Uploaded by angelo.virgil

bab 1

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia pendidikan saat ini menuntut para guru untuk lebih
kreaktif dalam mengembangkan pembelajaran. Walaupun tidak dapat disangkal,
saat ini masih banyak guru yang belum sampai ke tahap itu. Mereka hanya
menjadi guru yang sebatas mengajar saja. Kemungkinan untuk mengembangkan
atau mengkreasikan mata pelajaran yang diampunya masih belum ada.
Guru kreaktif dapat diartikan sebagai guru yang tidak pernah puas
dengan apa yang disampaikannya kepada peserta didik. Dia berusaha menemukan
cara-cara baru untuk menemukan potensi unik siswanya. Baginya, setiap tahun
harus ada kreativitas yang dikembangkan dalam dirinya. Sehingga materi yang
disampaikannya tidak merupakan materi hafalan dari tahun ke tahun.
Apabila dia mengajar sudah 10 tahun, maka 10 tahun itulah dia mengulang materi
yang sama tanpa ada kreaktivitas di dalamnya. Padahal, setiap tahun guru akan
mendapatkan peserta didik yang tidak sama dengan tahun sebelumnya. Pergeseran
pemahaman pada setiap tahunnya inilah yang mewajibkan guru untuk bertindak
lebih kreatif. Guru kreatif dalam menyampaikan bahan ajarnya akan mudah
dipahami oleh siswa dan siswa pun senang mendapatkannya.
Guru kreatif akan menumbuhkan kebiasaan untuk menulis. Hasilnya,
tulisan yang kreatif, menarik, dan memiliki nilai komersial dengan dukungan
1
sarana TIK. Selain itu, guru akan mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan
untuk ditularkan kepada peserta didik melalui metode pembelajaran. Pada
akhirnya, akan merubah guru dari sekedar user (pengguna) buku pelajaran
menjadi writer/producer (penghasil/penulis) buku dan materi pelajaran yang
dikuasainya.
Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang dilakukan memperoleh
kompetensi atau berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
dalam melakukan suatu pekerjaan. Upaya untuk meningkatkan efektivitas proses
pembelajaran selalu dilakukan tanpa henti. Proses pembelajaran dapat dipandang
sebagai sistem dengan komponen-komponen yang berfungsi satu sama lain.
Dalam sebuah sistem, kompenen yang satu akan menjadi masukan bagi
komponen-komponen yang lain dalam mencapai tujuan.
Guru yang kreatif akan dapat menangkap peluang itu dan membuatnya
menjadi guru produktif. Selalu saja ada ide-ide segar yang membuatnya
menemukan sistem pembelajaran dengan berbagai model. Bahkan, dia mampu
membuat media pembelajarannya sendiri untuk membantu para peserta didiknya
menerima materi pelajaran dengan baik. Tidak salah, bila guru seperti itu menjadi
guru yang kaya. Guru yang tidak pernah kehabisan ide kreatifnya dan
membuatnya menjadi semakin produktif dalam menjadi guru di era baru.
Guru di era baru adalah guru yang mampu melihat perubahan yang terus
terjadi. Dia menmpatkan siswa sebagai komponen penting dalam sitem
pembelajaran di sekolah, karena siswa merupakan subjek dari proses dan aktivitas
2
pembelajaran. Pembelajaran harus menjadi sebuah aktivitas yang berfokus pada
siswa.
Setiap siswa merupakan individu yang unik dengan potensi kemampuan
yang berbeda-berbeda. Howard Gardner, psikolog dan ilmuan dari Harvard
University mengemukakan sebuah dimensi baru tentang kecerdasan manusia.
Kecerdasan itu adalah matematis-logis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan
kinestetik, kecerdasan musikal ritmis, kecerdasan verbal-linguistik, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalistik. Guru kreatif
akan mampu menemukan kecerdasan setiap peserta didiknya.
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru
berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Biasanya orang
mengartikan kreativitas sebagai daya cipta, sebagai kemampuan menciptakan halhal baru. Sesunggunya apa yang di ciptakan itu perlu, hal-hal yang baru sama
sekali, tetapi merupakan gabungan (kombinasi) dan hal-hal yang sudah ada
sebelumnya. Yang dimaksud dengan data informasi atau unsur-unsur yang ada
dalam arti sudah ada sebelumnya, atau sudah dikenal sebelumnya, adalah semua
pengalaman yang telah diperoleh seseorang dalam hidupnya. Kreativitas adalah
kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak
kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekannya adalah
kualitas ketepatgunaan dan keragaman jawaban. Kreativitas merupakan
“kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (palsitibilitas) dan
orisinalitas
dala
berfikir
serta
kemampuan
untuk
mengolaborasi
(mengembangkan, memperkaya, memperini) suatu gagasan”.
