LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY DAN COST Welas Asih (17133100077) PENGERTIAN INVESTASI SAHAM Pada dasarnya ada dua metode perlakuan atas investasi ini, yaitu a. Metode Harga Metode Ekuitas (Equity Method) b. Perolehan (Cost Method) Perbedaan dari kedua metode ini secara garis besar adalah perlakuan terhadap laba perusahaan/entitas yang dibeli sahamnya (perusahaan asosiasi). Metode Ekuitas (Equity Method) Akuntansi metode ekuitas berdasarkan PSAK No. 4 pada dasarnya adalah akuntansi akrual untuk investasi ekuitas yang memungkinkan perusahaan investor menggunakan pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan investi. Berdasarkan metode ekuitas, investasi dicatat pada biaya perolehan dan disesuaikan dengan keuntungan, kerugian dan deviden. Pemilihan Metode Akuntansi Terhadap Investasi Jangka Panjang: • Pemilikan saham dalam jumlah kecil, yaitu dibawah 20% disarankan untuk menggunakan metode harga perolehan. • Pemilikan saham dalam jumlah yang cukup besar, sehingga dapat mempengaruhi secara berarti (materiality), yaitu pemilikam 20% - 50%, disarankan untuk menggunakan metode ekuitas. • Pemilikan saham secara mayoritas, sehingga dapat mengendalikan perusahaan anak, yaitu pemilikan lebih dari 50% dapat menggunakan kedua metode tersebut, akan tetapi disarankan menggunakan metode ekuitas. Dalam pemilikan di atas 50% ini, perusahaan induk diharuskan menyusun laporan keuangan konsolidasi. Penerapan Metode Ekuitas • Laba perusahaan anak Investasi saham perusahaan anak xxx Laba-rugi (% kepemilikan x laba perusahaan anak) • Rugi perusahaan anak Laba-rugi xxx Investasi saham perusahaan anak (% kepemilikan x rugi perusahaan anak) • Dividen perusahaan anak Piutang dividen/kas xxx Investasi saham perusahaan anak (% kepemilikan x dividen perusahaan anak) xxx xxx xxx Contoh metode ekuitas satu perusahaan anak dalam beberapa periode: berikut adalah neraca PT. A dan PT. B per 31 desember 2017 (sesaat setelah penguasaan 75% saham beredar PT. Bleh PT. A), 2018 dan 2019 (dalam ribuan): Transaksi yang berhubungan dengan investasi saham adalah sebagai berikut: 1. Tanggal 05/12/2018 PT.B mengumumkan dividen kas Rp. 30.000. 2. Tanggal 20/12/2018 PT.B membayar dividen kas. 3. Tanggal 31/12/2018 PT.B melaporkan laba tahun 2002 Rp. 50.000. 4. Tanggal 31/12/2019 PT.B melaporkan rugi tahun 2003 Rp. 10.000. Selisih Lebih antara HP-NB diakui sebagai goodwill (amortisasi 20 tahun). Selisih HP-NB 2017: HP NB 75% x (250-90) Goodwill 2018: HP Rp. 140.000 Rp. 120.000 Rp. 20.000 Rp. 155.000 NB 75% x (280-100) Rp. 135.000 Goodwill Rp. 20.000 Amortisasi Goodwill = 1 Th x Rp. 20.000/20 thn) = Rp. 1.000 NB Goodwill = Rp. 20.000 – Rp. 1.000 = Rp. 19.000 2018: HP Rp. 147.500 NB 75% x (260-90) Rp. 127.500 Goodwill Rp. 20.000 Amortisasi Goodwill = 2 Th x Rp. 20.000/20 thn) = Rp. 2.000 NB Goodwill = Rp. 20.000 – Rp. 2.000 = Rp. 18.000 Jurnal: 05/12/2018 Piutang Dividen Rp. 22.500 Investasi Saham PT. B Rp. 22.500 (75% x dividen PT. B Rp. 30.000) 20/12/2018 Kas Rp. 22.500 Piutang dividen (75% x dividen PT. B Rp. 30.000) Rp. 22.500 31/12/2018 Investasi Saham PT. B Laba Rugi (75% x laba PT. B Rp. 50.000) Rp. 37.500 31/12/2019 Laba rugi Investasi Saham PT. B (75% x rugi PT. B Rp. 10.000) Rp. 7.500 Rp. 37.500 Rp. 7.500 Perubahan Investasi Saham Pada PT. B Investasi per 31/12/2017 Dividen Laba Rp. 144.000 (Rp. 22.500) Rp. 37.500 Rp. 15.000 Investasi per 31/12/2018 Rugi Investasi per 31/12/2019 Rp. 155.000 Rp. 7.500 Rp. 147.500 PT. A DAN PERUSAHAAN ANAK PT. B WORKSHEET KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2017 PT. A DAN PERUSAHAAN ANAK PT. B NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2017 PT. A DAN PERUSAHAAN ANAK PT. B WORKSHEET KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2018 PT. A DAN PERUSAHAAN ANAK PT. B NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2018 PT. A DAN PERUSAHAAN ANAK PT. B WORKSHEET KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2019 PT. A dan Perusahaan Anak PT. B Neraca Konsolidasi 31 Desember 2019 Dua perusahaan anak dalam satu periode: pada tahun 2016 PT. A membeli secara tunai saham beredar dua perusahaan sbb: tanggal 30/06/2016 membeli 2.250 saham PT. B rp. 267.500 tanggal 30/09/2016 membeli 3.200 saham PT. C rp. 328.000 neraca PT. A, pt. B dan PT. C per 31 desember 2017 adalah sebagai berikut : Dalam piutang wesel PT.C dan utang wesel PT.B tersebut termasuk Rp. 30.000 utang piutang antara PT.B dan PT.C. Dalam piutang sewa PT.A dan utang wesel PT.C tersebut termasuk Rp. 10.000 utang piutang antara PT.A dan PT.C. Perlakuan Selisih HP-NB: 1. Selisih HP-NB saham PT.B Rp. 10.000 untuk penyesuaian peralatan (UE 5 tahun) sisanya diakui sebagai goodwill (UE 10 tahun). 2. Selisih HP-NB saham PT.C untuk penyesuaian nilai gedung (UE 5 tahun) Kepemilikan oleh PT.A Saham PT.B Jumlah lembar saham = Rp. 300.000/ Rp. 100 = 3.000 lembar Prosentase kepemilikan = 2.250/3.000 lembar = 75% Saham PT.C Jumlah lembar saham = Rp. 400.000/ Rp. 100 = 4.000 lembar Prosentase kepemilikan = 3.200/4.000 lembar = 80% Selisih HP-NB saham PT.B Saat perolehan HP NB Rp. 267.500 MS = 75% x Rp. 300.000 LYD 2015 = 75% x Rp. 60.000 Rp. 225.000 Rp. 45.000 Rugi 2016 = 75% x 6/12 x (Rp. 60.000) (Rp. 22.500) Rp. 247.500 Selisih lebih Rp. 20.000 Kenaikan peralatan Rp. 10.000 Goodwill Rp. 10.000 Per 31/12/2017 HP Rp. 215.000 NB MS = 75% x Rp. 300.000 LYD 2017 = 75% x (Rp. 40.000) Rp. 225.000 (Rp. 30.000) Rp. 195.000 Selisih lebih Rp. 20.000 Kenaikan peralatan Rp. 10.000 Goodwill Rp. 10.000 Selisih HP-NB saham PT.C Saat perolehan HP NB Rp. 328.000 MS = 80% x Rp. 400.000 LYD 2015 = 80% x (Rp. 40.000) Laba 2016 = 80% x 9/12 x Rp. 100.000 Rp. 225.000 (Rp. 32.000) Rp. 60.000 Rp. 348.000 Penurunan nilai gedung (Rp. 20.000) Lanjutan… Per 31/12/2001 HP NB Rp. 380.000 MS LYD 2017 = 80% x Rp. 400.000 Rp. 320.000 = 80% x Rp. 100.000 Rp. 80.000 Rp. 400.000 Penurunan nilai gedung (Rp. 20.000) Jurnal 30/06/2016 Investasi saham PT. B Kas 30/09/2016 Rp 267.500 Investasi saham PT. C Kas 20/12/2016 Rp 267.500 Rp 328.000 Rp 328.000 Piutang Dividen Rp. 40.000 Investasi saham PT. C Rp 40.000 31/12/2016 Rp 22.500 Laba Rugi Investasi saham PT. B Investasi saham PT. C Laba Rugi Rp 22.500 Rp 20.000 Rp 20.000 Lanjutan…. 10/01/2017 Kas Rp 40.000 Piutang Dividen 20/12/2017 31/12/2017 Piutang Dividen Rp 40.000 Investasi saham PT. C Laba Rugi Rp 30.000 Investasi saham PT. B Investasi saham PT. B Rp 112.000 Laba Rugi Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 30.000 Rp 112.000 Perubahan Investasi PT.B, PT.C dan LYD PT.A PT. A dan Perusahaan Anak PT. B dan PT.C Neraca Konsolidasi 31 Desember 2017 METODE BIAYA (COST METHOD) Metode biaya (cost method) adalah metode pencatatan investasi yang pada awal perolehan investasi, investor mencatat investasi sebesar biayanya (historical cost accounting), dividen maupun distribusi laba dicatat sebagai penghasilan, namun apabila dividen yang diterima melebihi bagian investor atas laba investee dipandang sebagai pemulihan investasi dan dicatat sebagai pengurang investasi sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13 tentang Akuntansi untuk Investasi. Pemilihan Metode Akuntansi Terhadap Investasi Jangka Panjang: • Pemilikan saham dalam