Uploaded by ronaldhalim19

423-Article Text-882-1-10-20200424

advertisement
MAJELIS DIKTI DAN LITBANG PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ENREKANdikbud RI Nomor:
300/M/2020, 19 Februari 20
Volume 2 Nomor 1 (2020) ISSN Online : 2716-4446
DAMPAK COVID – 19 TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
Silpa Hanoatubun
Universitas Kristen Satya Wacana
([email protected])
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia
saat ini dan jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan analisis data ,reduksi
data,display data dan verifikasi/kesimpulan hasil penelitian ini menunjukan dampak Covid-19
terhadap perekonomian Indonesia saat ini dengan berbagai dampak yang terjadi pada perekonomian
karena pandemic Covid-19 yang terjadi pada sat ini maka itu perlu mengetahui dampak-dampak
yang terjadi yaitu terjadi kesusahan dalam mencari lapangan pekerjaan,susah untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari dan juga tidak mempunyai penghasilan dalam memenuhi kebutuhan
untuk sehari-hari dn juga banyak kesusahan yang di terima dari semua sector perekonomian dalam
semua bidang juga merasakan dampak dari Covid-19.
Kata kunci:Covid-19, Dampak Covid-19, Perekonomian Indonesia
Abstract
This study aims to determine the impact of Covid-19 on the current Indonesian economy and this
type of research is a type of data analysis research library, data reduction, data display and
verification / conclusion the results of this study indicate the impact of Covid-19 on the Indonesian
economy today with various the impact on the economy due to the Covid-19 pandemic that
occurred at this time it is necessary to know the impacts that occur namely the difficulty in finding
employment, hard to meet the needs of daily life and also do not have income to meet the needs for
a day and many troubles were received from all sectors of the economy in all sectors and also felt
the effects of Covid-19.
Keywords: Covid-19, Covid-19 Impact, Indonesian Economy
~ 146 ~
Pendahuluan
World Health Organization (WHO)
menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov)
adalah virus yang menginfeksi sistem
pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID19. Virus Corona menyebabkan penyakit flu
biasa sampai penyakit yang lebih parah
seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah
(MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut
Parah (SARS-CoV). Virus Corona adalah
zoonotic yang artinya ditularkan antara hewan
dan manusia. Berdasarkan Kementerian
Kesehatan Indonesia, perkembangan kasus
COVID-19 di Wuhan berawal pada tanggal
30 Desember 2019 dimana Wuhan Municipal
Health Committee mengeluarkan pernyataan
“urgent notice on the treatment of pneumonia
of unknown cause”. Penyebaran virus Corona
ini sangat cepat bahkan sampai ke lintas
negara. Sampai saat ini terdapat 188 negara
yang mengkorfirmasi terkena virus Corona.
Penyebaran virus Corona yang telah meluas
ke berbagai belahan dunia membawa dampak
pada perekonomian Indonsia, baik dari sisi
perdagangan, investasi dan pariwisata.
Penerimaan pajak sektor perdagangan
juga
mengalami
penurunan
padahal
perdagangan memiliki kontribusi kedua
terbesar
terhadap
penerimaan
pajak.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS), ekspor migas dan non-migas
mengalami penurunan yang disebabkan
karena China merupakan importir minyak
mentah terbesar. Selain itu, penyebaran virus
Corona juga mengakibatkan penurunan
produksi di China, padahal China menjadi
pusat produksi barang dunia. Indonesia juga
sangat bergantung dengan bahan baku dari
China terutama bahan baku plastik, bahan
baku tekstil, part elektronik, komputer dan
furnitur. Virus Corona juga berdampak pada
investasi karena masyarakat akan lebih
berhati-hati saat membeli barang maupun
berinvestasi. Virus Corona juga memengaruhi
proyeksi pasar. Investor bisa menunda
investasi karena ketidakjelasan supply chain
atau akibat asumsi pasarnya berubah. . Pada
2019, realisasi investasi langsung dari China
menenpati urutan ke dua setelah Singapura.
Terdapat investasi di Sulawesi berkisar US $5
miliar yang masih dalam proses tetapi
tertunda karena pegawai dari China yang
terhambat datang ke Indonesia.
