Uploaded by User59801

Software Requirement Specifications SRS

advertisement
Software Requirement Specification
Sistem Pendeteksi Lama
Penyimpanan Daging
Anggota Kelompok :
165150300111018
Hanifa Nur Halimah
165150301111025
Ricky Zefani Aria Zurendra
TEKNIK KOMPUTER
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
Software Requirement Specifications (SRS) untuk Sistem Pendeteksi Lama
Penyimpanan Daging
1. Pendahuluan
1.1 Tujuan
Tujuan pembuatan produk ini adalah untuk mengetahui kadar
kesegaran pada daging ayam, sapi, kambing dan bebek. Meningkatnya
permintaan daging oleh konsumen mengakibatkan harga daging ikut
melonjak naik. Baik daging ayam, bebek, kambing, maupun sapi. Kenaikan
harga daging yang cukup signifikan ini terkadang dimanfaatkan oleh
beberapa oknum pedagang nakal yang berusaha untuk memalsukan kualitas
kesegaran daging dengan modus mencampurkan antara daging yang baru
dipotong dengan daging yang sudah dipotong beberapa waktu yang lalu.
Kondisi ini sangat merugikan kalangan konsumen sebagai pembeli. Saat ini
identifikasi daging dilakukan secara manual dengan mata maupun dengan
menekan dagingnya untuk mengetahui tekstur daging. Cara ini memiliki
banyak kelemahan bila konsumen tidak jeli untuk membedakan kualitas
daging . Oleh karena itu, produk ini diharapkan mampu mempermudah
konsumen dalam membedakan kadar kesegaran daging sehingga konsumen
dapat mendapatkan daging dengan kualitas yang baik
1.2 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup pembuatan sistem ini memiliki beberapa
fasilitas yaitu :
1. Sistem memiliki model yang mudah dioperasikan oleh pengguna.
2. Sistem dapat mengidentifikasi tingkat kesegaran daging ayam, bebek,
kambing dan sapi.
3. Sistem mampu mengidentifikasi lama waktu penyimpanan suatu daging
apakah kurang dari 12 jam, kurang dari 24 jam, atau lebih dari 24 jam.
4. Sistem mampu mengidentifikasi kadar gas amonia pada daging.
1.3 Definisi, Istilah, dan Singkatan
Gas amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH₃
Sensor RGB singkatan red green blue untuk mendeteksi warna
LCD (Inggris: liquid crystal display; LCD) : Penampil kristal cair adalah
suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai
penampil utama
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya
perubahan lingkungan fisik atau kimia
Vcc
Ground
I2C(Inter Integrated Circuit) Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C
adalah standar komunikasi serial dua arah menggunakan dua saluran
yang didisain khusus untuk mengirim maupun menerima data.
Library arduino merupakan kumpulan subrutin yang mempunyai fungsi
tertentu
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat sumber
terbuka, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan
penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Perangkat kerasnya
memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa
pemrograman sendiri
1.4 Referensi
1.4.1 http://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/4552
1.4.2
1.5 Gambaran Umum Dokumen
Penulisan dokumen ini dibagi menjadi beberapa bab sebagai
berikut:
1. Bab 1 : menjelaskan mengenai tujuan perangkat lunak, ruang lingkup,
daftar definisi, istilah, dan singkatan, referensi serta gambaran umum
dokumen.
2. Bab 2 : berisi tentang gambaran umum mengenai perspektif produk,
manfaat produk, karakteristik user, batasan, asumsi, dan ketergantungan
yang digunakan.
3. Bab 3 : menyediakan spesifikasi kebutuhan antarmuka, kebutuhan
fungsional, kebutuhan non fungsional, lingkungan operasi, dan batasan
perancangan.
2. Deskripsi Umum
2.1 Perspektif Produk
Gambar21
alat
ketika
ditutup
Gambar 2.2 alat ketika dibukaa.
