MAJELIS DIKTI DAN LITBANG PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ENREKANdikbud RI Nomor: 300/M/2020, 19 Februari 20 Volume 2 Nomor 1 (2020) ISSN Online : 2716-4446 DAMPAK COVID – 19 TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA Silpa Hanoatubun Universitas Kristen Satya Wacana ([email protected]) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia saat ini dan jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan analisis data ,reduksi data,display data dan verifikasi/kesimpulan hasil penelitian ini menunjukan dampak Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia saat ini dengan berbagai dampak yang terjadi pada perekonomian karena pandemic Covid-19 yang terjadi pada sat ini maka itu perlu mengetahui dampak-dampak yang terjadi yaitu terjadi kesusahan dalam mencari lapangan pekerjaan,susah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan juga tidak mempunyai penghasilan dalam memenuhi kebutuhan untuk sehari-hari dn juga banyak kesusahan yang di terima dari semua sector perekonomian dalam semua bidang juga merasakan dampak dari Covid-19. Kata kunci:Covid-19, Dampak Covid-19, Perekonomian Indonesia Abstract This study aims to determine the impact of Covid-19 on the current Indonesian economy and this type of research is a type of data analysis research library, data reduction, data display and verification / conclusion the results of this study indicate the impact of Covid-19 on the Indonesian economy today with various the impact on the economy due to the Covid-19 pandemic that occurred at this time it is necessary to know the impacts that occur namely the difficulty in finding employment, hard to meet the needs of daily life and also do not have income to meet the needs for a day and many troubles were received from all sectors of the economy in all sectors and also felt the effects of Covid-19. Keywords: Covid-19, Covid-19 Impact, Indonesian Economy ~ 146 ~ Pendahuluan World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID19. Virus Corona menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Virus Corona adalah zoonotic yang artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Berdasarkan Kementerian Kesehatan Indonesia, perkembangan kasus COVID-19 di Wuhan berawal pada tanggal 30 Desember 2019 dimana Wuhan Municipal Health Committee mengeluarkan pernyataan “urgent notice on the treatment of pneumonia of unknown cause”. Penyebaran virus Corona ini sangat cepat bahkan sampai ke lintas negara. Sampai saat ini terdapat 188 negara yang mengkorfirmasi terkena virus Corona. Penyebaran virus Corona yang telah meluas ke berbagai belahan dunia membawa dampak pada perekonomian Indonsia, baik dari sisi perdagangan, investasi dan pariwisata. Penerimaan pajak sektor perdagangan juga mengalami penurunan padahal perdagangan memiliki kontribusi kedua terbesar terhadap penerimaan pajak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor migas dan non-migas mengalami penurunan yang disebabkan karena China merupakan importir minyak mentah terbesar. Selain itu, penyebaran virus Corona juga mengakibatkan penurunan produksi di China, padahal China menjadi pusat produksi barang dunia. Indonesia juga sangat bergantung dengan bahan baku dari China terutama bahan baku plastik, bahan baku tekstil, part elektronik, komputer dan furnitur. Virus Corona juga berdampak pada investasi karena masyarakat akan lebih berhati-hati saat membeli barang maupun berinvestasi. Virus Corona juga memengaruhi proyeksi pasar. Investor bisa menunda investasi karena ketidakjelasan supply chain atau akibat asumsi pasarnya berubah. . Pada 2019, realisasi investasi langsung dari China menenpati urutan ke dua setelah Singapura. Terdapat investasi di Sulawesi berkisar US $5 miliar yang masih dalam proses tetapi tertunda karena pegawai dari China yang terhambat datang ke Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara yang memberlakukan larangan perjalanan ke luar negeri untuk mengurangi penyebaran virus Corona. Larangan ini menyebabkan sejumlah maskapai membatalkan penerbangannya dan beberapa maskapai terpaksa tetap beroperasi meskipun mayoritas bangku pesawatnya kosong demi memenuhi hak penumpang. Para konsumen banyak yang menunda pemesanan tiket liburannya karena semakin meluasnya penyebaran virus Corona. Keadaan ini menyebabkan pemerintah bertindak dengan memberikan kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut. Virus Corona juga sangat berdampak pada sektor pariwisata. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa wisatawan asal China mencapai 2.07 juta orang pada tahun 2019 yang mencakup 12.8 persen dari total wisatawan asing sepanjang 2019. Penyebaran virus Corona menyebabkan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia akan berkurang. Sektor-sektor penunjang pariwisata seperti hotel, restoran maupun pengusaha retail pun juga akan terpengaruh dengan adanya virus Corona. Okupansi hotel mengalami penurunan sampai 40 persen yang berdampak pada kelangsungan bisnis hotel. Sepinya wisatawan juga berdampak pada restoran atau rumah makan yang sebagian besar konsumennya adalah para wisatawan. Melemahnya pariwisata juga berdampak pada industri retail. Adapun daerah yang sektor retailnya paling terdampak adalah Manado, Bali, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Medan dan Jakarta. Penyebaran virus Corona juga berdampak pada sektor investasi,perdagangan,,usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan juga karena para wisatawan yang datang ke suatu destinasi biasanya akan membeli oleh-oleh. Jika wisatawan yang berkunjung berkurang, maka omset UMKM juga akan menurun. Berdasarkan data Bank Indonesia, pada tahun 2016 sektor UMKM mendominasi unit bisnis di Indonesia dan jenis usaha mikro banyak menyerap tenaga kerja.Di lain sisi, virus Corona tidak hanya berdampak negatif, namun juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Salah satunya ~ 147 ~ adalah terbukanya peluang pasar ekspor baru selain China. Selain itu, peluang memperkuat ekonomi dalam negeri juga dapat terlaksana karena pemerintah akan lebih memprioritaskan dan memperkuat daya beli dalam negeri daripada menarik keuntungan dari luar negeri. Kondisi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai koreksi agar investasi bisa stabil meskipun perekonomian global sedang terguncang. Ekonomi adalah salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Dapat dipastikan dalam keseharian kehidupan manusia selalu bersinggungan dengan kebutuhan ekonomi. Keberadaan ekonomi dapat memberikan kesempatan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makanan, minuman, berpakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Pentingnya ekonomi dalam kehidupan manusia tersebut menuntut negara untuk mengatur kebijakan tentang perekonomian dan menjamin perekonomian warga negara khususnya di Indonesia yang memproklamirkan diri sebagai negara kesejahteraan (welfare staat). Dalam konsep negara kesejahteraan adalah negara berhak untuk ikut campur dalam segala aspek kehidupan warga negaranya termasuk dalam bidang ekonomi. Selain daripada itu, pertumbuhan ekonomi juga merupakan faktor yang mendukung pembangunan nasional dalam sebuah negara.1 Pertumbuhan ekonomi yang baik akan dapat meningkatkan pembangunan nasional. Dalam upaya mengembangkan perekonomian, Indonesia yang dahulu dikenal sebagai negara yang agraris karena sebagian mata pencaharian penduduknya adalah sebagai petani kini telah bergeser bukan lagi persawahan yang dikembangkan melainkan perindustrian yang dikembangkan untuk beberapa langkah yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi dampak dari virus Corona ini adalah menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4.75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4.00% dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5.50%. Kebijakan ini dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global sehubungan dengan terjadinya Covid-19. Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik untuk menjaga agar inflasi dan stabilitas eksternal tetap terkendali serta memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi. Hal ini dilatarbelakangi perkembangan teknologi yang sangat pesat sehingga mengubah tatanan perekonomian global menuju ekonomi dan keuangan digital. Namun, partisipasi masyarakat dalam perekonomian khususnya kelompok muda, perempuan dan UMKM dipandang belum optimal, sehingga membutuhkan upaya untuk membuka akses kepada mereka dalam kegiatan perekonomian melalui pemanfaatan teknologi. Serta sepakat untuk mengimplementasikan serta memperkuat pemantauan terhadap risiko global khususnya yang berasal dari Covid-19, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi risiko dan sepakat untuk mengimplementasikan kebijakan yang efektif baik dari sisi moneter,fiskal maupun struktural. Bank Indonesia berusaha mempertahankan perekonomian indonesia,di tengah perekonomian global yang sedang terguncang. Setelah adanya masalah covid mengakibatkan perekonomian indonesia menurun sampai 5 % atau akan mendekati yang lebih rendah.dan juga indeks harga saham megalami pelemahan yang signifikan dan juga perusahaan BUMN merugi pada tahun ini.dan juga Mentri Keuangan belum bisa menyampaikan asumsi pasti Pertumbuhan Ekonomi pada tahun ini, Jika durasi Covid-19 bisa lebih dari 3 bulan maka pertumbuhan ekonomi bisa sampai di kisaran 2,5 %.. Maksud saya mengambil judul ini karena melihat situasi yang sekarang dialami oleh bangsa indonesia karena adanya Covid19 sehingga membuat perekonomian indonesia yang sangat signifikan menurun 5 pesen.begitu jugadalam semua sektor yaitu kesehatan,pedagangan dan investasi juga pariwisata serta UMKM dan juga usaha kecil dan menengah dan juga usaha industri retail/pemasaran meliputi semua aktifitas yang melibatkan penjualan barang secara langsung kepada konsumen. meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Bahkan Presiden Joko Widodo pun mengeluarkan ~ 148 ~ paket kebijakan ekonomi yang beberapa diantaranya berkaitan dengan sektor industri untuk menggerakkan perekonomian Indonesia dengan pemberdayaan usaha mikro danmeningkatkan daya saing industrinasional.2 Keberadaan industri dalam skala besar maupun skala industri kecil akan menimbulkan dampak sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar industri.3 Dampak ekonomi yang muncul setelah keberadaan usaha industri adalah meningkatnya pendapatan masyarakat dan terbukanya lapangan pekerjaan. Meskipun keberadaan industri dirasa penting untuk meningkatkan perekonomian, perkembangan perindustrian di Indonesia tidak serta merta bebas tanpa batas. Konstitusi Indonesia telah memberikan batasan terkait dengan perekonomian nasional sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 33 ayat (4) UUD NRI 1945 yang menyebutkan bahwa, “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.” Dalam pasal tersebut menegaskan bahwa perekonomian dalam hal ini keberadaan usaha industri harus berwawasan lingkungan. Industri dituntut untuk mampu mengolah limbah hasil usaha industri agar tidak mencemari lingkungan. Salah satu upaya pemerintah untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk mencegah bahaya terhadap lingkungan adalah dengan mengeluarkan izin.6Setiap orang atau badan usaha yang ingin membangun usaha industri harus memiliki izin diantaranya adalah izin mengenai izin usaha industri. Instrumen perizinan usaha industri adalah merupakan hasil aktualisasi tujuan perundang-undangan perizinan usaha industri bahwa jika diizinkan maka ada jaminan dari otoritas perizinan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan jika tidak diizinkan maka usaha industri dirasa tidak mampu mewujudkan kesejahteraan sosial. Berdasarkan uraian diatas, maka Penulis terdorong untuk meniliti lebih lanjut mengenai "DAMPAK COVID – 19 TERHADAP INDONESIA” PEREKONOMIAN Metode penelitian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia saat ini. Dalam penulisan ini peneliti menggunakan penelitian kepustakaan yaitu dalam proses pengambilan datanya tidak perlu terjun kedalam lapangan secara langsung tetapi mengambil berbagai sumber refernsi yang mendukung suatu penelitian ini. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu menyimak serta mencatat informasi penting dalam melakukan analisis data dengan cara reduksi data, display data dan gambaran kesimpuan sehingga mendapatkan suatu gambaran kesimulan mengenai studi literatur untuk dikembangkan dalam penelitian ini dan untuk validasi datanya menggunakan triangulasi sumber data Pembahasan World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID19. Virus Corona menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu: 1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19 2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19 3. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat Di Indonesia, penyebaran virus ini dimulai sejak tanggal 02 Maret 2020, diduga ~ 149 ~ berawal dari salah satu warga negara Indonesia yang melakukan kontak langsung dengan warga negara asing yang berasal dari Jepang. Hal tersebut telah diumumkan oleh bapak Presiden Jokowi. Seiring dengan berjalannya waktu, penyebaran covid-19 telah mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut dapat diketahui dari data berikut. Saat ini yang sudah terinfeksi Covid-19 di Indonesia sebanyak 7.775 orang dan yang dinyatakan Sembuh sebanyak 960 orang dan yang meninggal sebanyak 647 orang hal ini mengajarkan kita agar berhati-hati dalam menjaga kebersihan dan juga menaati peraturan pemerintah agar pandemi ini cepat berakhir dari negara kita Indonesia. Dan kerika kita melihat penyebaran covid-19 terbesar berada di pulau jawa disini bisa kita lihat bahwa kuranya kesadaran masyarakt dalam menyikapi pandemic atau covid-19 yang terjadi sehingga banyak orang yng masih tidak menggunkan masker masih berkumpul di keramain tidak melakukan social distancing sehingga perlunya kesadran bersama demi mendukung pemerintah dalam mencegah atau memutus penyebaran covid-19 menjadi lebih banyak tetapi mari kita bersama-sama melawan agar segera berakhir agar kehidupn kita dapat berjalan seperti biasa lagi. Belakangan ini covid menjadi konsen besar bangsa Indoneesia karena permasalahan yang terus ditimbulkannya,Ada banyak kerugian yang disebabkan oleh covid-19 yang berdampak bagi Perekonomian Indonesia pembangunan ekonomi sebuah negara pada dasarnya bertujuan untuk mencapai kemakmuran masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan distribusi pendapatan yang merata. hal ini bertolak belakang dengan keadaan indonesia pada tahun 1997/1998 dimana krisis yang pada awalnya adalah nilai tukar kemudian berkembang menjadi krisis perbankan , hingga menjalar kepada krisis sosial dan politik yang berakibat besar pada bangsa indonesia. Tingginya laju inflasi pada waktu itu menyebabkan menurunya daya beli masyarakat, khusus golonga berpendapatan rendah.perubahan jumlah uang dapat mempengaruhi tingkat bunga, dan fungsi konsumsi , jadi jumlah uang menimbulkan perubahan dalam permintaan seluruhnya. Hal ini dilakukan dengan menertibkan anggaran, menertibkan sektor perbankan, dan mengembalikan ekonomi pasar agar perekonomian akan stabil,suatu sistem ekonomi pasar bebas menjadikan orang bebas untuk bertindak melakukan terbaik bagi dirinya dimana sistem devisa yang terlau bebas tanpa ada pengawasan yang ketat,memungkinka arus modal mengalir keluar masuk secara bebas.Hal inilah menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis yang berkepanjangan ,selain itu yang menjadi penyebab terjadinya krisis adalah lemahnya sistem perbankan di Indonesia. Mengenai hal tersebut ada beberapa hal penting dilihat dari perekonomian Indonesia tahun 1997-2000 pertama,kelompok yang mengatakan bahwa krisis di sebabkan oleh faktor eksternal yaitu perubahan sentimen pasar uang secara cepat yang menimbulkan kepanikan finansial.kelompok yang mengatakan bahwa krisis timbul karena adanya kelemahan struktur didalam perekonomian nasional,dalam sistem keuangan maupun perbankan. (Djiwandono,2001) menamakan kelompok pertama sebagai internationalists,sedangkan kelompok kedua sebagai fundamentalists, selain itu diidentifikasikan juga kelompok ketiga new fundamentalists yaitu yang melihat pengaturan dan masalah struktur pada sektor finansial sebagai penyebab krisis. Pada kasus Indonesia merupakan kombinasi dua unsur yang terjadi secara bersamaan, dimana unsur eksternal berupa kepanikan keuangan dan lemahnya ekonomi nasional baik sektor perbankan maupun riil.Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dimana ketika gejolak eksternal timbul,perekonomian nasional yang lemah sangat mudah terkena dampak negatif sehingga gejolak yang terjadi dalam waktu yang singkat berubah menjadi krisis ekonomi yang terjadi saat ini yang dirasakan oleh negara kita ~ 150 ~ Salah satu contohnya adalah seorang pedagang yang biasa berjualan di tempat keramaian seperti pasar menjadi tidak bisa berjualan, karena saat ini pasar sedang ditutup untuk mengurangi penyebaran virus corona ini semakin meningkat. Akibatnya pedagang itu tidak mempunyai penghasilan tetap karena masyarakat harus tetap memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan adanya covid-19 ini masyarakt sulit untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari dri itu bagaimana kita secara bersama –sama membantu yang mempunyai kelebihan bisa membantu yang berkekurangan sesuai apa yang di anut oleh Indonesia. Covid-19 memberikan dampak buruk terhadap perekonomian masyarakat di Indonesia. Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Tetapi semenjak adanya pamdemi ini negara memiliki krisis ekonomi yang diperkirakan menjadi lemah dari tahun-tahun sebelumya ,bahkan menurut penuturan Mentri Keuangan bahwa pertumbuhan ekonomi bisa tertekan hingga level 2,5 % hingga 0 % hal itu bisa terjadi ketika tidak di lakukan strategi pencegahan yang baik dan tepat untuk mengatasi hal tersebut, dan saat ini negara telah menambahkan intensive untuk petugas kesehatan sebesar 20 % dan jumlah bidang kesehatan sebesar 6,1 Triliun dan juga pada saat ini dan juga hal ini menjadi perhatian bagi ekonomi global pada saat ini termasuk negara asean karena itu Mentri keunggan menyampaikan bahwa dalam rapat bersama Gubernur Bank dan para Mentri keuangan se ASEAN membicarakan strategi-strategi penangan untuk tetap menjaga kestabilan perekonomian global yang sedang terancam saat ini karen covid-19 termasuk ekonomi nasional juga mengalami dampak dari Covid19 saat ini dan dalam rapat di sampaikan bagaimana ekonomi global merespon Covid ini karen menjadi perhatian khusus saat ini. Dala rapat di sampaikan juga bagimana mencari fitamin atau obat-obatan untuk mencegah Covid-19 tetapi saat ini belum di temukan obat untuk Covid-19. Dan saat ini untuk kita ketahui bersama bahwa hal yang akan kita tangani saat ini mengunakan sakala prioritas mana yang penting sesuai apa yang dikatakan presiden bahwa yang menjadi Fokus utama ialah Kesehatan tetapi juga sektor lain juga diperhatikan dan tidak ditinggalkan juga karena saling menunjang.dan yang menjadi hal yang dilakukan adalah Indonesia merupakan negara Asia pertama yang mampu menerbitkan Global Bonds( surat utang) sejak adanya Covid-19 dan bertujuan untukmenjaga pembiayaan secara aman dan menambah cadangan devisa bagi bank Indonesia Hal itu menunjukan bahwa masih ada kepercayaan Pasar Keuangan Global atas pengelolaan kebijakan APBN yang prudent dan kebijakan makro yang baik/sound kementrian keuangan terus menjaga dan berkomitmen untuk menjaga prinsip-prinsip kehati-hatian Akuntabilitas dan Transparansi dalam menjaga APBN karena menjadi Instrumen penting dalam tercapai tujua bernegara dan untuk menjaga Negara dalam menghadapi berbagai tantangan berat seperti yang saat ini terjadi yaitu ancaman Covid19.dampak yang dialami sector ekonomi saat ini adalah ~ 151 ~ 1. Untuk pekerja yang dirumahkan dan kena PHK, lebih dari 1,5 juta,” . Dari jumlah ini, 90 persen dirumahkan dan 10 persen kena-PHK. Sebanyak 1,24 juta orang adalah pekerja formal dan 265 ribu pekerja informal. 2. Selanjutnya dampak kedua, PMI Manufacturing Indonesia mengalami kontraksi atau turun hingga 45,3 pada Maret 2020. Padahal dari angka terakhir yaitu Agustus 2019, PMI Manufacturing masih berada di angka 49. Adapun PMI Manufacturing ini menunjukkan kinerja industri pengolahan, baik dari sisi produksi, permintaan baru, hingga ketenagakerjaan. 3. Ketiga, impor pada triwulan I 2020 turun 3,7 persen year-to-date (ytd). 4. Inflasi/ peningkatan harga secara umumdan terus menerus Maret 2020 mencapai 2,96 persen year-on-year 5. 6. 7. 