Modul 1 Sejarah Akuntansi Singkat Perkenalan Akuntansi Singkat , termasuk pengertian akuntansi Memahami maksud akuntansi -> dimana ada 2 yakni untuk pencatat dan untuk pemakai data Bagian bagian dari laporan keuangan Siklus akuntansi secara singkat Umumnya pencatatan akuntansi terbagi 3, yakni perusahaan jasa ,dagang dan manufaktur Sejarah Akuntansi Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543. - Wikipedia Pengertian Akuntansi Menurut ahli American Acounting Association (AAA) Menyatakan bahwa akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian, keputusan yang jelas dan tegas bagi semua yang menggunakan informasi tersebut. Menurut Wikipedia Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah Simpelnya Akuntansi adalah Sebuah SENI pencatatan, dimana adanya proses mencatat, mengidentifikasi dan membuat sebuah laporan dimana digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan. Kenapa harus ada proses mencatat, mengidentifikasi dan membuat laporan? karena itu adalah siklus dari akuntansi itu sendiri. Memahami Maksud Akuntansi Untuk memudahkan mempelajari akuntansi, ada baiknya kita mengetahui dulu apa maksud dan tujuan akuntansi tersebut. Dan kita berada diposisi mana sebagai pengguna atau pencatat akuntansi tersebut. Kedua posisi ini sama-sama penting dimana saling berhubungan dengan erat. I. Sebagai pencatat akuntansi Apabila anda sebagai pencatat sampai dengan closing/ penutup buku maka anda harus menyajikan dengan baik jurnal yg telah dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan. II. Sebagai pengguna / pemakai laporan keuangan Dalam hal ini, biasanya lebih untuk menganalisa dari laporan keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan sesungguhnya. Pengguna ini sangat luas, didalamnya termasuk manager bahkan investor. Nah apabila data yang disajikan tidak benar, maka akan berimbas pada pengguna laporan keuangan. Namun hal ini biasanya jarang untuk perusahaan besar karena sudah melalui proses audit. Namun untuk perusahaan kecil masih banyak ditemukan kesalahan pencatatan. Bagian-bagian Laporan Keuangan saya akan menjelaskan secara singkat , namun tidak perlu difokuskan / dipusingkan sekali. bagi anda yang pemula tidak perlu kaget dengan banyaknya bagian laporan keuangan, karena ini semua tidak tampak sesulit yang kalian bayangkan. Bagian laporan keuangan ( secara garis besar ) terdiri dari: 1. Neraca 2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Perubahan Modal 4. Laporan Arus Kas 5. Catatan atas laporan keuangan bingung ? tidak perlu. Nanti akan kita bahas satu-satu . dan sebenarnya ini sangat simpel, dan tentunya hal ini juga tergantung sektor usaha yang dikaji. Ada beberapa catatan tambahan yang ada di sektor perusahaan A misalnya, tapi tidak ada disektor perusahaan B seperti perusahaan yang bergerak di bidang peternakan misalnya, mreka ada pencatatan Harga pokok penjualan berdasarkan jumlah ternak mreka, sedangkan perusahaan jasa tentunya tidak ada. ataupun perusahaan manufaktur yang memiliki laporan overhead produksi. Siklus Akuntansi Bukti transaksi -> Jurnal -> Buku Besar -> Neraca Saldo -> Laporan Keuangan -> Jurnal Penutup Ini versi simplenya menurut saya, agar mudah dimengerti juga. Memang ada istilah ayat jurnal penyesuaian, itu sih biasanya di susun ketika sebelum dilakukan jurnal penutup. Tapi ada beberapa versi juga, yang langsung menginput jurnal penyesuaian di saat penjurnalan ( tahap kedua ) , dan langsung di posting ke buku besar sehingga pada saat proses penutupan tidak ada lagi ayat jurnal penyesuaian. Menurut saya, sama sama benar sih, tidak ada yang salah. tergantung bagaimana pengguna akuntansi mudahnya saja. Ulas sedikit untuk pembahasan kedepannya - Next Video Kedepan saya akan mencoba membahas lebih fokus untuk akuntansi perusahaan dagang. Kenapa? karena tujuan saya membuat video ini untuk membantu teman-teman kita yang bukan jurusan akuntansi, namun memiliki usaha sampingan seperti OL Shop, atau perusahaan kecil yg simpel2. dengan video ini, bisa membantu mreka untuk belajar pembukuan meski tidak seperfect yang jurusan akuntansi, namun besar harapan saya mereka terbantu. Namun sebelum sampai sana, saya akan menjelaskan pada UMUMnya, ada 3 perusahaan dengan metode pencatatan berbeda . I. II. Perusahaan Jasa Perusahaan ini adalah perusahaan yang sistem pencatatannya paling simple. Karena diperusahaan ini tidak diakuin penjualan, namun diakuin sebagai pendapatan. contoh perusahaan ini seperti salon, penginapan, tranportasi Perusahaan Dagang Nah ini perusahaan yang sistem pencatatannya cukup detail, namun dapat dibuat lengkap dapat juga dibuat simpel. tergantung manajemen usaha dan tentunya skala usahanya. Jadi secara metode pencatatan utk perusahaan dagang terbagi dua, yakni Periodik dan perpetual. Umumnya sih dipakai periodik. Perbedaannya ada di pencatatan persediaan. Jika anda mencatat dengan periodik, anda perlu mencek stok fisik setiap tahun. Namun apabila ada mencatat dengan metode perpetual, anda tidak perlu mencek stok lagi , karena setiap barang masuk keluar, anda langsung menjurnalkan dengan akun persediaan. Namun, yang paling penting disini sistem perhitungan persediaan yang dibagi lagi seperti LIFO , FIFO dll. III. Nah, saya untuk pemula , kedepan saya akan lebih fokus mengajarkan yang periodik karena lebih mudah. Oh ia, tidak lupa saya katakan, 2 sistem pencatatan ini berbeda dalam arti harus konsisten. kalau dari awal periodik, ya harus periodik. Kenapa? karena perhitungan labanya berbeda. Perusahaan Manufaktur Nah ini perusahaan yang lebih lengkap lagi, dimana sudah ada biaya overhead ataupun biaya produksi. jadi diperusahaan ini diakuin Harga pokok produksi dan harga pokok penjualan. bedanya yang satu biaya utk menghasilkan produk dijual, dan satu lagi biaya yg diluar berhubungan dgn proses produksi. Namun banyak juga sih diluar sana yang menggunakan sistem pencatatan perusahaan dagang untuk perusahaan manufaktur. Karena terlalu detailnya pencatatan utk perusahaan manufaktur, bagi sebagian orang kurang efektif. Ataupun faktor kekurangan SDM. tapi jika sudah skala besar ( perusahaan sawit dll ) mungkin sudah harus yah. tapi kalau manufakturnya seperti perusahaan2 kecil seperti percetakan undangan dll ya mgkn masih bisa pakai sistem perusahaan dagang. Sekian pembahasan modul 1, kita akan kembali berjumpa di modul 2. semoga bermamfaat, jika ada pertanyaan bisa langsung disampaikan di kolom komentar, secepat mungkin saya akan membalasnya.. atau ada masukan , ada yang mau didiskusikan dapat dikomen juga. sekedar info, sy bukan pakar akuntansi. saya juga tidak begitu jago akuntansi yang sudah kompleks spt perusahaan manufaktur. saya hanya sarjana akuntansi biasa, dan berharap bisa berbagi ilmu kepada teman-teman lain.. terima kasih