Uploaded by Della Fadilah

PERCOBAAN 7 - SITI ROHMAH FADILAH 191251956

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
PERCOBAAN 7
SINTETIS METIL SALISILAT
DI SUSUN OLEH :
SITI ROHMAH FADILAH
(191251956)
\
PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
AKADEMI FARMASI JEMBER
Jl. Pangandaran No. 42 Antirogo-Jember
2019/2020

ALAT
1. Labu distilasi
2. Corong
3. Erlenmeyer
4. Beaker glass
5. Gelas ukur
6. Corong pisah
7. Kondensor
8. Mantel pemanas
9. Kertas PH

BAHAN
1. Asam salisilat (C7H6O3)
2. Metanol (CH2OH)
3. Asam sulfat 93% (H2SO4)
4. Chlorometana (CH3Cl)
5. Natrium bikarbonat (NaHCO3)
6. Aquadest

CARA KERJA
1. Masukkan batu pengaduk ke dalam labu didih
2. Masukkan asam salisilat sebanyak 27,6 gram ke dalam labu didih menggunakan corong
3. Lalu tambahkan methanol sebanyak 30 ml kedalam labu didih sambil membersihkan sisa
serbuk asam salisilat yang menempel pada
4. Tambahkan 10 ml asam sulfat 93% ke dalam labu didih sedikit demi sedikit
5. Refulks campuran sampel selama 1 jam 30 menit pada mantel pemanas
6. Setelah proses refluks selesai, matikan mesin dan turunkan mantel pemanas
7. Dinginkan terlebih dahulu campuran sampel sampai suhu ruang
8. Kemudian destilasi sampel untuk membuang kelebihan methanol pada reaksi tadi.
9. Sambil menunggu destilasi selesai, siapkan larutan natrium bikarbonat
10. Setelah methanol berhenti keluar, dinginkan campuran sampel, msukkan kedalam
beakerglass
11. Lakukan proses netralisasi dengan menambahkan larutan natrium bikarbonat sedikit demi
sedikit kedalam beakerglass yang berisi campuran sampel sambil diaduk
12. Cek apakah PH campuran larutan sudah netral dengan menggunakan kertas PH
13. Masukkan campuran larutan tersebut ke dalam corong pisah
14. Masukkan klorometana sebanyak 30 – 40 ml ke dalam corong pisah, lalu kocok dan
tunggu sampai terbentuk 2 fase
15. Pisahkan dua fase tersebut, pindahkan fase bawah (klorometana + produk) ke dalam labu
didih dan distilasi sampai suhu 222°C
16. Ganti labu didih pada suhu 210°C untuk menampung larutan metil salisilat
17. Setelah proses destilasi selesai, pindahkan metil salisilat kedalam botol dan timbang
18. Hasil metil salisilat yang didapatkan adalah 2,52 gram
PEMBAHASAN
Pada percobaan pembuatan sistesis metil salisilat ini, didasarkan pada reaksi esterifikasi
antara asam salisilat dan methanol dengan asam sulfat pekat sebagai katalisator. Prinsip dari
esterifikasi adalah suatu reaksi antara asam karboksilat dengan alcohol. Reaksi esterifikasi tersebut
bersifat reversible, sehingga untuk memperoleh hasil metil salisilat yang tinggi kesetimbangannya
harus digeser kearah metil salisilat dengan menggunakan methanol secara berlebih. Methanol
berlebih ini digunakan sebagai pereaksi sekaligus sebagai pelarut dalam reaksi ini. reaksi sintesis
metil salisilat dapat dilihat sebagai berikut.
O
O
C
C
OH
+ CH3-OH
OH
Asam Salisilat
O-CH3 + H2O
OH
+ metanol
metil salisilat + Air
Metil salisilat diperoleh dari reaksi antara asam salisilat dan metanol dengan bantuan
katalis asam sulfat. Melalui pemanasan pada refluks, metil salisilat akan bereaksi terlebih
dahulu dengan katalis sehingga gugus karboksilatnya terprotonasi. Kemudian metil salisilat
terprotonasi diadisi dengan metanol dan terjadi transfer proton ke gugus karbonil. Pada keadaan
ini larutan yang terbentuk masih terlihat satu fasa (homogen) dan berwarna ungu muda. Setelah
dilakukan ekstraksi dengan penambahan natrium bikarbonat, maka natrium bikarbonat tersebut
akan mengikat ion hidrogen dari katalis sehingga terjadi deprotonasi dan eliminasi air (natrium
karbonat menarik air) yang dibuktikan dengan terbentuknya dua lapis fasa. Lapisan atas adalah fasa
air yang mengandung natrium bikarbonat dan katalis. Lapisan bawah adalah fasa organik yang
merupakan metil salisilat. Metil salisilat berada pada lapisan bawah karena memiliki massa jenis
yang lebih besar dibandingkan massa jenis air, ρmetil
salisilat
= 1,44 gram/cm3, ρair = 1,00 gram/
cm3[8]. Dan menetralkan kelebihan asam ataupun sisa asam setelah reaksi berlangsung.
mekanisme reaksi pembentukan metil salisilat dapat dilihat sebagai berikut.
Tujuan dilakukan destilasi kelebihan metanol terbih dahulu daripada metil salisilat setelah
proses refluks karena metil salisitat mempunyai titik didih tinggi, apabila yang didistilasi adalah metil
salisilat maka methanol juga akan turut terbawa karena titik didih metanol 64,6oC. Berarti dalam hal
ini kita melakukan pekerjaan sia-sia. Oleh karena itu, yang didistilasi adalah kelebihan methanol
sehingga methanol berada pada Erlenmeyer dan metil salisilat beserta H2SO4 pekat masih berada
dalam labu didih.
Tujuan ditambahkannya klorometana dalam proses sintesis metil salisilat ini adalah untuk
mengikat metil salisilat dan mempermudah proses pemisahan antara metil salisilat dengan pereaksi
atau campuran lainnya. Sehingga dapat dengan mudah mendapatkan metil salisilat.
Hasil yang didapatkan pada praktikum ini yaitu 25,2 gram metil salisilat
KESIMPULAN
Dari percobaan sintesis metil salisilat yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
 Metil salisilat dapat diperoleh dari sintesis asam salisilat dengan methanol dengan
bantuan H2SO4 pekat berdasarkan prinsip reaksi esterifikasi.
 Volume metil salisilat yang didapat adalah 2,8 mL
Download