MAKALAH KONSEP DASAR EKONOMI SYARIAH Makalah disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengantar bisnis islam Dosen Pengampu: Khusnul Khotimah, Spd, Mpd. Disusun oleh kelompok 8: Fahrur Rozy Hidayatullah (E20192132) M. Anwar Rifa’i (E20192133) Intan Restiani Holisatul Janah (E20192129) Sofia Rahmawati (E20192130) Lailatul Hasanah (E20192131) DAFTAR ISI DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2 KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 3 BAB I ........................................................................................................................................ 4 PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4 A. Latar Belakang Masalah............................................................................................ 4 B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4 C. Tujuan ....................................................................................................................... 4 BAB II....................................................................................................................................... 5 PEMBAHASAN ................................................................................................................... 5 A. Pengertian Ekonomi Syariah ..................................................................................... 5 B. Dasar-dasar Ekonomi Syariah ................................................................................... 7 C. Tujuan Ekonomi Syariah .......................................................................................... 9 BAB III ................................................................................................................................... 11 PENUTUPAN ..................................................................................................................... 11 A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11 B. Saran ....................................................................................................................... 11 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah tak lupa senantiasa kami panjatkan atas nikmat berupa nikmat sehat, sehingga penyusunan makalah ini dapat terlaksana. Sholawat serta salam tidak lupa senantiasa kami limpahkan keharibaan junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari zaman jahiliyah menuju cahaya ridho ilahi Rabbi. Penulisan makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis Islam. Semoga makalah yang bertemakan “Konsep Dasar Ekonomi Syariah ini dapat menambah wacana dan pengetahuan kita. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah di tentukan dan tidak lupa kami haturkan banyak terimakasih kepada ibu Khusnul Khotimah, Spd, Mpd.karena melalui bimbingan dan pembelajaran beliau kami mendapatkan banyak pengetahuan dan pemahaman yang sangat bermanfaat. Penulisan makalah ini telah di usahakan semaksimal mungkin namun kami menyadari apabila di tinjau dari kaca mata keilmuan masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan dan kebaikan lebih lanjut. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan mamfaat pada penulis khususnya dan kepada pembaca umumnya. Jember, 28 maret 2020 Penulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi berbasis syariah, belakangan ini semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam terapi juga negara barat. Keadaan ini, ditandai dengan semakin suburnya bank-bank yang menerapkan konsep syariah. Lebih lanjut dapat dikatakan bukan tidak mungkin suatu saat seluruh aspek perekonimian akan berbasiskan syariah. Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam yang diterapkan dalam perekonomiam bisa diterima di berbagai kalangan karena sifatnya yang universal dan tidak ekseklusif. Nilai-nilai itu misalnya keadilan dan perlakuan yang sama dalam meraih kesempatan berusaha. Untuk memahami hakikat keberadaan ekonomi syariah. Sehingga makalah ini dibentuk untuk dihadirkan sebagai bahan pengantar diskusi seputar konsep dasar ekonomi islam. Didalamnya akan terkemukakan deskripsi pemaknaan basis tujuan hidup umat Islam. Didalamnya membahasa deskripsi pemaknaan pengertian ekonomi syariah, dasar hukum Ekonomi Syariah dan ruang lingkupnya. Dengan demikian diharapkan dalam bahasan ini akan didapatkan gambaran konsepsi yang mendasar tentang ekonomi syariah. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Ekonomi Syariah? 2. Apa dasar-dasar dari hukum ekonomi syariah? 3. Apa saja tujuan dari ekonomi syariah C. Tujuan Adapun tujuan permasalahan diatas: 1. Untuk mengetahui pengertian ekonomi syariah 2. Untuk mengetahui dasar-dasar dari hukum ekonomi syariah 3. Untuk mengetahui tujuan dari ekonomi syariah BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Ekonomi Syariah Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai islamm. Ekonomi syariah atau sistem ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme, sosialisme,maupun negara kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari kapitalisne, sistema ekonomi islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kacamata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etikan dan moral syariah islam.1 Islam sebagai agama yang didalamnya mengandung konsep yang mengatur kehidupan manusia secara komprehensif dan universal, baik dalam hubungan dengan Sang Pencipta (habluminAllah) maupun dalam hubungan sesama manusia (hablumminannas). Ada tiga pilar pokok dalam ajaran Islam, pertama, aqida yaitu komponen ajaran Islam yang mengatur tentangkeyakinan atas keberadaan dan kekuasaan Allah. Dengan demikian, harus menjadi keimanan seorang muslim ketika melakukan berbagai aktivitas dimuka bumi. Oleh karena semuanya semata-mata untuk mendapatkan keridaan sebagai khalifah yang mendapat amanah dari Allah. Kedua syariah, yaitu komponen ajaran Islam yang mengatur tentang kehidupan seorang muslim, baik dalam bidang ibadah (habluminAllah) maupun dalam bidang muamalah (hablumminnas) yang merupakan aktualisasi dari akidah yang menjadi keyakinannya. Sedangkan muamalah meliputi berbagai bidang kehidupan, antara lain yang berhubungan dengan ekonomi atau harta dan perniagaan disebut muamalah maliyah. Ketiga akhlak, yaitu landasan perilaku dan kepribadian yang mencirikan dirinya sebagai seorang muslim yang taat berdasarkan syariah. Dinamika dan perkembangan ilmu dan diskursus ekonomi menghasilkan beberapa pemikiran dan rumusan mengenai definisi ekonomi Islam sebagai berikut:2 1 “Ekonomi Syariah” (https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_syariah, diakses pada 28 maret 2020,2020) 2 imamudin Yuliadi, 2007, Ekonomi Islam Filosofi Teori dan Implementasi, LPPI, Yogyakarta 1. Hasanuzzman (1984) mendefinisikan ekonomi Islama sebagai “ilmu dan aplikasi petunjuk dan aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam memperoleh dan menggunakan sumberdaya material agar memenuhi kebutuhan manusia dan agar dapat menjalankan kewajibannya kepada Allah dan masyarakat”. Definisi ini menekankan bahwa ekonomi Islam mendorong peningkatan efesiensi dan optimalisasi penggunaan sumberdaya eko 2. Muhammad Abdul Mannan (1986) mendefinisikan ekonomi Islam sebagai “ilmu sosial yang mempelajatri masalah-masalah ekonomi masyarakt dalam persepektif nilai-nilai islam”. Definisi ini menjelaskan mengenai fenomena bahwa ekonomi Islam merupakan bagian dari kajian ilmu-ilmu sosial tentang perilaku masyarakat dalam ekonomi ditinjau dari persepektif nilai-nilai islami. 3. Khursid Ahmad (1992) mendefiniskan ekonomi Islam sebagai “Suatu upaya sistematik untuk memahami masalah ekonomi dan perilaku manusia yang berkaitan dengan masalah itu dari persepektif Islam”. Maksudnya adalah merupakan bagian dari upaya menjelaskan permasalahan ekonomu dan bagaimana perilaku manusia dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi dari persepektif Islam. 4. Najatullah Siddiqie (1992) mendefenisikan ekonomi islam dengan “tanggapan pemikir muslim terhadap tantangan ekonomi pada jamannya. Dimana dalam upatya ini mereka dibantu oleh Al-Qur’an dan sunnah disertai argumentasi dan pengalaman empirik” aritnya bahwa ekonomi Islam merupakan Pandangan cendikiawan muslim tentang permasalahan ekonomi kontemporer yang dihadapi dan bagaimana solusinya dalam persepektif Islam. 5. Khan (1994) mendefinisikan ekonomi Islam “suatu upauya memusatkan perhatian pada studi tentang kesejahteraan manusia yang dicapai dengan mengorganisasikan sumberdaya di bumi atas dasar kerjasama dan partisipasi” maksudnya ekonomi merupakan bagian dari upaya untuk mempelajari pengelolaan sumberdaya berdasarkan prinsip kerjasama untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. 