For Every Step 2014 Laporan Tahunan Annual Report Daftar Isi Table of Content Ikhtisar Keuangan Bab Financial Highlight Chapter Profil Perusahaan Company Profile Profil Perusahaan 8 Company Profile Sekilas BATA Board of Directors’ Report 9 BATA In Brief Jangkauan Layanan 10 11 12 37 Kinerja Saham Share Performance 15 Board of Commissioners’ Report Profil Dewan Komisaris 36 Komposisi Saham Share Compisition Organization Structure Laporan Dewan Komisaris 34 Karyawan Perusahaan Company’s Employees Company Vision and Mission Struktur Organisasi 28 Profil Direksi Board of Directors’ Profile Network Coverage Visi dan Misi Perusahaan 25 Laporan Direksi Informasi Pemegang Saham Utama 38 Information of Major Shareholders 18 Board of Commissioners’ Profile Bab Chapter Pembahasan Manajemen dan Analisis Management Discussion and Analysis Pembahasan Manajemen dan Analisis 42 Management Discussion & Analysis Tinjauan Operational Operational Review Analisis Kinerja Keuangan dalam 2 Tahun Buku terakhir Analysis of Financial Performance for the last 2 years Analisis Tentang kemampuan membayar utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Usaha Analysis of the ability to pay the debt and the level of Collectible Accounts Receivable Struktur Permodalan Capital Structure Informasi dan Fakta material Information and material facts 42 42 44 44 44 Prospek Usaha Perusahaan Company’s business prospects Perbandingan antara target dengan pencapaian Comparison between target and achievement Aspek Pemasaran Marketing aspect Kebijakan Dividen Dividend Policy Perubahan Kebijakan Akuntansi Change in Accounting Policy 44 45 45 45 46 Bab Chapter Tata Kelola Perusahaan Corporate Gorvernance 51 Tata Kelola Perusahaan 56 Corporate Governance 51 Dewan Komisaris 57 Board of Commissioners 51 Profil Komite Audit Audit Committee Profile Direksi 59 Board of Directors 53 Laporan Komite Audit Audit Committee Report Profil Sekretaris Perusahaan Profile of The Corporate Secretary Komite Audit Audit Committee 54 Sekretaris Perusahaan 55 Unit Audit Internal Corporate Secretary Unit Internal Audit Bab Chapter Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 62 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 66 Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Corporate Social Responsibility Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2014 PT Sepatu Bata Tbk. Responsibility Statement of Board of Commissioners and Board of Directors on 2014 Annual Report PT Sepatu Bata Tbk. Bab Chapter Laporan Keuangan Financial Report Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain. In Million of Rupiah, unless otherwise stated. 2014 2013 2012 1.008.727 902.459 751.449 Net Sales Laba Bruto 450.499 363.012 350.486 Gross Profit Laba Usaha 103.213 65.391 100.163 Operating Profit Laba Neto 70.781 44.373 69.343 Net Profit Total Laba Rugi Komprehensif 70.781 44.373 69.343 Total Comprehensive Income 1.300.000.000 1.300.000.000 13.000.000 54,45 34,13 5.334 Modal Kerja Neto 174.642 178.241 189.106 Net Working Capital Total Aset 774.891 680.685 574.108 Total Assets Total Liabilitas 345.775 283.831 186.620 Total Liabilities Total Ekuitas 429.115 396.853 387.488 Total Equity Tahun Penjualan Neto Jumlah Saham yang ditempatkan dan di setor penuh Laba Neto per Saham (Rupiah Dasar) Rasio Laba(Rugi)/Total Ekuitas Rasio Laba(Rugi)/Pendapatan Neto Rasio Lancar Rasio Total Liabilitas/Total Ekuitas Rasio Total Liabilitas/Total Aset 4 Total Issued and Fully Paid Share Basic Earning per Share (Full Rupiah) Ratio (in %) Rasio (dalam %) Rasio Laba(Rugi)/Total Aset Year 9% 7% 12% 16% 11% 18% 7% 5% 9% 155% 169% 212% 81% 72% 48% 45% 42% 33% Net Profit(loss)/Total Assets Ratio Net Profit (Loss)/Total Equity Ratio Net Profit (Loss)/Net Sales Ratio Current Ratio Total Liability/Total Equity Ratio Total Liability/Total Assets Ratio Laporan Tahunan 2014 Annual Report Penjualan Neto (Dalam jutaan Rupiah) Laba Bruto (Dalam jutaan Rupiah) Net Sales (In milion Rupiah) Gross Profit (In milion Rupiah) 1.008.727 450.499 902.459 363.012 751.449 350.486 2012 2013 2014 2012 Laba Neto (Dalam jutaan Rupiah) 2014 Total Aset (Dalam jutaan Rupiah) Net Profit (In milion Rupiah) Total Assets(In milion Rupiah) 70.781 774.891 69.343 680.685 44.373 2012 2013 2013 574.108 2014 2012 2013 2014 Total Ekuitas (Dalam jutaan Rupiah) Total Equity (In milion Rupiah) 429.115 396.853 387.488 2012 2013 2014 5 Bab Chapter Profil Perusahaan Company Profile Profil Perusahaan Company Profile Dewan Komisaris Board of Commissioners Bank Bankers • • • • • • PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. (BNI), Cabang Tebet • The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, (HSBC), Jakarta Rajeev Gopalakrishnan* Jorge Domingo Carbajal Gutierrez Shaibal Sinha Hanafiah Djajawinata Farid Harianto Direksi Board of Directors • • • • • • Muhammad Imran Malik Fabio Bellini Solaiappan Mariappan Ricardo Lumalessil Pierluigi Pontecorvo Hatta Tutuko Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary • Is Sugiyono Kantor Pusat Head Office Graha Bata Jl. RA. Kartini Kav. 28, Cilandak Barat Jakarta Selatan 12430 Pabrik Factory Pabrik Purwakarta Jl. Raya Cibening Km. 8, Desa Cibening Kecamatan Bungursari, Purwakarta 41181 Jawa Barat Akuntan Publik Public Accountant Kantor Akuntan Purwanto, Suherman & Surja, firma anggota Ernst & Young Global Limited Penasihat Hukum Legal Counsel & Lawyer Kartini Muljadi & Rekan Jl. Gunawarman No. 18, Kebayoran Baru, Jakarta 12110 *Menjabat sebagai Presiden Komisaris sampai dengan tanggal 5 April 2015 *Served as President Commssioner till 5th April 2015 8 Biro Administrasi Efek Share Administration Bureau PT. Blue Chip Mulia Gedung Tempo Pavilion 1, Lt. 8, Jl. H.R. Rasuna Said Kav 10, Jakarta 12950 Laporan Tahunan 2014 Annual Report Sekilas BATA BATA In Brief PT Sepatu Bata Tbk. adalah perusahaan asosiasi dari Bata Shoe Organization. Perusahaan memproduksi beragam alas kaki meliputi sepatu kulit dan sandal, sepatu kanvas built-up, sepatu santai, sepatu olahraga, dan sandal injection moulded. Merek berlisensi Perusahaan, yang menyertai merek utama kami, diantaranya terdiri dari “North Star”, “Power”, “Bubblegummers”, “Marie Claire”, dan “Weinbrenner”. PT Sepatu Bata Tbk. is an associate company of Bata Shoe Organization. The Company produces a full range of footwears comprising leather shoes and sandals, builtup canvas shoes, casuals, sport shoes, and injection moulded shoes. The Company’s licensed brands, along with the main brand “Bata”, which consist of “North Star”, “Power”, “Bubblegummers”, “Marie Claire”, and “Weinbrenner”. Profil Singkat: Profile Highlights: • Tahun 1931, didirikan di Indonesia sebagai importir sepatu • Tahun 1940, memulai produksi di pabrik Kalibata di Jakarta Selatan • Tahun 1982, tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 24 Maret • Tahun 1994, menyelesaikan pembangunan pabrik Purwakarta • Tahun 2004, memperoleh lisensi untuk importir dan distributor umum • Tahun 20 08, menjual pabrik Kalibata dan memindahkan kegiatan produksi ke pabrik Purwakarta • Tahun 2008, memindahkan kantor administrasi dan pemasaran ke Graha Bata, Cilandak Barat, Jakarta Selatan • Tahun 2009, membuka toko Bata terbesar dan menjadi unggulan di Mal Artha Gading, Jakarta Utara, Indonesia • Tahun 2010, membuka kios berkonsep baru dengan merek PataPata • 1931, established in Indonesia as shoes importer • 1940, commenced its production in Kalibata factory in South Jakarta • 1982, listed on the Jakarta Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) on 24 March • 1994, completed the construction of Purwakarta factory • 2004, was granted general importer and distributor’s licenses • 2008, sold Kalibata factory dan relocated its manufacturing activities to Purwakarta factory • 2008, Its administration office moved to Graha Bata, West Cilandak, South Jakarta • 2009, opened Bata’s largest and flagship store in Artha Gading Mall, North Jakarta, Indonesia • 2010, opened a new concept kiosk under “PataPata” brand 9 Jangkauan Layanan Network Coverage Bata memperkuat posisinya sebagai pemimpin di toko retail yang menyediakan produk alas kaki untuk semua masyarakat Indonesia dengan terus menambah jangkauan ke seluruh wilayah Indonesia dengan penampilan gerai yang lebih menarik, furniture terbaru dan desain toko yang modern. Bata strengthen its position as the leader in the retail stores which provides footwear products for all Indonesia society by continue to broadening coverage to all over Indonesia area with more interesting stores appearance, latest furniture and modern store design. 10 Laporan Tahunan 2014 Annual Report DREAM BIG, WORK HARD, STAY FOCUSED & SURROUND YOURSELF WITH GOOD PEOPLE Visi dan Misi Perusahaan Company Vision and Mission Visi Vision Memperkuat posisi Bata sebagai pemimpin bisnis alas kaki di Indonesia dan meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka pendek dan jangka panjang. To strengthen Bata’s position as the leader in Indonesia’s footwear business and increase shareholders’s values in the short-term and long-term. Misi Mission Untuk sukses sebagai organisasi dunia yang paling dinamis, fleksibel dan mengerti kondisi pasar alas kaki sebagai bisnis utamanya. To be successful as the most dynamic, flexible and market responsive worldwide organization with footwear as its core business. 11 Struktur Organisasi Organization Structure Dewan Komisaris Board of Commissioners Per 31 Desember 2014 As of December 31, 2014 President Director Muhammad Imran Malik Retail Director Pierluigi Pontecorvo Advertising & Promotion Mgr Zaki Albiansyah Store Design Manager Darmanto Real Estate Manager - Family Etty Wijaya Real Estate Manager - City Vacant Retail Operation Manager - Family Budiharta Merchandising Manager Alzamnah Warlis Retail Operation Manager - City Heru Hartanto Merchandising Manager Ratna Banse Distribution & Logistic Manager Ronny P 12 Commerce Director Solaiappan Mariappan SIC Director Fabio Bellini Brand Trading & Export Manager Rama R. Roebadi SIC Manager Gianfranco Laporan Tahunan 2014 Annual Report Komite Audit Audit Committee HR Director Ricardo Lumalessil HR Development Manager Acting CFO Francisco Ortega Director of Compliance and Risk Management Hatta Tutuko Corporate Secretary Is Sugiyono Legal Manager Amelia Savitri Nurdewayani Financial Controller Accounting & Tax Mayank Goel Payroll Manager Deny Wahyudi Financial Controller - Bank Briman Tambunan M.I.S. Manager Arief Dharmawan Shop Audit Manager Fauzul Azmi Accounting Manager Rudi Suryadi Costing and Efficiency Manager Ahmad Danial Tax Supervisor Taryono Training Manager Nasrullah Personnel Manager Vacant Production Manager M Golam Shahnewaz Operations Review & IA Manager Tommy Zaidar Khairully Control & Prod Accounts Mgr Vacant 13 by 14 Laporan Tahunan 2014 Annual Report Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report Pemegang Saham yang terhormat, Dear Shareholders, Selama tahun 2014, PT. Sepatu Bata Tbk (Perusahaan), menunjukan kinerja yang baik dan mencapai pertumbuhan yang luar biasa. Perusahaan terus bekerja secara agresif dalam strateginya untuk memperluas jaringan di negara ini dan membuka toko baru cukup banyak sepanjang tahun. Kami juga melihat bahwa portofolio produk Perseroan lebih menarik dan beragam dari sebelumnya. Hal ini memberikan lebih banyak kesempatan untuk Perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan menawarkan solusi lebih dari yang sudah ada. Kami percaya upaya ini sejalan dengan tujuan Perseroan untuk tetap menjadi pilihan yang lebih disukai pelanggan di industri alas kaki. During the year 2014, PT. Sepatu Bata Tbk (the Company), performed well and achieved remarkable growth. Company continued to work aggressively on its strategy of expanding footprint in the Country and opened significant number of new stores during the year. We also notice that the product portfolio of the Company is more exciting and diverse than before. This provides more opportunities to the Company to attract new customers and offer more solutions to existing ones. We believe these efforts are in line with the objective of the Company to remain the preferred choice of the customers in the footwear industry. Indonesia merupakan pasar yang luas dan menjanjikan meskipun ada persaingan yang ketat di segmen sepatu. Kerjasama tim dan inovasi yang berkelanjutan menjadi faktor kunci untuk dapat mengalahkan persaiangan. Perusahaan terus berinvestasi pada sumber daya manusia, dengan mendirikan sebuah akademi pelatihan terutama untuk tim penjualan yang sangat penting dalam pelaksanaan penjualan. Perusahaan lebih lanjut mengadakan berbagai program pelatihan untuk semua tingkat karyawan selama tahun berjalan. Indonesia is a vast and promising market though there is stiff competition in the footwear segment. Teamwork and continuous innovation has always been a key factor to be able to beat competition. Company continues to invest in its people and with that in mind, it has set up an in house training academy especially for the frontline sales team who are critical in the execution of sales. Further Company conducted various training programs for all level of employees during the year. Sepatu adalah bagian dari industri fashion dan aksesoris telah menjadi bagian penting dari kebutuhan pelanggan. Perusahaan sedang mengupayakan aksesoris sebagai fokus kategori untuk mempercepat pertumbuhan untuk tahun-tahun mendatang. Perusahaan menginvestasikan lebih banyak artikel; display khusus dll untuk membuat manarik aksesori yang tersedia di toko-toko. Footwear is a part of the fashion industry and accessories have become an important part of the customer requirements. Company is pursuing accessories as a focused category for accelerated growth in the coming years. Company is investing in more number of articles; special displays etc. to highlight the accessories available in the stores. Hasil Perusahaan pada tahun 2014 mencerminkan bahwa strategi Perseroan bekerja ke arah yang benar. Penjualan Perseroan tumbuh sebesar 12% dan laba bersih meningkat 59% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kami terus mendukung upaya Perseroan untuk meningkatkan pengalaman belanja pelanggan dan menawarkan solusi yang lebih kepada mereka. The results of the Company for the year 2014 reflect that the strategies of the Company are working in the right direction. Sales of the Company grew by 12% and net income increased by 59% as compared to previous year. We continue to support the Company’s efforts to improve the overall shopping experience of the customers and offer more solutions to them. 15 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report Mengingat keadaan ekonomi negara ini, kami yakin dunia bisnis akan cukup menantang dalam jangka pendek dan menengah. Kenaikan harga komoditas penting yang mempengaruhi daya beli masyarakat untuk membeli barang-barang yang tidak penting. Untuk lebih kompetitif di masa menantang seperti ini, Perusahaan bekerja untuk efisiensi dalam operasional di semua lini dan departemen. Kunci keberhasilan adalah mengeksekusi secara efisien di semua aspek termasuk strategi pengadaan, investasi dalam modal kerja, konversi jaraingan dll. Kami sangat percaya bahwa dengan tim yang kuat bahwa Perusahaan memiliki dan dengan dukungan dari para pelanggan, mitra usaha, perusahaan akan mampu memberikan kinerja yang kuat di tahun-tahun mendatang meskipun situasi sulit. Given the state of the economy of the country, we believe the business environment will be challenging in the short to medium term. The increase in prices of essential commodities is affecting people’s purchasing power to spend on non-essential items. In order to be competitive in challenging times like these, the Company is working towards efficiency in its operations across all channels and departments. The key to success would be executing efficiently in all aspects including sourcing strategies, investment in working capital, conversion of footfalls etc. We strongly believe that with a strong team that the Company has and with the continued support of its patrons, business partners, the Company will be able to deliver a robust performance in the coming years in spite of tough situations. Tidak ada perubahan dalam komposisi Dewan Komisaris selama tahun 2014. Pada bulan April 2015, Mr. Rajeev Gopalakrishnan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Komisaris dan kami ingin mengucapkan terima kasih atas kontribusi yang tak ternilai, dukungan dan bimbingan. Persetujuan pengunduran dirinya akan menjadi salah satu agenda Rapat Umum Pemegang Saham mendatang. There was no change in the composition of the Board of Commissioners during the year 2014. In April 2015, Mr. Rajeev Gopalakrishnan resigned from his position as President Commissioner and we would like to thank him for his invaluable contribution, support and guidance. Approval of his resignation will be one of the agenda of the Upcoming General Meeting of Shareholders. Akhir nya, atas nama Dewan Komisaris kami mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham yang terus mendukung Perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kami mengucapkan terima kasih kepada anggota Komite Audit, Direksi yang membantu kita untuk mempertahankan standar tertinggi dari tata kelola perusahaan yang baik di Perseroan. Kami juga ingin menyampaikan penghargaan kami untuk staf perusahaan yang selalu memberikan yang terbaik untuk Perusahaan. Finally, on behalf of the Board of Commissioners we thank the shareholders who continue to support the Company in achieving its goals. We extend our gratitude to the members of the Audit Committee, Board of Directors who assist us to maintain highest levels of good corporate governance in the Company. We also like to express our appreciation for the Company’s staff who always gives their best to the Company. Untuk dan Atas Nama Dewan Komisaris For and on behalf Board of Commissioners Shaibal Sinha Komisaris Commissioner 16 Laporan Tahunan 2014 Annual Report 17 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile Rajeev Gopalakrishnan Presiden Komisaris President Commissioner Beliau bergabung dengan BSO pada tahun 1990 dan masih sampai sekarang. Bapak Gopalakrishnan sebelumnya adalah Direktur Wholesale Channels, Sales & Marketing di Kanada dan Wakil President Direktur Bata India Limited yang membawahi Retail yang termasuk di dalamnya Divisi Flagship, City, toko dan Wholesale. Sebelum bergabung sebagai Managing Director Bata India Limited, pada Oktober 2011, Bapak Gopalakrishnan adalah Managing Director untuk Bata India selama 9 bulan. Sebelum itu, beliau adalah Managing Director Bata Bangladesh Limited selama 1 tahun dan sebelumnya itu beliau adalah Managing Director Bata Thailand selama 3 tahun. Bapak Gopalakrishnan bergelar Sarjana Tekhnik Mekanik dari universitas Kerala. Beliau telah mengikuti beberapa pelatihan dan program dari BSO, seperti: Leader Advanco tahun 2009 di India dan China, Advanco 2006 di Singapura, Advance Retailing Courses – Executive management Programme tahun 2009, Sprint (Retail Course) tahun 1997 and Retailco tahun 1996 di India. Beliau ditunjuk menjadi Presiden Komisaris Perusahaan pada tanggal 27 Juni 2014. He joined Bata Shoe Organization (BSO) in the year 1990 and has since been associated with BSO till date. Mr. Gopalakrishnan has been the Director-Wholesale Channels, Sales & Marketing with Bata International – Canada and Vice President of Bata India Limited in Retail Operations including its Flagship & City, Stores and Wholesale Divisions. Before joining as Managing Director Bata India Ltd,, in October 2011,Mr. Gopalakrishnan was the Managing Director - Bata stores for a period of 9 months with Bata India. Prior to that he was working as the Managing Director of Bata Bangladesh Limited for a period of one year and prior to that as Managing Director for Bata Thailand for a period of 3 years. Mr. Gopalakrishnan holds a Degree of Bachelor of Engineering (Mechanical) from the University of Kerala. Mr. Gopalakrishnan has attended various Courses and Advance Programmes of BSO, viz., Course Leader Advanco 2009 (India/China), Advanco 2006 in Singapore, Advance Retailing Courses – Executive Management Programme 2009 Sprint – 1997 (Retail Course), and Retailco 1996-India. He was appointed as President Commissioner of the Company on June 27, 2014. 18 Laporan Tahunan 2014 Annual Report Jorge Domingo Carbajal Gutierrez Komisaris Commissioner Jorge Carbajal berkebangsaan Peru, pada saat pertama bergabung dengan Bata Shoe Organization (BSO) di Peru menjabat sebagai Manajer Administrasi, yang bertanggung jawab pada fungsi Keuangan dan Akunting. Sejak itu beliau ditunjuk untuk menempati berbagai poisisi senior di berbagai perusahaan Bata termasuk di Peru, Meksiko, Ekuador, Bolivia sebagai Direktur Keuangan (CFO) dan Grup CFO Amerika Latin. Beliau juga pernah menjabat sebagai Managing Director di Sri Lanka dan Malaysia. Pada tahun 2005, beliau ditunjuk sebagai Group Managing Director untuk Bata Emerging Markets wilayah barat dan di tahun 2009 sebagai Presiden Direktur di Bata Emerging Markets untuk Asia & Afrika. Kemudian di tahun 2010, peran beliau dipercaya untuk memegang wilayah Amerika Latin, oleh karena itu beliau bertanggung jawab secara keseluruhan untuk semua operasional bisnis Bata di negara-negara wilayah tersebut (Asia, Afrika & Amerika Latin). Beliau saat ini menjabat sebagai Chief Operation Officer (COO) untuk Perusahaan BSO. Pada bulan Oktober 2008, beliau berhasil menyelesaikan program Advanced Management dari Wharton School, Universitas Pennsylvania, USA. Beliau memegang jabatan Direktur pada beberapa perusahaan Bata dan berkantor di Kuala Lumpur, Malaysia. Beliau ditunjuk sebagai Komisaris Perusahaan semenjak awal tahun 2009, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 26 Februari 2009. Jorge Carbajal, a Peruvian, first joined the Bata Shoe Organization in Peru as the Administration Manager in charge of Finance and Accounting functions. Since then, he has been appointed to various senior positions in Bata companies in Peru, Mexico, Ecuador, Bolivia as Chief Finance Officer (CFO) and Group CFO of Latin America and as Managing Director in Sri Lanka and Malaysia. In 2005, he was appointed as Group Managing Director for Bata Emerging Markets West and in 2009 as President of Bata Emerging Markets for Asia & Africa. Then in 2010 his President role was further extended to also cover Latin America, therefore he is now responsible for the overall operations of the Bata businesses in these regions (Asia, Africa & Latin America). Currently he served as Chief Operation Officer (COO) BSO Company. In October 2008, he successfully completed the Advanced Management Programme by the Wharton School, University of Pennsylvania, USA. He holds directorship on Boards of several Bata companies and is based in Kuala Lumpur, Malaysia. He was appointed as the Commissioner of the Company since the beginning of 2009, through the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on February 26, 2009. 19 Shaibal Sinha Komisaris Commissioner Shaibal Sinha berasal dari India. Beliau adalah seorang Sarjana Commerce (B Com) dari Nagpur University, India dan seorang Chartered Accountant dari Indian Institute of Chartered Accountants, New Delhi, dengan pengalaman lebih dari 25 tahun dalam posisi yang berbeda di bidang Keuangan di India, Timur Tengah, dan Inggris. Sebelum bergabung kembali dengan Bata, beliau bekerja di Reckitt Benckiser (perusahaan multinasional di Inggris yang bergerak di bidang produk rumah tangga dan kesehatan). Beliau bekerja di perusahaan tersebut dan telah menduduki berbagai macam jabatan di bidang keuangan di India dan Inggris. Beliau bergabung di Bata India Limited pada bulan November 2004 yang bertempat di Gurgaon, India dan bekerja sampai dengan September 2010. Pada tahun 2010, beliau pindah ke JCB India Limited (sebuah perusahaan Multinasional yang begerak di bidang konstruksi dan alat-alat berat) dan telah bekerja di perusahaan tersebut selama 1 tahun, sebelum akhirnya kembali bergabung di Bata pada bulan Oktober 2011. Beliau saat ini menjabat sebagai Group Operational Effectiveness Director untuk Perusahaan BSO. Beliau ditunjuk sebagai Komisaris Perseroan pada pertengahan tahun 2012, melalui Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada 15 Juni 2012. Shaibal Sinha is from India. He is a Bachelor in Commerce (B Com) from Nagpur University, India and Chartered Accountant from the Indian Institute of Chartered Accountants, New Delhi, with more than 25 years of post-qualification experience in different positions in Finance across the globe based out of India, Singapore, United Kingdom and Middle East. Just before joining Bata, he was working with Reckitt Benckiser (a British Multinational dealing in Household, Personal Care, Health and Hygiene products). He worked with them at various levels in finance in India and United Kingdom. He joined Bata India Limited in November 2004 based in Gurgaon, India and worked up to September 2010 as Chief Financial Officer. In 2010, he moved to JCB India Limited (a British Multinational dealing in Construction and Earthmoving equipment) and worked with them for a year as Chief Financial Officer, before rejoining Bata in October 2011 as the Chief Financial Officer of Bata Emerging Market which includes Asia, Africa and Latin America based in Singapore. Currently he served as Group Operational Effectiveness Director for BSO Company. He was appointed as the Commissioner of the Company in middle of year 2012 through the General Meeting of Shareholders held on June 15, 2012. 20 Laporan Tahunan 2014 Annual Report Hanafiah Djajawinata Komisaris Independen Independent Commissioner Sebelum bergabung dengan Bata Indonesia, Bapak Hanafiah Djajawinata mengembangkan karirnya di PT Unilever Indonesia Tbk sebagai Management Trainee pada tahun 1973, dan sejak saat itu beliau menempati berbagai posisi senior pada Divisi Makanan dan Minuman sebelum pindah ke divisi Penjualan dan Pemasaran dan dipromosikan menjadi Sales Director pada tahun 1986. Pada tahun 1991, beliau pindah ke Divisi Personal Care dan menempati posisi sebagai Personal Care Director. Pada periode 1997 sampai 1999, selain menjabat sebagai Personal Care Director, beliau juga bertanggung jawab sebagai Sales Director dan kemudian dipercaya sebagai Customer Care Director pada tahun 1999, bertanggung jawab atas manajemen layanan pelanggan di semua divisi, yang mencakup fungsi penjualan dan distribusi, sekaligus bertanggung jawab atas manajemen juga atas Corporate Affair. Pada tahun 2000 beliau fokus pada jabatannya sebagai Customer Care Director sampai dengan pensiun dari PT Unilever Indonesia Tbk. di tahun 2003. Pada tahun 2004 sampai dengan 2006 beliau bergabung dengan PT. Tempo Scan Pacific Tbk sebagai Executive Vice President dan kemudian beliau bergabung dengan PT Sepatu Bata Tbk. sebagai anggota Komite Audit pada tahun 2006 sampai dengan 2009. Bapak Hanafiah mempunyai gelar Master dalam Food Technology dari School of Chemical Engineering, University of New South Wales, Australia dan saat ini beliau adalah anggota Komisaris Independen PT Arnotts Indonesia. Beliau ditunjuk sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2010, tepatnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 27 Mei 2010. Prior to joining Bata Indonesia, Mr. Hanafiah Djajawinata developed his career at PT Unilever Indonesia Tbk as Management Trainee in 1973. Since then he has been appointed to various positions in Foods & Drinks Division before he was transferred to Sales and Marketing Division and promoted as Sales Director in 1986. In 1991, he was transferred to Personal Care Division as Personal Care Director. In the period of 1997 until 1999, besides holding position as Personal Care Director he was also in charge as Sales Director and appointed as Customer Director in 1999, responsible for the Customer Management & Services process across all divisions, incorporating the functions of Sales and Distribution, and also responsible for Corporate Affairs. In 2000, he concentrated himself as Customer Care Director until he retired from PT Unilever Indonesia Tbk in 2003. In 2004 until 2006 he joined PT Tempo Scan Pacific Tbk as Executive Vice President and then he joined PT Sepatu Bata Tbk as a member of Audit Committee during 2006 until 2009. Mr. Hanafiah has a Master Degree in Food Technology from School of Chemical Engineering, University of New South Wales Australia and currently he is a member of Independent Commissioner PT Arnotts Indonesia. He was appointed as Commissioner in 2010 through the General Meeting of Shareholders held on May 27, 2010. 21 Farid Harianto Komisaris Independen Independent Commissioner Bpk. Farid Harianto adalah seorang ekonom dibidang keuangan. Terakhir beliau menjabat sebagai staf khusus Wakil Presiden Republik Indonesia (2009-2014). Beliau juga pernah menjabat sebagai penasehat Gubernur Bank Indonesia dan Kepala Tim Penyelesaian masalah Bank Indover (2008-2013). Beliau adalah anggota Dewan Komisaris PT Unggul Indah Cahaya Tbk., PT. Lippo Karawaci Tbk., dan PT Toba Bara Sejahtera Tbk, serta sebagai anggota Komite Pengawas Risiko PT. Bank Internasional Indonesia Tbk. Bapak Farid Harianto memiliki gelar sarjana teknik elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB, 1975), Indonesia. dan gelar master (1988) dan Ph.D. dari University of Pennsylvania / Wharton School (1989). He is an economist with expertise in finance. He served as a special staff to the Vice President of the Republic of Indonesia (2009-2014) and was also an advisor to the Governor of Bank Indonesia and head of BI’s Resolution Team for Indover Bank (2008-2013). He serves as a member of the Board of Commissioners of PT Unggul Indah Cahaya Tbk., PT Lippo Karawaci Tbk. and PT Toba Bara Sejahtera Tbk. and serves as a member of the risk oversight committee of Bank International Indonesia Tbk. Mr. Farid Harianto has a bachelor degree of electrical engineering from Institut Teknologi Bandung (ITB; 1975), Indonesia, and his masters (1988) and Ph.D. from the University of Pennsylvania / Wharton School (1989). 22 Laporan Tahunan 2014 Annual Report 23 by 24 Laporan Tahunan 2014 Annual Report Laporan Direksi Board of Directors’ Report Pemegang Saham Yang Terhormat, Dear Shareholders, Kinerja Perusahaan Company Performance Pada tahun 2014, meskipun kondisi pasar yang kurang menguntungkan terutama selama kuartal terakhir, Perusahaan tetap menunjukan kinerja yang baik. Perusahaan terus menerapkan strategi dengan memperluas jaringan dan membuka 66 toko baru pada tahun 2014. Manajemen berkeyakinan bahwa pasar Indonesia memiliki potensi yang baik dalam jangka panjang dan Perusahaan terus memasuki pasar baru yang ada di negara ini. In 2014, despite unfavorable market conditions especially during the last quarter, the Company performed well. Company continues to implement its strategy of expanding its footprint and opened 66 new stores in 2014. Management believes that Indonesian market has got good potential in the long term and the Company continues to tap new markets in the Country. Dalam rangka meningkatkan pelayanan pelanggan, Perusahaan juga melakukan sejumlah inisiatif. Perusahaan menyadari bahwa sepatu merupakan bagian dari industri fashion. Ini adalah upaya kita yang terusmenerus untuk meningkatkan koleksi produk dengan mengikuti selera pelanggan yang terus berubah dan tren fashion terbaru. In order to improve customer service, the Company is taking a number of initiatives. Company is aware that footwear is a part of the fashion industry. It is our constant endeavor to keep on improving the collection of merchandize to keep pace with the constantly changing tastes of our esteemed customers and the latest fashion trends. Pelaksanaan penjualan sangat penting dalam mengubah banyak pelanggan yang datang ke gerai kami. Menyadari hal ini, Perseroan melakukan program pelatihan rutin kepada staf penjualan untuk meningkatkan keterampilan mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk melayani pelanggan lebih baik. Bahkan, Perseroan telah melakukan investasi dalam bentuk Akademi Pelatihan Retail (Retail Academy Training-RTA) dengan infrastruktur dan peralatan yang paling modern di mana pelatihan tersebut dilakukan. Execution of sales is very critical in converting the footfalls in our stores. Recognizing this, the Company conducts frequent training programs for frontline sales staff to enhance their skills. This enables them to serve the customer better. In fact, the Company has invested in an in-house Retail Training Academy (RTA) with most modern infrastructure and equipment where such trainings are conducted. Menjadi bagian dari industri fashion, Perusahaan terus memodel ulang toko lama dengan furnitur terbaru dan desain toko yang modern. Kami juga menyadari bahwa sekarang ini adalah era digital. Kami memperkuat kehadiran kami di dunia digital seperti Facebook, Google+, Twitter dll Kami juga bermitra dengan retailer online yang sekarang menjual produk kami. Kami berharap bisa bekerjasama dengan lebih banyak pengecer online dan perusahaan pasar online, bagi mereka untuk dapat menjual produk-produk kami dalam waktu dekat. Being a part of the fashion industry, Company continues to remodel its old stores with the latest furniture and modern store designs. We also realize that this is the digital age. We are strengthening our presence in the digital world like Facebook, Google+, Twitter etc. We have also partnered with online retailer in the Country who are now selling our products. We hope to tie up with more online retailers and online marketplace companies, for them to able to sell our products in the near future. Pada akhir 2014, pendapatan Perseroan mencapai Rp1,008 triliun dibandingkan tahun lalu Rp902,4 miliar; meningkat 12% dibandingkan tahun lalu. Laba Sebelum Pajak meningkat sebesar 55% dari Rp63,7 miliar menjadi Rp98,9 miliar. Laba bersih Perseroan meningkat sebesar 59% menjadi Rp70,8 miliar pada tahun 2014, dibandingkan dengan Rp44,4 miliar pada tahun 2013. At the end of 2014, the Company’s revenue reached Rp1.008 trilion compared to last year Rp902.4 Billion; an increase of 12% compared to last year. Profit Before Tax increased by 55% from Rp63.7 Billion to Rp98.9 billion. The Company’s net income rose by 59% to Rp70.8 billion in 2014, compared to Rp44.4 billion in 2013. 