8. (yoy). Inflasi ini disumbangkan oleh harga emas perhiasan dan beberapa komoditas pangan. Kelima, 12.703 penerbangan di 15 bandara dibatalkan sepanjang Januari-Maret 2020. Rinciannya yaitu 11.680 untuk penerbangan domestik dan 1.023 untuk penerbangan internasional. kunjungan turis turun hingga 6.800 per hari, khususnya turis dari Cina. Ketujuh, angka kehilangan pendapatan di sektor layanan udara mencapai Rp 207 miliar. Sekitar Rp 4,8 di antaranya disumbang dari penerbangan dari dan ke Cina. penurunan okupansi/penempatan pada 6 ribu hotel turun hingga 50 persen. Selain itu, kata Sri, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama juga memperkirakan potensi kehilangan devisa pariwisata bisa mencapai setengah dari tahun lalu. KESIMPULAN Bisa disimpulkan bahwa tujuan utama dari analisis ini adalah melihat dampak dari Covid-19 bagi perekonomian Indonesia ssat ini yang lebih komprehensif dari berbagai alternatif skenario penanganan pandemi Covid-19, dalam hal ini skenario intervensi minimal, skenario intervensi kuat (suppresion misal melalui pembatasan sosial berskala besar yg efektif); dan skenario intervensi kuat dibarengi dengan stimulus fiskal. kombinasi dari benefit cost analysis sederhana, . Hasil analisis menyimpulkan bahwa, betul intervensi kuat untuk meminimalisasi penyebaran virus Covid-19 dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi lebih parah dibandingkan skenario minimal intervension. Akan tetapi, kesimpulan ini hanya berbas variabel yaitu pertumbuhan ekonomi, yang tentunya, bukan satu-satunya faktor ekonomi penting dalam analisis ekonomi. Kedua, kesimpulan yang berbeda didapatkan dalam konteks jangka panjang, dimana justru pertumbuhan ekonomi jangka panjang dapat lebih tertekan kalau skenario yang terjadi adalah intervensi minimal. Dapat disimpulkan bahwa kerugian ekonomi dari strategi intervensi kuat (supression jauh lebih rendah daripada kerugian ekonomi skenario intervensi minimal. dari mortalitas. Tentunya banyak ketidaksempurnaan dalam analisis ini. Hasilnya sangat mungkin sensitif terhadap asumsi-asumsi yang digunakan. Kajian selanjutnya, atau lebih formal, tentunya memerlukan sensitivity analysis terhadap asumsi-asumsi dan parameterisasi yang dilakukan. Walaupun demikian, dalam artikel ini penulis telah mencoba untuk membuat asumsi seplausible mungkin dan juga mengandalkan referensi-referensi yang kredibel. Kritik dan saran untuk penyempurnaan dari analisis ini akan disambut dengan tangan terbuka dan apresiasi. Kemudian, analisis ini juga tidak dimaksudkan untuk meramalkan apa yang akan terjadi. Terlalu banyak ketidakpastian dalam tahapan krisis Covid-19 ini dan informasi berubah cepat. Akan tetapi analisis ini mudah-mudahan bisa memberikan gambaran yang lebih utuh bagaimana sebaiknya aspek ekonomi ditempatkan dalam memilih strategi terbaik dalam mengelola kebijakan di era krisis Covid-19 yang sekarang masih berlangsung. Sudut pandang perekonomian Indonesia saat inidemikian juga pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat, apalagi jangka pendek, bukan satu-satunya faktor penentu kesejahteraan. Nyawa manusia dan kesehatan juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi yang justru kalau tidak dinilai secara benar dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang lebih besar dalam jangka panjang.ketika Covid-19 berakhir. Saran tentunya perekonomi sangat penting sebagai implikasi dari strategi supresi dapat sebagian diredam oleh stimulus fiskal. Akan tetapi seperti yang dibahas di artikel ini, Oleh karena itu kita, bersama pemerintah, harus sebaik-baiknya melindungi perekonomian dari dampak Covid-19 tersebut. Indonesia bisa melakukannya karena mempunyai sistem perlindungan sosial yang relatif maju dibandingkan negara-negara berkembang lainnya. Mari bergandengan tanggan bersama-sama untuk memelihara perekonomian kita jangan egois karena ~ 152 ~ sekrang ini dibutuhkan kerjasama sehingga masalah yang di alami oleh bngsa kita dapat diselesaikan dengan baik dan bersama-sama mematuhi perturan dari pemerintah sehingga Covid-19 dapat berakhir pada waktunya karena ketika kita tidak patuh maka pandemic akan terus berlangsung karena kurangya kesadaran untuk menaati peraturan pemerintah. Daftar Pustaka https://www.kominfo.go.id, diakses tanggal 20 September 2017. pada https://percikaniman.id/2020/03/16/socialdistancing-adalah https://hbr.org/2020/03/what-coronaviruscould-mean-for-the-global economy atau https://www.travelweekly.com/ Travel-News/Travel-Agent-Issues/OxfordEconomics-predicts-rapid-economic-recover Sri Pudyatmoko,2009,Perizinan Problem dan Upaya Pembenahan, Jakarta: Grasindo, Kramer, Erik. 2020. Cara Mencegah Virus Corona. https://id.wikihow.com/MencegahVirus-Corona Suci, Fellyanda. 2020. Cerita Lengkap Asa Mula Munculnya Virus Corona di Wuhan ~ 153 ~