Uploaded by User19688

KARYA TULIS REZA - Copy

advertisement
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI BUNGA MATAHARI
KARYA TULIS
Disusun Guna Melengkapi Tugas Akhir Semester dan Memenuhi Salah Satu
Syarat Mengikuti Ujian Madrasah dan Ujian Nasional
Disusun Oleh :
Nama
: Muhammad Riza Erlangga
Nomor Induk
: 3301
Program
: Ilmu Pengetahuan Alam
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
i
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul “Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Bunga Matahari” telah disetujui oleh
guru pembimbing dan disahkan oleh Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali
pada :
Hari
:
Tanggal
:
Disetujui Oleh :
Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2
Pembimbing
Boyolali
Drs. H. M. Fuad,M.Pd
Sony,S.Pd
NIP.196209151989031003
NIP. -
ii
MOTTO
1.
Kesulitan adalah tangga menuju kesuksesan.
2.
Yakinlah ada sesuatu yang nenantimu selepas dari banyak kesabaran yang
kamu jalani yang akan membuatmu terpana hingga kamu lupa pedihnya
rasa sakit (Imam Ali Ibnu Abi Thalib as).
3.
Ketika dalam kesulitan orang -orang meninggalkanmu itu bisa jadi karena
Allah sendirilah yang akan mengurusmu (Imam Syafi'i).
4.
Katakanlah yang benar meskipun pahit (HR.Ibnu Hibban).
iii
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini penulis persembahkan kepada :
1.
Bapak H.M.Fuad, M.Pd. selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2
Boyolali.
2.
Bapak Sony, S.Pd. selaku pembimbing yang telah mengarahkan dalam
penyusunan dan pembuatan karya tulis ini.
3.
Bapak dan Ibu yang telah membesarkan, membiayai, memberikan, doa
restu sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis.
4.
Teman-teman yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada penulis.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penyusunan karya tulis ilmiah guna melengkapi tugas
memenuhi salah satu syarat Ujian Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali dengan
judul ”PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI BUNGA MATAHARI”.
Dengan selesainya karya tulis ini, penulis dapat bimbingan dan dukungan
dari semua pihak oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak H. M. Fuad, M.Pd .selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2
Boyolali.
2.
Bapak Sony, S.Pd selaku guru pembimbing yang telah membimbing
penulis untuk menyelesaikan karya tulis.
3.
Bapak dan Ibu Guru yang telah memberikan ilmu kepada penulis.
4.
Ayah dan ibu tercinta yang telah membimbing penulis memberi Motivasi
serta arahkan dan kasih sayang juga atas perhatian dan doa restunya.
5.
Teman-teman yang ikut serta membantu penulis dalam pembuatan karya
tulis ini.
Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua orang
khususnya bagi penulis. Penulis juga menyadari akan kekurangan dan
keterbatasan dalam penulisan karya tulis ini. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifatmembangundarisemuapihak.
Simo, 29 April 2020
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HAL HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii
MOTTO .............................................................................................................. iii
PERSEMBAHAN ............................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 1
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.......................................... 3
B. Perkecambahan ...................................................................................... 3
C. Hal-hal yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan ............. 5
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 8
B. Objek Penelitian .................................................................................... 8
C. Populasi dan Sampel .............................................................................. 8
D. Variabel Penelitian ................................................................................. 8
E. Alat dan Bahan Penelitian ...................................................................... 8
F. Cara Kerja Penelitian ............................................................................. 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan .................................................................................. 10
B. Pembahasan ........................................................................................... 11
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 12
B. Saran ...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13
LAMPIRAN ........................................................................................................ 14
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktivitas kehidupan yang tidak
dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari dipengaruhi dua faktor yaitu
faktor eksternal dan faktor internal. Salah satu faktor eksternal yang dapat
memengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan adalah cahaya matahari. Cahaya
matahari sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hijau karena cahayanya dapat
menghambat pertumbuhan dan juga cahaya dapat menguraikan auksin (suatu
hormon pada tumbuhan). Hal ini dapat dilihat pada tumbuhan yang berada di
tempat gelap akan lebih cepat tinggi dan daunnya tidak terlalu hijau dari pada
tumbuhan di tempat terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut
etiolasi. Selain itu, setiap jenis tanaman memiliki sifat yang berbeda dalam hal
fotoperiodisme, yaitu lamanya penyinaran dalam satu hari yang diterima tanaman.
