Uploaded by User59047

ResearchPaper-FebrianMicheal2017

advertisement
See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/317092366
ANALISIS STRATEGI KEUNGGULAN BIAYA, DIFERENSIASI, DAN FOKUS PADA
INDUSTRI KULINER MORNING GLORY & CO EATERY BANDUNG
Article · May 2017
CITATIONS
READS
0
9,210
2 authors, including:
Achmad Fajri Febrian
Universitas Padjadjaran
9 PUBLICATIONS 4 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Achmad Fajri Febrian on 24 May 2017.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
ANALISIS STRATEGI KEUNGGULAN BIAYA,
DIFERENSIASI, DAN FOKUS PADA INDUSTRI KULINER
MORNING GLORY & CO EATERY BANDUNG
(1)
M. Micheal., (1) Febrian, Achmad Fajri*
1
Program Studi Magister Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Padjadjaran, Jalan Bukit Dago Utara No.25 Bandung, Indonesia
*Email: [email protected]
ABSTRACT
Culinary industry requires the right strategy to compete for its business to be able to industry
the competitiveness of the company. To improve of the consumers for culinary industry is not
easy, for it needs to be kept to a business strategy that includes low-cost strategy,
differentiation and focus. This research aims to find out the influence of the culinary industry
business strategy Morning Glory & CO Eatery in the city of Bandung in increasing of the
customers. This research method using deep interviews with the analytical techniques used
are descriptive qualitative. As a guide to analyze, researchers using theory a strategy of
competitive advantage from Michael Porter, that is overall cost leadership, differentiation
and focus. The results of this study showed that each overall cost leadership, differentiation
and focus the positive and significant effect against the increase of the consumers.
Keywords: Overall Cost Leadership, Differentiation Strategy, Focus Strategy
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sempat mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan jatuhnya
perekonomian nasional. Mayoritas usaha skala besar pada berbagai sektor termasuk industri,
perdagangan, dan jasa mengalami keterpurukan bahkan sampai terhenti aktifitasnya pada
tahun 1998. Namun, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat bertahan dan
menjadi pemulih perekonomian di tengah keterpurukan akibat krisis moneter pada berbagai
1ndust ekonomi.
Namun setelah melewati masa krisis moneter, UMKM mampu memberikan
kontribusi besar untuk perekonomian Indonesia yaitu sumbangannya terhadap produk
domestik bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2015 sebesar 61,41% dengan daya serap tenaga
kerja sebanyak 96,71%. Begitu pula dengan pembangunan ekonomi di Kota Bandung.
UMKM di Kota Bandung berkembang di tahun 2000, hal ini disebabkan oleh perkembangan
perekonomian di Kota Bandung yang terus menunjukkan perkembangan setiap tahunnya
sehingga menjadi sebuah sector industri yang meningkatkan perekonomian. (L. Ulfha, 2016)
1|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
Tabel 1 Jumlah UMKM Kota Bandung Tahun 2010-2015
Tahun
2010
2011
2012
2013
1
Mikro
3,649
3,827
3,921
4,115
2
Kecil
301
325
337
357
3
Menengah
271
273
273
274
Total
4221
4425
4531
4746
Sumber: Dinas KUMKM dan Perindag Kota Bandung Tahun 2015
No.
Jenis Usaha
2014
4,301
327
276
4904
2015
4,527
390
281
5198
Pertumbuhan yang tinggi tersebut menunjukkan bahwa Kota Bandung menjadi salah
satu Kota dengan pertumbuhan ekonomi UMKM yang terus meningkat. Begitu pula dengan
laju pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung tahun 2012 yang bisa dilihat pada table dibawah
ini.
Tabel 2 Laju Pertumbuhan Sektor Ekonomi di Kota Bandung Tahun 2012
No.
