Uploaded by mwibowo095

LBM 4 SARAF PRINCESS ZHANIA FITRI F

advertisement
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189
Step 1 :
1. Kaku kuduk :
Adalah suatu kaku atau keterbatasan gerak pada daerah leher, sehingga saat diperiksa
dagu tidak bisa direkatkan ke dada, akibat rangsang pada meninges, bisa ditemukan
pada pasien Subarachnoid Hemorarghe dan meningitis
Step 2 :
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari lobus temporalis ?
2. Bagaimana autoregulasi dari sirkulasi serebral
3. Mengapa pasien merasakan nyeri kepala hebat mendadak
4. Mengapa pasien mengalami muntah proyktil
5. Apa hubungan penyakit hipertensi dengan keluhan pasien
6. Mengapa pasien diharuskan menjalani pemerikaan gula darah
7. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan di atas
8. Penyebab gangguan vaskularisasi
9. Macam macam gangguan vaskularisasi otak
10. Bagaimana patofisiologi
11. Apa factor resiko
12. Apa saja etiologi dari scenario di atas
13. Apa diagnosis dan diangnosis banding dari skenario
14. Apa saja manifestasi klinis dari scenario
1
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189
15. Apa saja pemeriksaan penunjang dari scenario
16. Apa saja tatalaksana dari scenario
Step 3
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari lobus temporalis ?
Bagian anterior diperdarahi oleh a. Carotis interna, dan bagian posterior oleh a.
Vertebralis.
Semua berasal dari arcus aorta yang mempunyai 3 cabang: a. Carotis communis, a.
Subclavia sinistra, dan truncus brachiocephalica. Pada truncus brachiocephalica
bercabang lagi menjadi 2 yaitu a. Carotis communis dextra dan a. Subclavia dextra
a. carotis communis dextra bercabang lagi mjd a. Cerebri posterior dan a. Cerebri
media, sedangkan a. Subclavia dextra dab sinistra terdiri dari a. Vertebralis yg
beranastomosis mjd a. Bassilaris yang berjalan ke otak tengah.
Gabungan dari bagian anterior dan posterior tsb akan membentuk sirkulus willisi
Sinus Durae matris
2
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189
Trombosis Sinus durae matris, misalnya yang disebabkan oleh kontusio serebri atau
peradangan seperti infeksi telinga tengah, bisa menyebabkan sumbatan parsial atau
lengkap, yang mengakibatkan edema Encephalon dan infark hemoragik akibat
perdarahan diapedetik karena stasis. Gejala yang muncul meliputi nyeri kepala, mual,
muntah, dan kejang epileptik.
Arteri di Basis cranii, Circulus arteriosus
3
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189
Dari semua aneurisma cerebri, lebih dari 90% terjadi di pembuluh darah serebral yang
menyusun circulus arteriosus cerebri (Circulus WILLISII). A. communicans anterior,
diikuti oleh a. carotis interna, merupakan pembuluh darah serebral yang paling sering
terkena. Kebanyakan aneurisma serebri disebabkan oleh defek kongenital di tunika
media dinding vaskular yang dekat dengan titik percabangan. Sering kali, aneurisma
terkait dengan penyakit lain, seperti ginjal polikistik atau displasia fibromuskular.
Kebanyakan aneurisma tidak bergejala. Akan tetapi, kantong aneurisma bisa menekan
nervi craniales di dekatnya. Aneurisma serebri cenderung pecah dan menjadi penyebab
tersering perdarahan subarachnoid. Menjelang ruptur, timbul nyeri kepala hebat dan
mendadak disertai muntah dan penurunan kesadaran.
Sobotta jilid 3
4
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189
2. Bagaimana autoregulasi dari sirkulasi serebral
Pada orang normal jika TD sistemik meningkatvasokonstriksi dan bervasodilatasi
jika TD menurun. Tekanan normal: 50ml/100g /mnt.
5
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189
Jika TD sistemik meningkat (TD tinggi terus menerus)Pembuluh darah
vasokonstriksihyalinisasi lapisan otak pembuluh cerebralPembuluh Darah
menetap tidak bisa vasokonstriksi dan vasodilatasi utk mengatasi fluktuasi TD
sistemiktekanan perfusi di otak tidak adekuat dan mengakibatkan peningkatan
tekanan perfusi dinding kapileriskemik cerebral (pd cerebral) dan hiperemis, edema,
kemungkinan pendarahan otak (pd dinding kapiler)
Autoregulasi: Kemampuan otak normal utk menjaga tekanan darah dgn cara mengatur
ukuran dari pembuluh darah
3. Mengapa pasien merasakan nyeri kepala hebat mendadak
4. Mengapa pasien mengalami muntah proyktil
6
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189
5. Apa hubungan penyakit hipertensi dengan keluhan pasien
Hipertensi (darah tinggi)
Orang yang mempunyai tekanan darah yang tinggi memiliki peluang besar untuk
mengalami stroke. Bahkan hipertensi merupakan penyebab terbesar (etiologi) dari
kejadian stroke itu sendiri. Hal ini dikarenakan pada kasus hipertensi, dapat terjadi
gangguan aliran darah tubuh dimana diameter pembuluh darah akan mengecil
(vasokontriksi) sehingga darah yang mengalir ke otak pun akan berkurang. Dengan
pengurangan aliran darah otak (ADO) maka otak akan akan kekurangan suplai oksigen
dan juga glukosa (hipoksia), karena suplai berkurang secara terus menerus, maka
jaringan otak lama-lama akan mengalami kematian.
Hipertensi :
Peningkatan tekanan darah 10 mmHg 30% resiko stroke
7
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189
stroke
Cerebral blood flow :