Indonesia adalah salah satu negara
yang memberlakukan larangan perjalanan ke
luar negeri untuk mengurangi penyebaran
virus Corona. Larangan ini menyebabkan
sejumlah
maskapai
membatalkan
penerbangannya dan beberapa maskapai
terpaksa tetap beroperasi meskipun mayoritas
bangku pesawatnya kosong demi memenuhi
hak penumpang. Para konsumen banyak yang
menunda pemesanan tiket liburannya karena
semakin meluasnya penyebaran virus Corona.
Keadaan ini menyebabkan pemerintah
bertindak dengan memberikan kebijakan
untuk mengatasi masalah tersebut. Virus
Corona juga sangat berdampak pada sektor
pariwisata. Data Badan Pusat Statistik (BPS)
menunjukkan bahwa wisatawan asal China
mencapai 2.07 juta orang pada tahun 2019
yang mencakup 12.8 persen dari total
wisatawan asing sepanjang 2019. Penyebaran
virus Corona menyebabkan wisatawan yang
berkunjung ke Indonesia akan berkurang.
Sektor-sektor penunjang pariwisata
seperti hotel, restoran maupun pengusaha
retail pun juga akan terpengaruh dengan
adanya virus Corona. Okupansi hotel
mengalami penurunan sampai 40 persen yang
berdampak pada kelangsungan bisnis hotel.
Sepinya wisatawan juga berdampak pada
restoran atau rumah makan yang sebagian
besar konsumennya adalah para wisatawan.
Melemahnya pariwisata juga berdampak pada
industri retail. Adapun daerah yang sektor
retailnya paling terdampak adalah Manado,
Bali, Kepulauan Riau, Bangka Belitung,
Medan dan Jakarta. Penyebaran virus Corona
juga
berdampak
pada
sektor
investasi,perdagangan,,usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) dan juga karena para
wisatawan yang datang ke suatu destinasi
biasanya akan membeli oleh-oleh. Jika
wisatawan yang berkunjung berkurang, maka
omset UMKM juga akan menurun.
Berdasarkan data Bank Indonesia, pada tahun
2016 sektor UMKM mendominasi unit bisnis
di Indonesia dan jenis usaha mikro banyak
menyerap tenaga kerja.Di lain sisi, virus
Corona tidak hanya berdampak negatif,
namun juga dapat memberikan dampak positif
bagi perekonomian Indonesia. Salah satunya
~ 147 ~
adalah terbukanya peluang pasar ekspor baru
selain China. Selain itu, peluang memperkuat
ekonomi dalam negeri juga dapat terlaksana
karena
pemerintah
akan
lebih
memprioritaskan dan memperkuat daya beli
dalam negeri daripada menarik keuntungan
dari luar negeri. Kondisi ini juga dapat
dimanfaatkan sebagai koreksi agar investasi
bisa stabil meskipun perekonomian global
sedang terguncang.
Ekonomi adalah salah satu faktor
penting dalam kehidupan manusia. Dapat
dipastikan dalam keseharian kehidupan
manusia selalu bersinggungan dengan
kebutuhan ekonomi. Keberadaan ekonomi
dapat memberikan kesempatan bagi manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti
makanan, minuman, berpakaian, tempat
tinggal, dan lain sebagainya. Pentingnya
ekonomi dalam kehidupan manusia tersebut
menuntut negara untuk mengatur kebijakan
tentang perekonomian dan menjamin
perekonomian warga negara khususnya di
Indonesia yang memproklamirkan diri
sebagai negara kesejahteraan (welfare staat).
Dalam konsep negara kesejahteraan adalah
negara berhak untuk ikut campur dalam
segala aspek kehidupan warga negaranya
termasuk dalam bidang ekonomi. Selain
daripada itu, pertumbuhan ekonomi juga
merupakan
faktor
yang
mendukung
pembangunan nasional dalam sebuah negara.1
Pertumbuhan ekonomi yang baik akan dapat
meningkatkan pembangunan nasional.
Dalam
upaya
mengembangkan
perekonomian, Indonesia yang dahulu dikenal
sebagai negara yang agraris karena sebagian
mata pencaharian penduduknya adalah
sebagai petani kini telah bergeser bukan lagi
persawahan yang dikembangkan melainkan
perindustrian yang dikembangkan untuk
beberapa langkah yang dilakukan Indonesia
dalam menghadapi dampak dari virus Corona
ini adalah menurunkan BI 7-Day Reverse
Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi
4.75%, suku bunga Deposit Facility sebesar
25 bps menjadi 4.00% dan suku bunga
Lending Facility sebesar 25 bps menjadi
5.50%. Kebijakan ini dilakukan untuk
menjaga momentum pertumbuhan ekonomi
domestik di tengah tertahannya prospek
pemulihan ekonomi global sehubungan
dengan terjadinya Covid-19. Bank Indonesia
akan mencermati perkembangan ekonomi
global dan domestik untuk menjaga agar
inflasi dan stabilitas eksternal tetap terkendali
serta memperkuat momentum pertumbuhan
ekonomi.