Sektor
1
Pertanian
2
Pertambangan dan Penggalian
3
Industri Pengolahan
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
5
Konstruksi
6
Perdagangan,Hotel dan Restoran
7
Pengangkutan dan Komunikasi
8
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
9
Jasa-jasa
Sumber: http://data.bandung.go.id, 2017
LPE
6.12
3.18
10.86
13.33
11.58
10.92
9.54
7.43
Kelompok
2
2
1
1
1
1
1
2
Data tersebut mengindikasikan bahwa Kota Bandung merupakan kota penting bagi
aktivitas ekonomi di Jawa Barat maupun Nasional sebagai pusat pertumbuhan dengan
tumpuan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dewasa ini Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang bergerak pada industry
kuliner di Indonesia kini tumbuh dan berkembang mengikuti tarian jaman. Terlepas dari
dampak yang ditimbulkannya, tentu kita sepakat bahwa dalam pengembangan kedepan akan
mampu menggerakan perekonomian 2ndus. Sejak 1941, Bandung sudah diposisikan sebagai
sentra kuliner Nusantara karena memiliki industry kuliner terbanyak di seantero kota di
Indonesia. Dengan laju pertumbuhan sebanyak 11.58%, Bandung selalu menjadi trademark
dan trendsetter yang cukup menawan dan kreatif disektor industry kuliner. (R.T.
Juviano, 2014)
2|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
Di Bandung sendiri banyak terdapat restoran yang cukup terkenal dan mempunyai
ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah data jumlah restoran di kota Bandung dari tahun
2008 -2012.
Tabel 3 Jumlah Restorn di Kota Bandung Tahun 2008 – 2012
Tahun
Jumlah Restoran
2008
281
2009
298
2010
461
2011
512
2012
609
Sumber: http://data.bandung.go.id, 2017
Berdasarkan table di atas, terlihat bahwa dalam lima tahun terakhir perkembangan
jumlah restoran di Kota Bandung terus mengalami peningatan. Hal ini juga tidak terlepas
dari kreatifitas dan strategi bersaing yang terus dilakukan oleh para pelaku industri kuliner di
Kota Bandung.
Dalam beberapa tahun terakhir, di kota-kota besar di Indonesia terutama di Bandung
sedang menjamur Restoran Kuliner Kopi. Kopi merupakan komoditi perkebunan yang masuk
dalam kategori komoditi strategis di Indonesia. Indonesia merupakan pengekspor kopi
terbesar keempat dunia dengan pangsa pasar sekitar 11% di dunia (Raharjo dan Bismo Try,
2013). Produksi kopi Indonesia telah mencapai 600.000 ton pertahun dan lebih dari 80%
berasal dari perkebunan rakyat. Devisa yang diperoleh dari ekspor kopi dapat mencapai ± US
$ 824,02 juta (2009), dengan melibatkan ± 1,97 juta KK yang menghidupi 5 juta jiwa
keluarga petani (Dirjen Perkebunan, 2011).
Dengan melihat bahwa peran komoditi kopi di Indonesia sangat memberikan manfaat
bagi banyak hal, tidak tertutup kemungkinan bagi pelaku usaha kuliner kopi. Salah satu
restoran kuliner kopi adalah Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto, yang beralamat di
Jalan Taman Cempaka No.7, Taman Foto, Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat. Morning
Glory Coffee dibangun dengan latar belakang ide dan obsesi dari sebuah cafe yang berada di
luar negeri dan memiliki nama yang sama juga, ingin menunjukkan keberadaannya di
Indonesia untuk kedua kalinya setelah berada di Medan dan sekarang ini berada di Bandung.
Bisnis café resto ini sudah berjalan selama 2 tahun sejak 21 juli 2011 hingga saat ini, disini
Morning Glory Coffee sudah pernah mendapatkan penghargaan atas kriteria mutu, aplikasi
proses dan pengembangan pengelolaan hasil panen dari Kelompok Rantaya Proscesing
Station. (A. Ariyanto, 2013)
Morning Glory Coffee Café ‘n Resto didirikan untuk penikmat kopi profesioal yang
ingin menikmati kopi dengan santai dalam cita rasa kopi khas Jawa Barat. Pendiri kafe ini
adalah Nathanael Haris, yang merupakan salah satu dari 6 master kopi dunia. Berawal dari
seorang Photografer yang memiliki riwayat penyakit lambung mengharuskannya untuk tidak
3|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
bisa mengkonsumsi Kopi, namun ketika Nathanael sedang berada di Italy dalam rangka
pekerjaannya, Dia mencoba untuk mengkonsumsi Kopi dengan alasan agar tidak mengantuk
saat lembur. Kenyataannya bahwa saat itu Nathanael merasa Kopi yang Dia konsumsi tidak
menimbulkan sakit pada lambungnya, kemudian Nathanael mencari tahu asal kopi yang Dia
konsumsi yang membawanya ke Jawa Barat, Indonesia. Sejak saat itu Nathanael mempelajari
Kopi hingga pada tahun 2005, Nathanael mendirikan Kafe yang diberi nama Morning Glory.
