6. Menjadi guru yang “ramah ozon”. Informasikan kepada murid-murid tentang pentingnya melindungi lapisan ozon. Ajari murid tentang bahaya pengaruh BPO terhadap atmosfer, kesehatan, langkah-langkah yang dilakukan secara nasional, maupun dunia internasional untuk memecahkan masalah ini. 7. Menjadi organisator komunitas yang “ramah ozon”. Menginformasikan kepada keluarga, tetangga dan teman-teman tentang perlunya melindungi lapisan ozon dan Bantu mereka untuk terlibat. 8. Menjadi warga yang “ramah ozon”. Perbanyak membaca dan mempelajari lebih jauh tentang dampak penipisan lapisan ozon terhadap manusia, binatang, lingkungan, juga strategi dan kebijaksanaan nasional untuk mengimplementasikan Protokol Montreal dan cara penghapusan BPO dinegara kita. Menghubungi unit ozon nasional yang ada dinegara kita dan belajar bagaimana kita bisa terlibat secara individu. Perilaku diatas sudah sejak lama dikampanyekan dan dilakukan dinegara lain. Bagaimana dengan dinegara kita?. Mari kkita selamatkan lapisan ozon kita dari kerusakan, dengan berperilaku “ramah ozon”, mulai dari “diri kita” dan “lingkungan kita” sekarang juga. (DR. Ninong Komala, peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan iklim lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (lapan) Bandung)