Uploaded by gerryferell

Makalah Daur Biogeokimia[1]

advertisement
DAUR BIOGEOKIMIA
OLEH :
Gerry Michael Donad Harindah
(16 507 041)
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekologi biasanya didefinisikan sebagai ilmu tentang interaksi antara organisme organisme dan lingkungannya. Berbagai ekosistem dihubungkan satu sama lain oleh
proses-proses biologi, kimia, fisika. Masukan dan buangan energi, gas, bahan kimia
anorganik dan organik dapat melewati batasan ekosistem melalui perantara faktor
meteorologi seperti angin dan presipitasi, faktor geologi seperti air mengalir dan daya
tarik dan faktor biologi seperti gerakan hewan. Jadi, keseluruhan bumi itu sendiri
adalah ekosistem, dimana tidak ada bagian yang terisolir dari yang lain. Ekosistem
keseluruhannya biasanya disebut biosfer.
Biosfer terdiri dari semua organisme hidup dan lingkungan biosfer membentuk
“shell” (kulit), relatif tipis di sekeliling bumi, berjarak hanya beberapa mil di atas dan
di bawah permukaan air laut. Kecuali energi, biosfir sudah bisa mencukupi dirinya
sendiri, semua persyaratan hidup yang lain seperti air, oksigen, dan hara dipenuhi
oleh pemakaian dan daur ulang bahan yang telah ada dalam sistem tersebut.
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa
unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk
hidup dan tak hidup. Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus
unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan
kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui
organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik.
Semua yang ada di bumi ini baik mahluk hidup maupun benda mati tersusun oleh
materi. Materi ini tersusun atas unsure-unsur kimia antara lain karbon (C), Oksigen
(O), Nitrogen (N), Hidrogen (H), dan Fosfor (P). Unsur-unsur kimia tersebut atau
yang umum disebut materi dimanfaatkan produsen untuk membentuk bahan organik
dengan bantuan matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan organik
yang dihasilkan merupakan sumber energi bagi organisme. Proses makan dan
dimakan pada rantai makanan menngakibatkan aliran materi dari mata rantai yang
satu ke mata rantai yang lain. Walaupun mahluk hidup dalam satu rantai makanan
mati, aliran materi akan tetap berlangsung terus. Karena mahluk yang mati tersebut
diurai oleh dekomposer yang akhirnya akan masuk lagi ke rantai makanan
berikutnya. Demikian interaksi ini terjadi secara terus menerus sehingga membentuk
suatu aliran energi dan daur materi.
Mahluk hidup, terutama tumbuhan ikut mendapat pengaruh yang cukup signifikan
dari suplai hara dan energi. Di alam, semua elemen-elemen kimiawi dapat masuk dan
keluar dari sistem untuk menjadi mata rantai siklus yang lebih luas dan bersifat
global. Namun demikian ada suatu kecenderungan sejumlah elemen beredar secara
terus menerus dalam ekosistem dan menciptakan suatu siklus internal. Siklus ini
dikenal sebagai siklus biogeokimia karena prosesnya menyangkut perpindahan
komponen bukan jasad (geo), ke komponen jasad (bio) dan kebalikannya. Siklus
biogeokimia pada akhirnya cenderung mempunyai mekanisme umpan-balik yang
dapat mengatur sendiri (self regulating) yang menjaga siklus itu dalam keseimbangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian daur biogeokimia ?
2. Bagaimana siklus daur sulfur atau belerang (S) ?
3. Bagaimana siklus daur nitrogen (N) ?
4. Bagaimana siklus daur hidrologi (H2O) ?
5. Bagaimana siklus daur karbon (C) ?
6. Bagaimana siklus daur fosfor (P) ?
C. Tujuan :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tentang daur biogeokimia
2. Mahasiswa dapat memahami siklus/ daur materi yang terjadi di bumi
(daur sulfur atau belerang (S), siklus daur nitrogen (N),siklus daur
hidrologi (H2O), siklus daur karbon (C) dan siklus daur fosfor (P).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Daur Biogeikimia
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa
unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk
hidup dan tak hidup.
Siklus biogeokimia atau siklus organik anorganik adalah siklus unsur atau
senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke
komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi
juga melibatkan reaksi- reaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut
siklus biogeokimia.
Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus,antara
komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. Dalam suatu ekosistem, materi pada
