Uploaded by ramawanheart

2020 KAK Penyusunan DED Penataan Waduk Muara Nusa Dua

advertisement
K E R A N G K A
A C U A N
K E R J A
( K A K)
PENYUSUNAN DED PENATAAN WADUK MUARA
NUSA DUA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
B A L A I P R A S A R A N A PE R M U K I M A N W I L A Y A H B A L I
SATUAN KERJA PELAKSANAAN PRASARANA PERMUKIMAN PROVINSI BALI
Kompleks PU Werdhapura, Jl. Danau Tamblingan no 49 Denpasar (80228) Telp/Fax. (0361) 288172 / (0361) 2881020
1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENYUSUNAN DED PENATAAN WADUK MUARA NUSA DUA
(KONTRAKTUAL)
I.
L ATAR B ELAKANG
1. Dasar Hukum
Desain Penataan Kawasan Strategis Nasional didasarkan pada:
a. Undang-Undang RI No. 11 Tahun 2010, tentang Cagar Budaya
b. Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang
c. Undang-Undang RI No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
e. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
f. Peraturan Pemerintah RI No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
nasional
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2010 tentang Pedoman Revitalisasi
Kawasan
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
j. Peraturan Menteri PUPR No 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat 14/PRT/M/2017 tentang
Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat 22/PRT/M/2018 tentang
Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
m. Surat Edaran Menteri PUPR No 15/SEM/2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR;
n. Surat Edaran Menteri PUPR No. 17/SEM/2017 tentang Perjanjian antara Penyedia Jasa
dengan Subpenyedia Jasa dalam Pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konstruksi;
o. Surat Edaran Menteri PUPR No 66/SEM/2015 tentang Biaya Penyelenggaraan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum;
p. RDTRK (Rencana Detail Tata Ruang Kota) /RBWK (Rencana Bagian Wilayah Kota)
2
q. RTRK (Rencana Teknik Ruang Kota) / RTK (Rencana Terinci Kota)
r. Produk pengaturan ruang kota lainnya yang mengikat pada kawasan yang bersangkutan
s. Produk Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung;
t. Rencana pembangunan tahunan yang berlaku di daerah
u. Masterplan Kawasan yang telah disusun
2. Gambaran Umum
Waduk Muara Nusa Dua yang dibangun tahun 1993 merupakan muara Tukad Badung
dan sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berekreasi, termasuk untuk memancing ikan.
Dengan luas genangan 35 hektare, waduk ini memiliki volume tampungan total
sebesar
770.000 meter kubik dan tampungan efektif 595.000 meter kubik. Selain menjadi sarana
rekreasi waduk ini juga merupakan sumber air konsumsi bagi masyarakat di wilayah Kuta dan
Nusa Dua dengan volume air sebesar 300 liter per detik.. Ironisnya, waduk yang menjadi
sumber kehidupan ini kondisinya justru memprihatinkan. Tingginya sedimentasi yang
mencapai 360.303 m3 pada areal waduk membuat waduk ini area waduk tampak kotor dengan
air yang sangat keruh.
Untuk merevitalisasi area waduk agar lebih tertata serta menjaga keberlangsungan debit
air yang dimanfaatkan oleh PDAM untuk air baku wilayah Bali Selatan dan sekitarnya dan
mengembalikan kapasitas optimal waduk sebagaimana mestinya maka dilakukan Penataan
dan rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua yang dimulai pada tahun 2017 lalu seiring dengan
peningkatan kegiatan pariwisata di Kuta, Tanjung Benoa, dan Nusa Dua. Kedepannya
diharapkan selain dapat mengoptimalkan kapsitas waduk menjadi 500 liter per detik, Waduk
Muara Nusa Dua dapat dijadikan referensi tujuan wisata masyarakat Bali yang nyaman dan
tertata.
Untuk tahap awal revitalisasi Waduk Muara Nusa Dua telah dilaksanakan oleh Direktorat
Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR dengan anggaran Rp 205 miliar dari
APBN dengan item pelaksanaan yang meliputi pekerjaan pengerukan, saringan sampah dan
perbaikan tanggul. Selain revitalisasi area waduk utama, penataan juga akan dilakukan di
kawasan sekitar waduk berupa penataan landscape, gazebo, gapura, paduraksa,
pembangunan artshop serta foodcourt. Adapun desain penataannya telah disusun pada Tahun
2016 lalu oleh Bali Wilayah Sungai Bali-Penida, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementerian PUPR, namun diperlukan penyesuaian desain terhadap keadaan terkini dan
penyempurnaan terhadap gambar desain yang ada, sehingga diperlukan penyusunan konsep
desain ulang terhadap perencanaan tersebut.