6. Chapra (1996) ekonomi Islam adalah: “cabang ilmu yang membantu merealisasikan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumberdaya yang langka dan sejalan dengan syariah Islam ta npa membatasi kretivitas individu ataupun meciptkan suatu ketidakseimbangaan ekonomi makro dan ekologis”. Definisi ini menekankan tentang fungsi penggunaan sumber daya ekonomi yang langka untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Dari beberapa rumusan yang telah didefinisikan diatas, ada satu rumusan yang sangat menarik untuk kita diskusikan yaitu menurut Hasanuzzaman yaitu “Suatu pengetahuan dan aplikasi dari perintah dan peraturan dalam syariah yaitu untuk menghindari ketidakadilan dalam perolehan dan pembagian sumberdaya material agar memberikan kepuasan manusia, sehingga memungkinkan manusia melaksanakan tanggung jawabnya terhadap tuhan dan masyarakat. Hal penting yang terdapat didalam definisi diatas adalah istiliah “perolehan” dan ‘pembagian” dimana aktivitas ekonomi ini harus dilakukan untuk menghindari ketidakadilan dalam perolehan dan pembagian sumber-sumber ekonomi. Jadi didalam ekonomi islam terdapat unsur menyuruh untuk pengelolaan sumber daya yang terbatas yaitu dengan cara mencegah perilaku distruktif seperti monopoli kekayaan yang akan menimbulkan ketidakadilan di masyarakat. B. Dasar-dasar Ekonomi Syariah Didalam ekonomi syariah terdapat dasar-dasar untuk menghindari ketidak adilan dalam rumusan tersebut yang didalamnya terkandung perintah (injunctions) dan peraturan (rules) mengenai boleh tidaknya suatu kegiatan. Karena salah satu prinsip dalam peneggakan syariah adalah kekuasaan mutlak hanyalah milik Allah SWT sehingga manusia tinggal melaksanakan perintah dan aturan dan menjauhi semua larangan-Nya yang sudah ditetapkan. Didalam Al-Qur’an terdapat makna tentang kehidupan manusia yang ideal, seimbang, harmonis, sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT Asumsi dasar ekonomi Islam berpijak pada tujuan yang akan diwujudkna dalam sistem ekonomi Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan Assunnah, antara lain:3 3 imamudin Yuliadi, 2007, Ekonomi Islam Filosofi Teori dan Implementasi, LPPI, Yogyakarta 1. Mencegah terjadinya pemusata kekayaan dan pendapatan pada individua tau sekelompok masyarakat yang menimbulkan ketimpangan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. 2. Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat (basic needs) yang mencakup pangan, sandang, papan, dan kesehatan bagi setiap individu. 3. Kesamaan hak setiap individu untuk mendapatkan pelayanan dan fasilitas public untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan. 4. Mendorong terwujudnya stabilitas dan pertumbuhan ekonomi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan. 5. Mendorong masyarakat taat pada nilai-nilai moral dan aturan yang berlaku untuk terwujudnya kehidupan yang tertib dan teratur. Ekonomi Islam sendiri menggunakan Al-Qur’an sebagai landasan karena hukum-hukum Al-Qur’an bersifat abadi, melintasi zaman, termpat, dan budaya. Al-Qur’an sangat terjaga keasliannya. Contohnya saja dalam ibadah sholat dari zaman Rasulullah saw hingga sekarang tetap sama, siapapun yang melakukan dan dimanapun orang itu berada. Ayat-ayat Al-Qur’an yang bersangkutan dengan ekonomi disini juga sangat cukup banyak, contohnya didalam Qs. Al-baqarah : 282. Allah SWT :4 ۚكو ل ي ك ُ ت م ٌ ك ب ك يك َن ك ُ م ْ ك َ ك ت ِ ب ٌ ك ي ك تكأ كي ُّ هك تكا ل َّ بذ ي كن كآ كم َن م واك إ ب ذ ك اك ِ ك د ك ا ي ك َن ت مْ ك ب ب د ك ي ٍن ك إ ب ل ك ٰى كأ ك كج ٍل ك مم س ك ًّم ىك ف ك تَ ت مب مو ه م ك ك ُّ َ ُّكك ب ك َك ت ِ ب ٌ ك أ ك ن ك ي ك ُ ت م ك كو كَل ك ي ك أ ك كو ل ي مم لب بل كا ل َّ بذ ي ك ع ك ل ك يك هب كال ك ٌ ك َ ك كم ت ك ع ك ل َّ كم ه م كَّللاَّ م ك ۚ ك ف ك ل ي ك ُ ت م ٌ ك ب ب تل ع ك د بل ك ۚ ك ك ك َّ ك ا ُّ َ ُّ ك س ك ً ب ي ها تك أ و ك ضكك بع ي ً تكأ و ك كو ل ي ك ت َُّّب كَّللاَّ ك ك كر ب َّ ه مك كو كَل ك ي ك ب كخ س ك بم َن ه مك ش كي ئ ا ت ك ۚك ف ك إ ب ن ك َ كت كن كا ل ذب يك ع ك ل ي هب كال ك ج ت ل ب ُمكْ ك ك ف ك إ ب ن ك كَل ك ي ك س ت ك ب كر ك ۚكو اس ت كش به د مواك ش ك به ي د ك ي بن ك بم ن ب كو ل ب ي ُّ ه مك ب ب تل ع ك د بل ك ك ط ي عم ك أ ك ن ك ي م بم َّل ك ه كمو ك ف ك ل ي مم ل ب ل ك ك ك ك