Aliran darah thdp aktivitas fungsional

Perfusi autoregulation

Perubahan kandungan O2
Ketika tekanan darah sistemik meningkat, pembuluh serebral akan berkonstriksi.
Derajat konstriksi tergantung pada peningkatan tekanan darah. Bila tekanan darah
meningkat cukup tinggi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, akan
menyebabkan hialinisasi pada lapisan otot pembuluh serebral. Akibatnya, diameter
lumen pembuluh darah tersebut akan menjadi tetap. Hal ini berbahaya karena pembuluh
serebral tidak dapat berdilatasi atau berkonstriksi dengan leluasa untuk mengatasi
fluktuasi dari tekanan darah sistemik. Bila terjadi penurunan tekanan darah sistemik
maka tekanan perfusi ke jaringan otak tidak adekuat. Hal ini akan mengakibatkan
iskemik serebral. Sebaliknya, bila terjadi kenaikan tekanan darah sistemik maka
tekanan perfusi pada dinding kapiler menjadi tinggi. Akibatnya, terjadi hiperemia,
edema, dan kemungkinan perdarahan pada otak
6. Mengapa pasien di haruskan menjalani pemeriksaan gula darah
Penyakit diabetes merupakan faktor risiko mayor untuk terkena stroke, di mana
diabetes dapat meningkatkan jumlah radikal bebas dalam darah, yang kemudian
berdampak pada terjadinya stress oxidative. Stres jenis ini merupakan faktor risiko
akibat terjadinya pengerasan/penebalan pembuluh darah. Pembuluh darah yang
mengeras dan menebal akan menghambat laju peredaran darah, bahkan menyumbat
aliran darah. Jika sumbatan itu terjadi pada pembuluh darah di otak, tentu akan
berpotensi menyebabkan stroke.
7. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan di atas
8. Penyebab gangguan vaskularisasi
9. Macam macam gangguan vaskularisasi otak
10. Bagaimana patofisiologi
8
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189
9
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189
11. Apa factor resiko
1.Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi Usia
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa semakin tua usia, semakin besar pula
risiko terkena stroke. Hal ini berkaitan dengan adanya proses degenerasi (penuan) yang
terjadi secara alamiah dan pada umumnya pada orang lanjut usia, pembuluh darahnya
lebih kaku oleh sebab adanya plak (atherosklerosis).
Jenis kelamin
Laki-laki memiliki risiko lebih besar untuk terkena stroke dibandingkan dengan
perempuan. Hal ini diduga terkait bahwa laki-laki cenderung merokok. Rokok itu
10
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189
sendiri ternyata dapat merusak lapisan dari pembuluh darah tubuh yang dapat
mengganggu aliran darah.
Herediter
Hal ini terkait dengan riwayat stroke pada keluarga. Orang dengan riwayat stroke pada
kelurga, memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena stroke dibandingkan dengan
orang tanpa riwayat stroke pada keluarganya.
Ras/etnik
Dari berbagai penelitian diyemukan bahwa ras kulit putih memiliki peluang lebih besar
untuk terkena stroke dibandingkan dengan ras kulit hitam.
Faktor yang dapat dimodifikasi
Hipertensi (darah tinggi)
Orang yang mempunyai tekanan darah yang tinggi memiliki peluang besar untuk
mengalami stroke. Bahkan hipertensi merupakan penyebab terbesar (etiologi) dari
kejadian stroke itu sendiri. Hal ini dikarenakan pada kasus hipertensi, dapat terjadi
gangguan aliran darah tubuh dimana diameter pembuluh darah akan mengecil
(vasokontriksi) sehingga darah yang mengalir ke otak pun akan berkurang. Dengan
pengurangan aliran darah otak (ADO) maka otak akan akan kekurangan suplai oksigen
dan juga glukosa (hipoksia), karena suplai berkurang secara terus menerus, maka
jaringan otak lama-lama akan mengalami kematian.
Penyakit jantung
Adanya penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner, infak miokard (kematian
otot jantung) juga merupakan faktor terbesar terjadinya stroke. Seperti kita ketahui,
bahwa sentral dari aliran darah di tubuh terletak di jantung. Bilamana pusat mengaturan
aliran darahnya mengalami kerusakan, maka aliran darah tubuh pun akan mengalami
gangguan termasuk aliran darah yang menuju ke otak. Karena
adanya gangguan aliran, jaringan otak pun dapat mengalami kematian secara
mendadak ataupun bertahap.
Diabetes melitus
Diabetes melitus (DM) memiliki risiko untuk mengalami stroke. Hal ini terkait dengan
pembuluh darah penderita DM yang umumnya menjadi lebih kaku (tidak lentur).
Adanya peningkatan ataupun penurunan kadar glukosa darah secara tiba-tiba juga
dapat menyebabkan kematian jaringan otak.
Hiperkolesterolemia
11
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189
Hiperkolesterolemia merupakan keadaan dimana kadar kolesterol didalam darah
berlebih (hiper = kelebihan). Kolesterol yang berlebih terutama jenis LDL akan
mengakibatkan terbentuknya plak/kerak pada pembuluh darah, yang akan semakin
banyak dan menumpuk sehingga dapat mengganggu aliran darah.
Obesitas
Kegemukan juga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stroke. Hal tersebut
terkait dengan tingginya kadar lemak dan kolesterol dalam darah pada orang dengan
obesitas, dimana biasanya kadar LDL (lemak jahat) lebih tinggi dibandingkan dengan
kadar HDLnya (lemak baik/menguntungkan).
Merokok
Berdasarkan penelitian didapatkan, bahwa orang-orang yang merokok ternyata
memiliki kadar fibrinogen darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang
tidak merokok. Peningkatan kadar fibrinogen ini dapat mempermudah terjadinya
penebalan pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi sempit dan kaku dengan
demikian dapat menyebabkan gangguan aliran darah.
12. Apa saja etiologi dari scenario di atas
. Infark otak
- Emboli
a. Emboli kardiogenik
- Fibrilasi atrium atau aritmia lain
- Thrombus mural ventrikel kiri
- Penyakit katup mitral atau aorta
- Endokarditis (infeksi atau non-infeksi)
b. Emboli paradoksal (foramen ovale paten)
c. Emboli arkus aorta
- Aterotrombotik (penyakit pembuluh darah sedang-besar)
a. Penyakit ekstrakranial
- Arteri karotis interna
- Arteri vertebralis
b. Penyakit intrakranial
- Arteri karotis interna
- Arteri serebri media
- Arteri basilaris
12
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189
- Lakuner (oklusi arteri perforans kecil)
2. Perdarahan intraserebral