Hal
ini
dilatarbelakangi
perkembangan teknologi yang sangat pesat
sehingga mengubah tatanan perekonomian
global menuju ekonomi dan keuangan digital.
Namun, partisipasi masyarakat dalam
perekonomian khususnya kelompok muda,
perempuan dan UMKM dipandang belum
optimal, sehingga membutuhkan upaya untuk
membuka akses kepada mereka dalam
kegiatan perekonomian melalui pemanfaatan
teknologi.
Serta
sepakat
untuk
mengimplementasikan serta memperkuat
pemantauan terhadap risiko global khususnya
yang
berasal
dari
Covid-19,
serta
meningkatkan
kewaspadaan
terhadap
berbagai potensi risiko dan sepakat untuk
mengimplementasikan kebijakan yang efektif
baik dari sisi moneter,fiskal maupun
struktural.
Bank
Indonesia
berusaha
mempertahankan perekonomian indonesia,di
tengah perekonomian global yang sedang
terguncang. Setelah adanya masalah covid
mengakibatkan perekonomian indonesia
menurun sampai 5 % atau akan mendekati
yang lebih rendah.dan juga indeks harga
saham megalami pelemahan yang signifikan
dan juga perusahaan BUMN merugi pada
tahun ini.dan juga Mentri Keuangan belum
bisa
menyampaikan
asumsi
pasti
Pertumbuhan Ekonomi pada tahun ini, Jika
durasi Covid-19 bisa lebih dari 3 bulan maka
pertumbuhan ekonomi bisa sampai di kisaran
2,5 %..
Maksud saya mengambil judul ini
karena melihat situasi yang sekarang dialami
oleh bangsa indonesia karena adanya Covid19
sehingga
membuat
perekonomian
indonesia yang sangat signifikan menurun 5
pesen.begitu jugadalam semua sektor yaitu
kesehatan,pedagangan dan investasi juga
pariwisata serta UMKM dan juga usaha kecil
dan menengah dan juga usaha industri
retail/pemasaran meliputi semua aktifitas
yang melibatkan penjualan barang secara
langsung kepada konsumen. meningkatkan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Bahkan
Presiden Joko Widodo pun mengeluarkan
~ 148 ~
paket kebijakan ekonomi yang beberapa
diantaranya berkaitan dengan sektor industri
untuk menggerakkan perekonomian Indonesia
dengan
pemberdayaan
usaha
mikro
danmeningkatkan
daya
saing
industrinasional.2
Keberadaan industri dalam skala besar
maupun
skala
industri
kecil
akan
menimbulkan dampak sosial, ekonomi, dan
budaya masyarakat sekitar industri.3 Dampak
ekonomi yang muncul setelah keberadaan
usaha
industri
adalah
meningkatnya
pendapatan masyarakat dan terbukanya
lapangan pekerjaan. Meskipun keberadaan
industri dirasa penting untuk meningkatkan
perekonomian, perkembangan perindustrian
di Indonesia tidak serta merta bebas tanpa
batas. Konstitusi Indonesia telah memberikan
batasan terkait dengan perekonomian nasional
sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 33
ayat (4) UUD NRI 1945 yang menyebutkan
bahwa,
“Perekonomian
nasional
diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi
berkeadilan,
berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.” Dalam pasal
tersebut menegaskan bahwa perekonomian
dalam hal ini keberadaan usaha industri harus
berwawasan lingkungan. Industri dituntut
untuk mampu mengolah limbah hasil usaha
industri agar tidak mencemari lingkungan.
Salah satu upaya pemerintah untuk
mengarahkan aktivitas-aktivitas tertentu dan
untuk mencegah bahaya terhadap lingkungan
adalah dengan mengeluarkan izin.6Setiap
orang atau badan usaha yang ingin
membangun usaha industri harus memiliki
izin diantaranya adalah izin mengenai izin
usaha industri. Instrumen perizinan usaha
industri adalah merupakan hasil aktualisasi
tujuan perundang-undangan perizinan usaha
industri bahwa jika diizinkan maka ada
jaminan dari otoritas perizinan untuk
mewujudkan kesejahteraan sosial dan jika
tidak diizinkan maka usaha industri dirasa
tidak mampu mewujudkan kesejahteraan
sosial.