3
3. ALASAN KEGIATAN DILAKSANAKAN
Alasan Kegiatan Penyusunan DED Penataan Waduk Muara Nusa Dua ini dilakukan
berdasarkan isu dan permasalahan sebagai berikut :
a. Penyiapan Kawasan Sebagai Destinasi Wisata
Kurangnya fasilitas penunjang yang ada di area Waduk Muara Nusa Dua untuk
mendukung kegiatan pariwisata, maka diperlukan adanya penambahan dan peningkatan
kualitas dan kuantitas fasilitas pendukung dalam upaya mempersiapkan Waduk Muara
Nusa Dua sebagai kawasan wisata baru daerah Bali Selatan.
b. Peningkatan Kualitas Lingkungan
Peningkatan kualitas lingkungan di Waduk Muara Nusa Dua dilakukan dengan
meningkatkan kualitas aksesibilitas dan tata lingkungan
c. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Stakeholder
Peningkatan peran serta masyarakat dilakukan melalui pembinaan terhadap potensipotensi yang telah ada di masyarakat, ataupun dengan pembentukan komunitas- komunitas
baru untuk mendukung kegiatan pariwisata di area Waduk Muara Nusa Dua.
II.
Kegiatan yang Dilaksanakan
1. Uraian Kegiatan
a. PENDATAAN DAN ANALISIS
Data yang dikumpulkan adalah segala jenis informasi yang diperlukan untuk melakukan
analisis kawasan dan wilayah sekitarnya meliputi
i. Kondisi eksisting serta kegiatan-kegiatan sebelumnya (Pembangunan Fisik, Masterplan,
dll) yang menjadi dasar pendataan ;
ii. Potensi dan masalah kawasan yang meliputi segi fungsi strategis, vitalitas ekonomi
kawasan, kondisi sosial dan budaya, kejelasan kepemilikan dan nilai lahan, akses dan
transportasi dari pusat kota, keterkaitan kawasan dengan sistem kota secara spasial,
jaringan prasarana sarana dan kegiatan, kepadatan fisik dan penduduk, kualitas
lingkungan, fasilitas kenyamanan, pelayanan prasarana sarana serta kelembagaan.
Dari hasil pendataan ini akan diperoleh identifikasi atas kondisi di wilayah sekitarnya yang
berpengaruh pada kawasan perencanaan. Data tersebut meliputi: peta (peta regional, peta
kota, dan peta kawasan perencanaan serta memperlihatkan kondisi topografis/garis
kontur) terbaru, foto-foto kondisi kawasan perencanaan, peraturan dan rencana-rencana
terkait;
4
2. PENYUSUNAN RANCANGAN TAPAK
Rancangan tapak kegiatan perancangan di kawasan desain disusun dengan lingkup
kegiatan yang setidaknya meliputi:
1) Rancangan tapak berupa arahan bentuk dan dimensi yang mengatur komposisi suatu
blok lingkungan yang memperhatikan :
- Desain bentuk ruang yang memuat orientasi, ketinggian dan elevasi lantai
bangunan terhadap ruang kawasan;
- Desain lantai dasar yang mengatur pile tapak dan pile bangunan dalam tapak;
- Desain tata letak, jarak dan dimensi perabot jalan, penandaan, landmark, lansekap,
dan penerangan dalam tapak.
3. PENYUSUNAN RENCANA DETAIL PELAKSANAAN
Penyusunan rencana detail pelaksanaan merupakan tahapan kegiatan penyusunan
rencana detail teknis berdasarkan Masterplan Kawasan yang telah ada serta mengacu pada
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan ketentuan teknis yang telah ditetapkan. Penyusunan
rencana detail pelaksanaan melalui tahapan kegiatan yang setiap tahapnya harus
dikonsultasikan dengan pemerintah daerah, masyarakat, dan instansi terkait.
4. PENYUSUNAN VISUALISASI 3 (TIGA) DIMENSI KAWASAN
Visualisasi desain rancangan Penyusunan DED Penataan Waduk Muara Nusa Dua yang
disusun secara 3 dimensi berupa foto maupun video
III.
I.
Maksud dan Tujuan
1. Maksud Kegiatan
Kerangka Acuan Kerja ini merupakan acuan bagi para Pihak/Pelaksana dalam melaksanakan
Penyusunan DED Penataan Waduk Muara Nusa Dua
2. Tujuan Kegiatan
Tujuan Penataan Waduk Muara Nusa Dua merupakan tahap awal dalam Kegiatan desain
kawasan secara menyeluruh yang bertujuan untuk meningkatkan vitalitas kawasan terbangun
melalui intervensi perkotaan yang mampu menciptakan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi
pariwisata local, terintegrasi dengan sistem kota, layak huni, berkeadilan sosial, berwawasan
budaya dan lingkungan.
