Uploaded by veranuraini9470

energi ^^

advertisement
Keringat dan metabolisme. Yuk, cari tahu apa hubungannya !
Assalamu’alaikuam aemuanya, pada artikel ini penulis akan membahas mengenai keringat dan
metabolisme. Ada yang penasaran ? Yuk, cari tahu ! Berbicara mengenai keringat, saya yakin
semua pembaca pernah berkeringat. Apakah kalian tahu, apa penyebab dari keringat ? Ternyata
keringat dapat disebabkan karena adanya beberapa faktor loh .. ada faktor yang berasal dari
dalam tubuh, dan ada juga faktor yang berasal dari pengaruh situasi sekitar.
Contoh dari faktor yang berada dalam diri kita yaitu, gerakan dan aktivitas fisik/olahraga,
perasaan emosional/stres berlebihan, efek samping dari obat/operasi, memakan makanan yang
panas dan pedas, perubahan hormon (menopause, menstruasi, pubertas, dan kehamilan), dan
usaha tubuh untuk melawan infeksi penyakit. Contoh dari faktor yang berasal dari pengaruh
situasi sekitar yaitu, keadaan lingkungan yang panas/berubahnya suhu.
Perlu kalian ketahui, keringat merupakan sisa hasil dari metabolisme yang berupa zat cair dan
sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sekarang mari kita telaah bagaimana proses
terbentuknya keringat. Pada proses pembentukan keringat, tubuh menerima rangsangan berupa
panas yang diterima oleh saraf tubuh. Ketika saraf menerima rangsang berupa panas, maka
secara otomatis tubuh akan merangsang panas tersebut agar suhu tubuh kembali normal.
Dengan keringat inilah, tubuh bisa menurunkan panas.
Lalu bagaimana tahapan proses tersebut sehingga bisa menghasilkan keringat ? Jadi, setelah
saraf menerima rangsang berupa panas, rangsang akan diteruskan oleh saraf sensori ke otak
bagian hipotalamus. Hipotalamus yaitu bagian otak yang menjadi pusat integrasi pertama untuk
memelihara kestabilan energi dan suhu pada tubuh. Setelah menerima rangsang, hipotalamus
akan memicu pembuatan enzim bradikinin untuk memperlebar pembuluh darah di kulit. Ini
mengakibatkan ada banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pada pangkal
kelenjar keringat berhubungan langsung dengan pembuluh darah, maka kelenjar keringat akan
langsung menyerap air, garam, dan urea. Setelah itu, kelenjar keringat akan mengeluarkan air,
garam, dan urea tersebut ke permukaan kulit melalui saluran keringat dan pori-pori yang
merupakan ujung kelenjar keringat. Keringat yang keluar akan membawa panas dari tubuh,
sehingga panas tubuh menurun dan kembali menjadi normal.
Pernahkah kalian melihat orang di sekitar anda yang sering berkeringat ? Apa penyebabnya ?
Dan apakah dengan banyaknya keringat yang keluar, berarti banyak juga lemak yang dibakar
? Nah, sekarang mari kita kupas satu-persatu.
Orang yang sering berkeringat, berarti memiliki kondisi keringat berlebih. Penyebab dari
kondisi keringat berlebih pada setiap orang berbeda-beda. Jika terjadi pada bagian tubuh
tertentu, bisa saja disebabkan karena cuaca panas, reaksi emosional, dan gangguan neurologis
otak. Sedangkan jika terjadi pada seluruh tubuh, bisa saja disebabkan karena gangguan
metabolik seperti diabetes militus, asam urat, gangguan hormon, kadar gula darah yang rendah,
menopause, gangguan tiroid, dan gejala kanker. Selain itu bisa juga karena ketergantungan
alkohol dan obat-obatan terlarang, serta pemakaian beberapa jenis obat seperti anti-depresan.