Berdasarkan uraian diatas, maka
Penulis terdorong untuk meniliti lebih lanjut
mengenai "DAMPAK COVID – 19
TERHADAP
INDONESIA”
PEREKONOMIAN
Metode penelitian
penelitian
ini
bertujuan untuk
mengetahui dampak dari Covid-19 terhadap
perekonomian Indonesia saat ini. Dalam
penulisan ini peneliti menggunakan penelitian
kepustakaan yaitu dalam proses pengambilan
datanya tidak perlu terjun kedalam lapangan
secara langsung tetapi mengambil berbagai
sumber refernsi yang mendukung suatu
penelitian ini. Penelitian ini berjenis
penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan
data yaitu menyimak serta mencatat informasi
penting dalam melakukan analisis data
dengan cara reduksi data, display data dan
gambaran kesimpuan sehingga mendapatkan
suatu gambaran kesimulan mengenai studi
literatur
untuk
dikembangkan
dalam
penelitian ini dan untuk validasi datanya
menggunakan triangulasi sumber data
Pembahasan
World Health Organization (WHO)
menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov)
adalah virus yang menginfeksi sistem
pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID19. Virus Corona menyebabkan penyakit flu
biasa sampai penyakit yang lebih parah
seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah
(MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut
Parah (SARS-CoV). Virus ini menular
dengan cepat dan telah menyebar ke beberapa
negara, termasuk Indonesia. Seseorang dapat
tertular COVID-19 melalui berbagai cara,
yaitu:
1. Tidak sengaja menghirup percikan
ludah dari bersin atau batuk
penderita COVID-19
2. Memegang mulut atau hidung tanpa
mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena
cipratan air liur penderita COVID-19
3. Kontak jarak dekat dengan penderita
COVID-19, misalnya bersentuhan
atau berjabat
Di Indonesia, penyebaran virus ini
dimulai sejak tanggal 02 Maret 2020, diduga
~ 149 ~
berawal dari salah satu warga negara
Indonesia yang melakukan kontak langsung
dengan warga negara asing yang berasal dari
Jepang. Hal tersebut telah diumumkan oleh
bapak Presiden Jokowi. Seiring dengan
berjalannya waktu, penyebaran covid-19 telah
mengalami peningkatan yang signifikan. Hal
tersebut dapat diketahui dari data berikut.
Saat ini yang sudah terinfeksi Covid-19
di Indonesia sebanyak 7.775 orang dan yang
dinyatakan Sembuh sebanyak 960 orang dan
yang meninggal sebanyak 647 orang hal ini
mengajarkan kita agar berhati-hati dalam
menjaga kebersihan dan juga menaati
peraturan pemerintah agar pandemi ini cepat
berakhir dari negara kita Indonesia. Dan
kerika kita melihat penyebaran covid-19
terbesar berada di pulau jawa disini bisa kita
lihat bahwa kuranya kesadaran masyarakt
dalam menyikapi pandemic atau covid-19
yang terjadi sehingga banyak orang yng
masih tidak menggunkan masker masih
berkumpul di keramain tidak melakukan
social distancing sehingga perlunya kesadran
bersama demi mendukung pemerintah dalam
mencegah atau memutus penyebaran covid-19
menjadi lebih banyak tetapi mari kita
bersama-sama melawan agar segera berakhir
agar kehidupn kita dapat berjalan seperti biasa
lagi.
Belakangan ini covid menjadi konsen
besar bangsa Indoneesia karena permasalahan
yang terus ditimbulkannya,Ada banyak
kerugian yang disebabkan oleh covid-19 yang
berdampak bagi Perekonomian Indonesia
pembangunan ekonomi sebuah negara pada
dasarnya
bertujuan
untuk
mencapai
kemakmuran
masyarakat
melalui
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
distribusi pendapatan yang merata. hal ini
bertolak belakang dengan keadaan indonesia
pada tahun 1997/1998 dimana krisis yang
pada awalnya adalah nilai tukar kemudian
berkembang menjadi
krisis perbankan ,
hingga menjalar kepada krisis sosial dan
politik yang berakibat besar pada bangsa
indonesia. Tingginya laju inflasi pada waktu
itu menyebabkan menurunya daya beli
masyarakat, khusus golonga berpendapatan
rendah.perubahan
jumlah
uang
dapat
mempengaruhi tingkat bunga, dan fungsi
konsumsi , jadi jumlah uang menimbulkan
perubahan dalam permintaan seluruhnya.