Perbedaan respon tumbuhan terhadap itensitas cahaya matahari juga berpengaruh
terhadap kondisi fisik tumbuhan. Oleh karena itu, penulis melakukan percobaan
mengenai pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, khususnya biji bunga matahari.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah
pengaruh
intensitas
cahaya
terhadap
pertumbuhan
dan
perkembangan biji bunga matahari?
2.
Apakah terdapat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji bunga
matahari yang diletakkan di lingkungan berbeda intensitas cahayanya?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang berjudul Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari
Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Bunga Matahari sebagai berikut.
1.
Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan
tanaman bunga matahari?
1
2.
Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji bunga
matahari yang diletakkan di lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya.
D.
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat untuk Penulis
Dengan adanya penulisan karya tulis ini, manfaat yang diperoleh
penulis di antaranya sebagai berikut.
a.
Dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi penulis tentang
pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan
perkembangan biji bunga matahari.
b.
Penulis dapat mengetahui adanya perbedaan pertumbuhan dan
perkembangan biji bunga matahari yang diletakkan di lingkungan
yang berbeda intensitas cahayanya.
2.
Manfaat untuk Masyarakat atau Pembaca
Dengan adanya penulisan karya tulis ini, manfaat yang diperoleh
masyarakat yaitu dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat
tentang pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari serta
perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari yang
diletakkan di lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya, sehingga dapat
menanam tanaman bungan matahari dengan intensitas cahaya yang tepat.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak
dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. (Buku Biologi SMA modul kelas XII)
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot
tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur.
Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon tumbuhan
akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan
akhirnya menjadi sebatang pohon.
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan
aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan
molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut
adalah sebagai berikut.
1.
Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel
anak.
2.
Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh
penyerapan air kedalam vakuola.
3.
Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai
ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses
diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.
B.
Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-
komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi
3
tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang
terdapatdidalam biji, misalnya radikula dan plumula.
1.
Tahapan Perkecambahan
Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses
tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan
enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut
dan hormone kedaerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi
(fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil.
Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut
padaakhirnya menyebabkan pecahnya testa.
Awal perkembangan didahului aktifnya enzim hidrolase (protease,
lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh
adanya air.Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein
menjadi asam amino.Asam amino digunakan untuk membuat molekul
protein baru bagi membrane seldan sitoplasma. Timbunan pati diuraikan
menjadi maltose kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah
menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang
baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosadan asam amino akan berdifusi
ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energy
melaluipemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang
berasal daritimbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah
beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama
membuka dan mulaimelakukan fotosintesis.
2.
Tipe Perkecambahan
Berdasarkan
posisi
kotiledon
dalam
proses
perkecambahan
dikenalperkecambahan hypogeal dan epigeal.
a.
Hipogeal
Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
meyebabkanplumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas
4
tanah. Kotiledon relativetetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada
kacang kapri dan jagung.
b.
Epigeal
Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya
kotiledon danplumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan
tipe ini misalnya terjadipada kacang merah dan jarak. Pengetahuan
tentang hal ini dipakai oleh para ahliagronomi untuk memperkirakan
kedalaman tanam.
C.
Faktor
yang
Memengaruhi
Pertumbuhhan
dan
Perkembangan
Tanaman
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.
1.
Faktor Internal (Dalam)
Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan adalah genetik (hereditas), enzim dan zat pengatur tumbuh
(hormon).
a.
Genetis (intraseluler)
Gen mengandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan
pada keturunannya. Gen juga berfungsi untuk mengintrol reaksi kimia
didalam sel, misalnya sintetis protein.
b.
Fisiologi (interseluler)
Proses yang terjadi merupakan proses fungsional tingkat seluler.
Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat enensial yang
dibuat pada suatu bagian tumbuhan. Hormon tumbuhan disebut
fitohormon. Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting
dalam proses perkembangan dan pertumbuhan di antaranya sebagai
berikut.