5
IV.
Indikator Keluaran
1. Indikator Keluaran (Kualitatif)
Tersusunnya DED Penataan Waduk Muara Nusa Dua yang dapat digunakan sebagai
panduan dalam penyelenggaraan kegiatan desain kawasan di kawasan tersebut.
2. Keluaran (Kuantitatif)
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah dokumen DED Penataan Waduk Muara
Nusa Dua
V.
Cara Pelaksanaan Kegiatan
1. Tahapan Kegiatan
a. Pelaksana diwajibkan merinci kegiatannya agar dicapai keluaran yang sesuai dengan KAK.
b. Pelaksana diwajibkan secara aktif melakukan koordinasi dengan Tim Teknis Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Instansi Teknis terkait lainnya
c. Secara garis besar tahapan kegiatan yang perlu dilakukan antara lain adalah:
i. Penetapan strategi dan program pencapaian sasaran kegiatan.
ii. Pengumpulan
data
dan
informasi
terutama
referensi
peraturan
tentang
penyelenggaraan Desain Penataan Kawasan Strategis Nasional di tingkat
kota/kabupaten dan provinsi, serta peraturan perundang-undangan yang bersifat
nasional yang berkaitan dengan penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan
di daerah.
iii. Pengolahan data dan pengembangan alternatif konsep pola pikir dan struktur materi
DED Penataan Waduk Muiara Nusa Dua Pembahasan bersama dengan Tim Teknis dan
instansi teknis terkait.
d. Pembahasan yang melibatkan seluruh pelaku pembangunan penataan bangunan dan
lingkungan, baik dari Sektor Pemerintah (Pusat dan Daerah). sehingga setidak-tidaknya
produk antara kegiatan adalah sebagai berikut:
i. LAPORAN PENDAHULUAN, minimal meliputi:
1) Hasil pengumpulan data dan informasi.
2) Hasil pengolahan data dan analisis awal pengembangan alternatif konsep pola pikir
dan struktur materi Desain Sesuai dengan Kawasan yang akan di desain
3) Analisis-analisis pada kawasan sesuai bidang masing-masing tenaga ahli
4) Hasil diskusi pembahasan awal.
6
ii. LAPORAN ANTARA, minimal memuat Konsep terukur terhadap seluruh kajian yang
harus dilakukan berdasarkan hasil pembahasan laporan pendahuluan.
iii. LAPORAN DRAFT AKHIR, minimal meliputi Desain DED Penataan Waduk Muara Nusa
Dua dimaksud sebagai hasil penyempurnaan pembahasan laporan antara.
iv. LAPORAN AKHIR, minimal meliputi DED Penataan Waduk Muara Nusa Dua dimaksud
sebagai hasil penyempurnaan pembahasan laporan Draft akhir dan identifikasi, penetapan
pengendalian risiko keselamatan konstruksi sesuai metode pelaksanaan, metode
pengoperasian dan pemeliharaan bangunan dan proses rencana seluruh proses konstruksi.
VI.
Pelaksanaan dan Penanggungjawab Kegiatan
1. Pelaksana Kegiatan
a. Pelaksana kegiatan ini adalah KONSULTAN PERENCANA yang ditetapkan berdasarkan
proses seleksi sebagaimana peraturan yang berlaku.
b. Untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana ditetapkan di dalam KAK ini, Tenaga Ahli
Konsutan Perencana yang dipersyaratkan adalah sebagai berikut :
- Team Leader dengan latar belakang pendidikan S2 Arsitektur / Teknik Arsitektur,
mempunyai Sertifikat Keahlian Ahli Arsitektur Minimal tingkat Muda, serta
berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun. Team Leader ini akan memimpin dan
mengkoordinir seluruh kegiatan Tim dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan
pekerjaan dinyatakan selesai.
- Ahli Elektrikal (S1), mempunyai Sertifikat Keahlian Ahli Teknik Tenaga Listrik minimal
tingkat Muda, berijazah S1 Teknik Elektro, berpengalaman pada perencanaan bangunan
gedung dan lingkungan minimal 2 th.