Hal ini dilakukan dengan menertibkan
anggaran, menertibkan sektor perbankan, dan
mengembalikan
ekonomi
pasar
agar
perekonomian akan stabil,suatu sistem
ekonomi
pasar bebas menjadikan orang
bebas untuk bertindak melakukan terbaik bagi
dirinya dimana sistem devisa yang terlau
bebas tanpa ada pengawasan yang
ketat,memungkinka
arus modal mengalir
keluar masuk secara bebas.Hal inilah menjadi
salah satu penyebab terjadinya krisis yang
berkepanjangan ,selain itu yang menjadi
penyebab terjadinya krisis adalah lemahnya
sistem perbankan di Indonesia. Mengenai hal
tersebut ada beberapa hal penting dilihat dari
perekonomian Indonesia tahun 1997-2000
pertama,kelompok yang mengatakan bahwa
krisis di sebabkan oleh faktor eksternal yaitu
perubahan sentimen pasar uang secara cepat
yang
menimbulkan
kepanikan
finansial.kelompok yang mengatakan bahwa
krisis timbul karena adanya kelemahan
struktur
didalam
perekonomian
nasional,dalam sistem keuangan maupun
perbankan.
(Djiwandono,2001)
menamakan
kelompok
pertama
sebagai
internationalists,sedangkan kelompok kedua
sebagai
fundamentalists,
selain
itu
diidentifikasikan juga kelompok ketiga new
fundamentalists
yaitu
yang
melihat
pengaturan dan masalah struktur pada sektor
finansial sebagai penyebab krisis.
Pada kasus Indonesia merupakan
kombinasi dua unsur yang terjadi secara
bersamaan, dimana unsur eksternal berupa
kepanikan keuangan dan lemahnya ekonomi
nasional baik sektor perbankan maupun
riil.Kedua
faktor
tersebut
saling
mempengaruhi dimana ketika gejolak
eksternal timbul,perekonomian nasional yang
lemah sangat mudah terkena dampak negatif
sehingga gejolak yang terjadi dalam waktu
yang singkat berubah menjadi krisis ekonomi
yang terjadi saat ini yang dirasakan oleh
negara kita
~ 150 ~
Salah satu contohnya adalah seorang
pedagang yang biasa berjualan di tempat
keramaian seperti pasar menjadi tidak bisa
berjualan, karena saat ini pasar sedang ditutup
untuk mengurangi penyebaran virus corona
ini semakin meningkat. Akibatnya pedagang
itu tidak mempunyai penghasilan tetap karena
masyarakat harus tetap memenuhi kebutuhan
hidup mereka dengan adanya covid-19 ini
masyarakt sulit untuk memenuhi kebutuhan
mereka sehari-hari dri itu bagaimana kita
secara bersama –sama membantu yang
mempunyai kelebihan bisa membantu yang
berkekurangan sesuai apa yang di anut oleh
Indonesia. Covid-19 memberikan dampak
buruk terhadap perekonomian masyarakat di
Indonesia.
Sistem perekonomian adalah sistem yang
digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan
sumber
daya
yang
dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Tetapi semenjak
adanya pamdemi ini negara memiliki krisis
ekonomi yang diperkirakan menjadi lemah
dari tahun-tahun sebelumya ,bahkan menurut
penuturan
Mentri
Keuangan
bahwa
pertumbuhan ekonomi bisa tertekan hingga
level 2,5 % hingga 0 % hal itu bisa terjadi
ketika tidak di lakukan strategi pencegahan
yang baik dan tepat untuk mengatasi hal
tersebut, dan saat ini negara telah
menambahkan intensive untuk petugas
kesehatan sebesar 20 % dan jumlah bidang
kesehatan sebesar 6,1 Triliun dan juga pada
saat ini dan juga hal ini menjadi perhatian
bagi ekonomi global pada saat ini termasuk
negara asean karena itu Mentri keunggan
menyampaikan bahwa dalam rapat bersama
Gubernur Bank dan para Mentri keuangan se
ASEAN
membicarakan
strategi-strategi
penangan untuk tetap menjaga kestabilan
perekonomian global yang sedang terancam
saat ini karen covid-19 termasuk ekonomi
nasional juga mengalami dampak dari Covid19 saat ini dan dalam rapat di sampaikan
bagaimana ekonomi global merespon Covid
ini karen menjadi perhatian khusus saat ini.