1)
Auksin, untuk membantu perpanjangan sel.
2)
Giberelin, untuk pemanjangan dan pembelahan sel.
3)
Sitokinin, untuk menggiatkan pembelahan sel.
4)
Etilen, untuk mempercepat buah menjadi matang.
5
5)
Asam traumalin, untuk merangsang pemebelahan sel di bagian
tumbuhan
6)
yang luka.
Kalin, untuk merangsang pembentukan organ tumbuhan sebagai
berikut.
2.
a)
Rizokalin, untuk pembentukan akar.
b)
Aulokalin, untuk pembentukan batang.
c)
Filokalin, untuk pembentukan daun.
d)
Antokalin, untuk pembentukan bunga.
Faktor Eksternal (Luar)
Faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
adalah faktor lingkungan, misalnya nutrisi, suhu, kelembapan, cahaya,
air,dan PH.
a.
Nutrisi
Nutrisi atau zat-zat makanan diperlukan sebagai sumber energi dan
sebagai penyusun komponen-komponen sel bagi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Nutrisi dapat dibedakan menjadi dua yaitu
unsur makro dan unsur mikro. Semua unsur tersebut harus selalu
tersedia, meskipun diperlukan hanya dalam umlah sedikit. Apabila
suatu unsur tidak dapat tercukupi, tanaman akan mengalami defisiensi.
Defisiensi suatu unsur akan menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman terganggu.
b.
Suhu
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang
baik untuk pertumbuhan adalah suhu optimum. Pertumbuhan dan
perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan
maksimum. Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau
pembungaan oleh suhu rendah.
c.
Kelembapan
Kelembapan tanah dan kelembapan udara memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan. Tanah yang lembap dan udara yang
kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan.
6
d.
Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang
nantinyadigunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan
dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat
sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini
terjadi karena cahaya dapat memacudifusi auksin kebagian yang tidak
terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di
tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi.
e.
Air
Air merupakan senyawa yang penting unttuk pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Air sebagai pelarut unsur hara dalam
tanah,dan memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan berlangsung
efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih
tinggi daripada siang hari.
f.
PH
PH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Pada kondisi PH normal, kandungan unsur-unsur yang
diperlukan sperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia. PH asam memiliki
kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Dalam menyusun karya tulis ini. Penulis menggunakan metode analisa
deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan di antaranya
sebagai berikut :
1.
Eksperimen
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.
Pengumpulan data melalui pencatatan langsung dari percobaan.
2.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik observasi
merupakan metode mengumpulkan data dengan
mengamati langsung diruangan. Proses ini berlangsung dengan pengamatan
yang meliputi : melihat, menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian.
Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum. Peneliti mengumpulkan
data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya peneliti harus
melakukan observasi yang terfokus.
B.
Objek Penelitian
Objek yang penulis gunakan dalam pembuatan karya tulis ini adalah biji dan
tanaman bunga matahari.
C.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi
: Biji bunga matahari
2.
Sampel
: 8 biji bunga matahari
D.
Variabel
Variabel yang tercakup dalam penelitian ini di antaranya sebagai berikut.
1.
Variabel Bebas
: Cahaya
2.
Variabel Terikat
: Tinggi kecambah
3.
Variabel Kontrol : Botol aqua gelas, biji bunga matahari, dan air.
E.
Alat dan Bahan
1.
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian di antaranya sebagai berikut.
8
2.
a.
Mistar (alat pengukur panjang).
b.
Gelas plastik.
c.
Pensil dan kertas.
d.
Alat pengaduk.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian di antaranya sebagai berikut.
a.
Air.
b.
Tanah dan pupuk.
c.
Biji bunga matahari.
F.
Cara Kerja Penelitian
1.
Siapkan biji bunga matahari secukupnya.
2.
Siapkan air dalam gelas aqua. Masukkan biji bunga matahari ke dalamnya.
Rendam selama satu malam, kemudian angkat dan tiriskan.
3.
Sediakan 2 buah gelas aqua yang diisi dengan tanah dan pupuk dengan
takaran yang sama.
4.
Letakkan biji bunga matahari ke dalam gelas aqua masing-masing 4 biji.