setiap tingkat trofik tidak hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik
tersebut didaur ulang.Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui
udara,tanah, dan air. Daur ulang materi tersebut melibatkan makhluk hidup dan
batuan (geofisik) sehingga disebut Daur Biogeokimia.
Semua yang ada di bumi baik makluk hidup maupun benda mati tersusun oleh
materi. Materi ini tersusun oleh antara lain Karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N),
Hidrogen (H), Belerang atau sulfur (S) dan Fosfor (P). Unsur-unsur kimia tersebut
dimanfaatkan oleh produsen untuk membentuk bahan organik dengan bantuan energi
matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan
adalah sumber bagi organisme. Proses makan atau dimakan pada rantai makanan
mengakibatkan aliran materi dari mata rantai yang lain. Walaupun makluk dalam satu
rantai makanan mati, aliran materi masih tetap berlangsung terus. Karena mahluk
hidup yang mati tadi diuraikan oleh dekomposer ( bakteri dan jamur) yang akhirnya
akan masuk lagi ke rantai makanan berikutnya. Begitu selanjutnya terus-menerus
sehingga membentuk suatu aliran energi dan daur materi.
Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan
semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik
komponen biotik maupun komponen abiotik,sehingga kelangsungan hidup di bumi
dapat terjaga.
B. Daur Sulfur/ Belerang (S)
Daur sulfur merupakan perubahan sulfur dari hidrogen sulfida (H2S) menjadi
sulfur dioksida (SOX) lalu menjadi sulfat (SO4) dan kembali menjadi hidrogen sulfida
lagi.
Sulfur dialam ditemukan dalam berbagai bentuk. Dalam tanah sulfur
ditemukan dalam bentuk mineral, diudara dalam bentuk gas sulfur dioksida dan
didalam tubuh organisme sebagai penyusun protein. Sulfur berasal dari erupsi gunung
merapi, asap- asap yang menggunakan bahan bakar fosil.
Proses Terjadinya Daur Sulfur
Sulfur terjadi akibat dari proses terjadinya pembakaran bahan bakar fosil (batu
bara) atau terjadi akibat adanya aktifitas gunung berapi, lalu asapnya itu akan naik ke
atmosfer atau udara, sulfur oksida itu akan berada diawan dan beraksi dengan air
membentuk H2SO4, awan akan mengalami kondensasi yang akhirnya menurunkan
hujan yang dikenal dengan hujan asam. Apabila pH hujan terlalu rendah maka akan
mengancam kelangsungan makhluk hidup, menyebabkan korosi pada logam,
pelapukan pada batuan dan iritasi pada kulit. H2SO4 yang jatuh ke dalam tanah oleh
bakteri di pecah lagi menjadi ion sulfat (SO4) yang kembali di serap oleh akar dan di
metabolisme menjadi penyusun protein dalam tubuh tumbuhan. Ketika hewan dan
manusia memakan tumbuhan, protein tersebut akan berpindah ketubuh manusia. Dari
dalam tubuh manusia senyawa sulfur mengalami metabolisme yang sisa-sisa hasil
metabolisme tersebut diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas. Salah satu
zat yang terkandung dalam gas tersebut adalah sulfur. Semakin besar kandungan
sulfur dalam gas maka gas akan semakin bau. Apabila tumbuhan, hewan dan manusia
mati, maka akan diurai oleh dekomposer.
Hidrogen sulfida hasil penguraian sebagian tetap berada dalam tanah dan
sebagian lagi di lepaskan ke udara dalam bentuk gas hidrogen sulfida. Gas hidrogen
sulfida di udara kemudian bersenyawa dengan oksigen membentuk sulfur dioksida.
Sedangkan hidrogen sulfida yang tertinggal didalam tanah dengan bantuan bekteri
akan diubah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur oksida. Ion sulfat akan diserap
kembali oleh tanaman sedangkan sulfur dioksida akan terlepas keudara.
Dalam daur sulfur atau siklus belerang, untuk merubah sulfur menjadi
senyawa belerang lainnya setidaknya ada dua jenis proses yang terjadi. Yaitu melalui
reaksi antara sulfur, oksigen dan air serta oleh aktivitas mikrorganisme. Beberapa
mikroorganisme yang berperan dalam siklus sulfur adalah dari golongan bakteri,
antara lain adalah bakteri Desulfomaculum dan bakteri Desulfibrio yang akan
mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian
H2S digunakan oleh bakteri fotoautotrof/ anaerob (Chromatium) dan melepaskan
sulfur serta oksigen. Kemudian Sulfur dioksidasi yang terbentuk diubah menjadi
sulfat oleh bakteri kemolitotrof (Thiobacillus).
Dalam daur belerang, mikroorganisme yang bertanggung jawab pada setiap
proses trasformasi adalah sebagai berikut :

H2S → S → SO4 => bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu.

