NAMA : SITI AYU ADININGSIH NIM : E011171517 ILMU ADMINISTRASI NEGARA SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK DI INDONESIA 1. OFFICIAL ASSESMENT SYSTEM Dalam sistem official assessment, terdapat campur tangan pejabat pajak dalam penentuan pajak yang terutang bagi wajib pajak. Yaitu berupa keterlibatan pejabat pajak dalam menerbitkan ketetapan pajak yang berisikan utang pajak dan bahkan dapat memuat sanksi hukum. Pajak yang terutang dalam ketetapan pajak merupakan inisiatif dari pejabat pajak berdasarkan objek pajak yang diterima, dimiliki, atau dimanfaatkan oleh wajib pajak. Kelebihan dari sistem pemungutan pajak ini yaitu tanggung jawab pemungutan pajak terletak sepenuhnya pada pemerintah (fiskus),pelaksanaan kewajiban perpajakan sangat tergantung kepada pelaksanaan administrasi perpajakan yang dilakukan oleh aparat perpajakan. Kelemahan dari sistem pemungutan pajak dengan sistem official assesment yaitu sistem ini meletakkan wajib pajak pada posisi yang lemah dan bersifat pasif,mengikuti ketetapan atau ketentuan yang dikeluarka oleh fiskus, utang pajak timbul setelah terbitnya surat ketetapan pajak oleh fiskus, bisa menimbulkan kesewenangan dari aparat pajak dan korupsi. Wajib pajak kurang diikutsertakan dalam memikul beban negara untuk kelangsungan pembangunan nasional. Wajib pajak kurang mendapat pembinaan dan bimbingan terhadap kewajiban perpajakan. 2. SELF ASSESMENT SYSTEM Berdasarkan sistem self assessment, wajib pajak memiliki hak yang tidak boleh diintervensi oleh pejabat pajak. Pejabat pajak hanya bersifat pasif dan wajib pajak bersifat aktif. Keaktifan wajib pajak adalah untuk menghitung, memperhitungkan, melaporkan, dan menyetor jumlah pajak yang terutang. Pejabat pajak tidak terlibat dalam penentuan jumlah pajak yang terutang sebagai beban yang dipikul oleh wajib pajak, melainkan hanya mengarahkan cara (memberikan bimbingan) bagaimana wajib pajak memenuhi kewajiban dan menjalankan hak berdasarkan peraturan perundangundangan perpajakan agar tidak terjadi pelanggaran hukum. Kelebihan dari sistem self assesment yaitu wajib pajak dipercaya fiskus untuk menghitung,memperhitungkan,membayar,dan melaporkan sendiri pajak terutangnya, wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada wajib pajak, wajib pajak bersifat aktif,pemerintah dapat menghemat waktu,tenaga,dan biaya sehingga dapat dialihkan untuk aktivitas perpajakan atau pemerintahan lainnya,dan wajib pajak akan terdorong untuk memahami dengan baik sistem perpajakan yang berlaku. Apabila wajib pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakannya maka wajib pajak akan mendapatkan konsekuensi yang berat (denda bunga,kenaikan jumlah pajak terutang dan sandera pajak/gijzeling serta yang lebih berat yaitu pidana pajak), dan diharapkan dengan adanya sanksi tersebut wajib pajak akan memenuhi kewajiban-kewajiban perpajakannya. Kelemahan dari sistem ini yaitu sistem ini juga dapat memberikan biaya tambahan kepada wajib pajak karena WP lebih banyak mengorbankan waktu,usaha,dan biaya seperti untuk membayar jasa konsultan pajak,WP dihadapkan keterbatasan informasi mengenai perubahan perpu perpajakan yang berlaku,dan dalam pelaksanaannya sulit berjalan sesuai dengan yang diharapkan bahkan bisa disalah gunakan contohnya banyak WP yang sengaja tidak patuh dan kesadaran WP rendah terhadap kewajibannya sehingga membuat WP enggan membayar pajak. 3. HOLDING ASSESMENT SYSTEM Sistem Holding memberi kepercayaan kepada pihak ketiga untuk melakukan pemungutan pajak atas objek pajak yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya. Pihak ketiga ditempatkan sebagai pihak yang berwenang untuk memotong atau memungut pajak tertentu dan menyetor serta melaporkan kepada pejabat pajak. Pejabat pajak hanya berwenang melakukan kontrol atau pengawasan terhadap pelaksanaan pemotongan atau pemungutan pajak sampai kepada pelaporan pajak yang telah ditentukan. Pemotong atau pemungut pajak tidak boleh melakukan pelanggaran hokum dalam melakukan pemotongan atau pemungutan pajak, termasuk dalam melakukan pelaporan pajak yang dipotong atau dipungut kepada pejabat pajak. Kelebihan dari Holding assessment system ini adalah wajib pajak yang bersangkutan tidak perlu lagi repot-repot menghitung dan menyetorkan pajaknya karena pekerjaan tersebut sudah dijalankan oleh pihak ketiga. Namun kekurangan dari sistem pajak ini adalah uang pajak yang telah dipungut oleh pihak ketiga memiliki resiko tidak disetorkan. Pihak ketiga tersebut bisa saja menggunakan uang pajak yang dipungutnya untuk hal lain. Adapun sistem pemungutan pajak yang baik digunakan di Indonesia menurut pendapat saya secara pribadi ialah pemungutan pajak dengan Self assessment system. Hal tersebut dikarenakan dengan menggunakan sistem ini memberikan Keaktifan wajib pajak yaitu untuk menghitung, memperhitungkan, melaporkan, dan menyetor jumlah pajak yang terutang. Dalam mencegah terjadinya beberapa kecurangan pihak WP Sistem Self Assesment memberikan konsekuensi yang berat bagi Wajib Pajak yang tidak memenuhi kewajiban-kewajiban perpajakan yang dibebankan kepadanya. Secara otomatis, sanksi yang dijatuhkan akan lebih berat, yakni berupa denda bunga, ataupun kenaikan jumlah pajak yang terutang. Dalam beberapa hal, bahkan hukuman yang dikenakan akan sangat berat, seperti halnya sandera pajak(gijzeling) ataupun pidana pajak. Oleh karena itu, sistem Self Assessment mewajibkan wajib pajak untuk lebih mendalami peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku agar Wajib Pajak dapat melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik. Di lain pihak, sistem ini mempunyai beberapa keunggulan yaitu dapat meningkatkan produktifitas dan murah. Pemerintah tidak lagi dibebankan kewajiban administrasi menghitung jumlah pajak terutang Wajib Pajak dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak untuk memberitahukan (sekaligus memerintahkan pembayaran) jumlah tersebut kepada Wajib Pajak, sehingga waktu, tenaga dan biaya sehubungan dengan hal tersebut dapat dihemat atau dialihkan untuk melakukan aktivitas parpajakan atau pemerintahan lainnya. Selain itu sistem Self Assessment akan mendorong Wajib Pajak untuk memahami dengan baik atas sistem perpajakan yang berlaku terhadapnya. Sumber http://cah-kangdulbasid.blogspot.com/2012/01/sistem-pemungutan-pajak-untuk.html https://sobatpajak.com/sistem-pemungutan-pajak-yang-berlaku-di-indonesia-yang-wajib-andatahu