Uploaded by larassntk

BATA Annual Report 2014

advertisement
For Every Step
2014
Laporan Tahunan
Annual Report
Daftar Isi
Table of Content
Ikhtisar Keuangan
Bab
Financial Highlight
Chapter
Profil Perusahaan
Company Profile
Profil Perusahaan
8
Company Profile
Sekilas BATA
Board of Directors’ Report
9
BATA In Brief
Jangkauan Layanan
10
11
12
37
Kinerja Saham
Share Performance
15
Board of Commissioners’ Report
Profil Dewan Komisaris
36
Komposisi Saham
Share Compisition
Organization Structure
Laporan Dewan Komisaris
34
Karyawan Perusahaan
Company’s Employees
Company Vision and Mission
Struktur Organisasi
28
Profil Direksi
Board of Directors’ Profile
Network Coverage
Visi dan Misi Perusahaan
25
Laporan Direksi
Informasi Pemegang Saham Utama
38
Information of Major Shareholders
18
Board of Commissioners’ Profile
Bab
Chapter
Pembahasan Manajemen dan Analisis
Management Discussion and Analysis
Pembahasan Manajemen dan Analisis
42
Management Discussion & Analysis
Tinjauan Operational
Operational Review
Analisis Kinerja Keuangan dalam 2 Tahun
Buku terakhir
Analysis of Financial Performance for the last
2 years
Analisis Tentang kemampuan membayar
utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang
Usaha
Analysis of the ability to pay the debt and the
level of Collectible Accounts Receivable
Struktur Permodalan
Capital Structure
Informasi dan Fakta material
Information and material facts
42
42
44
44
44
Prospek Usaha Perusahaan
Company’s business prospects
Perbandingan antara target dengan
pencapaian
Comparison between target and
achievement
Aspek Pemasaran
Marketing aspect
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Change in Accounting Policy
44
45
45
45
46
Bab
Chapter
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Gorvernance
51
Tata Kelola Perusahaan
56
Corporate Governance
51
Dewan Komisaris
57
Board of Commissioners
51
Profil Komite Audit
Audit Committee Profile
Direksi
59
Board of Directors
53
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
Profil Sekretaris Perusahaan
Profile of The Corporate Secretary
Komite Audit
Audit Committee
54
Sekretaris Perusahaan
55
Unit Audit Internal
Corporate Secretary
Unit Internal Audit
Bab
Chapter
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
62
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
66
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi
Corporate Social Responsibility
Tentang Tanggung Jawab Atas
Laporan Tahunan 2014 PT Sepatu Bata Tbk.
Responsibility Statement of Board of
Commissioners and Board of Directors on 2014
Annual Report PT Sepatu Bata Tbk.
Bab
Chapter
Laporan Keuangan
Financial Report
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Dalam Jutaan Rupiah, kecuali
dinyatakan lain.
In Million of Rupiah, unless
otherwise stated.
2014
2013
2012
1.008.727
902.459
751.449
Net Sales
Laba Bruto
450.499
363.012
350.486
Gross Profit
Laba Usaha
103.213
65.391
100.163
Operating Profit
Laba Neto
70.781
44.373
69.343
Net Profit
Total Laba Rugi Komprehensif
70.781
44.373
69.343
Total Comprehensive Income
1.300.000.000
1.300.000.000
13.000.000
54,45
34,13
5.334
Modal Kerja Neto
174.642
178.241
189.106
Net Working Capital
Total Aset
774.891
680.685
574.108
Total Assets
Total Liabilitas
345.775
283.831
186.620
Total Liabilities
Total Ekuitas
429.115
396.853
387.488
Total Equity
Tahun
Penjualan Neto
Jumlah Saham yang
ditempatkan dan di setor
penuh
Laba Neto per Saham
(Rupiah Dasar)
Rasio Laba(Rugi)/Total
Ekuitas
Rasio Laba(Rugi)/Pendapatan
Neto
Rasio Lancar
Rasio Total Liabilitas/Total
Ekuitas
Rasio Total Liabilitas/Total
Aset
4
Total Issued and Fully Paid
Share
Basic Earning per Share
(Full Rupiah)
Ratio (in %)
Rasio (dalam %)
Rasio Laba(Rugi)/Total Aset
Year
9%
7%
12%
16%
11%
18%
7%
5%
9%
155%
169%
212%
81%
72%
48%
45%
42%
33%
Net Profit(loss)/Total Assets
Ratio
Net Profit (Loss)/Total Equity
Ratio
Net Profit (Loss)/Net Sales
Ratio
Current Ratio
Total Liability/Total Equity
Ratio
Total Liability/Total Assets
Ratio
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Penjualan Neto (Dalam jutaan Rupiah)
Laba Bruto (Dalam jutaan Rupiah)
Net Sales (In milion Rupiah)
Gross Profit (In milion Rupiah)
1.008.727
450.499
902.459
363.012
751.449
350.486
2012
2013
2014
2012
Laba Neto (Dalam jutaan Rupiah)
2014
Total Aset (Dalam jutaan Rupiah)
Net Profit (In milion Rupiah)
Total Assets(In milion Rupiah)
70.781
774.891
69.343
680.685
44.373
2012
2013
2013
574.108
2014
2012
2013
2014
Total Ekuitas (Dalam jutaan Rupiah)
Total Equity (In milion Rupiah)
429.115
396.853
387.488
2012
2013
2014
5
Bab Chapter
Profil Perusahaan
Company Profile
Profil Perusahaan
Company Profile
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Bank
Bankers
•
•
•
•
•
• PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
(BNI), Cabang Tebet
• The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, (HSBC), Jakarta
Rajeev Gopalakrishnan*
Jorge Domingo Carbajal Gutierrez
Shaibal Sinha
Hanafiah Djajawinata
Farid Harianto
Direksi
Board of Directors
•
•
•
•
•
•
Muhammad Imran Malik
Fabio Bellini
Solaiappan Mariappan
Ricardo Lumalessil
Pierluigi Pontecorvo
Hatta Tutuko
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
• Is Sugiyono
Kantor Pusat
Head Office
Graha Bata
Jl. RA. Kartini Kav. 28,
Cilandak Barat
Jakarta Selatan 12430
Pabrik
Factory
Pabrik Purwakarta
Jl. Raya Cibening Km. 8,
Desa Cibening Kecamatan Bungursari,
Purwakarta 41181 Jawa Barat
Akuntan Publik
Public Accountant
Kantor Akuntan Purwanto, Suherman & Surja,
firma anggota Ernst & Young Global Limited
Penasihat Hukum
Legal Counsel & Lawyer
Kartini Muljadi & Rekan
Jl. Gunawarman No. 18,
Kebayoran Baru,
Jakarta 12110
*Menjabat sebagai Presiden Komisaris sampai dengan tanggal 5 April 2015
*Served as President Commssioner till 5th April 2015
8
Biro Administrasi Efek
Share Administration Bureau
PT. Blue Chip Mulia
Gedung Tempo Pavilion 1, Lt. 8,
Jl. H.R. Rasuna Said Kav 10,
Jakarta 12950
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sekilas BATA
BATA In Brief
PT Sepatu Bata Tbk. adalah perusahaan asosiasi dari Bata
Shoe Organization. Perusahaan memproduksi beragam
alas kaki meliputi sepatu kulit dan sandal, sepatu kanvas
built-up, sepatu santai, sepatu olahraga, dan sandal
injection moulded. Merek berlisensi Perusahaan, yang
menyertai merek utama kami, diantaranya terdiri dari
“North Star”, “Power”, “Bubblegummers”, “Marie Claire”,
dan “Weinbrenner”.
PT Sepatu Bata Tbk. is an associate company of Bata
Shoe Organization. The Company produces a full range
of footwears comprising leather shoes and sandals, builtup canvas shoes, casuals, sport shoes, and injection
moulded shoes. The Company’s licensed brands, along
with the main brand “Bata”, which consist of “North
Star”, “Power”, “Bubblegummers”, “Marie Claire”, and
“Weinbrenner”.
Profil Singkat:
Profile Highlights:
• Tahun 1931, didirikan di Indonesia sebagai importir
sepatu
• Tahun 1940, memulai produksi di pabrik Kalibata di
Jakarta Selatan
• Tahun 1982, tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang
Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 24 Maret
• Tahun 1994, menyelesaikan pembangunan pabrik
Purwakarta
• Tahun 2004, memperoleh lisensi untuk importir dan
distributor umum
• Tahun 20 08, menjual pabrik Kalibata dan
memindahkan kegiatan produksi ke pabrik Purwakarta
• Tahun 2008, memindahkan kantor administrasi dan
pemasaran ke Graha Bata, Cilandak Barat, Jakarta
Selatan
• Tahun 2009, membuka toko Bata terbesar dan
menjadi unggulan di Mal Artha Gading, Jakarta
Utara, Indonesia
• Tahun 2010, membuka kios berkonsep baru dengan
merek PataPata
• 1931, established in Indonesia as shoes importer
• 1940, commenced its production in Kalibata factory
in South Jakarta
• 1982, listed on the Jakarta Stock Exchange (now
Indonesia Stock Exchange) on 24 March
• 1994, completed the construction of Purwakarta
factory
• 2004, was granted general importer and distributor’s
licenses
• 2008, sold Kalibata factory dan relocated its
manufacturing activities to Purwakarta factory
• 2008, Its administration office moved to Graha Bata,
West Cilandak, South Jakarta
• 2009, opened Bata’s largest and flagship store in
Artha Gading Mall, North Jakarta, Indonesia
• 2010, opened a new concept kiosk under “PataPata”
brand
9
Jangkauan Layanan
Network Coverage
Bata memperkuat posisinya sebagai pemimpin di toko retail yang menyediakan produk alas
kaki untuk semua masyarakat Indonesia dengan terus menambah jangkauan ke seluruh wilayah
Indonesia dengan penampilan gerai yang lebih menarik, furniture terbaru dan desain toko yang
modern.
Bata strengthen its position as the leader in the retail stores which provides footwear products for all Indonesia
society by continue to broadening coverage to all over Indonesia area with more interesting stores appearance,
latest furniture and modern store design.
10
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
DREAM BIG, WORK HARD, STAY FOCUSED
& SURROUND YOURSELF WITH GOOD PEOPLE
Visi dan Misi Perusahaan
Company Vision and Mission
Visi
Vision
Memperkuat posisi Bata sebagai pemimpin bisnis alas kaki di Indonesia dan meningkatkan nilai pemegang
saham dalam jangka pendek dan jangka panjang.
To strengthen Bata’s position as the leader in Indonesia’s footwear business and increase shareholders’s
values in the short-term and long-term.
Misi
Mission
Untuk sukses sebagai organisasi dunia yang paling dinamis, fleksibel dan mengerti kondisi pasar alas
kaki sebagai bisnis utamanya.
To be successful as the most dynamic, flexible and market responsive worldwide organization with footwear
as its core business.
11
Struktur Organisasi
Organization Structure
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Per 31 Desember 2014
As of December 31, 2014
President Director
Muhammad Imran Malik
Retail Director
Pierluigi Pontecorvo
Advertising &
Promotion Mgr
Zaki Albiansyah
Store Design
Manager
Darmanto
Real Estate
Manager - Family
Etty Wijaya
Real Estate
Manager - City
Vacant
Retail Operation
Manager - Family
Budiharta
Merchandising
Manager
Alzamnah Warlis
Retail Operation
Manager - City
Heru Hartanto
Merchandising
Manager
Ratna Banse
Distribution &
Logistic Manager
Ronny P
12
Commerce Director
Solaiappan Mariappan
SIC Director
Fabio Bellini
Brand Trading &
Export Manager
Rama R. Roebadi
SIC Manager
Gianfranco
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Komite Audit
Audit Committee
HR Director
Ricardo Lumalessil
HR
Development
Manager
Acting CFO
Francisco Ortega
Director of
Compliance and Risk
Management
Hatta Tutuko
Corporate
Secretary
Is Sugiyono
Legal Manager
Amelia Savitri
Nurdewayani
Financial
Controller Accounting & Tax
Mayank Goel
Payroll Manager
Deny Wahyudi
Financial
Controller - Bank
Briman Tambunan
M.I.S. Manager
Arief Dharmawan
Shop Audit
Manager
Fauzul Azmi
Accounting
Manager
Rudi Suryadi
Costing and
Efficiency Manager
Ahmad Danial
Tax Supervisor
Taryono
Training Manager
Nasrullah
Personnel Manager
Vacant
Production Manager
M Golam
Shahnewaz
Operations Review &
IA Manager
Tommy Zaidar Khairully
Control & Prod
Accounts Mgr
Vacant
13
by
14
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Selama tahun 2014, PT. Sepatu Bata Tbk (Perusahaan),
menunjukan kinerja yang baik dan mencapai
pertumbuhan yang luar biasa. Perusahaan terus bekerja
secara agresif dalam strateginya untuk memperluas
jaringan di negara ini dan membuka toko baru cukup
banyak sepanjang tahun. Kami juga melihat bahwa
portofolio produk Perseroan lebih menarik dan beragam
dari sebelumnya. Hal ini memberikan lebih banyak
kesempatan untuk Perusahaan untuk menarik pelanggan
baru dan menawarkan solusi lebih dari yang sudah ada.
Kami percaya upaya ini sejalan dengan tujuan Perseroan
untuk tetap menjadi pilihan yang lebih disukai pelanggan
di industri alas kaki.
During the year 2014, PT. Sepatu Bata Tbk (the
Company), performed well and achieved remarkable
growth. Company continued to work aggressively on
its strategy of expanding footprint in the Country and
opened significant number of new stores during the
year. We also notice that the product portfolio of the
Company is more exciting and diverse than before. This
provides more opportunities to the Company to attract
new customers and offer more solutions to existing ones.
We believe these efforts are in line with the objective
of the Company to remain the preferred choice of the
customers in the footwear industry.
Indonesia merupakan pasar yang luas dan menjanjikan
meskipun ada persaingan yang ketat di segmen sepatu.
Kerjasama tim dan inovasi yang berkelanjutan menjadi
faktor kunci untuk dapat mengalahkan persaiangan.
Perusahaan terus berinvestasi pada sumber daya
manusia, dengan mendirikan sebuah akademi pelatihan
terutama untuk tim penjualan yang sangat penting
dalam pelaksanaan penjualan. Perusahaan lebih lanjut
mengadakan berbagai program pelatihan untuk semua
tingkat karyawan selama tahun berjalan.
Indonesia is a vast and promising market though there
is stiff competition in the footwear segment. Teamwork
and continuous innovation has always been a key factor
to be able to beat competition. Company continues to
invest in its people and with that in mind, it has set up
an in house training academy especially for the frontline
sales team who are critical in the execution of sales.
Further Company conducted various training programs
for all level of employees during the year.
Sepatu adalah bagian dari industri fashion dan aksesoris
telah menjadi bagian penting dari kebutuhan pelanggan.
Perusahaan sedang mengupayakan aksesoris sebagai
fokus kategori untuk mempercepat pertumbuhan untuk
tahun-tahun mendatang. Perusahaan menginvestasikan
lebih banyak artikel; display khusus dll untuk membuat
manarik aksesori yang tersedia di toko-toko.
Footwear is a part of the fashion industry and accessories
have become an important part of the customer
requirements. Company is pursuing accessories as a
focused category for accelerated growth in the coming
years. Company is investing in more number of articles;
special displays etc. to highlight the accessories
available in the stores.
Hasil Perusahaan pada tahun 2014 mencerminkan
bahwa strategi Perseroan bekerja ke arah yang benar.
Penjualan Perseroan tumbuh sebesar 12% dan laba
bersih meningkat 59% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Kami terus mendukung upaya Perseroan
untuk meningkatkan pengalaman belanja pelanggan
dan menawarkan solusi yang lebih kepada mereka.
The results of the Company for the year 2014 reflect
that the strategies of the Company are working in the
right direction. Sales of the Company grew by 12%
and net income increased by 59% as compared to
previous year. We continue to support the Company’s
efforts to improve the overall shopping experience of
the customers and offer more solutions to them.
15
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Report
Mengingat keadaan ekonomi negara ini, kami yakin
dunia bisnis akan cukup menantang dalam jangka
pendek dan menengah. Kenaikan harga komoditas
penting yang mempengaruhi daya beli masyarakat
untuk membeli barang-barang yang tidak penting.
Untuk lebih kompetitif di masa menantang seperti ini,
Perusahaan bekerja untuk efisiensi dalam operasional
di semua lini dan departemen. Kunci keberhasilan
adalah mengeksekusi secara efisien di semua aspek
termasuk strategi pengadaan, investasi dalam modal
kerja, konversi jaraingan dll. Kami sangat percaya bahwa
dengan tim yang kuat bahwa Perusahaan memiliki dan
dengan dukungan dari para pelanggan, mitra usaha,
perusahaan akan mampu memberikan kinerja yang
kuat di tahun-tahun mendatang meskipun situasi sulit.
Given the state of the economy of the country, we believe
the business environment will be challenging in the short
to medium term. The increase in prices of essential
commodities is affecting people’s purchasing power to
spend on non-essential items. In order to be competitive
in challenging times like these, the Company is working
towards efficiency in its operations across all channels
and departments. The key to success would be executing
efficiently in all aspects including sourcing strategies,
investment in working capital, conversion of footfalls
etc. We strongly believe that with a strong team that
the Company has and with the continued support of its
patrons, business partners, the Company will be able
to deliver a robust performance in the coming years in
spite of tough situations.
Tidak ada perubahan dalam komposisi Dewan Komisaris
selama tahun 2014. Pada bulan April 2015, Mr. Rajeev
Gopalakrishnan mengundurkan diri dari jabatannya
sebagai Presiden Komisaris dan kami ingin mengucapkan
terima kasih atas kontribusi yang tak ternilai, dukungan
dan bimbingan. Persetujuan pengunduran dirinya akan
menjadi salah satu agenda Rapat Umum Pemegang
Saham mendatang.
There was no change in the composition of the Board
of Commissioners during the year 2014. In April 2015,
Mr. Rajeev Gopalakrishnan resigned from his position as
President Commissioner and we would like to thank him
for his invaluable contribution, support and guidance.
Approval of his resignation will be one of the agenda of
the Upcoming General Meeting of Shareholders.
Akhir nya, atas nama Dewan Komisaris kami
mengucapkan terima kasih kepada para pemegang
saham yang terus mendukung Perusahaan dalam
mencapai tujuannya. Kami mengucapkan terima kasih
kepada anggota Komite Audit, Direksi yang membantu
kita untuk mempertahankan standar tertinggi dari tata
kelola perusahaan yang baik di Perseroan. Kami juga
ingin menyampaikan penghargaan kami untuk staf
perusahaan yang selalu memberikan yang terbaik untuk
Perusahaan.
Finally, on behalf of the Board of Commissioners we thank
the shareholders who continue to support the Company
in achieving its goals. We extend our gratitude to the
members of the Audit Committee, Board of Directors who
assist us to maintain highest levels of good corporate
governance in the Company. We also like to express
our appreciation for the Company’s staff who always
gives their best to the Company.
Untuk dan Atas Nama Dewan Komisaris
For and on behalf Board of Commissioners
Shaibal Sinha
Komisaris
Commissioner
16
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
17
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
Rajeev Gopalakrishnan
Presiden Komisaris
President Commissioner
Beliau bergabung dengan BSO pada tahun 1990 dan masih sampai sekarang. Bapak Gopalakrishnan sebelumnya
adalah Direktur Wholesale Channels, Sales & Marketing di Kanada dan Wakil President Direktur Bata India Limited
yang membawahi Retail yang termasuk di dalamnya Divisi Flagship, City, toko dan Wholesale. Sebelum bergabung
sebagai Managing Director Bata India Limited, pada Oktober 2011, Bapak Gopalakrishnan adalah Managing Director
untuk Bata India selama 9 bulan. Sebelum itu, beliau adalah Managing Director Bata Bangladesh Limited selama
1 tahun dan sebelumnya itu beliau adalah Managing Director Bata Thailand selama 3 tahun.
Bapak Gopalakrishnan bergelar Sarjana Tekhnik Mekanik dari universitas Kerala. Beliau telah mengikuti beberapa
pelatihan dan program dari BSO, seperti: Leader Advanco tahun 2009 di India dan China, Advanco 2006 di Singapura,
Advance Retailing Courses – Executive management Programme tahun 2009, Sprint (Retail Course) tahun 1997 and
Retailco tahun 1996 di India. Beliau ditunjuk menjadi Presiden Komisaris Perusahaan pada tanggal 27 Juni 2014.
He joined Bata Shoe Organization (BSO) in the year 1990 and has since been associated with BSO till date. Mr.
Gopalakrishnan has been the Director-Wholesale Channels, Sales & Marketing with Bata International – Canada
and Vice President of Bata India Limited in Retail Operations including its Flagship & City, Stores and Wholesale
Divisions. Before joining as Managing Director Bata India Ltd,, in October 2011,Mr. Gopalakrishnan was the Managing
Director - Bata stores for a period of 9 months with Bata India. Prior to that he was working as the Managing Director
of Bata Bangladesh Limited for a period of one year and prior to that as Managing Director for Bata Thailand for a
period of 3 years.
Mr. Gopalakrishnan holds a Degree of Bachelor of Engineering (Mechanical) from the University of Kerala. Mr.
Gopalakrishnan has attended various Courses and Advance Programmes of BSO, viz., Course Leader Advanco
2009 (India/China), Advanco 2006 in Singapore, Advance Retailing Courses – Executive Management Programme
2009 Sprint – 1997 (Retail Course), and Retailco 1996-India. He was appointed as President Commissioner of the
Company on June 27, 2014.
18
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Jorge Domingo
Carbajal Gutierrez
Komisaris
Commissioner
Jorge Carbajal berkebangsaan Peru, pada saat pertama bergabung dengan Bata Shoe Organization (BSO) di
Peru menjabat sebagai Manajer Administrasi, yang bertanggung jawab pada fungsi Keuangan dan Akunting.
Sejak itu beliau ditunjuk untuk menempati berbagai poisisi senior di berbagai perusahaan Bata termasuk di Peru,
Meksiko, Ekuador, Bolivia sebagai Direktur Keuangan (CFO) dan Grup CFO Amerika Latin. Beliau juga pernah
menjabat sebagai Managing Director di Sri Lanka dan Malaysia. Pada tahun 2005, beliau ditunjuk sebagai Group
Managing Director untuk Bata Emerging Markets wilayah barat dan di tahun 2009 sebagai Presiden Direktur di
Bata Emerging Markets untuk Asia & Afrika. Kemudian di tahun 2010, peran beliau dipercaya untuk memegang
wilayah Amerika Latin, oleh karena itu beliau bertanggung jawab secara keseluruhan untuk semua operasional
bisnis Bata di negara-negara wilayah tersebut (Asia, Afrika & Amerika Latin). Beliau saat ini menjabat sebagai Chief
Operation Officer (COO) untuk Perusahaan BSO. Pada bulan Oktober 2008, beliau berhasil menyelesaikan program
Advanced Management dari Wharton School, Universitas Pennsylvania, USA. Beliau memegang jabatan Direktur
pada beberapa perusahaan Bata dan berkantor di Kuala Lumpur, Malaysia. Beliau ditunjuk sebagai Komisaris
Perusahaan semenjak awal tahun 2009, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada
tanggal 26 Februari 2009.
Jorge Carbajal, a Peruvian, first joined the Bata Shoe Organization in Peru as the Administration Manager in
charge of Finance and Accounting functions. Since then, he has been appointed to various senior positions in
Bata companies in Peru, Mexico, Ecuador, Bolivia as Chief Finance Officer (CFO) and Group CFO of Latin America
and as Managing Director in Sri Lanka and Malaysia. In 2005, he was appointed as Group Managing Director for
Bata Emerging Markets West and in 2009 as President of Bata Emerging Markets for Asia & Africa. Then in 2010
his President role was further extended to also cover Latin America, therefore he is now responsible for the overall
operations of the Bata businesses in these regions (Asia, Africa & Latin America). Currently he served as Chief
Operation Officer (COO) BSO Company. In October 2008, he successfully completed the Advanced Management
Programme by the Wharton School, University of Pennsylvania, USA. He holds directorship on Boards of several
Bata companies and is based in Kuala Lumpur, Malaysia. He was appointed as the Commissioner of the Company
since the beginning of 2009, through the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on February 26, 2009.
19
Shaibal Sinha
Komisaris
Commissioner
Shaibal Sinha berasal dari India. Beliau adalah seorang Sarjana Commerce (B Com) dari Nagpur University, India
dan seorang Chartered Accountant dari Indian Institute of Chartered Accountants, New Delhi, dengan pengalaman
lebih dari 25 tahun dalam posisi yang berbeda di bidang Keuangan di India, Timur Tengah, dan Inggris. Sebelum
bergabung kembali dengan Bata, beliau bekerja di Reckitt Benckiser (perusahaan multinasional di Inggris yang
bergerak di bidang produk rumah tangga dan kesehatan). Beliau bekerja di perusahaan tersebut dan telah menduduki
berbagai macam jabatan di bidang keuangan di India dan Inggris. Beliau bergabung di Bata India Limited pada
bulan November 2004 yang bertempat di Gurgaon, India dan bekerja sampai dengan September 2010. Pada tahun
2010, beliau pindah ke JCB India Limited (sebuah perusahaan Multinasional yang begerak di bidang konstruksi dan
alat-alat berat) dan telah bekerja di perusahaan tersebut selama 1 tahun, sebelum akhirnya kembali bergabung di
Bata pada bulan Oktober 2011. Beliau saat ini menjabat sebagai Group Operational Effectiveness Director untuk
Perusahaan BSO. Beliau ditunjuk sebagai Komisaris Perseroan pada pertengahan tahun 2012, melalui Rapat Umum
Pemegang Saham yang diadakan pada 15 Juni 2012.
Shaibal Sinha is from India. He is a Bachelor in Commerce (B Com) from Nagpur University, India and Chartered
Accountant from the Indian Institute of Chartered Accountants, New Delhi, with more than 25 years of post-qualification
experience in different positions in Finance across the globe based out of India, Singapore, United Kingdom and
Middle East. Just before joining Bata, he was working with Reckitt Benckiser (a British Multinational dealing in
Household, Personal Care, Health and Hygiene products). He worked with them at various levels in finance in India
and United Kingdom. He joined Bata India Limited in November 2004 based in Gurgaon, India and worked up to
September 2010 as Chief Financial Officer. In 2010, he moved to JCB India Limited (a British Multinational dealing
in Construction and Earthmoving equipment) and worked with them for a year as Chief Financial Officer, before
rejoining Bata in October 2011 as the Chief Financial Officer of Bata Emerging Market which includes Asia, Africa
and Latin America based in Singapore. Currently he served as Group Operational Effectiveness Director for BSO
Company. He was appointed as the Commissioner of the Company in middle of year 2012 through the General
Meeting of Shareholders held on June 15, 2012.
20
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Hanafiah Djajawinata
Komisaris Independen
Independent
Commissioner
Sebelum bergabung dengan Bata Indonesia, Bapak Hanafiah Djajawinata mengembangkan karirnya di PT Unilever
Indonesia Tbk sebagai Management Trainee pada tahun 1973, dan sejak saat itu beliau menempati berbagai posisi
senior pada Divisi Makanan dan Minuman sebelum pindah ke divisi Penjualan dan Pemasaran dan dipromosikan
menjadi Sales Director pada tahun 1986. Pada tahun 1991, beliau pindah ke Divisi Personal Care dan menempati
posisi sebagai Personal Care Director. Pada periode 1997 sampai 1999, selain menjabat sebagai Personal Care
Director, beliau juga bertanggung jawab sebagai Sales Director dan kemudian dipercaya sebagai Customer Care
Director pada tahun 1999, bertanggung jawab atas manajemen layanan pelanggan di semua divisi, yang mencakup
fungsi penjualan dan distribusi, sekaligus bertanggung jawab atas manajemen juga atas Corporate Affair. Pada
tahun 2000 beliau fokus pada jabatannya sebagai Customer Care Director sampai dengan pensiun dari PT Unilever
Indonesia Tbk. di tahun 2003. Pada tahun 2004 sampai dengan 2006 beliau bergabung dengan PT. Tempo Scan
Pacific Tbk sebagai Executive Vice President dan kemudian beliau bergabung dengan PT Sepatu Bata Tbk. sebagai
anggota Komite Audit pada tahun 2006 sampai dengan 2009. Bapak Hanafiah mempunyai gelar Master dalam
Food Technology dari School of Chemical Engineering, University of New South Wales, Australia dan saat ini beliau
adalah anggota Komisaris Independen PT Arnotts Indonesia. Beliau ditunjuk sebagai Komisaris Perseroan pada
tahun 2010, tepatnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 27 Mei 2010.
Prior to joining Bata Indonesia, Mr. Hanafiah Djajawinata developed his career at PT Unilever Indonesia Tbk as
Management Trainee in 1973. Since then he has been appointed to various positions in Foods & Drinks Division
before he was transferred to Sales and Marketing Division and promoted as Sales Director in 1986. In 1991, he was
transferred to Personal Care Division as Personal Care Director. In the period of 1997 until 1999, besides holding
position as Personal Care Director he was also in charge as Sales Director and appointed as Customer Director
in 1999, responsible for the Customer Management & Services process across all divisions, incorporating the
functions of Sales and Distribution, and also responsible for Corporate Affairs. In 2000, he concentrated himself
as Customer Care Director until he retired from PT Unilever Indonesia Tbk in 2003. In 2004 until 2006 he joined PT
Tempo Scan Pacific Tbk as Executive Vice President and then he joined PT Sepatu Bata Tbk as a member of Audit
Committee during 2006 until 2009. Mr. Hanafiah has a Master Degree in Food Technology from School of Chemical
Engineering, University of New South Wales Australia and currently he is a member of Independent Commissioner
PT Arnotts Indonesia. He was appointed as Commissioner in 2010 through the General Meeting of Shareholders
held on May 27, 2010.
21
Farid Harianto
Komisaris Independen
Independent
Commissioner
Bpk. Farid Harianto adalah seorang ekonom dibidang keuangan. Terakhir beliau menjabat sebagai staf khusus
Wakil Presiden Republik Indonesia (2009-2014). Beliau juga pernah menjabat sebagai penasehat Gubernur Bank
Indonesia dan Kepala Tim Penyelesaian masalah Bank Indover (2008-2013). Beliau adalah anggota Dewan Komisaris
PT Unggul Indah Cahaya Tbk., PT. Lippo Karawaci Tbk., dan PT Toba Bara Sejahtera Tbk, serta sebagai anggota
Komite Pengawas Risiko PT. Bank Internasional Indonesia Tbk. Bapak Farid Harianto memiliki gelar sarjana teknik
elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB, 1975), Indonesia. dan gelar master (1988) dan Ph.D. dari University of
Pennsylvania / Wharton School (1989).
He is an economist with expertise in finance. He served as a special staff to the Vice President of the Republic of
Indonesia (2009-2014) and was also an advisor to the Governor of Bank Indonesia and head of BI’s Resolution
Team for Indover Bank (2008-2013). He serves as a member of the Board of Commissioners of PT Unggul Indah
Cahaya Tbk., PT Lippo Karawaci Tbk. and PT Toba Bara Sejahtera Tbk. and serves as a member of the risk oversight
committee of Bank International Indonesia Tbk. Mr. Farid Harianto has a bachelor degree of electrical engineering
from Institut Teknologi Bandung (ITB; 1975), Indonesia, and his masters (1988) and Ph.D. from the University of
Pennsylvania / Wharton School (1989).
22
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
23
by
24
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Direksi
Board of Directors’ Report
Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Kinerja Perusahaan
Company Performance
Pada tahun 2014, meskipun kondisi pasar yang
kurang menguntungkan terutama selama kuartal
terakhir, Perusahaan tetap menunjukan kinerja yang
baik. Perusahaan terus menerapkan strategi dengan
memperluas jaringan dan membuka 66 toko baru pada
tahun 2014. Manajemen berkeyakinan bahwa pasar
Indonesia memiliki potensi yang baik dalam jangka
panjang dan Perusahaan terus memasuki pasar baru
yang ada di negara ini.
In 2014, despite unfavorable market conditions especially
during the last quarter, the Company performed well.
Company continues to implement its strategy of
expanding its footprint and opened 66 new stores in
2014. Management believes that Indonesian market has
got good potential in the long term and the Company
continues to tap new markets in the Country.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan pelanggan,
Perusahaan juga melakukan sejumlah inisiatif.
Perusahaan menyadari bahwa sepatu merupakan bagian
dari industri fashion. Ini adalah upaya kita yang terusmenerus untuk meningkatkan koleksi produk dengan
mengikuti selera pelanggan yang terus berubah dan
tren fashion terbaru.
In order to improve customer service, the Company
is taking a number of initiatives. Company is aware
that footwear is a part of the fashion industry. It is our
constant endeavor to keep on improving the collection of
merchandize to keep pace with the constantly changing
tastes of our esteemed customers and the latest fashion
trends.
Pelaksanaan penjualan sangat penting dalam mengubah
banyak pelanggan yang datang ke gerai kami. Menyadari
hal ini, Perseroan melakukan program pelatihan rutin
kepada staf penjualan untuk meningkatkan keterampilan
mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk melayani
pelanggan lebih baik. Bahkan, Perseroan telah
melakukan investasi dalam bentuk Akademi Pelatihan
Retail (Retail Academy Training-RTA) dengan infrastruktur
dan peralatan yang paling modern di mana pelatihan
tersebut dilakukan.
Execution of sales is very critical in converting the footfalls
in our stores. Recognizing this, the Company conducts
frequent training programs for frontline sales staff to
enhance their skills. This enables them to serve the
customer better. In fact, the Company has invested in an
in-house Retail Training Academy (RTA) with most modern
infrastructure and equipment where such trainings are
conducted.
Menjadi bagian dari industri fashion, Perusahaan terus
memodel ulang toko lama dengan furnitur terbaru dan
desain toko yang modern. Kami juga menyadari bahwa
sekarang ini adalah era digital. Kami memperkuat
kehadiran kami di dunia digital seperti Facebook,
Google+, Twitter dll Kami juga bermitra dengan
retailer online yang sekarang menjual produk kami.
Kami berharap bisa bekerjasama dengan lebih banyak
pengecer online dan perusahaan pasar online, bagi
mereka untuk dapat menjual produk-produk kami dalam
waktu dekat.
Being a part of the fashion industry, Company continues
to remodel its old stores with the latest furniture and
modern store designs. We also realize that this is the
digital age. We are strengthening our presence in the
digital world like Facebook, Google+, Twitter etc. We
have also partnered with online retailer in the Country
who are now selling our products. We hope to tie up with
more online retailers and online marketplace companies,
for them to able to sell our products in the near future.
Pada akhir 2014, pendapatan Perseroan mencapai
Rp1,008 triliun dibandingkan tahun lalu Rp902,4
miliar; meningkat 12% dibandingkan tahun lalu. Laba
Sebelum Pajak meningkat sebesar 55% dari Rp63,7
miliar menjadi Rp98,9 miliar. Laba bersih Perseroan
meningkat sebesar 59% menjadi Rp70,8 miliar pada
tahun 2014, dibandingkan dengan Rp44,4 miliar pada
tahun 2013.
At the end of 2014, the Company’s revenue reached
Rp1.008 trilion compared to last year Rp902.4 Billion; an
increase of 12% compared to last year. Profit Before Tax
increased by 55% from Rp63.7 Billion to Rp98.9 billion.
The Company’s net income rose by 59% to Rp70.8 billion
in 2014, compared to Rp44.4 billion in 2013.
25
Laporan Direksi
Board of Directors’ Report
Prospek Usaha
Business Prospects
Industri alas kaki adalah bisnis yang sangat menjanjikan
di Indonesia. Jumlah penduduk yang besar dan
peningkatan pendapatan per kapita menciptakan
prospek bisnis yang baik dalam jangka panjang.
Namun, naiknya harga barang-barang penting seperti
makanan, bahan bakar dan lain-lain yang mempengaruhi
pengeluaran konsumen. Hal ini memberikan dampak
negatif terhadap industri fashion termasuk industri alas
kaki. Lebih dari itu, depresiasi Rupiah Indonesia selama
beberapa kuartal terakhir ini berdampak negatif terhadap
margin operasional bagi Perusahaan, seperti Perusahaan
kita yang juga mengimpor produk dari luar Indonesia.
The footwear industry is a very promising business in
Indonesia. Large population and increasing per capita
income creates good business prospects in the long
term. However, recent rise in the prices of essential goods
like food items, fuel etc. are affecting the disposable
income in the hands of the consumers. This has adverse
impact on the fashion industry including the footwear
industry. Further the depreciation of Indonesian Rupiah
over the last few quarters is adversely impacting the
operating margin for a Company like ours which also
imports products from outside Indonesia.