25 Laporan Direksi Board of Directors’ Report Prospek Usaha Business Prospects Industri alas kaki adalah bisnis yang sangat menjanjikan di Indonesia. Jumlah penduduk yang besar dan peningkatan pendapatan per kapita menciptakan prospek bisnis yang baik dalam jangka panjang. Namun, naiknya harga barang-barang penting seperti makanan, bahan bakar dan lain-lain yang mempengaruhi pengeluaran konsumen. Hal ini memberikan dampak negatif terhadap industri fashion termasuk industri alas kaki. Lebih dari itu, depresiasi Rupiah Indonesia selama beberapa kuartal terakhir ini berdampak negatif terhadap margin operasional bagi Perusahaan, seperti Perusahaan kita yang juga mengimpor produk dari luar Indonesia. The footwear industry is a very promising business in Indonesia. Large population and increasing per capita income creates good business prospects in the long term. However, recent rise in the prices of essential goods like food items, fuel etc. are affecting the disposable income in the hands of the consumers. This has adverse impact on the fashion industry including the footwear industry. Further the depreciation of Indonesian Rupiah over the last few quarters is adversely impacting the operating margin for a Company like ours which also imports products from outside Indonesia. Namun, kami cukup positif tentang prospek bisnis jangka panjang di negara ini. Fokus kami sekarang adalah untuk lebih efisien dalam kegiatan operasional, sementara kami terus semangat untuk melayani pelanggan kami dengan lebih giat dan semangat lagi. Kami berencana untuk menawarkan solusi yang lebih kepada pelanggan kami di bawah satu atap. Oleh karena itu kami menambahkan lebih banyak artikel non-sepatu seperti aksesoris (tas, ikat pinggang, dompet dll) dalam koleksi kami di tokotoko. Menyadari potensi pasar yang signifikan pada perlengkapan industri, Perusahaan telah memasarkan sepatu industri, yang dimulai baru-baru ini. However, we are quite positive about the long term business prospects in the Country. Our focus now is to have more efficiency in the operations whilst we continue to pursue our passion to serve our customer with even more vigor and zest. We plan to offer to more solutions to our customers under a single roof. Therefore we are adding more non-footwear articles like accessories (bags, belts, wallets etc.) in our collection at the stores. Recognizing the significant potential market of industrial solutions, the Company is laying more emphasis on the industrial shoes channel, which was started recently. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Kami sangat percaya bahwa salah satu faktor penting dalam menjalankan Perusahaan yang sukses adalah dengan memiliki peraturan yang kuat dalam tata kelola Perusahaan. Perusahaan telah memiliki Kode Etik yang harus ditaati oleh semua karyawan. Selain itu, Perusahaan juga memiliki Kode Etik terhadap mitra bisnis yang juga harus mereka dipatuhi. We strongly believe that one of the important factors to run a successful company is having strong policies of corporate governance. Company has a Code of Ethics which has to be followed by all its employees. Company also has a code of conduct for our business partners, which they must follow. Perusahaan mengakui bahwa sebagai Perusahaan yang baik, ia harus memberikan kontribusi pada masyarakat juga. Perusahaan berkomitmen untuk ikut mengangkat anak-anak kurang mampu melalui Program Anak Bata (BCP). Melalui kegiatan ini, kami berusaha untuk menyentuh kehidupan masyarakat dengan cara yang positif yang merupakan bagian terpenting dari lingkungan dan masyarakat dimana Perusahaan kami beroperasi. 26 Company recognizes that as a good Corporate Citizen, it must contribute to the Society as well. Company is committed to the cause of uplifting the under privileged children through the Bata Children Program (BCP). Through these activities, we strive to touch the lives of the people in a positive manner who are the most important part of the environment and the society that we operate in. Laporan Tahunan 2014 Annual Report Kami ingin berterimakasih kepada seluruh pelanggan, pemasok, distributor, mitra bisnis dan pemegang saham atas kepercayaan dan kontribusinya kepada kita selama tahun 2014. Akhirnya, kami ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Dewan Komisaris, Komite Audit, manajemen dan seluruh karyawan atas kontribusi kepada Perusahaan. We would like to thank all our customers, suppliers, distributors, business partners, and shareholders for their trust and contribution to us during 2014. Finally, we would like to express our appreciation and gratitude to the Board of Commissioners, Audit Committee, management and all employees for their contribution to the company. Kami berharap dengan kepercayaan dan keyakinan; kita dapat terus mencapai kinerja yang lebih baik di masa depan. We look forward with trust and confidence; we can continue to achieve the better performance in the future. Untuk dan Atas Nama Direksi For and behalf of Board of Directors Muhammad Imran Malik Presiden Direktur President Director 27 Profil Direksi Board of Directors’ Profile Muhammad Imran Malik Presiden Direktur President Director Beliau memulai kariernya sebagai Sales Management Trainee pada tahun 1991 di Bata Pakistan Limited. Pada 1992, beliau menjadi District Manager dan pada 1999 dipromosikan menjadi Brand Manager Bubblegummers. Di tahun 2000, beliau ditunjuk untuk memegang peranan penting sebagai Regional Manager (Utara/Selatan) dan selanjutnya diangkat sebagai Stores Operations Manager pada 2001, hingga menjadi Retail Manager pada tahun 2005. Beliau juga memegang tugas sebagai Retail Manager pada tahun 2007 di Futura Footwear limited (Afrika Selatan). Beliau menjadi Managing Director Bata Pakistan Limited pada tahun 2008. Berikutnya di Januari 2013, beliau bergabung di PT Sepatu Bata Tbk sebagai Presiden Direktur. Pada awal tahun 2015, beliau dipromosikan menjadi Group Managing Director untuk kawasan Asia-Pasifik. Muhammad Imran Malik memegang gelar Master di bidang Business Education (1989) dan Master di Bidang Ekonomi (1987) - kedua gelar tersebut diperolehnya dari University of the Punjab, Lahore, Pakistan; Beliau juga telah banyak mengikuti seminar-seminar dan konferensi internasional di beberapa belahan dunia (Kanada, Amerika Serikat, Eropa, dan Singapura) yang berhubungan dengan beragam kemampuan dan pendalaman tentang pasar internasional. Beliau telah menjadi anggota dari lembaga Pakistan Business Council dan lembaga terkemuka lain seperti Chamber of Commerce and Overseas Chamber. He started his career as Sales Management Trainee in 1991 in Pakistan at Bata Pakistan Limited. In 1992 he became District Manager and in 1999 was promoted as Bubblegummers Brand Manager. In 2000 he was assigned higher responsibilities as Regional Manager (South/North) and later promoted as Stores Operations Manager in 2001 then became Retail Manager in 2005. He also performed duties as Retail Manager in 2007 at Futura Footwear Limited (South Africa). He became Managing Director of Bata Pakistan Limited in 2008. He joined PT Sepatu Bata Tbk as President Director in January 2013. In the beginning of 2015, he was appointed as Group Managing Director for Asia-Pacific region. Mr. Muhammad Imran Malik holds Master Degree in Business Education (1989), Master Degree in Economics (1987) – both from University of the Punjab, Lahore, Pakistan; having attended many workshops and international conferences in different parts of the world (Canada, U.S.A., Europe and Singapore) as well as possesses diversified skills and exposure to international markets. He has been the member of Pakistan Business Council and premiere institutes including Chamber of Commerce and Overseas Chamber. 28 Laporan Tahunan 2014 Annual Report Fabio Bellini Direktur Director Beliau memulai karirnya sebagai perancang di renato Bellini Atelier, di Stra Padova, Italia di mana mereka menyediakan koleksi busana ke Rangoni (Florence), Pancaldi (Bologna), M2 (Roma), dsb. Pada tahun 1990, beliau pindah ke Indonesia untuk menjadi stylist di Ajimex Trading Company yang menyuplai sepatu untuk merk Jerman seperti Quelled an Karstadt. Beliau pindah ke Apple Green pada tahun 1992 sebagai stylist dan Q.C. dan membuka pasar ekspor baru ke Eropa dan Kanada. Beliau bergabung dengan PT Sepatu Bata Tbk. mulai tahun 1999 dan beliau dipromosikan menjadi Direktur Perseroan pada tahun 2008. Pada periode tersebut beliau membuat beberapa proyek penting seperti Airsupply 1.200.000 pasang terjual, Universal 600.000 pasang terjual, Lendmark 500.000 pasang terjual dan masih terus berlangsung sampai sekarang, dan proyek terakhir Motorsandal telah terjual 300,000 pasang dan masih berlangsung sampai sekarang. Pada tahun 2005 beliau menjadi Regional Shoe Innovation Center Manager yang mensuplai model-model terbaru untuk diekspor ke perusahaan-perusahaan afiliasi di Bata. Tahun 2014, beliau juga menjadi Sourcing Manager untuk Bata East yang meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand dan Singapura. Tanggung jawab beliau untuk menciptakan pemasok Bata East dalam skala ekonomis. Tahun 2015 beliau dipromosikan menjadi Product Developer Manager untuk Bata BSO Manufacturing dimana tanggung jawabnya adalah untuk mengimplementasikan projek yang sama per katagori di berbagai negara. Mr. Bellini started his career as designer at Renato Bellini Atellier, in Stra padova, Italy where they supply fashion collection to Rangoni (Florence), Pancaldi (Bologna), M2 (Roma) etc. In 1990, he was relocated to Indonesia to become Stylist in ajimex Trading Company who was supplying shoe to German’s brand as Quelle and Karstadt. He moved to Apple Green in 1992 as Stylist and Q.C. and opened new export market to north Europe and Canada. He joined PT. Sepatu Bata Tbk. starting in 1999 and he was promoted as Director of the Company in 2008. During this period he created some important project such Airsupply 1,200,000 pairs sold, Universal 600.000 pairs sold, Lendmark 500.000 pairs sold and still active, the latest project Motorsandal already sold 300.000 and still active. In 2005 he became Regional Shoe Innovation Centre Manager supplying new styles through the Export to our sister company in the Group. In 2014 was Sourcing Manager for the Bata East, (Indonesia, Malaysia, Thailand and Singapore). his job was to create an economic of scale with Bata East Suppliers. In 2015 is promoted to Product Developer Manager for Bata BSO Manufacturing where his job is to implement same projects in multiple Companies per category. 29 Profil Direksi Board of Directors’ Profile Solaiappan Mariappan Direktur Director Bapak Solaiappan Mariappan bergabung dengan Bata Shoe Organization di Malaysia sebagai bagian dari Departemen Merchandising pada tahun 1975 dan karirnya meningkat saat beliau diangkat menjadi Export Manager, kemudian dipercaya sebagai Wholesale Manager di perusahaan tersebut. Pada bulan Juni 2000, beliau bergabung dengan Bata Indonesia sebagai Export Manager selama empat tahun sebelum beliau bergabung dengan Bata China sebagai Business Liaison Manager pada tahun 2004 sampai 2010, di mana beliau bekerja secara luas dengan bisnis Bata di seluruh dunia dan dengan para pemasok utama alas kaki. Bapak Solaiappan mempunyai gelar Diploma di bidang Export Marketing Management dari Market Development Institute Geneva di Kuala Lumpur, Malaysia. Beliau juga telah menyelesaikan seminar Export Marketing dan Trade Information di Malaysia, pelatihan Marketco di Kanada, dan pelatihan Shoecon di Italia. Bapak Soaliappan bergabung kembali dengan Bata Indonesia di tahun 2010 sebagai Direktur dan berkantor di Jakarta, Indonesia, dengan membawa pengalaman beliau selama 40 tahun bekerja di bidang penjualan non-retail. Beliau ditunjuk sebagai Direktur Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2010. Mr. Solaiappan Mariappan joined the Bata Shoe Organization in Malaysia in the Merchandising Department in 1975 and later in his career rose to hold the positions of export manager and then wholesale manager in that company. From June 2000 he joined Bata Indonesia as Export Manager for four years before he joined Bata’s China operations as Business Liaison Manager from 2004 to 2010 in which he worked extensively with Bata’s business operations around the world and with the major footwear suppliers. Mr. Solaiappan holds a Diploma in Export Marketing Management from Market Development Institute Geneva in Kuala Lumpur, Malaysia. He has also completed a Seminar on Export Marketing and Trade Information in Malaysia, Marketco course in Canada, and Shoecon course in Italy. Mr. Solaiappan rejoined Bata Indonesia in 2010 as Director of Commerce based in Jakarta, Indonesia, bringing with him 40 years of experience in non-retail sales. He was appointed as Director of the Company through the General Meeting of Shareholders in 2010. 30 Laporan Tahunan 2014 Annual Report Ricardo Lumalessil Direktur Director Ricardo Lumalessil bergabung dengan PT Sepatu Bata Tbk pada bulan Januari 2011 sebagai Manajer Sumber Daya Manusia. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, Beliau bekerja di sebuah perusahaan bidang agrobisnis dan perkebunan dengan posisi terakhir sebagai Associate Director Human Resources. Selain itu, beliau juga mempunyai pengalaman sebagai konsultan yang berfokus pada Program Produktivitas Kerja untuk beberapa perusahaan besar yang ada di Indonesia. Bapak Ricardo Lumalessil berkewarganegaraan Indonesia dan memperoleh gelar Sarjana dari Institut Sains & Teknologi – Jakarta. Pada tahun 1998 beliau memperoleh dua sertifikasi keahlian: Certified Productivity Specialist dari Association of Productivity Specialist – New York dan Certified Behavior Trainer Specialist dari IMPAC University – Punta Gorda Fl. Sampai sekarang beliau masih menjadi anggota Asosiasi Spesialis Producktivitas yang berkantor di New York. Beliau ditunjuk sebagai Direktur Perusahaan pada tahun 2011, melalui Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada 1 Juni 2011. Ricardo Lumalessil joined PT Sepatu Bata Tbk in January 2011 starting as Human Resources Manager. Prior to joining Bata, he worked with an agro business and plantation company and was assigned as Associate Director Human Resources. In addition to that, he also has some experiences as consultant which focused on the Work Productivity Program for some big companies in Indonesia. Mr. Ricardo Lumalessil holds his Bachelor degree from National Institute of Science & Technology – Jakarta, Indonesia. In 1998, he obtained two certifications of expertise: Certified Productivity Specialist from Association of Productivity Specialist – New York and Certified Behavior Trainer Specialist from IMPAC University – Punta Gorda Fl. He also become the Member of Association of Productivity Specialist (APS), New York. He was appointed as Director of the Company in the year 2011, through the General Meeting of Shareholders held on June 1, 2011. 31 Profil Direksi Board of Directors’ Profile Pierluigi Pontecorvo Direktur Director Beliau berkebangsaan Italia. Beliau bergabung dengan PT. Sepatu Bata Tbk setelah bekerja untuk Perusahaan fashion retail terbesar di Italia yang memberikannya banyak pengalaman dibidang retail dimana beliau bertanggung jawab sebagai Direktur Area selama lebih dari 10 tahun. Di perusahaan tersebut, beliau memimpin manajemen operasional lebih dari 40 toko dengan rata-rata ukurannya sekitar 2.000 M2 dan lebih dari 100 juta Euro penjualan. Sebelumnya beliau menjadi Direktur Toko dan berpengalaman dibidang manajemen retail dengan tanggung jawab dalam manajemen toko dan membangun merek pelanggan dengan maksud untuk membangun merek dilingkungan unggulan. Beliau telah mengikuti berbagai kursus dan pelatihan yang memberinya banyak keahlian dan pengalaman di bidang industri retail.Beliau ditunjuk sebagai Direktur Perusahaan pada tahun 2012 melalui Rapat umum Pemegang Saham pada tanggal 15 Juni 2012. Italian nationality. He joined PT Sepatu Bata Tbk after serving the largest retail fashion company in Italy which giving him an extensive experience in retail by serving as Sales Area Director for more than 10 years. At that company, he led the operation management of more than 40 stores with an average size of around 2,000 square meters each and more than 100- million Euro turnover generated. He previously served as Store Director and was experienced in retail management with responsibilities in store management and customer’s image building with a view to build a brand value in flagship environment. He was attended various courses and training which giving him skills and experiences in retail industry. He was appointed as the Director of the Company in the year 2012, through General Meeting of Shareholders held on June 15, 2012. 32 Laporan Tahunan 2014 Annual Report Hatta Tutuko Direktur Director Hatta adalah seorang profesional di bidang keuangan dengan berbagai pengalaman internasional yang memulai karirnya di PT. Sepatu Bata Tbk pada tahun 1998 sebagai Manajer Akuntansi. Pada tahun 2004, beliau diangkat menjadi Chief Accountant. Kemudian pada tahun 2008, beliau dipromosikan menjadi Direktur Keuangan Bata SriLanka hingga akhir 2013, dan kembali bergabung dengan PT Sepatu Bata Tbk sebagai Kepala Bagian Audit Internal. Kemudian Beliau menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Keuangan hingga Agustus 2014. Saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko. Sebelum bergabung dengan PT. Sepatu Bata Tbk, Hatta berpengalaman baik di institusi pemerintah maupun swasta. Beliau adalah seorang Charter Accountant dan memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia. Hatta is a professional in core financial functions, with cross-cultural experiences who started his carrier in PT Sepatu Bata Tbk. in 1998 as Accounting Manager. In 2004, he was appointed as Chief of Accountant. Then In 2008, he was promoted as Finance Director of Bata Sri Lanka until end of 2013, and he rejoined to PT. Sepatu Bata as Head of Internal Audit. Then, he served as Acting of Finance Director until August 2014. Currently, he served as Director of Compliance and Risk Management. Prior joining to PT. Sepatu Bata Tbk, Hatta had served in both, government and private institutions. Mr. Hatta is a Chartered Accountant and holds a Bachelor Degree of Accountancy from University of Indonesia. 33 Karyawan Perusahaan Company’s Employees Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resources Management Sejalan dengan Visi Perusahaan dalam bidang Sumber Daya Manusia tahun 2012 - 2017, Perusahaan telah menjalankan beberapa program untuk meningkatkan profesionalisme dan kecakapan karyawan dan manajer toko. Tahun 2014, Perusahaan menekankan kepada peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Passion To Serve merupakan program terbaru dari Perusahaan yang ditujukan untuk hal tersebut. Program ini telah dijalankan di beberapa area dan akan diterus dijalankan ke area lain. In line with the Company’s Vision in Human Resources 2012 – 2017, Company has been implemented several program to improve the employee and store manager’s professionalism and capability. In 2014, Company emphasisi on the improvement of customer services quality. Passion To Serve is the latest program from Company which is aimed for that program. This program has been implemented in some areas and will be continued in other areas. Sampai dengan akhir tahun 2014, jumlah karyawan Perusahaan adalah sebanyak 990 At the end of year 2014, total number of Company is 990 employees. Karyawan Berdasarkan Umur Number of Employees Based on Age Karyawan Berdasarkan Jabatan Number of Employees Based on Position No 1 2 3 4 5 6 7 Umur/Age Total < 25 th 26 - 30 th 31 - 35 th 36 - 40 th 41 - 45 th 46 - 50 th > 50 th 309 242 195 105 75 46 18 Total 990 No 1 2 3 4 5 Jabatan/Position Total Direktur/ Director Manajer/Manager Pengawas/Supervisor Staf/Staff Pekerja Langsung/Direct Labour Total 6 40 24 514 406 990 514 th : year 24 309 40 18 46 75 6 406 105 990 990 195 242 < 25 th 26 - 30 th 31 - 35 th 41 - 45 th Direktur/Director Pengawas/Supervisor 36 - 40 th 46 - 50 th Manajer/Manager Staf/Staff Pekerja Langsung/Direct Labour > 50 th Jumlah Peserta Pelatihan Karyawan Number of Employees Training Participants Lokasi Pelatihan Karyawan Location of Employees Training No 1 2 34 Keterangan Jumlah No Keterangan 2014 Lokal Overseas 18 2 Total 20 1 2 Jumlah 2014 Lokal Overseas 936 7 Total 906 Laporan Tahunan 2014 Annual Report Komposisi Karyawan berdasarkan Level Pendidikan Employee composition based Education level No. Pendidikan/ Education Jabatan/Position S2 S1 D3 SLTA 1 Direksi/Director 2 3 1 0 2 Manager/Manajer 9 25 5 1 3 Pengawas/Supervisor 0 1 3 18 4 Staf/ Staff 8 124 47 280 5 Pekerja Langsung/ Direct Labour 0 Jumlah/Total 19 0 1 314 153 57 613 Pelatihan Karyawan Employees Training PT Sepatu Bata Tbk. berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan karyawan dan manajer toko dengan mengadakan beberapa pelatihan. Tahun 2014, Perusahaan mendirikan Bata Retail Academy yang berfokus untuk meningkatkan kemampuan manajer toko dan pramuniaga dalam manajemen toko termasuk didalamnya pelayanan kepada pelanggan. Beberapa pelatihan yang diadakan seperti : Pelatihan operasional toko (Storemanco), Pelatihan Dasar-dasar penjualan (Basalco), Pelatihan Passion To Serve Training, Visual Merchandising, Train the Trainer dll. PT Sepatu Bata Tbk. committed to improve employees and store manager’s skill by conducting some trainings. In 2014, Company build Bata Retail Academy which focuses to improve store manager and sales staff in store managements including customer services. Some training conducted such as : Storemanco, Pelatihan Basalco, Passion To Serve Training, Visual Merchandising, Train the Trainer etc. 35 Komposisi Saham Share Compisition Laporan Kepemilikan Saham per 31 Desember 2014 yang mencapai 5% atau lebih dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh The Sha reholder Composition As of 31 December 2014 that Achieved 5% or More from the Issued and Fully Paid Capital No Nama/Name 1 Bafin (Nederland) B.V. 2 Bp2s Singapore Kota/City Jumlah Saham/ Share Composition Kepemilikan/ Ownership (%) Amsterdam, The Netherlands 1.065.269.300 81,94% 67.685.600 5,21% Alamat/Address Prins Bernhardplein 200, 1097 Jb AmsterdamT, The Netherlands 20 Collyer Quay, Tung Centre, 11-01, Singapore 049319 Jakarta Laporan Kepemilikan Saham Oleh Dewan Komisaris/Direksi per 31 Desember 2014 Share Ownership by Commissioners/Directors As of 31 December 2014 No Nama/Name Jabatan/Position Jumlah Kepemilikan Saham/ Share Ownership % 1 Rajeev Gopalakrishnan Presiden Komisaris/ President Commissioner 0 0.00% 2 Shaibal Sinha Komisaris/Commissioner 0 0.00% 3 Jorge Domingo Carbajal Gutierrez Komisaris/Commissioner 0 0.00% 4 Hanafiah Djajawinata Komisaris Independen/Independent Commissioner 0 0.00% 5 Farid Harianto Komisaris Independen/Independent Commissioner 0 0.00% 6 Muhammad Imran Malik Presiden Direktur/President Director 0 0.00% 7 Fabio Bellini Direktur/Director 0 0.00% 8 Solaiappan Mariappan Direktur/Director 0 0.00% 9 Ricardo Lumalessil Direktur/Director 0 0.00% 10 Pierluigi Pontecorvo Direktur/Director 0 0.00% 11 Hatta Tutuko Direktur/Director 0 0.00% Daftar Komposisi Pemilik Saham per 31 Desember 2014 List of Shareholders Composition as of 31 December 2014 Jumlah/Composition Status Pemilik/Owner Status Jumlah Pemilik Saham/ Number of Share Owner Jumlah Saham/ Number of Shares % Kepemilikan/ Ownership 553 0 0 14 4 48.029.100 0 0 481.300 120.800 3,69% 0.00% 0.00% 0,04% 0,01% 571 48.631.200 3,74% 11 13 0 1.832.500 1.249.536.300 0 0,14% 96,12% 0.00% 24 1.251.368.800 96,26% Pemodalan Nasional / National Investor Perorangan/ Individual Yayasan Dana Pensiun / Pension Foundation Asuransi / Insurance Perorangan Terbatas / Limited Liability Co. Lain-lain / Others Sub Total Pemodalan Asing / Foreign Investor Perorangan Asing / Individual Badan Usaha Asing / Foreign Business Entity Lain - lain / Others Sub Total 36 Laporan Tahunan 2014 Annual Report Kinerja Saham Share Performance Tahun/Year 2013 Jumlah Saham Beredar Number of outstanding share Periode Period Triwulan I Quarter Triwulan II Quarter Triwulan III Quarter Triwulan IV Quarter Harga Saham/Price (Rp) Volume Volume Kapitalisasi Pasar Market Capitalization (Rp) 55.000 1.500 715.000.000.000 55.000 55.000 3.500 715.000.000.000 850 1.000 1.090 8.550.000 1.417.000.000.000 1.140 1.010 1.060 2.209.500 1.378.000.000.000 Tertinggi Terendah Penutupan Highest Lowest Closing 13.000.000 60.000 55.000 13.000.000 85.000 1.300.000.000 1.300.000.000 Harga/Price 90,000 80,000 70,000 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 Perusahaan melakukan Pemecahan saham sejak September 2013 dari Nilai Nominal Rp1.000 menjadi Rp10, sehingga total jumlah saham beredar juga bertambah dari 13.000.000 saham menjadi 1.300.000.000 saham 85,000 85,000 85,000 55,000 55,000 55,000 55,000 1,090 1,070 1,050 Company conducted Stock Split since September 2013 from par value Rp1,000 to Rp10, so that the number of outstanding share is changed from 13.000.000 share to 1.300.000.000 shares. 1,050 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Harga/ Price Tahun/Year 2014 Periode Period Triwulan I Quarter Triwulan II Quarter Triwulan III Quarter Triwulan IV Quarter Jumlah Saham Beredar Number of outstanding share Harga Saham/Price (Rp) Volume Volume Kapitalisasi Pasar Market Capitalization (Rp) Tertinggi Terendah Penutupan Highest Lowest Closing 1,300,000,000 1.070 920 960 1.459.000 1.248.000.000.000 1,300,000,000 1.010 905 995 1.135.300 1.293.500.000.000 1,300,000,000 1.050 905 985 381.300 1.280.500.000.000 1,300,000,000 1.140 900 1.105 1.302.500 1.436.500.000000 Harga/Price 1150 1100 1050 1000 950 900 850 1105 55,000 55,000 55,000 990 990 995 960 950 955 975 970 1000 985 940 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Harga/ Price 37 INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMA Information of Major Shareholders Per 31 Desember 2014 Per December 31, 2014 Compass Limited 100% Bafin (Nederland) B.V. 81.94% Publik/Public 18.06% PT. Sepatu Bata Tbk. Per 31 Desember 2014, pemegang saham utama Perusahaan adalah Bafin (Nederland) B.V dengan jumlah sebesar 81.94% dari saham Perusahaan, sedangkan selebihnya sebanyak 18.06% dimiliki oleh publik. Bafin (Nederland) B.V. adalah Perusahaan yang dimiliki oleh Compass Limited. Bafin (Nederland) B.V. dan Compas Limited masingmasing adalah entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan. As of December 2014, majority shareholders of the company is Bafin (Nederland) B.V, which owned 81.94 % of the Company’s shares, while the remaining 18.06% is owned by public. Bafin (Nederland) B.V is the Company owned by Compas Limited. Bafin (Nederland) B.V. dan Compas Limited are parent company and ultimate parent company of the company, respectively. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Profession and Institution Nama dan Alamat Jasa yang diberikan Tarif Periode Name and Address Service Tariff Period No 38 1. Biro Administrasi Efek Share Administrasi Bureau Alamat/Address: PT. Blue Chip Mulia Gedung Tempo Pavilion 1, Lt. 8, Jalan H.R. Rasuna Said Kaveling 10, Jakarta 12950 Telp (021) 520-1993, Fax (021) 520-1924 Pemeliharaan data dan Laporan saham Perusahaan periode 2014 Maintain share data and preparing monthly report period 2014 Rp20.047.500 Tahunan Annual 2. PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia Alamat/Address: Gedung Bursa Efek Indonesia, Gedung 1, Lt.5 Jl. Jenderal Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190 Telp (021) 5299-1099, Fax (021) 5299-1199 Penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek Saving and Share transaction settlement Rp10.000.000 Tahunan Annual 3. Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja, firma anggota Ernst & Young, Alamat/Address: Gedung Bursa Efek Indonesia, Gedung 2, Lt.7 Jl. Jenderal Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190 Telp (021) 5289-5000, Fax (021) 5289-4100 Jasa audit atas Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan tahun 2014 Auditing fee period 2014 Rp900.060.000 Audit Periode Juni dan Desember 2014 Audit period June and December 2014 4. Konsultan Hukum Legal Counsel Kartini Muljadi dan Rekan Alamat/Address: Jalan Gunawarman No. 18 Kebayora baru, Jaksel Telp (021) 7279 4535, Fax (021) 7279 4551 Jasa konsultasi hukum dalam penyelenggaraan RUPS termasuk dalam menyiapkan dokumen-dokumen terkait dan hal-hal lain yang dipandang perlu. Legal consulting service for AGM including preparing related documents and other related things. Rp 0 Per kejadian Per case Laporan Tahunan 2014 Annual Report 39 Bab Chapter Pembahasan Manajemen dan Analisis Management Discussion and Analysis Pembahasan Manajemen dan Analisis Management Discussion & Analysis 1. 42 Tinjauan Operational 1. Operational Review Produksi Ada tiga macam tipe produk yang dihasilkan dari produksi, yakni: Injected Plastic, Cemented Closed/Sandal adan DIP (Direct Injection Process). Pencapaian Produksi PT. Sepatu Bata Tbk pada tahun 2014 mencapai 4,6 juta pasang sedangkan tahun lalu memproduksi 4,8 juta pasang. Perusahaan masih bisa ada kesempatan untuk meningkatkan jumlah produksi dikarenakan kapasitas produksi yang bisa mencapai 8 juta pasang. Production There are three type of products from production, which are; Injected Plastic, Cemented Closed/ Sandal adan DIP (Direct Injection Process). Production achievement of PT. Sepatu Bata Tbk. in 2014 reached to 4.6 million pairs while last year was produced 4.8 million pairs. Company still has an opportunity to increase the number of production because the production capacity could reach 8 million pairs. Pendapatan Penjualan PT. Sepatu Bata Tbk meningkat 12% pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013. Pada tahun 2014 Perusahaan berhasil membukukan Penjualan sebesar Rp1,008 triliun, dibandingkan pada tahun 2013 sebesar Rp902 miliar. Penjualan tersebut diperoleh dari pasar domestik sebesar 96% dan pasar ekspor sebesar 4%. Penjualan pasar domestik mengalami kenaikan sebesar 13%, dari Rp857 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp966 miliar pada tahun 2014, sedangkan untuk ekspor mengalami penurunan sebesar 4% dari Rp44 miliar menjadi Rp42 miliar dibandingkan tahun 2013. Sales Sales of PT. Sepatu Bata Tbk increased by 20% in 2014 compared to 2013. In 2014, the Company recorded a sales amounted to Rp1.008 trillion compared to the year 2013 amounting to Rp902 billion. Sales generated from the domestic market amounted 96% and export amounted 4%. Sales from the domestic market increased by 13% from Rp857 billion in 2013 to Rp966 billion in 2014, while Export sales decreased by 4%, from Rp44 billion in 2013 to Rp42 billion in 2014. Profitabilitas Tahun 2014, Perusahaan berhasil meraih kenaikan Profit yang cukup signifikan. Laba sebelum Pajak Perusahaan meningkat sebesar 55%, dari Rp65 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp103 miliar pada tahun 2014. Sejalan dengan itu, pendapatan bersih Perseroan juga meningkat sebesar 59%, dari Rp44 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp70 miliar pada tahun 2014. Profitability In 2014 the Company achieved a significant increase in profit. Company’s Profit Before Tax (PBT) increased by 55%, from Rp65 billion in 2013 to Rp103 billion in 2014. In line with the PBT, Company’s Net Income also increased by 59%, from Rp44 billion in 2013 to Rp70 billion in 2014. 