PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI BUNGA MATAHARI KARYA TULIS Disusun Guna Melengkapi Tugas Akhir Semester dan Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian Madrasah dan Ujian Nasional Disusun Oleh : Nama : Muhammad Riza Erlangga Nomor Induk : 3301 Program : Ilmu Pengetahuan Alam MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2019/2020 i HALAMAN PENGESAHAN Karya tulis yang berjudul “Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Bunga Matahari” telah disetujui oleh guru pembimbing dan disahkan oleh Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali pada : Hari : Tanggal : Disetujui Oleh : Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Pembimbing Boyolali Drs. H. M. Fuad,M.Pd Sony,S.Pd NIP.196209151989031003 NIP. - ii MOTTO 1. Kesulitan adalah tangga menuju kesuksesan. 2. Yakinlah ada sesuatu yang nenantimu selepas dari banyak kesabaran yang kamu jalani yang akan membuatmu terpana hingga kamu lupa pedihnya rasa sakit (Imam Ali Ibnu Abi Thalib as). 3. Ketika dalam kesulitan orang -orang meninggalkanmu itu bisa jadi karena Allah sendirilah yang akan mengurusmu (Imam Syafi'i). 4. Katakanlah yang benar meskipun pahit (HR.Ibnu Hibban). iii PERSEMBAHAN Karya tulis ini penulis persembahkan kepada : 1. Bapak H.M.Fuad, M.Pd. selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali. 2. Bapak Sony, S.Pd. selaku pembimbing yang telah mengarahkan dalam penyusunan dan pembuatan karya tulis ini. 3. Bapak dan Ibu yang telah membesarkan, membiayai, memberikan, doa restu sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis. 4. Teman-teman yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada penulis. iv KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusunan karya tulis ilmiah guna melengkapi tugas memenuhi salah satu syarat Ujian Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali dengan judul ”PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI BUNGA MATAHARI”. Dengan selesainya karya tulis ini, penulis dapat bimbingan dan dukungan dari semua pihak oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak H. M. Fuad, M.Pd .selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali. 2. Bapak Sony, S.Pd selaku guru pembimbing yang telah membimbing penulis untuk menyelesaikan karya tulis. 3. Bapak dan Ibu Guru yang telah memberikan ilmu kepada penulis. 4. Ayah dan ibu tercinta yang telah membimbing penulis memberi Motivasi serta arahkan dan kasih sayang juga atas perhatian dan doa restunya. 5. Teman-teman yang ikut serta membantu penulis dalam pembuatan karya tulis ini. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua orang khususnya bagi penulis. Penulis juga menyadari akan kekurangan dan keterbatasan dalam penulisan karya tulis ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifatmembangundarisemuapihak. Simo, 29 April 2020 Penulis v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HAL HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii MOTTO .............................................................................................................. iii PERSEMBAHAN ............................................................................................... iv KATA PENGANTAR ......................................................................................... v DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1 C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 1 D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 2 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.......................................... 3 B. Perkecambahan ...................................................................................... 3 C. Hal-hal yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan ............. 5 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 8 B. Objek Penelitian .................................................................................... 8 C. Populasi dan Sampel .............................................................................. 8 D. Variabel Penelitian ................................................................................. 8 E. Alat dan Bahan Penelitian ...................................................................... 8 F. Cara Kerja Penelitian ............................................................................. 9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan .................................................................................. 10 B. Pembahasan ........................................................................................... 11 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................ 12 B. Saran ...................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13 LAMPIRAN ........................................................................................................ 14 vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktivitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari dipengaruhi dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Salah satu faktor eksternal yang dapat memengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan adalah cahaya matahari. Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hijau karena cahayanya dapat menghambat pertumbuhan dan juga cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormon pada tumbuhan). Hal ini dapat dilihat pada tumbuhan yang berada di tempat gelap akan lebih cepat tinggi dan daunnya tidak terlalu hijau dari pada tumbuhan di tempat terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi. Selain itu, setiap jenis tanaman memiliki sifat yang berbeda dalam hal fotoperiodisme, yaitu lamanya penyinaran dalam satu hari yang diterima tanaman. Perbedaan respon tumbuhan terhadap itensitas cahaya matahari juga berpengaruh terhadap kondisi fisik tumbuhan. Oleh karena itu, penulis melakukan percobaan mengenai pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, khususnya biji bunga matahari. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari? 2. Apakah terdapat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari yang diletakkan di lingkungan berbeda intensitas cahayanya? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang berjudul Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Bunga Matahari sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan tanaman bunga matahari? 1 2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari yang diletakkan di lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat untuk Penulis Dengan adanya penulisan karya tulis ini, manfaat yang diperoleh penulis di antaranya sebagai berikut. a. Dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi penulis tentang pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari. b. Penulis dapat mengetahui adanya perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari yang diletakkan di lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya. 2. Manfaat untuk Masyarakat atau Pembaca Dengan adanya penulisan karya tulis ini, manfaat yang diperoleh masyarakat yaitu dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari serta perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari yang diletakkan di lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya, sehingga dapat menanam tanaman bungan matahari dengan intensitas cahaya yang tepat. 2 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. (Buku Biologi SMA modul kelas XII) Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut. 1. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak. 2. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam vakuola. 3. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu. B. Perkecambahan Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen- komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi 3 tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapatdidalam biji, misalnya radikula dan plumula. 1. Tahapan Perkecambahan Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone kedaerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis). Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut padaakhirnya menyebabkan pecahnya testa. Awal perkembangan didahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air.Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino.Asam amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane seldan sitoplasma. Timbunan pati diuraikan menjadi maltose kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosadan asam amino akan berdifusi ke embrio. Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energy melaluipemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal daritimbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulaimelakukan fotosintesis. 2. Tipe Perkecambahan Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenalperkecambahan hypogeal dan epigeal. a. Hipogeal Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkanplumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas 4 tanah. Kotiledon relativetetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. b. Epigeal Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon danplumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadipada kacang merah dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahliagronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam. C. Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhhan dan Perkembangan Tanaman Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 1. Faktor Internal (Dalam) Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah genetik (hereditas), enzim dan zat pengatur tumbuh (hormon). a. Genetis (intraseluler) Gen mengandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada keturunannya. Gen juga berfungsi untuk mengintrol reaksi kimia didalam sel, misalnya sintetis protein. b. Fisiologi (interseluler) Proses yang terjadi merupakan proses fungsional tingkat seluler. Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat enensial yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan. Hormon tumbuhan disebut fitohormon. Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan di antaranya sebagai berikut. 1) Auksin, untuk membantu perpanjangan sel. 2) Giberelin, untuk pemanjangan dan pembelahan sel. 3) Sitokinin, untuk menggiatkan pembelahan sel. 4) Etilen, untuk mempercepat buah menjadi matang. 5 5) Asam traumalin, untuk merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan 6) yang luka. Kalin, untuk merangsang pembentukan organ tumbuhan sebagai berikut. 