Namun, kami cukup positif tentang prospek bisnis jangka
panjang di negara ini. Fokus kami sekarang adalah untuk
lebih efisien dalam kegiatan operasional, sementara kami
terus semangat untuk melayani pelanggan kami dengan
lebih giat dan semangat lagi. Kami berencana untuk
menawarkan solusi yang lebih kepada pelanggan kami
di bawah satu atap. Oleh karena itu kami menambahkan
lebih banyak artikel non-sepatu seperti aksesoris (tas,
ikat pinggang, dompet dll) dalam koleksi kami di tokotoko. Menyadari potensi pasar yang signifikan pada
perlengkapan industri, Perusahaan telah memasarkan
sepatu industri, yang dimulai baru-baru ini.
However, we are quite positive about the long term
business prospects in the Country. Our focus now is to
have more efficiency in the operations whilst we continue
to pursue our passion to serve our customer with even
more vigor and zest. We plan to offer to more solutions
to our customers under a single roof. Therefore we are
adding more non-footwear articles like accessories
(bags, belts, wallets etc.) in our collection at the stores.
Recognizing the significant potential market of industrial
solutions, the Company is laying more emphasis on the
industrial shoes channel, which was started recently.
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Kami sangat percaya bahwa salah satu faktor penting
dalam menjalankan Perusahaan yang sukses adalah
dengan memiliki peraturan yang kuat dalam tata kelola
Perusahaan. Perusahaan telah memiliki Kode Etik
yang harus ditaati oleh semua karyawan. Selain itu,
Perusahaan juga memiliki Kode Etik terhadap mitra
bisnis yang juga harus mereka dipatuhi.
We strongly believe that one of the important factors to
run a successful company is having strong policies of
corporate governance. Company has a Code of Ethics
which has to be followed by all its employees. Company
also has a code of conduct for our business partners,
which they must follow.
Perusahaan mengakui bahwa sebagai Perusahaan
yang baik, ia harus memberikan kontribusi pada
masyarakat juga. Perusahaan berkomitmen untuk ikut
mengangkat anak-anak kurang mampu melalui Program
Anak Bata (BCP). Melalui kegiatan ini, kami berusaha
untuk menyentuh kehidupan masyarakat dengan cara
yang positif yang merupakan bagian terpenting dari
lingkungan dan masyarakat dimana Perusahaan kami
beroperasi.
26
Company recognizes that as a good Corporate Citizen,
it must contribute to the Society as well. Company is
committed to the cause of uplifting the under privileged
children through the Bata Children Program (BCP).
Through these activities, we strive to touch the lives
of the people in a positive manner who are the most
important part of the environment and the society that
we operate in.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kami ingin berterimakasih kepada seluruh pelanggan,
pemasok, distributor, mitra bisnis dan pemegang
saham atas kepercayaan dan kontribusinya kepada kita
selama tahun 2014. Akhirnya, kami ingin menyampaikan
penghargaan dan terima kasih kepada Dewan Komisaris,
Komite Audit, manajemen dan seluruh karyawan atas
kontribusi kepada Perusahaan.
We would like to thank all our customers, suppliers,
distributors, business partners, and shareholders for
their trust and contribution to us during 2014. Finally, we
would like to express our appreciation and gratitude to the
Board of Commissioners, Audit Committee, management
and all employees for their contribution to the company.
Kami berharap dengan kepercayaan dan keyakinan;
kita dapat terus mencapai kinerja yang lebih baik di
masa depan.
We look forward with trust and confidence; we can
continue to achieve the better performance in the future.
Untuk dan Atas Nama Direksi
For and behalf of Board of Directors
Muhammad Imran Malik
Presiden Direktur
President Director
27
Profil Direksi
Board of Directors’ Profile
Muhammad Imran Malik
Presiden Direktur
President Director
Beliau memulai kariernya sebagai Sales Management Trainee pada tahun 1991 di Bata Pakistan Limited. Pada
1992, beliau menjadi District Manager dan pada 1999 dipromosikan menjadi Brand Manager Bubblegummers.
Di tahun 2000, beliau ditunjuk untuk memegang peranan penting sebagai Regional Manager (Utara/Selatan) dan
selanjutnya diangkat sebagai Stores Operations Manager pada 2001, hingga menjadi Retail Manager pada tahun
2005. Beliau juga memegang tugas sebagai Retail Manager pada tahun 2007 di Futura Footwear limited (Afrika
Selatan). Beliau menjadi Managing Director Bata Pakistan Limited pada tahun 2008. Berikutnya di Januari 2013,
beliau bergabung di PT Sepatu Bata Tbk sebagai Presiden Direktur. Pada awal tahun 2015, beliau dipromosikan
menjadi Group Managing Director untuk kawasan Asia-Pasifik.
Muhammad Imran Malik memegang gelar Master di bidang Business Education (1989) dan Master di Bidang
Ekonomi (1987) - kedua gelar tersebut diperolehnya dari University of the Punjab, Lahore, Pakistan; Beliau juga
telah banyak mengikuti seminar-seminar dan konferensi internasional di beberapa belahan dunia (Kanada, Amerika
Serikat, Eropa, dan Singapura) yang berhubungan dengan beragam kemampuan dan pendalaman tentang pasar
internasional. Beliau telah menjadi anggota dari lembaga Pakistan Business Council dan lembaga terkemuka lain
seperti Chamber of Commerce and Overseas Chamber.
He started his career as Sales Management Trainee in 1991 in Pakistan at Bata Pakistan Limited. In 1992 he became
District Manager and in 1999 was promoted as Bubblegummers Brand Manager. In 2000 he was assigned higher
responsibilities as Regional Manager (South/North) and later promoted as Stores Operations Manager in 2001 then
became Retail Manager in 2005. He also performed duties as Retail Manager in 2007 at Futura Footwear Limited
(South Africa). He became Managing Director of Bata Pakistan Limited in 2008. He joined PT Sepatu Bata Tbk as
President Director in January 2013. In the beginning of 2015, he was appointed as Group Managing Director for
Asia-Pacific region.
Mr. Muhammad Imran Malik holds Master Degree in Business Education (1989), Master Degree in Economics
(1987) – both from University of the Punjab, Lahore, Pakistan; having attended many workshops and international
conferences in different parts of the world (Canada, U.S.A., Europe and Singapore) as well as possesses diversified
skills and exposure to international markets. He has been the member of Pakistan Business Council and premiere
institutes including Chamber of Commerce and Overseas Chamber.
28
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Fabio Bellini
Direktur
Director
Beliau memulai karirnya sebagai perancang di renato Bellini Atelier, di Stra Padova, Italia di mana mereka menyediakan
koleksi busana ke Rangoni (Florence), Pancaldi (Bologna), M2 (Roma), dsb. Pada tahun 1990, beliau pindah ke
Indonesia untuk menjadi stylist di Ajimex Trading Company yang menyuplai sepatu untuk merk Jerman seperti
Quelled an Karstadt. Beliau pindah ke Apple Green pada tahun 1992 sebagai stylist dan Q.C. dan membuka pasar
ekspor baru ke Eropa dan Kanada. Beliau bergabung dengan PT Sepatu Bata Tbk. mulai tahun 1999 dan beliau
dipromosikan menjadi Direktur Perseroan pada tahun 2008. Pada periode tersebut beliau membuat beberapa
proyek penting seperti Airsupply 1.200.000 pasang terjual, Universal 600.000 pasang terjual, Lendmark 500.000
pasang terjual dan masih terus berlangsung sampai sekarang, dan proyek terakhir Motorsandal telah terjual 300,000
pasang dan masih berlangsung sampai sekarang. Pada tahun 2005 beliau menjadi Regional Shoe Innovation
Center Manager yang mensuplai model-model terbaru untuk diekspor ke perusahaan-perusahaan afiliasi di Bata.
Tahun 2014, beliau juga menjadi Sourcing Manager untuk Bata East yang meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand
dan Singapura. Tanggung jawab beliau untuk menciptakan pemasok Bata East dalam skala ekonomis. Tahun
2015 beliau dipromosikan menjadi Product Developer Manager untuk Bata BSO Manufacturing dimana tanggung
jawabnya adalah untuk mengimplementasikan projek yang sama per katagori di berbagai negara.
Mr. Bellini started his career as designer at Renato Bellini Atellier, in Stra padova, Italy where they supply fashion
collection to Rangoni (Florence), Pancaldi (Bologna), M2 (Roma) etc. In 1990, he was relocated to Indonesia to
become Stylist in ajimex Trading Company who was supplying shoe to German’s brand as Quelle and Karstadt.
He moved to Apple Green in 1992 as Stylist and Q.C. and opened new export market to north Europe and Canada.
He joined PT. Sepatu Bata Tbk. starting in 1999 and he was promoted as Director of the Company in 2008. During
this period he created some important project such Airsupply 1,200,000 pairs sold, Universal 600.000 pairs sold,
Lendmark 500.000 pairs sold and still active, the latest project Motorsandal already sold 300.000 and still active.
In 2005 he became Regional Shoe Innovation Centre Manager supplying new styles through the Export to our
sister company in the Group. In 2014 was Sourcing Manager for the Bata East, (Indonesia, Malaysia, Thailand and
Singapore). his job was to create an economic of scale with Bata East Suppliers. In 2015 is promoted to Product
Developer Manager for Bata BSO Manufacturing where his job is to implement same projects in multiple Companies
per category.
29
Profil Direksi
Board of Directors’ Profile
Solaiappan Mariappan
Direktur
Director
Bapak Solaiappan Mariappan bergabung dengan Bata Shoe Organization di Malaysia sebagai bagian dari Departemen
Merchandising pada tahun 1975 dan karirnya meningkat saat beliau diangkat menjadi Export Manager, kemudian
dipercaya sebagai Wholesale Manager di perusahaan tersebut.
Pada bulan Juni 2000, beliau bergabung dengan Bata Indonesia sebagai Export Manager selama empat tahun
sebelum beliau bergabung dengan Bata China sebagai Business Liaison Manager pada tahun 2004 sampai 2010,
di mana beliau bekerja secara luas dengan bisnis Bata di seluruh dunia dan dengan para pemasok utama alas kaki.
Bapak Solaiappan mempunyai gelar Diploma di bidang Export Marketing Management dari Market Development
Institute Geneva di Kuala Lumpur, Malaysia. Beliau juga telah menyelesaikan seminar Export Marketing dan
Trade Information di Malaysia, pelatihan Marketco di Kanada, dan pelatihan Shoecon di Italia. Bapak Soaliappan
bergabung kembali dengan Bata Indonesia di tahun 2010 sebagai Direktur dan berkantor di Jakarta, Indonesia,
dengan membawa pengalaman beliau selama 40 tahun bekerja di bidang penjualan non-retail. Beliau ditunjuk
sebagai Direktur Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2010.
Mr. Solaiappan Mariappan joined the Bata Shoe Organization in Malaysia in the Merchandising Department in 1975
and later in his career rose to hold the positions of export manager and then wholesale manager in that company.
From June 2000 he joined Bata Indonesia as Export Manager for four years before he joined Bata’s China operations
as Business Liaison Manager from 2004 to 2010 in which he worked extensively with Bata’s business operations
around the world and with the major footwear suppliers. Mr. Solaiappan holds a Diploma in Export Marketing
Management from Market Development Institute Geneva in Kuala Lumpur, Malaysia. He has also completed a
Seminar on Export Marketing and Trade Information in Malaysia, Marketco course in Canada, and Shoecon course
in Italy. Mr. Solaiappan rejoined Bata Indonesia in 2010 as Director of Commerce based in Jakarta, Indonesia,
bringing with him 40 years of experience in non-retail sales. He was appointed as Director of the Company through
the General Meeting of Shareholders in 2010.
30
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Ricardo Lumalessil
Direktur
Director
Ricardo Lumalessil bergabung dengan PT Sepatu Bata Tbk pada bulan Januari 2011 sebagai Manajer Sumber
Daya Manusia. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, Beliau bekerja di sebuah perusahaan bidang agrobisnis
dan perkebunan dengan posisi terakhir sebagai Associate Director Human Resources.
Selain itu, beliau juga mempunyai pengalaman sebagai konsultan yang berfokus pada Program Produktivitas Kerja
untuk beberapa perusahaan besar yang ada di Indonesia. Bapak Ricardo Lumalessil berkewarganegaraan Indonesia
dan memperoleh gelar Sarjana dari Institut Sains & Teknologi – Jakarta. Pada tahun 1998 beliau memperoleh dua
sertifikasi keahlian: Certified Productivity Specialist dari Association of Productivity Specialist – New York dan Certified
Behavior Trainer Specialist dari IMPAC University – Punta Gorda Fl. Sampai sekarang beliau masih menjadi anggota
Asosiasi Spesialis Producktivitas yang berkantor di New York. Beliau ditunjuk sebagai Direktur Perusahaan pada
tahun 2011, melalui Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada 1 Juni 2011.
Ricardo Lumalessil joined PT Sepatu Bata Tbk in January 2011 starting as Human Resources Manager. Prior to
joining Bata, he worked with an agro business and plantation company and was assigned as Associate Director
Human Resources.
In addition to that, he also has some experiences as consultant which focused on the Work Productivity Program
for some big companies in Indonesia. Mr. Ricardo Lumalessil holds his Bachelor degree from National Institute of
Science & Technology – Jakarta, Indonesia. In 1998, he obtained two certifications of expertise: Certified Productivity
Specialist from Association of Productivity Specialist – New York and Certified Behavior Trainer Specialist from IMPAC
University – Punta Gorda Fl. He also become the Member of Association of Productivity Specialist (APS), New York.
He was appointed as Director of the Company in the year 2011, through the General Meeting of Shareholders held
on June 1, 2011.
31
Profil Direksi
Board of Directors’ Profile
Pierluigi Pontecorvo
Direktur
Director
Beliau berkebangsaan Italia. Beliau bergabung dengan PT. Sepatu Bata Tbk setelah bekerja untuk Perusahaan
fashion retail terbesar di Italia yang memberikannya banyak pengalaman dibidang retail dimana beliau bertanggung
jawab sebagai Direktur Area selama lebih dari 10 tahun.
Di perusahaan tersebut, beliau memimpin manajemen operasional lebih dari 40 toko dengan rata-rata ukurannya
sekitar 2.000 M2 dan lebih dari 100 juta Euro penjualan. Sebelumnya beliau menjadi Direktur Toko dan berpengalaman
dibidang manajemen retail dengan tanggung jawab dalam manajemen toko dan membangun merek pelanggan
dengan maksud untuk membangun merek dilingkungan unggulan. Beliau telah mengikuti berbagai kursus dan
pelatihan yang memberinya banyak keahlian dan pengalaman di bidang industri retail.Beliau ditunjuk sebagai
Direktur Perusahaan pada tahun 2012 melalui Rapat umum Pemegang Saham pada tanggal 15 Juni 2012.
Italian nationality. He joined PT Sepatu Bata Tbk after serving the largest retail fashion company in Italy which giving
him an extensive experience in retail by serving as Sales Area Director for more than 10 years.
At that company, he led the operation management of more than 40 stores with an average size of around 2,000
square meters each and more than 100- million Euro turnover generated. He previously served as Store Director and
was experienced in retail management with responsibilities in store management and customer’s image building
with a view to build a brand value in flagship environment. He was attended various courses and training which
giving him skills and experiences in retail industry. He was appointed as the Director of the Company in the year
2012, through General Meeting of Shareholders held on June 15, 2012.
32
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Hatta Tutuko
Direktur
Director
Hatta adalah seorang profesional di bidang keuangan dengan berbagai pengalaman internasional yang memulai
karirnya di PT. Sepatu Bata Tbk pada tahun 1998 sebagai Manajer Akuntansi. Pada tahun 2004, beliau diangkat
menjadi Chief Accountant. Kemudian pada tahun 2008, beliau dipromosikan menjadi Direktur Keuangan Bata
SriLanka hingga akhir 2013, dan kembali bergabung dengan PT Sepatu Bata Tbk sebagai Kepala Bagian Audit
Internal. Kemudian Beliau menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Keuangan hingga Agustus 2014. Saat ini,
beliau menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko.
Sebelum bergabung dengan PT. Sepatu Bata Tbk, Hatta berpengalaman baik di institusi pemerintah maupun swasta.
Beliau adalah seorang Charter Accountant dan memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia.
Hatta is a professional in core financial functions, with cross-cultural experiences who started his carrier in PT Sepatu
Bata Tbk. in 1998 as Accounting Manager. In 2004, he was appointed as Chief of Accountant. Then In 2008, he
was promoted as Finance Director of Bata Sri Lanka until end of 2013, and he rejoined to PT. Sepatu Bata as Head
of Internal Audit. Then, he served as Acting of Finance Director until August 2014. Currently, he served as Director
of Compliance and Risk Management.
Prior joining to PT. Sepatu Bata Tbk, Hatta had served in both, government and private institutions. Mr. Hatta is a
Chartered Accountant and holds a Bachelor Degree of Accountancy from University of Indonesia.
33
Karyawan Perusahaan
Company’s Employees
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Sejalan dengan Visi Perusahaan dalam bidang Sumber
Daya Manusia tahun 2012 - 2017, Perusahaan telah
menjalankan beberapa program untuk meningkatkan
profesionalisme dan kecakapan karyawan dan manajer
toko. Tahun 2014, Perusahaan menekankan kepada
peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
Passion To Serve merupakan program terbaru dari
Perusahaan yang ditujukan untuk hal tersebut. Program
ini telah dijalankan di beberapa area dan akan diterus
dijalankan ke area lain.
In line with the Company’s Vision in Human Resources
2012 – 2017, Company has been implemented
several program to improve the employee and store
manager’s professionalism and capability. In 2014,
Company emphasisi on the improvement of customer
services quality. Passion To Serve is the latest program
from Company which is aimed for that program. This
program has been implemented in some areas and will
be continued in other areas.
Sampai dengan akhir tahun 2014, jumlah karyawan
Perusahaan adalah sebanyak 990
At the end of year 2014, total number of Company is
990 employees.
Karyawan Berdasarkan Umur
Number of Employees Based on Age
Karyawan Berdasarkan Jabatan
Number of Employees Based on Position
No
1
2
3
4
5
6
7
Umur/Age
Total
< 25 th
26 - 30 th
31 - 35 th
36 - 40 th
41 - 45 th
46 - 50 th
> 50 th
309
242
195
105
75
46
18
Total
990
No
1
2
3
4
5
Jabatan/Position
Total
Direktur/ Director
Manajer/Manager
Pengawas/Supervisor
Staf/Staff
Pekerja Langsung/Direct
Labour
Total
6
40
24
514
406
990
514
th : year
24
309
40
18
46
75
6
406
105
990
990
195
242
< 25 th
26 - 30 th
31 - 35 th
41 - 45 th
Direktur/Director
Pengawas/Supervisor
36 - 40 th
46 - 50 th
Manajer/Manager
Staf/Staff
Pekerja Langsung/Direct Labour
> 50 th
Jumlah Peserta Pelatihan Karyawan
Number of Employees Training Participants
Lokasi Pelatihan Karyawan
Location of Employees Training
No
1
2
34
Keterangan
Jumlah
No
Keterangan
2014
Lokal
Overseas
18
2
Total
20
1
2
Jumlah
2014
Lokal
Overseas
936
7
Total
906
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Komposisi Karyawan berdasarkan Level Pendidikan
Employee composition based Education level
No.
Pendidikan/
Education
Jabatan/Position
S2
S1
D3
SLTA
1
Direksi/Director
2
3
1
0
2
Manager/Manajer
9
25
5
1
3
Pengawas/Supervisor
0
1
3
18
4
Staf/ Staff
8
124 47
280
5
Pekerja Langsung/
Direct Labour
0
Jumlah/Total
19
0
1
314
153 57
613
Pelatihan Karyawan
Employees Training
PT Sepatu Bata Tbk. berkomitmen untuk meningkatkan
kemampuan karyawan dan manajer toko dengan
mengadakan beberapa pelatihan. Tahun 2014,
Perusahaan mendirikan Bata Retail Academy yang
berfokus untuk meningkatkan kemampuan manajer
toko dan pramuniaga dalam manajemen toko termasuk
didalamnya pelayanan kepada pelanggan. Beberapa
pelatihan yang diadakan seperti : Pelatihan operasional
toko (Storemanco), Pelatihan Dasar-dasar penjualan
(Basalco), Pelatihan Passion To Serve Training, Visual
Merchandising, Train the Trainer dll.
PT Sepatu Bata Tbk. committed to improve employees
and store manager’s skill by conducting some trainings.
In 2014, Company build Bata Retail Academy which
focuses to improve store manager and sales staff in store
managements including customer services. Some training
conducted such as : Storemanco, Pelatihan Basalco,
Passion To Serve Training, Visual Merchandising, Train
the Trainer etc.
35
Komposisi Saham
Share Compisition
Laporan Kepemilikan Saham per 31 Desember 2014 yang mencapai 5% atau lebih dari saham yang ditempatkan
dan disetor penuh
The Sha reholder Composition As of 31 December 2014 that Achieved 5% or More from the Issued and Fully Paid
Capital
No
Nama/Name
1
Bafin (Nederland) B.V.
2
Bp2s Singapore
Kota/City
Jumlah Saham/
Share Composition
Kepemilikan/
Ownership (%)
Amsterdam,
The Netherlands
1.065.269.300
81,94%
67.685.600
5,21%
Alamat/Address
Prins Bernhardplein 200,
1097 Jb AmsterdamT, The
Netherlands
20 Collyer Quay, Tung Centre,
11-01, Singapore 049319
Jakarta
Laporan Kepemilikan Saham Oleh Dewan Komisaris/Direksi per 31 Desember 2014
Share Ownership by Commissioners/Directors As of 31 December 2014
No
Nama/Name
Jabatan/Position
Jumlah
Kepemilikan
Saham/
Share Ownership
%
1
Rajeev Gopalakrishnan
Presiden Komisaris/
President Commissioner
0
0.00%
2
Shaibal Sinha
Komisaris/Commissioner
0
0.00%
3
Jorge Domingo Carbajal Gutierrez
Komisaris/Commissioner
0
0.00%
4
Hanafiah Djajawinata
Komisaris Independen/Independent Commissioner
0
0.00%
5
Farid Harianto
Komisaris Independen/Independent Commissioner
0
0.00%
6
Muhammad Imran Malik
Presiden Direktur/President Director
0
0.00%
7
Fabio Bellini
Direktur/Director
0
0.00%
8
Solaiappan Mariappan
Direktur/Director
0
0.00%
9
Ricardo Lumalessil
Direktur/Director
0
0.00%
10
Pierluigi Pontecorvo
Direktur/Director
0
0.00%
11
Hatta Tutuko
Direktur/Director
0
0.00%
Daftar Komposisi Pemilik Saham per 31 Desember 2014
List of Shareholders Composition as of 31 December 2014
Jumlah/Composition
Status Pemilik/Owner Status
Jumlah Pemilik Saham/
Number of Share Owner
Jumlah Saham/
Number of Shares
% Kepemilikan/
Ownership
553
0
0
14
4
48.029.100
0
0
481.300
120.800
3,69%
0.00%
0.00%
0,04%
0,01%
571
48.631.200
3,74%
11
13
0
1.832.500
1.249.536.300
0
0,14%
96,12%
0.00%
24
1.251.368.800
96,26%
Pemodalan Nasional / National Investor
Perorangan/ Individual
Yayasan Dana Pensiun / Pension Foundation
Asuransi / Insurance
Perorangan Terbatas / Limited Liability Co.
Lain-lain / Others
Sub Total
Pemodalan Asing / Foreign Investor
Perorangan Asing / Individual
Badan Usaha Asing / Foreign Business Entity
Lain - lain / Others
Sub Total
36
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kinerja Saham
Share Performance
Tahun/Year 2013
Jumlah Saham
Beredar
Number of
outstanding
share
Periode
Period
Triwulan I
Quarter
Triwulan II
Quarter
Triwulan III
Quarter
Triwulan IV
Quarter
Harga Saham/Price (Rp)
Volume
Volume
Kapitalisasi Pasar
Market Capitalization
(Rp)
55.000
1.500
715.000.000.000
55.000
55.000
3.500
715.000.000.000
850
1.000
1.090
8.550.000
1.417.000.000.000
1.140
1.010
1.060
2.209.500
1.378.000.000.000
Tertinggi
Terendah
Penutupan
Highest
Lowest
Closing
13.000.000
60.000
55.000
13.000.000
85.000
1.300.000.000
1.300.000.000
Harga/Price
90,000
80,000
70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
Perusahaan melakukan Pemecahan saham sejak
September 2013 dari Nilai Nominal Rp1.000
menjadi Rp10, sehingga total jumlah saham
beredar juga bertambah dari 13.000.000 saham
menjadi 1.300.000.000 saham
85,000 85,000 85,000
55,000 55,000 55,000 55,000
1,090
1,070
1,050
Company conducted Stock Split since September
2013 from par value Rp1,000 to Rp10, so that
the number of outstanding share is changed
from 13.000.000 share to 1.300.000.000 shares.
1,050
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov
Harga/ Price
Tahun/Year 2014
Periode
Period
Triwulan I
Quarter
Triwulan II
Quarter
Triwulan III
Quarter
Triwulan IV
Quarter
Jumlah Saham
Beredar
Number of
outstanding
share
Harga Saham/Price (Rp)
Volume
Volume
Kapitalisasi Pasar
Market Capitalization
(Rp)
Tertinggi
Terendah
Penutupan
Highest
Lowest
Closing
1,300,000,000
1.070
920
960
1.459.000
1.248.000.000.000
1,300,000,000
1.010
905
995
1.135.300
1.293.500.000.000
1,300,000,000
1.050
905
985
381.300
1.280.500.000.000
1,300,000,000
1.140
900
1.105
1.302.500
1.436.500.000000
Harga/Price
1150
1100
1050
1000
950
900
850
1105
55,000 55,000 55,000
990 990
995
960
950
955
975
970
1000
985
940
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Harga/ Price
37
INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMA
Information of Major Shareholders
Per 31 Desember 2014
Per December 31, 2014
Compass Limited
100%
Bafin (Nederland)
B.V.
81.94%
Publik/Public
18.06%
PT. Sepatu Bata Tbk.
Per 31 Desember 2014, pemegang saham utama Perusahaan adalah Bafin (Nederland) B.V dengan jumlah sebesar
81.94% dari saham Perusahaan, sedangkan selebihnya sebanyak 18.06% dimiliki oleh publik. Bafin (Nederland)
B.V. adalah Perusahaan yang dimiliki oleh Compass Limited. Bafin (Nederland) B.V. dan Compas Limited masingmasing adalah entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan.
As of December 2014, majority shareholders of the company is Bafin (Nederland) B.V, which owned 81.94 % of the
Company’s shares, while the remaining 18.06% is owned by public. Bafin (Nederland) B.V is the Company owned
by Compas Limited. Bafin (Nederland) B.V. dan Compas Limited are parent company and ultimate parent company
of the company, respectively.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Profession and Institution
Nama dan Alamat
Jasa yang diberikan
Tarif
Periode
Name and Address
Service
Tariff
Period
No
38
1.
Biro Administrasi Efek
Share Administrasi Bureau
Alamat/Address:
PT. Blue Chip Mulia
Gedung Tempo Pavilion 1,
Lt. 8, Jalan H.R. Rasuna Said Kaveling 10,
Jakarta 12950
Telp (021) 520-1993, Fax (021) 520-1924
Pemeliharaan data dan Laporan saham
Perusahaan periode 2014
Maintain share data and preparing
monthly report period 2014
Rp20.047.500
Tahunan
Annual
2.
PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia
Alamat/Address:
Gedung Bursa Efek Indonesia,
Gedung 1, Lt.5
Jl. Jenderal Sudirman Kav 52-53
Jakarta 12190
Telp (021) 5299-1099, Fax (021) 5299-1199
Penyimpanan dan penyelesaian
transaksi Efek
Saving and Share transaction
settlement
Rp10.000.000
Tahunan
Annual
3.
Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Suherman dan Surja, firma
anggota Ernst & Young,
Alamat/Address:
Gedung Bursa Efek Indonesia,
Gedung 2, Lt.7
Jl. Jenderal Sudirman Kav 52-53
Jakarta 12190
Telp (021) 5289-5000, Fax (021) 5289-4100
Jasa audit atas Laporan Keuangan
Tahunan Perusahaan tahun 2014
Auditing fee period 2014
Rp900.060.000
Audit
Periode
Juni dan
Desember
2014
Audit period
June and
December
2014
4.
Konsultan Hukum
Legal Counsel
Kartini Muljadi dan Rekan
Alamat/Address:
Jalan Gunawarman No. 18
Kebayora baru, Jaksel
Telp (021) 7279 4535, Fax (021) 7279 4551
Jasa konsultasi hukum dalam
penyelenggaraan RUPS termasuk
dalam menyiapkan dokumen-dokumen
terkait dan hal-hal lain yang dipandang
perlu.
Legal consulting service for AGM
including preparing related documents
and other related things.
Rp 0
Per kejadian
Per case
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
39
Bab
Chapter
Pembahasan Manajemen
dan Analisis
Management Discussion
and Analysis
Pembahasan Manajemen dan Analisis
Management Discussion & Analysis
1.
42
Tinjauan Operational
1.
Operational Review
Produksi
Ada tiga macam tipe produk yang dihasilkan
dari produksi, yakni: Injected Plastic, Cemented
Closed/Sandal adan DIP (Direct Injection Process).
Pencapaian Produksi PT. Sepatu Bata Tbk pada
tahun 2014 mencapai 4,6 juta pasang sedangkan
tahun lalu memproduksi 4,8 juta pasang. Perusahaan
masih bisa ada kesempatan untuk meningkatkan
jumlah produksi dikarenakan kapasitas produksi
yang bisa mencapai 8 juta pasang.
Production
There are three type of products from production,
which are; Injected Plastic, Cemented Closed/
Sandal adan DIP (Direct Injection Process).
Production achievement of PT. Sepatu Bata Tbk.
in 2014 reached to 4.6 million pairs while last year
was produced 4.8 million pairs. Company still has
an opportunity to increase the number of production
because the production capacity could reach 8
million pairs.
Pendapatan
Penjualan PT. Sepatu Bata Tbk meningkat 12%
pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013. Pada
tahun 2014 Perusahaan berhasil membukukan
Penjualan sebesar Rp1,008 triliun, dibandingkan
pada tahun 2013 sebesar Rp902 miliar. Penjualan
tersebut diperoleh dari pasar domestik sebesar
96% dan pasar ekspor sebesar 4%. Penjualan
pasar domestik mengalami kenaikan sebesar 13%,
dari Rp857 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp966
miliar pada tahun 2014, sedangkan untuk ekspor
mengalami penurunan sebesar 4% dari Rp44 miliar
menjadi Rp42 miliar dibandingkan tahun 2013.
Sales
Sales of PT. Sepatu Bata Tbk increased by 20%
in 2014 compared to 2013. In 2014, the Company
recorded a sales amounted to Rp1.008 trillion
compared to the year 2013 amounting to Rp902
billion. Sales generated from the domestic market
amounted 96% and export amounted 4%. Sales
from the domestic market increased by 13% from
Rp857 billion in 2013 to Rp966 billion in 2014, while
Export sales decreased by 4%, from Rp44 billion
in 2013 to Rp42 billion in 2014.
Profitabilitas
Tahun 2014, Perusahaan berhasil meraih kenaikan
Profit yang cukup signifikan. Laba sebelum Pajak
Perusahaan meningkat sebesar 55%, dari Rp65
miliar pada tahun 2013 menjadi Rp103 miliar pada
tahun 2014. Sejalan dengan itu, pendapatan bersih
Perseroan juga meningkat sebesar 59%, dari Rp44
miliar pada tahun 2013 menjadi Rp70 miliar pada
tahun 2014.
Profitability
In 2014 the Company achieved a significant increase
in profit. Company’s Profit Before Tax (PBT) increased
by 55%, from Rp65 billion in 2013 to Rp103 billion
in 2014. In line with the PBT, Company’s Net Income
also increased by 59%, from Rp44 billion in 2013
to Rp70 billion in 2014.
2. Analisis Kinerja Keuangan dalam 2 Tahun
Buku terakhir
2. Analysis of Financial Performance for the last
2 years
Aset
Jumlah Aset mengalami kenaikan sebesar 14%,
dari Rp680 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp774
miliar pada tahun 2014. Aset lancar mengalami
kenaikan sebesar 13%, sedangkan aset tidak lancar
mengalami kenaikan sebesar 16%. Kenaikan aset
lancar berasal dari kenaikan pada persediaan,
kas dan biaya dibayar di muka. Sedangkan untuk
Asset
Total assets increased by 14%, from Rp680 billion
in 2013 to Rp774 billion in 2014. Current assets
increased by 13%, while non-current assets
increased by 16%. The increase in current assets
is derived from the increase in inventory, cash
and prepaid expenses. While for the increase in
non-current assets is derived from the increase
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
aset tidak lancar kenaikan berasal dari investasi
Perusahaan dalam aset tetap dan penambahan
uang jaminan sewa.
of Company investment in fixed asset and the
refundable deposits.
Liabilitas
Liabilitas jangka pendek meningkat dari Rp257
miliar menjadi Rp316 miliar, kenaikan sebesar
23%. Sedangkan untuk Liabilitas jangka panjang
mengalami kenaikan sebesar 12% dari Rp26
miliar menjadi Rp29 miliar. Secara total, liabilitas
mengalami kenaikan sebesar 22% dari Rp283
miliar menjadi Rp345 miliar. Adanya kenaikan ini
dikarenakan kenaikan yang terjadi pada utang
usaha Perseroan dan pinjaman jangka pendek.
Liability
Short-term liabilities increased from Rp257 billion
to Rp316 billion, an increase of 23%. While for the
long-term liabilities increased by 12% from Rp26
billion to Rp29 billion. In total, Liabilities increased
by 22% from Rp283 billion to Rp345 billion. The
increase is due to increase on the Company’s trade
payable and short-term loans.
Ekuitas
Ekuitas Perseroan mengalami kenaikan sebesar 8%
dibandingkan tahun lalu, yakni dari Rp396 pada
tahun 2013 miliar menjadi Rp429 miliar pada tahun
2014. Kenaikan ini didapatkan dari laba yang masih
belum ditentukan penggunaannya. Sementara
itu untuk Modal saham masih sama dikarenakan
Perusahaan tidak mengeluarkan saham tambahan
di tahun 2014.
Equity
The Company’s equity increased by 8% compared
to last year, which is from Rp396 billion in 2013
to Rp429 billion in 2014. This increase is derived
from its Unappropriated Retained Earnings, while
for the Share capital is remaining the same as the
company do not issue additional share in 2014.
Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan
komprehensif lain dan total laba(rugi) komprehensif
Sales, Expenses, Profit (Loss), Other comprehensive
income and Total Comprehensive (loss)
Pendapatan Perusahaan mengalami kenaikan
sebesar 12%, dari Rp902 miliar di tahun 2013
menjadi Rp1,008 triliun di tahun 2014. Untuk
beban, Perusahaan telah berhasil menekan
biaya penjualan sehingga hanya terjadi kenaikan
sebesar 3% dibanding tahun lalu. Akan tetapi
masih ada kenaikan dari beban penjualan dan
pemasaran serta beban umum dan administrasi.
Pada beban penjualan dan pemasaran, biaya
sewa toko meningkat cukup signifikan, hal ini
dikarenakan Perusahaan membuka toko baru
cukup banyak yakni 66 toko dibandingkan tahun
lalu yang hanya membuka 53 toko. Dengan
keberhasilan Perusahaan dalam menekan biaya
penjualan dan kenikan pada beban penjualan dan
pemasaran serta beban umum dan administrasi
yang tidak signifikan, sehingga Perusahaan mampu
membukukan kenaikan laba yang signifikan, yakni
kenaikan Laba sebelum pajak sebesar 58% dan
Laba bersih sebesar 59%.
Company sales increased by 12%, from Rp902 billion
in 2013 to Rp1.008 trillion in 2014. For expenses,
Company has managed to reduce the cost of sales
so that only an increase of 3% compared to last
year. But still there is the increase of sales and
marketing expenses and general and administrative
expenses. In sales and marketing expenses, the
cost of rental stores increased significantly, this
is because the company opened 66 new stores
compared to last year which is only open 53 stores.
With the company’s success in reducing the cost of
sales and increase in sales and marketing expenses
and general and administrative expenses are not
significant, so the company is able to achieved a
significant increase in profits, the increase in profit
before tax of 58% and net profit by 59%.
43
Pembahasan Manajemen dan Analisis
Management Discussion & Analysis
Arus Kas
Total kas neto yang dihasilkan dari aktivitas
operasi sebesar Rp62 miliar, terdapat kenaikan
sebesar 29% dibandingkan tahun lalu. Kas neto
dari aktivitas investasi meningkat sebesar 21%
dalam rangka pembelian aset tetap. Kas neto dari
aktivitas pendanaan relatif sama dengan tahun
lalu. Pada akhir periode 2014, Perusahaan mampu
membukukan kenaikan pada kas dan setara sebesar
Rp748 juta, dibanding tahun lalu penurunan kas
dan setara kas sebesar Rp6 miliar.