3
Kreativitas dalam pembelajaran musik di rancang untuk membantu
peserta didik melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Program pembelajaran
ini dapat menjadi program pendidikan yang mendorong kompetensi, belajar nilai
dan mempengaruhi kebijakan umum, memberanikan diri untuk berperan serta
dalam kegiatan antar siswa, antar sekolah dan anggota masyarakat. Musik
berpengaruh kuat pada lingkungan belajar. Hal ini menunjukan belajar lebih
mudah dan cepat jika belajar berada dalam kondisi santai. Musik dapat
menciptakan suasana lingkungan yang mendukung secara kesinambungan. Tanpa
musik, siswa sering merasa ragu, menunggu siapa yang akan berbicara terlebih
dahulu dan tidak ingin jadi yang pertama untuk memecahkan keheningan. Musik
membebaskan siswa berbicara, untuk jalan terus tanpa menarik perhatian terhadap
diri mereka. Dengan demikian, dari pada menghabiskan waktu, tenaga dan suara
untuk mendapatkan perhatian siswa, guru menggunakan musik untuk menarik
perhatian.
Sedangkan ekstra musik yang kreatif adalah yang bisa membedahkan
dirinya dari musik-musik yang lain atau musik yang tidak bisa. Dalam
pembelajaran ekstra musik dan pemilihan media yang digunakan harus
memperhatikan factor stimulus dan respon. Maksudnya pada ekstra musik yang
dibuat, respon apa yang diharapkan datang dari siswa. Dari respon itu akan
menimbulkan stimulus-stimulus yang dapat mendorong respon tersebut. Atau
dengan kata lain ekstra kulikuler sebagai kegiatan psiko fisik untuk menuju ke
perkembangan pribadi seuntuhnya. Maka dalam kegiatan ini, seorang guru harus
senantiasa memperhatikan berbagai kebutuhan peserta didik atau siswa. Hal itu
4
penting dalam rangka membantu siswa untuk mengembangkan dirinya, baik
sebagai makhluk pribadi ataupun makhluk sosial. Dalam kegiatan ekstra musik
diharapkan siswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan kreatif di lingkungan untuk
saling menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual serta menerapkan nilainilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat beradab.
Serta itu dapat menunjukkan kemampuan berfikir konsekuen, berfikir lateral,
berfikir kritis, memperhitungkan peluang dan potensi, serta siap untuk
mengahadapi berbagai kemungkinan.1
Pendidikan kesenian khususnya seni musik di SMP Negeri 1 Likupang
Timur salah satu jenjang sekolah tempat terselenggarakan pembelajaran seni
musik melalui pembelajaran seni musik dan kegiatan ekstrakurikuler musik.
Untuk itu guru dalam fungsinya melaksanakan pengajaran disekolah harus mampu
membina minat bakat siswa sebagai potensi dasar musik yang dimilikinya untuk
mengembangkan kegiatan pembelajaran seni musik dan kegiatan ekstrakurikuler
musik dengan mencapai tujuan.
Kegiatan pembelajaran seni musik dan kegiatan ekstrakurikuler musik di
SMP Negeri 1 Likupang Timur adalah sekolah yang bisa dikatakan berprestasi
terutama dalam dunia musik. Prestasi yang mereka dapat tidak lepas dari seorang
guru yang mempunyai ilmu musik yang begitu kreatif dalam mengajar muridmuridnya.
1
Fita Nur Arifah. SPd, Menjadi Guru Teladan, Kreatif, Inspiratif
Motivatif dan Profesional, (2016 : hal 80-82).
5
Berdasarkan latar belakang diatas saya mengangkat judul yaitu :
“Kreativitas Guru dalam Pembelajaran Seni Musik di SMP Negeri 1 Likupang
Timur”
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan pembelajaran seni musik, maka permasalahan yang kami
rumuskan yaitu :
1.
Bagaimana kreativitas guru dalam pembelajaran seni musik di
SMP Negeri I Likupang Timur.
2.
Bagaimana pembelajaran ekstrakurikuler musik di SMP Negeri I
Likupang Timur.
C.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kreativitas guru dalam pembelajaran seni musik di
SMP Negeri I Likupang Timur.
2. Untuk mengetahui pembelajaran ekstrakurikuler seni musik di SMP
Negeri I Likupang Timur.
D.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis
Dengan adanya penelitian tentang kreativitas guru dalam pembelajaran seni musik
di SMP Negeri I Likupang Timur dapat digunakan sebagai bahan informasi
tentang peranan musik.
6
2. Dengan adanya penelitian tentang kreativitas guru dalam pembelajaran
seni musik di SMP Negeri I Likupang Timur, maka dapat digunakan
sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutunya.
3. Dengan adanya penelitian tentang kreativitas guru dalam pembelajaran
seni musik di SMP Negeri I Likupang Timur, maka masyarakat dapat
meningkatkan pengetahuan dan wawasan terhadap kreativitas musik.
7
Download