Dala rapat di sampaikan juga bagimana
mencari fitamin atau obat-obatan untuk
mencegah Covid-19 tetapi saat ini belum di
temukan obat untuk Covid-19. Dan saat ini
untuk kita ketahui bersama bahwa hal yang
akan kita tangani saat ini mengunakan sakala
prioritas mana yang penting sesuai apa yang
dikatakan presiden bahwa yang menjadi
Fokus utama ialah Kesehatan tetapi juga
sektor lain juga diperhatikan dan tidak
ditinggalkan
juga
karena
saling
menunjang.dan yang menjadi hal yang
dilakukan adalah Indonesia merupakan negara
Asia pertama yang mampu menerbitkan
Global Bonds( surat utang) sejak adanya
Covid-19 dan bertujuan untukmenjaga
pembiayaan secara aman dan menambah
cadangan devisa bagi bank Indonesia
Hal itu menunjukan bahwa masih ada
kepercayaan Pasar Keuangan Global atas
pengelolaan kebijakan APBN yang prudent
dan kebijakan makro yang baik/sound
kementrian keuangan terus menjaga dan
berkomitmen untuk menjaga prinsip-prinsip
kehati-hatian Akuntabilitas dan Transparansi
dalam menjaga APBN karena menjadi
Instrumen penting dalam tercapai
tujua
bernegara dan untuk menjaga Negara dalam
menghadapi berbagai tantangan berat seperti
yang saat ini terjadi yaitu ancaman Covid19.dampak yang dialami sector ekonomi saat
ini adalah
~ 151 ~
1. Untuk pekerja yang dirumahkan dan
kena PHK, lebih dari 1,5 juta,” . Dari
jumlah ini, 90 persen dirumahkan dan
10 persen kena-PHK. Sebanyak 1,24
juta orang adalah pekerja formal dan
265 ribu pekerja informal.
2. Selanjutnya
dampak
kedua, PMI
Manufacturing
Indonesia mengalami
kontraksi atau turun hingga 45,3 pada
Maret 2020. Padahal dari angka terakhir
yaitu
Agustus
2019, PMI
Manufacturing masih berada di angka
49. Adapun PMI Manufacturing ini
menunjukkan
kinerja
industri
pengolahan, baik dari sisi produksi,
permintaan
baru,
hingga
ketenagakerjaan.
3. Ketiga, impor pada triwulan I 2020
turun 3,7 persen year-to-date (ytd).
4. Inflasi/ peningkatan harga secara
umumdan terus menerus Maret 2020
mencapai 2,96 persen year-on-year
5.
6.
7.
8.
(yoy). Inflasi ini disumbangkan oleh
harga emas perhiasan dan beberapa
komoditas pangan.
Kelima,
12.703 penerbangan di
15 bandara dibatalkan
sepanjang
Januari-Maret 2020. Rinciannya yaitu
11.680 untuk penerbangan domestik
dan
1.023
untuk
penerbangan
internasional.
kunjungan turis turun hingga 6.800 per
hari, khususnya turis dari Cina.
Ketujuh, angka kehilangan pendapatan
di sektor layanan udara mencapai Rp
207 miliar. Sekitar Rp 4,8 di antaranya
disumbang dari penerbangan dari dan
ke Cina.
penurunan okupansi/penempatan pada
6 ribu hotel turun hingga 50 persen.
Selain itu, kata Sri, Menteri Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Wishnutama juga
memperkirakan
potensi
kehilangan devisa pariwisata bisa
mencapai setengah dari tahun lalu.
KESIMPULAN
Bisa disimpulkan bahwa tujuan utama
dari analisis ini adalah melihat dampak dari
Covid-19 bagi perekonomian Indonesia ssat
ini yang lebih komprehensif dari berbagai
alternatif skenario penanganan pandemi
Covid-19, dalam hal ini skenario intervensi
minimal,
skenario
intervensi
kuat
(suppresion misal melalui pembatasan sosial
berskala besar yg efektif); dan skenario
intervensi kuat dibarengi dengan stimulus
fiskal.
kombinasi
dari benefit
cost
analysis sederhana,
.