Kopi di Indonesia sebenarnya adalah warisan kolonial Belanda, penggilingan kopi
untuk pertama kali berada di Batavia, yaitu di daerah kebon kopi. Pada saat itu Batavia terjadi
banjir yang mana tanaman kopi yang ada di daerah tersebut menjadi rusak, kemudian
ditemukan kembali tanah yang cocok untuk ditanami kopi, yang berada di Pangalengan
Kabupaten Bandung, yang sampai sekarang menjadi daerah penghasil kopi Arabika terbaik
di Indonesia.
Selain di wilayah Bandung, saat ini lahan kopi di Jawa Barat saat ini tersebar di
Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Garut, Sumedang, Sukabumi, dan Cianjur. Morning
Glory melakukan pendampingan dan kerjasama dengan para petani dari daerah Ciwidey,
Rantaya, Sumedang dan Cibeureum. Walau kapasitasnya masih sekitar 1.000 ton per tahun,
tapi Nael berharap dengan dukungan yang diberikan oleh pemerintah propinsi Jawa Barat
yang akan mengembangkan lahan kopi seluas 350 ribu hektar dalam waktu beberapa tahun
ke depannya. (Wahid. T, 2013)
Setiap restoran atau coffee shop akan berusaha menawarkan pelayanan yang terbaik
kepada konsumennya mulai dari rasa (taste) makanan yang unik, tempat yang nyaman,
keunikan tempat, service yang memuaskan hingga penawaran harga yang kompetitif.
Perubahan gaya hidup, selera, dan tata cara dalam menikmati serta mengkonsumsi makanan
dan minuman pada masyarakat mendorong para pengusaha kuliner kepada ide-ide baru
mengenai coffee shop yang dianggap lebih modern dan akan lebih disukai. Hingga tahun
2014 ada 153 Industri Kuliner yang bersaing di Kota Bandung (data.bandung.go.id), dan
ini merupakan tantangan Morning Glory Caffee untuk bersaing.
Michael Porter (1980) menyatkan bahwa walaupun suatu perusahaan memiliki
banyak kekuatan dan kelemahan dalam berhadapan dengan para pesaing. Terdapat dua jenis
dasar keunggulan kompetitif yang dapat dimiliki oleh suatu perusahaan yaitu biaya rendah
dan deferensiasi yang sangat ditentukan oleh struktur industry. Porter kemudian
menyarankan tiga strategi yang harus di pertimbangkan oleh perusahaan yaitu strategi
keunggulan biaya (overall cost leadership), diferensiasi (differentiation), dan fokus (focus)
yang disebutnya sebagai strategi generik (generic strategies). (Hay. Soraya, 2014).
Menyadari bahwa dengan keunggulan produk kopi Morning Glory yang dihasikan
dan didukung dengan sumber daya yang besar menunjukan bahwa perlu adanya perencanaan
strategi bisnis atau strategi generik (strategi keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus) untuk
meningkatkan jumlah konsumen guna beberlangsungan daya saing yang berkelanjutan
disektor Industri Kuliner di Kota Bandung.
4|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi strategi keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus pada Morning
Glory & CO Easter Café ‘n Resto.
2. Mengetahui bentuk strategi keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus dalam
meningkatkan jumlah konsumen.
3. Merumuskan pemecahan masalah dan alternative strategi bisnis yang relevan
digunakan oleh Morning Glory & CO Easter Café ‘n Resto.
2. LANDASAN TEORI
Menurut David Hunger dan Thomas Wheeleen (1996) Strategi terdiri atas strategi
korporasi yang menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan tentang sikap
perusahaan terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis untuk mencapai
keseimbangan poduk dan jasa, strategi bisnis atau bersaing menggambarkan segmen pasar
yang dilayani divisi tersebut, dikembangkan pada level divisi dan menekankan pada
perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam Industry khusus,
strategi fungsional menekankan pada pemaksimalan sumber daya produktivitas perusahaan
dan strategi bisnis di sekitar mereka.
