Uploaded by Sastriani Molionta

Drainase Vertikal

advertisement
KELOMPOK 3
DRAINASE VERTIKAL
1.
2.
3.
4.
5.
ISMAIL SOMBENG
RIZKI KASIATI
AFIFA HUSNUN
MILNA SAHARA
Andri mboila
18051012
18051014
18051011
18051021
18051013
Daftar isi
Judul………………………………………………………………………………………………………………..……………………………… 1
Kata pengantar………………………………………………………………………………………………..…………………….……….. 2
Daftar isi………………………………………………………………………………………………………………………………………….. 3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH……………………………………………………………………………………………..… 1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………..………………………….…… 2
C. TUJUAN MASALAH……………………………………………………………………………………………………….………..3
BAB 2 PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
SEJARAH PERKEMBANGAN VERTIKAL DRAIN………………………………………………………………………… 1
PRINSIP VERTIKAL DRAIN………………………………………………………………………………….…………………… 2
JENIS VERTIKAL DRAIN……………………………………………………………………………………...…………………… 3
PENGGUNAAN VERTIKAL DRAIN……………………………………………………………………………………………. 4
PEMASANGAN PREVABRICATED VERTIKAL DRAIN…………………………………………….……............... 5
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Drainase adalah salah satu bangunan pelengkap pada ruas jalan dalam
memenuhi salah satu persyaratan teknis prasarana teknis jalan.saluran
drainase berfungsi untuk mengalirkan air yang dapat mengganggu
pengguna jalan ,sehingga badan jalan tetap kering.
BAB 2 PEMBAHASAN
A. SEJARAH Perkembangan Vertikal Drain
Pada tahun 1925, Daniel E. Moran memperkenalkan pemakaian drainase dari
kolom-kolom pasir untuk stabilitas tanah pada kedalaman yang besar dan selanjutnya
keberhasilan drainase tipe ini dipakai disebelah barat benua Amerika (Amerika Serikat)
dan pada tahun 1944 disebelah timur negara tersebut. Tipe drainase selanjutnya
dikenal dengan drainase vertikal. Sejak tahun itu, pemanfaatan drainase vertikal yang
dikenal dengan metode vertikal drain berkembang demikian pesat, umumnya dalam
pekerjaan-pekerjaan konstruksi timbunan untuk jalan raya, tanggul, tanah hasil
reklamasi pantai. Pada tahun 1936, diperkenalkan sistem vertikal drain dengan bahan
sintesis oleh Kjellman di Swedia. Setelah dites di beberapa tempat pada tahun 1937
dengan bahan calboard wick mendapat sambutan yang hangat dari para ilmuwan.
Sejak saat itu pengembangan vertikal drain dilanjutkan menggunakan berbagai macam
bahan. Ini dilakukan para ilmuan agar dapat mempercepat waktu penurunan
konsolidasi yang lama. Pengembangan yang terbaru bagi vertikal drain adalah vertikal
drain sintesis. Dengan memenuhi persyaratan untuk kelayakan vertikal drain dan
bahkan vertikal drain sintesis dapat mempercepat waktu penurunan konsolidasi lebih
cepat dari bahan-bahan terdahulunya sehingga menjadi pilihan utama saat mengatasi
masalah konsolidasi.
1.
B . Prinsip Vertikal Drain
Laju konsolidasi yang rendah pada lempung jenuh dengan permeabilitas rendah, dapat
dinaikkan dengan menggunakan drainasi vertikal (vertical drain) yang memperpendek
lintasan pengaliran dalam lempung. Kemudian konsolidasi terutama diperhitungkan
akibat pengaliran horisontal radial, yang menyebabkan disipasi kelebihan tekanan air
pori yang lebih cepat, pengaliran vertikal kecil pengaruhnya. Dalam teori, besar
penurunan konsolidasi akhir adalah sama, hanya laju penurunannya yang terpengaruh.
Karena tujuannya adalah untuk mengurangi panjang lintasan pengaliran, maka jarak
antara drainasi merupakan hal yang terpenting. Drainasi tersebut biasanya diberi jarak
dengan pola bujur sangkar atau segitiga. Jarak antara drainasi tersebut harus lebih
kecil daripada tebal lapisan lempung dan tidak ada gunanya menggunakan drainasi
vertikal dalam lapisan lempung yang relatif tipis. Untuk mendapatkan desain yang baik,
koefisien konsolidasi horisontal dan vertikal (Ch dan Cv) yang akurat sangat penting
untuk diketahui. Biasanya rasio Ch /Cv terletak antara 1 dan 2, semakin tinggi rasio ini,
pemasangan drainasi semakin bermanfaat. Nilai koefisien untuk lempung di dekat
drainasi kemungkinan menjadi berkurang akibat proses peremasan (remoulding)
selama pemasangan (terutama bila di-gunakan paksi), pengaruh tersebut dinamakan
pelumasan (smear). Efek pelumasan ini dapat diperhitungkan dengan mengasumsikan
suatu nilai Ch yang sudah direduksi atau dengan menggunakan diameter drainasi yang
diperkecil. Masalah lainnya adalah diameter drainasi pasir yang besar cenderung
menyerupai tiang-tiang yang lemah, yang mengurangi kenaikan tegangan vertikal
dalam lempung sampai tingkat yang tidak diketahui dan meng¬hasilkan nilai tekanan air
pori berlebihan yang lebih rendah dan begitu pula halnya dengan penurunan
konsolidasi. Efek ini minimal bila menggunakan drainasi cetakan karena fleksibilitasnya.