5.
Beri tanda pada gelas aqua yang akan diletakkan pada tempat terang dan
tempat gelap.
6.
Letakkan 1 gelas aqua di tempat gelap agar terhindar dari cahaya matahari
dan tutup dengan kardus atau masukkan ke lemari.
7.
Letakkan 1 gelas aqua di tempat terang agar terkena cahaya matahari dan
misalnya di dekat jendela.
8.
Siramlah biji bunga matahari bila tanah mulai kering.
9.
Amati pertumbuhan dan perkembangannya setiap hari, ukur dan catatlah hal
hal yang penting.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Dari hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari
didapat hasil sebagai berikut.
1.
Pertumbuhan
Rata-rata Tinggi Biji Bunga Matahari
Pengukuran
2.
ke
Terkena Cahaya (A)
Tidak Terkena Cahaya (B)
1
0 cm
0 cm
2
0 cm
0,67 cm
3
0,1 cm
1,37 cm
4
2,17 cm
1,95 cm
5
7,02 cm
2,12 cm
Perkembangan
Tanaman Biji Bunga Matahari
Terkena Cahaya (A)
a. Daun
Daun
berwarna
Tidak Terkena Cahaya (B)
hijau
gelap (segar).
a. Daun berwarna hijau pucat.
b. Daun
b. Memiliki permukaan rata.
keriting
terlihat
sedikit
dan
tidak
bertambah lebar
a. Batang
dekat
akar
berwarna hijau semakin
Batang
ke atas semakin putih.
a. Batang putih tulang.
b. Batang
melengkung, dan kurus.
b. Batang pendek, kokoh,
bengkok
ke
arah
datangnya matahari.
Keadaan
tanaman
2 biji hidup
1 biji hidup
10
panjang,
B.
Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari di tempat yang
terkena cahaya matahari dengan yang tidak terkena cahaya. Hal ini menunjukkan
bahwa cahaya memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari.
Apabila ditanam ditempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih
panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon,
terutama hormon auksin. Fungsi utama hormo auksin yaitu sebagai pengatur
pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari.
Pada lingkungan gelap, hormon auksin tidak terurai sehingga akan terus
memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika
ditanam di tempat yang gelap. Tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang
sehat berwarna hijau pucat, batang kurus tidak sehat, warna batang berwarna putih
tulang, dan daun pucat karena kekurangan klorofil sehingga daun berwarna
kuning (etiolasi). Ciri ciri tanaman yang mengalami etiolasi di antaranya sebagai
berikut.
1.
Tanaman pucat.
2.
Batang lemah dan kurus.
3.
Batang memanjang lebih cepat.
4.
Daun tidak berwarna hijau karena kekurangan klorofil.
Jika biji bunga matahari ditanam di tempat terang, maka kecambah biji
bunga matahari akan tumbuh lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap.
Peristiwa itu juga dipengaruhi oleh fitohormon, terutama hormon auksin. Hormon
auksin akan terurai dan rusak jika terkena sinar matahari, sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan
lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang
terlihat kokoh, daun terlihat segar berwarna hijau gelap serta memiliki cukup
klorofil untuk melakukan fotosimtesis.
11
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan penulis selama 5 hari terhadap pertumbuhan
dan perkembangan biji bunga matahari yang ditanam di lingkungan gelap
dan terang, dapat disimpulkan bahwa cahaya matahari memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman yang diletakkan di
tempat gelap lebih cepat tumbuh tinggi dibandingkan dengan tumbuhan
yang ditanam di tempat terang. Hal ini dikarenakan pada tempat yang gelap
konsentrasi auksin (hormon pertumbuhan) tinggi sehingga tanaman lebih
cepat tinggi, sementara pada tempat yang terang, cahaya akan menguraikan
hormon auksin sehingga tanaman di tempat terang akan lambat
pertumbuhannya.
Tanaman yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang)
pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar dan tebal, berwarna hijau,
batangnya tegak, dan kokoh. Hal ini di karenakan pada tumbuhan di tempat
yang terang mendapat banyak cahaya yang membantu proses pembuatan
makanan sedangkan di tempat yang gelap tidak mendapat cahaya.Tanaman
yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat
tinggi (etiolasi), daunnya tipis, berwarna pucat, dan batang melengkung
tidak kokoh.