2. Analisis Kinerja Keuangan dalam 2 Tahun Buku terakhir 2. Analysis of Financial Performance for the last 2 years Aset Jumlah Aset mengalami kenaikan sebesar 14%, dari Rp680 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp774 miliar pada tahun 2014. Aset lancar mengalami kenaikan sebesar 13%, sedangkan aset tidak lancar mengalami kenaikan sebesar 16%. Kenaikan aset lancar berasal dari kenaikan pada persediaan, kas dan biaya dibayar di muka. Sedangkan untuk Asset Total assets increased by 14%, from Rp680 billion in 2013 to Rp774 billion in 2014. Current assets increased by 13%, while non-current assets increased by 16%. The increase in current assets is derived from the increase in inventory, cash and prepaid expenses. While for the increase in non-current assets is derived from the increase Laporan Tahunan 2014 Annual Report aset tidak lancar kenaikan berasal dari investasi Perusahaan dalam aset tetap dan penambahan uang jaminan sewa. of Company investment in fixed asset and the refundable deposits. Liabilitas Liabilitas jangka pendek meningkat dari Rp257 miliar menjadi Rp316 miliar, kenaikan sebesar 23%. Sedangkan untuk Liabilitas jangka panjang mengalami kenaikan sebesar 12% dari Rp26 miliar menjadi Rp29 miliar. Secara total, liabilitas mengalami kenaikan sebesar 22% dari Rp283 miliar menjadi Rp345 miliar. Adanya kenaikan ini dikarenakan kenaikan yang terjadi pada utang usaha Perseroan dan pinjaman jangka pendek. Liability Short-term liabilities increased from Rp257 billion to Rp316 billion, an increase of 23%. While for the long-term liabilities increased by 12% from Rp26 billion to Rp29 billion. In total, Liabilities increased by 22% from Rp283 billion to Rp345 billion. The increase is due to increase on the Company’s trade payable and short-term loans. Ekuitas Ekuitas Perseroan mengalami kenaikan sebesar 8% dibandingkan tahun lalu, yakni dari Rp396 pada tahun 2013 miliar menjadi Rp429 miliar pada tahun 2014. Kenaikan ini didapatkan dari laba yang masih belum ditentukan penggunaannya. Sementara itu untuk Modal saham masih sama dikarenakan Perusahaan tidak mengeluarkan saham tambahan di tahun 2014. Equity The Company’s equity increased by 8% compared to last year, which is from Rp396 billion in 2013 to Rp429 billion in 2014. This increase is derived from its Unappropriated Retained Earnings, while for the Share capital is remaining the same as the company do not issue additional share in 2014. Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain dan total laba(rugi) komprehensif Sales, Expenses, Profit (Loss), Other comprehensive income and Total Comprehensive (loss) Pendapatan Perusahaan mengalami kenaikan sebesar 12%, dari Rp902 miliar di tahun 2013 menjadi Rp1,008 triliun di tahun 2014. Untuk beban, Perusahaan telah berhasil menekan biaya penjualan sehingga hanya terjadi kenaikan sebesar 3% dibanding tahun lalu. Akan tetapi masih ada kenaikan dari beban penjualan dan pemasaran serta beban umum dan administrasi. Pada beban penjualan dan pemasaran, biaya sewa toko meningkat cukup signifikan, hal ini dikarenakan Perusahaan membuka toko baru cukup banyak yakni 66 toko dibandingkan tahun lalu yang hanya membuka 53 toko. Dengan keberhasilan Perusahaan dalam menekan biaya penjualan dan kenikan pada beban penjualan dan pemasaran serta beban umum dan administrasi yang tidak signifikan, sehingga Perusahaan mampu membukukan kenaikan laba yang signifikan, yakni kenaikan Laba sebelum pajak sebesar 58% dan Laba bersih sebesar 59%. Company sales increased by 12%, from Rp902 billion in 2013 to Rp1.008 trillion in 2014. For expenses, Company has managed to reduce the cost of sales so that only an increase of 3% compared to last year. But still there is the increase of sales and marketing expenses and general and administrative expenses. In sales and marketing expenses, the cost of rental stores increased significantly, this is because the company opened 66 new stores compared to last year which is only open 53 stores. With the company’s success in reducing the cost of sales and increase in sales and marketing expenses and general and administrative expenses are not significant, so the company is able to achieved a significant increase in profits, the increase in profit before tax of 58% and net profit by 59%. 43 Pembahasan Manajemen dan Analisis Management Discussion & Analysis Arus Kas Total kas neto yang dihasilkan dari aktivitas operasi sebesar Rp62 miliar, terdapat kenaikan sebesar 29% dibandingkan tahun lalu. Kas neto dari aktivitas investasi meningkat sebesar 21% dalam rangka pembelian aset tetap. Kas neto dari aktivitas pendanaan relatif sama dengan tahun lalu. Pada akhir periode 2014, Perusahaan mampu membukukan kenaikan pada kas dan setara sebesar Rp748 juta, dibanding tahun lalu penurunan kas dan setara kas sebesar Rp6 miliar. Cash flows Total net cash provided from operating activities amounted to Rp62 billion, there is an increase of 29% compared to last year. Net cash provided from investing activities increased by 21% in order to purchase fixed assets. Net cash provided from financing activities is relatively the same as last year. At the end of 2014, the Company was able to record an increase in cash and cash equivalents amounted to Rp 748 miliar, compared to last year decrease in cash and cash equivalents amounted to Rp 6 billion. 3. Analisis Tentang kemampuan membayar utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Usaha 3. Analysis of the ability to pay the debt and the level of Collectible Accounts Receivable Rasio lancar Perusahaan pada akhir periode 2014 adalah 1,55 kali sedikit mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yakni sebesar 1,69 kali. Perusahaan berkomitmen untuk memenuhi kewajiban terhadap pemasok maupun kreditur. Piutang usaha Perusahaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp33 miliar dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp39 miliar. The company’s current ratio at the end of 2014 is 1.55 slightly decreased from the previous year which is 1.69. The company committed to meet obligations to suppliers and creditors. Company’s trade receivables per December 31, 2014 amounted to Rp33 billion compared to the year 2013 amounted Rp39 billion. 4. Struktur Permodalan Struktur permodalan merupakan kebijakan manajemen apakah akan menggunakan modal sendiri atau pinjaman/utang baik jangka panjang atau jangka pendek. Pada tahun 2014, struktur permodalan perusahaan terdiri dari utang jangka pendek dan saldo laba dari hasil kegiatan operasi perusahaan. Manajemen secara berkala mereview stuktur permodalan ini dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi yang terjadi. Hal ini dilakukan agar manajemen dapat mengelola resiko dengan baik. 5. Informasi dan Fakta material Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan yang akan berpengaruh secara material terhadap kondisi keuangan maupun kinerja Perusahaan. 6. Prospek Usaha Perusahaan Industri Alas kaki masih sangat menjanjikan di Indonesia. Jumlah penduduk yang besar dan naiknya pendapatan perkapita merupakan peluang bagi Perusahaan untuk bisa meningkatkan pendapatan. 44 4. Capital Structure The capital structure is a management policy whether to use their own capital or borrowing / debt either long term or short term. In 2014, the company’s capital structure consists of short-term debt and retained earnings of the company’s results of operations. Management periodically reviews the capital structure by considering the economic conditions that occurred. So that management can manage its risk well. 5. Information and material facts. There is no information and material facts occurring after the date of the accountant’s report that would materially affect the Company’s financial condition and performance. 6. Company’s business prospects Footwear industry in Indonesia is still very promising. Large population and rising per capita income is an opportunity for the Company to be able to increase revenue. On the other hand, the condition of the Laporan Tahunan 2014 Annual Report Di sisi lain, kondisi perekonomian nasional yang masih kurang kondusif seperti turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, naiknya harga bahan bakar, listrik dan gas menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Akan tetapi kami yakin untuk jangka panjang, bahwa Perusahaan akan bisa menghadapi tantangan ini dengan baik. Perusahaan juga masih menerapkan strategi dengan menjual berbagai macam produk dengan harga yang berbeda untuk level pendapatan yang berbeda, jadi konsumen masih bisa menyesuaikan dengan kemampuan daya belinya. Disamping itu pula, Perusahaan terus berusaha untuk menerapkan efisiensi dalam kegiatan operasinal agar tetap sejalan dengan tujuan Perusahaan yakni memberikan nilai tambah bagi keberlangsungan Perusahaan. 7. Perbandingan pencapaian antara target dengan Pada tahun 2014, Penjualan Perusahaan berhasil melampaui target yang telah ditentukan, yakni Rp983 miliar dengan pencapaian Rp1,008 triliun. Namun, Laba bersih sebelum pajak dan Pendapatan bersih masing-masing 23% dan 21% masih di bawah proyeksi. Perusahaan sudah mempu kembali ke tren pertumbuhan positif baik dari dari sisi penjualan maupun pendapatan. 8. Aspek Pemasaran Perusahaan menjalankan usahanya dibidang industri alas kaki. Untuk itu, Perusahaan harus mempu menangkap pasar dengan strategi marketing yang baik. Perusahaan senantiasa konsisten untuk menciptakan gerai yang menarik dan nyaman, produk yang beraneka ragam dan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. Sejalan dengan perkembangan dunia maya yang pesat, Perusahaan juga sudah bekerja sama dengan toko digital untuk menjual produk-produk Perusahaan. Sebagai hasilnya banyak sekali respon positif terutama dari kalangan kaum muda yang sangat akrab dengan dunia digital. Pada saat-saat tertentu, Perusahaan juga memberikan potongan harga, sehingga bisa menarik pelanggan lebih banyak lagi untuk berbelanja. 9. Kebijakan Dividen Tahun 2014, Perusahaan membukukan laba sebesar Rp70 miliar. Pada bulan Desember 2014, Perusahaan telah membagikan dividen interim dengan nilai sebesar Rp16,16 per lembar saham, national economy that is still unfavorable, such as the decline of the exchange rate against the dollar, rising fuel prices, electricity and gas caused decrease purchasing power. However, we are confident in the long term, that the Company will be able to face this challenge well. The company also is implementing a strategy to sell a wide range of products with different prices for different income levels, so that consumers can still adjust the purchasing power. Besides, the Company continues to strive to implement efficiencies in operational activities in order to keep in line with the Company’s objectives of providing added value to the sustainability of the Company 7. Comparison between target and achievement In 2014, company sales achieved the predetermined target, which is Rp983 billion with Rp1,008 trillion achievement. However, net profit before tax and net income respectively 23% and 21% still below projections. The company has been able to return to positive growth trend both in terms of sales and earnings. 8. Marketing aspect Company carries on business in footwear industry. Therefore the Company must be able to capture the market with a good marketing strategy. The company has always been been consistent for creating interesting and comfortable outlets, diverse products and good quality and reasonable price. In line with the rapid development of the digital world, the Company has also been working with some digital stores to sell the Company’s products. As a result a lot of positive response, especially among the young ages which are very familiar with the digital world. At this moment, the Company also provides discount, so that it can attract more customers to shop. 9. Dividend Policy In 2014, the Company achieved net profit of Rp70 billion. In December 2014, the Company distributed interim dividend with the amount of Rp16.16 per share with total of Rp21 billion. For the final dividend 45 Pembahasan Manajemen dan Analisis Management Discussion & Analysis dan total sebesar Rp21 miliar. Adapun untuk pembagian dividen final untuk tahun 2014 akan ditentukan pada Rapat Umum Pemegang Saham yang akan diadakan pada bulan Juni 2015. Berikut tabel pembagian dividen selama 2 tahun terakhir: period 2014 will be determined at the General Meeting of Shareholders which will be held in June 2015. Dividen Per saham/ Dividend per share Total Dividen / Total Dividend 2013 Interim 15,08 19.604.000.000 2013 Final 13,47 17.511.000.000 2014 Interim 16,16 21.008.000.000 0 0 Tahun/Year *2014 Final *Dividen periode Final 2014 akan ditentukan besarnya pada Rapat Umum Pemegang Saham yang akan di adakan pada bulan Juni 2015 The amount of Final dividend 2014 will be determined by the General Meeting of Shareholders to be held in June 2015. 10. Perubahan Kebijakan Akuntansi Selama tahun 2014, tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang berpengaruh secara material terhadap keuangan Perusahaan. 46 10. Change in Accounting Policy During the year 2014, there are no changes in accounting policies that materially affect to the Company’s financial. Bab Pembahasan Manajemen dan Analisis Tata Kelola Perusahaan Management Discussion Corporate Governance and Analysis Chapter 50 Laporan Tahunan 2014 Annual Report Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Dewan Komisaris Board of Commissioners Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Duties and Resposibilities Of The Board Of Commissioners 1. Mengawasi pengurusan Perusahaan oleh Direksi; 2. Dewan Komisaris masing-masing atau bersama-sama berhak memasuki gedung-gedung, kantor-kantor, dan halaman-halaman yang dipergunakan oleh peseroan; 1. To oversee the management of the Company by the Board of Directors; 2. Individually or as a group, the Board of Commissioners have the rights to enter the buildings, offices, and areas used by the Company; 3. Dewan Komisaris berhak untuk meminta dan menerima semua keterangan yang berkenaan dengan Perusahaan dari Direksi, termasuk dokumen-dokumen serta kekayaan Perusahaan; 3. The Board of Commissioners have a rights to ask and receive all Company’s records from the Board of Directors, including the documents and the Company’s properties; 4. Pada setiap saat Rapat Dewan Komisaris dengan suara terbanyak dapat memberhentikan untuk sementara waktu anggota Direksi dari jabatannya apabila melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan anggaran dasar ini atau merugikan maksud dan tujuan perseroan atau melalaikan kewajibannya. 4. At any time in the Board of Commissioners Meeting, the Board can temporarily discharge the member of the Board of Directors from the responsibility if their conducts are against the Company’s statute; liability to the Company’s objectives; neglect of his/ her responsibilities; 5. Setelah pemberhentian sementara itu, Dewan Komisaris harus mengadakan Rapat Umum Luar Biasa para Pemegang Saham yang harus diadakan dalam waktu 2 (dua) bulan sejak tanggal pemberhentian sementara tersebut dan yang harus diketuai oleh seorang anggota Dewan Komisaris; 5. After temporary discharge, the Board of Commissioners shall hold an Extraordinary Meeting of Shareholders within 2 (two) months since the date of temporary discharge. The meeting shall be led by a member of The Board of Commissioners. Prosedur penetapan anggota Komisaris beserta remunerasinya adalah melalui Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2014, yang menghasilkan keputusan diantaranya mengangkat Bapak Rajeev Gopalakrishnan sebagai anggota baru Dewan Komisaris Perseroan. Dewan komisaris beserta dengan direksi telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali sepanjang tahun 2014 dengan rata-rata kehadiran 50%. The appointment procedure of The Boards of Commissioners and its remuneration is through the General Meeting of shareholders, which were held on June 27, 2014 With result to promote Mr. Rajeev Gopalakrishnan as a new member of The Company’s Board of Commissioner. Board of commissioner and the directors held a meeting 4 times during 2014 with an average attendance of 50%. Nama/ Kehadiran/ Jumlah Rapat/ Attendance Total Meeting Rajeev Gopalakrishnan 1 2 50% JD Carbajal Gutierrez 1 4 20% Shaibal Sinha 0 4 0% Hanafiah Djajawinata 3 4 75% Farid Harianto 4 4 100% Name % Direksi Board of Directors Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Duties and Responsibilities of The Board of Directors Secara umum, tugas dan tanggung jawab Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: In general, the duties and responsibilities of the Board of Directors of the Company are as follows: 51 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 52 1. Bertanggung jawab penuh atas kepengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan; 2. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan misi dan tujuan Perusahaan; 3. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan; 4. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 5. Direksi berhak mewakili Perusahaan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kegiatan, mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perusahaan, serta menjalankan semua tindakan baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan. 1. Fully responsible for managing the Company in the interest and the objectives of the Company; 2. Lead and manage the Company in line with the objectives of the Company; 3. Occupy, maintain, and manage the Company’s assets for the interest of the Company; 4. It is mandatory for each of The Board of Director members to have a good faith, fully responsible for conducting his/her duty, and obey all laws and regulations; 5. The Board of Directors has the right to represent the Company inside and outside the Court with regard to all matters, binding the Company with other parties; conduct all activities with regards to managing the business or ownership. Sedangkan, Tugas dan tanggung jawab masing-masing Direksi adalah sebagai berikut: Meanwhile, the duties and responsibilities of each directors are as follows: 1. Presiden Direktur Secara umum Presiden Direktur bertanggung jawab penuh terhadap operasional Perusahaan dan mengkoordinasikan seluruh fungsi untuk tetap menjalankan strategi yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan Perusahaan. 1. President Director In general, President Director is responsible for the Company’s operations and coordinate all the functions to keep running the strategy that has been determined to achieve the Company’s goal. 2. Direktur Keuangan Direktur Keuangan bertanggung jawab terhadap Divisi Akunting, Keuangan, Legal, MIS (IT), dan Impor. Direktur Keuangan bertanggung jawab dalam merencanakan, mengelola, mengendalikan dana Perusahaan sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan Perusahaan dan mengelolanya dengan baik. 2. Finance Director Finance Director is responsible for the Division of Accounting, Finance, Legal, MIS (IT), and Import. Finance Director is responsible for planning, managing, and controlling the Company’s funds to meet all the needs of the Company and to manage it well. 3. Direktur Retail Direktur Retail bertanggung jawab terhadap Divisi Retail, Store Design, Real Estate, Merchandising dan Supply Chain. Direktur Retail bertugas dalam membuat perencanaan dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang sesuai dan efektif. 3. Retail Director Retail Director is responsible for the Retail Division, Store Design, Real Estate, Merchandising and Supply Chain. Retail Director in charge of planning and implementing appropriate and effective marketing strategies. 4. Direktur Shoe Innovation Centre Direktur Shoe Innovation Centre bertanggung jawab terhadap Divisi Shoe Innovation Centre yang bertugas untuk membuat desain-desain produk yang sesuai dan bisa di terima sesuai dengan kondisi pasar terkini. 4. Shoe Innovation Centre Director Shoe Innovation Centre Director is responsible for the Division Shoe Innovation Centre which served to create suitable product designs which suitable product and can be accepted in accordance with latest market conditions. 5. Direktur Komersial Direktur Komersial bertanggungjawab terhadap divisi Wholesale and Ekspor. Divisi Wholesale bertugas dalam memasarkan produk ke pasar lokal yang berupa institusi dan beberapa agen yang telah 5. Commerce Director Commercial Director is responsible for Wholesale and Export division. Wholesale Division in charge of marketing the product to the local market which are institutions and several agents that have been Laporan Tahunan 2014 Annual Report ditunjuk, sedangkan untuk Divisi Ekspor bertugas dalam memasarkan produk luar negeri termasuk negara-negara BSO (Bata Shoe Organization) appointed, while for the Export Division in charge of marketing the product to overseas including BSO (Bata Shoe Organization) companies. 6. Direktur SDM Direktur SDM bertanggung jawab dalam hal Pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, yaitu dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan Sumber Daya Manusia, termasuk pengembangan kualitasnya dengan berpedoman pada kebijaksanaan dan prosedur yang berlaku di Perusahaan. 6. Human Resources Director Human Resources Director is Responsible for the management and development of human resources, which is planning, implementation and supervision of human resources activities, including the development of quality based on the policies and procedures determined by the Company. 7. Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kegiatan operasional berjalan sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan serta mengimplementasikan sistem manajemen resiko secara terpadu. 7. Director of Compliance and Risk Management Director of Compliance and Risk Management is responsible to ensure that operations carried out based on the predetermined systems and procedures and implementing an integrated risk management system. Prosedur penetapan Direksi adalah melalui Rapat Umum Pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2014. The appointment procedure of the Board of Directors by the General Meeting of Shareholders held on June 27, 2014. Rapat Dewan Direksi selama tahun 2014 telah dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dengan tingkat kehadiran anggota Dewan Direksi sebagai berikut : Directors meetings were conducted 4 (four) with the attendance of member of The Directors as follows : Nama/ Kehadiran/ Jumlah Rapat/ Attendance Total Meeting Muhammad Imran Malik 4 4 100% Fabio Bellini 4 4 100% Solaiappan Mariappan 4 4 100% Ricardo Lumalessil 4 4 100% Pierluigi Pontecorvo 4 4 100% Hatta Tutuko* 2 2 100% Name % * Diangkat menjadi Direktur tanggal 27 Juni 2014 Appointed as Director on June 27, 2014 Komite Audit Audit Committee Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite Audit bertanggung jawab memberikan nasihatnasihat kepada Dewan Komisaris mengenai laporan atau masalah-masalah lain yang diserahkan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi masalah yang harus lebih diperhatikan oleh Dewan Komisaris dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan tugas Dewan Komisaris, seperti: 1. Meneliti informasi keuangan Perusahaan yang akan diumumkan, seperti Laporan Keuangan, Proyek Keuangan, dan informasi keuangan lainnya; Duties and Responsibilities of The Audit Committee The Audit Committee is responsible for providing advice to The Board of Commissioners regarding reports or other issues that have been submitted by The Board of Board of Directors to the Board of Commissioners; identifying any issue that needs concern of the Boards of Commissioners; and performing other tasks related to the Board of Commissioner duties, such as: 1. To review the Company’s financial information that will be released, such as financial statements, final projections, and other financial information; 53 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 2. 3. Menelaah kepatuhan Perusahaan terhadap hukum dan peraturan dalam Pasar Modal dan lainnya sehubungan dengan peraturan-peraturan yang mempengaruhi aktivitas Perusahaan; Menelaah pelaksanaan audit dari internal auditor; Rapat Komite Audit selama tahun 2014 dilakukan sebanyak 5 (kali) dengan tingkat kehadiran tiap anggota sebagai berikut : Nama/ 2. 3. To review the Company’s compliance with the Laws and regulations of capital market, and other related regulations that are in line with the Company activities; To review the audit implementation by the internal auditor; In 2014, The Audit committee conducted 5 (four) meeting with the attendance of members of the Board as follows : Kehadiran/ Jumlah Rapat/ Attendance Total Meeting Farid Harianto* 2 3 67% Hanafiah Djajawinata** 2 2 100% Prijohandojo Kristanto 4 4 100% Rusdy Daryono 4 4 100% Name % *Menjabat sebagai Ketua Komite Audit sampai dengan 27 Juni 2014/Appointed as Chairman of Audit Committee up to June 27, 2014 ** Menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak 27 Juni 2014/Appointed as Chairman of Audit Committee since June 27, 2014 Komite Audit bekerja secara independen, baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun pembuatan laporan yang disampaikan kepada Dewan Komisaris. Selama tahun 2013, Komite Audit telah menelaah Laporan Keuangan dan memberikan rekomedasinya kepada Dewan Komisaris. Disamping itu juga, Komite Audit telah selesai dalam memperbaharui Piagam Komite Audit yang sesuai dengan peraturan Bapepam (OJK) yang terbaru. Piagam Komite Audit ditinjau ulang setiap tahun menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi. 54 The Audit Committee works independently, both in the implementation of their duties as well as preparing reports submitted to the Board of Commissioners. During 2013, the Audit Committee has reviewed the financial statements and provides its recommendations to the Board of Commissioner. Besides that, The Audit Committee has completed in updating Committee Charter in accordance with latest Bapepam (OJK) regulations. Audit Committee Charter is being reviewed annually to follow the current conditions. Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Tugas Dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; 2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal berkaitan dengan kondisi Perusahaan; 3. Memberikan masukan-masukan kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; 4. Sebagai penghubung atau contact person antara Perusahaan dengan Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia dan lembaga hukum lainnya, dan masyarakat; 5. Memastikan bahwa Perusahaan telah mematuhi semua Undang-undang dan peraturan yang berlaku; Duties and Responsibility of Corporate Secretary 1. To monitor the development of stock exchange, especially the stock exchange regulations; 2. 3. 4. 5. To provide services to the public with all necessary information that are needed by shareholders, pertaining the Company’s edition; To provide inputs to the Board of Directors in ensuring the compliance of the Law No. 08, 1995, regarding the Stock Exchange, implementing regulations; As a liaison or contact person between the Company and Financial Services Authority (OJK), Indonesia Stock Exchange and other legal institutions and public; Ensure that the Company is in Compliance with all laws and implementing regulations; Laporan Tahunan 2014 Annual Report Dasar penetapan Sekretaris Perusahaan adalah melalui keputusan Direksi tanggal 1 Februari 2012. Appointment the Company Secretary is through the Board of Director’s decision dated February 1, 2012. UNIT AUDIT INTERNAL UNIT INTERNAL AUDIT Perusahaan menyadari sepenuhnya diperlukan adanya unit yang bertanggung jawab untuk memonitor terhadap semua kegiatan yang dijalankan masing-masing divisi terhadap peraturan yang berlaku dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Perusahaan. Perusahaan telah membentuk Unit Audit Internal. The company is realized that it is necessary to have the unit that is responsible for the monitoring of all activities undertaken on each division to the prevailing regulations and applicable policies established by the Company. The company has established Inetrnal Audit Unit. Kepala Unit Audit internal bertanggungjawab dan memberikan laporan langsung kepada Presiden Direktur. Disamping itu juga, Ketua Unit Audit Internal berdiskusi dan memohon saran kepada Komite Audit dalam pelaksanaan tugasnya. 1. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan peusahaan. 2. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 3. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 4. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. 5. Membantu dalam mengurangi dan mengendalikan penggunaan persediaan bahan baku secara efisien dan efektif; 6. Membantu manajemen sebagai analis sistem untuk meningkatkan atau mengembangkan sistem komputerisasi informasi perusahaan; 7. Melakukan inventarisasi fisik secara akurat pada gudang, pabrik, dan semua toko ritel; 8. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. Head of Internal Audit Unit is responsible and reports directly to the President Director. Besides that, the Head of the Internal Audit Unit discuss and ask for some advices to the Audit Committee in the performing their duties. Sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh perusahaan dan pelaksanaan pengawasan internal (internal control dan audit) berada dalam struktur organisasi Perusahaan, yang berarti internal Audit tidak bisa melaksanakan wewenang di luar tugasnya. Within the Company’s organizational structure, the application of the internal control system by the company and implementation of the internal supervision (internal and audit control) means that the Internal Audit does not have the authority to do other than its mandate. 1. 2. 3. 4. Reviewing and evaluating the operation of internal control and risk management in accordance to company’s policy. Performing audit and assessing the efficiency and effectiveness in the area of finance, accounting, operation, human resource, marketing, information technology and other activities. Giving objective improvement of advice and information regarding audited activities for all management levels. Monitoring, analyzing and reporting the progress of recommended action performance. 5. To assist in reducing and controlling the use of raw material effectively and efficiently;; 6. To assist management as a systems analyst to enhance or develop the Company’s computerized information systems; To perform physical inventory accurately at warehouses, factories, and all retail stores; Performing special audit, if necessary. . 7. 8. 55 Laporan Komite Audit Audit Committee Report Komite Audit PT. Sepatu Bata Tbk sejak tanggal 27 Juni 2014 diketuai oleh Komisaris Independen, Bapak Hanafiah Djajawinata. Beliau didampingi oleh 2 anggota Komite Audit lainnya Bapak Prijohandojo Kristanto dan Bapak Rusdy Daryono. Masa jabatan Komite Audit tersebut adalah sampai tahun 2016. Sebelum itu, ketua Komite Audit dijabat oleh Bapak Farid Harianto, Komisaris Independen. The Audit Committee of PT Sepatu Bata Tbk, starting from June 27, 2014 is chaired by an Independent Commissioner, Mr. Hanafiah Djajawinata. He is accompanied by two Audit Committee members, Mr. Prijohandojo Kristanto and Mr. Rusdy Daryono. The tenure of the said Audit Committee is until 2016. Previously, the Audit Committee was chaired by Mr. Farid Harianto. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit berpedoman pada Piagam Komite Audit yang disahkan oleh Dewan komisaris. Seluruh Anggota Komite Audit memenuhi ketentuan mengenai independensi, integritas dan keahlian yang dipersyaratkan. In carrying out its duties, the audit Committee was guided by an Audit Committee Charter approved by the Board of Commissioners. All members of the Audit Committee met the criteria of independence, integrity and technical competences as required. Selama tahun 2014, Komite Audit PT. Sepatu Bata Tbk telah melakukan rapat untuk: 1. Menelaah laporan keuangan dan informasi keuangan yang akan dipublikasikan, 2. Membahas perkembangan usaha, 3. Menelaah masalah pengendalian internal, 4. Menelaah kinerja Internal Audit, 5. Menelaah kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan, serta 6. Menelaah penerapan Tata Kelola Perusahaan In 2014, the Audit Committee has conducted meetings to: 7. Mengusulkan penunjukan Auditor Independen dan memantauan pelaksanaan audit 1. Review financial statements and financial information to be published, 2. Discuss business development, 3. Review internal control issues, 4. Review the performance of Internal Audit, 5. Review the compliance of the Company with the Indonesian laws and regulations, and 6. Review the implementation of good corporate governance. 7. Propose the appointment of the Independent Auditor and monitor the audit activity. Komite Audit telah memberikan masukan dan saran untuk langkah-langkah perbaikan yang dianggap perlu. Sehubungan dengan pelaksanaan tugas Internal Audit, Komite Audit telah menelaah rencana kerja tahunan Internal Audit, membahas pelaksanaan rencana kerja tersebut dan temuan audit serta memantau tindak lanjut temuan audit oleh Manajemen. The Committee has given comments and suggestions for improvements as considered necessary. Regarding performance of the duties of Internal Audit, the Audit Committee has reviewed the annual internal audit work plan, discuss the execution of the annual work plan and audit findings as well as monitoring the follow-up of audit findings by Management. Mengusulkan penunjukan Auditor Independen berdasarkan pada independensi, ruang lingkup Proposed the appointment of Independent Auditor to the Board of Commissioners based on independency, audit scope and fee, and reviewed with Management and/or Independent Auditor to ensure that the audit has been executed as required by auditing standards. Selama tahun 2014, Komite Audit tidak menerima keluhan terhadap Perusahaan maupun Manajemen. During 2014, the Audit Committee did not receive any complaint against the Company or Management Komite Audit melakukan rapat sesuai dengan kebutuhan, sekurang-kurangnya satu kali dalam 3 (tiga) bulan.. Rapat dihadiri sekurang-kurangnya dua anggota Komite. Selama tahun 2014, Komite Audit menyelenggarakan rapat selama lima kali dengan tingkat kehadiran sebanyak 92 persen. The Audit Committee conducts meeting as needed, at least once every 3 (three) months. The meeting is to be attended by at least two Committee members. During 2014, the Audit Committee has conducted five meetings with the attendance rate of 92% percent. penugasan dan fee, serta melakukan penelaahan dengan Manajemen dan/atau Auditor Independen untuk memastikan bahwa audit telah dilakukan sesuai dengan standar audit yang berlaku. Untuk dan atas nama Komite Audit For and behalf of the Audit Committee Hanafiah Djajawinata 56 Ketua Komite Audit Chairman of the Audit Committee Laporan Tahunan 2014 Annual Report Profil Komite Audit Audit Committee Profile Komite Audit PT. Sepatu Bata Tbk terdiri dari Bapak Hanafiah Djajawinata sebagai ketua dan Bapak Prijohandojo Kristanto dan Bapak Rusdy Daryono sebagai anggota. Profil Bapak Hanafiah Djajawinata sudah tercantum di hal 21. Audit Committee of PT. Sepatu Bata Tbk consists of Mr. Hanafiah Djajawinata as Chairman and Mr. Prijohandojo Kristanto and Mr. Rusdy Daryono as members. Please see Profile of Mr. Hanafiah Djajawinata on page 21. Prijohandojo Kristanto Anggota Komite Audit Comitee Audit Member Bapak Prijohandojo menyelesaikan pendidikannya di Universitas Atmajaya Semarang pada tahun 1970 dan di Universitas Tarumanegara, Jakarta pada bidang Administrasi Bisnis. Beliau memulai karirnya sebagai Staf Akunting PT. Tempo, di Semarang pada tahun 1968 -1970. Mr. Prijohandojo finished his education at Atmajaya University, Semarang in 1970 and University of Tarumanegara, Jakarta in 1977 as Bachelor Degree of Business Administration at . He started his career as Accounting Staff At PT. Tempo in Semarang on 19681970. Di tahun 1971, beliau menjabat sebagai Deputy Accounting Manager di PT. Wismo Hoesodo, Jakarta. Dan kemudian beliau melanjutkan karirnya di Drs. Utomo, Mulia & Co./GPU/SGV/Arthur Andersen di Divisi Pajak (1971), kemudian sebagai partner (1981), dan beliau membentuk GPU & Co. (member of SGV Group) di 1983 dan beliau menjabat sebagai Managing Partner. In 1971, he served as Deputy Accounting Manager at PT. Wismo Hoesodo, Jakarta. Then he continued his career at Drs. Utomo, Mulia & Co./GPU/SGV/Arthur Andersen in the Tax Division (1971), then as a Partner (1981), subsequently he formed GPU & Co. (member of SGV Group) in 1983 and he served as Managing Partner. Pada tahun 1996, beliau mendirikan PB Taxand, sekaligus menjabat sebagai Managing Partner sampai tahun 2011. Setelah itu sampai sekarang, beliau menjabat sebagai pimpinan di PB Taxand. Bapak Prijohandojo juga pernah menjadi Dosen di beberapa Universitas yaitu : Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara (19801985), Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial di Universitas Indonesia (1994-1997), dan Dosen di Magister Akuntansi Universitas Indonesia (1999-2003). In 1996, he formed of PB Taxand, and he also served as Managing Partner until 2011. From 2011 until now, he is the Chairman of PB Taxand. Mr. Prijoahndojo has also been Lecturer for several Universities, e.a : Economic Faculty of Tarumanegara University (1980-1985), Faculty of Social Science of University of Indonesia (1994-1997), and Magister of Accounting of The University of Indonesia (1999-2003). Bapak Prijohandojo juga aktif di beberapa organisasi seperti Asosiasi Fiskal International, Asosiasiasi Konsultan Pajak Indonesia, Kadin Amerika Serikat, Kadin Indonesia, Kadin Singapura dan Toastmaster International. Selain itu, beliau juga pernah menjabat sebagai Komite Audit di PT. Sentul City Tbk., PT. Jababeka Tbk., dan sebagai Komisaris Independen di PT. Pacific Utama Tbk., PT. Matahari Putra Prima Tbk., dan PT. Lippo Karawaci Tbk. Beliau bergabung menjadi anggota Audit Komite PT. Sepatu Bata Tbk pada tanggal 14 Juni 2013. Mr. Prijohandojo is also active in several organizations, such as; International Fiscal Association, Indonesian Tax Consultants Association, American Chamber of Commerce, Singapore Chamber of Commerce, and Toastmaster International. Besides that, he also served as Audit Committee Member in PT. Sentul City Tbk, PT. Jababeka Tbk, and as Independent Commissioner in PT. Pacific Utama Tbk, PT. Matahari Putra Prima Tbk, and PT. Lippo Karawaci Tbk. He joined as Audit Committee of PT. Sepatu Bata Tbk since 14 June 2013. 57 Profil Komite Audit Profile of The Audit Committee Rusdy Daryono Anggota Komite Audit Comitee Audit Member Bapak Rusdy Daryono menjabat sebagai Partner dan Kepala Divisi di Kantor Akuntan Publik Prasetio, Utomo & Co dari tahun 1987 sampai dengan 2002. Beliau juga sebagai Partner di Osman, Ramli, Satrio & Partner dari tahun 2003 sampai dengan 2006. Beliau bergabung ke UOB Buana pada tahun 2006. Beliau memulai kariernya di Kantor Akuntan Publik di Drs. Utomo, Mulia & Co pada tahun 1973. Beliau bergabung ke PT Salim Economic Development Corp pada 1978, PT Hardy Trading di tahun 1982 dan Kantor Akuntan Publik Drs. Mulia Iskandar & Co pada tahun 1983. Beliau adalah Komisaris Independen PT Bank UOB Buana Indonesia sejak 12 Juni 2006. Beliau bergelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. 58 Mr. Daryono Rusdy served as a Partner and Division Head at the Public Accounting firm of Prasetio, Utomo & Co from 1987 to 2002. He was a Partner at Osman Ramli Satrio & Partner from 2003 to 2006. He joined UOB Buana in 2006. He started his career at the public accounting firm of Drs. Utomo, Mulia & Co in 1973. He joined PT Salim Economic Development Corp in 1978, PT Hardy Trading in 1982 and the public accounting firm of Drs. Mulia Iskandar & Co in 1983. He has been an Independent Commissioner of PT Bank UOB Indonesia since June 12, 2006. He holds a Bachelor of Economics from the University of Indonesia. Laporan Tahunan 2014 Annual Report Profil Sekretaris Perusahaan Profile of The Corporate Secretary Is Sugiyono berusia 30 tahun. Beliau bergelar Sarjana dari President University, Cikarang, Bekasi. Beliau bergabung di PT Sepatu Bata Tbk sejak tahun 2007 dengan memulai kariernya di Internal Audit Department. Pada awal tahun 2011, beliau berpindah ke Departemen Corporate Secretary. Kemudian beliau ditunjuk sebagai Corporate Secretary efektif sejak tanggal 3 Februari 2012. Beliau berpengalaman dalam mengorganisir Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Rapat Direksi/ Dewan Komisaris, distribusi dividen dan lain-lain. He is 30 years old. He holds a bachelor degree from President University, Cikarang, Bekasi. He joined in PT. Sepatu Bata Tbk. since 2007 by starting his career in Internal Audit Department. In the beginning of the year 2011, he moved to Corporate Secretary Department. Then, he was appointed as Corporate Secretary effective per February 3, 2012. He has experience in organizing Annual General Meeting of Shareholders; Board of Director’s Meeting/Board of Commissioner’s Meeting and dividend distribution etc. Is Sugiyono Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary 59 Bab Chapter Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Kesuksesan Bata selalu datang dari kemampuan untuk berpikir jangka panjang. Sebagai badan usaha, PT. Sepatu Bata tidak hanya berfikir untuk menjalankan bisnisnya tetapi juga bagaimana memberikan kontribusi positif kepada lingkungan sekitar, baik komunitas manusia maupun lingkungan alam. Dalam hal peranan ke komunitas manusia, PT. Sepatu Bata Tbk tetap berkomitmen menjalankan program Bata Children Program (BCP). Beberapa program yang dijalankan melalui Bata Children Program selama 2014 adalah sebagai berikut: 1. 1. 62 BATA’s success always comes from the ability to think long-term. As a business entity, PT. Sepatu Bata is not just thinking only to run the business but also how to make a positive contribution to the environment, both human communities and the natural environment. In regard to the role of the human community, PT. Sepatu Bata Tbk committed to work with Bata Children Program (BCP). Some programs which are done by Bata Children’s Program during 2014 are as follows: Pemeriksaan Kesehatan (Medical Check Up) bagi anak-anak karyawan di Pabrik Purwakarta dan Sekolah Anak Jalanan di Jakarta. Sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi kesehatan anak-anak, BCP secara rutin mengadakan pemeriksaan kesehatan anak-anak karyawan pabrik. BCP mengundang anak-anak karyawan yang berusia maksimal 15 tahun untuk mengiktu kegiatan ini. Disamping itu, BCP juga mengadakan kegiatan yang sama bagi anak-anak di Sekolah Anak Jalanan (SAJA). Sekolah SAJA memanfaatkan ruang di bawah flyover untuk tempat aktivitas siswa siswinya. Sekolah yang terletak di daerah Jakarta Utara ini menjadi partner kita dalam mengadakan beberapa kegiatan selama beberapa tahun terakhir. Hal ini memang kita lakukan karena SAJA secara konsisten mendidik bagi anak-anak jalanan untuk merasakan pendidikan seperti layaknya anak yang lain. Medical Check Up for the children of employees at the factory Purwakarta and School Street Children in Jakarta. As a concern for the health conditions of the children, BCP regularly conduct medical Check Up for employees’s children at the factory. BCP invite employees’ children up to 15 years old to join this activity. In addition, BCP also conducted the same activities for children at the School for Street Children (SAJA). SAJA utilizes space under the flyover for the activity of the students. This School which is located in North Jakarta has become our partner in organizing several activities during the past few years. This we did because SAJA consistently educate the street children’s to feel the education like other childrens. 2. . Donasi Perlengkapan Sekolah BCP juga secara aktif dan concern terhadap kebutuhan anakanak sekolah terutama bagi anak-anak yang kurang beruntung. BCP memberikan bantuan kepada Yayasan yang membutuhkan perlengkapan sekolah. Tidak hanya sepatu, BCP juga memberikan alat tulis seperti buku, pensil dll 2. Donation of School Supplies BCP also actively and concern for the needs of school children especially who are less fortunate children. BCP give donation to the some of Foundation who need school supplies. Not only shoes, BCP also provide stationery such as books, pencils, etc. Laporan Tahunan 2014 Annual Report 3. 3. Competition of designing shoes for children with special needs BCP initiated to invite children with special needs of SLB that is near by the factory Purwakarta. We probably will not use the results of children’s drawings, but we deliberately holding this event to give joy to the children. Drawing activity is an activity that is fun for kids and is a medium to give expression. Not like usual, the children were very enthusiastic to join this activity as compared to their normal activity of drawing on paper. 4. 4. Lomba mendesain sepatu bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus BCP berinisiatif mengundang anak-anak yang berkebutuhan khusus dari Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada didekat pabrik Purwakarta. Kami mungkin tidak akan menggunakan hasil dari gambar anak-anak, tetapi kami sengaja mengadakan kegiatan ini untuk memberikan keceriaan bagi anak-anak. Kegiatan menggambar adalah kegiatan yang sangat menyenangkan bagi anak-anak dan merupakan media untuk menuaikan ekspresi masing-masing. Tidak seperti biasanya, anak-anak pun sangat antusias mengikuti kegiatan ini dibandingkan dengan kebiasaan mereka disekolah yang biasa menggambar di atas kertas. Donasi untuk korban kebakaran di Jakarta Sebagai bentuk kepeduliaam terhadap korban bencana kebakaran, BCP juga memberikan bantuan kepada korban bencana kebakaran yang terjadi disekitar daerah Cawang, lokasi yang tidak jauh dari pabrik Bata sebelumnya, yakni Kalibata. Didalam kejadian tersebut, sekitar 160 rumah terbakar, sehingga para korban pun kehilangan semua benda yang ada di rumah masing-masing. Bantuan ditujukan kepada anak-anak seperti keperluan sekolah dan pakaian agar mereka bisa tetap sekolah walaupun harus tinggal di tenda penampungan sementara. Hal ini adalah salah satu komitmen BCP untuk membantu para korban dari kejadian yang tidak diinginkan. Semoga kejadian tersebut tidak membuat para korban terutama anak-anak tidak berputus asa, tetapi justru sebaliknya dapat meraih harapan dan masa depan yang lebih cerah lagi dimasa mendatang Donations for the Fire Victims As a concern to the fire victims, BCP also provide donations to fire victims that occurred around Cawang area, location not far from the previous Bata factory, which is Kalibata. In that incident, approximately 160 houses were burnt, so that victims have lost all the goods in their houses. The donation addressed to children such as: school supplies and clothes for them to keep going to school despite having to stay in temporary tents. This is one of the BCP’s commitments to help the victims of unwanted events. Hopefully this incident does not make the victims; especially children feel desperate, but on the opposite can achieve hope and a brighter future. 63 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 6. 5. Festival Ramadhan Di dalam rangkaian kegiatan Ramadhan yang diadakan PT. Sepatu Bata Tbk, BCP berinisiatif mengundang anak yatim dari beberapa yayasan yang berada disekitar Kantor Graha Bata. Di dalam acara ini, para yatim menampilkan hasil kreasi seninya Acara di akhiri dengan pemberian bingkisan dan buka Puasa bersama antara karyawan PT. Sepatu Bata dan peserta anak yatim dari yayasan tersebut. 5. Ramadhan Festive In Ramadhan activities held by PT. Sepatu Bata Tbk, BCP initiative to invite orphans from several foundations which is located around the Graha Bata Office. In this event, the orphan’s shows their art creations. This event ends by giving gift and break Fasting between employees of PT. Sepatu Bata and all participants from the foundations. 6. Perayaan Natal Dipenghujung tahun, seperti biasa BCP mengadakan acara kunjungan ke yayaasan dalam perayaan Natal. Kali ini, BCP berkunjung ke Yayasan Sinar Pelangi yang ada di Bekasi. Yayasan ini menampung para anak yatim-piatu dan anak berkebutuhan khusus. Di dalam acara tersebut, anak-anak dengan antusias menampilkan ketrampilan menyanyi dan menari. Dengan acara ini, BCP berharap anak-anak di Yayasan ini dapat merasakan kehidupan normal seperti yang anak-anak lain rasakan. Christmas Celebration At the End of the year, as always BCP held visit to the foundation for Christmas celebrations. This time, BCP visited Sinar Pelangi Foundation in Jakarta. The foundation accomodate the orphans and children with special needs. In the event, the children enthusiastically show their skills in singing and dancing. With this event, BCP hope the children in the Foundation will feel normal life like the other children have. Dalam hal kepedulian terhadap lingkungan alam, PT. Sepatu Bata berkomitmen melakukan beberapa kegiatan yang dalam bentuk penerapan Environment, Health and Safety (EHS). Beberapa kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2014 adalah sebagai berikut: 64 In regard for the natural environment, PT. Sepatu Bata is committed to do some activities as the implementation of Environment, Health and Safety (EHS). Some of the activities carried out during 2014 are as follows: 1. Pelatihan Pemadam Kebakaran Pelatihan pemadaman kebakaran secara rutin sangat diperlukan guna mempersiapkan baik personil maupun perlatan terhadap bahaya kebakaran. Dengan pelatihan ini, diharapkan bisa meminimalisir terhadap dampak yang terjadi akibat bahaya kebakaran. Kegiatan ini rutin dilaksanakan baik di kantor Graha Bata maupun di pabrik Purwakarta. 1. Fire Fighting Training .Fire fighting training is needed regularly to prepare both personnel and equipment against fire hazards. With this training, it is expected to minimize the impacts that occur due to fire hazard. These activities are regularly carried out either in the Graha bata office or Factory Purwakarta. Laporan Tahunan 2014 Annual Report 2. Penanaman pohon dilingkungan pabrik Untuk menjaga kelestarian alam di pabrik, PT. Sepatu Bata terus menambah penanaman pohon di lingkungan pabrik. Kegiatan ini memberikan efek yang sangat positif bagi lingkungan pabrik. 2. Tree Planting in factory area To preserve nature in the factory, PT. Sepatu Bata continues to add more trees in the factory environment. This activity gives a very positive impact on the factory environment. 3. Penggunaan Water Adhesive Dibandingkan dengan Sole Adhesive, Water Adhsive terbukti lebih aman dan ramah terhadap lingkungan. Water adhesive tidak mudah terbakar dan terbukti lebih efisien dari segai biaya 3. Usage of Water Adhesive Compared with Sole Adhesive, Water Adhesive proved more safe and friendly to the environment. Water adhesive is non-flammable and proved to be more efficient in terms of cost. Disamping 2 tipe kagiatan di atas, PT. Sepatu Bata Tbk secara rutin dan kontinyu mennyelanggarakan donor darah di kantor Graha Bata. Kegiatan ini diadakan rata – rata 3 (tiga) kali dalam setahun. Semakin hari semakin banyak karyawan yang mengikuti kegiatan ini. Hal ini dikarenakan kesadaran dari karyawan akan pentingnya membantu sesama yang membutuhkan bantuan darah dan kesadaran karyawan itu sendiri bahwa dengan mengikuti donor darah secara rutin dapat menjaga kesehatan. Kegiatan ini bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Jakarta Selatan. Besides the above two types of activities, PT. Sepatu Bata Tbk regularly and continuously held blood donation in Graha Bata office. This activity is held average 3 (three) times a year. Each day more and more employees were contributing this event. This is due to the awareness of the employees of the importance of helping others who need help the blood and employee awareness itself that by following regular blood donors will maintain their healthy. This activity is held in cooperation with Indonesian Red Cross (PMI) South Jakarta. 65 Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2014 PT Sepatu Bata Tbk. Responsibility Statement of Board of Commissioners and Board of Directors on 2014 Annual Report PT Sepatu Bata Tbk. Laporan Tahunan PT Sepatu Bata Tbk. untuk tahun 2013 telah diketahui dan disetujui oleh para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan, kecuali Bapak Hernan Vizcaya Altamirano (Presiden Komisaris), karena telah mengundurkan diri dari jabatannya efektif sejak tanggal 3 Februari 2014: This Annual Report of PT Sepatu Bata Tbk. (Company) year 2013 has been acknowledged and approved by The Board of Directors and Board of Commissioners of the company, except Mr. Hernan Vizcaya Altamirano (President Commissioner), has resigned from his position which effective from February 3, 2014: DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Jorge Domingo Carbajal Gutierrez Komisaris Commissioner Shaibal Sinha Komisaris Commissioner Farid Harianto Komisaris Independen Independent Commissioner Hanafiah Djajawinata Komisaris Independen Independent Commissioner DIREKSI Board of Directors Muhammad Imran Malik Presiden Direktur President Director Ricardo Lumalessil Direktur Director 66 Fabio Bellini Direktur Director Solaiappan Mariappan Direktur Director Pierluigi Pontecorvo Direktur Director Hatta Tutuko Direktur Director Bab Chapter Laporan Keuangan Financial Report The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT SEPATU BATA Tbk. FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT Daftar Isi/Table of Contents Halaman/Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan ……….........................… 1 …………………….... Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif …………............ 2 ……............... Statement of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas ………..……................ 3 ………...…………... Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas ………..…..….............................. 4 ………..………….............. Statement of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan ..……................... 5 - 63 …..……………….. Notes to the Financial Statements ***************************** s The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) ASET PT SEPATU BATA Tbk. STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2014 Catatan/ Notes 2013 ASSETS Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - neto Pihak-pihak berelasi Piutang pegawai Piutang lain-lain Persediaan - neto Pajak pertambahan nilai dibayar di muka Biaya dibayar di muka Pajak penghasilan badan dibayar di muka Aset lancar lainnya 4.035.526 2c,2o,3,23,26 3.287.272 22.014.249 11.609.576 1.285.770 5.801.521 314.628.156 50.401.923 60.030.326 14.785.305 6.283.536 2d,2o,4,26 2f,2o,16,23,26 2o,26 2o,5,26 2e,6,11 2g 2m,7 2k,13a 23 31.583.112 8.095.025 1.475.636 2.145.385 281.405.718 40.040.399 54.644.038 6.821.976 6.080.193 Current assets Cash and cash equivalents Accounts receivable Third parties - net Related parties Due from employees Other receivables Inventories - net Prepaid value added tax Prepayments Prepaid corporate income tax Other current assets Total aset lancar 490.875.888 435.578.754 Total current assets Aset tidak lancar Aset tetap – neto Aset lain-lain Biaya dibayar di muka Uang jaminan sewa 245.225.987 2h,8,11 210.124.423 25.029.782 13.759.430 2m,7 2o,26 24.072.659 10.909.224 Non-current assets Property, plant and equipment - net Other assets Prepayments Refundable deposits Total aset tidak lancar 284.015.199 245.106.306 Total non-current assets TOTAL ASET 774.891.087 680.685.060 TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas jangka pendek Pinjaman jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Utang pajak Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Uang jaminan dari penyalur 49.500.000 2o,11,26 31.000.000 138.891.923 66.577.683 6.782.530 6.125.916 6.255.889 42.099.694 2o,9,23,26 2f,2o,16,23,26 2k,13a 2o,10,23,26 2o,26 2o,26 123.201.904 46.521.701 4.237.459 9.728.414 7.472.102 35.176.134 Current liabilities Short-term loans Trade payables Third parties Related parties Taxes payable Accrued liabilities Short-term employee benefits liabilities Guarantee deposits from distributors Total liabilitas jangka pendek 316.233.635 257.337.714 Total current liabilities 7.105.133 19.389.048 Non-current liabilities Long-term employee benefits liabilities Deferred tax liabilities - net 29.541.847 26.494.181 Total non-current liabilities 345.775.482 283.831.895 TOTAL LIABILITIES Liabilitas jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan - neto Total liabilitas jangka panjang TOTAL LIABILITAS 8.664.979 20.876.868 2l,12 2k,13c EKUITAS Modal saham - modal dasar 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp10 (Rupiah penuh) per saham; ditempatkan dan disetor penuh 1.300.000.000 saham Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya 13.000.000 17 13.000.000 16.000 416.099.605 15 6.000 383.847.165 TOTAL EKUITAS 429.115.605 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 774.891.087 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. EQUITY Share capital - authorized 2,000,000,000 shares of par value Rp10 (full Rupiah amount) each; issued and fully paid 1,300,000,000 shares Retained earnings Appropriated Unappropriated 396.853.165 TOTAL EQUITY 680.685.060 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 1 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SEPATU BATA Tbk. STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes 2014 Penjualan neto Beban pokok penjualan Laba bruto Penjualan dan pemasaran Umum dan administrasi Beban usaha lainnya - neto Laba usaha 1.008.727.515 (558.227.929) 2j,18 2j,19 450.499.586 (235.948.633) (110.968.797) (368.932) 20 20 103.213.224 2013 902.459.209 (539.446.848) Net sales Cost of sales 363.012.361 Gross profit (196.761.398) (100.178.715) (680.405) Selling and marketing General and administration Other operating expense - net 65.391.843 Operating profit Pendapatan bunga Beban keuangan 87.086 (4.374.404) 122.976 (1.756.324) Laba sebelum beban pajak penghasilan badan 98.925.906 63.758.495 Profit before corporate income tax expense Beban pajak penghasilan badan (28.144.466) (19.384.816) Corporate income tax expense Laba tahun berjalan 70.781.440 44.373.679 Profit for the year Pendapatan komprehensif lain - - Other comprehensive income Total laba rugi komprehensif tahun berjalan 70.781.440 44.373.679 Total comprehensive income for the year 34,13 Basic earnings per share (full Rupiah amount) Laba per saham dasar (Rupiah penuh) 2k,13b 54,45 2n Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. Interest income Financing cost The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 2 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes Saldo 31 Desember 2012/ Balance as of December 31, 2012 PT SEPATU BATA Tbk. STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Pembentukan cadangan umum saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya/Appropriation for general reserves 5.000 374.483.486 387.488.486 - - 44.373.679 44.373.679 14 - - (35.009.000) (35.009.000) 15 - 1.000 (1.000) 13.000.000 6.000 383.847.165 396.853.165 - - 70.781.440 70.781.440 14 - - (38.519.000) (38.519.000) 15 - 10.000 (10.000) 13.000.000 16.000 Saldo 31 Desember 2013/ Balance as of December 31, 2013 Total laba rugi komprehensif tahun berjalan/Total comprehensive income for the year Dividen/Dividends Pembentukan cadangan umum saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya/Appropriation for general reserves Saldo 31 Desember 2014/ Balance as of December 31, 2014 Total ekuitas/ Total equity 13.000.000 Total laba rugi komprehensif tahun berjalan/Total comprehensive income for the year Dividen/Dividends Saldo laba/Retained earnings Belum ditentukan Telah ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Unappropriated Appropriated Modal saham/ Share capital Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 416.099.605 - - 429.115.605 The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 3 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2014 PT SEPATU BATA Tbk. STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes 2013 Arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran imbalan jasa teknik dan konsultasi Pembayaran imbalan lisensi merek dagang Pembayaran pajak Penerimaan bunga Pembayaran bunga Penerimaan dari klaim asuransi Pembayaran sewa Total kas neto yang dihasilkan dari aktivitas operasi Cash flows from operating activities: 1.096.996.074 948.998.895 (858.014.469) (6.727.476) (749.653.168) (14.797.098) (16.636.948) (34.602.558) 87.086 (4.220.808) 2.348.760 (117.049.797) (18.800.282) (26.213.679) 122.976 (1.676.037) 949.848 (90.824.607) 62.179.864 48.106.848 Hasil penjualan aset tetap Total kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi Trademark license fees paid Taxes paid Interest received Interest paid Proceeds from insurance claims Rental payments Net cash provided by operating activities Cash flows from investing activities: Arus kas dari aktivitas investasi: Pembayaran untuk pembelian aset tetap Cash received from customers Cash paid to suppliers and employees Technical and advisory service fees paid (41.706.885) 637.392 475.430 Payments for additions to property, plant and equipment Proceeds from disposal of property, plant and equipment (33.944.191) Net cash used in investing activities (34.419.621) 8 (41.069.493) Cash flows from financing activities: Arus kas dari aktivitas pendanaan: Penerimaan pinjaman jangka pendek Pembayaran pinjaman jangka pendek Pembayaran dividen 102.700.000 (84.200.000) (38.862.117) 117.500.000 (103.500.000) (34.319.952) Proceeds from short-term loans Payments of short-term loans Dividends paid Total kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (20.362.117) (20.319.952) Net cash used in financing activities Kenaikan/(penurunan) neto kas dan setara kas 748.254 (6.157.295) Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents 9.444.567 Cash and cash equivalents at beginning of year 3.287.272 Cash and cash equivalents at end of year Kas dan setara kas pada awal tahun 3.287.272 Kas dan setara kas pada akhir tahun 4.035.526 3 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 4 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM 1. GENERAL PT Sepatu Bata Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 15 Oktober 1931 dengan akta Notaris Adriaan Hendrick van Ophuijsen No. 64. Peresmian pengoperasiannya dilakukan pada tahun 1931. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Haji Syarif Siangan Tanudjaja, S.H., No. 10 tanggal 12 Juli 2013, pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada tanggal 14 Juni 2013, dimana pemegang saham Perusahaan telah menyetujui rencana perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari nominal sebesar Rp1.000 per saham menjadi Rp10 per saham (“stock split”). Perubahan terakhir ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10.33938 tanggal 20 Agustus 2013, serta telah disetujui oleh Bursa Efek Indonesia dengan surat persetujuan No. S-01897/BEI.PPR/08-2013 tertanggal 26 Agustus 2013. PT Sepatu Bata Tbk. (“the Company”) was established in Indonesia on October 15, 1931 by deed of Notary Adriaan Hendrick van Ophuijsen No. 64. Operations commenced in 1931. The Company’s Articles of Association have been amended several times, the latest amendment being by deed of Notary Haji Syarif Siangan Tanudjaja, S.H., No. 10 dated July 12, 2013, in the Extraordinary General Meeting of Shareholders which held on June 14, 2013, where the Company’s shareholders have approved the plan to change the par value of the Company's shares of nominal value of Rp1,000 per share to Rp10 per share (“stock split”). The latest amendment has been approved by the Minister of Laws and Human Rights in his Decision Letter No. AHU-AH.01.10.33938 dated August 20, 2013, and has been approved by the Indonesia Stock Exchange under letter No. S01897/BEI.PPR/08-2013 dated August 26, 2013. PT Sepatu Bata Tbk. adalah anggota Bata Shoe Organization (“BSO”) yang mempunyai kantor pusat di Lausanne, Swiss. BSO merupakan salah satu produsen terbesar penghasil sepatu di dunia yang beroperasi di banyak negara, menghasilkan serta menjual jutaan pasang sepatu setiap tahun. PT Sepatu Bata Tbk. is a member of the Bata Shoe Organization (“BSO”), which has its head office in Lausanne, Switzerland. BSO is one of the world's largest manufacturer of footwear, with operations in many countries, producing and selling millions of shoes each year. Dengan izin ketua Bapepam (sekarang Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)) No. SI-010/PM/1982 tanggal 6 Februari 1982, pada tanggal 24 Maret 1982 saham Perusahaan sejumlah 1.200.000 dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1984, Perusahaan mengeluarkan 1.920.000 saham bonus kepada para pemegang saham Perusahaan, sehingga saham yang ditempatkan dan disetor meningkat dari 8.000.000 saham menjadi 9.920.000 saham. Pada tahun 1986, Perusahaan mengeluarkan 3.080.000 saham bonus kepada para pemegang saham Perusahaan, sehingga saham yang ditempatkan dan disetor meningkat dari 9.920.000 saham menjadi 13.000.000 saham. Melalui surat PT Bursa Efek Surabaya (sekarang telah dimerger menjadi PT Bursa Efek Indonesia) No. JKT06/MKT-LIST/BES/X/2000 tanggal 23 Oktober 2000 dan surat PT Bursa Efek Jakarta (sekarang telah dimerger menjadi PT Bursa Efek Indonesia) No. PENG-191/BEJ-EEM/11-2000 tanggal 8 November 2000, seluruh saham Perusahaan yang beredar, yaitu sebanyak 13.000.000 saham, telah dicatatkan di Bursa Efek Surabaya (sekarang telah dimerger menjadi PT Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 27 Oktober 2000 dan di Bursa Efek Jakarta (sekarang telah dimerger menjadi PT Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 9 November 2000. Under the approval from the Chairman of Bapepam (now Financial Services Authority (“OJK”)) No. SI-010/PM/1982 dated February 6, 1982, 1,200,000 shares of the Company with a nominal value of Rp1,000 (full Rupiah amount) each were listed on the Indonesia Stock Exchange on March 24, 1982. In 1984, the Company issued 1,920,000 bonus shares to the shareholders of the Company, resulting in the increase in issued and fully paid shares from 8,000,000 shares to 9,920,000 shares. In 1986, the Company issued 3,080,000 bonus shares to the shareholders of the Company, resulting in the increase in issued and fully paid shares from 9,920,000 shares to 13,000,000 shares. By letter of the Surabaya Stock Exchange (now merged into the Indonesia Stock Exchange) No. JKT06/MKT-LIST/BES/X/2000 dated October 23, 2000 and letter of the Jakarta Stock Exchange (now merged into the Indonesia Stock Exchange) No. PENG-191/BEJ-EEM/11-2000 dated November 8, 2000, all of the Company’s 13,000,000 outstanding shares have been listed on the Surabaya Stock Exchange (now merged into the Indonesia Stock Exchange) on October 27, 2000 and on the Jakarta Stock Exchange (now merged into the Indonesia Stock Exchange) on November 9, 2000. 5 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) Berdasarkan akta Notaris Haji Syarif Siangan Tanudjaja, S.H., No. 10 tanggal 12 Juli 2013 dan persetujuan dari Bursa Efek Indonesia melalui surat No. S-01897/BEI.PPR/08-2013, Perusahaan memutuskan untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp1.000 menjadi Rp10 per lembar saham (“stock split”). Modal dasar menjadi 2.000.000.000 saham, modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 1.300.000.000 saham (lihat Catatan 17). Based on notarial deed No. 10 of Haji Syarif Siangan Tanudjaja, S.H., dated July 12, 2013 and an approval from the Indonesia Stock Exchange through its letter No. S-01897/BEI.PPR/08-2013, the Company decided to split the shares from Rp1,000 per share to Rp10 per share (“stock split”). Authorized shares capital become 2,000,000,000 shares, issued and fully paid become 1,300,000,000 shares (see Note 17). Bafin (Nederland) B.V. dan Compass Limited, Bermuda, masing-masing adalah entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan. Bafin (Nederland) B.V. and Compass Limited, Bermuda, are the parent company and ultimate parent company of the Company, respectively. Fasilitas produksi Perusahaan terletak di Purwakarta. Perusahaan bergerak di bidang usaha memproduksi sepatu kulit, sepatu dari kain, sepatu santai dan olah raga, sandal serta sepatu khusus untuk industri, dan impor dan distribusi sepatu. Perusahaan juga aktif melakukan ekspor sepatu. Perusahaan, yang berkantor pusat di Jakarta, mempekerjakan 990 karyawan tetap dan kontrak pada tanggal 31 Desember 2014 (31 Desember 2013: 906 karyawan tetap dan kontrak) (tidak diaudit). The Company’s production facilities are located in Purwakarta. The Company is involved in manufacturing leather footwear, canvas built-up, casual and sports shoes, injection moulded sandals/slippers and industrial safety footwear, and in the import and distribution of footwear. The Company is also active in exporting footwear. The Company which has its head office in Jakarta, had 990 permanent and contract employees as at December 31, 2014 (December 31, 2013: 906 permanent and contract employees) (unaudited). Susunan Dewan Komisaris dan Direksi, dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: The composition of the Boards of Commissioners and Directors and Audit Committee of the Company as at December 31, 2014 is as follows: December 31, 2014 31 Desember 2014 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota Board of Commissioners Rajeev Gopalakrishnan Jorge Domingo Carbajal Gutierrez Shaibal Sinha Hanafiah Djajawinata Farid Harianto Muhammad Imran Malik Fabio Bellini Solaiappan Mariappan Ricardo Lumalessil Pierluigi Pontecorvo Hatta Tutuko Hanafiah Djajawinata Prijohandojo Kristanto Rusdy Daryono 6 President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Director Director Director Director Director Audit Committee Chairman Member Member The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) The composition of the Boards of Commissioners and Directors and Audit Committee of the Company as at December 31, 2013 is as follows: Susunan Dewan Komisaris dan Direksi, dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013 December 31, 2013 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota Board of Commissioners Hernan Vizcaya Altamirano Jorge Domingo Carbajal Gutierrez Shaibal Sinha Hanafiah Djajawinata Farid Harianto Muhammad Imran Malik Fadzilah Bin Mohd Hussein Fabio Bellini Solaiappan Mariappan Ricardo Lumalessil Pierluigi Pontecorvo Farid Harianto Prijohandojo Kristanto Rusdy Daryono President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Director Director Director Director Director Audit Committee Chairman Member Member Personil manajemen kunci Perusahaan meliputi Dewan Komisaris dan Direksi. Key management personnel of the Company are the Boards of Commisioners and Directors. Gaji dan tunjangan (imbalan kerja jangka pendek) yang dibayarkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 masing-masing sejumlah Rp10.290 juta (Rupiah penuh) (2013: Rp10.447 juta (Rupiah penuh)) dan Rp578 juta (Rupiah penuh) (2013: Rp866 juta (Rupiah penuh)). Tidak ada kompensasi dalam bentuk imbalan pascakerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja dan pembayaran berbasis saham. Salaries and allowances (short-term employee benefits) paid to the Company’s Boards of Directors and Commissioners for the years ended December 31, 2014 amounted to Rp10,290 million (full Rupiah amount) (2013: Rp10,447 million (full Rupiah amount)) and Rp578 million (full Rupiah amount) (2013: Rp866 million (full Rupiah amount)), respectively. There is no compensation of post-employment benefits, other long-term benefits, termination benefits, and share-based payment. Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 26 Maret 2015. The management of the Company is responsible for the preparation of these financial statements which were completed and authorized to issue on March 26, 2015. 7 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN a) KEBIJAKAN PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a) Dasar penyajian laporan keuangan Basis of preparation of financial statements Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh OJK (dahulu Bapepam-LK). The financial statements have been prepared and presented in accordance with Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by OJK (formerly Bapepam-LK). Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those followed in the preparation of the Company’s financial statements for the year ended December 31, 2013. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan. The financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the statement of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the financial statements. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. The statement of cash flows, which has been prepared using the direct method, presents receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing, and financing activities. Periode laporan keuangan Perusahaan adalah 1 Januari - 31 Desember. The financial reporting period of the Company is January 1 - December 31. Angka-angka yang disebut dalam catatan atas laporan keuangan dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali jika disebutkan lain. All figures presented in the notes to the financial statements are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated. 8 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b) PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b) Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Transaksi dalam mata uang asing pada awal pengakuan dicatat oleh Perusahaan dengan mata uang fungsional menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk periode bersangkutan. The Company maintains its accounting records in Rupiah, which is the Company’s functional currency. Transactions in foreign currencies are initially recorded by the Company at their respective functional currency rates prevailing at the date of the transaction. Monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are retranslated to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the period, as published by Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs neto akibat penjabaran tersebut dibebankan sebagai laba atau rugi tahun berjalan. The net foreign exchange gains or losses arising are recognized as current year’s profit or loss. Aset dan liabilitas non-moneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas non-moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Non-monetary assets and liabilities that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are translated using the exchange rates as at the dates of the initial transactions. Non-monetary assets and liabilities measured at fair value in a foreign currency are translated using the exchange rates at the date when the fair value is determined. yang digunakan untuk Nilai tukar menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut (Rupiah penuh): The rates of exchange used to translate foreign currency monetary assets and liabilities into Rupiah at December 31, 2014 and 2013 were as follows (full Rupiah amounts): 2014 1 Dolar Amerika Serikat (Dolar AS)/Rupiah 1 EUR/Rupiah 1 Dolar Singapura/Rupiah c) 2013 12.440 15.133 9.422 12.189 16.821 9.628 c) Kas dan setara kas US Dollar 1/Rupiah EUR 1/Rupiah Singaporean Dollar 1/Rupiah Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and at banks and cash in transit from retail dealers, and not pledged as collateral to loans and other borrowings. Kas dan setara kas terdiri dari kas kecil, giro di bank dan setoran dalam perjalanan dari pengecer, dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang dan pinjaman lainnya. d) Foreign currency transactions and balances d) Piutang usaha Accounts receivable Accounts receivable are stated at original invoice amount less an allowance for impairment. The accounting policy for allowance for impairment is described in Note 2o. Piutang usaha diakui dan disajikan sebesar nilai tagihan dikurangi cadangan penurunan nilai. Kebijakan akuntansi untuk cadangan penurunan nilai dijabarkan dalam Catatan 2o. 9 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e) f) g) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e) Persediaan Inventories Persediaan dinilai berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan rata-rata atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan barang dalam proses produksi dan barang jadi termasuk bagian tetap dan variabel dari beban produksi tak langsung. Inventories are valued at the lower of average cost or net realizable value. The cost of work in process and finished goods includes fixed and variable production overheads. Cadangan persediaan yang lambat pergerakannya untuk bahan baku dan barang jadi dilakukan berdasarkan analisa umur persediaan yang bersangkutan dan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun. An allowance for slow moving inventories for raw materials and finished goods is provided based on an aging analysis of the respective inventories and a review of the condition of inventories at the end of the year. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal, setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. Transaksi-transaksi berelasi dengan f) pihak-pihak Transactions with related parties Perusahaan mempunyai transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7 (Revisi 2010). The Company has transactions with related parties, as defined in the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 7 (Revised 2010). Transaksi-transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereas such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties. Semua transaksi-transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak yang berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan. All transactions with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statements. g) Pajak pertambahan nilai Value added tax Value added tax is computed based on the value of finished goods delivered by the Company to retail dealers and wholesalers. Value added tax on goods which have been delivered to retail dealers but not sold is recorded as prepaid value added tax. Pajak pertambahan nilai dihitung berdasarkan jumlah penyerahan barang jadi oleh Perusahaan kepada pengecer dan distributor. Bagian pajak pertambahan nilai dari barang yang telah diserahkan tetapi masih belum terjual oleh pengecer, dicatat sebagai pajak pertambahan nilai dibayar di muka. 10 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h) Aset tetap Property, plant and equipment Aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat di atribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Property, plant and equipment are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan, diakui sebagai laba atau rugi pada saat terjadinya. Property, plant and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the property, plant and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized as profit or loss as incurred. Penyusutan aset tetap, kecuali hak atas tanah, dimulai pada saat aset tersebut siap digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat dari aset yang bersangkutan. Depreciation of property, plant and equipment, with the exception of land rights, begins when it is available for use and is computed on a straight-line basis over the estimated useful lives of the related assets. Estimasi masa manfaat untuk tiap-tiap jenis aset tetap adalah sebagai berikut: Estimated useful lives for the major classes of depreciable assets are: Tahun/Years Bangunan Mesin, peralatan dan sarana penunjang toko Kendaraan bermotor Cetakan 30 10 - 15 4 2 Buildings Machinery, equipment and stores leasehold improvements Motor vehicles Moulds Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Land is stated at cost and not depreciated. Pekerjaan dalam penyelesaian mencerminkan akumulasi biaya-biaya yang berhubungan dengan pekerjaan dalam penyelesaian sampai pada tanggal aset selesai dan siap digunakan. Akumulasi biaya ini dialihkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset telah selesai dan siap digunakan. Construction in progress represents related to the accumulated costs the construction in progress up to the date when the asset is complete and ready for service. These costs are transferred to the relevant property, plant and equipment account when the asset has been made and ready for use. 11 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h) i) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h) Aset tetap (lanjutan) Property, plant and equipment (continued) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan sebagai laba atau rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included as profit or loss in the year the asset is derecognized. Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direviu, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at the end of each reporting period. i) Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. The Company assesses at the end of each reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Unit (“CGU”)’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or group of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the statement of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. 12 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i) Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) Impairment (continued) of non-financial assets Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of calculations are the assets. These corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai laba atau rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized as profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets. Penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. An assessment is made at the end of each reporting period date to assess whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah jumlah tercatat aset tidak melebihi terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba atau rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized as profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. 13 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j) Pengakuan pendapatan dan beban Revenue and expense recognition Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration payments received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized: Penjualan barang Sale of goods Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Perusahaan diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah berpindah kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya. Revenue from sales arising from physical delivery of the Company’s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance. Penjualan lokal kepada pengecer diakui sebagai pendapatan pada saat barang dijual kepada pembeli akhir. Penjualan lokal kepada distributor dan ekspor diakui sebagai pendapatan pada saat barang dikirim kepada pembeli. Domestic sales to retail dealers are recognized as revenue when products are sold to consumers. Domestic sales to wholesalers and export sales are recognized as revenue upon shipment. Pendapatan bunga Interest income Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau digunakan periode yang lebih singkat, jika lebih tepat, untuk nilai tercatat neto dari aset atau liabilitas keuangan. For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the Effective Interest Rate method, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial assets or liabilities. Beban diakui berdasarkan konsep akrual. Expenses are recognized on an accrual basis. 14 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k) Pajak penghasilan badan Corporate income tax Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan. Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax. Pajak kini Current tax Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Current tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the tax authority. The tax rates and tax laws used as a basis for computation are those that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date. Pajak penghasilan kini diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak yang berkaitan dengan item yang diakui di luar laba atau rugi, baik pada pendapatan komprehensif lain atau langsung pada ekuitas. Manajemen secara periodik melakukan evaluasi atas posisi yang diambil dalam pelaporan pajak sehubungan dengan situasi di mana peraturan pajak terkait menjadi subyek interpretasi dan menetapkan provisi bila diperlukan. Current income taxes are recognized in the statement of comprehensive income, except to the extent that the tax relates to items recognized outside profit or loss, either in other comprehensive income or directly in equity. Management periodically evaluates positions taken in the tax returns with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions when appropriate. Penyesuaian terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan banding, apabila: (1) pada saat hasil dari banding tersebut ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidakpastian yang signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap kewajiban perpajakan tersebut dicatat pada saat pengajuan banding dibuat, atau (2) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan atas kasus lain yang serupa dengan kasus yang sedang dalam proses banding, berdasarkan ketentuan dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses banding secara signifikan tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan kewajiban perpajakan berdasarkan surat ketetapan pajak yang sedang dalam proses banding, diakui. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, for assessment amounts appealed against by the Company, when: (1) the result of the appeal is determined, unless there is significant uncertainty as to the outcome of such appeal, in which event the impact of the amendment of tax obligations based on an assessment is recognized at the time of making such appeal, or (2) at the time based on knowledge of developments in similar cases involving matters appealed, based on rulings by the Tax Court or the Supreme Court, that a positive appeal outcome is adjudged to be significantly uncertain, in which event the impact of an amendment of tax obligations based on an assessment amounts appealed is recognized. 15 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k) Pajak penghasilan badan (lanjutan) Corporate income tax (continued) Pajak kini (lanjutan) Current tax (continued) Bunga dan penalti atas pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari pendapatan atau beban usaha lainnya karena dianggap bukan merupakan bagian dari beban pajak penghasilan. Interests and penalties are presented as part of other operating income or expenses since are not considered as part of the income tax expense. Pajak tangguhan Deferred tax Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan. Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting dates between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali: i. liabilitas pajak tangguhan yang terjadi dari pengakuan awal goodwill atau dari aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak atau rugi pajak; Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except: i. where the deferred tax liability arises from the initial recognition of goodwill or of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss; ii. dari perbedaan temporer kena pajak atas investasi pada entitas anak, yang saat pembalikannya dapat dikendalikan dan besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat. ii. in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries, when the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali: i. jika aset pajak tangguhan terkait dengan beda temporer yang dapat dikurangkan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis dan tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak atau rugi pajak; atau Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses can be utilized, except: i. 16 where the deferred tax asset relating to the deductible temporary difference arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss; or The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k) Pajak penghasilan badan (lanjutan) Corporate income tax (continued) Pajak tangguhan (lanjutan) Deferred tax (continued) Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali: (lanjutan) ii. dari perbedaan temporer yang dapat dikurangkan atas investasi pada entitas anak, aset pajak tangguhan hanya diakui bila besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat dan laba kena pajak dapat dikompensasi dengan beda temporer tersebut. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses can be utilized, except: (continued) Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatatnya disesuaikan berdasarkan ketersediaan laba kena pajak di masa mendatang. The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at each reporting date and adjusted based on availability of future taxable income. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak yang peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substansial berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on the tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau Perusahaan yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Company intends to settle its current assets and liabilities on a net basis. ii. 17 in respect of deductible temporary differences associated with investments in subsidiaries, deferred tax assets are recognized only to the extent that it is probable that the temporary differences will reverse in the foreseeable future and taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l) Imbalan kerja Employee benefits Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja jangka panjang berdasarkan sejumlah mana yang lebih besar antara jumlah yang dihitung berdasarkan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003 (UU No. 13/2003) tanggal 25 Maret 2003 dengan jumlah menurut program pensiun manfaat pasti dari Perusahaan. The Company recognizes long-term employee benefits liabilities at the higher of the amount determined based on the provisions of Labor Law No. 13 year 2003 (Law No. 13/2003) dated March 25, 2003 or the Company’s defined benefit plan. Program pensiun manfaat pasti dipersiapkan untuk sebagian besar karyawan tetap nasional dengan masa kerja lebih dari 1 tahun. Menurut program tersebut, pada saat pensiun, manfaat pensiun yang dibayarkan dihitung berdasarkan lama masa kerja dan gaji rata-rata dua tahun terakhir karyawan. The Company’s defined benefit plan is available to the majority of its permanent national employees with more than 1 year of service. Under the plan, upon retirement, benefits are payable based on the employees’ number of service years and final two years’ average salary. Biaya imbalan kerja ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial neto yang belum diakui untuk setiap program pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti (sebelum dikurangi aset program) pada tanggal tersebut atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui berdasarkan metode garis lurus selama ratarata sisa masa kerja karyawan. The cost of providing employee benefits is determined using the projected unit credit actuarial valuation method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting period exceeded the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation (before deducting plan assets) at that date or 10% of the fair value of plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Biaya jasa lalu yang terjadi ketika pengenalan program imbalan pasti atau perubahan imbalan terutang pada program yang ada diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested. Past service costs arising from the introduction of a defined benefits plan or changes in the benefits payable of an existing plan are amortized over the period until the benefits concerned become vested. m) Leases m) Sewa The Company classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lesee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract. Perusahaan mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang berkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lesee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya. 18 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. m) Leases (continued) m) Sewa (lanjutan) n) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Sewa pembiayaan - sebagai lessee Finance lease - as lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sejak awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi tahun berjalan. A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance charges are charged directly to the current year’s operation. Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa. If there is reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, then the leased assets are depreciated over their useful lives. If not, then the capitalized lease assets are depreciated over the shorter of the useful life of the asset or the lease term. Gain or loss on a sale and leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term. Sewa operasi - sebagai lessee Operating lease - as lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban pada operasi tahun berjalan dengan dasar garis lurus (straight-line method) selama masa sewa. A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments as expense in the current year’s operation using the straight-line method over the lease term. n) Laba per saham Earnings per share Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2014. The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2014. Laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Earnings per share is computed based on the weighted average number of issued and fully paid shares during the year. 19 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n) Laba per saham (lanjutan) Profit for the year used in calculating the basic earnings per share for the year ended December 31, 2014 was Rp70,781,440 (2013: Rp44,373,679). The weighted average number of outstanding shares used as the denominator in computing the earnings per share for the years ended December 31, 2014 and 2013 were 1,300,000,000 shares. Laba tahun berjalan yang digunakan dalam menghitung laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp70.781.440 (2013: Rp44.373.679). Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan sebagai pembagi dalam menghitung laba per saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah 1.300.000.000 saham. o) o) Instrumen keuangan i) Earnings per share (continued) Financial instruments i) Financial assets Aset keuangan Pengakuan awal dan pengukuran Initial recognition and measurement Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan, sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, atau mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal. Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. When financial assets are initially recognized, they are measured at fair value, and in the case of the financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs. Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar. All regular way purchases and sales of financial assets are recognized or derecognized on the trade date i.e., the date that the Company commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the marketplace concerned. Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang pegawai, piutang lain-lain, dan uang jaminan sewa yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. The Company’s financial assets include cash and cash equivalents, accounts receivable, due from employees, other receivables, and refundable deposits which fall under the loans and receivables category. 20 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. o) Instrumen keuangan (lanjutan) i) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Financial instruments (continued) i) Financial assets (continued) Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui sebagai laba atau rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment. Gains and losses are recognized as profit or loss when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. Penghentian pengakuan Derecognition Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan memindahkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan; dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the asset. 21 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. o) Instrumen keuangan (lanjutan) i) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Financial instruments (continued) i) Financial assets (continued) Aset keuangan (lanjutan) Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued) Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui sebagai laba atau rugi. On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity is recognized as profit or loss. Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk menentukan adanya bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai aset keuangan telah terjadi, Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti probabilitas kebangkrutan atau kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur dan gagal bayar atau keterlambatan pembayaran yang signifikan. At each end of reporting period, the Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired. To determine whether there is objective evidence that an impairment loss on financial assets has incurred, the Company considers factors such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payments. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment. 22 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. o) Instrumen keuangan (lanjutan) i) ii) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Financial instruments (continued) i) Financial assets (continued) Aset keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued) Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa mendatang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. If there is objective evidence that an impairment loss has occured, the amount of the loss is measured as the difference between the assets’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui sebagai laba atau rugi. The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance of impairment account and the amount of the loss is recognized as profit or loss. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan sepanjang pemulihan tersebut tidak mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui sebagai laba atau rugi. If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date. The amount of such reversal is recognized as profit or loss. ii) Financial liabilities Liabilitas keuangan Pengakuan awal dan pengukuran Initial recognition and measurement Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. 23 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. o) Instrumen keuangan (lanjutan) ii) awal dan ACCOUNTING Financial instruments (continued) ii) Financial liabilities (continued) Liabilitas keuangan (lanjutan) Pengakuan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Initial recognition (continued) pengukuran and measurement Pengakuan awal liabilitas keuangan dicatat pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial liabilities are initially recognized at their fair values and, in case of financial liabilities at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs. Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari pinjaman jangka pendek, utang usaha, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan uang jaminan dari penyalur yang termasuk dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. The Company’s financial liabilities include short-term loans, trade payables, accrued liabilities, short-term employee benefits liabilities, and guarantee deposits from distributors which fall under the financial liabilities at amortized cost category. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Setelah pengakuan awal, seluruh liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui sebagai laba atau rugi pada saat liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi tersebut dihentikan pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui proses amortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Subsequent to initial recognition, all financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized as profit or loss when the financial liabilities at amortized cost are derecognized as well as through the effective interest rate method amortization process. Penghentian pengakuan Derecognition Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban atas liabilitas tersebut dilepaskan, dibatalkan atau berakhir. Keuntungan dan kerugian diakui sebagi laba atau rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi. A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged, cancelled or expired. Gains and losses are recognized as profit or loss when the liabilities are derecognized, and through the amortization process. iii) Amortized cost of financial instruments iii) Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate. Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. 24 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. o) Instrumen keuangan (lanjutan) iv) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts of the respective financial assets and financial liabilities and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. v) Fair value of financial instruments Nilai wajar instrumen keuangan The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models. Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. p) Financial instruments (continued) iv) Offsetting of financial instruments Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. v) ACCOUNTING p) Sumber estimasi ketidakpastian Source of estimation uncertainty The preparation of the financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates. Penyusunan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. 25 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p) Sumber estimasi ketidakpastian (lanjutan) ACCOUNTING Source of estimation uncertainty (continued) Pertimbangan Judgements Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: The following judgements are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements: Klasifikasi keuangan liabilitas Classification of financial assets and financial liabilities Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2o. The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2o. Cadangan penurunan nilai piutang usaha Allowance for impairment of accounts receivable Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang mana diketahui bahwa pelanggan tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang, guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 4. The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgement, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due, to reduce its receivable amounts that the Company expects to collect. These specific provisions are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of receivable. Further details are disclosed in Note 4. aset keuangan dan 26 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p) Sumber estimasi ketidakpastian (lanjutan) ACCOUNTING Source of estimation uncertainty (continued) Estimasi dan asumsi Estimates and assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun finansial berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing assumptions and circumstances about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur. Imbalan kerja Employee benefits Penentuan kewajiban dan biaya liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat cacat, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Meskipun Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12. The determination of the Company’s obligations and costs for employee benefits liabilities are dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rates, annual employee turn-over rates, disability rates, retirement ages and mortality rates. Actual results that differ from the Company’s assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straightline basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for employee benefits and net employee benefits expense. Further details are disclosed in Note 12. 27 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p) Sumber estimasi ketidakpastian (lanjutan) ACCOUNTING Source of estimation uncertainty (continued) Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued) Penyusutan aset tetap Depreciation of property, plant and equipment Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonominya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomi aset tetap antara 2 sampai dengan 30 tahun, yang merupakan masa manfaat ekonomi yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan usahanya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomi dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8. The costs of property, plant and equipment are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these property, plant and equipment to be within 2 to 30 years. These are common economic useful lives expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Note 8. Instrumen keuangan Financial instruments Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu berdasarkan nilai wajar pada pengakuan awal, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan. The Company recorded certain financial assets and liabilities initially based on fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Company’s profit or loss. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 26. Further details are disclosed in Note 26. Pajak penghasilan Income tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Significant judgement is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. 28 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p) Sumber estimasi ketidakpastian (lanjutan) Source of estimation uncertainty (continued) Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued) Pajak penghasilan (lanjutan) Income tax (continued) Deferred tax is provided using the liability method for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the end of reporting period. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is recognized in the current year’s profit or loss, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity. Deferred tax assets relating to the carry forward of tax losses are recognized to the extent that it is probable that in the future, taxable income will be available against which the tax losses can be utilized. Pajak tangguhan dicatat dengan menggunakan metode liabilitas untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara aset dan liabilitas berbasis fiskal dengan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan sebagai laba atau rugi tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Aset pajak tangguhan yang berhubungan dengan saldo rugi fiskal diakui apabila besar kemungkinannya bahwa jumlah laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal. Cadangan persediaan pergerakannya yang Allowance for slow moving inventories lambat Allowance for slow moving inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Further details are disclosed in Note 6. Cadangan persediaan yang lambat pergerakannya diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6. q) ACCOUNTING q) Provisi Provisions Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dibuat. 29 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q) Provisi (lanjutan) r) Kontinjensi Standar akuntansi yang telah namun belum berlaku efektif Contingencies Unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote, contingent liabilities are disclosed. Contingent assets are not recognized in the financial statements but disclosed when an inflow of economic benefits is probable. Liabilitas kontinjensi diungkapkan, kecuali jika arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi. s) Provisions (continued) Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan. r) ACCOUNTING s) diterbitkan Accounting effective standards issued but not yet Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2014: The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2014 financial statements: i) PSAK No. 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, berlaku efektif 1 Januari 2015. i) PSAK No. 1 (2013): Presentation of Financial Statements, effective January 1, 2015. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Pendapatan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba atau rugi disajikan terpisah dari pospos yang tidak akan direklasifikasi ke laba atau rugi. This PSAK change the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified. 30 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) s) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s) Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif (lanjutan) Accounting standards effective (continued) ACCOUNTING issued but not yet Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2014: (lanjutan) The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2014 financial statements: (continued) ii) PSAK No. 24 (2013): Imbalan Kerja, berlaku efektif 1 Januari 2015. ii) PSAK No. 24 (2013): Employee Benefits, effective January 1, 2015. PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan. This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures. iii) PSAK No. 46 (2014): effective January 1, 2015. iii) PSAK No. 46 (2014): Pajak Penghasilan, berlaku efektif 1 Januari 2015. Income Taxes, PSAK ini memberikan tambahan pengaturan untuk aset atau liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. This PSAK now provides additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arises from a non-depreciable asset measured using the revaluation model, and those arises from investment property that is measured using the fair value model. iv) PSAK No. 48 (2014): Penurunan Nilai Aset, berlaku efektif 1 Januari 2015. iv) PSAK No. 48 (2014): Impairment of Assets, effective January 1, 2015. PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual (termasuk goodwill) atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode. This PSAK provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cash-generating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period. v) PSAK No. 50 (2014): Instrumen Keuangan: Penyajian, berlaku efektif 1 Januari 2015. v) PSAK No. 50 (2014): Financial Instruments: Presentation, effective January 1, 2015. PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto. This PSAK provides more deep about criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis. 31 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) s) AKUNTANSI PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s) Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif (lanjutan) issued but not yet Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2014: (lanjutan) The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2014 financial statements: (continued) vi) PSAK No. 55 (2014): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, berlaku efektif 1 Januari 2015. vi) PSAK No. 55 (2014): Financial Instruments: Recognition and Measurement, effective January 1, 2015. PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kedaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal. This PSAK, among other, provides additional provision for the criteria of not an expiration or termination of the hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition. vii) PSAK No. 60 (2014): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2015. vii) PSAK No. 60 (2014): Financial Instruments: Disclosures, effective January 1, 2015. This PSAK, among other, provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on transfers of financial instruments. PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan. viii)PSAK No. 68: Fair Value Measurement, effective January 1, 2015. viii)PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, berlaku efektif 1 Januari 2015. This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted. PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Perusahaan. t) Accounting standards effective (continued) ACCOUNTING t) Peristiwa setelah periode pelaporan Events after the reporting period Post year-end events that provide additional information about the Company’s financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to financial statements when material. Peristiwa setelah akhir tahun yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan peristiwa penyesuai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan jika material. 32 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KAS DAN SETARA KAS 3. 2014 Kas Bank - pihak ketiga 2013 249.716 3.785.810 123.250 3.164.022 4.035.526 3.287.272 Bank - pihak ketiga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta 2013 Dalam mata uang asing (nilai penuh)/Foreign currency (full amount) Ekuivalen Rupiah/ Rupiah equivalent Ekuivalen Rupiah/ Rupiah equivalent - 2.098.583 - 2.482.911 USD6.768 - 83.909 45.739 USD11.202 - 136.230 362.305 - 1.487.519 - 178.007 USD5.651 70.060 USD376 4.569 3.785.810 For the year ended December 31, 2014, cash in banks earned interest at average annual rates of 2.0% for Rupiah (2013: 2.0%) and 0.25% for US Dollar (2013: 0.25%). PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Domestik Luar negeri (2014: USDNihil; 2013: USDNihil) Dikurangi: cadangan penurunan nilai Banks - third parties PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta 3.164.022 Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014, tingkat bunga rata-rata tahunan untuk kas di bank adalah sebesar 2,0% untuk rekening Rupiah (2013: 2,0%) dan 0,25% untuk rekening Dolar AS (2013: 0,25%). 4. Cash on hand Cash in banks - third parties A detailed analysis of cash in banks based on currency and by individual bank follows: Berikut ini adalah rincian jumlah penempatan di bank berdasarkan jenis mata uang serta nama bank: 2014 Dalam mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount) CASH AND CASH EQUIVALENTS 4. ACCOUNTS RECEIVABLE - THIRD PARTIES 2014 2013 26.142.571 37.001.846 - - 26.142.571 (4.128.322) 37.001.846 (5.418.734) 22.014.249 31.583.112 33 Domestic Foreign (2014: USDNil; 2013: USDNil) Less: allowance for impairment The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4. PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) 4. The aging analysis of accounts receivable from third parties follows: Analisa piutang usaha kepada pihak ketiga menurut umur piutang adalah sebagai berikut: 31 Desember 2014 0 - 30 hari/ 0 - 30 days Domestik 14.605.924 31 - 60 hari/ 31 - 60 days 61 - 90 hari/ 61 - 90 days 4.017.671 Domestik 22.429.108 31 - 60 hari/ 31 - 60 days 61 - 90 hari/ 61 - 90 days 4.961.594 26.142.571 Domestic December 31, 2013 Jumlah/ Total 37.001.846 Domestic 5.418.734 2.515.533 (1.290.412) 2.903.201 Balance at the beginning of the year (Reversal)/additional during the year 4.128.322 5.418.734 Balance at the end of the year PIUTANG LAIN-LAIN Management believes that the allowance for impairment of accounts receivable - third parties is adequate. 5. 2014 Klaim asuransi Lainnya 6.049.084 Jumlah/ Total 2013 Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai atas piutang usaha - pihak ketiga sudah memadai. 5. Lebih dari 90 hari/ Over 90 days December 31, 2014 Movements of the allowance for impairment are as follows: 2014 Saldo akhir tahun 6.218.123 3.562.060 Mutasi cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun (Pembalikan)/penambahan selama tahun berjalan Lebih dari 90 hari/ Over 90 days 1.300.853 31 Desember 2013 0 - 30 hari/ 0 - 30 days ACCOUNTS RECEIVABLE - THIRD PARTIES (continued) OTHER RECEIVABLES 2013 5.619.618 181.903 1.994.107 151.278 5.801.521 2.145.385 Insurance claims Others No other receivables were written off during 2014 (2013: RpNil). Management believes that no allowance for impairment of other receivables is required. Tidak ada piutang lain-lain yang dihapuskan selama tahun 2014 (2013: RpNihil). Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai atas piutang lain-lain tidak diperlukan. 34 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6. PERSEDIAAN PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 6. 2014 Bahan baku Barang dalam proses produksi Barang jadi Cadangan persediaan yang lambat pergerakannya: Bahan baku Barang jadi INVENTORIES 2013 25.376.814 5.248.152 296.836.628 19.270.062 8.490.559 265.529.086 327.461.594 293.289.707 (1.551.505) (11.281.933) (1.353.501) (10.530.488) 314.628.156 281.405.718 Raw materials Work in process Finished goods Allowance for slow moving inventories: Raw materials Finished goods Movements of the allowance for slow moving inventories - raw materials and finished goods are as follows: Mutasi cadangan persediaan yang lambat pergerakannya - bahan baku dan barang jadi adalah sebagai berikut: 2014 2013 Saldo awal tahun Penambahan selama tahun berjalan 11.883.989 10.899.379 949.449 984.610 Balance at the beginning of the year Additional during the year Saldo akhir tahun 12.833.438 11.883.989 Balance at the end of the year Perusahaan telah mengasuransikan persediaannya, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp288.608.874 dari kemungkinan kerugian akibat kerusakan dan pencurian. Nilai buku persediaan yang diasuransikan sebesar Rp314.628.156. Walaupun jumlah pertanggungan asuransi tersebut di bawah nilai saldo persediaan per tanggal laporan posisi keuangan, namun manajemen berkeyakinan bahwa jumlah tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko-risiko tersebut mengingat karakteristik, kondisi, dan penyimpanan berbagai jenis persediaan Perusahaan pada lokasi yang berbeda. The Company has insured its inventories, for an amount of Rp288,608,874 against possible loss from material damage, burglary and theft. Net book value of the insured inventories amounted to Rp314,628,156. Although the sum insured is lower than the balance of the inventories as of the statement of financial position date, the management believes that it is sufficient to cover those possible losses considering the characteristics, conditions, storage of various types of Company’s inventories in difference locations. Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan persediaan yang lambat pergerakannya sudah memadai. Management believes that the allowance for slow moving inventories is adequate. Persediaan dijadikan agunan untuk memperoleh pinjaman jangka pendek Perusahaan yang diperoleh dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (lihat Catatan 11). Inventories are pledged as collateral for the Company’s short-term loans from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. and The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (see Note 11). 35 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 7. Sewa dibayar di muka Lain-lain Bagian lancar Bagian tidak lancar 8. Harga perolehan kepemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin, peralatan dan sarana penunjang toko Cetakan Kendaraan bermotor Pekerjaan dalam penyelesaian Akumulasi penyusutan kepemilikan langsung Bangunan Mesin, peralatan dan sarana penunjang toko Cetakan Kendaraan bermotor Nilai tercatat neto Tanah Bangunan Mesin, peralatan dan sarana penunjang toko Cetakan Kendaraan bermotor Pekerjaan dalam penyelesaian PREPAYMENTS 2014 2013 79.877.174 5.182.934 75.972.446 2.744.251 85.060.108 78.716.697 60.030.326 25.029.782 54.644.038 24.072.659 85.060.108 78.716.697 ASET TETAP Mutasi 2014 PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 8. Saldo 1 Januari 2014/ Balance January 1, 2014 Penambahan/ Additions Prepaid rent Others Current Non-current PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Saldo 31 Desember 2014/ Reklasifikasi/ Balance Reclassifications December 31, 2014 Pengurangan/ Deductions 2014 movements 16.491.148 71.256.040 870.600 - - 16.491.148 72.126.640 246.759.455 26.162.634 6.623.772 45.989.234 5.864.145 13.000 1.487.415 195.323 13.379.039 - 304.640.313 32.026.779 6.441.449 Cost direct ownership Land Buildings Machinery, equipment and stores leasehold improvements Moulds Motor vehicles 5.299.116 17.889.326 - 9.809.403 Construction in progress 372.592.165 70.626.305 1.682.738 (13.379.039) - 441.535.732 15.527.866 2.370.501 - - 17.898.367 119.235.755 23.698.757 4.005.364 28.847.187 2.681.330 944.931 806.623 195.323 - 147.276.319 26.380.087 4.754.972 162.467.742 34.843.949 1.001.946 - 196.309.745 Accumulated depreciation direct ownership Buildings Machinery, equipment and stores leasehold improvements Moulds Motor vehicles 16.491.148 55.728.174 16.491.148 54.228.273 127.523.700 2.463.877 2.618.408 157.363.994 5.646.692 1.686.477 Net carrying amounts Land Buildings Machinery, equipment and stores leasehold improvements Moulds Motor vehicles 5.299.116 9.809.403 Construction in progress 210.124.423 245.225.987 36 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8. ASET TETAP (lanjutan) Mutasi 2013 Harga perolehan kepemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin, peralatan dan sarana penunjang toko Cetakan Kendaraan bermotor Pekerjaan dalam penyelesaian Akumulasi penyusutan kepemilikan langsung Bangunan Mesin, peralatan dan sarana penunjang toko Cetakan Kendaraan bermotor Nilai tercatat neto Tanah Bangunan Mesin, peralatan dan sarana penunjang toko Cetakan Kendaraan bermotor Pekerjaan dalam penyelesaian PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 8. Saldo 1 Januari 2013/ Balance January 1, 2013 Penambahan/ Additions PROPERTY, (continued) PLANT Saldo 31 Desember 2013/ Reklasifikasi/ Balance Reclassifications December 31, 2013 Pengurangan/ Deductions AND EQUIPMENT 2013 movements 16.491.148 70.289.586 966.454 - - 16.491.148 71.256.040 212.176.694 23.851.255 4.681.772 29.673.966 2.311.379 1.942.000 1.103.069 - 6.011.864 - 246.759.455 26.162.634 6.623.772 Cost direct ownership Land Buildings Machinery, equipment and stores leasehold improvements Moulds Motor vehicles 5.299.116 Construction in progress 427.959 10.883.021 - 327.918.414 45.776.820 1.103.069 (6.011.864) - 372.592.165 13.193.205 2.334.661 - - 15.527.866 101.904.454 21.876.376 3.051.739 17.865.545 1.822.381 953.625 534.244 - - 119.235.755 23.698.757 4.005.364 140.025.774 22.976.212 534.244 - 162.467.742 Accumulated depreciation direct ownership Buildings Machinery, equipment and stores leasehold improvements Moulds Motor vehicles 16.491.148 57.096.381 16.491.148 55.728.174 110.272.240 1.974.879 1.630.033 127.523.700 2.463.877 2.618.408 Net carrying amounts Land Buildings Machinery, equipment and stores leasehold improvements Moulds Motor vehicles 427.959 5.299.116 Construction in progress 187.892.640 210.124.423 Depreciation expense was allocated as follows: Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2014 Beban pokok penjualan Beban penjualan dan pemasaran (lihat Catatan 20) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 20) 2013 4.902.668 4.195.587 26.128.547 15.236.813 3.812.734 3.543.812 34.843.949 22.976.212 37 Cost of sales Selling and marketing expenses (see Note 20) General and administration expenses (see Note 20) The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8. ASET TETAP (lanjutan) PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 8. PROPERTY, (continued) PLANT AND EQUIPMENT Tanah memiliki Hak Guna Bangunan (“HGB”) dengan jangka waktu maksimum 30 tahun, sampai dengan tahun 2038, dan dapat diperpanjang. Land represents usage rights (“HGB”) for a maximum period of 30 years, through 2038, which period may be extended. Perusahaan telah mengasuransikan terhadap risiko kerusakan atas aset tetap, kecuali tanah, cetakan dan pekerjaan dalam penyelesaian, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp246.045.128 dan Rp3.700.200 untuk kendaraan bermotor. Nilai tercatat aset tetap yang diasuransikan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp213.278.745. Manajemen berkeyakinan bahwa aset tetap telah diasuransikan secara memadai. The Company has insured its property, plant and equipment, excluding land, moulds and construction in progress, for amounts of Rp246,045,128 and Rp3,700,200 for motor vehicles against material damage. Net carrying amount of insured property, plant and equipment at December 31, 2014 amounted to Rp213,278,745. Management believes that property, plant and equipment have been adequately insured. Total nilai penambahan aset tetap sebesar Rp70.626.305 termasuk penambahan yang berasal dari transaksi non-kas sejumlah Rp28.919.420. The total addition of property, plant and equipment amounting to Rp70,626,305 includes addition involving non-cash transactions amounting to Rp28,919,420. Pekerjaan dalam penyelesaian merupakan renovasi dan penataan kembali toko-toko. Pada tanggal 31 Desember 2014, tingkat penyelesaian atas aset dalam penyelesaian adalah 30%. Pekerjaan dalam penyelesaian diestimasikan akan diselesaikan pada tahun 2015. Manajemen tidak melihat indikasi adanya hambatan dalam penyelesaian pekerjaan tersebut. Construction in progress primarily represents ongoing renovation and remodeling of shops. The completion stage of construction in progress as of December 31, 2014 is 30%. It is estimated that the work will be completed in 2015. Management does not anticipate any difficulty in completing the construction in progress. Nilai tercatat neto, kas yang diterima, dan rugi penjualan aset tetap selama tahun berakhir 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp680.792, Rp637.392 dan Rp43.400 (2013: Rp568.825, Rp475.430 dan Rp93.395). Net carrying amounts, proceeds, and loss on disposal of property, plant and equipment during the year ended December 31, 2014 were Rp680,792, Rp637,392 and Rp43,400, respectively (2013: Rp568,825, Rp475,430 and Rp93,395, respectively). Aset tetap dijadikan agunan untuk memperoleh pinjaman jangka pendek Perusahaan yang diperoleh dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (lihat Catatan 11). Property, plant and equipment is pledged as collateral for the Company’s short-term loans from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (see Note 11). 38 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8. 9. PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) ASET TETAP (lanjutan) 8. PROPERTY, (continued) PLANT AND EQUIPMENT Jumlah harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan per 31 Desember 2014 sebesar Rp71.325.173 (2013: Rp52.358.922). Historical cost of fully depreciated property, plant and equipment but still in use for production per December 31, 2014 amounted to Rp71,325,173 (2013: Rp52,358,922). Nilai wajar aset tetap per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp489.409.384. Fair value of property, plant and equipment as of December 31, 2014 is amounted of Rp489,409,384. Pada tanggal 31 Desember 2014, Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali masih lebih besar dari nilai tercatat aset. As of December 31, 2014, Management believes that the estimated recoverable amounts of property, plant and equipment exceed their carrying values. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA 9. 