SO4 → H2S => bakteri desulfovibrio dalam reaksi reduksi sulfat Anaerobik.

H2S → SO4 => bakteri thiobacilli dalam proses reaksi oksidasi sulfide
aerobik.

Sulfur organik → SO4 + H2S, => mikroorganisme heterotrofik aerobik dan
anaerobik.
Fungsi Siklus Sulfur

Membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun menjadi lebih hijau.

Menambah kandungan protein dan vitamin hasil panen.

Meningakatkan jumlah anakn yang menghasilkan (pada tanaman padi).

Berperan penting pada proses pembulatan zat gula.

Memperbaiki warna, aroma, dan kelenturan daun tembakau ( khusus pada
tembakau omprongan).

Memperbaiki aroma, mengurangi penyusutan selama penyimpangan,
memperbesar umbi & bawang merah
C. Daur Nitrogen (N)
Siklus nitrogen adalah proses perubahan nitrogen anorganik menjadi nitrogen
organik yaitu amonia (NH3), NO2,NO3 kemudian menjadi nitrogen anorganik lagi.
Nitrogen merupakan unsur penting dalam pembentukan asam amino, asam nukleat
baik ARN ataupun ADN. Nitrogen adalah komponen gas yang paling banyak
terkandung di atmosfer yaitu kurang lebih 80%. Nitrogen yang ada di atmosfer
ditemukan dalam bentuk N2 (gas Nitrogen) disebut sebagai nitrogen anorganik.
Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk kimia termasuk amonium
(NH4+), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-), dan gas nitrogen (N2).
Proses Terjadinya Daur Sulfur
Untuk dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup, nitrogen anorganik harus di
ubah terlebih dahulu menjadi nitrogen organik. Tidak semua makhluk hidup dapat
merubah nitrogen anorganik menjadi nitrogen organik. Proses perubahan nitrogen
menjadi materi organik hanya bisa dilakukan oleh mikroorganisme prokariota tertentu
yang memiliki kemampuan untuk menfiksasi nitrogen menjadi amonia. Serta oleh
reaksi nitrogen dengan oksigen atau hidrogen dengan bantuan petir yang
menghasilkan senyawa nitrit ataupun nitrat.
Senyawa nitrit atau nitrat yang terbentuk kemudian diserap oleh tumbuhan
sebagai bahan pembentuk protein. Ketika hewan dan manusia memakan tumbuhan
tersebut maka nitrogen yang ada dalam tumbuhan tersebut akan berpindah pada
ketubuh hewan dan manusia. Selanjutnya nitrogen dari hewan dan manusia kembali
ke alam melalui sisa hasil sekresi dalam bentuk urine, atau dekomposisi makhluk
hidup yang telah mati oleh bakteri pengurai menjadi garam amonium (NH4) dan gas
amoniak (NH3).
Kemudian oleh bakteri Nitrosomonas (bakteri nitrit) amonia diubah menjadi
nitrit. Nitrit oleh bakteri Nitrobacter (bakteri nitrat) kemudian akan di ubah menjadi
nitrat. Proses perubahan amonia menjadi nitrit dan nitrat disebut sebagai proses
Nitrifikasi. Proses terakhir dalam daur nitrogen adalah perubahan nitrit dan nitrat
menjadi gas nitrogen yang hanya bisa dilakukan oleh bakteri denitrifikasi. Nitrogen
yang kembali ke atmosfer akan mengulang siklus dari awal lagi, begitu seterusnya.
Walau sama-sama penting, daur nitrogen lebih kompleks jika dibandingkan dengan
siklus karbon ataupun siklus oksigen.
Secara umum daur nitrogen atau siklus nitrogen terdiri dari tiga tahapan
proses, yaitu:

Tahap pertama adalah proses perubahan gas nitrogen menjadi amonia oleh
bakteri fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan oleh
bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan tanaman leguminosa (tanaman
polong- polongan) . Bakteri yang berperan dalam fiksasi nitrogen antara lain
adalah bakteri Azotobacter dan Clostridium. Selain itu ganggang hijau biru
dalam air juga memiliki kemampuan memfiksasi nitrogen.