Cash flows
Total net cash provided from operating activities
amounted to Rp62 billion, there is an increase of
29% compared to last year. Net cash provided from
investing activities increased by 21% in order to
purchase fixed assets. Net cash provided from
financing activities is relatively the same as last
year. At the end of 2014, the Company was able to
record an increase in cash and cash equivalents
amounted to Rp 748 miliar, compared to last year
decrease in cash and cash equivalents amounted
to Rp 6 billion.
3. Analisis Tentang kemampuan membayar
utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang
Usaha
3. Analysis of the ability to pay the debt and the
level of Collectible Accounts Receivable
Rasio lancar Perusahaan pada akhir periode 2014
adalah 1,55 kali sedikit mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya yakni sebesar 1,69 kali.
Perusahaan berkomitmen untuk memenuhi
kewajiban terhadap pemasok maupun kreditur.
Piutang usaha Perusahaan per 31 Desember 2014
sebesar Rp33 miliar dibandingkan tahun 2013
sebesar Rp39 miliar.
The company’s current ratio at the end of 2014
is 1.55 slightly decreased from the previous year
which is 1.69. The company committed to meet
obligations to suppliers and creditors. Company’s
trade receivables per December 31, 2014 amounted
to Rp33 billion compared to the year 2013 amounted
Rp39 billion.
4. Struktur Permodalan
Struktur permodalan merupakan kebijakan
manajemen apakah akan menggunakan modal
sendiri atau pinjaman/utang baik jangka panjang
atau jangka pendek. Pada tahun 2014, struktur
permodalan perusahaan terdiri dari utang jangka
pendek dan saldo laba dari hasil kegiatan operasi
perusahaan. Manajemen secara berkala mereview
stuktur permodalan ini dengan mempertimbangkan
kondisi ekonomi yang terjadi. Hal ini dilakukan agar
manajemen dapat mengelola resiko dengan baik.
5. Informasi dan Fakta material
Tidak ada informasi dan fakta material yang
terjadi setelah tanggal laporan akuntan yang akan
berpengaruh secara material terhadap kondisi
keuangan maupun kinerja Perusahaan.
6. Prospek Usaha Perusahaan
Industri Alas kaki masih sangat menjanjikan di
Indonesia. Jumlah penduduk yang besar dan naiknya
pendapatan perkapita merupakan peluang bagi
Perusahaan untuk bisa meningkatkan pendapatan.
44
4. Capital Structure
The capital structure is a management policy
whether to use their own capital or borrowing /
debt either long term or short term. In 2014, the
company’s capital structure consists of short-term
debt and retained earnings of the company’s results
of operations. Management periodically reviews
the capital structure by considering the economic
conditions that occurred. So that management can
manage its risk well.
5. Information and material facts.
There is no information and material facts occurring
after the date of the accountant’s report that would
materially affect the Company’s financial condition
and performance.
6. Company’s business prospects
Footwear industry in Indonesia is still very promising.
Large population and rising per capita income is an
opportunity for the Company to be able to increase
revenue. On the other hand, the condition of the
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Di sisi lain, kondisi perekonomian nasional yang
masih kurang kondusif seperti turunnya nilai tukar
rupiah terhadap dolar, naiknya harga bahan bakar,
listrik dan gas menyebabkan daya beli masyarakat
menurun. Akan tetapi kami yakin untuk jangka
panjang, bahwa Perusahaan akan bisa menghadapi
tantangan ini dengan baik. Perusahaan juga masih
menerapkan strategi dengan menjual berbagai
macam produk dengan harga yang berbeda untuk
level pendapatan yang berbeda, jadi konsumen
masih bisa menyesuaikan dengan kemampuan
daya belinya. Disamping itu pula, Perusahaan
terus berusaha untuk menerapkan efisiensi dalam
kegiatan operasinal agar tetap sejalan dengan
tujuan Perusahaan yakni memberikan nilai tambah
bagi keberlangsungan Perusahaan.
7.
Perbandingan
pencapaian
antara
target
dengan
Pada tahun 2014, Penjualan Perusahaan berhasil
melampaui target yang telah ditentukan, yakni
Rp983 miliar dengan pencapaian Rp1,008 triliun.
Namun, Laba bersih sebelum pajak dan Pendapatan
bersih masing-masing 23% dan 21% masih di bawah
proyeksi. Perusahaan sudah mempu kembali ke tren
pertumbuhan positif baik dari dari sisi penjualan
maupun pendapatan.
8. Aspek Pemasaran
Perusahaan menjalankan usahanya dibidang
industri alas kaki. Untuk itu, Perusahaan harus
mempu menangkap pasar dengan strategi
marketing yang baik. Perusahaan senantiasa
konsisten untuk menciptakan gerai yang menarik
dan nyaman, produk yang beraneka ragam dan
kualitas yang baik dan harga yang terjangkau.
Sejalan dengan perkembangan dunia maya yang
pesat, Perusahaan juga sudah bekerja sama
dengan toko digital untuk menjual produk-produk
Perusahaan. Sebagai hasilnya banyak sekali respon
positif terutama dari kalangan kaum muda yang
sangat akrab dengan dunia digital. Pada saat-saat
tertentu, Perusahaan juga memberikan potongan
harga, sehingga bisa menarik pelanggan lebih
banyak lagi untuk berbelanja.
9. Kebijakan Dividen
Tahun 2014, Perusahaan membukukan laba
sebesar Rp70 miliar. Pada bulan Desember 2014,
Perusahaan telah membagikan dividen interim
dengan nilai sebesar Rp16,16 per lembar saham,
national economy that is still unfavorable, such as the
decline of the exchange rate against the dollar, rising
fuel prices, electricity and gas caused decrease
purchasing power. However, we are confident in the
long term, that the Company will be able to face this
challenge well. The company also is implementing
a strategy to sell a wide range of products with
different prices for different income levels, so that
consumers can still adjust the purchasing power.
Besides, the Company continues to strive to
implement efficiencies in operational activities in
order to keep in line with the Company’s objectives
of providing added value to the sustainability of
the Company
7.
Comparison between target and achievement
In 2014, company sales achieved the predetermined
target, which is Rp983 billion with Rp1,008 trillion
achievement. However, net profit before tax and
net income respectively 23% and 21% still below
projections. The company has been able to return
to positive growth trend both in terms of sales and
earnings.
8. Marketing aspect
Company carries on business in footwear industry.
Therefore the Company must be able to capture
the market with a good marketing strategy. The
company has always been been consistent for
creating interesting and comfortable outlets, diverse
products and good quality and reasonable price.
In line with the rapid development of the digital
world, the Company has also been working with
some digital stores to sell the Company’s products.
As a result a lot of positive response, especially
among the young ages which are very familiar with
the digital world. At this moment, the Company
also provides discount, so that it can attract more
customers to shop.
9. Dividend Policy
In 2014, the Company achieved net profit of Rp70
billion. In December 2014, the Company distributed
interim dividend with the amount of Rp16.16 per
share with total of Rp21 billion. For the final dividend
45
Pembahasan Manajemen dan Analisis
Management Discussion & Analysis
dan total sebesar Rp21 miliar. Adapun untuk
pembagian dividen final untuk tahun 2014 akan
ditentukan pada Rapat Umum Pemegang Saham
yang akan diadakan pada bulan Juni 2015. Berikut
tabel pembagian dividen selama 2 tahun terakhir:
period 2014 will be determined at the General
Meeting of Shareholders which will be held in June
2015.
Dividen Per saham/ Dividend per share
Total Dividen / Total Dividend
2013 Interim
15,08
19.604.000.000
2013 Final
13,47
17.511.000.000
2014 Interim
16,16
21.008.000.000
0
0
Tahun/Year
*2014 Final
*Dividen periode Final 2014 akan ditentukan besarnya pada Rapat Umum Pemegang Saham yang akan di adakan pada bulan Juni 2015
The amount of Final dividend 2014 will be determined by the General Meeting of Shareholders to be held in June 2015.
10. Perubahan Kebijakan Akuntansi
Selama tahun 2014, tidak ada perubahan kebijakan
akuntansi yang berpengaruh secara material
terhadap keuangan Perusahaan.
46
10. Change in Accounting Policy
During the year 2014, there are no changes in
accounting policies that materially affect to the
Company’s financial.
Bab
Pembahasan Manajemen
dan Analisis
Tata
Kelola Perusahaan
Management
Discussion
Corporate
Governance
and Analysis
Chapter
50
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties and Resposibilities Of The Board Of Commissioners
1. Mengawasi pengurusan Perusahaan oleh Direksi;
2. Dewan Komisaris masing-masing atau bersama-sama
berhak memasuki gedung-gedung, kantor-kantor, dan
halaman-halaman yang dipergunakan oleh peseroan;
1. To oversee the management of the Company by the
Board of Directors;
2. Individually or as a group, the Board of Commissioners
have the rights to enter the buildings, offices, and
areas used by the Company;
3. Dewan Komisaris berhak untuk meminta dan
menerima semua keterangan yang berkenaan dengan
Perusahaan dari Direksi, termasuk dokumen-dokumen
serta kekayaan Perusahaan;
3. The Board of Commissioners have a rights to ask
and receive all Company’s records from the Board of
Directors, including the documents and the Company’s
properties;
4. Pada setiap saat Rapat Dewan Komisaris dengan suara
terbanyak dapat memberhentikan untuk sementara
waktu anggota Direksi dari jabatannya apabila
melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan
dengan anggaran dasar ini atau merugikan maksud
dan tujuan perseroan atau melalaikan kewajibannya.
4. At any time in the Board of Commissioners Meeting,
the Board can temporarily discharge the member
of the Board of Directors from the responsibility if
their conducts are against the Company’s statute;
liability to the Company’s objectives; neglect of his/
her responsibilities;
5. Setelah pemberhentian sementara itu, Dewan
Komisaris harus mengadakan Rapat Umum Luar Biasa
para Pemegang Saham yang harus diadakan dalam
waktu 2 (dua) bulan sejak tanggal pemberhentian
sementara tersebut dan yang harus diketuai oleh
seorang anggota Dewan Komisaris;
5. After temporary discharge, the Board of Commissioners
shall hold an Extraordinary Meeting of Shareholders
within 2 (two) months since the date of temporary
discharge. The meeting shall be led by a member
of The Board of Commissioners.
Prosedur penetapan anggota Komisaris beserta
remunerasinya adalah melalui Rapat Umum Pemegang
Saham yang diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2014,
yang menghasilkan keputusan diantaranya mengangkat
Bapak Rajeev Gopalakrishnan sebagai anggota baru
Dewan Komisaris Perseroan. Dewan komisaris beserta
dengan direksi telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali
sepanjang tahun 2014 dengan rata-rata kehadiran 50%.
The appointment procedure of The Boards of
Commissioners and its remuneration is through the
General Meeting of shareholders, which were held
on June 27, 2014 With result to promote Mr. Rajeev
Gopalakrishnan as a new member of The Company’s
Board of Commissioner. Board of commissioner and
the directors held a meeting 4 times during 2014 with
an average attendance of 50%.
Nama/
Kehadiran/
Jumlah Rapat/
Attendance
Total Meeting
Rajeev Gopalakrishnan
1
2
50%
JD Carbajal Gutierrez
1
4
20%
Shaibal Sinha
0
4
0%
Hanafiah Djajawinata
3
4
75%
Farid Harianto
4
4
100%
Name
%
Direksi
Board of Directors
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Duties and Responsibilities of The Board of Directors
Secara umum, tugas dan tanggung jawab Direksi
Perusahaan adalah sebagai berikut:
In general, the duties and responsibilities of the Board
of Directors of the Company are as follows:
51
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
52
1. Bertanggung jawab penuh atas kepengurusan
Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan;
2. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan
misi dan tujuan Perusahaan;
3. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan
Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan;
4. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan
penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan
mengindahkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
5. Direksi berhak mewakili Perusahaan di dalam dan di
luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala
kegiatan, mengikat Perusahaan dengan pihak lain
dan pihak lain dengan Perusahaan, serta menjalankan
semua tindakan baik yang mengenai kepengurusan
maupun kepemilikan.
1. Fully responsible for managing the Company in the
interest and the objectives of the Company;
2. Lead and manage the Company in line with the
objectives of the Company;
3. Occupy, maintain, and manage the Company’s assets
for the interest of the Company;
4. It is mandatory for each of The Board of Director
members to have a good faith, fully responsible
for conducting his/her duty, and obey all laws and
regulations;
5. The Board of Directors has the right to represent the
Company inside and outside the Court with regard to
all matters, binding the Company with other parties;
conduct all activities with regards to managing the
business or ownership.
Sedangkan, Tugas dan tanggung jawab masing-masing
Direksi adalah sebagai berikut:
Meanwhile, the duties and responsibilities of each
directors are as follows:
1.
Presiden Direktur
Secara umum Presiden Direktur bertanggung
jawab penuh terhadap operasional Perusahaan
dan mengkoordinasikan seluruh fungsi untuk tetap
menjalankan strategi yang telah ditetapkan untuk
mencapai tujuan Perusahaan.
1.
President Director
In general, President Director is responsible for
the Company’s operations and coordinate all the
functions to keep running the strategy that has
been determined to achieve the Company’s goal.
2.
Direktur Keuangan
Direktur Keuangan bertanggung jawab terhadap
Divisi Akunting, Keuangan, Legal, MIS (IT), dan
Impor. Direktur Keuangan bertanggung jawab dalam
merencanakan, mengelola, mengendalikan dana
Perusahaan sehingga dapat memenuhi semua
kebutuhan Perusahaan dan mengelolanya dengan
baik.
2.
Finance Director
Finance Director is responsible for the Division of
Accounting, Finance, Legal, MIS (IT), and Import.
Finance Director is responsible for planning,
managing, and controlling the Company’s funds to
meet all the needs of the Company and to manage
it well.
3.
Direktur Retail
Direktur Retail bertanggung jawab terhadap Divisi
Retail, Store Design, Real Estate, Merchandising
dan Supply Chain. Direktur Retail bertugas dalam
membuat perencanaan dan mengimplementasikan
strategi pemasaran yang sesuai dan efektif.
3.
Retail Director
Retail Director is responsible for the Retail Division,
Store Design, Real Estate, Merchandising and
Supply Chain. Retail Director in charge of planning
and implementing appropriate and effective
marketing strategies.
4.
Direktur Shoe Innovation Centre
Direktur Shoe Innovation Centre bertanggung
jawab terhadap Divisi Shoe Innovation Centre yang
bertugas untuk membuat desain-desain produk
yang sesuai dan bisa di terima sesuai dengan
kondisi pasar terkini.
4.
Shoe Innovation Centre Director
Shoe Innovation Centre Director is responsible for
the Division Shoe Innovation Centre which served
to create suitable product designs which suitable
product and can be accepted in accordance with
latest market conditions.
5.
Direktur Komersial
Direktur Komersial bertanggungjawab terhadap
divisi Wholesale and Ekspor. Divisi Wholesale
bertugas dalam memasarkan produk ke pasar lokal
yang berupa institusi dan beberapa agen yang telah
5.
Commerce Director
Commercial Director is responsible for Wholesale
and Export division. Wholesale Division in charge
of marketing the product to the local market which
are institutions and several agents that have been
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
ditunjuk, sedangkan untuk Divisi Ekspor bertugas
dalam memasarkan produk luar negeri termasuk
negara-negara BSO (Bata Shoe Organization)
appointed, while for the Export Division in charge
of marketing the product to overseas including BSO
(Bata Shoe Organization) companies.
6.
Direktur SDM
Direktur SDM bertanggung jawab dalam hal
Pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya
Manusia, yaitu dalam hal perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan kegiatan Sumber Daya Manusia,
termasuk pengembangan kualitasnya dengan
berpedoman pada kebijaksanaan dan prosedur
yang berlaku di Perusahaan.
6.
Human Resources Director
Human Resources Director is Responsible for
the management and development of human
resources, which is planning, implementation and
supervision of human resources activities, including
the development of quality based on the policies
and procedures determined by the Company.
7.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
kegiatan operasional berjalan sesuai dengan
sistem dan prosedur yang telah ditetapkan serta
mengimplementasikan sistem manajemen resiko
secara terpadu.
7.
Director of Compliance and Risk Management
Director of Compliance and Risk Management
is responsible to ensure that operations carried
out based on the predetermined systems and
procedures and implementing an integrated risk
management system.
Prosedur penetapan Direksi adalah melalui Rapat Umum
Pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal
27 Juni 2014.
The appointment procedure of the Board of Directors
by the General Meeting of Shareholders held on June
27, 2014.
Rapat Dewan Direksi selama tahun 2014 telah dilakukan
sebanyak 4 (empat) kali dengan tingkat kehadiran
anggota Dewan Direksi sebagai berikut :
Directors meetings were conducted 4 (four) with the
attendance of member of The Directors as follows :
Nama/
Kehadiran/
Jumlah Rapat/
Attendance
Total Meeting
Muhammad Imran Malik
4
4
100%
Fabio Bellini
4
4
100%
Solaiappan Mariappan
4
4
100%
Ricardo Lumalessil
4
4
100%
Pierluigi Pontecorvo
4
4
100%
Hatta Tutuko*
2
2
100%
Name
%
* Diangkat menjadi Direktur tanggal 27 Juni 2014
Appointed as Director on June 27, 2014
Komite Audit
Audit Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Komite Audit bertanggung jawab memberikan nasihatnasihat kepada Dewan Komisaris mengenai laporan
atau masalah-masalah lain yang diserahkan oleh Direksi
kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi masalah
yang harus lebih diperhatikan oleh Dewan Komisaris
dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan tugas
Dewan Komisaris, seperti:
1. Meneliti informasi keuangan Perusahaan yang akan
diumumkan, seperti Laporan Keuangan, Proyek
Keuangan, dan informasi keuangan lainnya;
Duties and Responsibilities of The Audit Committee
The Audit Committee is responsible for providing advice
to The Board of Commissioners regarding reports or
other issues that have been submitted by The Board
of Board of Directors to the Board of Commissioners;
identifying any issue that needs concern of the Boards
of Commissioners; and performing other tasks related
to the Board of Commissioner duties, such as:
1. To review the Company’s financial information that
will be released, such as financial statements, final
projections, and other financial information;
53
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
2.
3.
Menelaah kepatuhan Perusahaan terhadap hukum
dan peraturan dalam Pasar Modal dan lainnya
sehubungan dengan peraturan-peraturan yang
mempengaruhi aktivitas Perusahaan;
Menelaah pelaksanaan audit dari internal auditor;
Rapat Komite Audit selama tahun 2014 dilakukan
sebanyak 5 (kali) dengan tingkat kehadiran tiap anggota
sebagai berikut :
Nama/
2.
3.
To review the Company’s compliance with the
Laws and regulations of capital market, and other
related regulations that are in line with the Company
activities;
To review the audit implementation by the internal
auditor;
In 2014, The Audit committee conducted 5 (four) meeting
with the attendance of members of the Board as follows :
Kehadiran/
Jumlah Rapat/
Attendance
Total Meeting
Farid Harianto*
2
3
67%
Hanafiah Djajawinata**
2
2
100%
Prijohandojo Kristanto
4
4
100%
Rusdy Daryono
4
4
100%
Name
%
*Menjabat sebagai Ketua Komite Audit sampai dengan 27 Juni 2014/Appointed as Chairman of Audit Committee up to June 27, 2014
** Menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak 27 Juni 2014/Appointed as Chairman of Audit Committee since June 27, 2014
Komite Audit bekerja secara independen, baik dalam
pelaksanaan tugasnya maupun pembuatan laporan
yang disampaikan kepada Dewan Komisaris.
Selama tahun 2013, Komite Audit telah menelaah
Laporan Keuangan dan memberikan rekomedasinya
kepada Dewan Komisaris. Disamping itu juga, Komite
Audit telah selesai dalam memperbaharui Piagam Komite
Audit yang sesuai dengan peraturan Bapepam (OJK)
yang terbaru. Piagam Komite Audit ditinjau ulang setiap
tahun menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi.
54
The Audit Committee works independently, both in the
implementation of their duties as well as preparing reports
submitted to the Board of Commissioners.
During 2013, the Audit Committee has reviewed the
financial statements and provides its recommendations
to the Board of Commissioner. Besides that, The Audit
Committee has completed in updating Committee Charter
in accordance with latest Bapepam (OJK) regulations.
Audit Committee Charter is being reviewed annually to
follow the current conditions.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Tugas Dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar
Modal;
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas
setiap informasi yang dibutuhkan pemodal berkaitan
dengan kondisi Perusahaan;
3. Memberikan masukan-masukan kepada Direksi
untuk mematuhi ketentuan Undang-undang nomor
8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya;
4. Sebagai penghubung atau contact person antara
Perusahaan dengan Otoritas Jasa Keuangan, Bursa
Efek Indonesia dan lembaga hukum lainnya, dan
masyarakat;
5. Memastikan bahwa Perusahaan telah mematuhi
semua Undang-undang dan peraturan yang berlaku;
Duties and Responsibility of Corporate Secretary
1. To monitor the development of stock exchange,
especially the stock exchange regulations;
2.
3.
4.
5.
To provide services to the public with all necessary
information that are needed by shareholders,
pertaining the Company’s edition;
To provide inputs to the Board of Directors in ensuring
the compliance of the Law No. 08, 1995, regarding
the Stock Exchange, implementing regulations;
As a liaison or contact person between the Company
and Financial Services Authority (OJK), Indonesia
Stock Exchange and other legal institutions and
public;
Ensure that the Company is in Compliance with all
laws and implementing regulations;
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Dasar penetapan Sekretaris Perusahaan adalah melalui
keputusan Direksi tanggal 1 Februari 2012.
Appointment the Company Secretary is through the
Board of Director’s decision dated February 1, 2012.
UNIT AUDIT INTERNAL
UNIT INTERNAL AUDIT
Perusahaan menyadari sepenuhnya diperlukan adanya
unit yang bertanggung jawab untuk memonitor terhadap
semua kegiatan yang dijalankan masing-masing divisi
terhadap peraturan yang berlaku dan kebijakan yang
telah ditetapkan oleh Perusahaan. Perusahaan telah
membentuk Unit Audit Internal.
The company is realized that it is necessary to have the
unit that is responsible for the monitoring of all activities
undertaken on each division to the prevailing regulations
and applicable policies established by the Company.
The company has established Inetrnal Audit Unit.
Kepala Unit Audit internal bertanggungjawab dan
memberikan laporan langsung kepada Presiden
Direktur. Disamping itu juga, Ketua Unit Audit Internal
berdiskusi dan memohon saran kepada Komite Audit
dalam pelaksanaan tugasnya.
1. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan
pengendalian interen dan sistem manajemen risiko
sesuai dengan kebijakan peusahaan.
2. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi
dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi,
operasional, sumber daya manusia, pemasaran,
teknologi informasi dan kegiatan lainnya.
3. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang
obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada
semua tingkat manajemen.
4. Memantau, menganalisis dan melaporkan
pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah
disarankan.
5. Membantu dalam mengurangi dan mengendalikan
penggunaan persediaan bahan baku secara efisien
dan efektif;
6. Membantu manajemen sebagai analis sistem
untuk meningkatkan atau mengembangkan sistem
komputerisasi informasi perusahaan;
7. Melakukan inventarisasi fisik secara akurat pada
gudang, pabrik, dan semua toko ritel;
8. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
Head of Internal Audit Unit is responsible and reports
directly to the President Director. Besides that, the Head of
the Internal Audit Unit discuss and ask for some advices
to the Audit Committee in the performing their duties.
Sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh
perusahaan dan pelaksanaan pengawasan internal
(internal control dan audit) berada dalam struktur
organisasi Perusahaan, yang berarti internal Audit tidak
bisa melaksanakan wewenang di luar tugasnya.
Within the Company’s organizational structure, the
application of the internal control system by the company
and implementation of the internal supervision (internal
and audit control) means that the Internal Audit does not
have the authority to do other than its mandate.
1.
2.
3.
4.
Reviewing and evaluating the operation of internal
control and risk management in accordance to
company’s policy.
Performing audit and assessing the efficiency and
effectiveness in the area of finance, accounting,
operation, human resource, marketing, information
technology and other activities.
Giving objective improvement of advice and
information regarding audited activities for all
management levels.
Monitoring, analyzing and reporting the progress
of recommended action performance.
5.
To assist in reducing and controlling the use of raw
material effectively and efficiently;;
6.
To assist management as a systems analyst to
enhance or develop the Company’s computerized
information systems;
To perform physical inventory accurately at
warehouses, factories, and all retail stores;
Performing special audit, if necessary. .
7.
8.
55
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
Komite Audit PT. Sepatu Bata Tbk sejak tanggal 27
Juni 2014 diketuai oleh Komisaris Independen, Bapak
Hanafiah Djajawinata. Beliau didampingi oleh 2 anggota
Komite Audit lainnya Bapak Prijohandojo Kristanto dan
Bapak Rusdy Daryono. Masa jabatan Komite Audit
tersebut adalah sampai tahun 2016. Sebelum itu, ketua
Komite Audit dijabat oleh Bapak Farid Harianto, Komisaris
Independen.
The Audit Committee of PT Sepatu Bata Tbk, starting
from June 27, 2014 is chaired by an Independent
Commissioner, Mr. Hanafiah Djajawinata. He is
accompanied by two Audit Committee members, Mr.
Prijohandojo Kristanto and Mr. Rusdy Daryono. The tenure
of the said Audit Committee is until 2016. Previously,
the Audit Committee was chaired by Mr. Farid Harianto.
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit
berpedoman pada Piagam Komite Audit yang disahkan
oleh Dewan komisaris. Seluruh Anggota Komite Audit
memenuhi ketentuan mengenai independensi, integritas
dan keahlian yang dipersyaratkan.
In carrying out its duties, the audit Committee was guided
by an Audit Committee Charter approved by the Board
of Commissioners. All members of the Audit Committee
met the criteria of independence, integrity and technical
competences as required.
Selama tahun 2014, Komite Audit PT. Sepatu Bata Tbk
telah melakukan rapat untuk:
1. Menelaah laporan keuangan dan informasi keuangan
yang akan dipublikasikan,
2. Membahas perkembangan usaha,
3. Menelaah masalah pengendalian internal,
4. Menelaah kinerja Internal Audit,
5. Menelaah kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan, serta
6. Menelaah penerapan Tata Kelola Perusahaan
In 2014, the Audit Committee has conducted meetings to:
7. Mengusulkan penunjukan Auditor Independen dan
memantauan pelaksanaan audit
1. Review financial statements and financial information
to be published,
2. Discuss business development,
3. Review internal control issues,
4. Review the performance of Internal Audit,
5. Review the compliance of the Company with the
Indonesian laws and regulations, and
6. Review the implementation of good corporate
governance.
7. Propose the appointment of the Independent Auditor
and monitor the audit activity.
Komite Audit telah memberikan masukan dan saran
untuk langkah-langkah perbaikan yang dianggap perlu.
Sehubungan dengan pelaksanaan tugas Internal Audit,
Komite Audit telah menelaah rencana kerja tahunan
Internal Audit, membahas pelaksanaan rencana kerja
tersebut dan temuan audit serta memantau tindak lanjut
temuan audit oleh Manajemen.
The Committee has given comments and suggestions
for improvements as considered necessary. Regarding
performance of the duties of Internal Audit, the Audit
Committee has reviewed the annual internal audit work
plan, discuss the execution of the annual work plan and
audit findings as well as monitoring the follow-up of audit
findings by Management.
Mengusulkan penunjukan Auditor Independen
berdasarkan pada independensi, ruang lingkup
Proposed the appointment of Independent Auditor to
the Board of Commissioners based on independency,
audit scope and fee, and reviewed with Management
and/or Independent Auditor to ensure that the audit
has been executed as required by auditing standards.
Selama tahun 2014, Komite Audit tidak menerima keluhan
terhadap Perusahaan maupun Manajemen.
During 2014, the Audit Committee did not receive any
complaint against the Company or Management
Komite Audit melakukan rapat sesuai dengan kebutuhan,
sekurang-kurangnya satu kali dalam 3 (tiga) bulan..
Rapat dihadiri sekurang-kurangnya dua anggota Komite.
Selama tahun 2014, Komite Audit menyelenggarakan
rapat selama lima kali dengan tingkat kehadiran
sebanyak 92 persen.
The Audit Committee conducts meeting as needed, at
least once every 3 (three) months. The meeting is to be
attended by at least two Committee members. During
2014, the Audit Committee has conducted five meetings
with the attendance rate of 92% percent.
penugasan dan fee, serta melakukan penelaahan
dengan Manajemen dan/atau Auditor Independen untuk
memastikan bahwa audit telah dilakukan sesuai dengan
standar audit yang berlaku.
Untuk dan atas nama Komite Audit
For and behalf of the Audit Committee
Hanafiah Djajawinata
56
Ketua Komite Audit
Chairman of the Audit Committee
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Profil Komite Audit
Audit Committee Profile
Komite Audit PT. Sepatu Bata Tbk terdiri dari Bapak Hanafiah Djajawinata sebagai ketua dan Bapak Prijohandojo
Kristanto dan Bapak Rusdy Daryono sebagai anggota. Profil Bapak Hanafiah Djajawinata sudah tercantum di hal 21.
Audit Committee of PT. Sepatu Bata Tbk consists of Mr. Hanafiah Djajawinata as Chairman and Mr. Prijohandojo
Kristanto and Mr. Rusdy Daryono as members. Please see Profile of Mr. Hanafiah Djajawinata on page 21.
Prijohandojo Kristanto
Anggota Komite Audit
Comitee Audit Member
Bapak Prijohandojo menyelesaikan pendidikannya di
Universitas Atmajaya Semarang pada tahun 1970 dan
di Universitas Tarumanegara, Jakarta pada bidang
Administrasi Bisnis. Beliau memulai karirnya sebagai
Staf Akunting PT. Tempo, di Semarang pada tahun
1968 -1970.
Mr. Prijohandojo finished his education at Atmajaya
University, Semarang in 1970 and University of
Tarumanegara, Jakarta in 1977 as Bachelor Degree of
Business Administration at . He started his career as
Accounting Staff At PT. Tempo in Semarang on 19681970.
Di tahun 1971, beliau menjabat sebagai Deputy
Accounting Manager di PT. Wismo Hoesodo, Jakarta.
Dan kemudian beliau melanjutkan karirnya di Drs. Utomo,
Mulia & Co./GPU/SGV/Arthur Andersen di Divisi Pajak
(1971), kemudian sebagai partner (1981), dan beliau
membentuk GPU & Co. (member of SGV Group) di
1983 dan beliau menjabat sebagai Managing Partner.
In 1971, he served as Deputy Accounting Manager at
PT. Wismo Hoesodo, Jakarta. Then he continued his
career at Drs. Utomo, Mulia & Co./GPU/SGV/Arthur
Andersen in the Tax Division (1971), then as a Partner
(1981), subsequently he formed GPU & Co. (member of
SGV Group) in 1983 and he served as Managing Partner.
Pada tahun 1996, beliau mendirikan PB Taxand, sekaligus
menjabat sebagai Managing Partner sampai tahun
2011. Setelah itu sampai sekarang, beliau menjabat
sebagai pimpinan di PB Taxand. Bapak Prijohandojo
juga pernah menjadi Dosen di beberapa Universitas yaitu
: Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara (19801985), Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial di Universitas
Indonesia (1994-1997), dan Dosen di Magister Akuntansi
Universitas Indonesia (1999-2003).
In 1996, he formed of PB Taxand, and he also served as
Managing Partner until 2011. From 2011 until now, he is
the Chairman of PB Taxand. Mr. Prijoahndojo has also
been Lecturer for several Universities, e.a : Economic
Faculty of Tarumanegara University (1980-1985), Faculty
of Social Science of University of Indonesia (1994-1997),
and Magister of Accounting of The University of Indonesia
(1999-2003).
Bapak Prijohandojo juga aktif di beberapa organisasi
seperti Asosiasi Fiskal International, Asosiasiasi
Konsultan Pajak Indonesia, Kadin Amerika Serikat,
Kadin Indonesia, Kadin Singapura dan Toastmaster
International. Selain itu, beliau juga pernah menjabat
sebagai Komite Audit di PT. Sentul City Tbk., PT.
Jababeka Tbk., dan sebagai Komisaris Independen
di PT. Pacific Utama Tbk., PT. Matahari Putra Prima
Tbk., dan PT. Lippo Karawaci Tbk. Beliau bergabung
menjadi anggota Audit Komite PT. Sepatu Bata Tbk
pada tanggal 14 Juni 2013.
Mr. Prijohandojo is also active in several organizations,
such as; International Fiscal Association, Indonesian
Tax Consultants Association, American Chamber of
Commerce, Singapore Chamber of Commerce, and
Toastmaster International. Besides that, he also served
as Audit Committee Member in PT. Sentul City Tbk, PT.
Jababeka Tbk, and as Independent Commissioner in PT.
Pacific Utama Tbk, PT. Matahari Putra Prima Tbk, and
PT. Lippo Karawaci Tbk. He joined as Audit Committee
of PT. Sepatu Bata Tbk since 14 June 2013.
57
Profil Komite Audit
Profile of The Audit Committee
Rusdy Daryono
Anggota Komite Audit
Comitee Audit Member
Bapak Rusdy Daryono menjabat sebagai Partner dan
Kepala Divisi di Kantor Akuntan Publik Prasetio, Utomo
& Co dari tahun 1987 sampai dengan 2002. Beliau juga
sebagai Partner di Osman, Ramli, Satrio & Partner dari
tahun 2003 sampai dengan 2006. Beliau bergabung ke
UOB Buana pada tahun 2006. Beliau memulai kariernya
di Kantor Akuntan Publik di Drs. Utomo, Mulia & Co pada
tahun 1973. Beliau bergabung ke PT Salim Economic
Development Corp pada 1978, PT Hardy Trading di tahun
1982 dan Kantor Akuntan Publik Drs. Mulia Iskandar & Co
pada tahun 1983. Beliau adalah Komisaris Independen
PT Bank UOB Buana Indonesia sejak 12 Juni 2006. Beliau
bergelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia.
58
Mr. Daryono Rusdy served as a Partner and Division
Head at the Public Accounting firm of Prasetio, Utomo
& Co from 1987 to 2002. He was a Partner at Osman
Ramli Satrio & Partner from 2003 to 2006. He joined
UOB Buana in 2006. He started his career at the public
accounting firm of Drs. Utomo, Mulia & Co in 1973. He
joined PT Salim Economic Development Corp in 1978,
PT Hardy Trading in 1982 and the public accounting firm
of Drs. Mulia Iskandar & Co in 1983. He has been an
Independent Commissioner of PT Bank UOB Indonesia
since June 12, 2006. He holds a Bachelor of Economics
from the University of Indonesia.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Profil Sekretaris Perusahaan
Profile of The Corporate Secretary
Is Sugiyono berusia 30 tahun. Beliau bergelar Sarjana
dari President University, Cikarang, Bekasi. Beliau
bergabung di PT Sepatu Bata Tbk sejak tahun 2007
dengan memulai kariernya di Internal Audit Department.
Pada awal tahun 2011, beliau berpindah ke Departemen
Corporate Secretary. Kemudian beliau ditunjuk sebagai
Corporate Secretary efektif sejak tanggal 3 Februari
2012. Beliau berpengalaman dalam mengorganisir
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Rapat Direksi/
Dewan Komisaris, distribusi dividen dan lain-lain.
He is 30 years old. He holds a bachelor degree from
President University, Cikarang, Bekasi. He joined in PT.
Sepatu Bata Tbk. since 2007 by starting his career in
Internal Audit Department. In the beginning of the year
2011, he moved to Corporate Secretary Department.
Then, he was appointed as Corporate Secretary effective
per February 3, 2012. He has experience in organizing
Annual General Meeting of Shareholders; Board of
Director’s Meeting/Board of Commissioner’s Meeting
and dividend distribution etc.
Is Sugiyono
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
59
Bab
Chapter
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Kesuksesan Bata selalu datang dari kemampuan untuk
berpikir jangka panjang. Sebagai badan usaha, PT.
Sepatu Bata tidak hanya berfikir untuk menjalankan
bisnisnya tetapi juga bagaimana memberikan kontribusi
positif kepada lingkungan sekitar, baik komunitas
manusia maupun lingkungan alam. Dalam hal peranan
ke komunitas manusia, PT. Sepatu Bata Tbk tetap
berkomitmen menjalankan program Bata Children
Program (BCP). Beberapa program yang dijalankan
melalui Bata Children Program selama 2014 adalah
sebagai berikut:
1.
1.
62
BATA’s success always comes from the ability to think
long-term. As a business entity, PT. Sepatu Bata is not
just thinking only to run the business but also how to make
a positive contribution to the environment, both human
communities and the natural environment. In regard to
the role of the human community, PT. Sepatu Bata Tbk
committed to work with Bata Children Program (BCP).