2014 Pemasok domestik Pemasok luar negeri Barang sudah diterima tetapi faktur belum diterima TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES 2013 116.929.093 691.876 109.878.808 - Domestic suppliers Foreign suppliers 21.270.954 13.323.096 Accrued invoices 138.891.923 123.201.904 Rincian utang usaha menurut mata uang dan jenis transaksinya adalah sebagai berikut: An analysis of trade payables by currency and transaction type follows: 31 Desember 2014 (dalam ribuan Rupiah, kecuali mata uang asing dalam nilai penuh): December 31, 2014 (in thousands of Rupiah, except for foreign currencies, which are in full amount): Pemasok domestik/ Pemasok luar negeri/ Jumlah/ Domestic suppliers Foreign suppliers Total Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen asing/ dalam Rupiah/ asing/ dalam Rupiah/ asing/ dalam Rupiah/ Foreign curency Rupiah equivalent Foreign currency Rupiah equivalent Foreign currency Rupiah equivalent Barang: Rupiah Dolar AS - 105.765.309 - 56.013 691.876 105.765.309 Jasa: Rupiah - 32.434.738 - 691.876 - - 105.765.309 691.876 106.457.185 - 32.434.738 32.434.738 - 32.434.738 138.200.047 691.876 138.891.923 39 Goods: Rupiah US Dollar Services: Rupiah The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9. PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) 9. TRADE PAYABLES (continued) - THIRD PARTIES Rincian utang usaha menurut mata uang dan jenis transaksinya adalah sebagai berikut: (lanjutan) An analysis of trade payables by currency and transaction type follows: (continued) 31 Desember 2013 (dalam ribuan Rupiah, kecuali mata uang asing dalam nilai penuh): December 31, 2013 (in thousands of Rupiah, except for foreign currencies, which are in full amount): Pemasok domestik/ Pemasok luar negeri/ Jumlah/ Domestic suppliers Foreign suppliers Total Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen asing/ dalam Rupiah/ asing/ dalam Rupiah/ asing/ dalam Rupiah/ Foreign curency Rupiah equivalent Foreign currency Rupiah equivalent Foreign currency Rupiah equivalent Barang: Rupiah Dolar AS - 92.079.033 - - - 92.079.033 Jasa: Rupiah - - 31.122.871 - - 31.122.871 - 123.201.904 The aging analysis of trade payables - third parties follows: 61 - 90 hari/ 61 - 90 days Lebih dari 90 hari/ Over 90 days December 31, 2014 Jumlah/ Total 29.072.199 - 17.199.979 - 31.256.889 662.716 60.670.980 29.160 138.200.047 691.876 29.072.199 17.199.979 31.919.605 60.700.140 138.891.923 31 Desember 2013 0 - 30 hari/ 0 - 30 days Domestik Services: Rupiah 31.122.871 31.122.871 31 Desember 2014 Domestik Luar negeri - 123.201.904 31 - 60 hari/ 31 - 60 days Goods: Rupiah US Dollar 92.079.033 92.079.033 - Analisa utang usaha - pihak ketiga menurut umur utang adalah sebagai berikut: 0 - 30 hari/ 0 - 30 days - 31 - 60 hari/ 31 - 60 days 61 - 90 hari/ 61 - 90 days Lebih dari 90 hari/ Over 90 days December 31, 2013 Jumlah/ Total 29.661.378 11.691.456 26.310.326 55.538.744 123.201.904 29.661.378 11.691.456 26.310.326 55.538.744 123.201.904 10. BEBAN AKRUAL Domestic 10. ACCRUED LIABILITIES 2014 Utang dividen Imbalan jasa profesional Potongan harga untuk distributor Lain-lain Domestic Foreign 2013 747.989 761.480 1.162.568 3.453.879 1.118.106 2.600.259 1.720.341 4.289.708 6.125.916 9.728.414 40 Dividends payable Professional fees Distributors’ discounts Others The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 11. PINJAMAN JANGKA PENDEK PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 11. SHORT-TERM LOANS 2014 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) 2013 20.000.000 7.000.000 29.500.000 24.000.000 49.500.000 31.000.000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) Pinjaman-pinjaman tersebut adalah dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat bunga untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 sebesar 13,25% per tahun untuk pinjaman di BNI dan antara 11,62% dan 12,89% per tahun untuk pinjaman di HSBC (tahun yang berakhir 31 Desember 2013: 11,50% per tahun untuk BNI, dan antara 9,15% dan 11,73% per tahun untuk HSBC). The loans are denominated in Rupiah, with interest payable for the year ended December 31, 2014 at the rate of 13.25% per annum for BNI and between 11.62% and 12.89% per annum for HSBC (year ended December 31, 2013: 11.50% per annum for BNI and between 9.15% and 11.73% per annum for HSBC). Di bawah ini adalah rincian fasilitas pinjaman yang diberikan oleh BNI dan HSBC - Cabang Jakarta kepada Perusahaan: Below are details of credit facilities provided by BNI and HSBC - Jakarta Branch to the Company: Fasilitas Kredit Modal Kerja - BNI Working Capital Credit Facility - BNI Sesuai dengan Perjanjian Kredit yang berlaku, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp20 milyar (Rupiah penuh) untuk periode 1 tahun untuk kebutuhan modal kerja. Perusahaan juga mendapatkan fasilitas Irrevocable Sight Letters of Credit (LC) dan Irrevocable Usance LC maksimum 90 hari. Fasilitas-fasilitas ini dijamin dengan aset tetap dengan nilai Rp35,8 milyar (Rupiah penuh) (lihat Catatan 8); dan perjanjian fidusia kepemilikan atas barang jadi dengan nilai sebesar Rp20 milyar (Rupiah penuh) (lihat Catatan 6). Sebagai tambahan, fasilitas LC juga dijamin dengan semua barang-barang yang dibeli/dibayar menggunakan fasilitas LC. In accordance with a Credit Agreement, the Company obtained a credit facility for a maximum of Rp20 billion (full Rupiah amount) for a one year period, for working capital purposes. The Company also obtained Irrevocable Sight Letters of Credit (LC) and Irrevocable Usance LC facilities for a maximum period of 90 days. These facilities are secured by property, plant and equipment for Rp35.8 billion (full Rupiah amount) (see Note 8); and a fiduciary transfer over finished goods of up to Rp20 billion (full Rupiah amount) (see Note 6). In addition, the LC facilities are also secured by all goods purchased/paid through the LC facilities. Persyaratan penting sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut di atas adalah sebagai berikut: a. Memelihara rasio keuangan sebagai berikut: • Rasio lancar sejumlah minimum 100%. • Rasio kewajiban terhadap ekuitas tidak melebihi 250%. The major covenants involving the above credit facilities are as follows: a. Financial ratios should be maintained at: • Current ratio of a minimum of 100%. • Debt to equity ratio should not exceed 250%. b. b. Perusahaan harus melaporkan kepada pihak Bank pada kesempatan pertama apabila Perusahaan akan membagikan laba dan membayar dividen. The Company should notify the Bank in advance of distributing profit and paying dividends. These facilities will expire on December 6, 2015. Fasilitas pinjaman ini akan berakhir masa berlakunya pada tanggal 6 Desember 2015. 41 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 11. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 11. SHORT-TERM LOANS (continued) Di bawah ini adalah rincian fasilitas pinjaman yang diberikan oleh BNI dan HSBC - Cabang Jakarta kepada Perusahaan: (lanjutan) Below are details of credit facilities provided by BNI and HSBC - Jakarta Branch to the Company: (continued) Fasilitas Bank - HSBC Banking Facilities - HSBC Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman yang dapat diperpanjang kembali/pinjaman berjangka dengan jumlah maksimum sebesar Rp30 milyar (Rupiah penuh) untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan, fasilitas LC sebesar USD1.500.000 untuk memfasilitasi pembelian bahan baku dan produk-produk yang berhubungan dengan kegiatan utama usaha Perusahaan dan juga fasilitas valuta asing sebesar USD200.000. The Company obtained a revolving loan/term loan facility for a maximum of Rp30 billion (full Rupiah amount) for working capital purposes, LC facilities of USD1,500,000 to facilitate purchases of raw materials and products related to the Company’s core business operations and also foreign exchange facilities of USD200,000. Fasilitas-fasilitas pinjaman ini akan berakhir masa berlakunya pada tanggal 31 Juli 2015. These facilities will expire on July 31, 2015. Persyaratan penting sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah bahwa rasio kewajiban terhadap ekuitas Perusahaan tidak melebihi 80%. The major covenant involving the above loan facilities is that the Company’s debt to equity ratio should not exceed 80%. Kepatuhan terhadap syarat pinjaman Compliance with the covenants of loans Perusahaan telah mematuhi persyaratan sehubungan dengan fasilitas dengan kedua bank tersebut yang diberikan selama tahun 2014. The Company has been in compliance with the covenants involving loan facilities with both banks during the year 2014. 12. LIABILITAS PANJANG IMBALAN KERJA JANGKA 12. LONG-TERM LIABILITIES a. Tanggal Penilaian : 31 Desember 2014 (2013: 31 Desember 2013) a. b. Usia Pensiun Normal : 50 tahun untuk wanita dan 55 tahun untuk pria : Projected Unit Credit : TMI 2011 : 8,39% (2013: 8,62%) per tahun : 9,5% (2013: 9,5%) per tahun b. f. Tingkat Kenaikan Gaji g. Tingkat Pengembalian Jangka Panjang dari Aset BENEFITS The long-term employee benefits liabilities for the year ended December 31, 2014 is based on the computation of the actuaries (PT Mercer Indonesia) dated February 13, 2015, (2013: January 15, 2014) based on the following assumptions: Liabilitas imbalan kerja jangka panjang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan perhitungan aktuaria (PT Mercer Indonesia) tertanggal 13 Februari 2015 (2013: 15 Januari 2014), didasarkan atas asumsi-asumsi sebagai berikut: c. Metode Penilaian d. Tabel Mortalitas e. Tingkat Bunga EMPLOYEE c. d. e. f. g. : 6% per tahun Valuation Date : December 31, 2014 (2013: December 31, 2013) Normal Retirement Age : Age 50 for females and 55 for males Valuation Cost Method : Projected Unit Credit Mortality Table : TMI 2011 Discount Rate : 8.39% (2012: 8.62%) per annum Salary Increase : 9.5% (2013: 9.5%) per annum Long Term Rate of Return on Assets : 6% per annum An increase or decrease of one percent in the annual discount rate will (decrease)/increase the present value of the benefit obligation by (Rp1,829,940)/Rp2,084,511, respectively, for the year ended December 31, 2014. Kenaikan atau penurunan sebesar satu persen pada tingkat diskonto tahunan menyebabkan (penurunan)/kenaikan pada nilai kini liabilitas imbalan masing-masing sebesar (Rp1.829.940)/ Rp2.084.511 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. 42 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan) KERJA JANGKA PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 12. LONG-TERM EMPLOYEE LIABILITIES (continued) The long-term employee benefits expense for local employees charged to operations were: Beban imbalan kerja jangka panjang untuk karyawan lokal yang dibebankan pada hasil usaha terdiri dari: 2014 Biaya jasa kini Hasil aset program yang diharapkan Amortisasi kerugian aktuarial Biaya bunga - neto BENEFITS 2013 2.255.654 (761.199) 302.819 1.942.213 2.954.909 (721.134) 774.771 1.552.431 3.739.487 4.560.977 Current service cost Expected return on plan assets Amortization of actuarial loss Interest cost - net Estimasi terbaik Perusahaan atas iuran dalam aset program pensiun di 2015 adalah sebesar Rp641.790. The Company’s best estimate of its contribution to the pension benefit plan assets in 2015 is amounted of Rp641,790. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: The long-term employee benefits recognized in the statement of financial position is as follows: 2014 Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset Dana Pensiun Status pendanaan Rugi neto aktuarial yang belum diakui Liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada akhir tahun 2013 25.839.724 (12.484.067) 23.831.321 (13.403.850) Present value of defined benefit obligation Plan assets at fair value 13.355.657 (4.690.678) 10.427.471 (3.322.338) Funded status Unrecognized actuarial net loss 8.664.979 7.105.133 Long-term employee benefits liabilities at the end of year Reconciliation of the movements during the year of the net liability is as follows: Rekonsiliasi perubahan liabilitas neto selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2014 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada awal tahun Pembayaran manfaat pensiun selama tahun berjalan Iuran karyawan selama tahun berjalan Beban imbalan kerja neto selama tahun berjalan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada akhir tahun 2013 132.884 134.763 3.739.487 4.560.977 Long-term employee benefits liabilities at the beginning of year Benefit payments made during the year Employee contributions made during the year Net employee benefits expense for the year 8.664.979 7.105.133 Long-term employee benefits liabilities at the end of year 7.105.133 3.081.169 (2.312.525) (671.776) 43 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan) KERJA PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) JANGKA 12. LONG-TERM EMPLOYEE LIABILITIES (continued) Movements of the present value of benefit obligations are as follows: Mutasi nilai kini liabilitas imbalan adalah sebagai berikut: 2014 Nilai kini liabilitas imbalan pada 1 Januari Biaya jasa kini Biaya bunga Iuran karyawan selama tahun berjalan Pembayaran manfaat pensiun selama tahun berjalan Kerugian/(keuntungan) aktuarial pada liabilitas 2013 (954.598) Present value of the benefit obligations at January 1 Current service cost Interest cost Employee contributions made during the year Benefit payments made during the year 1.527.847 (5.006.838) Loss/(gain) on actuarial liabilities 25.839.725 23.831.321 23.831.321 2.255.654 1.942.213 25.150.656 2.954.909 1.552.431 132.884 134.761 (3.850.194) Nilai kini liabilitas imbalan pada 31 Desember Present value of the benefit obligations at December 31 Changes in the fair value of plan assets are as follows: Perubahan dalam nilai wajar aset program adalah sebagai berikut: Nilai wajar aset program pada 1 Januari Imbal hasil ekspektasian aset program Iuran yang dibayarkan Imbalan yang dibayarkan (Kerugian)/keuntungan aktuarial pada aset program BENEFITS 2014 2013 13.403.850 761.199 774.855 (2.312.525) 12.693.501 721.134 388.954 (671.776) (143.312) 272.037 12.484.067 Fair value of plan assets at January 1 Expected return on plan assets Contributions paid Benefits paid Actuarial (loss)/gain on plan assets 13.403.850 Pada tanggal 31 Desember 2014, aset program terdiri dari kas dan deposito berjangka (100%). As of December 31, 2014, plan assets consist of cash and time deposits (100%). Imbal hasil aktual aset program selama tahun 2014 adalah sebesar Rp46.687. Actual investment income on plan assets during 2014 was amounted of Rp46,687. Tingkat pengembalian investasi yang diharapkan atas aset program ditentukan berdasarkan ekspektasi pasar pada tanggal pelaporan, berlaku untuk periode saat kewajiban diselesaikan. The expected rate of return on plan assets is determined based on the market expectations prevailing on that date, applicable to the period over which the obligation is to be settled. Jumlah dalam tahun ini dan 4 tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: Amounts for the current and previous 4 years are as follows: Dana pension Nilai kini liabilitas imbalan Nilai wajar aset program Surplus/(defisit) 31 Desember 2014/ December 31, 2014 31 Desember 2013/ December 31, 2013 31 Desember 2012/ December 31, 2012 31 Desember 2011/ December 31, 2011 31 Desember 2010/ December 31, 2010 (11.263.373) (12.828.297) (13.512.840) (12.075.910) (11.509.980) 12.484.067 1.220.694 13.403.850 575.553 12.693.501 (819.339) 11.792.824 (283.086) 9.831.601 (1.678.379) Pension benefits Present value of the benefit obligation Fair value of plan assets Surplus/(deficit) (7.881.214) Other employee benefits Present value of the benefit obligation Manfaat lainnya Nilai kini liabilitas imbalan (14.576.351) (11.003.024) (11.637.816) (9.479.069) (Rugi)/Laba koreksi aktuarial Liabilitas program (1.582.256) 1.069.762 (1.117.259) 2.496.502 44 197.564 Experience adjustment (loss)/ gain Plan liabilities The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 13. PERPAJAKAN a) PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 13. TAXATION (Pajak Penghasilan Badan Dibayar Di Muka)/Utang Pajak a) The reconciliation between profit before corporate income tax expense as shown in the statement of comprehensive income and taxable income and the related (prepaid)/payable corporate income tax is as follows: Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan sebagaimana yang dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif dan penghasilan kena pajak serta pajak penghasilan badan (dibayar di muka)/utang terkait adalah sebagai berikut: Laba sebelum beban pajak penghasilan badan Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Perbedaan temporer: Selisih lebih/(kurang) amortisasi sewa dibayar di muka menurut laporan keuangan atas amortisasi sewa dibayar di muka menurut fiskal Selisih lebih beban imbalan kerja jangka panjang menurut laporan keuangan atas beban imbalan kerja menurut fiskal Kenaikan atas cadangan persediaan yang lambat pergerakannya menurut laporan keuangan Selisih kurang penyusutan aset tetap menurut fiskal atas penyusutan aset tetap menurut laporan keuangan Selisih perbedaan temporer lainnya Perbedaan permanen: Biaya yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan kena pajak sesuai dengan tarif pajak yang berlaku Pajak penghasilan badan atas penghasilan kena pajak tahun berjalan sesuai dengan tarif pajak yang berlaku (Prepaid Corporate Income Taxes)/Taxes Payable 2014 2013 98.925.906 63.758.495 (87.086) (122.976) 98.838.820 63.635.519 Profit before corporate income tax expense Interest income subject to final tax Temporary differences: 7.294.064 Excess/(shortage) of financial statements amortization of prepaid rent over amortization of prepaid rent (11.759.775) per tax allowable 1.559.847 4.023.964 Excess of long-term employee benefits expense per financial statements over tax allowable employee benefits expense 984.610 Increase in allowance for slow moving inventories per financial statements 950.011 Shortage of tax allowable depreciation over depreciation per financial statements Other temporary differences (12.873.748) (2.881.454) (12.084.698) 2.361.200 (5.951.280) (16.474.699) 13.669.376 8.980.501 106.556.916 56.141.321 Taxable income subject to tax at standard statutory rates 14.035.330 Corporate income tax on the current year’s taxable income subject to tax at standard statutory rates 26.639.229 45 Permanent differences: Non-deductible expenses The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 13. PERPAJAKAN (lanjutan) a) PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 13. TAXATION (continued) (Pajak Penghasilan Badan Dibayar Di Muka)/Utang Pajak (lanjutan) a) (Prepaid Corporate Income Taxes)/Taxes Payable (continued) The reconciliation between profit before corporate income tax expense as shown in the statement of comprehensive income and taxable income and the related (prepaid)/payable corporate income tax is as follows: (continued) Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan sebagaimana yang dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif dan penghasilan kena pajak serta pajak penghasilan badan (dibayar di muka)/utang terkait adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2014 2013 Pajak penghasilan badan atas penghasilan kena pajak tahun berjalan sesuai dengan tarif pajak yang berlaku 26.639.229 14.035.330 Corporate income tax on the current year’s taxable income subject to tax at standard statutory rates Dikurangi pembayaran pajak: Pasal 22 Pasal 25 21.386.592 12.197.839 6.758.764 14.098.542 Less tax payments: Article 22 Article 25 Pajak penghasilan badan dibayar di muka (6.945.202) (6.821.976) Prepaid corporate income tax (6.945.202) (7.840.103) (6.821.976 ) Prepaid corporate income tax for the year ended December 31, 2014 December 31, 2013 (14.785.305) (6.821.976) Pajak penghasilan badan dibayar di muka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 31 Desember 2013 The Company paid corporate income tax installment for December 2013 on January 15, 2014 in the amount of Rp659,792. On July 3, 2014, the Company submitted its 2013 annual corporate income tax return in the underpaid position totaling Rp358,335 and paid such underpayment, accordingly, the prepaid corporate income tax for the year ended December 31, 2013 will be Rp7,840,103. The Company has revised and reported its 2013 annual corporate income tax return to reflect such overpayment of corporate income tax on January 22, 2015. Perusahaan membayar cicilan pajak penghasilan badan untuk bulan Desember 2013 pada tanggal 15 Januari 2014 sebesar Rp659.792. Pada tanggal 3 Juli 2014, Perusahaan melaporkan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dengan posisi kurang bayar sebesar Rp358.335 dan membayar kurang bayar tersebut, sehingga total pajak penghasilan badan dibayar di muka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi sebesar Rp7.840.103. Perusahaan telah merevisi dan melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) Badan 2013 untuk mencerminkan lebih bayar pajak penghasilan badan tersebut pada tanggal 22 Januari 2015. 46 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 13. PERPAJAKAN (lanjutan) a) 13. TAXATION (continued) (Pajak Penghasilan Badan Dibayar Di muka)/Utang Pajak (lanjutan) a) 2014 (Prepaid Corporate Income Taxes)/Taxes Payable (continued) 2013 Utang pajak Pajak penghasilan - Pasal 21 Pajak penghasilan - Pasal 23/26 b) Taxes payable 1.907.778 4.874.752 376.585 3.860.874 6.782.530 4.237.459 Employee income tax - Article 21 Withholding tax - Articles 23/26 Perusahaan membayar cicilan pajak penghasilan badan untuk bulan Desember 2014 pada tanggal 15 Januari 2015 sebesar Rp1.634.917. The Company paid corporate income tax installments for December 2014 on January 15, 2015 in the amount of Rp1,634,917. Estimasi laba kena pajak untuk tahun berakhir 31 Desember 2014 seperti yang ditunjukkan di atas akan digunakan sebagai dasar penyusunan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) untuk tahun 2014. The estimated taxable income for the year ended December 31, 2014 as shown above will be used as the basis for the preparation of the 2014 annual corporate income tax return. Beban Pajak Penghasilan Badan b) Corporate Income Tax Expense An analysis of the corporate income tax expense appearing in the statement of comprehensive income is as follows: Analisa beban pajak penghasilan badan yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut: Laba sebelum beban pajak penghasilan badan Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Pajak atas laba dengan tarif 25% Pengaruh pajak atas beban yang tidak diakui menurut fiskal Pajak atas pendapatan bunga dengan tarif 20% sebagai pajak final atas pendapatan tersebut Total beban pajak penghasilan badan tahun berjalan Beban pajak penghasilan terkait dengan hasil pemeriksaan pajak tahun sebelumnya (lihat Catatan 13d) 2014 2013 98.925.906 63.758.495 (87.086) (122.976) Profit before corporate income tax expense Interest income subject to final tax 98.838.820 63.635.519 24.709.705 15.908.880 3.417.344 2.245.125 17.417 24.595 Tax on income at the statutory rate of 25% Tax effect of non-deductible expenses Tax on interest income at the rate of 20%, representing a final tax 28.144.466 18.178.600 Total current year’s corporate income tax expense - 1.206.216 Income tax expense related with prior year’s tax assessment (see Note 13d) 28.144.466 19.384.816 47 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 13. PERPAJAKAN (lanjutan) b) 13. TAXATION (continued) Beban Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) Beban pajak penghasilan badan tahun berjalan pada tarif pajak standar Beban pajak final Total beban pajak penghasilan badan tahun berjalan Beban pajak penghasilan terkait dengan hasil pemeriksaan pajak tahun sebelumnya (lihat Catatan 13d) Total beban pajak penghasilan badan tahun berjalan Manfaat pajak tangguhan neto sehubungan dengan timbulnya dan pembalikan dari beda temporer Total beban pajak penghasilan badan c) b) Corporate (continued) 26.639.229 17.417 14.035.330 24.595 Current corporate income tax expense at statutory rate Final tax expense 26.656.646 14.059.925 Total current year’s corporate income tax expense - 1.206.216 Income tax expense related with prior year’s tax assessment (see Note 13d) 26.656.646 15.266.141 Total current year’s corporate income tax expense 1.487.820 4.118.675 Net deferred tax benefit relating to the origination and reversal of temporary differences 28.144.466 19.384.816 Total corporate income tax expense c) Deferred Tax Assets/(Liabilities) 2013 3.208.500 2.970.997 2.171.245 1.781.283 483.122 517.906 805.725 915.667 6.380.773 6.473.672 (4.511.540) (22.746.101) (6.335.056) (19.527.664) (27.257.641) (25.862.720) Liabilitas pajak tangguhan - neto (20.876.868) (19.389.048) Rincian beban sebagai berikut: adalah pajak tangguhan Expense 2013 2014 Liabilitas pajak tangguhan Sewa dibayar di muka Aset tetap Tax 2014 Aset/(Liabilitas) Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan Cadangan persediaan yang lambat pergerakannya Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Cadangan penurunan nilai atas piutang usaha Lainnya Income (237.503) (1.823.516) 3.218.437 (389.962) 322.603 397.761 Beban pajak tangguhan 1.487.820 Deferred tax liabilities Prepaid rent Property, plant and equipment Deferred tax liabilities - net The details of deferred tax expense are as follows: 2014 Cadangan persediaan yang lambat pergerakannya Amortisasi sewa dibayar di muka Penyusutan aset tetap Imbalan kerja Cadangan penurunan nilai Lainnya Deferred tax assets Allowance for slow moving inventories Long-term employee benefits liabilities Allowance for impairment on accounts receivable Others 2013 Allowance for slow (246.153) moving inventories 2.939.944 Prepaid rent amortization 3.021.174 Property, plant and equipment depreciation (1.005.991) Employee benefits (725.800) Allowance for impairment 135.501 Others 4.118.675 48 Deferred tax expense The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 13. PERPAJAKAN (lanjutan) d) PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 13. TAXATION (continued) Surat Ketetapan Pajak d) Tax Assessments Tahun pajak 2011 Fiscal year 2011 Pada bulan Juli 2013, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak untuk tahun pajak 2011 atas pajak penghasilan badan, pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilanPasal 23. In July 2013, the Company received tax assessments for fiscal year 2011 corporate income tax, Value Added Tax (VAT) and withholding tax-Article 23. Berdasarkan surat-surat ketetapan tersebut, Perusahaan mempunyai kewajiban kurang bayar pajak dan denda sebesar Rp823.798, yang terdiri atas: (i) pajak penghasilan-Pasal 23 sebesar Rp11.171, dan (ii) pajak pertambahan nilai sebesar Rp812.627. Perusahaan telah mencatat kurang bayar tersebut sebagai beban usaha lainnya pada laporan laba rugi komprehensif tahun 2013. Based on the assessments, underpayments of taxes and penalties totaling Rp823,798, which consist of: (i) withholding tax-Article 23 amounted to Rp11,171, and (ii) VAT amounted to Rp812,627. The Company has recognized an expense of this amount as other operating expense in the 2013 statement of comprehensive income. Sebelum surat ketetapan pajak - pajak penghasilan badan tahun 2011 diterima, Perusahaan telah mencatat piutang atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun 2011 sebesar Rp2.030.014. Berdasarkan hasil surat ketetapan, kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun 2011 adalah sebesar Rp823.798. Oleh karena itu, Perusahaan telah menghapus selisih piutang pajak penghasilan badan yang tidak diakui oleh fiskal sebesar Rp1.206.216 dan mencatat sebagai beban pajak penghasilan badan pada laporan laba rugi komprehensif tahun 2013. Prior to the receipt of the 2011 corporate income tax - tax assessment, the Company had recognized a receivable for an overpayment of 2011 corporate income tax amounting to Rp2,030,014. Based on the tax assessment, the overpayment of 2011 corporate income tax amounted to Rp823,798. Therefore, the Company has written-off the unrecoverable amount of Rp1,206,216 and recognized an expense of this amount in the corporate income tax expense on the 2013 statement of comprehensive income. 14. DIVIDEN 14. DIVIDENDS At the board of directors’ meetings on November 7, 2014 and November 11, 2013, resolutions were made in relation to the payment of interim dividends for the 2014 and 2013 financial years, respectively. At the Annual General Meetings of Shareholders (AGM) on June 27, 2014 and June 14, 2013, resolutions were made in relation to payments of final dividends for the 2014 and 2013 financial years, respectively. Total dividends declare and paid were as follows: Pada rapat direksi tanggal 7 November 2014 dan 11 November 2013 telah diputuskan pembagian dividen interim, masing-masing untuk tahun finansial 2014 dan 2013. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 27 Juni 2014 dan 14 Juni 2013, telah memutuskan pembagian dividen final masing-masing untuk tahun finansial 2014 dan 2013. Jumlah dividen yang diumumkan dan dibayar tunai adalah sebagai berikut: 2014 Dividen diumumkan sehubungan dengan: tahun finansial 2014 tahun finansial 2013 tahun finansial 2012 2013 21.008.000 17.511.000 - 19.604.000 15.405.000 38.519.000 35.009.000 49 Dividends declared related to: 2014 financial year 2013 financial year 2012 financial year The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 14. DIVIDEN (lanjutan) PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 14. DIVIDENDS (continued) Dividen interim sebesar Rp21.008.000 dan Rp19.604.000 untuk tahun 2014 dan 2013 masing-masing diumumkan pada bulan November 2014 dan 2013, dan masing-masing telah dibayarkan pada bulan Desember 2014 dan 2013. Interim dividends of Rp21,008,000 and Rp19,604,000 for 2014 and 2013 were declared in November 2014 and 2013, respectively, and were paid in December 2014 and 2013, respectively. Dividen final 2013 dan 2012 masing-masing telah dibayarkan pada bulan Agustus 2014 dan Juli 2013. The 2013 and 2012 final dividends were paid in August 2014 and July 2013, respectively. 15. SALDO LABA PENGGUNAANNYA TELAH DITENTUKAN 15. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS The shareholders approved an addition of appropriation of Rp10 million and Rp1 million (full Rupiah amount) of retained earnings as a appropriated retained earnings at the annual general meeting of shareholders held on June 27, 2014 and June 14, 2013, respectively. Corporate Law No. 40 of year 2007 requires companies to establish a general reserve in an amount of at least 20% of a company’s subscribed and paid up capital. There is no specified period for achieving the minimum general reserve requirement. Pemegang saham telah menyetujui tambahan pencadangan, masing-masing sebesar Rp10 Juta dan Rp1 juta (Rupiah penuh) dari saldo laba sebagai saldo laba telah ditentukan penggunaannya pada rapat umum pemegang saham tahunan yang diadakan pada tanggal 27 Juni 2014 dan 14 Juni 2013. Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 untuk tahun 2007 mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk membentuk cadangan umum, sekurangkurangnya 20% dari jumlah modal perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada periode tertentu yang harus dicapai untuk memenuhi ketentuan cadangan umum minimum. 16. TRANSAKSI-TRANSAKSI BERELASI DENGAN PIHAK 16. RELATED PARTY TRANSACTIONS Sebagai anggota Bata Shoe Organization (BSO), Perusahaan telah membuat perjanjian dengan Global Footwear Service Pte. Ltd., Singapura, untuk menyediakan bantuan teknik dan konsultasi kepada Perusahaan. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan mempunyai kewajiban untuk membayar imbalan neto sebesar 1,5% dari hasil penjualan neto, sesudah dipotong dengan pajak penghasilan yang berlaku. Di tahun 2014, beban imbalan jasa teknik dan konsultasi adalah sebesar Rp17.842.467 (2013: Rp16.871.670) (lihat Catatan 20). Persentase beban imbalan jasa teknik dan konsultasi dengan total beban usaha ditahun 2014 adalah 5,14% (2013: 5,67%). As a member of the Bata Shoe Organization (BSO), the Company has entered into an agreement under which Global Footwear Service Pte. Ltd., Singapore, provides technical and advisory service fees to the Company. Based on the agreement, the Company has an obligation to pay a net fee of 1.5% of net sales, after deduction of applicable withholding taxes. In 2014, the technical and advisory service fees expense amounted to Rp17,842,467 (2013: Rp16,871,670) (see Note 20). Percentage of the technical and advisory service fees expense to the total operating expenses in 2014 was 5.14% (2013: 5.67%). Pada rapat umum pemegang saham luar biasa yang diadakan pada tanggal 28 Mei 2008, pemegang saham telah menyetujui rencana Perusahaan untuk menandatangani Trademark License Agreement (“Perjanjian”) dengan Bata Brands S.a.r.l. untuk periode sepuluh tahun dari 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2017. Perjanjian mengharuskan pembayaran imbalan jasa sebesar 0,5% sampai dengan 2% dari hasil penjualan neto (31 Desember 2014: 2% (2013: 2%)), sesudah dipotong dengan pajak penghasilan yang berlaku. At an extraordinary meeting of shareholders held on May 28, 2008, the shareholders approved the Company’s proposal to enter into a Trademark License Agreement (“the Agreement”) with Bata Brands S.a.r.l. for a ten year period from January 1, 2008 through December 31, 2017. The Agreement requires payment of a fee of 0.5% to 2% of net sales (December 31, 2014: 2% (2013: 2%)), after deduction of applicable withholding taxes. 