كض َّل ك إ ب ح د ك ا ه م كم تك ج ل ي بن ك ف ك كر م ل ك ْك ك ي ك ُ م و ن كت ك كر م ج ل ك كو ام كر أ ِ كت بن ك بم َّم ن ك ِ كر ضك و كن ك بم كن كال ش ُّ هك د ك ا بء كأ ن ك ِ ب ب كال ش ُّ هك د ك ا ءم ك إ ب ذ ك ا ك كم ت ك د م ع موا ك ۚ ك كو كَل ك ِ كس أ ك مم وا ك أ ك ن ك ِ كُ ت مب مو ه م ك كو كَل ك ي ك أ ك ف ك ت مذ ك َ ب كر ك إ ب ح د ك ا ه م كم ت كاْل مخ كر ٰى ك ۚ ك كو أ ك د ن ٰكى ك أ ك ََّل ك ِ كرك ِ كت ب مواك ك صك بغ ي ار اك أ كو ك َ ك ب ب ي ار اك إ ب ل ك ٰىكك أ ك كج ل ب هب ك ۚك ذ ٰ ك ل ب ُ م ْ ك أ ك ق س ك ط م ك ب كو أ ك ق كو مم ك ل ب ل ش َّ هك ت د ك ة ب ك ع َن د ك كَّللاَّ ب ك ج َن كتح ك أ ك ََّل كِ كُ ت مب مو ه كت ك ۗك س ك عك ل ك ي ُ م ْ ك م إ ب ََّل ك أ ك ن ك ِ ك ُ م و كن ك ِ ب كج ت كر ة ا ك كح ب تض كر ة ا ك ِ م بد ي مر و ن ك هك ت ك ب ك ي َن ك ُ م ْ ك ف ك ل ك ي ك كو إ ب ن ك ِ كً ع ك ل م وا ك ف ك إ بن َّ ه م ك ف م س م وٌ ك ببك ُ م ْ ك ۗك كو أ ك ش به د موا ك إ ب ذ ك ا ك ِ كب ك ت ي ك ع ت مْ ك ۚ ك كو كَلك ك ي م ضك ت َّر ك َ ك ت ِ ب ٌ ك كو كَل ك ش ك به يد ك ۚ ك كو ا ِ َّق م واكَّللاَّ ك ك ككو ي م ع ك ل ب مم ُم ْم كَّللاَّ مك ۗك كو َّللاَّ م ك ب ب ُم لب ك شك ي ٍء ك عك لب يْ ٌك 4 Dewi fitra sari “Al-Qur’an sebagai landasan hukum ekonomi Islam ”(https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/dewifitrasarii0341/5b36cb965e1373 3552739b72/al-quran-sebagai-landasan-hukum-ekonomi-islam, diakses pada 29 maret 2020,2020) Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah orang yang berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangu sedikitpun dari padanya. Jika yang berutang itu orang yang kurang akalnya atau lemah (keadaannya), atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki diantara kamu. Jika tidak ada (saksi) dua orang laki-laki, maka boleh seorang laki-laki dan dua orang perempuan diantara orang-orang yang kamu sukai dari para saksi yang ada, agar jika seorang lupa maka yang seorang lagi mengingatkannya dan janganlah saksi-saksi itu menolak apabila dipanggil. Dan janganlah kamu bosan menuliskannya, untuk batas waktunya baik utang itu kecil maupun besar. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali jika hal itu merupakan perdagangan tunai yang kamu jalankan diantara kamu, maka tidak ad adosa bagi kamu jika kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual beli, dan janganlah penulis dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan yang demikian, maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. C. Tujuan Ekonomi Syariah Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup di muka bumi. Esensi proses Ekonomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan agama (falah). Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas oleh ekonomi, sosial, budaya dan politik dari bangsa. Ekonomi Islam mampu menangkap nilai fenomena masyarakat sehingga dalam perjalanannya dapat berubah tanpa meninggalkan sumber hukum teori ekonomi Islam.5 Tujuan yang ingin dicapai dalam suatu sistem ekonomi islam berdasarkan konsep dasar Islam berdasarkan rujukan kepada Al-Qur’an dan sunnah adalah:6 1. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat. 2. Memastikan kesetaraan kesempatan untuk semua orang. 3. Mencegah terjadinya pemusayan kekayaan dan meminimalkan ketimpangan dana distribusi pendapatan dan kekayaan di masyarakat. 4. Memastikan kepada setiap orang kebebasan untuk mematuhi nilai-nilai moral. 5. Memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. 5 Ekonomi syariah(https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_syariah#Tujuan_Ekonomi_Islam, diakses pada 29 maret 2020,2020) 6 imamudin Yuliadi, 2007, Ekonomi Islam Filosofi Teori dan Implementasi, LPPI, Yogyakarta BAB III PENUTUPAN A. Kesimpulan ekonomi Islam tidak bisa dilepaskan dari sistem yang diterapkan dalam suatu komunitas baik rumah tangga, masyarakat maupun negara. Sistem ekonomi Islam dapat berjalan dalam suatu komunitas yang dikembangkan nilai-nilai Islami baik dari sisi kelembagaannya maupun sistem sosialnya. Sehingga untuk mewujudkan tatanan ekonomi Islam tidak cukup hanya sekedar mendirikan lembaga-lembaga keuangan syariah saja tetapi juga harus menyangkut pengembangan dari aspek manusianya sebagai subyek dan obyek dalam sistem ekonomi tersebut. B. Saran kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar penulis dapat memperbaiki tulisan menjadi lebih baik lagi.