2. a) Rizokalin, untuk pembentukan akar. b) Aulokalin, untuk pembentukan batang. c) Filokalin, untuk pembentukan daun. d) Antokalin, untuk pembentukan bunga. Faktor Eksternal (Luar) Faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor lingkungan, misalnya nutrisi, suhu, kelembapan, cahaya, air,dan PH. a. Nutrisi Nutrisi atau zat-zat makanan diperlukan sebagai sumber energi dan sebagai penyusun komponen-komponen sel bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Nutrisi dapat dibedakan menjadi dua yaitu unsur makro dan unsur mikro. Semua unsur tersebut harus selalu tersedia, meskipun diperlukan hanya dalam umlah sedikit. Apabila suatu unsur tidak dapat tercukupi, tanaman akan mengalami defisiensi. Defisiensi suatu unsur akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman terganggu. b. Suhu Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah suhu optimum. Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan maksimum. Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah. c. Kelembapan Kelembapan tanah dan kelembapan udara memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanah yang lembap dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan. 6 d. Cahaya Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinyadigunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacudifusi auksin kebagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi. e. Air Air merupakan senyawa yang penting unttuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah,dan memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi daripada siang hari. f. PH PH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada kondisi PH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan sperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia. PH asam memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan. 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam menyusun karya tulis ini. Penulis menggunakan metode analisa deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan di antaranya sebagai berikut : 1. Eksperimen Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Pengumpulan data melalui pencatatan langsung dari percobaan. 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan mengamati langsung diruangan. Proses ini berlangsung dengan pengamatan yang meliputi : melihat, menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian. Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum. Peneliti mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya peneliti harus melakukan observasi yang terfokus. B. Objek Penelitian Objek yang penulis gunakan dalam pembuatan karya tulis ini adalah biji dan tanaman bunga matahari. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi : Biji bunga matahari 2. Sampel : 8 biji bunga matahari D. Variabel Variabel yang tercakup dalam penelitian ini di antaranya sebagai berikut. 1. Variabel Bebas : Cahaya 2. Variabel Terikat : Tinggi kecambah 3. Variabel Kontrol : Botol aqua gelas, biji bunga matahari, dan air. E. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian di antaranya sebagai berikut. 8 2. a. Mistar (alat pengukur panjang). b. Gelas plastik. c. Pensil dan kertas. d. Alat pengaduk. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian di antaranya sebagai berikut. a. Air. b. Tanah dan pupuk. c. Biji bunga matahari. F. Cara Kerja Penelitian 1. Siapkan biji bunga matahari secukupnya. 2. Siapkan air dalam gelas aqua. Masukkan biji bunga matahari ke dalamnya. Rendam selama satu malam, kemudian angkat dan tiriskan. 3. Sediakan 2 buah gelas aqua yang diisi dengan tanah dan pupuk dengan takaran yang sama. 4. Letakkan biji bunga matahari ke dalam gelas aqua masing-masing 4 biji. 5. Beri tanda pada gelas aqua yang akan diletakkan pada tempat terang dan tempat gelap. 6. Letakkan 1 gelas aqua di tempat gelap agar terhindar dari cahaya matahari dan tutup dengan kardus atau masukkan ke lemari. 7. Letakkan 1 gelas aqua di tempat terang agar terkena cahaya matahari dan misalnya di dekat jendela. 8. Siramlah biji bunga matahari bila tanah mulai kering. 9. Amati pertumbuhan dan perkembangannya setiap hari, ukur dan catatlah hal hal yang penting. 9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Dari hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari didapat hasil sebagai berikut. 1. Pertumbuhan Rata-rata Tinggi Biji Bunga Matahari Pengukuran 2. ke Terkena Cahaya (A) Tidak Terkena Cahaya (B) 1 0 cm 0 cm 2 0 cm 0,67 cm 3 0,1 cm 1,37 cm 4 2,17 cm 1,95 cm 5 7,02 cm 2,12 cm Perkembangan Tanaman Biji Bunga Matahari Terkena Cahaya (A) a. Daun Daun berwarna Tidak Terkena Cahaya (B) hijau gelap (segar). a. Daun berwarna hijau pucat. b. Daun b. Memiliki permukaan rata. keriting terlihat sedikit dan tidak bertambah lebar a. Batang dekat akar berwarna hijau semakin Batang ke atas semakin putih. a. Batang putih tulang. b. Batang melengkung, dan kurus. b. Batang pendek, kokoh, bengkok ke arah datangnya matahari. Keadaan tanaman 2 biji hidup 1 biji hidup 10 panjang, B. Pembahasan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari di tempat yang terkena cahaya matahari dengan yang tidak terkena cahaya. Hal ini menunjukkan bahwa cahaya memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari. Apabila ditanam ditempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormo auksin yaitu sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Pada lingkungan gelap, hormon auksin tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap. Tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat berwarna hijau pucat, batang kurus tidak sehat, warna batang berwarna putih tulang, dan daun pucat karena kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning (etiolasi). Ciri ciri tanaman yang mengalami etiolasi di antaranya sebagai berikut. 