Some programs which are done by Bata Children’s Program
during 2014 are as follows:
Pemeriksaan Kesehatan (Medical Check Up) bagi anak-anak
karyawan di Pabrik Purwakarta dan Sekolah Anak Jalanan di
Jakarta. Sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi kesehatan
anak-anak, BCP secara rutin mengadakan pemeriksaan kesehatan
anak-anak karyawan pabrik. BCP mengundang anak-anak
karyawan yang berusia maksimal 15 tahun untuk mengiktu kegiatan
ini. Disamping itu, BCP juga mengadakan kegiatan yang sama
bagi anak-anak di Sekolah Anak Jalanan (SAJA). Sekolah SAJA
memanfaatkan ruang di bawah flyover untuk tempat aktivitas
siswa siswinya. Sekolah yang terletak di daerah Jakarta Utara
ini menjadi partner kita dalam mengadakan beberapa kegiatan
selama beberapa tahun terakhir. Hal ini memang kita lakukan
karena SAJA secara konsisten mendidik bagi anak-anak jalanan
untuk merasakan pendidikan seperti layaknya anak yang lain.
Medical Check Up for the children of employees at the factory Purwakarta and School Street Children in Jakarta.
As a concern for the health conditions of the children, BCP regularly conduct medical Check Up for employees’s
children at the factory. BCP invite employees’ children up to 15 years old to join this activity. In addition, BCP also
conducted the same activities for children at the School for Street Children (SAJA). SAJA utilizes space under the
flyover for the activity of the students. This School which is located in North Jakarta has become our partner in
organizing several activities during the past few years. This we did because SAJA consistently educate the street
children’s to feel the education like other childrens.
2.
.
Donasi Perlengkapan Sekolah
BCP juga secara aktif dan concern terhadap kebutuhan anakanak sekolah terutama bagi anak-anak yang kurang beruntung.
BCP memberikan bantuan kepada Yayasan yang membutuhkan
perlengkapan sekolah. Tidak hanya sepatu, BCP juga memberikan
alat tulis seperti buku, pensil dll
2.
Donation of School Supplies
BCP also actively and concern for the needs of school children
especially who are less fortunate children. BCP give donation to
the some of Foundation who need school supplies. Not only shoes,
BCP also provide stationery such as books, pencils, etc.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
3.
3.
Competition of designing shoes for children with special needs
BCP initiated to invite children with special needs of SLB that is near by the factory Purwakarta. We probably will
not use the results of children’s drawings, but we deliberately holding this event to give joy to the children. Drawing
activity is an activity that is fun for kids and is a medium to give expression. Not like usual, the children were very
enthusiastic to join this activity as compared to their normal activity of drawing on paper.
4.
4.
Lomba mendesain sepatu bagi anak-anak yang berkebutuhan
khusus
BCP berinisiatif mengundang anak-anak yang berkebutuhan
khusus dari Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada didekat pabrik
Purwakarta. Kami mungkin tidak akan menggunakan hasil dari
gambar anak-anak, tetapi kami sengaja mengadakan kegiatan
ini untuk memberikan keceriaan bagi anak-anak. Kegiatan
menggambar adalah kegiatan yang sangat menyenangkan
bagi anak-anak dan merupakan media untuk menuaikan ekspresi
masing-masing. Tidak seperti biasanya, anak-anak pun sangat
antusias mengikuti kegiatan ini dibandingkan dengan kebiasaan
mereka disekolah yang biasa menggambar di atas kertas.
Donasi untuk korban kebakaran di Jakarta
Sebagai bentuk kepeduliaam terhadap korban bencana kebakaran,
BCP juga memberikan bantuan kepada korban bencana kebakaran
yang terjadi disekitar daerah Cawang, lokasi yang tidak jauh
dari pabrik Bata sebelumnya, yakni Kalibata. Didalam kejadian
tersebut, sekitar 160 rumah terbakar, sehingga para korban pun
kehilangan semua benda yang ada di rumah masing-masing.
Bantuan ditujukan kepada anak-anak seperti keperluan sekolah
dan pakaian agar mereka bisa tetap sekolah walaupun harus
tinggal di tenda penampungan sementara. Hal ini adalah salah
satu komitmen BCP untuk membantu para korban dari kejadian
yang tidak diinginkan. Semoga kejadian tersebut tidak membuat
para korban terutama anak-anak tidak berputus asa, tetapi justru
sebaliknya dapat meraih harapan dan masa depan yang lebih
cerah lagi dimasa mendatang
Donations for the Fire Victims
As a concern to the fire victims, BCP also provide donations to fire victims that occurred around Cawang area,
location not far from the previous Bata factory, which is Kalibata. In that incident, approximately 160 houses were
burnt, so that victims have lost all the goods in their houses. The donation addressed to children such as: school
supplies and clothes for them to keep going to school despite having to stay in temporary tents. This is one of the
BCP’s commitments to help the victims of unwanted events. Hopefully this incident does not make the victims;
especially children feel desperate, but on the opposite can achieve hope and a brighter future.
63
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
6.
5.
Festival Ramadhan
Di dalam rangkaian kegiatan Ramadhan yang diadakan PT.
Sepatu Bata Tbk, BCP berinisiatif mengundang anak yatim dari
beberapa yayasan yang berada disekitar Kantor Graha Bata. Di
dalam acara ini, para yatim menampilkan hasil kreasi seninya
Acara di akhiri dengan pemberian bingkisan dan buka Puasa
bersama antara karyawan PT. Sepatu Bata dan peserta anak
yatim dari yayasan tersebut.
5.
Ramadhan Festive
In Ramadhan activities held by PT. Sepatu Bata Tbk, BCP initiative
to invite orphans from several foundations which is located around
the Graha Bata Office. In this event, the orphan’s shows their
art creations. This event ends by giving gift and break Fasting
between employees of PT. Sepatu Bata and all participants from
the foundations.
6.
Perayaan Natal
Dipenghujung tahun, seperti biasa BCP mengadakan acara
kunjungan ke yayaasan dalam perayaan Natal. Kali ini, BCP
berkunjung ke Yayasan Sinar Pelangi yang ada di Bekasi. Yayasan
ini menampung para anak yatim-piatu dan anak berkebutuhan
khusus. Di dalam acara tersebut, anak-anak dengan antusias
menampilkan ketrampilan menyanyi dan menari. Dengan acara
ini, BCP berharap anak-anak di Yayasan ini dapat merasakan
kehidupan normal seperti yang anak-anak lain rasakan.
Christmas Celebration
At the End of the year, as always BCP held visit to the foundation for Christmas celebrations. This time, BCP visited
Sinar Pelangi Foundation in Jakarta. The foundation accomodate the orphans and children with special needs.
In the event, the children enthusiastically show their skills in singing and dancing. With this event, BCP hope the
children in the Foundation will feel normal life like the other children have.
Dalam hal kepedulian terhadap lingkungan alam, PT.
Sepatu Bata berkomitmen melakukan beberapa kegiatan
yang dalam bentuk penerapan Environment, Health and
Safety (EHS). Beberapa kegiatan yang dilaksanakan
selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:
64
In regard for the natural environment, PT. Sepatu Bata is
committed to do some activities as the implementation
of Environment, Health and Safety (EHS). Some of the
activities carried out during 2014 are as follows:
1.
Pelatihan Pemadam Kebakaran
Pelatihan pemadaman kebakaran secara rutin sangat diperlukan
guna mempersiapkan baik personil maupun perlatan terhadap
bahaya kebakaran. Dengan pelatihan ini, diharapkan bisa
meminimalisir terhadap dampak yang terjadi akibat bahaya
kebakaran. Kegiatan ini rutin dilaksanakan baik di kantor Graha
Bata maupun di pabrik Purwakarta.
1.
Fire Fighting Training
.Fire fighting training is needed regularly to prepare both personnel
and equipment against fire hazards. With this training, it is expected
to minimize the impacts that occur due to fire hazard. These activities
are regularly carried out either in the Graha bata office or Factory
Purwakarta.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
2.
Penanaman pohon dilingkungan pabrik
Untuk menjaga kelestarian alam di pabrik, PT. Sepatu Bata terus
menambah penanaman pohon di lingkungan pabrik. Kegiatan
ini memberikan efek yang sangat positif bagi lingkungan pabrik.
2.
Tree Planting in factory area
To preserve nature in the factory, PT. Sepatu Bata continues to add
more trees in the factory environment. This activity gives a very
positive impact on the factory environment.
3.
Penggunaan Water Adhesive
Dibandingkan dengan Sole Adhesive, Water Adhsive terbukti lebih aman dan
ramah terhadap lingkungan. Water adhesive tidak mudah terbakar dan terbukti
lebih efisien dari segai biaya
3.
Usage of Water Adhesive
Compared with Sole Adhesive, Water Adhesive proved more safe and friendly to
the environment. Water adhesive is non-flammable and proved to be more efficient
in terms of cost.
Disamping 2 tipe kagiatan di atas, PT. Sepatu Bata Tbk secara
rutin dan kontinyu mennyelanggarakan donor darah di kantor
Graha Bata. Kegiatan ini diadakan rata – rata 3 (tiga) kali dalam
setahun. Semakin hari semakin banyak karyawan yang mengikuti
kegiatan ini. Hal ini dikarenakan kesadaran dari karyawan akan
pentingnya membantu sesama yang membutuhkan bantuan darah
dan kesadaran karyawan itu sendiri bahwa dengan mengikuti
donor darah secara rutin dapat menjaga kesehatan. Kegiatan
ini bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang
Jakarta Selatan.
Besides the above two types of activities, PT. Sepatu Bata Tbk regularly and continuously held blood donation in Graha
Bata office. This activity is held average 3 (three) times a year. Each day more and more employees were contributing
this event. This is due to the awareness of the employees of the importance of helping others who need help the blood
and employee awareness itself that by following regular blood donors will maintain their healthy. This activity is held in
cooperation with Indonesian Red Cross (PMI) South Jakarta.
65
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung
Jawab Atas Laporan Tahunan 2014 PT Sepatu Bata Tbk.
Responsibility Statement of Board of Commissioners and Board of
Directors on 2014 Annual Report PT Sepatu Bata Tbk.
Laporan Tahunan PT Sepatu Bata Tbk. untuk
tahun 2013 telah diketahui dan disetujui oleh para
anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan,
kecuali Bapak Hernan Vizcaya Altamirano (Presiden
Komisaris), karena telah mengundurkan diri dari
jabatannya efektif sejak tanggal 3 Februari 2014:
This Annual Report of PT Sepatu Bata Tbk. (Company)
year 2013 has been acknowledged and approved by The
Board of Directors and Board of Commissioners of the
company, except Mr. Hernan Vizcaya Altamirano (President
Commissioner), has resigned from his position which
effective from February 3, 2014:
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
Jorge Domingo Carbajal Gutierrez
Komisaris
Commissioner
Shaibal Sinha
Komisaris
Commissioner
Farid Harianto
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Hanafiah Djajawinata
Komisaris Independen
Independent Commissioner
DIREKSI
Board of Directors
Muhammad Imran Malik
Presiden Direktur
President Director
Ricardo Lumalessil
Direktur
Director
66
Fabio Bellini
Direktur
Director
Solaiappan Mariappan
Direktur
Director
Pierluigi Pontecorvo
Direktur
Director
Hatta Tutuko
Direktur
Director
Bab
Chapter
Laporan Keuangan
Financial Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL TERSEBUT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT SEPATU BATA Tbk.
FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2014 AND
FOR THE YEAR
THEN ENDED
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi/Table of Contents
Halaman/Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan ……….........................…
1
…………………….... Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif …………............
2
……............... Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas ………..……................
3
………...…………... Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas ………..…..…..............................
4
………..………….............. Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan ..……...................
5 - 63
…..……………….. Notes to the Financial Statements
*****************************
s
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
ASET
PT SEPATU BATA Tbk.
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
As of December 31, 2014
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2014
Catatan/
Notes
2013
ASSETS
Aset lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga - neto
Pihak-pihak berelasi
Piutang pegawai
Piutang lain-lain
Persediaan - neto
Pajak pertambahan nilai dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Pajak penghasilan badan dibayar di muka
Aset lancar lainnya
4.035.526
2c,2o,3,23,26
3.287.272
22.014.249
11.609.576
1.285.770
5.801.521
314.628.156
50.401.923
60.030.326
14.785.305
6.283.536
2d,2o,4,26
2f,2o,16,23,26
2o,26
2o,5,26
2e,6,11
2g
2m,7
2k,13a
23
31.583.112
8.095.025
1.475.636
2.145.385
281.405.718
40.040.399
54.644.038
6.821.976
6.080.193
Current assets
Cash and cash equivalents
Accounts receivable
Third parties - net
Related parties
Due from employees
Other receivables
Inventories - net
Prepaid value added tax
Prepayments
Prepaid corporate income tax
Other current assets
Total aset lancar
490.875.888
435.578.754
Total current assets
Aset tidak lancar
Aset tetap – neto
Aset lain-lain
Biaya dibayar di muka
Uang jaminan sewa
245.225.987
2h,8,11
210.124.423
25.029.782
13.759.430
2m,7
2o,26
24.072.659
10.909.224
Non-current assets
Property, plant and equipment - net
Other assets
Prepayments
Refundable deposits
Total aset tidak lancar
284.015.199
245.106.306
Total non-current assets
TOTAL ASET
774.891.087
680.685.060
TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak-pihak berelasi
Utang pajak
Beban akrual
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Uang jaminan dari penyalur
49.500.000
2o,11,26
31.000.000
138.891.923
66.577.683
6.782.530
6.125.916
6.255.889
42.099.694
2o,9,23,26
2f,2o,16,23,26
2k,13a
2o,10,23,26
2o,26
2o,26
123.201.904
46.521.701
4.237.459
9.728.414
7.472.102
35.176.134
Current liabilities
Short-term loans
Trade payables
Third parties
Related parties
Taxes payable
Accrued liabilities
Short-term employee benefits liabilities
Guarantee deposits from distributors
Total liabilitas jangka pendek
316.233.635
257.337.714
Total current liabilities
7.105.133
19.389.048
Non-current liabilities
Long-term employee benefits liabilities
Deferred tax liabilities - net
29.541.847
26.494.181
Total non-current liabilities
345.775.482
283.831.895
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Liabilitas pajak tangguhan - neto
Total liabilitas jangka panjang
TOTAL LIABILITAS
8.664.979
20.876.868
2l,12
2k,13c
EKUITAS
Modal saham - modal dasar 2.000.000.000
saham dengan nilai nominal Rp10
(Rupiah penuh) per saham; ditempatkan
dan disetor penuh 1.300.000.000 saham
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
13.000.000
17
13.000.000
16.000
416.099.605
15
6.000
383.847.165
TOTAL EKUITAS
429.115.605
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
774.891.087
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
EQUITY
Share capital - authorized
2,000,000,000 shares of par value
Rp10 (full Rupiah amount)
each; issued and fully paid
1,300,000,000 shares
Retained earnings
Appropriated
Unappropriated
396.853.165
TOTAL EQUITY
680.685.060
TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY
The accompanying notes to the financial statements form
an integral part of these financial statements taken as a whole.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SEPATU BATA Tbk.
STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME
For the Year Ended
December 31, 2014
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
Catatan/
Notes
2014
Penjualan neto
Beban pokok penjualan
Laba bruto
Penjualan dan pemasaran
Umum dan administrasi
Beban usaha lainnya - neto
Laba usaha
1.008.727.515
(558.227.929)
2j,18
2j,19
450.499.586
(235.948.633)
(110.968.797)
(368.932)
20
20
103.213.224
2013
902.459.209
(539.446.848)
Net sales
Cost of sales
363.012.361
Gross profit
(196.761.398)
(100.178.715)
(680.405)
Selling and marketing
General and administration
Other operating expense - net
65.391.843
Operating profit
Pendapatan bunga
Beban keuangan
87.086
(4.374.404)
122.976
(1.756.324)
Laba sebelum beban pajak
penghasilan badan
98.925.906
63.758.495
Profit before corporate
income tax expense
Beban pajak penghasilan badan
(28.144.466)
(19.384.816)
Corporate income tax expense
Laba tahun berjalan
70.781.440
44.373.679
Profit for the year
Pendapatan komprehensif lain
-
-
Other comprehensive income
Total laba rugi komprehensif
tahun berjalan
70.781.440
44.373.679
Total comprehensive income
for the year
34,13
Basic earnings per share
(full Rupiah amount)
Laba per saham dasar
(Rupiah penuh)
2k,13b
54,45
2n
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
Interest income
Financing cost
The accompanying notes to the financial statements form
an integral part of these financial statements taken as a whole.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
Saldo 31 Desember 2012/
Balance as of December 31, 2012
PT SEPATU BATA Tbk.
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
For the Year Ended
December 31, 2014
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
Pembentukan cadangan umum saldo
laba yang telah ditentukan
penggunaannya/Appropriation for
general reserves
5.000
374.483.486
387.488.486
-
-
44.373.679
44.373.679
14
-
-
(35.009.000)
(35.009.000)
15
-
1.000
(1.000)
13.000.000
6.000
383.847.165
396.853.165
-
-
70.781.440
70.781.440
14
-
-
(38.519.000)
(38.519.000)
15
-
10.000
(10.000)
13.000.000
16.000
Saldo 31 Desember 2013/
Balance as of December 31, 2013
Total laba rugi komprehensif tahun
berjalan/Total comprehensive
income for the year
Dividen/Dividends
Pembentukan cadangan umum saldo
laba yang telah ditentukan
penggunaannya/Appropriation for
general reserves
Saldo 31 Desember 2014/
Balance as of December 31, 2014
Total ekuitas/
Total equity
13.000.000
Total laba rugi komprehensif tahun
berjalan/Total comprehensive
income for the year
Dividen/Dividends
Saldo laba/Retained earnings
Belum ditentukan
Telah ditentukan
penggunaannya/
penggunaannya/
Unappropriated
Appropriated
Modal saham/
Share capital
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
416.099.605
-
-
429.115.605
The accompanying notes to the financial statements form
an integral part of these financial statements taken as a whole.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2014
PT SEPATU BATA Tbk.
STATEMENT OF CASH FLOWS
For the Year Ended
December 31, 2014
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
Catatan/
Notes
2013
Arus kas dari aktivitas operasi:
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
dan karyawan
Pembayaran imbalan jasa teknik dan
konsultasi
Pembayaran imbalan lisensi merek
dagang
Pembayaran pajak
Penerimaan bunga
Pembayaran bunga
Penerimaan dari klaim asuransi
Pembayaran sewa
Total kas neto yang dihasilkan dari
aktivitas operasi
Cash flows from operating activities:
1.096.996.074
948.998.895
(858.014.469)
(6.727.476)
(749.653.168)
(14.797.098)
(16.636.948)
(34.602.558)
87.086
(4.220.808)
2.348.760
(117.049.797)
(18.800.282)
(26.213.679)
122.976
(1.676.037)
949.848
(90.824.607)
62.179.864
48.106.848
Hasil penjualan aset tetap
Total kas neto yang digunakan
untuk aktivitas investasi
Trademark license fees paid
Taxes paid
Interest received
Interest paid
Proceeds from insurance claims
Rental payments
Net cash provided by operating
activities
Cash flows from investing
activities:
Arus kas dari aktivitas investasi:
Pembayaran untuk pembelian aset
tetap
Cash received from customers
Cash paid to suppliers and
employees
Technical and advisory
service fees paid
(41.706.885)
637.392
475.430
Payments for additions to property,
plant and equipment
Proceeds from disposal of property,
plant and equipment
(33.944.191)
Net cash used in investing
activities
(34.419.621)
8
(41.069.493)
Cash flows from financing
activities:
Arus kas dari aktivitas pendanaan:
Penerimaan pinjaman jangka pendek
Pembayaran pinjaman jangka pendek
Pembayaran dividen
102.700.000
(84.200.000)
(38.862.117)
117.500.000
(103.500.000)
(34.319.952)
Proceeds from short-term loans
Payments of short-term loans
Dividends paid
Total kas neto yang digunakan
untuk aktivitas pendanaan
(20.362.117)
(20.319.952)
Net cash used in
financing activities
Kenaikan/(penurunan) neto kas
dan setara kas
748.254
(6.157.295)
Net increase/(decrease) in cash
and cash equivalents
9.444.567
Cash and cash equivalents at
beginning of year
3.287.272
Cash and cash equivalents at
end of year
Kas dan setara kas pada awal tahun
3.287.272
Kas dan setara kas pada akhir
tahun
4.035.526
3
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form
an integral part of these financial statements taken as a whole.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM
1.
GENERAL
PT Sepatu Bata Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di
Indonesia pada tanggal 15 Oktober 1931 dengan
akta Notaris Adriaan Hendrick van Ophuijsen
No. 64. Peresmian pengoperasiannya dilakukan
pada tahun 1931. Anggaran Dasar Perusahaan
telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir dengan akta Notaris Haji Syarif Siangan
Tanudjaja, S.H., No. 10 tanggal 12 Juli 2013,
pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
yang dilaksanakan pada tanggal 14 Juni 2013,
dimana pemegang saham Perusahaan telah
menyetujui rencana perubahan nilai nominal
saham Perusahaan dari nominal sebesar Rp1.000
per saham menjadi Rp10 per saham (“stock
split”). Perubahan terakhir ini telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam
Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10.33938
tanggal 20 Agustus 2013, serta telah disetujui oleh
Bursa Efek Indonesia dengan surat persetujuan
No.
S-01897/BEI.PPR/08-2013
tertanggal
26 Agustus 2013.
PT Sepatu Bata Tbk. (“the Company”) was
established in Indonesia on October 15, 1931 by
deed of Notary Adriaan Hendrick van Ophuijsen
No. 64. Operations commenced in 1931.
The Company’s Articles of Association have been
amended several times, the latest amendment
being by deed of Notary Haji Syarif Siangan
Tanudjaja, S.H., No. 10 dated July 12, 2013, in
the
Extraordinary
General
Meeting
of
Shareholders which held on June 14, 2013, where
the Company’s shareholders have approved
the plan to change the par value of
the Company's shares of nominal value of
Rp1,000 per share to Rp10 per share (“stock
split”). The latest amendment has been approved
by the Minister of Laws and Human Rights in his
Decision Letter No. AHU-AH.01.10.33938 dated
August 20, 2013, and has been approved by
the Indonesia Stock Exchange under letter No. S01897/BEI.PPR/08-2013 dated August 26, 2013.
PT Sepatu Bata Tbk. adalah anggota Bata Shoe
Organization (“BSO”) yang mempunyai kantor
pusat di Lausanne, Swiss. BSO merupakan salah
satu produsen terbesar penghasil sepatu di dunia
yang beroperasi di banyak negara, menghasilkan
serta menjual jutaan pasang sepatu setiap tahun.
PT Sepatu Bata Tbk. is a member of the Bata
Shoe Organization (“BSO”), which has its head
office in Lausanne, Switzerland. BSO is one of
the world's largest manufacturer of footwear, with
operations in many countries, producing and
selling millions of shoes each year.
Dengan izin ketua Bapepam (sekarang Otoritas
Jasa Keuangan (“OJK”)) No. SI-010/PM/1982
tanggal 6 Februari 1982, pada tanggal 24 Maret
1982 saham Perusahaan sejumlah 1.200.000
dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per
saham telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Pada tahun 1984, Perusahaan mengeluarkan
1.920.000 saham bonus kepada para pemegang
saham Perusahaan, sehingga saham yang
ditempatkan dan disetor meningkat dari 8.000.000
saham menjadi 9.920.000 saham. Pada tahun
1986, Perusahaan mengeluarkan 3.080.000
saham bonus kepada para pemegang saham
Perusahaan, sehingga saham yang ditempatkan
dan disetor meningkat dari 9.920.000 saham
menjadi 13.000.000 saham. Melalui surat
PT Bursa Efek Surabaya (sekarang telah dimerger
menjadi PT Bursa Efek Indonesia) No. JKT06/MKT-LIST/BES/X/2000 tanggal 23 Oktober
2000 dan surat PT Bursa Efek Jakarta (sekarang
telah dimerger menjadi PT Bursa Efek Indonesia)
No.
PENG-191/BEJ-EEM/11-2000
tanggal
8 November 2000, seluruh saham Perusahaan
yang beredar, yaitu sebanyak 13.000.000 saham,
telah dicatatkan di Bursa Efek Surabaya
(sekarang telah dimerger menjadi PT Bursa Efek
Indonesia) pada tanggal 27 Oktober 2000 dan di
Bursa Efek Jakarta (sekarang telah dimerger
menjadi PT Bursa Efek Indonesia) pada tanggal
9 November 2000.
Under the approval from the Chairman of
Bapepam (now Financial Services Authority
(“OJK”)) No. SI-010/PM/1982 dated February 6,
1982, 1,200,000 shares of the Company with
a nominal value of Rp1,000 (full Rupiah amount)
each were listed on the Indonesia Stock
Exchange on March 24, 1982. In 1984,
the Company issued 1,920,000 bonus shares to
the shareholders of the Company, resulting in
the increase in issued and fully paid shares from
8,000,000 shares to 9,920,000 shares. In 1986,
the Company issued 3,080,000 bonus shares to
the shareholders of the Company, resulting in
the increase in issued and fully paid shares from
9,920,000 shares to 13,000,000 shares. By letter
of the Surabaya Stock Exchange (now merged
into the Indonesia Stock Exchange) No. JKT06/MKT-LIST/BES/X/2000 dated October 23,
2000 and letter of the Jakarta Stock Exchange
(now merged into the Indonesia Stock Exchange)
No.
PENG-191/BEJ-EEM/11-2000
dated
November 8, 2000, all of the Company’s
13,000,000 outstanding shares have been listed
on the Surabaya Stock Exchange (now merged
into the Indonesia Stock Exchange) on
October 27, 2000 and on the Jakarta Stock
Exchange (now merged into the Indonesia Stock
Exchange) on November 9, 2000.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Berdasarkan akta Notaris Haji Syarif Siangan
Tanudjaja, S.H., No. 10 tanggal 12 Juli 2013 dan
persetujuan dari Bursa Efek Indonesia melalui
surat No. S-01897/BEI.PPR/08-2013, Perusahaan
memutuskan untuk melakukan pemecahan nilai
nominal saham Perusahaan dari Rp1.000 menjadi
Rp10 per lembar saham (“stock split”). Modal
dasar menjadi 2.000.000.000 saham, modal
ditempatkan
dan
disetor penuh
menjadi
1.300.000.000 saham (lihat Catatan 17).
Based on notarial deed No. 10 of Haji Syarif
Siangan Tanudjaja, S.H., dated July 12, 2013 and
an approval from the Indonesia Stock Exchange
through its letter No. S-01897/BEI.PPR/08-2013,
the Company decided to split the shares from
Rp1,000 per share to Rp10 per share (“stock
split”). Authorized shares capital become
2,000,000,000 shares, issued and fully paid
become 1,300,000,000 shares (see Note 17).
Bafin (Nederland) B.V. dan Compass Limited,
Bermuda, masing-masing adalah entitas induk
dan entitas induk terakhir Perusahaan.
Bafin (Nederland) B.V. and Compass Limited,
Bermuda, are the parent company and ultimate
parent company of the Company, respectively.
Fasilitas produksi Perusahaan terletak di
Purwakarta. Perusahaan bergerak di bidang
usaha memproduksi sepatu kulit, sepatu dari kain,
sepatu santai dan olah raga, sandal serta sepatu
khusus untuk industri, dan impor dan distribusi
sepatu. Perusahaan juga aktif melakukan ekspor
sepatu. Perusahaan, yang berkantor pusat di
Jakarta, mempekerjakan 990 karyawan tetap dan
kontrak pada tanggal 31 Desember 2014
(31 Desember 2013: 906 karyawan tetap dan
kontrak) (tidak diaudit).
The Company’s production facilities are located in
Purwakarta. The Company is involved in
manufacturing leather footwear, canvas built-up,
casual and sports shoes, injection moulded
sandals/slippers and industrial safety footwear,
and in the import and distribution of footwear.
The Company is also active in exporting footwear.
The Company which has its head office in Jakarta,
had 990 permanent and contract employees as at
December 31, 2014 (December 31, 2013: 906
permanent and contract employees) (unaudited).
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi, dan
Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31
Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The composition of the Boards of Commissioners
and Directors and Audit Committee of the
Company as at December 31, 2014 is as follows:
December 31, 2014
31 Desember 2014
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Komite Audit
Ketua Komite Audit
Anggota
Anggota
Board of Commissioners
Rajeev Gopalakrishnan
Jorge Domingo Carbajal Gutierrez
Shaibal Sinha
Hanafiah Djajawinata
Farid Harianto
Muhammad Imran Malik
Fabio Bellini
Solaiappan Mariappan
Ricardo Lumalessil
Pierluigi Pontecorvo
Hatta Tutuko
Hanafiah Djajawinata
Prijohandojo Kristanto
Rusdy Daryono
6
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Board of Directors
President Director
Director
Director
Director
Director
Director
Audit Committee
Chairman
Member
Member
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
The composition of the Boards of Commissioners
and Directors and Audit Committee of the
Company as at December 31, 2013 is as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi, dan
Komite
Audit
Perusahaan
pada
tanggal
31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013
December 31, 2013
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Komite Audit
Ketua Komite Audit
Anggota
Anggota
Board of Commissioners
Hernan Vizcaya Altamirano
Jorge Domingo Carbajal Gutierrez
Shaibal Sinha
Hanafiah Djajawinata
Farid Harianto
Muhammad Imran Malik
Fadzilah Bin Mohd Hussein
Fabio Bellini
Solaiappan Mariappan
Ricardo Lumalessil
Pierluigi Pontecorvo
Farid Harianto
Prijohandojo Kristanto
Rusdy Daryono
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Board of Directors
President Director
Director
Director
Director
Director
Director
Audit Committee
Chairman
Member
Member
Personil manajemen kunci Perusahaan meliputi
Dewan Komisaris dan Direksi.
Key management personnel of the Company are
the Boards of Commisioners and Directors.
Gaji dan tunjangan (imbalan kerja jangka pendek)
yang dibayarkan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Perusahaan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 masing-masing
sejumlah Rp10.290 juta (Rupiah penuh) (2013:
Rp10.447 juta (Rupiah penuh)) dan Rp578 juta
(Rupiah penuh) (2013: Rp866 juta (Rupiah
penuh)). Tidak ada kompensasi dalam bentuk
imbalan pascakerja, imbalan kerja jangka panjang
lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja dan
pembayaran berbasis saham.
Salaries and allowances (short-term employee
benefits) paid to the Company’s Boards of
Directors and Commissioners for the years ended
December 31, 2014 amounted to Rp10,290 million
(full Rupiah amount) (2013: Rp10,447 million (full
Rupiah amount)) and Rp578 million (full Rupiah
amount) (2013: Rp866 million (full Rupiah
amount)), respectively. There is no compensation
of post-employment benefits, other long-term
benefits, termination benefits, and share-based
payment.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan
laporan
keuangan
yang
diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada
tanggal 26 Maret 2015.
The management of the Company is responsible
for the preparation of these financial statements
which were completed and authorized to issue on
March 26, 2015.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
SIGNIFIKAN
a)
KEBIJAKAN
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a)
Dasar penyajian laporan keuangan
Basis of preparation of financial statements
Laporan keuangan telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan
(“SAK”),
yang
mencakup
Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Peraturan serta Pedoman Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan yang
diterbitkan oleh OJK (dahulu Bapepam-LK).
The financial statements have been prepared
and presented in accordance with Financial
Accounting
Standards
(“SAK”),
which
comprise the Statements and Interpretations
issued by the Board of Financial Accounting
Standards of the Indonesian Institute of
Accountants and the Regulations and the
Guidelines
on
Financial
Statement
Presentation and Disclosures issued by OJK
(formerly Bapepam-LK).
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan tersebut
adalah selaras dengan kebijakan akuntansi
yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan Perusahaan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
The accounting policies adopted in the
preparation of the financial statements are
consistent with those followed in the
preparation of the Company’s financial
statements for the year ended December 31,
2013.
Laporan keuangan disusun berdasarkan
konsep akrual, kecuali untuk laporan arus
kas, dan menggunakan konsep biaya historis,
kecuali seperti yang disebutkan dalam
catatan atas laporan keuangan yang relevan.
The financial statements have been prepared
on the accrual basis, except for the statement
of cash flows, and using the historical cost
concept of accounting, except as disclosed in
the relevant notes to the financial statements.
Laporan
arus
kas
disusun
dengan
menggunakan metode langsung, menyajikan
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara
kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.
The statement of cash flows, which has been
prepared using the direct method, presents
receipts and disbursements of cash and cash
equivalents
classified
into
operating,
investing, and financing activities.
Periode laporan keuangan Perusahaan
adalah 1 Januari - 31 Desember.
The financial reporting period of the Company
is January 1 - December 31.
Angka-angka yang disebut dalam catatan
atas laporan keuangan dinyatakan dalam
ribuan Rupiah, kecuali jika disebutkan lain.
All figures presented in the notes to
the financial statements are expressed in
thousands of Rupiah, unless otherwise stated.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
b)
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b)
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan
dalam mata uang Rupiah, yang merupakan
mata uang fungsional Perusahaan. Transaksi
dalam mata uang asing pada awal pengakuan
dicatat oleh Perusahaan dengan mata uang
fungsional menggunakan kurs yang berlaku
pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing dijabarkan
sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli
yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada
tanggal transaksi perbankan terakhir untuk
periode bersangkutan.
The Company maintains its accounting
records in Rupiah, which is the Company’s
functional currency. Transactions in foreign
currencies are initially recorded by the
Company at their respective functional
currency rates prevailing at the date of the
transaction. Monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are
retranslated to reflect the average of the
selling and buying rates of exchange
prevailing at the last banking transaction date
of the period, as published by Bank
Indonesia.
Laba atau rugi kurs neto akibat penjabaran
tersebut dibebankan sebagai laba atau rugi
tahun berjalan.
The net foreign exchange gains or losses
arising are recognized as current year’s profit
or loss.
Aset dan liabilitas non-moneter yang diukur
dalam biaya historis dalam mata uang asing
dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal
transaksi. Aset dan liabilitas non-moneter
yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang
asing dijabarkan menggunakan kurs pada
tanggal ketika nilai wajar ditentukan.
Non-monetary assets and liabilities that are
measured in terms of historical cost in
a foreign currency are translated using
the exchange rates as at the dates of
the initial transactions. Non-monetary assets
and liabilities measured at fair value in
a foreign currency are translated using
the exchange rates at the date when the fair
value is determined.
yang
digunakan
untuk
Nilai
tukar
menjabarkan aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing ke dalam mata uang
Rupiah pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013 adalah sebagai berikut (Rupiah penuh):
The rates of exchange used to translate
foreign currency monetary assets and
liabilities into Rupiah at December 31, 2014
and 2013 were as follows (full Rupiah
amounts):
2014
1 Dolar Amerika Serikat
(Dolar AS)/Rupiah
1 EUR/Rupiah
1 Dolar Singapura/Rupiah
c)
2013
12.440
15.133
9.422
12.189
16.821
9.628
c)
Kas dan setara kas
US Dollar 1/Rupiah
EUR 1/Rupiah
Singaporean Dollar 1/Rupiah
Cash and cash equivalents
Cash and cash equivalents consist of cash on
hand and at banks and cash in transit from
retail dealers, and not pledged as collateral to
loans and other borrowings.
Kas dan setara kas terdiri dari kas kecil, giro
di bank dan setoran dalam perjalanan dari
pengecer, dan tidak digunakan sebagai
jaminan atas utang dan pinjaman lainnya.
d)
Foreign currency transactions and balances
d)
Piutang usaha
Accounts receivable
Accounts receivable are stated at original
invoice amount less an allowance for
impairment. The accounting policy for
allowance for impairment is described in
Note 2o.
Piutang usaha diakui dan disajikan sebesar
nilai tagihan dikurangi cadangan penurunan
nilai. Kebijakan akuntansi untuk cadangan
penurunan nilai dijabarkan dalam Catatan 2o.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e)
f)
g)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
e)
Persediaan
Inventories
Persediaan dinilai berdasarkan nilai terendah
antara biaya perolehan rata-rata atau nilai
realisasi neto. Biaya perolehan barang dalam
proses produksi dan barang jadi termasuk
bagian tetap dan variabel dari beban produksi
tak langsung.
Inventories are valued at the lower of average
cost or net realizable value. The cost of work
in process and finished goods includes fixed
and variable production overheads.
Cadangan
persediaan
yang
lambat
pergerakannya untuk bahan baku dan barang
jadi dilakukan berdasarkan analisa umur
persediaan yang bersangkutan dan hasil
penelaahan terhadap keadaan persediaan
pada akhir tahun.
An allowance for slow moving inventories for
raw materials and finished goods is provided
based on an aging analysis of the respective
inventories and a review of the condition of
inventories at the end of the year.
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual
dalam kegiatan usaha normal, setelah
dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian
dan estimasi biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan penjualan.
Net realizable value is the estimated selling
price in the ordinary course of business, less
estimated
costs
of
completion
and
the estimated costs necessary to make
the sale.
Transaksi-transaksi
berelasi
dengan
f)
pihak-pihak
Transactions with related parties
Perusahaan mempunyai transaksi-transaksi
dengan pihak-pihak berelasi, dengan definisi
yang diuraikan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7 (Revisi
2010).
The Company has transactions with related
parties, as defined in the Statement of
Financial Accounting Standards (“PSAK”)
No. 7 (Revised 2010).