Gambar 2.1 Hierarki Strategi Menurut David Hunger dan Thomas Wheelen (1994)
Strategi
Perusah
aan
Kantor Pusat Perusahaan
Unit Bisnis Strategis
Produksi
Keuangan
Unit Bisnis Strategis
Pemasaran
Unit Bisnis Strategis
Penelitian &
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
Strategi
Bisnis
Strategi
Fungsio
nal
Sumber: Hay. Soraya, 2014
Menurut Hunger & Wheelen (1994), ada tiga landasan strategi yang dapat
membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya,
diferensiasi, dan fokus. Porter (1980) menamakan ketiganya strategi umum (strategi
generik) atau strategi bisnis, yang meliputi:
1. Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per
unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga.
2. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk yang menyediakan
jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang
tidak terlalu peduli dengan perubahan harga.
5|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
3. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan
sejumlah kelompok kecil konsumen. (Hunger, J. David., and Thomas, L.
Wheelen., S. Agung, Julianto, 2003).
Strategi Generik menurut Porter (1980:25) “Competitive Strategy is about
being different. It means deliberately choosing to perform activities differently or to
perform different activities than rivals to deliver a unique mix of value”.(Sulistiani,
S., 2014)
Gambaran strategi generic menurut Poter (1980:26) yang terdiri dari strategi
keunggulan biaya (overall cost ledership), strategi diferensiasi (differentiation), dan
strategi fokus (focus). Perusahaan besar (Industrywide) dengan akses sumber daya
yang besar biasanya bersaing dengan landasan keunggulan biaya dan atau dengan
diferensiasi, sedangkan perusahaan kecil (Particular Segment Only) sering bersaing
dengan landasan strategi fokus.
Gambar 2.2 Strategi Generic Menurut Poter
Sumber: Sulistiani, S., 2014
6|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Yang Berhubungan Dengan Tema Penelitian
No
1
Penulis
Dwi
2014
Sulistiani,
El
Muhasaba:
Jurnal Akuntansi
(E-ISSN:
24428922)
Database:
Indonesian
Publication Index
(IPI)
Url
Database:
http://
portalgaruda.org
Judul dan Hasil Penelitian
Mencapai Keunggulan Bersaing Dengan Strategi
Diferensiasi
A strategy is needed because of the competition and
the right strategy is to win the competition. Porter
(1980) argued that the formulation of competitive
strategy is to connect the company with its
environment. Although the relevant environment is
very broad, encompassing social forces as well as
economic forces, the main aspects of the environment
are industrial companies or industries in which the
company competes. There needs to be a strategy
known as generic strategy is the fundamental way for
the company to achieve profitability above the
industry average by having a sustainable competitive
advantage. The strategy consists of: cost leadership
strategy (cost leadership), differentiation strategy
(differentiation), and a strategic focus (focus either
cost leadership or differentiation focus). This article
focuses on diferensisi strategy for achieving
competitive advantage of a company. Some previous
article that discussed the effect of differentiation
strategy on competitive advantage, stating that the
differentiation strategy to significantly affect a
company's competitive advantage. Understanding the
importance of differentiation strategies companies
can make a difference with its competitors, so as to
compete in a more competitive market, and could win
the competition. This research can help companies
that already distinguishes itself with competitors, may
further reinforce and communicate the difference.
2
Putri, Ria Triani.,
Novirani,
Dwi.,
Kurniawan. Dwi,
2015
Formulasi Strategi Menghadapi Persaingan Industri
Kuliner Pada Eins Bistro & Boutique
Di Bandung
This paper discusses about strategy formulation on Eins
Reka Integra ISSN: Bistro & Boutique in the face of competition in culinary
2338industry fields. In formulating his strategy needed data
5081|No.2|Vol.03
on external and internal factors of Eins Bistro &
Jurnal
Online Boutique. Those factors will be counted matrix does it
Institut Teknologi weigh in EFE and matrix IFE in the stage of data
collection. To formulate the strategies carried out
7|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
Nasional,
2015
April analysis using three-stage analysis tool i.e GE matrix,
SWOT matrix, and IE matrix. Then a third analysis
combined to do the decision-making stage using QSPM
Database:
that would later produce the strategy to be implemented
Indonesian
on Eins Bistro & Boutique to be able to compete with its
Publication Index competitors. The result of the formulation strategy is to
(IPI)
take form of competitive strategy for Eins Bistro &
Url
Database: Boutique in the culinary industry especially in
http://
Bandung.