- Ahli Sipil (S1); berijazah S1 Teknik Sipil, mempunyai Sertifikat Keahlian SKA Ahli Teknik
Bangunan Gedung minimal tingkat Muda, berpengalaman pada perencanaan bangunan
gedung dan lingkungan setelah lulus S1 sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun profesional;
- Ahli Mekanikal (S1); berijazah S1 Teknik Mesin Memiliki Sertifikat Ahli Teknik Pompa
Mekanik minimal tingkat muda, berpengalaman pada perencanaan lingkungan setelah
lulus S1 sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun profesional;
- Ahli Lingkungan berijazah S1 Teknik Lingkungan / Ilmu Lingkungan Memiliki Sertifikat
Ahli Teknik Lingkungan minimal tingkat muda, berpengalaman pada perencanaan
Lingkungan setelah lulus S1 sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun profesional;
- Ahli Manajemen Konstruksi berijazah S1 Teknik Sipil Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA)
Bidang Manajemen Konstruksi (601) minimal Tingkat Muda. Pengalaman tenaga ahli
dihitung setelah lulus S1 sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun profesional. Sebagai
Ahli
7
Manajemen
Konstruksi
maka
tenaga
ahli
ini
memiliki
tugas
untuk
mengendalikan/menelaah/mengkaji lebih dalam mengenai kajian dan estimasi biaya dan
spesifikasi teknis pada kawasan dan bangunan sesuai dengan kebutuhan fungsional
- Ahli K3 berijazah S1 Teknik Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Bidang Ahli K3 Konstruksi
minimal Tingkat Muda. Pengalaman pada pekerjaan K3 Konstruksi baik perencanaan
maupun pelaksanaan tenaga ahli dihitung setelah lulus S1 sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun profesional.
Selain Tenaga Ahli tersebut, dibutuhkan pula Tenaga Pendukung, yaitu:
- Operator CAD sejumlah 2 orang Minimal D3 Dengan pengalaman minimal 2th
Penggambaran Detail Bidang Arsitektur Struktur dan Bidang Mekanikal Elektrikal
memiliki SKT Juru Gambar
- 3D Modeling sejumlah 1 orang Minimal D3
- Surveyor sejumlah 2 orang Minimal D3 berpengalaman minimal 2th pada kegiatan survey
perancangan teknik dan mengerti teknik survey kawasan yang bertugas mendampingi
tenaga ahli dalam proses survey lapangan dan pengumpul data survey bersama tenaga
ahli memiliki SKT Surveyor
- Tenaga Administrasi 1 orang Minimal D3
2. Penanggungjawab Kegiatan
Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Permukiman Provinsi
Bali Untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan, Penanggungjawab akan membentuk Tim
Teknis yang bertanggungjawab terhadap produk akhir pekerjaan ini.
VII.
Jadwal Kegiatan
1. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
a. Waktu Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan kalender.
b. Konsultan Perencana diminta untuk merinci sendiri kegiatannya selama waktu tersebut butir
a. di atas dengan mengantisipasi jadwal pencapaian produk antara kegiatan dan dalam
rangka menampung kegiatan-kegiatan yang mungkin dilakukan oleh Konsultan Perencana.
c. Pentahapan pelaporan kegiatan adalah sebagai berikut:
i. Laporan Pendahuluan
8
Laporan ini diserahkan maksimal 1 (satu) bulan setelah pekerjaan dimulai dengan
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat Pembuat Komitmen , dengan
jumlah 5 buku dalam format A4.
Laporan Pendahuluan dinyatakan diterima bila telah dilakukan pembahasan dan
disetujui oleh Tim Teknis.
ii. Laporan Antara
Laporan ini diserahkan maksimal 2 (dua) bulan setelah penyerahan Laporan
Pendahuluan, dengan jumlah 5 buku dalam format A4.
Laporan Antara dinyatakan diterima bila telah dilakukan pembahasan dan disetujui oleh
Tim Teknis.
iii. Laporan Akhir dan DED
Laporan ini diserahkan maksimal 1 (satu) bulan setelah penyerahan Laporan Antara
dengan jumlah 5 buku dalam format A3 yang sama dengan Laporan Antara dan
identifikasi dan penetapan pengendalian risiko keselamatan konstruksi sesuai metode
pelaksanaan, metode pengoperasian dan pemeliharaan bangunan dan proses rencana
seluruh proses konstruksi
Laporan Akhir dinyatakan diterima bila telah dilakukan pembahasan dan disetujui
oleh Tim Teknis
d. Produk Keluaran :
i.
Laporan Pendahuluan
: 5 Buku
ii.
Laporan Antara
: 5 Buku
iii.
Laporan Akhir
: 5 Buku
iv.
Executive Summary
: 5 Buku
v.