Transaksi-transaksi ini dilakukan berdasarkan
persyaratan yang disetujui oleh kedua belah
pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin
tidak sama dengan transaksi lain yang
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak
berelasi.
The transactions are made based on terms
agreed by the parties, whereas such terms
may not be the same as those transactions
with unrelated parties.
Semua transaksi-transaksi yang dilakukan
dengan pihak-pihak yang berelasi telah
diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan yang relevan.
All transactions with related parties are
disclosed in the relevant notes to
the financial statements.
g)
Pajak pertambahan nilai
Value added tax
Value added tax is computed based on
the value of finished goods delivered by
the Company
to
retail
dealers
and
wholesalers. Value added tax on goods which
have been delivered to retail dealers but not
sold is recorded as prepaid value added tax.
Pajak pertambahan nilai dihitung berdasarkan
jumlah penyerahan barang jadi oleh
Perusahaan kepada pengecer dan distributor.
Bagian pajak pertambahan nilai dari barang
yang telah diserahkan tetapi masih belum
terjual oleh pengecer, dicatat sebagai pajak
pertambahan nilai dibayar di muka.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
h)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
h)
Aset tetap
Property, plant and equipment
Aset tetap awalnya diakui sebesar biaya
perolehan, yang terdiri atas harga perolehan
dan biaya-biaya tambahan yang dapat di
atribusikan langsung untuk membawa aset ke
lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya
aset tersebut siap digunakan sesuai dengan
maksud manajemen.
Property, plant and equipment are initially
recognized at cost, which comprises its
purchase price and any costs directly
attributable in bringing the assets to
the location and condition necessary for it to
be capable of operating in the manner
intended by management.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya
perolehan termasuk biaya penggantian
bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi,
jika
memenuhi
kriteria
pengakuan.
Selanjutnya, pada saat inspeksi yang
signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui
ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”)
aset tetap sebagai suatu penggantian jika
memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya
pemeliharaan dan perbaikan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan, diakui sebagai
laba atau rugi pada saat terjadinya.
Property, plant and equipment are stated at
cost less accumulated depreciation and
impairment losses, if any. Such cost includes
the cost of replacing part of the property,
plant and equipment when that cost is
incurred, if the recognition criteria are met.
Likewise, when a major inspection is
performed, its cost is recognized in
the carrying amount of the property, plant and
equipment as a replacement if the recognition
criteria are satisfied. All other repairs and
maintenance costs that do not meet
the recognition criteria are recognized as
profit or loss as incurred.
Penyusutan aset tetap, kecuali hak atas
tanah, dimulai pada saat aset tersebut siap
digunakan
dan
dihitung
dengan
menggunakan
metode
garis
lurus
berdasarkan estimasi masa manfaat dari aset
yang bersangkutan.
Depreciation
of
property,
plant
and
equipment, with the exception of land rights,
begins when it is available for use and is
computed on a straight-line basis over
the estimated useful lives of the related
assets.
Estimasi masa manfaat untuk tiap-tiap jenis
aset tetap adalah sebagai berikut:
Estimated useful lives for the major classes of
depreciable assets are:
Tahun/Years
Bangunan
Mesin, peralatan dan
sarana penunjang toko
Kendaraan bermotor
Cetakan
30
10 - 15
4
2
Buildings
Machinery, equipment and
stores leasehold improvements
Motor vehicles
Moulds
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan
dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
Pekerjaan
dalam
penyelesaian
mencerminkan akumulasi biaya-biaya yang
berhubungan dengan pekerjaan dalam
penyelesaian sampai pada tanggal aset
selesai dan siap digunakan. Akumulasi biaya
ini dialihkan ke akun aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset telah selesai
dan siap digunakan.
Construction
in
progress
represents
related
to
the accumulated
costs
the construction in progress up to the date
when the asset is complete and ready for
service. These costs are transferred to
the relevant property, plant and equipment
account when the asset has been made and
ready for use.
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
h)
i)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
h)
Aset tetap (lanjutan)
Property, plant and equipment (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau
saat tidak ada manfaat ekonomi masa depan
yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya. Keuntungan atau kerugian
yang timbul dari penghentian pengakuan aset
(dihitung sebagai perbedaan antara jumlah
neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari
aset) dimasukkan sebagai laba atau rugi
pada tahun aset tersebut dihentikan
pengakuannya.
An item of property, plant and equipment is
derecognized upon disposal or when no
future economic benefits are expected from
its use or disposal. Any gain or loss arising on
derecognition of the asset (calculated as
the difference between the net disposal
proceeds and the carrying amount of
the asset) is included as profit or loss in
the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai
residu,
umur
manfaat
dan
metode
penyusutan direviu, dan jika sesuai dengan
keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The assets’ residual values, useful lives and
methods of depreciation are reviewed, and
adjusted prospectively if appropriate, at the
end of each reporting period.
i)
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan,
Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi
suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut, atau pada saat
pengujian penurunan nilai aset diperlukan,
maka Perusahaan membuat estimasi jumlah
terpulihkan aset tersebut.
The Company assesses at the end of each
reporting period whether there is an indication
that an asset may be impaired. If any such
indication exists, or when impairment testing
for an asset is required, the Company makes
an estimate of the asset’s recoverable
amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk
aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil
Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual
dan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak
menghasilkan arus kas masuk yang sebagian
besar independen dari aset atau kelompok
aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar
daripada nilai terpulihkannya, maka aset
tersebut
dipertimbangkan
mengalami
penurunan nilai dan nilai tercatat aset
diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai
terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari
operasi yang berkelanjutan diakui pada
laporan laba rugi komprehensif sebagai “rugi
penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai
pakai, estimasi arus kas masa depan neto
didiskontokan
ke
nilai
kini
dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak
yang menggambarkan penilaian pasar kini
dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas
aset.
An asset’s recoverable amount is the higher
of an asset’s or Cash Generating Unit
(“CGU”)’s fair value less costs to sell and its
value in use, and is determined for an
individual asset, unless the asset does not
generate cash inflows that are largely
independent of those from other assets or
group of assets. Where the carrying amount
of an asset exceeds its recoverable amount,
the asset is considered impaired and is
written down to its recoverable amount.
Impairment losses of continuing operations
are recognized in the statement of
comprehensive income as “impairment
losses”. In assessing the value in use, the
estimated net future cash flows are
discounted to their present value using
a pretax discount rate that reflects current
market assessments of the time value of
money and the risks specific to the asset.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
i)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
i)
Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)
Impairment
(continued)
of
non-financial
assets
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual, digunakan harga penawaran
pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak
terdapat transaksi tersebut, Perusahaan
menggunakan model penilaian yang sesuai
untuk
menentukan
nilai
wajar
aset.
Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh
penilaian berganda atau indikator nilai wajar
yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell,
recent market transactions are taken into
account, if available. If no such transactions
can be identified, an appropriate valuation
model is used to determine the fair value of
calculations
are
the
assets.
These
corroborated by valuation multiples or other
available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang
berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai laba
atau rugi sesuai dengan kategori biaya yang
konsisten dengan fungsi dari aset yang
diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if
any, are recognized as profit or loss under
expense categories that are consistent with
the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal
pelaporan
untuk
menentukan
apakah
terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai
yang telah diakui dalam periode sebelumnya
untuk aset mungkin tidak ada lagi atau
mungkin telah menurun. Jika indikasi
dimaksud
ditemukan,
maka
entitas
mengestimasi
jumlah
terpulihkan
aset
tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah
diakui dalam periode sebelumnya untuk aset
dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi
penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini,
jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya.
An assessment is made at the end of each
reporting period date to assess whether there
is any indication that previously recognized
impairment losses recognized for an asset
may no longer exist or may have decreased.
If such indication exists, the recoverable
amount is estimated. A previously recognized
impairment loss for an asset is reversed only
if
there
has
been
a
change
in
the assumptions
used
to
determine
the asset’s recoverable amount since the last
impairment loss was recognized. If that is the
case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah
jumlah
tercatat
aset
tidak
melebihi
terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto
setelah penyusutan, seandainya tidak ada
rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk
aset tersebut pada tahun sebelumnya.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui
sebagai laba atau rugi. Setelah pembalikan
tersebut,
penyusutan
aset
tersebut
disesuaikan di periode mendatang untuk
mengalokasikan jumlah tercatat aset yang
direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar
yang
sistematis
selama
sisa
umur
manfaatnya.
The reversal is limited so that the carrying
amount of the assets does not exceed its
recoverable amount, nor exceed the carrying
amount that would have been determined, net
of depreciation, had no impairment loss been
recognized for the asset in prior years.
Reversal of an impairment loss is recognized
as profit or loss. After such a reversal,
the depreciation charge on the said asset is
adjusted in future periods to allocate
the asset’s revised carrying amount, less any
residual value, on a systematic basis over its
remaining useful life.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
j)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
j)
Pengakuan pendapatan dan beban
Revenue and expense recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan
manfaat ekonomi akan diperoleh Perusahaan
dan jumlahnya dapat diukur secara handal.
Pendapatan diukur pada nilai wajar
pembayaran yang diterima, tidak termasuk
diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai
(“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus
dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is
probable that the economic benefits will flow to
the Company and the revenue can be reliably
measured. Revenue is measured at the fair
value of the consideration payments received,
excluding discounts, rebates and Value Added
Taxes (“VAT”). The following specific
recognition criteria must also be met before
revenue is recognized:
Penjualan barang
Sale of goods
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari
pengiriman fisik produk-produk Perusahaan
diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan
telah berpindah kepada pembeli, bersamaan
waktunya
dengan
pengiriman
dan
penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical
delivery of the Company’s products is
recognized when the significant risks and
rewards of ownership of the goods have
passed to the buyer, which generally coincide
with their delivery and acceptance.
Penjualan lokal kepada pengecer diakui
sebagai pendapatan pada saat barang dijual
kepada pembeli akhir. Penjualan lokal
kepada distributor dan ekspor diakui sebagai
pendapatan pada saat barang dikirim kepada
pembeli.
Domestic sales to retail dealers are recognized
as revenue when products are sold to
consumers. Domestic sales to wholesalers
and export sales are recognized as revenue
upon shipment.
Pendapatan bunga
Interest income
Untuk semua instrumen keuangan yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi,
pendapatan atau beban bunga dicatat
dengan menggunakan metode Suku Bunga
Efektif, yaitu suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa datang selama
perkiraan umur dari instrumen keuangan,
atau digunakan periode yang lebih singkat,
jika lebih tepat, untuk nilai tercatat neto dari
aset atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at
amortized cost, interest income or expense is
recorded using the Effective Interest Rate
method, which is the rate that exactly
discounts the estimated future cash payments
or receipts through the expected life of
the financial instrument or a shorter period,
where appropriate, to the net carrying amount
of the financial assets or liabilities.
Beban diakui berdasarkan konsep akrual.
Expenses are recognized on an accrual basis.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
k)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k)
Pajak penghasilan badan
Corporate income tax
Beban pajak penghasilan merupakan jumlah
dari pajak penghasilan badan yang terutang
saat ini dan pajak tangguhan.
Income tax expense represents the sum of the
corporate income tax currently payable and
deferred tax.
Pajak kini
Current tax
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun
berjalan diukur sebesar jumlah yang
diharapkan dapat direstitusi dari atau
dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif
pajak dan peraturan pajak yang digunakan
untuk menghitung jumlah tersebut adalah
yang telah berlaku atau secara substantif
telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current tax assets and liabilities for the
current year are measured at the amount
expected to be recovered from or paid to
the tax authority. The tax rates and tax laws
used as a basis for computation are those
that have been enacted or substantively
enacted as at the reporting date.
Pajak penghasilan kini diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif, kecuali pajak yang
berkaitan dengan item yang diakui di luar laba
atau
rugi,
baik
pada
pendapatan
komprehensif lain atau langsung pada
ekuitas.
Manajemen
secara
periodik
melakukan evaluasi atas posisi yang diambil
dalam pelaporan pajak sehubungan dengan
situasi di mana peraturan pajak terkait
menjadi subyek interpretasi dan menetapkan
provisi bila diperlukan.
Current income taxes are recognized in the
statement of comprehensive income, except
to the extent that the tax relates to items
recognized outside profit or loss, either in
other comprehensive income or directly in
equity. Management periodically evaluates
positions taken in the tax returns with respect
to situations in which applicable tax
regulations are subject to interpretation and
establishes provisions when appropriate.
Penyesuaian terhadap kewajiban perpajakan
dicatat pada saat surat ketetapan pajak
diterima atau jika Perusahaan mengajukan
banding, apabila: (1) pada saat hasil dari
banding tersebut ditetapkan, kecuali bila
terdapat ketidakpastian yang signifikan atas
hasil banding tersebut, maka koreksi
berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap
kewajiban perpajakan tersebut dicatat pada
saat pengajuan banding dibuat, atau (2) pada
saat dimana berdasarkan pengetahuan dari
perkembangan atas kasus lain yang serupa
dengan kasus yang sedang dalam proses
banding,
berdasarkan
ketentuan
dari
Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung,
dimana hasil yang diharapkan dari proses
banding secara signifikan tidak pasti, maka
pada saat tersebut perubahan kewajiban
perpajakan berdasarkan surat ketetapan
pajak yang sedang dalam proses banding,
diakui.
Amendments to taxation obligations are
recorded when an assessment is received or,
for assessment amounts appealed against by
the Company, when: (1) the result of
the appeal is determined, unless there is
significant uncertainty as to the outcome of
such appeal, in which event the impact of
the amendment of tax obligations based on
an assessment is recognized at the time of
making such appeal, or (2) at the time based
on knowledge of developments in similar
cases involving matters appealed, based on
rulings by the Tax Court or the Supreme
Court, that a positive appeal outcome is
adjudged to be significantly uncertain, in
which event the impact of an amendment of
tax obligations based on an assessment
amounts appealed is recognized.
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
k)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k)
Pajak penghasilan badan (lanjutan)
Corporate income tax (continued)
Pajak kini (lanjutan)
Current tax (continued)
Bunga dan penalti atas pajak penghasilan
disajikan sebagai bagian dari pendapatan
atau beban usaha lainnya karena dianggap
bukan merupakan bagian dari beban pajak
penghasilan.
Interests and penalties are presented as part
of other operating income or expenses since
are not considered as part of the income tax
expense.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Pajak
tangguhan
diakui
dengan
menggunakan
metode
liabilitas
atas
perbedaan temporer pada tanggal pelaporan
antara dasar pengenaan pajak aset dan
liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan
pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability
method on temporary differences at
the reporting dates between the tax bases of
assets and liabilities and their carrying
amounts for financial reporting purposes at
the reporting date.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer yang kena pajak,
kecuali:
i. liabilitas pajak tangguhan yang terjadi dari
pengakuan awal goodwill atau dari aset
atau liabilitas dari transaksi yang bukan
transaksi kombinasi bisnis, dan pada
waktu transaksi tidak mempengaruhi laba
akuntansi dan laba kena pajak atau rugi
pajak;
Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences, except:
i.
where the deferred tax liability arises
from the initial recognition of goodwill or
of an asset or liability in a transaction that
is not a business combination and, at
the time of the transaction, affects neither
the accounting profit nor taxable profit or
loss;
ii. dari perbedaan temporer kena pajak atas
investasi pada entitas anak, yang saat
pembalikannya dapat dikendalikan dan
besar kemungkinannya bahwa beda
temporer itu tidak akan dibalik dalam
waktu dekat.
ii.
in respect of taxable temporary
differences associated with investments
in subsidiaries, when the timing of the
reversal of the temporary differences can
be controlled and it is probable that the
temporary differences will not reverse in
the foreseeable future.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dan
akumulasi
rugi
pajak
belum
dikompensasi, bila kemungkinan besar laba
kena
pajak
akan
tersedia
sehingga
perbedaan temporer dapat dikurangkan
tersebut, dan rugi pajak belum dikompensasi,
dapat dimanfaatkan, kecuali:
i. jika aset pajak tangguhan terkait dengan
beda temporer yang dapat dikurangkan
timbul dari pengakuan awal aset atau
liabilitas dalam transaksi yang bukan
transaksi kombinasi bisnis dan tidak
mempengaruhi laba akuntansi maupun
laba kena pajak atau rugi pajak; atau
Deferred tax assets are recognized for all
deductible temporary differences and carry
forward of unused tax losses, to the extent
that it is probable that taxable profits will be
available against which deductible temporary
differences, and the carry forward of unused
tax losses can be utilized, except:
i.
16
where the deferred tax asset relating to
the deductible temporary difference
arises from the initial recognition of an
asset or liability in a transaction that is
not a business combination and, at the
time of the transaction, affects neither the
accounting profit nor taxable profit or
loss; or
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
k)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k)
Pajak penghasilan badan (lanjutan)
Corporate income tax (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax (continued)
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dan
akumulasi
rugi
pajak
belum
dikompensasi, bila kemungkinan besar laba
kena
pajak
akan
tersedia
sehingga
perbedaan temporer dapat dikurangkan
tersebut, dan rugi pajak belum dikompensasi,
dapat dimanfaatkan, kecuali: (lanjutan)
ii. dari perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan atas investasi pada entitas
anak, aset pajak tangguhan hanya diakui
bila besar kemungkinannya bahwa beda
temporer itu tidak akan dibalik dalam
waktu dekat dan laba kena pajak dapat
dikompensasi dengan beda temporer
tersebut.
Deferred tax assets are recognized for all
deductible temporary differences and carry
forward of unused tax losses, to the extent
that it is probable that taxable profits will be
available against which deductible temporary
differences, and the carry forward of unused
tax losses can be utilized, except: (continued)
Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah
pada setiap tanggal pelaporan dan nilai
tercatatnya
disesuaikan
berdasarkan
ketersediaan laba kena pajak di masa
mendatang.
The carrying amount of deferred tax asset is
reviewed at each reporting date and adjusted
based on availability of future taxable income.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur
dengan menggunakan tarif pajak yang
diharapkan akan berlaku pada tahun saat
aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan,
berdasarkan tarif pajak yang peraturan pajak
yang berlaku atau yang telah secara
substansial berlaku pada tanggal pelaporan.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas
pajak tangguhan yang disebabkan perubahan
tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan,
kecuali untuk transaksi-transaksi yang
sebelumnya telah langsung dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are
measured at the tax rates that are expected
to apply to the year when the asset is realized
or the liability is settled, based on the tax
rates and tax laws that have been enacted or
substantively enacted as at the reporting
date. Changes in the carrying amount of
deferred tax assets and liabilities due to a
change in tax rates are charged to current
year operations, except to the extent that they
relate to items previously charged or credited
to equity.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak
tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat
hak secara hukum untuk melakukan saling
hapus antara aset pajak kini terhadap
liabilitas pajak kini, atau aset dan liabilitas
pajak tangguhan pada entitas yang sama,
atau Perusahaan yang bermaksud untuk
memulihkan aset dan liabilitas pajak kini
dengan dasar neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities
are offset when a legally enforceable right
exists to offset current tax assets against
current tax liabilities, or the deferred tax
assets and the deferred tax liabilities relate to
the same taxable entity, or the Company
intends to settle its current assets and
liabilities on a net basis.
ii.
17
in respect of deductible temporary
differences associated with investments
in subsidiaries, deferred tax assets are
recognized only to the extent that it is
probable that the temporary differences
will reverse in the foreseeable future and
taxable profit will be available against
which the temporary differences can be
utilized.
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
l)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
l)
Imbalan kerja
Employee benefits
Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja
jangka panjang berdasarkan sejumlah mana
yang lebih besar antara jumlah yang dihitung
berdasarkan Undang-Undang Tenaga Kerja
No. 13 tahun 2003 (UU No. 13/2003) tanggal
25 Maret 2003 dengan jumlah menurut
program
pensiun
manfaat
pasti
dari
Perusahaan.
The
Company
recognizes
long-term
employee benefits liabilities at the higher of
the amount determined based on the
provisions of Labor Law No. 13 year 2003
(Law No. 13/2003) dated March 25, 2003 or
the Company’s defined benefit plan.
Program pensiun manfaat pasti dipersiapkan
untuk sebagian besar karyawan tetap nasional
dengan masa kerja lebih dari 1 tahun. Menurut
program tersebut, pada saat pensiun, manfaat
pensiun yang dibayarkan dihitung berdasarkan
lama masa kerja dan gaji rata-rata dua tahun
terakhir karyawan.
The Company’s defined benefit plan is
available to the majority of its permanent
national employees with more than 1 year of
service. Under the plan, upon retirement,
benefits are payable based on the
employees’ number of service years and final
two years’ average salary.
Biaya imbalan kerja ditentukan dengan
menggunakan metode penilaian aktuarial
projected unit credit. Keuntungan dan kerugian
aktuarial diakui sebagai pendapatan atau
beban apabila akumulasi keuntungan dan
kerugian aktuarial neto yang belum diakui
untuk setiap program pada akhir periode
pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang
lebih besar diantara 10% dari nilai kini
kewajiban imbalan pasti (sebelum dikurangi
aset program) pada tanggal tersebut atau 10%
dari nilai wajar aset program pada tanggal
tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui
berdasarkan metode garis lurus selama ratarata sisa masa kerja karyawan.
The cost of providing employee benefits is
determined using the projected unit credit
actuarial valuation method. Actuarial gains
and losses are recognized as income or
expense
when
the
net
cumulative
unrecognized actuarial gains and losses for
each individual plan at the end of the
previous reporting period exceeded the
greater of 10% of the present value of the
defined benefit obligation (before deducting
plan assets) at that date or 10% of the fair
value of plan assets at that date. These gains
or losses are recognized on a straight-line
basis over the expected average remaining
working lives of the employees.
Biaya jasa lalu yang terjadi ketika pengenalan
program imbalan pasti atau perubahan
imbalan terutang pada program yang ada
diamortisasi selama periode sampai dengan
imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau
vested.
Past service costs arising from the
introduction of a defined benefits plan or
changes in the benefits payable of an existing
plan are amortized over the period until the
benefits concerned become vested.
m) Leases
m) Sewa
The Company classifies leases based on the
extent to which risks and rewards incidental
to the ownership of a leased asset are vested
upon the lessor or the lesee, and the
substance of the transaction rather than the
form of the contract.
Perusahaan
mengklasifikasikan
sewa
berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat
yang berkait dengan kepemilikan aset sewaan
berada pada lessor atau lesee, dan pada
substansi
transaksi
daripada
bentuk
kontraknya.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
m) Leases (continued)
m) Sewa (lanjutan)
n)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
Sewa pembiayaan - sebagai lessee
Finance lease - as lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan.
Sewa tersebut dikapitalisasi sejak awal masa
sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau
sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai
wajar. Pembayaran sewa minimum harus
dipisahkan antara bagian yang merupakan
beban keuangan dan bagian yang merupakan
pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga
menghasilkan suatu tingkat suku bunga
periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
Beban keuangan dibebankan langsung ke
operasi tahun berjalan.
A lease is classified as a finance lease if it
transfers substantially all the risks and
rewards incidental to ownership of the leased
assets. Such leases are capitalized at the
inception of the lease at the fair value of the
leased property or, if lower, at the present
value of minimum lease payments. Lease
payments are apportioned between the
finance charges and reduction of the lease
liability so as to achieve a constant rate of
interest on the remaining balance of liability.
Finance charges are charged directly to the
current year’s operation.
Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa
lessee akan mendapatkan hak kepemilikan
pada akhir masa sewa, aset sewaan
disusutkan berdasarkan umur manfaat aset
tersebut. Jika tidak terdapat kepastian
tersebut, maka aset sewaan disusutkan
selama periode yang lebih pendek antara umur
manfaat aset sewaan atau masa sewa.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
transaksi jual dan sewa-balik kembali
ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa
masa sewa.
If there is reasonable certainty that the lessee
will obtain ownership by the end of the lease
term, then the leased assets are depreciated
over their useful lives. If not, then the
capitalized lease assets are depreciated over
the shorter of the useful life of the asset or
the lease term. Gain or loss on a sale and
leaseback transaction is deferred and
amortized over the lease term.
Sewa operasi - sebagai lessee
Operating lease - as lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
operasi jika sewa tidak mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset. Dengan
demikian, pembayaran sewa diakui sebagai
beban pada operasi tahun berjalan dengan
dasar garis lurus (straight-line method) selama
masa sewa.
A lease is classified as an operating lease if it
does not transfer substantially all the risks
and rewards incidental to ownership of
the leased asset. Accordingly, the related
lease payments as expense in the current
year’s operation using the straight-line
method over the lease term.
n)
Laba per saham
Earnings per share
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi
saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal
31 Desember 2014.
The Company has no outstanding dilutive
potential ordinary shares as of December 31,
2014.
Laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata
tertimbang jumlah saham yang beredar selama
tahun yang bersangkutan.
Earnings per share is computed based on the
weighted average number of issued and fully
paid shares during the year.
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
n)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
n)
Laba per saham (lanjutan)
Profit for the year used in calculating the
basic earnings per share for the year ended
December 31, 2014 was Rp70,781,440
(2013: Rp44,373,679). The weighted
average number of outstanding shares used
as the denominator in computing the
earnings per share for the years ended
December 31, 2014 and 2013 were
1,300,000,000 shares.
Laba tahun berjalan yang digunakan dalam
menghitung laba per saham dasar untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
adalah
sebesar
Rp70.781.440
(2013:
Rp44.373.679). Jumlah rata-rata tertimbang
saham yang digunakan sebagai pembagi
dalam menghitung laba per saham untuk tahun
yang
berakhir
pada
tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 adalah
1.300.000.000 saham.
o)
o)
Instrumen keuangan
i)
Earnings per share (continued)
Financial instruments
i) Financial assets
Aset keuangan
Pengakuan awal dan pengukuran
Initial recognition and measurement
Aset keuangan dalam ruang lingkup
PSAK
No. 55
(Revisi
2011)
diklasifikasikan, sebagai aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laba
atau rugi, pinjaman yang diberikan dan
piutang, investasi dimiliki hingga jatuh
tempo, atau aset keuangan tersedia
untuk dijual, atau mana yang sesuai.
Perusahaan menentukan klasifikasi aset
keuangan tersebut pada pengakuan
awal.
Financial assets within the scope of
PSAK No. 55 (Revised 2011) are
classified as financial assets at fair value
through profit or loss, loans and
receivables, held-to-maturity investments,
or available-for-sale financial assets, as
appropriate. The Company determines
the classification of its financial assets at
initial recognition.
Pada saat pengakuan awalnya, aset
keuangan diukur pada nilai wajar, dan
dalam hal aset keuangan tidak diukur
pada nilai wajar melalui laba atau rugi,
ditambah dengan biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung.
When financial assets are initially
recognized, they are measured at fair
value, and in the case of the financial
assets not at fair value through profit or
loss, plus directly attributable transaction
costs.
Seluruh pembelian dan penjualan yang
lazim pada aset keuangan diakui atau
dihentikan pengakuannya pada tanggal
perdagangan seperti contohnya tanggal
pada saat Perusahaan berkomitmen
untuk membeli atau menjual aset.
Pembelian atau penjualan yang lazim
adalah pembelian atau penjualan aset
yang mensyaratkan penyerahan aset
dalam kurun waktu yang umumnya
ditetapkan dengan peraturan atau
kebiasaan yang berlaku di pasar.
All regular way purchases and sales of
financial assets are recognized or
derecognized on the trade date i.e.,
the date that the Company commits to
purchase or sell the asset. Regular way
purchases or sales are purchases or
sales of financial assets that require
delivery of assets within the period
generally established by regulation or
convention
in
the
marketplace
concerned.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari
kas dan setara kas, piutang usaha,
piutang pegawai, piutang lain-lain, dan
uang jaminan sewa yang termasuk
dalam kategori pinjaman yang diberikan
dan piutang.
The Company’s financial assets include
cash and cash equivalents, accounts
receivable, due from employees, other
receivables, and refundable deposits
which fall under the loans and
receivables category.
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
o)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
o)
Instrumen keuangan (lanjutan)
i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
Financial instruments (continued)
i) Financial assets (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif. Setelah pengukuran awal,
aset keuangan tersebut dicatat pada
biaya
perolehan
diamortisasi
menggunakan metode suku bunga
efektif,
dikurangi
penurunan
nilai.
Keuntungan dan kerugian diakui sebagai
laba atau rugi ketika aset keuangan
tersebut dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, demikian
juga melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative
financial
assets
with
fixed
or
determinable payments that are not
quoted in an active market. After initial
measurement, such financial assets are
subsequently measured at amortized
cost using the effective interest rate
method, less impairment. Gains and
losses are recognized as profit or loss
when
the
financial
assets
are
derecognized or impaired, as well as
through the amortization process.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset
keuangan
(atau,
apabila
dapat
diterapkan untuk bagian dari aset
keuangan atau bagian dari kelompok
aset keuangan sejenis) terjadi bila:
(1) hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir;
atau
(2)
Perusahaan
memindahkan hak kontraktual untuk
menerima arus kas yang berasal dari
aset
keuangan
tersebut
atau
menanggung kewajiban untuk membayar
arus kas yang diterima tersebut tanpa
penundaan yang signifikan kepada pihak
ketiga melalui suatu kesepakatan
penyerahan; dan salah satu diantara (a)
Perusahaan
secara
substansial
memindahkan seluruh risiko dan manfaat
atas
kepemilikan
aset
keuangan
tersebut, atau (b) Perusahaan secara
substansial tidak memindahkan dan tidak
memiliki seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan tersebut,
namun telah memindahkan pengendalian
atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable,
a part of a financial asset or part of
a group of similar financial assets) is
derecognized when: (1) the contractual
rights to receive cash flows from the
asset have expired; or (2) the Company
has transferred its contractual rights to
receive cash flows from the financial
asset or has assumed an obligation to
pay the received cash flows in full without
material delay to a third party under a
“pass-through” arrangement; and either
(a) the Company has transferred
substantially all the risks and rewards of
the asset, or (b) the Company has
neither
transferred
nor
retained
substantially all the risks and rewards of
the financial asset, but has transferred
control of the asset.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
o)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
o)
Instrumen keuangan (lanjutan)
i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
Financial instruments (continued)
i) Financial assets (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Penghentian pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Pada saat penghentian pengakuan atas
aset keuangan secara keseluruhan,
maka selisih antara nilai tercatat dan
jumlah dari (i) pembayaran yang
diterima, termasuk setiap aset baru yang
diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru
yang harus ditanggung; dan (ii) setiap
keuntungan atau kerugian kumulatif yang
telah diakui secara langsung dalam
ekuitas harus diakui sebagai laba atau
rugi.
On derecognition of a financial asset in
its entirety, the difference between
the carrying amount and the sum of
(i) the consideration received, including
any new asset obtained less any new
liability assumed; and (ii) any cumulative
gain or loss that has been recognized
directly in equity is recognized as profit or
loss.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan,
Perusahaan
mengevaluasi
apakah
terdapat bukti yang obyektif bahwa aset
keuangan mengalami penurunan nilai.
Untuk menentukan adanya bukti obyektif
bahwa kerugian penurunan nilai aset
keuangan telah terjadi, Perusahaan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti
probabilitas kebangkrutan atau kesulitan
keuangan yang signifikan dari debitur
dan gagal bayar atau keterlambatan
pembayaran yang signifikan.
At each end of reporting period,
the Company assesses whether there is
any objective evidence that a financial
asset is impaired. To determine whether
there is objective evidence that
an impairment loss on financial assets
has incurred, the Company considers
factors such as the probability of
insolvency
or
significant
financial
difficulties of the debtor and default or
significant delay in payments.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada
biaya
perolehan
diamortisasi,
Perusahaan terlebih dahulu menentukan
bahwa terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai secara individual atas
aset keuangan yang signifikan secara
individual, atau secara kolektif untuk aset
keuangan yang tidak signifikan secara
individual. Jika Perusahaan menentukan
tidak terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individual, terlepas aset
keuangan tersebut signifikan atau tidak,
maka aset tersebut dimasukkan ke
dalam kelompok aset keuangan yang
memiliki karakteristik risiko kredit yang
sejenis dan menilai penurunan nilai
kelompok tersebut secara kolektif. Aset
yang penurunan nilainya dinilai secara
individual dan untuk itu kerugian
penurunan nilai diakui atau tetap diakui,
tidak
termasuk
dalam
penilaian
penurunan nilai secara kolektif.
For financial assets carried at amortized
cost, the Company first assesses
whether objective evidence of impairment
exists individually for financial assets that
are individually significant, or collectively
for financial assets that are not
individually significant. If the Company
determines that no objective evidence of
impairment exists for an individually
assessed financial asset, whether
significant or not, the asset is included in
a group of financial assets with similar
credit risk characteristics and collectively
assessed for impairment. Assets that are
individually assessed for impairment and
for which an impairment loss is, or
continues to be, recognized are not
included in a collective assessment of
impairment.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
o)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
o)
Instrumen keuangan (lanjutan)
i)
ii)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
Financial instruments (continued)
i) Financial assets (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi,
jumlah kerugian tersebut diukur sebagai
selisih antara nilai tercatat aset dengan
nilai kini estimasi arus kas masa datang
(tidak termasuk kerugian kredit di masa
mendatang yang belum terjadi). Nilai kini
estimasi arus kas masa mendatang
didiskonto dengan menggunakan suku
bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut.
If there is objective evidence that
an impairment
loss
has
occured,
the amount of the loss is measured as
the difference between the assets’s
carrying amount and the present value of
estimated future cash flows (excluding
future expected credit losses that have
not yet been incurred). The present value
of the estimated future cash flows is
discounted at the financial asset’s
original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut
dikurangi melalui penggunaan akun
cadangan penurunan nilai dan jumlah
kerugian yang terjadi diakui sebagai laba
atau rugi.
The carrying amount of the financial
asset is reduced through the use of
an allowance of impairment account and
the amount of the loss is recognized as
profit or loss.
Jika pada periode berikutnya, jumlah
kerugian penurunan nilai berkurang dan
pengurangan tersebut dapat dikaitkan
secara obyektif pada peristiwa yang
terjadi setelah penurunan nilai diakui,
maka kerugian penurunan nilai yang
sebelumnya diakui harus dipulihkan
sepanjang pemulihan tersebut tidak
mengakibatkan
nilai
tercatat
aset
keuangan melebihi biaya perolehan
diamortisasi pada tanggal pemulihan
dilakukan. Jumlah pemulihan aset
keuangan diakui sebagai laba atau rugi.
If in a subsequent period, the amount of
the impairment loss decreases and
the decrease can be related objectively
to
an
event
occurring
after
the impairment
was
recognized,
the previously recognized impairment
loss is reversed to the extent that
the carrying amount of the asset does not
exceed its amortized cost at the reversal
date. The amount of such reversal is
recognized as profit or loss.
ii) Financial liabilities
Liabilitas keuangan
Pengakuan awal dan pengukuran
Initial recognition and measurement
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK
No. 55 (Revisi 2011) dapat dikategorikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba atau rugi,
liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, atau
derivatif
yang
ditetapkan
sebagai
instrumen lindung nilai dalam lindung
nilai yang efektif, mana yang sesuai.
Perusahaan
menentukan
klasifikasi
liabilitas keuangan mereka pada saat
pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of
PSAK No. 55 (Revised 2011) are
classified as financial liabilities at fair
value through profit or loss, financial
liabilities at amortized cost, or as
derivatives designated as hedging
instruments in an effective hedge, as
appropriate. The Company determines
the classification of its financial liabilities
at initial recognition.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
o)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
o)
Instrumen keuangan (lanjutan)
ii)
awal
dan
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
ii) Financial liabilities (continued)
Liabilitas keuangan (lanjutan)
Pengakuan
(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Initial recognition
(continued)
pengukuran
and
measurement
Pengakuan awal liabilitas keuangan
dicatat pada nilai wajar dan, dalam hal
liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, termasuk
biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung.
Financial liabilities are initially recognized
at their fair values and, in case of financial
liabilities at amortized cost, inclusive of
directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri
dari pinjaman jangka pendek, utang
usaha, beban akrual, liabilitas imbalan
kerja jangka pendek dan uang jaminan
dari penyalur yang termasuk dalam
kategori liabilitas keuangan yang diukur
pada biaya perolehan diamortisasi.
The Company’s financial liabilities include
short-term loans, trade payables, accrued
liabilities, short-term employee benefits
liabilities, and guarantee deposits from
distributors which fall under the financial
liabilities at amortized cost category.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, seluruh
liabilitas keuangan diukur pada biaya
perolehan diamortisasi menggunakan
metode suku bunga efektif. Keuntungan
dan kerugian diakui sebagai laba atau
rugi pada saat liabilitas keuangan yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi
tersebut dihentikan pengakuannya atau
diturunkan nilainya melalui proses
amortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, all
financial liabilities are measured at
amortized cost using the effective interest
rate method. Gains and losses are
recognized as profit or loss when the
financial liabilities at amortized cost are
derecognized as well as through the
effective interest rate method amortization
process.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Liabilitas
keuangan
dihentikan
pengakuannya ketika kewajiban atas
liabilitas tersebut dilepaskan, dibatalkan
atau berakhir. Keuntungan dan kerugian
diakui sebagi laba atau rugi ketika
liabilitas
tersebut
dihentikan
pengakuannya, dan melalui proses
amortisasi.