B.
Saran
Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar
terlihat jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara
tumbuhan yang berada di tempat terang dan berada di tempat yang gelap.
12
DAFTAR PUSTAKA
-
http:// catatanzhamal.blogspot.com/
-
http://oktadwiwijaya.blogspot.com/2013/11/pengaruh-cahayamatahariterhadao.html
-
Buku Biologi SMA modul kelas XII
13
LAMPIRAN
A.
Tempat Gelap
1.
Biji bunga matahari diletakkan ke dalam gelas aqua (4 biji).
2.
Biji bunga matahari mulai tumbuh menjadi kecambah pada hari kedua.
3.
Batang mulai memanjang dan daun sudah mulai tumbuh berwarna hijau
pucat.
14
B.
Tempat Terang
1.
Biji bunga matahari diletakkan ke dalam gelas aqua (4 biji).
2.
Batang kecambah mulai tumbuh.
3.
Batang mulai memanjang dan daun sudah mulai tumbuh berwarna hijau
gelap.
15
Pertanyaan dari Pembimbing
JUDUL : PENGARUH
INTENSITAS
CAHAYA
MATAHARI
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI
BUNGA MATAHARI
Nama
: M. Riza Erlangga
NIS
: 3301
*ALASAN PEMILIHAN JUDUL*
Di sekitar tempat tinggal saya banyak masyarakat yang menanam tanaman
bunga matahari di halaman rumahnya. Berdasarkan hal tersebut saya ingin
mengetahui apakah ada perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji bunga
matahari apabila saya menanam tanaman tersebut dan meletakkannya di
lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya. Empat biji tanamaan saya letakkan
di tempat yang terkena cahaya matahari, empat biji lainnya saya tempatkan di
dalam rumah tanpa ada cahaya matahari.
*PERMASALAHAN YANG DITEMUI*
Permasalahan yang ditemui ketika melakukan penelitian di antaranya
sebagai berikut.
1.
Peneliti kurang memahami bibit biji bunga matahari yang bagus (bibit
unggul) sehingga antara tanaman satu dengan yang lainnya dalam satu
wadah berbeda pertumbuhan dan perkembangannya.
2.
Peneliti kurang memahami apakah lamanya pemberian cahaya matahari
pada tanaman setiap harinya sudah tepat untuk menghasilkan tanaman
yang tumbuh dan berkembang dengan baik.
3.
Percobaan yang dilakukan kurang lama untuk melihat lebih jelas dan lebih
detail pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan
perkembangan biji bunga matahari di tempat terang dan berada di tempat
gelap.
16
*KENDALA SAAT PELAKSANAAN*
Kendala yang saya temui saat melakukan penelitian di antaranya sebagai berikut.
1.
Terdapat beberapa bibit bunga matahari yang tidak bagus sehingga
tanaman tidak tumbuh dengan sempurna. Dalam satu wadah ada 4 biji
bibit tanaman. Akan tetapi tidak semua biji dapat tumbuh dan berkembang.
2.
Cahaya matahari kadang tidak muncul dikarenakan mendung.
3.
Penyiraman air terhadap tanaman bunga matahari kurang teratur.
*MANFAAAT PENELITIAN UNTUK PENELITI DAN MASYARAKAT*
1.
Manfaat untuk penulis
Dengan adanya penulisan karya tulis ini, manfaat yang diperoleh
penulis di antaranya sebagai berikut.
a.
Dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi penulis
tentang pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan
dan perkembangan biji bunga matahari.
b.
Penulis dapat mengetahui adanya perbedaan pertumbuhan dan
perkembangan biji bunga matahari yang diletakkan di lingkungan
yang berbeda intensitas cahayanya.
2.
Manfaat untuk masyarakat
Dengan adanya penulisan karya tulis ini, manfaat yang diperoleh
masyarakat yaitu dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat
tentang pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari serta
perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari yang
diletakkan di lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya, sehingga
dapat menanam tanaman bungan matahari dengan intensitas cahaya yang
tepat.
17
Download