portalgaruda.org
3
Audita Nuvriasari.,
Gumirlang
Wicaksono.,
Sumiarsih, 2015
Penelitian
dan
Pengabdian LPPM
Universitas
Muhammadiyah
Purwokerto. ISBN
: 978-602-149303-8
Database:
Indonesian
Publication Index
(IPI)
Url
Database:
http://
portalgaruda.org
A Strategy Model To Increase The Competitiveness Of
Smes Creative Industries Based On Market
Orientation And Entrepreneural Orientation
The purpose of this study are: (1). Mapping the
condition of SMEs Creative Industries based on the
results of SWOT analysis, (2). Formulate a strategy to
support the increased competitiveness based on the
strengths, weaknesses, opportunities and threats to
SMEs
Creative
Industries,
(3).
Identifying
characteristics of SMEs Creative Industries based on
market orientation, (4). Identifying characteristics of
SMEs Creative Industries based on entrepreneurial
orientation, (5). Building a model of strategies for
improving the competitiveness of SMEs Creative
Industries based on market orientation and
entrepreneurial orientation, and (6). Formulate
implementation strategy to increase the competitiveness
of SMEs Creative Industries based on market
orientation and entrepreneurial orientation. The study
was a qualitative study using action research approach,
the research activities are followed by action or
implementation. The samples were 100 SMEs Creative
Industries in Handicraft business areas (various silver,
natural fibers, pottery, leather, and wood) and fashion
(various Batik) located in the Province of DIY. Data
collection
methods
include:
observation,
questionnaires, deepth-interviews, and Focus Group
Discussion (FGD). The results showed that the model
strategies for improving the competitiveness of SMEs
based on market orientation can be developed through
intensive marketing strategy, customer satisfaction,
competitive advantage and strengthening the
organizational culture. A strategy model to increase the
competitiveness based on entrepreneurial orientation
can be developed through a strategy of building the
8|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
capability /competence, self-motivation, organizational
innovation and partnerships/alliances.
4
Hay, Soraya (2014)
Digital Libray UIN
Sunan
Ampel
Surabaya. Editor :
Yuhyil
AydaInformationlibrary.uinsby.ac.id
Strategi Keunggulan Bersaing Pt Bank BNI Syariah
Cabang Dharmawangsa Surabaya Dalam
Meningkatkatkan Jumlah Nasabah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitiatif dengan
menggunakan metode tehnik analisis deskriptif
kualitatif yaitu menggunakan tehnik pengumpulan
berupa observasi, dokumentasi dan wawancara, data
penelitian yang diperoleh terhimpun dari wawancara
Database:
yang dilakukan secara langsung dengan unit
Indonesian
pemasaran dan unit pelayanan yang menangani
Publication Index strategi-strategi yang dilakukan BNI Syariah cabang
(IPI)
Dharmawangsa Surabaya untuk meningkatkan jumlah
Url
Database: nasabah. Sebagai panduan untuk menganalisis, penulis
http://
menggunakan teori pendukung strategi keunggulan
portalgaruda.org
bersaing dari Michael Porter, yaitu biaya rendah,
diferensiasi dan fokus. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan oleh BNI
Syariah cabang Dharmawangsa Surabaya untuk
meningkatkan jumlah nasabah adalah dengan
menaikkan nilai rata-rata bagi hasil pada tabungan,
menurunkan nilai rata-rata margin pembiayaan dan
meningkatkan intensitas promosi. Oleh karena itu perlu
pembenahan atas strategi-strategi yang sudah ada
dengan inovasi baru yang akan menjadi keunggulan
baru bagi BNI Syariah cabang Dharmawangsa
Surabaya.
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2017
3. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Peneliti meneliti industry kuliner Morning Glory & CO Easter Café ‘n Resto yang
berada di Jalan Taman Cempaka No.7, Taman Foto, Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat data skunder yang
bersumber dari jurnal internasional bereputasi yaitu Indonesian Publication Index (IPI),
Google Scholar, maupun dari Literatur yang terkait dengan topic penelitian peneliti.