A financial liability is derecognized when
the obligation under the liability is
discharged, cancelled or expired. Gains
and losses are recognized as profit or loss
when the liabilities are derecognized, and
through the amortization process.
iii) Amortized cost of financial instruments
iii) Biaya perolehan yang diamortisasi dari
instrumen keuangan
Amortized cost is computed using
the effective interest rate method less any
allowance for impairment and principal
repayment or reduction. The calculation
takes into account any premium or
discount on acquisition and includes
transaction costs and fees that are
an integral part of the effective interest
rate.
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur
dengan menggunakan metode suku
bunga
efektif
dikurangi
cadangan
penurunan nilai dan pembayaran atau
pengurangan pokok. Perhitungan ini
mencakup seluruh premi atau diskonto
pada saat akuisisi dan mencakup biaya
transaksi serta komisi yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
o)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
o)
Instrumen keuangan (lanjutan)
iv)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Financial assets and financial liabilities are
offset and the net amount reported in
the statement of financial position if, and
only if, there is a currently enforceable
legal right to offset the recognized amounts
of the respective financial assets and
financial liabilities and there is an intention
to settle on a net basis, or to realize
the assets and settle the liabilities
simultaneously.
v) Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan
The fair value of financial instruments that
are actively traded in organized financial
markets is determined by reference to
quoted market bid prices at the close of
business at the end of the reporting period.
For financial instruments where there is no
active market, fair value is determined
using
valuation
techniques.
Such
techniques may include using recent
arm’s-length
market
transactions,
reference to the current fair value of
another instrument that is substantially the
same, discounted cash flow analysis, or
other valuation models.
Nilai wajar instrumen keuangan yang
secara aktif diperdagangkan di pasar
keuangan ditentukan dengan mengacu
pada kuotasi harga pasar yang berlaku
pada penutupan pasar pada akhir periode
pelaporan. Untuk instrumen keuangan
yang tidak diperdagangkan di pasar aktif,
nilai
wajar
ditentukan
dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik
penilaian tersebut meliputi penggunaan
transaksi pasar terkini yang dilakukan
secara
wajar
(arm’s-length
market
transactions), referensi atas nilai wajar
terkini dari instrumen lain yang secara
substansial sama, analisis arus kas yang
didiskonto, atau model penilaian lainnya.
p)
Financial instruments (continued)
iv) Offsetting of financial instruments
Saling hapus instrumen keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
saling hapus dan nilai netonya disajikan
dalam laporan posisi keuangan jika, dan
hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang telah diakui dari aset
keuangan dan liabilitas keuangan tersebut
dan terdapat intensi untuk menyelesaikan
dengan menggunakan dasar neto, atau
untuk
merealisasikan
aset
dan
menyelesaikan
liabilitasnya
secara
bersamaan.
v)
ACCOUNTING
p)
Sumber estimasi ketidakpastian
Source of estimation uncertainty
The preparation of the financial statements in
conformity
with
Indonesian
Financial
Accounting Standards, requires management
to make estimations and assumptions that
affect amounts reported therein. Due to
inherent uncertainty in making estimates,
actual results reported in future periods may
differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mewajibkan manajemen untuk membuat
estimasi dan asumsi yang mempengaruhi
jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan
keuangan. Sehubungan dengan adanya
ketidakpastian yang melekat dalam membuat
estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di
masa mendatang dapat berbeda dengan
jumlah estimasi yang dibuat.
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
p)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
p)
Sumber estimasi ketidakpastian (lanjutan)
ACCOUNTING
Source of estimation uncertainty (continued)
Pertimbangan
Judgements
Pertimbangan
berikut
ini
dibuat
oleh
manajemen
dalam
rangka
penerapan
kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki
pengaruh paling signifikan atas jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan:
The following judgements are made by
management in the process of applying
the Company’s accounting policies that have
the most significant effects on the amounts
recognized in the financial statements:
Klasifikasi
keuangan
liabilitas
Classification of financial assets and financial
liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset
dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan
dan
liabilitas
keuangan
dengan
mempertimbangkan apakah definisi yang
ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011)
dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan
dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan
kebijakan akuntansi Perusahaan seperti
diungkapkan pada Catatan 2o.
The Company determines the classifications of
certain assets and liabilities as financial assets
and financial liabilities by judging if they meet the
definition set forth in PSAK No. 55 (Revised
2011). Accordingly, the financial assets and
financial liabilities are accounted for in
accordance with the Company’s accounting
policies disclosed in Note 2o.
Cadangan penurunan nilai piutang usaha
Allowance for impairment of accounts receivable
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang
mana diketahui bahwa pelanggan tersebut
tidak
dapat
memenuhi
kewajiban
keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan
mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan
situasi yang tersedia, termasuk namun tidak
terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dari pelanggan
dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk
mencatat provisi spesifik atas pelanggan
terhadap jumlah terutang, guna mengurangi
jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima
oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi
kembali dan disesuaikan jika tambahan
informasi yang diterima mempengaruhi jumlah
cadangan penurunan nilai piutang. Penjelasan
lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 4.
The Company evaluates specific accounts
where it has information that certain customers
are unable to meet their financial obligations. In
these cases, the Company uses judgement,
based on available facts and circumstances,
including but not limited to, the length of its
relationship
with
the
customer
and
the customer’s current credit status and known
market factors, to record specific provisions for
customers against amounts due, to reduce its
receivable amounts that the Company expects to
collect. These specific provisions are reevaluated and adjusted as additional information
received affects the amounts of allowance for
impairment of receivable. Further details are
disclosed in Note 4.
aset
keuangan
dan
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
p)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
p)
Sumber estimasi ketidakpastian (lanjutan)
ACCOUNTING
Source of estimation uncertainty (continued)
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama
estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi
penyesuaian yang material terhadap nilai
tercatat aset dan liabilitas untuk tahun finansial
berikutnya, diungkapkan di bawah ini.
Perusahaan
mendasarkan
asumsi
dan
estimasi pada parameter yang tersedia pada
saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan
situasi mengenai perkembangan masa depan
mungkin berubah akibat perubahan pasar atau
situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan
tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait
pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and
other key sources of estimation uncertainty at
the end of reporting period that have a significant
risk of causing a material adjustment to
the carrying amounts of assets and liabilities
within the next financial year are disclosed
below. The Company based its assumptions and
estimates on parameters available when
the financial statements were prepared. Existing
assumptions and circumstances about future
developments, may change due to market
changes or circumstances arising beyond
the control of the Company. Such changes are
reflected in the assumptions as they occur.
Imbalan kerja
Employee benefits
Penentuan kewajiban dan biaya liabilitas
imbalan kerja Perusahaan bergantung pada
pemilihan asumsi yang digunakan oleh
aktuaris independen dalam menghitung
jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut
termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat
kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran
diri karyawan tahunan, tingkat cacat, umur
pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual
yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan
Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari
10% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan
dan diamortisasi secara garis lurus selama
rata-rata sisa masa kerja karyawan. Meskipun
Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi
tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan
signifikan pada hasil aktual atau perubahan
signifikan dalam asumsi yang ditetapkan
Perusahaan dapat mempengaruhi secara
material liabilitas diestimasi dan beban imbalan
kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan
dalam Catatan 12.
The determination of the Company’s obligations
and costs for employee benefits liabilities are
dependent on its selection of certain
assumptions used by the independent actuaries
in calculating such amounts. Those assumptions
include among others, discount rates, annual
salary increase rates, annual employee turn-over
rates, disability rates, retirement ages and
mortality rates. Actual results that differ from
the Company’s assumptions which effects are
more than 10% of the defined benefit obligations
are deferred and being amortized on a straightline basis over the expected average remaining
service years of the qualified employees. While
the Company believes that its assumptions are
reasonable
and
appropriate,
significant
differences in the Company’s actual results or
significant
changes
in
the
Company’s
assumptions may materially affect its estimated
liabilities for employee benefits and net
employee benefits expense. Further details are
disclosed in Note 12.
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
p)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
p)
Sumber estimasi ketidakpastian (lanjutan)
ACCOUNTING
Source of estimation uncertainty (continued)
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Penyusutan aset tetap
Depreciation of property, plant and equipment
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan
estimasi
masa
manfaat
ekonominya.
Manajemen mengestimasi masa manfaat
ekonomi aset tetap antara 2 sampai dengan 30
tahun, yang merupakan masa manfaat
ekonomi yang secara umum diharapkan dalam
industri dimana Perusahaan menjalankan
usahanya. Perubahan tingkat pemakaian dan
perkembangan teknologi dapat mempengaruhi
masa manfaat ekonomi dan nilai sisa aset, dan
karenanya beban penyusutan masa depan
mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 8.
The costs of property, plant and equipment are
depreciated on a straight-line basis over their
estimated useful lives. Management properly
estimates the useful lives of these property, plant
and equipment to be within 2 to 30 years. These
are common economic useful lives expectancies
applied in the industries where the Company
conducts
its
businesses.
Changes
in
the expected level of usage and technological
development could impact the economic useful
lives and the residual values of these assets,
and therefore future depreciation charges could
be revised. Further details are disclosed in
Note 8.
Instrumen keuangan
Financial instruments
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas
keuangan tertentu berdasarkan nilai wajar
pada pengakuan awal, yang mengharuskan
penggunaan estimasi akuntansi. Sementara
komponen signifikan atas pengukuran nilai
wajar ditentukan menggunakan bukti objektif
yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai
wajar dapat berbeda bila Perusahaan
menggunakan metodologi penilaian yang
berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan
liabilitas
keuangan
tersebut
dapat
mempengaruhi secara langsung laba atau rugi
Perusahaan.
The Company recorded certain financial assets
and liabilities initially based on fair values, which
requires the use of accounting estimates. While
significant
components
of
fair
value
measurement were determined using verifiable
objective evidences, the amount of changes in
fair values would differ if the Company utilized
different valuation methodology. Any changes in
fair values of these financial assets and liabilities
would affect directly the Company’s profit or
loss.
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam
Catatan 26.
Further details are disclosed in Note 26.
Pajak penghasilan
Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam
menentukan provisi atas pajak penghasilan
badan. Terdapat transaksi dan perhitungan
tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah
tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.
Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak
penghasilan badan berdasarkan estimasi
apakah akan terdapat tambahan pajak
penghasilan badan.
Significant judgement is involved in determining
provision for corporate income tax. There are
certain transactions and computation for which
the ultimate tax determination is uncertain during
the ordinary course of business. The Company
recognizes liabilities for expected corporate
income tax issues based on estimates of
whether additional corporate income tax will be
due.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
p)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
p)
Sumber estimasi ketidakpastian (lanjutan)
Source of estimation uncertainty (continued)
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Pajak penghasilan (lanjutan)
Income tax (continued)
Deferred tax is provided using the liability
method for all temporary differences arising
between the tax bases of assets and liabilities
and their carrying values for financial reporting
purposes. Deferred tax is calculated at the tax
rates that have been enacted or substantively
enacted at the end of reporting period. Changes
in the carrying amount of deferred tax assets
and liabilities due to a change in tax rates is
recognized in the current year’s profit or loss,
except to the extent that it relates to items
previously charged or credited to equity.
Deferred tax assets relating to the carry forward
of tax losses are recognized to the extent that it
is probable that in the future, taxable income
will be available against which the tax losses
can be utilized.
Pajak
tangguhan
dicatat
dengan
menggunakan metode liabilitas untuk semua
perbedaan temporer yang timbul antara aset
dan liabilitas berbasis fiskal dengan nilai
tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan.
Pajak
tangguhan
dihitung
dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau
secara substansial telah berlaku pada akhir
periode pelaporan. Perubahan nilai tercatat
aset dan liabilitas pajak tangguhan yang
disebabkan oleh perubahan tarif pajak
dibebankan sebagai laba atau rugi tahun
berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi
yang sebelumnya telah langsung dibebankan
atau dikreditkan ke ekuitas. Aset pajak
tangguhan yang berhubungan dengan saldo
rugi
fiskal
diakui
apabila
besar
kemungkinannya bahwa jumlah laba fiskal di
masa mendatang akan memadai untuk
dikompensasi dengan saldo rugi fiskal.
Cadangan
persediaan
pergerakannya
yang
Allowance for slow moving inventories
lambat
Allowance for slow moving inventories is
estimated based on available facts and
circumstances, including but not limited to,
the inventories’ own physical conditions, their
market selling prices, estimated costs of
completion and estimated costs to be incurred
for their sales. The provisions are re-evaluated
and adjusted as additional information received
affects the amount estimated. Further details are
disclosed in Note 6.
Cadangan
persediaan
yang
lambat
pergerakannya diestimasi berdasarkan fakta
dan situasi yang tersedia, termasuk namun
tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan
yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul
untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali
dan disesuaikan jika terdapat tambahan
informasi yang mempengaruhi jumlah yang
diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan
dalam Catatan 6.
q)
ACCOUNTING
q)
Provisi
Provisions
Provisions are recognized when the Company
has a present obligation (legal or constructive)
where, as a result of a past event, it is probable
that an outflow of resources embodying
economic benefits will be required to settle
the obligation and a reliable estimate can be
made of the amount of the obligation.
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki
kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun
bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa
masa
lalu
besar
kemungkinannya
penyelesaian
kewajiban
tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi dan estimasi
yang andal mengenai jumlah kewajiban
tersebut dibuat.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q)
Provisi (lanjutan)
r)
Kontinjensi
Standar akuntansi yang telah
namun belum berlaku efektif
Contingencies
Unless the possibility of an outflow of resources
embodying economic benefits is remote,
contingent liabilities are disclosed. Contingent
assets are not recognized in the financial
statements but disclosed when an inflow of
economic benefits is probable.
Liabilitas kontinjensi diungkapkan, kecuali jika
arus keluar sumber daya yang mengandung
manfaat ekonomi kemungkinannya kecil
(remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam
laporan keuangan, tetapi diungkapkan jika
terdapat kemungkinan besar (probable) arus
masuk manfaat ekonomi.
s)
Provisions (continued)
Provisions are reviewed at each reporting date
and adjusted to reflect the current best estimate.
If it is no longer probable that an outflow of
resources embodying economic benefits will be
required to settle the obligation, the provision is
reversed.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan
dan
disesuaikan
untuk
mencerminkan
estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat
kemungkinan arus keluar sumber daya yang
mengandung
manfaat
ekonomi
untuk
menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi
dibatalkan.
r)
ACCOUNTING
s)
diterbitkan
Accounting
effective
standards
issued
but
not
yet
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi
yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang
relevan
terhadap
pelaporan
keuangan
Perusahaan namun belum berlaku efektif
untuk laporan keuangan tahun 2014:
The following are several issued accounting
standards by the Indonesian Financial
Accounting Standards Board (DSAK) that are
considered relevant to the financial reporting of
the Company but not yet effective for 2014
financial statements:
i) PSAK No. 1 (2013): Penyajian Laporan
Keuangan, berlaku efektif 1 Januari 2015.
i) PSAK No. 1 (2013): Presentation of
Financial Statements, effective January 1,
2015.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok
pos-pos dalam Pendapatan Komprehensif
Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke
laba atau rugi disajikan terpisah dari pospos yang tidak akan direklasifikasi ke laba
atau rugi.
This PSAK change the grouping of items
presented in Other Comprehensive Income.
Items that could be reclassified to profit or
loss would be presented separately from
items that will never be reclassified.
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
s)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
s)
Standar akuntansi yang telah disahkan namun
belum berlaku efektif (lanjutan)
Accounting standards
effective (continued)
ACCOUNTING
issued
but
not
yet
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi
yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang
relevan
terhadap
pelaporan
keuangan
Perusahaan namun belum berlaku efektif
untuk laporan keuangan tahun 2014: (lanjutan)
The following are several issued accounting
standards by the Indonesian Financial
Accounting Standards Board (DSAK) that are
considered relevant to the financial reporting of
the Company but not yet effective for 2014
financial statements: (continued)
ii) PSAK No. 24 (2013): Imbalan Kerja,
berlaku efektif 1 Januari 2015.
ii) PSAK No. 24 (2013): Employee Benefits,
effective January 1, 2015.
PSAK ini, antara lain, menghapus
mekanisme koridor dan pengungkapan
atas informasi liabilitas kontinjensi untuk
menyederhanakan
klarifikasi
dan
pengungkapan.
This PSAK, among other, removes the
corridor mechanism and contingent liability
disclosures to simple clarifications and
disclosures.
iii) PSAK No. 46 (2014):
effective January 1, 2015.
iii) PSAK No. 46 (2014): Pajak Penghasilan,
berlaku efektif 1 Januari 2015.
Income
Taxes,
PSAK
ini
memberikan
tambahan
pengaturan untuk aset atau liabilitas pajak
tangguhan yang berasal dari aset yang
tidak disusutkan yang diukur dengan
menggunakan model revaluasi, dan yang
berasal dari properti investasi yang diukur
dengan menggunakan model nilai wajar.
This PSAK now provides additional provision
for deferred tax asset or deferred tax liability
arises from a non-depreciable asset
measured using the revaluation model, and
those arises from investment property that is
measured using the fair value model.
iv) PSAK No. 48 (2014): Penurunan Nilai Aset,
berlaku efektif 1 Januari 2015.
iv) PSAK No. 48 (2014): Impairment of Assets,
effective January 1, 2015.
PSAK
ini
memberikan
tambahan
persyaratan pengungkapan untuk setiap
aset individual (termasuk goodwill) atau unit
penghasil kas yang mana kerugian
penurunan nilai telah diakui atau dibalik
selama periode.
This PSAK provides additional disclosure
terms for each individual asset (including
goodwill) or a cash-generating unit, for which
an impairment loss has been recognized or
reversed during the period.
v) PSAK No. 50 (2014): Instrumen Keuangan:
Penyajian, berlaku efektif 1 Januari 2015.
v) PSAK No. 50 (2014): Financial Instruments:
Presentation, effective January 1, 2015.
PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria
mengenai hak yang dapat dipaksakan
secara hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang telah diakui dan
kriteria penyelesaian secara neto.
This PSAK provides more deep about
criterion on legally enforceable right to set off
the recognized amounts and criterion to
settle on a net basis.
31
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
s)
AKUNTANSI
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
s)
Standar akuntansi yang telah disahkan namun
belum berlaku efektif (lanjutan)
issued
but
not
yet
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi
yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang
relevan
terhadap
pelaporan
keuangan
Perusahaan namun belum berlaku efektif
untuk laporan keuangan tahun 2014: (lanjutan)
The following are several issued accounting
standards by the Indonesian Financial
Accounting Standards Board (DSAK) that are
considered relevant to the financial reporting of
the Company but not yet effective for 2014
financial statements: (continued)
vi) PSAK No. 55 (2014): Instrumen Keuangan:
Pengakuan
dan
Pengukuran, berlaku
efektif 1 Januari 2015.
vi) PSAK No. 55 (2014): Financial Instruments:
Recognition and Measurement, effective
January 1, 2015.
PSAK ini, antara lain, menambah
pengaturan kriteria instrumen lindung nilai
yang tidak dapat dianggap telah kedaluarsa
atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk
mencatat instrumen keuangan pada
tanggal pengukuran dan pada tanggal
setelah pengakuan awal.
This PSAK, among other, provides additional
provision for the criteria of not an expiration
or termination of the hedging instrument,
and
provision
to
account
financial
instruments at the measurement date and
after initial recognition.
vii) PSAK No. 60 (2014): Instrumen Keuangan:
Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari
2015.
vii) PSAK No. 60 (2014): Financial Instruments:
Disclosures, effective January 1, 2015.
This PSAK, among other, provides additional
provision on offsetting disclosures with
quantitative and qualitative information, and
disclosures on transfers of financial
instruments.
PSAK ini, antara lain, menambah
pengaturan pengungkapan saling hapus
dengan informasi kuantitatif dan kualitatif,
serta pengungkapan mengenai pengalihan
instrumen keuangan.
viii)PSAK No. 68: Fair Value Measurement,
effective January 1, 2015.
viii)PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar,
berlaku efektif 1 Januari 2015.
This PSAK provides guidance on how to
measure fair value when fair value is
required or permitted.
PSAK ini memberikan panduan tentang
bagaimana pengukuran nilai wajar ketika
nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
The Company is presently evaluating and has
not yet determined the effects of these
accounting
standards
on
its
financial
statements.
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak
dari standar akuntansi tersebut dan belum
menentukan dampaknya terhadap laporan
keuangan Perusahaan.
t)
Accounting standards
effective (continued)
ACCOUNTING
t)
Peristiwa setelah periode pelaporan
Events after the reporting period
Post year-end events that provide additional
information about the Company’s financial
position at the reporting date (adjusting events),
if any, are reflected in the financial statements.
Post year-end events that are not adjusting
events are disclosed in the notes to financial
statements when material.
Peristiwa
setelah
akhir
tahun
yang
memberikan tambahan informasi mengenai
posisi keuangan Perusahaan pada tanggal
pelaporan (peristiwa penyesuai), jika ada,
dicerminkan
dalam
laporan
keuangan.
Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan
peristiwa penyesuai diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan jika material.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS
3.
2014
Kas
Bank - pihak ketiga
2013
249.716
3.785.810
123.250
3.164.022
4.035.526
3.287.272
Bank - pihak ketiga
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited,
Jakarta
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited,
Jakarta
2013
Dalam mata uang
asing (nilai
penuh)/Foreign
currency
(full amount)
Ekuivalen
Rupiah/
Rupiah
equivalent
Ekuivalen
Rupiah/
Rupiah
equivalent
-
2.098.583
-
2.482.911
USD6.768
-
83.909
45.739
USD11.202
-
136.230
362.305
-
1.487.519
-
178.007
USD5.651
70.060
USD376
4.569
3.785.810
For the year ended December 31, 2014, cash in
banks earned interest at average annual rates of
2.0% for Rupiah (2013: 2.0%) and 0.25% for
US Dollar (2013: 0.25%).
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
Domestik
Luar negeri (2014: USDNihil;
2013: USDNihil)
Dikurangi: cadangan penurunan nilai
Banks - third parties
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited,
Jakarta
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited,
Jakarta
3.164.022
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014,
tingkat bunga rata-rata tahunan untuk kas di bank
adalah sebesar 2,0% untuk rekening Rupiah
(2013: 2,0%) dan 0,25% untuk rekening Dolar AS
(2013: 0,25%).
4.
Cash on hand
Cash in banks - third parties
A detailed analysis of cash in banks based on
currency and by individual bank follows:
Berikut ini adalah rincian jumlah penempatan di
bank berdasarkan jenis mata uang serta nama
bank:
2014
Dalam mata uang
asing (nilai penuh)/
Foreign
currency
(full amount)
CASH AND CASH EQUIVALENTS
4.
ACCOUNTS RECEIVABLE - THIRD PARTIES
2014
2013
26.142.571
37.001.846
-
-
26.142.571
(4.128.322)
37.001.846
(5.418.734)
22.014.249
31.583.112
33
Domestic
Foreign (2014: USDNil;
2013: USDNil)
Less: allowance for impairment
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan)
4.
The aging analysis of accounts receivable from
third parties follows:
Analisa piutang usaha kepada pihak ketiga
menurut umur piutang adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014
0 - 30 hari/
0 - 30 days
Domestik
14.605.924
31 - 60 hari/
31 - 60 days
61 - 90 hari/
61 - 90 days
4.017.671
Domestik
22.429.108
31 - 60 hari/
31 - 60 days
61 - 90 hari/
61 - 90 days
4.961.594
26.142.571
Domestic
December 31, 2013
Jumlah/
Total
37.001.846
Domestic
5.418.734
2.515.533
(1.290.412)
2.903.201
Balance at the beginning of
the year
(Reversal)/additional
during the year
4.128.322
5.418.734
Balance at the end of the year
PIUTANG LAIN-LAIN
Management believes that the allowance for
impairment of accounts receivable - third parties
is adequate.
5.
2014
Klaim asuransi
Lainnya
6.049.084
Jumlah/
Total
2013
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan
penurunan nilai atas piutang usaha - pihak ketiga
sudah memadai.
5.
Lebih dari
90 hari/
Over 90 days
December 31, 2014
Movements of the allowance for impairment are
as follows:
2014
Saldo akhir tahun
6.218.123
3.562.060
Mutasi cadangan penurunan nilai adalah sebagai
berikut:
Saldo awal tahun
(Pembalikan)/penambahan
selama tahun berjalan
Lebih dari
90 hari/
Over 90 days
1.300.853
31 Desember 2013
0 - 30 hari/
0 - 30 days
ACCOUNTS RECEIVABLE - THIRD PARTIES
(continued)
OTHER RECEIVABLES
2013
5.619.618
181.903
1.994.107
151.278
5.801.521
2.145.385
Insurance claims
Others
No other receivables were written off during 2014
(2013: RpNil). Management believes that no
allowance for impairment of other receivables is
required.
Tidak ada piutang lain-lain yang dihapuskan
selama tahun 2014 (2013: RpNihil). Manajemen
berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai
atas piutang lain-lain tidak diperlukan.
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
6.
PERSEDIAAN
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
6.
2014
Bahan baku
Barang dalam proses produksi
Barang jadi
Cadangan persediaan yang
lambat pergerakannya:
Bahan baku
Barang jadi
INVENTORIES
2013
25.376.814
5.248.152
296.836.628
19.270.062
8.490.559
265.529.086
327.461.594
293.289.707
(1.551.505)
(11.281.933)
(1.353.501)
(10.530.488)
314.628.156
281.405.718
Raw materials
Work in process
Finished goods
Allowance for slow
moving inventories:
Raw materials
Finished goods
Movements of the allowance for slow moving
inventories - raw materials and finished goods are
as follows:
Mutasi cadangan persediaan yang lambat
pergerakannya - bahan baku dan barang jadi
adalah sebagai berikut:
2014
2013
Saldo awal tahun
Penambahan selama
tahun berjalan
11.883.989
10.899.379
949.449
984.610
Balance at the beginning of
the year
Additional during
the year
Saldo akhir tahun
12.833.438
11.883.989
Balance at the end of the year
Perusahaan
telah
mengasuransikan
persediaannya, dengan nilai pertanggungan
sebesar
Rp288.608.874
dari
kemungkinan
kerugian akibat kerusakan dan pencurian. Nilai
buku persediaan yang diasuransikan sebesar
Rp314.628.156. Walaupun jumlah pertanggungan
asuransi tersebut di bawah nilai saldo persediaan
per tanggal laporan posisi keuangan, namun
manajemen berkeyakinan bahwa jumlah tersebut
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas
risiko-risiko tersebut mengingat karakteristik,
kondisi, dan penyimpanan berbagai jenis
persediaan Perusahaan pada lokasi yang
berbeda.
The Company has insured its inventories, for
an amount of Rp288,608,874 against possible
loss from material damage, burglary and theft. Net
book value of the insured inventories amounted to
Rp314,628,156. Although the sum insured is
lower than the balance of the inventories as of the
statement of financial position date, the
management believes that it is sufficient to cover
those
possible
losses
considering
the
characteristics, conditions, storage of various
types of Company’s inventories in difference
locations.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan
persediaan yang lambat pergerakannya sudah
memadai.
Management believes that the allowance for slow
moving inventories is adequate.
Persediaan dijadikan agunan untuk memperoleh
pinjaman jangka pendek Perusahaan yang
diperoleh dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. dan The Hongkong and Shanghai
Banking
Corporation
Limited,
Jakarta
(lihat Catatan 11).
Inventories are pledged as collateral for
the Company’s short-term loans from PT Bank
Negara
Indonesia
(Persero)
Tbk.
and
The Hongkong
and
Shanghai
Banking
Corporation Limited, Jakarta (see Note 11).
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
7.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
7.
Sewa dibayar di muka
Lain-lain
Bagian lancar
Bagian tidak lancar
8.
Harga perolehan kepemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Mesin, peralatan dan
sarana penunjang
toko
Cetakan
Kendaraan bermotor
Pekerjaan dalam
penyelesaian
Akumulasi penyusutan kepemilikan langsung
Bangunan
Mesin, peralatan dan
sarana penunjang
toko
Cetakan
Kendaraan bermotor
Nilai tercatat neto
Tanah
Bangunan
Mesin, peralatan dan
sarana penunjang
toko
Cetakan
Kendaraan bermotor
Pekerjaan dalam
penyelesaian
PREPAYMENTS
2014
2013
79.877.174
5.182.934
75.972.446
2.744.251
85.060.108
78.716.697
60.030.326
25.029.782
54.644.038
24.072.659
85.060.108
78.716.697
ASET TETAP
Mutasi 2014
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
8.
Saldo
1 Januari 2014/
Balance
January 1, 2014
Penambahan/
Additions
Prepaid rent
Others
Current
Non-current
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Saldo
31 Desember 2014/
Reklasifikasi/
Balance
Reclassifications December 31, 2014
Pengurangan/
Deductions
2014 movements
16.491.148
71.256.040
870.600
-
-
16.491.148
72.126.640
246.759.455
26.162.634
6.623.772
45.989.234
5.864.145
13.000
1.487.415
195.323
13.379.039
-
304.640.313
32.026.779
6.441.449
Cost direct ownership
Land
Buildings
Machinery, equipment and
stores leasehold
improvements
Moulds
Motor vehicles
5.299.116
17.889.326
-
9.809.403
Construction in progress
372.592.165
70.626.305
1.682.738
(13.379.039)
-
441.535.732
15.527.866
2.370.501
-
-
17.898.367
119.235.755
23.698.757
4.005.364
28.847.187
2.681.330
944.931
806.623
195.323
-
147.276.319
26.380.087
4.754.972
162.467.742
34.843.949
1.001.946
-
196.309.745
Accumulated depreciation direct ownership
Buildings
Machinery, equipment and
stores leasehold
improvements
Moulds
Motor vehicles
16.491.148
55.728.174
16.491.148
54.228.273
127.523.700
2.463.877
2.618.408
157.363.994
5.646.692
1.686.477
Net carrying amounts
Land
Buildings
Machinery, equipment and
stores leasehold
improvements
Moulds
Motor vehicles
5.299.116
9.809.403
Construction in progress
210.124.423
245.225.987
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
ASET TETAP (lanjutan)
Mutasi 2013
Harga perolehan kepemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Mesin, peralatan dan
sarana penunjang
toko
Cetakan
Kendaraan bermotor
Pekerjaan dalam
penyelesaian
Akumulasi penyusutan kepemilikan langsung
Bangunan
Mesin, peralatan dan
sarana penunjang
toko
Cetakan
Kendaraan bermotor
Nilai tercatat neto
Tanah
Bangunan
Mesin, peralatan dan
sarana penunjang
toko
Cetakan
Kendaraan bermotor
Pekerjaan dalam
penyelesaian
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
8.
Saldo
1 Januari 2013/
Balance
January 1, 2013
Penambahan/
Additions
PROPERTY,
(continued)
PLANT
Saldo
31 Desember 2013/
Reklasifikasi/
Balance
Reclassifications December 31, 2013
Pengurangan/
Deductions
AND
EQUIPMENT
2013 movements
16.491.148
70.289.586
966.454
-
-
16.491.148
71.256.040
212.176.694
23.851.255
4.681.772
29.673.966
2.311.379
1.942.000
1.103.069
-
6.011.864
-
246.759.455
26.162.634
6.623.772
Cost direct ownership
Land
Buildings
Machinery, equipment and
stores leasehold
improvements
Moulds
Motor vehicles
5.299.116
Construction in progress
427.959
10.883.021
-
327.918.414
45.776.820
1.103.069
(6.011.864)
-
372.592.165
13.193.205
2.334.661
-
-
15.527.866
101.904.454
21.876.376
3.051.739
17.865.545
1.822.381
953.625
534.244
-
-
119.235.755
23.698.757
4.005.364
140.025.774
22.976.212
534.244
-
162.467.742
Accumulated depreciation direct ownership
Buildings
Machinery, equipment and
stores leasehold
improvements
Moulds
Motor vehicles
16.491.148
57.096.381
16.491.148
55.728.174
110.272.240
1.974.879
1.630.033
127.523.700
2.463.877
2.618.408
Net carrying amounts
Land
Buildings
Machinery, equipment and
stores leasehold
improvements
Moulds
Motor vehicles
427.959
5.299.116
Construction in progress
187.892.640
210.124.423
Depreciation expense was allocated as follows:
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
2014
Beban pokok penjualan
Beban penjualan dan pemasaran
(lihat Catatan 20)
Beban umum dan administrasi
(lihat Catatan 20)
2013
4.902.668
4.195.587
26.128.547
15.236.813
3.812.734
3.543.812
34.843.949
22.976.212
37
Cost of sales
Selling and marketing expenses
(see Note 20)
General and administration expenses
(see Note 20)
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
ASET TETAP (lanjutan)
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
8.
PROPERTY,
(continued)
PLANT
AND
EQUIPMENT
Tanah memiliki Hak Guna Bangunan (“HGB”)
dengan jangka waktu maksimum 30 tahun,
sampai dengan tahun 2038, dan dapat
diperpanjang.
Land represents usage rights (“HGB”) for
a maximum period of 30 years, through 2038,
which period may be extended.
Perusahaan telah mengasuransikan terhadap
risiko kerusakan atas aset tetap, kecuali tanah,
cetakan dan pekerjaan dalam penyelesaian,
dengan
nilai
pertanggungan
sebesar
Rp246.045.128
dan Rp3.700.200 untuk
kendaraan bermotor. Nilai tercatat aset tetap yang
diasuransikan pada tanggal 31 Desember 2014
sebesar
Rp213.278.745.
Manajemen
berkeyakinan
bahwa
aset
tetap
telah
diasuransikan secara memadai.
The Company has insured its property, plant and
equipment,
excluding
land,
moulds
and
construction in progress, for amounts of
Rp246,045,128 and Rp3,700,200 for motor
vehicles against material damage. Net carrying
amount of insured property, plant and equipment
at
December 31,
2014
amounted
to
Rp213,278,745. Management believes that
property, plant and equipment have been
adequately insured.
Total nilai penambahan aset tetap sebesar
Rp70.626.305 termasuk penambahan yang
berasal dari transaksi non-kas sejumlah
Rp28.919.420.
The total addition of property, plant and equipment
amounting to Rp70,626,305 includes addition
involving non-cash transactions amounting to
Rp28,919,420.
Pekerjaan dalam penyelesaian merupakan
renovasi dan penataan kembali toko-toko. Pada
tanggal 31 Desember 2014, tingkat penyelesaian
atas aset dalam penyelesaian adalah 30%.
Pekerjaan dalam penyelesaian diestimasikan
akan diselesaikan pada tahun 2015. Manajemen
tidak melihat indikasi adanya hambatan dalam
penyelesaian pekerjaan tersebut.
Construction in progress primarily represents
ongoing renovation and remodeling of shops.
The completion stage of construction in progress
as of December 31, 2014 is 30%. It is estimated
that the work will be completed in 2015.
Management does not anticipate any difficulty in
completing the construction in progress.
Nilai tercatat neto, kas yang diterima, dan rugi
penjualan aset tetap selama tahun berakhir
31 Desember 2014 masing-masing sebesar
Rp680.792,
Rp637.392
dan
Rp43.400
(2013: Rp568.825, Rp475.430 dan Rp93.395).
Net carrying amounts, proceeds, and loss on
disposal of property, plant and equipment during
the year ended December 31, 2014 were
Rp680,792,
Rp637,392
and
Rp43,400,
respectively (2013: Rp568,825, Rp475,430 and
Rp93,395, respectively).
Aset tetap dijadikan agunan untuk memperoleh
pinjaman jangka pendek Perusahaan yang
diperoleh dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. (lihat Catatan 11).
Property, plant and equipment is pledged as
collateral for the Company’s short-term loans from
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (see
Note 11).
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
9.
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
PROPERTY,
(continued)
PLANT
AND
EQUIPMENT
Jumlah harga perolehan aset tetap yang telah
disusutkan penuh dan masih digunakan per
31 Desember 2014 sebesar Rp71.325.173 (2013:
Rp52.358.922).
Historical cost of fully depreciated property, plant
and equipment but still in use for production per
December 31, 2014 amounted to Rp71,325,173
(2013: Rp52,358,922).
Nilai wajar aset tetap per 31 Desember 2014
adalah sebesar Rp489.409.384.
Fair value of property, plant and equipment as of
December
31,
2014
is
amounted
of
Rp489,409,384.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Manajemen
berkeyakinan bahwa estimasi jumlah yang dapat
diperoleh kembali masih lebih besar dari nilai
tercatat aset.
As of December 31, 2014, Management believes
that the estimated recoverable amounts of
property, plant and equipment exceed their
carrying values.
UTANG USAHA - PIHAK KETIGA
9.