Tahap kedua adalah proses perubahan amonia menjadi nitrit dan nitrat melalui
proses nitrifikasi. Amonia diubah menjadi nitrit oleh bakteri nitrit yang
disebut bakteri nitrosomonas. Kemudia nitrit yang terbentuk diubah menjadi
nitrat oleh bakteri nitrat yang disebut bakteri nitrobakter.

Tahap ketiga adalah proses perubahan nitrit dan nitrat menjadi nitrogen
kembali melalui proses denitrifikasi. Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri
seperti Pseudomonasdan Clostridium dalam
kondisi
anaerobik.
Mereka
menggunakan nitrat sebagai akseptor elektron di tempat oksigen selama
respirasi. Fakultatif anaerob bakteri ini juga dapat hidup dalam kondisi
aerobik.
Fungsi Siklus Nitrogen

Sebagai penyusun asam amino

Sebagai penyusun asam nukleat
Unsur N menjadi unsur terpenting karena menjadi penyusun asam amino dan
asam nukleat. N adalah unsur makro pertumbuhan tanaman. Kekurangan N
mengakibatkan daun menguning dan buah menjadi kecil. Tanaman yang kekurangan
N membutuhkan asupan pupuk N yang cukup. Pupuk-pupuk yang digunakan petani
sebagian besar mengandung unsur nitrogen seperti UREA (47%), NPK dan ZA
(21%).
D. Daur Hidrologi (H2O)
Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer
ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan
transpirasi. Siklus hidrologi bersumber dari pemanasan air samudera oleh sinar
matahari secara kontinyu. Namun pada umumnya uap air yang ada diatmosfir hanya
terdapat di uapan air laut, sebab luas laut mencapai ¾ luas permukaan bumi.
Proses Terjadinya Daur Hidrologi
Siklus hidrologi dimulai dari air berevaporasi. Evaporasi/ transpirasi adalah
air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dan sebagainya. Kemudian
akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan menjadi awan. Awan tersebut bergerak
sesuai dengan arah mata angin. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi
bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan,
salju, ataupun es.
Saat hujan turun, aliran air akan terbagi dua yaitu ada air yang mengalir diatas
permukaan (air permukaan). Air tersebut bergerak diatas permukaan tanah dekat
dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah,
maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya
pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai
utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju
laut.
Ada juga air yang mengalami infiltrasi/ perkolasi ke dalam tanah yaitu air
yang bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan
menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak
secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut
memasuki kembali sistem air permukaan dan terakhir bermuara di laut.
Karakteristik siklus hidrologi :
1. Daur hidrologi dapat berupa daur pendek, misalnya hujan yang jatuh di laut,
danau ataupun sungai yang segera dapat mengalir kembali ke laut.
2. Tidak adanya keseragaman waktu yang diperlukan oleh suatu daur. Pada
musim kemarau terlihat kegiatan daur berhenti, sedangkan pada musim
penghujan daur berjalan kembali.
3. Intensitas dan frekuensi daur tergantung pada keadaan geografis dan iklim.
Hal ini diakibatkan adanya letak matahari yang berubah-ubah terhadap
meridian bumi sepanjang tahun (pada kenyataannya yang berubah-ubah
adalah letak planet bumi terhadap matahari).
4. Berbagai bagian dari daur dapat menjadi sangat kompleks, sehingga kita
hanya dapat mengamati bagian akhirnya saja dari suatu hujan yang jatuh di
permukaan tanah dan kemudian mencari jalan untuk kembali ke laut.
Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Air :

Siklus Pendek / Siklus Kecil
a. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
b. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
c. Turun hujan di permukaan laut

Siklus Sedang
a. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
b. Terjadi evaporasi
c. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
d. Pembentukan awan
e. Turun hujan di permukaan daratan
f. Air mengalir di sungai menuju laut kembali

Siklus Panjang / Siklus Besar
a. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
b. Uap air mengalami sublimasi
c. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
d. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
e. Pembentukan awan
f. Turun salju
g. Pembentukan gletser
h. Gletser mencair membentuk aliran sungai
i. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut.
E. Daur Karbon (C)
Di udara, konsentrasi karbon dioksida sangat kecil bila dibandingkan dengan
oksigen dan nitrogen (kurang dari 0,04 %), akan tetapi gas ini adalah gas rumah kaca
yang berperan dalam efek rumah kaca. Penambahan gas ini dapat meningkatkan suhu
udara di bumi. Sekarang ini, populasi tumbuhan semakin berkurang (banyak hutan
rusak dan lain-lain ) sedangkan kedaraan bermotor bertambah banyak. Jadi kita bisa
bayangkan bahwa pelepasan CO2 ke udara tidak sebanding dengan pengubahannya
oleh tumbuhan menjadi karbohidrat. Ini akan mempengaruhi keseimbangan atmosfer
dan keseimbangan ekosistem di bumi.
Sumber- sumber karbon (C)

Melalui pernafasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang

Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri
mengurai senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan
mengubah karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi
metana jika tidak tersedia oksigen.

Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang
terkandung menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap).
Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, produk dari industri
perminyakan (petroleum), dan gas alam akan melepaskan karbon yang sudah
tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer.

Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau
kalsium oksida, dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu
gamping yang akan menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang
banyak.

Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke
atmosfer.
Proses Terjadinya Daur Karbon (C)
Karbon di atmosfer berbentuk gas karbondioksida (CO2). Karbondioksida
dihasilkan dari berbagai proses pembakaran seperti respirasi makhluk hidup, bahan
bakar fosil, erupsi gunung, dan kebakaran hutan. Karbondioksida di atmosfer diikat
(fiksasi) oleh tumbuhan pada saat fotosintesis. CO2 menjadi sumber karbon utama
untuk menyusun bahan makanan. Bahan makanan yang dimaksud adalah senyawa
karbon organik yang disebut Glukosa (C6H12O6). Kemudian glukosa disusun
menjadi amilum (pati) dan senyawa lain seperti lemak, protein, dan vitamin. Hasil
fotosintesis tersebut disimpan di dalam tubuh tumbuhan seperti buah, batang, akar,
dan daun. Hewan memperoleh kebutuhaan karbon dari tumbuhan melalui rantai
makanan. Herbivora memakan tanaman, kemudian karnivora memangsa herbivora,
dan seterusnya.
Jasad hewan yang mati maupun urin-fesesnya hancur menjadi detritus.
Detritivor memakan detritus untuk memperoleh kebutuhan karbon. Bakteri pengurai
menguraikan karbon organik jasad mati menjadi karbon anorganik. Karbon anorganik
dikembalikan lagi ke alam. Karbon anorganik yang terurai dari jasad mati tertimbun
terus-menerus di lapisan bumi membentuk bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil
digunakan sebagai sumber energi. Aktivitas industri dan kendaraan bermotor yang
menggunakan bahan bakar fosil menghasilkan CO2 ke udara.
Daur karbon juga terjadi di dalam ekosistem air. Karbon di dalam air diikat
oleh tumbuhan dan ganggang. Berbeda dengan di darat, karbon dalam air tersedia
dalam bentuk ion-ion bikarbonat(HCO3-). Ion-ion bikarbonat berasal dari penguraian
asam karbonat (H2CO3) yaitu hasil ikatan CO2 dan air (H2O). Tiap-tiap hewan air
yang bernafas menghasilkan bikarbonat. Ion-ion bikarbonat ini menjadi bahan baku
fotosintesis tumbuhan air dan alga.
Fungsi Daur Karbon :

bahan baku fotosintesis

Sebagai komponen penyusun makanan (karbohidrat, lemak, protein)