Sistem ini berinteraksi dengan pengguna melalui layar LCD yang
dilengkapi dengan 4 tombol. Pengguna akan dihadapkan dengan menu
pertama yang merujuk pada jenis daging yang ingin diamati. Pilihan jenis
daging tersebut meliputi daging ayam, daging bebek, daging kambing, dan
daging sapi. Setelah pengguna melakukan pemilihan jenis daging, menu
akan berpindah menuju tampilan hasil klasifikasi yang mana hasil tersebut
meliputi kategori satu, kategori dua, dan kategori tiga. Kategori satu
menunjukkan bahwa daging telah disimpanan selama 0 hingga 12 jam.
Kategori dua menunjukkan bahwa daging telah disimpan selama 12 hingga
24 jam. Dan terakhir, kategori tiga menunjukkan bahwa daging telah
disimpan selama lebih dari 24 jam. Selain itu juga terdapat informasi kadar
amonia yang terkandung dalam daging yang diukur. Berikut ini adalah
tampilan dari sistem ini.
Tampilan pertama : pilihan jenis daging (daging ayam, daging sapi,
daging kambing, daging bebek)
Pilih Jenis Daging
Prev
P
Ok
O
Next
N
1. Daging Ayam
Prev
P
Ok
O
Next
N
On/Off
ON/
On/Off
ON/
2. Daging Bebek
3. Daging Kambing
Prev
P
Ok
O
Next
N
Prev
P
Ok
O
Next
N
On/Off
ON/
On/Off
ON/
4. Daging Sapi
Prev
P
Ok
O
Next
N
On/Off
ON/
Gambar 2.3 Tampilan Menu Pilihan Jenis Daging
Tampilan kedua : Hasil lama penyimpanan daging apakah kurang
dari 12 jam, kurang dari 24 jam atau lebih dari 24 jam disertai kadar gas
amonia dari daging.
Lama Penyimpanan
Kurang Dari 12 Jam
Prev
P
Ok
O
Next
N
Prev
On/Off
ON/
Ok
Next
On/Off
Lama Penyimpanan
Kurang Dari 24 Jam
P
O
N
ON/
Gambar 2.4 Tampilan hasil
Lama Penyimpanan
Ok
Lebih Prev
Dari 24 Jam
P
Next
O On/Off
N
ON/
Kadar Amonia
0.64
P
O
N
ON/
Gambar 2.5 Tampilan Hasil Kadar Amonia
Prev
Ok
On/Off
Next
2.2 Manfaat Produk
Manfaat yang didapat apabila menggunakan sistem ini antara lain :
1. Memudahkan proses menentukan kesegaran daging ayam, sapi, kambing,
bebek.
2. Memudahkan dalam mengidentifikasi lama waktu penyimpanan suatu
daging apakah kurang dari 12 jam, kurang dari 24 jam, atau lebih dari 24
jam.
3. Memudahkan dalam mencari tahu kadar atau kandungan gas amonia pada
daging.
2.3 Karakteristik Pengguna
Pengguna dari sistem ini adalah masyarakat pada umumnya yang
memiliki umur diatas 12 tahun serta mampu memahami instruksi
penggunaan alat. Pengguna hanya dapat mengoperasikan alat ini, tidak
diperkenankan melakukan modifikasi sistem baik alat ataupun database.
Pengguna hanya perlu membaca buku panduan yang sudah disediakan
untuk dapat menggunakannya.
2.4 Batasan Masalah
1. Pengguna hanya diperkenankan untuk mengoperasikan sesuai panduan
yang telah diberikan.
2. Pengguna tidak diperkenankan melakukan modifikasi pada sistem.
3. Daging yang dapat diukur lama waktu penyimpanannya hanya daging
ayam, bebek, kambing, dan sapi.
2.5 Asumsi dan Ketergantungan
1. Pengguna sudah membaca buku panduan.
2. Pengguna dianjurkan memiliki umur diatas 12 tahun atau diwajibkan
memahami apa segala ketentuan dalam mengoperasikan sistem ini.
3. Pengguna dapat melihat hasil pengukuran lama waktu penyimpanan
daging apabila pengguna telah memilih jenis daging yang dimasukkan
ke sistem.