9|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode wawancara secara
mendalam, yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada
Manager Morning Glory & CO Easter Café ‘n Resto. Selama mewawancarai para informan,
selain menggunakan panduan wawancara, peneliti juga menggunakan aplikasi Voice Memos
yang tersedia diperangkat Smartphone peneliti, guna merekam proses wawancara saat
wawancara berlangsung.
3.4 Metode Analisis
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang datanya diperoleh dengan melakukan
wawancara secara langsung kepada pihak yang terkait, kemudian interpretasi dikaitkan
dengan teori-teori yang berkaitan dengan strategi keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus.
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi Dan Fokus untuk meningkatkan
jumlah konsumen Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto
Strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan,
diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang
telah di terapkan. Streategi untuk meningkatkan jumlah konsumen sangat dipengaruhi oleh
strategi yang dilakukan Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto. Dalam penelitian ini
peneliti akan membahas strategi yang digunakan yang meliputi strategi keunggulan biaya,
diferensiasi dan fokus.
1. Strategi Keunggulan Biaya
David Hunger dan Thomas Wheelen (2003:245), menyatakan bahwa strategi
keunggulan biaya dengan biaya rendah (low cost) adalah kemampuan perusahaan atau
sebuah unit bisnis untuk merancang, membuat, dan memasarkan sebuah produk sebanding
dengan cara yang lebih efisien daripada pesaingnya. Biaya Rendah (overal cost leadership)
adalah usaha perusahaan untuk menjadikan dirinya dengan tingkat efisiensi paling tinggi dan
memiliki tingkat biaya paling rendah.
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Manager Morning Glory & CO Eatery
sebagai berikut:
“Kita berani mejual harga caffee latte dengan harga Rp. 19.000,- yang mana ratarata kafe lain di Bandung meletakan harga sekitar Rp. 20.000,- s.d Rp. 30.000,- tetapi
konsumen tetap mendapatkan fasilitas yang tidak kalah dengan kafe-kafe lain bahkan
lebih baik dengan kafe-kafe lain. Kita juga menjual varian makanan dari Italia,
Western, dan Asian dengan harga yang murah di kelasnya. Dan disini kami menjual
makanan khas Jawa Barat juga dan itu merupakan salah satu nilai jual kami selain
10 | P a g e
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
menjual minuman Kopi”. (Hasil wawancara dengan Bapak Firman selaku Manager
Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto pada Jumat 28 April 2017).
Dari hasil wawancara mengenai keunggulan biaya, dalam hal ini Morning Glory &
CO Eatery Café ‘n Resto masih lebih unggul dibandingkan dengan harga yang relative
normal diberikan pada kafe – kafe kopi lainnya di Bandung. Strategi keunggulan biaya yang
dilakukan adalah untuk memsasarkan produk seefisien mungkin dan semurah mungkin
daripada pesaing.
2. Strategi Diferensiasi
Menurut Purnomo dan Setiawan Hari (2007:63), dalam strategi diferensiasi,
perusahaan berusaha menjadi unik dalam industrinya pada berbagai dimensi yang secara
umum dihargai oleh pembeli. Cara melakukan diferensiasi berbeda untuk setiap Industri.