Bahan penyusun tulang dan gigi.
F. Daur Fosfor (P)
Unsur fosfor merupakan unsur yang penting bagi kehidupan, tetapi
persediaannya sangat terbatas. Dengan kemampuannya untuk membentuk ikatan
kimia berenergi tinggi, fosfor sangat penting dalam transformasi energi pada semua
organisme. Sumber fosfor terbesar dari batuan dan endapan-endapan yang berasal
dari sisa makhluk hidup. Sumber ini lambat laun akan mengalami pelapukan dan
erosis, bersamaan dengan itu fosfor akan dilepaskan ke dalam ekosistem.
Proses Terjadinya Daur Fosfor (P)
Sebagian besar ketersediaan fosfor dalam tanah berasal dari pelapukan batuan
fosfat. Batuan tersebut lapuk oleh perubahan cuaca. Fosfat dari pelapukan batuan
fosfat meresap ke dalam tanah dan menyuburkan tanaman sekitarnya. Fosfat
anorganik yang tersedia di dalam tanah diserap tumbuhan. Hewan tidak dapat
menyerap fosfat anorganik. Hewan hanya mampu menyerap fosfat organik.
Kebutuhan fosfor organik ini terpenuhi dengan cara memakan tumbuhan melalui
proses rantai makanan.
Tumbuhan dan hewan yang mati, feses, dan urinnya akan terurai menjadi
fosfat organik. Bakteri menguraikan fosfat organik ini menjadi fosfat anorganik.
Fosfat ini akan tersimpan ke dalam tanah kembali dan diserap oleh tumbuhan. Di
dalam ekosistem air, juga terjadi daur fosfor. Fosfat yang terlarut di dalam air diserap
oleh ganggang dan tumbuhan air. Ikan-ikan mendapatkan fosfat melalui rantai
makanan. Dekomposer menguraikan organisme air yang mati serta hasil ekskresinya
menjadi fosfat anorganik.
Selain hasil urai dekomposer, sumber fosfat dalam air berasal dari pelapukan
batuan mineral (endapan batuan fosfat, fosil tulang) yang hanyut di perairan. Fosfat
yang terlarut di lautan dalam akan membentuk endapan fosfor. Endapan ini tidak
dapat dimanfaatkan lagi karena tidak ada arus air di perairan dalam. Fosfat yang
terlarut diperairan dangkal teraduk oleh arus air sehingga menyuburkan ekosistem.
Ekosistem yang subur menjadi tempat hidup bagi banyak biota air.
Di tempat tertentu, terjadi penimbunan fosfor karena penumpukan kotoran
burung guano. Burung guano adalah spesies burung laut yang memangsa ikan-ikan
laut. Gerombolan burung ini membawa kembali fosfat dari laut menuju darat melalui
feses.
Fungsi Daur Fosfor

Sebagai bahan pembentukan tulang pada hewan

Penyusun protein, inti sel dan dinding sel

Pembentuk senyawa berenergi tinggi (ATP)

Sebagai komponen penyusun asam nukleat (RNA dan DNA).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Siklus biogeokimia atau siklus organik anorganik adalah siklus unsur atau
senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali
lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui
organisme, tetapi juga melibatkan reaksi- reaksi kimia dalam lingkungan
abiotik

Daur sulfur merupakan perubahan sulfur dari hidrogen sulfida (H2S) menjadi
sulfur dioksida (SOX) lalu menjadi sulfat (SO4) dan kembali menjadi
hidrogen sulfida lagi. Sulfur bersumber pada erupsi gunung merapi dan asapasap pabrik hasil pembakaran bahan bakar fosil.

Siklus nitrogen adalah proses perubahan nitrogen anorganik menjadi
nitrogen organik yaitu amonia (NH3), NO2,NO3 kemudian menjadi nitrogen
anorganik lagi. Nitrogen terdapat diudara dalam jumlah yang cukup banyak
sekitar 80%.

Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi,
evaporasi dan transpirasi. Siklus hidrologi bersumber dari pemanasan air
samudera oleh sinar matahari secara kontinyu.

Konsentrasi karbon dioksida sangat kecil bila dibandingkan dengan oksigen
dan nitrogen (kurang dari 0,04 %), akan tetapi gas ini adalah gas rumah kaca
yang berperan dalam efek rumah kaca. Penambahan gas ini dapat
meningkatkan suhu udara di bumi.

Unsur fosfor merupakan unsur yang penting bagi kehidupan, tetapi
persediaannya sangat terbatas. Dengan kemampuannya untuk membentuk
ikatan kimia berenergi tinggi, fosfor sangat penting dalam transformasi
energi pada semua organisme. Sumber fosfor terbesar dari batuan dan
endapan-endapan yang berasal dari sisa makhluk hidup.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan dapat lebih mengerti
tentang daur biogeokimia dan mengaplikasikannya dalam kehidupan seharihari dalam menjaga kesetimbangan biosfer.
Daftar Pustaka
http://ardyantz.blogspot.com/2012/11/makalah-siklus-biogeokimia.html
https://berybunut.wordpress.com/2012/11/15/makalah-biogeokimia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_biogeokimia#Macam-Macam_Daur_Biogeokimia
https://www.scribd.com/doc/87890956/MAKALAH-SIKLUS-BIOGEOKIMIA
http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_Biogeokimia_Belerang
http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air
http://biosmadaj.blogspot.com/2012/04/daur-karbon-c.html
http://biosmadaj.blogspot.com/2012/04/daur-fosfor-p.html
http://ianhermawan07.blogspot.com/2012/09/pengertian-jenis-jenis-daurbiogeokimia.html
Download