Lalu bagaimana dengan anggapan masyarakat bahwa orang yang memiliki kadar keringat yang
tinggi, berarti memiliki tingkat metabolisme yang tinggi juga ? Sejatinya, pada orang yang
sehat, bagaimanapun kondisi metabolisme tubuhnya, kondisi keringat akan tetap sama seperti
orang yang normal pada umumnya. Lain halnya dengan orang yang menderita penyakit
metabolik, misalnya gangguan pada glikogen. Kondisi ini dapat memicu rendahnya kadar gula
darah, kelemahan tubuh, dan nyeri otot. Hal tersebut dapat mengakibatkan keringat menjadi
berlebih, karena adanya gangguan pada sistem metabolisme yang ada di dalam tubuh penderita.
Bagaimana cara mengatasi kondisi keringat yang berlebih ? Pertama, kita harus mencari tahu
dulu apa penyebab yang mendasari kondisi tersebut. Setelah itu kita bisa menentukan
penanganan yang tepat, salah satunya bisa dilakukan sendiri dengan cara terapi dari obat oles.
Selain itu, kita juga bisa memeriksakan kondisi tersebut ke dokter, kemudian dokter akan
memberi beberapa pilihan, seperti minum obat, operasi, hingga penggunaan rangsang listrik.
Semua itu tergantung seperti apa kondisi yang dialami.
Selain permasalahan mengenai kadar keringat yang tinggi, pada saat ini juga banyak sekali
orang yang beranggapan bahwa dengan adanya keringat yang dikeluarkan oleh tubuh, berarti
secara tidak langsung lemak di dalam tubuh ikut terbakar. Dengan banyaknya keringat yang
keluar saat olahraga, kerap kali diasumsikan bahwasanya hal tersebut menjadi indikasi
pembakaran lemak sudah berada pada tahap optimal.
Tapi pada kenyataannya, keringat yang muncul di sekujur tubuh bukan menjadi pertanda
bahwa ada banyak lemak yang terbakar. Saat kita berolahraga, lemak tubuh memang terbakar,
tapi itu bukan karena banyaknya keringat yang keluar, melainkan dari seberapa banyak
latihan/gerakan fisik yang kita lakukan.
Ketika berolahraga, lemak menjadi sumber energi dalam proses metabolisme. Dan ketika
beraktivitas fisik, kondisi emosional dan metabolisme tubuh juga ikut meningkat. Sehingga
pada saat berolahraga, tubuh mengalami proses pembakaran lemak dan berkeringat pada waktu
yang sama.
Jadi, sebenarnya apa hubungan antara keringat dan metabolisme ? Mari kita selidiki lagi,
ternyata keringat dan metabolisme sangat erat hubungannya, karena ketika suhu tubuh tidak
dalam kondisi normal/dalam artian panas, maka tubuh akan berusaha untuk menyeimbangkan
suhu seperti semula dengan cara mengeluarkan panas yang berupa keringat. Panas tersebut
dihasilkan oleh aktivitas metabolik yang ada di dalam tubuh. Glikogen yang ada di dalam hati
akan diubah menjadi glukosa yang bisa digunakan dan dioksidasikan untuk menghasilkan
panas. Panas yang keluar berupa keringat yang dikeluarkan oleh kulit. Sehingga, dengan
adanya keringat pada tubuh, berarti di dalam tubuh juga terdapat aktivitas metabolisme yang
mana bertugas untuk mengendalikan kondisi tubuh. Selain itu, ketika metabolisme tubuh
meningkat, maka tubuh sedang melakukan proses pembakaran lemak yang nantinya juga akan
dikeluarkan dalam bentuk keringat.
Cukup sekian untuk penulisan artikel ini, terima kasih sudah membaca. Semoga bisa
bermanfaat bagi kalian semua, dan dapat menambah ilmu lebih dalam mengenai keringat dan
metabolisme. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan kata maupun
ketidakpahaman pembaca mengenai isi di dalam artikel ini. Salam hangat dari penulis untuk
kalian semua.
Download