Diferensiasi dapat didasarkan pada produk itu sendiri. Sistem penyerahan produk yang
dipergunakan untuk menjualnya, pendekatan pemasaran, dan faktor lain. Perusahaan yang
dapat mencapai dan mempertahankan diferensiasi akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi
dalam industrinya. Logika dari strstegi diferensiasi mengharuskan perusaan memilih atribut
untuk mendiferensiasikan diri secara berbeda dengan atribut pesaingnya.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, sebagai berikut:
“Kafe Morning Glory ini adalah Casual resto yaitu Kafe untuk kalangan menengah
keatas tetapi harga yang disediakan disini relative lebih murah. Ada keunikan
tersendiri di Kafe Morning Glory ini dibanding Kafe-Kafe lain, jika di kafe-kafe lain
kita menemukan tujuan utama konsumen yaitu untuk mengunjungi kafe, justru
sebaliknya bagi Morning Glory tujuan untuk pulang, jadi Morning Glory
memfasilitasi para konsumennya tujuan untuk pulang, dengan kata lain para
konsumen Morning Glory menganggap kafe ini sebagai rumah sendiri, rata-rata
konsumen di kafe ini sudah dianggap sebagai keluarga bagi Morning Glory,
sebagian besar konsumen yang sudah beberapa kali mengunjungi Kafe Morning
Glory sudah kenal dan akrab dengan para pelayan, manajer, bahkan pemilik dari
kafe ini, jadi sudah seperti rumah sendiri”. (Hasil wawancara dengan Bapak Firman
selaku Manager Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto pada Jumat 28 April
2017)
Dari hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa Morning Glory & CO
Eatery Café ‘n Resto mencoba memberikan sesuatu yang berbeda dan berharga bagi
konsumen. Tujuan diferensiasinya adalah untuk menghindarkan Morning Glory dari
persaingan harga yang murah karena keunikan dan nilai-nilai yang telah dimiliki. Pendekatan
pemasaran dan pendekatan terhadap konsumen dilakukan dengan nilai kekeluargaan serta
berusaha menciptakan suasana seperti rumah yang nyaman dan tempat kembali. Dengan
didukung oleh design yang high casual dengan biaya yang murah menjadikan Morning Glory
& CO Eatery Café ‘n Resto berbeda dari kafe lain yang sejenis.
11 | P a g e
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
3. Strategi Fokus
Menurut Suwarsono Muhammad (2004:265), strategi fokus akan sangat efektif ketika
konsumen mempunyai pilihan atau persyaratan tertentu yang dapat dipenuhi oleh perusahaan
dan ketika perusahaan pesaing tidak berusaha untuk melakukan spesialisasi dalam segmen
konsumen yang sama. Apabila perusahaan dapat mencapai keunggulan biaya yang dapat
dipertahankan (fokus biaya) atau diferensiasi (fokus diferensiasi) dalam segmennya dan
segmen tersebut menarik scara struktural, maka penganut strategi fokus akan menjadi
perusahaan yang berkinerja tinggi di dalam industrinya.
Fokus Segmentasi pasar dari Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto ini adalah
para pecinta kopi yang ingin menikmati kopi dengan tenang dan nyaman, hal tersebut sesuai
dengan hasil wawancara dengan informan, yaitu sebagai berikut:
“Target konsumen dari Kafe Morning Glory ini adalah para pecinta kopi yang ingin
menikmati kopi dengan tenang dan nyaman, kami tidak ingin menikmati trend model
seperti kafe-kafe yang ada saat ini tetapi Morning Glory tetap pada tujuan utama
yaitu untuk para pecinta profesional dan penikmat kopi yang ingin merasakan
kenikmatan kopi terbaik, konsumen Kafe Morning Glory ini kebanyakan kalangan
dari umur 20 sampai dengan 60 tahun, yang rata-rata sudah berpenghasilan,
kebanyakan dari konsumen ingin melepas lelah setelah bekerja seharian”. (Hasil
wawancara dengan Bapak Firman selaku Manager Morning Glory & CO Eatery
Café ‘n Resto pada jumat 28 April 2017)
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti menemui kriteria konsumen
Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto, diantaranya adalah:
1.
2.
3.
4.
Pecinta dan Penikmat kopi profesional
Rata-rata konsumen yang datang berkisar umur 20 - 60 tahun.
Sudah bekerja atau berpenghasilan
Biasanya menikmati kopi setelah bekerja seharian
Dari kriteria tersebut dapat di simpulkan bahwa konsumen Morning Glory & CO
Eatery Café ‘n Resto menciptakan gaya konsumen dengan segmen sasaran kelas menengah
ke atas dan sudah berpenghasilan sehingga konsumen akan merasakan gaya sajian yang
professional, dimana konsumen akan menjadi loyal dan berkelas. Pada strategi fokus,
Morning Glory lebih mengutamakan strategi ini karena lebih efisien dan menciptakan nilai
lebih kepada Morning Glory.