3. Kebutuhan Spesifik
3.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional sistem ini terdiri atas beberapa fungsi utama
yang saling berhubungan dan mendukung satu sama lain, yang meliputi
fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Sistem dapat berinteraksi dengan pengguna dengan menggunakan
tombol dan layar LCD
2. Pengguna dapat memilih jenis daging yang ingin dilakukan pengecekan.
3. Sistem dapat digunakan untuk mengukur daging ayam, bebek, kambing,
dan sapi.
4. Sistem dapat membaca kadar gas amonia dan struktur warna yang
dimilki daging.
5. Sistem dapat menentukan lama penyimpanan daging apakah kurang dari
12 jam, kurang dari 24 jam atau lebih dari 24 jam.
6. Sistem dapat menampilkan hasil lama penyimpanan daging dan kadar
gas amonia pada layar LCD.
3.2 Kebutuhan Non Fungsional
Dalam sistem informasi ini, kebutuhan yang mendukung kelancaran
fungsi-fungsi utama dapat didefinisikan pada Tabel 1.
Tabel 3.2. Kebutuhan Non Fungsional
Parameter
Requirement
Availability
24 jam nonstop, kecuali ada perbaikan sistem
Reliability
Kegagalan yang ditolerir sekitar 2.58%
Ergonomy
Menu yang mudah dipahami oleh pengguna
Portability
Alat mudah untuk dibawa kemana saja karena
dilengkapi sebuah batrai.
Maintainability
Sistem dapat dilakukan reset ketika terjadi
kesalahan pembacaan.
Response Time
Membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 3 detik
Safety
Desain alat menggunakan bahan yang tidak
menghantarkan listrik.
Bahasa
Menggunakan bahasa Indonesia
3.3 Kebutuhan Antarmuka
3.3.1 Antarmuka Pengguna
Sistem ini memiliki bentuk seperti balok yang dapat dibuka yang mana di
dalamnya merupakan tempat untuk meletakkan daging yang hendak dicaritahu
lama penyimpanannya.
3.3.2 Antarmuka Perangkat Lunak
Sistem ini memiliki antarmuka perangkat lunak yang terdiri dari tiga
bagian utama yakni input, proses, dan output. Input merupakan proses
pengambilan data RGB beserta kadar amonia dari daging. Kemudian, proses
merupakan bagian pencocokan data input dengan database dari setiap daging.
Pencocokan yang dilakukan ini akan memberikan hasil akurasi yang terbaik bagi
sistem. Dan terakhir, output merupakan bagian yang bertujuan untuk
memberikan informasi kepada user terkait menu dan hasil dari proses deteksi
daging. Berikut Gambar 3.1 menjelaskan runtutan bagian dari antarmuka
perangkat lunak.
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem
Disamping ketiga hal tersebut, sistem membutuhkan proses pelatihan
data atau training dan juga beberapa penyesuaian lainnya yang mana
memerlukan beberapa perangkat lunak pendukung yang digunakan untuk
menganalisis kebutuhan sistem. Perangkat lunak yang digunakan untuk
mendukung sistem yaitu Arduino IDE 1.6.6, Arduino library, serta Matlab
R2017b.
3.3.3 Antarmuka Perangkat Keras
Antarmuka perangkat keras dilakukan berdasarkan analisis
kebutuhan perangkat keras serta spesifikasi dari masing-masing dari
perangkat keras agar dapat membangun sistem sesuai dengan yang
diharapkan. Tahap perancangan perangkat keras ini menjabarkan secara
rinci hubungan skematik pin-pin yang digunakan antara tiap komponen
perangkat keras, dimana dalam hal ini sensor warna TCS3200 dan sensor
gas MQ135 yang merupakan input dihubungkan dengan Mikrokontroler
Arduino Uno sebagai pengolah data sehingga hasil olahan datanya dapat
ditampilkan melalui LCD 16×2. Skematik Rangkaian dan diagram skematik
sistem pendeteksi lama waktu penyimpanan daging ini ditunjukkan pada
Gambar 3.2 dan Gambar 3.3.