1. Tanaman pucat. 2. Batang lemah dan kurus. 3. Batang memanjang lebih cepat. 4. Daun tidak berwarna hijau karena kekurangan klorofil. Jika biji bunga matahari ditanam di tempat terang, maka kecambah biji bunga matahari akan tumbuh lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga dipengaruhi oleh fitohormon, terutama hormon auksin. Hormon auksin akan terurai dan rusak jika terkena sinar matahari, sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat kokoh, daun terlihat segar berwarna hijau gelap serta memiliki cukup klorofil untuk melakukan fotosimtesis. 11 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pengamatan penulis selama 5 hari terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari yang ditanam di lingkungan gelap dan terang, dapat disimpulkan bahwa cahaya matahari memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman yang diletakkan di tempat gelap lebih cepat tumbuh tinggi dibandingkan dengan tumbuhan yang ditanam di tempat terang. Hal ini dikarenakan pada tempat yang gelap konsentrasi auksin (hormon pertumbuhan) tinggi sehingga tanaman lebih cepat tinggi, sementara pada tempat yang terang, cahaya akan menguraikan hormon auksin sehingga tanaman di tempat terang akan lambat pertumbuhannya. Tanaman yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar dan tebal, berwarna hijau, batangnya tegak, dan kokoh. Hal ini di karenakan pada tumbuhan di tempat yang terang mendapat banyak cahaya yang membantu proses pembuatan makanan sedangkan di tempat yang gelap tidak mendapat cahaya.Tanaman yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi), daunnya tipis, berwarna pucat, dan batang melengkung tidak kokoh. B. Saran Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang berada di tempat terang dan berada di tempat yang gelap. 12 DAFTAR PUSTAKA - http:// catatanzhamal.blogspot.com/ - http://oktadwiwijaya.blogspot.com/2013/11/pengaruh-cahayamatahariterhadao.html - Buku Biologi SMA modul kelas XII 13 LAMPIRAN A. Tempat Gelap 1. Biji bunga matahari diletakkan ke dalam gelas aqua (4 biji). 2. Biji bunga matahari mulai tumbuh menjadi kecambah pada hari kedua. 3. Batang mulai memanjang dan daun sudah mulai tumbuh berwarna hijau pucat. 14 B. Tempat Terang 1. Biji bunga matahari diletakkan ke dalam gelas aqua (4 biji). 2. Batang kecambah mulai tumbuh. 3. Batang mulai memanjang dan daun sudah mulai tumbuh berwarna hijau gelap. 15 Pertanyaan dari Pembimbing JUDUL : PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI BUNGA MATAHARI Nama : M. Riza Erlangga NIS : 3301 *ALASAN PEMILIHAN JUDUL* Di sekitar tempat tinggal saya banyak masyarakat yang menanam tanaman bunga matahari di halaman rumahnya. Berdasarkan hal tersebut saya ingin mengetahui apakah ada perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari apabila saya menanam tanaman tersebut dan meletakkannya di lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya. Empat biji tanamaan saya letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari, empat biji lainnya saya tempatkan di dalam rumah tanpa ada cahaya matahari. *PERMASALAHAN YANG DITEMUI* Permasalahan yang ditemui ketika melakukan penelitian di antaranya sebagai berikut. 1. Peneliti kurang memahami bibit biji bunga matahari yang bagus (bibit unggul) sehingga antara tanaman satu dengan yang lainnya dalam satu wadah berbeda pertumbuhan dan perkembangannya. 2. Peneliti kurang memahami apakah lamanya pemberian cahaya matahari pada tanaman setiap harinya sudah tepat untuk menghasilkan tanaman yang tumbuh dan berkembang dengan baik. 3. Percobaan yang dilakukan kurang lama untuk melihat lebih jelas dan lebih detail pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari di tempat terang dan berada di tempat gelap. 16 *KENDALA SAAT PELAKSANAAN* Kendala yang saya temui saat melakukan penelitian di antaranya sebagai berikut. 1. Terdapat beberapa bibit bunga matahari yang tidak bagus sehingga tanaman tidak tumbuh dengan sempurna. Dalam satu wadah ada 4 biji bibit tanaman. Akan tetapi tidak semua biji dapat tumbuh dan berkembang. 2. Cahaya matahari kadang tidak muncul dikarenakan mendung. 3. Penyiraman air terhadap tanaman bunga matahari kurang teratur. *MANFAAAT PENELITIAN UNTUK PENELITI DAN MASYARAKAT* 1. Manfaat untuk penulis Dengan adanya penulisan karya tulis ini, manfaat yang diperoleh penulis di antaranya sebagai berikut. a. Dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi penulis tentang pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari. b. Penulis dapat mengetahui adanya perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari yang diletakkan di lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya. 2. Manfaat untuk masyarakat Dengan adanya penulisan karya tulis ini, manfaat yang diperoleh masyarakat yaitu dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari serta perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji bunga matahari yang diletakkan di lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya, sehingga dapat menanam tanaman bungan matahari dengan intensitas cahaya yang tepat. 17