jumlah kecil, yaitu dibawah 20% disarankan untuk menggunakan metode harga perolehan. • Pemilikan saham dalam jumlah yang cukup besar, sehingga dapat mempengaruhi secara berarti (materiality), yaitu pemilikam 20% - 50%, disarankan untuk menggunakan metode ekuitas. • Pemilikan saham secara mayoritas, sehingga dapat mengendalikan perusahaan anak, yaitu pemilikan lebih dari 50% dapat menggunakan kedua metode tersebut, akan tetapi disarankan menggunakan metode ekuitas. Dalam pemilikan di atas 50% ini, perusahaan induk diharuskan menyusun laporan keuangan konsolidasi. Ciri-ciri Metode Harga Perolehan Laba atau Rugi diperoleh perusahaan anak tidak dilakukan penjurnalan. Eliminasi saldo modal, agio, LYD perusahaan anak ditentukan dengan bertitik tolak pada posisineraca. Hak minoritas ditentukan dengan bertitik tolak pada posisi akhir setelah transaksi di kertaskinsolidasi. KONDISI PENCATATAN DALAM METODE HARGA PEROLEHAN Perusahaan induk mengakui adanya pendapatan hanya terhadap deviden atas saham yangdibagikan perusahaan anak. Laba atau Rugi timbul jika sebagian atau seluruh saham yang dimiliki dijual. Rekening investasi saham jumlahnya tetap. Ada kenaikan atau penurunan LYD induk. PROSEDUR AKUNTANSI UNTUK METODE HARGA POKOK Perusahaan induk dan perusahaan anak adalah dua perusahaan yang berbeda, oleh karena itu deviden yang diterima atas modal saham perlu ditetapkan sebagai pendapatan. Walaupun kaitan yang ada antara perusahaan induk dan perusahaan anak dapat menggambarkansuatu kesatuan ekonomis, Jika yang digunakan adalah metode harga pokok, maka perkiraan perusahaan induk untuk investasi. Angka yang dilaporkan untuk saham perusahaan anak dalam perkiraan investasi adalah sebesarharga perolehannya semula, Pengumuman deviden oleh perusahaan anak dicatat dalam buku perusahaan induk dengan mendebet perkiraan piutang deviden dan mengkredit perkiraan pendapatan deviden. Pencatatan Dengan Metode Harga Perolehanpada Saat Pembelian Investasi (Sama Dengan Metode Equity) Investasi Saham PT. Anak XXX Kas XXX Laba atau Rugi Anak Perusahaan: (Tidak Di Jurnal Atau Dicatat Oleh PT.Induk) Deviden Kas Anak Perusahaan: Piutang Deviden / Kas XXX Pendapatan Deviden XXX (Perhitungan = % pemilikan x deviden kas anak perusahaan) Apabila deviden tersebut berasal dari laba ditahan sebelum pemilikan, maka akan dicatatsebagai pengurang terhadap harga perolehan investasi: Kas XXX Investasi Saham PT. Anak XXX Contoh Kasus: Pada awal tahun 2008 PT. ABC membeli 80% saham PT. XYZ seharga Rp. 375.000.Pada saat itu modal PT. XYZ adalah : Modal Saham Rp. 300.000 Laba Ditahan Rp. 150.000 Jumlah Modal Rp. 450.000 Selama tahun 2008, PT. XYZ memperoleh laba bersih dan membagi deviden kas: Laba Bersih Usaha Rp. 175.000 Pembagian Deviden Rp. 100.000 Jawab: Jurnal Untuk Awal Tahun 2008: Investasi Saham PT. A Kas Rp. 375.000 Rp. 375.000 Jurnal Pada Tahun 2008: Ketika Memperoleh Laba Tidak ada Pencatatan Investasi Saham PT. A L/R PT. A Rp. 140.000 Rp. 140.000 *Rp. 175.000 x 80% = Rp. 140.000 Jurnal Pembagian Deviden: Kas Rp. 80.000 Pendapatan Deviden *Rp. 100.000 x 80% = Rp. 80.000 Rp.80.000 Lanjutan… Cara Untuk Mengeliminasi: Modal Saham Rp.1.000.000 LYD Rp. 200.000 Rp.1.200.000 Harga Peroleha (Untuk 80% Saham PT. A) Rp. 1.000.000 Nilai Buku (80% x Saham PT. A) 80% x 1. 200.000 Rp. (960.000) KHPDNB Goodwill Rp. 40.000 Lanjutan… Jurnal: Modal Saham PT. A Rp. 800.000 LYD PT. A Rp. 160.000 KHPDNB Investasi Saham PT. A Rp. 40.000 Rp. 1.000.000 *LYD Adalah Jumlah Kumulatif Dari Laba Sebelumnya. *Deviden Adalah Laba Yang Sudah Dibagikan Ke Pemegang Saham Bagian Dari LabaSebelumnya. TERIMAKASIH