Hasil
analisis
menyimpulkan bahwa, betul intervensi kuat
untuk meminimalisasi penyebaran virus
Covid-19 dapat menurunkan pertumbuhan
ekonomi
lebih
parah
dibandingkan
skenario minimal intervension. Akan tetapi,
kesimpulan ini hanya berbas variabel yaitu
pertumbuhan ekonomi, yang tentunya, bukan
satu-satunya faktor ekonomi penting dalam
analisis ekonomi. Kedua, kesimpulan yang
berbeda didapatkan dalam konteks jangka
panjang, dimana justru pertumbuhan ekonomi
jangka panjang dapat lebih tertekan kalau
skenario yang terjadi adalah intervensi
minimal. Dapat disimpulkan bahwa kerugian
ekonomi dari strategi intervensi kuat
(supression jauh lebih rendah daripada
kerugian ekonomi skenario intervensi
minimal. dari mortalitas.
Tentunya banyak ketidaksempurnaan
dalam analisis ini. Hasilnya sangat mungkin
sensitif terhadap asumsi-asumsi yang
digunakan. Kajian selanjutnya, atau lebih
formal,
tentunya
memerlukan sensitivity
analysis terhadap
asumsi-asumsi
dan
parameterisasi yang dilakukan. Walaupun
demikian, dalam artikel ini penulis telah
mencoba untuk membuat asumsi seplausible mungkin dan juga mengandalkan
referensi-referensi yang kredibel. Kritik dan
saran untuk penyempurnaan dari analisis ini
akan disambut dengan tangan terbuka dan
apresiasi.
Kemudian, analisis ini juga tidak
dimaksudkan untuk meramalkan apa yang
akan terjadi. Terlalu banyak ketidakpastian
dalam tahapan krisis Covid-19 ini dan
informasi berubah cepat. Akan tetapi analisis
ini mudah-mudahan bisa memberikan
gambaran yang lebih utuh bagaimana
sebaiknya aspek ekonomi ditempatkan dalam
memilih strategi terbaik dalam mengelola
kebijakan di era krisis Covid-19 yang
sekarang masih berlangsung. Sudut pandang
perekonomian Indonesia saat inidemikian
juga pertumbuhan ekonomi, pendapatan
masyarakat, apalagi jangka pendek, bukan
satu-satunya faktor penentu kesejahteraan.
Nyawa manusia dan kesehatan juga
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi yang
justru kalau tidak dinilai secara benar dapat
menyebabkan kerugian ekonomi yang lebih
besar dalam jangka panjang.ketika Covid-19
berakhir.
Saran tentunya perekonomi sangat
penting sebagai implikasi dari strategi supresi
dapat sebagian diredam oleh stimulus fiskal.
Akan tetapi seperti yang dibahas di artikel ini,
Oleh karena itu kita, bersama pemerintah,
harus
sebaik-baiknya
melindungi
perekonomian dari dampak Covid-19
tersebut. Indonesia bisa melakukannya karena
mempunyai sistem perlindungan sosial yang
relatif maju dibandingkan negara-negara
berkembang lainnya. Mari bergandengan
tanggan bersama-sama untuk memelihara
perekonomian kita jangan egois karena
~ 152 ~
sekrang ini dibutuhkan kerjasama sehingga
masalah yang di alami oleh bngsa kita dapat
diselesaikan dengan baik dan bersama-sama
mematuhi perturan dari pemerintah sehingga
Covid-19 dapat berakhir pada waktunya
karena ketika kita tidak patuh maka pandemic
akan terus berlangsung karena kurangya
kesadaran
untuk
menaati
peraturan
pemerintah.
Daftar Pustaka
https://www.kominfo.go.id, diakses
tanggal 20 September 2017.
pada
https://percikaniman.id/2020/03/16/socialdistancing-adalah
https://hbr.org/2020/03/what-coronaviruscould-mean-for-the-global
economy atau https://www.travelweekly.com/
Travel-News/Travel-Agent-Issues/OxfordEconomics-predicts-rapid-economic-recover
Sri Pudyatmoko,2009,Perizinan Problem dan
Upaya Pembenahan, Jakarta: Grasindo,
Kramer, Erik. 2020. Cara Mencegah Virus
Corona. https://id.wikihow.com/MencegahVirus-Corona
Suci, Fellyanda. 2020. Cerita Lengkap Asa
Mula Munculnya Virus Corona di Wuhan
~ 153 ~
Download