2014
Pemasok domestik
Pemasok luar negeri
Barang sudah diterima tetapi
faktur belum diterima
TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES
2013
116.929.093
691.876
109.878.808
-
Domestic suppliers
Foreign suppliers
21.270.954
13.323.096
Accrued invoices
138.891.923
123.201.904
Rincian utang usaha menurut mata uang dan jenis
transaksinya adalah sebagai berikut:
An analysis of trade payables by currency and
transaction type follows:
31 Desember 2014 (dalam ribuan Rupiah, kecuali
mata uang asing dalam nilai penuh):
December 31, 2014 (in thousands of Rupiah,
except for foreign currencies, which are in full
amount):
Pemasok domestik/
Pemasok luar negeri/
Jumlah/
Domestic suppliers
Foreign suppliers
Total
Mata uang
Ekuivalen
Mata uang
Ekuivalen
Mata uang
Ekuivalen
asing/
dalam Rupiah/
asing/
dalam Rupiah/
asing/
dalam Rupiah/
Foreign curency Rupiah equivalent Foreign currency Rupiah equivalent Foreign currency Rupiah equivalent
Barang:
Rupiah
Dolar AS
-
105.765.309
-
56.013
691.876
105.765.309
Jasa:
Rupiah
-
32.434.738
-
691.876
-
-
105.765.309
691.876
106.457.185
-
32.434.738
32.434.738
-
32.434.738
138.200.047
691.876
138.891.923
39
Goods:
Rupiah
US Dollar
Services:
Rupiah
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
9.
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan)
9.
TRADE PAYABLES
(continued)
-
THIRD
PARTIES
Rincian utang usaha menurut mata uang dan jenis
transaksinya adalah sebagai berikut: (lanjutan)
An analysis of trade payables by currency and
transaction type follows: (continued)
31 Desember 2013 (dalam ribuan Rupiah, kecuali
mata uang asing dalam nilai penuh):
December 31, 2013 (in thousands of Rupiah,
except for foreign currencies, which are in full
amount):
Pemasok domestik/
Pemasok luar negeri/
Jumlah/
Domestic suppliers
Foreign suppliers
Total
Mata uang
Ekuivalen
Mata uang
Ekuivalen
Mata uang
Ekuivalen
asing/
dalam Rupiah/
asing/
dalam Rupiah/
asing/
dalam Rupiah/
Foreign curency Rupiah equivalent Foreign currency Rupiah equivalent Foreign currency Rupiah equivalent
Barang:
Rupiah
Dolar AS
-
92.079.033
-
-
-
92.079.033
Jasa:
Rupiah
-
-
31.122.871
-
-
31.122.871
-
123.201.904
The aging analysis of trade payables - third
parties follows:
61 - 90 hari/
61 - 90 days
Lebih dari
90 hari/
Over 90 days
December 31, 2014
Jumlah/
Total
29.072.199
-
17.199.979
-
31.256.889
662.716
60.670.980
29.160
138.200.047
691.876
29.072.199
17.199.979
31.919.605
60.700.140
138.891.923
31 Desember 2013
0 - 30 hari/
0 - 30 days
Domestik
Services:
Rupiah
31.122.871
31.122.871
31 Desember 2014
Domestik
Luar negeri
-
123.201.904
31 - 60 hari/
31 - 60 days
Goods:
Rupiah
US Dollar
92.079.033
92.079.033
-
Analisa utang usaha - pihak ketiga menurut umur
utang adalah sebagai berikut:
0 - 30 hari/
0 - 30 days
-
31 - 60 hari/
31 - 60 days
61 - 90 hari/
61 - 90 days
Lebih dari
90 hari/
Over 90 days
December 31, 2013
Jumlah/
Total
29.661.378
11.691.456
26.310.326
55.538.744
123.201.904
29.661.378
11.691.456
26.310.326
55.538.744
123.201.904
10. BEBAN AKRUAL
Domestic
10. ACCRUED LIABILITIES
2014
Utang dividen
Imbalan jasa profesional
Potongan harga untuk distributor
Lain-lain
Domestic
Foreign
2013
747.989
761.480
1.162.568
3.453.879
1.118.106
2.600.259
1.720.341
4.289.708
6.125.916
9.728.414
40
Dividends payable
Professional fees
Distributors’ discounts
Others
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
11. PINJAMAN JANGKA PENDEK
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
11. SHORT-TERM LOANS
2014
PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk. (BNI)
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Jakarta (HSBC)
2013
20.000.000
7.000.000
29.500.000
24.000.000
49.500.000
31.000.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk. (BNI)
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Jakarta (HSBC)
Pinjaman-pinjaman tersebut adalah dalam mata
uang Rupiah, dengan tingkat bunga untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2014 sebesar 13,25%
per tahun untuk pinjaman di BNI dan antara
11,62% dan 12,89% per tahun untuk pinjaman di
HSBC (tahun yang berakhir 31 Desember 2013:
11,50% per tahun untuk BNI, dan antara 9,15%
dan 11,73% per tahun untuk HSBC).
The loans are denominated in Rupiah, with
interest payable for the year ended December 31,
2014 at the rate of 13.25% per annum for BNI and
between 11.62% and 12.89% per annum for
HSBC (year ended December 31, 2013: 11.50%
per annum for BNI and between 9.15% and
11.73% per annum for HSBC).
Di bawah ini adalah rincian fasilitas pinjaman yang
diberikan oleh BNI dan HSBC - Cabang Jakarta
kepada Perusahaan:
Below are details of credit facilities provided by
BNI and HSBC - Jakarta Branch to the Company:
Fasilitas Kredit Modal Kerja - BNI
Working Capital Credit Facility - BNI
Sesuai dengan Perjanjian Kredit yang berlaku,
Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dengan
jumlah maksimum sebesar Rp20 milyar (Rupiah
penuh) untuk periode 1 tahun untuk kebutuhan
modal kerja. Perusahaan juga mendapatkan
fasilitas Irrevocable Sight Letters of Credit (LC)
dan Irrevocable Usance LC maksimum 90 hari.
Fasilitas-fasilitas ini dijamin dengan aset tetap
dengan nilai Rp35,8 milyar (Rupiah penuh) (lihat
Catatan 8); dan perjanjian fidusia kepemilikan atas
barang jadi dengan nilai sebesar Rp20 milyar
(Rupiah penuh) (lihat Catatan 6). Sebagai
tambahan, fasilitas LC juga dijamin dengan semua
barang-barang yang dibeli/dibayar menggunakan
fasilitas LC.
In accordance with a Credit Agreement,
the Company obtained a credit facility for
a maximum of Rp20 billion (full Rupiah amount)
for a one year period, for working capital
purposes.
The
Company
also
obtained
Irrevocable Sight Letters of Credit (LC) and
Irrevocable Usance LC facilities for a maximum
period of 90 days. These facilities are secured by
property, plant and equipment for Rp35.8 billion
(full Rupiah amount) (see Note 8); and a fiduciary
transfer over finished goods of up to Rp20 billion
(full Rupiah amount) (see Note 6). In addition,
the LC facilities are also secured by all goods
purchased/paid through the LC facilities.
Persyaratan penting sehubungan dengan fasilitas
kredit tersebut di atas adalah sebagai berikut:
a. Memelihara rasio keuangan sebagai berikut:
•
Rasio lancar sejumlah minimum 100%.
•
Rasio kewajiban terhadap ekuitas tidak
melebihi 250%.
The major covenants involving the above credit
facilities are as follows:
a. Financial ratios should be maintained at:
•
Current ratio of a minimum of 100%.
•
Debt to equity ratio should not exceed
250%.
b.
b.
Perusahaan harus melaporkan kepada pihak
Bank pada kesempatan pertama apabila
Perusahaan akan membagikan laba dan
membayar dividen.
The Company should notify the Bank in
advance of distributing profit and paying
dividends.
These facilities will expire on December 6, 2015.
Fasilitas pinjaman ini akan berakhir masa
berlakunya pada tanggal 6 Desember 2015.
41
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
11. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
11. SHORT-TERM LOANS (continued)
Di bawah ini adalah rincian fasilitas pinjaman yang
diberikan oleh BNI dan HSBC - Cabang Jakarta
kepada Perusahaan: (lanjutan)
Below are details of credit facilities provided by
BNI and HSBC - Jakarta Branch to the Company:
(continued)
Fasilitas Bank - HSBC
Banking Facilities - HSBC
Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman yang
dapat diperpanjang kembali/pinjaman berjangka
dengan jumlah maksimum sebesar Rp30 milyar
(Rupiah penuh) untuk kebutuhan modal kerja
Perusahaan, fasilitas LC sebesar USD1.500.000
untuk memfasilitasi pembelian bahan baku dan
produk-produk
yang
berhubungan
dengan
kegiatan utama usaha Perusahaan dan juga
fasilitas valuta asing sebesar USD200.000.
The Company obtained a revolving loan/term loan
facility for a maximum of Rp30 billion (full Rupiah
amount) for working capital purposes, LC facilities
of USD1,500,000 to facilitate purchases of raw
materials and products related to the Company’s
core business operations and also foreign
exchange facilities of USD200,000.
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini akan berakhir masa
berlakunya pada tanggal 31 Juli 2015.
These facilities will expire on July 31, 2015.
Persyaratan penting sehubungan dengan fasilitas
pinjaman tersebut di atas adalah bahwa rasio
kewajiban terhadap ekuitas Perusahaan tidak
melebihi 80%.
The major covenant involving the above loan
facilities is that the Company’s debt to equity ratio
should not exceed 80%.
Kepatuhan terhadap syarat pinjaman
Compliance with the covenants of loans
Perusahaan
telah
mematuhi
persyaratan
sehubungan dengan fasilitas dengan kedua bank
tersebut yang diberikan selama tahun 2014.
The Company has been in compliance with
the covenants involving loan facilities with both
banks during the year 2014.
12. LIABILITAS
PANJANG
IMBALAN
KERJA
JANGKA
12. LONG-TERM
LIABILITIES
a. Tanggal Penilaian
: 31 Desember 2014
(2013: 31 Desember 2013)
a.
b. Usia Pensiun Normal
: 50 tahun untuk wanita
dan 55 tahun untuk pria
: Projected Unit Credit
: TMI 2011
: 8,39% (2013: 8,62%)
per tahun
: 9,5% (2013: 9,5%)
per tahun
b.
f.
Tingkat Kenaikan Gaji
g. Tingkat Pengembalian
Jangka Panjang dari Aset
BENEFITS
The long-term employee benefits liabilities for the
year ended December 31, 2014 is based on the
computation of the actuaries (PT Mercer
Indonesia) dated February 13, 2015, (2013:
January 15, 2014) based on the following
assumptions:
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014
berdasarkan
perhitungan
aktuaria
(PT Mercer Indonesia) tertanggal 13 Februari
2015 (2013: 15 Januari 2014), didasarkan atas
asumsi-asumsi sebagai berikut:
c. Metode Penilaian
d. Tabel Mortalitas
e. Tingkat Bunga
EMPLOYEE
c.
d.
e.
f.
g.
: 6% per tahun
Valuation Date
: December 31, 2014
(2013: December 31,
2013)
Normal Retirement Age : Age 50 for females and
55 for males
Valuation Cost Method : Projected Unit Credit
Mortality Table
: TMI 2011
Discount Rate
: 8.39% (2012: 8.62%)
per annum
Salary Increase
: 9.5% (2013: 9.5%)
per annum
Long Term Rate of
Return on Assets
: 6% per annum
An increase or decrease of one percent in
the annual discount rate will (decrease)/increase
the present value of the benefit obligation by
(Rp1,829,940)/Rp2,084,511, respectively, for
the year ended December 31, 2014.
Kenaikan atau penurunan sebesar satu persen
pada tingkat diskonto tahunan menyebabkan
(penurunan)/kenaikan pada nilai kini liabilitas
imbalan masing-masing sebesar (Rp1.829.940)/
Rp2.084.511 untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
12. LIABILITAS
IMBALAN
PANJANG (lanjutan)
KERJA
JANGKA
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
12. LONG-TERM
EMPLOYEE
LIABILITIES (continued)
The long-term employee benefits expense for
local employees charged to operations were:
Beban imbalan kerja jangka panjang untuk
karyawan lokal yang dibebankan pada hasil usaha
terdiri dari:
2014
Biaya jasa kini
Hasil aset program yang diharapkan
Amortisasi kerugian aktuarial
Biaya bunga - neto
BENEFITS
2013
2.255.654
(761.199)
302.819
1.942.213
2.954.909
(721.134)
774.771
1.552.431
3.739.487
4.560.977
Current service cost
Expected return on plan assets
Amortization of actuarial loss
Interest cost - net
Estimasi terbaik Perusahaan atas iuran dalam
aset program pensiun di 2015 adalah sebesar
Rp641.790.
The Company’s best estimate of its contribution to
the pension benefit plan assets in 2015 is
amounted of Rp641,790.
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang
diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai
berikut:
The long-term employee benefits recognized in
the statement of financial position is as follows:
2014
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
Nilai wajar aset Dana Pensiun
Status pendanaan
Rugi neto aktuarial yang belum diakui
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
pada akhir tahun
2013
25.839.724
(12.484.067)
23.831.321
(13.403.850)
Present value of defined benefit obligation
Plan assets at fair value
13.355.657
(4.690.678)
10.427.471
(3.322.338)
Funded status
Unrecognized actuarial net loss
8.664.979
7.105.133
Long-term employee benefits
liabilities at the end of year
Reconciliation of the movements during the year
of the net liability is as follows:
Rekonsiliasi perubahan liabilitas neto selama
tahun berjalan adalah sebagai berikut:
2014
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
pada awal tahun
Pembayaran manfaat pensiun selama
tahun berjalan
Iuran karyawan selama tahun
berjalan
Beban imbalan kerja neto
selama tahun berjalan
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
pada akhir tahun
2013
132.884
134.763
3.739.487
4.560.977
Long-term employee benefits liabilities
at the beginning of year
Benefit payments made during
the year
Employee contributions made
during the year
Net employee benefits
expense for the year
8.664.979
7.105.133
Long-term employee benefits
liabilities at the end of year
7.105.133
3.081.169
(2.312.525)
(671.776)
43
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
12. LIABILITAS
IMBALAN
PANJANG (lanjutan)
KERJA
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
JANGKA
12. LONG-TERM
EMPLOYEE
LIABILITIES (continued)
Movements of the present value of benefit
obligations are as follows:
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan adalah sebagai
berikut:
2014
Nilai kini liabilitas imbalan
pada 1 Januari
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Iuran karyawan selama tahun
berjalan
Pembayaran manfaat pensiun selama
tahun berjalan
Kerugian/(keuntungan) aktuarial
pada liabilitas
2013
(954.598)
Present value of the benefit
obligations at January 1
Current service cost
Interest cost
Employee contributions made
during the year
Benefit payments made during
the year
1.527.847
(5.006.838)
Loss/(gain) on actuarial liabilities
25.839.725
23.831.321
23.831.321
2.255.654
1.942.213
25.150.656
2.954.909
1.552.431
132.884
134.761
(3.850.194)
Nilai kini liabilitas imbalan
pada 31 Desember
Present value of the benefit obligations
at December 31
Changes in the fair value of plan assets are as
follows:
Perubahan dalam nilai wajar aset program adalah
sebagai berikut:
Nilai wajar aset program pada 1 Januari
Imbal hasil ekspektasian aset program
Iuran yang dibayarkan
Imbalan yang dibayarkan
(Kerugian)/keuntungan aktuarial
pada aset program
BENEFITS
2014
2013
13.403.850
761.199
774.855
(2.312.525)
12.693.501
721.134
388.954
(671.776)
(143.312)
272.037
12.484.067
Fair value of plan assets at January 1
Expected return on plan assets
Contributions paid
Benefits paid
Actuarial (loss)/gain
on plan assets
13.403.850
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset program
terdiri dari kas dan deposito berjangka (100%).
As of December 31, 2014, plan assets consist of
cash and time deposits (100%).
Imbal hasil aktual aset program selama tahun
2014 adalah sebesar Rp46.687.
Actual investment income on plan assets during
2014 was amounted of Rp46,687.
Tingkat pengembalian investasi yang diharapkan
atas aset program ditentukan berdasarkan
ekspektasi pasar pada tanggal pelaporan, berlaku
untuk periode saat kewajiban diselesaikan.
The expected rate of return on plan assets is
determined based on the market expectations
prevailing on that date, applicable to the period
over which the obligation is to be settled.
Jumlah dalam tahun ini dan 4 tahun sebelumnya
adalah sebagai berikut:
Amounts for the current and previous 4 years are
as follows:
Dana pension
Nilai kini
liabilitas imbalan
Nilai wajar aset
program
Surplus/(defisit)
31 Desember
2014/
December 31,
2014
31 Desember
2013/
December 31,
2013
31 Desember
2012/
December 31,
2012
31 Desember
2011/
December 31,
2011
31 Desember
2010/
December 31,
2010
(11.263.373)
(12.828.297)
(13.512.840)
(12.075.910)
(11.509.980)
12.484.067
1.220.694
13.403.850
575.553
12.693.501
(819.339)
11.792.824
(283.086)
9.831.601
(1.678.379)
Pension benefits
Present value of
the benefit obligation
Fair value of
plan assets
Surplus/(deficit)
(7.881.214)
Other employee benefits
Present value of
the benefit obligation
Manfaat lainnya
Nilai kini
liabilitas imbalan
(14.576.351)
(11.003.024)
(11.637.816)
(9.479.069)
(Rugi)/Laba koreksi
aktuarial
Liabilitas program
(1.582.256)
1.069.762
(1.117.259)
2.496.502
44
197.564
Experience adjustment
(loss)/ gain
Plan liabilities
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
13. PERPAJAKAN
a)
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
13. TAXATION
(Pajak Penghasilan Badan Dibayar Di
Muka)/Utang Pajak
a)
The reconciliation between profit before
corporate income tax expense as shown in
the statement of comprehensive income and
taxable
income
and
the
related
(prepaid)/payable corporate income tax is as
follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak
penghasilan badan sebagaimana yang
dilaporkan
dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif dan penghasilan kena pajak
serta pajak penghasilan badan (dibayar di
muka)/utang terkait adalah sebagai berikut:
Laba sebelum beban pajak
penghasilan badan
Pendapatan bunga yang telah
dikenakan pajak final
Perbedaan temporer:
Selisih lebih/(kurang) amortisasi
sewa dibayar di muka menurut
laporan keuangan atas amortisasi
sewa dibayar di muka menurut fiskal
Selisih lebih beban
imbalan kerja jangka panjang
menurut laporan keuangan
atas beban imbalan
kerja menurut fiskal
Kenaikan atas cadangan
persediaan yang lambat
pergerakannya menurut
laporan keuangan
Selisih kurang penyusutan aset tetap
menurut fiskal atas penyusutan
aset tetap menurut laporan
keuangan
Selisih perbedaan temporer lainnya
Perbedaan permanen:
Biaya yang tidak dapat
dikurangkan
Penghasilan kena pajak sesuai
dengan tarif pajak yang berlaku
Pajak penghasilan badan atas
penghasilan kena pajak
tahun berjalan sesuai dengan
tarif pajak yang berlaku
(Prepaid Corporate Income Taxes)/Taxes
Payable
2014
2013
98.925.906
63.758.495
(87.086)
(122.976)
98.838.820
63.635.519
Profit before corporate
income tax expense
Interest income subject to final tax
Temporary differences:
7.294.064
Excess/(shortage) of financial statements
amortization of prepaid rent over
amortization of prepaid rent
(11.759.775)
per tax allowable
1.559.847
4.023.964
Excess of long-term employee
benefits expense per financial
statements over tax allowable
employee benefits
expense
984.610
Increase in allowance for
slow moving inventories
per financial statements
950.011
Shortage of tax allowable depreciation
over depreciation per financial
statements
Other temporary differences
(12.873.748)
(2.881.454)
(12.084.698)
2.361.200
(5.951.280)
(16.474.699)
13.669.376
8.980.501
106.556.916
56.141.321
Taxable income subject to tax at
standard statutory rates
14.035.330
Corporate income tax on the current
year’s taxable income
subject to tax at standard
statutory rates
26.639.229
45
Permanent differences:
Non-deductible expenses
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
a)
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
13. TAXATION (continued)
(Pajak Penghasilan Badan Dibayar Di
Muka)/Utang Pajak (lanjutan)
a)
(Prepaid Corporate Income Taxes)/Taxes
Payable (continued)
The reconciliation between profit before
corporate income tax expense as shown in
the statement of comprehensive income and
taxable
income
and
the
related
(prepaid)/payable corporate income tax is as
follows: (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak
penghasilan badan sebagaimana yang
dilaporkan
dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif dan penghasilan kena pajak
serta pajak penghasilan badan (dibayar di
muka)/utang terkait adalah sebagai berikut:
(lanjutan)
2014
2013
Pajak penghasilan badan atas
penghasilan kena pajak
tahun berjalan sesuai dengan
tarif pajak yang berlaku
26.639.229
14.035.330
Corporate income tax on the current
year’s taxable income
subject to tax at standard
statutory rates
Dikurangi pembayaran pajak:
Pasal 22
Pasal 25
21.386.592
12.197.839
6.758.764
14.098.542
Less tax payments:
Article 22
Article 25
Pajak penghasilan badan
dibayar di muka
(6.945.202)
(6.821.976)
Prepaid corporate income tax
(6.945.202)
(7.840.103)
(6.821.976 )
Prepaid corporate income tax
for the year ended
December 31, 2014
December 31, 2013
(14.785.305)
(6.821.976)
Pajak penghasilan badan dibayar
di muka untuk tahun
yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014
31 Desember 2013
The Company paid corporate income tax
installment
for
December
2013
on
January 15, 2014 in the amount of
Rp659,792. On July 3, 2014, the Company
submitted its 2013 annual corporate income
tax return in the underpaid position totaling
Rp358,335 and paid such underpayment,
accordingly, the prepaid corporate income
tax for the year ended December 31, 2013
will be Rp7,840,103. The Company has
revised and reported its 2013 annual
corporate income tax return to reflect such
overpayment of corporate income tax on
January 22, 2015.
Perusahaan
membayar
cicilan
pajak
penghasilan badan untuk bulan Desember
2013 pada tanggal 15 Januari 2014 sebesar
Rp659.792. Pada tanggal 3 Juli 2014,
Perusahaan melaporkan pajak penghasilan
badan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013 dengan posisi
kurang bayar sebesar Rp358.335 dan
membayar kurang bayar tersebut, sehingga
total pajak penghasilan badan dibayar di
muka untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 menjadi sebesar
Rp7.840.103. Perusahaan telah merevisi dan
melaporkan
Surat
Pemberitahuan
Tahunan
(“SPT”) Badan 2013 untuk
mencerminkan lebih bayar pajak penghasilan
badan tersebut pada tanggal 22 Januari 2015.
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
a)
13. TAXATION (continued)
(Pajak Penghasilan Badan Dibayar Di
muka)/Utang Pajak (lanjutan)
a)
2014
(Prepaid Corporate Income Taxes)/Taxes
Payable (continued)
2013
Utang pajak
Pajak penghasilan - Pasal 21
Pajak penghasilan - Pasal 23/26
b)
Taxes payable
1.907.778
4.874.752
376.585
3.860.874
6.782.530
4.237.459
Employee income tax - Article 21
Withholding tax - Articles 23/26
Perusahaan
membayar
cicilan
pajak
penghasilan badan untuk bulan Desember
2014 pada tanggal 15 Januari 2015 sebesar
Rp1.634.917.
The Company paid corporate income tax
installments for December 2014 on January 15,
2015 in the amount of Rp1,634,917.
Estimasi laba kena pajak untuk tahun berakhir
31 Desember 2014 seperti yang ditunjukkan di
atas
akan
digunakan
sebagai
dasar
penyusunan Surat Pemberitahuan Tahunan
(SPT) untuk tahun 2014.
The estimated taxable income for the year ended
December 31, 2014 as shown above will be used
as the basis for the preparation of the 2014
annual corporate income tax return.
Beban Pajak Penghasilan Badan
b) Corporate Income Tax Expense
An analysis of the corporate income tax
expense appearing in the statement of
comprehensive income is as follows:
Analisa beban pajak penghasilan badan yang
tercantum
dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif adalah sebagai berikut:
Laba sebelum beban pajak
penghasilan badan
Pendapatan bunga yang telah
dikenakan pajak final
Pajak atas laba dengan
tarif 25%
Pengaruh pajak atas beban yang
tidak diakui menurut fiskal
Pajak atas pendapatan bunga
dengan tarif 20% sebagai pajak
final atas pendapatan tersebut
Total beban pajak penghasilan
badan tahun berjalan
Beban pajak penghasilan
terkait dengan hasil pemeriksaan
pajak tahun sebelumnya
(lihat Catatan 13d)
2014
2013
98.925.906
63.758.495
(87.086)
(122.976)
Profit before corporate
income tax expense
Interest income subject to final tax
98.838.820
63.635.519
24.709.705
15.908.880
3.417.344
2.245.125
17.417
24.595
Tax on income at the statutory
rate of 25%
Tax effect of non-deductible
expenses
Tax on interest income
at the rate of 20%,
representing a final tax
28.144.466
18.178.600
Total current year’s corporate income
tax expense
-
1.206.216
Income tax expense
related with prior year’s
tax assessment (see Note 13d)
28.144.466
19.384.816
47
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
b)
13. TAXATION (continued)
Beban Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
Beban pajak penghasilan badan
tahun berjalan pada
tarif pajak standar
Beban pajak final
Total beban pajak penghasilan
badan tahun berjalan
Beban pajak penghasilan
terkait dengan hasil pemeriksaan
pajak tahun sebelumnya
(lihat Catatan 13d)
Total beban pajak penghasilan
badan tahun berjalan
Manfaat pajak tangguhan neto
sehubungan dengan timbulnya dan
pembalikan dari beda temporer
Total beban pajak penghasilan
badan
c)
b) Corporate
(continued)
26.639.229
17.417
14.035.330
24.595
Current corporate income tax
expense at statutory rate
Final tax expense
26.656.646
14.059.925
Total current year’s corporate income
tax expense
-
1.206.216
Income tax expense
related with prior year’s
tax assessment (see Note 13d)
26.656.646
15.266.141
Total current year’s corporate income
tax expense
1.487.820
4.118.675
Net deferred tax benefit
relating to the origination and
reversal of temporary differences
28.144.466
19.384.816
Total corporate income tax expense
c)
Deferred Tax Assets/(Liabilities)
2013
3.208.500
2.970.997
2.171.245
1.781.283
483.122
517.906
805.725
915.667
6.380.773
6.473.672
(4.511.540)
(22.746.101)
(6.335.056)
(19.527.664)
(27.257.641)
(25.862.720)
Liabilitas pajak tangguhan - neto
(20.876.868)
(19.389.048)
Rincian beban
sebagai berikut:
adalah
pajak
tangguhan
Expense
2013
2014
Liabilitas pajak tangguhan
Sewa dibayar di muka
Aset tetap
Tax
2014
Aset/(Liabilitas) Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan
Cadangan persediaan
yang lambat pergerakannya
Liabilitas imbalan kerja
jangka panjang
Cadangan penurunan nilai
atas piutang usaha
Lainnya
Income
(237.503)
(1.823.516)
3.218.437
(389.962)
322.603
397.761
Beban pajak tangguhan
1.487.820
Deferred tax liabilities
Prepaid rent
Property, plant and equipment
Deferred tax liabilities - net
The details of deferred tax expense are as
follows:
2014
Cadangan persediaan
yang lambat pergerakannya
Amortisasi sewa dibayar di muka
Penyusutan aset tetap
Imbalan kerja
Cadangan penurunan nilai
Lainnya
Deferred tax assets
Allowance for slow
moving inventories
Long-term employee
benefits liabilities
Allowance for impairment
on accounts receivable
Others
2013
Allowance for slow
(246.153)
moving inventories
2.939.944
Prepaid rent amortization
3.021.174 Property, plant and equipment depreciation
(1.005.991)
Employee benefits
(725.800)
Allowance for impairment
135.501
Others
4.118.675
48
Deferred tax expense
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
d)
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
13. TAXATION (continued)
Surat Ketetapan Pajak
d) Tax Assessments
Tahun pajak 2011
Fiscal year 2011
Pada bulan Juli 2013, Perusahaan menerima
surat ketetapan pajak untuk tahun pajak 2011
atas pajak penghasilan badan, pajak
pertambahan nilai dan pajak penghasilanPasal 23.
In July 2013, the Company received tax
assessments for fiscal year 2011 corporate
income tax, Value Added Tax (VAT) and
withholding tax-Article 23.
Berdasarkan surat-surat ketetapan tersebut,
Perusahaan mempunyai kewajiban kurang
bayar pajak dan denda sebesar Rp823.798,
yang terdiri atas: (i) pajak penghasilan-Pasal
23 sebesar Rp11.171, dan (ii) pajak
pertambahan nilai sebesar Rp812.627.
Perusahaan telah mencatat kurang bayar
tersebut sebagai beban usaha lainnya pada
laporan laba rugi komprehensif tahun 2013.
Based on the assessments, underpayments
of taxes and penalties totaling Rp823,798,
which consist of: (i) withholding tax-Article 23
amounted to Rp11,171, and (ii) VAT
amounted to Rp812,627. The Company has
recognized an expense of this amount as
other operating expense in the 2013
statement of comprehensive income.
Sebelum surat ketetapan pajak - pajak
penghasilan badan tahun 2011 diterima,
Perusahaan telah mencatat piutang atas
kelebihan pembayaran pajak penghasilan
badan tahun 2011 sebesar Rp2.030.014.
Berdasarkan hasil surat ketetapan, kelebihan
pembayaran pajak penghasilan badan tahun
2011 adalah sebesar Rp823.798. Oleh
karena itu, Perusahaan telah menghapus
selisih piutang pajak penghasilan badan yang
tidak diakui oleh fiskal sebesar Rp1.206.216
dan mencatat sebagai beban pajak
penghasilan badan pada laporan laba rugi
komprehensif tahun 2013.
Prior to the receipt of the 2011 corporate
income tax - tax assessment, the Company
had recognized a receivable for an
overpayment of 2011 corporate income tax
amounting to Rp2,030,014. Based on the tax
assessment, the overpayment of 2011
corporate
income
tax
amounted
to
Rp823,798. Therefore, the Company has
written-off the unrecoverable amount of
Rp1,206,216 and recognized an expense of
this amount in the corporate income tax
expense on the 2013 statement of
comprehensive income.
14. DIVIDEN
14. DIVIDENDS
At the board of directors’ meetings on
November 7, 2014 and November 11, 2013,
resolutions were made in relation to the payment
of interim dividends for the 2014 and 2013
financial years, respectively. At the Annual
General Meetings of Shareholders (AGM) on
June 27, 2014 and June 14, 2013, resolutions
were made in relation to payments of final
dividends for the 2014 and 2013 financial years,
respectively. Total dividends declare and paid
were as follows:
Pada rapat direksi tanggal 7 November 2014 dan
11 November 2013 telah diputuskan pembagian
dividen interim, masing-masing untuk tahun
finansial 2014 dan 2013. Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) tanggal 27 Juni 2014 dan 14 Juni
2013, telah memutuskan pembagian dividen final
masing-masing untuk tahun finansial 2014 dan
2013. Jumlah dividen yang diumumkan dan
dibayar tunai adalah sebagai berikut:
2014
Dividen diumumkan
sehubungan dengan:
tahun finansial 2014
tahun finansial 2013
tahun finansial 2012
2013
21.008.000
17.511.000
-
19.604.000
15.405.000
38.519.000
35.009.000
49
Dividends declared
related to:
2014 financial year
2013 financial year
2012 financial year
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
14. DIVIDEN (lanjutan)
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
14. DIVIDENDS (continued)
Dividen interim sebesar Rp21.008.000 dan
Rp19.604.000 untuk tahun 2014 dan 2013
masing-masing
diumumkan
pada
bulan
November 2014 dan 2013, dan masing-masing
telah dibayarkan pada bulan Desember 2014 dan
2013.
Interim
dividends
of
Rp21,008,000
and
Rp19,604,000 for 2014 and 2013 were declared in
November 2014 and 2013, respectively, and were
paid in December 2014 and 2013, respectively.
Dividen final 2013 dan 2012 masing-masing telah
dibayarkan pada bulan Agustus 2014 dan Juli
2013.
The 2013 and 2012 final dividends were paid in
August 2014 and July 2013, respectively.
15. SALDO
LABA
PENGGUNAANNYA
TELAH
DITENTUKAN
15. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
The shareholders approved an addition of
appropriation of Rp10 million and Rp1 million (full
Rupiah amount) of retained earnings as a
appropriated retained earnings at the annual
general meeting of shareholders held on June 27,
2014 and June 14, 2013, respectively. Corporate
Law No. 40 of year 2007 requires companies to
establish a general reserve in an amount of at
least 20% of a company’s subscribed and paid up
capital. There is no specified period for achieving
the minimum general reserve requirement.
Pemegang saham telah menyetujui tambahan
pencadangan, masing-masing sebesar Rp10 Juta
dan Rp1 juta (Rupiah penuh) dari saldo laba
sebagai
saldo
laba
telah
ditentukan
penggunaannya pada rapat umum pemegang
saham tahunan yang diadakan pada tanggal
27 Juni 2014 dan 14 Juni 2013. Undang-Undang
Perseroan Terbatas No. 40 untuk tahun 2007
mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk
membentuk
cadangan
umum,
sekurangkurangnya 20% dari jumlah modal perusahaan
yang ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada
periode tertentu yang harus dicapai untuk
memenuhi ketentuan cadangan umum minimum.
16. TRANSAKSI-TRANSAKSI
BERELASI
DENGAN
PIHAK
16. RELATED PARTY TRANSACTIONS
Sebagai anggota Bata Shoe Organization (BSO),
Perusahaan telah membuat perjanjian dengan
Global Footwear Service Pte. Ltd., Singapura,
untuk menyediakan bantuan teknik dan konsultasi
kepada Perusahaan. Berdasarkan perjanjian
tersebut, Perusahaan mempunyai kewajiban
untuk membayar imbalan neto sebesar 1,5% dari
hasil penjualan neto, sesudah dipotong dengan
pajak penghasilan yang berlaku. Di tahun 2014,
beban imbalan jasa teknik dan konsultasi adalah
sebesar Rp17.842.467 (2013: Rp16.871.670)
(lihat Catatan 20). Persentase beban imbalan jasa
teknik dan konsultasi dengan total beban usaha
ditahun 2014 adalah 5,14% (2013: 5,67%).
As a member of the Bata Shoe Organization
(BSO), the Company has entered into
an agreement under which Global Footwear
Service Pte. Ltd., Singapore, provides technical
and advisory service fees to the Company. Based
on the agreement, the Company has an obligation
to pay a net fee of 1.5% of net sales, after
deduction of applicable withholding taxes. In
2014, the technical and advisory service fees
expense amounted to Rp17,842,467 (2013:
Rp16,871,670) (see Note 20). Percentage of the
technical and advisory service fees expense to
the total operating expenses in 2014 was 5.14%
(2013: 5.67%).
Pada rapat umum pemegang saham luar biasa
yang diadakan pada tanggal 28 Mei 2008,
pemegang saham telah menyetujui rencana
Perusahaan untuk menandatangani Trademark
License Agreement (“Perjanjian”) dengan Bata
Brands S.a.r.l. untuk periode sepuluh tahun dari
1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember
2017. Perjanjian mengharuskan pembayaran
imbalan jasa sebesar 0,5% sampai dengan 2%
dari hasil penjualan neto (31 Desember 2014: 2%
(2013: 2%)), sesudah dipotong dengan pajak
penghasilan yang berlaku.
At an extraordinary meeting of shareholders held
on May 28, 2008, the shareholders approved
the Company’s proposal to enter into a Trademark
License Agreement (“the Agreement”) with Bata
Brands S.a.r.l. for a ten year period from
January 1, 2008 through December 31, 2017.
The Agreement requires payment of a fee of 0.5%
to 2% of net sales (December 31, 2014: 2%
(2013: 2%)), after deduction of applicable
withholding taxes.
50
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
16. TRANSAKSI-TRANSAKSI
BERELASI (lanjutan)
DENGAN
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
PIHAK
16. RELATED
(continued)
PARTY
TRANSACTIONS
Ditahun 2014, beban imbalan lisensi merek
dagang adalah sebesar Rp22.151.045 (2013:
Rp19.783.551) (lihat Catatan 20). Persentase
beban imbalan lisensi merek dagang dengan total
beban usaha di tahun 2014 adalah 6,38% (2013:
6,64%).
In 2014, the trademark license fees expense
amounted
to
Rp22,151,045
(2013:
Rp19,783,551) (see Note 20). Percentage of
trademark license fees expense to the total
operating expenses in 2014 was 6.38% (2013:
6.64%).
Piutang usaha - pihak-pihak berelasi:
Accounts receivable - related parties:
Dalam mata
uang asing
(nilai penuh)/
Foreign
currencies
(full amount)
Pihak-pihak berelasi lainnya/Other related parties:
Bata Marketing Sdn. Bhd.