B. Permasalahan yang timbul pada Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto
Diluar keunggulan strategi bisnis yang dilakukan dan diterapkan pada Morning Glory
& CO Eatery Café ‘n Resto, terdapat permasalahan yang timbul. Dari hasil wawancara yang
dilakukan kepada Manager Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto pada hari Jumat
tanggal 28 April 2017, ditemui bahwa sampai saat ini ada beberapa masyarakat di sekitar
yang belum bias menerima terhadap keberadaan Kafe Morning Glory, walaupun Kafe ini
12 | P a g e
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
sudah memiliki surat resmi perizinan dari Dinas Perdagangan Kota Bandung, dan juga akad
persetujuan atau MoU dari warga sekitar, namun tetap saja selalu ada permasalahan yang
ditimbulkan dari warga sekitar yang tidak setuju, karena beberapa warga terganggu dengan
parkiran mobil, music dan keramaian konsumen yang datang. Salah satu faktornya adalah
lokasi Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto yang berada dalam kawasan permukiman.
Morning Glory hanya terfokus untuk mengembangkan strategi untuk mengingkatkan
konsumen, namun tidak melihat faktor penghambat yang berasal dari luar (factor eksternal).
Sehingga akan menurunkan reputasi Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto. Tetapi
pihak Morning Glory tidak putus asa untuk mengambil keputusan, dan melakukan strategi
pendekatan secara persuasif terhadap warga sekitar dan selalu menghormati warga sekitar
dengan merelokasi parkiran dan mengatur volume musik.
Jadi selain melakukan strategi bisnis, Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto juga
melakukan strategi pendekatan kepada warga sekitar atau bisa dibilang strategi fokus
terhadap lingkungan sekitar, sehingga akan menjadikan kondisi bisnis yang kondusif dan
nyaman yang tujuannya adalah peningkatan profit Morning Glory & CO Eatery Café ‘n
Resto.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan bahwa dalam upaya
meningkatkan jumlah konsumen, Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto menggunakan
strategi generik atau bisnis yang meliputi strategi keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus.
Peneliti menemukan bahwa strategi ini berperan dalam peningkatan jumlah konsumen, dan
menjadikan konsumen menjadi loyal dengan strategi diferensiasi, menjadi nyaman dengan
strategi fokus serta konsumen akan terus datang dan bahkan bertambah untuk menikmati
layanan produk kopi dan kuliner lainnya.
Beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi Morning Glory & CO Eatery
Café ‘n Resto yang pertama adalah untuk memperhatikan ancaman yang datang dari luar.
Hal ini bertujuan untuk menjadikan Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto mampu untuk
tetap bersaing di dalam industry kuliner. Kedua yaitu untuk mempertahankan konsep bisnis
dengan strategi strategi keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus, sehingga Morning Glory
& CO Eatery Café ‘n Resto bias tetap berinovasi dan berkembang sesuai dengan tuntutan
zaman, khususnya di Kota Bandung, Jawa Barat.
13 | P a g e
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
REFERENSI
Audita, Nuvriasari., Wicaksono, Gumirlang, Sumiarsih. 2015. “A Strategy Model
To Increase The Competitiveness Of Smes Creative Industries Based
On Market Orientation And Entrepreneural Orientation”. Penelitian
dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah, Purwokerto.
Hay, Soraya. 2014, ”Strategi Keunggulan Bersaing Pt Bank Bni Syariah Cabang
Dharmawangsa Surabaya Dalam Meningkatkatkan Jumlah
Nasabah”, Semarang: Digital Library UIN Sunan Ampel.
Hunger, David dan Wheleen, Thomas. 2003, “Manajemen Strategis”, Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Muhammad, Suwarsono. 2004, “Manajemen Strategik: Konsep dan Kasus”,
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Purnomo dan Hari, Setiawan. 2007, “Manajemen Strategi”, Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Ria Triani Putri, Dwi Novirani, Dwi Kurniawan, 2015. “Formulasi Strategi
Menghadapi Persaingan Industri Kuliner Pada Eins Bistro &
Boutique Di Bandung”. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional,
Bandung.
Porter, M. E. 1980, “Competitive Strategy : Technigues For Analizing Industries
and Competitors”, The Free Press, New York.
Sulistiani, Dwi. 2014. “Mencapai Keunggulan Bersaing Dengan Strategi
Diferensiasi”. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim,
Malang.
Firman. Wawancara, Bandung, Jawa Barat, 28 April 2017.
14 | P a g e
View publication stats
Download