Gambar 3.2 Diagram Skematik Sistem
Gambar 3.2 Skematik Rangkaian sistem
Rangkaian push button salah satu kakinya dihubungkan dengan pin 5V
pada arduino sedangkan pada kaki lainnya dibagi dengan menghubungkan ke pin
digital D12 dari arduino dan resistor yang langsung terhubung ke pin GND.
Selanjutnya rangkaian LCD 16×2 dengan arduino dijelaskan terkait koneksi antar
pinnya pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Keterangan Koneksi pin LCD 16×2 dengan LCM1602 I2C
Tabel 3. 2 Keterangan Koneksi pin LCD 16×2 I2C dengan Arduino Uno
‘
Berdasarkan Tabel 3.1 tersebut terlihat bahwa dari 16 pin LCD 16×2 yang
disambungkan secara langsung ke pin-pin modul LCD I2C yaitu LCM1602.
Fungsi pin LED+ dan LED- adalah untuk mengaktifkan cahaya backlight pada
LCD. Selanjutnya untuk dapat menampilkan karakter pada LCD maka pin-pin
data serta pin RS dan E harus dihubungkan dengan pin digital arduino. Dalam
sistem menggunakan komunikasi I2C sehingga hanya membutuhkan 2 pin yaitu
pin SDA dan SCL yang dihubungkan dengan pin A4 dan A5 pada Arduino
seperti yang ditunjukkan pada tabel 5.2.
Tabel 3.3 Keterangan koneksi pin Sensor TCS3200 dengan Arduino Uno
Pada Tabel 3.3 menunjukkan sambungan antar pin dari sensor warna TCS3200 dengan
Arduino Uno secara detail. Sensor TCS3200 memiliki masing-masing 2 pin Vcc dan
GND yang dihubungkan langsung ke pin Vcc dan GND pada arduino. Selanjutnya untuk
keempat pin keluaran dari sensor ini dihubungkan dengan pin digital pada Arduino yaitu
pin S0 terhubung dengan pin D6, pin S1 terhubung dengan pin D5, pin S2 dihubungkan
dengan pin D4 dan pin S3 dihubungkan dengan pin D3 pada arduino. Selain itu pin OUT
sebagai masukan dari sensor dihubungkan dengan pin D2.
Tabel 3.4 Keterangan koneksi pin sensor MQ135 dengan Arduino Uno
Tabel 3.4 menunjukkan sambungan antar pin sensor gas MQ135 dengan Arduino
Uno secara terperinci. Pada sistem ini menggunakan module sensor gas MQ135
yang mempunyai 4 pin diantaranya A0, D0, GND dan VCC. Sensor ini membaca
nilai gas secara analog sehingga yang digunakan sebagai output adalah A0 yang
dihubungkan dengan pin A0 pada arduino, kemudian pin VCC dihubungkan dengan
pin 5V pada arduino dan pin GND dihubungkan dengan pin GND pada
arduino.Agar sensor MQ135 dapat digunakan untuk mengambil nilai gas amonia
pada daging perlu dilakukan kalibrasi terlebih dahulu.
3.4 Batasan Perancangan
Sistem ini dibuat dengan beberapa batasan yang perlu diperhatikan
yang mana meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Potongan daging ayam, bebek, kambing, atau sapi dengan ukuran kurang
lebih sebesar 6cm x 3cm x 1cm
2. Parameter yang akan digunakan untuk menentukan tingkat kesegaran
daging adalah NH3 yang dihasilkan oleh daging serta karakteristik dari
perubahan warna daging.
3. Proses akuisisi data tegangan sensor gas MQ135 dan nilai RGB dari sensor
warna TCS3200 menggunakan mikrokontroller Arduino.
4. Klasifikasi dibagi menjadi 3 kelas tingkatan lama waktu penyimpanan
daging
5. Tombol untuk menyalakan juga digunakan untuk mematikan.
Download