Empresas Comersiales S.A. (Bata Peru)
Futura Footwear Ltd. (Bata South Africa)
Bata Shoe of Thailand Public Co. Ltd.
Lainnya (masing-masing dibawah Rp1 milyar Rupiah penuh)/others (each below Rp1 billion full Rupiah amount)
2014
Dalam mata
uang asing
(nilai penuh)/
Foreign
currencies
(full amount)
Ekuivalen
Rupiah/
Rupiah
equivalent
2013
USD363.853
USD235.347
USD128.467
USD91.217
4.511.004
2.917.796
1.592.715
1.130.897
USD129.791
USD487.100
USD20.160
1.578.463
5.923.915
245.178
USD117.533
1.457.164
USD28.571
347.469
11.609.576
31 Desember 2014
2.948.698
31 - 60 hari/
31 - 60 days
61 - 90 hari/
61 - 90 days
6.463.928
1.828.788
31 - 60 hari/
31 - 60 days
61 - 90 hari/
61 - 90 days
4.088.654
953.914
Lebih dari
90 hari/
Over 90 days
1.513.742
2014
Persentase antara jumlah aset
untuk pihak-pihak berelasi
dengan total aset
Lebih dari
90 hari/
Over 90 days
1.243.036
31 Desember 2013
0 - 30 hari/
0 - 30 days
8.095.025
The aging analysis of accounts receivable related parties follows:
Analisa piutang usaha - pihak-pihak berelasi
menurut umur piutang adalah sebagai berikut:
0 - 30 hari/
0 - 30 days
Ekuivalen
Rupiah/
Rupiah
equivalent
663.841
December 31, 2014
Jumlah/
Total
11.609.576
December 31, 2013
Jumlah/
Total
8.095.025
2013
1,50%
1,19%
Percentage of assets involving
related parties to total assets
No accounts receivable - related parties were
written off in 2014 (2013: RpNil). Management
believes that all receivables are collectible and
the allowance for impairment of accounts
receivable - related parties is not considered
necessary.
Tidak ada piutang usaha - pihak-pihak berelasi
yang dihapuskan selama tahun 2014 (2013:
RpNihil). Manajemen berkeyakinan bahwa semua
piutang dapat tertagih dan cadangan penurunan
nilai atas piutang usaha - pihak-pihak berelasi
tidak diperlukan.
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
16. TRANSAKSI-TRANSAKSI
BERELASI (lanjutan)
DENGAN
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
PIHAK
16. RELATED
(continued)
PARTY
TRANSACTIONS
Trade payables - related parties:
Utang usaha - pihak-pihak berelasi:
Dalam mata
uang asing
(nilai penuh)/
Foreign
currencies
(full amount)
Pihak-pihak berelasi lainnya/Other related parties:
Bata Shoe (Singapore) Pte. Ltd.
Global Footwear Service Pte. Ltd.
Bata Brands S.a.r.l.
Lainnya (masing-masing dibawah Rp1 milyar Rupiah penuh)/others (each below Rp1 billion full Rupiah amount)
2014
Ekuivalen
Rupiah/
Rupiah
equivalent
USD4.006.354
USD363.912
USD134.664
Dalam mata
uang asing
(nilai penuh)/
Foreign
currencies
(full amount)
49.670.275
10.726.128
4.511.735
USD3.584.253
USD131.511
1.669.545
USD9.819
2013
Ekuivalen
Rupiah/
Rupiah
equivalent
43.590.249
1.212.649
1.599.384
119.419
__________
66.577.683
Analisa utang usaha - pihak-pihak berelasi
menurut umur utang adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade payables - related
parties follows:
31 Desember 2014
0 - 30 hari/
0 - 30 days
8.062.695
31 - 60 hari/
31 - 60 days
61 - 90 hari/
61 - 90 days
27.600.573
17.489.387
31 - 60 hari/
31 - 60 days
61 - 90 hari/
61 - 90 days
8.522.877
Persentase antara jumlah liabilitas
untuk pihak-pihak berelasi
dengan total liabilitas
66.577.683
December 31, 2013
Lebih dari
90 hari/
Over 90 days
Jumlah/
Total
-
46.521.701
2013
19,2%
16,4%
Percentage of liabilities involving
related parties to total liabilities
Sales - related parties:
Penjualan - pihak-pihak berelasi:
Pihak-pihak berelasi lainnya/Other related parties:
Bata Marketing Sdn. Bhd.
Empresas Comersiales S.A. (Bata Peru)
Bata Shoe of Thailand Public Co. Ltd.
Zambia Bata Shoes Co. Ltd.
Futura Footwear Ltd. (Bata South Africa)
Bata Shoe Co. (Kenya) Ltd.
Bata Shoe (Singapore) Pte.Ltd
Bata Chile S.A.
Lainnya (masing-masing dibawah Rp1 milyar Rupiah penuh)/others (each below Rp1 billion full Rupiah amount)
Jumlah/
Total
7.997.611
20.509.437
2014
December 31, 2014
Lebih dari
90 hari/
Over 90 days
22.916.804
31 Desember 2013
0 - 30 hari/
0 - 30 days
46.521.701
Dalam mata
uang asing
(nilai penuh)/
Foreign
currencies
(full amount)
2014
Ekuivalen
Rupiah/
Rupiah
equivalent
Dalam mata
uang asing
(nilai penuh)/
Foreign
currencies
(full amount)
2013
Ekuivalen
Rupiah/
Rupiah
equivalent
USD1.348.294
USD907.700
USD350.966
USD312.632
USD189.946
USD178.481
USD82.751
USD36.418
16.188.588
10.887.853
4.159.072
3.722.503
2.285.106
2.117.641
972.464
426.227
USD1.223.018
USD1.035.315
USD450.110
USD211.998
USD145.520
USD282.352
USD361.111
USD169.367
12.907.022
11.395.629
4.535.185
2.185.230
1.591.567
2.759.335
3.567.649
1.898.368
USD19.921
246.980
USD119.361
1.269.268
___________
41.006.434
52
_____________
42.109.253
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
16. TRANSAKSI-TRANSAKSI
BERELASI (lanjutan)
DENGAN
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
PIHAK
16. RELATED
(continued)
Dalam mata
uang asing
(nilai penuh)/
Foreign
currencies
(full amount)
2014
Pihak-pihak berelasi lainnya/Other related parties:
Bata Shoe (Singapore) Pte. Ltd.
USD21.074.395
Bata Industrial Europe
USD850.171
Lainnya (masing-masing dibawah Rp1 milyar Rupiah penuh)/others (each below Rp1 billion full Rupiah amount)
USD271.835
Ekuivalen
Rupiah/
Rupiah
equivalent
Dalam mata
uang asing
(nilai penuh)/
Foreign
currencies
(full amount)
248.584.138
10.075.647
USD15.032.808
USD743.743
3.193.108
USD82.178
___________
261.852.893
2014
Entitas induk/Parent
company
Entitas dibawah kendali
entitas induk
terakhir/Entity under
common control of
ultimate parent
No.
2013
Ekuivalen
Rupiah/
Rupiah
equivalent
153.674.406
7.998.494
810.983
_____________
162.483.883
2013
4,06%
4,66%
Percentage of sales with related
parties to total sales of goods
47,47%
28,77%
Percentage of purchases with related
parties to total purchases of goods
The nature of relationships and significant
transactions with related parties are as follows:
Sifat dari hubungan dan transaksi-transaksi yang
signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah
sebagai berikut:
Sifat relasi/
Nature of related parties
TRANSACTIONS
Purchases - related parties:
Pembelian - pihak-pihak berelasi:
Persentase antara penjualan dengan
pihak-pihak berelasi
dengan total penjualan barang
Persentase antara pembelian dengan
pihak-pihak berelasi
dengan total pembelian barang
PARTY
Pihak berelasi/Related parties
Transaksi/Transactions
1.
Bafin (Nederland) B.V.
Pemegang saham/Shareholder.
1.
Bata Shoe (Singapore) Pte. Ltd.
2.
Bata Marketing Sdn. Bhd.
3.
Empresas Comersiales S.A. (Bata
Peru)
Compania Manufacturera Manisol
S.A. (Bata Columbia)
Bata Shoe of Thailand Public Co.
Ltd.
Penjualan barang jadi, pembelian
bahan baku dan barang
jadi/Sales of finished goods,
purchase of raw materials and
finished goods.
Penjualan dan pembelian barang
jadi/Sales and purchase of
finished goods.
Penjualan barang jadi/Sales of
finished goods.
Penjualan barang jadi/Sales of
finished goods.
Penjualan dan pembelian barang
jadi/Sales and purchase of
finished goods.
Penjualan barang jadi/Sales of
finished goods.
Penjualan barang jadi/Sales of
finished goods.
Imbalan lisensi IT/IT license fees.
Penjualan barang jadi/Sales of
finished goods.
Pembelian barang jadi/Purchase of
finished good.
4.
5.
6.
Bata Shoe Co. (Kenya) Ltd.
7.
8.
9.
Futura Footwear Ltd. (Bata South
Africa)
Euro Footwear Holding SARL
Zambia Bata Shoes Co. Ltd.
10.
Bata Industrial Europe
53
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
16. TRANSAKSI-TRANSAKSI
BERELASI (lanjutan)
DENGAN
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
PIHAK
16. RELATED
(continued)
Entitas dibawah kendali
entitas
induk
terakhir/Entity
under
common
control
of
ultimate parent
No.
TRANSACTIONS
The nature of relationships and significant
transactions with related parties are as follows:
(continued)
Sifat dari hubungan dan transaksi-transaksi yang
signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah
sebagai berikut: (lanjutan)
Sifat relasi/
Nature of related parties
PARTY
Pihak berelasi/Related parties
Transaksi/Transactions
11.
Bata Shoe Co. of Ceylon Ltd.
Penjualan barang jadi/Sales of
finished goods.
12.
Bata France Distribution S.A.S.
13.
Bata India Ltd.
14
Global Footwear Service Pte. Ltd.
15.
Bata Brands S.a.r.l.
16.
Bata Chile S.A.
17.
Bata Shoe Co. (Bangladesh) Ltd.
18.
Manufactura Boliviana S.A.
Penjualan barang jadi/Sales of
finished goods.
Penjualan barang jadi dan
pembayaran kembali/Sales of
finished goods and
reimbursement.
Imbalan jasa teknik dan konsultasi
/Technical and advisory service
fees.
Imbalan lisensi merek
dagang/Trademark license fees.
Penjualan barang jadi/Sales of
finished goods.
Pembelian barang jadi/Purchase of
finished goods.
Penjualan barang jadi dan
pembayaran kembali/Sales of
finished goods and
reimbursement.
17. MODAL SAHAM
17. SHARE CAPITAL
Jumlah lembar saham
yang ditempatkan
dan disetor penuh/
Number of
shares issued
and fully paid
Persentase
kepemilikan/
Percentage of
ownership
Pemegang saham/
Shareholders
2014
Bafin (Nederland) B.V.
BP2S Singapore
Masyarakat umum dan badan
usaha (dibawah 5%)/
General public and corporate
bodies (below 5%)
_
2013
2014
Jumlah modal yang
ditempatkan dan
disetor penuh/
Amount of
issued and fully
paid share capital
2013
2014
2013
81,9
81,8
1.065.269.300
1.064.111.900
10.652.693
10.641.119
5,2
5,2
67.685.600
67.585.500
676.856
675.855
12,9
13,0
167.045.100
168.302.600
1.670.451
1.683.026
100,0
1.300.000.000
1.300.000.000
100,0
______
_______
___
_
_________
_
13.000.000
_
13.000.000
____________
Tidak ada saham yang dimiliki oleh komisaris dan
direksi perusahaan pada tanggal pelaporan.
There was no shares owned by the Company’s
commisioners and directors at the reporting date.
Pengelolaan modal
Capital management
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan
adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio
modal yang sehat untuk mendukung usaha dan
memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital
management is to ensure that it maintains healthy
capital ratios in order to support its business and
maximize shareholder value.
54
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
17. SHARE CAPITAL (continued)
Pengelolaan modal (lanjutan)
Capital management (continued)
Selain itu, Perusahaan dipersyaratkan oleh
Undang-Undang Perseroan Terbatas efektif
tanggal
16 Agustus
2007
untuk
mengkontribusikan sampai dengan 20% dari
modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke
dalam dana cadangan yang tidak boleh
didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal
tersebut telah dipertimbangkan oleh Perusahaan
dengan pembentukan cadangan umum (lihat
Catatan 15).
In addition, the Company is also required by
the Corporate Law effective August 16, 2007 to
contribute to and maintain a non-distributable
reserve fund until the said reserve reaches 20% of
the issued and fully paid share capital. This
externally imposed capital requirements has been
considered by the Company through the provision
of general reserve (see Note 15).
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan
melakukan penyesuaian terhadap perubahan
kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan
menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan
dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada
pemegang saham, menerbitkan saham baru atau
mengusahakan pendanaan melalui pinjaman.
Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan
maupun proses pada tanggal 31 Desember 2014.
The Company manages its capital structure and
makes adjustments to it, in light of changes in
economic conditions. To maintain or adjust the
capital structure, the Company may adjust the
dividend payment to shareholders, issue new
shares or raise debt financing. No changes were
made in the objectives, policies or processes as of
December 31, 2014.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan
struktur
permodalan
yang
sehat
untuk
mengamankan akses terhadap pendanaan pada
biaya yang wajar.
The Company’s policy is to maintain a healthy
capital structure in order to secure access to
finance at a reasonable cost.
18. PENJUALAN NETO
18. NET SALES
2014
Jumlah/Amount
Domestik
Ekspor
2013
%
Jumlah/Amount
966.251.159
42.476.356
95,8
4,2
857.993.063
44.466.146
95,1
4,9
1.008.727.515
100,0
902.459.209
100,0
2014
Jumlah/Amount
Domestic
Export
The composition of sales to related parties and
third parties follows:
Komposisi penjualan kepada pihak-pihak berelasi
dan pihak ketiga adalah:
Pihak-pihak berelasi
Pihak ketiga
%
2013
%
Jumlah/Amount
42.109.253
%
41.006.434
967.721.081
4.1
95.9
860.349.956
95,3
4,7
1.008.727.515
100,0
902.459.209
100,0
Related parties
Third parties
There were no sales to a single customer
representing more than 10% of sales for the year
ended December 31, 2014.
Tidak ada penjualan ke pelanggan secara
individual yang melebihi 10% dari jumlah
penjualan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014.
55
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
19. BEBAN POKOK PENJUALAN
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
19. COST OF SALES
2014
2013
Bahan baku yang digunakan:
Persediaan awal, 1 Januari
Pembelian selama tahun berjalan
17.916.561
154.300.832
17.724.659
130.676.805
Tersedia untuk digunakan
Dikurangi: persediaan akhir, 31 Desember
172.217.393
(23.825.309)
148.401.464
(17.916.561)
Bahan baku yang digunakan
148.392.084
130.484.903
20.072.658
19.815.121
16.800.991
17.411.084
188.279.863
164.696.978
Tenaga kerja
Overheads
Total beban produksi
Ditambah: barang dalam proses
produksi awal, 1 Januari
Dikurangi: barang dalam proses produksi
akhir, 31 Desember
8.490.559
8.972.940
196.770.422
173.669.918
(5.248.152)
191.522.270
165.179.359
Ditambah: barang jadi awal, 1 Januari
Pembelian selama tahun berjalan
254.998.598
397.261.756
195.156.476
434.109.611
Barang jadi tersedia untuk dijual
Dikurangi: barang jadi akhir,
31 Desember
843.782.624
794.445.446
(285.554.695)
(254.998.598)
558.227.929
539.446.848
2014
153.674.406
Pos, telepon dan komunikasi
Perbaikan dan pemeliharaan
Pajak bumi dan bangunan
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp500 juta - Rupiah penuh)
Total production costs
Add: beginning work in process,
January 1
Less: ending work in process,
December 31
Cost of goods manufactured
Add: beginning finished goods,
January 1
Purchases during the year
Finished goods available for sale
Less: ending finished goods,
December 31
Cost of sales
Bata Shoe (Singapore) Pte. Ltd.
(2014: 25%; 2013: 17%)
20. OPERATING EXPENSES
2014
Beban penjualan dan pemasaran
Sewa toko
Pengapalan dan pengangkutan
Penyusutan (lihat Catatan 8)
Gaji dan upah
Iklan
Listrik
Komisi kuasa toko
Lembur, bonus dan penghargaan
Tunjangan kesehatan, jaminan sosial
tenaga kerja dan beban
imbalan kerja
Beban bank
Direct labor
Overheads
2013
248.584.138
20. BEBAN USAHA
Raw materials consumed
Purchase from individual vendors representing
more than 10% of total sales during the year is as
follows:
Pembelian dari pemasok individual yang melebihi
10% dari jumlah penjualan selama tahun berjalan
adalah sebagai berikut:
Bata Shoe (Singapore) Pte. Ltd.
(2014: 25%; 2013: 17%)
Available for consumption
Less: ending inventory, December 31
(8.490.559)
Beban pokok produksi
Beban pokok penjualan
Raw materials consumed:
Beginning inventory, January 1
Purchases during the year
2013
104.429.193
27.153.284
26.128.547
20.047.176
12.154.279
11.988.352
11.112.349
6.325.138
83.142.463
27.332.844
15.236.813
16.985.185
10.463.805
9.668.310
10.283.611
7.060.148
5.557.685
2.368.902
5.026.219
1.974.845
1.608.759
1.095.137
872.394
1.648.809
1.819.051
919.782
5.107.438
5.199.513
235.948.633
196.761.398
56
Selling and marketing expenses
Rent - stores
Freight and packing materials
Depreciation (see Note 8)
Salaries and wages
Advertising
Electricity
Retail dealers commissions
Overtime, bonuses and awards
Health, social contributions and
employee benefits
Bank charges
Postage, telephone
and communications
Repairs and maintenance
Property tax
Others (each below Rp500 million full Rupiah amount)
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
20. BEBAN USAHA (lanjutan)
Beban umum dan administrasi
Imbalan lisensi merek
dagang (lihat Catatan 16)
Gaji dan upah
Imbalan jasa teknik
dan konsultasi (lihat Catatan 16)
Beban perjalanan
Tunjangan kesehatan, jaminan sosial
tenaga kerja dan
imbalan kerja
Imbalan jasa professional
Pos, telepon dan komunikasi
Lembur, bonus dan penghargaan
Penyusutan (lihat Catatan 8)
Premi asuransi
Alat-alat tulis dan biaya kantor
Listrik
Perbaikan dan pemeliharaan
Beban bank
Honorarium komisaris
(Pembalikan)/penambahan cadangan
penurunan nilai piutang
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp500 juta - Rupiah penuh)
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
20. OPERATING EXPENSES (continued)
22.151.045
19.560.781
19.783.551
15.754.699
17.842.467
9.172.322
16.871.670
8.539.158
7.800.004
6.870.759
7.047.109
5.149.735
4.702.769
4.283.404
3.812.734
3.250.779
1.829.981
1.758.798
744.926
700.923
454.001
3.563.125
4.740.139
3.543.812
3.160.753
743.877
1.491.988
735.422
563.202
1.187.551
(1.290.412)
2.903.201
7.323.516
4.399.723
110.968.797
100.178.715
21. RINCIAN BIAYA-BIAYA
Included in the profit before corporate income tax
expense are the following expenses:
2014
2013
86.987.760
4.357.466
76.868.918
5.498.374
22. PERIKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI
a.
Health, social contributions and
employee benefits
Professional fees
Postage, telephone and
communications
Overtime, bonuses and awards
Depreciation (see Note 8)
Insurance premiums
Stationery and other office expenses
Electricity
Repairs and maintenance
Bank charges
Commissioners’ fees
(Reversal)/addition of allowance for
impairment of accounts receivable
Others (each below Rp500 million full Rupiah amount)
21. DETAILS OF EXPENSES
Termasuk di dalam laba sebelum beban pajak
penghasilan badan adalah biaya-biaya sebagai
berikut:
Biaya personalia:
Gaji dan upah
Biaya pensiun
General and administration
expenses
Trademark license fees
(see Note 16)
Salaries and wages
Technical and advisory
service fees (see Note 16)
Travel
Employee costs:
Salaries and wages
Retirement plan costs
22. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
a.
Pengeluaran untuk pembelian barang modal
Capital expenditures
Commitments for future capital expenditures
at December 31, 2014 amounted to
Rp13,714,863 (2013: Rp24,928,808).
Perusahaan mempunyai komitmen untuk
membeli barang modal di masa yang akan
datang per 31 Desember 2014 sebesar
Rp13.714.863 (2013: Rp24.928.808).
57
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
22. PERIKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI
(lanjutan)
b.
22. COMMITMENTS
(continued)
b.
Komitmen sewa
AND
CONTINGENCIES
Rental commitments
As at December 31, 2014 rental
commitments under non-cancelable leases
are:
Pada tanggal 31 Desember 2014, komitmen
sewa yang tidak dapat dibatalkan adalah
sebagai berikut:
Rp
2015
2016
2017
2018
Setelah 2018
66.166.965
38.464.938
17.733.057
10.567.097
1.128.233
2015
2016
2017
2018
After 2018
134.060.290
c.
Fasilitas letter of credit (LC) yang digunakan
pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar
USD386.842 (2013: USD313.935) dan export
bills yang digunakan sebesar USDNihil (2013:
USDNihil).
c.
Letter of credit (LC) facilities used as of
December 31, 2014 amount to USD386,842
(2013: USD313,935) and export bills utilized
amount to USDNil (2013: USDNil).
23. ASET DAN LIABILITAS DALAM VALUTA ASING
23. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN
FOREIGN CURRENCIES
Perusahaan memiliki asset dan liabilitas dalam
mata uang asing yang tercatat sebagai bagian dari
laporan posisi keuangan. Aset dan liabilitas dalam
mata uang asing pada tanggal-tanggal tersebut
disajikan dengan kurs yang berlaku pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
sebagai berikut:
The Company has assets and liabilities in foreign
currencies that recorded as part of statement of
financial position. The following foreign currency denominated assets and liabilities are presented
using exchange rates as of December 31, 2014
and 2013:
31 Desember 2014 (dinyatakan dengan nilai penuh dalam mata uang asing)/
December 31, 2014 (foreign currencies in full amount)
USD
Aset:
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak-pihak
berelasi
Aset lancar lainnya
EUR
MYR
25.983
1.525
128
936.417
41.361
-
-
Assets:
Cash and cash equivalents
Accounts receivable related parties
Other current assets
Liabilitas:
Utang usaha - pihak-pihak
berelasi
Utang usaha - pihak ketiga
Beban akrual
(4.504.930)
(56.013)
(73.075)
-
-
Liabilities:
Trade payables related parties
Trade payables - third parties
Accrued liabilities
(Liabilitas)/aset neto
(3.630.257)
1.525
128
Net (liabilities)/assets
58
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
23. ASET DAN LIABILITAS DALAM VALUTA ASING
(lanjutan)
23. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN
FOREIGN CURRENCIES (continued)
Aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada
tanggal-tanggal tersebut disajikan dengan kurs
yang berlaku pada tanggal-tanggal 31 Desember
2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The following foreign currency - denominated
assets and liabilities are presented using
exchange rates as of December 31, 2014 and
2013: (continued)
31 Desember 2014 (ekuivalen mata uang asing dalam ribuan Rupiah)/
December 31, 2014 (equivalent of foreign currencies in thousands of Rupiah)
Rp
Aset:
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak-pihak
berelasi
Aset lancar lainnya
Liabilitas:
Utang usaha - pihak-pihak
berelasi
Utang usaha - pihak ketiga
Beban akrual
(Liabilitas)/aset neto
Rp
Rp
322.134
22.981
454
11.609.576
512.785
-
-
Assets:
Cash and cash equivalents
Accounts receivable related parties
Other current assets
(55.851.555)
(691.876)
(905.978)
-
-
Liabilities:
Trade payables related parties
Trade payables - third parties
Accrued liabilities
45.004.914
22.981
454
Net (liabilities)/assets
31 Desember 2013 (dinyatakan dengan nilai penuh dalam mata uang asing)/
December 31, 2013 (foreign currencies in full amount)
USD
Aset:
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak-pihak
berelasi
Aset lancar lainnya
EUR
MYR
14.341
425
128
665.622
31.461
-
-
Assets:
Cash and cash equivalents
Accounts receivable related parties
Other current assets
Liabilitas:
Utang usaha - pihak-pihak
berelasi
Beban akrual
(3.725.583)
(155.545)
-
-
Liabilities:
Trade payables related parties
Accrued liabilities
(Liabilitas)/aset neto
(3.169.704)
425
128
Net (liabilities)/assets
59
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
23. ASET DAN LIABILITAS DALAM VALUTA ASING
(lanjutan)
23. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN
FOREIGN CURRENCIES (continued)
Aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada
tanggal-tanggal tersebut disajikan dengan kurs
yang berlaku pada tanggal-tanggal 31 Desember
2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The following foreign currency - denominated
assets and liabilities are presented using
exchange rates as of December 31, 2014 and
2013: (continued)
31 Desember 2013 (ekuivalen mata uang asing dalam ribuan Rupiah)/
December 31, 2013 (equivalent of foreign currencies in thousands of Rupiah)
Rp
Aset:
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak-pihak
berelasi
Aset lancar lainnya
Rp
Rp
174.413
7.120
475
8.095.025
382.621
-
-
Assets:
Cash and cash equivalents
Accounts receivable related parties
Other current assets
Liabilitas:
Utang usaha - pihak-pihak
berelasi
Beban akrual
(45.309.052)
(1.891.674)
-
-
Liabilities:
Trade payables related parties
Accrued liabilities
(Liabilitas)/aset neto
(38.548.667)
7.120
475
Net (liabilities)/assets
24. INFORMASI SEGMEN USAHA
24. SEGMENT INFORMATION
The Company operates in one business segment
- the footwear manufacturing industry. Sales are
principally to customers in Indonesia. Sales to
areas outside Indonesia for the year ended
December 31, 2014 were 4% (2013: 5%) of total
sales; 97% (2013: 95%) of such export sales
represent sales to related parties companies.
Perusahaan bergerak dalam satu segmen usaha
- industri sepatu. Bagian terbesar dari penjualan
adalah untuk pelanggan di Indonesia. Untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2014,
penjualan untuk pelanggan di luar Indonesia
mencapai 4% (2013: 5%) dari keseluruhan
penjualan; 97% (2013: 95%) diantaranya
mencerminkan penjualan kepada perusahaan
pihak-pihak berelasi.
25. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN
MANAJEMEN
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE
AND POLICIES
Instrumen keuangan pokok Perusahaan terdiri
dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang
pegawai, piutang lain-lain, uang jaminan sewa,
pinjaman jangka pendek, utang usaha, beban
akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan
uang jaminan dari penyalur.
The Company’s principal financial instruments
comprise of cash and cash equivalents, accounts
receivable,
due
from
employees,
other
receivables, refundable deposits, short-term
loans, trade payables, accrued liabilities, shortterm employee benefits and guarantee deposits
from distributors.
Perusahaan terpengaruh terhadap risiko pasar,
risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi
Perusahaan mengawasi manajemen risiko atas
risiko-risiko tersebut.
The Company is exposed to market risk, credit
risk and liquidity risk. The Company’s Board of
Directors oversees the risk management of these
risks.
60
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
25. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE
AND POLICIES (continued)
Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan
pengelolaan
risiko-risiko
sebagaimana
dirangkum dibawah ini:
The Board of Directors reviews and agrees
policies for managing each of these risks which
are summarized below:
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas
masa depan suatu instrumen keuangan akan
berfluktuasi karena perubahan harga pasar.
Harga pasar mengandung risiko nilai tukar mata
uang asing. Instrumen keuangan yang terutama
terpengaruh oleh risiko pasar termasuk kas dan
setara kas, piutang usaha, aset lancar lainnya,
utang usaha dan beban akrual.
Market risk is the risk that the fair value of future
cash flows of a financial instrument will fluctuate
because of changes in market prices. Market
prices comprise foreign currency risk. Financial
instruments primarily affected by market risk
include cash and cash equivalents, accounts
receivable, other current asset, trade payables
and accrued liabilities.
Risiko mata uang asing
Foreign currency risk
Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar
arus kas di masa depan suatu instrumen
keuangan yang berfluktuasi karena perubahan
kurs pertukaran mata uang asing. Pendapatan
valuta asing dari kegiatan ekspor merupakan
lindung nilai yang efektif terhadap biaya-biaya
Perusahaan
dalam
mata
uang
asing.
Perusahaan akan membeli valuta asing secara
tunai (spot) untuk melakukan pembayaran atas
sisa biaya-biaya dalam mata uang asing yang
tidak terlindung nilai.
Foreign currency risk is the risk that the fair value
of future cash flows of a financial instrument will
fluctuate because of changes in foreign
exchanges rates. Foreign exchange earnings from
exports provide an effective hedge for the major
portion of the Company’s foreign currency
expenditures. The remaining balance of foreign
currency expenditures is settled utilizing spot
purchases of foreign currency.
Eksposur Perusahaan terhadap hasil fluktuasi
nilai tukar terutama dari kas dan setara kas,
piutang usaha, aset lancar lainnya, utang usaha
dan beban akrual dalam nominal Dolar Amerika
Serikat.
The Company’s exposure to exchange rate
fluctuations results primarily from its US Dollar
denominated cash and cash equivalents,
accounts receivable, other current assets, trade
payables and accrued liabilities.
Jika Rupiah terdepresiasi lebih lanjut dari nilai
tukar yang berlaku pada 31 Desember 2014,
kewajiban Perusahaan atas utang usaha dan
beban akrual dalam Rupiah akan meningkat.
Namun, kenaikan kewajiban tersebut akan saling
hapus dengan peningkatan nilai mata uang asing
atas kas dan setara kas, piutang usaha, dan aset
lancar lainnya.
To the extent the Indonesian Rupiah depreciates
further from the exchange rates in effect at
December 31, 2014, the Company’s obligations
under trade payables and accrued liabilities will
increase in Indonesian Rupiah terms. However,
the increases in these obligations will be offsetted
in part by the increases in the values of foreign
currency denominated cash and cash equivalents,
accounts receivable, and other current assets.
Berdasarkan simulasi yang rasional dengan
menggunakan kurs tanggal 26 Maret 2015, untuk
Dolar AS, sebagai mata uang asing yang
signifikan, dengan seluruh variabel-variabel lain
tidak berubah, maka laba sebelum beban pajak
penghasilan badan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 akan lebih
rendah sebesar Rp2.043.834, terutama sebagai
akibat dari kerugian selisih kurs atas penjabaran
kas dan setara kas, piutang usaha, aset lancar
lainnya, utang usaha, dan beban akrual.
Based on a sensible simulation using the foreign
currency on March 26, 2015, for US Dollar, as the
significant foreign currency, with all other
variables held constant, income before corporate
income tax expense for the year ended
December 31, 2014 would have been lower
amounted to Rp2,043,834, mainly as a result of
foreign exchange losses on the translation of cash
and cash equivalents, trade receivables, other
current assets, trade payables, and accrued
espenses.
61
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
25. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE
AND POLICIES (continued)
Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan
pengelolaan
risiko-risiko
sebagaimana
dirangkum dibawah ini: (lanjutan)
The Board of Directors reviews and agrees
policies for managing each of these risks which
are summarized below: (continued)
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana lawan
transaksi tidak akan memenuhi kewajibannya
berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak
pelanggan,
yang
menyebabkan
kerugian
keuangan. Perusahaan hanya terkena risiko
kredit dari kegiatan operasi yang berhubungan
dengan penjualan. Risiko kredit pelanggan
dikelola oleh Direksi sesuai dengan kebijakan
Perusahaan, prosedur dan pengendalian yang
telah ditetapkan yang berkaitan dengan
manajemen risiko kredit pelanggan. Posisi
piutang pelanggan dipantau secara teratur.
Credit risk is the risk that the counterparty will not
meet its obligation under a financial instrument or
customer contract, leading to a financial loss.
The Company is only exposed to credit risk from
its operating activities related to sales. Customer
credit risk is managed by the Board of Directors
subject to the Company’s established policies,
procedures and controls relating to customer
credit risk management. Outstanding customer
receivables are monitored on a regular basis.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti
mempertahankan kas dan setara kas yang
memadai untuk mendukung kegiatan bisnis
secara tepat waktu. Perusahaan menjaga
keseimbangan
antara
kesinambungan
penagihan piutang serta melalui fleksibilitas
penggunaan pinjaman bank untuk mengelola
risiko likuiditas.
Prudent liquidity risk management implies
maintaining sufficient cash and cash equivalents
to support business activities on a timely basis.
The Company maintains a balance between
continuity of accounts receivable collections and
flexibility through the use of bank loans in order to
manage liquidity risk.
Tabel dibawah menunjukkan analisis jatuh tempo
liabilitas keuangan Perusahaan dalam rentang
waktu
yang
menunjukkan
jatuh
tempo
kontraktual untuk semua liabilitas keuangan
dimana jatuh tempo kontraktual sangat penting
untuk pemahaman terhadap arus kas.
The following table analyze the Company’s
financial liabilities into relevant maturity groupings
based on their contractual maturities for all
financial liabilities for which the contractual
maturities are essential for an understanding of
the timing of the cash flows.
2014
Jumlah tercatat/
Carrying value
Pinjaman jangka
pendek
Utang usaha
Beban akrual
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek
Uang jaminan dari
penyalur
Arus kas
kontraktual/
Contractual
cash flows
Kurang dari
1 tahun/
Not later
than 1 year
Antara
1 dan 2 tahun/
Between
1 and 2 years
Lebih dari
2 tahun/
More than
2 years
49.500.000
205.469.606
6.125.916
49.500.000
205.469.606
6.125.916
49.500.000
205.469.606
6.125.916
-
6.255.889
6.255.889
6.255.889
-
-
42.099.694
42.099.694
42.099.694
-
Short-term loans
Trade payables
Accrued liabilities
Short-term employee
benefits
Guarantee deposits
- from distributors
309.451.105
309.451.105
309.451.105
-
-
62
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
26. INSTRUMEN KEUANGAN
PT SEPATU BATA Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
26. FINANCIAL INSTRUMENTS
The table below is a comparison by class of
the carrying amounts and fair value of
the Company’s financial instruments that are
carried in the financial statements.
Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas
nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen
keuangan Perusahaan yang tercatat dalam
laporan keuangan.
Nilai buku/
Carrying value
Aset keuangan
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak ketiga
Piutang usaha - pihak-pihak berelasi
Piutang pegawai
Piutang lain-lain
Uang jaminan sewa
Liabilitas keuangan
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha - pihak ketiga
Utang usaha - pihak-pihak berelasi
Beban akrual
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Uang jaminan dari penyalur
2014
Nilai wajar/
Fair value
4.035.526
22.014.249
11.609.576
1.285.770
5.801.521
13.759.430
4.035.526
22.014.249
11.609.576
1.285.770
5.801.521
13.759.430
58.506.072
58.506.072
49.500.000
138.891.923
66.577.683
6.125.916
6.255.889
42.099.694
49.500.000
138.891.923
66.577.683
6.125.916
6.255.889
42.099.694
309.451.105
309.451.105
Financial assets
Cash and cash equivalents
Accounts receivable - third parties
Accounts receivable - related parties
Due from employees
Other receivables
Refundable deposits
Financial liabilities
Short-term loans
Trade payables - third parties
Trade payables - related parties
Accrued liabilities
Short-term employee benefits liabilities
Guarantee deposits from distributors
Berikut metode dan asumsi yang digunakan
untuk estimasi nilai wajar:
The following methods and assumptions are used
to estimate fair value:
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha,
piutang pegawai, piutang lain-lain, pinjaman
jangka pendek, utang usaha, beban akrual, dan
liabilitas imbalan kerja jangka pendek mendekati
nilai tercatat karena jangka waktu tempo yang
pendek atas instrumen keuangan tersebut.
Fair value of cash and cash equivalents, accounts
receivable,
due
from
employees,
other
receivables, short-term loans, trade payables,
accrued liabilities, and short-term employee
benefits approximate their carrying amounts
largerly due to the short-term maturities of these
instruments.
Aset keuangan disajikan sebagai aset tidak
lancar lain-lain terdiri dari uang jaminan sewa
dan liabilitas keuangan disajikan sebagai
liabilitas jangka pendek terdiri dari uang jaminan
dari distributor, dinyatakan sebesar nilai
tercatatnya karena nilai wajarnya tidak dapat
diukur secara andal.
The financial asset presented as other noncurrent assets comprises of refundable deposits
and the financial liabilities presented as current
liabilities comprises of guarantee deposits from
distributors, are carried at their carrying amounts
as their value can not be reliably measured.
63
2014
Laporan Tahunan
Annual Report
Kantor Pusat/Head Office
PT. Sepatu Bata Tbk
Jalan RA Kartini 28, CIlandak Barat 12430
Jakarta, Indonesia
Pabrik/Factory
Jl. Raya Cibening Km. 8,
Desa Cibening, Kec. Bungursari,
Purwakarta 41181
Telepon. (0264) 203 870
Fax. (0264) 203 860
Download