Pengalaman menunjukkan bahwa drainasi vertikal tidak baik untuk tanah yang memiliki
rasio kompresi sekunder yang tinggi, seperti lempung yang sangat plastis dan gambut,
karena laju konsolidasi sekunder tidak dapat dikontrol oleh vertikal drain.
C. Jenis Vertikal Drain
Pada prinsipnya drainase ini dapat dikatakan menjamin aliran air tanpa hambatan atau
dapat dikatakan kecil ke arah vertikal yaitu ke arah lapisan porus yang berada di atas
muka tanah atau bahkan dua lapisan porus di atas dan di bawah lapisan lunak (berada
dalam tanah) dan juga tidak menimbulkan masalah pada bidang kontak antara tanah
dan drain. Tipe vertikal drain bergantung pada material yang digunakan dan dibagi
menjadi dua bagian besar, yaitu:
a.Vertikal drain konvensional.
b.Vertikal drain sintesis.
a. Vertikal Drain Konvensional
Tipe ini klasik yang sudah banyak digunakan. Bahan yang digunakan adalah bahan
bergradasi atau pasir (sand drain). Umumnya terdiri dari pasir atau kerikil yang
mempunyai permeabilitas tinggi. Metode tradisional dalam membuat vertikal drain
adalah dengan membuat lubang bor pada lapisan lempung dan mengurung kembali
dengan pasir yang bergradasi sesuai diameternya sekitar 200 – 400 mm dan saluran
drainasi tersebut dibuat sedalam lebih dari 30 m. Pasir harus dapat dialiri air secara
efisien tanpa membawa partikel-partikel tanah yang halus. Drainasi cetakan juga
banyak digunakan dan biasanya Iebih murah daripada drainasi urugan untuk suatu
daerah tertentu. Salah satu jenisnya adalah drainasi prapaket (prepackage drain) yang
terdiri dari sebuah selubung filter, biasanya dibuat dari polypropy¬lene, yang diisi pasir
dengan diameter 65 mm. Jenis ini sangat fleksibel dan biasanya tidak terpengaruh oleh
adanya gerakan-gerakan tanah lateral.
b. Vertikal Drain Sintetik
Ada beberapa macam dari vertikal drain sintetik dan dapat dikategorikan dalam
beberapa kategori (Magnan, 1983) :
a. Vertikal drain sintesis dari bahan karton.
b. Vertikal drain dari bahan plastik.
c. Vertikal drain dari bahan pasir yang dibungkus dengan material sintetik.
d. Vertikal drain dari bahan serabut kelapa
Vertikal drain sintetik umunya berbentuk strip dan terdiri dari dua komponen utama yaitu
inti plastik yang dibungkus dengan material geosintesis. Inti plastik berfungsi sebagai
penyalur air dan pembungkus sebagai filter bagi partikel tanah halus. Dibanding dengan
vertikal drain dari bahan pasir (sand drain), vertikal drain sintesis mempunyai beberapa
keuntungan menurut Young (1997), diantaranya :
1.
Gangguan tanah akibat pemasangan lebih kecil.
2. Alat-alat pemasangan lebih ringan.
3. Meniadakan kontrol kualitas pasir dilapangan.
4. Kualitas vertikal drain sintesis lebih seragam.
5. Menjamin jalur drainase yang kontinyu.
6. Kontaminasi partikel halus jauh lebih kecil.
7. Menahan deformasi yag besar tanpa menghilangkan fungsinya.
D .Penggunaan Vertikal Drain
Vertikal drain dapat dipergunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya di bawah
embankment jalan raya, jalan kereta api atau landas pacu pesawat serta di bawah
pondasi tanki minyak yang berdiri di atas tanah lunak , pada konstruksi-konstruksi
tersebut. Vertikal drain terutama digunakan untuk mempercepat proses konsolidasi
sehingga pada waktu konstruksi yang sebenarnya didirikan, tidak akan dialami
penurunan atau beda penurunan yang berlebihan yang dapat menyebabkan gangguan
operasi sarana-sarana tersebut atau bahkan merusak strukturnya. menunjukkan
aplikasi di oprit jembatan, bila oprit jembatan masih dapat mengalami penurunan pada
waktu operasi maka akan timbul beda elevasi antara oprit jembatan dengan
jembatannya yang biasanya tidak turun (sangat kecil) karena berdiri di atas pondasi
dalam. Bila dalam pelebaran suatu jalan, elevasi jalan baru harus dibuat sama dengan
jalan lama, sedangkan penggalian tanah disamping jalan lama dapat menimbulkan
gangguan stabilitas, maka vertikal drain merupakan solusi yang tepat. Bila diperlukan
suatu embankment yang tinggi dan dihadapi masalah stabilitas, vertikal drain dapat
dipakai untuk mempercepat keluarnya tegangan air pori dan meningkatkan tegangan
efektif tanah sehingga kestabilan tanah pondasi embankment tersebut menjadi lebih
baik . Pada proyek reklamasi vertikal drain digunakan untuk mempercepat proses
penurunan dan meningkatkan stabilitas sehingga proses pengurukan dapat berjalan
dengan balk dan cepat.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Kegunaan dengan adanya saluran drainase ini antara lain :
Untuk mengurangi kelebihan air, sebagai pengendali air, menurunkan permukaan air
tanah,mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan – bangunan.
Download