Hipertensif

Malformasi arteri-vena

Angiopati amiloid
3. Perdarahan subarachnoid
4. Penyebab lain (dapat menimbulkan infark atau perdarahan)

Trombosis sinus dura

Diseksi arteri karotis atau vertebralis

Vaskulitis sistem saraf pusat

Penyakit moya-moya (oklusi arteri besar intrakranial yang progresif)

Migren

Kondisi hiperkoagulasi

Penyalahgunaan obat (kokain atau amfetamin)

Kelainan hematologis (anemia sel sabit, polisitemia atau leukimia)

Miksoma atrium
13. Apa diagnosis dan diangnosis banding dari scenario
13
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189
14. Apa saja manifestasi klinis dari scenario

Kelemahan atau kelumpuhan dari anggota badan yang dipersarafi.

Kesulitan menelan

Kehilangan kesadaran (Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh)

Nyeri kepala

Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran

Penglihatan ganda.

Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.
14
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

Pergerakan yang tidak biasa.

Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih.

Ketidakseimbangan dan terjatuh.

Pingsan.

Rasa mual, panas dan sangat sering muntah-muntah.
Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut:
1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi
sensorik
2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau,
mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun,
ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
3. Cerebral cortex: afasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai
Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan
awal stroke.
15. Apa saja pemeriksaan penunjang dari scenario
Penegakan diagnosis
-neurologis
Skor Stroke Sirirraj : (2,5 x derajat kesadaran) + (2 x vomitus) + (2 x nyeri kepala) +
(0,1 x Tekanan diastolik) – (3 x petanda ateroma) – 12
- Skor >1
- Skor -1 s.d 1
- Skor <-12
- Derajat kesadaran
- Vomitus
- Nyeri kepala
- Ateroma
penyakit pembuluh darah
: perdarahan supratentorial
: perlu CT Scan
: infark serebri
: 0=komposmentis; 1=somnolen; 2=sopor/koma : 0=tidak ada; 1=ada
15
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189
: 0=tidak ada; 1=ada
: 0=tidak ada; 1=salah satu atau lebih : diabetes, angina,
perdarahan
resonansi magnetik (MRI) lebih sensitif dari CT Scan dalam mendeteksi infark
serebri dini dan infark batang otak.
(Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid 2, FKUI, 2007)
16. Apa saja tatalaksana dari scenario
16
Download