50 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 16. TRANSAKSI-TRANSAKSI BERELASI (lanjutan) DENGAN PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) PIHAK 16. RELATED (continued) PARTY TRANSACTIONS Ditahun 2014, beban imbalan lisensi merek dagang adalah sebesar Rp22.151.045 (2013: Rp19.783.551) (lihat Catatan 20). Persentase beban imbalan lisensi merek dagang dengan total beban usaha di tahun 2014 adalah 6,38% (2013: 6,64%). In 2014, the trademark license fees expense amounted to Rp22,151,045 (2013: Rp19,783,551) (see Note 20). Percentage of trademark license fees expense to the total operating expenses in 2014 was 6.38% (2013: 6.64%). Piutang usaha - pihak-pihak berelasi: Accounts receivable - related parties: Dalam mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount) Pihak-pihak berelasi lainnya/Other related parties: Bata Marketing Sdn. Bhd. Empresas Comersiales S.A. (Bata Peru) Futura Footwear Ltd. (Bata South Africa) Bata Shoe of Thailand Public Co. Ltd. Lainnya (masing-masing dibawah Rp1 milyar Rupiah penuh)/others (each below Rp1 billion full Rupiah amount) 2014 Dalam mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount) Ekuivalen Rupiah/ Rupiah equivalent 2013 USD363.853 USD235.347 USD128.467 USD91.217 4.511.004 2.917.796 1.592.715 1.130.897 USD129.791 USD487.100 USD20.160 1.578.463 5.923.915 245.178 USD117.533 1.457.164 USD28.571 347.469 11.609.576 31 Desember 2014 2.948.698 31 - 60 hari/ 31 - 60 days 61 - 90 hari/ 61 - 90 days 6.463.928 1.828.788 31 - 60 hari/ 31 - 60 days 61 - 90 hari/ 61 - 90 days 4.088.654 953.914 Lebih dari 90 hari/ Over 90 days 1.513.742 2014 Persentase antara jumlah aset untuk pihak-pihak berelasi dengan total aset Lebih dari 90 hari/ Over 90 days 1.243.036 31 Desember 2013 0 - 30 hari/ 0 - 30 days 8.095.025 The aging analysis of accounts receivable related parties follows: Analisa piutang usaha - pihak-pihak berelasi menurut umur piutang adalah sebagai berikut: 0 - 30 hari/ 0 - 30 days Ekuivalen Rupiah/ Rupiah equivalent 663.841 December 31, 2014 Jumlah/ Total 11.609.576 December 31, 2013 Jumlah/ Total 8.095.025 2013 1,50% 1,19% Percentage of assets involving related parties to total assets No accounts receivable - related parties were written off in 2014 (2013: RpNil). Management believes that all receivables are collectible and the allowance for impairment of accounts receivable - related parties is not considered necessary. Tidak ada piutang usaha - pihak-pihak berelasi yang dihapuskan selama tahun 2014 (2013: RpNihil). Manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang dapat tertagih dan cadangan penurunan nilai atas piutang usaha - pihak-pihak berelasi tidak diperlukan. 51 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 16. TRANSAKSI-TRANSAKSI BERELASI (lanjutan) DENGAN PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) PIHAK 16. RELATED (continued) PARTY TRANSACTIONS Trade payables - related parties: Utang usaha - pihak-pihak berelasi: Dalam mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount) Pihak-pihak berelasi lainnya/Other related parties: Bata Shoe (Singapore) Pte. Ltd. Global Footwear Service Pte. Ltd. Bata Brands S.a.r.l. Lainnya (masing-masing dibawah Rp1 milyar Rupiah penuh)/others (each below Rp1 billion full Rupiah amount) 2014 Ekuivalen Rupiah/ Rupiah equivalent USD4.006.354 USD363.912 USD134.664 Dalam mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount) 49.670.275 10.726.128 4.511.735 USD3.584.253 USD131.511 1.669.545 USD9.819 2013 Ekuivalen Rupiah/ Rupiah equivalent 43.590.249 1.212.649 1.599.384 119.419 __________ 66.577.683 Analisa utang usaha - pihak-pihak berelasi menurut umur utang adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade payables - related parties follows: 31 Desember 2014 0 - 30 hari/ 0 - 30 days 8.062.695 31 - 60 hari/ 31 - 60 days 61 - 90 hari/ 61 - 90 days 27.600.573 17.489.387 31 - 60 hari/ 31 - 60 days 61 - 90 hari/ 61 - 90 days 8.522.877 Persentase antara jumlah liabilitas untuk pihak-pihak berelasi dengan total liabilitas 66.577.683 December 31, 2013 Lebih dari 90 hari/ Over 90 days Jumlah/ Total - 46.521.701 2013 19,2% 16,4% Percentage of liabilities involving related parties to total liabilities Sales - related parties: Penjualan - pihak-pihak berelasi: Pihak-pihak berelasi lainnya/Other related parties: Bata Marketing Sdn. Bhd. Empresas Comersiales S.A. (Bata Peru) Bata Shoe of Thailand Public Co. Ltd. Zambia Bata Shoes Co. Ltd. Futura Footwear Ltd. (Bata South Africa) Bata Shoe Co. (Kenya) Ltd. Bata Shoe (Singapore) Pte.Ltd Bata Chile S.A. Lainnya (masing-masing dibawah Rp1 milyar Rupiah penuh)/others (each below Rp1 billion full Rupiah amount) Jumlah/ Total 7.997.611 20.509.437 2014 December 31, 2014 Lebih dari 90 hari/ Over 90 days 22.916.804 31 Desember 2013 0 - 30 hari/ 0 - 30 days 46.521.701 Dalam mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount) 2014 Ekuivalen Rupiah/ Rupiah equivalent Dalam mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount) 2013 Ekuivalen Rupiah/ Rupiah equivalent USD1.348.294 USD907.700 USD350.966 USD312.632 USD189.946 USD178.481 USD82.751 USD36.418 16.188.588 10.887.853 4.159.072 3.722.503 2.285.106 2.117.641 972.464 426.227 USD1.223.018 USD1.035.315 USD450.110 USD211.998 USD145.520 USD282.352 USD361.111 USD169.367 12.907.022 11.395.629 4.535.185 2.185.230 1.591.567 2.759.335 3.567.649 1.898.368 USD19.921 246.980 USD119.361 1.269.268 ___________ 41.006.434 52 _____________ 42.109.253 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 16. TRANSAKSI-TRANSAKSI BERELASI (lanjutan) DENGAN PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) PIHAK 16. RELATED (continued) Dalam mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount) 2014 Pihak-pihak berelasi lainnya/Other related parties: Bata Shoe (Singapore) Pte. Ltd. USD21.074.395 Bata Industrial Europe USD850.171 Lainnya (masing-masing dibawah Rp1 milyar Rupiah penuh)/others (each below Rp1 billion full Rupiah amount) USD271.835 Ekuivalen Rupiah/ Rupiah equivalent Dalam mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount) 248.584.138 10.075.647 USD15.032.808 USD743.743 3.193.108 USD82.178 ___________ 261.852.893 2014 Entitas induk/Parent company Entitas dibawah kendali entitas induk terakhir/Entity under common control of ultimate parent No. 2013 Ekuivalen Rupiah/ Rupiah equivalent 153.674.406 7.998.494 810.983 _____________ 162.483.883 2013 4,06% 4,66% Percentage of sales with related parties to total sales of goods 47,47% 28,77% Percentage of purchases with related parties to total purchases of goods The nature of relationships and significant transactions with related parties are as follows: Sifat dari hubungan dan transaksi-transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Sifat relasi/ Nature of related parties TRANSACTIONS Purchases - related parties: Pembelian - pihak-pihak berelasi: Persentase antara penjualan dengan pihak-pihak berelasi dengan total penjualan barang Persentase antara pembelian dengan pihak-pihak berelasi dengan total pembelian barang PARTY Pihak berelasi/Related parties Transaksi/Transactions 1. Bafin (Nederland) B.V. Pemegang saham/Shareholder. 1. Bata Shoe (Singapore) Pte. Ltd. 2. Bata Marketing Sdn. Bhd. 3. Empresas Comersiales S.A. (Bata Peru) Compania Manufacturera Manisol S.A. (Bata Columbia) Bata Shoe of Thailand Public Co. Ltd. Penjualan barang jadi, pembelian bahan baku dan barang jadi/Sales of finished goods, purchase of raw materials and finished goods. Penjualan dan pembelian barang jadi/Sales and purchase of finished goods. Penjualan barang jadi/Sales of finished goods. Penjualan barang jadi/Sales of finished goods. Penjualan dan pembelian barang jadi/Sales and purchase of finished goods. Penjualan barang jadi/Sales of finished goods. Penjualan barang jadi/Sales of finished goods. Imbalan lisensi IT/IT license fees. Penjualan barang jadi/Sales of finished goods. Pembelian barang jadi/Purchase of finished good. 4. 5. 6. Bata Shoe Co. (Kenya) Ltd. 7. 8. 9. Futura Footwear Ltd. (Bata South Africa) Euro Footwear Holding SARL Zambia Bata Shoes Co. Ltd. 10. Bata Industrial Europe 53 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 16. TRANSAKSI-TRANSAKSI BERELASI (lanjutan) DENGAN PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) PIHAK 16. RELATED (continued) Entitas dibawah kendali entitas induk terakhir/Entity under common control of ultimate parent No. TRANSACTIONS The nature of relationships and significant transactions with related parties are as follows: (continued) Sifat dari hubungan dan transaksi-transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan) Sifat relasi/ Nature of related parties PARTY Pihak berelasi/Related parties Transaksi/Transactions 11. Bata Shoe Co. of Ceylon Ltd. Penjualan barang jadi/Sales of finished goods. 12. Bata France Distribution S.A.S. 13. Bata India Ltd. 14 Global Footwear Service Pte. Ltd. 15. Bata Brands S.a.r.l. 16. Bata Chile S.A. 17. Bata Shoe Co. (Bangladesh) Ltd. 18. Manufactura Boliviana S.A. Penjualan barang jadi/Sales of finished goods. Penjualan barang jadi dan pembayaran kembali/Sales of finished goods and reimbursement. Imbalan jasa teknik dan konsultasi /Technical and advisory service fees. Imbalan lisensi merek dagang/Trademark license fees. Penjualan barang jadi/Sales of finished goods. Pembelian barang jadi/Purchase of finished goods. Penjualan barang jadi dan pembayaran kembali/Sales of finished goods and reimbursement. 17. MODAL SAHAM 17. SHARE CAPITAL Jumlah lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Pemegang saham/ Shareholders 2014 Bafin (Nederland) B.V. BP2S Singapore Masyarakat umum dan badan usaha (dibawah 5%)/ General public and corporate bodies (below 5%) _ 2013 2014 Jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh/ Amount of issued and fully paid share capital 2013 2014 2013 81,9 81,8 1.065.269.300 1.064.111.900 10.652.693 10.641.119 5,2 5,2 67.685.600 67.585.500 676.856 675.855 12,9 13,0 167.045.100 168.302.600 1.670.451 1.683.026 100,0 1.300.000.000 1.300.000.000 100,0 ______ _______ ___ _ _________ _ 13.000.000 _ 13.000.000 ____________ Tidak ada saham yang dimiliki oleh komisaris dan direksi perusahaan pada tanggal pelaporan. There was no shares owned by the Company’s commisioners and directors at the reporting date. Pengelolaan modal Capital management Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. 54 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 17. MODAL SAHAM (lanjutan) PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 17. SHARE CAPITAL (continued) Pengelolaan modal (lanjutan) Capital management (continued) Selain itu, Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipertimbangkan oleh Perusahaan dengan pembentukan cadangan umum (lihat Catatan 15). In addition, the Company is also required by the Corporate Law effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements has been considered by the Company through the provision of general reserve (see Note 15). Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2014. The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2014. Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. The Company’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost. 18. PENJUALAN NETO 18. NET SALES 2014 Jumlah/Amount Domestik Ekspor 2013 % Jumlah/Amount 966.251.159 42.476.356 95,8 4,2 857.993.063 44.466.146 95,1 4,9 1.008.727.515 100,0 902.459.209 100,0 2014 Jumlah/Amount Domestic Export The composition of sales to related parties and third parties follows: Komposisi penjualan kepada pihak-pihak berelasi dan pihak ketiga adalah: Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga % 2013 % Jumlah/Amount 42.109.253 % 41.006.434 967.721.081 4.1 95.9 860.349.956 95,3 4,7 1.008.727.515 100,0 902.459.209 100,0 Related parties Third parties There were no sales to a single customer representing more than 10% of sales for the year ended December 31, 2014. Tidak ada penjualan ke pelanggan secara individual yang melebihi 10% dari jumlah penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. 55 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. BEBAN POKOK PENJUALAN PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 19. COST OF SALES 2014 2013 Bahan baku yang digunakan: Persediaan awal, 1 Januari Pembelian selama tahun berjalan 17.916.561 154.300.832 17.724.659 130.676.805 Tersedia untuk digunakan Dikurangi: persediaan akhir, 31 Desember 172.217.393 (23.825.309) 148.401.464 (17.916.561) Bahan baku yang digunakan 148.392.084 130.484.903 20.072.658 19.815.121 16.800.991 17.411.084 188.279.863 164.696.978 Tenaga kerja Overheads Total beban produksi Ditambah: barang dalam proses produksi awal, 1 Januari Dikurangi: barang dalam proses produksi akhir, 31 Desember 8.490.559 8.972.940 196.770.422 173.669.918 (5.248.152) 191.522.270 165.179.359 Ditambah: barang jadi awal, 1 Januari Pembelian selama tahun berjalan 254.998.598 397.261.756 195.156.476 434.109.611 Barang jadi tersedia untuk dijual Dikurangi: barang jadi akhir, 31 Desember 843.782.624 794.445.446 (285.554.695) (254.998.598) 558.227.929 539.446.848 2014 153.674.406 Pos, telepon dan komunikasi Perbaikan dan pemeliharaan Pajak bumi dan bangunan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp500 juta - Rupiah penuh) Total production costs Add: beginning work in process, January 1 Less: ending work in process, December 31 Cost of goods manufactured Add: beginning finished goods, January 1 Purchases during the year Finished goods available for sale Less: ending finished goods, December 31 Cost of sales Bata Shoe (Singapore) Pte. Ltd. (2014: 25%; 2013: 17%) 20. OPERATING EXPENSES 2014 Beban penjualan dan pemasaran Sewa toko Pengapalan dan pengangkutan Penyusutan (lihat Catatan 8) Gaji dan upah Iklan Listrik Komisi kuasa toko Lembur, bonus dan penghargaan Tunjangan kesehatan, jaminan sosial tenaga kerja dan beban imbalan kerja Beban bank Direct labor Overheads 2013 248.584.138 20. BEBAN USAHA Raw materials consumed Purchase from individual vendors representing more than 10% of total sales during the year is as follows: Pembelian dari pemasok individual yang melebihi 10% dari jumlah penjualan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: Bata Shoe (Singapore) Pte. Ltd. (2014: 25%; 2013: 17%) Available for consumption Less: ending inventory, December 31 (8.490.559) Beban pokok produksi Beban pokok penjualan Raw materials consumed: Beginning inventory, January 1 Purchases during the year 2013 104.429.193 27.153.284 26.128.547 20.047.176 12.154.279 11.988.352 11.112.349 6.325.138 83.142.463 27.332.844 15.236.813 16.985.185 10.463.805 9.668.310 10.283.611 7.060.148 5.557.685 2.368.902 5.026.219 1.974.845 1.608.759 1.095.137 872.394 1.648.809 1.819.051 919.782 5.107.438 5.199.513 235.948.633 196.761.398 56 Selling and marketing expenses Rent - stores Freight and packing materials Depreciation (see Note 8) Salaries and wages Advertising Electricity Retail dealers commissions Overtime, bonuses and awards Health, social contributions and employee benefits Bank charges Postage, telephone and communications Repairs and maintenance Property tax Others (each below Rp500 million full Rupiah amount) The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 20. BEBAN USAHA (lanjutan) Beban umum dan administrasi Imbalan lisensi merek dagang (lihat Catatan 16) Gaji dan upah Imbalan jasa teknik dan konsultasi (lihat Catatan 16) Beban perjalanan Tunjangan kesehatan, jaminan sosial tenaga kerja dan imbalan kerja Imbalan jasa professional Pos, telepon dan komunikasi Lembur, bonus dan penghargaan Penyusutan (lihat Catatan 8) Premi asuransi Alat-alat tulis dan biaya kantor Listrik Perbaikan dan pemeliharaan Beban bank Honorarium komisaris (Pembalikan)/penambahan cadangan penurunan nilai piutang Lain-lain (masing-masing dibawah Rp500 juta - Rupiah penuh) PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 20. OPERATING EXPENSES (continued) 22.151.045 19.560.781 19.783.551 15.754.699 17.842.467 9.172.322 16.871.670 8.539.158 7.800.004 6.870.759 7.047.109 5.149.735 4.702.769 4.283.404 3.812.734 3.250.779 1.829.981 1.758.798 744.926 700.923 454.001 3.563.125 4.740.139 3.543.812 3.160.753 743.877 1.491.988 735.422 563.202 1.187.551 (1.290.412) 2.903.201 7.323.516 4.399.723 110.968.797 100.178.715 21. RINCIAN BIAYA-BIAYA Included in the profit before corporate income tax expense are the following expenses: 2014 2013 86.987.760 4.357.466 76.868.918 5.498.374 22. PERIKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI a. Health, social contributions and employee benefits Professional fees Postage, telephone and communications Overtime, bonuses and awards Depreciation (see Note 8) Insurance premiums Stationery and other office expenses Electricity Repairs and maintenance Bank charges Commissioners’ fees (Reversal)/addition of allowance for impairment of accounts receivable Others (each below Rp500 million full Rupiah amount) 21. DETAILS OF EXPENSES Termasuk di dalam laba sebelum beban pajak penghasilan badan adalah biaya-biaya sebagai berikut: Biaya personalia: Gaji dan upah Biaya pensiun General and administration expenses Trademark license fees (see Note 16) Salaries and wages Technical and advisory service fees (see Note 16) Travel Employee costs: Salaries and wages Retirement plan costs 22. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES a. Pengeluaran untuk pembelian barang modal Capital expenditures Commitments for future capital expenditures at December 31, 2014 amounted to Rp13,714,863 (2013: Rp24,928,808). Perusahaan mempunyai komitmen untuk membeli barang modal di masa yang akan datang per 31 Desember 2014 sebesar Rp13.714.863 (2013: Rp24.928.808). 57 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 22. PERIKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) b. 22. COMMITMENTS (continued) b. Komitmen sewa AND CONTINGENCIES Rental commitments As at December 31, 2014 rental commitments under non-cancelable leases are: Pada tanggal 31 Desember 2014, komitmen sewa yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut: Rp 2015 2016 2017 2018 Setelah 2018 66.166.965 38.464.938 17.733.057 10.567.097 1.128.233 2015 2016 2017 2018 After 2018 134.060.290 c. Fasilitas letter of credit (LC) yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar USD386.842 (2013: USD313.935) dan export bills yang digunakan sebesar USDNihil (2013: USDNihil). c. Letter of credit (LC) facilities used as of December 31, 2014 amount to USD386,842 (2013: USD313,935) and export bills utilized amount to USDNil (2013: USDNil). 23. ASET DAN LIABILITAS DALAM VALUTA ASING 23. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES Perusahaan memiliki asset dan liabilitas dalam mata uang asing yang tercatat sebagai bagian dari laporan posisi keuangan. Aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal-tanggal tersebut disajikan dengan kurs yang berlaku pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: The Company has assets and liabilities in foreign currencies that recorded as part of statement of financial position. The following foreign currency denominated assets and liabilities are presented using exchange rates as of December 31, 2014 and 2013: 31 Desember 2014 (dinyatakan dengan nilai penuh dalam mata uang asing)/ December 31, 2014 (foreign currencies in full amount) USD Aset: Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak-pihak berelasi Aset lancar lainnya EUR MYR 25.983 1.525 128 936.417 41.361 - - Assets: Cash and cash equivalents Accounts receivable related parties Other current assets Liabilitas: Utang usaha - pihak-pihak berelasi Utang usaha - pihak ketiga Beban akrual (4.504.930) (56.013) (73.075) - - Liabilities: Trade payables related parties Trade payables - third parties Accrued liabilities (Liabilitas)/aset neto (3.630.257) 1.525 128 Net (liabilities)/assets 58 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 23. ASET DAN LIABILITAS DALAM VALUTA ASING (lanjutan) 23. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued) Aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal-tanggal tersebut disajikan dengan kurs yang berlaku pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: (lanjutan) The following foreign currency - denominated assets and liabilities are presented using exchange rates as of December 31, 2014 and 2013: (continued) 31 Desember 2014 (ekuivalen mata uang asing dalam ribuan Rupiah)/ December 31, 2014 (equivalent of foreign currencies in thousands of Rupiah) Rp Aset: Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak-pihak berelasi Aset lancar lainnya Liabilitas: Utang usaha - pihak-pihak berelasi Utang usaha - pihak ketiga Beban akrual (Liabilitas)/aset neto Rp Rp 322.134 22.981 454 11.609.576 512.785 - - Assets: Cash and cash equivalents Accounts receivable related parties Other current assets (55.851.555) (691.876) (905.978) - - Liabilities: Trade payables related parties Trade payables - third parties Accrued liabilities 45.004.914 22.981 454 Net (liabilities)/assets 31 Desember 2013 (dinyatakan dengan nilai penuh dalam mata uang asing)/ December 31, 2013 (foreign currencies in full amount) USD Aset: Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak-pihak berelasi Aset lancar lainnya EUR MYR 14.341 425 128 665.622 31.461 - - Assets: Cash and cash equivalents Accounts receivable related parties Other current assets Liabilitas: Utang usaha - pihak-pihak berelasi Beban akrual (3.725.583) (155.545) - - Liabilities: Trade payables related parties Accrued liabilities (Liabilitas)/aset neto (3.169.704) 425 128 Net (liabilities)/assets 59 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 23. ASET DAN LIABILITAS DALAM VALUTA ASING (lanjutan) 23. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued) Aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal-tanggal tersebut disajikan dengan kurs yang berlaku pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: (lanjutan) The following foreign currency - denominated assets and liabilities are presented using exchange rates as of December 31, 2014 and 2013: (continued) 31 Desember 2013 (ekuivalen mata uang asing dalam ribuan Rupiah)/ December 31, 2013 (equivalent of foreign currencies in thousands of Rupiah) Rp Aset: Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak-pihak berelasi Aset lancar lainnya Rp Rp 174.413 7.120 475 8.095.025 382.621 - - Assets: Cash and cash equivalents Accounts receivable related parties Other current assets Liabilitas: Utang usaha - pihak-pihak berelasi Beban akrual (45.309.052) (1.891.674) - - Liabilities: Trade payables related parties Accrued liabilities (Liabilitas)/aset neto (38.548.667) 7.120 475 Net (liabilities)/assets 24. INFORMASI SEGMEN USAHA 24. SEGMENT INFORMATION The Company operates in one business segment - the footwear manufacturing industry. Sales are principally to customers in Indonesia. Sales to areas outside Indonesia for the year ended December 31, 2014 were 4% (2013: 5%) of total sales; 97% (2013: 95%) of such export sales represent sales to related parties companies. Perusahaan bergerak dalam satu segmen usaha - industri sepatu. Bagian terbesar dari penjualan adalah untuk pelanggan di Indonesia. Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014, penjualan untuk pelanggan di luar Indonesia mencapai 4% (2013: 5%) dari keseluruhan penjualan; 97% (2013: 95%) diantaranya mencerminkan penjualan kepada perusahaan pihak-pihak berelasi. 25. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES Instrumen keuangan pokok Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang pegawai, piutang lain-lain, uang jaminan sewa, pinjaman jangka pendek, utang usaha, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan uang jaminan dari penyalur. The Company’s principal financial instruments comprise of cash and cash equivalents, accounts receivable, due from employees, other receivables, refundable deposits, short-term loans, trade payables, accrued liabilities, shortterm employee benefits and guarantee deposits from distributors. Perusahaan terpengaruh terhadap risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi Perusahaan mengawasi manajemen risiko atas risiko-risiko tersebut. The Company is exposed to market risk, credit risk and liquidity risk. The Company’s Board of Directors oversees the risk management of these risks. 60 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued) Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum dibawah ini: The Board of Directors reviews and agrees policies for managing each of these risks which are summarized below: Risiko pasar Market risk Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Harga pasar mengandung risiko nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan yang terutama terpengaruh oleh risiko pasar termasuk kas dan setara kas, piutang usaha, aset lancar lainnya, utang usaha dan beban akrual. Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market prices comprise foreign currency risk. Financial instruments primarily affected by market risk include cash and cash equivalents, accounts receivable, other current asset, trade payables and accrued liabilities. Risiko mata uang asing Foreign currency risk Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan suatu instrumen keuangan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Pendapatan valuta asing dari kegiatan ekspor merupakan lindung nilai yang efektif terhadap biaya-biaya Perusahaan dalam mata uang asing. Perusahaan akan membeli valuta asing secara tunai (spot) untuk melakukan pembayaran atas sisa biaya-biaya dalam mata uang asing yang tidak terlindung nilai. Foreign currency risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchanges rates. Foreign exchange earnings from exports provide an effective hedge for the major portion of the Company’s foreign currency expenditures. The remaining balance of foreign currency expenditures is settled utilizing spot purchases of foreign currency. Eksposur Perusahaan terhadap hasil fluktuasi nilai tukar terutama dari kas dan setara kas, piutang usaha, aset lancar lainnya, utang usaha dan beban akrual dalam nominal Dolar Amerika Serikat. The Company’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from its US Dollar denominated cash and cash equivalents, accounts receivable, other current assets, trade payables and accrued liabilities. Jika Rupiah terdepresiasi lebih lanjut dari nilai tukar yang berlaku pada 31 Desember 2014, kewajiban Perusahaan atas utang usaha dan beban akrual dalam Rupiah akan meningkat. Namun, kenaikan kewajiban tersebut akan saling hapus dengan peningkatan nilai mata uang asing atas kas dan setara kas, piutang usaha, dan aset lancar lainnya. To the extent the Indonesian Rupiah depreciates further from the exchange rates in effect at December 31, 2014, the Company’s obligations under trade payables and accrued liabilities will increase in Indonesian Rupiah terms. However, the increases in these obligations will be offsetted in part by the increases in the values of foreign currency denominated cash and cash equivalents, accounts receivable, and other current assets. Berdasarkan simulasi yang rasional dengan menggunakan kurs tanggal 26 Maret 2015, untuk Dolar AS, sebagai mata uang asing yang signifikan, dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum beban pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan lebih rendah sebesar Rp2.043.834, terutama sebagai akibat dari kerugian selisih kurs atas penjabaran kas dan setara kas, piutang usaha, aset lancar lainnya, utang usaha, dan beban akrual. Based on a sensible simulation using the foreign currency on March 26, 2015, for US Dollar, as the significant foreign currency, with all other variables held constant, income before corporate income tax expense for the year ended December 31, 2014 would have been lower amounted to Rp2,043,834, mainly as a result of foreign exchange losses on the translation of cash and cash equivalents, trade receivables, other current assets, trade payables, and accrued espenses. 61 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued) Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum dibawah ini: (lanjutan) The Board of Directors reviews and agrees policies for managing each of these risks which are summarized below: (continued) Risiko kredit Credit risk Risiko kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan hanya terkena risiko kredit dari kegiatan operasi yang berhubungan dengan penjualan. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh Direksi sesuai dengan kebijakan Perusahaan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit pelanggan. Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur. Credit risk is the risk that the counterparty will not meet its obligation under a financial instrument or customer contract, leading to a financial loss. The Company is only exposed to credit risk from its operating activities related to sales. Customer credit risk is managed by the Board of Directors subject to the Company’s established policies, procedures and controls relating to customer credit risk management. Outstanding customer receivables are monitored on a regular basis. Risiko likuiditas Liquidity risk Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Perusahaan menjaga keseimbangan antara kesinambungan penagihan piutang serta melalui fleksibilitas penggunaan pinjaman bank untuk mengelola risiko likuiditas. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to support business activities on a timely basis. The Company maintains a balance between continuity of accounts receivable collections and flexibility through the use of bank loans in order to manage liquidity risk. Tabel dibawah menunjukkan analisis jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dalam rentang waktu yang menunjukkan jatuh tempo kontraktual untuk semua liabilitas keuangan dimana jatuh tempo kontraktual sangat penting untuk pemahaman terhadap arus kas. The following table analyze the Company’s financial liabilities into relevant maturity groupings based on their contractual maturities for all financial liabilities for which the contractual maturities are essential for an understanding of the timing of the cash flows. 2014 Jumlah tercatat/ Carrying value Pinjaman jangka pendek Utang usaha Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Uang jaminan dari penyalur Arus kas kontraktual/ Contractual cash flows Kurang dari 1 tahun/ Not later than 1 year Antara 1 dan 2 tahun/ Between 1 and 2 years Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years 49.500.000 205.469.606 6.125.916 49.500.000 205.469.606 6.125.916 49.500.000 205.469.606 6.125.916 - 6.255.889 6.255.889 6.255.889 - - 42.099.694 42.099.694 42.099.694 - Short-term loans Trade payables Accrued liabilities Short-term employee benefits Guarantee deposits - from distributors 309.451.105 309.451.105 309.451.105 - - 62 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEPATU BATA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. INSTRUMEN KEUANGAN PT SEPATU BATA Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 26. FINANCIAL INSTRUMENTS The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instruments that are carried in the financial statements. Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan. Nilai buku/ Carrying value Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang usaha - pihak-pihak berelasi Piutang pegawai Piutang lain-lain Uang jaminan sewa Liabilitas keuangan Pinjaman jangka pendek Utang usaha - pihak ketiga Utang usaha - pihak-pihak berelasi Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Uang jaminan dari penyalur 2014 Nilai wajar/ Fair value 4.035.526 22.014.249 11.609.576 1.285.770 5.801.521 13.759.430 4.035.526 22.014.249 11.609.576 1.285.770 5.801.521 13.759.430 58.506.072 58.506.072 49.500.000 138.891.923 66.577.683 6.125.916 6.255.889 42.099.694 49.500.000 138.891.923 66.577.683 6.125.916 6.255.889 42.099.694 309.451.105 309.451.105 Financial assets Cash and cash equivalents Accounts receivable - third parties Accounts receivable - related parties Due from employees Other receivables Refundable deposits Financial liabilities Short-term loans Trade payables - third parties Trade payables - related parties Accrued liabilities Short-term employee benefits liabilities Guarantee deposits from distributors Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar: The following methods and assumptions are used to estimate fair value: Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang pegawai, piutang lain-lain, pinjaman jangka pendek, utang usaha, beban akrual, dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek mendekati nilai tercatat karena jangka waktu tempo yang pendek atas instrumen keuangan tersebut. Fair value of cash and cash equivalents, accounts receivable, due from employees, other receivables, short-term loans, trade payables, accrued liabilities, and short-term employee benefits approximate their carrying amounts largerly due to the short-term maturities of these instruments. Aset keuangan disajikan sebagai aset tidak lancar lain-lain terdiri dari uang jaminan sewa dan liabilitas keuangan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek terdiri dari uang jaminan dari distributor, dinyatakan sebesar nilai tercatatnya karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal. The financial asset presented as other noncurrent assets comprises of refundable deposits and the financial liabilities presented as current liabilities comprises of guarantee deposits from distributors, are carried at their carrying amounts as their value can not be reliably measured. 63 2014 Laporan Tahunan Annual Report Kantor Pusat/Head Office PT. Sepatu Bata Tbk Jalan RA Kartini 28, CIlandak Barat 12430 Jakarta, Indonesia Pabrik/Factory Jl. Raya Cibening Km. 8, Desa Cibening, Kec. Bungursari, Purwakarta 41181 Telepon. (0264) 203 870 Fax. (0264) 203 860