Laporan Penyelidikan Tanah
: 5 Buku
vi.
Laporan Perhitungan Struktur
: 5 Buku
vii.
Gambar DED A3 yang telah disahkan
: 5 Buku
viii.
RAB Beserta Analisa dan Harga Satuan dan Spesifikasi Teknis : 5 Buku
ix.
Gambar Perspektif / Ilustrasi 3D beserta Video Animasi
: 5 buah
x.
Flashdisk 16 gb OTG
: 5 Buah
9
2. Matrik Pelaksanaan Kegiatan
Sesuai dengan waktu pelaksanaan dan rencana kerja, Konsultan Perencana diwajibkan
untuk menyusun matrik pelaksanaan kegiatan secara rinci dengan mencantumkan seluruh
items pekerjaan, keterlibatan para tenaga ahli dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
masing-masing items pekerjaan, serta keluaran dari masing-masing kegiatan.
No
Output
Waktu
Penugasan
1
a
b
c
d
e
f
g
TENAGA AHLI
Team Leader merangkap Ahli Arsitektur
Ahli Elektrikal
Ahli Sipil
Ahli Mekanikal
Ahli Lingkungan
Ahli Manajemen Konstruksi
Ahli K3
3
3
3
3
2
1
1
bln
bln
bln
bln
bln
bln
bln
2
a
b
c
d
TENAGA PENDUKUNG
3D Modelling
Surveyor
Drafter / Operator CAD
Administrasi dan Keuangan
1
1
3
3
bln
bln
bln
bln
II.
BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL
A
1
2
3
4
5
6
5
BIAYA KANTOR
Komunikasi (telepon/ fax/ internet)
Pembelian ATK & Supplies Komputer
Sewa Komputer
Sewa Printer A3
Sewa Peralatan Survey Topografi
Sewa Kendaraan Roda 4
Sewa Kendaraan Roda 2
3
3
3
3
1
3
3
B
1
a
b
c
BIAYA PERJALANAN
Pembahasan Laporan Pendahuluan
Konsumsi Peserta
Transport Peserta
Penggandaan materi
1 kl
1 kl
1 kl
2
a
b
c
Pembahasan Laporan Antara
Konsumsi Peserta
Transport Peserta
Penggandaan materi
1 kl
1 kl
1 kl
3
a
b
c
Pembahasan Draft Laporan Akhir
Konsumsi Peserta
Transport Peserta
Penggandaan materi
1 kl
1 kl
1 kl
3
a
b
c
Pembahasan Laporan Akhir
Konsumsi Peserta
Transport Peserta
Penggandaan materi
1 kl
1 kl
1 kl
C
1
2
4
5
PRODUK KELUARAN
Laporan Pendahuluan
Laporan Antara
Laporan Akhir
Executive Summary
6
Laporan Penyelidikan Tanah (Sondir dan
Boring)
7
8
9
10
11
1
Bulan 1
2
3
4
1
Bulan 2
2
3
4
1
Bulan 3
2
3
4
bln
bln
bln
bln
bln
bln
bln
Laporan Perhitungan Struktur
Gambar DED A3
RAB dan SPESIFIKASI TEKNIS
Gambar Perspektif/Ilustrasi 3D
Flashdisk 16 GB OTG
10
VIII.
Biaya
1. Biaya pelaksanaan pekerjaan dibebankan pada Biaya Anggaran DIPA Direktorat Jenderal
Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun anggaran 2020,
pada kegiatan APBN pada DIPA Satuan Kerja Pelaksanaan Permukiman Provinsi Bali, dengan
biaya sebesar Rp 500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah)
Pembahasan Laporan agar memperhitungkan beberapa item pendukung seperti : makan dan
snack, penggandaan materi, transport lokal peserta rapat, sewa ruang rapat dan
kelengkapannya, serta pendukung lainnya.
2. Pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan secara kontraktual.
IX.
Penutup
1. Kerangka Acuan Kerja ini merupakan pedoman dasar yang dapat dikembangkan lebih lanjut
oleh Konsultan Perencana sepanjang keluaran akhir dapat dihasilkan secara optimal dan
sesuai dengan yang diharapkan.
2. Format laporan diupayakan mengikuti standar pelaporan yang representatif, baik jenis kertas,
tulisan, maupun sampul dll., atau minimal mengikuti standar pelaporan Direktorat Jenderal
Cipta Karya dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berlaku.
Denpasar, November 2019
PPK-PBL
Satker Pelaksanaan Permukan Provinsi Bali
I Ketut Suartha, ST,MT.
NIP. 19641230 200604 1 001
11
Download